PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN SIKAP, MINAT, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD KANISIUS GAYAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Nicodemus Yordan Adheyanto NIM. 071134001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

“IMAJINASI ADALAH SEGALANYA, KILASAN DARI MASA DEPAN” Albert Einstain

Skripsi ini saya persembahan kepada: 1. Tuhanku Yesus Kristus, sumber inspirasiku. 2. Bunda Maria, yang selalu menuntunku pada sumber inspirasiku. 3. Ayah yang aku kasihi, Nicolaus Tujiyantono. 4. Ibu yang aku kasihi, Yuliana Sarjiyem. 5. Adik-adik saya Brigita Krisnilasari Yulianto dan Leonardus Gangga Setiyanto. 6. Simbah Daliyah. 7. Para Leluhurku. 8. Teman-teman PGSD. 9. Teman-teman staf kesekretariatan PLPG Rayon 38.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN SIKAP, MINAT, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN PEDAGOGI REFLEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD KANISIUS GAYAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nicodemus Yordan Adheyanto Universitas Sanata Dharma 2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan pedagogi reflektif meningkatkan 1) sikap belajar siswa, 2) minat belajar siswa, 3) prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Mata Pelajaran IPS kompetensi dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Metode penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) pada siswa kelas VB SD Kanisius Gayam sebanyak 24 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Instrumen penelitian berupa 10 item skala sikap dan minat, 5 indikator pengamatan sikap dan minat, 5 indikator wawancara terhadap guru untuk mengukur sikap dan minat belajar, serta 20 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Analisis data dilakukan dengan membandingan nilai rata-rata kondisi awal, akhir siklus 1 dan akhir siklus 2, serta membandingkan rata-rata kenaikan dengan T- test. Data penelitian menunjukkan, hasil kondisi awal : siklus I : siklus II, pada indikator nilai rata-rata sikap belajar = 61,38 : 68,33 : 80,93, nilai rata-rata minat belajar siswa = 58,25 : 71,25 : 81,47, dan nilai rata-rata prestasi belajar = 67,50 : 69,31 : 78,75. Berdasar hasil tersebut menunjukkan bahwa, nilai rata-rata sikap belajar siswa kondisi awal : siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara signifikan, demikian juga pada nilai rata-rata minat belajar siswa, dan pada nilai rata-rata prestasi belajar siswa.

Kata kunci: pendekatan pedagogi reflektif, sikap belajar siswa, minat belajar siswa, prestasi belajar, mata pelajaran IPS.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ENRICHMENT OF STUDENTS’ LEARNING ATTITUDE, INTEREST, AND ACHIEVEMENT THROUGH A REFLEKTIVE PEDAGOGICAL APPROACH IN SOSIAL SCIENCE SUBJECT OF GRADE V EVEN SEMESTER – KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL GAYAM ACADEMIC YEAR OF 2010/2011

Nicodemus Yordan Adheyanto Sanata Dharma University 2012

The purpose of the research was to identify whether the implementation of a pedagogical approach was reflective in enrichment of the students’: 1) learning attitude, 2) learning interest,and 3) learning achievement in the basic competence of 2.1 in Social Science of the students of grade V - even semester, at Kanisius Elementary School Gayam, academic year of 2010/2011, concerning with “Describing the struggle of national heroes in the Dutch Colonial time and Japanese Occupation Period. The research method used in this research was a classroom action research, with 24 grade VB students of Kanisius Elementary School – Gayam as the subject under research. The research was developed in two cycles of actions with research instruments of ten scale items of attitude and interest, along with 5 indicators of observation on attitude and interest, another 5 indicators concerning interviews with the teacher to measure the students’ learning attitude and interest, while a set of 20 multiple choice questions was used to measure the students’ learning achievement. The instruments, based on statistical analyses, were qualified for the sake of the validity and reliability of the research. The data analyses was implemented by comparing the mean of achievement at the initial stage, the mean of achievement at the end of the first cycle, and at the end of the second cycle, and comparing the mean of increases by a T-test. The research data showed that the initial condition : first cycle : second cycle, the indicator of students’ mean scores in learning attitude, was 61.38 : 68.33 : 80.93; the mean of the students’ learning interest scores was 58.25 : 71.25 : 81.47, and the students’ achievement scores was 67.50 : 69.31 : 78.75 . The result indicated that mean of students’ learning attitude scores mean of the initial conditions : the first cycle : the second cycle increased significantly, and so were the students’ mean of learning interest score and the mean of learning achievements score.

Key terms: reflective pedagogical approach, students’ learning attitude, students’ learning interest, learning achievement, Social Science Subject

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulisan tugas akhir yang berupa skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: a. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Dharma b. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Dharma dan dosen pembimbing II,

terima kasih atas bimbingan, nasihat dan waktu yang telah diberikan dari awal

hingga tugas akhir ini selesai. c. Drs. B. Musidi. M. Pd. selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas

bimbingan, nasihat dan waktu yang telah diberikan dari awal hingga tugas

akhir ini selesai. d. Ibu Christina Isminarti, S. Pd. selaku kepala sekolah SD Kanisius Gayam e. Ibu Dwi Darmayani, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial SD Kanisius Gayam serta selaku mitra penulis dalam penelitian f. Seluruh siswa kelas VB angkatan 2010/2011

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

g. Segenap staf guru dan karyawan SD Kanisius Gayam h. Segenap staf Prodi PGSD i. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis secara spitiritual maupun material dari awal hingga tugas akhir ini

selesai. Penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan, kritik, saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir masa-masa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan penelitian tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...... v

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ...... vi

ABSTRAK ...... vii

ABSTRACT ...... viii

KATA PENGANTAR ...... ix

DAFTAR ISI ...... xi

DAFTAR TABEL ...... xv

DAFTAR GAMBAR ...... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Identifikasi Masalah ...... 4 1.3 Rumusan Masalah ...... 4 1.4 Batasan Istilah ...... 4

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Tujuan Penelitian ...... 6 1.6 Manfaat Penelitian ...... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ...... 8 2.1.1 Pendekatan Pedagogi Reflektif ...... 8 2.1.1.1 Pengertian Pedagogi Reflektif...... 8 2.1.1.2 Tujuan Pendekatan Pedagogi Reflektif ...... 9 2.1.1.3 Langkah-Langkah Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif ...... 9 2.1.2 Karakteristik Siswa Kelas V ...... 12 2.1.2.1 Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget...... 12 2.1.2.2 Tahap Perkembangan Anak Menurut Erikson ...... 13 2.1.2.3 Tahap Perkembangan Menurut Kohlberg ...... 13 2.1.3 Hakikat IPS ...... 13 2.1.3.1 Pengertian IPS ...... 13 2.1.3.2 Tujuan Mata Pelajaran IPS SD ...... 14 2.1.3.3 Pembelajaran IPS Di SD ...... 15 2.1.3.4 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS ...... 15 2.1.4 Sikap Belajar Siswa Terhadap IPS ...... 16 2.1.5 Minat Belajar Siswa Terhadap IPS ...... 17 2.1.6 Pretasi Belajar ...... 18 2.1.6.1 Pengertian Prestasi Belajar ...... 18 2.1.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...... 19 2.1.7 Tujuan Instruksional Menurut Bloom ...... 20 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya...... 25 2.3 Kerangka Berfikir...... 27 2.4 Hipotesis Tindakan...... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...... 30 3.1.1 Model Penelitian ...... 30

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2 Setting Penelitian ...... 31 3.3 Rancangan Penelitian ...... 32 3.3.1 Pra Penelitian ...... 32 3.3.2 Rencana Tindakan Penelitian ...... 33 3.3.2.1 Persiapan Penelitian ...... 33 3.3.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan ...... 34 3.4 Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ...... 40 3.4.1 Instrument Penelitian ...... 40 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ...... 46 3.5 Validitas dan Reliabilitas Intrumen ...... 48 3.5.1 Penentuan Validitas ...... 48 3.5.2. Penentuan Reabilitas ...... 48 3.6 Teknik Analisis Data ...... 56 3.6.1 Tes Tertulis...... 56 3.6.2 Angket Sikap dan Minat Belajar ...... 57 3.6.3 Lembar Pengamatan dan Wawancara ...... 58 3.6.4 Uji normalitas ...... 58 3.6.5 Uji Hipotesis ...... 59 3.7 Indikator Keberhasilan ...... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ...... 61 4.2 Hasil Penelitian ...... 69 4.2.1 Siklus Pertama ...... 69 4.2.1.1 Perencanaan (Planning) ...... 69 4.2.1.2 Tindakan (Acting) ...... 70 4.2.1.3 Pengamatan (Observing) ...... 72 4.2.1.4 Refleksi (Reflecting) ...... 86 4.2.2 Siklus II ...... 87 4.2.2.1 Perencanaan (Planning) ...... 87 4.2.2.2 Tindakan (Acting) ...... 87

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.2.3 Pengamatan (Observing) ...... 90 4.2.2.4 Refleksi (Reflecting) ...... 104 4.3 Pembahasan ...... 105 4.3.1 Peningkatan Sikap Belajar Siswa ...... 105 4.3.2 Peningkatan Minat Belajar Siswa ...... 106 4.3.3 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...... 107 4.4 Keterbatasan Penelitian ...... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...... 110 5.2 Saran ...... 113

DAFTAR REFERENSI ...... 115

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

JUDUL TABEL HALAMAN Tabel 1. Waktu penelitian ...... 32 Tabel 2. Kisi-kisi soal tes tertulis ...... 41 Tabel 3. Kisi-kisi angket sikap ...... 42 Tabel 4. Kisi-kisi angket minat ...... 43 Tabel 5. Lembar pengamatan ...... 44 Tabel 6. Pedoman wawancara guru ...... 45 Tabel 7. Uji validitas angket sikap ...... 49 Tabel 8. Uji validitas angket minat ...... 49 Tabel 9. Uji validitas soal pilihan ganda siklus I ...... 50 Tabel 10. Uji validitas soal pilihan ganda siklus II ...... 51 Tabel 11. Uji beda item angket sikap ...... 53 Tabel 12. Uji beda item angket minat ...... 53 Tabel 13. Uji beda pilihan ganda siklus I ...... 53 Tabel 14. Uji beda pilihan ganda siklus II ...... 54 Tabel 15. Kriteria koefisien reliabilitas ...... 55 Tabel 16. Uji reliabilitas angket sikap dan minat ...... 55 Tabel 17. Uji reliabilitas soal pilihan ganda siklus I dan II ...... 55 Tabel 18. Tabel indikator keberhasilan tiap siklus...... 60 Tabel 19. Tabulasi nilai angket sikap belajar kondisi awal ...... 62 Tabel 20. Tabulasi nilai angket minat belajar kondisi awal ...... 63 Tabel 21. Tabulasi nilai prestasi belajar kondisi awal ...... 64 Tabel 22. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi awal ...... 66 Tabel 23. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi awal ...... 67 Tabel 24. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi awal...... 68 Tabel 25. Jadwal pelaksanaan penelitian ...... 69 Tabel 26. Tabulasi nilai angket sikap belajar akhir siklus I ...... 72 Tabel 27. Tabulasi nilai angket minat belajar akhir siklus I ...... 73 Tabel 28. Tabulasi nilai prestasi belajar akhir siklus I ...... 74

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 29. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus I ...... 76 Tabel 30. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus I ...... 77 Tabel 31. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus I ...... 78 Tabel 32. Uji hipotesis sikap belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I 79 Tabel 33. Uji hipotesis minat belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I 80 Tabel 34. Lembar pengamatan sikap dan minat belajar ...... 81 Tabel 35. Lembar wawancara guru ...... 82 Tabel 36. Triangulasi sikap, dan minat belajar siswa siklus I ...... 84 Tabel 37. Uji hipotesis prestasi belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I ...... 84 Tabel 38. Kendala dan strategi pemecahan masalah siklus I ...... 86 Tabel 39. Tabulasi nilai angket sikap belajar akhir siklus II...... 91 Tabel 40. Tabulasi nilai angket minat belajar akhir siklus II ...... 92 Tabel 41. Tabulasi nilai prestasi belajar akhir siklus II ...... 93 Tabel 42. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus II ...... 94 Tabel 43. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus II ...... 95 Tabel 44. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus II ...... 96 Tabel 45. Uji hipotesis sikap belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II ...... 97 Tabel 46. Uji hipotesis minat belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II ...... 98 Tabel 47. Lembar pengamatan sikap dan minat belajar ...... 99 Tabel 48. Lembar wawancara guru ...... 100 Tabel 49. Triangulasi sikap, dan minat belajar siswa siklus II ...... 102 Tabel 50. Uji hipotesis prestasi belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II ...... 102 Tabel 51. Tabel evaluasi proses ...... 104 Tabel 52. Indikator Keberhasilan Tiap Siklus...... 108

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 1. Literatur Map dari Penelitian-penelitianSebelumnya ...... 27 Gambar 2. Proses Penyusunan Hipotesis ...... 29 Gambar 3. Skema model penelitian ...... 31 Gambar 4. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi awal ...... 66 Gambar 5. Grafik nilai angket minat belajar kondisi awal ...... 67 Gambar 6. Grafik nilai prestasi belajar kondisi awal ...... 68 Gambar 7. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi akhir siklus I ...... 76 Gambar 8. Grafik normalitas angket minat belajar kondisi akhir siklus I ...... 77 Gambar 9. Grafik normalitas prestasi belajar kondisi akhir siklus I ...... 78 Gambar 10. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I ...... 80 Gambar 11. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I ...... 81 Gambar 12. Grafik perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I ...... 85 Gambar 13. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi akhir siklus II ...... 94 Gambar 14. Grafik normalitas angket minat belajar kondisi akhir siklus II ...... 95 Gambar 15. Grafik normalitas prestasi belajar kondisi akhir siklus II ...... 96 Gambar 16. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket sikap kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II ...... 98 Gambar 17. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket minat kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II ...... 99 Gambar 18. Grafik perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II ...... 103

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN Lampiran 1. Silabus ...... 118 Lampiran 2.RPP ...... 127 Lampiran 3.LKS ...... 144 Lampiran 4. Soal Tes Pilihan Ganda & Kunci Jawaban ...... 162 Lampiran 5. Lembar Refleksi & Rencana Tindakan Pertemuan 1-4 ...... 173 Lampiran 6. Angket/Skala Sikap & Minat ...... 179 Lampiran 7. Uji Validitas Angket Sikap ...... 183 Lampiran 8. Uji Validitas Angket Minat ...... 185 Lampiran 9. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ...... 187 Lampiran 10. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ...... 190 Lampiran 11. Uji Beda Angket Sikap ...... 193 Lampiran 12. Uji Beda Angket Minat...... 194 Lampiran 13. Uji Beda Soal Pilihan Ganda Siklus I ...... 195 Lampiran 14. Uji Beda Soal Pilihan Ganda Siklus II ...... 196 Lampiran 15. Uji Reliabilitas Angket Sikap ...... 197 Lampiran 16. Uji Reliabilitas Angket Minat...... 197 Lampiran 17. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ...... 197 Lampiran 18. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II ...... 198 Lampiran 19. Uji Normalitas Angket Sikap Kondisi Awal ...... 199 Lampiran 20. Uji Normalitas Angket Sikap Siklus I ...... 199 Lampiran 21. Uji Normalitas Angket Sikap Siklus II ...... 200 Lampiran 22. Uji Normalitas Angket Minat Kondisi Awal ...... 200 Lampiran 23. Uji Normalitas Angket Minat Siklus I ...... 201 Lampiran 24. Uji Normalitas Angket Minat Siklus II ...... 201 Lampiran 25. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kondisi Awal ...... 202 Lampiran 26. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siklus I ...... 202 Lampiran 27. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siklus II ...... 203 Lampiran 28. Uji Hipotesis Angket Sikap Kondisi Awal dengan Siklus I ...... 204 Lampiran 29. Uji Hipotesis Angket Sikap Siklus I dengan Siklus II ...... 204

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 30. Uji Hipotesis Angket Minat Kondisi Awal dengan Siklus I ...... 205 Lampiran 31. Uji Hipotesis Angket Minat Siklus I dengan Siklus II ...... 205 Lampiran 32. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I ..... 206 Lampiran 33. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II ...... 206 Lampiran 34. Foto-Foto Penelitian ...... 207 Lampiran 35. Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD ...... 210 Lampiran 36. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian...... 212 Lampiran 37. Daftar Riwayat Hidup ...... 214

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran penting dalam proses pembentukan pribadi manusia secara utuh. Peran penting pendidikan tersebut sejalan dengan kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna. “Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna, diberi bekal untuk membentuk pribadinya secara utuh” (P3MP,

2008: 3). Bekal tersebut adalah hidup, tubuh, bakat, kemampuan, akal budi, dan kehendak bebas.

Selain berperan dalam proses pembentukan pribadi manusia secara utuh, pendidikan juga mempunyai peran dalam proses mewujudkan kebebasan manusia yang sejati. Peran tersebut, mempunyai tujuan untuk mengembangkan seluruh aspek yang ada dalam diri setiap manusia, “sehingga manusia dapat mengetahui, menyadari, dan menerima jati dirinya sebagai ciptaan yang berharga serta dicintai

Tuhan” (P3MP, 2008: 5).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok di jenjang pendidikan sekolah dasar, bahkan IPS juga digunakan sebagai salah satu mata pelajaran untuk Ujian Akhir Sekolah (UAS). Untuk itu, agar mendapat hasil yang baik dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan dipersiapkah secara matang oleh guru.

Mata pelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek dalam diri manusia yang berkaitan dengan kehidupan sosial, kemampuan bersosial, nilai-

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 nilai sosial dan kemanusiaan. Untuk itu, dalam menanamkan konsep-konsep IPS kepada siswa alangkah lebih baik apabila pembelajarannya dilakukan dengan melibatkan faktor interen siswa khususnya faktor psikologis siswa yaitu sikap dan minat belajar siswa. Kedua faktor tersebut dapat membantu siswa untuk memahami atau bahkan menanamkan dalam dirinya konsep-konsep IPS, sehingga siswa tidak hanya menghafal saja tetapi memaknai dan mau menerapkan konsep- konsep hidup bersosial dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses memaknai dan mau menerapkan konsep-konsep tersebut, siswa terlibat aktif dalam sebuah pembelajaran. Apabila siswa aktif untuk memaknai dan berusaha menerapkan pengetahuannya dengan cara yang konkrit maka pengetahuannya pun akan lebih dapat tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama bahkan tidak akan terlupakan, daripada pengetahuan yang hanya didapatnya dengan cara menghafal.

Selama ini metode yang digunakan oleh sebagian besar guru untuk mengajar IPS di sekolah dasar adalah metode mengajar yang masih tradisional serta bersifat informatif, yaitu guru cenderung menggunakan metode bercerita, berceramah, atau mendikte. Siswa cenderung bersifat pasif, yaitu hanya duduk, mendengarkan dan mencatat. Metode pembelajaran tersebut membuat siswa hanya membayangkan hal-hal yang diceritakan oleh gurunya, sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar, bahkan banyak yang merasa bosan, mengantuk, atau bahkan mencari kesibukan dan asik dengan kegiatannya sendiri.

Keadaan di atas sesuai dengan hasil observasi lapangan peneliti pada hari Sabtu,

18 Desember 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Dampak dari keadaan tersebut membuat siswa menjadi malas untuk belajar, memaknai pengetahuan atau bahkan menerapkan pengetahuannya ke dalam dunia konkrit, siswa menjadikan IPS sebuah mata pelajaran yang menakutkan, karena harus menghafalkan konsep-konsep IPS yang begitu banyak dalam waktu sekejap dan prestasi belajar menjadi rendah. Rendahnya prestasi belajar terlihat dari hasil data kondisi awal yang dilakukan pada hari Senin, 10

Januari 2011. Hasil data kondisi awal menunjukkan nilai sebagian siswa masih di bawah kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) yaitu 66. Ada 13 siswa dari 24 siswa yang nilainya di bawah KKM atau jika dipersentasikan 54% siswa nilainya di bawah KKM

Dewasa ini sudah banyak metode pembelajaran yang dirancang untuk mengatasi pembelajaran yang tradisional dan bersifat informatif tersebut, namun dalam penelitian ini peneliti akan mencobakan sebuah paradigma atau pendekatan yang dapat mengaktifkan siswa, dan mengarahkan siswa untuk memaknai pengetahuan yang mereka dapat dan mengajak untuk menerapkan konsep-konsep

IPS dalam dunia konkrit. Selain itu siswa mengalami perkembangan kepribadian yang utuh dan menyadari bahwa dirinya adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna serta memiliki kebebasan sejati.

Salah satu pendekatan atau paradigma yang sesuai untuk mata pelajaran

IPS adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). “PPR merupakan suatu pendekatan yang dapat membentuk pribadi siswa secara utuh, mewujudkan kebebasan sejati, dan mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 intelektual, religiusitas siswa, dan kemampuan siswa untuk mewujudkan nilai- nilai kehidupan dalam lingkungannya” (P3MP, 2008: 3-4).

Bertolak dari pandangan di atas maka penulis mengambil judul

“Peningkatan Sikap dan minat Belajar Siswa dengan Paradigma Pedagogi

Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap

Tahun Pelajaran 2010/2011”. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan tersebut sikap, minat, dan prestasi belajar siswa meningkat sehingga siswa dapat memaknai pengetahuan, menerapkan konsep-konsep IPS dalam dunia konkrit, mengalami perkembangan kepribadian utuh, dan menyadari bahwa dirinya adalah mahluk sempurna ciptaan Tuhan yang memiliki kebebasan sejati.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan dengan mempertimbangkan terbatasnya waktu, maka penelitian ini dibatasi pada proses peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa di kelas V SD Kanisius

Gayam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran IPS Standar Kompetensi

2.: Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Serta pada Kompetensi Dasar 2.1:

Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif.

1.3 Rumusan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah Pendekatan Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan sikap belajar

siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester genap pada mata pelajaran

IPS tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah Pendekatan Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan minat belajar

siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester genap pada mata pelajaran

IPS tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah Pendekatan Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester genap pada mata

pelajaran IPS tahun pelajaran 2010/2011?

1.4 Batasan Istilah

Batasan istilah pada penelitian ini adalah :

a. PPR merupakan cara pandang dalam pembelajaran bertujuan untuk

mengembangkan pribadi manusia secara utuh, yang memiliki unsur-unsur

pokok: konteks – pengalaman – refleksi – tindakan - evaluasi.

b. Sikap merupakan kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak

suatu yang berharga/baik atau tidak berharga/baik.

c. Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam diri subyek untuk

merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

dalam bidang itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

d. Prestasi belajar adalah hasil perubahan setelah proses belajar berupa

penguasaan pengetahuan (kognitif) yang dinyatakan dalam skor kemudian

dikonversikan dalam bentuk nilai.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan sikap belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap dengan menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata

pelajaran IPS tahun pelajaran 2010/2011.

2. Meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap dengan menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata

pelajaran IPS tahun pelajaran 2010/2011.

3. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap dengan menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata

pelajaran IPS tahun pelajaran 2010/2011.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi tambahan bacaan di perpustakaan sekolah.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi guru dalam menerapkan

pembelajaran berbasis pendekatan pedagogi reflektif.

3. Bagi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Mendapat pengalaman belajar dengan Pendekatan Pedagogi Reflektif.

4. Bagi Penulis

Mendapat pengalaman berharga dalam menerapkan pendekatan pedagogi

reflektif pada mata pelajaran IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II landasan teori berisi kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka membahas teori-teori yang relevan dengan penelitian, Hasil penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman penelitian yang pernah ada. Selanjutnya hasil penelitian dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang berisi jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pendekatan Pedagogi Reflektif

2.1.1.1. Pengertian Pedagogi Reflektif.

Menurut Tim PPR SD Kanisius dalam Seminar PPR di Yogyakarta, mengemukakan PPR adalah sebuah pendekatan yang dapat membentuk sikap dan kepridadian yang super dengan cara merefleksikan materi dan proses belajar guna menemukan nilai-nilai kehidupan. Menurut Yakob Dere Beonang dalam majalah

Educare (2010: 29) “PPR merupakan usaha mengembangkan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya dengan menekankan refleksi pengalaman atau fakta ke arah pembentukan karakter dan aksi kemanusiaan”.

Sedangkan menurut Yustina dalam majalah Educare (2010: 27) “PPR adalah sebuah proses pembelajaran yang tidak hanya berhenti pada pencapaian

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9 kompetensi dan ketrampilan saja, tetapi merupakan proses refleksi untuk menemukan dan menginternalisasi nilai-nilai kehidupan”.

Berdasar dari tiga pendapat di atas secara umum PPR dapat diartikan sebagai pendekatan yang mengembangkan kemampuan akademik, ketrampilan, dan sikap siswa lewat proses refleksi untuk menemukan nilai-nilai kemanusian dan kehidupan dalam materi dan proses pembelajaran.

2.1.1.2. Tujuan Pendekatan Pedagogi Reflektif

Tujuan Pembelajaran PPR menurut Pendidikan Yesuit (1987: 23) yaitu

“berusaha untuk memperkembangkan dalam diri para siswa kecakapan untuk memahami kenyataan dan menilainya secara kritis”. Kemampuan menanggapi kenyataan di sekitar secara kritis tersebut merupakan upaya untuk mempertajam pembelajaran yang telah diterima di sekolah dan di lingkungan sosial mereka, sehingga dihasilkan lulusan yang handal dan cakap dalam mengatasi permasalahan kehidupan di lingkungan sosialnya (Subagya, 2010: 22-25).

Tujuan pembelajaran PPR terwujud dalam 3 unsur tujuan pembelajaran.

Ketiga unsur tersebut meliputi competence, conscience dan compassion.

Competence merupakan kemampuan kognitif atau intelektual, conscience merupakan kemampuan afektif untuk menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sedangkan compassion merupakan kemampuan psikomotorik berupa tindakan konkret maupun batin disertai sikap bela rasa bagi sesama (Subagya, 2010: 23-24).

