Modul 7 Indonesiaku Unik

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Modul 7 Indonesiaku Unik MODUL TEMA 7 MODUL TEMA 7 Indonesiaku Unik i Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Kata Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara SD/MI Kelas V Modul Tema 7 : Indonesiaku Unik endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang Penulis: Maria Chatarina karena kondisi geografi s, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- P dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi iv+ 64 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip fl exible learning sesuai dengan karakteristik peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. Konsekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri. Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan dengan melibatkan pusat kurikulum dan perbukuan kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru dan tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompetensi 2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1 (Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri. Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan modul ini. Jakarta, Desember 2018 Direktur Jenderal Modul Dinamis: Modul ini merupakan salah satu contoh bahan ajar pendidikan kesetaraan yang berbasis pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan didesain sesuai kurikulum 2013. Sehingga modul ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis dan terbuka lebar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi dasar. Harris Iskandar ii Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara SD/MI Kelas V Modul Tema 7 Indonesiaku Unik iii Daftar Isi Kata Pengantar ..................................................................................................... iii Daft ar Isi ................................................................................................................ iv INDONESIAKU UNIK Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................. 1 Tujuan Yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul .................................... 3 Pengantar Modul .................................................................................................. 3 UNIT 1: KEUNIKAN DESAKU .............................................................. 4 URAIAN MATERI ............................................................................... 4 Petunjuk Penggunaan Modul A. Karakteristik Desa dan Kota ........................................................... 4 B. Keragaman Sosial di Masyarakat ................................................... 10 Penugasan 1 ...................................................................................... 12 Modul 7 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk Penugasan 2 ...................................................................................... 12 Jenjang Pendidikan Kesetaraan Sekolah Dasar (SD) memiliki tema “IndonesiaKu Unik”. Penugasan 3 ...................................................................................... 14 Latihan Soal ..................................................................................... 14 Materi dalam modul ini diuraikan sebagai berikut. UNIT 2: PAPEDA MAKANAN KESUKAANKU .................................... 15 Karakteristik URAIAN MATERI ............................................................................... 15 Desa dan Kota A. Mengenal Budaya Papua ................................................................. 15 B. Mengenal Budaya Bangsaku ............................................................ 24 Desaku Unik Penugasan 1 ...................................................................................... 40 Penugasan 2 ...................................................................................... 41 Keragaman Sosial Penugasan 2 ...................................................................................... 41 di Masyarakat Latihan Soal ...................................................................................... 42 UNIT 3: KITA BERSATU ......................................................................... 43 URAIAN MATERI ............................................................................... 43 Mengenal Budaya Papua A. Berbeda Tapi Tetap Satu .................................................................. 43 Papeda Makanan Indonesiaku Unik B. Perkuat Persatuan Lewat Berbagai Kegiatan ................................. 46 Kesukaaku Penugasan 1 ...................................................................................... 50 Penugasan 2 ...................................................................................... 51 Mengenal Latihan Soal .................................................................................... 52 Budaya Bangsaku Rangkuman ........................................................................................................... 52 Latihan Soal .......................................................................................................... 53 Berbeda tapi Kriteria Pindah Modul ....................................................................................... 56 Tetap satu Kunci Jawaban ..................................................................................................... 57 Kita Bersatu Penilaian ................................................................................................................ 60 Perkuat Persatuan Daft ar Pustaka ...................................................................................................... 64 Melelaui Berbagai Kegiatan iv Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara SD/MI Kelas V Modul Tema 7 Indonesiaku Unik 1 Modul “IndonesiaKu Unik” ini terbagi dalam 3 unit yaitu (1) “Keunikan Desaku” dalam untuk menentukan kriteria pindah modul/kriteria lulus dari modul ini. Tutor dapat unit ini Anda diajak untuk mengenal karakteristik desa dan kota serta keberagaman sosial membuat sertifi kat tanda lulus untuk tiap-tiap modul. Sertifi kat lulus modul selanjutnya di masyarakat (2) “Papeda Makanan Kesukaanku”, dalam unit ini Anda diajak mengenal digunakan untuk persyaratan mengikuti Ujian Akhir Semester/Ujian Akhir Tahun/ budaya Papua dan keragaman budaya bangsa kita, Indonesia yang antara lain meliputi: Ujian Kelulusan. keragaman makanan daerah, pakaian adat, bahasa, rumah adat, , kesenian, dan upacara Selamat belajar! dengan harapan menjadi Warga Negara Indonesia yang baik dalam adat, (3)“Kita Bersatu”, di dalam unit 3 ini Anda diajak untuk menelaah dampak positif dan harmonisasi antara hak dan kewajiban pada kehidupan berbangsa, bernegara, dan negatif dari keberagaman, sikap-sikap yang diperlukan dalam keberagaman, semboyan bermasyarakat yang demokratis. bangsa Indonesia dan membuat contoh-contoh kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Modul ini disusun secara berurutan sesuai dengan urutan materi yang terlebih dahulu Tujuan Yang Diharapkan perlu dikuasai. Untuk itu, supaya warga belajar mudah dalam mempelajari modul ini, hal- Setelah Mempelajari Modul hal yang sebaiknya dilakukan adalah. 1. Baca pengantar modul untuk mengetahui arah pengembangan modul Setelah mempelajari modul ini serta menyelesaikan penugasan yang ada di dalamnya Anda diharapkan mampu: 2. Membaca tujuan yang ingin dicapai melalui modul. Agar memperoleh gambaran yang utuh mengenai modul. 1. Mensyukuri keberagaman sosial budaya masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 3. Bacalah modul ini mulai dari awal sampai akhir secara berurutan karena sajian modul disusun dengan urutan tersebut. 2. Bersikap toleran dan menjaga persatuan dalam keberagaman sosial budaya masyarakat di lingkungan rumah, satuan pendidikan dan lingkungan masyarakat 4. Kerjakan semua tugas yang harus dikerjakan baik secara individual ataupun sekitar. kelompok. Tugas-tugas tersebut dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman akan materi yang telah disajikan. Apabila dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut 3. Menelaah keberagaman sosial masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan dan mengalami
Recommended publications
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, dari Sabang sampai Merauke terhampar ragam suku, bahasa dan budaya yang berbeda dari yang lainnya. Inilah yang membedakan Indonesia dari bangsa lain sehingga menjadikan Indonesia sangat kaya akan keragaman, dan secara tidak langsung ini menjadi daya tarik bagi pengunjung dari mancanegara untuk berlibur disini. Budaya menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dalam memperlihatkan jati dirinya sebagai negara yang sangat kaya. Akan tetapi dengan banyaknya budaya yang ada dan masuknya budaya luar menjadi dampak buruk kepada generasi penerus, dikarenakan mereka tidak mengenali budayanya dan pengertian terhadap budaya itu sendiri. Budaya merupakan suatu hal yang bisa dijadikan identitas unik dan khas bagi suatu daerah. Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Ada pula yang mengartikan bahwa budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. 1 2 Secara bahasa, “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi dimana artinya adalah segala bentuk hal yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari kata “budaya” adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa Latin Cultura. Budaya dapat terbentuk dari banyak aspek yang kompleks dan sangat luas, yang termasuk di dalamnya antara lain agama, kepercayaan, hukum, moral, bahasa, adat istiadat, pakaian, bangunan, karya seni, kebiasaan, dan lain-lain. Kehadiran budaya diyakini akan mampu mempengaruhi pengetahuan dari seseorang, gagasan, ide dan lainnya.
    [Show full text]
  • Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten
    Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten (Western Java, Indonesia) Gabriel Facal Abstract: This article examines the religious specificities of Banten during the early Islamizing of the region. The main characteristics of this process reside in a link between commerce and Muslim networks, a strong cosmopolitism, a variety of the Islam practices, the large number of brotherhoods’ followers and the popularity of esoteric practices. These specificities implicate that the Islamizing of the region was very progressive within period of time and the processes of conversion also generated inter-influence with local religious practices and cosmologies. As a consequence, the widespread assertion that Banten is a bastion of religious orthodoxy and the image the region suffers today as hosting bases of rigorist movements may be nuanced by the variety of the forms that Islam took through history. The dominant media- centered perspective also eludes the fact that cohabitation between religion and ritual initiation still composes the authority structure. This article aims to contribute to the knowledge of this phenomenon. Keywords: Islam, Banten, sultanate, initiation, commerce, cosmopolitism, brotherhoods. 1 Banten is well-known by historians to have been, during the Dutch colonial period at the XIXth century, a region where the observance of religious duties, like charity (zakat) and the pilgrimage to Mecca (hajj), was stronger than elsewhere in Java1. In the Indonesian popular vision, it is also considered to have been a stronghold against the Dutch occupation, and the Bantenese have the reputation to be rougher than their neighbors, that is the Sundanese. This image is mainly linked to the extended practice of local martial arts (penca) and invulnerability (debus) which are widespread and still transmitted in a number of Islamic boarding schools (pesantren).
