<<

Transformasi Budaya Perusahaan Kelompok Gramedia

Ludwig Suparmo

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi, Jl. Wijaya II No. 82, Kebayoran Baru, Selatan 12160, Telp. (021) 726211, Fax : (021) 72798060 e-mail: [email protected] atau [email protected]

Abstract Within a few decades the leading national daily Kompas, grew in becoming the number one daily in . Aside keeping-up with the press advancement, modernizing through its information technology printing and its long distance production has helped its production. The daily-paper then forming several publishing companies, and extending of other media went on, while the bookstores also grew well. However, it then extended into the non core business lines, such as producing and marketing tissue paper and participating in the growing sector of the hotel business. , one of the founders was made aware that he would be losing the span of control and at the same time was still much interested in setting a stronger corporate culture based on the company’s ideals which among others are to enlighten the social life and participating in influencing on practicing good governing system. Jakob Oetama who takes the lead always trusted his young dynamic managers, several years ago then, appointed Agung Adiprasetyo as the CEO. The team then formulated the transformation of their corporate culture; not only by establishing a simple way to be easy followed by all the workers: Vision and Mission, that is stated together, but also adding the “5 Cs Values”: Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight.

Key Words : Participative Culture, Goal Attainment Approach, System Approach, Principled Centered Leadership..

Abstrak Dalam beberapa dekade Harian Umum Kompas yang terbit secara nasional telah menjadi harian terkemuka di Indonesia. Selain mengikuti perkembangan jaman dalam dunia pers, bentuk terbitnnya secara cetakan teknologi informasi dan jarak jauh sangat membantu modernisasi produksinya. Harian ini berkembang dengan ekstensi terbitan lainnya dan mendirikan beberapa perusahaan penerbitan sedang toko buku yang dimilikinya juga ikut berkembang. Namun kemudian merambah ke bisnis yang bukan bisnis utamanya dengan mendirikikan dan memasarkan kertas tissue, juga bergerak ke bisnis yang marak, perhotelan. Jakob Oetama, salah satu pendiri, sadar bahwa dia akan kehilangan kemampuan mengkontrol, sedang masih penuh semangat untuk terus membina budaya perusahaan yang lebih kokoh berbasis pada idealism perusahaan diantaranya mencerdaskan kehidupan sosial bangsa, juga ingin ikut serta dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Jakob Oetmaa sebagai pimpinan selalu mempercayai bakat para manajer muda-nya yang dinamis, beberapa tahun yang lalu telah mengangkat Agung Adiprasetyo sebagai CEO. Tim yang dibentuk kemudian melakukan transformasi budaya; tidak hanya melalui memprakarsai cara yang mudah diikuti para karyawan: Visi dan Misi yang dirangkum menjadi satu kesatuan, sekaligus menambahkan “5 Cs Values”: Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight.

1

Kata Kunci : Participative Culture, Goal Attainment Approach, System Approach, Principled Centered Leadership..

Pendahuluan kejujuran, kerja keras dan tidak hanya Setahun silam, 28 Juni, 2015, ngomong saja, semua terjadi berkat harian untuk umum Kompas dengan penyelenggaraan Allah, merupakan kata semboyannya “ Amanat Hati Nurani mutiara yang dilaksanakan dan ditulis dalam Rakyat” sesuai dinamika politik yang pada buku peringatan “50 Tahun Harian Kompas waktu itu, tahun 1965, sedang bergejolak, Memberi Makna”. merayakan ulang tahunnya ke lima puluh. Pengelola harian Kompas Meski sudah lima puluh tahun terbit mengupayakan dengan sungguh-sungguh semboyan itu tetap bermakna hingga tugas ideal harian Kompas ikut serta sekarang. Sedangkan budaya perusahaan mencerdaskan (mencerahkan) kehidupan dimana karyawannya berbakti telah masyarakat. Di tengah beragam cara ditransformasi menjadi lebih mantap dan masyarakat mendapatkan informasi – surat dapat dikuti oleh seluruh jajaran kabar hanya salah satunya – dalam dirinya pimpinannya serta tentu juga para karyawan melekat keyakinan yang jauh dari arogansi dari segala tingkatan. sebagai yang paling besar. Tidak hanya Gagasan pengusaha toko buku pemerintahan dan sistem sosial budaya (ketika itu masih berupa satu toko relatif masyarakat yang mempengaruhi bahkan kecil di kawasan Pasar Baru) dengan nama menentukan perkembangan surat kabar. Toko Buku Gramedia, Auwjong Peng Koen, Surat kabar bisa memberi pengaruh pada atau nama resminya praksis pemerintahan dan sistem sosial kemudian lebih dikenal sebagai P.K.Ojong masyarakat dan bangsa Indonesia. Harian (1920-1980) bersama Jakob Oetama (1931 - Kompas telah membuktikannya lewat berita, ) merintis terbitnya harian Kompas. Mimpi tulisan, analisis, tajuk rencana, karikatur dan besar, cita-cita, perjuangan kedua perintis lainnya. Berita utama di halaman satu dan pendiri Kelompok Kompas Gramedia sedikit banyak menjadi barometer tercermin dalam harian Kompas pemerintah atas suatu fakta, termasuk mengemban amanat hati nurani rakyat, sebagai rujukan menyangkut topik tertentu,

