Manifestasi Budaya Indis Dalam Arsitektur Dan Tata Kota Semarang Pada Tahun 1900 - 1950

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Manifestasi Budaya Indis Dalam Arsitektur Dan Tata Kota Semarang Pada Tahun 1900 - 1950 MANIFESTASI BUDAYA INDIS DALAM ARSITEKTUR DAN TATA KOTA SEMARANG PADA TAHUN 1900 - 1950 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 F A K U L T A S S A S T R A D A N S E N I R U P A UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2 0 1 0 i HALAMAN PERSETUJUAN MANIFESTASI BUDAYA INDIS DALAM ARSITEKTUR DAN TATA KOTA SEMARANG PADA TAHUN 1900 - 1950 Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 Telah Disetujui oleh Pembimbing Tiwuk Kusuma H, S.S. M.Hum NIP. 197306132000032002 Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum NIP. 19540223198601200 ii HALAMAN PENGESAHAN Disusun Oleh : T R I P A R T O N O C 0 5 0 5 0 0 3 Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal ..... ................ 2010 Jabatan Nama Tanda Tangan Drs. Warto, M. Pd Ketua NIP. 196109251986031001 (………………) Dra. Hj. Isnaini W. W, M. Pd Sekretaris NIP. 195905091985032001 (………………) Tiwuk Kusuma H, S.S. M.Hum Penguji I NIP. 197306132000032002 (………………) Drs. Soedarmono, SU Penguji II NIP. 194908131980031001 (………………) Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Drs. Sudarno, M.A NIP. 195303141985061001 iii PERNYATAAN Nama : TRI PARTONO Nim : C 0505003 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Manifestasi Budaya Indis dalam Arsitektur dan Tata Kota Semarang Pada Tahun 1900-1950” adalah betul-betul karya sendiri, bukan dari plagiat dan tidak dibuat oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citas (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, 2010 Yang membuat pernyataan TRI PARTONO iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: Ayah dan Ibunda tercinta. Kakak dan Adik tersayang. Seseorang yang begitu special dan berharga dalam hidup aku “Heny Andriyani”. Teman-teman. Almamaterku. v MOTTO “ZUGALY” Sumbadhaning Urip Gumantung Ati Lan Budhi : tutur kata, sikap serta perilaku akan mencerminkan bagaimana kesuksesan yang akan kita jalani dikehidupan esok. “ Manusia yang paling sengsara adalah dia yang menjalani kehidupan ini dengan hanya mengikuti hawa nafsu dan menuruti setiap dorongan emosi serta keinginan hatinya ”. “ Cintailah orang yang kamu cintai sesuai dengan kadarnya, sebab bisa saja suatu hari nanti dia menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu sesuai dengan kadarnya, sebab bisa saja suatu hari nanti dia menjadi orang yang kamu cintai ”. “ Ketika kesedihan itu harus terjadi dan jiwa tidak lagi memiliki cara untuk menghindarinya, maka kesedihan itu justru akan mendatangkan pahala, karena kesedihan yang demikian merupakan bagian dari musibah atau cobaan, dan hendaklah senantiasa melawannya dengan doa-doa ”. (Tri Partono). vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, karunia, cinta dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada: 1. Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesakan skripsi ini. 2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret yang telah mencurahkan segenap pengetahuan yang dimilikinya kepada penulis. 3. Ibu Tiwuk Kusuma, H., S.S. M.Hum, selaku dosen pembimbing utama karena dorongan dan petunjuk beliaulah penulis tetap mempertahankan tema untuk menyusun skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sudarmono, SU dan Bapak M Bagus Sekar Alam, S.S. M.Si, selaku dosen pembimbing proposal atas masukan dan informasinya kepada penulis. 5. Ibu Umi Yuliati, S.S. M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi penulis selama menempuh perkuliahan di Jurusan Ilmu Sejarah. vii 6. Serta terima kasih terucap kepada seluruh Staf Pengajar Ilmu Sejarah UNS, yang telah membagikan ilmunya sehingga memberikan inspirasi kepada penulis untuk mengangkat tema ini sebagai hasil skripsi. 