Tradisi Lisan Malam Berinai Pada Masyarakat Melayu Tanjung Balai

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tradisi Lisan Malam Berinai Pada Masyarakat Melayu Tanjung Balai TRADISI LISAN MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU TANJUNG BALAI DISERTASI Oleh LELA ERWANY NIM: 108107015 PROGRAM DOKTOR (S3) LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TRADISI LISAN MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU TANJUNG BALAI DISERTASI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan Rektor Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. untuk dipertahankan dihadapan sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara Oleh LELA ERWANY NIM: 108107015 Program Doktor (S3) Linguistik FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Judul Disertasi : TRADISI LISAN MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU TANJUNG BALAI Nama Mahasiswa : Lela Erwany Nomor Pokok : 108107015 Program Studi : Doktor (S3) Linguistik Menyetujui Komisi Pembimbing (Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.) Promotor (Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.) (Dr. Muhammad Takari, M.Hum.) Co-Promotor Co-Promotor Ketua Program Studi Dekan (Prof.T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.) (Dr. Budi Agustono, M.S.) Tanggal Lulus: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi) Tanggal: PANITIA PENGUJI DISERTASI Pemimpin Sidang: Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. (Rektor USU) Ketua : Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. (USU Medan) Anggota : Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. (USU Medan) Dr. Muhammad Takari, M.Hum. (USU Medan) Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. (USU Medan) Dr. Rahimah, M.Ag. (USU Medan) Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. (USU Medan) Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. (USU Medan) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TIM PROMOTOR Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Dr. Muhammad Takari, M.Hum. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TIM PENGUJI LUAR KOMISI Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. Dr. Rahimah, M.Ag. Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Judul Disertasi TRADISI LISAN MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU TANJUNG BALAI Dengan ini penulis nyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor Linguistik pada Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian- bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Medan, April 2016 Penulis, Lela Erwany UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TRADISI LISAN MALAM BERINAI PADA MASYARAKAT MELAYU TANJUNG BALAI ABSTRAK Penelitian ini berjudul ―Tradisi Lisan Malam Berinai pada Masyarakat Melayu Tanjung Balai‖. Penelitian ini mengkaji performansi, kearifan lokal, dan model revitalisasi upacara malam berinai, serta citra arketipe Melayu dalam sinandong. Tradisi malam berinai di Tanjung Balai merupakan upacara pemberian inai kepada calon pengantin yang dilakukan sebelum pengantin disandingkan di pelaminan pada keesokan harinya. Malam berinai biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah selesai sholat Isya. Malam berinai menjadi bagian yang sangat penting dalam acara memberi tanda kepada pengantin yang digunakan oleh masyarakat tanjung balai sebagai bagian dari upacara adat istiadat perkawinan Melayu. Penelitian ini penting dilakukan karena masyarakat sudah jarang melakukan upacara malam berinai sehingga banyak orang yang tidak mengetahuinya lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan performansi, kearifan lokal, model revitalisasi malam berinai dan mendeskripsikan citra arketipe masyarakat Melayu dalam sinandong. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan performansi pemikiran Finnegan dan Vansina, pendekatan kearifan lokal dengan teori kulit bawang, pendekatan model revitalisasi dari pemikiran Vansina dan RUU 3 April 2013, teori Semiotik C.S. Pierce dan teori arketipe C.G. Jung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Performansi tradisi malam berinai adalah serangkaian upacara yang dilaksanakan pada malam hari sebelum pengantin duduk bersading. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah barzanzi, marhaban, tari gubang, tepung tawar, berinai besar, kasidah, dan sinandong. Kegiatan ini berlangsung sampai tengah malam. Tradisi upacara malam berinai ini tidak terlepas dari teks, konteks, dan ko-teks. Teks dalam tradisi ini difokuskan pada teks Sinandong Didong yang diiringi oleh tari Gubang yang berfungsi sebagai penanda malam berinai. Sedangkan konteks dalam tradisi ini berhubungan dengan konteks budaya, sosial, situasi, dan idiologi. Analisis ko-teks tradisi ini meliputi gerak dan peralatan yang digunakan dalam tradisi ini. Kearifan lokal tradisi malam berinai meliputi lapisan makna dan fungsi, lapisan nilai dan norma, dan kearifan lokal. Kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi malam berinai ini meliputi rasa syukur, sopan santun, gotong royong, kesetiakawanan sosial, dan peduli lingkungan. Model revitalisasi tradisi malam berinai pada masyarakat Melayu Tanjung Balai dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen yaitu, mengaktifkan, mengelolah, dan mewariskan. Mengaktifkan tradisi malam berinai dapat dilakukan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat, memungsikan kembali malam berinai sebagai ajang untuk bersilaturrahmi, dan membentuk arisan keluarga untuk menanggulangi biaya penyelenggaraan upacara tersebut. Mengelolah tradisi malam berinai berkaitan dengan mengelolah waktu pelaksanaan, mengadakan pelatihan untuk pewara, dan mempromosikan tradisi tersebut. Mewariskan tradisi Malam berinai ini bukan hanya menyangkut masalah penyederhanaan acara, tetapi juga menginventarisasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan memuplikasikan tradisi ini. Sedangkan Model revitalisasi sinandong dapat dilakukan dengan refungsionalisasi, representas, reformasi, reinterpretasi, dan reorientasi. Melalui sinandong dapat dilihat citra arketipe antara lain, makanan tradisional Melayu, asal-usul Melayu, mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, dan kampung halaman. Kata kunci: Tradisi Malam Berinai, Masyarakat Melayu Tanjungbalai, Sinandong, Kearifan Lokal, Revitalisasi, dan Citra Arketipe. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ORAL TRADITION IN MALAM BERINAI CEREMONY IN TANJUNG BALAI MALAY SOCIETY ABSTRACT The title of this study is ―Oral Tradition in Malam Berinai Ceremony in TanjungBalai Malay Society‖. This study discusses performances, local wisdom, revitalization model in Malam Berinai, and symbols of Malay archetype in Sinandong. Malam berinai tradition is the ceremony performed on night before the wedding ceremony by putting henna to the brides and grooms. Malam berinai is usually performed at night after Isya prayer. This becomes an important part in giving symbol to the brides by the Malay society as one part of Malay Wedding ceremonies. This is a significant study since nowadays many Malay people don‘t perform it anymore so it is not popular among them. The purposes of this study are to describe the performances, local wisdom, revitalization model of