Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94

VOLUME 02, No. 01, November 2015: 78-94

KAJIAN TEKSTUAL THE DRUPADI TRILOGY KARYA ANANDA SUKARLAN

Nirai Nathalia Deasy Kristiana Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada [email protected]

Abstract The Drupadi Trilogy is Ananda Sukarlan’s music composition based on the story about Drupadi from Mahabharata. Aside from using the narrative literature, Sukarlan also used the music elements from Balinese in his art music composition. Therefore, by using the theory of Tripartition (Jean-Jacques Nattiez) and the theory of music interrelation (Philip V. Bohlman), The Drupadi Trilogy was analyzed textually to explain the occurrence of elements of Balinese gamelan music in the composition, the connection and correlation between the composition with other elements, and the purpose behind their connection and correlation.

Keywords: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, textual analyzes, Bali gamelan, art music

Abstrak The Drupadi Trilogy adalah komposisi musik karya Ananda Sukarlan yang diambil dari kisah Drupadi dari Mahabharata. Selain menggunakan sumber naratif yang berasal dari karya sastra, Ananda juga menggunakan elemen-elemen musik tradisional yaitu gamelan Bali, dan mengolahnya dengan menggunakan teknik komposisi musik seni Barat. Kajian tekstual mengenai karya tersebut didasarkan pada teori Tripartisi oleh Jean-Jacques Nattiez dan teori interrelasi musik oleh Philip V. Bohlman, untuk mengetahui adaptasi bentuk musik tradisi di dalamnya, penggambaran koneksi dan korelasi antara karya tersebut dengan karya lain yang mempengaruhinya, dan tujuan yang melatarbelakangi koneksi dan korelasi tersebut.

Kata kunci: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, kajian tekstual, gamelan Bali, musik seni

78 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan

PENGANTAR yang berjudul The 5 Lovers of Drupadi. Dalam kisah Mahabharata, Drupadi Ananda Sukarlan mendedikasikan adalah sosok yang tidak dapat dilepaskan karya ini untuk Miguel Trapaga, gitaris dari Pandawa. Kisah hidupnya yang asal Spanyol (http://andystarblogger. berliku dan penuh dengan kontroversi, blogspot.com/2010/03/5-husbands- mulai dari proses kelahirannya, ketika and-nobabies-yet.html, 24 Maret 2010, menjadi istri Pandawa serta ketika ia diakses 3 Juli 2014). Karya ini terdiri berurusan dengan para Kurawa, cukup dari empat gerakan, sejumlah dengan menonjol dalam kisah epik tersebut. anggota Pandawa, kecuali gerakan yang Inspiratif dan unik, demikian terakhir adalah berisi dua karakter pendapat Ananda Sukarlan, komponis dan Pandawa yang kembar yakni Nakula dan pianis yang tinggal di Spanyol, Sadewa. Masing-masing karakter dari mengenai sosok Drupadi. Ananda telah Pandawa tersebut diwujudkan dalam begitu terkesan dengan kisah tersebut sejak elemen musik dan dikoneksikan dengan kanak-kanak melalui komik R.A.Kosasih elemen Drupadi. berjudul Mahabharata, sehingga, ketika Karya ketiga, The Humiliation dia berkarier sebagai seorang komponis, of Drupadi, merupakan klimaks dari kisah itu menjadi inspirasi bagi dirinya kisah Drupadi yang dibuat oleh Ananda untuk menciptakan The Drupadi Trilogy. untuk permainan dua piano dan Karya ini terdiri dari tiga karya: The Birth dilengkapi dengan sentuhan koreografi of Drupadi, The Five Lovers of Drupadi, dan tari karya Chendra Panatan (http:// The Humiliation of Drupadi. andystarblogger.blogspot.com/2010/04/ Karya pertama, berjudul The Birth having-5-husbands-and-humiliated-by. of Drupadi, menggambarkan kelahiran html, 2 April 2010, diakses 8 Juli 2014). Drupadi yang dikelilingi oleh api suci Melalui pergelaran yang terintegrasi buatan Raja Drupada. Raja Drupada (integrated performance) antara tari dan melakukan upacara tersebut demi musik, Ananda ingin menghadirkan mewujudkan keinginannya untuk sebuah pertunjukan yang dapat mendapatkan keturunan yang dapat memberikan visualisasi unsur naratif membalaskan dendamnya kepada Druna. dari kisah penghinaan Drupadi sehingga Karya ini dibuat untuk dimainkan kisah tersebut dapat lebih mudah dengan instrumen marimba solo dan ditangkap, dipahami dan dinikmati oleh merupakan karya yang dipersembahkan penonton. Latar belakang naratif dari untuk Miquel Bernat, perkusionis karya ini adalah mengenai Drupadi yang asal Spanyol (http://andystarblogger. dijadikan taruhan oleh suami tertuanya, blogspot.com /2013/03/program-notes- Yudistira, dalam sebuah permainan judi on-my-marimba-etude .html, 23 Maret dadu melawan salah seorang Kurawa, 2013, diakses 10 Juni 2014). Duryudana. Kemudian, karena Yudistira Karya kedua adalah mengenai kalah, Drupadi diserahkan kepada kisah Drupadi dengan para Pandawa Duryudana dan hendak dipermalukan