7. Rasa terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan untuk Bapak dan Ibunda yang telah memberi segalanya, kakak dan adikku yang memberi dorongan serta memberi bantuan untuk peminjaman buku-buku. 8. Ucapan yang begitu special kepada “Heny Andriyani” yang telah memberikan inspirasi, dorongan dan motivasi sehingga mengembalikan rasa percaya diri dan semangat untuk hidup lebih baik. Kehadiranmu telah memberikan pelajaran yang berharga tentang arti hidup yang sebenarnya. 9. Teman-teman Mapala “WAPEALA” UNDIP Semarang, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena telah membantu dalam melakukan penelitian dan wawancara, serta telah rela memberikan fasilitas serta tenaga dan waktu dalam penelitian yang saya lakukan. 10. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu pemilik dan penjaga bangunan yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai dan mengizinkan saya untuk mendokumentasikan rumah dan bangunan lainnya dalam bentuk foto. 11. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2005: Lutfhi, Adhi, Andi Nurma, Andri, Gilang, Bayu, Pras, Ari, Robert, Illian dll. Teman-teman angkatan yang lain Basten, Zani, Anjang, Bayu yang selalu memberi motivasi dan dukungannya. Khusus untuk Andi Nurma saya ucapkan terima kasih sebesar- besarnya yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk melakukan penelitian ke Kota Lama Semarang, dan semua teman-teman di Jurusan Ilmu viii Sejarah yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Jalan masih panjang dan jangan pernah mengeluh dan berhenti berjuang demi sebuah cita-cita. Tidak lupa semua pihak yang telah membantu baik moril dan material selama penulisan skripsi ini, semoga mendapatkan balasan dan kebaikan dikemudian hari. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dari penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna mencapai penulisan yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Penulis ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. v HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. vii DAFTAR ISI …………………………………………………………………. x DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xii DARTAR ISTILAH …………………………………………………………. xiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xx DARTAR GAMBAR ………………………………………………………… xxi ABSTRAK ……………………………………………………………………. xxii BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................... 19 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 19 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 20 E. Kajian Pustaka .............................................................................. 20 F. Metode Penelitian ......................................................................... 23 G. Sistematika Penulisan …………………………………………… 26 BAB II. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN INDIS DAN GAYA HIDUP MASYARAKAT PENDUKUNG ………………. 27 A. Proses Awal Perkembangan Budaya Indis ................................... 27 B. Heterogen Masyarakat Pendukung Kebudayaan Indis Semarang 31 1. Orang-Orang Eropa …………………………………………. 37 2. Orang Timur Asing ………………………………………….. 39 3. Orang-Orang Pribumi ……………………………………….. 45 C. Pendukung Kebudayaan Indis Dan Gaya Hidupnya ……………. 47 1. Gaya Hidup Golongan Indis Sebelum Tahun 1900 …………. 47 2. Para Pendukung Baru Kebudayaan Indis …………………… 50 x BAB III. ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI SEMARANG ………… 55 A. Perkembangan Arsitektur Indis di Semarang…………………… 55 B. Gaya dan Struktur Bangunan Indis di Semarang ……………….. 67 C. Ornamen Pada Bangunan Indis di Semarang................................ 82 1. Tiang Penyangga ..................................................................... 86 2. Hiasan Atap atau Kemuncak ………………………………... 88 a. Penunjuk Arah Angin (Windwijzer) ……………………... 89 b. Makelaar …………………………………………………. 90 c. Hiasan dari Kaca …………………………………………. 90 BAB IV. PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DAN KOTA DI SEMARANG ………………………………………………………. 93 A. Perkembangan Kota Semarang …………………………………. 93 1. Tata Ruang Kota dan Pola Pemukiman di Semarang ……….. 93 2. Perkembangan Pendidikan di Semarang ……………………. 102 3. Sarana Transportasi Kereta Api di Semarang ………………. 112 4. Perkembangan Rumah-Rumah di Semarang ........................... 116 B. Perkembangan Bangunan Indis Di Semarang .............................. 121 1. Tokoh yang Berperan Penting dalam Perkembangan Bangunan Indis di Semarang ................................................. 121 2. Bangunan Soos (Societeit) …………………………………... 130 3. Budaya Indis Pada Rumah Tradisional Jawa di Semarang …. 134 4. Arsitektur Bangunan Indis Semarang ……………………….. 140 a. Pasar Johar ……………………………………………….. 140 b. Gereja Blenduk …………………………………………... 141 c. Gedung Djakarta Lioyd atau SMN ………………………. 145
