Aspek Keselamatan Dan Keamanan Penerbangan Dalam

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Aspek Keselamatan Dan Keamanan Penerbangan Dalam ASPEK KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh : Meilisya Beby Triyana 160200557 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2020 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dimana guna untuk mendapatkan gelar sarjana hukum dari Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi yang berjudul ASPEK KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA, Penulis menyadari bahwasanya terdapat beberapa kesulitan dan beberapa hambatan dalam mengerjakan skripsi ini namun berkat bimbingan, arahan, serta petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada: 1. Bapak Prof. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Dr. Jelly Leviza S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara iii 6. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak Dr. Sutiarnoto, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum Internasional serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam memberi bimbingan dalam penulisan skripsi. 8. Bapak Dr. Arif, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dengan memberi bimbingan dalam penulisan skripsi. 9. Ibu Syarifah Lisa, S.H, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 10. Seluruh Dosen serta Staff di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara terkhusus kepada Departemen Hukum Internasional yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 11. Terima kasih kepada kedua Orang Tua saya Papa (Alm.) Ismed, S.H dan Mama Maisaridha, S.H yang telah merawat, mengajar serta memberikan banyak motivasi hidup kepada penulis. 12. Kepada Kakak Tercinta Ismairiani Utami, Meirizki Nanda Dwi Cahyana, dan Meirizki Nanda Dwi Cahyani. Terima kasih telah memberi semangat kepada penulis. Serta kepada seluruh keluarga besar yang tidak dapat penulis sebut namanya satu persatu. 13. Big Thanks to author’s closest friends since first day, Elsya Dwi Kurnia, Shabila Firda Khairani, Rifodita Dinata, Nurul Ramadani Kartiwa, dan Universitas Sumatera Utara iv Natasya Sakinah. Terima kasih telah menemani hari-hari selama perkuliahan ini. Semoga kita sukses selalu. 14. Kepada teman-teman seperjuangan, Jingga Simanjuntak, Rachel Br Ginting dan Armei Findy. Nice to know you guys! Kepada Melza Nova Arisya, terima kasih telah menemani hari-hari selama di departemen hukum internasional dan membantu penulis dalam penulisan skripsi. 15. Kepada Shania Meilisa Hutapea dan Gloria Hutapea, terima kasih sebesar- besarnya atas arahan yang diberikan dan selalu memberi semangat kepada penulis. 16. Terima kasih juga kepada kak Tya Wahyuni dan kak Ruth Damayanti. Khususnya kepada Kak Melisa, terima kasih karena selalu memberi semangat kepada penulis dalam keadaan apapun. 17. Kepada kakak Sothya Marcdisa Ginting, Nadya Putri Karoza Ginting, dan Ditta Christina Ginting. 18. Kepada teman-teman kelompok praktik peradilan semu perdata, pidana dan peradilan tata usaha negara serta kepada teman-teman dari angkatan 2016 khususnya dari Group G dan Group E. 19. Terima kasih juga kepada teman-teman dari International Law Student Association (ILSA) of 2019. 20. Terima kasih juga kepada teman-teman k-pop yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian walaupun terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan Universitas Sumatera Utara v dalam segi materi yang dipaparkan dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih. Medan, Oktober 2020 Meilisya Beby Triyana NIM. 160200557 Universitas Sumatera Utara vi ABSTRAKSI Meilisya Beby Triyana*1 Sutiarnoto** Arif*** Penerbangan sipil merupakan salah satu alat transportasi yang sangat di perlukan di seluruh penjuru dunia karena sangat efektif dari segi waktu perjalanannya. Sehingga tanpa penerbangan, masyarakat di dunia tidak dapat membayangkan bagaimana berpergian ke tiap daerah atau negara dengan waktu yang efektif. Khususnya di Indonesia, angka penerbangan semakin meningkat pesat tiap tahunnya. Meskipun dinilai efektif, penerbangan sipil memiliki risiko yang sangat besar apabila lalai dalam menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan. Untuk itu, International Civil Aviation Organization (ICAO) selaku Organisasi Penerbangan Sipil memiliki wewenang dalam mengatur keselamatan dan keamanan penerbangan sipil Internasional berdasarkan Konvensi Chicago 1944. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan metode penelitian normatif yaitu penelitian berdasarkan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder. Penelitian tersebut berdasarkan konvensi internasional, peraturan perundang-undangan nasional, dan bahan kepustakaan. Implementasi keselamatan dan keamanan penerbangan di Indonesia yaitu berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang merujuk kepada Konvensi Chicago 1944, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2015 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 tentang Pemberitahuan dan Pelaporan Kecelakaan, Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 115 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan dan Penerbangan Sipil bagian 176 tentang Pencarian dan Pertolongan pada Kecelakaan Pesawat Udara, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 21 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2015 Tentang Standar Layanan Penumpang Pesawat, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2016 tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Kebijakan maskapai penerbangan dalam mengatasi permasalahan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil yaitu dengan melakukan tindak pidana, penundaan waktu jam terbang (delay), atau pindah pesawat. Kata kunci: penerbangan sipil, keselamatan dan keamanan * Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ** Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara *** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara vii DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................i KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii ABSTRAK ............................................................................................................vi DAFTAR ISI .......................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................5 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................5 D. Keaslian Penulisan ..........................................................................6 E. Tinjauan Kepustakaan .....................................................................8 F. Metode Penulisan ...........................................................................12 G. Sistematika Penulisan ....................................................................13 BAB II REGULASI PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL .........15 A. Pengertian Penerbangan Sipil Internasional ..................................15 B. Sejarah Penerbangan Sipil Internasional .......................................16 C. Aturan Hukum Internasional Mengenai Penerbangan Sipil ..........19 D. Organisasi Internasional di Bidang Penerbangan Sipil .................25 BAB III ASPEK KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL ..........................................42 A. Pengertian Keselamatan dan Keamanan Penerbangan .................42 B. Aturan Hukum Mengenai Keselamatan dan Keamanan Penerbangan ..................................................................................43 Universitas Sumatera Utara viii C. Peran ICAO (International Civil Aviation Organization) dalam Perlindungan Terhadap Keselamatan dan Keamanan Penerbangan ..................................................................................53 BAB IV IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KEAMANAN PENERBANGAN DI INDONESIA .............................................56 A. Sejarah Perkembangan
Recommended publications
  • Bab Ii Sejarah Dan Perkembangan Garuda
    BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GARUDA INDONESIA Pada bab dunia penulis akan menguaraikan ataupun membahas tentang kondisi dunia penerbangan indonesia serta penulis mengambil studi kasus dari salah satu maskapai penerbangan Indonesia yaitu PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dan pada bab ini penulis akan membagi menjadi dua sub bab utama yaitu : Gambaran banyak tentang Garuda Indonesia dan perkembangan dari Garuda Indonesia. A. Sejarah Garuda Indonesia Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan nasional yang dimiliki oleh indonesia serta maskapai pertama dan terbesar yang ada di Indonesia, Dengan tujuan serta pendekatan yang berorientasi untuk “melayani” serta Garuda Indonesia juga mempunyai slogan yaitu “The Airline Of Indonesia”. Garuda ini sendiri diambil dari nama burung, yaitu burung dari dewa Wisnu dalam legenda pewayangan. Sejarah perkembangan penerbangan dilakukan sejak dulu pada saat Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaanya. Penerbangan komersial pertama yang dilakukan oleh Indonesia menggunakan pesawat DC-3 Dakota dengan registrasi RI 001 dari Calcutta ke Rangoon dan diberi nama “Indonesian Airways” dilakukan pada 26 Januari 1949 yang sekaligus juga menjadi hari jadi dari Garuda Indonesia.19 Serta di tahun yang sama yaitu pada tanggal 28 Desember 1949 pertama kalinya pesawat 19 Garuda Indonesia, Tentang Garuda Indonesia, https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate- partners/company-profile/about/index.page?, di akses tanggal 09 Des. 16 Pukul 16:11 WIB 18 Garuda di cat dengan logo “Garuda Indonesian Airways” pesawat tipe Douglas DC- 3 dengan nomor registrasi PK-DPD, yang pada saat itu terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk menjemput presiden pertama yaitu Presiden Soekarno. Dan itulah penerbangan Garuda yang pertama dengan logo “Garuda Indonesian Airways” serta nama tersebut di berikan oleh Presiden Soekarno dan nama itu di perolehnya dari penyair terkenal “Noto Soeroto”.
