Pahlawan Nasional.Indd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pahlawan Nasional.Indd www.bacaan-indo.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com www.tedisobandi.blogspot.com Kuncoro Hadi & Sustianingsih Ensiklopedia Pahlawan Nasional www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Ensiklopedia Pahlawan Nasional Penulis : Kuncoro Hadi & Sustianingsih Editor : Qoni Desain Cover : Aulia[r] Layout : Lendo Cetakan : 2015 ISBN : 978-602-9434-61-3 Diterbitkan Oleh : Istana Media (Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI) Jl. Suryodiningratan Gg. Rahmat No. 644B Mj II Rt.34/Rw.10 Mantrijeron Yogyakarta Tlp/Fax: 0274-413728 www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Pengantar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Hero [pahlawan] berarti orang yang dihormati karena keberaniannya. Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran, seorang pejuang yang gagah berani membela kelompok atau bangsa-negaranya. Untuk itu, seorang pahlawan berhak mendapat kehormatan dengan menyandang gelar dari negara. Dalam hal ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia memberi batasan yang jelas bahwa gelar merupakan penghargaan negara yang diberikan pemimpin negara [presiden] kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, dharma bakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara. Sehingga gelar pahlawan nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Jadi seorang pahlawan mempunyai dua unsur penting. Pertama, tindak kepahlawanan yang berarti melakukan perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya. Kedua, nilai kepahlawanan yang bermakna memiliki sikap dan perilaku perjuangan yang mempunyai mutu dan jasa pengabdian serta pengorbanan terhadap bangsa dan negara. Dalam aturan resmi negara, berdasar Peraturan Presiden Nomor 33/1964 mengenai Penetapan Penghargaan dan Pembinaan terhadap Pahlawan dan Peraturan Presiden Nomor 5/1964 mengenai Pemberian Penghargaan/Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan, ada sepuluh criteria pemberian gelar pahlawan pada seseorang. [1] Warga Indonesia yang telah meninggal dunia, [2] Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, [3] Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara, [4]Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, [5] Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya, [6] Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional, [7] Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi, [8] Memiliki akhlak dan moral yang tinggi, [9] Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannya, [10] Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya. [vi] www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional Gelar pahlawan Indonesia dikukuhkan melalui keputusan presiden [keppres] Republik Indonesia dan telah diberikan sejak tahun 1959 hingga sekarang—2012. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 menyebut bahwa gelar pahlawan Indonesia mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan oleh negara, terutama; [1] Pahlawan Kemerdekaan Nasional, [2] Pahlawan Proklamator, [3] Pahlawan Nasional, [4] Pahlawan Revolusi. Memang dalam penjelasan pasal demi pasal Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, terutama pasal 4 ayat 1 juga disebutkan tentang pahlawan perintis kemerdekaan dan pahlawan Ampera, tetapi nama-nama dalam dua gelar pahlawan itu tidak dimasukkan dalam daftar resmi pahlawan nasional republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia per Januari 