Quick viewing(Text Mode)

Analisa Pencitraan Terhadap Perluasan Merek SKH Kompas Bagi Pembaca Di Jakarta

Analisa Pencitraan Terhadap Perluasan Merek SKH Kompas Bagi Pembaca Di Jakarta

Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di

ANALISA PENCITRAAN TERHADAP PERLUASAN MEREK SKH KOMPAS BAGI PEMBACA DI JAKARTA

Euis Nurul Bahriyah1, Resman Muharul Tambunan2 1,2Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Esa Unggul Jalan. Arjuna Utara No. 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 [email protected]

Abstract

This study aims to find out whether the image of Kompas is required to obtain a brand (Expansion of Brands) for Readers in Jakarta specifically in South Jakarta. developments in information and communication technology, new media based online through the Kompas e-paper version. The results of this study indicate that Kompas has competitiveness against other companies, using strategies that can improve company relationships with Readers as an increase in motivation and loyalty from Readers. Keywords: imaging, expansion of brands, now COMPASS e-paper

Abstrak

Penelitian ini bertujujuan untuk mengetahuai apakah citraKompas berpengaruh terhadap perluasan merek (Brand Extension)bagi Pembaca di Jakarta khususnya Jakarta Selatan.Penelitian ini dapat dijadikan dasar pengelola surat kabar Kompas dalam mengambil strategi dan kebijakan guna meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pembaca koran terutama Kompas yang saat ini dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media baru berbasis online melalui versi Kompas e-paper. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas memiliki daya saing terhadap perusahaan lain, dengan menggunakan strategi yang dapat meningkatkan hubungan perusahaan dengan Pembaca sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dan loyalitas dari Pembaca. Kata kunci: pencitraan, perluasan merek, SKH KOMPAS e-paper

Pendahuluan perluasan merek dengan membuat koran cetak Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh dalam bentuk elektronik (e-paper) yang dapat konsumen yang berkenaan dengan produk adalah diakses konsumen dalam waktu yang ber- tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan samaan.Strategi pengembangan ini cukup inovatif pemasaran. Citra merek merupakan aset penting pada hati pembaca karena harian Kompas bagi perusahaan dalam merekrut pasar dan menghampiri pembacanya bisa melalui versi cetak membawa dampak yang besar bagi perusahaan. dan versi e-paper sebagai nilai tambah yang akan Merek dapat diartikan sebagai sebuah nama menjadi pemuas tersendiri bagi pembaca yang dimana sederet asosiasi dan keuntungan melekat haus akan informasi. pada pikiran konsumen. Nama ini dapat berupa produk, jasa, perusahaan.Pada dasarnya merek Citra adalah sebuah tanda untuk mengenali sesuatu. Aaker dan Myers (1983:134) mendefi- Merek yang kuat memberikan kepercayaan serta nisikan citra sebagai seperangkat anggapan, pengembalian yang tinggi kepada konsumen, impresi atau gambaran seseorang atau sekelom- sehingga mampu mengembangkan keberadaan pok orang mengenai suatu obyek bersangkutan. suatu merek dalam persaingan karena mereka Sementara Kotler mengatakan bahwa citra adalah hanya akan membeli merek yang dapat dipercaya rangkaian kepercayaan, ide dan impresi yang di- (Paul Temporal and K.C. Lee, 2002). Citra merek miliki individu tentang sebuah obyek.Kotler juga koran harus bisa membuat konsumennya merasa menekankan bahwa citra yang ada pada khalayak bangga untuk mengkonsumsi sehingga konsumen umumnya menyangkut penilaian terhadap peru- termotivasi untuk mengulangi pembelian. sahaan, produk, dan jasanya. Karena itu sikap dan Kompas perusahaan yang bergerak di bidang jasa tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat informasi bentuk penerbitan, memproses berita ditentukan oleh citra merek tersebut. Sehingga aktual menjadi barang percetakan, maupun citra merek merupakan syarat dari merek yang pemasaran. Kompas sebagai koran terbesar di kuat, Suatu perusahaan tidak akan dapat melakukan pengembangan dengan

