<<

Vol. 2(2) Mei 2018, pp. 253-262 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA ISSN : 2597-6885 (online)

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGUNAAN SIARAN TELEVISI BERLANGGANAN (Suatu Penelitian di PT Indonusa Telemedia Cabang Banda Aceh)

Rizal Fahmi Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Jl. Putroe Phang No. 1, Darussalam, Banda Aceh - 23111

Wardah Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Jl. Putroe Phang No. 1, Darussalam, Banda Aceh - 23111

Abstrak - Menurut ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata disebutkan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Perjanjian tersebut berlaku sebagai suatu undang-undang bagi pihak yang saling mengikatkan diri yang dinamakan perikatan. Meskipun telah mengikat para pihak, kenyataannya masih sering terjadi wanprestasi dalam perjanjian pengunaan siaran televisi berlangganan yang dilakukan oleh salah satu pihak. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan, faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan, serta upaya yang ditempuh para pihak dalam penyelesaian wanprestasi terhadap pelaksanaan perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan. Data yang diperlukan dalam penulisan artikel ini adalah data sekunder dan primer. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara mempelajarai buku-buku teks, peraturan perundang-undangan, serta pendapat para sarjana, sedangkan data primer diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan dengan mewawancarai responden dan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk wanprestasi yang dilakukan pihak pelanggan adalah terlambat membayar iuran bulanan dan tidak mengembalikan peralatan khsusus ketika sudah berhenti berlangganan. Faktor penyebab timbulnya wanprestasi dikarenakan mahalnya iuran bulanan, kurangnya pemahaman terhadap isi dan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian serta ketidakpuasan pelanggan terhadap tayangan yang diberikan. Upaya yang ditempuh dalam penyelesaian wanprestasi terhadap perjanjian ini yaitu dengan memberikan pemberitahuan dan peringatan agar dapat dilakukan musyawarah dengan pihak pelanggan. Disarankan kepada calon pelanggan agar lebih teliti dalam memahami isi perjanjian dan kepada pihak penyedia jasa televisi berlangganan agar dapat memberikan informasi lebih jelas mengenai tata cara berlangganan sehingga pihak pelanggan dapat mengetahui tentang kewajibannya ketika sudah berlangganan. Kata Kunci: Perjanjian, Televisi Berlangganan, Pelaksanaan.

Abstract - Under the terms of Article 1313 of the Civil Code states that the agreement is an act in which one or more persons bind himself to one or more persons. The agreement is valid as a law for the parties mutually bind themselves called engagement. Although it has been binding on the parties, the reality is still often the case of default in the use of broadcast television subscription agreement made by one of the parties. This thesis aims to explain how the forms of default under the agreement the use of broadcast television subscription, the factors that lead to additional defaults in the implementation of the agreement the use of broadcast television subscription, as well as the efforts taken by the parties in the settlement of defaulting on the implementation of the agreement the use of broadcast television subscription. Data required in this thesis is secondary and primary data. Secondary data obtained through library research done by The work that textbooks, legislation, as well as the opinion of the scholars, while the primary data obtained by conducting field research by interviewing respondents and informants. The results showed that the default forms that made the customer is late paying monthly fees and do not return the equipment khsusus when already unsubscribed. Factors causing defaults due to the high monthly fees, a lack of understanding of the contents and conditions contained in the agreement as well as customer dissatisfaction to the impression given. Efforts made in the completion of default of this agreement is to provide notices and warnings to be carried out consultation with the customer. It is suggested to prospective customers in order to more thoroughly understand the contents of the agreement and to the subscription television service providers in order to provide clearer information regarding the procedures for subscription so that the customers can find out about their obligations when already subscribed. Keywords: Agreement, Subscription Television, Implementation.

