Paederia Foetida L.) Merupakan Salah Satu Tumbuhan Yang Tumbuh Didaerah Tropis Akan Tetapi Tumbuhan Ini Belum Dimanfaatkan Secara Optimal

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Paederia Foetida L.) Merupakan Salah Satu Tumbuhan Yang Tumbuh Didaerah Tropis Akan Tetapi Tumbuhan Ini Belum Dimanfaatkan Secara Optimal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Sembukan Tumbuhan sembukan (Paederia foetida L.) merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh didaerah tropis akan tetapi tumbuhan ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tumbuhan ini biasanya tumbuh liar di semak belukar, dilapangan terbuka atau ditebing sungai mulai ketinggian 1-2.100 m diatas permukaan laut. Di Indonesia tumbuhan sembukan ini dikenal dengan berbagai nama yang berbeda-beda pada masing-masing daerah seperti Sumatera menyebutnya daun kentut, Sunda disebut daun kahitutan, atau kasembukan oleh orang Jawa. Nama daerah lainnya adalah bintaos (Madura), gumisiki (Ternate). Jishiteng (China), dan di perdagangkan dengan nama Chinese Fevervine herb. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan berbatang memanjat, panjang 3-5 meter, daun pangkal berkayu, daun tunggal bertangai 1-5 cm dan tersusun berhadapan. Daun sembukan berbentuk bulat telur sampai lanset, pangkal bulat ujung runcing dengan panjang 3-12,5 cm dan lebar 2-7 cm. Permukaan atas daun berambut atau gundul dengan tulang menyirip. Bunganya majemuk keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih dengan tabung ungu, buah bulat, warna kuning mengkilap, diameter 4-6 mm. Menurut Abriyanto (2012), klasifikasi tanaman sembukan (Paederia foetida) sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida 4 Ordo : Gentianales Famili : Rubiceae Genus : Paederia Spesies : Paederia foetida Gambar 1. Daun Sembukan Sumber : https://m.kaskus.co.id/ Kandungan yang terdapat dalam tumbuhan sembukan cukup banyak antara lain pada daun dan batangnya mengandung asperulosida, deassetilas-perulosida, 6β-O- sinapolyscandoside, methyl ester, tiga dimeriridoid glikosida, paederosida, metil ester asam paederosida, gama-sitosteron, arbutin, asam oleanolik, dan minyak atsiri. Selain itu, daun sembukan juga mengandung alkaloid, paedenin, metil merkaptan (Solikin, 2007). Ekstrak etanol dari batang sembukan mengandung iridoid glikosida, metil paederosidate, asam paederosida, paederosida, dan saprosmo-sida (Xu et al, 2006). Iridoid glikosida memiliki fungsi beragam yaitu sebagai anti hepatotoksik, antivirus, antitumor, antidiare, ipoglikemik, antipasmodik, antiinflamasi, imunomodukator, dan aktivitas purgatif (El-Moaty, 2010) 5 Menurut Abriyanto (2012) Tumbuhan sembukan memiliki khasiat sebagai obat anti rematik, penghilang rasa sakit (analgesik), peluru kencing, peluru dahak (mucolitik), penambah nafsu makan (stomatik), antibiotik, anti radang, obat batuk (anti tusif), dan obat diare. 2.2 Senyawa Bioaktif Pada Daun Sembukan 2.2.1 Antioksidan Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (elektron donor) atau reduktan. Senyawa antioksidan memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif (Winarsi, 2007) Penggunaan senyawa antioksidan saat ini juga digunakan sebagai antiradikal semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman masyrakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, arteriosclerosis, kanker, serta gejala penuaan. Antioksidan memiliki kemampuan untuk menghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas yang reaktif (Tahir et al, 2003). 