    [Show full text]
  • ABSTRAK Perkembangan Industri Penerbangan Serta Semakin
    ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK Perkembangan industri penerbangan serta semakin tingginya persaingan di bidang tersebut, memaksa perusahaan menemukan cara baru untuk dapat bersentuhan langsung dengan pelanggan. Perusahaan memanfaatkan teknologi sosial media yang memiliki kemampuan berinteraksi secara real-time. Twitter adalah sosial media yang digunakan oleh perusahaan penerbangan untuk melakukan proses komunikasi dengan pelanggan. Proses komunikasi yang dilakukan perusahaan melalui Twitter adalah mengirimkan pesan kepada pelanggan, selanjutnya pelanggan memberikan tanggapan kepada perusahaan. Percakapan yang terjadi tersebut menjadi bagian penting ketika perusahaan memutuskan untuk membina hubungan dengan pelanggan melalui Twitter. Analisis isi digunakan untuk mengetahui isi dari tweet yang diposting oleh perusahaan dan feedback yang diberikan oleh follower. Subyek dalam penelitian ini Garuda Indonesia, AirAsia Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, dan Tigerair Mandala. Waktu pelaksanaan penelitian ini bulan Juni-Agustus 2013. Dalam penelitian ini, diketahui pemanfaatan Twitter dalam melakukan proses komunikasi antara perusahaan penerbangan dengan follower paling banyak digunakan untuk penyelesaian masalah, melakukan promosi, serta memberikan informasi seputar perusahaan. Kata kunci: proses komunikasi, sosial media, Twitter, penerbangan, pelanggan ABSTRACT The development of the aviation industry and the increasing competition in the field, forcing the company to find new ways to be in direct contact with customers. One method that are used is to utilize social media technologies that have ability to interact in real-time. Twitter is a social media that is used by airlines to conduct communication process with customers. Communication process by company on Twitter is sending a message to the customers, then the customers provide feedback to the company. This conversation is becoming an important part when company decides to build relationships with customers through Twitter.
    [Show full text]
  • Mandatory Passenger Requirements on Lion Air Group Air Travel Last Updated August 24, 2021 | 23:00 WIB (GMT+ 07)
    www.lionair.co.id @lionairgroup (+6221) 6379 8000 www.batikair.com @batikair @lionairgroup Lion Air Group Lion Air Group 0804 1 778899 PRESS RELEASE Latest Flight Information: Mandatory Passenger Requirements on Lion Air Group Air Travel Last Updated August 24, 2021 | 23:00 WIB (GMT+ 07) Running Period: 25 - 30 August 2021 “Please Pay Attention to and Meet the Health Test Conditions, Validity Period and Other Specified Requirements Documents” Flying is Safe and Healthy: Use of Caring Apps Protect Before Departure, as part of Digitalization Gradually. J A K A R T A – August 25, 2021. Lion Air (JT flight code), Wings Air (IW flight code), Batik Air (ID flight code) member of Lion Air Group said that the entire implementation of Lion Air Group flight operations while maintaining safety, security, and comfort (safety first). And already run according to health protocol guidelines. In connection with the terms and conditions required for each prospective passenger who will carry out air travel (flights) during the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic alert period, current period: August 25 – August 30, 2021. Domestic flight provisions in that period, to support government policies related to the implementation (implementation) of efforts to prevent, handle and control Covid-19, namely the Enactment of Restrictions on Community Activities (PPKM), category: 1. Level 4, Level 3, Level 2 Java and Bali, 2. Level 4 Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua, 3. Level 3, Level 2, Level 1 Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua. Key Notes: 1. Please arrive at the airport departure early, which is 3-4 hours before the scheduled flight.
