<<

Ade sukaryat

BUKU PANDUAN BACAAN SHOLAT DAN ILMU

1

DOA-DOA YANG DIBACA KETIKA BERWUDHU

1. Doa Membasuh Telapak Tangan

( Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari bermaksiat kepadamu )

2. Doa Berkumur-kumur

( Ya Allah, tetapkanlah aku untuk membaca kitabmu, memperbanyak dzikir kepadamu, dan tetapkanlah ucapanku dengan ucapan yang benar didunia dan akhirat )

3. Doa Menghirup Air Ke Hidung

( Ya Allah, ciumkanlah oleh-Mu untukku akan wangi-wangian syurga )

4. Doa Niat Wudhu (dibaca ketika membasuh muka yang k-1)

(Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena fardu lillahi ta`ala)

2

5. Doa Membasuh Muka

(Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahayamu pada hari diputihkannya wajah para kekasihmu dan jangan engkau hitamkan wajahku dengan kegelapanmu pada hari dihitamkannya wajah para musuhmu)

6. Doa Membasuh Tangan Kanan

(Ya Tuhan, berikanlah (kelak) suratan amalku pada tangan kananku, dan beri hisablah ia dengan penghisaban yang sedikit)

7. Doa Membasuh Tangan Kiri

(Ya Allah, janganlah Engkau berikan suratan amalku pada tangan kiriku dan jangan dari belakangku)

8. Doa Membasuh Kepala

( Ya Allah, jauhkanlah rambut dan kulit badanku dari api neraka )

9. Doa Membasuh ke-2 Telinga

(Ya Allah, jadikanlah aku seperti mereka yang mendengar kata-kata yang baik, dan mengikuti akan mereka yang sebaik-baiknya) 3

10. Doa Membasuh Kaki Kanan

(Ya Allah, tetapkanlah kiranya kedua kakiku diatas jemabatan shirotol mustaqim beserta kaki para hambamu yang sholeh)

11. Doa Membasuh Kaki Kiri

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari tergelincirnya kedua kakiku diatas jemabatan shirotol mustaqim pada hari digelincirkanya kaki orang-orang munafiq dan musyrik)

DOA SETELAH WUDHU

اَشْيَذُ اَْْ ال اٌِوَ ا الّ اهللُ ًَدْذَه ال شَشِّْهَ ٌَو ًَ اَشْيَذُ اََّْ ُِذََّّذًا ػَجْذُه ًَسَعٌٌُُْو.

اجؼٍَْْنِِ َِِٓ اٌـزٌََّّاثِـَْْٓ ًَ اجؼٍَْْنِِ َِِٓ اٌْـُّزؽََـيِّشِّْ َٓ. عُ جْ ذَبَٔ هَ اٌٍّيُ َُّ ًَ ثِـذَ ّْ ذِ نَ اَشْيَذُ اَْْ ال اٌِوَ

االّ أَٔذَ أَ عْ زَ غْ فِ شُ نَ ًَ أَ رُ ٌْ ةُ اِ ٌَـ ْْ هَ

( Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci. Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepadaMu )

4

LAFADZ NIAT SHOLAT FARDU

1. SHALAT SUBUH

اُصٍََِّ فَشْضَ اٌصُّجْخِ سَوؼَْزََْــْــِٓ ُِغْزَمْجًَِ اٌْــمِجٍَْخِ اَدَاءً ) َِأًٌُِِْْب – اَِِبًِب ( ٌٍِّوِ رؼََبٌََ

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu subuh dua raka'at menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

2. SHALAT DZUHUR

اُصٍََِّ فَشْضَ اٌظُّيْشِ اَسْثَغَ سَوؼََبدٍ ُِغْزَمْجًَِ اٌْــمِجٍَْخِ اَدَاءً ) َِأًٌُِِْْب – اَِِبًِب ( ٌٍِّوِ رؼََبٌََ

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu dzuhur empat raka'at menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

3. SHALAT ASHAR

اُصٍََِّ فَشْضَ اٌْــؼَصْشِ اَسْثَغَ سَوؼََبدٍ ُِغْزَمْجًَِ اٌْــمِجٍَْخِ اَدَاءً ) َِأًٌُِِْْب – اَِِبًِب ( ٌٍِّوِ رؼََبٌََ

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu ashar empat raka'at menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

4. SHALAT MAGHRIB

اُصٍََِّ فَشْضَ اٌَّْغْشِةِ صٍََبسَ سَوؼََبدٍ ُِغْزَمْجًَِ اٌْــمِجٍَْخِ اَدَاءً ) َِأًٌُِِْْب – اَِِبًِب ( ٌٍِّوِ رؼََبٌََ

5

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu maghrib tiga raka'at menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

5. SHALAT 'ISYA

اُصٍََِّ فَشْضَ اؼٌِْشَبءِ اَسْثَغَ سَوؼََبدٍ ُِغْزَمْجًَِ اٌْــمِجٍَْخِ اَدَاءً ) َِأًٌُِِْْب – اَِِبًِب ( ٌٍِّوِ رؼََبٌََ

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu 'Isya empat raka'at menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

6

BACAAN/DO`A DALAM SHOLAT

DO`A IFTITAH

Setelah membaca satu lafazh اهلل niat diatas kemudian bertakbir

,seperti pada gambar disamping اَوْجَشُ kemudian membaca do`a Iftitah seperti berikut : اهلل اَوْجَشُ وَجِْْشًا ًَاٌْذَّْذُ ٌٍِّوِ وَضِْْشًا ًَعُجْذَبَْ اهللِ ثُىْشَحً ًَاَصًٍِْْب أَِِّ ًَجَّــيْذًَُجْــيََِ ٌٍَِّــزٍِ

فؽََشَ اٌغٌََّّادِ ًَاٌْــأَسْضَ دَــنِْْـفًب ُِغْــًٍِّب ًََِب أََـب َِِٓ اٌُّْشْشِوِــْْـَٓ . اَِّْ صٍََـبرَِ ًَٔـُغُىَِ

ًََِذَْْبَُ ًَِـََّبرَِ هللِ سَةِّ اؼٌَْبٌَـَِّْْٓ.ٌَـب شَشِّـْهَ ٌَـوُ ًَثِـزَاٌِهَ اُِِشْدُ ًَأَـَب َِِٓ اٌـُّْغٍْـِِّْــْــَٓ.