2010. Gelar pahlawan Perintis Kemerdekaan, pahlawan Ampera, termasuk juga yang terbaru—pahlawan Reformasi memang masih “abu-abu”, masih terjadi perdebatan dan belum ada konsensus secara utuh tentang tiga gelar tersebut seperti pendapat sejarawan LIPI Asvi Warman Adam yang menyebut ketiga gelar itu bukan bagian dari Pahlawan Nasional Indonesia1. Untuk itu biografi tokoh ketiga gelar itu tidak dimasukkan dalam Ensiklopedi Pahlawan Indonesia. Jadi Ensiklopedia Pahlawan Indonesia ini memuat 156 biografi pahlawan yang masuk dalam kategori pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan proklamator, pahlawan kebangkitan nasional/ pahlawan nasional, dan pahlawan revolusi. Jumlah 156 tokoh ini sesuai dengan daftar pahlawan nasional Republik Indonesia 1 http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt504d66788a0e7/beda-pendapat- gelar-pahlawan-untuk-soekarno-hatta [vii] www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional yang dikeluarkan Kementerian Sosial Republik Indonesia per Januari 20102 sebanyak 147 nama ditambah dengan 9 nama baru pahlawan yang ditetapkan pemerintah melalui keputusan presiden periode 2010 hingga 2011, termasuk juga gelar pahlawan nasional periode 2012 yang diberikan pada dua tokoh lama, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sebelumnya telah menyandang gelar pahlawan proklamator. 2 http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-1 [viii] www.bacaan-indo.blogspot.com Daftar Isi Pengantar ~v Tan Malaka ~55 Daftar Isi ~ix Mgr. Albertus Sugiyapranata S.J. ~59 Ir. Raden Juanda Kartawijaya ~63 Abdoel Moeis ~1 dr. Saharjo S.H. ~66 Ki Hadjar Dewantara ~6 Cut Nyak Dhien ~69 Raden Mas Soerjopranoto ~11 Cut Nyak Meutia ~72 Mohammad Husni Th amrin ~14 Raden Ajeng Kartini ~75 Kyai Haji Samanhudi ~17 dr. Tjipto Mangoenkoesoemo ~78 Hadji Oemar Said Tjokroaminoto Kiai Haji Fakhruddin ~81 (HOS Cokroaminoto) ~20 Kiai Haji Mas Mansoer ~85 Ernest Douwes Dekker [Danudirdja Alimin ~89 Setiabudhi] ~23 dr. Moewardi ~92 Sisingamangaraja XII ~27 Wahid Hasyim ~95 Sam Ratulangi ~30 Sri Susuhunan Pakubuwana VI ~99 dr. Soetomo ~33 Kyai Haji Mohammad Hasyim Kyai Haji Ahmad Dahlan ~36 Asyari ~102 Haji Agus Salim ~40 Raden Mas Tumenggung Jenderal Gatot Subroto ~44 Ario Suryo ~106 Sukarjo Wiryopranoto ~47 Letnan Jenderal Urip Sumoharjo ~109 Ferdinand Lumbantobing ~50 Prof. Dr. Soepomo ~112 Kiai Haji Zainul Arifi n ~52 www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional Dr. Kusumah Atmaja S.H. ~114 Maria Walanda Maramis ~177 Jenderal Ahmad Yani ~117 Supeno ~180 Letnan Jenderal Suprapto ~120 Sultan Ageng Tirtayasa ~183 Letnan Jenderal Haryono ~123 Wage Rudolf Supratman ~186 Letnan Jenderal Siswondo Nyai Ahmad Dahlan ~189 Parman ~126 Kiai Haji Zainal Mustafa ~192 Mayor Jenderal Panjaitan ~129 Sultan Hasanuddin ~196 Mayor Jenderal Sutoyo Kapitan Pattimura ~199 Siswomiharjo ~132 Pangeran Diponegoro ~203 Kapten Pierre Tendean ~134 Tuanku Imam Bonjol ~207 Karel Satsuit Tubun ~137 Teungku Cik di Tiro ~210 Brigadir Jenderal Katamso Teuku Umar ~213 Darmokusumo ~139 Wahidin Sudirohusodo ~216 Kolonel Sugiono ~142 Oto Iskandar di Nata ~219 Sutan Syahrir ~146 Robert Wolter Monginsidi ~222 Laksamana Laut Martadinata ~149 Prof. Mohammad Yamin S.H. ~225 Dewi Sartika ~152 Yos Sudarso ~228 Wilhelmus Zakaria Johannes ~156 Prof. Dr. Suharso ~231 Pangeran Antasari ~159 Marsekal Muda Abdulrachman Usman Janatin ~162 Saleh ~233 Kopral Harun bin Said [Tohir] ~165 Marsekal Muda Agustinus Jenderal Basuki Rahmat ~169 Adisucipto ~236 Arie Frederik Lasut ~172 Teuku Nyak