2.1.1.3. Langkah – Langkah Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Penerapan model pembelajaran PPR ini dirumuskan dalam sebuah siklus yang terdiri dari unsur-unsur pokok. Unsur-unsur pokok tersebut meliputi: konteks (context) – pengalaman (experience) – refleksi (reflection) – tindakan

(action) – evaluasi (evaluation) (P3MP, 2008: 8). Berikut penjabaran mengenai unsur-unsur pokok pada siklus pembelajaran PPR:

1. Konteks

Proses yang dilakukan oleh guru dan didukung dengan keterbukaan diri siswa. Proses ini mengajak siswa untuk mencermati konteks-konteks kehidupan yang ada pada diri siswa. Sedangkan guru berperan untuk menggali konteks- konteks kehidupan yang ada pada diri siswa dan mengamati sejauh mana siswa mencapai perkembangan pribadi yang utuh pada materi yang akan diajarkan

(Subagya, 2010: 43).

2. Pengalaman

Pengalaman adalah proses siswa memahami materi pembelajaran secara mendalam, dengan melibatkan seluruh kemampuannya (kognitif, afektif, dan psikomitor). Pengalaman dalam pembelajaran yaitu mencakup pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung merupakan pengalaman atas peristiwa yang dialami oleh siswa sendiri yang dikaitkan dengan mata pelajaran (Subagya, 2010: 52). Contoh dari pengalaman langsung yaitu bermain, diskusi, dan pengamatan. Sedangkan pengalaman tidak langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa bukan berasal dari pengalaman dirinya sendiri yaitu pengalaman melalui mendengarkan, melihat, dan membaca

(Subagya, 2010: 52).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

3. Refleksi

Refleksi merupakan unsur yang paling penting dan harus ada pada pembelajaran PPR. Refleksi merupakan proses mempertimbangkan dengan seksama menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi dan, pengalaman, serta ide-ide atau tujuan yang diinginkan (Subagya, 2010: 55). Refleksi menjadi penghubung antara pengalaman yang telah diperoleh siswa pada kegiatan pembelajaran dengan tindakan yang akan dilakukan oleh siswa. Melalui proses refleksi siswa diharapkan dapat memaknai proses pembelajaran dan menangkap nilai-nilai positif yang ada pada pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu diharapkan siswa mengalami perubahan pribadi yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya.

4. Tindakan

Langkah ini bersumber dari langkah refleksi yang telah dilakukan oleh siswa.

Hasil refreksi diwujudkan menjadi tindakan atau aksi yang disertai dengan semangat magis. Tindakan merupakan pertumbuhan batin yang mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin (hasil dari refleksi pengalaman) dan perwujudan dalam tindakan nyata. Pilihan batin merupakan momentum bagi siswa untuk memilih suatu nilai kebenaran sebagai miliknya (Subagya, 2010: 61). Sedangkan pilihan perwujudan tindakan nyata yaitu tindakan konsisten yang berdasar dari makna-makna hidup, sikap, nilai-nilai yang telah dipilih oleh siswa menjadi bagian dari dirinya (Subagya, 2010: 62).

5. Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Evaluasi dilakukan berdasar pada tujuan pendidikan PPR itu sendiri, yaitu membentuk manusia yang berkepribadian utuh, kompeten secara intelektual, bersedia untuk selalu berkembang, bersikap religius, penuh kasih dan memiliki tekad untuk berbuat adil dalam pelayanan yang tulus kepada sesama umat Allah.

Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan evaluasi yang menyeluruh pada aspek-aspek pengetahuan, perkembangan sikap, penentuan prioritas dan tindakan-tindakan nyata yang sesuai dengan prinsip menjadi orang demi orang lain “man for others” (Subagya, 2010: 63-64)

2.1.2. Karakteristik Siswa Kelas V

Siswa merupakan anak-anak yang mengikuti pelajaran dalam satuan pendidikan. Siswa memiliki tingkat perkembangan dan tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan usianya. Siswa kelas V SD adalah anak yang berada pada usia 11 tahun yang memiliki tahap perkembangan dan tugas perkembangan sesuai usianya. Berikut ini pemaparan tahap perkembangan dan tugas perkembangan menurut para ahli:

2.1.2.1. Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget

Menurut Piaget (dalam Thalib, 2010: 29) tahap perkembangan kognitif anak dibagi menjadi empat bagian, yaitu periode sensorimotor (usia 0–2 tahun), periode praoperasional (usia 2–7 tahun), periode operasional konkret (usia 7–11 tahun), periode operasional formal (usia 11 – 15 tahun). Berdasar tahap perkembangan tersebut siswa kelas V SD berada pada tahap operasional konkret

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13 di mana anak sudah memiliki kemampuan membentuk berbagai operasi mental, dan berfikir secara konkret.

2.1.2.2. Tahap Perkembangan Anak Menurut Erikson

Menurut Erikson (dalam Thalib, 2010: 25), perkembangan manusia dibagi dalam delapan tahap, yaitu bayi (0 – 1 tahun), masa kanak-kanak (1 – 2 tahun), masa pra sekolah (2 – 6 tahun), masa sekolah (6 – 12 tahun), masa remaja

(12 – 18 tahun), masa dewasa awal (19 – 40 tahun), masa dewasa (40 – 65 tahun), masa dewasa akhir ( > 65 tahun). Berdasar tahap perkembangan di atas anak kelas

V SD termasuk dalam tahap masa sekolah di mana anak belajar membuat keputusan, memperoleh keterampilan untuk bidang pendidikan dan pekerjaan, serta perkembangan potensi dasar anak.

2.1.2.3. Tahap Perkembangan Menurut Kohlberg

Menurut Kohlberg (dalam Sukmadinata, 2009: 119) yang disempurnakan

Helm dan Turner, tahap perkembangan moral dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra konvensi (masa bayi sampai kanak-kanak), konvensi (masa anak kecil sampai anak, dan tahap pasca konvensi (masa remaja sampai dewasa).

Berdasarkan pemaparan di atas siswa kelas V SD termasuk pada tahap konvensi yaitu anak berbuat baik agar dinilai baik atau mendapat pujian, dan anak berbuat baik karena patuh akan peraturan atau hukum.

2.1.3. Hakikat IPS

2.1.3.1. Pengertian IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Somantri berpendapat (dalam Sapriya, 2009: 11) pengertian Ilmu

Pengetahuan Sosial ada dua jenis, yaitu pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan tinggi. Pengertian pendidikan IPS untuk persekolahan adalah “penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan pendidikan” (dalam

Sapriya, 2009: 11). Sedangkan pengertian pendidikan IPS untuk perguruan tinggi adalah “seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan” (dalam Sapriya, 2009: 11).

Dari dua pengertian tersebut terlihat ada perbedaan istilah yaitu penyerderhanaan pada pengertiaan pendidikan IPS untuk persekolahan, dan pengertian pendidikan IPS untuk perguruan tinggi. Menurut Somantri “istilah perbedaan istilah penyerderhanaan dan seleksi mempunyai maksud untuk menunjukkan tingkat kesukaran bahan yang diberikan” (dalam Sapriya, 2009: 12).

Adanya pembedaan bahan ajar tersebut merupakan penyesuaian tingkat perkembangan anak, sehingga pada taraf persekolahan pendidikan IPS tidak diberikan terlalu luas yang dapat memberatkan siswa dalam memahami materi yang diberikan.

2.1.3.2. Tujuan Mata Pelajaran IPS SD

Pemberian Mata pelajaran IPS kepada siswa SD bukanlah tanpa tujuan.

Menurut Depdikbub (Kurikulum SD, 2006: 575) mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

“1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal dan global.”

2.1.3.3. Pembelajaran IPS di SD

Pembelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu yaitu pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran terpadu IPS SD melibatkan bidang studi geografi dan sejarah. Pembelajaran terpadu menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam belajar, dan membuat siswa dapat membuat keputusan tepat terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya

(Tim Pengembang PGSD, 2001: 6).

Menurut Nursid (1980: 80) dalam memberikan pembelajaran IPS perlu menggunakan teknik dan strategi yang tepat. Teknik dan strategi itu meliputi: “1) membina konsep dan mengembangkan generalisasi pada IPS, 2) mengajarkan keterampilan pada pengajaran IPS, 3) mengajarkan nilai dan sikap pada pengajaran IPS, 4) mengembangkan inkuiri dan berpikir, dan 5) prosedur bertanya efektif pada pengajaran IPS”.

2.1.3.4. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD

Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteliti adalah KD 2.1 pada mata pelajaran IPS kelas V semester 2. KD tersebut adalah mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Materi yang akan dibahas yaitu meliputi Pendudukan Belanda di Indonesia, sistem kerja paksa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16 perjuangan para tokoh pejuang melawan perjajahan Belanda pada abad ke-17 dan abad ke-18, perjuangan para tokoh pejuang melawan penjajahan Belanda pada abad ke-20, Sumpah Pemuda dan perjuangan para tokoh melawan penjajahan

Jepang.

2.1.4. Sikap Belajar Siswa Terhadap IPS

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa terlepas dari lingkungannya. Dalam berinteraksi tersebut sikap mempunyai peranan yang sangat vital dalam memberikan penilaian apakah obyek yang ada di sekitarnya berharga atau tidak bagi dirinya, memberi penilainan apakah senang atau tidak senang terhadap suatu obyek.

Dalam dunia pendidikan ada berbagai macam definisi sikap, antara lain, menurut Nurkancana (1983: 259) sikap adalah sebagai suatu kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu, sikap ini memberi arah kepada perbuatan atau tindakan seseorang. Sedangkan Winkel berpendapat

(1983: 30) sikap adalah kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga (baik) atau tidak berharga (tidak baik). Dalam sikap terdapat aspek kognisi, aspek afeksi, dan aspek konasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak, merespon terhadap obyek tertentu, dapat secara positif atau negatif dan mencakup tiga komponen pokok yaitu komponen kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17 menjawab pertanyaan tentang apa yang dipikirkan atau di persepsikan terhadap obyek, komponen afektif menjawab pertanyaan tentang apa yang dirasakan dalam emosinya terhadap obyek, dan komponen tingkah laku menjawab pertanyaan persiapan atau kesediaan untuk bertindak terhadap obyek.

Dalam Bidang IPS sikap siswa terhadap IPS merupakan kecenderungan siswa untuk menerima atau menolak pelajaran IPS berdasarkan penilaiannya terhadap IPS sebagai hal yang berguna / berharga (sikap positif terhadap IPS) atau sebagai hal yang tidak berguna / berharga (sikap negatif terhadap IPS). Penilain tersebut dapat terlibat dari sejauh mana kesediaan siswa untuk mau mendengarkan dengan penuh perhatian, memperhatikan aktivitas-aktivitas kelas, dan menghargai peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian Sikap belajar siswa dapat mengacu pada tujuan instruksional ranah afektif menurut Taksonomi

S. Bloom tingkat Penerimaan, Partisipasi, dan penilaian atau penentuan sikap

(dalam Winkel, 2004: 276).

2.1.5. Minat Belajar Siswa Terhadap IPS

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang minat.

Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau interest menyangkut aktivitas- aktivitas yang dapat secara bebas dilakukan oleh individu (dalam Nurkancana,

1983: 224). Sedangkan menurut Winkel (1983: 30) “minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang studi/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selain itu Hilgard memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18 rumusan “minat adalah kecenderungaan yang tetap untuk memperhatikan terus- menerus yang disertai rasa senang” (dalam Slameto, 2003: 58).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Dari definisi-definisi di atas juga dapat dikatakan bahwa minat erat hubungannya dengan perasaan, individu, obyek, aktivitas, dan situasi.

Dalam bidang studi IPS minat seseorang terhadap IPS merupakan kecenderungan siswa yang menetapkan untuk merasa tertarik pada IPS dan merasa senang berkecimpung dalam IPS. Minat besar pengaruhnya terhadap proses belajar siswa pada mata pelajaran IPS karena bila siswa mempunyai minat terhadap IPS maka siswa tersebut akan berbuat lebih giat belajar IPS dan hasil belajarnya juga akan lebih baik. Minat belajar siswa ditunjukkan dengan Mau merumuskan suatu rencana hidup yang selaras dengan kemampuan, minat, dan kepercayaannya, dan menunjukkan kebiasaan baik dalam keseharian. penilaian

Minat belajar siswa dapat mengacu pada tujuan instruksional ranah afektif menurut Taksonomi S. Bloom tingkat organisasi dan pembentukan pola hidup

(dalam Masijo, 1995: 94).

2.1.6. Prestasi Belajar

2.1.6.1. Pengertian prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Menurut Darsono (2000: 110) “prestasi belajar siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/ psikomotor, dan nilai sikap/afektif sebagai akibat inetraksi aktif dengan lingkungan”. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari tingkah laku siswa dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif setelah mereka memperoleh pengalaman belajar. Menurut Usman (1997:

29) “Perubahan kognitif siswa merupakan suatu perubahan yang menyangkut tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual”. Winkel (1983) menambahkan bahwa taraf prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan setelah proses belajar berupa penguasaan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif) dan ketrampilan (psikomotor) yang dinyatakan dalam skor yang dikonversikan ke dalam nilai.

2.1.6.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Arikunto (1990: 21) adalah:

“1) Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, terdiri dari: faktor biologis (seperti, usia, kematangan, dan kesehatan), faktor psikologis, seperti, kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar. 2) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa, terdiri dari: faktor manusia (baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat), faktor non manusia (seperti: alam dan lingkungan fisik).”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Menurut Carrol (dalam Sudjana, 1989:

40) bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5) kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas (1, 2, 3, 5) berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (4) adalah faktor di luar individu. Kedua faktor tersebut

(kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern sebagai faktor dari dalam diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar diri siswa.

2.1.7. Tujuan Instruksional Menurut Bloom

Menurut Bloom (dalam Masidjo, 2004: 92) bahwa “tiga tujuan instruksional yang dapat digunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu kognitif, afektif, psikomotor”. Berikut ini tingkatan-tingkatan ketiga tujuan instruksional yang dapat dinilai oleh guru:

1. Dalam ranah kognitif tingkat tingkah laku terdiri atas enam level. Ke enam

level tersebut menurut Bloom yang sudah direvisi (dalam Nugrahanta, 2009:

1-4), yaitu sebagai berikut:

a. Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Level pengetahuan ini mengacu pada kemampuan mengenal atau

mengingat materi yang sudah dipelajari dari taraf sederhana sampai pada taraf

sukar.

b. Pemahaman

Level pemahaman ini mengacu pada kemampuan memahami atau

menangkap makna materi yang dipelajari.

c. Penerapan

Level penerapan ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau

menerapkan suatu metode kerja pada suatu kasus yang nyata atau baru.

d. Analisis

Level analisis yaitu kemampuan untuk menerima suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya tersebut

dapat dipahami dengan baik dan tepat.

e. Evaluasi

Level evaluasi ini meliputi kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

bersama dengan pertanggungjawabannya, mengenai sesuatu atau beberapa

hal, yang berdasarkan suatu kriteria tertentu.

f. Menciptakan

Level menciptakan ini meliputi kemampuan membuat aneka gagasan, cara

melihat persoalan yang baru, dan memecahkan sebuah permasalahan. Pada

level menciptakan ini terdapat tiga fase yaitu membuat hipotesis, membuat

rencana, dan mengkonstruksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

2. Dalam ranah afektif siswa terdiri atas lima tingkat perilaku, yaitu sebagai

berikut:

a. Penerimaan

Pada tingkat penerimaan ini mencakup kepekaan akan adanya suatu

rangsangan dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut.

Kesediaan ini dinyatakan dalam memperhatikan sesuatu, namun perhatian ini

pasif (Winkel, 2004: 276).

b. Partisipasi

Tingkat partisipasi ini meliputi kesedian diri untuk rela memperhatikan

dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Kesediaan ini diwujudkan dalam

memberikan reaksi terhadap rangsangan yang disajikan (Winkel, 2004: 276).

c. Penilaian atau penentuan sikap

Pada tingkat penilaian atau penentuan sikap ini meliputi kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu yang diperoleh dalam kegiatan

belajar dan membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut (Winkel, 2004:

277).

d. Organisasi

Tingkat organisasi ini meliputi kemampuan membentuk sistem nilai

sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai yang diakui dan diterima, dipilah

kemudian ditempatkan pada skala nilai mana yang penting dan mana yang

tidak begitu penting (Winkel, 2004: 277).

e. Pembentukan pola hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Pada tingkat pembentukan pola hidup ini meliputi kemampuan untuk

menghayati nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut diolah secara

sadar, sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dalam

mengatur kehidupan sendiri (Winkel, 2004: 277).

3. Tingkatan pada ranah psikomotoris siswa terdiri atas tujuh bagian, yaitu

sebagai berikut:

a. Persepsi

Pada tingkat persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan

diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan

pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan.

Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran

akan hadirnya rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-rangsangan

yang ada (Winkel, 2004: 278).

b. Kesiapan

Pada tingkat kesiapan ini mencakup kemampuan untuk menempatkan

dirinya dalam keadaan akan memulai sesuatu gerakan atau rangkaian

gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani atau

mental sebelum suatu kegiatan dilakukan (Winkel, 2004: 279).

c. Gerakan terbimbing

Tingkat gerakan terbimbing ini mencakup kemampuan untuk melakukan

suatu rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang diberikan.

Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh menurut

contoh yang diperlihatkan atau didengarkan (Winkel, 2004: 278).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

d. Gerakan terbiasa

Tingkat gerakan terbiasa ini mencakup kemampuan untuk melakukan

suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih sepenuhnya,

tanpa memperlihatkan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini

dinyatakan dalam menggerakkan anggota-angota tubuh, sesuai dengan

prosedur yang tepat (Winkel, 2004: 278).

e. Gerakan kompleks

Pada tingkat gerakan kompleks ini mencakup kemampuan untuk

melaksanakan ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan

lancar, tepat dan efisien. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian

perbuatan yang beruntun dan menggabungkan beberapa sub atau bagian

ketrampilan menjadi satu kesatuan gerak-gerik yang teratur (Winkel, 2004:

279).

f. Penyesuaian pola gerakan

Tingkat penyesuaian pola gerakan ini mencakup kemampuan untuk

mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi

setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku. Kemampuan ini

dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilan yang telah mencapai

kemahiran (Winkel, 2004: 279).

g. Kreativitas

Pada tingkat kreativitas ini mencakup kemampuan untuk melahirkan pola

gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

Kemampuan ini dinyatakan dengan menunjukkan ketrampilan tinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

berani berfikir kreatif, sehingga dicapai kesempurnaan ketrampilan tersebut

(Winkel, 2004: 279).

Pada pembelajaran berbasis PPR penilaian prestasi belajar siswa tetap berpedoman pada teori Bloom. Perbedaannya hanya pada pengolongan tingkat instruksional. Pada pembelajaran berbasis PPR tingkat instruksional dibagi menjadi dua, yaitu tingkat akademik dan non akademik. Pada tingkat akademik penilaian terfokus pada aspek intektual siswa. Sedangkan pada tingkat non akademik penilaian terfokus pada aspek sikap, minat, ketrampilan.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya tentang Pendekatan Pedagogi

Reflektif, sikap belajar siswa, minat belajar siswa, dan prestasi belajar siswa :

Katarina (2010) yang berjudul “ Peningkatan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran IPS dengan Metode Kerja Kelompok Bagi Siswa Kelas II Semester 2

SD Kanisius Sorowajan Tahun Pelajaran 2009-2010”. Kondisi awal siswa yang sudah mencapai KKM sebesar 60%. Setelah tindakan penelitian siklus I terjadi peningkatan hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 65,6. Siswa yang belum mencapaki KKM sebanyak 14 siswa atau 37,3% dan yang sudah mencapai KKM sebanyak 19 siswa atau 62,7%. Hasil siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar

72,4 dengan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 25 siswa atau

75% dan yang belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 24,2%. Dengan hasil tersebut terjadi peningkatan dari pra penelitian sampai ke siklus II sebesar 18,4%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Dari hasil tersebut, metode kerja kelompok dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Lega (2011) yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan

Compassion Kelas II SD Kanisius Gayam”. pada kondisi awal mata pelajaran

PKn rata-rata nilai akhir 70,58 meningkat menjadi 82,59 pada akhir siklus II.

Rata-rata nilai akhir peserta didik pada mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan, yaitu dari 66,38 pada kondisi awal menjadi 84,04 pada akhir siklus

II. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan atau mengalami sendiri materi yang diajarkan, dapat meningkatkan nilai rata-rata conscience dan compassion peserta didik. Meskipun data kondisi awal tidak ada dokumentasi nilai conscience dan compassion, namun peningkatan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata conscience dan compassion dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata conscience peserta didik meningkat dari 84,62 pada akhir siklus I menjadi 93,84 pada akhir siklus II. Nilai rata-rata compassion peserta didik meningkat lebih banyak dari pada nilai conscience, yaitu dari 56,92 pada akhir siklus I menjadi 93,84 pada akhir siklus II. Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tematik dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas II SD

Kanisius Gayam.

Afindra (2011) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Dengan

Teknik Pembelajaran Mind Map Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Bagi Siswa Kelas IV A SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap Tahun

Pelajaran 2010/2011.” Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa adalah 58,97 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM hanya 34,38%. Namun setelah dilaksanakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 65,22 dengan jumlah siswa yang tuntas

KKM 47.83% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa mencapai

71.02 dengan jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM 78,26% dari 23.

Berikut ini literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya:

Sikap belajar, minat Pendekatan belajar, dan Prestasi pedagogi reflektif belajar

Katarina (2010) Metode kerja kelompok Lega (2011) dan prestasi belajar PPR dan competence, conscience, compassion Afindra (2010) Teknik mind map dan Yang diteliti prestasi belajar PPR dan sikap belajar, minat belajar, prestasi belajar

Gambar 1. Literatur Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya

2.3. Kerangka Berpikir

Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) mengarahkan peserta didik untuk dapat menyelami proses pembelajaran secara sadar, sehingga mendapatkan pengetahuan/pengalaman yang menjadikannya berkembang.

Pengetahuan/pengalaman yang didapat kemudian direfleksikan untuk dapat menentukan sikap apakah menerima atau menolak pengetahuan tersebut.

Rumusan dan penentuan sikap dievaluasi, sehingga bisa merumuskan tindakan yang lebih baik dan lebih konkret untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Proses pembelajaran dengan pendekatan PPR tidak hanya berhenti pada perumusan tindakan atau penentuan sikap, sikap positif yang telah didapat kemudian diolah sehingga menetap dalam diri siswa atau mengembangkan sikap positif siswa menjadi sebuah minat yang tertanam dengan erat dalam diri siswa.

Munculnya minat tersebut membuat siswa termotivasi mengikuti pelajaran IPS dan berusaha lebih giat dalam menerima pelajaran IPS, sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Jika Pendekatan Pedagogi Reflektif diterapkan dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Kanisius Gayam, sikap, minat dan prestasi belajar akan meningkat dari pencapaian sebelum menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif.

2.4. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS

meningkatkan sikap belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap Tahun Pelajaran 2010/1011.

2. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS

meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap Tahun Pelajaran 2010/1011.

3. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam semester

genap Tahun Pelajaran 2010/1011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesaskan dalam piramida terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari penelitian ini yang mulai dengan kajian pustaka, penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.

Variabel Variabel Pendekatan Pedagogi Reflektif Sikap, minat dan prestasi belajar Kajian Pustaka

Penelitian-penelitian sebelumnya

Kerangka berpikir

Hipotesis

Gambar 2. Proses Penyusunan Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III metode penelitian berisi jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrument, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan. Hal tersebut digunakan peneliti untuk penelitian ini.

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Model Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan sikap dan minat belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 9).

Lewin (dalam Kasboelah 2001) penelitian tindakan adalah penelitian yang berupa rangkaian kegiatan satu dengan kegiatan lainnya yang masih saling berhubungan, rangkaian kegitan tersebuat meliputi penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitain tindakan kelas merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan dalam lingkup pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan (Aqib, 2006: 18).

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas berfokus pada pemecahan masalah yang

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31 nyata terjadi di dalam kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya (Kunandar, 2008: 45).

Identifikasi Masalah

Perencanaan

PelaksanaanTindakan Refleksi Siklus 1

Observasi

Perencanaan Ulang

Siklus 2 PelaksanaanTindakan Refleksi

Obsevasi

Gambar 3. Skema model penelitian

(adaptasi dari Hopkins dalam Aqib, 2007: 31)

3.2 Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Gayam, JL. Ki Mangunsarkoro No

80, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

2. Subjek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Kanisius Gayam

Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

3. Objek penelitian

Sikap, minat, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS KD perjuangan

para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

4. Waktu penelitian

Pengambilan data dilaksanakan dari tanggal 31 Januari sampai 21 Februari

2011. Secara rinci waktu penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1. Waktu penelitian

2010 2011 Bulan No Keterangan 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Penyusunan

1 proposal V

penelitian Meminta ijin kepada sekolah 2 V untuk melakukan penelitian 3 Penelitian V V V 4 Pengolahan data V V V V V 5 Pembahasan V V V 6 Ujian V

3.3 Rancangan Penelitian

Peneliti merencanakan dua siklus dalam penelitian ini dan satu siklus terdiri dari satu pertemuan dengan lama tatap muka 2 x 40 menit. Adapun langkah- langkah yang harus ditempuh dalam melaksankan penelitian ini diantaranya:

3.3.1 Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

1. Meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD

untuk melakukan obsevasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

2. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V SD Kanisius

Gayam.

3. Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah.

4. Mengkaji kompetensi dasar, mendeskripsikan materi pokok yaitu perjuangan

para tokoh perjuangan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

5. Membuat kisi-kisi intrumen penilaian.

6. Menyusun angket sikap, minat, dan soal evaluasi.

7. Melakukan uji coba instrumen penelitian (angket sikap, minat, dan soal

evaluasi) di SD Cahaya Nur, Kudus.