Recommended publications
  • In Search of Modernity: Urban Planner and Architect
    The Newsletter No. 84 Autumn 2019 25 The Review plan in the Indies’, and reminiscent of the young Dutch/European tradition of urban planning (p. 274).1 Semarang’s plan made Karsten the In search of most influential town planner in the colony almost overnight. Van Roosmalen gives a clear account of the steps taken by several municipalities on the road to sociospatial modernity: planning and the roles Karsten played in this respect until the Japanese occupation. A report on Indies town planning, presented at a conference of local administrators in 1920 urban planner became ‘an influential theoretical treatise as well as a practical handbook for planners’ (p. 279; included as an appendix in this book). A second report, of which he was a major and architect author, the ‘Explanatory Memorandum on the Town Planning Ordinance for Municipalities on Java’ that appeared in 1938, became the legal and methodological foundation for town Hans Schenk planning in Indonesia since 1948 until its Reviewed title: replacement in 1992, and has probably been The Life and Work the most influential document underlying Indonesia’s urban planning for a long time.2 of Thomas Karsten Van Roosmalen concludes that Karsten played a fundamental role in the field of Joost Coté and Hugh O’Neill. 2017. urban planning, and adds lyrically that the Amsterdam: Architectura & Natura ‘tangible evidence of the surviving picturesque ISBN 9789461400598 lanes and boulevards in cities like Semarang and Malang, will continue to inspire his counterparts in today’s Indonesia’ (p. 303). Finally, an unavoidable remark is that its content does not show clear signs of much editing.
    [Show full text]
  • Reisgids 2020-2021 Chili Panama Peru Cuba Argentinië Bolivië Brazilië Suriname • REISGIDS 2020-2021 Noo Rd Groenland -At Lan Tis Ch E O Z Ce U Aa Id N -A Tla
    reisgids 2020-2021 reisgids Kleine personen groepen 8 tot van 16 © johan van cutsem www.oogenblik.be cutsem van johan © HOBO • BEGELEIDE WERELDREIZEN • REISGIDS 2020-2021 Bondgenotenlaan 165 3000 Leuven e-mail [email protected] website www.hoboreizen.be Een overzicht van onze bestemmingen tel. 016 20 80 47 Jszee Noordelijke I Groenland Alaska IJsland Faroer Eilanden Canada n a a e c Kazachstan O e Mongolië h c Georgië is Oezbekistan t Noord-Korea n Armenië Kirgizstan Verenigde Staten a l Tibet Zuid-Korea t Libanon Japan A China an - Marokko Iran ea d c r Bhutan O o le Jordanië il o Nepal t Taiwan S Cuba N India Mexico Oman Laos Honduras Myanmar Guatemala Vietnam Panama Costa Rica Suriname Ethiopië Cambodja St Colombia Oeganda Sri Lanka ill Sulawesi e O Kenia Borneo cea Ecuador an Tanzania In n Peru Brazilië dische Oceaa Java/Bali Zambia Bolivië n Zimbabwe a a e Namibië Botswana Madagaskar c Australië O e h c Zuid-Afrika is Chili t Argentinië n la t Nieuw-Zeeland -A d ui Z www.hoboreizen.be VOORWOORD Waarde wereldreiziger, 32 jaar Hobo Wie het reisvirus eens te pakken heeft raakt nooit meer genezen. Met Hobo reizen kan u het virus de baas! In onze brochures wereldreizen en Europareizen vindt u ongetwijfeld een aangepaste remedie tussen de tientallen bestemmingen. Al meer dan 30 jaar bieden wij de fervente reiziger een hele reeks klassiekers aan zoals Peru, Canada, de Verenigde Staten en Zuid-Afrika, reizen die vroeg in het seizoen al het bordje uitverkocht opgespeld krijgen. Hobo reizen was in het verleden dikwijls de pionier van minder voor de hand liggende bestemmingen zoals Noord-Korea, Mongolië en Vietnam.