Arief ~239 Martha Christina Tiahahu ~175 Nyi Ageng Serang ~242 [x] www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional Hajjah Rangkayo Rasuna Said ~244 Syech Yusuf Tajul Khalwati ~315 Abdul Halim Perdanakusuma ~247 Siti Hartinah ~319 Marsekal Madya Iswahyudi ~250 Adam Malik ~322 I Gusti Ngurah Rai ~252 Tjilik Riwut ~326 Supriyadi ~255 La Madukelleng ~329 Sultan Agung Hanyokrokusumo ~258 Sultan Syarif Kasim II ~332 Untung Suropati ~261 H. Ilyas Yakoub ~334 Tengku Amir Hamzah ~264 Prof. Dr. Hazairin ~337 Sultan Th aha Sjaifuddin ~266 Abdul Kadir Raden Temenggung Setia Pahlawan ~340 Sultan Mahmud Badaruddin II ~269 Fatmawati ~343 Soekarno ~272 Ranggong Daeng Romo ~346 Drs. Mohammad Hatta ~278 Brigadir Jenderal Hasan Basry ~349 Suroso R.P ~281 Gusti Pangeran Harya Jatikusumo ~352 Radin Inten II ~283 Andi Jemma ~355 Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara I ~285 Pong Tiku ~358 Sri Sultan Hamengkubuwana IX ~289 Prof. Dr. Iwa Kusumasumantri ~361 Sultan Iskandar Muda ~293 Nani Wartabone ~365 I Gusti Ketut Jelantik ~297 Maskoen Soemadiredja ~368 Frans Kaisiepo ~300 Andi Mappanyukki ~371 Silas Papare ~303 Raja Ali Haji ~374 Marthen Indey ~306 Kiai Haji Ahmad Rifai ~377 Nuku Muhammad Amiruddin ~309 Gatot Mangkupraja ~381 Tuanku Tambusai ~311 Ismail Marzuki ~384 [xi] www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional Kiras Bangun [Garamata] ~387 Johannes Abraham Dimara ~456 Bagindo Azizchan ~391 Syafruddin Prawiranegara ~459 Andi Abdullah Bau Massepe ~394 Idham Chalid ~463 Teuku Mohammad Hasan ~397 Haji Abdul Malik Karim Raden Mas Tirto Adhi Soerjo ~400 Amrullah ~466 Kiayi Haji Noer Alie ~402 Ki Sarmidi Mangunsarkoro ~470 Pajonga Daeng Ngalie
Recommended publications
  • Download Download
    STAINU Purworejo: Jurnal Al Ghazali Vol 3 No 1 2020 Jurnal Kajian Pendidikan Islam dan Studi Islam Homepage: https://ejournal.stainupwr.ac.id/ Email: [email protected] E-ISSN: : 2599-2724 NILAI UKHUWAH WATHANIYAH DALAM KEHIDUPAN KI HAJAR DEWANTORO Cahyono Mahasiswa Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga [email protected] Muqowim Dosen Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga muqowim@uin_suka.ac.id Radjasa Dosen Program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga radjasa@uin_suka.ac.id Abstract KI Hajar Dewantoro is one of the heroes. A hero who fought for Indonesian independence. Ki Hajar Dewantoro was born into a noble family. Since childhood he got an education from the family. The spirit to fight against the invaders with the dialogue he carried out. He had studied at the Dutch school but in the middle of the road he was released because of something. The spirit of independence always blazes on him, the spirit of brotherhood of fellow countrymen or ukhuwah wathoniyah has always been the basis of struggle. Ki Hajar Dewantoro fought together with Tjipto Mangoenkoesoemo and EFE Douwes Dekker for independence. The spirit of ukhuwah wathoniyah in Ki Hajar Dewantoro's person is caused by Equality of desire for independence and equality of residence. The equality of Indonesian territory is a strong reason in fostering ukhuwah wathoniyah. The spirit of the same brotherhood and homeland of one. As a form of togetherness in order to achieve independence. Services and work of Ki Hajar Dewantoro in fostering ukhuwah wathoniyah or fraternal compatriots in the country is the education system in Majlis Luhur Taman Siswa Keywords: ukhuwah wathoniyah, Ki Hajar Dewantoro, nationality Abstrac KI Hajar Dewantoro merupakan salah satu pahlawan.