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 18 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

mengubah citranya hanya dengan perbuatan baik pada produk baru dimana produk tersebut serta ucapan yang baik. memiliki kategori yang berbeda dengan merek Simamora (2002) mengatakan bahwa citra yang digunakan : adalah persepsi yang relative konsisten dalam 1. Perluasan lini (Line extension) yang artinya jangka panjang (enduring perception) Suatu perusahaan membuat produk baru dengan perusahaan harus dengan nyata bersikap sesuai menggunakan merek lama yang terdapat pada dengan citra yang ingin ia bentuk, baru kemudian merek induk. Meskipun target market yang mengkomunikasikannya melalui berbagai kegiatan. baru tersebut berbeda tetapi target market Image marketing (Alfihmi, 2005) meng- produknya sudah dilayani oleh merek induk. upayakan agar reputasi perusahaan/seseorang/ 2. Perluasan kategori (Category extension) artinya produk semakin baik serta positif, sehingga perusahaan tetap menggunakan merek induk memperluas pengenalan perusahaan atau produk yang lama untuk memasuki kategori produk dimana target akhirnya untuk mendongkrak yang sama sekali berbeda dari yang dilayani perolehan pangsa pasar. oleh merek induk sekarang. Faktor–faktor pembentuk citra (Schiffman Perluasan merek ke dalam kategori dan Kanuk, 1997) menyebutkan faktor pem- produk yang sama memiliki keuntungan dari bentuk citra merek adalah sebagai berikut : meminimalkan biaya pengembangan produk dan 1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas memperkecil resiko. Diamana strategi perluasan produk barang yang ditawarkan oleh produsen merek membutuhkan tiga tahap Aaker (dalam dengan merek tertentu. Rangkuti 2002) yaitu : 2. Dapat dipercaya atau diandalkan berkaitan a. Mengindentifikasi asosiasi-asosiasi yang pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh terdapat dalam merek masyarakat tentang suatu produk yang b. Mengindentifikasi produk-produk yang dikonsumsi. berkaitan dengan asosiasi tersebut. 3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan c. Memiliki calon yang terbaik dari daftar produk fungsi dari suatu produk yang bisa tersebut untuk dilakukan uji konsep dan dimanfaatkan oleh konsumen. pengembangan produk baru. (Aaker, 2002). 4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas Perluasan merek dapat dilihat dari dua sisi, produsen dalam melayani konsumennya. yaitu sisi produsen (transferbilitas keahlian serta 5. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat aset) dan sisi konsumen (komplementaritas dan atau untung dan rugi yang mungkin dialami subsitusi). oleh konsumen. Sedangkan menurut Leif E.Ham Et al 6. Harga yang dalam hal ini berkaitan dengan (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi kesuk- tinggi rendahnya jumlah uang yang dikeluarkan sesan strategi perluasan merek adalah : konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, a. Similiarty (Kesamaan) adalah tingkatan dimana yang dapat mempengaruhi citra jangka konsumen menganggap bahwa produk hasil panjang. perluasan memiliki persamaan dengan merek 7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri yaitu asalnya. berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi b. Reputation (reputasi), Aumsi yang dapat yang berkaitan dengan suatu merek dari dikemukakan dari penggunaan reputasi adalah produk tertentu. bahwa merek yang memiliki posisi yang kuat Dua hal penting dalam memasarkan citra, akan memberikan pengaruh yang besar pada yaitu memastikan bahwa khalayak berpikir tentang produk hasil perluasannya. kita (what they think) dan mengelola bagaimana c. Perceived risk adalah konstruk multidimensional khalayak berpikir tentang kita (how they think). mengimplikasikan pengetahuan konsumen Citra merupakan gambaran utuh, lengkap, secara tidak pasti tentang suatu produk komprehensif, jika tidak positif sekurang- sebelum dilakukan pembelian didasarkan pada kurangnya obyektif tentang orang, lembaga, tipe dan tingkatan kerugian dari produk itu pemerintahan, perusahaan, dan bangsa. setelah dilakukan pembelian. d. Innovativeness adalah aspek kepribadian yang Perluasan Merek berhubungan dengan penerimaan konsumen Perluasan merek didefinisikan oleh Kotler untuk mencoba produk baru atau merek baru. (2000) sebagai penggunaan merek yang sudah ada Dan konsumen yang memiliki sifat innovatines

