J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

Konflik Subjek Kolektif Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli dan Perangkat Pembelajaran

Riana Dwi Putra, Munaris, Muhammad Fuad Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Email: [email protected] Telp: 082376384219

Abstract: The collective subject conflict of the novel "Memang Jodoh" by Marah Rusli and the Learning Tool. The problem in this study, namely collective subject conflict novel Memang Jodoh by Marah Rusli and the design of literary learning devices in high school. The research method used is qualitative descriptive method. The source of this research data is novel Memang Jodoh by Marah Rusli. The results of this study indicate that the thematic element of novel Memang Jodoh by Marah Rusli is divided into several sub-titles, namely education conflict, inter-ethnic marriage, and marriage conflict. The storytelling structure describes the life of the character in three aspects, namely the place, time and social aspect. The main conflict of this novel is Hamli's unapproved marriage. The collective subject of Novel's novel is Marah Rusli. The external and internal conflicts of collective subjects describe events in the novel as the authors' worldview related to the prevailing custom system. The collective subject conflict in the novel can serve as a material in a language and literature learning tool in high school.

Keywords: conflict, collective subject, device design, novel.

Abstrak: Konflik Subjek Kolektif Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli Dan Perangkat Pembelajaran. Permasalahan pada penelitian ini, yakni konflik subjek kolektif dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli dan rancangan perangkat pembelajaran sastra di sekolah menengah atas. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur tematik novel Memang Jodoh karya Marah Rusli terbagi dalam beberapa sub judul, yakni konflik pendidikan, pernikahan antar etnis, dan konflik pernikahan. Stuktur penceritaan menguraikan kehidupan tokoh dalam tiga aspek, yaitu aspek tempat, waktu dan sosial. Konflik utama novel ini adalah pernikahan Hamli yang tidak disetujui. Subjek kolektif novel Memang Jodoh adalah Marah Rusli. Konflik eksternal dan internal subjek kolektif menguraikan peristiwa dalam novel sebagai pandangan dunia pengarang terkait sistem adat yang berlaku. Konflik subjek kolektif dalam novel tersebut dapat dijadikan materi dalam perangkat pembelajaran bahasa dan sastra di SMA.

Kata kunci: rancangan perangkat, subjek kolektif.

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal1

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

PENDAHULUAN Roesli yang merupakan takdir Karya sastra memberi sensasi dari Tuhan, terdapat dalam novel pada rangkaian gagasan untuk bisa Memang Jodoh secara dramatik dipahami dan dinikmati oleh semua diceritakan detail setiap kejadian- kalangan. Hal itu karena sastra lahir kejadiannya. Permasalahan yang oleh dorongan manusia untuk muncul sejak kepergiannya untuk mengungkapkan diri tentang masalah sekolah ke negeri Belanda yang manusia, kemanusiaan, dan semesta. mendapat tantangan dari ibunya, Siswanto (2013:59) menyatakan sastra perjodohan yang ditawarkan oleh selain sebagai sebuah karya seni yang ibunya, pernikahan Marah Roesli yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, membuat gaduh keluarga di juga sebagai karya kreatif yang dan keluarga Istrinya yang di , dimanfaatkan sebagai konsumsi anjuran berpoligami dan pertentangan intelektual dan emosional. dewan adat atas sikap Roesli yang Novel Memang Jodoh menurut dengan tegas menolak anjuran Rully Roesli cucu dari Marah Roesli, berpoligami, sampai dengan rencana menggambarkan bagaimana keras hati pembunuhan terhadap istrinya, sampai Marah Roesli dalam menentang turut serta menjadi bagian dari tokoh poligami, buku yang sudah dibuat lebih perjuangan kemerdekaan Indonesia dari 50 tahun yang lalu, tetapi baru diceritakan dengan sangat runtut. diterbitkan sekarang, hal itu memang Novel Memang Jodoh telah atas wasiat beliau (Marah Roesli). membuka cakrawala baru tentang Novel Memang Jodoh boleh diterbitkan menjalankan kehidupan manusia setelah orang-orang yang terlibat di berdasar pada takdir Tuhan walaupun dalamnya meninggal dunia. Beliau harus bertentangan dengan adat istiadat (Marah Roesli) tidak ingin menyakiti perkawinan yang saat itu sangat kaku. hati keluarga di Padang (Rusli, 2015: Menurut Rully Roesli (Rusli, 2015:11) 13). bujukan dan rayuan dari keluarga besar Marah Roesli merupakan di Padang agar menceraikan atau keturunan bangsawan Padang, ayahnya berpoligami, Marah Roesli bersikukuh bernama Sultan abu Bakar gelar Sultan tidak mau berpoligami ataupun Pangeran, ibu Marah Roesli tidak menceraikan istri yang sangat bergelar Puti, maka gelar untuknya dicintainya. Mungkin pengalaman adalah Marah. Darah bangsawan masa kecilpun berpengaruh, yaitu mengalir baik pada Marah Roesli dan ketika ayahnya berpoligami, ibunya darah bangsawan pada Isterinya yang berontak tidak mau lagi tinggal juga merupakan keturunan bangsawan serumah dengan ayahnya. Sehingga, Pasundan, dengan gelar Raden, Raden sejak usia sangat kecil sampai dewasa, Ratna Kencana Binti Kartadjumena. beliau hanya hidup berdua dengan Namun, gelar dan darah bangsawan ibunya. Oleh karena itu, beliau (Marah yang mengalir pada kedua pasangan Roesli) sangat antipoligami. tersebut tidak membuat kemudahan Selain untuk mengangkat dalam hikayat perkawinan mereka, sebuah nilai dari sebuah keadaan atau tetapi justru menimbulkan banyak persitiwa, baik secara adat, budaya, permasalahan. agama, politik, ekonomi atau bentuk Permasalahan kehidupan, kisah apapun yang diceritakan, pengarang perkawinan dan perjuangan tentu mempunyai misi tertentu yang mempertahankan pernikahan Marah memungkinkan pandangannya bisa