253 JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 254 Rizal Fahmi, Wardah

PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan teknologi di memunculkan banyak pemberitaan yang beredar di kalangan masyarakat, salah satunya adalah media televisi berbayar / berlangganan. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang memiliki rata-rata pertumbuhan pengguna TV Berlangganan terbesar.1 Seiring dengan perkembangannya tersebut, Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak akibat perkembangan teknologi. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan di Indonesia, Transvision (sebelumnya dikenal sebagai TelkomVision dan YesTV) sangat banyak diminati olehmasyarakat Indonesia saat ini. Transvision adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran TV berbayar dengan memiliki izin penyelenggara siaran berbasis kabel dan satelit. Transvision didirikan pada tanggal 7 Mei 1997 dengan nama TelkomVision dan layanan hingga tahun 2008 telah mengalami beberapa kali perubahan baik dari susunan pengurus perseroan maupun kepemilikan saham. Perubahan tersebut terjadi seiring dinamika dan regulasi bisnis yang berkembang sangat cepat sehingga perusahaan perlu melakukan penyesuaian untuk menyongsong bisnis multimedia pada masa mendatang. Transvision menawarkan beragam siaran-siaran unggulan kepada calon pelanggannya melalui televisi berlanganan transvision, akan tetapi calon pelanggan televisi berlangganan Transvison terlebih dahulu harus mematuhi dan memenuhi perjanjian dengan pihak PT Indonusa Telemedia sebagai operator yang menyediakan jasa televisi berlangganan. Perjanjian pemasangan televisi berlangganan termasuk ke dalam suatu perjanjian baku. Perjanjian baku adalah perjanjian yang memuat di dalamnya klausa-klausa yang sudah dibakukan dan dicetak dalam bentuk formulir dengan jumlah yang banyak serta dipergunakan untuk semua perjanjian yang sama jenisnya. Perjanjian dibuat oleh para pihak akan tetapi isinya ditentukan oleh salah satu pihak saja.2 Ditinjau dari segi hukum kontrak, terdapat 3 (tiga) tahapan masalah hukum, yang sangat melemahkan daya berlakunya kontrak baru yang tersamar tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Bahwa kontrak tersebut adalah kontrak baku. Dalam hal ini kontrak sudah dicetak oleh salah satu pihak, dimana pihak lain tidak memiliki kesempatan untuk

1www.harianandalas.com. Judul : Perkembangan-Tv-Berlangganan-di-Indonesia, diakses tanggal 10 maret 2016 pukul 16.40 wib 2Munir,Fuady.Hukum Kontrak dari Sudut Pandang Hukum Bisnis. :PT Citra Aditya Bakti, 2007, hlm. 91.

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 255 Rizal Fahmi, Wardah

bernegosiasi terhadap klausula-klausula, bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk menandatanganinya; 2. Bahwa kontran tersebut adalah kontrak tersamar. Artinya, salah satu pihak tidak menyadari atau bahkan kedua belah pihak tidak pernah benar-benar menyadari bahwa mereka sebenarnya telah masuk dan menyetujui suatu kontrak; 3. Bahwa kontrak tersebut adalah kontrak yang berat sebelah. Artinya Dalam hal ini, klausula-klausula dari kontrak tersebut sangat menguntungkan pihak pengelola tempat, karena banyak berisikan klausula-klausula eksemsi.3