8. Menentukan kondisi awal yang didapat dari nilai angket sikap, minat dan

prestasi belajar IPS kelas V pada kompetensi dasar perjuangan para tokoh

perjuangan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

3.3.2 Rencana Tindakan Penelitian

3.3.2.1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan mencakup:

1. Menyusun silabus IPS pada kompetensi dasar perjuangan para tokoh

perjuangan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang (lampiran 1, halaman

119-126).

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 2, halaman 128-143).

3. Menyusun lembar kerja siswa (lampiran 3, halaman 145-161).

4. Membuat kisi-kisi intrumen penilaian.

5. Membuat lembar pengamatan.

6. Membuat angket sikap, dan minat (lampiran 6, halaman 180-182).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

7. Membuat angket soal evaluasi (lampiran 4 halaman 163-172).

8. Membuat pedoman wawancara guru.

9. Membuat lembar refleksi dan rencana tindakan siswa (lampiran 5, halaman

174-178).

10. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan diajarkan.

3.3.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan, menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian antara lain :

 Rancangan Pembelajaran Siklus I (Pertemuan 1) a. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:

1) Siswa menjawab pertanyaan apersepsi “Apa julukan atau nama lain dari

daerah Aceh dan ?”

2) Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Siswa membentuk kelompok diskusi yang tiap kelompok terdiri dari 6

orang.

4) Siswa berdiskusi dalam kelompok.

5) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

6) Siswa menunjukkan lokasi perjuangan tokoh pejuang pada peta Indonesia.

7) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.

8) Siswa melakukan permainan estafet smart.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

9) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang sudah

disediakan oleh guru.

10) Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.

11) Siswa merencanakan tindakan yang ingin dilakukan pada lembar tindakan

yang sudah disediakan oleh guru.

12) Siswa membahas rencana tindakan dengan bimbingan guru.

13) Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru. b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. c. Pengamatan

1) Mengamati hasil refleksi yang telah dikerjakan peserta didik.

2) Mengamati perkembangan pola belajar, sikap dan minat peserta didik

selama pembelajaran d. Refleksi

1) Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran (kendala, kekurangan dan

temuan-temuan lain selama proses pembelajaran).

2) Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

3) Menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan

hasil pembelajaran untuk mempersiapkan pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

 Rancangan Pembelajaran Siklus I (Pertemuan ke-2)

a. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

1) Siswa menyanyikan lagu “Ibu Kita ”.

2) Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Siswa membentuk kelompok diskusi yang tiap kelompok terdiri dari 6

orang.

4) Siswa mendapat bahan diskusi berupa LKS.

5) Siswa berdiskusi dalam kelompok.

6) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.

7) Siswa melakukan permainan anak ayam mencari induknya.

8) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang sudah

disediakan oleh guru.

9) Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.

10) Siswa merencanakan tindakan yang ingin dilakukan pada lembar tindakan

yang sudah disediakan oleh guru.

11) Siswa membahas rencana tindakan dengan bimbingan guru.

12) Siswa mengerjakan soal evaluasi, angket sikap, angket minat, merangkum

materi yang sudah dibahas. b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. c. Pengamatan

1) Mengamati hasil refleksi, angket sikap, angket minat dan soal evaluasi yang

telah dikerjakan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

2) Mengamati perkembangan pola belajar, sikap dan minat peserta didik

selama pembelajaran

d. Refleksi

1) Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran PPR (kendala, kekurangan

dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran).

2) Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

3) Menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan

hasil pembelajaran untuk memutuskan apakah penelitian akan dihentikan

atau dilanjutkan ke siklus II.

 Rancangan Pembelajaran Siklus II (Pertemuan 1) a. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:

1) Siswa menjawab pertanyaan “Apakah kalian tahu di mana letak kantor pusat

organisasi Muhammadiah?”

2) Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Siswa membentuk kelompok diskusi yang tiap kelompok terdiri dari 4

orang.

4) Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli.

5) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di dalam kelompok asal.

6) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.

7) Siswa melakukan permainan mencari pasangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

8) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang sudah

disediakan oleh guru.

9) Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.

10) Siswa merencanakan tindakan yang ingin dilakukan pada lembar tindakan

yang sudah disediakan oleh guru.

11) Siswa membahas rencana tindakan dengan bimbingan guru.

12) Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru. b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. c. Pengamatan

1) Mengamati hasil refleksi yang telah dikerjakan peserta didik.

2) Mengamati perkembangan pola belajar, sikap dan minat peserta didik

selama pembelajaran d. Refleksi

1) Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran PPR (kendala, kekurangan

dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran).

2) Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

3) Menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan

hasil pembelajaran untuk mempersiapkan pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

 Rancangan Pembelajaran Siklus II (Pertemuan ke-2) a. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

1) Siswa menyanyikan lagu “Bangun Pemuda-pemudi”.

2) Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3) Siswa membentuk kelompok diskusi yang tiap kelompok terdiri dari 4

orang.

4) Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli.

5) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di dalam kelompok asal.

6) Siswa menunjukkan daerah asal anggota dari organisasi yang berdiri

sebelum kongres pemuda.

7) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.

8) Siswa melakukan permainan mencari pasangan.

9) Siswa melakukan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang sudah

disediakan oleh guru.

10) Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.

11) Siswa merencanakan tindakan yang ingin dilakukan pada lembar tindakan

yang sudah disediakan oleh guru.

12) Siswa membahas rencana tindakan dengan bimbingan guru.

13) Siswa mengerjakan soal evaluasi, angket sikap, angket minat, merangkum

materi yang sudah dibahas. b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. c. Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

1) Mengamati hasil refleksi angket sikap, angket minat, dan evaluasi yang

telah dilakukan peserta didik.

2) Mengamati perkembangan pola belajar, sikap dan minat peserta didik

selama pembelajaran d. Refleksi

1) Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran PPR (kendala, kekurangan

dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran).

2) Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

3) Menganalisis hasil pembelajaran, angket sikap, angket minat, dan hasil

evaluasi untuk memutuskan apakah penelitian dihentikan atau lanjut ke

siklus III.

3.4 Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

3.4.1 Instrument Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur dalam penelitian (Sugiyono, 2010: 148).

Instrument penelitian yang digunakan adalah tes tertulis, angket, lembar pengamatan dan wawancara.

1. Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan (Kunandar, 2009: 187). Tes yang digunakan adalah tes obyektif. Tes obyektif yaitu tes yang disusun di mana setiap pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41 tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono, 1999: 170).

Penyusunan Tes obyektif berdasarkan kisi-kisi yang mengacu pada tujuan instruksional ranah kognitif menurut Taksonomi S. Bloom yang telah direvisi

(dalam Ari Nugrahanta, 2008: 1).

Tabel 2. Kisi-kisi soal tes tertulis KISI-KISI TES OBJEKTIF MATA PELAJARAN IPS KELAS VB SEMESTER 2

Standar Kompetensi: 2 Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

Kondisi Indikator Aspek No. Soal - Menjelaskan perjuangan dalam melawan 6, 9 Pemahaman Belanda pada abad 17 -18. - Menjelaskan perjuangan Imam Bonjol dalam 3, 10 Pemahaman melawan Belanda. - Menjelaskan perjuangan Sultan Agung dalam 1 Pemahaman melawan Belanda. Kondisi - Menjelaskan perjuangan dalam melawan 5 Awal Pemahaman Belanda. - Menjelaskan perjuangan Pangeran Antasari dalam 8 Pemahaman melawan Belanda. - Menyebutkan daerah perjuangan Pattimura, Imam 2, 4, 7 Bonjol, Diponegoro, Sultan Agung, Pangeran Pengetahuan Antasari. - Menyebutkan bentuk perjuangan para pejuang pada 2 Pengetahuan abad 20. - Menjelaskan perjuangan R. A. Kartini dalam 1, 9 Pemahaman melawan Belanda pada abad 20. - Menjelaskan perjuangan dalam 7, 10 Siklus 1 Pemahaman melawan Belanda pada abad20. - Menjelaskan perjuangan dalam 3,4, 8 Pemahaman melawan Belanda. - Menjelaskan semboyan Ki Hajar Dewantara dalam 5, 6 Pemahaman bidang pendidikan. - Menjelaskan proses terjadinya kongres pemuda. Pemahaman 3, 8 - Menyebutkan tokoh dalam kongres pemuda Pengetahuan 9 - Menjelaskan organisasi pemuda sebelum kongres 5, 7 Siklus 2 Pemahaman pemuda. - Menyebutkan tokoh organisasi pemuda sebelum 2 Pengetahuan kongres pemuda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

- Menyebutkan tujuan pelaksanaan kongres pemuda. Pengetahuan 1 - Menjelaskan isi sumpah pemuda. Pemahaman 4, 10 - Menyebutkan daerah organisasi pemuda yang 6, Pengetahuan mengikuti kongres pemuda.

2. Angket

Angket merupakan instrumen yang bersifat informatif dengan atau tanpa penjelasan berupa pendapat, penilaian ungkapan, dan lain-lain (Kunandar, 2009:

173).

Angket yang digunakan adalah angket pertanyaan terikat yang tertutup berbentuk angket sikap dan angket minat belajar. Hal tersebut dapat dicermati sebagai berikut: a. Lembar Angket Sikap

Lembar angket sikap adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang sikap yang ada dalam dirinya apakah informasi yang di dapat bernilai atau tidak.

Lembar angket tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi yang mengacu pada tujuan instruksional ranah afektif menurut Taksonomi S. Bloom tingkat Penerimaan,

Partisipasi, dan penilaian atau penentuan sikap (dalam Winkel, 2004: 276).

Tabel 3. Kisi-kisi angket sikap KISI-KISI ANGKET SIKAP MATA PELAJARAN IPS KELAS VB SEMESTER 2

Standar Kompetensi: 2 Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Aspek Indikator No. Soal Penilaian Menyatakan ketertarikan terhadap mata pelajaran IPS 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Menggunakan peranan pembelajaran IPS dalam kehidupan 7, 8 Partisipasi sehari-hari. Partisipasi Menampilkan keaktifan dalam pembelajaran IPS 3, 5, 6 Penerimaan Mengunakan tujuan pelajaran IPS bagi diri sendiri 9 Partisipasi Menyajikan pikiran positif terhadap pelajaran IPS 1, 2, 4 b. Lembar Angket Minat

Lembar angket minat adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang minat yang ada dalam dirinya apakah sikap-sikap positif yang didapat menetap dalam dirinya atau tidak. Lembar angket tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi yang mengacu pada tujuan instruksional ranah afektif menurut Taksonomi S. Bloom cs

(dalam Masijo, 1995: 94).

Tabel 4. Kisi-kisi angket minat KISI-KISI ANGKET MINAT MATA PELAJARAN IPA KELAS VA SEMESTER 2

Standar Kompetensi: 2 Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

Aspek Indikator No. Soal Organisasi Mengintegrasikan pikiran, tubuh, dan perasaan saat pelajaran 2, 3, 6 IPS. Organisasi Mempertahankan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran IPS 5 Pembentukan Mempraktekkan kesungguhan memahami pelajaran IPS 9, 8 Pola Hidup Organisasi Mengikuti kegiatan pembelajaran IPS tanpa ada paksaan dari 4, 7 pihak lain Pembentukan Memaknai hakekat pembelajaran IPS 1 Pola Hidup Pembentukan memecahkan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran 10 Pola Hidup IPS dengan berbagai macam inovasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

3. Lembar Pengamatan

Menurut Kunandar (2009: 143) pengamatan adalah kegiatan pengataman untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai indikator yang ditentukan. Proses pengamatan memerlukan lembar pengataman sebagai pedoman pengamatan. Lembar pengamatan berdasarkan indikator sikap dan minat.

Tabel 5. Lembar pengamatan Lembar Pengamatan Siswa Siklus : … Hari/ Tanggal : …. No Indikator Pilihan Keterangan 1 2 3 4 I Sikap 1 Menyatakan ketertarikan terhadap mata pelajaran IPS 2 Menggunakan peranan pembelajaran IPS dalam kehidupan sehari-hari. 3 Menampilkan keaktifan dalam pembelajaran IPS 4 Mengunakan tujuan pelajaran IPS bagi diri sendiri 5 Menyajikan pikiran positif terhadap pelajaran IPS II Minat 6 Mengintegrasikan pikiran, tubuh, dan perasaan saat pelajaran IPS. 7 Mempertahankan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran IPS 8 Mempraktekkan kesungguhan memahami pelajaran IPS 9 Mengikuti kegiatan pembelajaran IPS tanpa ada paksaan dari pihak lain 10 Memaknai hakekat pembelajaran IPS 11 memecahkan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPS dengan berbagai macam inovasi

4. Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Menurut Hopkins (dalam Kunandar, 2009: 157) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas yang dilihat dari sudut pandang lain. Proses wawancara memerlukan pedoman wawancara. Pedoman wawancara berdasarkan indikator sikap dan minat.

Tabel 6. Pedoman wawancara guru Lembar Wawancara Siklus : … Hari/ Tanggal : ….

No Indikator Pilihan Pertanyaan I Sikap 1 2 3 4 1 Menyatakan ketertarikan Apakah siswa terlihat terhadap mata pelajaran IPS bersemangat saat mengikuti pelajaran IPS berlangsung? 2 Menggunakan peranan Apakah siswa terlihat melatih pembelajaran IPS dalam kedisiplinan dan ketelitian saat kehidupan sehari-hari. pelajaran IPS berlangsung? 3 Menampilkan keaktifan Apakah siswa aktif bertanya, dalam pembelajaran IPS dan menjawab pertanyaan serta mengerjakan soal saat pelajaran IPS berlangsung? 4 Mengunakan tujuan Apakah siswa memunculkan pelajaran IPS bagi diri sikap mau bekerjasama, dan sendiri bersosialisasi saat pelajaran IPS berlangsung 5 Menyajikan pikiran positif Apakah siswa menunjukkan terhadap pelajaran IPS sikap serius saat mengikuti pelajaran IPS? II Minat Pertanyaan 6 Mengintegrasikan pikiran, Apakah siswa mendengarkan tubuh, dan perasaan saat penjelasan guru dan mengikuti pelajaran IPS. pembelajaran dengan baik dan tertib? 7 Mempertahankan keaktifan Apakah siswa aktif dalam dalam kegiatan diskusi kelompok? pembelajaran IPS 8 Mempraktekkan Apakah siswa mau kesungguhan memahami mengerjakan soal yang pelajaran IPS diberikan dan mau mendalami materi pelajaran dengan sungguh-sungguh? 9 Mengikuti kegiatan Apakah siswa terlihat nyaman pembelajaran IPS tanpa ada dan senang saat mengikuti paksaan dari pihak lain pelajaran IPS?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

10 Memaknai hakekat Apakah siswa memunculkan pembelajaran IPS sikap saling menghormati dan saling bekerjasama saat pelajaran IPS berlangsung? 11 Memecahkan permasalah Apakah siswa mau berusaha yang dihadapi dalam memecahkan masalah atau pembelajaran IPS dengan kesulitan yang dihadapinya? berbagai macam inovasi

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket

Pada penelitian ini menggunakan dua angket yaitu: a. Angket Sikap

Angket sikap belajar terdiri dari 10 butir soal, terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.untuk setiap butir terdiri. Pada setiap butir terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

Setiap siswa harus memilih salah satu alternatif jawaban tersebut.

Pada item positif untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 4, setuju mendapat skor 3, kurang setuju mendapat 2, dan tidak setuju mendapat skor 1.

Sedangkan pada item negatif jawaban tidak setuju mendapat skor 4, kurang setuju mendapat skor 3, setuju mendapat skor 2, dan sangat setuju mendapat skor 1. b. Angket Minat

Angket minat belajar terdiri dari 10 butir soal, terdiri dari 7 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif.untuk setiap butir terdiri. Pada setiap butir terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

Setiap siswa harus memilih salah satu alternatif jawaban tersebut.

Pada item positif untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 4, setuju mendapat skor 3, kurang setuju mendapat 2, dan tidak setuju mendapat skor 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Sedangkan pada item negatif jawaban tidak setuju mendapat skor 4, kurang setuju mendapat skor 3, setuju mendapat skor 2, dan sangat setuju mendapat skor 1.

2. Metode Tes Tertulis

Penyusunan tes tertulis ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Setiap soal memiliki 4 alternatif jawaban, yaitu a, b, c, d. Siswa diminta untuk meilih satu jawaban yang menurut mereka benar. Kriteria penentuan skor soal pilihan ganda :

Jika benar skor = 1

Jika salah skor = 0

3. Metode Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di setiap siklusnya yang berpedoman lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk mengamati seluruh aktivitas siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperoleh data tentang perilaku siswa sehingga didapatkan hasil yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan memperbaiki pembelajaran.

4. Metode Wawancara Terstruktur

Metode wawancara terstruktur merupakan serangkaian pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan tentang hal-hal yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan (Kunandar, 2009: 159). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru. Wawancara bertujuan untuk mengungkap data yang sulit dicari/ ditemukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung serta untuk mengetahui tanggapan guru terhadap proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48 kegiatan belajar mengajar dengan PPR. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.

5. Dokumentasi

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar LKS, daftar nilai siswa, foto kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh pada saat proses pengamatan kegiatan belajar.

Dokumen foto digunakan untuk memberi gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan belajar mengajar dan suasana kelas ketika aktifitas siswa berlangsung.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Intrumen

Instrumen penelitian perlu diujicoba terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menentukan mutu sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 173) “instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Ujicoba instrumen dilakukan di SD Cahaya

Nur Kudus kelas VA dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Agar data penelitian yang diperoleh mempunyai kualitas yang cukup tinggi maka instrumen penelitian harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu validitas dan realibilitas.

3.5.1. Penentuan Validitas

Masidjo (1995: 242) mengatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Arief Furchan (2010: 293) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Penghitungan Validitas mengunakan program komputer PASW 17 for

Windows (Predictive Analytics SoftWare) yang dulu bernama SPSS sejak tahun

2009 bernama PASW. Tujuan menggunakan program komputer tersebut agar data dapat dianalisis dengan cepat dan memiliki keakuratan analisis yang cukup tinggi

(Agustina, 2010: 2). Hasil perhitungan uji validitas dengan PASW 17 for

Windows menggunakan rumus product moment terhadap 20 soal angket sikap dan minat, serta 40 soal pilihan ganda siklus I dan II adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Uji validitas angket sikap

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 1 .418* 0,016 Valid 2 .627** 0,000 Valid 3 -0,076 0,674 Tidak Valid 4 .522** 0,002 Valid 5 .555** 0,001 Valid 6 .526** 0,002 Valid 7 .542** 0,001 Valid 8 .510** 0,002 Valid 9 .461** 0,007 Valid 10 .429* 0,013 Valid 11 .427* 0,013 Valid 12 .487** 0,004 Valid 13 .518** 0,002 Valid 14 .655** 0,000 Valid 15 0,344 0,05 Tidak Valid 16 0,205 0,252 Tidak Valid 17 0,292 0,099 Tidak Valid 18 0,193 0,282 Tidak Valid 19 0,123 0,495 Tidak Valid 20 .563** 0,001 Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 8. Uji validitas angket minat

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 1 0,263 0,139 Tidak Valid 2 .593** 0,000 Valid 3 0,226 0,205 Tidak Valid 4 .543** 0,001 Valid 5 .564** 0,001 Valid 6 .502** 0,003 Valid 7 0,153 0,397 Tidak Valid 8 0,223 0,212 Tidak Valid 9 .571** 0,001 Valid 10 .701** 0,000 Valid 11 .575** 0,000 Valid 12 .349* 0,046 Valid 13 .354* 0,043 Valid 14 .569** 0,001 Valid 15 0,192 0,285 Tidak Valid 16 .703** 0,000 Valid 17 0,295 0,095 Tidak Valid 18 .454** 0,008 Valid 19 .433* 0,012 Valid 20 .579** 0,000 Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 9. Uji validitas soal pilihan ganda siklus I

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 1 .a . Tidak Valid 2 .656** 0,000 Valid 3 ,231 0,195 Tidak Valid 4 .421* 0,015 Valid 5 .822** 0,000 Valid 6 .676** 0,000 Valid 7 .406* 0,019 Valid 8 .489** 0,004 Valid 9 .523** 0,002 Valid 10 ,054 0,766 Tidak Valid 11 .704** 0,000 Valid 12 .676** 0,000 Valid 13 .379* 0,029 Valid 14 .786** 0,000 Valid 15 .379* 0,029 Valid 16 -,189 0,291 Tidak Valid 17 .420* 0,015 Valid 18 .753** 0,000 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 19 .539** 0,001 Valid 20 .581** 0,000 Valid 21 ,172 0,338 Tidak Valid 22 .420* 0,015 Valid 23 .676** 0,000 Valid 24 .768** 0,000 Valid 25 ,066 0,715 Tidak Valid 26 ,054 0,766 Tidak Valid 27 .553** 0,001 Valid 28 .610** 0,000 Valid 29 ,069 0,702 Tidak Valid 30 .496** 0,003 Valid 31 .753** 0,000 Valid 32 .507** 0,003 Valid 33 .713** 0,000 Valid 34 .735** 0,000 Valid 35 .499** 0,003 Valid 36 .607** 0,000 Valid 37 .641** 0,000 Valid 38 .770** 0,000 Valid 39 .692** 0,000 Valid 40 .692** 0,000 Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 10. Uji validitas soal pilihan ganda siklus II

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 1 .499** 0,003 Valid 2 ,293 0,098 Tidak Valid 3 .727** 0,000 Valid 4 .583** 0,000 Valid 5 .632** 0,000 Valid 6 .366* 0,036 Valid 7 .499** 0,003 Valid 8 .700** 0,000 Valid 9 .760** 0,000 Valid 10 .700** 0,000 Valid 11 .554** 0,001 Valid 12 ,048 0,790 Tidak Valid 13 .556** 0,001 Valid 14 .531** 0,001 Valid 15 .531** 0,001 Valid 16 .499** 0,003 Valid 17 ,023 0,897 Tidak Valid 18 .727** 0,000 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

No. Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan Item 19 .554** 0,001 Valid 20 .700** 0,000 Valid 21 .655** 0,000 Valid 22 .499** 0,003 Valid 23 .490** 0,004 Valid 24 ,061 0,736 Tidak Valid 25 .632** 0,000 Valid 26 .359* 0,040 Valid 27 ,023 0,897 Tidak Valid 28 .499** 0,003 Valid 29 .429* 0,013 Valid 30 .520** 0,002 Valid 31 ,189 0,292 Tidak Valid 32 ,124 0,493 Tidak Valid 33 .359* 0,040 Valid 34 .499** 0,003 Valid 35 ,206 0,251 Tidak Valid 36 .553** 0,001 Valid 37 .631** 0,000 Valid 38 .a . Tidak Valid 39 .717** 0,000 Valid 40 .359* 0,040 Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan demikian dari angket sikap dan minat terdapat 14 item yang valid, sedangkan soal pilihan ganda siklus I ada 32 item yang valid dan soal pilihan ganda siklus II ada 31 item yang valid.

Hasil Validitas yang diperoleh dicek dengan uji beda 27% skor atas dan

27% skor bawah dengan uji T-test. Berikut ini kriteria yang digunakan untuk uji beda dengan T-test :

1) Jika probabilitas sig. < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang positif dan

signifikan antara skor atas dan skor bawah.

2) Jika probabilitas sig. > 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang positif dan

signifikan antara skor atas dan skor bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Dari angket sikap dan minat 14 soal yang valid di atas diambil 27% skor tertinggi dan 27% skor terendah untuk diuji perbedaannya. Berikut ini hasil perhitungan uji beda angket sikap, minat, dengan PASW 17 for Windows:

Tabel 11. Uji beda item angket sikap

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Sikap 5,222 ,036 7,313 16 ,000

Tabel 12. Uji beda item angket minat

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Minat 1,872 ,190 5,313 16 ,000

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan harga sig.(2-tailed) sebesar 0.000.

Sig. lebih kecil dari dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga terjadi perbedaan yang signifikan antara skor kelompok atas dan skor kelompok bawah pada angket sikap dan minat.

Sedangkan dari soal pilihan ganda siklus I 32 soal yang valid dan soal pilihan ganda siklus II 31 soal yang valid di atas diambil 27% skor tertinggi dan

27% skor terendah untuk diuji perbedaannya. Berikut ini hasil perhitungan uji beda angket sikap, minat, dengan PASW 17 for Windows:

Tabel 13. Uji beda pilihan ganda siklus I

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. (2-tailed) Pilihan Ganda 79,248 ,000 11,114 16 ,000 Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 14. Uji beda pilihan ganda siklus II

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. (2-tailed) Pilihan ganda 15,114 ,001 8,671 16 ,000 siklus II

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan harga sig.(2-tailed) soal pilihan ganda siklus I sebesar 0.000, sig. lebih kecil dari dari 0,05 (0,000 < 0,05), sedangkan harga sig.(2-tailed) soal pilihan ganda siklus II sebesar 0.001 sig. lebih kecil dari dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan antara skor kelompok atas dan skor kelompok bawah pada soal pilihan ganda siklus I dan II.

3.5.2. Penentuan Reliabilitas

Menurut Masidjo (1995: 233) “suatu tes yang reliabel atau andal adalah suatu tes yang hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang yang tepat dan teliti”. Untuk penentuan reliabilitas hanya diambil item-item yang valid saja yaitu 14 soal angket sikap, 14 soal angket minat, 32 soal pilihan ganda siklus I dan 31 soal pilihan ganda siklus II. Penentuan reliabilitas menggunakan teknik Alpha

Cronbach.