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal2

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

diterima dan menjadi bagian dari Sedangkan, pola pikir dan sistem sesuatu yang benar walaupun kekerabatan yang juga menjadi berlawanan dengan nilai-nilai tersebut. permasalahan tidak banyak Hal itulah sebagai strukturasi atau menimbulkan pertentangan. destrukturasi yang dibangun oleh Kedua, perbedaaan adat seorang pengarang melalui karyanya. Minangkabau dan adat Sunda menjadi Latar belakang dengan berbagai penyebab utama munculnya fakta sosial yang diungkap oleh Marah pertentangan pernikahan berbeda suku. Roesli melalui karyanya merupakan Selain itu, pola pikir serta sistem bentuk atau wujud dari sebuah kekerabatan menjadi suatu rangkaian kejadian yang melahirkan permasalahan pertentangan dengan novel Memang Jodoh sebagai hasil dari penyebab masyarakat atau suku kehidupan Marah Roesli. Hal tersebut Minangkabau masih menganut ajaran bisa dikatakan sebagai genesis atau nenek moyang dan latar belakang turunan yang dibuat oleh pengarang sosial adat istiadat Padang yang masih sebagai pandangannya terhadap suatu melekat pada kelompok sosial di peristiwa atau kejadian. Untuk daerahnya. membuktikan bahwa novel tersebut Perbedaan penelitian yang akan sebagai latar dari kehidupan Marah dilakukan dengan penelitian tersebut Roesli diperlukan penelitian sebagai adalah pada, 1) penggunaan teori yang data empirik mendukung pendapat digunakan, dan 2) objek kajian tersebut. penelitian. Penelitian yang dilakukan Penelitian terhadap novel oleh Erna Dwi Setyowati lebih Memang Jodoh karya Marah Roesli mendalami pertentangan adat dan sudah pernah dilakukan oleh Erna Dwi budaya dalam novel Memang Jodoh Setyowati (2016) dengan judul dengan menggunakan teori Sosiologi “Pertentangan Adat dalam Novel Sastra. Pada Penelitian ini akan di Memang Jodoh karya Marah Rusli fokuskan pada konflik subjek kolektif (Tinjauan Sosiologi Sastra)”. sebagai bentuk atau wujud turunan dari Penelitian tersebut bertujuan untuk terciptanya novel tersebut dan mendeskripsikan pertentangan adat implikasinya pada pembelajaran sastra yang terjadi dalam novel Memang di SMA. Jodoh Karya Marah Rusli, serta Fenomena perubahan mendeskripsikan hal-hal yang kurikulum yang lebih cepat dengan menyebabkan munculnya pernikahan segala persiapan menjadi istilah yang berbeda adat dengan tinjauan sosiologi disebut oleh Prof. Endraswara sebagai sastra. langkah pendidikan yang “gerah” dan Hasil penelitian yang dilakukan “gagap”. Akibatnya, tak sedikit basis oleh Erna (2016:iii) menunjukkan pendidikan terdahulu sedang berjalan beberapa hal, pertama, pertentangan dan belum optimal, pemerintah telah adat yang terjadi antar suku gemas ingin mengubah ke basis yang Minangkabau dengan suku Sunda lain (Endraswara, 2013:190). merupakan suatu permasalahan paling Kementerian Pendidikan dan dominan dengan berbagai pertentangan Kebudayaan RI telah menerbitkan yaitu perbedaan suku Minang dan regulasi atau peraturan terbaru yang Sunda, cara berfikir kaum tua dan dikeluarkan pada tahun 2016 tentang muda, pernikahan dan perjodohan, Standar Kompetensi Lulusan poligami, serta upacara pernikahan. Pendidikan Dasar dan Menengah,