2 dalam hal urusan kebijakan-kebijakan yang masyarakat menegah-kebawah khuus yang berskala publik. bertempat tinggal dan bekerja di DeJaBoTaBek yang selain mewartakan Perkembangan terbitnya harian berita nasional utama lebih banyak Kompas pernah juga mengalami masa sulit menyiarkan berita lokal, yang tetap menghadapi kebijakan pemerintahan di Orde dibutuhkan oleh golongan tertentu hingga Baru dengan pengendalian media dibawah kini. Kelompok Kompas Gramedia juga Kementerian Penerangan. Banyak kebijakan pernah berinovasi mencari celah pasar relatif intern yang digariskan sebagai strategi kecil dengan menerbitkan Tabloid Senior komunikasi dalam masa sulit itu, dan bagi kaum yang lebih tua yang secara berhasil mengatasi rintangan yang harus stastistik demografis, kaum manula dihadapi. Sementara itu Toko Buku diperkirakan bertambah terus; namun media Gramedia ikut berkembang, bahkan dengan sasaran khusus ini akhirnya tidak manajemen tentu memikirkan diteruskan. Kelompok Kompas Gramedia perkembangan percetakan menuju teknologi lebih sukses dalam menyasar pembaca dan digital, siap juga mencetakan berbagai buku penggemar olah raga, khususnya olah raga dari berbagai penerbitan. Penerbit Buku persepak-bolaan dengan menerbitkan tabloid Kompas, Elex Media Komputindo, . Masih dalam sektor media Kelompok Grasindo, KPG dan ada beberapa lagi Kompas Gramedia mengikuti tren penerbit relatif kecil dibawah Kelompok perkembangan bisnis yang menunjukkan Kompas Gramedia; yang kemudian hari fenomena meningkatnya penggunaan didevistasi. Kompas Gramedia kemudian jaringan internet untuk mendapatkan menjadi suatu kelompok kerja (group) yang informasi. Maka Harian Kompas membuat terlebih dulu sudah memiliki Studio Radio versi online dari edisi cetak yang disebut Sonora dan menerbitkan majalah bulanan portal kompas.com. Intisari serta majalah anak - anak Bobo. Kompas Gramedia TV lahir di tahun Diversivikasi media yang lebih khusus bagi 2009 menjadi kendaraan perusahaan untuk manajemen keuangan dan perbankan maenjalankan bisnis di pertelivisian, diawali melahirkan tabloid Kontan. Harian Warta dengan Kompas Gramedia Production Kota merupakan terbitan Kelompok Kompas dengan tugas menghasilkan produksi value Gramedia yang menyasar pembaca added, sehingga program yang diproduksi

3 berisis nilai - nilai kemanusiaan, nilai sosial berhenti disini, Kelompok Kompas dan pendidikan. Dari sini lahirlah Kompas Gramedia menjalin kerja sama secara Gramedia TV network, Kompas Channel, internasional dengan menerbitkan majalah Kompas Gramedia Vision dan Kompas TV, kelolaan Walt Disney dan yang prestigious selanjutnya hadir pula TV berlangganan adalah terbitnya majalah bulanan dalam dengan brand K-Vision. bahasa Indonesia National Geogaphy sama Dengan faham kapitalisasi dan re- tepat seperti terbitan internasional National invistasi sebagai perusahaan yang dikelola Geography dalam bahasa dunia lainnya. dengan baik dengan manajemen keuangan yang rapi, Kompas Gramedia mengngambil Pokok Permasalahan alih beberapa koran daerah yang kesukaran Dengan berkembangnya Kelompok dalam permodalan, dari Banda Aceh, Kompas Gramedia sedemikian pesatnya, Palembang hingga Kupang, bermanifestasi juga “membengkak” di luar core business, menjadi koran daerah di di hampir seluruh yaitu industri media, dapat dimengerti propensi dengan nama Harian Tribun. bahwa pucuk pimpinan menghadapi Sementara itu Kelompok Kompas Gramedia problema span of control dan efektivitas juga berinvestasi ke industri kertas tissue kemimpinan. Nilai budaya perusahaan dengan merek Tessa. Sedang Gramedia Film tergerus dan tidak selalu sesuai dengan hasil telah lebih dulu didirikan. Perusahaan juga berbagai produk sektor industrinya. melakukan diversivikasi usaha diluar core Perlakuan hasil industri unit bisnis business media dengan membangun unit manufaktur kertas tissue Tessa harusnya bisnis perhotelan, dengan mendirikan PT beda perlakuannya dibandingkan industri Grahawita Santika, yang sekarang jasa perhotelan Santika yang seyogyanya mengelola sederatan hotel Santika di lebih mengikuti kaidah service excellence. beberpa kota besar di Indonesia. Kapitalisasi Demikian jelasnya pula bagi industri media berlanjut dengan pendirian Yayasan Media surat kabar dan tabloid yang tetap ingin Informasi yang membuka Universitas menyampaikan idealism mencerdaskan dan Multimedia Nusantara yang merupakan mencerahkan masyarakat dengan berpegang sebuah lembaga perguruan tinggi dengan nilai-nilai kejujuran (tentu juga termasuk teknologi informasi dan komunikasi sebagai media telivisi dan radio yang dikelola dasar proses belajar dan mengajar. Tidak Kelompok Kompas Gramedia).