Hasil perhitungan reliabilitas internal seluruh instrumen dikonsultasikan dengan tabel kriteria koefisien reliabilitas berikut ini Masidjo (1995: 209):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 15. Kriteria koefisien reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi 0,91 - 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah

Berikut ini perhitungan reliabilitas dengan PASW 17 for Windows menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk angket sikap, minat serta soal pilihan ganda siklus I dan II:

Tabel 16. Uji reliabilitas angket sikap dan minat

Cronbach's Alpha Kualifikasi Angket Sikap 0,805 Tinggi Angket Minat 0,818 Tinggi

“Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach

Alpha > 0,60” (Nunnaly dalam Ghozali, 2009: 46). Tabel di atas menunjukkan harga Cronbach’s Alpha untuk Angket sikap sebesar 0,805 dan angket minat sebesar 0,818. Hal tersebut menunjukkan bahwa 14 item angket sikap dan 14 angket minat tersebut reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpul data. Item Angket sikap yang valid diambil 10 item untuk dijadikan instrumen penelitian yaitu 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14. Sedangkan Item Angket sikap yang valid diambil 10 item yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 18, 19, 20.

Tabel 17. Uji reliabilitas soal pilihan ganda siklus I dan II

Cronbach's Alpha Kualifikasi Siklus I 0,946 Tinggi Siklus II 0,926 Tinggi

“Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach

Alpha > 0,60” (Nunnaly dalam Ghozali, 2009: 46). Tabel di atas menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56 harga Cronbach’s Alpha untuk soal pilihan ganda siklus I sebesar 0,946 dan soal pilihan ganda siklus II sebesar 0,926. Hal tersebut menunjukkan bahwa 32 item soal pilihan ganda siklus I dan 31 soal pilihan ganda siklus II tersebut reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpul data. Item soal pilihan ganda siklus I yang valid diambil 10 item untuk dijadikan instrumen penelitian pada kondisi awal dan 10 item dijadikan instrumen penelitian pada akhir siklus I.

Sedangkan soal pilihan ganda siklus II diambil 10 item untuk instrumen penelitian pada akhir siklus II.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian ini.

Berikut pengujian yang dilakukan untuk menganalisis datanya:

3.6.1 Tes Tertulis

1. Penyekoran

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

2. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan rumus :

3. Menghitung skor rata-rata kelas, dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

4. Membandingkan tingkat prestasi pada kondisi awal dengan akhir silus 1 dan

membandingkan akhir siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut dilakukan

untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.

5. Menghitung kenaikan prestasi belajar siswa antar siklus apakah terjadi

peningkatan secara signifikan atau tidak.

3.6.2 Angket Sikap dan Minat Belajar

Angket sikap dan minat belajar terdiri dari 10 butir soal, terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

Setiap siswa harus memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Pada item positif untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 4, setuju mendapat skor 3, kurang setuju mendapat 2, dan tidak setuju mendapat skor 1. Sedangkan pada item negatif untuk jawaban tidak setuju mendapat skor 4, kurang setuju mendapat skor

3, setuju mendapat skor 2, dan sangat setuju mendapat skor 1. Berikut ini langkah- langkah analisis data angket sikap dan minat:

2.5.2. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa

2.5.3. Menghitung nilai akhir angket sikap dan minat setiap siswa dengan rumus:

2.5.4. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

2.5.5. Membandingkan tingkat prestasi pada kondisi awal dengan akhir silus 1

dan membandingkan akhir siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

dilakukan untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau

tidak.

2.5.6. Menghitung kenaikan prestasi belajar siswa antar siklus apakah terjadi

peningkatan secara signifikan atau tidak.

3.6.3 Lembar Pengamatan dan Wawancara

Lembar pengamatan dan wawancara terdiri dari 5 indikator sikap dan 6 indikator minat. Penilaian kedua instrumen tersebut menggunakan skala Likert, terdiri dari 4 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

Sangat setuju mendapat skor 4, setuju mendapat skor 3, kurang setuju mendapat 2, dan tidak setuju mendapat skor 1. Langkah-langkah analisis data Lembar pengamatan dan wawancara adalah sebagai berikut:

1. Menjumlahkan skor yang diperoleh.

2. Menghitung skor rata-rata lembar pengamatan dan wawancara dengan rumus:

3. Membandingkan rata-rata lembar pengamatan, wawancara dan angket sikap,

minat pada kondisi awal dengan akhir silus 1 dan membandingkan akhir

siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan

apakah terjadi peningkatan sikap dan minat belajar siswa berdasarkan prinsip

Triangulasi (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 83).

3.6.4 Uji normalitas

Uji normalitas digunakan pada tes tertulis, angket sikap dan minat belajar siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh normal atau tidak normal. Jika data yang dianalisis normal maka pengujian menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59 statistik parametris, namun jika data yang dianalisis tidak normal pengujian menggunakan statistik non parametris (Sugiyono, 2011: 75). Pengujian menggunakan statistik parametris, yaitu dengan T-test atau ANOVA. Sedangkan pengujian menggunakan statistik nonparametris, yaitu dengan Mann-Whitney test atau Kruskal-Wallis test.

Pengujian normalitas data menggunakan PASW 17 for Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z. Tujuan menggunakan program komputer tersebut agar data dapat dianalisis dengan cepat dan memiliki keakuratan analisis yang cukup tinggi (Agustina, 2010: 2). Kriteria yang digunakan yaitu data distribusi normal jika signifikansi (sig.) > 0,05. Distribusi tidak normal jika signifikansi

(sig.) < 0,05. Uji normalitas data juga dilengkapi dengan pemaparan grafik histogram untuk melihat normal atau tidaknya kurva.

3.6.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ditentukan dari normal tidaknya distribusi data. Jika hasil distribusi data normal, maka menggunakan T-test (statistik parametris). Uji hipotesis menggunakan PASW 17 for Windows dengan rumus Independent

Samples T-Test. Kriteria hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Jika probabilitas sig. < 0,05 berarti ada perbedaan yang positif dan

signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2) Jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang positif dan

signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Perbedaan yang positif dan signifikan sama dengan ada pengaruh yang positif dan signifikan yang berarti ada kenaikan antara kelompok eksperimen dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60 kontrol. Jika data yang diperoleh tidak normal menggunakan statistik non parametris, yaitu Mann-Whitney test.

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS KD 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di SD

Kanisius Gayam kelas V semester 2, tahun pelajaran 2010/2011 setelah diterapkan pendekatan PPR akan dikatakan meningkat jika :

Tabel 18. Tabel indikator keberhasilan tiap siklus

Peubah Indikator Kondisi Siklus 1 Siklus 2 awal Sikap Nilai rata-rata sikap belajar siswa 61,38 75 80 Minat Nilai rata-rata minat belajar siswa 58,25 74 80 Prestasi Nilai rata – rata kelas 67,5 72,0 76 belajar Persentase jumlah siswa yang 46% 70% 80% siswa mencapai KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini berisi tentang pra penelitian tindakan kelas, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada hari Sabtu,

18 Desember 2011. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru. Guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Keaktifan siswa kurang begitu terlihat, hal tersebut dikarenakan tidak ada interaksi antara guru dengan siswa. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Pada saat guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam bahkan takut untuk menjawab. Ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangku dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan guru. Bahkan ada beberapa siswa yang mengantuk di dalam kelas.

Setelah melakukan pengamatan, peneliti melanjutkan dengan mewawancarai guru seputar kondisi kelas dan materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang yang akan digunakan dalam penelitian. Dari hasil wawancara dengan guru peneliti mendapat beberapa informasi yang sangat penting, informasi tersebut adalah :

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

1. Siswa laki-laki lebih banyak dari pada siswa perempuan

2. Siswa cenderung belajar atau berkumpul dengan teman satu kelompok

pergaulan

3. Materi yang digunakan sangat padat

4. Materi pelajaran bersifat hafalan

5. Guru kesulitan dalam membuat atau menyediakan alat peraga guna

menunjung pembelajaran

Selain melakukan wawancara kepada guru peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa lembar angket sikap dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, serta prestasi belajar siswa. Pengambilan data kondisi awal dilakukana pada hari Senin, 10 Januari 2011. Angket tersebut bertujuan untuk melihat sikap dan minat belajar siswa secara lebih detail. Sedangkan lembar tes soal digunakan untuk melihat hasil prestasi belajar kondisi awal. Berikut ini data angket sikap, minat, dan prestasi belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum menggunakan PPR :

Tabel 19. Tabulasi nilai angket sikap belajar kondisi awal

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 23 58 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 22 55 3 2 3 2 2 4 3 3 3 2 1 25 63 4 2 2 1 2 4 3 3 3 2 2 24 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 5 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 25 63 6 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 25 63 7 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 26 65 8 2 2 4 1 4 2 3 3 2 3 26 65 9 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 27 68 10 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 25 63 11 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 23 58 12 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 23 58 13 2 2 3 1 2 3 3 1 1 1 19 48 14 2 2 4 2 3 4 2 2 3 2 26 65 15 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 26 65 16 2 2 3 2 4 3 2 2 3 4 27 68 17 2 2 3 2 4 3 2 2 3 4 27 68 18 2 2 2 1 4 3 3 2 2 4 25 63 19 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 26 65 20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 25 63 21 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 25 63 22 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 22 55 23 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 23 58 24 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 53 Rata-Rata Nilai Sikap Belajar 61,38

Tabel 20. Tabulasi nilai angket minat belajar kondisi awal

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir

1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 1 21 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir

2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 21 53 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 1 22 55 4 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 23 58 5 3 2 1 2 3 2 2 3 4 2 24 60 6 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 23 58 7 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 25 63 8 3 2 1 2 3 2 2 4 3 2 24 60 9 3 2 1 2 3 2 2 4 3 3 25 63 10 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 25 63 11 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 22 55 12 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 23 58 13 2 2 2 1 3 1 1 3 3 1 19 48 14 3 2 2 2 3 2 2 4 3 2 25 63 15 3 2 1 2 3 2 2 4 3 3 25 63 16 3 2 1 2 3 2 2 4 3 4 26 65 17 3 2 1 2 2 2 2 4 3 4 25 63 18 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 24 60 19 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 22 55 20 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 23 58 21 3 2 1 1 2 2 2 4 3 3 23 58 22 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 22 55 23 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 23 58 24 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 53 Rata-Rata Nilai Minat Belajar 58,25

Tabel 21. Tabulasi nilai prestasi belajar kondisi awal

No. No. Item Nilai Keterangan Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

No. No. Item Nilai Keterangan Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 2 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 30 Tidak Tuntas 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 4 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 80 Tuntas 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 8 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 60 Tidak Tuntas 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 80 Tuntas 10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 70 Tuntas 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 80 Tuntas 12 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 60 Tidak Tuntas 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 Tuntas 14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 80 Tuntas 15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 80 Tuntas 16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 80 Tuntas 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 80 Tuntas 18 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 60 Tidak Tuntas 19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 60 Tidak Tuntas 20 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 60 Tidak Tuntas 21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 60 Tidak Tuntas 22 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 50 Tidak Tuntas 23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 50 Tidak Tuntas 24 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 50 Tidak Tuntas 13 siswa tidak 67,5 Rata-Rata Prestasi Belajar tuntas

Dari data angket di atas terlihat bahwa sikap, minat dan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata sikap belajar siswa sebesar 61,38 dan rata-rata minat belajar siswa sebesar 58,25, serta rata-rata prestasi belajar 67,5.

Setelah data terkumpul peneliti melakukan uji normalitas. Tujuannya untuk melihat apakah data yang diperoleh normal atau tidak. Hal tersebut penting, karena menentukan proses analisis data ke tahap selanjutnya. Berikut ini hasil dari uji normalitas data angket sikap, minat, dan prestasi belajar pada kondisi awal :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Gambar 4. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi awal

Berdasarkan grafik tersebut, data angket sikap belajar kondisi awal ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket sikap belajar kondisi awal dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 22. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi awal

Asymp. Kolmogorov Mean Sig. (2- Analisis Keterangan -Smirnov Z tailed) Kondisi Distribusi 61.38 1,227 0,098 Sig.>0,05 Awal normal

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data angket sikap belajar kondisi awal sebesar 1,227 dengan signifikansi 0,098. Harga signifikansi (sig.) >

0,05 yang menunjukkan bahwa data angket sikap belajar kondisi awal terdistribusi secara normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Gambar 5. Grafik nilai angket minat belajar kondisi awal

Berdasarkan grafik tersebut, data angket minat belajar kondisi awal ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket minat belajar kondisi awal dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 23. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi awal

Asymp. Kolmogorov Mean Sig. (2- Analisis Keterangan -Smirnov Z tailed) Kondisi Distribusi 58,25 0,776 0,584 Sig.>0,05 Awal normal

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data angket minat belajar kondisi awal sebesar 0,776 dengan signifikansi 0,584. Harga signifikansi (sig.) >

0,05 yang menunjukkan bahwa data angket minat belajar kondisi awal terdistribusi secara normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 6. Grafik nilai prestasi belajar kondisi awal

Berdasarkan grafik tersebut, data pretasi belajar kondisi awal ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data prestasi belajar kondisi awal dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 24. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi awal

Asymp. Kolmogorov Mean Sig. (2- Analisis Keterangan -Smirnov Z tailed) Kondisi Distribusi 67,50 1,120 0,163 Sig.>0,05 Awal normal

Hasil uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) untuk data prestasi belajar kondisi awal sebesar 1,120 dengan signifikansi 0,163. Harga signifikansi (sig.) >

0,05 yang menunjukkan bahwa data prestasi belajar kondisi awal terdistribusi secara normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VB SD

Kanisius Gayam sebanyak 24 siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan

Menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V Semester II SD Kanisius Gayam Tahun

Pelajaran 2010/2011” dilaksanakan selama empat pekan. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat di cermati sebagai berikut :

Tabel 25. Jadwal pelaksanaan penelitian

Siklus Pertemuan ke- Hari/ tanggal 1 Senin, 31 Januari 2011 I 2 Senin, 7 Februari 2011 3 Senin, 14 Februari 2011 II 4 Senin, 21 Februari 2011

4.2.1 Siklus Pertama

4.2.1.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus I ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang mendeskripsikan perjuangan melawan penjajahan Belanda, menyiapkan RPP dan silabus, membuat media permainan estafet smart, anak ayam mencari induknya, menyiapkan LKS, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan pedoman wawancara, menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70 lembar angket sikap dan minat belajar siswa, serta instrument dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

4.2.1.2 Tindakan (Acting)

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin, 31 Januari 2011 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama di siklus I ini siswa diajak untuk belajar menggunakan Pendektan Pedagogi Reflektif dengan metode ceramah singkat, diskusi, tanya jawab, dan belajar sambil bermain. Bertujuan agar siswa lebih aktif dalam proses belajar. Materi yang akan dipelajari dalam pertemuan pertama ini adalah perjuangan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad

17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan

Hassanudin).

Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Peneliti bertanya kepada siswa “Apa julukan atau nama lain dari daerah Aceh dan Bali?”. Setelah itu peneliti mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa tentang perjuangan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 17-18, yaitu perjuangan Cut Nyak Dien, Gusti Ketut

Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin.

Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan penjelasan secara singkat oleh peneliti kepada siswa. Kegiatan dilanjutkan pada pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan memahami tentang perjuangan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 17-18, yaitu perjuangan Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin. Kegiatan diskusi dibantu dengan pertanyaan yang ada dalam LKS. Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mendengarkan penjelasan singkat dari peneliti. Dalam kegiatan tersebut siswa diminta menunjukan lokasi perjuangan para pahlawan pada peta yang sudah dibagikan sebelumnya. Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab, siswa melakukan permainan estafet smart. Kegiatan dilanjutkan dengan mengisi lembar refleksi.

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin, 7 Februari 2011 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan kedua di siklus I ini pembelajaran masih menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif dengan metode ceramah singkat, diskusi, tanya jawab, dan belajar sambil bermain. Materi yang digunakan adalah perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20, yaitu perjuangan R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Dalam kegiatan apersepsi pertemuan ini siswa diajak untuk menyanyikan lagu “Ibu Kita Kartini”. Setelah itu peneliti mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa tentang perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20, yaitu perjuangan R.A. Kartini,

Dewi Sartika, dan Ki Hajar Dewantara.

Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan penjelasan secara singkat oleh peneliti kepada siswa. Kegiatan dilanjutkan pada pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72 dan memahami tentang perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20, yaitu perjuangan R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara.

Kegiatan diskusi dibantu dengan pertanyaan yang ada dalam LKS. Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mendengarkan penjelasan singkat dari peneliti.

Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.

Setelah selesai bertanya jawab, siswa melakukan permainan anak ayam mencari induknya. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi, mengisi lembar refleksi, lembar angket sikap dan minat.

4.2.1.3 Pengamatan (Observing)

Observasi yang dilakukan pada siklus I merupakan observasi untuk mengamati peningkatan pada sikap, minat, dan prestasi belajar siswa. Pada tahap ini, peneliti memperoleh tiga data. Ketiga data tersebut adalah hasil sikap, minat belajar yang diukur dengan lembar angket sikap dan minat belajar, dan hasil prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal evaluasi pilihan ganda. Hasil dari angket sikap dan minat, serta tes prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dicermati sebagai berikut :

Tabel 26. Tabulasi nilai angket sikap belajar akhir siklus I

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 27 68 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 24 65 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 29 73 4 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 29 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 5 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 30 75 6 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 26 65 7 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 29 73 8 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 29 73 9 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 30 73 10 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 27 68 11 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 27 68 12 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 28 70 13 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 27 68 14 2 2 4 2 3 4 3 3 3 2 28 70 15 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 27 68 16 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 29 73 17 2 2 3 2 4 3 2 3 3 4 28 70 18 2 2 2 2 4 3 3 3 2 4 27 68 19 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 28 70 20 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 29 73 21 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 27 68 22 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 28 70 23 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 28 70 24 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 68 Rata-Rata Nilai Sikap Belajar 70

Tabel 27. Tabulasi nilai angket minat belajar akhir siklus I

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1 25 63 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 26 65 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 26 65 4 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 27 68 5 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 29 73 6 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 28 70 7 4 3 3 1 3 2 2 4 3 3 28 70 8 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 29 73 9 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 29 73 10 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75 11 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27 68 12 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 26 65 13 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27 68 14 3 3 3 2 4 2 2 4 3 3 29 70 15 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 30 75 16 3 2 2 3 4 2 2 4 3 4 29 75 17 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 31 78 18 3 3 1 3 2 2 3 4 3 4 28 70 19 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 30 75 20 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 28 70 21 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 28 70 22 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 27 68 23 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 28 70 24 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 29 73 Rata-Rata Nilai Minat Belajar 70,42

Tabel 28. Tabulasi nilai prestasi belajar akhir siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

No. No. Item Nilai Keterangan Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 2 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 50 Tidak Tuntas 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 70 Tuntas 4 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 60 Tidak Tuntas 5 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 80 Tuntas 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 8 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 70 Tuntas 9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 80 Tuntas 10 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 70 Tuntas 11 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 80 Tuntas 12 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 70 Tuntas 13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 Tuntas 14 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 80 Tuntas 15 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 Tuntas 16 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 Tuntas 17 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 Tuntas 18 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 60 Tidak Tuntas

19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 70 Tuntas 20 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 Tuntas 21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 60 Tidak Tuntas 22 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 60 Tidak Tuntas 23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 60 Tidak Tuntas 24 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 50 Tidak Tuntas 8 siswa tidak Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar 71,3 tuntas

Berdasarkan data di atas peneliti melakukan analisis data menggunakan program komputer PASW 17 for Windows (Predictive Analytics SoftWare) untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76 mempermudah menganalisis data. Terlebih dahulu data yang telah diperoleh di uji normalitasnya menggunakan analisis histogram dengan kurva normal dan

Kolmogorov-Smirnov Z. Analisis histogram memberikan gambaran grafis tentang distribusi data pada kurva normal. Analisis Kolmogorov-Smirnov Z memberikan gambaran normalitas data secara lebih eksak. Uji Normalitas data angket sikap, minat, dan prestasi belajar adalah sebagai berikut :

Gambar 7. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi akhir siklus I

Berdasarkan grafik tersebut, angket sikap belajar kondisi akhir siklus I ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 29. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus I

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 70,00 0,972 0,301 Sig>0,05 Siklus I normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data angket sikap belajar kondisi akhir siklus I sebesar 0,972 dengan signifikansi 0,301. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data angket sikap belajar kondisi akhir siklus I terdistribusi secara normal.

Gambar 8. Grafik normalitas angket minat belajar kondisi akhir siklus I

Berdasarkan grafik tersebut, angket minat belajar kondisi akhir siklus 1 ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus I dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 30. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus I

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 70,42 0,825 0,504 Sig>0,05 Siklus I normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data angket minat belajar kondisi akhir siklus I sebesar 0,825 dengan signifikansi 0,504. Harga signifikansi (sig.) >

0,05 yang menunjukkan bahwa data angket minat belajar kondisi akhir siklus I terdistribusi secara normal.

Gambar 9. Grafik normalitas prestasi belajar kondisi akhir siklus I

Berdasarkan grafik tersebut, prestasi belajar kondisi akhir siklus 1 ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus I dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 31. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus I

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 71,25 1,147 0,144 Sig>0,05 Siklus I normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data prestasi belajar kondisi akhir siklus I sebesar 1,147 dengan signifikansi 0,144. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data prestasi belajar kondisi akhir siklus I terdistribusi secara normal.

Setelah data diuji normalitasnya analisis data dilanjutkan dengan menguji apakah ada peningkatan yang signifikan antara sikap dan minat belajar pada kondisi awal dengan sikap, minat, dan prestasi belajar pada kondisi akhir siklus I.

Uji data tersebut menggunakan uji statistik parametris dalam hal ini T-test.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, ada peningkatan sikap, minat, dan prestasi

belajar yang signifikan.

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, tidak ada peningkatan sikap, minat, dan

prestasi belajar yang signifikan.

Hasil uji kenaikannya dengan rumus Independent Sample T-test adalah sebagai berikut :

Tabel 32. Uji hipotesis sikap belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 8,561 0,005 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000.

Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80 siklus I. Perbedaan rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 10. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I

Tabel 33. Uji hipotesis minat belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 0,262 0,611 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000.

Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Perbedaan rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Gambar 11. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I

Selain data angket yang diisi oleh siswa, peneliti juga menggunakan lembar pengamatan yang diisi oleh peneliti dan hasil wawancara guru, guna menguji peningkatan sikap dan minat belajar siswa. Hasil perbandingan data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 34. Lembar pengamatan sikap dan minat belajar

Lembar Wawancara Siklus : I Hari/ Tanggal : 7 Februari 2011 No Indikator Pilihan 1 2 3 4 I Sikap 1 Menyatakan ketertarikan terhadap √ mata pelajaran IPS 2 Menggunakan peranan pembelajaran IPS dalam √ kehidupan sehari-hari. 3 Menampilkan keaktifan dalam √ pembelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

No Indikator Pilihan 1 2 3 4 I Sikap 4 Mengunakan tujuan pelajaran IPS √ bagi diri sendiri 5 Menyajikan pikiran positif √ terhadap pelajaran IPS Total Nilai (2x2)= 4 (2x3)= 6 (1x4)= 4 Rata-Rata Sikap Belajar ((4+6+4)/20) x 100 = 70 II Minat 6 Mengintegrasikan pikiran, tubuh, √ dan perasaan saat pelajaran IPS. 7 Mempertahankan keaktifan dalam √ kegiatan pembelajaran IPS 8 Mempraktekkan kesungguhan √ memahami pelajaran IPS 9 Mengikuti kegiatan pembelajaran IPS tanpa ada paksaan dari pihak √ lain 10 Memaknai hakekat pembelajaran √ IPS 11 memecahkan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPS √ dengan berbagai macam inovasi Total Nilai (1x1)= 1 (4x3)= 12 (1x4)= 4 Rata-Rata Minat Belajar ((1+12+4)/24)x100= 70,83

Tabel 35. Lembar wawancara guru

Lembar Wawancara Siklus : I Hari/ Tanggal : 7 Februari 2011 No Indikator Pilihan Pertanyaan I Sikap 1 2 3 4 1 Menyatakan Apakah siswa terlihat ketertarikan terhadap bersemangat saat √ mata pelajaran IPS mengikuti pelajaran IPS berlangsung? 2 Menggunakan peranan Apakah siswa terlihat pembelajaran IPS melatih kedisiplinan dalam kehidupan dan ketelitian saat √ sehari-hari. pelajaran IPS berlangsung? 3 Menampilkan Apakah siswa aktif keaktifan dalam bertanya, dan pembelajaran IPS menjawab pertanyaan √ serta mengerjakan soal saat pelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

No Indikator Pilihan Pertanyaan I Sikap 1 2 3 4 berlangsung? 4 Mengunakan tujuan Apakah siswa pelajaran IPS bagi diri memunculkan sikap sendiri mau bekerjasama, dan √ bersosialisasi saat pelajaran IPS berlangsung 5 Menyajikan pikiran Apakah siswa positif terhadap menunjukkan sikap √ pelajaran IPS serius saat mengikuti pelajaran IPS? (3x2) (3x3) Total Nilai = 4 = 9 Rata-Rata Sikap Belajar ((4+9)/20)x100= 65

II Minat Pertanyaan 1 2 3 4 6 Mengintegrasikan Apakah siswa pikiran, tubuh, dan mendengarkan perasaan saat pelajaran penjelasan guru dan √ IPS. mengikuti pembelajaran dengan baik dan tertib? 7 Mempertahankan Apakah siswa aktif keaktifan dalam dalam diskusi kegiatan pembelajaran kelompok? √ IPS

8 Mempraktekkan Apakah siswa mau kesungguhan mengerjakan soal yang memahami pelajaran diberikan dan mau √ IPS mendalami materi pelajaran dengan sungguh-sungguh? 9 Mengikuti kegiatan Apakah siswa terlihat pembelajaran IPS nyaman dan senang √ tanpa ada paksaan dari saat mengikuti pihak lain pelajaran IPS? 10 Memaknai hakekat Apakah siswa pembelajaran IPS memunculkan sikap saling menghormati dan saling √ bekerjasama saat pelajaran IPS berlangsung? 11 Memecahkan Apakah siswa mau √ permasalah yang berusaha memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

II Minat Pertanyaan 1 2 3 4 dihadapi dalam masalah atau kesulitan pembelajaran IPS yang dihadapinya? dengan berbagai macam inovasi (1x1)= (5x3) Total Nilai 1 = 15 Rata-Rata Minat Belajar ((1+15)/24)x100=66,67

Tabel 36. Triangulasi sikap, dan minat belajar siswa siklus I

Instrument yang digunakan No Objek yang diamati Wawancara Lembar Pengamatan guru Angket 1 Sikap belajar siswa 70 65 70 2 Minat belajar siswa 70,83 66,67 70,42 Rata –Rata Sikap Belajar Triangulasi 68,33 Rata –Rata Minat Belajar Triangulasi 69,31

Berdasarkan data Triangulasi di atas, baik lembar pengamatan, wawancara guru dan angket siswa hasilnya tidak terlalu berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata sikap dan minat belajar siswa.