    [Show full text]
  • A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung)
    International Conference on Science, Technology, and Environment 2019 Jogyakarta, 29-30 August A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung) ALEKSANDER PURBA*, IKA KUSTIANI AND GALUH PRAMITA Engineering Faculty, the University of Lampung Abstract: The existence of exclusive stopping space (ESS) at the signalized intersection is expected to improve the performance of intersection, by collecting the motorcycle in an exclusive space and discharging it early when the signal is display green. This research compares the level of saturation flow on the approach with ESS and approach without ESS and finds that ESS's effectiveness is influenced primarily by occupancy rate. The findings of this study indicated that at 71% of ESS occupancy rate, the approach was able to discharge the saturation flow by 20% higher than the approach with a width of 4.5 m but without ESS. On the contrary, the approach without ESS with a width of 6.5 m looks better in discharge saturation flow compared with the approach with ESS but with an occupancy rate of only 38%. Careful design is highly recommended especially the area of ESS provided for motorcycle so that the functions performed by exclusive space run an effective way as planned. Keywords: Exclusive stopping space, Motorcycle, Saturation flow. 1. Introduction The number and use of motorcycles in major cities in Indonesia continues to increase not only due to travel needs but also because of its existence is considered to provide flexibility, cheaper and in some conditions faster than private car or public transportation such as buses.
    [Show full text]
  • 461114 1 En Bookbackmatter 209..247
    Conclusion: Convergent Paths In November 1945, the President of the Republic of Vietnam, Hồ Chí Minh, sent a letter addressed to ‘the President of the Republic of Indonesia’, proposing that a joint declaration of solidarity to be made by Indonesia and Vietnam in the form of a ‘Preparatory Commission Struggling for a Federation of the Free Peoples of Southern Asia’. The letter, entrusted to an American journalist named Harold Isaacs, did not reach President Soekarno.1 It was handed to Vice-President Mohammad Hatta, who then passed it on to Prime Minister Sutan Sjahrir. Sjahrir discussed the offer with Soedjatmoko Koko, the interpreter to foreign correspon- dents of the Republican government, but told him that he would not reply and preferred just to ignore the letter. Sjahrir indifference sprang from his conviction that the situation in Indonesia and Vietnam were very different. The Indonesian nationalists were up against the Dutch, who were ‘a weak colonial power and could be defeated quickly.’ Hồ Chí Minh had to contend with the French, who could and would resist him for a long time. Furthermore, he looked askance at the fact that the DRV government depended on support from the communists, which was not the case in Indonesia. In conclusion, Sjahrir argued, ‘If we ally ourselves with Hồ Chí Minh, we shall weaken ourselves and delay Independence.’2 The story of the missed opportunity for cooperation between Vietnam and Indonesia3 as a result of Sjahrir’s ‘betrayal of the greater Asian revolution’,as 1Harold Robert Isaacs is the author of No Peace for Asia, which has been cited widely in this dissertation.