Masalah yang sering muncul dalam perjanjian baku adalah adanya bentuk tersamar, yaitu salah satu pihak dalam perjanjian tersebut tidak mengetahui point-point yang terdapat dalam perjanjian baku, hal ini karena perjanjian baku tersebut di buat oleh salah satu pihak saja dalam perjanjian.4 Dalam suatu perjanjian pemasangan televisi berlangganan sudah ditetapkan hak dan kewajiban dari pihak masing-masing. Artinya pihak penyedia jasa televisi berlangganan memiliki kewajiban untuk memberikan alat-alat perlengkapan khusus kepada pelanggannya seperti parabola, digital decoder Transvision. Sedangkan yang menjadi hak dari penyedia jasa televisi berlangganan adalah mendapatkan iuran bulanan dari pihak pelanggannya tersebut. Namun begitu juga sebaliknya, pihak pelanggan televisi berbayar harus atau berkewajiban membayar iuran bulanan kepada pihak penyedia jasa televisi berlangganan, dan hak dari pelanggan adalah mendapatkan peralatan atau perangkat khusus seperti parabola dan digital decoder dari pihak penyedia jasa televisi langganan. Berhubungan dengan kewajiban tersebut, apabila salah satu pihak yang melakukan perjanjian tersebut melanggar aturan yang telah dibuat artinya tidak melaksanakan kewajibannya, maka pihak yang melanggar tersebut dinyatakan telah melakukan wanprestasi. Berdasarkan dari hasil penelitian pada PT Indonusa Telemediacabang Banda Aceh tercatat pada tahun 2016 terdapat 132 pelanggan yang melakukan perjanjian pemasangan Transvision. Akan tetapi tidak semua pelanggan yang melaksanakan perjanjian sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam perjanjian, tidak dipenuhinya kewajiban yang sering terjadi pada perjanjian televisi berlangganan Transvision mengenai keterlambatan pembayaran iuran bulanan yang dilakukan oleh pihak pelanggan.

3Ibid 4Ibid

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 256 Rizal Fahmi, Wardah

Dari total 132 pelanggan yang berlangganan pada Transvision terdapat 19 pelanggan yang terlambat membayar iuran bulanan dan 7 pelanggan yang tidak mengembalikan perangkat Transvision seperti parabola dan digital decoder kepada pihak Transvision setelah berlangganan dimana pihak pelaggan tidak membayar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Keterlambatan dalam membayar iuran bulanan tersebut adalah termasuk salah satu bentuk perbuatan wanprestasi dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Apa saja bentuk-bentuk wanprestasi yang dilakukan para pihak pada perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision ? 2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbuatan wanprestasi pada perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision ? 3. Bagaimanakah upaya penyelesaian perbuatan wanpretasi yang dapat ditempuh oleh para pihak dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision ? Sesuai dengan isi judul peneliti, maka ruang lingkup penelitian ini adalah pada bidang hukum keperdataan yang mengarah pada perjanjian antara PT Indonusa Telemedia cabang Banda Aceh dengan para pelanggannya. Selain daripada ruang lingkup, dalam rangka penyusunan artikel ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai, sehingga penelitian ini akan lebih terarah serta dapat mengenai sasarannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan bentuk-bentuk wanprestasi yang dilakukan para pihak pada perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbuatan wanprestasi pada perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision. 3. Untuk mengetahui dan menjelaskan upaya penyelesaian perbuatan wanpretasi yang dapat ditempuh oleh para pihak dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision.

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 257 Rizal Fahmi, Wardah

METODE PENELITIAN Berdasarkan judul dalam perumusan masalah maka penulis menggunakan penelitian yang masuk dalam kategori penelitian hukum normatif empiris, yaitu penelitian hukum normatif adalah metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, sedangkan penelitian hukum empiris adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti langsung ke lapangan, dengan mewawancarai pihak responden dan informan.5 Berdasarkan pendekatan metode normatif empiris tersebut, peneliti akan mengkaji dan menguraikan peraturan dan teori yang ada kemudian menghubungkannya dengan kenyataan dan fakta yang ada di lapangan yang berhubungan dengan objek penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk-bentuk Perbuatan Wanprestasi Dalam Perjanjian Penggunaan Siaran Televisi Berlangganan Transvision. Adapun dalam melakukan perjanjian penggunaan/pemasangan televisi berlangganan Transvision terdapat beberapa tahap yang harus dipenuhi oleh para pihak dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan. Menurut Erviana,jika calon pelanggan yang ingin berlangganan pada Transvision, maka pelangan tersebut bersedia mengikuti proses atau syarat-syarat sebagai berikut : 1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak PT Indonusa Telemedia. Kepada pihak pelanggan hanya mengisi biodata secara lengkap dan benar seperti nama, umur, alamat, nomor handphone yang dapat dihubungi, tempat dan tanggal lahir dan pekerjaan. Selain daripada itu, pihak pelanggan juga harus menyiapkan syarat-syarat lainnya seperti fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan fotocopy kartu kredit. 2. Setelah itu pelanggan bersedia melakukan pembayaran dimuka atas biaya : a. Instalasi dan administrasi sebesar Rp 250.000,00- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) b. Dalam hal pelanggan setelah instalasi pertama menginginkan pemindahan perangkat maka akan dikenakan biaya sebagai berikut : 1) Pindah perangkat alamat sama : Rp 100.000 2) Pindah perangkat beda alamat : Rp 150.000

5Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo Persada, , 1995, hlm. 13.

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 258 Rizal Fahmi, Wardah

c. Iuran bulanan pertama, sesuai dengan paket yang akan dipilih, yaitu : 1) Paket Diamond Rp 399.000/bulan (111 Channel) 2) Paket Platinum Rp 299.000/bulan (91 Channel) 3) Paket Gold Rp 199.000/bulan (74 Channel).6 Pada perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision terdapat klausula-klausula yang menyatakan bahwa pihak pelanggan sepakat untuk mengikat diriya untuk menggunakan layanan Transvision sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan sejak aktivasi dan akan berlangsung secara terus menerus. Dalam layanan Transvision dihentikan karena pelanggan maupun karena kelalaian atau pelanggaran yang dilakukan oleh pelanggan atas ketentuan dan syarat ini sebelum waktu 12 (dua belas) bulan ini berakhir, maka pelanggan setuju untuk membayar denda kepada pihak Transvision sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).7 Setelah pihak pelanggan menyelesaikan kewajibannya seperti mengisi biodata dan membayar biaya-biaya administrasi untuk pemasangan Transvision, maka pihak PT Indonusa Telemediaakan mengirim teknisi kerumah pelanggan tersebut sesuai dengan alamat yag telah ditulis dalam biodata untuk memasang peralatan seperti digital decoder dan parabola dari Transvision sehingga pelanggan dapat menikmati tayangan-tayangan yang disiarkan oleh pihak Transvision. Dari hasil penelitian pada PT Indonusa TelemediaCabang Kota Banda Aceh, dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan sering terjadi perbuatan wanprestasi seperti terlambat membayar iuran setiap bulannya dan tidak mengembalikan peralatan seperti digital decoder dan parabola setelah tidak lagi/berhenti berlangganan pada Transvision. Sebagaimana yang dikatakan oleh saudari Erviana bahwa ada sebagian kecil pelanggan tidak membayar iuran bulanan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Erviana juga menambahkan bahwa ada sebagian pelanggan tidak mengembalikan peralatan milik Transvision setelah berhenti berlangganan, akan tetapi yang paling sering tidak dipenuhi kewajibannya adalah pembayaran iuran bulanan.8

6Erviana, Finance and Officer PT Indonusa Telemedia Cabang Banda Aceh, Wawancara, 30 Mei 2016 7M.Fadlul Hadi, Karyawan PT Indonusa Telemedia Cabang Kota Banda Aceh, Wawancara, 30 Mei 2016 8Erviana, Officer PT Indonusa Telemedia Cabang Banda Aceh, Wawancara, 1 Juni 2016