    [Show full text]
  • Locale Techniek • Indisch Bouwkundig Tijdschrift • Technisch Orgaan V/D Vereeniging Voor Locale Belangen
    LOCALE TECHNIEK • INDISCH BOUWKUNDIG TIJDSCHRIFT • TECHNISCH ORGAAN V/D VEREENIGING VOOR LOCALE BELANGEN REDACTIE: 7e JAARGANG MEDEWERKERS : B. Moeh. Enoch R. Abikoesno. G. van Galen Last NUMMER Ir A L H R Gerla Ir. Thomas Karsten Ir R Hei da J. G. de Keyzer G. Hendriks Jhr. Ir. C. Ortt Ir J J Heyting Ir A Poldervaart Prof Dr Ir C P Mom Ir R E Kerkhoven Ir F M Razoux Schultz Secretaris: Dr F J van Rijn Ir HA Breuning, Ir R.M Sarsito Tjiliwoengstraat 13, Bandoeiig- J. M H Timmermans Correspondent in Nederland: Ir E. A Voorneman Ir. J A Verhoef MEI - JUNI 1938 Ir. H. Westbroek Adres voor alle brieven en stukken betreffende de Redactie en Administratie: Tjiliwoengstraat 13, Bandoeng. Adres voor advertenties: Reclamebureau ,,Kolff" Petjenongan 72, Batavia-(C). UITGAVE: STICHTING ,,TECHNISCH TIJDSCHRIFT" Het blad verschijnt t^veemaandeli]ks; de leden der Vereeniging voor Locale Belangen en van den Ned.-Indischen Architecten Kring ontvangen het gratis. Abonnennent voor niet-leden f 6.— p. j., losse nummers f 1.25 p. st. INHOUD: Opmerkingen (Het afgeloopen Decentralisatiecongres; Locale belangstelling voor monumentenzorg; De Indische Architecten organisatie) — Mededeelingen. — De Oude Stadsherberg te Batavia. — De Stichting ,,Oud-Batavia". — Het nieuwe Runder- en Varkensslachthuis der Stadsgemeente Malang. — De Rubberrestrictiekantoren te Palembang en te Tandjong Pinang. — Onze rondvraag over de Indische Architectenorganisatie. —Berichten (Het Koningspleinplan; De evolutiie van de woningTvet tot stedebou\v^vet; Inhemsche belangstelling voor stedebouw; Opleiding Locaal Architect; rectificatie); N.I.A.K; — Ontvangen boekwerken; — Uit de Tijdschriften. Detail van den hoofdingang van het Departement van Verkeer en Waterstaat te Bandoeng.
    [Show full text]
  • The Future Needs the Past
    The Future needs the Past: Problems and Challenges of Post-Cataclysm Heritage Management in Kotagede, Jogjakarta Special Province, Indonesia The Future needs the Past: Problems and Challenges of Post-Cataclysm Heritage Management in Kotagede, Jogjakarta Special Province, Indonesia Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo Associate Professor, Architectural Design Research Group School of Architecture, Planning and Policy Development ITB Email: [email protected] ABSTRACT n addition to traditional causes of decay, cultural heritage is increasingly threatened by natural I disasters. Earthquakes interrupt the historical continuity of place making and create an opportunity to both reconstruct historical fabrics and to create new meanings and functions. As demonstrated in Kotagede, Jogjakarta Special Province, Indonesia, sustainable conservation should evolve with new contemporary needs and not be about making static museum places. Two case studies of post-calamity reconstruction illustrate the utilization of existing urban fabric, in which through redefi nition and reprogramming do not reveal solutions, but demonstrate the challenges in response to the urban dynamics after the 2006 earthquake. Keywords: Sustainability, Past and Future, juxtaposition, Kotagede, Jogjakarta Special Province. 1. INTRODUCTION: Mataram and other archaeological features, dated KOTAGEDE AND POST-CATACLYSM back from the late 16th and early 17th centuries, including traces of the unique traditional settlement. 2006 Like other traditional Javanese city, the constellation of those elements relates to a unique spatial The city of Kotagede is situated on the East bank of arrangement based upon the concept of Catur Gatra Gajah Wong River, about 5 km to the southeast of the Tunggal. The four-fold confi guration mosque-palace- city center of Jogjakarta, the capital city of Special market-square (alun-alun) recalls the setting of a Province Jogjakarta.(Figure 1a & Figure 1b) The Javanese Palace city as well as the ancient royal big marketplace, Pasar Gede or in short Sargede, capital of Majapahit.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan Suatu Kota Sudah Tentu Dipengaruhi Ol
    BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan suatu kota sudah tentu dipengaruhi oleh keadaan dan aktivitas ekonomi pada kota tersebut. Seiring perkembangan perekonomian di Indonesia khususnya di Semarang yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, sangat membutuhkan sebuah tempat/wadah untuk menjual kebutuhan pokok masyarakat yang berupa sandang, pangan dan papan. Salah satu sarana yang dapat menampung hal tersebut adalah pusat perbelanjaan atau pasar yang merupakan tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Pasar menjadi salah satu pusat pelayanan kota yang tidak hanya melayani satu tempat atau fungsi. Pasar tradisional terbentuk sejak manusia mengenal sistem perdagangan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya yang pada awalnya hanya sebatas pada pelayanan di lingkungan permukiman. Pasar merupakan pranata penting dalam kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat sejak dulu. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dari hasil produksi sendiri atau sebaliknya, kelebihan dari hasil produksinya perlu untuk dijual. Untuk itu diperlukan arena sebagai tempat untuk bisa memperoleh barang dan jasa.1 Selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat untuk bekerja yang sangat berarti bagi masyarakat. Sejak zaman penjajahan, kegiatan pasar beserta para pedagangnya berkembang secara alamiah. Menurut Nastiti (2003), pasar timbul karena kelebihan produksi setelah kebutuhan sendiri terpenuhi dan memerlukan tempat pengaliran untuk dijual, selain itu pemenuhan kebutuhan akan barang-barang memerlukan tempat yang praktis untuk mendapatkan barang-barang baik dengan menukar atau membeli. 1 Sumintarsih,dkk 2011 Eksistensi Pasar Tradisional, Hal 18 1 Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
    [Show full text]
  • Bab 2 Penelusuran Persoalan Perancangan Guest House Dengan
    Perancangan Guest House di Kotagede Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Rumah Kalang BAB 2 PENELUSURAN PERSOALAN PERANCANGAN GUEST HOUSE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR RUMAH KALANG 2.1 Kajian Awal Tema Perancangan 2.1.1 Kotagede Kotagede terletak sekitar 10 kilometer di sebelah tenggara jantung kota Yogyakarta. Wilayah itu terkenal dengan sebutan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kotagede yang merupakan pusat sentra kerajinan perak yang cukup terkenal di Yogyakarta. Sebagai kota tua bekas ibukota kerajaan, Kota Kotagede merupakan kota warisan (heritage) yang didalamnya terdapat makam raja-raja Mataram antara lain makan Panembahan Senopati (pendiri Mataram). Selain itu, Kotagede juga menyimpan sekitar 170 bangunan kuno yang didirikan pada tahun 1700 hingga 1930 (Rahmi dalam Anna dan Raharjo, 2018). Nilai sejarah dan budaya yang tinggi dari kawasan pusaka Kotagede tercermin pada arsitektur rumah tinggal dan kehidupan sosial masyarakat yang berada disana. Rumah tradisional yang dibangun ratusan tahun lalu dengan konstruksi kayu dan konsol kayu berukir yang disebut “bahu dhanyang” adalah ciri utama yang unik dan menarik. Demikian pula rumah Kalang yang merupakan perpaduan gaya arsitektur tradisional Jawa dan arsitektur Indisch adalah pusaka Kotagede yang sangat bernilai (UNESCO, 2007). Rovika Anna / 14512137 21 Perancangan Guest House di Kotagede Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Rumah Kalang Gambar 2. 1 Peta Kecamatan Kotagede (BPS Kota Yogyakarta, 2017 dimofofikasi oleh penulis 2019) Selanjutnya dari UNESCO, dari waktu ke waktu, Kotagede telah mengalami banyak perubahan yang mengakibatkan pudarnya karakter asli Kotagede Beberapa hal yang mempengaruhi perubahan tersebut antara lain: a. Adanya kebutuhan untuk mewadahi kehidupan modern yang menuntut perubahan tata ruang dan desain bangunan sehingga beberapa rumah tradisional telah berganti wajah dan secara fisik menjadi rumah 'modern' baik sebagian atau seluruhnya.