Malam Berinai, and symbols of Malay archetype in Sinandong. This study applies constructivism pardigm. The method in this study is descriptive analytic. This study also applies some approaches like performances by Finnegan and Vansina, local wisdom, revitalization model by Vansina and RUU 3 April 2013, semiotic by C.S. Pierce, and archetype by C.G. Jung. The results of the study show that performances in malam berinai are the series of ceremonies performed at night before the wedding ceremony. The activities are barzanzi, marhaban, gubang dance, tepung tawar, main berinai, kasidah, and sinandong. These activities are performed until midnight. This ceremony s included in text, context, and co-text. Text in this tradition is focused on Sinandong Didong and followed by Gubang dance which functions as the sign of malam berinai. The context in this tradition related to culture, situation, and ideology. The co-text analysis in this tradition includes the movement and tools used in the ceremony. Local wisdom in malam berinai includes the meaning and function layer, and norms and values. The local wisdoms found in this ceremony are thankfulness, politeness, working together, loyalty, and neighborhood careness. The revitalization model can be grouped into three components, they are reactivating, managing, and inheriting. Reactivating malam berinai can be done by making this tradition familiar to the society, refunctioning this tradition as the time for meeting up among the family, and collecting fund for performing this tradition. Managing this tradition is related to the time management, training for the master ceremony, and promoting ths tradition. Inheriting this tradition is not about simplifying the ceremony, but also making list and publishing this tradition. Revitalization model of sinandong can be done by refunctioning, representing, reforming, reinterprating, and reorientating. Archetype symbol can be seen through sinandong like malay traditional food, the origin of Malay, praying the spirits of the deaths, and going hometown. Keywords:
Recommended publications
  • International Choral Bulletin Is the Official Journal of the IFCM
    2011-2 ICB_ICB New 5/04/11 17:49 Page1 ISSN 0896 – 0968 Volume XXX, Number 2 – 2nd Quarter, 2011 ICB International CIhoCral BulBletin First IFCM International Choral Composition Competition A Great Success! Results and Interview Inside Dossier Choral Music in Malaysia, Indonesia, Singapore and Macau 2011-2 ICB_ICB New 5/04/11 17:49 Page2 International Federation for Choral Music The International Choral Bulletin is the official journal of the IFCM. It is issued to members four times a year. Managing Editor Banners Dr Andrea Angelini by Dolf Rabus on pages 22, 66 & 68 Via Pascoli 23/g 47900 Rimini, Italy Template Design Tel: +39-347-2573878 - Fax: +39-2-700425984 Marty Maxwell E-mail: [email protected] Skype: theconductor Printed by Imprimerie Paul Daxhelet, B 4280 Avin, Belgium Editor Emerita Jutta Tagger The views expressed by the authors are not necessarily those of IFCM. Editorial Team Michael J. Anderson, Philip Brunelle, Submitting Material Theodora Pavlovitch, Fred Sjöberg, Leon Shiu-wai Tong "When submitting documents to be considered for publication, please provide articles by CD or Email. Regular Collaborators The following electronic file formats are accepted: Text, Mag. Graham Lack – Consultant Editor RTF or Microsoft Word (version 97 or higher). ([email protected] ) Images must be in GIF, EPS, TIFF or JPEG format and be at Dr. Marian E. Dolan - Repertoire least 350dpi. Articles may be submitted in one or more of ([email protected] ) these languages: English, French, German, Spanish." Dr. Cristian Grases - World of Children’s and Youth Choirs ( [email protected] ) Reprints Nadine Robin - Advertisement & Events Articles may be reproduced for non-commercial purposes ([email protected] ) once permission has been granted by the managing Dr.
