Konflik Subjek Kolektif Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli Dan Perangkat Pembelajaran
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017 Konflik Subjek Kolektif Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli dan Perangkat Pembelajaran Riana Dwi Putra, Munaris, Muhammad Fuad Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Email: [email protected] Telp: 082376384219 Abstract: The collective subject conflict of the novel "Memang Jodoh" by Marah Rusli and the Learning Tool. The problem in this study, namely collective subject conflict novel Memang Jodoh by Marah Rusli and the design of literary learning devices in high school. The research method used is qualitative descriptive method. The source of this research data is novel Memang Jodoh by Marah Rusli. The results of this study indicate that the thematic element of novel Memang Jodoh by Marah Rusli is divided into several sub-titles, namely education conflict, inter-ethnic marriage, and marriage conflict. The storytelling structure describes the life of the character in three aspects, namely the place, time and social aspect. The main conflict of this novel is Hamli's unapproved marriage. The collective subject of Novel's novel is Marah Rusli. The external and internal conflicts of collective subjects describe events in the novel as the authors' worldview related to the prevailing custom system. The collective subject conflict in the novel can serve as a material in a language and literature learning tool in high school. Keywords: conflict, collective subject, device design, novel. Abstrak: Konflik Subjek Kolektif Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli Dan Perangkat Pembelajaran. Permasalahan pada penelitian ini, yakni konflik subjek kolektif dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli dan rancangan perangkat pembelajaran sastra di sekolah menengah atas. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur tematik novel Memang Jodoh karya Marah Rusli terbagi dalam beberapa sub judul, yakni konflik pendidikan, pernikahan antar etnis, dan konflik pernikahan. Stuktur penceritaan menguraikan kehidupan tokoh dalam tiga aspek, yaitu aspek tempat, waktu dan sosial. Konflik utama novel ini adalah pernikahan Hamli yang tidak disetujui. Subjek kolektif novel Memang Jodoh adalah Marah Rusli. Konflik eksternal dan internal subjek kolektif menguraikan peristiwa dalam novel sebagai pandangan dunia pengarang terkait sistem adat yang berlaku. Konflik subjek kolektif dalam novel tersebut dapat dijadikan materi dalam perangkat pembelajaran bahasa dan sastra di SMA. Kata kunci: rancangan perangkat, subjek kolektif. Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal1 J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017 PENDAHULUAN Roesli yang merupakan takdir Karya sastra memberi sensasi dari Tuhan, terdapat dalam novel pada rangkaian gagasan untuk bisa Memang Jodoh secara dramatik dipahami dan dinikmati oleh semua diceritakan detail setiap kejadian- kalangan. Hal itu karena sastra lahir kejadiannya. Permasalahan yang oleh dorongan manusia untuk muncul sejak kepergiannya untuk mengungkapkan diri tentang masalah sekolah ke negeri Belanda yang manusia, kemanusiaan, dan semesta. mendapat tantangan dari ibunya, Siswanto (2013:59) menyatakan sastra perjodohan yang ditawarkan oleh selain sebagai sebuah karya seni yang ibunya, pernikahan Marah Roesli yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, membuat gaduh keluarga di Padang juga sebagai karya kreatif yang dan keluarga Istrinya yang di Bogor, dimanfaatkan sebagai konsumsi anjuran berpoligami dan pertentangan intelektual dan emosional. dewan adat atas sikap Roesli yang Novel Memang Jodoh menurut dengan tegas menolak anjuran Rully Roesli cucu dari Marah Roesli, berpoligami, sampai dengan rencana menggambarkan bagaimana keras hati pembunuhan terhadap istrinya, sampai Marah Roesli dalam menentang turut serta menjadi bagian dari tokoh poligami, buku yang sudah dibuat lebih perjuangan kemerdekaan Indonesia dari 50 tahun yang lalu, tetapi baru diceritakan dengan sangat runtut. diterbitkan sekarang, hal itu memang Novel Memang Jodoh telah atas wasiat beliau (Marah Roesli). membuka cakrawala baru tentang Novel Memang Jodoh boleh diterbitkan menjalankan kehidupan manusia setelah orang-orang yang terlibat di berdasar pada takdir Tuhan walaupun dalamnya meninggal dunia. Beliau harus bertentangan dengan adat istiadat (Marah Roesli) tidak ingin menyakiti perkawinan yang saat itu sangat kaku. hati keluarga di Padang (Rusli, 2015: Menurut Rully Roesli (Rusli, 2015:11) 13). bujukan dan rayuan dari keluarga besar Marah Roesli merupakan di Padang agar menceraikan atau keturunan bangsawan Padang, ayahnya berpoligami, Marah Roesli bersikukuh bernama Sultan abu Bakar gelar Sultan tidak mau berpoligami ataupun Pangeran, ibu