Selasa, 23 Juni 2020 INDUSTRI 7

PENERBANGAN PASCA-PSBB TRANSISI GARUDA & ATUR STRATEGI

Bisnis, — Dua maskapai berpenumpang terbanyak, Garuda dan Lion Air, masih mengatur strategi operasi selama semester II/2020, menyusul lambatnya pertumbuhan jumlah penumpang pascarelaksasi aturan transportasi.

Anitana W. Puspa [email protected]

ingga pekan ketiga tujuan menjenguk keluarganya. Awalnya, emiten berkode saham perjalanan pesawat udara yang Pembatasan Sosi- “Saya ingin mengatakan GA GIAA meyakini bisa meraup pelu- ditetapkan selama masa waspada al Berskala Besar [Garuda] atau Lion tidak mungkin ang jumlah penumpang menjelang pandemi Covid-19. (PSBB) transisi di kuat lama-lama,” kata Irfan. akhir tahun untuk libur Natal Dia berharap hal itu bisa meng- DKI Jakarta, be- Dia menegaskan maskapainya dan Tahun Baru 2021 setelah gairahkan bisnis penerbangan ka- lum ada sinyal mengoperasikan pesawat kehilangan peluang Lebaran, li- rena saat calon penumpang ingin Hkenaikan jumlah penumpang seri 737 dengan tiga baris kursi bur sekolah dan penerbangan terbang hanya membutuhkan bukti Saya ingin angkutan udara dari dan menu- dengan diatur agar di tengahnya haji 2020. tes kesehatan seperti rapid test dan mengatakan GA ju Ibu Kota. kosong. Hal itu dilakukan agar Dia juga menyatakan selama ini atau surat keterangan kesehatan. “ Direktur Utama PT Garuda ada kepercayaan publik untuk mask apainya hanya fokus kepada “Kami lihat perkembangan, Lion [Garuda] atau Lion Indonesia Tbk. Irfan Setiaputra terbang lagi. “Kami sangat promo- bisnis penumpang dan melupakan Air Group senantiasa mengikuti mengatakan masih melihat di- sikan terbang aman dan nyaman bisnis lainnya seperti kargo. situasi terkini,” jelasnya. tidak mungkin kuat namika penerbangan untuk bisa sehingga tidak khawatir untuk “Teman-teman GA lebih senang Presiden Direktur lama-lama. menentukan langkah pada semes- terbang,” jelasnya. ngurusin penumpang karena ada Edward Sirait juga berharap relak- ter II tahun ini. Dengan situasi seperti itu, dia interaksi, lupa kalau ada barang. sasi okupansi pesawat dari 50% “Semua wait and see. Kami mengatakan maskapai pelat merah Padahal lebih enak barang, me- menjadi 70% bisa memudahkan masih lihat dinamika pagi mau tersebut hanya berstrategi untuk reka tidak pernah minta upgrade maskapai meraup pendapatan. terbang. Masih belum signifi kan tetap bertahan hidup dan beroperasi kelas, nggak perlu rapid test dan “Bisa mandiri dari segi revenue dan lambat kenaikannya,” jelasnya, secara lebih kompetitif. lain-lain. Ini makanya kita akan dibandingkan cost bisa mencapai Senin (22/6). Selama masa kenormalan baru, dorong,” imbuhnya. break even [impas]. Apalagi ka- Irfan memaparkan okupansi dia berpendapat hal itu membentuk Hingga Mei 2020, jumlah pe- lau dibuka 100% bisa dibuat lagi jumlah penumpang Garuda ma- kesepakatan dan interaksi yang numpang GIAA anjlok 90% dan kreasi harga, gimmick memancing sih di bawah 50%, kendati Ke- baru yang mungkin membuat pe- menyisakan hanya 10% saja. Tak orang terbang,” jelasnya. menhub mengizinkan maskapai nerbangan menjadi kurang nyaman hanya itu, pesawat yang dikan- Selama ini, Lion Air Group bisa mengangkut penumpang hingga dibandingkan dengan pada tahun dangkan menyentuh level 75% kehilangan pendapatan rata-rata 70% dari kapasitas. sebelumnya. Namun, Irfan menya- dari total 204 unit pesawat. Jumlah senilai Rp2,5 triliun per bulan Selama ini, lanjutnya, karakteris- takan hal itu tidak bisa dihindari pesawat yang terbang dan pesawat akibat sepinya penerbangan. Pada tik penumpang Garuda masih di- dalam kondisi masyarakat harus yang parkir berbanding terbalik saat yang sama, biaya operasional dominasi penumpang yang dituntut menjaga diri di dalam pesawat. dibandingkan dengan pada tahun- gru Lion Air hanya berkurang bepergian karena alasan pekerjaan Irfan juga menegaskan belum tahun sebelumnya. 