    [Show full text]
  • Nama Rute Ruas Jalan Yang Dilalui Te 6 Te 12
    Nama Rute Ruas Jalan Yang Dilalui Jl. Arif Rahman Hakim – Jl. Letjend S. Parman – Jl. Let. Jend MT Haryono – Jl. Kalimantan – Jl. Soekarno Hatta Rute 1 ( Skenario 1) – Jl. Ahmad Dahlan – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat Jl. Jl. Arif Rahman Hakim – Jl. May. Jend Sutoyo – Jl. Brigjend Katamso – Jl. Niken Gandini –Jl. Letjend Rute 2 (Skenario 1) Suprapto – Jl. Ir. Juanda – Jl. Sultan Agung – jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat Jl. Halim Perdana Kusuma – Jl. Ki Ageng Kutu – Jl. DI Rute 3 (Skenario 1) Panjaitan – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman Jl. Ponorogo - Jl. Ponorogo – Pacitan(Njenes) – Jl. Laks.Yos Sudarso – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Sultan Rute 4 (Skenario 1) Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman Jl. Ponorogo Solo (Ponorogo - Sumoroto) – Jl. Trunojoyo – Jl. Diponegoro – Jl. Imam Bonjol – Jl. Sudirman – Jl. Rute 5 (Skenario 1) Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat - Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Sutomo – Jl. Soekarno hatta – Jl. Sudirman Jl. Batoro Katong – Jl. Sultan Agung – Jl. Pramuka – Jl. Rute 6 Rute 6 (Skenario 1) Anggrek – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki rahmat Jl. Ponorogo Solo ( Sub Terminal Tambak Bayan) - Jl.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat Ini Baru 46 Juta
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini baru 46 juta bidang tanah di Indonesia yang memperoleh sertifikat dari 126 juta bidang tanah. Dengan sertifikat tanah yang dipegang sendiri oleh masyarakat, Presiden berharap kasus sengketa antarindividu maupun antara individu dengan perusahaan maupun pemerintah tak lagi kembali terulang. Karena sertifikat tanah menjadi kunci hak hukum atas kepemilikan tanah. 1 Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyatakan banyaknya aset negara, baik di bawah kementerian / lembaga maupun BUMN / BUMD yang belum bersertifikat menyebabkan tidak optimalnya pemanfaatan aset negara tersebut. kepastian legalisasi aset negara mutlak diperlukan untuk mencegah penguasaan aset oleh pihak ketiga. lebih dari 50% aset negara belum memiliki sertifikat, yang tersebar di semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda) dan BUMN/BUMD. Pencatatan aset itu cukup krusial untuk memperoleh kepastian hukum, memudahkan pengawasan, mencegah potensi sengketa dengan pihak ketiga, terjadinya pencatatan ganda, dan tentunya mengurangi kerugian negara. BPN berkomitmen untuk mempermudah proses pencatatan aset negara sehingga diharapkan seluruh aset negara dapat terdaftar di BPN guna meningkatkan 1 Rio Sandy Pradana, SERTIFIKAT TANAH Jokowi minta BPN kerja siang malam, di akses dari http://kabar24.bisnis.com/read/20171004/15/696043/sertifikat-tana jokowi minta-bpnkerja- siang-malam.pdf ( pada tanggal 4-11-2017,pukul 22:57). [1] pengawasan terhadap aset negara dari penguasaan pihak ketiga.2 Selain itu salah satu amanat dalam Pasal 49 Undang-Undang
    [Show full text]
  • Publications In/On Bahasa Indonesia and Malay (Some In/On Javanese) 1
    Publications in/on Bahasa Indonesia and Malay (some in/on Javanese) 1 ABDULLAH, T., ed., Agama, etos kerja dan perkembangan ekonomi; Jakarta, 1979 (236 p., notes, index; wrappers) 5,50 2 ABDULLAH, T., ed., Sejarah lokal di Indonesia: Kumpulan tulisan; Yogyakarta, 1985 (VIII, 323 p., notes, bibliography; wrappers) 6,- 3 ABDULLAH, T., Islam dan masyarakat: Pantulan sejarah Indonesia; Jakarta, 1987 (XII, 279 p., notes, bibliography, index; wrappers) 5,- 4 ABDURRAHMAN, SH., Aspek-aspek bantuan hukum di Indonesia; 2nd ed., Jakarta, 1983 (XII, 325 p., notes, bibliography; wrappers) 6, - 5 ADIPRANOTO, S., Indonesia berjuang (buku penunjang PSPB) 2. Untuk SMT P kelas II; Surakarta, 1985 (108 p., many photos; wrappers) 4,- 6 AKHMADI, H., a.o., Mendobrak belenggu penindasan rakyat Indonesia: Pembelaan didepan pengadilan Mahasiswa Indonesia; n.p., 1979 (IX, 200 p., illustr., notes; illustr. wrappers) 7,- 7 ALFIAN, ed., Segi-segi sosial budaya masyarakat Aceh: Hasil-hasil penelitian dengan metode ‘grounded research’; Jakarta, 1977 (240 p., 5 maps and plans, glossary, index; wrappers) 6,- 8 ALFIAN, Pemikiran dan perubahan politik Indonesia: Kumpulan Karangan; cetakan kedua, Jakarta, 1980 (X, 313 p., notes, index; wrappers) 5,- 9 AMIRMACHMUD, Sukseskan pemilihan umum; Djakarta, 1970 (12 p., stapled) 1,50 10 AMIRMACHMUD, Tata tjara penjelenggaraan Pemungutan Suara; Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 3; 16 p. + 1 p. drawings; stapled) 1,50 11 AMIRMACHMUD, Tata-susunan Tempat Pemungutan Suara; Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 2; 7 p. + 2 p. drawings; stapled) 1,50 12 AMIRMACHMUD, Tata-tjara penjelenggaraan suara di Tempat Pemungutan Suara (T.P.S.) dan di Daerah Pemungutan Suara (Wilajah Kerdja P.P.S.); Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 4; 35 p., stapled) 2,50 13 AMRAN, A., a.o., eds., Berita Bibliografi, Djan.