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 19 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

ini suka melakukan lebaih banyak evaluasi dari sioner yang kemudian diolah dan ditabulasikan perluasan merek terutama dalam hal jasa untuk diambil suatu kesimpulan dan dianalisis. informasi (Leif E.Ham Et al, 2001). Jenis Kelamin Metode Penelitian Dari jumlah sample yang dijadikan sebagai Tipe penelitian ini adalah tipe deskriptif responden dalam penelitian ini, sebesar 58% korelasional untuk memperoleh pengetahuan yang merupakan responden laki-laki, sedangkan tepat, sahih, benar, valid serta dapat dipercaya, sebanyak 42% merupakan responden perempuan. tentang apakah terdapat pencitraan terhadap pendapat pembaca tentang perluasan merek salah Usia satu media nasional yaitu skh KOMPAS di Berdasarkan karateristik usia, sebanyak Jakarta. Menganalisa data penelitian ini digunakan 50% berusia 25 tahun – 29 tahun, sebanyak 22% dua jenis analisis yaitu : berusia 30 tahun – 34 tahun, sebanyak 16% 1. Analisis deskriptif untuk menganalisis terhadap berusia 35 tahun – 39 tahun, sebanyak 7% citra merek dan pendapat pembaca terhadap berusia 40 tahun – 44 tahun, sebanyak 1% perluasan merek e-paper. berusia 45 – 49 tahun, sebanyak 4% berusia 50 2. Analisis kuantitatif, dilakukan dengan tahun – 55 tahun. menggunakan statistik untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan analisis regresi Profesi berganda dan proses data dibantu dengan Karateristik responden berda-sarkan software SPSS profesi, menunjukkan sebesar 85% mem-punyai Metode Survey itu sendiri adalah “suatu pekerjaan sebagai pegawai swasta, mayoritas penelitian yang tidak mengendalikan variabel responden yang bekerja sebagai pegawai swasta bebas secara langsung karena variabel tersebut ini terkait dengan kemudahan akses internet telah terjadi atau data variabel tersebut tidak dikantor yang dijadikan obyek penelitian berde- dimanipulasikan” (Donald Ari, Luci Chester dan katan dengan lingkungan perkantoran/gedung Asgar Razafik, 1982). perkantoran. Sebanyak 9% berprofesi sebagai Wirausaha, sebesar 2% berprofesi sebagai Teknik Pengambilan Sampel Pegawai Negeri, , sebesar 1% berprofesi sebagai Dengan jumlah populasi pembaca Ibu rumah tangga, sebesar 3% berprofesi lainnya Kompas e-paper sebanyak 139.980 pembaca dari diantaranya Pelajar dan karyawan warnet. Kompas e-paper (http://epaper.kompas.com) maka peneliti melakukan perhitungan untuk Pendidikan. mengambil jumlah sampel responden yang Untuk karateristik responden berdasarkan mewakili dengan menggunakan rumus Slovin : tingkat pendidikan sebanyak 40% mempunyai n = N___ . tingkat pendidikan SMU, sebesar 39% dengan 1+ Ne2 tingkat pendidikan S1/S2. sebanyak 21% n = 139.980 . tingkat pendidikan D3 dengan Jika dikait-kan 1+ 139.980 (0.1)2 dengan status pekerjaan responden, maka n = 99.99 Responden (Dibulatkan 100) dapat diasumsikan untuk kedua kriteria peker- jaan diatas paling tidak membutuhkan kuali- Dimana : fikasi diploma atau sarjana. N = Ukuran Populasi n = Ukuran populasi Lama akses membaca e-paper. e = Error (10%) Sebesar 62% membaca e-paper selama 15

menit – 30 Menit, Sebesar 16% membaca e-paper Hasil dan Pembahasan selama kurang dari 15 menit, Sebesar 14% Karakteristik Responden membaca e-paper selama 31 menit – 45 Menit, Berdasarkan hasil penelitian dari 200 Sebesar 8% membaca e-paper diatas 45 Menit . kuesioner yang valid dari Pembaca Kompas yang pernah dan sering membaca e-paper, maka data yang diperoleh dari hasil jawaban kue-

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 20 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Koran e-paper yang sering diakses. Tanggapan Responden Terhadap citra Sebesar 65% menyatakan bahwa mereka merek Koran Kompas paling banyak melakukan akses membaca koran Konstruksi kuesioner dalam menggali e-paper adalah koran Kompas. Sebanyak persepsi pembaca koran e-paper kompas pada 26% membaca , yang seberapa besar pengaruh citra merek terhadap merupakan kedua terbanyak yang sering perluasan merek, memperoleh hasil skor mean sepeti digunakan. Sebesar 7% Membaca koran tertera pada tabel di bawah ini. Republika. sedangkan 1% membaca Koran Tempo dan Suara pembaruan.