    [Show full text]
  • Prominent Chinese During the Rise of a Colonial City Medan 1890-1942
    PROMINENT CHINESE DURING THE RISE OF A COLONIAL CITY MEDAN 1890-1942 ISBN: 978-94-6375-447-7 Lay-out & Printing: Ridderprint B.V. © 2019 D.A. Buiskool All rights reserved. No part of this thesis may be reproduced,stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means without prior written permission of the author. Cover photo: Chinese festive gate in Kesawan, Medan 1923, on the occasion of the 25th coronation jubilee of Queen Wilhelmina of the Netherlands. Photo collection D.A. Buiskool PROMINENT CHINESE DURING THE RISE OF A COLONIAL CITY MEDAN 1890-1942 PROMINENTE CHINEZEN TIJDENS DE OPKOMST VAN EEN KOLONIALE STAD MEDAN 1890-1942 (met een samenvatting in het Nederlands) Proefschrift ter verkrijging van de graad van doctor aan de Universiteit Utrecht op gezag van de rector magnificus, prof. dr. H.R.B.M. Kummeling, ingevolge het besluit van het college voor promoties in het openbaar te verdedigen op maandag 11 november 2019 des middags te 4.15 uur door Dirk Aedsge Buiskool geboren op 8 februari 1957 te Hoogezand Sappemeer 3 Promotor: Prof. Dr. G.J. Knaap 4 Believe me, it is so. The beginning, and not the middle, is the right starting point. ’T is with a kopeck, and with a kopeck only, that a man must begin.1 1 Gogol, Nikol ai Dead Souls Translated by C. J. Hogarth, University of Adelaide: 2014: Chapter III. 5 6 TABLE OF CONTENTS ACKNOWLEDGMENTS 13 INTRODUCTION 15 CHAPTER 1 EAST SUMATRA. THE FORMATION OF A PLANTATION ECONOMY. 29 1. East Sumatra: Historical Overview 32 1.1 East Sumatra until circa 1870 32 1.2 From Tobacco to Oil and Rubber 34 1.3 Migrant workers 38 1.4 Frontier society 43 1.5 Labour conditions on the plantations 44 1.6 Van den Brand’s manifesto 47 1.7 Labour inspection 48 Summary 50 CHAPTER 2 THE CITY OF MEDAN.
    [Show full text]
  • Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised
    Delft University of Technology Book serie: Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised Hein, Carola; van Bergeijk, Herman Publication date 2018 Document Version Final published version Citation (APA) Hein, C., & van Bergeijk, H. (Eds.) (2018). Book serie: Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised. (Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised ). TU Delft Open. Important note To cite this publication, please use the final published version (if applicable). Please check the document version above. Copyright Other than for strictly personal use, it is not permitted to download, forward or distribute the text or part of it, without the consent of the author(s) and/or copyright holder(s), unless the work is under an open content license such as Creative Commons. Takedown policy Please contact us and provide details if you believe this document breaches copyrights. We will remove access to the work immediately and investigate your claim. This work is downloaded from Delft University of Technology. For technical reasons the number of authors shown on this cover page is limited to a maximum of 10. INAUGURAL SPEECHES IN THE BUILT ENVIRONMENT: GLOBAL ENVIRONMENT: AND CONTEXTUALISED SPEECHES IN THE BUILT INAUGURAL Evelien van Es [Guest Editor] ISSUE 3 Van den Broek & Bakema Vigorous protagonists of a functionalist architecture at the TH Delft #3 | VAN DEN BROEK & BAKEMA DEN BROEK VAN Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised Van den Broek & Bakema TU Delft Open 2018 Evelien van Es [Guest Editor] ISSUE 3 Van den Broek & Bakema. Vigorous protagonists of a functionalist architecture at the TH Delft TU Delft Open 2018 Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised Inaugural Speeches in the Built Environment: Global and Contextualised Series Editors: Herman van Bergeijk and Carola Hein [Chair History of Architecture and Urban Planning, TU Delft] ISSUE 3 Van den Broek & Bakema.