    [Show full text]
  • Daftar Bpr Konvensional Posisi Januari 2015
    DAFTAR BPR KONVENSIONAL POSISI JANUARI 2015 Sandi KC Jenis nama_bank nama_cabang alamat Propinsi Dati II Kode Pos Telp Fax KOJK 600001 1 KP PT. BPR Jawa Timur Pusat Jl. Ciliwung No.11 Jatim Kota Surabaya 60241 031-5677844 031-5681037 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 2 KC PT. BPR Jawa Timur KC Bangkalan Jl. Teuku Umar No.33A Kemayoran Jatim Kab. Bangkalan 69116 031-3099760 031-3061490 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 3 KC PT. BPR Jawa Timur KC Banyuwangi Jl. Brigjen Katamso No. 1 Jatim Kab. Banyuwangi 0333-411585 0333-421061 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 4 KC PT. BPR Jawa Timur KC Blitar Jl. Kalimantan No.59 Jatim Kota Blitar 66131 0342-816369 0342-816866 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 5 KC PT. BPR Jawa Timur KC Gresik Jl. Jaksa Agung Suprapto No.08 Jatim Kab. Gresik 61111 031-3982985 031-3982983 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 6 KC PT. BPR Jawa Timur KC Jombang Jl. Dr. Sutomo No.7 Jatim Kab. Jombang 61411 0321-850556 0321-850557 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 7 KC PT. BPR Jawa Timur KC Kediri Jl. Kawi No. 4 B Mojoroto Jatim Kota Kediri 64112 0354-773093 0354-771592 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 8 KC PT. BPR Jawa Timur KC Lamongan Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.96 Jatim Kab. Lamongan 62262 0322-324920 0322-318921 Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 600001 9 KC PT.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Sutan Sjahrir: Manusia Dan Noktah Sejarahnya Di Timur Tengah
    Sutan Sjahrir: Manusia dan Noktah Sejarahnya di Timur Tengah Herdi Sahrasad Associate professor in Universitas Paramadina, Indonesia Abstract Keywords Sjahrir; Timur Tengah; Islam; Hasan This treatise opens with a small question: Why Sutan Sjahrir married Poppy Saleh Mengundiningrat in Cairo, Egypt in the Al-Bana; Ikhwanul Muslimin 1950s and did not in Jakarta? Poppy was studying at the London School, England and Sjahrir in Jakarta, the two then flew to Cairo and married there, witnessed by Soedjatmoko, a child of revolution, which is also a leading intelligentsia and political cadre of Sjahrir. Apparently, the First Prime Minister of the Republic of Indonesia, Sutan Sjahrir had a speck of history in the Middle East during the war of independence 1945-1949, which makes its way to Egypt to meet with the Arab leaders, fighters, intellectuals, activists and warriors. Sjahrir even met Hassan al-Bana, founder of the Muslim Brotherhood persistent against colonialism and imperialism in the Muslim world, especially the Middle East. Sjahrir asked the Arab world to mobilize supports for the independence of Indonesia. Sjahrir known as the Socialists that grow from the Minangkabau world and the Western-educated to find a foothold in the Middle East struggle to carry out a diplomatic mission of the President Soekarno and Vice President M. Hatta, for the people of Indonesia. We should remember and recall, Sjarir as a hero, eventhough he is almost forgotten by this nation. I. Pendahuluan Suatu ketika pada kurun 1998 menjelang Orde Baru Presiden Soeharto jatuh, sang inteligensia sosial-demokrat dan mantan aktivis ITB yang jadi tahanan politik era Orde Baru selama 3 tahun, M.