Sedangkan hasil analisis data prestasi belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 37. Uji hipotesis prestasi belajar kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 3,068 0,086 0,345

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,345.

Harga tersebut lebih besar dari 0,05 (0,345>0,05), sehingga tidak ada peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85 yang signifikan antara rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 12. Grafik perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I

Dari data di atas terlihat sikap dan minat belajar yang diperoleh ada peningkatan yang signifikan dari kondisi awal. Namun jika dilihat dari nilai rata- rata sikap dan minat belajar, hasil yang diperoleh belum memuaskan. Nilai rata- rata sikap belajar hanya sebesar 68,33 dan nilai rata-rata minat belajar hanya sebesar 69,31. Belum memenuhi target peneliti yaitu 75 pada rata-rata sikap belajar dan 74 pada minat belajar.

Sedangkan data prestasi belajar menunjukkan ada peningkatan, namun tidak signifikan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata prestasi belajar pada hasil analisis T-test yang menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,345. Harga tersebut lebih besar dari 0,05 (0,345>0,05), yang menunjukkan tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86 peningkatan yang signifikan. Selain itu nilai rata-rata prestasi belajar sebesar

71,25, dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 66,67% belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 72,00 pada nilai rata-rata prestasi belajar, dan sebesar 70% pada presentase jumlah siswa yang mencapai KKM.

Dengan demikian peneliti merencanakan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar pada siklus II.

4.2.1.4 Refleksi (Reflecting)

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I rata-rata sikap dan minat belajar siswa ada peningkatan yang signifikan, namun belum mencapai target rata-rata yang diinginkan. Ada beberapa kendala yang menyebabkan hal tersebut. Kendala-kendala yang dialami perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti. Perbaikan perlu dilakukan guna pembelajaran semakin menarik, siswa semakin aktif dan yang terpenting siswa semakin memahami serta memaknai materi pembelajaran yang diberikan sehingga muncul sikap belajar positif dan tumbuh menjadi minat belajar yang menetap pada diri siswa. Berikut ini kendala dan strategi untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus 1 :

Tabel 38. Kendala dan strategi pemecahan masalah siklus I

No. Kendala Strategi Mengatasi Kendala 1 Beberapa siswa mengeluhkan teman sekelompoknya belum bisa Memberikan pengarahan dan bekerjasama. penjelasan kepada siswa bahwa 2 Ada beberapa kelompok hanya kegiatan kelompok adalah upaya menggantungkan pada satu siswa untuk menumbuhkan kebersamaan yang dianggap pintar dan sarana untuk bekerjasama 3 Ada siswa yang mengeluhkan (media penjelasan menggunakan pembagian kelompok, karena tidak kumpulan lidi). mendapatkan teman satu kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

No. Kendala Strategi Mengatasi Kendala pergaulannya. Hal tersebut berdampak siswa malas untuk berproses dalam diskusi 4 Waktu pembelajaran tidak selesai Membuat kesepakatan dengan tepat waktu, karena waktu siswa bahwa setelah selesai upacara terpotong 20 menit untuk upacara siswa harus sudah siap di kelas. bendera Kesepakatan tersebut sudah dikonsultasikan dengan guru pamong.

5 Kegiatan diskusi kurang efektif Pengurangan jumlah anggota karena terlalu banyak anggota kelompok menjadi 4 siswa setiap dalam kelompok kelompok 6 Diskusi berjalan monoton dan Teknik diskusi dirubah kurang menarik menggunakan teknik Jigsaw

4.2.2 Siklus II

4.2.2.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada siklus II pertemuan pertama tidak jauh berbeda dengan persiapan pada siklus I. Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi pelajaran tentang mendeskripsikan perjuangan melawan penjajahan Belanda, menyiapkan RPP dan silabus, membuat media permainan mencari pasangan, menyiapkan LKS, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan pedoman wawancara, menyiapkan lembar angket sikap dan minat belajar siswa, serta instrument dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

4.2.2.2 Tindakan (Acting)

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin, 14 Februari 2011 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88 disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama di siklus II peneliti menggunakan

Pendektan Pedagogi Reflektif dengan metode ceramah singkat, diskusi, tanya jawab, dan belajar sambil bermain. Pada metode diskusi kali ini peneliti menggunakan teknik Jigsaw dengan tujuan siswa akan lebih aktif dalam proses belajar dan sikap serta minat belajar siswa semakin meningkat. Materi yang akan dipelajari dalam pertemuan pertama ini adalah perjuangan para pejuang dalam melawan penjajah Belanda pada abad 20, yaitu perjuangan Douwes Dekker, H.

Samanhudi, M. Husni Thamrin.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Peneliti bertanya kepada siswa “Apakah kalian tahu di mana letak kantor pusat organisasi Muhammadiah?”. Setelah itu peneliti mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan di pelajari siswa tentang perjuangan para pejuang dalam melawan penjajah Belanda pada abad 20, yaitu perjuangan Douwes Dekker, H. , M. Husni Thamrin.

Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan penjelasan secara singkat oleh peneliti kepada siswa. Kegiatan dilanjutkan pada pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setelah kelompok diskusi terbentuk. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk memahami tentang perjuangan para pejuang dalam melawan penjajah Belanda pada abad 20 yaitu perjuangan Douwes Dekker, H. Samanhudi, dan M. Husni

Thamrin dalam kelompok ahli. Kelompok ahli terdiri dari tiga yaitu kelompok yang mendalami perjuangan Dowes Dekker, kelompok yang mendalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89 perjuangan H. Samanhudi, dan kelompok yang mendalami perjuangan M. Husni

Thamrin.

Setelah mendalami materi dari kelompok ahli siswa diminta kembali ke kelompok asal dan menceritakan apa saja yang didapat atau yang diperoleh dari kelompok ahli kepada teman satu kelompoknya. Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mendengarkan penjelasan singkat dari peneliti. Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab, siswa melakukan permainan mencari pasangan. Kegiatan dilanjutkan dengan mengisi lembar refleksi.

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin, 21 Februari 2011 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan kedua di siklus II ini pembelajaran menggunakan Pendektan Pedagogi Reflektif dengan metode ceramah singkat, diskusi, tanya jawab, dan belajar sambil bermain. Pada metode diskusi peneliti menggunakan teknik Jigsaw. Materi yang digunakan adalah Peristiwa Sumpah

Pemuda.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Dalam kegiatan apersepsi pertemuan ini siswa diajak untuk menyanyikan lagu “Bangun Pemuda-pemudi”. Setelah itu peneliti mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan di pelajari siswa tentang Peristiwa

Sumpah Pemuda.

Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan penjelasan secara singkat oleh peneliti kepada siswa. Kegiatan dilanjutkan pada pembagian kelompok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90 setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setelah kelompok diskusi terbentuk. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk memahami tentang organisasi pemuda sebelum kongres pemuda, proses terjadinya kongres pemuda, dan isi sumpah pemuda dalam kelompok ahli.

Kelompok ahli terdiri dari tiga yaitu kelompok yang mendalami organisasi pemuda sebelum kongres pemuda, kelompok yang mendalami proses terjadinya kongres pemuda, dan kelompok yang mendalami perjuangan isi sumpah pemuda.

Setelah mendalami materi dari kelompok ahli siswa diminta kembali ke kelompok asal dan menceritakan apa saja yang didapat atau yang diperoleh dari kelompok ahli kepada teman satu kelompoknya. Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mendengarkan penjelasan singkat dari peneliti. Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab, siswa melakukan permainan mencari pasangan. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi, mengisi lembar refleksi, lembar angket sikap dan minat.

4.2.2.3 Pengamatan (Observing)

Observasi yang dilakukan pada siklus II merupakan observasi untuk mengamati peningkatan pada sikap, minat, dan prestasi belajar siswa. Pada tahap ini, peneliti memperoleh tiga data. Ketiga data tersebut adalah hasil sikap, minat belajar yang diukur dengan lembar angket sikap dan minat belajar, dan hasil prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal evaluasi pilihan ganda. Hasil dari angket sikap dan minat, serta tes prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dicermati sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Tabel 39. Tabulasi nilai angket sikap belajar akhir siklus II

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 33 83 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 32 80 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 32 80 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 33 83 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 33 83 6 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 33 83 7 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33 83 8 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 32 80 9 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 35 88 10 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 33 83 11 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32 80 12 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 33 83 13 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 32 80 14 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 34 85 15 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 33 83 16 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 35 88 17 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 35 88 18 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 32 80 19 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32 80 20 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34 85 21 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 83 22 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33 83 23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 32 80 24 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 33 83 Rata-Rata Nilai Sikap Belajar 82,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel 40. Tabulasi nilai angket minat belajar akhir siklus II

Skala 1-4

No. No. Item Nilai Total Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32 80 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 78 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34 85 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 32 80 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 35 88 6 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32 80 7 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 34 83 8 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 33 83 9 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 35 88 10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 80 11 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 83 12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 83 13 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 78 14 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 32 80 15 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33 83 16 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 34 85 17 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 34 85 18 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 32 80 19 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33 83 20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 32 80 21 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 33 83 22 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 31 78 23 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 32 80 24 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 32 80 Rata-Rata Nilai Minat Belajar 81,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Tabel 41. Tabulasi nilai prestasi belajar akhir siklus II

No. No. Item Nilai Keterangan Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Akhir

1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 70 Tuntas 2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 60 Tidak Tuntas 3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 80 Tuntas 4 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 70 Tuntas 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90 Tuntas 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 Tuntas 8 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 70 Tuntas 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 80 Tuntas 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 Tuntas 12 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 80 Tuntas 13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 Tuntas 14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 Tuntas 16 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 Tuntas 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 Tuntas 18 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 70 Tuntas 19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 70 Tuntas 20 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 80 Tuntas 21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 70 Tuntas 22 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 60 Tidak Tuntas 23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 60 Tidak Tuntas 24 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 60 Tidak Tuntas 4 siswa tidak Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar 78,75 tuntas

Berdasarkan data di atas peneliti melakukan analisis data menggunakan program komputer PASW 17 for Windows (Predictive Analytics SoftWare) untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94 mempermudah menganalisis data. Terlebih dahulu data yang telah diperoleh di uji normalitasnya menggunakan analisis histogram dengan kurva normal dan

Kolmogorov-Smirnov Z. Analisis histogram memberikan gambaran grafis tentang distribusi data pada kurva normal. Analisis Kolmogorov-Smirnov Z memberikan gambaran normalitas data secara lebih eksak. Uji Normalitas data angket sikap, minat dan prestasi belajar adalah sebagai berikut :

Gambar 13. Grafik normalitas angket sikap belajar kondisi akhir siklus II

Berdasarkan grafik tersebut, angket sikap belajar kondisi akhir siklus II ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus II dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 42. Uji normalitas data angket sikap belajar kondisi akhir siklus II

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 82,79 1,272 0,079 Sig>0,05 Siklus II normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data angket sikap belajar kondisi akhir siklus II sebesar 1,272 dengan signifikansi 0,079. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data angket sikap belajar kondisi akhir siklus II terdistribusi secara normal.

Gambar 14. Grafik normalitas angket minat belajar kondisi akhir siklus II

Berdasarkan grafik tersebut, angket minat belajar kondisi akhir siklus II ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus II dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 43. Uji normalitas data angket minat belajar kondisi akhir siklus II

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 81,92 1,213 0,105 Sig>0,05 Siklus II normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data angket minat belajar kondisi akhir siklus II sebesar 1,213 dengan signifikansi 0,105. Harga signifikansi (sig.) >

0,05 yang menunjukkan bahwa data angket minat belajar kondisi akhir siklus II terdistribusi secara normal.

Gambar 15. Grafik normalitas prestasi belajar kondisi akhir siklus II

Berdasarkan grafik tersebut, prestasi belajar kondisi akhir siklus II ada dalam kurva normal. Perhitungan statistik uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus I dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebagai berikut :

Tabel 44. Uji normalitas data prestasi belajar kondisi akhir siklus II

Asymp. Kolmogorov- Mean Sig. (2- Analisis Keterangan Smirnov Z tailed) Kondisi Akhir Distribusi 78,75 0,924 0,360 Sig>0,05 Siklus I normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Hasil Kolmogorov-Smirnov Z untuk data prestasi belajar kondisi akhir siklus I sebesar 0,924 dengan signifikansi 0,360. Harga signifikansi (sig.) > 0,05 yang menunjukkan bahwa data prestasi belajar kondisi akhir siklus II terdistribusi secara normal.

Setelah data diuji normalitasnya analisis data dilanjutkan dengan menguji apakah ada peningkatan yang signifikan antara sikap, minat, dan prestasi belajar pada kondisi akhir siklus I dengan sikap, minat, dan prestasi belajar pada kondisi akhir siklus II. uji data tersebut menggunakan uji statistik parametris dalam hal ini

T-test. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, ada peningkatan sikap, minat, dan prestasi

belajar yang signifikan.

2) Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, tidak ada peningkatan sikap, minat, dan

prestasi belajar yang signifikan.

Hasil uji kenaikannya dengan rumus Independent Sample T-test adalah sebagai berikut :

Tabel 45. Uji hipotesis sikap belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 0,402 0,529 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000.

Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98 kondisi akhir siklus II. Perbedaan rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 16. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket sikap kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II

Tabel 46. Uji hipotesis minat belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 1,210 0,277 0,000

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000.

Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Perbedaan rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Gambar 17. Grafik perbedaan rata-rata nilai angket minat kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II

Tabel 47. Lembar pengamatan sikap dan minat belajar

Lembar Wawancara Siklus : II Hari/ Tanggal : 21 Februari 2011 No Indikator Pilihan 1 2 3 4 I Sikap 1 Menyatakan ketertarikan terhadap √ mata pelajaran IPS 2 Menggunakan peranan pembelajaran IPS dalam √ kehidupan sehari-hari. 3 Menampilkan keaktifan dalam √ pembelajaran IPS 4 Mengunakan tujuan pelajaran IPS √ bagi diri sendiri 5 Menyajikan pikiran positif √ terhadap pelajaran IPS Total Nilai (1x2)= 2 (2x3)= 6 (2x4)= 8 Rata-Rata Sikap Belajar ((2+6+8)/20) x 100 = 80 II Minat 6 Mengintegrasikan pikiran, tubuh, √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

dan perasaan saat pelajaran IPS. 7 Mempertahankan keaktifan dalam √ kegiatan pembelajaran IPS 8 Mempraktekkan kesungguhan √ memahami pelajaran IPS 9 Mengikuti kegiatan pembelajaran IPS tanpa ada paksaan dari pihak √ lain 10 Memaknai hakekat pembelajaran √ IPS 11 memecahkan permasalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPS √ dengan berbagai macam inovasi Total Nilai (1x2)= 2 (3x3)= 9 (2x4)= 8 Rata-Rata Minat Belajar ((2+9+8)/24)x100= 79,17

Tabel 48. Lembar wawancara guru

Lembar Wawancara Siklus : II Hari/ Tanggal : 21 Februari 2011 No Indikator Pilihan Pertanyaan I Sikap 1 2 3 4 1 Menyatakan Apakah siswa terlihat ketertarikan terhadap bersemangat saat √ mata pelajaran IPS mengikuti pelajaran IPS berlangsung? 2 Menggunakan peranan Apakah siswa terlihat pembelajaran IPS melatih kedisiplinan dalam kehidupan dan ketelitian saat √ sehari-hari. pelajaran IPS berlangsung? 3 Menampilkan Apakah siswa aktif keaktifan dalam bertanya, dan pembelajaran IPS menjawab pertanyaan √ serta mengerjakan soal saat pelajaran IPS berlangsung? 4 Mengunakan tujuan Apakah siswa pelajaran IPS bagi diri memunculkan sikap sendiri mau bekerjasama, dan √ bersosialisasi saat pelajaran IPS berlangsung 5 Menyajikan pikiran Apakah siswa positif terhadap menunjukkan sikap √ pelajaran IPS serius saat mengikuti pelajaran IPS?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

(1x2) (2x3) (2x4) Total Nilai = 2 = 6 = 8 Rata-Rata Sikap Belajar ((2+6+8)/20)x100= 80

II Minat Pertanyaan 1 2 3 4 6 Mengintegrasikan Apakah siswa pikiran, tubuh, dan mendengarkan perasaan saat pelajaran penjelasan guru dan √ IPS. mengikuti pembelajaran dengan baik dan tertib? 7 Mempertahankan Apakah siswa aktif keaktifan dalam dalam diskusi kegiatan pembelajaran kelompok? √ IPS

8 Mempraktekkan Apakah siswa mau kesungguhan mengerjakan soal yang memahami pelajaran diberikan dan mau √ IPS mendalami materi pelajaran dengan sungguh-sungguh? 9 Mengikuti kegiatan Apakah siswa terlihat pembelajaran IPS nyaman dan senang √ tanpa ada paksaan dari saat mengikuti pihak lain pelajaran IPS? 10 Memaknai hakekat Apakah siswa pembelajaran IPS memunculkan sikap saling menghormati dan saling √ bekerjasama saat pelajaran IPS berlangsung? 11 Memecahkan Apakah siswa mau permasalah yang berusaha memecahkan dihadapi dalam masalah atau kesulitan √ pembelajaran IPS yang dihadapinya? dengan berbagai macam inovasi (4x3) (2x4) Total Nilai = 12 = 8 Rata-Rata Minat Belajar ((12+8)/24)x100= 83,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Tabel 49. Triangulasi sikap, dan minat belajar siswa siklus II

Instrument yang digunakan No Objek yang diamati Wawancara Lembar Pengamatan guru Angket 1 Sikap belajar siswa 80 80 82,79 2 Minat belajar siswa 79,17 83,33 81,92 Rata –Rata Sikap Belajar 80,93 Triangulasi Rata –Rata Minat Belajar 81,47 Triangulasi

Berdasarkan data Triangulasi di atas, baik lembar pengamatan, wawancara guru dan angket siswa hasilnya tidak terlalu berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata sikap dan minat belajar siswa.

Sedangkan hasil analisis data prestasi belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 50. Uji hipotesis prestasi belajar kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II

Levene’s Test for Equality T-test for Equality of Variances of Means F Sig Sig. (2-tailed) 0,275 0,602 0,037

Berdasarkan tabel tersebut, harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,037.

Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,345>0,05), sehingga ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Gambar 18. Grafik perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II

Dari data di atas terlihat sikap dan minat belajar yang diperoleh ada peningkatan yang signifikan dari kondisi akhir siklus 1. Nilai rata-rata, hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Nilai rata-rata sikap belajar sebesar 82,79 dan nilai rata-rata minat belajar sebesar 81,92. Target yang di tetapkan peneliti yaitu 80 pada rata-rata sikap minat belajar telah terpenuhi.

Sedangkan data prestasi belajar menunjukkan ada peningkatan, yang signifikan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai prestasi belajar pada hasil analisis T-test yang menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,037. Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,037<0,05), yang menunjukkan ada peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata prestasi belajar sebesar 78,75 dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 83,33% telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 76,00 pada nilai rata-rata prestasi belajar dan sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

80% pada presentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.

4.2.2.4 Refleksi (Reflecting)

Dari hasil pengamatan pada siklus II ini peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan pada proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Kelebihan dan kekurang tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 51. Tabel evaluasi proses

No. Kekurangan Kelebihan 1 Kegiatan pembelajaran masih Siswa sudah bisa saling belum selesai tepat waktu. Strategi bekerjasama dalam kelompok. yang sudah dijalankan hanya mampu meminimalkan keterlambatan menjadi 6 menit. Pada siklus I terlamabat 10 menit. 2 Siswa tidak saling menggantungkan pada teman yang pintar, dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3 Siswa saling menerima apa adanya teman dalam satu kelompok. 4 Membuat kesepakatan dengan siswa bahwa setelah selesai upacara siswa harus sudah siap di kelas. Kesepakatan tersebut sudah dikonsultasikan dengan guru pamong.

5 Kegiatan diskusi sudah berjalan efektif dan menarik.

Melihat hasil yang diperoleh bahwa rata-rata nilai sikap, minat, dan prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan dan target yang di tetapakn peneliti telah tercapai, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

4.3 Pembahasan

4.3.1. Peningkatan Sikap Belajar Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan sikap belajar menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar

0,000 < 0,05 pada rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Peningkatan rata-rata nilai angket sikap belajar juga terjadi pada rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 pada rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Untuk memperkuat hasil peningkatan sikap belajar dari data angket tersebut, peneliti juga melakukan analisis data dengan menggunakan lembar pengamatan, dan wawancara guru. Ketiga data sikap belajar yaitu angket sikap lembar pengamatan sikap, dan wawancara guru, digabungkan menjadi satu berdasarkan prinsip Triangulasi. Hasil data Triangulasi sikap belajar adalah nilai rata-rata sikap angket siswa pada kondisi akhir siklus I 70, nilai rata- rata sikap lembar pengamatan 70, dan nilai rata-rata sikap berdasarkan wawancara guru sebesar 65. Nilai rata-rata sikap siklus I dari ketiga data tersebut sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

68,33. Sedangkan nilai rata-rata sikap pada kondisi akhir siklus II adalah nilai rata-rata angket sikap sebesar 82,79, nilai rata-rata sikap lembar pengamatan peneliti sebesar 80, dan nilai rata-rata sikap wawancara kepada guru sebesar 80.

Nilai rata-rata sikap siklus II dari ketiga data tersebut sebesar 80,93. Hasil analisis data peningkatan sikap belajar siswa berdasar prinsip Triangulasi menunjukkan ada peningkatan sikap belajar siswa. Berdasar data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan sikap belajar Siswa pada mata pelajaran IPS.

4.3.2. Peningkatan Minat Belajar Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan minat belajar menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar

0,000 < 0,05 pada rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Peningkatan rata-rata nilai angket minat belajar juga terjadi pada rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 pada rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata nilai angket minat belajar kondisi akhir siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107 dan kondisi akhir siklus II. Untuk memperkuat hasil peningkatan minat belajar dari data angket tersebut, peneliti juga melakukan analisis data dengan menggunakan lembar pengamatan, dan wawancara guru. Ketiga data minat belajar yaitu angket minat lembar pengamatan minat, dan wawancara guru, digabungkan menjadi satu berdasarkan prinsip Triangulasi. Hasil data Triangulasi minat belajar adalah nilai rata-rata minat angket siswa pada kondisi akhir siklus I 70,42, nilai rata-rata minat lembar pengamatan 70,83, dan nilai rata-rata minat berdasarkan wawancara guru sebesar 66,67. Nilai rata-rata sikap siklus I dari ketiga data tersebut sebesar 69,31. Sedangkan nilai rata-rata minat pada kondisi akhir siklus II adalah nilai rata-rata angket minat sebesar 81,92, nilai rata-rata minat lembar pengamatan peneliti sebesar 79,17, dan nilai rata-rata minat wawancara kepada guru sebesar 83,33. Nilai rata-rata minat siklus II dari ketiga data tersebut sebesar

81,47. Hasil analisis data peningkatan minat belajar siswa berdasar prinsip

Triangulasi menunjukkan ada peningkatan minat belajar siswa. Berdasar data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan minat belajar Siswa pada mata pelajaran IPS.

4.3.3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar menggunakan penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar kondisi awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108 sebesar 67,5 meningkat pada kondisi akhir siklus I sebesar 71,25 dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondis awal sebesar 54% menjadi

66,67% pada siklus I, namun peningkatan tersebut tidak signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis data menggunakan T-test yang menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,345. Harga tersebut lebih besar dari 0,05

(0,345>0,05), yang menunjukkan tidak ada peningkatan yang signifikan antara nilai rat-rata prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Sedangkan hasil analisis data antara nilai rata-rata pretasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar akhir siklus I sebesar 71,25 meningkat pada kondisi akhir siklus II sebesar 78,75 dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondis akhir siklus I sebesar 66,67% menjadi 83,33% pada siklus II. Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis T-test yang menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,037. Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,037<0,05), yang menunjukkan ada peningkatan yang signifikan antara nilai rata-rata prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus

II. Berdasar data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Pedagogi

Reflektif (PPR) dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa pada mata pelajaran IPS.

Tabel 52. Indikator keberhasilan tiap siklus

Peubah Indikator Kondisi Siklus 1 Siklus 2 awal Sikap Nilai rata-rata sikap belajar siswa 61,38 68,33 80,93 Minat Nilai rata-rata minat belajar siswa 58,25 71,25 81,47 Prestasi Nilai rata – rata kelas 67,5 69,31 78,75 belajar Persentase jumlah siswa yang 46% 66,67% 83,33% siswa mencapai KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

4.4 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini yaitu:

1. Keterbatasan Uji Validitas

Peneliti mengalami kesulitan dalam membuat instrumen penelitian yang valid. Peneliti melakukan uji validitas sebanyak 5 kali pada instrumen angket dan

2 kali pada instrumen soal pilihan ganda, hingga pada akhirnya peneliti mendapatkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel.