79 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 di depan orang banyak, akan tetapi, teks (notasi) karya musik saja, melainkan Drupadi selamat dari hal tersebut. dikaitkan juga dengan informasi dari Kain yang membalut tubuhnya tidak komponisnya, penyajiannya dalam habis sekalipun terus-menerus ditarik pertunjukan, dan hubungannya dengan (wawancara dengan Ananda Sukarlan, karya musik atau karya seni lain yang 29 Juni 2014). menjadi sumber penciptaannya. Kajian Penciptaan karya tersebut, menurut ini berlaku untuk jenis musik yang Ananda, menggunakan beberapa teknik dituliskan, yang disebut sebagai genre komposisi musik Barat yang menonjolkan musik seni (Pasaribu, 1986: 94), atau, tekstur-tekstur polifonik yang terinspirasi sering juga disebut sebagai musik klasik, dari gamelan. Tekstur tersebut berkaitan yang erat kaitannya dengan tradisi musik dengan materinya, yaitu nada-nada Barat (Hardjana, 2004: 361 dan Mack, pentatonis, pola ritmis serta melodi- 1995: 546). melodi khas yang sering muncul pada Kajian tersebut didasarkan pada permainan gamelan Bali. Sekalipun teori Tripartisi yang dicetuskan oleh Jean- Ananda tidak menyebutkan jenis gamelan Jacques Nattiez. Nattiez membagi sebuah Bali yang menjadi inspirasinya secara karya musik ke dalam tiga dimensi khusus, tapi menurut perkiraan penulis, tahapan simbolik yaitu: 1) dimensi puitis motif-motif dalam musik Ananda sangat (poetic dimension): merupakan bentuk mirip dengan permainan gamelan yang tidak kelihatan (immanent) dari kebyar, yaitu jenis gamelan yang paling sebuah proses penciptaan karya seni (a banyak dipertunjukkan di Bali (Sukerta: process of creation), 2) dimensi estetis 2009, 63). (esthetic dimension) yaitu dimensi yang Berdasarkan hal tersebut di atas, melibatkan “penerima pesan”, ketika dapat ditarik beberapa pertanyaan yaitu karya seni tersebut dipertunjukkan : Bagaimana adaptasi wujud elemen di depan penonton, dan 3) jejak atau gamelan Bali dalam The Drupadi Trilogy? partitur musik (the trace) yang disebut Bagaimana menjelaskan koneksi dan juga sebagai material level (Nattiez, korelasi karya Ananda tersebut dengan 1990: 11-12). Kajian yang dilakukan unsur-unsur lain di luar karya tersebut lebih berfokus pada dimensi pertama yang mempengaruhinya? Apakah dan ketiga, karena sangat erat kaitannya tujuan dari koneksi dan korelasi yang dengan proses penciptaan dan untuk terjadi tersebut dan mengapa hal ini melihat gejala-gejala yang terjadi dalam dilakukan? sebuah karya. Untuk mencari jawaban dari Masing-masing dimensi dari satu pertanyaan-pertanyaan tersebut, ketiga karya seni dapat terkait dengan dimensi karya musik tersebut perlu dikaji secara karya seni yang lain. Berbagai karya- tekstual. Kajian secara tekstual, tidak karya dari komponis yang berbeda, hanya meliputi analisis mengenai tanda- dapat tersusun secara diakronis tanda yang tersirat dan tersurat dalam dan membentuk pola keterkaitan.

80 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan

Keterkaitan-keterkaitan antar dimensi, dan gaya komposisi Bach. Proses yang antar komposisi, dan komponis tersebut terjadi selanjutnya adalah karya Webern, dapat digunakan untuk menjelaskan yang telah mengalami dimensi estetis, pengaruh dan keterkaitan serta relasi mempengaruhi karya-karya Pierre Boulez, dari unsur-unsur dalam sebuah karya terutama dimensi puitis-nya. Jejak seni dengan karya seni yang lain. (partitur musik) digambarkan berupa Nattiez memaparkan pola keterkaitan kotak kecil di antara dimensi puitis dan tersebut dalam penelitiannya tentang estetis dari karya komponis lintas zaman pengaruh gaya Bach pada Webern dan tersebut, terkait secara diakronis. Skema bagaimana pada akhirnya mempengaruhi inilah yang akan dikembangkan untuk komponis abad ke-20, Pierre Boulez. Pola menjelaskan koneksi dan korelasi yang tersebut dituangkan ke dalam sebuah terjalin antara karya Ananda Sukarlan skema yang menggambarkan keterkaitan dengan karya dan unsur lain yang ikut proses puitis dari Webern dengan proses terlibat di dalamnya. estetis, yaitu tulisan para kritikus musik, Sedangkan untuk menjelaskan tentang gaya musik zaman Renaisans mengenai gejala koneksi dan korelasi

Keterangan : P = Poetic Level (Dimensi Puitis) = Immanent Level/the Trace (Partitur musik) E = Estetic Level (Dimensi Estetis)

Gambar 1 Keterkaitan antara dimensi karya musik lintas komponis dari empat zaman (Nattiez, 1990: 147)