    [Show full text]
  • Administering the Cure
    Vol. 27 No. 2 March 2020 orientaviation.com ADMINISTERING THE CURE Virgin Australia CEO Paul Scurrah following his prescription for airline group’s recovery ATR pitches Nok Air co-founder, Orient Aviation’s Tom Ballantyne SKOL 42-600s Patee Sarasin, launches honored with a lifetime achievement for Asia’s high “tell all” tale of life at award at the inaugural Asia Media country airlines the top of the Thai LCC Awards in Singapore WHY SPEND TENS OF MILLIONS OF DOLLARS ON OVERHAULS WHEN YOU CAN LEASE THE ENGINES YOU NEED, WHEN YOU NEED THEM, FROM THE PIONEER IN INNOVATIVE, CUSTOMER-DRIVEN AVIATION SOLUTIONS? GE90 ENGINES AVAILABLE NOW. Available for short- or long-term lease. [email protected] | +1 561.349.8950 | www.willislease.com CONTENTS Volume 27, Issue 2 COVER STORY 16 ADMINISTERING ORIENT AVIATION MEDIA GROUP THE CURE 17/F Hang Wai Commercial Building, 231-233 Queen’s Road East, Hard-driving Wanchai, Hong Kong Virgin Australia CEO, Editorial (852) 2865 1013 Paul Scurrah, prescribing E-mail: [email protected] Website: www.orientaviation.com bitter medicine to Mailing address: treat the airline’s ills GPO Box 11435 Hong Kong Publisher & Editor-in-Chief Christine McGee E-mail: [email protected] Associate Editor & Chief Correspondent Tom Ballantyne Tel: (612) 9638 6895 COMMENT MAIN STORY Fax: (612) 9684 2776 5 V-shaped or pear-shaped economy ahead? 8 Dealing with the damage of the demon virus E-mail: [email protected] North Asia Correspondent ADDENDUM Geoffrey Tudor 6 Boeing blues add gloss to Airbus annual
    [Show full text]
  • Airline Review
    Sort By Name Sort By Country Sort By Rating Ariana Afghan Airlines Afghanistan Class 4 (Inadequate) Kam Air Afghanistan Class 4 (Inadequate) Safi Airways Afghanistan Class 3 (Questionable) Air Algerie Algeria Class 3 (Questionable) Tassili Airlines Algeria Class 3 (Questionable) TAAG Angola Airlines Angola Class 4 (Inadequate) LIAT Antigua Class 2 (Adequate) Aerolineas Argentinas Argentina Class 2 (Adequate) Airnorth Australia Class 2 (Adequate) Jetstar Airways Australia Class 2 (Adequate) Qantas Australia Class 2 (Adequate) rex (Regional Express) Australia Class 2 (Adequate) Skywest Australia Class 1 (Good) Virgin Australia Australia Class 1 (Good) Austrian Airlines (Tyrolean) Austria Class 1 (Good) InterSky Austria Class 1 (Good) Niki Austria Class 1 (Good) Azerbaijan Airlines Azerbaijan Class 2 (Adequate) Turan Air Azerbaijan Class 3 (Questionable) Gulf Air Bahrain Class 2 (Adequate) Biman Bangladesh Airlines Bangladesh Class 4 (Inadequate) United Airways (BD) Bangladesh Class 3 (Questionable) Belavia Belarusian Airlines Belarus Class 2 (Adequate) Brussels Airlines Belgium Class 1 (Good) Tropic Air Belize Insufficient Information Druk Air (Royal Bhutan Airlines) Bhutan Class 2 (Adequate) BH Airlines (Air Bosna) Bosnia & Herzegovinia Class 2 (Adequate) Air Botswana Botswana Class 2 (Adequate) Avianca Brasil (OceanAir) Brazil Class 2 (Adequate) Azul Linhas Aereas Brasileiras Brazil Class 2 (Adequate) GOL Linhas A閞eas Inteligentes Brazil Class 2 (Adequate) Passaredo Transportes Aereos Brazil Class 2 (Adequate) TAM Linhas Aereas Brazil
    [Show full text]
  • Demand in Indonesian Domestic Air Travel Market After Deregulation