    [Show full text]
  • 21 JUNI 2020 PUKUL 18.00 WIB D O N a S I D I T E R I M a : Rp 17.941.192.838,- D O N a S I T E R S a L U R K a N : Rp 15.979.614.945
    DOMPET KEMANUSIAAN MEDIA GROUP - COVID 19 P E R I O D E 2 0 M A R E T - 2 1 J U N I 2 0 2 0 SEKILAS Pasien positif corona kian bertambah hingga hari ini, tenaga kesehatan sebagai ujung tombak di berbagai wilayah terus berjuang untuk memberikan yang terbaik demi keselamatan orang banyak. Mereka bekerja siang dan malam tanpa lelah, berpisah dari keluarga demi kemanusiaan. Namun, sudahkah kita sadari bahwa banyak dari tenaga kesehatan yang harus kontak langsung dengan pasien di rumah sakit rujukan dan rumah sakit non rujukan ternyata masih membutuhkan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja yang memadai. Kali ini CSR Media Group mengajak kita semua untuk ulurkan tangan, berkontribusi memerangi COVID-19 dengan memberikan APD yang layak untuk para pahlawan tenaga kesehatan di berbagai wilayah! Rumah sakit, klinik, dan puskesmas. DONASI PER 21 JUNI 2020 PUKUL 18.00 WIB D O N A S I D I T E R I M A : Rp 17.941.192.838,- D O N A S I T E R S A L U R K A N : Rp 15.979.614.945,- @NutrisiGardaTerdepan Rp 2.018.304.635,- #salingjaga Melawan Corona Rp 562.653.462,- @SahabatPeduliIndonesia Rp 240.000.000,- @RumahHarapanMelanie Rp 317.000.000,- @1000days.org (stunting) Rp 8.757.000,- YCAB - Light - Up program Rp 1.000.000.000,- YCAB Ventura Rp 200.000.00,- Belanja APD dll Rp 11.632.899.848,- Unduh laporan lengkap di csr.mediagroup.co.id DISTRIBUSI BANTUAN PERIODE 20 MARET - 21 JUNI 2020 D K M G x @ n u t r i s i g a r d a t e r d e p a n Rp 2.018.304.635,- D K M G X @ C O H O P E .