81 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 antar karya musik yang berbeda tersebut, musik karya komponis Indonesia, digunakan teori mengenai interrelasi misalnya, dalam Kinanthi Sandoong musik. Interrelasi musik adalah istilah (1916) karya Ki Hadjar Dewantara. yang digunakan oleh Phillip V. Bohlman Tembang kinanthi, yang biasanya untuk menggambarkan hubungan timbal dibawakan oleh sinden dengan iringan balik antar elemen-elemen musik (seperti gamelan, oleh Ki Hadjar, digubah ritme, melodi, dinamik, dan tonalitas) menjadi sebuah karya musik untuk dalam sebuah komposisi musik yang piano dan penyanyi solo soprano. Ki mengintegrasikan musik rakyat (folk Hadjar mempertahankan cengkok wilet, music) dengan genre musik lain, yang salah satu teknik dalam gending Jawa, dalam hal ini, adalah musik seni (art dengan menerjemahkannya ke dalam music) (Bohlman, 1990: 47). teknik musik Barat sebagai hiasan nada Interrelasi yang dibahas oleh acciaccatura (Raden, 2001: 118). Sekalipun Bohlman adalah mengenai karya-karya mengadaptasi teknik musik tradisional komponis Hungaria, Béla Bartók. Bartók, untuk soprano dan menggunakan notasi tidak hanya menggunakan unsur- yang biasa digunakan dalam tembang unsur musik tradisional sebagai materi Jawa, iringan piano dalam karya ini tidak dan memunculkannya secara implisit berkaitan dengan gaya musik gamelan. (seperti pada karya Seelig, Poulenc, Ki Hadjar menggunakan iringan piano dan van der Wall), melainkan lebih yang memainkan melodi pada soprano, cenderung mengapresiasi keunikan ini adalah sebuah gaya iringan piano dari musik tradisional tersebut sebagai yang lazim digunakan oleh komponis- inspirasi pembentuk sebuah gaya musik komponis musik klasik Barat. yang baru, mengembangkan tonalitas Hubungan dialektis antara musik atau ritmis dari musik tradisional, tradisional dan musik seni, juga terdapat serta memunculkan keunikan musik dalam karya Amir Pasaribu berjudul tradisional tersebut secara eksplisit. Indyhiang. Dalam karya untuk piano ini, Amir mempertahankan kekhasan “Rather than trying to absorb folk suara cengkok suling Sunda dengan idioms into more or less conventional menggunakan hiasan-hiasan nada styles by smoothing out their “irregularities” and making them seperti grupetto dan appogiaturra di kunci fi t the rules of art music, composers treble, dan mengontraskannya dengan came to respect their uniqueness and nada-nada basso ostinato pada bagian drew inspiration from this idioms to kunci Bass. create new styles, while at the same time expanding their own tonal and Karya lain yang mengangkat musik rhythmic vocabularies.” (Hannig, tradisi Indonesia sebagai tema komposisi 1997: 464) musik adalah Soleram Fantasi. Karya ini merupakan salah satu karya Trisutji Konsep interrelasi tersebut dapat Kamal, dengan menggunakan lagu ditemukan dalam beberapa komposisi daerah Riau, Soleram, sebagai tema

82 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan lagu tersebut. Lagu yang aslinya hanya kedua untuk mengkonfi rmasi kebenaran sepanjang 8 birama, di tangan Trisutji mengenai informasi-informasi yang Kamal bertransformasi menjadi sebuah didapat dari langkah sebelumnya, serta komposisi untuk piano tunggal sepanjang untuk melengkapi data mengenai proses 132 birama (Kismiyati, 2008: 244-246). penciptaan karya The Drupadi Trilogy. Penggunaan unsur-unsur seni Selanjutnya, dibutuhkan dua tradisi Indonesia dalam komposisi piano data materi lain untuk mendukung juga terdapat dalam salah satu karya kajian ini, yaitu partitur The Birth of Yazeed Djamin. Dalam komposisinya Drupadi, The 5 Lovers of Drupadi, dan yang berjudul Srikandhy, nada-nada The Humiliation of Drupadi serta rekaman pentatonik dari gamelan, diolah audio maupun audio-visual-nya. Partitur sedemikian rupa dengan gaya romantik The Birth of Drupadi diperoleh melalui yang impresionis, untuk menggambarkan email dari Miquel Bernat, editor buku sosok dewi Srikandhi yang cantik, lemah Etudes for Marimba Solo by Spanish gemulai, tetapi sekaligus juga seorang Composer, yang memuat karya tersebut. ksatria pemanah yang ulung. Unsur Partitur The 5 Lovers of Drupadi terdapat pentatonik dalam ritmis poliritmik antara dalam website milik Miguel Trapaga tangan kanan dan kiri, terdapat dalam (www.migueltrapaga.com). Partitur The bagian introduksi, selebihnya, unsur Humiliation of Drupadi diperoleh dari gamelan digunakan secara implisit. Ananda Sukarlan Center for Music and Metode penelitian yang digunakan Dance di Jakarta dan rekaman audio untuk kajian ini adalah metode penelitian visual-nya dapat diperoleh di youtube. kualitatif. Metode ini dilakukan melalui (www.youtube.com/watch?v=eIukm dua tahapan, yaitu metode pengumpulan Txw9YI). data dan metode analisis data. Pada Ketika data-data tersebut telah tahapan pengumpulan data, langkah terkumpul, dimulailah tahap analisis pertama yang dilakukan adalah penelitian data. Analisis data dalam penelitian kepustakaan atau library research kualitatif, terdiri dari tiga sub-proses, (Soedarsono, 1999: 57). Langkah ini yaitu: reduksi data, penyajian data, dan ditujukan untuk mendapatkan data pengambilan kesimpulan (Huberman & mengenai biografi Ananda Sukarlan dan Miles, 2009: 592). Pada proses reduksi Chendra Panatan, kisah Drupadi dalam data, data-data yang telah terkumpulkan Mahabharata, data pustaka mengenai dibagi menjadi tiga golongan: 1) data gamelan Bali, dan dasar teori Tripartisi golongan pertama yaitu data mengenai oleh Jean-Jacques Nattiez serta teori riwayat hidup dan karya-karya Ananda interrelasi oleh Phillip V. Bohlman. Sukarlan secara umum serta proses Langkah selanjutnya adalah wawancara penciptaan The Drupadi Trilogy secara (Fontana & Frey, 2009: 501) dengan khusus, 2) data golongan kedua yaitu Ananda Sukarlan dan Chendra Panatan. data yang merupakan informasi dari Langkah ini ditempuh sebagai langkah Chendra Panatan mengenai koreografi