Marah Roesli tidak menceraikan istri yang sangat bergelar Puti, maka gelar untuknya dicintainya. Mungkin pengalaman adalah Marah. Darah bangsawan masa kecilpun berpengaruh, yaitu mengalir baik pada Marah Roesli dan ketika ayahnya berpoligami, ibunya darah bangsawan pada Isterinya yang berontak tidak mau lagi tinggal juga merupakan keturunan bangsawan serumah dengan ayahnya. Sehingga, Pasundan, dengan gelar Raden, Raden sejak usia sangat kecil sampai dewasa, Ratna Kencana Binti Kartadjumena. beliau hanya hidup berdua dengan Namun, gelar dan darah bangsawan ibunya. Oleh karena itu, beliau (Marah yang mengalir pada kedua pasangan Roesli) sangat antipoligami. tersebut tidak membuat kemudahan Selain untuk mengangkat dalam hikayat perkawinan mereka, sebuah nilai dari sebuah keadaan atau tetapi justru menimbulkan banyak persitiwa, baik secara adat, budaya, permasalahan. agama, politik, ekonomi atau bentuk Permasalahan kehidupan, kisah apapun yang diceritakan, pengarang perkawinan dan perjuangan tentu mempunyai misi tertentu yang mempertahankan pernikahan Marah memungkinkan pandangannya bisa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal2 J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017 diterima dan menjadi bagian dari Sedangkan, pola pikir dan sistem sesuatu yang benar walaupun kekerabatan yang juga menjadi berlawanan dengan nilai-nilai tersebut. permasalahan tidak banyak Hal itulah sebagai strukturasi atau menimbulkan pertentangan. destrukturasi yang dibangun oleh Kedua, perbedaaan adat seorang pengarang melalui karyanya. Minangkabau dan adat Sunda menjadi Latar belakang dengan berbagai penyebab utama munculnya fakta sosial yang diungkap oleh Marah pertentangan pernikahan berbeda suku. Roesli melalui karyanya merupakan Selain itu, pola pikir serta sistem bentuk atau wujud dari sebuah kekerabatan menjadi suatu rangkaian kejadian yang melahirkan permasalahan pertentangan dengan novel Memang Jodoh sebagai hasil dari penyebab masyarakat atau suku kehidupan Marah Roesli. Hal tersebut Minangkabau masih menganut ajaran bisa dikatakan sebagai genesis atau nenek moyang dan latar belakang turunan yang dibuat oleh pengarang sosial adat istiadat Padang yang masih sebagai pandangannya terhadap suatu melekat pada kelompok sosial di peristiwa atau kejadian. Untuk daerahnya. membuktikan bahwa novel tersebut Perbedaan penelitian yang akan sebagai latar dari kehidupan Marah dilakukan dengan penelitian tersebut Roesli diperlukan penelitian sebagai adalah pada, 1) penggunaan teori yang data empirik mendukung pendapat digunakan, dan 2) objek kajian tersebut. penelitian. Penelitian yang dilakukan Penelitian terhadap novel oleh Erna Dwi Setyowati lebih Memang Jodoh karya Marah Roesli mendalami pertentangan adat dan sudah pernah dilakukan oleh Erna Dwi budaya dalam novel Memang Jodoh Setyowati (2016) dengan judul dengan menggunakan teori Sosiologi “Pertentangan Adat dalam Novel Sastra. Pada Penelitian ini akan di Memang Jodoh karya Marah Rusli fokuskan pada konflik subjek kolektif (Tinjauan Sosiologi Sastra)”. sebagai bentuk atau wujud turunan dari Penelitian tersebut bertujuan untuk terciptanya novel tersebut dan mendeskripsikan pertentangan adat implikasinya pada pembelajaran sastra yang terjadi dalam novel Memang di SMA. Jodoh Karya Marah Rusli, serta Fenomena perubahan mendeskripsikan hal-hal yang kurikulum yang lebih cepat dengan menyebabkan munculnya pernikahan segala persiapan menjadi istilah yang berbeda adat dengan tinjauan sosiologi disebut oleh Prof. Endraswara sebagai sastra. langkah pendidikan yang “gerah” dan Hasil penelitian yang dilakukan “gagap”. Akibatnya, tak sedikit basis oleh Erna (2016:iii) menunjukkan pendidikan terdahulu sedang berjalan beberapa hal, pertama, pertentangan dan belum optimal, pemerintah telah adat yang terjadi antar suku gemas ingin mengubah ke basis yang Minangkabau dengan suku Sunda lain (Endraswara, 2013:190). merupakan suatu permasalahan paling Kementerian Pendidikan dan dominan dengan berbagai pertentangan Kebudayaan RI telah menerbitkan yaitu perbedaan suku Minang dan regulasi atau peraturan terbaru yang Sunda, cara berfikir kaum tua dan dikeluarkan pada tahun 2016 tentang muda, pernikahan dan perjodohan, Standar Kompetensi Lulusan poligami, serta upacara pernikahan. Pendidikan Dasar dan Menengah, Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Hal3 J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) MEI 2017 Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar cetakan pertama Mei 2015, tebal 544 dan Menengah, Standar Proses halaman. Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Standar Penilaian Pendidikan. Keempat Teknik Pengumpulan Data peraturan terbaru tersebut tertuang Teknik pengumpulan data yang dalam Peraturan Menteri Pendidikan digunakan dalam penelitian ini adalah dan Kebudayaan (Permendikbud) studi pustaka,