2.2.2 Flavonoid Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dimiliki oleh sebagian besar tumbuhan hijau dan biasanya terkonsentrasi pada biji buah, kulit buah, kulit kayu, daun, dan bunga. Flavonoid memiliki kontribusi yang penting dalam kesehatan manusia. Flavonoid diketahui berfungsi sebagai antimutagenik dan anti karsinogenik, selain itu memiliki sifat sebagai antioksidan, anti peradangan, anti akergi, dan dapat 6 menghambat oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein) (Rahmat, 2009). Flavonoid pada umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon (Binawati dan Amilah, 2013). Flavonoid digolongkan dalam beberapa golongan yaitu flavones, flavonols, flavonones, katekin, dan isoflavon. Contoh senyawa flavonols yaitu kamferol, kuersetin dan myricetin. Senyawa dari flavonols yang diduga memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah adalah kuersetin. Dimana mekanisme kerja kuersetin dalam menurunkan kadar glukosa darah yakni menjaga sel β pankreas tetao bekerja secara normal. Selain itu flavonoid dapat merangsang penyerapan glukosa pada jaringan perifer dan mengatur kerja enzim yang terlibat dalam jalur metabolisme karbohidrat (Nirwana, 2015). Struktur umum flavonoid dapat terlihat pada gambar 2. Menurut Ritonga dkk (2013), flavonoid memiliki kelarutan antara lain : 1. Flavonoid polimetil atau polimetoksi larut dalam heksan, petroleum eter (PE), kloroform, eter, etil asetat, dan etanol. Contoh : sinersetin (nonpolar). 2. Aglikon flavonoid polihidroksi tidak larut dalam heksan, PE dan kloroform; larut dalam eter, etil asetat dan etanol; dan sedikit larut dalam air. Contoh: kuersetin (semipolar) 3. Glikosida flavonoid tidak larut dalam heksan, E, kloroform, eter; sedikit larut dalam etil asetat dan etanol; serta sangat larut dalam air. 7 Gambar 2. Rumus Struktur Flavonoid Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Flavonoid 2.2.3 Fenolik Fenolik (C6H6OH) merupakan salah satu senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil yang terikat pada cincin benzena. Senyawa fenol memiliki beberapa nama lain seperti asam karbolik, fenat monohidroksi benzena, asam fenat, asam fenilat, fenil hidroksida, oksi benzena, benzenol, monofenol, fenil hidrat, fenilat alkohol dan fenol alkohol (Nair et al. 2008). Sementara polifenol merupakan bagian dari senyawa fenolik yang memiliki lebih dari satu senyawa gugus fenol. Banyaknya variasi gugus yang tersubtitusi pada kerangka utama fenol menjadikan kelompok fenol mempunyai lebih dari 8000 jenis senyawa (Marinova et al. 2005). Gambar 3. Rumus Struktur Fenol Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fenol 8 2.3 Botok Menurut Soewitomo (2015) botok adalah salah satu masakan khas daerah Indonesia yang memiliki rasa dan aroma yang khas pula. Ciri khas masakan botok dapat dilihat dari pembungkusnya yaitu menggunakan daun pisang, dengan penambahan aneka bumbu-bumbu dapur pada bahan utama dalam pembuatannya. Cara mengolahnya dengan cara dikukus (steaming) dan tidak menggunakan minyak goreng sedikit pun. Aroma yang khas dari botok ini bisa kita rasakan pada saat botok dalam keadaan dikukus. Bahan-bahan utama dalam pembuatan botok yaitu tempe yang dipotong kecil-kecil, kemudian ditambahkan kelapa muda yang sudah diparut kemudian dicampurkan dengan bumbu-bumbu. Jadi masakan botok ini adalah salah satu masakan sehat khas Indonesia karena dilihat dari cara pengolahannya dan bahan- bahan untuk pembuatannya. 2.4 Bahan Pembuatan Botok Bahan baku pembuatan botok baiasanya terdiri dari kelapa, tempe, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kemiri, ketumbar, gula merah, garam. Secara rinci bahan tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Kelapa Kelapa (Cocos nucifera L.) dikenal sebagai pohon “kehidupan”. Daging buahnya dilapisi kulit tipis, dilindungi tempurung keras, sabut tebal dan kulit luar yang halus permukannya. Kelapa merupakan pohon yang mempunyai berbagai kegunaan dan potensi serta mudah didapatkan di Philipina, Malaysia dan Indonesia. Air kelapa dapat digunakan untuk minuman dan nata de coco. Daging kelapa diproses agar dapat 9 mengeluarkan santan kelapa yang dapat digunakan untuk masakan. Kelapa menjadi sangat penting yang dapat mempengaruhi kualitas produk makanan yang dihasilkan, terutama dapat mempengaruhi tekstur dari sebuah produk. Di Indonesia secara tradisional, kelapa muda banyak digunakan dalam pembuatan masakan seperti pada botok dan buntil di Jawa dan pembuatan belacan di Aceh. Kelapa tua djadikan untuk masakan seperti rendang, dan lodeh. Telah ada beberapa kajian mengenai penggunaan kelapa tua dalam makanan yang berhubungan dengan kesehatan konsumen, namun terhadap