    [Show full text]
  • Daftar Tarian Kabupaten/Kota Di Aceh
    DAFTAR TARIAN KABUPATEN/KOTA DI ACEH NO KAB/KOTA NAMA TARIAN KETERANGAN I BANDA ACEH 1 Tari Rebana 2 Tari Bungong Jeumpa 3 Tari Poh Kipah 4 Tari Bungong Sie Yung-yung 5 Meusaree-saree 6 Ranub Lampuan 7 Tron U Laot 8 Tari Ramphak Beusare 9 Tari Peumulia Jame 10 Tari Piasan Raya 11 Tari Geudumbak 12 Likok Dara 13 Phok Teupeuen 14 Tari Marhaban 15 Punca Utama 16 Tari Prang Sabilillah 17 Rampo Aceh 18 Tari Sange 19 Tari Perang 20 Muda Ban Keumang II SABANG 1 Sendratari "Srikandi Aceh" 2 Bungong Rampoe 3 Trieng Meususu 4 Murratal 5 Geulumbang Tujoeh 6 Meu'een Ija Kroeng 7 Likok Puloe III ACEH BESAR 1 Seurune Kale 2 Ratoh Duek/Ratoh Taloe 3 Rapai Pulot 4 Nasib 5 Sendratari Cakradonya Iskandar Muda 6 Tari Peuron Eungkot 7 Likok Pulo Aceh IV PIDIE 1 Tarian Seudati Aceh Pidie 2 Geundrang 3 Grempheng 4 Lapeih 5 Meuteuot 6 Laweut 7 Drop Darut NO KAB/KOTA NAMA TARIAN KETERANGAN V BIREUEN 1 Tari Rencong Pusaka 2 Tari Ratoh Bruek 3 Tari Seudati 4 Tari Ramphak Beusare 5 Tari Mengeundum Beude 6 Tari Lapan Sikarang 7 Tari Rebana 8 Rapai Bruek 9 Meurukon 10 Dalael Khairat 11 Kreasi Baru 12 Rebani Wahid 13 Biola 14 Saman 15 Rapai Leupek 16 Rapai Daboh 17 Tarian Magic Yogya Atraksi 18 Rapai Likee 19 Rapai grimpheng 20 Zikir Maulid 21 Kontemporer VI ACEH UTARA 1 Rapai Pase 2 Geudrang Pase 3 Alee Tunjang 4 Tari Tarek Pukat 5 Tari Tanah Lon Sayang 6 Tari Meu-idang 7 Tari Poh kIpah 8 Tari Gaseh seutia 9 Tari Dom Drien 10 Tari Limong Sikarang 11 Tari Rapai aceh VII ACEH TIMUR 1 Saman Lokop 2 Tari Ular Lembing 3 Bines Lokop 4 Cuwek 5 Tari Likok rampou 6 Tari Zapin
    [Show full text]
  • Pantun in the Text of Nyanyian Lagu Melayu Asli (NLMA)
    Harmonia: Journal of Arts Research and Education 18 (1) (2018), 97-106 p-ISSN 2541-1683|e-ISSN 2541-2426 Available online at http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia DOI: 10.15294/harmonia.v18i1.15524 Pantun in the text of Nyanyian Lagu Melayu Asli (NLMA) Tengku Ritawati Department of Drama, Dance and Music Education, Universitas Islam Riau, Indonesia Received: December 13, 2017. Revised: April 23, 2018. Accepted: June 10, 2018 Abstract The purpose of this study is to understand the role of pantun in the text of Nyanyian Lagu Melayu Asli (NLMA). By using critical descriptive method accompanied by implementation of content analysis theory, the author conducted literature studies (literature studies), namely activities re- lating to compilation and critical analysis of literature data, such as books, magazines, docu- ments, historical stories and etc. The results of the study found that Pantun is an old Malay poetry work that is not only full of meaning but also solid with its beauty value. Values of beauty can perceived if we are sensitive and susceptible with structure and language style a pack of Pantun. The other result of this study found the functionality of the origin creation of Pantun associated with; (1) commoners who created pantun through their own living experiences, (2) wise people who issued wise words from their contemplation and (3) wise verses from the holy book, namely the Qur‟an. The most important research results above all of them are: 1). Pantun as a literary art, which has fulfilled the provisions as one of the highest art works of the Malay heritage.