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal3

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar cetakan pertama Mei 2015, tebal 544 dan Menengah, Standar Proses halaman. Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Standar Penilaian Pendidikan. Keempat Teknik Pengumpulan Data peraturan terbaru tersebut tertuang Teknik pengumpulan data yang dalam Peraturan Menteri Pendidikan digunakan dalam penelitian ini adalah dan Kebudayaan (Permendikbud) studi pustaka, simak dan catat. Teknik Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016. pustaka adalah teknik yang Berdasarkan asumsi tersebut menggunakan sumber-sumber tertulis maka penelitian ini selain menganalisis untuk memperoleh data. Teknik simak dan mendeskripsikan keterlibatan dan catat berarti peneliti sebagai konflik subjek kolektif sebagai genesis instrument kunci melakukan dari novel Memang Jodoh, hasil penyimakan secara cermat, terarah dan penelitian juga akan dikembangkan teliti terhadap sumber data primer. menjadi sebuah rancangan perangkat Hasil penyimakan dicatat sebagai data pembelajaran sastra di tingkat Sekolah (Jabrohim, 2003:28). Menengah Atas. Dengan demikian, penelitian terhadap novel Memang Teknik Analisis Data Jodoh dengan judul Konflik subjek Metode analisis data secara Kolektif dalam novel Memang Jodoh dialektik merupakan penggabungan karya Marah Roesli dan rancangan unsur-unsur intrinsik menjadi perangkat pembelajaran sastra di SMA keseluruhan atau kesatuan makna yang penting dilakukan. akan dicapai dengan beberapa langkah, yaitu menganalisis dan METODE PENELITIAN mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik Metode yang penulis gunakan yang ada dalam novel. Sehingga dapat dalam penelitian ini adalah metode disimpulkan bahwa teknik dialektika deskriptif. adalah teknik menganalisis data yang Penelitian ini tidak terikat oleh tempat dilakukan dengan menggabungkan dan waktu yang khusus karena karya sastra dengan unsur-unsur diluar merupakan sebuah analisis fenomena karya sastra yang menghasilkan karya yang dinamis yang dapat dilakukan sastra. kapan saja tanpa harus terpancang pada tempat dan waktu tertentu, sebab PEMBAHASAN penelitian ini bukan penelitian lapangan yang sifatnya statis. Struktur Cerita Data yang dikumpukan adalah Sebuah novel yang dikatakan kualitatif, yaitu pengumpulan data yang unsur tematik terdiri dari ide pokok berupa kata-kata atau gambar dan pengarang terbagi ke dalam beberapa bukan angka-angka (Moleong, sub judul, sehingga tema di dalam 2002:11). Data penelitian sebagai data novel Memang Jodoh karya Marah formal adalah kata-kata, kalimat, dan Roesli terbagi dalam beberapa sub wacana (Ratna, 2007:47). Adapun data judul di dalam novel tersebut, terdiri dalam penelitian ini berwujud kata, dari beberapa peristiwa yang menjadi frasa, dan kalimat yang terdapat dalam pandangan dari penulis sebagai struktur novel Memang Joidoh karya Marah sastra. Roesli terbitan Qonita , , 2015,