kelapa muda belum ada kajian. Pemanfataan kelapa muda lebih unggul, karena seluruh daging kelapa dapat digunakan, sedangkan pada kelapa tua hanya bentuk santan atau minyaknya. Kelapa muda ditandai dengan batoknya berwarna putih, daging buahnya lembut dan lunak. Kelapa tua ditandai dengan batoknya yang berwarna hitam, daging buahnya keras dan berserat. Untuk pembuatan botok kelapa yang digunakan adalah kelapa parut yang masih muda. 2. Tempe Tempe merupakan salah satu makanan dari hasil fermentasi kacang kedelai atau jenis kacang-kacangan lainnya yang dalam proses pembuatannya menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Tempe pada umumnya dibuat secara tradisional dan merupakan salah satu sumber protein nabati. Di Indonesia pembuatan tempe sudah menjadi industri rakyat. Tempe juga banyak mengandung berbagai nutrisi yang di perlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat,dan mineral. Tempe adalah produk fermentasi yang amat dikenal oleh jamur Rhizopus (Muthamainna et al. 2016). Di Indonesia, tempe dikonsumsi oleh hampir semua tingkatan masyrakat hampir 10 di seluruh Indonesia terutama di Jawa dan Bali. Tempe yang digunakan sebagai campuran botok dengan penambahan daun sembukan adalah tempe yang terbuat dari kedelai. 2.5 Proses Pengolahan Botok Pemilihan bahan Penimbangan bahan Kelapa parut muda, dan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan (bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, cabai merah, cabai rawit, gula dan garam) Pencampuran seluruh bahan Pembungkusan bahan-bahan yang sudah dicampur rata menggunakan 2 lapis daun pisang Pengukusan selama +40 menit
Recommended publications
  • DKBM Indonesia
    FOODGROUP FOODNAME ENERGY PROTEIN FATS CARBHDRT CALCIUM PHOSPHOR IRON VITA VITB1 VITC F-EDIBLE (BDD) F-WEIGHT AA Arrowroot 102 1.00 0.20 24.10 28.00 35 1.70 0 0.06 2.0 100 100 AA Belitung 145 1.20 0.40 34.20 26.00 54 1.40 0 0.10 2.0 85 100 AA Belitung kukus 145 1.20 0.40 34.20 21.00 48 0.90 0 0.08 1.2 100 100 AA Beras benir 339 7.70 4.40 73.00 22.00 272 3.00 0 0.55 0.0 100 100 AA Beras giling 360 6.80 0.70 78.90 6.00 140 1.00 0 0.12 0.0 100 100 AA Beras giling pelita I/1 366 7.60 1.00 78.90 59.00 258 0.80 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras giling pelita II/1 396 9.50 1.40 77.10 68.00 171 1.40 0 0.26 0.0 100 100 AA Beras jagung 345 9.10 2.00 76.50 14.00 311 3.70 0 0.17 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam 356 7.00 0.70 78.00 10.00 148 1.00 0 0.20 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam kukus 181 4.00 1.20 37.30 9.00 144 1.70 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras ketan hitam tumbuk 360 8.00 2.30 74.50 10.00 347 6.20 0 0.24 0.0 100 100 AA Beras ketan putih 362 6.70 0.70 79.40 12.00 148 1.00 0 0.16 0.0 100 100 AA Beras ketan putih kukus 163 3.00 0.40 35.70 4.00 55 0.70 0 0.07 0.0 100 100 AA Beras ketan putih tumbuk 361 7.40 0.80 78.40 13.00 157 3.40 0 0.28 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 359 7.50 0.90 77.60 16.00 163 0.00 0 0.21 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk 352 7.30 0.90 76.20 15.00 257 4.20 0 0.34 0.0 100 100 AA Beras merah tumbuk (kukus) 149 2.80 0.40 32.50 6.00 63 0.80 0 0.06 0.0 100 100 AA Beras paboiled 364 6.80 0.60 80.10 5.00 142 1.00 0 0.22 0.0 100 100 AA Beras pecah kulit 335 7.40 1.90 76.20 12.00 290 2.00 0 0.32 0.0 100 100 AA Beras rojolele 357 8.40
    [Show full text]
  • Restoranoran Jilid 2
    Prihastuti Ekawatiningsih, dkk. RESTRESTORANORAN JILID 2 SMK RI HAN U DA W Y T A U N T I Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang RESTRESTORANORAN JILID 2 Untuk SMK Penulis : Prihastuti Ekawatiningsih Kokom Komariah Sutriyati Purwanti Perancang Kulit : TIM Ukuran Buku : 17,6 × 25 cm NUG EKAWATININGSIH, Prihastuti. a Restoran Jilid 2 untuk SMK oleh Prihastuti Ekawatiningsih, Kokom Komariah, Sutriyati Putwanti --- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. x, 166 hlm Daftar Pustaka : Lampiran A Glosarium : Lampiran B ISBN : 978-979-060-003-4 ISBN : 978-979-060-005-8 Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.