    [Show full text]
  • Agen Aktif Manulife Per Juli 2021
    Daftar Agen Aktif Manulife per Juli 2021 Manulife Indonesia Sampoerna Strategic Square, South Tower Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46. Jakarta 12930. T. (021) 2555 7777 | F. (021) 2555 2226 Customer Contact Center (021) 2555 7777, Toll Free 0-800-1-606060 (khusus wilayah diluar kode area Jakarta) Email: [email protected] | Website: www.manulife.co.id No Kode Agen Nama Agen No Kode Agen Nama Agen 1 11115626 CHANDRA GUNAWAN 23 11034446 LILI SITI KHALIDAH 2 11135473 DIAN ESTI KARTIKA 24 11582200 TIA DESTIANINGRUM 3 11135613 SOPHIA SOFYAN 25 11189466 YAO JULIANA SUSILO 4 11095002 JULIANA B. 26 11189264 DAMAYANTI S.ERLANGGA 5 11130043 TAN TING GUN ALIAS AYDI SURJOGUNAWAN 27 11189400 PANG BUDI GUNAWAN 6 11010476 CAROLINA HOLIWONO 28 11174386 YULIA VERONICA K.TANZIL 7 11023223 MYSKE YULIEN PITOY 29 11206451 LIANAWATI TANUTAMA 8 11023292 TIOLINA SITORUS 30 11174189 FELLY HIDAYAT 9 11010478 CHANDRA HIMAYATI 31 11192328 SRI ENDANG K.NURHAYATI 10 11010523 FIFI WINARTIE 32 11160555 LENNY HO 11 11004746 ELVI 33 11189386 NG LIE TJAN 12 11033083 IR.SITI FATIMAH 34 11021563 ANITA SALUTAN 13 11222240 FATMA DEWI 35 11088755 ANDREAS SUWIGNJO 14 11050871 SIOE TJHOEN/TIRTA MUTIARA SARI 36 11101024 ESA WAHYU ENDARTI 15 11032804 MITA NOVITAWATI OSLAN 37 11088797 HARIANI RETNO D. 16 11033024 NANIEK WITARSI 38 11026318 ONG LIE LIE/LIANA ONGKOWIJAYA 17 11023224 NATALIA SURYANI THAMRIN 39 11101185 WILSON KURNIAWAN 18 11032844 SANTOSO SOWANDI 40 11083384 SYARI APNITA KURNIATI 19 11039029 ANDRIANI 41 11074788 ELLY KUSUMANINGSIH TEDJO 20 11054268 IR.ETTY PRASETYAWATI 42 11033021 MULTIYANI 21 11039080 LIA PERMATASARI 43 11095162 NURNELI 22 11054335 MULIA KARTIKA DEWI.W 44 11083333 FRYDA HERJANI No Kode Agen Nama Agen No Kode Agen Nama Agen 45 11083354 LUCILLA WIRAWAN 79 11174237 LIANIWATI PRAYOGO 46 11095070 MARIA FRANSISCA 80 11206450 LILI SETIAWATY 47 11058994 MAWANTI SUDJATI 81 11215452 FRANSISKUS 48 11179291 DAHLIA M.PARDEDE BSC 82 11222258 HARTINI 49 11179278 AGUS SUNARI SUGANDI 83 11215590 YUNI HARTATI KURNIA 50 11179289 C.ERLIA S.
    [Show full text]
  • Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R
    GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Mohammad Iskandar, Mirwan Andan EDITOR Mukhlis PaEni, Kasijanto Sastrodinomo PEMBACA UTAMA Anhar Gonggong, Susanto Zuhdi, Triana Wulandari PENULIS Andi Lili Evita, Helen, Hendi Johari, I Gusti Agung Ayu Ratih Linda Sunarti, Martin Sitompul, Raisa Kamila, Taufik Ahmad SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih TATA LETAK DAN GRAFIS Rawan Kurniawan, M Abduh Husain PENERBIT: Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-572504 2017 ISBN: 978-602-1289-72-3 SAMBUTAN Direktur Sejarah Dalam sejarah perjalanan bangsa, Indonesia telah melahirkan banyak tokoh yang kiprah dan pemikirannya tetap hidup, menginspirasi dan relevan hingga kini. Mereka adalah para tokoh yang dengan gigih berjuang menegakkan kedaulatan bangsa. Kisah perjuangan mereka penting untuk dicatat dan diabadikan sebagai bahan inspirasi generasi bangsa kini, dan akan datang, agar generasi bangsa yang tumbuh kelak tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Oleh karena itu, dalam upaya mengabadikan nilai-nilai inspiratif para tokoh pahlawan tersebut Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan penulisan sejarah pahlawan nasional. Kisah pahlawan nasional secara umum telah banyak ditulis. Namun penulisan kisah pahlawan nasional kali ini akan menekankan peranan tokoh gubernur pertama Republik Indonesia yang menjabat pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para tokoh tersebut adalah Teuku Mohammad Hasan (Sumatra), Soetardjo Kartohadikoesoemo (Jawa Barat), R. Pandji Soeroso (Jawa Tengah), R.
    [Show full text]