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal4

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

Konflik Pendidikan Marah Hamli dilazimkan dan dimuliakan di Pendidikan menjadi awal dan sana, yang sebenarnya wajib pula sebagai bagian yang menjelaskan bagi laki-laki Padang...” (Roesli, tentang peristiwa alur kehidupan tokoh 2015:31) Hamli dalam novel. Konflik yang terjadi antar tokoh, yaitu bagaimana b. Konflik Hamli dengan Ibunya tokoh Hamli mempertahankan (Anjani) pendapatnya tentang sebuah keputusan. Hamli digambarkan seorang Pada novel tersebut ada dua konflik anak yang patuh dan berusaha menjaga yang dihadapi oleh tokoh, yaitu Hamli perasaan ibunya. Hamli merupakan dengan dirinya yang digambarkan dari anak lelaki satu-satunya yang dimiliki percakapan dengan sahabatnya, dan Anjani, maka Hamli sangat disayang. konflik Hamli dengan Ibunya dalam Seorang anak laki-laki yang sudah jauh masalah pendidikan yang akan merantau ke kota untuk menuntut Ilmu ditempuh. pastilah seorang ibu sangat merindukan ketika sudah pulang ke rumah. a. Pendapat Hamli di hadapan Selayaknya seorang ibu yang berharap sahabatnya tentang pendidikan adanya kemajuan setelah memperoleh Selesai menamatkan Sekolah ilmu, perubahan dan kedewasaan cara Raja (Kweekschool) Hamli diberi berpikir dan bertindak. Hal itulah yang sebuah tawaran untuk melanjutkan ingin didapatkan oleh ibunya Hamli. sekolah ke negeri Belanda. Ayah Hamli Namun, berbeda pandangan menjadi sudah menyetujui dan mempersiapkan konflik antar Hamli dengan ibunya. segala sesuatunya. Namun, Persitiwa tersebut dapat diketahui dari pertentangan muncul dalam diri Hamli kutipan berikut. untuk melanjutkan ke negeri Belanda. Hamli meminta saran sahabat- “...Katanya adat Padang ini, adalah sahabatnya. Sahabat Hamli sangat adat keibuan, dimana ibu lebih mendukung dan memberikan saran berkuasa daripada ayah, sedangkan kelebihan dan keutamaan sekolah di aku seorang ibu Melayu. Mengapa negeri Belanda. kau di suruh ke negeri Belanda Hamli mengungkapkan tidak dimufakatkan lebih dulu tentang kelebihan yang ada pada denganku, bahkan ditanya pun dirinya sebagai pandangan realistis tidak...” (Rusli, 2015:51) dalam menentukan sebuah keputusan untuk melanjutkan sekolah sebagai Konflik Pernikahan Antar Etnis jalan pilihan, berikut kutipannya. Pernikahan antara etnis Minangkabau dengan Sunda yang “....Kebangsawananku, rupaku terdapat pada novel Memang Jodoh yang tampan, kepandaian dan akan dijelaskan pada bagian ini. Ada pangkatku yang lumayan serta tiga sanksi jika seseorang melanggar umurku yang masih muda, aturan tersebut atau melakukan bukanlah semuanya itu penarik pernikahan pantang (Setyowati, hati yang amat kuat bagi 2016:5). Sanksi pernikahan pantang perempuan Padang, jika tak boleh ialah, (1) Membubarkan perkawinan kukatakan, idaman ibu-ibu Padang (2) Hukum buang, dikucilkan, bahkan yang punya anak gadis? Asal aku diusir. (3) Hukuman denda dan mnenurutkan kebiasaaan dan meminta maaf kepada semua pihak

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal5

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

melalui suatu perjamuan dengan Allah! Adakah kehinaan yang memotong seekor, dua ekor ternak. lebih dari ini?” (Rusli, 2015:250)

1. Penolakan oleh “Mamanda” Din Kurang pengetahuan tentang Wati arti nyai-nyai menjadi konflik bagi Penolakan dari keluarga Din ibunya Hamli. Ketakutan dan hukum Wati muncul dari adik ibunya, yaitu adat yang keras menjadi pemicu Radin Anggawinata. Alasan logis dan semakin bersedih hati ibunya terlebih berdasarkan kejadian yang pernah terhadap adiknya, Baginda Raja. menimpa keluarganya. Keluarga Baginda Raja merupakan mamak besarnya pernah menikahkan dengan Hamli yang telah banyak menolong lelaki dari Sumatera namun akhirnya Hamli di dalam segala keperluan dan ketika sudah di bawa ke Sumatera tidak pendidikannya, sehingga mamak diketahui keberadaanya, maka dalam Hamlilah yang berkuasa atas hal perjodohan semakin diperketat, perkawinan Hamli, dia berhak asal-usul, keturunan, dan pekerjaan. mengawinkan Hamli dengan siapa Usaha Ratu Maimunah untuk mendapat yang disukainya. dukungan dari adiknya tidak diperoleh, malah mendapat ancaman dan b. Penolakan dari Mamak Hamli penolakan. Sesampainya Hamli di Padang, tuntutan untuk menikah dengan 2. Penolakan oleh Keluarga besar perempuan asli Padang semakin besar. Hamli Peristiwa itu dapat terlihat dari kutipan Kabar pernikahan Hamli berikut. sampai ke telinga ibu dan mamaknya atas berita yang disampaikan Burhan. “...Di rumah seorang keluarganya Burhan mengabarkan pernikahan di Pulau Air, di dapatinya ninik Hamli dengan gadis Sunda membuat mamak dan orang-orang tua dalam Padang ramai menceritakan Hamli. keluarganya telah berkumpul Berikut reaksi penolakan dari ibu dan menanti kedatangannya....” (Rusli, mamaknya Hamli. 2015:348)

a. Penolakan dari Ibu Hamli Ketua rapat saat itu menerima Ibunya Hamli bersedih hati, perkawinan Hamli dengan Din Wati, karena mengetahui anak sulungnya dengan alasan dan sebab pernikahan telah menikah dengan wanita Sunda yang dialami oleh Hamli. Namun, dan bukan Padang, bahkan secara Ketua rapat tetap memberikan pilihan diam-diam. Kekecewaan ibunda Hamli kepada Hamli, jika ia tak ingin semakin besar ketika yang dinikahi memadu istrinya, ninik mamak adalah seorang „nyai‟ sebutan untuk meminta Hamli untuk menceraikan istri wanita Belanda. Ibunda Hamli belum Sundanya tersebut. Hamli tidak ingin mengetahui arti „nyai‟ sebagai sebutan menyakiti perasaan istrinya dengan untuk wanita Sunda. Peristiwa tersebut kemelut adat istiadat yang ada di dapat diketahui dari kutipan berikut, Minangkabau ini.