    [Show full text]
  • Utilization of Araceae by Local Community in Cisoka Village, Cikijing Sub-District, Majalengka District, West Java, Indonesia
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 19, Number 2, March 2018 E-ISSN: 2085-4722 Pages: 640-651 DOI: 10.13057/biodiv/d190236 Utilization of Araceae by local community in Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java, Indonesia ASEP ZAINAL MUTAQIN, MUTHI FATHARANI, JOHAN ISKANDAR, RUHYAT PARTASASMITA♥ Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia. Tel. +62-22-7796412 ext. 104. Fax. +62-22-7794545. ♥email: [email protected]; [email protected] Manuscript received: 30 June 2017. Revision accepted: 21 March 2018. Abstract. Mutaqin AZ, Fatharani M, Iskandar J, Partasasmita R. 2018. Utilization of Araceae by local community in Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java, Indonesia. Biodiversitas 19: 640-651. Various species of Araceae plants are widely used by the tribes of Sunda as food. However, cultivation is increasingly rare inWest Java region, and is found in some places only. One area where many people still grow Araceae plants is Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java Province, Indonesia. This paper aims to explain the reason for the cultivation of Araceae by the local community in the Village of Cisoka. This study used a combination of qualitative and quantitative methods, but the former was used more than the latter The primary data were collected through structured and semi-structured interviews, participant observation, exploration, and plant sample collection. The data were analyzed descriptively with emic and ethic approaches. The results of the study showed that 20 species and 13 varieties (landraces) of Araceae plants were used by the community.
    [Show full text]
  • À La Carte Menu Appetizer Soup Main Course Pasta And
    À LA CARTE MENU APPETIZER Chef Salad Grilled chicken breast strips, bacon, avocado slice, cheddar cheese, hard boiled eggs, tomatoes, cucumber and red onion on a bed of fresh garden Caesar Salad With poached egg, bacon bits and sourdough crouton Lumpia Mata Langit Spring rolls stued with vegetables and peanut sauce Lotek Watu Kendil Indonesian salad with spinach, long bean, cucumber, cabbage, young papaya served with peanut sauce and local crackers SOUP Spinach Soup Served with garlic crouton Tom Yam Soup Hot and sour traditional Thailand prawn soup MAIN COURSE Roasted Chicken Breast Chicken breast llet with spinach and beef bacon with mashed potatoes and roasted vegetable Red Snapper Fillet Snapper llet with mashed potato, roasted green asparagus, feta cheese and anchoïade Filleto di Manzo Grilled tenderloin, potato wedges and mixed salad PASTA AND RICE Homemade Ravioli Prawn raviolis with pink avor extract sauce Spinach or Pumpkin Raviolis Served with salvia butter sauce Spaghetti Your choice of bolognaise, napolitana, carbonara, pesto or aglio olio e pepperoncini Lasagna Verde Classic baked layered pasta and béchamel with mozzarella and parmesan cheese All prices are subject to 21% tax and service ASIAN AND NUSANTARA Soto Ayam Bathok Traditional chicken broth soup with glass noodle, cabbage, leek, celery, tomato, egg, tofu, bean cake, potato cake, sambal and crackers Nasi Goreng Gleyoran Fried rice with chicken, beef or seafood accompanied with indonesian pickles, fried egg & crackers Chicken | Beef | Seafood Sop Buntut Traditional
    [Show full text]
  • Kajian Asam Lemak Kelapa Tua Dan Muda (Cocos Nucifera L
    Rita Hayati (2009) J. Floratek 4: 18 - 28 PERBANDINGAN SUSUNAN DAN KANDUNGAN ASAM LEMAK KELAPA MUDA DAN KELAPA TUA (Cocos nucifera L.) DENGAN METODE GAS KROMATOGRAFI Comparation of Composition and Content of Fatty Acid in Young Coconut and Mature Coconut (Cocos Nucifera L.) with Chromatografi Method Rita Hayati Fakultas Pertanian Unsyiah, Darussalam Banda Aceh ABSTRACT Objectives of this research was to evaluate the differences in composition and contents of fatty acid between the young and mature coconut and to provide information for health aspects. Results showed that content of lauric acid and myristic acid of young coconut were lower than those of mature coconut. Medium Chain Glycerides (MCT) C8 of young coconut was also lower than that of mature coconut. Coconut oil rate of mature and young coconut at this study was 131,80 %. Keywords : Saturated acid, acid lauric, young coconut, mature coconut PENDAHULUAN Minyak kelapa tua terdiri dari 48.2% asam laurat (C12:0) dan 16.6% asam Kelapa (Cocos nucifera L.) miristat (C14:0) yaitu asam lemak dikenal sebagai pohon ”kehidupan”. berantai sederhana yang baik untuk Daging buahnya dilapisi kulit tipis, kesehatan. Asam laurat merupakan dilindungi tempurung keras, sabut asam lemak yang dijumpai dalam tebal dan kulit luar yang halus susu ibu (Enig 1998). permukaannya (Roberto et al., Di dalam tubuh, asam laurat 1996). Kelapa merupakan pohon akan diubah menjadi monogliserida yang mempunyai berbagai kegunaan laurat yang bekerja sebagai anti- dan potensi serta mudah didapati di viral, anti bakteri dan anti protozoal. Pilipina, Malaysia dan Indonesia. Senyawa ini melawan virus yang Air kelapa digunakan untuk dilapisi lipid seperti HIV, herpes, minuman dan nata de coco.
    [Show full text]
  • Satuan Lingual Nama Lauk Dan Sayur Serta Dasar Penamaannya Pada Dan Tujuh Rumah Makan Di Yogyakarta
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SATUAN LINGUAL NAMA LAUK DAN SAYUR SERTA DASAR PENAMAANNYA PADA www.femina.co.id, www.cookpad.com DAN TUJUH RUMAH MAKAN DI YOGYAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Noventa Retno Prahastuti NIM : 124114016 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i T' I ,,,1 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI @9$11'2 Juli.2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Skripsi berjudul “Satuan Lingual Nama Lauk dan Sayur serta Dasar Penamaannya pada www.femina.co.id, www.cookpad.com dan Tujuh Rumah Makan di Yogyakarta” ini penulis persembahkan bagi Ibu M.G. Dwi Waluyastuti (1954- 2005) dan bapak G.A. Sarjono serta untuk almamater Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuatkarya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Berbah, 18 Juli 2016 Yang/"h menyatakan Noventa Retno Prahastuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Noventa Retno Prahastuti Nomor mahasiswa : 124114016 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “SATUAN LINGUAL NAMA LAUK DAN SAYUR SERTA DASAR PENAMAANNYA PADA www.femina.co.id, www.cookpad.com DAN TUJUH RUMAH MAKAN DI YOGYAKARTA” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
    [Show full text]
  • PENGARUH PENAMBAHAN DAUN SEMBUKAN (Paederia Scandens) PADA PEMBUATAN BOTOK TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN
    PENGARUH PENAMBAHAN DAUN SEMBUKAN (Paederia scandens) PADA PEMBUATAN BOTOK TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN MUHAMMAD ARIF FIANDI SANTOSO 5515131783 Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASI SENI KULINER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 PENGARUH PENAMBAHAN DAUN SEMBUKAN (Paederia Scandens) PADA PEMBUATAN BOTOK TERHADAP DAYA TERIMA KOMSUMEN MUHAMMAD ARIF FIANDI SANTOSO Pembimbing : Yati Setiati dan Annis Kandriasari ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penambahan daun sembukan (Paediria Scandens) pada pembuatan botok terhadap daya terima konsumen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Waktu pelaksanaan dilakukan pada bulan Mei 2017 hingga Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada pembuatan botok dengan penambahan daun sembukan yang sudah diiris sebanyak 10%, 20% dan 30%. Penilaian dilakukan dengan uji organoleptik terhadap aspek warna, rasa, aroma dan kelembapan kepada 30 orang panelis agak terlatih. Hasil uji daya terima konsumen secara deskriptif menunjukan bahwa rata-rata tertinggi botok dengan penambahan daun sembukan sebanyak 20% adalah 4,4 untuk aspek warna. Nilai rata-rata tertinggi untuk aspek rasa pada botok dengan penambahan daun sembukan 20% adalah 4,43. Nilai rata-rata tertinggi untuk aspek aroma pada botok dengan penambahan daun sembukan 20% adalah 4,17. Nilai rata-rata tertinggi untuk aspek kelembapan pada botok dengan penambahan daun sembukan 20% adalah 3,97. Berdasarkan dari hasil uji Friedman menunjukan bahwa terdapat pengaruh pada pembuatan botok dengan penambahan daun sembukan pada aspek warna sehingga penelititan dilanjutkan dengan uji Tuckey. Sedangkan untuk aspek rasa, aroma dan kelembapan pada pembuatan botok dengan penambahan daun sembukan sebanyak 10%, 20% dan 30% terhadap daya terima konsumen tidak terdapat pengaruh sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke uji Tuckey.