    [Show full text]
  • 1. Arsitektur Kolonial
    PERPUSTAKAAN FTSi> VU HADJfl.H/BEU TGL. TERIMA : 2t2^ it- ^^7 — NO. JUDUL 34^3; — NO. !NV. 'UGAS AKHIR NO. i'vDUX. - -.DO£4$X TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO READING COURT ANDRECREATION KRIDOSONO Penataan fasilitas Taman Baca dan Rekreasi dengan pendekatan Arsitekiur kolonial Emphasis at settlementof Reading court facility and recreation with approach of Architecture colonial \ v. Disutetnfbleh: Pratintya Ambar Sari 02512163 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEHNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007 MILK P€RPUS7AKAAN I! K-Rt;OiAAH Ui! YOGYAICARTA ! LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO READING COURT AND RECCREATiGN KRIDOSONO Penekanan pada penataan fasilitas taman baca dan rekreasi dengan pendekatan Arsitektur kolonia! Emphasis at settlement of reading court facility and recreation with approach of Architecture colonial Disusun olehi Pratintva Ambar Sari 02512163 Yogyakarta, 1 Maret 20U7 MENGESAHKAN DOSEN PEMBifviBiNG TUGAS AKHIR V \ Ir. H. Hanif Budiman. MSA KETUA JURUSAN ARSITEKTUR FTSP U\\ !r. Hastutl Saptorim, MA KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga sampai saat ini masih selalu terjaga dalam Iman dan Islam. Dan atas rahmat-Nya pula akhirnya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sebagai salah satu syarat untuk meneyelesaikan jenjang studi S1 pada Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, diwajibkan untuk menyusun Tugas Akhir yang dipertahankan di depan tim penguji. Tugas Akhir ini mengambil judul "TAMAN BACA DAN REKREASI KRIDOSONO, dengan penekanan pada penataan fasilitas Taman baca dan rekreasi dengan pendekatan Arsitektur kolonial." Dengan ketulusan dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
    [Show full text]
  • E-ISSN : 2775-1430
    e-ISSN : 2775-1430 e - 1. Bidang Teknik Sipil Rekayasa Infrastruktur Berbasis Manajemen Resiko Bencana 2. Bidang Teknik Mesin Rekayasa Desain Energi Baru Terbarukan Berbasis Teknologi Material dan Manufaktur di Era Revolusi Industri 4.0 3. Bidang Arsitektur Konsep Arsitektur Hijau Dalam Konteks Urban dan Rural 4. Bidang Teknik Industri : Teknologi dan Rekayasa Sistem Industri, Ergonomi serta Distribusi di Era Disrupsi Revolusi Industri 5. Bidang Teknik Elektro : Teknologi Internet of Thing (IOT) dan Robotika pada Era Industri 4.0 WEBINAR & CALL for PAPER 082336791870 Inovasi Riset Engineering Berkelanjutan Menuju Kemandirian Pembangunan sistek.unmer.ac.id Bangsa Selasa – 10 November 2020 taman-agung-no.1- Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang malang Nomor 1 November 2020 SUSUNAN DEWAN REDAKSI PROSIDING SiSTEK (Seminar Nasional Teknologi) Fakultas Teknik – Universitas Merdeka Malang Tahun 2020 ISSN cetak : 2775-1449 – ISSN online : 2775-1430 PENASEHAT Prof. Ir. H. Agus Suprapto, M.Sc., Ph.D. PENANGGUNG JAWAB DR. Eng. Dani Yuniawan, ST., MMT. PENGARAH Darto, ST., MT. TIM EDITOR Irfan Mujahidin, ST., M.Sc., MT. Fuad Kautsar, ST., MT. Razqyan Masbimatyugra Jati, ST., M.Ars. Dewi Izzatus Tsamroh, S.Pd., MT. Zaid Dzulkarnain Zubizaretta, ST., MT. Mitra Bestari Ir. Herdin Prihantono, M.Sc., Ph.D Dr. Rudi Hariyanto, ST., MT. Ir. Suriptono, M.Sc., Ph.D Prof. Ir. Respati Wikantiyoso, MSA., Ph.D Ir. Fredy Andreas Guntoro, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Nurhamdoko Boni, MT. Dr. Ir. Laksni Sedyowati, M.Sc. Pindo Tetuko, ST., MT., Ph.D Prof. Ir. H. Agus Suprapto, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Erna Winansih, MT. Dr. Ir. R. Djoko Andrijono, MT.