    [Show full text]
  • TIRAI PANGGUNG JURNAL SENI PERSEMBAHAN Jilid 17, 2021 ISSN: 0128-5998 ______
    TIRAI PANGGUNG JURNAL SENI PERSEMBAHAN Jilid 17, 2021 ISSN: 0128-5998 ______________________________________________ EDITORIAL BOARD Chief Editor Assoc. Prof. Dr. Mohd Nasir Hashim Dr. Premalatha Thiagarajan Editorial Board Dr. Wong Kwan Yie (Music) Dr. Wong Huey Yi @ Colleen Wong (Music) Dr. Marlenny Binti Deenerwan (Drama) Dr. Roselina Johari Binti Md Khir (Drama) Dr. Mumtaz Begum P.V. Aboo Backer (Dance) Madam Tan Chai Chen (Dance) Dr. Luqman Lee (Visual Arts) Editorial Advisory Board Dr. Patricia Matusky Yamaguchi Prof. Dr. Tan Sooi Beng (Special thanks to Mr. Wong Jyh Shyong, Mr. Leng Poh Gee & Ms. Dayang Mariana Bolhassan) @2021 Universiti Malaya TIRAI PANGGUNG TIRAI PANGGUNG Diterbitkan sekali setahun oleh is published once a year by the Fakulti Seni Kreatif, Universiti Faculty of Creative Arts, Universiti Malaya. Jurnal ini menerima Malaya. The journal accepts sumbangan artikel dan ulasan buku, articles and book, audio, and film rakaman audio dan filem dalam reviews both in Malay and English Bahasa Malaysia dan Bahasa on topics related to Performing Inggeris yang ada hubungan dengan Arts. Please address correspondence Seni Persembahan. Sumbangan dan to: surat menyurat hendaklah dialamatkan kepada: EDITOR TIRAI PANGGUNG THE EDITOR Fakulti Seni Kreatif TIRAI PANGGUNG Universiti Malaya Faculty of Creative Arts 50603 Kuala Lumpur Universiti Malaya Malaysia 50603 Kuala Lumpur Malaysia CONTENTS Kandungan Between Two Landfills: The Analysis of Gender Representations in Linda Faigao Hall’s The Female Heart Through Brechtian Techniques
    [Show full text]
  • Kajian Seni Vol 2 No 1 Rev.Indd
    Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 VOLUME 02, No. 01, November 2015: 78-94 KAJIAN TEKSTUAL THE DRUPADI TRILOGY KARYA ANANDA SUKARLAN Nirai Nathalia Deasy Kristiana Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada [email protected] Abstract The Drupadi Trilogy is Ananda Sukarlan’s music composition based on the story about Drupadi from Mahabharata. Aside from using the narrative literature, Sukarlan also used the music elements from Balinese gamelan in his art music composition. Therefore, by using the theory of Tripartition (Jean-Jacques Nattiez) and the theory of music interrelation (Philip V. Bohlman), The Drupadi Trilogy was analyzed textually to explain the occurrence of elements of Balinese gamelan music in the composition, the connection and correlation between the composition with other elements, and the purpose behind their connection and correlation. Keywords: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, textual analyzes, Bali gamelan, art music Abstrak The Drupadi Trilogy adalah komposisi musik karya Ananda Sukarlan yang diambil dari kisah Drupadi dari Mahabharata. Selain menggunakan sumber naratif yang berasal dari karya sastra, Ananda juga menggunakan elemen-elemen musik tradisional yaitu gamelan Bali, dan mengolahnya dengan menggunakan teknik komposisi musik seni Barat. Kajian tekstual mengenai karya tersebut didasarkan pada teori Tripartisi oleh Jean-Jacques Nattiez dan teori interrelasi musik oleh Philip V. Bohlman, untuk mengetahui adaptasi bentuk musik tradisi di dalamnya, penggambaran koneksi dan korelasi antara karya tersebut dengan karya lain yang mempengaruhinya, dan tujuan yang melatarbelakangi koneksi dan korelasi tersebut. Kata kunci: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, kajian tekstual, gamelan Bali, musik seni 78 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan PENGANTAR yang berjudul The 5 Lovers of Drupadi.