Tabel 1 CITRA MEREK Berdasarkan Skor Mean Pendapat Responden Penilaian pembaca tentang Citra Kompas (Dalam Persentase) Mean No. Dimensi Indikator Operasional Konsep Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Score n: tidak Setuju Setuju setuju Koran yang dibaca memberikan informasi 4.5 6.5 19.5 50.0 19.5 1 Asosiasi yang kurang bergengsi 200 3.74 Merek Informasi berita yang disampaikan sama 2.5 23.5 48.0 21.5 4.5 2 dengan pesaingnya 200 3.02 Analisis berita disajikan secara lengkap & 29.0 54.0 17.0 3 mendalam 200 3.88 Koran yang dibaca isi beritanya kurang Persepsi 1.5 15.5 45.0 34.0 4.0 4 mengkritisi 200 3.24 Penyampaian beritanya tidak mendalam 12.5 38.5 40.0 9.0 5 dalam memberikan informasi 200 3.46 Koran yang bergengsi dan intelektual 2.0 15.0 59.5 23.5 6 informasi yang diberikan 200 4.05 Informasi iklan dan berita disajikan dengan 5.0 15.0 55.0 25.0 7 CITRA lengkap & menarik 200 4.00 MEREK Kedatangan koran ke konsumen tepat 4.0 29.5 50.5 16.0 8 (BRAND waktu 200 3.79 Citra Produk IMAGE) Berita yang diberikan kurang menambah 1.5 7.5 28.0 47.5 15.5 9 wawasan 200 3.68 Terlalu banyak iklan dibandingkan 1.5 16.5 36.0 37.5 8.5 10 beritanya 200 3.35 1.5 11.5 24.5 51.0 11.5 11 Sulit untuk memperoleh Koran yang dibaca 200 3.60 Merek Koran yang dibaca dapat 2.0 18.0 68.0 12.0 12 dibanggakan kepada orang lain 200 3.90 Merek koran yang dibaca tidak dapat 12.5 29.0 47.5 11.0 13 direkomendasikan 200 3.57 Loyalitas Cukup hanya membaca judul dan sub 1.5 14.5 29.5 44.5 10.0 14 judulnya saja pada koran yang dibaca 200 3.47 Koran lain memberikan info dan merek 15 yang lebih baik dari yang dibaca sekarang 200 1.5 15.5 50.5 29.5 3.0 3.17

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan peneliti menggunakan metode analisis faktor. menyederhanakan analisis dari 15 item menjadi Dengan menggunakan software SPSS 15.0 student beberapa item yang paling berpengaruh saja, version, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Analisis Faktor Terhadap Atribut CITRA MEREK Component Atribut 1 4 3 2 5 Berita yang diberikan menambah wawasan 0.713 Informasi berita yang disampaikan 0.765 Penyampaian beritanya mendalam dalam memberikan informasi 0.658 Koran yang dibaca memberikan informasi yang bergengsi 0.524 Kedatangan koran ke konsumen tepat waktu 0.472

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 21 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Dari 15 item atribut, ternyata ada 5 atribut yang Tanggapan Responden Terhadap Per- menjadi faktor utama yang dominan dalam Citra luasan Merek Kompas Merek (Brand Image)koran kompas. Kelima faktor Perluasan merek didefinisikan oleh kotler tersebut dapat diinterpretasikan sebagai dimensi (2000) sebagai penggunaan merek yang sudah ada berikut : pada produk baru dimana produk tersebut 1. Informasi berita yang disampaikan dapat memiliki kategori yang berbeda dengan merek dimenambah wawasan pembaca bagi para yang digunakan.Strategi perluasan merek secara pembaca koran kompas untuk mendapatkan umum yang digunakan dibedakan berdasarkan: informasi berita yang terbaru yang merupakan Perluasan lini (line extension) dan Perluasan kategori bagian dari dimensi pada Citra Produk koran (Category extension). Kisi-kisi instrumen penelitian kompas Perluasan merek (brand Extention) yang disajikan 2. Asosiasi merek pada koran kompas adalah dalam tabel dibawah ini terdiri dari kisi-kisi. Informasi berita yang disampaikan setiap hari Beberapa kisi-kisi konsep instrumen yang telah berbeda dengan koran lain baik dari sudut diuji cobakan dan divalidasi yang mencerminkan pandang (angle) berita. indikator-indikator variabel Perluasan merek 3. Persepsi merek koran kompas merupakan (brand Extention). penyampaian beritanya yang mendalam dalam memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. 4. Selain Informasi berita yang disampaikan Asosiasi merek koran kompasa adalah Koran yang dibaca selalu memberikan informasi yang bergengsi bagi para pembacanya 5. Ketepatan waktu datang koran merupakan bagian dari faktor yang utama dalam citra produk koran kompas.