    Advances in Engineering Research (AER), volume 147 Conference on Global Research on Sustainable Transport (GROST 2017) DEMAND IN INDONESIAN DOMESTIC AIR TRAVEL MARKET AFTER DEREGULATION Basri Fahriza1,2, Frank Willey1 1. RMIT University, 2. STMT Trisakti. corresponding author: [email protected] Abstract: This research is exploring the change of domestic air travel market demand in Indonesia prior and post deregulation. Changes on policies in Indonesian aviation were contributed to the present day market. This historical overview will examine the ‘oligopoly policy’ with only five airlines and the deregulation process that began in 1999. The research then analyses the demand for domestic air travel. Exponential Moving Average Growth were using to analysing data to forecasting the number of passenger from year 2007 to 2015 in yearly basis. Demand is then analysed on three separate airline routes in Indonesia they are Jakarta-Medan, Jakarta-Surabaya, and Jakarta-Pontianak. Keywords: Demand, Domestic Air Travel, Deregulation, Passeneger, Indonesia. Introduction Deregulation in Indonesia start when governments remove restrictions on airlines business Indonesia to encourage the efficient, competitive and consumer oriented marketplace in Indonesian airline industry (Williams, 1993). Secretary General of the Ministry of Communications Anwar Suprijadi said the decision to deregulate was taken in a bid to promote fair competition in domestic airline services, (“Govt insists on licensing more airlines,” 1999). And resulting numbers of new Indonesian airlines emerged predominantly mostly in the cut-fare sector including Lion Air; Indonesia’s Air Asia, former Adam Air, former Batavia Air and Sriwijaya Air, radically changing the nature of the airline business in Indonesia with present of low cost carrier.
    [Show full text]
  • Vol-5, Issue 2
    International Journal of Management Sciences and Business Research, Feb-2016 ISSN (2226-8235) Vol-5, Issue 2 Analysis on the Factors Causing Airlines Bankruptcy: Cases in Indonesia Author’s Details: (1)Suharto Abdul Majid-Faculty of Economic and Business, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia (2) Sucherly - Faculty of Economic and Business, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia (3) Umi Kaltum- Faculty of Economic and Business, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia Abstract the high growth of national aviation services after the aviation deregulation in 2000 has given a positive impact on the increase of national economic activities, especially in tour and trade. In the same time, however, it negatively impacts the aviation business itself, making many airline companies stop their operation and then go to bankruptcy. The aim of this research is to analyze the factors causing bankruptcy to some national airline companies in Indonesia after the aviation deregulation in the periods of 2001-2010 and 2011-2015. It is an exploratory research with a qualitative descriptive approach emphasizing on evaluating the factors causing bankruptcy to a number of domestic airlines in Indonesia. The method of data collection is an interview with the format of focus group discussion (FGD), while the data analysis uses factor analysis method. The results of this research show that there are two main factors that cause bankruptcy to a number of domestic airlines in Indonesia. They are both internal and external factors of the companies. Key words: Airline companies bankruptcy, internal factors, and external factors. INTRODUCTION Since the implementation of the national aviation deregulation policy in 2000, the growth of aviation business in Indonesia increases rapidly.