83 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94

The Humiliation of Drupadi, dan 3) piano di Eropa yang menjadikannya data golongan ketiga yaitu data berupa eksis di dunia musik seni Eropa. Selain partitur musik dan rekaman audio- memperoleh pendidikan formal komposisi visual yang merupakan sumber analisis musik, Ananda juga mendalami teknik tekstual. komposisi dengan langsung berguru Pada tahap penyajian data, data pada komponis-komponis Barat seperti : yang telah direduksi disajikan secara Sir Michael Tipett (Inggris), Györgi Sándor sistematis ke dalam sebuah ringkasan Ligeti (Hungaria), John Cage (Amerika), yang terstruktur dan sinopsis, beserta Louis Andriessen (Belanda), dan Theo gambar-gambar dan notasi untuk Loevendie (Belanda) (wawancara dengan menjelaskan konsep pembuatan The Birth Ananda Sukarlan, 29 Juni 2014). of Drupadi, The 5 Lovers of Drupadi, dan Sejak tahun 1998, Ananda menetap The Humiliation of Drupadi. Kemudian, di Spanyol, berkarier sebagai pianis dan pada tahap yang terakhir, dilakukan aktif menulis komposisi musik. Sekalipun penarikan kesimpulan mengenai adaptasi demikian, paling tidak dua kali dalam musik gamelan Bali dalam The Drupadi satu tahun, Ananda kembali ke Indonesia. Trilogy, penjelasan mengenai koneksi Hal tersebut tidak lepas dari keberadaan dan korelasi karya tersebut dengan Yayasan Musik Sastra Indonesia dan karya musik seni dari Indonesia, di dunia Ananda Sukarlan Center of Music and musik Barat, dan hubungannya dengan Dance yang didirikannya bersama Chendra karya seni lain melalui skema Nattiez, Panantan, Pia Alisjahbana dan Dedi S. dan tujuan mengenai penggunaan unsur Panigoro yang bertujuan memasyarakatkan musik tradisi dan sastra sebagai sumber seni pertunjukan, kepada mereka yang inspirasi dalam karya musik seni. secara fi nansial tidak mampu. Yayasan, yang beralamat di Kompleks Ruko Duta PEMBAHASAN Mas Blok A1 No.11, ITC Fatmawati, Jakarta Ananda Sukarlan dan Karya-karyanya Selatan tersebut, sampai pada tahun 2011, Ananda Sukarlan lahir di Jakarta telah memberikan beasiswa luar negeri pada 10 Juni 1968. Ketertarikannya kepada dua orang siswanya, dan juga terhadap musik, khususnya instrumen telah memberikan biaya pendidikan musik piano sudah terlihat sejak ia masih gratis bagi 20 siswanya yang berasal dari kanak-kanak. Selama di Indonesia, anak jalanan (http://www.tokohindonesia. Ananda memperoleh pendidikan musik com/biografi /article/347-selebriti/3550- secara informal, sampai akhirnya ia pianis-yang-mendunia, diakses pada mendapatkan beasiswa untuk menempuh tanggal 15 Mei 2014). studi musik di Koninklijk Conservatorium Selain itu, Ananda juga Den Haag (the Royal Conservatory of menyelenggarakan kompetisi piano the Hague) sampai memperoleh gelar internasional di Indonesia yang telah Master. Semasa kuliah inilah, Ananda diselenggarakan sejak tahun 2001 aktif mengikuti berbagai kompetisi dengan nama Cipta Award. Kompetisi