4

Setelah kelompok usaha menjadi kinerja perusahaan yang disebut sebgai demikian besarnya, nilai - nilai yang keefektifan organisasi. mendorong keberhasilan tiap unit usaha Penanaman budaya perusahaan yang tetap perlu ditingkatkan. Demikian pula mudah diikuti diharapkan mampu membawa semua karyawan di setiap unit usaha dapat karyawan mencapai kinerja terbaiknya, bertumbuh kembang serta memberikan hasil sebab jika tidak maka peran dan fungsi maksimum / terbaik bagi stakeholders atau budaya perusahaan akan tidak relevan. pemangku kepentingan setiap unit usaha. Mengacu pada definisi sederhana apa yang dimaksud dengan suatu perusahaan; bahwa Kerangka Konsep perusahaan adalah tempat berusaha Pada sekitar tahun 1980 budaya sekumpulan karyawan yang diterima melalui perusahaan mulai mendapat perhatian proses seleksi dan dikelola secara karena memiliki indikator kuat sangat profesional untuk bekerja bersama demi berkaitan dengan keberhasilan perusahaan, pencapaian sasaran perusahaan; maka baik oleh para peneliti atau konsultan karyawan harus dikembangkan secara perusahaan. optimal baik dalam segi kompetensi maupun Deal dan Kennedy (1982) meneliti nilai-nilai karakter masing - masing. Budaya sejauh mana dampak perilaku karyawan perusahaan yang kuat dan efektif adalah khususnya Participative Culture, budaya suatu budaya yang dianut oleh mayoritas partisipatif, memiliki dampak pada kinerja bahkan seharusnya seluruh karyawan, perusahaan. bersifat positif dan appropriate. Rashid, et.al (2002) meneliti sejauh Daft (2010) mengemukakan lima mana hubungan antara komitmen pendekatan keefektifan organisasi organisasional dan pada ROA (Return On perusahaan: Assessment) dan ROI (Return On 1. Pendekatan sasaran (Goal Attainment Investment) : budaya perusahaan berkorelasi Approach) menyatakan bahwa dengan komitmen. keefektifan organisasi didasarkan pada Aydin dan Ceylan (2009) dalam pencapaian suatu hasil akhir, misalnya penelitian mereka membuktikan bahwa produktivitas diukur berdasarkan budaya perusahaan menjelaskan 69% dari output dibagi input. Pada pendekatan ini, ukuran - ukuran yang lazim

5

dipergunakan antara lain: profitibilitas, Pendekatan ini dipergunakan sebagai pertumbuhan, ratio antara laba dan suatu dasar untuk mendiagnosa penjualan, market share, juga social budaya organisasi dengan cara responsibility. membandingkan sasaran yang 2. Pendekatan sistem (System Approach) diinginkan oleh pihak manajemen menekankan pada sasaran jangka dengan sasaran yang telah dicapai panjang dengan mempertimbangkan dalam persepsi karyawan. proses interaksi antara organisasi dan 5. Pendekatan Balanced Score Card lingkungannya serta perubahan yang (Kaplan & Norton). Pendekatan ini terjadi. Jadi penekanannya tidak hanya menawarkan empat perspektif yang pada hasil akhir tetapi juga pada saling dikeseimbangkan dan perubahan yang terjadi. diturunkan sampai pada tingkat divisi, 3. Pendekatan proses internal (Internal unit dan individu. Keempat perspektif Process Approach) mengukur tersebut adalah: 1) Perspektif finansial, “kesehatan” organisasi dengan mengukur yang berhubungan dengan menekankan pada proses pencapaian faktor keuangan, misalnya revenue, suatu kinerja. Kendati revenue dan growth, market share. 2) Perspektif laba yang diperoleh besar namun jika pelanggan, mengukur indeks kepuasan terjadi banyak konflik, disfunctional, pelanggan dan indeks loyalitas ataupun keragua - raguan pelanggan. 3) Perspektif internal kepercayaan, juga bila team tidak bussiness process, mengukur sejauh bekerja secara optimal maka mana tingkat produktivitas suatu organisasi perusahaan tersebut dapat proses bisnis yang antara lain adalah dikatakan “tidak sehat”. Ukuran yang produktivitas karyawan dan angka menjadi acuan antara lain: team spirit penolakan produk. 4) Perspektif index, trust index dan organization learning & growth, mengukur sejauh wellfare index. mana perkembangan sumber daya 4. Pendekatan nilai bersaing (Competing manusia seperti antara lain indeks Values Approach) menekankan kompetensi karyawan terhadap indeks penilaian subjektif para karyawan motivasi karyawan. terhadap budaya organisasinya.