    [Show full text]
  • Analisis Pertunjukan Ronggeng Melayu Oleh Kumpulan Pakpung Medan Di Taman Budaya Medan
    ANALISIS PERTUNJUKAN RONGGENG MELAYU OLEH KUMPULAN PAKPUNG MEDAN DI TAMAN BUDAYA MEDAN SKRIPSI DIKERJAKAN O L E H DEVI PERMATA SARI BR SITUMORANG NIM: 150707021 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 27 Desember 2019 Devi Permata Sari Br Situmorang NIM 150707021 v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Pertunjukan Ronggeng Melayu di Taman Budaya Medan. Ronggeng Melayu adalah sebuah pertunjukan kesenian Melayu yang melibatkan tari, sastra, dan musik. Kekayaan tradisi musikal, ungkapan-ungkapan dalam pantun, gerakan yang berkembang dalam ronggeng adalah “kontribusi” multikultur yang melatari perjalanan sejarah Ronggeng Melayu sebagai kesenian rakyat. Di Sumatera Utara, khususnya Medan, kesenian Pak Pung disebut juga sebagai Ronggeng Melayu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang dikemukakan oleh Alan P Merriam dalam buku nya “ The Antropology of Music”. Di dalam proses penelitian ini, penulis akan mengawalinya dengan studi pustaka, dan studi lapangan, meliputi pengamatan terlibat, wawancara serta melakukan rekaman lapangan, dan melakukan analisa untuk menuliskan laporan akhir.Teori yang dipakai untuk meneliti kajian ini adalah teori yang di kemukakan oleh Milton Singer bahwa seni pertunjukan memiliki sebagai ciri-ciri berikut : (1) waktu pertunjukan yang terbatas, (2) mempunyai awal dan akhir, (3) acara kegiatan yang terorganisir, (4) sekelompok pemain, (5) sekelompok penonton, (6) tempat pertunjukan, dan (7) kesempatan untuk mempertunjukan.
    [Show full text]
  • Keakuratan Metode K-Means Clustering Dalam Pengelompokan Lagu Daerah Berdasarkan Pulau Asal Di Indonesia
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KEAKURATAN METODE K-MEANS CLUSTERING DALAM PENGELOMPOKAN LAGU DAERAH BERDASARKAN PULAU ASAL DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh Theodorus Cahyo Adi Nugroho 105314109 PROGRAM STUDI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI THE ACCURACY OF K-MEANS CLUSTERING METHOD TO CLUSTERING FOLK SONGS BASED ISLAND IN INDONESIA A THESIS Presented as Partial Fulfillment of Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Department By Theodorus Cahyo Adi Nugroho 105314109 INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015 ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN This thesis belongs to : My Lord Jesus Christ, thank you so much for everything that He given to me until now… My parent, thank you so much for all supports and guiding me… My friends, thank you so much for all supports… v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN
    [Show full text]
  • Profil Penerima
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Profil Penerima ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN PENGHARGAAN MAESTRO SENI TRADISI 2 17 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Profil Penerima ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN PENGHARGAAN MAESTRO SENI TRADISI 2017 Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Untuk kalangan sendiri Tidak untuk diperjualbelikan i TIM PENYUSUN PROFIL PENERIMA PENGHARGAAN KEBUDAYAAN TAHUN 2017 Pengarah: Nadjamuddin Ramly Penanggung Jawab: Yayuk Sri Budi Rahayu Penulis: Binsar Simanullang Dewi Nova Wahyuni Retno Raswati Willy Hangguman Mohamad Atqa Aan Rukmana Desy Wulandari Frans Ekodhanto Purba Dita Darfianti Yusuf Susilo Rini Suryati Hilmi Setiawan Dian Warastuti Kameramen: Saiful Mujab Simbul Sagala Moch. Saleh M. Rully Agus Purna Irawan Fotografer: Dede Semiawan Rachmat Gunawan Yoki Rendra P. Editor: Kenedi Nurhan Sekretariat dan Pengolah Data : Richard Antoni Rizky Ernandi Jatmiko Hari Wibowo Haris Dwijayanto Liza Ariesta Yohanes Redi Luciano Layout & Desain Cover: Tasman ii KATA PENGANTAR Kalaulah bukan karena tinta Takkan kugubah sebuah puisi Kalaulah bukan karena cinta Takkan bersua pada Anugerah Kebudayaan ini Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saat ini pengaruh globalisasi dan media informasi sangat dahsyat menerpa kehidupan kita. tanpa proses penyaringan tanpa peresapan yang matang akan berakibat pada perubahan sikap dan perilaku yang mempengaruhi karakter dan budaya bangsa. Bertolak dari situasi ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Cq Direktorat Warisan Dan Diplomasi Budaya, telah memfokuskan program-program kegiatannya pada arah penguatan karakter bangsa, dengan melakukan penanaman dan persemaian atau internalisasi nilai–nilai budaya. Penganugerahan kebudayaan yang kita lakukan setiap tahun adalah salah satu bentuk penguatan karakter bangsa, dengan melakukan penanaman dan persemaian atau internalisasi nilai – nilai budaya.