84 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan ini memiliki visi untuk menemukan dan musiknya. Salah satunya adalah Jakarta mempromosikan para musisi muda yang New Year’s Concert (JNYC). Acara ini mulai berbakat dan kemudian menyekolahkan diadakan secara rutin sejak tahun 2009. mereka di konservatori-konservatori musik Selanjutnya, konser tersebut tidak hanya di Eropa. Setelah dua kali perhelatan Cipta diadakan di Jakarta saja, tetapi juga di Award dilangsungkan, pada tahun 2008, beberapa kota besar di Indonesia, seperti kompetisi tersebut berubah nama menjadi Medan, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Ananda Sukarlan Award (ASA). Sejak saat Bandung, Makassar dan Denpasar, itu, kompetisi tersebut diselenggarakan sehingga berubah menjadi Java New rutin setiap tahun sampai saat ini. Year’s Concert (http://henochkristianto. Ananda juga menyelenggarakan blogspot.com/2012/04/chapter-iv- kompetisi untuk vokalis-vokalis Indonesia biography-of-ananda-sukarlan.html, dengan nama Tembang Puitik Ananda diakses 14 Mei 2014). Sukarlan, yang telah diselenggarakan Karya-karya Ananda Sukarlan sejak tahun 2010. Tujuan dari kegiatan banyak mengacu pada karya sastra tersebut adalah mencari penyanyi sebagai sumber naratif penciptaannya, yang berbakat dan mengembangkan sehingga seringkali karya-karya tersebut bakat serta menyekolahkan mereka disebut sebagai musik sastra. Karya- ke luar negeri. Tujuan lainnya adalah karya Ananda dapat dikategorisasi memberikan pengalaman-pengalaman menjadi beberapa jenis karya yaitu: pentas dalam pergelaran karya-karya chamber opera, orkestra, choir, ballet, Ananda (http://www.artmusictoday. chamber music, musik untuk handicapped com/ananda-sukarlan-menemukan- pianist/musician, solo piano, vocal, dan ruh-yang-tercabut-dari-akarnya/, 12 solo instruments (www.andystarblogger. Juni 2012, diakses 16 Mei 2014). blogspot.com /2011/08/list-of-works- Selain kompetisi piano dan vokal, up-to-now). Khusus mengenai karya Ananda juga menyelenggarakan konser- Ballet, Ananda berkolaborasi dengan konser yang menyajikan karya-karya Chendra Effendy Panatan, yakni penari

Gambar 2 Potret diri Ananda Sukarlan dan Chendra Panatan (diambil 29 Juni 2014 di Jakarta)

85 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94

Gambar 3 Tangga nada pentatonis Pelog dalam The Birth of Drupadi

Gb4Gambar 4 Pola “percikan api” pada birama 13, 28-29, 38, dan 69 dalam The Birth of Drupadi dan koreografer tari, yang merupakan yang berbeda. Pada awalnya, tangga lulusan Graduate Diploma di Victorian nada pentatonis tersebut berada dalam College of The Art, Melbourne serta tanda kunci 4 kres, kemudian dimodulasi Master di Middlesex University, London. secara langsung ke dalam tanda kunci Kolaborasi ini juga terwujud dalam natural, kemudian 4 mol, dan diakhiri pementasan The Humiliation of Drupadi dalam tanda kunci 3 kres. Modulasi di Java New Year Concert 2009. antara dua tanda kunci yang terakhir ini, memiliki koneksi yang berjarak setengah Adaptasi Elemen Gamelan Bali dalam nada atau semitone. The Drupadi Trilogy Sistem modulasi yang demikian, Dalam karya yang pertama, untuk adalah sistem whole-tone scale. Sistem mewujudkan tekstur dan mood yang ini berbeda dengan sistem diatonis diinginkannya, Ananda menggunakan berupa tangganada minor dan mayor unsur nada pentatonis pelog dan dan sifatnya tidak stabil sehingga, nada- mengolahnya ke dalam 4 tanda kunci nada yang menjadi pusat dari sistem ini

86 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan

Elemen "Drupadi dan Yudhistira"

Elemen "Drupadi dan Bima"

Elemen "Drupadi dan Arjuna"

Elemen "Drupadi dan Nakula"

Elemen "Drupadi dan Sadewa"

Gambar 5 Elemen-elemen Drupadi dan Pandawa dalam The 5 Lovers of Drupadi

87 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 dapat berubah dengan cara memberi musik Barat yaitu sebagai koma atau penekanan tertentu pada nada tersebut titik suatu kalimat musik. secara khusus (Andrews, 2002: 351). Karya kedua, The Five Lovers of Oleh karena itu, dalam karya ini, nada- Drupadi, terdiri dari empat gerakan nada pentatonis tersebut dimodulasikan (movement). Pada setiap gerakan, elemen secara langsung tanpa transisi, sesuai (yang dalam musik disebut sebagai dengan keinginan komponisnya, tema) Drupadi dipasangkan dengan berkenaan dengan mood atau karakter elemen dari masing-masing Pandawa. yang ingin dibentuk, yaitu dari bertanda Pada gerakan pertama, elemen Drupadi kunci natural menjadi 2 kres kemudian dimunculkan bersama elemen Yudistira menjadi 1 mol, dan akhirnya kembali (A+B). Pada gerakan kedua, elemen lagi ke kunci natural untuk menciptakan Drupadi dipasangkan dengan Bima nuansa musik tertentu. (A+C), pada gerakan ketiga, elemen Dalam hal ini, yang menjadi Drupadi dengan Arjuna (A+D), dan kekhasan dalam karya tersebut, adalah, pada gerakan keempat, elemen Drupadi terdapat motif-motif atau pola ritmis dipasangkan bergantian antara Nakula khusus yang muncul pada tiap akhir dengan Sadewa (A+ E & F). bagian. Pola ini, digunakan Ananda Diperlukan sebuah teknik khusus untuk melambangkan percikan api sesuai untuk dapat mewujudkan nada-nada dengan kisah kelahiran Drupadi. pentatonis dalam permainan gitar klasik Pola Gambar 4, apabila disejajarkan tunggal, maka, Ananda memberlakukan dengan permainan , teknik Scordatura di dalam karya ini, bunyinya mirip dengan bagian transisi yaitu mistuning atau penalaan di luar atau “antara” yang mengakhiri atau kebiasaan yang dilakukan pada senar mengantar suatu bagian ke bagian atau senar-senar gitar (Kennedy, 1996: lainnya yang disebut angsel (Gold, 2002: 658). Jika senar IV, V dan VI pada gitar 295). Fungsi angsel memiliki kemiripan biasa ditala pada not D, A, dan E, maka, dengan fungsi kadens dalam komposisi untuk memainkan karya ini, senar pada