6

Budaya perusahaan tidak lepas dari etika Menurut Francis Fukuyama (1995) bisnis yang menurut John Pieris dan Nizam dalam bukunya Trust: The Social Virtues Jim Wiryawan (2003) dalam buku mereka and the Creation of Prosperity, yang dikutip Etika Bisnis & Good Corporate oleh William J. Byron (2010) dalam Governance; merupakan Contradiction in bukunya The Power of Principles, kegiatan Terminis. Istilah tersebut banyak ditemui ekonomi menampilkan bagian yang dalam dunia usaha, apabila berbisnis tentu menentukan dari kehidupan sosial. Salah lebih memikirkan memperoleh laba, untung satu pelajaran penting dari pengkajian sebesar mungkin, sehingga sulit memadukan kehidupan ekonomi adalah bahwa untuk berbisnis dengan etika baik. Sering kesejahteraan suatu bangsa, yang dapat berbisnis harus melakukan strategi dan diterjemahkan dalam lingkup lebih kecil, taktik penuh siasat, sehingga “lupa” pada kesejahteraan suatu perusahaan, sekaligus etika, tidak mengikuti pedoman tingkah laku kemampuannya untuk bersaing, yang baik, tidak atau “kurang” bermoral. dikondisikan oleh sifat kultural pervasif Etika merupakan ilmu pengetahuan tentang yang tunggal: tingkat kepercayaan yang azas-azas akhlak “moral”; sedang menurut melekat di dalam masyarakat / bangsa Frans Magnis Suseno: moral adalah tersebut. Jadi dapat dikatakan sebagai wejangan - wejangan, peraturan yang jika tingkat kepercayaan yang melekat dalam dikaitkan dengan etika adalah pemikiran perusahaan. Dalam usaha transformasi kritis tentang ajaran dan pandangan moral Kelompok Kompas Gramedia, pimpinan itu sendiri. Didalam dunia bisnis pers tentu ingat dan menjalankan pelajaran Francis tidak luput dari pemikiran kritis terhadap Fukuyama tersebut dan dijadikan arah kode etik jurnalistik yang merupakan arahan semangat pertumbuhan. berperilaku dan bertindak secara benar, baik, Leadership atau kepemimpinan juga sah dan diakui. Demikian oleh pimpinan merupakan konsep landasan utama dalam Kelompok Kompas Gramedia etika bisnis suatu proses transformasi. Meneliti sosok yang benar justru menjadi acuan pertama pimpinan utama dalam transformasi bersamaan dengan pembentukan karakter Kelompok Kompas Gramedia lebih tepat yang disampaikan sebagai wejangan atau menilik apa yang dikatakan oleh Steven moral sehingga sekaligus menanamkan Covey (1991) sebagai bentuk Principled - kepercayaan. Centered Leadership. Pada bulan April 1998

7 ditegaskan oleh Southern Communication Sifat kepemimpinan Kelompok Kompas Association Conference bahwa principle Gramedia tidak hanya terbatas pada bermakna menjunjung tinggi etika yang kepandaian memimpin seperti yang tidak dapat dikompromikan. Pemimpin yang diuaraikan diatas, karena apa yang mereka mengikuti dan yang mempraktekan faham buktikan juga termasuk apa yang dikatakan ini “stands on principle” tidak mudah oleh Hon & Grunig sebgai kemampuan tergoyahkan karena dari pengalaman yang dalam interpersonal communication, yang dipegangnya sejak lama memegang teguh mengantarkan pada pengembangan core value or interest; berarti sudah hubungan bersama secara positif, termasuk mendarah daging dalam karakternya sebagai didalmanya kemauman secara terbuka, kepentingan yang sangat berharga. memberikan kepastian dalam pembagian Bentuk kepimipinan yang ikut tugas. Bersedia mendengarkan (masukkan mempengaruhi pengambilan keputusan dan dari bawahan) dan cepat tanggap merupakan komitmen pimpinan adalah seperti yang “critical factors to a successful community dikatakan oleh Hon & Grunig (1999) yaitu, relations.” Visible Leadership sangat Visible Leadership, yang merupakan praktek berarti dalam membangun hubungan kerja pimpinan dengan strategi “top-down sama yang positif. approach” dengan tujuan agar bawahan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Metodologi Penelitian atasan sebagai “hearing from the horse’s Kajian literatur berdasarkan mouth”, menjadi bauran bentuk / faham penelitian kualitatif bersifat terbuka (open kepemimpinan tingkat atas. Dengan ended) tertuju pada pencarian informasi demikian jajaran bawah mendapatkan berdasar perspektif yang ditemui. Terkait kepastian komitmen manajemen atas. dengan ini maka riset kualitatf kajian Seperti lazimnya dalam budaya kita, orang pustaka memfokuskan pada kajian yang Indonesia, jika duduk bersama dalam rapat bersifat konsep tunggal yang diteliti secara atau pertemuan resmi apapun, apa yang mendalam. diputuskan para pimpinan perusahaan / Metode pertanyaan mendalam organisasi pengambil keputusan menjadi (indepth interview) dilakukan terhadap acuan utama untuk dituruti / diikuti. beberapa key informan dari dalam perusahaan. Teknik analisis data

8 menggunakan teknik analisis isi (content sama sekali tidak mempunyai pengalaman analysis) secara kualitatif. Dalam bukunya, dan latar belakang pengusaha. Sugiyono (210) mengutip Bodgan: analisis Pengalamannya mengajar sebagai guru, dan data kualitatif adalah proses mencari dan masih baru di bidang jurnalistik, tiba - tiba menyusun data yang diperoleh dari hasil harus tampil memimpin beragam kegiatan wawancara, catatan lapangan dan bahan - bisnis. Namun kemauannya dan tekad kuat bahan lain secara sistematik sehingga dapat agar bisa menangani bisnis yang bertumpu mudah dipahami. Informasi dikumpulkan pada etika serta keteladanan dan diselaraskan sebagai analisis isi. Metode mengedepankan watak baik di semua lini penelitian kualitatif melalui indepth pekerja sejauh ini Jakob Oetama telah interview yang berlatar belakang kajian membuktikannya bahwa ia sangat berhasil. pustaka merupakan kombinasi tuturan Di tahun 2001, Djisman S. penulis melalui campuran yang dapat Simanjuntak, ketika itu Ketua Dewan menarik, kuat dan tidak berkesan kaku. Direktur Center for Strategic and International Studies (CICS) di Jakarta, Analisis Transformasi Budaya Kelompok menulis tentang Jakob Oetama mengenai Kompas Gramedia pertumbuhan bisnis di Indonesia cukup baik Jakob Oetama (1931 - ) lulusan dan merupakan kesempatan emas untuk Seminari Atas di , menjadi guru membangun bisnis swasta, seiring dengan SMP, melanjutkan pendidikan di Perguruan laju pembangunan di Indonesia. Bisnis di Publisistik di Jakarta, kemudian mengikuti Indonesia tumbuh lebih cepat daripada pendidikan Jurusan Publisistik Fakultas komitmen terhadap tanggung jawab sosial Sospol UGM, merupakan insan pers asli. dan etika. Bertemu dengan P.K.Ojong, seorang Disinilah Jakob Oetama menyampaikan pengusaha, di tahun 1963 menerbitkan keprihatinannya untuk “kenaikan kelas” majalah Intisari dilanjutkan dua tahun Indonesia dalam perkembangan bangsa - kemudian menerbitkan harian umum bangsa. Persaingan dan pasar menjadi sistem Kompas. Di akhir Mei 1980, secara tiba - utama dan sumber - sumber kekayaan tiba P.K.Ojong meninggal. Kepergian bergeser dari warisan alam dan kerja dengan P.K.Ojong menimbulkan kegamangan pada otot yang kemudian harus lebih diri Jakob Oetama. Ia menyadari bahwa ia memperhatikan dan mempraktekan ilmu

9 pengetahuan dan teknologi termasuk ilmu pekerja yang mencari dan memecahkan manajemen. Transformasi bisnis swasta masalah atas prakarsa kelompok. menjadi unsur penting dalam pembangunan Pada dasarnya segala bentuk usaha, bangsa. Supaya dapat menyumbang kepada baik bisnis, sosial ataupun kemasyarakatan pembangunan bangsa, perusahaan swasta harus mempunyai ide dan tujuan. Hal ini harus menginternalisasi serangkaian nilai - penting karena usaha itu merupakan bentuk nilai dasar dan mempraktekannya. “Nomor kerja sama orang banyak. Ide dan tujuan itu Satu Watak” di mana ditulis bahwa kemudian dijabarkan menjadi values (nilai - keberhasilan perusahaan sangat tergantung nilai) yang ditanamkan kepada lingkungan pada kegigihan memeluk nilai - nilai dasar untuk dibagi dan dimiliki bersama. yang dalam Kelompok Kompas Gramedia Sementara watak merupakan sifat yang mencakup komitmen utnuk menjungjung elementer (basic) termasuk di dalamnya tinggi martabat manusia, persamaan atau sikap kejujuran. non diskriminasi melewati batas-batas Menurut Jakob Oetama (2001) dalam primodial, sumbangan bagi pencerdasan bukunya Dunia Usaha dan Etika Bisnis, bangsa sebagai makna usaha, dan etika bisnis berbicara tentang value- kebersamaan yang kuat. Dengan kata lain, judgement, tentang penilaian baik - buruk, suatu perusahaan yang berkelanjutan harus benar-salah, patut dan tidak patut. Penilaian dituntun oleh niat - niat strategis yang etika hanya menjadi kokoh apabila tertuang dalam visi dan misi. Dalam ditempatkan pada dudukannya yang benar, perusahaan yang peduli tentang jika dilandasi oleh pandangan hidup atau pembangunan bangsa harus memampukan falsafah hidup. Sering pandangan pembisnis seluruh petaruhannya, terutama pekerja tidak sampai memikirkan etika bisnis, lebih (karyawan), untuk menemukan makna sering memikirkan budaya korporasi, kehidupan dalam pekerjaan. Pembelajaran corporate culture, padahal budaya dalam Gugus Kendali Mutu seperti perusahaan itu hanya dapat ditumbuhkan dipraktekan Kelompok Kompas Gramedia bila dalam korporasi / perusahaan itu ada membuka kesempatan bagi pekerja untuk seuntai nilai - nilai yang dihayati bersama mengambil jarak dari alat produksi seraya oleh pimpinan dan karyawan. menemukan makna kehidupan sebagai Sehubungan dengan kepercayaan, Jakob Oetama berpendapat bahwa hubungan