    [Show full text]
  • Marylouvandenberg P5 Rese ... Paper.Pdf
    RESEARCH PAPER ABOUT THE REVALUATION OF PASSIVE CLIMATE SYSTEMS A study on low-tech climate strategies in colonial buildings in Bandung Architectural Engineering Bandung studio 21 - MSc3 & 4 Mo Smit, Eric vd Ham Tutors: Mary Lou van den Berg 4214420 1 Revaluation of passive climate systems A study on low-tech climate strategies in colonial buildings in Bandung Mary Lou van den Berg 4214420 Faculty of Architecture & the Built Environment, Delft University of Technology Julianalaan 134, 2628BL Delft [email protected] date: 06/01/19 ABSTRACT This paper aims to demonstrate that instead of newly constructed, expensive and energy-inefficient buildings, it is possible to fuse cultural heritage and a high quality of comfort by using passive design strategies in historical architecture. Bandung takes an exemplary position in terms of Indonesian modernization and adaptation to the climate. However, these techniques seem to have been forgotten. Therefore lies the focus in this article on the passively designed architecture that was constructed during the colonization in the interwar period in Bandung. This research assesses arguments facing indoor thermal conditions and question alternatives for mechanical solutions. A comfort range has been set, aimed at the desired indoor climate in warm and humid regions. The results proved that passive design techniques can positively impact the thermal conditions, but that there are no passive solutions yet to reduce humidity. However, the allowance of fresh airflows through the building by means of natural ventilation has been proven effective, because it cools perspiration and thus increases acceptance of high humidity levels. Case studies provided evidence that passive design techniques used to be an integral part of modern architecture in hot and humid climates.
    [Show full text]
  • Exploring Sense of Place for the Sustainability of Heritage District in Yogyakarta
    architecture&ENVIRONMENT Vol. 16, No. 2, Oct 2017: 75 - 92 EXPLORING SENSE OF PLACE FOR THE SUSTAINABILITY OF HERITAGE DISTRICT IN YOGYAKARTA Emmelia Tricia Herliana*, Himasari Hanan**, Hanson Endra Kusuma** *) Student at Doctoral Program in Architecture, School of Architecture, Planning and Policy Development, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia **) Lecturer at Doctoral Program in Architecture, School of Architecture, Planning and Policy Development, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRACT Yogyakarta is well-known as a historical city and the centre of Javanese culture that attracts many tourists to come. In recent year, Yogyakarta has been very popular to domestic and international tourists in that many heritage places in the city have been developed to distinctive tourist destinations, yet no reasonable criteria has been developed to guide its development. This study assumed that places with distinctive identity or character or uniqueness are the most interested object of attraction for tourists. Therefore, the study will explore the sense of place as the important success factor in sustaining a heritage place as tourist attraction and identify aspects of a place that might contribute to its sustainability. Two heritage districts: Kotagede and Kotabaru are selected for evaluating aspects of place that are significantly contributing to the historical and cultural image of the city of Yogyakarta. The study identify and analyze the existing condition of physical attributes, performed activities and conception of the place. Indicators being used are developed from the current research undertaken by geographer and environmental psychologist. The study resulted to the conclusion that an interconnection of many aspects rather than identity of the place is the critical factor for the sustainability of a heritage place.
    [Show full text]