    [Show full text]
  • Buntil Daun Singkong
    Buntil daun singkong ~ Mia Wati ~ Kali ini aku hikin buntil karna lagi kangn kampung. Alhamdulillah pas tadi bikin suami nambah terus smp 4piring seneng nya . remas.nu ~ Info Selengkapnya ~ Page 1 of 20 Bahan-bahan bahan isian 2 kepal kelapa parut 5 buah cabe kriting 1/2 ruas kencur 500 gram Teri nasi 4 siung bawang merah 2 siung bawang putih Gara, lada, micin, royko daun singkong yg direbus 1 sdm garam 2 gayung air untuk merebus daun singkong bahan kuah nya 2 bungkus santan kara yg 65ml 6 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 buah kemiri 5 buah cabe jablay 1 buah cengkeh bisa pakai bisa tdk 1 buah sereh memarkan 2 lembar daun salam Merica bubuk 1 sdm saus cabai Masako Garam Kunyit bubuk Lada bubuk 1 sdm gula pasir 4 gelas air Minyak goreng untuk menumis bumbu Tali rapia untukremas.nu menali daun singkong Page 2 of 20 Langkah-langkah pembuatan Cuci teri nasi sampai terinya tdk terasa asin. Atau bisa juga teri dicuci dan direndam 30menit agar teri nya tdk tersa asin lalu buang air rendaman nya. Cuci daun singkong, masukan 2 gayung air 1sdm garam rebus daun singkong sampai matang kira2 30menit. Setelah matang angakt daun singkong tunggu hingga aga dingin. remas.nu Page 3 of 20 remas.nu Page 4 of 20 remas.nu Page 5 of 20 Untuk membuat isiannya, ulek halus cabe kriting, bawang putih bawang merah, kencur, dan tumis hingga harum, masukan teri nasi aduk aduk msuakn 2kepal kelapa parut tambahkan bumbu penyedapnya. Tumis hingga matang remas.nu Page 6 of 20 remas.nu Page 7 of 20 remas.nu Page 8 of 20 Selanjutnya daun singkong beri isiannya, dan brntuk bentuk talikan daun singkong dengan rapia yg sudah dipotong kecil.