2. Keterbatasan waktu

Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Pedagogi Reflektif yang dilakukan hanya dilakukan 4 kali pertemuan dirasa kurang maksimal. Meningat

KD yang digunakan memiliki materi yang sangat padat, pertemuan selama 4 kali sangatlah minim. Jika pertemuan dilakukan lebih dari 4 kali dapat mengganggu jadwal di sekolah yang sudah direncanakan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD Kanisius

Gayam pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan Pendekatan Pedagogi

Reflektif dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS dapat

meningkatkan sikap belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam Semester

Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan nilai

rata-rata angket sikap belajar kondisi awal sebesar 61,04 meningkat pada

siklus I sebesar 70,00, dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar

82,79. Hasi tersebut selaras dengan hasil data Triangulasi sikap belajar adalah

nilai rata-rata sikap angket siswa pada kondisi akhir siklus I 70, nilai rata-rata

sikap lembar pengamatan 70, dan nilai rata-rata sikap berdasarkan wawancara

guru sebesar 65. Nilai rata-rata sikap siklus I dari ketiga data tersebut sebesar

68,33. Sedangkan nilai rata-rata sikap pada kondisi akhir siklus II adalah nilai

rata-rata angket sikap sebesar 82,79, nilai rata-rata sikap lembar pengamatan

peneliti sebesar 80, dan nilai rata-rata sikap wawancara kepada guru sebesar

80. Nilai rata-rata sikap siklus II dari ketiga data tersebut sebesar 80,93.

Analisis tersebut diperkuat hasil analisis data dengan T-test yaitu harga

sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 pada rata-rata skor angket sikap belajar

kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, yang berarti ada peningkatan yang

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

signifikan antara rata-rata skor angket sikap belajar kondisi awal dan kondisi

akhir siklus I. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata skor angket sikap

belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut

ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 pada rata-rata skor

angket sikap belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II, yang

berarti ada peningkatan yang signifikan antara rata-rata skor angket sikap

belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II.

2. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS dapat

meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam Semester

Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan nilai

rata-rata angket minat belajar kondisi awal sebesar 57,91 meningkat pada

siklus I sebesar 70,42, dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar

81,92. Hasil analisis tersebut selaras dengan hasil data Triangulasi minat

belajar adalah nilai rata-rata minat angket siswa pada kondisi akhir siklus I

70,42, nilai rata-rata minat lembar pengamatan 70,83, dan nilai rata-rata

minat berdasarkan wawancara guru sebesar 66,67. Nilai rata-rata sikap siklus

I dari ketiga data tersebut sebesar 69,31. Sedangkan nilai rata-rata minat pada

kondisi akhir siklus II adalah nilai rata-rata angket minat sebesar 81,92, nilai

rata-rata minat lembar pengamatan peneliti sebesar 79,17, dan nilai rata-rata

minat wawancara kepada guru sebesar 83,33. Nilai rata-rata minat siklus II

dari ketiga data tersebut sebesar 81,47. Analisis tersebut diperkuat hasil

analisis data dengan T-test yaitu harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05

pada nilai rata-rata angket minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

I, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara nilai rata-rata angket

minat belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I. Peningkatan juga terjadi

pada nilai rata-rata angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi

akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh harga sig.(2-tailed) sebesar

0,000 < 0,05 pada nilai rata-rata angket minat belajar kondisi akhir siklus I

dan kondisi akhir siklus II, yang berarti ada peningkatan yang signifikan

antara nilai rata-rata angket minat belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi

akhir siklus II.

3. Penerapan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Gayam Semester

Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan rata-

rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta rata-

rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal

tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar kondisi awal sebesar

67,5 meningkat pada kondisi akhir siklus I sebesar 71,25 dan presentasi

jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondis awal sebesar 54% menjadi

66,67% pada siklus I, namun peningkatan tersebut tidak signifikan. Hal

tersebut ditunjukkan dengan analisis data menggunakan T-test yang

menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,345. Harga tersebut lebih

besar dari 0,05 (0,345>0,05), yang menunjukkan tidak ada peningkatan yang

signifikan antara nilai rat-rata prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir

siklus I. Sedangkan hasil analisis data antara nilai rata-rata pretasi belajar

kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II mengalami peningkatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

signifikan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar akhir

siklus I sebesar 71,25 meningkat pada kondisi akhir siklus II sebesar 78,75

dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondis akhir siklus I

sebesar 66,67% menjadi 83,33% pada siklus II. Hal tersebut diperkuat dengan

hasil analisis T-test yang menunjukkan harga sig.(2-tailed) adalah sebesar

0,037. Harga tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,037<0,05), yang menunjukkan

ada peningkatan yang signifikan antara nilai rata-rata prestasi belajar kondisi

akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:

1. Saran umum

Pembelajaran dengan menggunakan PPR layak dipergunakan untuk menjadi metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah karena PPR terbukti meningkatkan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa, untuk itu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tradisional kiranya perlu dievaluasi mengingat metode ini sama sekali tidak efektif untuk meningkatkan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa.

2. Saran bagi penelitian selanjutnya

a. Instrumen yang valid dan reliabel sangat penting dalam penelitian. Oleh

karena itu, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen harus dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

dengan benar. Salah satu cara untuk memperoleh instrumen yang valid

dan reliabel adalah dengan memperbanyak jumlah responden.

b. Perlu memperhitungkan waktu penelitian dengan KD yang akan

digunakan, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar dan

memperoleh hasil penelitian yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Maria. (2010). Mudah belajar statistik dengan SPSS 18. Yogyakarta: Andi

Arief Furchan. (2007). Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Beoang, Yakob Dere. Pedagogi Reflektif (PR) : Praktek humanisasi pendidikan. Educare Edisi Oktober 2010. Jakarta: Komisi Pendidikan KWI.

Darsono, Max. dkk. (2000). Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdikbud. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) untuk satuan pendidikan dasar SD / MI ( Semester I & II ). Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Endang Susilaningsih, & Linda S. Limbong. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Imam Ghozali. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Irawan Sadad Sadiman, & Shendy Amalia. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Katarina. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Metode Kerja Kelompok Bagi Siswa Kelas II Semester 2 SD Kanisius Sorowajan Tahun Pelajaran 2009-2010. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kasboelah Kasihani. (2001). Penelitian tindakan kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kunandar. (2009). Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi guru. Jakarta : Rajawali Pres.

Masidjo, Ign. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Mohammad Uzer Usman. (1997). Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdikarya.

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru. ______.(1999). Penilaian dan proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdikarya.

Nugrahanta, Gregorius Ari. (2009). Demensi proses kognitif dalam pembelajaran berdasarkan taksonomi Benjamin S. Bloom (1913-1999) yang sudah direvisi untuk mata kuliah landasan pendidikan SD (2009/2010). (modul kuliah tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nursid Sumaatmadja. (1980). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial. Bandung: Alumni.

P3MP-USD. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Popo Afindra. (2011). Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas IV A SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Primasari, Maria M. Lega. (2011). Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Kelas II SD Kanisius Gayam. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Provinsi Indonesia Serikat Yesus. (1987). Ciri-ciri khas pendidikan pada lembaga pendidikan yesuit. Yogyakarta: Kanisius.

Reny Yuliati, & Ade Munajat. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Siti Syamsiah, dkk. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Subagya. (2010). Paradigma pedagogi reflektif mendampingi peserta didik menjadi cerdas & berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Suharsimi Arikunto. (1990). Manajemen pengajaran secara manusiawi. Jakarta. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

______.(2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syamsul Bachri Thalib. (2010). Psikologi pendidikan berbasis analisis empiris aplikatif. Jakarta: Kencana.

Tim Bina Karya Guru. (2007). IPS terpadu V. Jakarta: Erlangga.

Tim Pengembang PGSD. (2001). Pembelajaran terpadu. Bandung: Maulana.

Wayan Nurkanca. (1983). Evaluasi pendidikan : Usaha Nasional Surabaya.

Wijaya Kusumah, & Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta: Indeks.

Winkel, W.S. (1983). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT Gramedia.

______.(2004). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yustina. Paradigma Pedagogi Reflektif di tengah budaya instan. Educare Edisi Oktober 2010. Jakarta: Komisi Pendidikan KWI.

Zaenal Abidin, & Yulizar Rasyid. (1980). Kurikulum pengajaran IPS di sekolah. Jakarta: Debdikbud.

Zainal Aqib. (2006). Penelitian tindakan kelas. Bandung : Yrama Widya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Silabus

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

SILABUS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V (lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi : menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran Pertemuan I a. Competence (Akademik A. Media Mendiskripsikan Perjuangan  Kegiatan pembelajaran diawali dan Keterampilan): 2 jp x 40 1. LKS (Lembar perjuangan para melawan dengan apersepsi.  Menjelaskan menit Kerja Siswa). tokoh pejuang penjajah  Siswa mendengarkan perjuangan para 2. Peta Indonesia pada masa penyampaian guru tentang pejuang tanah Aceh 3. Kartu estafet penjajahan tujuan pembelajaran yang akan dalam melawan smart Belanda dan dilaksanakan. Belanda pada abad 17 Jepang.  Siswa membentuk kelompok -18. B. Buku Sumber diskusi yang tiap kelompok  Menjelaskan 1. Endang terdiri dari 6 orang. perjuangan Gusti Susilaningsih,  Siswa berdiskusi dalam Ketut Jelantik dalam & Linda S. kelompok. melawan Belanda. Limbong. 2008.  Siswa mempresentasikan hasil  Menjelaskan Ilmu diskusi di depan kelas. perjuangan Pengetahuan  Siswa menunjukkan lokasi Sisingamangaraja Sosial 5. Jakarta perjuangan tokoh pejuang pada dalam melawan : Pusat peta Indonesia. Belanda. Perbukuan Departemen  Siswa bertanya jawab dengan  Menjelaskan Pendidikan guru tentang materi yang belum perjuangan Sultan Nasional. dipahami. Hassanudin dalam 2. Reny Yuliati, &  Siswa melakukan permainan melawan Belanda. Ade Munajat. estafet smart.  Menyebutkan daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran  Siswa melakukan refleksi perjuangan Cut Nyak 2008. Ilmu dengan mengisi lembar refleksi Dien, Gusti Ketut Pengetahuan yang sudah disediakan oleh Jelantik, Sosial 5. Jakarta guru. Sisingamangaraja, : Pusat  Siswa membahas hasil refleksi Sultan Hassanudin. Perbukuan dengan bimbingan guru. b. Conscience (Hati Departemen  Siswa merencanakan tindakan Nurani) : Pendidikan yang ingin dilakukan pada  Memilih nilai-nilai Nasional. lembar tindakan yang sudah perjuangan yang 3. Siti Syamsiah; disediakan oleh guru. pantas di munculkan dkk. 2008. Ilmu  Siswa membahas rencana para pejuang dalam Pengetahuan tindakan dengan bimbingan melawan Belanda Sosial 5. Jakarta guru. pada abad 17-18 (Cut : Pusat Nyak Dien, Gusti Perbukuan Ketut Jelantik, Departemen Sisingamangaraja, Pendidikan Sultan Hassanudin). Nasional. c. Compassion 4. Tim Bina Karya (Kepedulian Sosial) : Guru. 2007. IPS  Merencanakan Terpadu V. tindakan yang akan Jakarta: dilakukan dalam Erlangga. kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang di jaman modern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran Pertemuan II a. Competence (Akademik Tes tertulis : A. Media  Kegiatan pembelajaran diawali dan Keterampilan):  Pilihan 2 jp x 40 dengan apersepsi.  Menyebutkan bentuk Ganda (10 menit 1. LKS (Lembar  Siswa mendengarkan perjuangan para Soal) Kerja Siswa). penyampaian guru tentang pejuang pada abad 20. 2. Kartu tujuan pembelajaran yang akan  Menjelaskan permainan dilaksanakan. perjuangan R. A. anak ayam  Siswa membentuk kelompok Kartini dalam mencari diskusi yang tiap kelompok melawan Belanda induknya. terdiri dari 6 orang. pada abad 20.  Siswa mendapat bahan diskusi  Menjelaskan B. Buku Sumber berupa LKS. perjuangan Dewi  Siswa berdiskusi dalam Sartika dalam 1. Endang kelompok. melawan Belanda Susilaningsih,  Siswa bertanya jawab dengan pada abad20. & Linda S. guru tentang materi yang belum  Menjelaskan Limbong. dipahami. perjuangan Ki Hajar 2008. Ilmu  Siswa melakukan permainan Dewantara dalam Pengetahuan Sosial 5. anak ayam mencari induknya. melawan Belanda. Jakarta : Pusat  Siswa melakukan refleksi  Menjelaskan Perbukuan dengan mengisi lembar refleksi semboyan Ki Hajar Departemen yang sudah disediakan oleh Dewantara dalam Pendidikan guru. bidang pendidikan. Nasional.  Siswa membahas hasil refleksi b. Conscience (Hati 2. Reny Yuliati, dengan bimbingan guru. Nurani) : & Ade  Siswa merencanakan tindakan  Memilih nilai-nilai Munajat. yang ingin dilakukan pada kemanusian atau sikap 2008. Ilmu lembar tindakan yang sudah perjuangan Pengetahuan disediakan oleh guru. dimunculkan para pejuang dalam Sosial 5.  Siswa membahas rencana Jakarta : Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran tindakan dengan bimbingan melawan Belanda Perbukuan guru. pada abad 20 (R.A. Departemen  Siswa mengerjakan soal Kartini, Dewi Sartika, Pendidikan evaluasi, angket sikap, angket Ki Hajar Dewantara). Nasional. minat. c. Compassion 3. Siti Syamsiah;  merangkum materi yang sudah (Kepedulian Sosial) : dkk. 2008. dibahas.  Merencanakan Ilmu tindakan yang akan Pengetahuan dilakukan dalam Sosial 5. kehidupan sehari-hari Jakarta : Pusat dalam upaya Perbukuan meneladani Departemen perjuangan para Pendidikan pejuang melawan Nasional. Belanda pada abad 20 4. Tim Bina (R.A. Kartini, Dewi Karya Guru. Sartika, Ki Hajar 2007. IPS Dewantara). Terpadu V. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran Pertemuan III a. Competence (Akademik A. Media  Kegiatan pembelajaran diawali dan Keterampilan): dengan apersepsi.  Menyebutkan alasan 1. LKS  Siswa mendengarkan para perjuangan 2 jp x 40 2. Kartu penyampaian guru tentang melawan penjajah menit permainan tujuan pembelajaran yang akan Belanda pada abad 20 mencari dilaksanakan. (Douwes Dekker, H. pasangan  Siswa membentuk kelompok Samanhudi, M. Husni diskusi yang tiap kelompok Thamrin). B. Buku Sumber terdiri dari 4 orang.  Menjelaskan  Siswa berdiskusi dalam perjuangan para 1. Endang kelompok ahli. pejuang melawan Susilaningsih,  Siswa mempresentasikan hasil penjajah Belanda pada & Linda S. diskusi di dalam kelompok asal. abad 20 (Douwes Limbong.  Siswa bertanya jawab dengan Dekker, H. 2008. Ilmu guru tentang materi yang belum Samanhudi, M. Husni Pengetahuan dipahami. Thamrin ). Sosial 5.  Siswa melakukan permainan b. Conscience (Hati Jakarta : Pusat Perbukuan mencari pasangan. Nurani) : Departemen  Siswa melakukan refleksi  Memilih nilai-nilai Pendidikan dengan mengisi lembar refleksi kemanusian atau sikap Nasional. yang sudah disediakan oleh perjuangan 2. Reny Yuliati, guru. dimunculkan para & Ade  Siswa membahas hasil refleksi pejuang dalam Munajat. dengan bimbingan guru. melawan Belanda 2008. Ilmu  Siswa merencanakan tindakan pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Pengetahuan yang ingin dilakukan pada Samanhudi, M. Husni Sosial 5. lembar tindakan yang sudah Thamrin). Jakarta : Pusat disediakan oleh guru. c. Compassion Perbukuan  Siswa membahas rencana Departemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran tindakan dengan bimbingan (Kepedulian Sosial) : Pendidikan guru.  Merencanakan Nasional.  Siswa merangkum materi tindakan yang akan 3. Siti Syamsiah; dengan bimbingan guru. dilakukan dalam dkk. 2008. kehidupan sehari-hari Ilmu dalam upaya Pengetahuan meneladani Sosial 5. perjuangan para Jakarta : Pusat pejuang melawan Perbukuan Belanda pada abad 20 Departemen (Douwes Dekker, H. Pendidikan Samanhudi, M. Husni Nasional. Thamrin). 4. Tim Bina Karya Guru. 2007. IPS Terpadu V. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran Pertemuan IV a. Competence (Akademik Tes tertulis : A. Media  Kegiatan pembelajaran diawali dan Keterampilan):  Pilihan 2 jp x 40 dengan apersepsi.  Menyebutkan daerah Ganda (10 menit 1. LKS.  Siswa mendengarkan organisasi pemuda Soal) 2. Peta penyampaian guru tentang yang mengikuti Indonesia. tujuan pembelajaran yang akan kongres pemuda. 3. Kartu dilaksanakan.  Menjelaskan permainan  Siswa membentuk kelompok organisasi pemuda mencari diskusi yang tiap kelompok sebelum kongres pasangan. terdiri dari 4 orang. pemuda.  Siswa berdiskusi dalam  Menyebutkan tujuan B. Buku Sumber kelompok ahli. pelaksanaan kongres  Siswa mempresentasikan hasil pemuda. 1. Endang diskusi di dalam kelompok asal.  Menjelaskan proses Susilaningsih,  Siswa menunjukkan daerah asal terjadinya kongres & Linda S. anggota dari organisasi yang pemuda. Limbong. berdiri sebelum kongres  Menyebutkan tokoh 2008. Ilmu pemuda. dalam kongres Pengetahuan  Siswa bertanya jawab dengan pemuda. Sosial 5. Jakarta : Pusat guru tentang materi yang belum  Menjelaskan isi Perbukuan dipahami. sumpah pemuda. Departemen  Siswa melakukan permainan b. Conscience (Hati Pendidikan mencari pasangan. Nurani) : Nasional.  Siswa melakukan refleksi  Memilih nilai-nilai 2. Reny Yuliati, dengan mengisi lembar refleksi perjuangan para & Ade yang sudah disediakan oleh pemuda dalam Munajat. guru. mempersatukan 2008. Ilmu  Siswa membahas hasil refleksi bangsa Indonesia. c. Compassion Pengetahuan dengan bimbingan guru. Sosial 5. (Kepedulian Sosial) :  Siswa merencanakan tindakan Jakarta : Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

Materi Kompetensi Alokasi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar Dasar Waktu Pembelajaran yang ingin dilakukan pada  Merencanakan Perbukuan lembar tindakan yang sudah tindakan yang akan Departemen disediakan oleh guru. dilakukan dalam Pendidikan  Siswa membahas rencana kehidupan sehari Nasional. tindakan dengan bimbingan untuk meneladai 3. Siti Syamsiah; guru. perjuangan para dkk. 2008.  Siswa mengerjakan soal pemuda dalam Ilmu evaluasi, angket sikap, angket mempersatukan Pengetahuan minat, merangkum materi yang bangsa Indonesia. Sosial 5. sudah dibahas. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Tim Bina Karya Guru. 2007. IPS Terpadu V. Jakarta: Erlangga. Mengetahui Guru kelas Peneliti

Dwi Darmayani Nicodemus Yordan A. (NIP: 197206242008012010) (NIM: 071134001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. RPP

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Gayam Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas/Semester : V/2 Hari/Tanggal/Pertemuan Ke : Senin/31 Januari 2011/1 Aspek Terkait : Sejarah, Geografi. Unit/Tema : Perjuangan melawan Belanda Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

I. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

III. Indikator a. Competence (Akademik dan Keterampilan):  Menjelaskan perjuangan para pejuang tanah Aceh dalam melawan Belanda pada abad 17 -18.  Menjelaskan perjuangan Gusti Ketut Jelantik dalam melawan Belanda.  Menjelaskan perjuangan Sisingamangaraja dalam melawan Belanda.  Menjelaskan perjuangan Sultan Hassanudin dalam melawan Belanda.  Menyebutkan daerah perjuangan Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin. b. Conscience (Hati Nurani) :  Memilih nilai-nilai perjuangan yang pantas di munculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin). c. Compassion (Kepedulian Sosial) :  Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang di jaman modern.

IV. Tujuan Pembelajaran a. Competence (Akademik dan Keterampilan): - Siswa dapat menjelaskan perjuangan para pejuang tanah Aceh dalam melawan Belanda pada abad 17-18 dengan tepat. - Siswa dapat menjelaskan perjuangan Gusti Ketut Jelantik dalam melawan Belanda dengan tepat. - Siswa dapat menjelaskan perjuangan Sisingamangaraja dalam melawan Belanda dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

- Siswa dapat menjelaskan perjuangan Sultan Hassanudin dalam melawan Belanda dengan tepat. - Siswa dapat menunjukkan daerah perjuangan para pejuang dalam melawan penjajah Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin) dengan tepat tanpa melihat buku. b. Conscience (Hati Nurani) : - Siswa dapat memilih nilai-nilai perjuangan yang pantas di munculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin) dengan penuh kesadaran. c. Compassion (Kepedulian Sosial) : - Siswa mau merencanakan tindakan yang akan dilakuakan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang di jaman modern berdasar kemampuan yang ada dalam dirinya.

V. Materi Pokok Perjuangan Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin.

VI. Metode  Pendekatan : - Paradigma Pedagogi Refleksi  Metode : - Ceramah singkat - Diskusi - Tanya jawab - Bermain sambil belajar  Teknik : - Bermain sambil belajar : estafet smart

VII. Nilai Kemanusiaan  Disiplin  Tanggung jawab  Kerjasama  Kepekaan kepada sesama

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit)  salam dan doa  Siswa tanya jawab guru dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang perjuang para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.  Siswa membentuk kelompok diskusi (setiap kelompok terdiri dari 6 orang). 2. Kegiatan Inti (60 Menit)  Siswa berdiskusi dalam kelompok diskusi dengan bantuan pertanyaan pada LKS yang telah disusun oleh guru.  Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang materi perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin).  Siswa menunjukkan lokasi perjuangan pada tokoh pejuang pada peta Indonesia.  Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.  Siswa melakukan permainan estafet smart.  Siswa merefleksikan makna pembelajaran dengan bantuan pertanyaan refleksi yang diberikan oleh guru.  Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.  Siswa merencanakan niat-niat atau rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin).  Siswa membahas hasil rumusan rencana tindakan dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin) dengan bimbingan dari guru. 3. Kegiatan Akhir (10 Menit)  Siswa mengerjakan tes tertulis.  Siswa mengisi lembar skala sikap dan minat.  Siswa merangkum materi yang telah disajikan dengan bimbingan guru.  Salam penutup.

IX. Refleksi Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi (terlampir)

X. Tindakan Merumuskan niat-niat dan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 17-18 (Cut Nyak Dien, Gusti Ketut Jelantik, Sisingamangaraja, Sultan Hassanudin).

XI. Kecakapan Hidup  Tanggung jawab  Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Gayam Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas/Semester : V/2 Hari/Tanggal/Pertemuan Ke : Senin/7 Februari 2011/2 Aspek Terkait : Sejarah, Sosiologi. Unit/Tema : Perjuangan Para Pejuang Melawan Penjajah Belanda Pada abad 20 Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

I. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

III. Indikator a. Competence (Akademik dan Keterampilan):  Menyebutkan bentuk perjuangan para pejuang pada abad 20.  Menjelaskan perjuangan R. A. Kartini dalam melawan Belanda pada abad 20.  Menjelaskan perjuangan Dewi Sartika dalam melawan Belanda pada abad20.  Menjelaskan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam melawan Belanda.  Menjelaskan semboyan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan. b. Conscience (Hati Nurani) :  Memilih nilai-nilai kemanusian atau sikap perjuangan dimunculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara). c. Compassion (Kepedulian Sosial) :  Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).

IV. Tujuan Pembelajaran a. Competence (Akademik dan Keterampilan):  Siswa menyebutkan bentuk perjuangan para pejuang pada abad 20 tanpa membuka catatan.  Siswa menjelaskan perjuangan R. A. Kartini dalam melawan Belanda pada abad 20 tanpa membuka catatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

 Siswa menjelaskan perjuangan Dewi Sartika dalam melawan Belanda pada abad20 tanpa membuka catatan.  Siswa menjelaskan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam melawan Belanda tanpa membuka catatan.  Siswa dapat menjelaskan semboyan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan tanpa membuka catatan. b. Conscience (Hati Nurani) : - Siswa mau memilih nilai-nilai kemanusian atau sikap perjuanagn dimunculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara) dengan penuh kesadaran. c. Compassion (Kepedulian Sosial) : - Siswa mau merencanakan tindakan yang akan dilakuakan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara) berdasar kemampuan yang ada dalam dirinya.

V. Materi Pokok Perjuangan R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara.

VI. Metode  Pendekatan : - Paradigma Pedagogi Refleksi  Metode : - Ceramah singkat - Diskusi - Tanya jawab - Bermain sambil belajar  Teknik : - Bermain sambil belajar : Anak ayam mencari induknya

VII. Nilai Kemanusiaan  Disiplin  Tanggung jawab  Kerjasama  Kepekaan kepada sesama

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran 4. Kegiatan awal (10 menit)  salam dan doa  Siswa tanya jawab guru dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang perjuang para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).  Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

 Siswa membentuk kelompok (setiap kelompok terdiri dari 6 orang). 5. Kegiatan Inti (60 Menit)  Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru tentang materi perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).  Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).  Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.  Siswa melakukan permainan anak ayam mencari induknya.  Siswa merefleksikan makna pembelajaran dengan bantuan pertanyaan refleksi yang diberikan oleh guru.  Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.  Siswa merencanakan niat-niat atau rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).  Siswa membahas hasil rumusan rencana tindakan dalam upaya meneladani perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara) dengan bimbingan dari guru. 6. Kegiatan Akhir (10 Menit)  Siswa mengerjakan tes tertulis.  Siswa mengisi lembar angket sikap dan minat.  Siswa merangkum materi yang telah disajikan dengan bimbingan guru.  Salam penutup.