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 259 Rizal Fahmi, Wardah

Tabel 1. Bentuk-Bentuk Wanprestasi Dalam Perjanjian Penggunaan Televisi Berlangganan Transvision No Bentuk Perbuatan Wanpretasi Jumlah 1 Terlambat membayar iuran bulanan 19 2 Tidak mengembalikan peralatan Transvision 7 Jumlah Total 26 Sumber : PT Indonusa Telemedia Cabang Kota Banda Aceh Tahun 2016 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pelanggan yang tidak membayar iuran bulanan lebih banyak dibandingkan dengan pelanggan yang tidak mengembalikan peralatan seperti digital decoder dan parabola milik PT Indonusa Telemedia. Hal ini tentunya disebabkan oleh ketidakpatuhan pihak pelanggan terhadap aturan-aturan atau perjanjian-perjanjian yang telah disepakati secara bersama sebelumnya. 2. Faktor-Faktor YangMenyebabkan Terjadinya Wanprestasi Dalam Perjanjian Penggunaan Siaran Televisi Berlangganan Transvision. Dalam perjanjian penggunaaan siaran televisi berlangganan sering terjadinya suatu perbuatan wanprestasi atau tidak dipenuhinya suatu kewajiban sebagaimana yang telah disepakati bersama dalam perjajian. Perbuatan wanprestasi tersebut seringkali dilakukan oleh pihak pelanggan. Wanprestasi atau tidak dipenuhinya prestasi yang sering tidak dipenuhi dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan pada Tranvision adalah tidak membayarnya iuran bulanan dan tidak mengembalikan peralatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Berdasarakan dari kedua permasalahan tersebut, ada beberapa faktor-faktor yang menyebakan terjadinya wanprestasi tersebut antara lain : a. Mahalnya biaya iuran bulanan televisi berlangganan Transvision. Transvision (sebelumnya dikenal sebagai TelkomVision dan YesTV) merupakan sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh pihakPT Indonusa Telemedia. TelkomVision didirikan pada tanggal 7 Mei 1997 dan pada tanggal 1 Mei 2014 TelkomVision resmi mengubah namanya menjadi Transvision sejak kepemilikannya oleh Trans Corp melaluiunit usahanya PT Indonusa

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 260 Rizal Fahmi, Wardah

Telemedia. Transvision bertanggung jawab atas pemasaran program pengelolaan atas serta pelayanan kepada pelanggannya. Televisi berlangganan Transvision menwarkan beberapa paket pilihan kepada pelanggannya diantaranya Paket Gold Rp 199.000/bulan, Paket Platinum Rp 299.000/bulan, dan Paket Diamond Rp 399.000/bulan. Mahalnya iuran bulanan menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya suatau perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh pihak pelanggan. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, pihak pelanggan merasa harga tersebut terlalu mahal dan sulit untuk dijangkau, hal ini disampaikan oleh Misnatul Husna yang mengatakan bahwa iuran tersebut terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kualitas tayangan yang diberikan oleh pihak Transvision dan hal itulah yang menyebabkan pihak pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan.9 b. Pelanggan kurang memahami isi atau ketentuan yang terdapat dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan Transvision. Dalam pelaksanaan perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan juga terdapat beberapa hal lain yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan wanprestasi atau tidak dipenuhinya kewajiban yaitu pelanggan tidak mengembalikan peralatan- peralatan milik Transvision seperti digital decoder dan parabola kepada pihakPT Indonusa Telemedia. Menurut Fadlulhadi, pelanggan yang telah berhenti berlangganan pada Transvision, tidak mengembalikan lagi peralatan khusus tersebut. Hal ini sering terjadi dan merupakan salah satu tidak dipenuhi kewajiban sebagaimana seharusnya yang terdapat dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan.10 Perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan merupakan perjanian baku, hal ini dikarenakan isi dari perjanjian tersebut dibuat oleh salah satu pihak yaitu pihak PT Indonusa Telemediayang dituangkan dalam bentuk formulir, sehingga calon pelanggan hanya mengikuti isi dari perjanjian yang telah dituangkan kedalam formulir. Akan tetapi hal ini menyebabkan sebagian pelanggan kurang teliti dan memahami isi dari perjanjian tersebut.