Tabel 3 Pendapat pembaca tentang perluasan merek Berdasarkan Skor Mean Pendapat Responden Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Mean n: tidak Setuju Setuju Score No. Indikator Operasional Konsep setuju Merek Koran versi cetaknya mudah dikenali 200 1.5 5.0 30.5 53.0 10.0 1 dan diingat 3.76 Merek Koran versi cetaknya sudah banyak 200 7.5 32.5 45.5 14.5 2 Pendapat terhadap dibaca 3.67 merek asal Mudah mendapatkan Merek koran versi 200 4.5 30.5 49.5 15.5 3 cetaknya mendorong untuk membelinya 3.53 Saya percaya dengan kualitas informasi 200 4.5 40.0 47.0 8.5 4 koran versi cetaknya 3.52 Saya mudah mengenali merek koran versi e- 200 11.5 35.5 41.0 12.0 5 paper 3.65 Saya percaya dengan kualitas koran versi e- Pendapat Terhadap 200 6.5 20.0 60.0 13.5 6 paper sama dengan versi cetaknya 3.67 Perluasan Merek Saya terkesan dengan koran versi e-paper 200 11.5 34.0 44.5 10.0 7 sehingga mendorong untuk mengaksesnya 3.76 Saya sulit mengenal merek koran versi e- 200 3.0 25.0 61.5 10.5 8 paper 3.07 Dengan membaca e-Paper saya sudah Pendapat terhadap mendapatkan informasi sama dengan versi 200 7.5 33.5 51.5 7.5 pengembangan Merek 9 cetaknya 3.60 Akses untuk membaca koran e-Paper 200 1.0 4.0 25.5 62.0 7.5 10 mudah dan cepat 3.81

Perluasan merek e-Paper lebih berkembang 200 1.0 3.0 27.5 56.0 12.5 dibandingkan perluasan merek bentuk lain Pendapat Antara merek 11 (koran Siang, Pengembangan Rubrik) 3.59 Asal dari Merek e-paper menjadikan merek koran pengembangan produk 200 1.0 5.5 28.0 56.5 9.0 12 versi cetaknya lebih terkenal 3.71 Saya mendapatkan informasi terbaru dan up 200 1.0 10.0 32.5 48.0 8.5 13 to date melalui akses internet 3.80

Ketepatan tiba koran cetak mendorong saya 200 1.0 5.5 39.0 50.0 4.5 14 membacanya ketimbang melalui e-paper 3.32 Pendapat Tentang Isi redaksional Koran cetak yang berbeda 200 2.0 7.5 50.0 38.0 2.5 15 kesesuaian Perluasan pada koran e-paper 3.26 Merek Saya lebih sering membaca koran versi e- 200 1.0 29.5 35.5 30.0 4.0 16 paper dibandingkan versi cetaknya 3.54 Isi koran e-paper lebih menarik 200 2.5 11.5 46.5 37.0 2.5 17 dibandingkan Websitenya 3.53

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 22 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Menjawab pertanyaan tersebut dan menyeder- menggunakan metode analisis faktor. peneliti hanakan analisis dari 17 item menjadi beberapa memperoleh hasil : item yang paling berpengaruh saja, peneliti

Tabel 4 Hasil Analisis Faktor Terhadap Atribut Pendapat pembaca tentang perluasan merek Component 1 3 2 4 5 Mudah mendapatkan Merek koran versi cetaknya 0.692 mendorong untuk membelinya Saya lebih sering membaca koran versi e-paper 0.631 dibandingkan versi cetaknya Dengan membaca e-Paper saya sudah mendapatkan informasi sama dengan versi 0.625 cetaknya Perluasan merek e-Paper lebih berkembang dibandingkan perluasan merek bentuk lain (koran 0.472 Siang, Pengembangan Rubrik)