    [Show full text]
  • The Importance of Colocasia Esculenta in West Java, Indonesia
    , I The Importance of Colocasia Esculenta In West Java, Indonesia S. Sastfapradja ano G.G. Hambali National BioiogicalIt:tStitute, Bogor, Indonesia \ Introduction \ " For many years, Indonesia has tried to be self-sufficient in producing rice. How serious the attempt is can easily be seen from the wide use of the high yielding varieties, the heavy employment of fertilizers and insecticides, as well as the touch of the modem equipment. However, the importation of rice is not decreasing but is increasing with time. • ; To ease the burden, the government has set ft political will that the target of food pr6duction will no longer be rice only. With this policy, it is hoped that t}le staple food will no longer be rice-oriented .• Instead, other available plant resources will be used accordingly. With regard to calorie. resources, tuber crops have been used for centuries. The . most importaht among these is cassava. This is due to the fact that cassava is easy to grow and its uses vary according to the need. \ In addition to cassava, there are other species of tuber crops grown in Indonesia. Though most of them are not so important in terms of the national economy, their role in subsistence agriculture is great. Together with grail! legumes as a source of pro­ tein, they constitute the major diet for the people. Compared to other minor tuber crops, taro cultivation Is done in a more system­ atic way. It demands more attention on land preparation and other agronomical prac­ tices than the rest of the minor tuber crops. In return, Hie Jlconomic value of taro is muclt higher because the selling price of the individual corm is high.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji Plagiat
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI THE DOMINANT IDEOLOGY IN THE TRANSLATION OF JAVANESE CULTURAL CONCEPTS IN MANGUNWIJAYA’S DURGA/UMAYI A THESIS Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Magister Humaniora (M. Hum) Degree In English Language Studies by Tri Septa Nurhantoro Student Number: 106332002 THE GRADUATE PROGRAM OF ENGLISH LANGUAGE STUDIES SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI STATEMENT OF ORIGINALITY This is to certify that all ideas, phrases, sentences, unless otherwise stated, are the ideas, phrases, and sentences of the thesis writer. The writer understands the full consequences including degree cancellation if he took somebody else’s ideas, phrases or sentences, without proper references. iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tri Septa Nurhantoro Nomor Mahasiswa : 106332002 Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: THE DOMINANT IDEOLOGY IN THE TRANSLATION OF JAVANESE CULTURAL CONCEPTS IN MANGUNWIJAYA’S DURGA/UMAYI beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
    [Show full text]
  • Utilization of Araceae by Local Community in Cisoka Village, Cikijing Sub-District, Majalengka District, West Java, Indonesia
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 19, Number 2, March 2018 E-ISSN: 2085-4722 Pages: 640-651 DOI: 10.13057/biodiv/d190236 Utilization of Araceae by local community in Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java, Indonesia ASEP ZAINAL MUTAQIN, MUTHI FATHARANI, JOHAN ISKANDAR, RUHYAT PARTASASMITA♥ Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia. Tel. +62-22-7796412 ext. 104. Fax. +62-22-7794545. ♥email: [email protected]; [email protected] Manuscript received: 30 June 2017. Revision accepted: 21 March 2018. Abstract. Mutaqin AZ, Fatharani M, Iskandar J, Partasasmita R. 2018. Utilization of Araceae by local community in Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java, Indonesia. Biodiversitas 19: 640-651. Various species of Araceae plants are widely used by the tribes of Sunda as food. However, cultivation is increasingly rare inWest Java region, and is found in some places only. One area where many people still grow Araceae plants is Cisoka Village, Cikijing Sub-district, Majalengka District, West Java Province, Indonesia. This paper aims to explain the reason for the cultivation of Araceae by the local community in the Village of Cisoka. This study used a combination of qualitative and quantitative methods, but the former was used more than the latter The primary data were collected through structured and semi-structured interviews, participant observation, exploration, and plant sample collection. The data were analyzed descriptively with emic and ethic approaches. The results of the study showed that 20 species and 13 varieties (landraces) of Araceae plants were used by the community.
    [Show full text]
  • BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran A
    BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran a. Definisi Media Pembelajaran Kata media ( singular medium) berasal dari bahasa Latin yang berarti antara atau perantara, yang merujuk pada sesuatu yang menghubungkan informasi antar sumber dan penerima informasi, Yaumi (2018:5). Dalam studi komunikasi, istilah media sering dilekatkan pada kata massa, mass media, yang perwujudannya dapat dilihat dalam bentuk surat kabar, majalah, radio, video, televisi, komputer, internet, dan sebagainya. Batasan lain telah dikemukakan oleh lembaga Association for Education Communication Technologi (AECT) yang memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang digunakan orang untuk mengeluarkan pesan atau informasi. Gerlach dan Ely dalam Kustandi (2013: 7-8) mengatakan apabila dipahami secara garis besar maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Yaumi (2018: 7) media pembelajaran merupakan semua bentuk peralatan fisik yang didesain secara terencana untuk menyampaikan informasi serta membangun interaksi. Munadi (2013: 7) mengartikan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan 10 belajar yang kondusif ketika penerima dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sedangkan menurut Sanaky (2013: 3) memberikan pengertian yang lebih luas, media pembelajaran adalah alat metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dikatakan media pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran berupa sebuah peralatan atau media yang digunakan sebagai perantara pesan dari pendidik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
    [Show full text]