“....Dengan nyai-nyai? Anakku kawin dengan nyai-nyai? Ya,

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal6

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

Perkawinan Hamli dan Din Wati Sumedang, Jakarta, Semarang. Di adalah Takdir antara sepuluh lokasi tersebut tempat Istilah takdir terkait jodoh, rizki yang paling dominan adalah Padang, dan mati menjadi peristiwa penting Bogor dan Semarang. lokasi yang dalam novel Memang Jodoh karya lainnya adalah bagian dari perjalanan Marah Roesli. Marah Roesli dan perjuangan hidup tokoh utama meyakinkan pembaca bahwa (Hamli). perkawinan antara seorang keturunan bangsawan Padang, Marah Hamli, b. Latar Waktu dengan Radin Asmawati, seorang Rangkaian waktu penting yang perempuan keturunan bangsawan tercatat sebagai sejarah kehidupan Sunda. Perkawinan itu bukanlah tokoh dalam novel Memang Jodoh . sebuah perkawinan biasa melainkan Pertama, Peristiwa meninggalnya perkawinan yang telah ditakdirkan. orang tua Din Wati. Meninggalnya Novel Memang Jodoh berusaha Radin Jaya Kusuma ayahnya Din Wati meyakinkan bahwa peristiwa tersebut tahun 1926 pada usia 76 tahun, setahun merupakan takdir. Berkaitan dengan kemudian ibunda Din Wati bernama takdir Marah Hamli dan Din Wati Ratu Maimunah tahun 1927 pada usia melalui novel tersebut Roesli 63 tahun. memberikan sebuah tanda-tanda Kedua, Peristiwa meninggalnya supaya manusia membaca untuk orang tua Hamli, Selang waktu setahun meyakinkan, kalaupun tidak yakin juga sepeninggalan Ratu Maimunah, pada tidak masalah. Namun, berkaitan 1928 ibunda Hamli Siti Anjani juga dengan takdir tersebut dalam novel meninggal dunia pada usia 57 tahun. Memang Jodoh diulang dan dibahas Selanjutnya pada tahun 1933 Khatijah sebagai bagian penting dalam nenek Hamli meninggal. penyelesaian konflik yang terjadi. c. Latar Sosial. Struktur Penceritaan Latar sosial novel Memang Dalam novel Memang Jodoh Jodoh karya Marah Roesli, karya Marah Roesli terdapat beberapa menggambarkan keadaan masyarakat unsur yang harus dicermati untuk suatu sosial Minangkabau yang masih keterpaduan yang tidak bisa berdiri berpegang teguh pada aturan-aturan sendiri karena satu unsur saja tidak adat yang sudah sejak lama dibangun akan berarti tanpa adanya unsur-unsur dan dipertahankan. yang lain (Hasanadi, 2003: 43). Oleh sebab itu perlu adanya unsur-unsur Aspek Alur yang membangun sebuah karya sastra Alur kehidupan tokoh utama seperti latar, alur, tokoh dan yaitu Hamli memperlihatkan bahwa, penokohan. adanya pemberontakan dengan kehidupan masyarakat adat. Kondisi Aspek Latar inilah yang melahirkan suatu a. Latar Tempat pandangan dunia pengarang dalam Latar tempat dalam novel novel ini. Hamli adalah salah seorang Memang Jodoh karya Marah Roesli masyarakat Minangkabau yang terdapat sepuluh lokasi seperti memprotes adat pernikahan di tanah Bukittinggi, Padang, Bandung, Bogor, kelahirannya sendiri, karena tidak Teluk Sumbawa, Medan, Yokyakarta,