Artinya: "Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan yang lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyukutukan-Nya. Dan aku dari golonan orang muslimin

7

ثِغُِْ اهللِ اٌشَّدِّْٓ اٌشَّدُِِْْ. اٌَْذَّْذُهللِ سَةِّ اؼٌَْبٌَِّْـَْٓ. اٌَشَّدِّْٓ اٌشَّدُِِْْ. َِبٌِهِ ٌََِّْ اٌذِِّّْٓ.

ئِّـَّّبنَ ٔـؼَْجُذُ ًَئَِّّبنَ َٔغْزؼَُِْْٓ. ئِىْذَِٔبٌصِّشَاغَ اٌُّْغْزَمِْـَُْ. صِشَاغَ اٌَّزِّـَْٓ أَـؼَّْْذَ ػٍََْـْـيُِْ غَْـْشِ

اٌَّْغْعٌُْةِ ػٍََْــْيُِْ ًٌََب اٌْعَّبٌـــِّــــْـَْٓ

:Artinya ِ ِ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang Pengasih dan Penyayang.Yang menguasai hari kemudian. Hanya pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.

ثِغُِْاهللِ اٌشَّدِّْٓ اٌشَّدُِِْْ. لًُْ ىٌَُ اهللُ اَدَذٌ. اهللُاٌصََّّذُ. ٌَُْ ٍَِّذْ ًٌََُْ ٌٌَُّْذْ. ًٌََُْ َّىُْٓ ٌَو

وـُــفًٌُا اَدَذٌ

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai Muhammad): Allah itu Esa. Allah tempat meminta. Tiada Ia beranak dan tiada pula Ia dilahirkan. Dan tak ada bagi-Nya seorangpun yang menyerupai- Nya kepada Tuhan yang menguasai subuh.

8

DO`A `

اهلل اَوْجَشُ Setelah langkah 1 kemudian bertakbir lalu ruku` seperti gambar disamping, pada saat ruku` membaca tasbih sebanyak 3 x seperti dibawah ini :

عُ جْ ذَبَْ سَ ثِّ َِ اٌْ ؼَ ظِ ْْ ُِ ًَ ث ـِ ذَ ّْ ذِ هِ

Artinya: ”Maha suci Robb ku yang Maha Agung dan aku memujiNya”

DO`A I`TIDAL (BANGUN DARI RUKU`) Setelah selesai membaca tasbih pada saat ruku` kemudian I`tidal (bangun dari ruku`) dan membaca :

عَ ِّ غَ اهللُ ٌ ـِ َّ ْٓ دَ ِّ ذَ هُ

Artinya : (semoga Allah mendengar (memperhatikan) orang yang memuji-Nya).

سَثَّنَب ٌـَهَ اٌْذَّـْذُ ًِِْءُ اٌغٌََّّادِ ًًَِِْءُ اٌْـأَسْضِ ًًَِِْءُ َِب شِئْذَ ِِْٓ شَِْءٍ ثـؼَـْطُ

Artinya: “ Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu “.

9

DO`A

sambil turun اهلل اَوْجَشُ Setelah bertakbir sujud seperti tampak pada gambar disamping. Pada saat sujud membaca tasbih 3 x seperti dibawah ini :

عُجْذَبَْ سَثَِِّ األػٍَََْ ًَ ثـِذَّْذِهِ

Artinya : “ Maha Suci Robb ku Yang Maha Luhur dan aku memuji-Nya ”

DO`A DUDUK DIANTARA DUA SUJUD (IFTIROS)

Setelah membaca tasbih kemudian dan bangun اهلل اَوْجَش bertakbir melakukan duduk diantara dua sujud seperti gambar disamping. Dan membaca do`a dibawah ini :

سَةِّ اغْفِشٌَِْ ًَاسْدـَّـْنَِ ًَاجْجـُشْٔـَِ ًَاسْفـؼَْنـَِ ًَاسْصُلـْنـَِ ًَاىْذَِِٔ ػًََبفِـنـَِ ًَاػْفُ ػَنَِّ

:Artinya ِ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan cukupkanlah segala kekuranganku, dan angkatlah derajatku, dan berilah rizki kepada ku, dan berilah aku petunjuk, dan berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku.

10

DO`A TASYAHUD AWAL/TAHIYAT AWAL

اٌَزَّـذِّْـَبدُ اٌُّْجـَبسَوَبدُ اٌصٌٍَََّادُ اؽٌَِّّْجَبدُ هللِ

اٌَغٍََّـبػٍَََُْـْهَ اَّـُّّيَب اٌنَّجـُِِّ ًَسَدَّْخُ اهللِ ًَثَشَوَبرُوُ

اٌغٍَّـَبَُ ػٍََْـْنَب ػ ٍَََػًَِجَبدِ اهللِ اٌصَّبٌِذِـــَْْٓ. اَشْيَذُ اَْْ ٌَّـب اٌِوَ اٌَِّب اهللُ ًَ اَشْيَذُ اََّْ ُِذََّّذًا سَعٌُْيُ اهللِ. اٌٍَّيَُُّ صًَِّ ػٍَََ عَّْـِــذَِٔب ُِذََّّذٍ

Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad.

DO`A TASYAHUD AKHIR/TAHIYAT AKHIR

اٌَزَّـذِّْـَبدُ اٌُّْجـَبسَوَبدُ اٌصٌٍَََّادُ اؽٌَِّّْجَبدُ هللِ

اٌَغٍََّـبػٍَََُْـْهَ اَّـُّّيَب اٌنَّجـُِِّ ًَسَدَّْخُ اهللِ ًَثَشَوَبرُوُ

اٌغٍَّـَبَُ ػٍََْـْنَب ػ ٍَََػًَِجَبدِ اهللِ اٌصَّبٌِذِـــَْْٓ. اَشْيَذُ اَْْ ٌَّـب اٌِوَ اٌَِّب اهللُ ًَ اَشْيَذُ اََّْ ُِذََّّذًا

سَعٌُْيُ اهللِ. اٌٍَّيَُُّ صًَِّ ػٍَََ عَّْـِــذَِٔب ُِذََّّذٍ. وََّب صٍََّْْـذَ ػٍَََ عَِّْـــذَِٔب اِثْشَاىَُِْْ ػًٍََََ

11

ايِ عَـِّْـــذَِٔب اِثْشَاىَُِْْ. ًَثَبسِنْ ػٍَََ عَّْـِــذَِٔب ُِذََّّذ ػًٍََََ ايِعَّْـِــذَِٔب ُِذََّّذ وََّب ثَبسَوْذَ ػٍَََ عَّْـِــذَِٔب اِثـْشَاىِـْـَُْ ػًٍََََ ايِ عَـِّْـــذَِٔب اِثْشَاىَُِْْ فَِ اٌـؼَْبٌَِّْـْـــَٓ أِـَّهَ دَِّْـْــذٌ َِجِْـْـــذٌ.

Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang Terpuji, dan Maha Mulia.

DO`A SALAM

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepadamu dari siksa kubur, siksa api neraka, fitnah hidup dan mati dan fitnah dajjal. Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian

12

MATERI TAJWID

1. HUKUM BACAAN MAD

Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada

ا ً ُ : tiga yaitu Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu : 1. Mad Ashli/Mad thobi’i 2. Mad far’i (cabang)

Jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu : 1. Mad Wajib Muttashil 8. Mad Lazim Harfi Musyba’ 2. Mad Jaiz Munfashil 9. Mad Lazim Mukhoffaf harfi 3. Mad Aridh Lisukuun 10. Mad Layyin 4. Mad Badal 11. Mad Shilah 5. Mad Iwad 12. Mad Farqu 6. Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi 13. Mad Tamkin 7. Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

Mad Ashli/Mad thobi’i ______Bacaan terjadi apabila : Mad thobi’i dibaca

panjang 1 alif atau - huruf berbaris fathah bertemu dua harokat karena dengan alif ada ______Mad Ashli / - huruf berbaris 1 ٌُْٔدِْْيَب mad thobi’i kasroh bertemu dengan ya mati - huruf berbaris dhommah

bertemu dengan wawu mati Panjangnya adalah 1 13

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN alif atau dua harokat.

Mad Wajib Muttashil ______Bacaan Yaitu setiap mad Mad Wajib Muttashil thobi’i bertemu dibaca panjang 5  dengan hamzah dalam harokat atau 2,5 alif Mad Wajib satu kata. Panjangnya karena Mad Thobi`i 2 Muttashil adalah 5 harokat atau bertemu dengan جِ ْْ ئَ alif. (harokat = hamzah dalam satu 2,5 ketukan/panjang kata setiap suara) عُ ٌْ ءَ

Mad Jaiz Munfashil ______Bacaan Yaitu setiap mad Mad Jaiz Munfashil   thobi’i bertemu dibaca panjang 6 Mad Jaiz dengan hamzah dalam harokat atau 3 alif 3 Munfashil kata yang berbeda. karena Mad Thobi`i لٌاأفغىُ Panjangnya adalah 2, bertemu dengan 4, atau 6 harokat (1, 2, hamzah dalam dalam atau 3 alif). kata yang berbeda.

Mad Aridh Lisukuun ______Bacaan Yaitu setiap mad Mad Aridh Lisukuun thobi’i bertemu dibaca panjang 6 dengan huruf hidup harokat atau 3 alif dalam satu kalimat karena Mad Thobi`i  dan dibaca waqof bertemu dengan Mad Aridh (berhenti). huruf hidup dalam 4 Lisukuun Panjangnya adalah 2, satu kalimat dan  4, atau 6 harokat (1, 2, dibaca waqof atau 3 alif). Apabila (berhenti). Jika tidak dibaca waqof, diwashol menjadi maka hukumnya Mad Thobi`i kembali seperti mad thobi’i.

14

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

Mad Badal ______Bacaan آََِ Yaitu mad pengganti Mad Badal dibaca huruf hamzah di awal panjang 2 harokat kata. Lambang mad atau 1 alif karena Asalnya adalah 5 Mad Badal madal ini biasanya pengganti huruf berupa tanda baris hamzah di awal kata.

اَ أْ َِ َٓ . atau kasroh tegak Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)

Mad ‘Iwad ______Bacaan Yaitu mad yang terjadi Mad ‘Iwad dibaca apabila pada akhir panjang 2 harokat kalimat terdapat huruf atau 1 alif karena 6 Mad ‘Iwad yang berbaris fathatain bertemu َِضـََ الً fathatain dan dibaca alif dan dibaca wakof waqof. Panjangnya 2 harokat (1 alif).

Mad Lazim Mutsaqqol ______Bacaan Kalimi Mad Lazim Yaitu bila mad thobi’i Mutsaqqol Kalimi ِ  Mad Lazim bertemu dengan huruf dibaca panjang 6 7 Mutsaqqol yang bertasydid. harokat atau 3 alif Kalimi Panjangnya adalah 6 karena Mad Thobi`i  harokat (3 alif). bertemu dengan huruf yang bertasydid

Mad Lazim Mukhoffaf ______Bacaan Kalimi Mad Lazim Yaitu bila mad thobi’i Mukhoffaf Kalimi Mad Lazim bertemu dengan huruf dibaca panjang 6 Asalnya 8 Mukhoffaf sukun atau mati. harokat atau 3 alif adalah Kalimi Panjangnya adalah 6 karena Mad Thobi`i harokat (3 alif). bertemu dengan huruf sukun.

15

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

Mad Lazim Harfi ______Bacaan Musyba’ Mad Lazim Harfi Mad ini terjadi hanya Musyba’ dibaca pada awal surat dalam panjang 6 harokat al-qur’an. Panjangnya atau 3 alif karena Mad Lazim adalah 6 harokat (3 terjadi pada awal 9 Harfi alif). surat dalam al-qur`an Musyba’ Huruf mad ini ada delapan, yaitu :

Mad Lazim Mukhoffaf harfi ______Bacaan Mad ini terjadi hanya Mad Lazim pada awal surat dalam Mukhoffaf harfi al-qur’an. Panjangnya dibaca panjang 2 Mad Lazim adalah Panjangnya harokat atau 1 alif 10 Mukhoffaf adalah 2 harokat ( 1 karena terjadi pada harfi alif) awal surat dalam al- Huruf mad ini ada qur`an delapan, yaitu :

Mad Layyin ______Bacaan Mad ini terjadi bila : Mad Layyin huruf berbaris fathah dibaca panjang 6 bertemu wawu mati harokat atau 3 alif atau ya mati, karena ada 11 Mad Layyin kemudian terdapat ______dan huruf lain yang juga dibaca waqof, jika mempunyai baris. diwashol disebut Mad ini terjadi di akhir Layyin. kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti). 16

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).

Mad Shilah Mad ini terjadi pada huruh "ha" di akhir kata yang merupakan

dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki- laki). Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah "ha"

dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.

Mad shilah terbagi 2, ______Bacaan Contoh Mad yaitu : Mad Shilah Qashiroh Shilah 12 Mad Shilah 1. Mad Shilah dibaca panjang 2 Qashiroh Qashiroh harokat atau 1 alif Terjadi bila karena “ha” dhomir setelah "ha" tidak bertemu

dhomir terdapat dengan hamzah

huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf "ha" dhomir. Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).

17

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN 2. Mad Shilah ______Bacaan Contoh Mad Thowilah Mad Shilah Thowilah Shilah Terjadi bila dibaca panjang 5 Qashiroh setelah "ha" harokat atau 2,5 alif dhomir terdapat karena “ha” dhomir huruf hamzah. bertemu dengan Panjangnya adalah 2-5 hamzah harokat (1 – 2,5 alif).

Mad Farqu ______Bacaan Terjadi bila mad badal Mad Farqu dibaca

bertemu dengan huruf panjang 6 harokat Asalnya adalah yang bertasydid dan atau 3 alif karena untuk membedakan mad badal bertemu antara kalimat dengan huruf yang 13 Mad Farqu istifham (pertanyaan) bertasydid dan untuk dengan membedakan antara sebutan/berita. kalimat istifham Asalnya adalah Panjangnya 6 harokat. (pertanyaan) dengan sebutan/berita.

Mad Tamkin ______Bacaan Terjadi bila 2 buah Mad Tamkin dibaca huruf ya bertemu panjang 6 harokat dalam satu kalimat, di atau 3 alif karena 2 mana ya pertama buah huruf “ya” Mad berbaris kasroh dan bertemu dalam satu 14 Tamkin bertasydid dan ya kalimat, di mana ya kedua berbaris pertama berbaris sukun/mati. kasroh dan Panjangnya 2 – 6 bertasydid dan ya harokat (1 – 3 alif). kedua berbaris sukun/mati.

2. HUKUM BACAAN MATI/ TANWIN ,jika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah ( ـًـٍـٌ / ن ) Nun mati atau tanwin hukum bacaannya ada 5 macam, yaitu: 18

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

Izhar artinya jelas atau ______Bacaan terang. Apabila ada nun Izhar dibaca jelas ِِْٓ ٌَذُْْ karena ada ـًـٍـٌ / ) mati atau tanwin Izhar tanwin/nun sukun ______bertemu dengan bertemu ( ن 1 دَىٌُِْْ ِِْٓ huruf Izhar ada 6 (إظهار) salah satu huruf halqi : yaitu ا ) خٌَْفٍ اِْْ (ا ح خ ع غ ه ) maka ,(ح خ ع غ ه dibacanya jelas/terang.

1. Idgham Bighunnah 1. ______(dilebur dengan Bacaan Idgham disertai dengung) Bighunnah dibaca Yaitu dengung karena memasukkan/mele ada tanwin/nun burkan huruf nun sukun bertemu mati atau tanwin ______huruf Idgham kedalam ( ــٍـ / ن ) Bighunnah ada 4 ً ٌ huruf sesudahnya ن م و ي dengan disertai yaitu (ber)dengung, jika bertemu dengan 2. ______salah satu huruf Bacaan Idgham ِِْٓ َِبء Idgham 2 yang empat, yaitu: Bighunnah tidak dibaca dengung (إدغام) ن م و ي karena ada ِِْٓ ًَايٍ tanwin/nun 2. Idgham sukun bertemu Bilaghunnah ______(dilebur tanpa huruf dengung) Bilaghunnah ada Yaitu (ر، ل) memasukkan/mele 2 yaitu burkan huruf nun mati atau tanwin kedalam ( ـًـٍـٌ / ن ) huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika

19

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN bertemu dengan huruf lam atau ra (ر، ل)

Iqlab artinya menukar ______Bacaan atau mengganti. Iqlab dibaca dengung ن Apabila ada nun mati dengan merubah menjadi suara mim ( ـًـٍـٌ / ن ) atau tanwin bertemu dengan huruf karena ada tanwin/nun sukun maka cara ,(ب) Iqlab ba (ب) membacanya dengan bertemu huruf 3 أَْجَبنَ ُّنْجِذُ menyuarakan (إقالب) ن merubah bunyi/ menjadi suara mim dengan ,( م ) merapatkan dua bibir serta mendengung.

Ikhfa artinya ______Bacaan اَْْ رَزَجِغَ menyamarkan atau Ikhfa dibaca dengung tidak jelas. Apabila ada dengan karena ada nun mati atau tanwin tanwin/nun sukun ِِْٓ جٌُْعٍ bertemu huruf bertemu (ــٍـ / ن ) huruf ______ً ٌ dengan salah satu ػِنْذَهُ ًالَ ت ) huruf ikhfa yang 15 ihkfa ada 15 yaitu Ikhfa ث ج د ذ ز س ش ت ث ج د ذ ز س ) 4 (إخفاء) َِنْجَبَ ص ض ط ظ ف ش ص ض ط ظ (ق ك maka ,(ف ق ك dibacanya samar- وِزَبةٌ وَشٌُِّْ samar, antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan خَْْشٌ فَمِْْشٌ .mendengung

20

3. HUKUM BACAAN MIM MATI ,bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga ( م ) Mim mati yaitu: ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi.

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

______Bacaan (م ) Apabila mim mati Ikhfa syafawi dibaca Ikhfa Syafawi bertemu dengan ba رَشِِْْْيُِْ ثِذِجَبسَحٍ dengung ada mim maka cara sukun bertemu huruf ,(ب) 1 (ب) membacanya harus إخفاء ) سَثُّيُُْ ثِيُِْ -dibunyikan samar سفوى ) samar di bibir dan didengungkan.

______Bacaan (م ) Apabila mim mati Idgham Mimi bertemu dengan mim dibaca dengung maka cara karena ada mim ,(م) Idgham Mimi membacanya adalah sukun bertemu huruf ٌَيُُْ َِب َّزَّمٌَُْْ seperti menyuarakan (م) 2 mim rangkap atau إدغام ) ditasyidkan dan wajib ميمى ٌَىُُْ َِب عَأٌَْزُُْ .dibaca dengung ( Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain

______Bacaan (م ) Apabila mim mati Izhar Syafawi dibaca bertemu dengan salah jelas karena ada mim satu huruf hijaiyyah Izhar Syafawi sukun bertemu huruf ( م ) selain huruf mim اََْ ٌَُْ رُنْزِسْىُُ (ب) dan (م) selain إظهار ) 3 ______maka yaitu ,(ب) dan ba (سفىي cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.

21

4. HUKUM BACAAN ALIF LAM Hukum bacaan .( ال ) Dalam ilmu tajwid dikenal hukum bacaan alif lam bertemu ( ال ) menyatakan bahwa apabila huruf alim lam ( ال ) alim lam ( ال ) dengan huruf-huruf hijaiyah, maka cara membaca huruf alif lam syamsiyah dan alif( ال ) tersebut terbagi atas dua macam, yaitu alif lam qamariyah ( ال ) lam

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

“Al” Syamsiyah ______Bacaan adalah “Al” atau alif “Al” Syamsiyah, huruf lam mati yang “Al” tidak dibaca bertemu dengan karena ada “Al” salah satu huruf bertemu huruf yang syamsiyah dan bertasydid yaitu dibacanya ______ًَاٌشَّّْظِ lebur/idghom (bunyi “al’ tidak “Al” dibaca). 1 ٌََُّْ اٌذِِّّْٓ Syamsiyah. Huruf-huruf tersebut adalah ًَاٌعُّذََ ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن Ciri utama “Al” Syamsiyah tanda taysdid setelah alif lam

“Al” Qamariyah ______Bacaan اٌَْيَبدٍِ adalah “Al” atau alif “Al” Qamariyah huruf lam mati yang “Al” dibaca jelas “Al” 2 bertemu dengan karena “Al” Qamariyah ًَاٌْذَّْذُ .salah satu huruf berharokat sukun qamariyah dan dibacanya ثِبْإلَِّّْبِْ .jelas/izhar

22

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN Huruf-huruf tersebut adalah : ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي Ciri utama “Al” Qamariyah tanda sukun pada lam

(هللا) HUKUM BACAAN LAFADZ ALLAH .5 Hukum Bacaan lafadz Allah terbagi menjadi dua, yaitu : Tafkhim dan Tarqiq

NAMA CARA NO DEFINISI CONTOH BACAAN MENGAJARAKAN

Bacaan ______(هللا) Lafadz Allah Tafkhim, Lafadz Dibaca tafkhim لًُْ ىٌَُ اهللُ, dibaca (هللا) apabila lafadz Allah Allah 1 Tafkhim didahului harakat tebal karena ada fathah atau harokat ______اِرَاجَبءَ َٔصْشُاهللِ dhummah. bertemu Lafadz Allah (هللا)

______Bacaan Tarqiq, Lafadz Allah (هللا) Lafadz Allah Dibaca tafkhim dibaca tipis (هللا) ثِغُِْ اهللِ apabila lafadz Allah 2 Tarqiq karena ada harokat didahului harakat ______bertemu Kasroh. اٌشَّدِّْٰٓ اٌشَّدُِِْْ (هللا) Lafadz Allah

( ر ) `HUKUM BACAAN RA .6 adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya (ر) Huruf ra berbeda-beda, suatu waktu dibaca tebal (tafkhim) dan suatu waktu dibaca

23 tipis (tarqiq). Jadi hukum membaca huruf ra' ada dua macam, yaitu Tafkhim dan Tarqiq

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

1. اٌَشَّدُُِْْ خَْْشًا Ra' dibaca tafkhim ______Bacaan apabila : Tafkhim, dibaca tebal سًَُّْذًا وَجِْْشٌ Berharakat karena ada .1 fathah, ______bertemu 2. اَسْعًََ لُشْ آٌْ .fathatain, Ra' sukun dhummah atau 3. اِسْجdhummatain. ِِْؼِ 2. Berharakat اِسْوَتْ sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau 4. ِِشْصَبدٌ .dhummah 3. Berharakat sukun dan huruf لِشؼَْبطٌ فِشْلَخٌ sebelumnya berupa hamzah 5. ًَاٌْفَجْشِ washal (hamzah 1 Tafkhim tambahan) yang ًَاٌْفَجْشْ berharakat kasrah. 4. Berharakat sukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf sesudahnya berupa huruf isti'la' (huruf yang dibaca خ :tebal, yaitu ص ض غ ط (ق ظ 5. Didahului huruf mati selain ya' yang 24

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN sebelumnya berupa huruf yang berharakat fathah dan dibaca waqaf.

Ra' dibaca tarqiq ______Bacaan 1. سٍ - خُغْشٍ apabila : Tarqiq, dibaca tipis 1. Berharakat karena ada سِ- سِجْظٌ kasrah atau ______bertemu kasratain. Ra' sukun. 2. Berharakat sukun 2. فِشdan huruf ٌََْْػْ sebelumnya فَىَجِّشْ berharakat kasrah. 2 Tarqiq 3. خَْْشٍ 'Didahului ya .3 sukun dibaca خَْْشْ .waqaf 4. Didahului huruf ثَصِْْشٌ 'mati selain ya yang sebelumnya 4. ثِىْشٌ berupa huruf yang berharakat kasrah dan dibaca waqaf

7. HUKUM BACAAN QALQALAH Yang dinamakan bacaan qalqalah adalah membunyikan huruf dengan suara yang berlebih dari makhraj hurufnya (disertai dengan getaran suara). yang terkumpul dalam lafadz ق ط ب ج د Huruf qalqalah ada lima, yaitu ق ط ُب ج د : Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu : sughra dan kubro

25

NAMA NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH BACAAN

Qalqalah sughra ______Bacaan ق- َّمْشَأُ ,Yaitu apabila ada Qalqalah sughra huruf qalqalah yang karena ada huruf Qalqalah 1 dibaca sukun (mati) qalqalah berharokat غ- اؼٌََْاسًا sughra asli sukun asli. ق Huruf Qalqalah ة - َّجْخًَُ ط ب ج د ______Bacaan Qalqalah kubro Qalqalah kubro, Yaitu apabila ada karena ada huruf , , اَدَذٌ اَدَذْ Qalqalah 2 huruf qalqalah qalqalah berharokat kubro dibaca sukun karena sukun karena waqof. , خٍََكَ خٍََكْ waqaf

26

GHOROIBUL QUR`AN (Bacaan – bacaan yang asing didalam Al-Qur`an)

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN WASHOL WAQOF Mim kecil, waqof lazim 1 - - tanda harus berhenti Muanaqoh, tanda pilihan 2 - - boleh berhenti disalah satu titik tiga Tanda WAQOF sebaiknya 3 - - berhenti

Tanda WAHSOL 4 - - sebaiknya terus

NA panjang yang didaului ALIF dibaca pendek bila washol, jika terpaksa 5 waqof dibaca panjang satu alif (ANA adalah DHOMIR MUTAKALIMWAHDAH) NA panjang yang didahului HAMZAH dibaca panjang baik 6 washol atau waqof (NA panjang adalah Dhomir kembali kepada NAHNU ) HAMZAH Fathatain jika waqof maka dibaca 7 panjang satu alif (MAD IWAD)

HAMZAH tidak 8 berharokat fathatain di baca sukun

27

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN WASHOL WAQOF RO dibaca panjang, karena tanda mad (Alif 9 menunjukan TATSNIYAH, taqdiruhu HUMA bukan HUWA) Jika WAQOF (TSA dibaca IDHAR artinya dijaga sifat & makhrojnya TSA)

10 jika WASHOL (IDHOM MUTAQORRIBAIN artinya TSA lebur kedalam DZAL Jika WAQOF (karena HAMZAH lafadz I`DILUU adalah hamzah washol. Jika huruf setelah huruf mati berharokat kasroh, 11 jadi hamzah dibaca kasroh) Jika WASHOL (Hamzah washol tidak dibaca) Jika WAQOF (karena lafadz ALLAH adalah HAMZAH WASHOL) 12 Jika WASHOL (Hamzah washol tidak dibaca) Jika WASHOL “ DAL “ nya dibaca pendek, jika WAQOF ْ 13 “DAL “ nya disukun (Menjadi MAD ARIDHISSUKUN

28

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN WASHOL WAQOF

Hati-hati semua WA dibaca pendek apabila WASHOL dan apabila 14 terpaksa WAQOF maka WAU disukun menjadi MAD THOBI`I

Jika WAQOF (Karena HAMZAH lafadz ANNAR adalah HAMZAH 15 WASHOL, jika WASHOL (Hamzah washol tidak dibaca) Jika WAQOF (karena HAMZAH lafadz ITTAKHODAT adalah HAMZAH WASHOL) 16 jika WASHOL (Hamzah washol tidak dibaca)

NA tetap dibaca panjang bila WAQOF, jika 17 WASHOL NA dibaca pendek Jika WAQOF (Hamzah diawal kalimat dibaca FATHAH) jika WASHOL (Nun iwadh 18 ditengah kalimat tetap dibaca kasroh dan jika sebelumnya fathatain maka alif tidak dibaca mad) 29

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN WASHOL WAQOF Jika WASHOL “ LA” yang kedua dibaca pendek, boleh jika terpaksa WAQOF 19 maka LAM boleh dibaca panjang dan boleh dibaca sukun NUN kecil disebut NUN IWADH (Jika diawal kalimat tidak dibaca, AL 20 - - dibaca fathah menjadi َْ NUN IWADH ditengah kalimat tetap dibaca 21 - - kasroh (jika sebelumnya fathatain maka ALIF tidak dibaca mad) Jika WAQOF hamzah Kedua diganti dengan YA 22 sukun. Jika WASHOL hamzah washol (hamzah pertama) tidak dibaca. SURAT AD-DAHR : 15 WAQOF dibaca panjang 23 - Jika WASHOL dibaca pendek (alif tidak dibaca) SURAT AD-DAHR : 16 WAQOF “RO” nya 24 - disukun (menjadi Mad Aridiissukun). Jika WASHOL dibaca panjang

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN HATI-HATI HAROKATNYA SYA dibaca pendek (Alif bukan 1 tanda mad) Hati-hati MIM nya dibaca pendek 2 (ALIF bukan tanda mad) 30

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN HATI-HATI HAROKATNYA

Hati-hati FA dan BA nya dibaca 3 pendek (ALIF bukan tanda mad) SHOD DHOMMAH harus dibaca SIN 4 DHOMMAH (Asal kata dari BASATHO artinya menggelar) SHOD SUKUN harus dibaca SIN 5 SUKUN Hati-hati LA nya dibaca pendek 6 (ALIF bukan tanda mad) Hati-hati NA nya dibaca pendek (asal kata LAKIN ANA) terdapat 7 disurat AL-KAHFI “ LAKINNA tanpa WAU dibaca pendek)

atau SHOD nya boleh dibaca SIN dan 8 boleh dibaca SHOD

DHOT nya bisa dibaca FATHAH atau atau DHOMMAH (dalam satu 9 kalimat harus seragam bila fathah fthah semua bila dhommah dhomah semua) 10

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN SESUAI TULISAN SHOD tetap dibaca SHOD (asal kata 1 dari ______artinya ______Hati-hati NA nya tetap dibaca 2 panjang (karena NA bukan dhomir, tapi merupakan bagian dari lafadz

31

CARA MEMBACA NO LAFADZ PENJELASAN SESUAI TULISAN tersebut)

MIM nya dibaca KASROH (karena 3 MUDHOF ILAIH)

ْ Hati-hati bukan 4 karena MIN huruf Jer menjerkan lafadz “ “ NA dengan WA tetap dibaca 5 panjang (karena NA DHOMIR MUTTASHIL dari NAHNU)

Dibaca IDHAR (NUN mati bertemu 6 WAU atau YA dalam satu lafadz)

Hati-hati HI dibaca panjang sekalipundidahului huruf sukun, 7 (satu-satunya ada di surat AL- Furqon ) Hati-hati DAL nya dibaca FATHAH 8 (karena Mutsanna bukan Jama`) Hati-hati MIM nya dibaca FATHAH 9 (karena Mutsanna bukan Jama`)

10 Hati-hati TSA nya dibaca FATHAH

32

NO LAFADZ CARA MEMBACA PENJELASAN Bila diawal kalimat/Ibtida` maka HAMZAH pertama di KASROH dan 1 HAMZAH kedua di ganti dengan YA sukun menjadi

NAMA NO LAFADZ CARA MEMBACA PENJELASAN KHUSUS Artinya melemahkan bacaan hamzah yang kedua 1 TASHIL - / dibaca tidak jelas ( ح dan ا mendekati suara) Artinya berhenti sejenak tanpa nafas sekedar 1 alif 2 SAKTAH terdapat dalam surat : Al- Qiyamah, At-Tahfif, Yasin , Al-Kahfi Artinya memiringkan FATHAH nya RO kedalam 2/3 kasroh. Terdapat dalam 3 IMALAH - surat (miring seperti membaca Meja, tempe bukan pamer, lengser ) Yaitu membentuk kedua bibir seakan-akan membaca 4 ISYMAM - NUN berharokat dhommah tanpa suara, seraya dengung 1 ½ alif. Artinya memindahkan 5 NAQL harokat KASROH nya ALIF kedalam LAM

33

DALIL-DALIL MAJELIS TAHLIL/TAHLILAN

Dari Abu Dzar ra, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat berkata kepada Nabi saw, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Maka Nabi saw bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqaoh? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap- tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh “. Mereka bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim no. 2376)

Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah -yakni al-, maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf.” *Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih+

اىل دعشح اٌنيبّ ادلصؽفَ حمّّذ صٍَ اهلل ػٍْو ًعٍُّ ًاٌو ًاصًاجو ًاًالده

ًرسّّّبرو اٌفبحتخ :

34

      . .  

        . .

        

      

صُّ اىل دعشاد اخٌأو ِٓ األٔجْبء ًادلشعٍني ًاألًٌْبء ًاٌشّيذاء ًاٌصّبحلني

ًاٌصّذبثخ ًاٌزّبثؼني ًاؼٌٍّبء اؼٌبٍِني ًادلصنّفني ادلخٍِْصِني ًمجْغ ادلالئىخ ادلمشّثني

خصٌصب عْذأباٌشّْخ ػجذ اٌمبدس اجلْالَٔ اٌفبحتخ :

      . .  

        . .

        

      

35

صُاىلمجْغ اىً اٌمجٌس ِٓ ادلغٍّني ًادلغٍّبد ًادلإِنني ًادلإِنبد ِٓ

ِشبسق األسض اىل ِغبسهبب ثشِّىب ًثـذشِىب خصٌصب اىل اثبءٔب ًاِّيبرنب

ًاجذادٔب ًجذّارنب ًِشبخينب ًِشبّخِ ِشبِّخِنب ًاعبرِزَرنب ًاعبرزحِ اعَبرِزَرنب

ًٌَِِّٓ اجْزؼََّْنب ىينب ثِغَجَجِو اٌفبحتخ :

      . .  

        . .

        

      

              

x 3    

الاٌو االّ اهلل اهلل اوّّ ًهلل احلّذ

36

               

            

الاٌو االّ اهلل اهلل اوّّ ًهلل احلّذ

             

         

  

الاٌو االّ اهلل اهلل اوّّ ًهلل احلّذ

      . .  

        . .

        

      

37

             

          

            

     .  

 . .        

               

               

             

           

 

38

               

             

   .     .    

            

           

              

            

               

         

اسمحنب ّباسدُ اٌشّامحني x 7

          

39

    .     



          

  

اٌٍيُّ صًّ افعً اٌصّالح ػٍَ اعؼَْذِ خمٌٍْلبره ٌٔسِ اذلذٍ عّْذٔب ًٌِالٔب حمّّذ

ػًٍَ اي عّْذٔب حمّّذ ػذد ؼٌٍِِبره ًِذاد وٍَِّبره وٍّّب روشن اٌزّاوشًْ

ًغفً ػٓ روشن اٌغبفٌٍْ.

اٌٍيُّ صًّ افعً اٌصّالح ػٍَ اعؼَْذِ خمٌٍْلبره مشظ اٌعُّذَ عّْذٔب ًٌِالٔب

حمّّذ ػًٍَ اي عّْذٔب حمّّذ ػذد ؼٌٍِِبره ًِذاد وٍَِّبره وٍّّب روشن

اٌزّاوشًْ ًغفً ػٓ روشن اٌغبفٌٍْ.

40

اٌٍيُّ صًّ افعً اٌصّالحػٍَ اعؼَْذِ خمٌٍْلبره ثذس اٌذّجَ عّْذٔب ًٌِالٔب حمّّذ

ػًٍَ اي عّْذٔب حمّّذ ػذد ؼٌٍِِبره ًِذاد وٍَِّبره وٍّّب روشن اٌزّاوشًْ

ًغفً ػٓ روشن اٌغبفٌٍْ. ًعٍُّ ًسظِ اهلل رؼبىل ػٓ عبدارنب اصذبة

سعٌيِ اهلل امجؼني.

    . 

     

الدٌي ًاللٌح االّ ثبهلل اؼٌٍِّ اؼٌظُْ

اعزغفش اهلل اؼٌظُْ x 3

افعً اٌزّوش فبػٍُ أّو :

41

الاٌو االّ اهلل دِّ ٌِجٌد

الاٌو االّ اهلل دِّ ؼِجٌد

الاٌو االّ اهلل دِّ ثبَقٍ

الاٌو االّ اهلل x 111

الاٌو االّ اهلل حمّّذٌ سعٌي اهلل

اٌٍيُّ صًّ ػٍَ حمّّذ , اٌٍيُّ صًّ ػٍْو ًعٍُّ x 3

عجذبْ اهلل ًحبّذه , عجذبْ اهلل اؼٌظُْ x 3

اٌٍيُّ صًّ ػٍَ دجْجه عّْذٔب حمّّذ ػًٍَ اٌو ًصذجو ًعٍُّ x 3

امجؼني. اٌفبحتخ :

42

      . .  

        . .

        

      

Kemudian membaca do`a

43

ASMA'UL HUSNA

Nabi saw. bersabda: "Allah memiliki 99 nama yang bagus. Barang siapa menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil." - (H.R. Abu Hurairah ra)

NO LATIN ARAB ARTI

- اهللُ Allah

Maha Pemurah اٌشَّ دُّْٓ Ar Rahman 1

Maha Penyayang اٌشَّ دِ ْْ ُُ Ar Rahiim 2

Maha Merajai/Memerintah اٌـٍّه Al Malik 3

Maha Suci اٌمذًط Al Quddus 4

Maha Memberi Kesejahteraan اٌغالَ As Salaam 5

Maha Memberi Keamanan اٌـّإِٓ Al Mu`min 6

Maha Pemelihara اٌـّيّْٓ Al Muhaimin 7

Yang Memiliki Mutlak Kegagahan اؼٌضّض Al `Aziiz 8

Maha Maha Perkasa اجلجبس Al Jabbar 9

Maha Megah, Yang Memiliki 10 Al Mutakabbir Kebesaran اٌـّزىّّ 44

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Pencipta اخلبٌك Al Khaliq 11 Maha Melepaskan (Membuat, 12 Al Baari` Membentuk, Menyeimbangkan) اٌجبسئ (Maha Membentuk Rupa (makhluknya اٌـّصٌس Al Mushawwir 13

Maha Pengampun اٌغفبس Al Ghaffaar 14

Maha Memaksa اٌميبس Al Qahhaar 15

Maha Pemberi Karunia اٌٌىبة Al Wahhaab 16

Maha Pemberi Rejeki اٌشصاق Ar Razzaaq 17

Maha Pembuka Rahmat اٌفزبح Al Fattaah 18

(Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu اAl `Aliim ٍُْؼٌ 19

(Maha Menyempitkan (makhluknya اٌمبثط Al Qaabidh 20

(Maha Melapangkan (makhluknya اٌجبعAl Baasith ػ 21

(Maha Merendahkan (makhluknya اخلبفط Al Khaafidh 22

(Maha Meninggikan (makhluknya اٌشافغ `Ar Raafi 23

45

NO LATIN ARAB ARTI

(Maha Memuliakan (makhluknya اٌـؼّض Al Mu`izz 24

(Maha Menghinakan (makhluknya اٌـّزي Al Mudzil 25

Maha Mendengar اٌغّْغ `Al Samii 26

Maha Melihat اٌجصري Al Bashiir 27

Maha Menetapkan احلىُ Al Hakam 28

Maha Adil اؼٌذي Al `Adl 29

Maha Lembut اؽٌٍْف Al Lathiif 30

Maha Mengetahui Rahasia اٌـخجري Al Khabiir 31

Maha Penyantun احلٍُْ Al Haliim 32

Maha Agung اؼٌظُْ Al `Azhiim 33

Maha Pengampun اٌغفٌس Al Ghafuur 34

(Maha Pembalas Budi (Menghargai اٌشىٌس As Syakuur 35

Maha Tinggi اAl `Aliy ٍَؼٌ 36

46

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Besar اٌىجري Al Kabiir 37

Maha Menjaga احلفْظ Al Hafizh 38

Maha Pemberi Kecukupan اٌـّمْذ Al Muqiit 39

Maha Membuat Perhitungan احلغْت Al Hasiib 40

Maha Agung 41 اجلًٍْ Al Jaliil 41

Maha Mulia اٌىشُّ Al Kariim 42

Maha Mengawasi اٌشلْت Ar Raqiib 43

Maha Mengabulkan اٌـّـجْت Al Mujiib 44

Maha Luas اٌٌاعغ `Al Waasi 45

Maha Bijaksana احلىُْ Al Hakiim 46

Maha Pencinta اٌٌدًد Al Waduud 47

Maha Mulia اٌـّـجْذ Al Majiid 48

Maha Membangkitkan اٌجبػش Al Baa`its 49

47

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Menyaksikan اٌشيْذ As Syahiid 50

Maha Benar احلك Al Haqq 51

Maha Memelihara 52 Al Wakiil اٌٌوًْ

Maha Kuat اٌمٌٍ Al Qawiyyu 53

Maha Kokoh اٌـّزني Al Matiin 54

Maha Melindungi اٌٌىل Al Waliyy 55

Maha Terpuji احلّْذ Al Hamiid 56

Maha Mengkalkulasi اٌـّذصَ Al Mushii 57

Maha Memulai اٌـّجذئ `Al Mubdi 58

Maha Mengembalikan Kehidupan اٌـؼّْذ Al Mu`iid 59

Maha Menghidupkan اٌـّذَْ Al Muhyii 60

Maha Mematikan اٌـّّْذ Al Mumiitu 61

Maha Hidup احلِ Al Hayyu 62

48

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Mandiri اٌمٌَْ Al Qayyuum 63

Maha Penemu اٌٌاجذ Al Waajid 64

Maha Mulia ادلبجذ Al Maajid 65

Maha Tunggal اٌٌادذ Al Wahiid 66

Maha Esa االدذ Al `Ahad 67

Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta اٌصّذ As Shamad 68

Maha Menentukan, Maha 69 Al Qaadir Menyeimbangkan اٌمبدس

Maha Berkuasa اٌـّمزذس Al Muqtadir 70

Maha Mendahulukan اٌـّمذَ Al Muqaddim 71

Maha Mengakhirkan اٌـّإخش Al Mu`akkhir 72

Maha Awal األًي Al Awwal 73

Maha Akhir األخش Al Aakhir 74

Maha Nyata اٌظبىش Az Zhaahir 75

49

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Ghaib اٌجبAl Baathin ٓؼ 76

Maha Memerintah اٌٌايل Al Waali 77

Maha Tinggi اٌـّزؼبيل Al Muta`aalii 78

Maha Penderma اٌّّ Al Barri 79

Maha Penerima Tobat اٌزٌاة At Tawwaab 80

Maha Penyiksa اٌـّنزمُ Al Muntaqim 81

Maha Pemaaf اؼٌفٌ Al Afuww 82

Maha Pengasih اٌشؤًف Ar Ra`uuf 83

(Maha Penguasa Kerajaan (Semesta ِبٌه اٌـٍّه Malikul Mulk 84

رً اجلالي Dzul Jalaali Wal Maha Pemilik Kebesaran dan 85 Ikraam Kemuliaan ً اإلوشاَ

Maha Adil اٌـّمغAl Muqsith ػ 86

Maha Mengumpulkan اجلبِغ `Al Jamii 87

50

NO LATIN ARAB ARTI

Maha Berkecukupan اٌغنَ Al Ghaniyy 88

Maha Memberi Kekayaan اٌـّغنَ Al Mughnii 89

Maha Mencegah اٌـّبٔغ Al Maani 90

Maha Memberi Derita اٌعبس Ad Dhaar 91

Maha Memberi Manfaat اٌنبفغ `An Nafii 92

Maha Bercahaya (Menerangi, 93 An Nuur (Memberi Cahaya اٌنٌس

Maha Pemberi Petunjuk اذلبدئ Al Haadii 94

Maha Pencipta اٌجذّغ Al Baadii 95

Maha Kekal اٌجبلِ Al Baaqii 96

Maha Pewaris اٌٌاسس Al Waarits 97

Maha Pandai اٌششْذ Ar Rasyiid 98

Maha Sabar اٌصجٌس As Shabuur 99

51