Birama 75-76 Birama 81-82

Birama 89-90 Birama 114-115

Gambar 6 Rangkaian pola “angsel” dari gamelan Bali dalam The Five Lovers of Drupadi (Sumber : http://www.migueltrapaga.com/partituras/A_Sukarlan_5_lovers.pdf )

88 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan

Gambar 7 Tema-tema Drupadi dalam The Drupadi Trilogy gitar harus diubah menjadi C, G, dan Drupadi. Pola percikan api ternyata F. merupakan imitasi pola ritmis angsel Terdapat dua unsur penting yang dalam gamelan gong kebyar. Pola ritmis menjadi korelasi antara kedua karya di tersebut dimunculkan pada akhir kalimat atas yaitu pola percikan api dan tema ataupun akhis suatu bagian musik.

89 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94

Selain itu, kedua karya tersebut Britten untuk mengeksplorasi tekstur memiliki kesamaan tema yaitu tema bunyi gamelan gong kebyar Bali yang Drupadi yang muncul sebagai 1) tema dituangkan ke dalam permainan piano. karya pertama (birama 40-50) dan Pada awalnya, Ananda membuat tiga dimunculkan lagi dengan register satu baris susunan nada yang polifonik, dan, oktaf lebih tinggi dalam karya kedua setelah mempertimbangkan beberapa (birama 77-81), dan 2) not-not atas kemungkinan mengenai instrumen apa dari tremolo Drupadi (karya pertama) saja yang mampu mewujudkan nada- muncul sebagai tema 2 pada elemen nada tersebut, akhirnya Ananda memilih Arjuna dalam karya kedua (birama format komposisi untuk dua piano 57-69). (wawancara dengan Ananda Sukarlan, Pada karyanya yang ketiga, Ananda di Jakarta, 29 Juni 2014). menggunakan beberapa teknik-teknik Unsur-unsur gamelan Gong Kebyar dari komponis Barat, seperti Frederic sangat menonjol pada karya ketiga ini. Chopin, Béla Bartók, dan Benjamin Bukan hanya tekstur musik gamelan

Keterangan : P = Poetic Level (Dimensi Puitik) = Immanent Level/the Trace (Partitur musik) E = Estetic Level (Dimensi Estetis) Gambar 8 Keterkaitan antar dimensi musik dalam The Drupadi Trilogy dengan musik seni Barat, gamelan gong kebyar Bali, dan sastra.

90 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan yang ditonjolkan dalam karya ini, tapi permainan gamelan gong kebyar Bali ternyata, struktur bentuk musiknya yaitu angsel, sekaligus juga struktur mirip dengan struktur bentuk musik bentuk musiknya. gamelan gong Kebyar. Oleh karena itu, analisis musik untuk karya yang ketiga Koneksi dan Korelasi antar Dimensi ini dikaitkan dengan istilah estetis yang Seni dalam The Drupadi Trilogy terdapat dalam gamelan gong kebyar. Skema Nattiez pada gambar 1, Gerakan pertama (birama 1-33) disebut dapat dikembangkan lebih lanjut untuk gerakan pembuka yang disebut sebagai menggambarkan keterkaitan dimensi kawitan atau pangawit (Gold, 2002: karya The Drupadi Trilogy dengan dimensi 294), dan terdiri dari empat bagian karya musik lain dan karya sastra atau section. Gerakan berikutnya yang melatarbelakangi penciptaannya. adalah gerakan kedua (birama 34-122) Komposisi Ananda (The Drupadi Trilogy) atau gerakan inti, yang dalam istilah diposisikan dalam satu garis diakronis gamelan Bali disebut pangawak atau dengan komposisi dari komponis musik seni tubuh (Gold, 2002: 295), terdiri dari 3 Indonesia lainnya, dengan pertimbangan bagian atau section. Gerakan terakhir adanya keterikatan secara estetis. Selain dari karya ini adalah merupakan bagian itu, karena Ananda juga berinteraksi penutup atau postlude, yang, dalam dengan para komponis Indonesia gamelan Bali, disebut sebagai pangecet tersebut, mengadakan kontak dan juga (Gold, 2002: 295), terdapat pada birama memainkan karya-karya mereka, maka 123 - 135. dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan Tema Drupadi pada karya pertama antara komponis-komponis tersebut dan kedua dimunculkan kembali dalam dengan Ananda Sukarlan. Sedangkan karya ini pada birama 34-43, 45-53, Chopin, Bartok, dan Britten, yang teknik dan 115-122 dalam berbagai variasi dan komposisinya digunakan Ananda dalam counterpoint. Selain itu, pola percikan api, The Drupadi Trilogy, diposisikan ke dalam yang dimunculkan sejak karya pertama, jajaran musik seni Barat. masih dimunculkan lagi dalam karya ini Selain itu, karena Ananda sebagai sela atau angsel. Hal tersebut menggunakan tekstur permainan gong menunjukkan adanya kesatuan naratif kebyar yang berada di luar konteks yang kuat antara ketiga karya tersebut. musik seni, maka gamelan gong kebyar Kesatuan unsur antar ketiga karya diposisikan sebagai metalanguage, yaitu tersebut, menunjukkan eksplorasi wacana pembanding yang tidak terkait tekstur dan tangganada musik gamelan secara diakronis dengan karya yang yang dituangkan ke dalam permainan dianalisis (Nattiez, 1990: 134). Oleh karena instrumen musik Barat. Bahkan, lebih keterkaitannya dengan karya sastra, daripada itu, karena yang dimunculkan maka pada posisi yang terpisah dari garis ternyata bukan hanya materi dasarnya diakronis musik seni Indonesia, musik saja, tetapi juga motif-motif khas dalam seni Barat, dan metalanguage, diletakkan