10 antara produsen dan konsumen lebih luas ekonomi. Dari dalam masyarakat daripada sekedar hubungan kepercayaan. perusahaan itu sendiri, perusahaan lebih Kepercayaan itulah puncak yang ingin berwawasan lengkap yang dapat dicapai dalam hubungan antara produsen menumbuhkan dan menyuburkan social dan konsumen. Terdapat beberapa segi capital. Modal sosial itulah yang pada pandang etika antara produsen dan gilirannya memperkokoh dan memperluas konsumen. Diantaranya yang sangat pokok penerimaan masyarakat luas, social bagi konsumen adalah mutu produk. acceptance, dan juga memberikan Memelihara dan mempertahankan mutu sumbangan bagi mekarnya peri kehidupan produk menjadi kewajiban etis pengusaha. sosial kemasyarakatan. Bukankah memelihara mutu produk juga Perkembangan Pers Indonesia. merupakan jaminan bisnis pengusaha? Perkembangan pers di Indonesia Benar, dan di sini pertimbangan bisnis memperoleh pengaruh, masukkan dan bertemu dengan pertimbangan etika. manfaat dari perkembangan bisnis. Peran Strategi Komunikasi. Peran Perkembangan ekonomi mempengaruhi komunikasi dalam perusahaan sangat besar. pertumbuhan pers. Pengaruh itu tampak Membangun organisasi perusahaan menjadi dalam nilai dan jumlah iklan dalam surat organic melalui komunikasi merupakan kabar dan majalah. Jenis surat kabar dan salah satu fungsi berkomunikasi dengan majalah baru didorong oleh kemajuan lancar dan benar. Menumbuhkan tim dan ekonomi. Muncullah surat kabar dan semangat tim yang bersinergi dapat majalah yang berorientasi serta dilakukan dengan strategi komunikasi yang berspesialisasi dalam sektor - sektor baik. Komunikasi yang baik adalah yang ekonomi. Dalam melajunya perkembangan sarat bobot kepeduliannya, kepudilian ekonomi, bisnis menjadi instrumen yang vertikal dari pimpinan ke bawahan, maupun semakin meluas dan besar kehadiran kepudilian horisontal antara sesama divisi perannya maka bisnis-pun memancarkan manajemen dan antar sesama karyawan. pengaruhnya dalam pers. Selain itu fungsi Arahan Semangat Pertumbuhan. kontrol pers terhadap bisnis sangat Sesungguhnya memberikan arah dan diperlukan. Tujuan fungsi kontrol bukan semangat kepada perusahaan adalah untuk menempatkan bisnis dalam posisi memberikan arah dan semangat kemajuan yang dicurigai; sebaliknya melalui fungsi

11 kontrol yang edukatif, stereotipe salah yang yang dinamis dari unit - unit usaha hidup dalam masyarakat tentang bisnis akan Kelompok Kompas Gramedia, tumbuhlah diubah. Bisnis dalam ekonomi Indoesia tim manajemen yang diwadahi kader - kader sekarang menjadi instrumen positif untuk muda, yaitu orang - orang muda yang lincah, kemajuan. Hal demikian sudah ditunjukkan cakap, terbuka, dinamis serta mau dan sebagai fenomena global. mampu membentuk serta menyelenggarakan Transformasi Kelompok Manajemen. tim manajemen yang kritis dalam proses Penerbitan pers harus memposisikan diri kerja namun padu dan tinggi sinerginya. secara strategis dalam eksistensinya dan Salah seorang muda (waktu itu interdepensinya dengan negara, masyarakat tentunya) adalah Agung Adiprasetyo, dan bisnis. Manajemen penerbitan pers lulusan SMA Loyola, , dan IKIP mempunyai tanggung jawab sosial sebagai Sanata Dharma jurusan Bisnis tahun 1981, pelayan dari para pelayan (“servus kemudian mengejar ilmu ke IPPM servorum”; the servant of the servants) mendapatkan gelar Magister Manajemen. dalam konteks pengabdian dan loyalitasnya Memulai karier di Kompas sebagai “tukang kepada negara dan masyarakat. Untuk dapat cap” tanda bukti iklan, pada tahun 2006. mewujudkan fungsi fundamental tersebut Dalam salah satu buku mininya, Mengejar dengan mantap, maka manajemen pers harus Matahari, penuh inspirasi dari orang-orang dijalankan secara bisnis agar dapat yang melihat terang dalam hidupnya, Jakob membiayai kegiatan penerbitannya secara Oetama menulis dalam paragraf akhir mandiri. Ini berarti bahwa manajemen pers sambutannya: “... semua persoalan dan harus berpijak pada manajemen yang sehat kerumitan ditempatkan sebagai bagian dari agar dapat mewujudkan service leadership hal - hal yang lebih besar. Kesalahan dan dalam menyampaikan informasi yang kegagalan merupakan bagian dari jatuh menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaan bangun yang sering saya katakan sebagai yang membentengi semua orang dalam penyelenggaraan Allah (Providentia Dei).” transformasi perubahan yang makin cepat, Di tahun 1998 di tengah masa krisis keras dan lebih canggih dalam pergolakan keuangan Agung Adiprasetyo diangkat dunia. sebagai Direktur Bisnis sekaligus GM Iklan Perhatian Jakob Oetama pada Tim Kompas. Pengalamannya ikut membawa Manajer Muda. Seiring dengan pertumbuhan Kompas melewati masa krisis sampai