    [Show full text]
  • Implementation of Arts Education in Society Through the Thematic Community Service Program
    Harmonia: Journal of Arts Research and Education 18 (2) (2018), 131-142 p-ISSN 2541-1683|e-ISSN 2541-2426 Available online at http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia DOI: http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v18i2.13769 Implementation of Arts Education in Society Through The Thematic Community Service Program Juju Masunah1, Lely Kurniawati2 1Department of Dance Education, Faculty of Arts and Design Education, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia 2Department of Early Childhood Teacher Education, Faculty of Education Science, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Received: March 15, 2018. Revised: July 2, 2018. Accepted: December 12, 2018 Abstract Since the transmission of arts education in the family is limited in Indonesia, the exploration of teaching strategy for community becomes imperative as a form of informal education. This ar- ticle aims to report research results on the implementation of arts education in society through thematic community service program, namely Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) or “family empowerment post.” This qualitative study used a project-based research method, which began by diagnosing the problems, creating a plan for activities, implementing the plan, and evaluat- ing the results. Participants of this research were women and children from Bandung Barat Re- gency of West Java and students of Universitas Pendidikan Indonesia. Data were collected from interviews, participant observation, and study documentation. The data were triangulated and interpreted. The research found a collaborative teaching strategy between students, advisors, and women who worked for POSDAYA to implement arts education for children through creat- ing dances and musical dramas. The story in the drama contains moral values such as caring for others, appreciating one’s parents, tolerance, and environmental awareness.
    [Show full text]
  • Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings
    Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings TAJUK PERKARA MALAYSIA: PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS EDISI KEDUA TAJUK PERKARA MALAYSIA: PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS EDISI KEDUA Perpustakaan Negara Malaysia Kuala Lumpur 2020 © Perpustakaan Negara Malaysia 2020 Hak cipta terpelihara. Tiada bahagian terbitan ini boleh diterbitkan semula atau ditukar dalam apa jua bentuk dan dengan apa jua sama ada elektronik, mekanikal, fotokopi, rakaman dan sebagainya sebelum mendapat kebenaran bertulis daripada Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia. Diterbitkan oleh: Perpustakaan Negara Malaysia 232, Jalan Tun Razak 50572 Kuala Lumpur Tel: 03-2687 1700 Faks: 03-2694 2490 www.pnm.gov.my www.facebook.com/PerpustakaanNegaraMalaysia blogpnm.pnm.gov.my twitter.com/PNM_sosial Perpustakaan Negara Malaysia Data Pengkatalogan-dalam-Penerbitan TAJUK PERKARA MALAYSIA : PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS. – EDISI KEDUA. Mode of access: Internet eISBN 978-967-931-359-8 1. Subject headings--Malaysia. 2. Subject headings, Malay. 3. Government publications--Malaysia. 4. Electronic books. I. Perpustakaan Negara Malaysia. 025.47 KANDUNGAN Sekapur Sirih Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia i Prakata Pengenalan ii Objektif iii Format iv-v Skop vi-viii Senarai Ahli Jawatankuasa Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings ix Senarai Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Tajuk Perkara Topikal (Tag 650) 1-152 Tajuk Perkara Geografik (Tag 651) 153-181 Bibliografi 183-188 Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Sekapur Sirih Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia Syukur Alhamdulillah dipanjatkan dengan penuh kesyukuran kerana dengan izin- Nya Perpustakaan Negara Malaysia telah berjaya menerbitkan buku Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Edisi Kedua ini.