9Misnatul Husna, pelanggan Transvision, Wawancara, 5 Juni 2016 10M.Fadlul Hadi, Karyawan PT Indonusa Telemedia Cabang Kota Banda Aceh, Wawancara, 7 Juni 2016

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 261 Rizal Fahmi, Wardah c. Upaya Penyelesaian Wanprestasi Yang Ditempuh Oleh Para Pihak Dalam Perjanjian Penggunaan Siaran Televisi Berlangganan Transvision. Dengan adanya berbagai macam permasalahan yang muncul, maka pihak PT Indonusa Telemedia melakukan upaya-upaya agar dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada televisi berlangganan Transvision, yaitu sebagai berikut : 1. Keluhan mengenai mahalnya iuran bulanan yang harus dibayar setiap bulannya oleh pihak pelanggan. Dengan banyaknya bermunculan permasalahan ataupun keluhan mengenai mahalnya berlangganan pada siaran Transvision, akhirnya pihak PT Indonusa Telemediamelakukan negosiasi dengan pihak pelanggannya dan akhirnya pihak PT Indonusa Telemediamengeluarkan paket tambahan kepada para pelanggannya yang memiliki harga jauh lebih murah daripada paket sebelumnya yang diangap sangat mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh sebagian pelangganannya. Berikut adalah paket tambahan yang ditawarkan oleh pihak PT Transmedia, yakni : a. Paket Mini Blockbuster Rp 100.000/bulan; b. Paket Minipack HBO Plex Rp 75.000/bulan; c. Paket Minipack Fox Sports Rp 50.000/bulan; d. Paket Fox Movies Premium Rp 25.000/bulan.11 2. Kurangnya pemahaman pihak pelanggan mengenai isi atau ketentuan yang terdapat dalam perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan. Menanggapi akan permasalahan itu, Erviana mengatakan pihak PT Indonusa Telemedia akan menjelaskan kepada pihak pelanggan mengenai isi-isi dan ketentuan dari surat perjanjian penggunaan siaran televisi berlangganan pada Transvision. Hal ini sebagai bentuk itikad baik dan kepedulian pihak PT Indonusa Telemediakepada pelanggannya. Selain itu, Erviana juga menanmbahkan bahwa pihak pelanggan harus berani bertanya dan berperan aktif terhadap isi perjanjian yang kurang jelas agar kedepannya tidak terjadi lagi wanprestasi.

11Erviana, Officer PT Indonusa Telemedia Cabang Banda Aceh, Wawancara, 1 Juni 2016

JIM Bidang Hukum Kenegaraan : Vol. 2, No.2 Mei 2018 262 Rizal Fahmi, Wardah

KESIMPULAN Bentuk-bentuk perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh pihak pelanggan yaitu terlambat membayar iuran bulanan dan tidak mengembalikan lagi perangkat khusus milik PT Indonusa Telemedia setelah berhenti berlangganan. Faktor-faktor yang menyebakan terjadinya wanprestasi dalam perjanjian ini adalah karena mahalnya iuran setiap bulannya dan pelanggan tidak memahami dengan betul isi dari surat perjanjian yang dibuat oleh pihakPT Indonusa Telemedia. Upaya penyelesaian perbuatan wanpretasi yang dilakukan oleh para pihak yaitu dengan cara memberikan pemberitahuan dan peringatan agar dapat dilakukan musyawarah dengan pihak pelanggan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik.

DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Munir, Fuady. Hukum Kontrak dari Sudut Pandang Hukum Bisnis, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007.

SoerjonoSoekantodan Sri Mamudji, PenelitianHukumNormatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Subekti, .Hukum Perjanjian, Cet. Ke-4, PT Citra Aditya Bakti, Jakarta, 1987.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2014.

Sultan Remi Sjahdeni, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang dalam Perjanjian Kredit Bank, Jakarta, 1995.

Wawan, Muhwan Hariri, Hukum Perikatan Dilengkapi Hukum Perikatan Dalam Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011.

Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Perjanjian, Sumur, Bandung, 1981.

2. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

3. Sumber-sumber Lain www.harianandalas.com