12 survival, merupakan pengalaman berharga. tercerahkan, menghargai ke - bhinekaan dan Di tahun 2012 ia diangkat sebagai CEO adil sejahtera. Kelompok Kompas Gramedia. Dari Nilai Keutamaan Perusahaan perjalanan dari bawah Agung Adiprasetyo mengikuti cara pandang Jakob Oetama Yang menjadi istimewa dalam dalam transformasi budaya perusahaan yang transformasi budaya di tahun 2012 bersama jajaran mamanajemen atas ditambahkan Nilai - Nilai Utama Kompas berproses dalam pembentukan transformasi Gramedia: Terdiri dari lima (5) sifat yang itu, antara lain: dikenal sbagai 5 C (Caring, Credible,  Bentuk Holding Company dan mulai Competent, Competitive, Customer Delight) 1. Pusatkan bahwa budaya dimulai dari ditetapkan sebagai pedoman perilaku karyawan karyawan dalam berpikir, bersikap dan 2. Arahkan budaya kerja selaras dengan bertindak. budaya organisasi

3. Berkomitmen tinggi untuk pencapai- Visi, Misi dan Nilai Keutamaan an produktivitas berkelanjutan Perusahaan menjadi arahan bertindak semua  Implimentasikan ide-ide taktis: Inovasi insan karyawannya dari pucuk pimpinan melalui tema setiap tahun untuk hingga karyawan tingkat bawah untuk memperkuat budaya pe-rusahaan berkembang dalam pluralisme bangsa. Sama seperti Indonesia yang terdiri dari berbagai Selanjutnya Visi Misi Kelompok suku bangsa, agama, dan asal usul, Kompas Gramedia disatukan dan dituliskan Kelompok Kompas Gramedia adalah sebagai berikut: Indonesia mini. Disebut Indonesia mini karena Kelompok Kompas Gramedia adalah Visi dan Misi tempat dimana orang wajib menghargai Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, pluralisme. Bahkan bukan hanya karyawan, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara semua stake holders yang mempunyai melalui usaha berbasis pengetahuan yang hubungan kerja dan kemitraan dengan menciptakan masyarakat terdidik, perusahaan ini akan diperlakukan setara, tanpa melihat asal usul, suku dan ras. Di Kompas Gramedia, karyawan 13 dihargai sebagai manusia. Karyawan sama integritas, yang secara sederhana sekali bukan faktor produksi. Manusia dimanifestasikan dalam sikap jujur. Siapa menjadi utuh sebagai manusia karena pun juga yang melakukan manipulasi, karyanya dan karena apa yang diperbuatnya. menerima suap, amplop, komisi, atau Orang dihargai karena kualitas hasil karya menyelewengkan uang perusahaan tanpa dan karena apa yang dilakukannya. Manusia melihat berapa besar jumlahnya, harus dan nilai kemanusiaan kemudian menjadi meninggalkan perusahaan! Pimpinan sangat nilai utama bagi semua karyawan, dan menghargai kemitraan berdasarkan apa yang tercermin dari hasil karya Kelompok sepatutnya dipenuhi. Kualitas hubungan Kompas Gramedia setiap hari, baik itu di kemitraan itu dihargai karena Kelompok media cetak, elektronik, dan produk lain Kompas Gramedia dan seluruh stakeholders yang berkontribusi dalam pencerahan - nya harus bersama-sama menjaganya. masyarakat. Mencerahkan karena filosofi Hasil Temuan kehadiran kami adalah menghibur yang papa Di Amerika Serikat, beberapa media dan mengingatkan yang mapan. cetak tutup terkena dampak digitalisasi. Kemanusiaan, integritas, dan kejujuran yang Kalau koran sejenis Kompas ikut mati akibat sederhana. Itulah Kompas Gramedia. era digital, itu sama saja dengan teknologi Walaupun demikian, hidup juga harus mengebiri demokrasi. Sebab pers adalah mencapai keseimbangan. Keseimbangan pilar ke-empat demokrasi. Newspapers antara hasil karya yang bersifat reflektif dan should lead, that it has an obligation to its kenyataan hidup yang lebih praktis, antara community that it is beholden to the public filosofi dan sesuatu yang lebih pragmatis. (Caroll, 2014). Soal kepemimpinan dan Oleh karena itu juga antara apa yang harus kesamaan visi antara pemilik dan wartawan dicapai sebagai target pekerjaan dan apa inilah tantangan terbesar bisnis media abad yang harus dipenuhi oleh karyawan dari apa ini. Kepemilikan bisa mengancam produk yang disebut value atau nilai dimasukkan dan kepercayaan. Padahal, produk pers dalam setiap penilaian kinerja karyawan adalah produk kepercayaan. Ia menjadi yang akan dievaluasi setiap tahun. sumber verivikasi terakhir dari maraknya

gosip, fitnah, kepentingan uang, kekuasaan, Selain pandangan kemanusiaan, di dan kebrutalan persaiangan. Kelompok Kompas Gramedia ditanamakan

14

Bagi pers dalam Kelompok Kompas bagi nahkoda saat memimpin kapal, untuk Gramedia menjadi benteng terakhir dari pers membawa penumpang dan awak sampai perjuangan yang masih hidup. Ia harus tujuan dengan selamat. Demikian pula sang berhadapan dengan kekuatan “aku adalah entrepreneur akan menggunakan visi dan media” dalam peradaban interaktif dan misinya dalam mewujudkan potensi menjadi peradaban kamera. Ketika semua orang bisa realitas kesuksesannya. Sebagai salah satu menjadi media dan deraunya begitu kuat, pilar demokrasi, Kompas hendaknya masyarakat perlu petunjuk. Itu hanya bisa berperan lebih dari sekedar agen perubahan diatasi oleh media terpercaya yang menaruh dan kontrol sosial, tetapi juga mendorong orang - orang pilihannya di lapangan untuk agar potensi Indonesia setara dngan memotret segala gejala. Itulah penggalan realisasinya. Mampu mengajak seluruh pengalaman yang dialami bekerja di elemen bangsa untuk bergandengan tangan, Kelompok Kompas Gramedia 30 tahun lalu: mengikat kekuatan membangun bangsa kepercayaan. (Kedua paragraf diatas ditulis menuju Indonesia sejahtera. (Harapan di harian Kompas tanggal 28 Juni, 2015, Sandiaga S. Uno, pengusaha, menyambut oleh Rhenald Kasali, Guru Besar ulang tahun Kompas ke lima puluh tahunnya Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas dimuat di harian Kompas, 28 Juni, 2015). Indonesia). Simpulan Media yang membangun bangsa. Masih banyak pendapat para pemuka Seperti seorang nahkoda ketika / pemimpin Indonesia dari berbagai sektor menggunakan kompas, berharap tidak ikut memberikan pandangan pencapaian dan tersesat di laut lepas. Seorang wirausaha harapan harian Kompas (tentu termasuk sejatinya menggunakan visi dan misi dalam Kelompok Kompas Gramedia), namun kiprahnya berusaha di bidang apapun. secara alamiah dalam berjalannya suatu Dengan kompas, sang nahkoda jadi tahu perusahan menghadapi kelanjutan hidupnya mana garis lurus horizon yang akan di dunia yang terus juga berubah maka membawa mereka ke arah utara, selatan, analisis dan diskusi budaya perusahaan tidak timur, atau barat. Keakuratan menjadi akan berhenti, karena perusahaan serta indikator penting bagi sebuah kompas organisasi apapun dituntut terus berubah, sehinga dapat menunjukkan arah yang tepat bertransformasi, baik untuk mengikuti 15 perkembangan jaman maupun agar dapat Oetama, Jakob. (2001). Dunia Usaha dan selamat, survive, apalagi harus bersaing. Etika Bisnis, Penerbit Buku KOMPAS, Demikia pula strategi manajemen, termasuk Jakarta strategi komunikasi harus menyelaraskan Pieris, John & Wiryawan, Nizam, Jim. budaya perusahaan secara dinamis. (2003). Etika Bisnis & Good Corporate Governance, Pelangi Cendikia, Jakarta Catatan Akhir Setyodarmodjo, Soenarko (2008). Strong Dalam perkembangannya Kelompok Society, Analisa Dasar tentang Politik, Kompas Gramedia di permulaan tahun 2016 Public Relations dan Budaya, Prestasi Pustakaraya, Jakarta telah menggantikan Agung Adiprasetyo dengan Lilik Oetama sebagai CEO. Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Alfabeta, Bandung Daftar Pustaka Santana K, Septiawan (210). Menulis Ilmiah Adiprasetyo, Agung. (2013). Memetik Metodologi Penelitian Kualitatif, Yayasan Matahari, Penerbit Buku KOMPAS, Jakarta Pustaka Obor Indonesia, Jakarta

Budihardjo, Andreas. (2013). Corporate Toth, Elizabeth L. ( 2007). The Future of Culture in Action, Prasetya Mulya Excellence in Public Relations and Publishing, Jakarta Communication Management – Challenges for the Next Generation. Lawrence Erlbaum Byron, William J. (2010). The Power of Associate, London, Mahwah, New Jersey Principles, Ethics for the New Corporate Culture, Orbis Books, Maryknoll, New York Harian Kompas: 26 & 28 Juni, 2015 Google web sites: Kompas Gramedia; Jakob Keraf, Sonny, A. (1998). Etika Bisnis Oetama; Agung Adiprasetyo Tuntutan dan Relevansinya, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Nugroho, Alois A. (2001). Dari Etika Bisnis ke Etika Ekobisnis, Gram Media Widiasarana Indonesia, Jakarta

16