    [Show full text]
  • Print This Article
    Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 5 (1) (2021): 40-52 DOI: https://doi.org/10.24114/gondang.v5i1.20964 Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/GDG Menghidupkan Identitas Kepulauan Riau Melalui Seni Tari Tradisional To Bring Riau Islands Identity to Life Through Traditional Dance Nur Sekreningsih Marsan 1) & Mia Juliana Siregar 2* 1)Program Studi Seni Tari, Fakultas Seni, Universitas Universal, Indonesia 2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Universal, Indonesia Diterima: 28 November 2020; Direview: 11 Januari 2021; Disetujui: 21 Februari 2021 Abstrak Artikel ini dibuat dengan tujuan melihat sejauh mana identitas Kepulauan Riau melalui seni tarian yang dikenal di masyarakat dan mencoba menghidupkan identitas tarian tradisional melalui dokumentasi gerak tarian itu sendiri. Sehingga, masalah pada penelitian ini difokuskan pada gerak tarian tradisional yang memang menjadi identitas pengenal Kepulauan Riau, yaitu gerak tarian melayu. Penelitian ini dilakukan dengan menggali akar tarian tadisi dari pelaku seni secara langsung melalui interview dan mendokumentasikannya. Melalui pengumpulan informasi gerakan tarian kemudian didokumentasikan supaya dapat dilihat atau dibaca oleh semua masyarakat. Sehingga tari tradisional sebagai identitas Kepulauan Riau terdokumentasi dengan baik. Berdasarkan hasil penilaian rersponden, 61% menyatakan mengetahui dan mengenal tarian tradisi Kepulauan Riau, sisanya menyatakan bahwa kurang mengetahui tari tradisi. Pertunjukkan seni hanya
    [Show full text]
  • Laporan Tim Pengkajian Hukum Tentang Perlindungan Hukum Kebudayaan Daerah
    LAPORAN TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM KEBUDAYAAN DAERAH Disusun Oleh Tim Kerja Pengkajian Hukum Diketuai oleh: DR. H. Ahmad Ubbe, S.H., M.H., APU BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM R.I TAHUN 2009 ABSTRACT Pengetahuan tradisional (PT) dan ekspresi budaya tradisional (EBT) merupakan aset negara yang sangat potensial bagi kemakmuran bangsa karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi kepemilikannya banyak diakui (diklaim) oleh pihak asing tanpa adanya benefit sharing, sehingga terjadi konflik kepentingan antara negara maju dan negara berkembang seperti Indonesia. Kelemahan kita dalam mengembangkan sistem perlindungannya belum adanya sistem perlindungan yang tepat dan memadai serta terbatasnya data, dokumentasi dan informasi tentang PT dan EBT. Perjuangan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang untuk adanya perlindungan hukum terus diselenggarakan untuk merumuskan sistem perlindungan yang tepat bagi pengetahuan tradisional tersebut, di tingkat internasional pada tahun 2000 dibentuk IGC-GRTKF (Intergovernmental Committee on Genetic Resources, Traditional Knowledge, and Folklor) oleh WIPO untuk membahas kemungkinan- kemungkinan diadakannya suatu perjanjian yang mengikat, sebagai upaya hukum untuk melindungi secara internasional, kemudian di tingkat nasional Pemerintah sedang melakukan pembahasan mengenai Rancangan Undang Undang (RUU) tentang SDGPTEF (Sumber Daya Genetika, Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional. Sementara yang sudah ada yaitu Undang Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta belum sepenuhnya operasional, karena belum adanya Peraturan Pelaksanaannya. Untuk itu dibutuhkan rezim hukum baru yang responsif dan khusus berkaitan dengan hak dan kewajiban dalam pemanfaatan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dan diperlukan adanya program yang nyata dan khusus untuk pengembangan yang berkelanjutan, bagi subtansi Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional yang berpotensi menambah penghasilan masyarakat pemiliknya.
    [Show full text]