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal7

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

setuju dengan aturan kelaziman adat Subjek Kolektif tersebut. Subjek kolektif yaitu Marah Rusli yang merupakan bagian dari Aspek Tokoh Penokohan. masyarakat telah menyuarakan Tokoh utama dalam novel pandangan dunia dari subjek kolektif Memang Jodoh adalah Hamli, Hamli yang terefleksi dalam novel ini digambarkan oleh pengarang diliputi meliputi,1) Kelompok intelektual permasalahan yang ada pada dirinya Minangkabau yang memperoleh sampai usia mendekati pensiun. pendidikan tinggi , 2) Subjek yang Sepanjang alur yang terdapat di dalam hidup di perantauan, 3) Subjek yang cerita, hampir setiap latar menceritakan berinteraksi dengan orang-orang yang adanya konflik pernikahan Hamli. berada di luar Minang, 4) Subjek yang Kehadiran para tokoh pendukung membawa struktur baru, berupa berkenaan dengan masalah yang argumentasi terkait pandangan sistem dihadapi oleh tokoh Hamli, kemudian keayahaan (patrilineal) lebih baik kehadirannya pun melengkapi jalannya daripada sistem keibuan (matrilineal) cerita, sehingga Hamli dikatakan dan kelaziman poligami yang sebagai tokoh atau pemeran utama. seharusnya lebih diperhatikan supaya Sementara itu, terdapat pula tokoh- tidak merugikan berbagai pihak karena tokoh bawahan seperti, Din Wati, istri berakibat pada sistem waris atau Hamli, Khatijah, Siti Anjani, Ratu pusaka, 5) Subjek yang Maimunah, Baginda Alim, dan masih mempertaruhkan kebangsawanan dan banyak lagi. jabatan yang dimiliki untuk memperjuangkan dan menyuarakan Fakta Kemanusiaan pandangan masyarakat yang tidak Menurut Faruk (2015:57) fakta setuju dengan peraturan adat. kemanusiaan adalah aktivitas atau prilaku manusia, serta hasil dari Konflik Eksternal Subjek Kolektif aktivitas atau prilaku itu baik itu verbal maupun fisik. Fakta-fakta a. Konflik Fisik tersebut dapat beruwujud aktivitas Dalam novel memang jodoh, sosial tertentu, politik maupun kreasi subjek kolektif dalam hal ini Marah kultural seperti filsafat, seni rupa, seni Roesli yang ditokohkan sebagai Marah musik, seni patung dan seni sastra. Hamli mengalami kejadian konflik Fakta kemanusiaan yang terefleksikan tersebut. Konflik fisik yang dialami ke dalam adat budaya Minangkabau tokoh yaitu ketika meletusnya Gunung berkaitan dengan analisis yang telah Kelud dan saat melakukan perjalanan dilakukan terhadap novel Memang perang. Persitiwa tersebut dapat dilihat Jodoh karya Marah Roesli yang terdiri pada kutipan berikut. atas beberapa unsur yang terlihat dalam konteks sosial budaya di Minangkabau. b. Konflik Sosial Unsur tersebut antara lain, gelar Konflik sosial adalah konflik kebangsawanan, adat Minangkabau, yang disebabkan kontak sosial sistem kekerabatan, peran mamak di antarmanusia. Ia antara lain berwujud Minangkabau, perkawinan di masalah perubahan, penindasan, Minangkabau dan merantau. percekcokan, peperangan, atau kasus- kasus hubungan sosial lainnya (Nurgiyantoro, 2013: 181). Dalam

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal8

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

novel Memang Jodoh keadaan sosial 3) Tujuan tokoh utama, Marah Hamli dalam Mata pelajaran Bahasa setiap peristiwa lebih banyak Indonesia bertujuan agar peserta didik mengalami konflik sosial. Berawal dari memiliki kemampuan untuk rencana pendidikan ke negeri Belanda, memahami, membandingkan Pernikahan dengan Din Wati, Sistem ,menganalisis , mengevaluasi , perkawinan adat Padang, Pekerjaan, menginterpretasi makna teks, dan peperangan dengan Belanda. memproduksi , menyunting, mengabstraksi , mengonversi teks ke Konflik Internal Subjek Kolektif dalam bentuk yang lain sesuai dengan Konflik internal yang dialami struktur dan kaidah teks, baik secara oleh Marah Rusli adalah pilihannya lisan maupun tulisan untuk bertahan dengan berpegang 4) Ruang Lingkup teguh dengan pendiriannya dan Ruang lingkup mata pelajaran terbuang dari gelar kebangsawanan Bahasa Indonesia meliputi dua aspek yang sudah dimilikinya atau turut serta yaitu. membuat dan menggunakan teks mengikuti keinginan orang tua dan secara lisan dan tulisan, baik dalam mamaknya untuk menjalankan adat. genre sastra (cerita naratif dan non- Namun, Marah Rusli memilih terbuang naratif) maupun genre nonsastra (teks dari adat dan dikucilkan daripada faktual yang berbentuk laporan dan menjalankan adat yang menurutnya prosedural serta teks tanggapan yang salah. Peristiwa tersebut membuat luka bentuk transaksional dan ekspositori) hati Marah Roesli dengan berontak dan 5) Prinsip-Prinsip Belajar, melawan aturan adat perkawinan yang Pembelajaran, dan Asesmen keras dan kaku di Padang, tetapi Pembelajaran bahasa Indonesia dengan cara yang santun, yaitu dengan mengacu pada prinsip-prinsip cara mengarang novel roman Siti pembelajaran aktif, kolaboratif, Nurbaya dan Memang Jodoh (Rusli, berpusat pada siswa dengan orientasi 2015:10). pembentukan sikap spiritual dan sosial, penguasaan keterampilan berpikir Rancangan Perangkat Pembelajaran kritis, serta pengetahuan mengenai Sastra di SMA ranah-ranah pemakaian bahasa Indonesia serta nilai-nilai kultural yang 1) Pengertian terdapat dalam teks. Bahasa Indonesia merupakan 6.) Rumusan Kompetensi Sikap mata pelajaran sekolah yang Spiritual dan Sikap Sosial mengembangkan kemampuan peserta Penumbuhan dan didik untuk mengomunikasikan nilai- pengembangan kompetensi sikap nilai budaya melalui perilaku dan dilakukan sepanjang proses penggunaan artefak budaya dalam pembelajaran berlangsung dan dapat bentuk berbagai jenis teks. digunakan sebagai pertimbangan guru 2) Rasional dalam mengembangkan karakter Bahasa Indonesia perlu peserta didik lebih lanjut. dipelajari sebagai sarana komunikasi untuk mengindonesiakan orang Indonesia.