IX. Refleksi Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi (terlampir)

X. Tindakan Merumuskan niat-niat dan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (R.A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara).

XI. Kecakapan Hidup  Tanggung jawab  Komunikasi

XII. Alat dan Sumber Belajar Alat :  LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Gayam Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas/Semester : V/2 Hari/Tanggal/Pertemuan Ke : Senin/14 Februari 2011/3 Aspek Terkait : Sejarah, Sosiologi. Unit/Tema : Perjuangan Para Pejuang Melawan Penjajah Belanda Pada abad 20 Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

I. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

III. Indikator a. Competence (Akademik dan Keterampilan):  Menyebutkan alasan para perjuangan melawan penjajah Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).  Menjelaskan perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin ). b. Conscience (Hati Nurani) :  Memilih nilai-nilai kemanusian atau sikap perjuangan dimunculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin). c. Compassion (Kepedulian Sosial) :  Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).

IV. Tujuan Pembelajaran a. Competence (Akademik dan Keterampilan): - Siswa dapat menyebutkan alasan perubahan para perjuangan melawan penjajah Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin) secara tepat tanpa membuka buku catatan. - Siswa dapat menjelaskan perjuangan para pejuang melawan penjajah Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin) dengan tepat tanpa melihat buku catatan. b. Conscience (Hati Nurani) : - Siswa mau memilih nilai-nilai kemanusian atau sikap perjuangan dimunculkan para pejuang dalam melawan Belanda pada abad 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

(Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin) dengan penuh kesadaran. c. Compassion (Kepedulian Sosial) : - Siswa mau merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin) berdasar kemampuan yang ada dalam dirinya.

V. Materi Pokok Perjuangan Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin.

VI. Metode  Pendekatan : - Paradigma Pedagogi Refleksi  Metode : - Ceramah singkat - Kelompok belajar - Tanya jawab - Bermain sambil belajar  Teknik : - Kelompok belajar : Jigsaw - Bermain sambil belajar : mencari pasangan

VII. Nilai Kemanusiaan  Disiplin  Tanggung jawab  Kerjasama  Kepekaan kepada sesama

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran 7. Kegiatan awal (10 menit)  salam dan doa  Siswa menjawab pertanyaan guru yaitu “Apakah kalian tahu dimana letak kantor pusat organisasi Muhammadiah?”.  Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.  Siswa membentuk kelompok asal (setiap kelompok terdiri dari 4 orang). 8. Kegiatan Inti (60 Menit)  Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli membahas perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).  Siswa berdiskusi dalam kelompok asal untuk menjelaskan materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

 Siswa mendengarkan penjelasan singkat guru alasan para perjuangan melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).  Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.  Siswa melakukan permainan mencari pasangan.  Siswa merefleksikan makna pembelajaran dengan bantuan pertanyaan refleksi yang diberikan oleh guru.  Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.  Siswa merencanakan niat-niat atau rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).  Siswa membahas hasil rumusan rencana tindakan dalam upaya meneladani perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin) dengan bimbingan dari guru. 9. Kegiatan Akhir (10 Menit)  Siswa mengerjakan tes tertulis.  Siswa mengisi lembar skala sikap dan minat.  Siswa merangkum materi yang telah disajikan dengan bimbingan guru.  Salam penutup.

IX. Refleksi Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi (terlampir)

X. Tindakan Merumuskan niat-niat dan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad perjuangan para perjuang melawan Belanda pada abad 20 (Douwes Dekker, H. Samanhudi, M. Husni Thamrin).

XI. Kecakapan Hidup  Tanggung jawab  Komunikasi

XII. Alat dan Sumber Belajar Alat :  LKS  Kartu permainan mencari pasangan

Sumber Belajar :  Endang Susilaningsih, & Linda S. Limbong. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Gayam Mata Pelajaran : IPS Terpadu Kelas/Semester : V/2 Hari/Tanggal/Pertemuan Ke : Senin/21 Februari 2011/4 Aspek Terkait : Sejarah, Sosiologi. Unit/Tema : Sumpah Pemuda Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

I. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. II. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

III. Indikator a. Competence (Akademik dan Keterampilan):  Menyebutkan daerah organisasi pemuda yang mengikuti kongres pemuda.  Menjelaskan organisasi pemuda sebelum kongres pemuda.  Menyebutkan tujuan pelaksanaan kongres pemuda.  Menjelaskan proses terjadinya kongres pemuda.  Menyebutkan tokoh dalam kongres pemuda.  Menjelaskan isi sumpah pemuda. b. Conscience (Hati Nurani) :  Memilih nilai-nilai perjuangan para pemuda dalam mempersatukan bangsa Indonesia. c. Compassion (Kepedulian Sosial) :  Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari untuk meneladai perjuangan para pemuda dalam mempersatukan bangsa Indonesia.

IV. Tujuan Pembelajaran a. Competence (Akademik dan Keterampilan): - Siswa dapat menyebutkan daerah organisasi pemuda yang mengikuti kongres pemuda dengan benar tanpa melihat buku catatan. - Siswa dapat menjelaskan organisasi pemuda sebelum kongres pemuda dengan benar tanpa melihat catatan.  Siswa menyebutkan tujuan pelaksanaan kongres pemuda dengan tepat tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan proses terjadinya kongres pemuda secara tepat tanpa melihat catatan. - Siswa menyebutkan tokoh dalam kongres pemuda dengan tepat tanpa melihat buku catatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

- Siswa dapat menjelaskan isi sumpah pemuda dengan tepat tanpa melihat buku catatan. b. Conscience (Hati Nurani) : - Siswa dapat memilih nilai-nilai perjuangan para pemuda dalam mempersatukan bangsa Indonesia dengan penuh kesadaran. c. Compassion (Kepedulian Sosial) : - Siswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari untuk meneladani perjuangan para pemuda dalam mempersatukan bangsa Indonesia berdasar kemampuan yang ada dalam dirinya.

V. Materi Pokok Organisasi pemuda sebelum kongres pemuda, Kongres Pemuda Ke – 1, Kongres Pemuda Ke – 2, Persistiwa Sumpah Pemuda.

VI. Metode  Pendekatan : - Paradigma Pedagogi Refleksi  Metode : - Ceramah singkat - Diskusi - Tanya jawab - Bermain sambil belajar  Teknik : - Diskusi : Jigsaw - Bermain sambil belajar : Anak ayam mencari induknya

VII. Nilai Kemanusiaan  Disiplin  Tanggung jawab  Kerjasama  Kepekaan kepada sesama

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran 10. Kegiatan awal (10 menit)  Salam dan doa  Siswa menyanyikan lagu “Bangun Pemuda-Pemudi”  Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.  Siswa membentuk kelompok asal (setiap kelompok terdiri dari 4 orang). 11. Kegiatan Inti (60 Menit)  Siswa berdiskusi membahas organisasi pemuda sebelum kongres pemuda, proses terjadinya kongres pemuda, dan isi sumpah pemuda pada kelompok ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

 Siswa berdiskusi dalam kelompok asal (menyampaikan hasil diskudi dalam kelompok ahli)  Siswa menunjukkan daerah asal anggota dari organisasi yang berdiri sebelum kongres pemuda.  Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami.  Siswa melaksanakan permainan mencari pasangan.  Siswa merefleksikan makna pembelajaran dengan bantuan pertanyaan refleksi yang diberikan oleh guru.  Siswa membahas hasil refleksi dengan bimbingan guru.  Siswa merencanakan niat-niat atau rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pemuda pada masa Sumpah Pemuda.  Siswa membahas hasil rumusan rencana tindakan dalam upaya meneladani perjuangan para pemuda pada masa Sumpah Pemuda dengan bimbingan dari guru. 12. Kegiatan Akhir (10 Menit)  Siswa mengerjakan tes tertulis.  Siswa mengisi lembar skala sikap dan minat.  Siswa merangkum materi yang telah disajikan dengan bimbingan guru.  Salam penutup.

IX. Refleksi Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi (terlampir)

X. Tindakan Merumuskan niat-niat dan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meneladani perjuangan para pemuda pada masa Sumpah Pemuda.

XI. Kecakapan Hidup  Tanggung jawab  Komunikasi

XII. Alat dan Sumber Belajar Alat :  LKS  Peta Indonesia  Kartu permainan mencari pasangan

Sumber Belajar :  Endang Susilaningsih, & Linda S. Limbong. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.  Reny Yuliati, & Ade Munajat. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU

MATERI POKOK PERLAWANAN PEJUANG PADA ABAB 17-18

Disusun Oleh : Nicodemus Yordan A.

SD KANISIUS GAYAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

A. Ringkasan Materi 1. Perlawanan Rakyat Aceh Ketegangan antara Belanda dengan Aceh Sudah terjadi sejak tahun 1858. Penyebab terjadinya ketegangan tersebut adalah Belanda meminta agar Sultan Siak menyerahkan wilayah Deli, Serdang, Langkat, dan Asahan. Ketegangan ini memuncak setelah Belanda pada Tahun 1873 melakukan ekspedisi militer pertama dengan mengirim 3.000 tentara di bawah pimpinan J.H.R Kohler, namun ekspedisi militer pertama ini mengalami kegagalan. Pada tahun 1874, dipimpin oleh Mayor Jenderal Van Swieten Belanda melakukan ekspedisi keduanya. Pertempuran terjadi kembali di sekitar Mesjid Raya Aceh. Pasukan rakyat Aceh dipimpin oleh Panglima Polim. Belanda mengarahkan serangannya ke istana. Melalui pertempuran yang berjalan sengit, istana dapat dikuasai oleh Belanda. Perlawanan terhadap Belanda terus terjadi di mana-mana, antara lain: a) perlawanan rakyat Aceh di daerah Pidie dipimpin oleh Teungku Cik Di Tiro; b) dengan istrinya Cut Nyak Din memimpin di Aceh bagian barat. Walaupun istana telah direbut Belanda, tetapi perjuangan rakyat Aceh terus berkobar. Daerah-daerah di luar kota dikuasai sepenuhnya oleh para pejuang Aceh. Mereka dipimpin oleh para teuku (panglima) dan tengku (ulama). Pada tahun 1893, Teuku Umar berpura-pura menyerah kepada Belanda. Belanda sangat senang dan mengangkat Teuku Umar sebagai Panglima Tentara Belanda dengan gelar Teuku Johan Pahlawan. Namun setelah merasa kuat dan memiliki persenjataan yang lengkap, Teuku Umar kembali berbalik melawan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Belanda kewalahan dengan perjuangan rakyat Aceh yang pantang menyerah melawan Belanda. Akhirnya Belanda mengirim seorang misionaris ahli agama Islam untuk mempelajari adat istiadat rakyat Aceh. Ia bernama Dr. Snouck Hurgronje dengan menggunakan nama samaran Abdul Gafar. Ia meneliti kehidupan rakyat Aceh dengan ikut berbaur ke dalamnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: a) seorang sultan tidak mempunyai kekuasaan tanpa adanya persetujuan dari bawahannya; b) ulama sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil kerja Dr. Snouck Hurgronje ini, Belanda menyusun kebijakan sebagai berikut: a) melakukan politik memecah kekuatan rakyat; b) ulama harus dihadapi dengan kekuatan militer; c) dipisahkannya kaum ulama dengan bangsawan; d) dibukanya kesempatan bagi anak-anak bangsawan untuk dijadikan pamong praja. Dengan tekanan yang keras, satu per satu pimpinan rakyat Aceh dapat ditaklukan. Baik dengan jalan ditangkap maupun menyerahkan diri. Dengan hilangnya para pemimpin rakyat Aceh, akhirnya Aceh dapat dikuasai oleh Belanda pada tahun 1904.

2. Perlawanan Sisingamangaraja di Tapanuli Sisingamangaraja XII lahir di Baakara, Tapanuli pada 1849 dan menjadi raja pada tahun 1867. Saat bertahta ia, Belanda ingin menguasai kerajaan Tapanuli. Sisingamangaraja XII beserta seluruh rakyatnya menentang melakukan perlawanan, akibatnya ia dikejar- kejar oleh penjajah. Setelah tiga tahun dikejar Belanda, akhirnya persembunyian Sisingamangaraja diketahui dan dikepung ketat. Pada saat itu komandan pasukan Belanda meminta kembali agar ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

menyerah dan menjadi Sultan Batak, namun Sisingamangaraja tetap menolak dan memilih mati daripada menyerah. Akibat peralatan canggih pihak Belanda, maka pasukan Sisingamangaraja XII mundur dan bertahan di Benteng Parik Sabungan Pearaja Sion Parlilitan. Belanda dengan segala macam tipu muslihat berhasil memancing Sisingamangaraja XII keluar dari Benteng pertahanan dengan cara menawan permaisuri beserta keluarganya. Menyaksikan hal tersebut Sisingamangaraja XII semakin marah dan terjadilah baku tembak yang sengit sampai terjadi perang. Dalam pertempuran itu, putranya Patuan Nagari, Patuan Anggi termasuk dan putrinya Lopain tewas tertembak. Melihat putrinya Lopain tertembak Sisingamangaraja XII berlari dan merangkulnya sehingga tubuh Raja itu terkena darah dan kekebalannya menjadi sirna. Pada waktu itulah, pimpinan pasukan Belanda Kapten Chirtofel memerintahkan penembak yang mengakibatkan gugurnya Sisingamangaraja XII pada tanggal 17 Juni 1907.

3. Perlawanan Sultan Hassanudin Pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin, Kerajaan Makassar mencapai masa kejayaan. Cita-cita Sultan Hassanudin untuk menguasai jalur perdagangan Nusantara mendorong perluasan kekuasaan ke kepulauan Nusa Tenggara. Hal itu mendapat tentangan Belanda. Pertentangan tersebut sering menimbulkan peperangan. Keberanian Sultan Hassanudin dalam memimpin pasukan Kerajaan Makasar mengakibatkan kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hassanudin, Belanda menjulukinya dengan sebutan “ Ayam Jantan dari Timur”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

4. Perlawanan Rakyat Bali Penyebab perang Bali adalah Belanda ingin menghapus Hak Tawan Karang dan memaksa Raja-raja Bali mengakui kedaulatan Belanda di Bali. Hak Tawan Karang adalah kerajaan berhak merampas muatan kapal-kapal yang terdampar di pantai wilayah kerajaannya. Raja-raja Bali menolak keinginan Belanda tersebut dan memilih mengadakan perlawanan. Akhirnya, Belanda menyerang Bali. Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849. Rakyat Bali mempertahankan tanah air mereka. Rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai titik darah terakhir. Salah satu pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng yaitu I Gusti Ngurah Made dan patihnya I Gusti Ketut Jelantik.

B. Kegiatan Pembelajaran 1 1. Dengarkan penjelasan gurumu. 2. Diskusikan dan catat hal-hal penting yang perlu kamu ingat, serta yang belum kalian pahami. 3. Tanyalah kepada guru, tentang materi yang belum kalian pahami.

C. Kegiatan Pembelajaran 2 Ikuti permainan estafet smart bersama kelompokmu. Ikuti dengan benar dan sungguh-sungguh!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU

MATERI POKOK PERLAWANAN PEJUANG PADA ABAB 20

Disusun Oleh : Nicodemus Yordan A.

SD KANISIUS GAYAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

A. Ringkasan Materi 1. R. A. Kartini R.A. Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Ario Adipati Sostroningrat. Dilahirkan tanggal 21 April 1879 di Mayong Kabupaten Jepara. Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau mempunyai cita-cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, namun dilarang oleh orang tuanya. Sebagai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap perempuan pada masa itu. Kegemaran beliau adalah membaca. Dengan membaca, pikiran menjadi terbuka lebar. R.A. Kartini dapat membandingkan kemajuan yang dicapai wanita yang ada di negeri Barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah timbul niatnya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Bersamaan dengan itu, ayahnya meminta agar R.A. Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang bernama Adipati Joyodiningrat. Untung saja, R.A. Kartini mendapat suami yang baik. Beliau menikah dengan orang yang memahami betul keinginannya. Sebagai permulaan dibukalah sekolah Kartini di rumahnya. Selanjutnya, bermunculan sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-lain. Sejak masih muda, R.A. Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-temannya di negeri Belanda. Di dalam suratnya, R.A. Kartini selalu menuliskan keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-suratnya itu diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. R.A. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih muda, yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada beliau, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

2. Raden Dewi Sartika Dewi Sartika adalah putri dari Raden Rangga Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Beliau merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha memperjuangkan kemajuan kaum wanita Indonesia agar memiliki kedudukan dan derajat yang sama dengan kaum pria. Sejak itulah, beliau bercita-cita ingin mendirikan sekolah perempuan. Akhirnya, cita-cita tersebut dapat dicapai pada usia ke-18 tahun. Tepatnya dengan didirikan Sakola Istri (sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904. Pada tahun 1910, sekolah ini berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri (sekolah Kautamaan Istri). Gerakan yang dilakukan beliau diikuti oleh tokoh-tokoh lain di Jawa Barat dan Sumatera.

3. Ki Hajar Dewantara Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryaningrat. Lahir tanggal 2 Mei 1889 dan dibesarkan di lingkungan keluarga bangsawan Yogyakarta. Bersama dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Beliau pernah dibuang ke negeri Belanda pada tahun 1913 selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah-masalah pendidikan. Setelah partainya mengalami kemunduran, alat perjuangan beliau adalah melalui jalur pendidikan. Menurutnya, kemunduran, kemerosotan, dan ketertinggalan rakyat Indonesia adalah masalah pendidikan yang belum ditangani dengan baik. Pada tahun 1922, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan seorang guru harus memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153 contoh/tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karso (di tengah atau diantara murid guru harus menciptakan prakarsa/ide), Tut Wuri Handayani (di belakang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan). Jerih payah perjuangan beliau sangat dirasakan sekali oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai.

B. Kegiatan Pembelajaran 1 1. Dengarkan penjelasan gurumu. 2. Diskusikan dan catat hal-hal penting yang perlu kamu ingat, serta yang belum kalian pahami. 3. Tanyalah kepada guru, tentang materi yang belum kalian pahami.

C. Kegiatan Pembelajaran 2 Ikuti permainan anak ayam mencari induknya bersama kelompokmu. Ikuti dengan benar dan sungguh-sungguh!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU

MATERI POKOK PERLAWANAN PEJUANG PADA ABAB 20

Disusun Oleh : Nicodemus Yordan A.

SD KANISIUS GAYAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

A. Ringkasan Materi 1. Douwes Dekker Beliau mempunyai nama panggilan Dr. Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo keturunan campuran antara Belanda Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang lebih banyak membela pemerintah Hindia Belanda. Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi. Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi surat kabar De Express dan Het Tijdchrift. Melalui media tersebut, beliau mengkritik penindasan yang dilakuakan pemerintah Belanda dan menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama-sama menentang penjajahan Belanda. Pada tanggal 25 Desember 1912, ia bersama teman-temannya, yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara mendirikan partai politik yang bernama Indische Partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dianggap membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.

2. Haji Samanhudi Nama kecilnya adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di Solo pada tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda. Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Kota Solo. Anggota awalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

hanya terdiri atas pedagang batik di Solo saja. Lahirnya SDI mendapat sambutan yang luas. Dalam waktu yang sangat singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar Kota Solo. Pada tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam dirubah menjadi Serikat Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914. Sesudah itu, SI dipimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto. Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lagi di dalam kegiatan partai karena kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan pergerakan nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten dan dimakamkan di Desa Banaran Kecamatan Grogol Sukoharjo Jawa Tengah.

3. Muhammad Husni Thamrin Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beliau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat memerhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.. Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta). Di Dewan Kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Karena kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak menyurutkan kecamannya terhadap penjajah Belanda yang menindas bangsa Indonesia. Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk fraksi nasionalis untuk memperkuat golongan nasionalis. Sebagai wakil rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatannya di Partai Indonesia Raya (Parindra) menjadikan beliau dicurigai oleh Belanda. Pada tahun 1939, beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadi istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

rumah pada tanggal 6 Januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pemakaman Karet, Jakarta.

B. Kegiatan Pembelajaran 1 1. Masuklah dalam kelompok ahli dan Diskusikan dan catat hal-hal penting yang perlu kamu ingat, dalam pembahasan di kelompok ahli. 2. Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, kembalilah dalam kelompok asal dan bagikan pengetahuan yang kamu dapat di kelompok ahli kepada temanmu di kelompok asal.

C. Kegiatan Pembelajaran 2 Ikuti permainan mencari pasangan Ikutilah dengan benar dan sungguh- sungguh!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

LEMBAR KERJA SISWA

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Gayam Mata pelajaran : IPS Terpadu Hari/Tanggal/Pertemuan ke : Senin/21 Februari 2011/ 6 Kelas / semester : V / 2 Cabang IPSTerkait : Sejarah, Sosiologi, dan Geografi Unit / Tema : Sumpah Pemuda Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 Menit)

A. Lagu Pra Pembelajaran

Bangun Pemudi-Pemuda

Karangan / Ciptaan : A. Simanjuntak Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan Bajumu singsingkan untuk negara Masa yang akan datang kewajibanmu lah Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara trus kerja keras Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih Bertingkah laku halus hai putra negri Bertingkah laku halus hai putra negri

B. Ringkasan Materi 1. Organisasi Sebelum Kongres Pemuda Di Batavia(Jakarta) pemuda-pemuda pelajar yang merantau merasa lebih akrab bergaul dengan pemuda-pemuda sedaerahnya. Hal tersebut terjadi karena pemuda-pemuda pelajar tersebut merasa senasib, sependeritaan, dan sepenanggungan sebagai seorang perantau. Pada waktu itu rasa nasionalisme Indonesia belum merupakan hal yang jelas dan nyata seperti sekarang. Kata “Indonesia” sendiri pada waktu itu belum terkenal. Jadi tidaklah mengherankan jika pada waktu itu muncul organisasi yang bersifat kedaerahan. Beberapa organisasi atau perkumpulan pemuda yang ada pawaktu itu adalah sebagai berikut : 1) Tri Koro Darmo Pada tanggal 9 Maret 1915 di Jakarta, atas inisiatif Satiman, Kadarman, dan Sunardi, didirikan sebuah organisasi dengan nama Tri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Koro Darmo, yang artinya tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Pada awalnya organisasi ini beranggotakan pemuda dan pelajar yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura. Pada tahun 1918, organisasi ini berubah nama menjadi Jong Java. Dengan berubahnya nama organsasi tersebut anggota organisasi ini menjadi lebih terbuka untuk seluruh pemuda dan pelajar yang berasal dari Pulau Jawa. Asas dan tujuan dari organisasi Tri Koro Darmo ialah sebagi berikut: a) Menimbulkan pertalian di antara murid-murid bumi putera, kursus kejuruan, dan sekolah-sekolah menengah. b) Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya. c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan bagi segala bahasa dan kebudayaan Hindia Belanda (Indonesia).

2) Jong Sumateranen Bond (Pemuda Sumatera) Jong Sumateranen Bond adalah sebuah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda dan pelajar yang berasal dari daerah Sumatera. Organisasi ini berdiri pada tanggal 9 Desember 1917, di Jakarta. Maksud dan tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda dan pelajar yang berasal dari Sumatera. Tokoh-tokoh Jong Sumateranen Bond ialah , Muhammad Yamin, M. Tamsil, Bahder Johan, Assaat, Abu Hanifah, .

3) Jong Minahasa (Pemuda Minahasa) Jong Minahasa adalah sebuah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda dan pelajar yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Organisasi ini berdiri pada tahun 1918. Maksud dan tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda dan pelajar yang berasal dari Minahasa (Sulawesi Utara).

4) Jong Celebes (Pemuda Sulawesi) Jong Celebes adalah sebuah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda dan pelajar yang berasal dari daerah Seledes atau Pulau Sulawesi. Maksud dan tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda dan pelajar yang berasal dari Sulawesi.

2. Kongres Pemuda 1 Para pemuda yang tergabung dalam organisasi pemuda mendambakan adanya persatuan nasional di kalangan para pemuda. Mereka menginginkan agar organisasi-organisasi yang ada melebur menjadi satu perkumpulan nasional. Pada tanggal 30 April sampai 2 Mei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

1926 di Jakarta diadakan rapat besar pemuda Indonesia yang dikenal dengan nama Kongres Pemuda I. Rapat besar itu dihadiri oleh wakil- wakil dari organisasi-organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamiten, Jong Bataks Bond, dan lain-lain. Kongres Pemuda I dipimpin oleh Muhammad Tabrani. Tujuan Kongres Pemuda I ialah membentuk perkumpulan pemuda yang tunggal. Tujuannya adalah untuk: 1. Memajukan paham persatuan dan kebangsaan. 2. Mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan.

3. Kongres Pemuda 2 Menindaklanjuti kongres I, diadakan Kongres Pemuda II. Kongres pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928. Susunan kepengurusan Kongres Pemuda II adalah Ketua Soegondo Joyopuspito, Wakil Ketua Djoko Marsaid, Sekretaris Moh. Yamin, Bendahara Amir Syarifudin. Kongres pemuda II dihadiri sekitar 750 peserta utusan dari berbagaiorganisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Pemuda Betawi, Sekar Rukun, dan lain-lain. Kongres dipenuhi gelora semangat persatuan nasional. Pada kongres hari kedua, W.R. Supratman, seorang wartawan membawakan lagu ciptaannya yang berjudul Indonesia Raya. W.R. Supratman membawakan lagu ciptaannya dengan gesekan biola. Peserta rapat terpukau mendengar lagu itu. Demikianlah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dinyanyikan di Gedung Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II menghasilkan keputusan yang sangat penting dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Isi Sumpah Pemuda adalah: 1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Inti isi Sumpah Pemuda adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Berkat Sumpah Pemuda itu, arah perjuangan bangsa Indonesia menjadi semakin tegas, yaitu mencapai kemerdekaan tanah air Indonesia. Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bangsa Indonesia memandang perlu adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

C. Kegiatan Pembelajaran 1 1. Masuklah dalam kelompok ahli dan Diskusikan dan catat hal-hal penting yang perlu kamu ingat, dalam pembahasan di kelompok ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

2. Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, kembalilah dalam kelompok asal dan bagikan pengetahuan yang kamu dapat di kelompok ahli kepada temanmu di kelompok asal.