40% hingga 50% saja sementara seperti aparatur sipil negara (ASN) bisa memproyeksikan pola pener- Corporate Communication Stra- komponen pengeluaran lainnya Jaringan Penerbangan Indonesia dan pegawai BUMN. Selain itu, bangan selama Natal dan Tahun tegic Lion Air Danang Mandala juga tetap dibayar. (Japri) Gerry Soejatman mem- ada beberapa penumpang yang Baru 2021 yang biasanya menjadi mengatakan masih memantau si- proyeksikan pemulihan industri memang harus bepergian untuk periode sibuk akhir tahun. tuasi terkini pandemi Coronavirus SULIT DITEBAK penerbangan bisa berjalan selama disease 2019 (Covid-19). Sementara itu, Ketua Umum 3 bulan setelah pandemi bera- Sesuai perkembangan Indonesia National Air Carri- khir. Sampai saat ini, pandemi terbaru, calon penumpang ers Association (INACA) Denon Covid-19 belum dapat diketahui pesawat sudah semakin Prawiraatmadja juga belum bisa secara pasti. memahami serta bisa me- memprediksi kinerja industri pe- “Kalau perkiraan, selama 3 bulan menuhi persyaratan yang di- nerbangan pada semester II/2020. harus ada pemulihan. Perjalanan butuhkan untuk melakukan Bila pemerintah melalui Gugus dan pariwisata serba salah. Buka Tugas Covid-19 berha- salah, tutup salah. Jadi memang BERHARAP Pergerakan Pesawat Harian sil menurunkan kasus harus melihat kondisinya,” je- positif penyebaran vi- lasnya. MENUJU PEMULIHAN di 52 Bandara Utama Indonesia rus corona, dia me- Sejauh ini, tuturnya, kebijakan Para pemimpin puncak maskapai penerbangan nasional berharap era (pergerakan) nilai secara otomatis pemerintah merevisi tingkat oku- pembukaan kembali ekonomi di Indonesia membawa berkah bagi seluruh Hari normal 7 Juni 2020 8 Juni 2020 pergerakan masyarakat pansi maksimal maskapai menjadi pelaku industri aviasi. Selama lebih dari 3 bulan, industri penerbangan juga berangsur mem- 70% memang membantu maska- nasional dihadapkan kondisi sepi penumpang akibat sejumlah 4.300-4.700 771 1.074 baik. “Namun, kalau pai tetapi bukan menjadi solusi pembatasan transportasi yang tujuannya memutus rantai penyebaran virus corona. Dengan ada pelonggaran pembatasan transporasi, penularan semakin ba- jangka panjang. maskapai ingin makin banyak orang naik pesawat. Pergerakan Pesawat Harian nyak, masyarakat akan “Jumlah penerbangan masih di Bandara Soekarno-Hatta sulit dan pemerintah sedikit. Jakarta ke saja hanya 33 Hasanuddin 862,3 akan melakukan pem- dua penerbangan sehari dari yang -41,18% -17,90% 56,1 1.050,30 Cengkareng (pergerakan) batasan-pembatasan tadinya belasan. Maskapai dan Hari normal 7 Juni 2020 8 Juni 2020 lagi,” ujar Denon. travel agent tidak bisa apa-apa,” 1.341,90 Ngurah Rai 1.097,70 Dengan pembatasan jelasnya. -35,94% -27,77% 1.100-1.300 162 168 2.094,60 1.519,80 lagi, dia menyatakan Sejak awal Maret hingga Juni hal itu akan mem- 2020, pemesanan untuk pener- 193,5 Juanda- 1.542,10 Kuartal I/2020 buat faktor perayaan Natal bangan domestik turun 30%, -48,30% -21,24% Kuartal I/2019 374,3 1.958,00 dan Tahun Baru 2021 tidak sedangkan internasional turun Perkembangan berdampak positif terhadap 70% atau dengan kata lain dari 1.275,60 Soekarno Hatta 4.555,10 kinerja industri penerbangan. 1.200 penerbangan sehari menjadi -49,63% -23,29% 2.532,70 Cengkareng 5.938,10 Perkembangan Pemerhati penerbangan dari hanya 200 penerbangan. Jumlah Penumpang Sumber: AirNav Pesawat Domestik 186 Kualanamu- 725,4 Indonesia, BPS Perkembangan -48,90% -17,32% Secara Kumulatif 364 877,4 BISNIS/HUSIN Jumlah Penumpang PARAPAT (ribu orang) Pesawat Internasional Secara Kumulatif 365,9 8.715,20 -28,66% Lainnya -32,17% (ribu orang) 512,9 12.847,80