91 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 unsur naratif yang merupakan latar tetapi, apabila musik yang dipentaskan belakang penciptaan karya tersebut yaitu adalah sesuatu yang baru, maka akan komik Mahabharata karya R.A. Kosasih. penonton akan tertarik untuk hadir dalam konser tersebut. Oleh sebab itu, Musik Tradisi dalam Musik Seni: keunikan yang mewujud berupa identitas sebuah Interrelasi dalam karya musik, di dalam arena Gambar 8 menunjukkan adanya musik seni, sangatlah diperlukan. Hal integrasi antara beberapa elemen yang itu terkait dengan adanya persaingan terjalin dan membentuk interrelasi, (struggle) yang ketat antara para musisi yaitu hubungan timbal balik antara atau komponis yang terlibat di dalam elemen musik tradisional Indonesia arena tersebut. Akan tetapi, efek yang dengan elemen musik Barat. Menurut ditimbulkan dari pementasan karya Phillip Bohlman, interrelasi antara tersebut ternyata berbeda sesuai dengan unsur musik tradisional dengan unsur konteks tempat pertunjukannya. Apabila musik seni, merupakan perwujudan karya tersebut dipentaskan di luar negeri, dari pencarian makna baru yang khas keunikan karya tersebut lebih terasa atau unik. Selain itu, juga merupakan dibandingkan apabila apabila karya sebuah kesadaran personal akan tersebut dipentaskan di Indonesia. pentingnya peran dari musik tradisi, yang Penjelasan mengenai hal ini, dapat merupakan: kristalisasi nasionalisme dikaitkan dengan fungsi identitas karena (crystallizing nationalism), pemampatan karya musik dapat diibaratkan sebagai inti (encapsulating essence) dari gaya dan identitas bagi komponis dan musisi. bentuk musikal, atau sebagai penyajian Menurut Lono Simatupang, identitas (serving) dalam bagian yang merupakan memiliki fungsi ke dalam dan ke luar. perluasan perbendaharaan musikal. Berfungsi ke dalam, dengan menjadi sebuah Oleh karena itu, interrelasi musik seni indikator dan menekankan sejumlah dengan musik tradisi merupakan sebuah kesamaan dan berfungsi ke luar, dengan usaha yang memberikan situasi yang menekankan perbedaan dan menepis baru (resituating) bagi musik tradisional kesamaan dengan satuan sosial lain di ke dalam konteks musik seni (Bohlman, luar kelompok tersebut (Simatupang, 1988: 47). Resituating inilah yang 2013: 239). Oleh karena itulah, karya memberi keunikan (uniqueness) dalam musik dengan keunikan yang berasal dari karya Ananda tersebut. suatu tempat, akan lebih menunjukkan Menurut Ananda, repertoar yang perbedaan apabila dipertunjukkan di dibawakan seorang pianis sangat tempat lain di luar tempat asalnya. berperan dalam keberhasilan kariernya. Apabila repertoar yang dimainkan KESIMPULAN hanyalah musik yang biasa dimainkan Interrelasi atau jalinan hubungan atau didengar orang, maka tidak akan timbal balik antara dua elemen yaitu mengundang banyak penonton. Akan musik seni Barat dan musik tradisional