D. Kegiatan Pembelajaran 2 Ikuti permainan mencari pasangan Ikutilah dengan benar dan sungguh- sungguh!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Soal Tes Pilihan Ganda & Kunci Jawaban

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

ULANGAN HARIAN Standar Kompetensi : Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Materi Pokok : Pendudukan Belanda di Indonesia Nama/Kelas : No Absen : Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda (O) pada huruf a,b,c, atau d! 1. Kerja paksa yang di laksanakan Belanda di Indonesia disebut … a. kerja rodi c. kerja roading b. romusha d. gotong royong

2. Jalan raya yang dibangun Belanda adalah jalan raya dari … Sampai ... a. Anyer ; Surabaya c. Anyer ; Panarukan b. Jakarta ; Surabaya d. Jakarta ; Panarukan

3. Belanda datang pertama kali datang ke Indonesia pada tahun … a. 1594 c. 1587 b. 1596 d. 1586

4. Organisasi dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602 adalah … a. IEC c. UNESCO b. Hindia Belanda d. VOC

5. Tokoh yang menentang praktek tanam paksa adalah … a. Daendels c. Van de venter b. Dowes Dekker d. J. P. Coen

6. Tujuan utama bangsa Belanda datang ke Indonesia adalah … a. bertamasya c. berdagang b. berpetualang d. menjajah

7. Van Den Bosc adalah gubernur Belanda yang memberlakukan sistem … a. kerja paksa c. pajak tanah b. pembangunan jalan raya d. tanam paksa

8. Di bawah ini yang bukan termasuk penyebab bubarnya VOC adalah …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

a. pejabat-pejabat VOC c. kalah perang dengan melakukan korupsi dan Jepang hidup mewah d. para pegawai VOC b. VOC menanggung biaya melakukan perdagangan perang yang sangat besar gelap.

9. Keadaan ekonomi Rakyat di Nusantara saat tanam paksa adalah ... a. berkecukupan b. menderita c. miskin d. sengsara

10. Di bawah ini yang bukan aturan sitem tanam paksa adalah … a. tanah yang digunakan tanam pakas bebas pajak b. hasil tanaman diserahkan kepada Belanda c. kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani ditanggung oleh Belanda d. rakyat wajib menyerahkan ¾ tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasar Eropa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA

1. A 2. C 3. B 4. D 5. B 6. C 7. D 8. C 9. C 10. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

ULANGAN HARIAN 1 Standar Kompetensi : Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Materi Pokok : Perjuangan melawan penjajah Belanda pada abad 20 Nama/Kelas : No Absen : Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda (X) pada huruf a,b,c, atau d! 1. Di bawah ini yang mendasari perjuangan R.A. Kartini adalah ... a. ingin mengangkat derajat kaum wanita agar hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria b. ingin mengrahumkan bangsa Indonesia sampai tingkat Internasional c. ingin mengusir penjajah Belanda dari bumi Indonesia d. ingin mengusir penjajah Jepang dari bumi Indonesia 2. Perjuangan para pejuang melawan Belanda pada abad 20 lebih bersifat ... a. Kedaerahan b. Nasional c. Pribadi d. Organisasi 3. Judul karangan Ki Hajar Dewantara yang berisikan sindiran dan kritikan terhadap pemerintahan Hindia Belanda adalah ... a. Seandainya Aku Seorang Belanda b. Seandainya Aku Seorang Indonesia c. Habis Gelap Terbitlah Terang d. Rintihan Bangsa Indonesia 4. Raden Mas Suwardi Suryaningrat merupakan nama lain dari….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

a. Diponegoro b. Ki Hajar Dewantara c. Dr. d. Moh. Hatta 5. Berikut ini yang bukan semboyan Ki Hajar Dewantoro dalam bidang pendidikan adalah …. a. Tut Wuri Handayani b. Ing Madyo Mangunkarso c. Ing Ilmu Bangun Jiwa d. Ing Ngarso Sung Tulodo 6. Berikut ini semboyan Ki Hajar Dewantoro dalam bidang pendidikan yang mempunyai arti di depan memberi contoh teladan yang baik adalah …. a. Tut Wuri Handayani b. Ing Madyo Mangunkarso c. Ing Ilmu Bangun Jiwa d. Ing Ngarso Sung Tulodo 7. Raden Dewi Sartika adalah tokoh perjuang wanita yang berasal dari daerah …. a. Cicalengka b. Cirebon c. Cianjur d. Cipanas 8. Organisasi yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah …. a. Serikat Buruh b. Serikat Dagang Islam c. Muhamaddiyah d. Indische Partij 9. Pelopor kemajuan wanita Indonesia adalah ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

a. b. Chirstina Martha Tiahahu c. Raden Ajeng Kartini d. Raden Dewi Sartika 10. Nama pejuang di samping adalah ... a. Nyi Ageng Serang b. Chirstina Martha Tiahahu c. Raden Ajeng Kartini d. Raden Dewi Sartika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA

1. A 2. B 3. A 4. B 5. C 6. D 7. A 8. D 9. C 10. D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170

ULANGAN HARIAN 2 Standar Kompetensi : Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

Materi Pokok : Sumpah Pemuda Nama/Kelas : ...... /...... No Absen : ......

1. Di bawah ini yang menjadi tujuan Kongres Pemuda ke I adalah ... a. Memajukan persatuan dan kebangsaan b. Mengusir penjajah Belanda c. Mengusir penjajah Jepang d. Mengembangkan ilmu pengetahuan para pemuda

2. Salah satu tokoh dari organisasi Jong Sumateranen Bond adalah ... a. Sunardi b. Satiman c. Mohammad Hatta d. Kadarman

3. Di bawah ini bukan termasuk peristiwa yang terjadi dalam Kongres Pemuda Ke II adalah ... a. Para pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda b. Dikumandangkannya lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya c. Dihadiri sekitar 750 peserta dari berbagai utusan organisasi pemuda d. Dikibarkannya bendera merah putih untuk pertama kalinya

4. Di bawah ini yang bukan termasuk isi Sumpah Pemuda adalah ... a. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia b. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah pusaka Indonesia c. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia d. Kami putera dan puteri Indoenesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

5. Tiga tujuan mulia dari arti organisasi Tri Koro Darmo adalah ... a. mandiri, sakti, dan budi b. bakti, disiplin, dan sakti c. budi, sakti, dan bakti d. persatuan, kesatuan, dan kesetiaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171

6. Daerah asal anggota organisasi Jong Celebes adalah ... a. Kalimantan b. Jawa c. Sumatera d. Sulawesi

7. Tanggal berdirinya organisasi Jong Sumateranen Bond adalah ... a. 9 Desember 1917 b. 8 Desember 1916 c. 9 Maret 1915 d. 8 Maret 1917

8. Kongres Pemuda Ke I terjadi pada tanggal ... a. 30 April – 2 Mei 1926 b. 7 – 9 Maret 1915 c. 25 – 28 Oktober 1928 d. 27 – 28 Oktober 1928

9. Ketua Kongres Pemuda II adalah ... a. Tirtodiningrat b. Sugondo Joyopuspito c. Muhammad Yamin d. Amir Syarifuddin

10. Inti dari isi Sumpah Pemuda adalah ... a. satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia b. satu pusaka, satu negara, dan satu bahasa yaitu Indonesia c. satu cita-cita, satu negara, dan satu tumpah darah, yaitu Indonesia d. satu saudara, satu pusaka, dan satu tumpah darah, yaitu Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172

KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA

1. A 2. C 3. D 4. B 5. C 6. D 7. A 8. A 9. B 10. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lembar Refleksi & Rencana Tindakan Pertemuan 1-4

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Angket / Skala Sikap & Minat

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183

Lampiran 7. Uji Validitas Angket Sikap item9 Pearson .461** Correlation

Sig. (2- ,007 tailed) total * N 33 item1 Pearson .418 * Correlation item10 Pearson .429 Correlation Sig. (2- ,016 tailed) Sig. (2- ,013 tailed) N 33 ** N 33 item2 Pearson .627 * Correlation item11 Pearson .427 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,013 tailed) N 33 N 33 item3 Pearson -,076 ** Correlation item12 Pearson .487 Correlation Sig. (2- ,674 tailed) Sig. (2- ,004 tailed) N 33 ** N 33 item4 Pearson .522 ** Correlation item13 Pearson .518 Correlation Sig. (2- ,002 tailed) Sig. (2- ,002 tailed) N 33 ** N 33 item5 Pearson .555 ** Correlation item14 Pearson .655 Correlation Sig. (2- ,001 tailed) Sig. (2- ,000 tailed) N 33 N 33 item6 Pearson .526** Correlation item15 Pearson ,344 Correlation Sig. (2- ,002 tailed) Sig. (2- ,050 tailed) N 33 N 33 item7 Pearson .542** Correlation item16 Pearson ,205 Correlation Sig. (2- ,001 tailed) Sig. (2- ,252 tailed) N 33 N 33 item8 Pearson .510** Correlation item17 Pearson ,292 Correlation Sig. (2- ,002 tailed) Sig. (2- ,099 tailed) N 33 N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184

item18 Pearson ,193 Correlation

Sig. (2- ,282 tailed) N 33 item19 Pearson ,123 Correlation

Sig. (2- ,495 tailed) N 33 item20 Pearson .563** Correlation

Sig. (2- ,001 tailed) N 33 total Pearson 1 Correlation

Sig. (2-

tailed) N 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185

Lampiran 8. Uji Validitas Angket Minat item9 Pearson .571** Correlation

Sig. (2- ,001 tailed)

total N 33 item1 Pearson ,263 ** Correlation item10 Pearson .701 Correlation Sig. (2- ,139 tailed) Sig. (2- ,000 tailed) N 33 ** N 33 item2 Pearson .593 ** Correlation item11 Pearson .575 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,000 tailed) N 33 N 33 item3 Pearson ,226 * Correlation item12 Pearson .349 Correlation Sig. (2- ,205 tailed) Sig. (2- ,046 tailed) N 33 ** N 33 item4 Pearson .543 * Correlation item13 Pearson .354 Correlation Sig. (2- ,001 tailed) Sig. (2- ,043 tailed) N 33 ** N 33 item5 Pearson .564 ** Correlation item14 Pearson .569 Correlation Sig. (2- ,001 tailed) Sig. (2- ,001 tailed) N 33 N 33 item6 Pearson .502** Correlation item15 Pearson ,192 Correlation Sig. (2- ,003 tailed) Sig. (2- ,285 tailed) N 33 N 33 item7 Pearson ,153 ** Correlation item16 Pearson .703 Correlation Sig. (2- ,397 tailed) Sig. (2- ,000 tailed) N 33 N 33 item8 Pearson ,223 Correlation item17 Pearson ,295 Correlation Sig. (2- ,212 tailed) Sig. (2- ,095 tailed) N 33 N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186

item18 Pearson .454** Correlation

Sig. (2- ,008 tailed) N 33 item19 Pearson .433* Correlation

Sig. (2- ,012 tailed) N 33 item20 Pearson .579** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 total Pearson 1 Correlation

Sig. (2-

tailed) N 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187

Lampiran 9. Uji Validitas Soal Pilihan item8 Pearson .489** Ganda Siklus I Correlation Sig. (2- ,004 total tailed) total Pearson 1 N 33 Correlation ** item9 Pearson .523 Correlation Sig. (2-

tailed) Sig. (2- ,002 N 33 tailed) a item1 Pearson . N 33 Correlation item10 Pearson ,054 Correlation Sig. (2- . tailed) Sig. (2- ,766 N 33 tailed) ** item2 Pearson .656 N 33 Correlation ** item11 Pearson .704 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,000 N 33 tailed) item3 Pearson ,231 N 33 Correlation ** item12 Pearson .676 Correlation Sig. (2- ,195 tailed) Sig. (2- ,000 N 33 tailed) * item4 Pearson .421 N 33 Correlation * item13 Pearson .379 Correlation Sig. (2- ,015 tailed) Sig. (2- ,029 N 33 tailed) ** item5 Pearson .822 N 33 Correlation ** item14 Pearson .786 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,000 N 33 tailed) ** item6 Pearson .676 N 33 Correlation * item15 Pearson .379 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,029 N 33 tailed) * item7 Pearson .406 N 33 Correlation item16 Pearson -,189 Correlation Sig. (2- ,019 tailed) Sig. (2- ,291 N 33 tailed) N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188

item17 Pearson .420* item26 Pearson ,054 Correlation Correlation

Sig. (2- ,015 Sig. (2- ,766 tailed) tailed) N 33 N 33 item18 Pearson .753** item27 Pearson .553** Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,001 tailed) tailed) N 33 N 33 item19 Pearson .539** item28 Pearson .610** Correlation Correlation

Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,000 tailed) tailed) N 33 N 33 item20 Pearson .581** item29 Pearson ,069 Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,702 tailed) tailed) N 33 N 33 item21 Pearson ,172 item30 Pearson .496** Correlation Correlation

Sig. (2- ,338 Sig. (2- ,003 tailed) tailed) N 33 N 33 item22 Pearson .420* item31 Pearson .753** Correlation Correlation

Sig. (2- ,015 Sig. (2- ,000 tailed) tailed) N 33 N 33 item23 Pearson .676** item32 Pearson .507** Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,003 tailed) tailed) N 33 N 33 item24 Pearson .768** item33 Pearson .713** Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000 tailed) tailed) N 33 N 33 item25 Pearson ,066 item34 Pearson .735** Correlation Correlation

Sig. (2- ,715 Sig. (2- ,000 tailed) tailed) N 33 N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189

item35 Pearson .499** Correlation

Sig. (2- ,003 tailed) N 33 item36 Pearson .607** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item37 Pearson .641** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item38 Pearson .770** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item39 Pearson .692** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item40 Pearson .692** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190

Lampiran 10. Uji Validitas Soal Pilihan item8 Pearson .700** Ganda Siklus II Correlation Sig. (2- ,000 total tailed) total Pearson 1 N 33 Correlation ** item9 Pearson .760 Correlation Sig. (2-

tailed) Sig. (2- ,000 N 33 tailed) ** item1 Pearson .499 N 33 Correlation ** item10 Pearson .700 Correlation Sig. (2- ,003 tailed) Sig. (2- ,000 N 33 tailed) item2 Pearson ,293 N 33 Correlation ** item11 Pearson .554 Correlation Sig. (2- ,098 tailed) Sig. (2- ,001 N 33 tailed) ** item3 Pearson .727 N 33 Correlation item12 Pearson ,048 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,790 N 33 tailed) ** item4 Pearson .583 N 33 Correlation ** item13 Pearson .556 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,001 N 33 tailed) ** item5 Pearson .632 N 33 Correlation ** item14 Pearson .531 Correlation Sig. (2- ,000 tailed) Sig. (2- ,001 N 33 tailed) * item6 Pearson .366 N 33 Correlation ** item15 Pearson .531 Correlation Sig. (2- ,036 tailed) Sig. (2- ,001 N 33 tailed) ** item7 Pearson .499 N 33 Correlation ** item16 Pearson .499 Correlation Sig. (2- ,003 tailed) Sig. (2- ,003 N 33 tailed) N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191

item17 Pearson ,023 item26 Pearson .359* Correlation Correlation

Sig. (2- ,897 Sig. (2- ,040 tailed) tailed) N 33 N 33 item18 Pearson .727** item27 Pearson ,023 Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,897 tailed) tailed) N 33 N 33 item19 Pearson .554** item28 Pearson .499** Correlation Correlation

Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,003 tailed) tailed) N 33 N 33 item20 Pearson .700** item29 Pearson .429* Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,013 tailed) tailed) N 33 N 33 item21 Pearson .655** item30 Pearson .520** Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,002 tailed) tailed) N 33 N 33 item22 Pearson .499** item31 Pearson ,189 Correlation Correlation

Sig. (2- ,003 Sig. (2- ,292 tailed) tailed) N 33 N 33 item23 Pearson .490** item32 Pearson ,124 Correlation Correlation

Sig. (2- ,004 Sig. (2- ,493 tailed) tailed) N 33 N 33 item24 Pearson ,061 item33 Pearson .359* Correlation Correlation

Sig. (2- ,736 Sig. (2- ,040 tailed) tailed) N 33 N 33 item25 Pearson .632** item34 Pearson .499** Correlation Correlation

Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,003 tailed) tailed) N 33 N 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192

item35 Pearson ,206 Correlation

Sig. (2- ,251 tailed) N 33 item36 Pearson .553** Correlation

Sig. (2- ,001 tailed) N 33 item37 Pearson .631** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item38 Pearson .a Correlation

Sig. (2- . tailed) N 33 item39 Pearson .717** Correlation

Sig. (2- ,000 tailed) N 33 item40 Pearson .359* Correlation

Sig. (2- ,040 tailed) N 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193

Lampiran 11. Uji Beda Angket Sikap

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas kelas 9 49.22 4.116 1.372

kelompok 9 38.00 2.062 .687

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Error F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Kelas Equal variances 5.222 .036 7.313 16 .000 11.222 1.535 7.969 14.475 assumed

Equal variances 7.313 11.776 .000 11.222 1.535 7.872 14.573 not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194

Lampiran 12. Uji Beda Angket Minat

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas kelas 9 45.00 5.315 1.772

kelompok 9 33.89 3.333 1.111

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Error F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Kelas Equal variances 1.872 .190 5.313 16 .000 11.111 2.091 6.678 15.544 assumed

Equal variances 5.313 13.450 .000 11.111 2.091 6.608 15.614 not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195

Lampiran 13. Uji Beda Soal Pilahan Ganda Siklus I

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas kelas 9 32.00 .000 .000

kelompok 9 13.78 4.919 1.640

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Error F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Kelas Equal variances 79.248 .000 11.114 16 .000 18.222 1.640 14.746 21.698 assumed

Equal variances 11.114 8.000 .000 18.222 1.640 14.441 22.003 not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196

Lampiran 14. Uji Beda Pilihan Ganda Siklus II

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas kelas 9 30.67 .500 .167

kelompok 9 16.00 5.050 1.683

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Mean Std. Error F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Kelas Equal variances 15.114 .001 8.671 16 .000 14.667 1.691 11.081 18.252 assumed

Equal variances 8.671 8.157 .000 14.667 1.691 10.779 18.554 not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197

Lampiran 15. Uji Reliabilitas Angket Sikap

Case Processing Summary

N % Reliability Statistics

Cases Valid 33 100.0 Cronbach's Alpha N of Items Excludeda 0 .0 .805 14 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Lampiran 16. Uji Reliabilitas Angket Minat

Case Processing Summary

Reliability Statistics N % Cronbach's Cases Valid 33 100.0 Alpha N of Items Excludeda 0 .0 .818 14 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Lampiran 17. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I

Case Processing Summary

Reliability Statistics N % Cronbach's Cases Valid 33 100.0 Alpha N of Items Excludeda 0 .0 .946 32 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198

Lampiran 18. Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus II

Case Processing Summary Reliability Statistics N % Cronbach's Cases Valid 33 100.0 Alpha N of Items Excludeda 0 .0 .926 31 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199

Lampiran 19. Normalitas Angket Sikap Kondisi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Awal

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 61.38

Std. Deviation 5.080

Most Extreme Differences Absolute .250

Positive .113

Negative -.250

Kolmogorov-Smirnov Z 1.227

Asymp. Sig. (2-tailed) .098 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 20. Uji Normalitas Angket Sikap Siklus 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus1

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 70.00

Std. Deviation 2.719

Most Extreme Differences Absolute .198

Positive .186

Negative -.198

Kolmogorov-Smirnov Z .972

Asymp. Sig. (2-tailed) .301 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200

Lampiran 21. Uji Normalitas Angket Sikap Siklus 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus2

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 82.79

Std. Deviation 2.587

Most Extreme Differences Absolute .260

Positive .260

Negative -.199

Kolmogorov-Smirnov Z 1.272

Asymp. Sig. (2-tailed) .079 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 22. Uji Normalitas Angket Minat Kondisi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Awal

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 58.25

Std. Deviation 4.276

Most Extreme Differences Absolute .158

Positive .110

Negative -.158

Kolmogorov-Smirnov Z .776

Asymp. Sig. (2-tailed) .584 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201

Lampiran 23. Normalitas Angket Minat Siklus 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus1

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 70.42

Std. Deviation 3.821

Most Extreme Differences Absolute .168

Positive .168

Negative -.125

Kolmogorov-Smirnov Z .825

Asymp. Sig. (2-tailed) .504 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 24. Normalitas Angket Minat Siklus 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus2

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 81.92

Std. Deviation 2.873

Most Extreme Differences Absolute .248

Positive .248

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z 1.213

Asymp. Sig. (2-tailed) .105 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202

Lampiran 25. Normalitas Prestasi Belajar Kondisi Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Awal

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 67.50

Std. Deviation 15.393

Most Extreme Differences Absolute .229

Positive .229

Negative -.208

Kolmogorov-Smirnov Z 1.120

Asymp. Sig. (2-tailed) .163 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 26. Normalitas Prestasi Belajar Siklus 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus1

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 71.25

Std. Deviation 11.539

Most Extreme Differences Absolute .234

Positive .169

Negative -.234

Kolmogorov-Smirnov Z 1.147

Asymp. Sig. (2-tailed) .144 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203

Lampiran 27. Normalitas Prestasi Belajar Siklus 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus2

N 24

Normal Parametersa,,b Mean 78.75

Std. Deviation 12.619

Most Extreme Differences Absolute .189

Positive .173

Negative -.189

Kolmogorov-Smirnov Z .924

Asymp. Sig. (2-tailed) .360 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204

Lampiran 28. Uji Hipotesis Angket Sikap Kondisi Awal dengan Siklus I

Group Statistics

Angket N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Kondisi Awal 24 61.38 5.080 1.037

Kondisi Akhir Siklus 1 24 70.00 2.719 .555

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Skor Equal variances 8.561 .005 -7.333 46 .000 -8.625 1.176 -10.993 -6.257 assumed Equal variances -7.333 35.175 .000 -8.625 1.176 -11.012 -6.238 not assumed

Lampiran 29. Uji Hipotesis Angket Sikap Siklus I dengan Siklus II

Group Statistics

Angket N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Siklus Kondisi Akhir Siklus 1 24 70.00 2.719 .555

Kondisi Akhir Siklus 2 24 82.79 2.587 .528

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Siklus Equal .402 .529 -16.698 46 .000 -12.792 .766 -14.334 -11.250 variances assumed Equal -16.698 45.887 .000 -12.792 .766 -14.334 -11.250 variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205

Lampiran 30. Uji Hipotesis Angket Minat Kondisi Awal dengan Siklus I

Group Statistics

Angket N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Kondisi Akhir Siklus 1 24 70.42 3.821 .780

Kondisi Akhir Siklus 2 24 81.92 2.873 .586

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Skor Equal variances 1.210 .277 -11.785 46 .000 -11.500 .976 -13.464 -9.536 assumed Equal variances -11.785 42.706 .000 -11.500 .976 -13.468 -9.532 not assumed

Lampiran 31. Uji Hipotesis Angket Minat Siklus I dengan Siklus II

Group Statistics

Angket N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Kondisi Awal 24 58.25 4.276 .873

Kondisi Akhir Siklus 1 24 70.42 3.821 .780

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Skor Equal .262 .611 -10.394 46 .000 -12.167 1.171 -14.523 -9.810 variances assumed Equal -10.394 45.431 .000 -12.167 1.171 -14.524 -9.810 variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206

Lampiran 32. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I

Group Statistics

Kondisi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Kondisi Awal 24 67.50 15.393 3.142

Kondisi Akhir Siklus 1 24 71.25 11.539 2.355

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Skor Equal 3.068 .086 -.955 46 .345 -3.750 3.927 -11.655 4.155 variances assumed Equal -.955 42.645 .345 -3.750 3.927 -11.671 4.171 variances not assumed

Lampiran 33. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

Group Statistics

Kondisi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Kondisi Akhir Siklus 1 24 71.25 11.539 2.355

Kondisi Akhir Siklus 2 24 78.75 12.619 2.576

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Skor Equal .275 .602 -2.149 46 .037 -7.500 3.490 -14.526 -.474 variances assumed Equal -2.149 45.637 .037 -7.500 3.490 -14.527 -.473 variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 34. Foto-Foto Penelitian

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208

Foto-foto kegiatan siklus I

Suasana pembelajaran pada siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209

Foto-foto kegiatan siklus II

Suasana pembelajaran pada siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 35. Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 36. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

Lampiran 37. Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nicodemus Yordan Adheyanto merupakan anak

pertama dari pasangan Nicolaus Tujiyantono dan

Sarjiyem Yuliana. Lahir di Kudus pada tanggal 7 Maret

1987. Pendidikan awal dimulai di SD Cahaya Nur

Kudus pada tahun 1993-1999. Dilanjutkan ke jenjang

pendidikan Sekolah Lanjutan Tingat Pertama Negeri 1

Kudus pada tahun 1999-2002. Tahun 2002-2005 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kudus. Tahun

2005-2006 melanjutkan pendidikan di Seminari Berthinianum Salatiga, kemudian menempuh masa novisiat di Novisiat MSF Provinsi Jawa Salatiga pada tahun

2006-2007. Tahun 2007 menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis aktif sebagai Wakil Ketua 1 Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD

2007-2009, Koordinator Umum Parade Gamelan Anak 2008-2010, sekretaris

Kultur Jaringan Tanaman PGSD Universitas Sanata Dharma, dan aktif sebagai voulentir Credit Union Sandya Swadaya.