    [Show full text]
  • International Choral Bulletin Is the Official Journal of the IFCM
    2011-2 ICB_ICB New 5/04/11 17:49 Page1 ISSN 0896 – 0968 Volume XXX, Number 2 – 2nd Quarter, 2011 ICB International CIhoCral BulBletin First IFCM International Choral Composition Competition A Great Success! Results and Interview Inside Dossier Choral Music in Malaysia, Indonesia, Singapore and Macau 2011-2 ICB_ICB New 5/04/11 17:49 Page2 International Federation for Choral Music The International Choral Bulletin is the official journal of the IFCM. It is issued to members four times a year. Managing Editor Banners Dr Andrea Angelini by Dolf Rabus on pages 22, 66 & 68 Via Pascoli 23/g 47900 Rimini, Italy Template Design Tel: +39-347-2573878 - Fax: +39-2-700425984 Marty Maxwell E-mail: [email protected] Skype: theconductor Printed by Imprimerie Paul Daxhelet, B 4280 Avin, Belgium Editor Emerita Jutta Tagger The views expressed by the authors are not necessarily those of IFCM. Editorial Team Michael J. Anderson, Philip Brunelle, Submitting Material Theodora Pavlovitch, Fred Sjöberg, Leon Shiu-wai Tong "When submitting documents to be considered for publication, please provide articles by CD or Email. Regular Collaborators The following electronic file formats are accepted: Text, Mag. Graham Lack – Consultant Editor RTF or Microsoft Word (version 97 or higher). ([email protected] ) Images must be in GIF, EPS, TIFF or JPEG format and be at Dr. Marian E. Dolan - Repertoire least 350dpi. Articles may be submitted in one or more of ([email protected] ) these languages: English, French, German, Spanish." Dr. Cristian Grases - World of Children’s and Youth Choirs ( [email protected] ) Reprints Nadine Robin - Advertisement & Events Articles may be reproduced for non-commercial purposes ([email protected] ) once permission has been granted by the managing Dr.
    [Show full text]
  • Illicit Arms in Indonesia
    Policy Briefing Asia Briefing N°109 Jakarta/Brussels, 6 September 2010 Illicit Arms in Indonesia activities. Recruitment by jihadis of ordinary criminals in I. OVERVIEW prisons may also strengthen the linkage between terror- ism and crime in the future. A bloody bank robbery in Medan in August 2010 and the discovery in Aceh in February 2010 of a terrorist training There are four main sources of illegal guns in Indonesia. camp using old police weapons have focused public at- They can be stolen or illegally purchased from security tention on the circulation of illegal arms in Indonesia. forces, taken from leftover stockpiles in former conflict These incidents raise questions about how firearms fall areas, manufactured by local gunsmiths or smuggled into criminal hands and what measures are in place to stop from abroad. Thousands of guns acquired legally but later them. The issue has become more urgent as the small groups rendered illicit through lapsed permits have become a of Indonesian jihadis, concerned about Muslim casualties growing concern because no one has kept track of them. in bomb attacks, are starting to discuss targeted killings as Throughout the country, corruption facilitates the circula- a preferred method of operation. tion of illegal arms in different ways and undermines what on paper is a tight system of regulation. The Indonesian government could begin to address the problem by reviewing and strengthening compliance with procedures for storage, inventory and disposal of fire- II. GUN CONTROL IN INDONESIA arms; improved vetting and monitoring of those guarding armouries; auditing of gun importers and gun shops, in- At the national level, Indonesia takes gun control seriously.
    [Show full text]
  • Trends in Southeast Asia
    ISSN 0219-3213 2016 no. 9 Trends in Southeast Asia THE EXTENSIVE SALAFIZATION OF MALAYSIAN ISLAM AHMAD FAUZI ABDUL HAMID TRS9/16s ISBN 978-981-4762-51-9 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 http://bookshop.iseas.edu.sg 9 789814 762519 Trends in Southeast Asia 16-1461 01 Trends_2016-09.indd 1 29/6/16 4:52 PM The ISEAS – Yusof Ishak Institute (formerly Institute of Southeast Asian Studies) was established in 1968. It is an autonomous regional research centre for scholars and specialists concerned with modern Southeast Asia. The Institute’s research is structured under Regional Economic Studies (RES), Regional Social and Cultural Studies (RSCS) and Regional Strategic and Political Studies (RSPS), and through country- based programmes. It also houses the ASEAN Studies Centre (ASC), Singapore’s APEC Study Centre, as well as the Nalanda-Sriwijaya Centre (NSC) and its Archaeology Unit. 16-1461 01 Trends_2016-09.indd 2 29/6/16 4:52 PM 2016 no. 9 Trends in Southeast Asia THE EXTENSIVE SALAFIZATION OF MALAYSIAN ISLAM AHMAD FAUZI ABDUL HAMID 16-1461 01 Trends_2016-09.indd 3 29/6/16 4:52 PM Published by: ISEAS Publishing 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 [email protected] http://bookshop.iseas.edu.sg © 2016 ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapore All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form, or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without prior permission. The author is wholly responsible for the views expressed in this book which do not necessarily reflect those of the publisher.