Saya mendapatkan informasi terbaru dan up to 0.428 date melalui akses internet

Atribut dimensi perluasan merek, atribut mean saja yang memperoleh respons yang ternyata ada 5 atribut yang menjadi faktor utama kuat maupun yang lemah dari responden pene- yang dominan dalam Perluasan merek yang litian. Namun hasil olahan tabel deskriptif seperti dilakukan untuk merek Kompas, Kelima faktor ini belum dapat digunakan untuk menjawab tersebut dapat diinterpretasikan sebagai dimensi pertanyaan ”apakah hasilnya valid sebagai rep- berikut : resentasi dari populasi ?” dan ”mana saja atribut 1. Kemudahan mendapatkan koran versi yang paling berpengaruh dalam pendapat pembaca cetaknya mendorong untuk membeli. tentang perluasan merek kompas di pembaca ?”. Walau- 2. frekuensi membaca koran bagi responden pun sebenarnya dari keseluruhan konstruk sudah adalah dalam bentuk e-paper dibandingkan ada item yang tidak diikut sertakan karena versi cetaknya, ini dikarenakan memang dianggap tidak valid menurut uji validitas. responden yang diambil adalah pembaca. 3. Dengan membaca koran e-paper menurut Tabel 5 responden sudah sama dengan membaca Hasil Perhitungan Korelasi Parsial Citra merek koran versi cetaknya karena informasi yang dan Perluasan Merek Correlations didapatkan sama. Sikap Citra 4. Perluasan merek yang dilakukan dengan koran Pearson Correlation Sikap 1.000 .281 e-paper lebih berkembang dibandingkan Citra .281 1.000 perluasan merek dalam bentuk lain (koran Sig. (1-tailed) Sikap . .000 siang, pengembangan rubrik koran) karena Citra .000 . apabila tidak mendapatkan versi cetaknya, N Sikap 200 200 responden masih dapat membaca versi e- Citra 200 200 paper.

5. Akses internet merupakan akses yang cepat Berdasarkan hasil perhitungan korelasi yang untuk mendapatkan informasi terbaru dan up diperoleh antara Pencitraan (Citra) dan Pendapat to date dalam informasi berita sehingga pembaca tentang perluasan merek adalah sebagai merupakan salah satu alat untuk perluasan berikut : merek koran. 1. Korelasi citra merek terhadap sikap perluasan Peneliti memilih untuk menggunakan skor sebesar 0,281 Hal ini menunjukkan bahwa mean sebagai alat analisa, dan perolehan mean terdapat hubungan yang cukup kuat dan dari masing-masing item. Dari tabel tersebut searah. dimana Citra merek semakin tinggi sebenarnya untuk sementara dapat diperkirakan maka pendapat pembaca tentang perluasan

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 23 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

merek juga tinggi. Korelasi dua variabel gabungan dan parsial antara Pencitraan dan bersifat signifikan karena angka signifikan Motivasi membeli serta model komunikasi ter- sebesar 0.00 <0.05, Berdasarkan hasil uji hadap perluasan merek Koran E-paper Kompas korelasi dengan alpha satu persen (0.01) secara serentak. ini akan mencerminkan besarnya hubungan tersebut significantatau mempunyai pengaruh antara variabel bebas dengan variabel arti terikat. Hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square dibawah ini : Analisa Regresi Berganda (Multiple) Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara

Tabel 6 Hasil test ANOVA terhadap model regresi yang terbentuk antara Y, X1 dan X2 Model Summary Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics Durbin Square R Square of the Watson Estimate R Square F Df1 Df2 Sig. F Change Change Change

1 .281a .079 .074 6.151 .079 16.929 1 198 .000 1.874 a. Predictors: (Constant), CITRA b. Dependent Variable: SIKAP Tabel 7 Besarnya angka R square (r2) adalah Hasil test ANOVA terhadap model regresi yang 0.079. angka tesebut dapat digunakan untuk terbentuk antara Y, X1 dan X2 melihat besarnya pengaruh Citra merek ANOVA terhadap kepuasan dengan cara menghitung Sum of Mean Model Squares df Square F Sig koefisien determinasi dengan menggunakan 1 Regression 640.490 1 640.490 16.929 .000a rumus sebagai berikut : Residual 7491.010 198 37.833 KD = (r2) x 100% = 0.079 x 100% = 7.9% Total 8131.500 199 a. Predictors : (Constant), CITRA Angka tersebut mempunyai maksud b. Dependent Variable: SIKAP bahwa pengaruh Citra merek terhadap pendapat pembaca tentang perluasan merek Sebelum masuk ke dalam analisa regresi adalah 7.9%. Adapun sisanya sebesar 92.1% terlebih dahulu perlu dikonfirmasi validasi dari (100%-23.7%) dipengaruhi oleh faktor lain. model regresi yang terbentuk.Analisa terhadap hal Dengan kata lain, variabilitas sikap yang dapat ini dapat dilihat pada tabel 4.8.analisa ANOVA, di diterangkan dengan menggunakan variabel mana hasil tes F menunjukan hasil 16,929 dengan citra merek adalah sebesar 7.9%, sedangkan signifikansi sebesar 0,000 < 0.05. Hasil menun- pengaruh sebesar 92.1% disebabkan oleh jukan bahwa persamaan regresi yang terbentuk variabel-variabel lain diluar model ini. Untuk adalah valid. Maka H0 ditolak dan H1 diterima. mengetahui model regresi sudah benar atau Artinya ada hubungan linier yang positif dan salah diperlukan uji hipotesis menggunakan signifikan antara pencitraan dengan pendapat angka F. pembaca tentang perluasan merek.