92 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan

Indonesia, khususnya dalam The Drupadi The New Grove Dictionary of Music and Trilogy, merupakan hasil dari pemindahan Musicians, Vol.XII, London: Macmillan ke situasi yang baru (resituating) bagi Publishers Limited, 2002. musik tradisional ke dalam konteks Hardjana, Suka, Esai dan Kritik Musik, musik seni Barat. Interrelasi tersebut Yogyakarta: Galang Press, 2004. dapat membangun wujud identitas yang Huberman, A. Michael, & Mattew B. tercermin dalam koneksi dan korelasi Miles, “Manajemen Data dan Metode antar 1) dimensi puitis dari karya musik Analisis” dalam Norman K.Denzin & dengan karya di luar musik, seperti Yvonna S.Lincoln,ed., Handbook of sastra dan juga dengan metalanguage Qualitative Research, terj.Dariyatno, dan karya musik lain, serta 2) tingkat dkk., Yogyakarta: Pustaka Pelajar, material (partitur The Drupadi Trilogy) 2009. dengan karya musik lain dalam sebuah Kennedy, Michael, Oxford Concise hubungan diakronis bersama karya Dictionary of Music, New York: Oxford komponis lain yang memiliki kemiripan University Press, 1996. tertentu, misalnya dalam suatu negara. Kismiyati, Ch., “Komponis dan Pianis Keunikan yang terbentuk tersebut Wanita Indonesia: Trisutji Kamal berfungsi untuk membentuk perbedaan (Sebuah Biografi)”, Tesis untuk dan persamaan yang menentukan mendapatkan gelar Magister Seni eksistensi dari musisi maupun komponis di Program Studi Pengkajian Seni di dalam dunia musik yang digelutinya. Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah DAFTAR PUSTAKA Mada, Yogyakarta, 2008. Andrews, H.K., “Whole Tone Scale” dalam Mack, Dieter, Sejarah Musik 4, Yogyakarta: Stanley Sadie dan John Tyrell, ed., Pusat Musik Liturgi, 1995. The New Grove Dictionary of Music Nattiez, Jean-Jacques, Music and Discourse: and Musicians, Vol. XXVII, London: Toward a Semiology of Music, Princeton: Macmillan Publishers Limited, 2002. Princeton University Press, 1990. Bohlman, Phillip Vilas, The Study of Pasaribu, Amir, Analisis Musik Indonesia, Folk Music in the Modern World, Jakarta: PT Pantja Simpati, 1986. Bloomington & Indianapolis: Indiana Raden, Franki, “Music, Politics, and University Press, 1988. The Problems of National Identity Fontana, Andrea & James H. Frey, in Indonesia”, Disertasi untuk ”Wawancara: Seni Ilmu Pengetahuan” mendapatkan gelar Doctor of dalam Norman K.Denzin & Yvonna Philosophy (Music) di University of S.Lincoln,ed., Handbook of Qualitative Wisconsin-Madison, 2001. Research, terj. Dariyatno, dkk., Simatupang, Lono, Pergelaran: Sebuah Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Mozaik Penelitian Seni-Budaya, Gold, Lisa, “Indonesia, § II : 1.Bali” dalam Yogyakarta: Penerbit Jalasutra, Stanley Sadie dan John Tyrell, ed., 2013.

93 Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94

Soedarsono, R.M., Metodologi Penelitian http://andystar blogger.blogspot. Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, com/2013/03/program-notes-on- Bandung: Masyarakat Seni my-marimba-etude .html Pertunjukan Indonesia, 1999. ______, “Having Five Husband Sukerta, Pande Made, Gong Kebyar and No Babies Yet”, (ditulis 24 Buleleng : Perubahan dan Keberlanjutan Maret 2010), diakses 3 Juli 2014, Tradisi Gong Kebyar, Surakarta: ISI http://andystar blogger.blogspot. Press Surakarta, 2009. com/2010/03/5-husbands-and-no- babies-yet.html Webtografi ______, “Having 5 Husbands… Art music today, “Wawancara dengan and Humiliated by Other Men”, (ditulis Ananda Sukarlan”, (ditulis 12 Juni 2 April 2010), diakses 9 Juni 2014, 2012), diakses 16 Mei 2014, http:// http://andystarblogger.blogspot. www.artmusictoday.com/ananda- com/2010/04/having-5-husbands- sukarlan-menemukan-ruh-yang- and-humiliated-by.html tercabut-dari-akarnya/ Kristianto, Henoch, “The Biography of Diskografi Ananda Sukarlan and His Western The Humiliation of Drupadi : http:// Influences”, (dibuat 4 April 2012), www.youtube.com/watch?v=eIukm http://henoch kristianto.blogspot. Txw9YI . com/2012/04/chapter-iv-biography- of-ananda-sukarlan.html ,diakses 14 Daftar Partitur Mei 2014. Djamin, Yazeed, Srikandhy for Piano Solo, Sukarlan, Ananda. “Biografi” dalam Jakarta, 2001. “Ensikonesia : Ensiklopedi Tokoh Kamal, Trisutji, Komposisi untuk Piano Indonesia”, (dibuat tanggal 28 Juni Tunggal, Jakarta: PT Gramedia, 2011, diperbarui tanggal 22 Mei 2012), 1983. diakses pada tanggal 30 Mei 2013, Pasaribu, Amir, Indyhiang, tulisan http://www.tokohindonesia.com/ tangan, koleksi pribadi. biografi /article/347-selebriti/3550- Sukarlan, Ananda, The Humiliation of pianis-yang-mendunia Drupadi, dalam Etudes for Piano Solo, ______, “List of Works up to Jakarta, 2012. Now”, (ditulis 27 Agustus 2011), diakses ______, The Birth of Drupadi, 19 Mei 2014, http://andystarblogger. dalam Etudes for Marimba Solo, by blogspot.com/2011/08/list-of-works- Miquel Bernat, ed. up-to-now.html . ______, The Five Lovers of ______, “Program Notes on Drupadi, diakses dari http:// www. My Marimba Etude”, (ditulis 23 migueltrapaga.com/partituras/A_ Maret 2013), diakses 10 Juni 2014, Sukarlan_5_lovers.pdf

94