    [Show full text]
  • Pemaknaan Inskripsi Pada Kompleks Makam Islam Kuno Katangka Di Kabupaten Gowa
    PEMAKNAAN INSKRIPSI PADA KOMPLEKS MAKAM ISLAM KUNO KATANGKA DI KABUPATEN GOWA The Meaning Inskription of Mausoleum Ancient in Katangka Complex Regency of Gowa ROSMAWATI P1900206007 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2008 T E S I S PEMAKNAAN INSKRIPSI PADA KOMPLEKS MAKAM ISLAM KUNO KATANGKA DI KABUPATEN GOWA ROSMAWATI P1900206007 KONSENTRASI ILMU SEJARAH PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN ii 2008 PENGESAHAN TESIS PEMAKNAAN INSKRIPSI PADA KOMPLEKS MAKAM ISLAM KUNO KATANGKA DI KABUPATEN GOWA Disusun dan Diajukan oleh ROSMAWATI P1900206007 Program Studi Antropologi Konsentrasi Ilmu Sejarah Menyetujui Komisi Pembimbing Dr. A. Rasyid Asba, MA. Dr. Anwar Thosibo, M.Hum Ketua Anggota Mengetahui Ketua Program Studi Antroplogi Dr. H. Machmud Tang, MA. iii ABSTRACT ROSMAWATI. The Meaning Inscription of Moesleum Ancient of Katangka Complext in Regency of Gowa (guided by A. Rasyid Asba and Anwar Thosibo) This research aim to explain history growt of Islam in Makassar, specially meaning of inscription at ancient mausoleum in Katangka Complex. In that bearing, was explained about socialization of Islam in social and politic pranata. Explained also form and obstetrical style of inscription and also its meaning. All that aim to know on adaptation of pattern between local culture and Islam. Clarification for this research problem use the method of history research with approach of history-archaeology. Its procedure cover the step of source gathering (heuristic), source verification, interpretation and historiography. Result of this research show that Islam growth in Makassar show the existence of acculturation between Islam influence and local cultural. Found inscription of mausoleum that used letter of Arab with Arab Ianguage and Makassar Ianguage (Ukir Serang).
    [Show full text]
  • Peran Seni Tari Zikir Saman Di Pandeglang, Banten the Role of Dhikir Saman Dance Art in Pandeglang, Banten
    Peran Seni Tari Zikir Saman di Pandeglang, Banten The Role Of Dhikir Saman Dance Art In Pandeglang, Banten Ela Hikmah Hayati dan Rasikin Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh Manshur, Pandeglang-Banten [email protected]; [email protected] DOI: http://dx.doi.org/10.31291/jlk.v17i1.596 Received: Februari 2019; Accepted: Juni 2019; Published: Juni 2019 Abstract This study discusses one of the dance arts in Pandeglang Banten, namely the Dhikr Saman dance. This dance is one culture that is able to carry Islamic values. The emergence of the Dhikr Saman dance culture is from a tarekat called Samaniyah brought by Sheikh Muhammad bin Abd Karim al-Samman from Aceh in the 18th century, by modifying the teachings of the Khalwiyat, Qadiriyah, Naqsabandiyah and Syadziliyah orders. This study aims to reveal how the role of the Dhikr Saman dance uses the structural functional theory analysis tool proposed by Talcot Parsons. The results of this study reveal that the Dhikr Saman Dance art is able to give a role in spreading Islamic values in the Pandeglang community in the aspects of religion and culture, but after 2009 the Dhikr Saman Dance no longer has an important role in the Society due to more modern thought changes brought by Muhammadiyah, which suggests that Islamic values contained in the Dhikr Saman dance are impure teachings. Key Words: Influence, Islamic Culture, Dhikr Saman, Pandeglang Abstrak Studi ini membahas tentang salah satu seni budaya Tari di Pandeg- lang Banten yaitu tari Zikir Saman. Seni tari ini merupakan salah satu budaya yang mampu membawa nilai-nilai Islam.