Tabel 8 Koefisien Regresi Linier berganda Antara Variabel Bebas (Xn) Dengan Variabel Terikat (Y) Coefficientsa Unstandardized Standardized 95% Confidence Coefficients Coefficients Interval for B Std. Lower Upper Model B Error Beta t Sig. Bound Bound 1 (Constant) 44.511 3.971 11.210 .000 36.681 52.341 CITRA .301 .073 .281 4.115 .000 .157 .466 a. Dependent Varible : SIKAP

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 24 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Lebih lanjut, untuk mengetahui seberapa besar sama dengan membaca kompas versi cetaknya pengaruh antara Pencitraan terhadap pendapat dikarenakan informasi yang didapat pembaca tentang perluasan merek Kompas e-paper sama.Salah satu perluasan merek yang secara parsial. Hubungan antara pencitraan merek dilakukan kompas dengan e-paper lebih dan pendapat pembaca tentang perluasan merek. berkembang dibandingkan perluasan merek Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t dalam bentuk lain (Koran siang, penelitian sebesar 4.115 > t table 1.900, oleh karena pengembangan rubrik koran) karena Akses itu, H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada internet merupakan akses yang cepat untuk hubungan linier antara pencitraan dengan pendapat mendapatkan informasi terbaru dan up todate pembaca tentang perluasan merek. Besarnya dalam informasi berita. pengaruh pencitraan terhadap pendapat pembaca 3. Hasil Analisa korelasi secara parsial untuk tentang perluasan merek sebesar 0.281 atau 28.1% masing-masing variabel terhadap perluasan Dengan analisa regresi dalam Tabel merek 4.9 diperoleh koefisien persamaan regresi Korelasi Citra merek terhadap perluasan berganda, dengan Nilai R. Squared atau konstanta merek sebesar 0.279 (28%) dapat diartikan adalah 44,511 : mempunyai hubungan yang cukup kuat dan Y = 44.511 + 0.301 (Citra) searah serta mempunyai arti (Significant). Variabel bebas menunjukkan adanya 4. Hasil Analisa Regresi Berganda diperoleh pengaruh antara variabel Pencitraan terhadap untuk mengerahui besarnya pengaruh secara Pendapat pembaca tentang perluasan merek. gabungan antara pencitraan terhadap perluasan Dengan demikian penelitian ini berhasil merek kompas e-paper. sehingga didapat : membantah Ho dan membuktikan H1. Besarnya pengaruh Citra Merek, terhadap perluasan merek sebesar 7.9% sedangkan Kesimpulan 92.1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu model ini.Hubungan antara pencitraan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pen- terhadap perluasan merek kompas e-paper citraan terhadap pendapat pembaca tentang sebesar 28.1%, dapat dikatakan terdapat perluasan merek Kompas pada studi kasus hubungan secara linier. Setelah melihat tingkat kompas e-paper., maka dapat disimpulkan hubungan secara parsial dan gabungan sebagai berikut : diperoleh koefisien persamaan regresi 1. Citra Merek Koran Kompas menurut berganda : responden. Y = 44.511 + 0.301(Citra) Berita yang diberikan/sajikan oleh kompas Dari seluruh variabel bebas baik secara menambah wawasan pembaca untuk multiple maupun parsial menunjukkan adanya mendapatkan informasi berita terbaru yang pengaruh antara variabel Citra tentang disampaikan setiap hari. Koran Kompas pendapat pembaca terhadap perluasan merek. Berbeda dengan koran lain dari sudut pandang (angle) berita dan penyampaian Daftar Pustaka informasi beritanya yang mendalam secara Aaker, David A. (1996). Building Strong Brands. akurat dan terpercayaKoran kompas selalu New York The Free Press. memberikan informasi yang bergengsi bagi para pembacanya. Kemudahan dan ketepatan Ades, Leslie J. (1992). Managing Mavericks: The Art waktu dalam mendapatkan koran kompas of Sales Management. New York. McGraw- masih menjadi pendorong utama untuk Hill, Inc. membeli koran. Sehingga menjadikan Citra merek kompas tertanam kuat dalam benak Alifahmi, Hifni. (2005). Sinergi Integrasi Iklan, pembaca kompas. Komunikasi, Public Relations, Pemasaran dan 2. Perluasan Merek Koran Kompas e-paper Promosi, Jakarta, Quantum. Setelah Pembaca kompas mengetahui kompas e-paper pembaca lebih sering membaca Ari, Donald. Luci Chester dan Asgar Razafik. kompas e-paper dibandingkan versi cetaknya (1982). Pengantar Penelitian Dalam karena dengan membaca koran e-paper sudah Pendidikan, terjemahan Arif Fuchan Surabaya. Usaha Nasional.