PT. MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA PLAZA BANK INDEX LT. 11 , JL. M.H. THAMRIN KAV. 57 JAKARTA 10350 - INDONESIA Tel : (021) 3903238 (Hunting) Fax : (021) 3903245

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPREHENSIF LAIN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET 31 Des 2019 31 Des 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Des 2019 31 Des 2018 2019 2018 PENDAPATAN KAS DAN BANK 52.583.756 72.526.824 LIABILITAS Pembelian dengan pembayaran secara angsuran 739.942.892 725.787.681 Sewa pembiayaan 147.407.384 139.496.550 UTANG BANK 6.098.197.819 6.920.191.259 Anjak piutang - 18.844

PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - Neto 1.269.067.159 1.214.195.598 Laba atas penjualan dan penghapusan aset tetap 4.534.601 3.183.885 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 584.550 670.636 Bunga 274.784 271.935 Lain-lain (653.487 ) 4.492.495 UTANG PAJAK 12.268.445 19.421.302 PIUTANG PEMBELIAN DENGAN Total Pendapatan 891.506.174 873.251.390 BEBAN PEMBAYARAN SECARA UTANG INSTRUMEN DERIVATIF 100.076.383 48.282.453 Bunga dan keuangan (479.915.415 ) (452.522.184 ) ANGSURAN - Neto 6.259.399.084 6.919.398.614 Beban gaji dan aktuaria (115.441.530 ) (110.144.338 ) UTANG DAN PENERIMAAN DI MUKA LAINNYA 57.388.275 53.398.641 Umum dan administrasi (127.701.998 ) (138.754.832 ) Penyisihan atas kerugian penurunan nilai (64.325.164 ) (53.338.608 ) LIABILITAS IMBALAN KERJA 76.007.789 63.347.464 PIUTANG INSTRUMEN DERIVATIF - 97.764.453 Total Beban (787.384.107 ) (754.759.962 ) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK TOTAL LIABILITAS 6.344.523.261 7.105.311.755 PENGHASILAN 104.122.067 118.491.428

BEBAN PAJAK PENGHASILAN PIUTANG LAIN-LAIN 4.428.161 2.746.103 Kini (34.673.153 ) (37.897.769 ) Tangguhan 1.887.276 1.503.341 EKUITAS Total Beban Pajak Penghasilan (32.785.877 ) (36.394.428 )

BIAYA DIBAYAR DI MUKA 6.484.959 6.047.541 Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 LABA TAHUN BERJALAN 71.336.190 82.097.000 (dalam jumlah penuh) per saham PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Modal dasar, ditempatkan dan disetor ASET PAJAK TANGGUHAN - Neto 28.474.850 21.047.605 penuh - 350.000 lembar saham 350.000.000 350.000.000 Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja (4.402.614 ) 1.794.274 Pajak penghasilan terkait 1.100.654 (448.568 ) Sub-jumlah (3.301.960 ) 1.345.706 Penghasilan komprehensif lain (32.019.429 ) (15.399.524 ) ASET TETAP - Neto 57.275.881 50.306.141 Kerugian (keuntungan) dari perubahan nilai Saldo laba 1.027.067.457 955.731.267 wajar atas lindung nilai arus kas (17.757.260 ) 941.281 Pajak penghasilan terkait 4.439.315 (235.320 ) ASET LAIN-LAIN 11.857.439 11.610.619 Sub-jumlah (13.317.945 ) 705.961 TOTAL EKUITAS 1.345.048.028 1.290.331.743 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK (16.619.905 ) 2.051.667 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL ASET 7.689.571.289 8.395.643.498 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 7.689.571.289 8.395.643.498 TAHUN BERJALAN 54.716.285 84.148.667

Catatan: - Informasi Laporan Keuangan Publikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 di atas disusun berdasarkan Laporan Keuangan PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah

2020. Sementara itu, informasi Laporan Keuangan Publikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 di atas disusun berdasarkan Laporan Keuangan PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Jakarta, 23 Juni 2020

tertanggal 8 April 2019. - Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah pada S.E & O tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Direksi 31 Des 2019 31 Des 2018 1 Dolar AS 13.901,00 14.481,00 1 Yen Jepang 127,97 131,12