    [Show full text]
  • Kajian Seni Vol 2 No 1 Rev.Indd
    Jurnal Kajian Seni, Vol. 02, No. 01, November 2015: 78-94 VOLUME 02, No. 01, November 2015: 78-94 KAJIAN TEKSTUAL THE DRUPADI TRILOGY KARYA ANANDA SUKARLAN Nirai Nathalia Deasy Kristiana Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada [email protected] Abstract The Drupadi Trilogy is Ananda Sukarlan’s music composition based on the story about Drupadi from Mahabharata. Aside from using the narrative literature, Sukarlan also used the music elements from Balinese gamelan in his art music composition. Therefore, by using the theory of Tripartition (Jean-Jacques Nattiez) and the theory of music interrelation (Philip V. Bohlman), The Drupadi Trilogy was analyzed textually to explain the occurrence of elements of Balinese gamelan music in the composition, the connection and correlation between the composition with other elements, and the purpose behind their connection and correlation. Keywords: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, textual analyzes, Bali gamelan, art music Abstrak The Drupadi Trilogy adalah komposisi musik karya Ananda Sukarlan yang diambil dari kisah Drupadi dari Mahabharata. Selain menggunakan sumber naratif yang berasal dari karya sastra, Ananda juga menggunakan elemen-elemen musik tradisional yaitu gamelan Bali, dan mengolahnya dengan menggunakan teknik komposisi musik seni Barat. Kajian tekstual mengenai karya tersebut didasarkan pada teori Tripartisi oleh Jean-Jacques Nattiez dan teori interrelasi musik oleh Philip V. Bohlman, untuk mengetahui adaptasi bentuk musik tradisi di dalamnya, penggambaran koneksi dan korelasi antara karya tersebut dengan karya lain yang mempengaruhinya, dan tujuan yang melatarbelakangi koneksi dan korelasi tersebut. Kata kunci: The Drupadi Trilogy, Ananda Sukarlan, kajian tekstual, gamelan Bali, musik seni 78 Nirai Nathalia Deasy Kristiana, Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan PENGANTAR yang berjudul The 5 Lovers of Drupadi.
    [Show full text]
  • Keakuratan Metode K-Means Clustering Dalam Pengelompokan Lagu Daerah Berdasarkan Pulau Asal Di Indonesia
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI KEAKURATAN METODE K-MEANS CLUSTERING DALAM PENGELOMPOKAN LAGU DAERAH BERDASARKAN PULAU ASAL DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh Theodorus Cahyo Adi Nugroho 105314109 PROGRAM STUDI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI THE ACCURACY OF K-MEANS CLUSTERING METHOD TO CLUSTERING FOLK SONGS BASED ISLAND IN INDONESIA A THESIS Presented as Partial Fulfillment of Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree In Informatics Engineering Department By Theodorus Cahyo Adi Nugroho 105314109 INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015 ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN This thesis belongs to : My Lord Jesus Christ, thank you so much for everything that He given to me until now… My parent, thank you so much for all supports and guiding me… My friends, thank you so much for all supports… v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN
    [Show full text]
  • The Role of the Military, the Bruneian Political Power and the Malay Realm (14Th – 19Th Century): from a Historical Perspective
    PSYCHOLOGY AND EDUCATION (2021) 58(4), ISSN 1553 - 6939 Article Received: 22th November, 2020; Article Revised: 26th March, 2021; Article Accepted: 26th April, 2021 The Role of The Military, The Bruneian Political Power and The Malay Realm (14th – 19th Century): From a Historical Perspective Asbol Mail Ampuan Haji Brahim Ampuan Haji Tengah Haji Tassim Haji Abu Bakar Academy of Bruneian Studies Universiti Brunei Darussalam ABSTRACT This paper attempts to discuss the role of the military, the Bruneian political power and the traditional Malay Realm. The period investigated is between the 14th and 19th Century1. Apart from Brunei, the other countries that is considered to have been a part of the Malay Realm includes Malaysia, Indonesia, Patani in Thailand, and the Philippines. It was in these nations where the Malay Realm sultanates once existed, each with its own military, not only Brunei, but also Malacca, Aceh, Demak and Patani. The military2, in general, is defined as a group of people who are authorised to defend a country from any enemy attacks, whether it is from within the country or from external forces. They are also often ordered by a government or leader to attack other countries or certain factions, who they see as the enemy. Ketenteraan (The Military) – Malay Language Wikipedia, The Free Encyclopedia (2020) means that it was successful in protecting the INTRODUCTION This paper attempts to discuss the role of the country’s current political powers. Thus, the military, the Bruneian political power and the defended country is regarded as sovereign and traditional Malay Realm. The period investigated is independent, free from foreign dominion.
    [Show full text]
  • 563 Ceklek'an Sebagai Garap Gerak Dalam Kepenarian
    TEROB VOLUME VI NOMOR 2 APRIL 2016 CEKLEK’AN SEBAGAI GARAP GERAK DALAM KEPENARIAN CAKIL GAYA SURAKARTA Agung Wening Titis Purwati Silvester Pamardi, Abstrak Tulisan ini berjudul ”Ceklek’an Sebagai Garap Gerak Kepenarian Cakil Gaya Surakarta” bertujuan untuk mereformulasikan pemikiran penari Jawa tentang fenomena ceklek’an dalam gerak Cakil. Fenomena estetik ini dibangun dari beberapa gejala yang timbul tentang bagaimana ide atau gagasan sehingga menjadi garap gerak dalam kepenarian Cakil gaya Surakarta. Kemampuan kepenarian seorang penari Cakil ditentukan oleh keterampilannya dalam penguaan permainan ceklek’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu menghimpun data melalui observasi dan wawancara, kemudian dianalisis dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif. di samping itu data akan dilihat dari pengalaman secara ketubuhan (embodiment). Kata Kunci: Cakil, ceklek’an, dan gaya Surakarta. Abstract This study entitled “Ceklek’an as movement work in Surakarta-Style Cakil Dancing” aimed to formulate Javanese dancer’s thinking about ceklek’an phenomenon in Cakil movement. This esthetic phenomenon built on some symptoms arising concerning how idea became movement work in Surakarta-style Cakil dancing. A Cakil dancer’s dancing ability was determined by his/her skill in mastering ceklek’an performance. This research employed qualitative method with phenomenological approach, by collecting data through observation and interview and then analyzing the result descriptively; in addition data would be seen from embodiment experience. Keywords: Cakil, ceklek’an, and Surakarta style Pengantar Jacques Maritian dan George Santayana Zaman akan terus mengalami dalam Sudarso mengatakan bahwa art is the perubahan, hal ini kemudian memacu creation of beauty (Sudarso, 2006: 54). Seni proses berfikir dan kreatif para pencipta merupakan ruang penciptaan yang berkaitan seni untuk selalu menghasilkan karya-karya erat dengan kajian tentang keindahan, baru.
    [Show full text]
  • Bab Ix Membuat Poster
    BAB IX MEMBUAT POSTER A. Pengertian Poster Poster merupakan media publikasi yang terdiri atas tulisan , gambar ataupun kombinasi keduanya dan mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Isi pesan yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Poster biasanya dipasang di tempat – tempat strategis seperti sekolah , mall, kantor, pasar dan tempat tempat keramaian yang mudah dilihat masyarakat. Poster sering juga digunakan untuk mempromosikan pertujukan film, tari, musik dan teater, disamping itu juga digunakan untuk mengkampanyekan seperti kesehatan dan lingkungan hidup. B. Konsep Membuat Poster Poster merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi huruf dan gambar. Poster dibuat dengan ukuran besar dan kecil serta media yang dipergunakannya. Dalam pembuatan poster harus dibuat menarik, pewarnaanya, pemilihan jenis huruf dan tata letak penulisannya perlu diperhatikan dengan serius karena itulah unsur unsur terpenting dalam sebuah poster .Poster mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar, untuk itu dalam membuat poster ada kesatuan yang utuh antara gambar dan kata yang ditulis. Pada poster kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas. C. Syarat Membuat Poster Untuk membuat poster dibutuhkan beberapa syarat yang baik dalambentuk gambar maupun kata – kata, langkah – langkah yang harus dilalui dalam menggambar poster adalah sebagai berikut. 1. Menentukan Topik dan Tujuan Penentuan tema berdasarkan pesan yang akan disampaikan, berdasarkan tema tersebut kemudian mulai kita pikirkan bentuk visualisasinya dan kata yang dipergunakan untuk memperkuat gambar tersebut. 2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas dan berisi karena poster berfungsi mengirim pesan kepada masyarakat cepat. Melalui bahasa dan gambar orang senantiasa ingat terhadap pesan yang disampaikan dan tertarik untuk melakukan sesuatu.
    [Show full text]