    [Show full text]
  • Remote ID NPRM Maps out UAS Airspace Integration Plans by Charles Alcock
    PUBLICATIONS Vol.49 | No.2 $9.00 FEBRUARY 2020 | ainonline.com « Joby Aviation’s S4 eVTOL aircraft took a leap forward in the race to launch commercial service with a January 15 announcement of $590 million in new investment from a group led by Japanese car maker Toyota. Joby says it will have the piloted S4 flying as part of the Uber Air air taxi network in early adopter cities before the end of 2023, but it will surely take far longer to get clearance for autonomous eVTOL operations. (Full story on page 8) People HAI’s new president takes the reins page 14 Safety 2019 was a bad year for Part 91 page 12 Part 135 FAA has stern words for BlackBird page 22 Remote ID NPRM maps out UAS airspace integration plans by Charles Alcock Stakeholders have until March 2 to com- in planned urban air mobility applications. Read Our SPECIAL REPORT ment on proposed rules intended to provide The final rule resulting from NPRM FAA- a framework for integrating unmanned air- 2019-100 is expected to require remote craft systems (UAS) into the U.S. National identification for the majority of UAS, with Airspace System. On New Year’s Eve, the exceptions to be made for some amateur- EFB Hardware Federal Aviation Administration (FAA) pub- built UAS, aircraft operated by the U.S. gov- When it comes to electronic flight lished its long-awaited notice of proposed ernment, and UAS weighing less than 0.55 bags, (EFBs), most attention focuses on rulemaking (NPRM) for remote identifica- pounds.
    [Show full text]
  • Publications 2019
    AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha ASEAN Aviation Integration Platform (AAIP) Policy Paper No. 2 / 2019 Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Air Power Centre of Indonesia Air and Space Law Studies, International Business Law Program Universitas Prasetiya Mulya Member of German Aviation Research Society The views expressed are those of the author. 2 AAIP Policy Paper No. 2 / 2019 – Reviewing Ownership and Control of the Indonesian Airlines Ridha Aditya Nugraha Contents Executive Summary .............................................................................................................................. 4 1. The Liberalization Progress in Indonesia ................................................................................... 5 2. The State of Play ............................................................................................................................ 6 3. The Current Legal Regime and Its Limits .................................................................................. 9 4. Benefits from Relaxing Ownership and Control of the Indonesian Airlines ...................... 10 5. The Way Forward and Conclusions ......................................................................................... 12 Table 1: Domestic Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017 ........................................... 7 Table 2: International Flights Market Share of Indonesian Airlines, 2017
    [Show full text]
  • RASG-PA ESC/29 — WP/04 14/11/17 Twenty
    RASG‐PA ESC/29 — WP/04 14/11/17 Twenty ‐ Ninth Regional Aviation Safety Group — Pan America Executive Steering Committee Meeting (RASG‐PA ESC/29) ICAO NACC Regional Office, Mexico City, Mexico, 29‐30 November 2017 Agenda Item 3: Items/Briefings of interest to the RASG‐PA ESC PROPOSAL TO AMEND ICAO FLIGHT DATA ANALYSIS PROGRAMME (FDAP) RECOMMENDATION AND STANDARD TO EXPAND AEROPLANES´ WEIGHT THRESHOLD (Presented by Flight Safety Foundation and supported by Airbus, ATR, Embraer, IATA, Brazil ANAC, ICAO SAM Office, and SRVSOP) EXECUTIVE SUMMARY The Flight Data Analysis Program (FDAP) working group comprised by representatives of Airbus, ATR, Embraer, IATA, Brazil ANAC, ICAO SAM Office, and SRVSOP, is in the process of preparing a proposal to expand the number of functional flight data analysis programs. It is anticipated that a greater number of Flight Data Analysis Programs will lead to significantly greater safety levels through analysis of critical event sets and incidents. Action: The FDAP working group is requesting support for greater implementation of FDAP/FDMP throughout the Pan American Regions and consideration of new ICAO standards through the actions outlined in Section 4 of this working paper. Strategic Safety Objectives: References: Annex 6 ‐ Operation of Aircraft, Part 1 sections as mentioned in this working paper RASG‐PA ESC/28 ‐ WP/09 presented at the ICAO SAM Regional Office, 4 to 5 May 2017. 1. Introduction 1.1 Flight Data Recorders have long been used as one of the most important tools for accident investigations such that the term “black box” and its recovery is well known beyond the aviation industry.
    [Show full text]
  • Menelusuri Jejak Awal Penerbangan Di Indonesia (1913-1950-An)
    MENELUSURI JEJAK AWAL PENERBANGAN DI INDONESIA (1913-1950-AN) Dadan Adi Kurniawan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Minimnya narasi tentang kiprah penerbangan di masa lalu menjadikan pemahaman sejarah terkait moda transportasi seakan pincang. Kebanyakan kajian masih berkutat pada sejarah transportasi darat dan laut, terutama masa kolonial. Padahal keunggulannya dalam menempuh berbagai medan jarak jauh, menjadikan transportasi udara sebagai salah satu primadona pilihan masyarakat modern dalam bermobilitas. Tulisan ini menelusuri lebih lanjut jejak kemunculan dan perkembangan awal penerbangan sipil-militer di Indonesia. Sejak kapan penerbangan mulai ada, faktor apa saja yang melatarbelakangi kemunculannya dan bagaimana dinamika awal perkembangannya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis dinama penulis memadukan sumber primer maupun sekunder yang relevan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerbangan pertama di Indonesia telah ada sejak dekade kedua abad 20 dan mulai berkembang pesat pada periode 1950-an. Pada awalnya, penerbangan difungsikan untuk keperluan militer disusul penerbangan komersial dalam jumlah terbatas. Kemajuan teknologi di Barat dan persaingan global (perang) saat itu menyebabkan dunia penerbangan mencapai akselerasi kemajuan yang lebih cepat. Kata Kunci: transportasi, bandara, penerbangan, militer, komersial. Abstract The lack of narratives about the gait of flight in the past has made understanding history related to transportation modes as if limping. Most studies still dwell on the history of land and sea transportation, especially the colonial period. Though its superiority in taking various long-distance terrain, making air transportation one of the excellent choices of modern society in mobility. This paper explores further the traces of the emergence and early development of civil- military flight in Indonesia.
    [Show full text]
  • PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B
    Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Kantor Pusat / Head Office: Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B. 12 Kav. 2, Jakarta 10610 T: (021) 654 1961 F: (021) 654 1514 www.angkasapura1.co.id PERKUataN PILAR-PILAR BISNIS Strengthening of Business Pillars Laporan Tahunan Annual Report 2012 Daftar Isi Table of Contents 7 52 KINERJA 2012 2012 PERFORMANCE PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE TENtaNG Kami 54 Identitas Perusahaan ABOUT US Corporate Identity 54 Sekilas Perusahaan SASARAN DAN PENcapaiaN TAHUN 2012 Company in Brief TARGET AND ACHIEVEMENT IN 2012 55 Selayang Pandang Overview FOKUS PADA TARGET Utama 57 Menuju Airport City FOCUS ON MAIN TARGET To Airport City 58 Bidang Usaha MENUJU AIRPORT CITY Line of Business TOWARDS AIRPORT CITY 60 Jejak Langkah Milestones IKHTISAR KEUANGAN 62 Peristiwa Penting yang terjadi di Tahun 2012 FINANCIAL HIGHLIGHTS Significant Events of 2012 26 Posisi Keuangan 66 Testimoni Pelanggan Utama Financial Position Main Customer’s Testimony 28 Laporan laba / (Rugi) Komprehensif 72 Struktur Organisasi Comprehensive Income Statement Organization Structure 29 Arus Kas 74 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Cash Flow Vision, Mission, and Company Philosophy 30 Laporan Perubahan Ekuitas 76 Strategi Perusahaan Statements of Changes in Equity Company Strategy 30 Rasio Keuangan 78 Profi Dewan Komisaris Financial Ratio Board of Commissioners Profile 31 Realisasi Pendapatan 3 tahun terakhir 82 Profil Direksi Realization of 5 last year’s operating income Board of Directors Profile 31 Beban Operasi 86 Pengantar
    [Show full text]