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal9

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

7.) Rumusan kompetensi masalah pengetahuan dan kompetensi KOMPETENSI KOMPETENSI keterampilan DASAR DASAR 3.4 Menganalisis 4.4 Menulis Rumusan kompetensi pengetahuan dan kebahasaan cerita sejarah kompetensi keterampilan dirumuskan cerita atau novel pribadi sebagai berikut. sejarah dengan memerhatikan Tabel 4. Kompetensi Inti dan kebahasaan Kompetensi Dasar SMA Kelas 3.8 Menafsir 4.8 Menyajikan XII tentang materi Sastra pandangan hasil interpretasi pengarang terhadap KOMPETENSI KOMPETENSI terhadap pandangan INTI 3 INTI 4 kehidupan dalam pengarang baik (PENGETAHUA (KETERAMPILA novel yang secara lisan N) N) dibaca maupun tulis 3. Memahami, 4. Mengolah, 3.9 4.9 Merancang menerapkan, menalar, menyaji, Menganalisis isi novel atau novelet menganalisis dan dan mencipta dan dengan mengevaluasi dalam ranah kebahasaan novel memerhatikan isi pengetahuan konkret dan ranah dan faktual,konseptua abstrak kebahasaan baik l, prosedural, dan terkait dengan secara lisan metakognitif pengembangan maupun tulis berdasarkan rasa dari yang ingin tahunya dipelajarinya di Silabus dan Rencana Pelaksanaan tentang ilmu sekolah secara Pembelajaran pengetahuan, mandiri serta teknologi, seni, bertindak secara 1. Silabus budaya, dan efektif dan Silabus dikembangkan humaniora kreatif, dan berdasarkan Standar Kompetensi dengan wawasan mampu Lulusan dan Standar Isi untuk satuan kemanusiaan, menggunakan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebangsaan, metoda sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap kenegaraan, dan kaidah keilmuan tahun ajaran tertentu. Muatan silabus peradaban disesuaikan dengan standar proses dan terkait penyebab standar pelaksanaan yang tertuang fenomena dan dalam peraturan menteri nomor 22 kejadian, serta tahun 2016 dengan beberapa aturan dan menerapkan rincian wajib yang harus tertera dalam pengetahuan silabus pembelajaran. prosedural pada bidang kajian 2. Pada penysusuan RPP (Rencana yang spesifik Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan disesuaikan dengan hasil penelitian bakat dan adalah pada materi sastra kompetensi minatnya untuk dasar (KD) 3.8 dimensi pengetahun memecahkan tentang menafsir padangan dunia