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 25 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Moekijat. (1991). “Buying” Kamus Marketing. Paradigma, dan Diskursus Teknologi Bandung, PT. Mandar Maju, Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Predana Media Group. Murphy, John M. (1992). Branding: A Key Marketing Tool. London., The MacMillan Castells, Manuel. (2004). The Power of Identity 2nd Press, Ltd. edition, Oxford, Blackwell publishing. Neuman, W. Lawrence. (2000). Social Research DeFleur, Melvin dan Sandra Ball-Rokeach. (1989). Methods: Qualitative and Quantitative Theories of Mass Communication 5th Edition, Aproaches. 4th Edition, Allyn and Bacon. New York-London, Longman. Nuradi. (2001). Kamus Istilah Periklanan Dessler, Gary. (1995). Manajemen Personalia Edisi 3, Indonesia.Jakarta, PT Gramedia Pustaka terjemahan Agus Dharma. Jakarta, Erlangga. Utama.

Djarwanto dan Pangestuti Subagyo. (1994). Onong U. Effendy. (1989). Kamus Komunikasi Statistik Induktif. .BPFE. Bandung, CV Mandar Maju.

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. Poerwadarminta, W. J. S. (1994). Kamus Bahasa (2001). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka. Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Pradjasantoso, Sedyana. (1991). Strategi Pemasaran. Jakarta., Multi Bintang Lado. Engel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta, Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. inarupa Aksara. (1996). Consumer Behavior. London., Prentice-Hall, International. Ensiklopedia Indonesia. (1990). Jakarta, Ichtiar Baru-Van Hoeve. Simamora, Bilson. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta., PT Gramedia Pustaka Hersey, Paul dan Ken Blanchard. (1982). Utama. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta, Erlangga. Sobur, Alex. (2002). Analisis Teks Media, Bandung, Remaja Rosdakarya. Hort, Norman A. dan John Stapleton. (1995). Kamus Marketing. Jakarta, Bumi Aksara. Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung, Tarsito. Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management. New Jersey, Prentice-Hall, Inc. Swastha, Basu. (1992). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta, Kertajaya, Hermawan. (1996). Siasat Memenangkan Liberty. Pasar Persaingan Global. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Temporal, Paul dan K. C. Lee. (2002). Hi-Tech Hi Touch Branding. Salemba Empat, Jakarta. Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta, Bumi Aksara. Ukas, Maman, L. M. Sadeli, dan Muzaijannah. Pengantar Bisnis/Ilmu Menjual. Jakarta Aries Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (1997). Lima,. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta, Erlangga. Umar, Husein. (2001). Strategic Management. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2002). Jakarta., PT Gramedia Pustaka Utama. Perilaku Konsumen. Bandung., PT Refika Aditama.

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 26 Analisa Pencitraan terhadap Perluasan Merek SKH Kompas bagi Pembaca di Jakarta

Upshaw, Lynn B. (1995). Building Brand Identity: A Strategy for Success in a Hostile Marketplace, United States of America, John Wiley & Sons.

Winardi. (1992). Kamus Ekonomi. Bandung., V Mandar Maju.

Komunikologi Volume 16 Nomor 1, Maret 2019 27