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal10

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

pengarang. Alokasi waktu yang Roesli , secara tematik pengarang digunakan dalam pembelajaran tersebut menguraikan pandangan dunianya 4 jam pelajaran. Tujuan pembelajaran berdasar pada fakta kemanusiaan, diharapkan siswa mampu menemukan yang menjadi konflik dan dialami konflik dalam novel, siswa mampu oleh pengarang melalui tokoh menemukan pandangan pengarang utama. terhadap konflik dalam novel, siswa 2. Subjek kolektif novel Memang mampu menafsirkan maksud dari Jodoh karya Marah Roesli adalah tujuan pengarang menuliskan novel. pengarang sendiri yaitu Marah Indikator pencapaian bagi siswa, Rusli. Marah Rusli yang mampu menemukan konflik dalam merupakan bagian dari masyarakat novel, mampu menemukan pandangan telah menyuarakan pandangan pengarang terhadap konflik dalam dunianya yang terefleksi dalam novel dan mampu menafsirkan novel ini, meliputi: 1) kelompok maksud dari tujuan pengarang intelektual Minangkabau, 2) hidup menuliskan novel. di perantauan, 3) berinteraksi Sumber belajar yang digunakan dengan orang-orang yang berada di adalah buku pelajaran bahasa Indonesia luar Minang. 4) membawa struktur kurikulum 2013 dan novel Memang baru berupa argumentasi terkait Jodoh Karya Marah Rusli. Metode pandangan sistem keayahaan belajar yang digunakan saintifik (patrilineal) lebih baik daripada learning. Rangkaian belajar yang sistem keibuan (matrilineal) dan diawali dengan pendahuluan berupa kelaziman poligami yang orintasi dan pengenalan tujuan dari seharusnya lebih diperhatikan mempelajari materi sastra, kegiatan inti supaya tidak merugikan berbagai dengan melakukan langkah, pihak karena berakibat pada sistem mengamati, menanya, waris atau pusaka, 5) menginterpretasi, menyimpulkan dan mempertaruhkan kebangsawanan mempresentasikan. Selanjutnya pada dan jabatan yang dimiliki untuk akhir pembelajaran guru bersama siswa memperjuangkan dan menyimpulkan hasil pembelajaran. menyuarakan pandangan Untuk menguji kemampuan siswa masyarakat yang tidak setuju dilakukan dengan ujian kompetensi dengan peraturan adat. tertulis dan pilihan ganda sebagai tes 3. Konflik eksternal yang dialami kemampuan pengetahuan dan oleh subjek kolektif terdapat dalam keterampilan siswa. Siswa diberikan novel Memang Jodoh , meliputi : soal dan tugas mandiri dan kelompok 1) konflik Fisik. 2) konflik sosial sebagai langkah evaluasi hasil belajar yag dialami oleh subjek kolektif siswa. berupa rangkaian konflik yang diceritakan dalam novel dimulai PENUTUP dari peristiwa perceraian ibunya, Berdasarkan hasil analisis pendidikannya Marah Rusli, terhadap novel Memang Jodoh karya pernikahannya Marah Rusli, Marah Rusli penulis menyimpulkan pembuangan atau pemutusan sebagai berikut. hubungan adat, konflik pekerjaan Marah Rusli, sampai dengan 1. Struktur yang membangun novel peristiwa perang yang dialami Memang Jodoh karya Marah menjadi serangkaian konflik yang

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal11

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017

diakui oleh subjek kolektif sebagai sastra. Minat baca dan kepekaan takdir Tuhan. siswa dapat diwujudkan dari 4. Konflik internal subjek kolektif antusias membaca karya sastra novel Memang Jodoh karya Marah dengan mennganalisis dan Roesli. Konflik internal yang mengapresiasi karya sastra dialami oleh Marah Rusli adalah khususnya novel. pilihannya untuk bertahan dengan berpegang teguh dengan DAFTAR PUSTAKA pendiriannya dan terbuang dari gelar kebangsawanan. Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra: 5. Konflik yang termuat dalam novel Epistemologi, Model,Teori, dan Memang Jodoh dapat dijadikan Aplikasi. Yogyakarta: FBS materi dalam rancangan perangkat Universitas Negeri pembelajaran bahasa Indonesia di Yogyakarta. SMA dengan topik utama menafsir Faruk. 2015. Pengantar Sosiologi pandangan pengarang. Hal ini Sastra: dari Strukturalisme dikarenakan novel ini menyajikan Genetik sampai Post- konflik-konflik yang menjadi latar Modernisme. Yogyakarta: belakang terciptanya novel sebagai Pustaka Pelajar. pandangan pengarang dan Hasanadi, 2003, “Gurindam Ratok Mak berkaitan dengan apa yang ada Enggi Karya Yus DT. dalam pelajaran menafsir Parpatiah”.Skripsi: pandangan pengarang di SMA. Fakultas Sastra Universitas Andalas. SARAN Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yokyakarta: Berdasarkan hasil analisis Gajah Mada Universitas terhadap novel Memang Jodoh karya Press. Marah Rusli penulis menyarankan Rusli, Marah. 2015. Memang Jodoh. sebagai berikut. Bandung : Qonita. Setyowati , Erna Dwi.2016. 1. Dalam pembelajaran sastra Pertentangan Adat dalam Novel khusunya materi novel dengan Memang Jodoh Karya Marah menggunakan pendekatan analisis Rusli (Tinjauan Sosiologi struktur dapat menggunakan Sastra)http://publiksiilmiah.um konflik subjek kolektif dalam s.ac.id.>handle/11617/5603 novel Memang Jodoh karya Marah (dikses 12 Januari 2017). Rusli. Hal itu dikarenakan novel Siswanto, Wahyudi. 2013. Pengatar ini menyajikan rangkaian cerita Teori Sastra. Malang: Aditiya dengan menyajikan konflik yang Pubhlising berkaitan dengan apa yang ada dalam dunia pendidikan 2. Novel Memang Jodoh karya Marah Rusli dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat siswa dan kepekaan siswa terhadap karya

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal12