Laporan Pp 39 Triwulan Iv Tahun 2019 Direktorat Industri Maritim, Alat

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Pp 39 Triwulan Iv Tahun 2019 Direktorat Industri Maritim, Alat LAPORAN PP 39 TRIWULAN IV TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN 2019 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 1.1 3 1.2 4 1.3 5 BAB II 7 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7 2.1 6 2.2 7 2.3 8 BAB III 0 ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA 0 3.1 0 3.2 4 3.3 4 3.3 1 BAB IV 0 PENUTUP 0 DAFTAR TABEL Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6 Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8 Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 0 Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 0 Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP 1 Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri 0 Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 1 Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 3 Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M- IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan (IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan 2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; dan 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas : 1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan; 2. Subdirektorat Industri Maritim; 3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat; 4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan 5. Subbagian Tata Usaha. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa. Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu : 1. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan. 2. (1846.038) Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100). 3. (1846.039) Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang. 4. (1846.040) Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan. 5. (1846.045) Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha. 6. (4914.001) Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) IMATAP. 7. (4914.002) Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi. 8. (4914.003) Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif 1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya industri alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa. Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry) dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung, lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional. Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial menjadi faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan yang menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri nasional masa depan. 1.3 Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja Subdirektorat Program Subdirektorat Industri Pengembangan Industri Subdirektorat Industri Subdirektorat Industri Alat Kereta Api, Alat Maritim Transportasi Darat Maritim, Alat Transportasi, Transportasi Udara, dan dan Alat Pertahanan Alat Pertahanan Seksi Seksi Seksi Seksi Program Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Industri Industri Industri Seksi Evaluasi dan Seksi Sumber Daya Seksi Sumber Daya Seksi Sumber Daya Industri Industri Industri Pelaporan BAB II RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2019 memiliki program, kegiatan, dan output sebagai berikut : Program : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat (08) Transportasi, dan Elektronika Kegiatan : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat (1846) Pertahanan Kegiatan : Peningkatan Kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat (4914) Pertahanan Pagu Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) (Ribu Rupiah) 1846.01 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) 3 RSNI 1.782.495 9 Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan 1846.03 Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel 1 Rancangan 350.000 8 (B100) Regulasi 1846.03 Roadmap Pengembangan Industri Komponen 1 Rancangan 750.000 9 Pesawat Terbang Regulasi 1846.04 Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna 1 Rancangan 1.094.165 0 Pedesaan Regulasi 1846.04 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata 4 Dokumen 1.684.582 5 Usaha 4914.00 Rancangan Standar Kompetensi
Recommended publications
  • Annual Report 2018 Laporan Tahunan 2018
    Inovasi dan Digitalisasi: Menciptakan Nilai untuk Tumbuh Secara Berkelanjutan Innovation and Digitalization: Creating Value to Sustain Growth PT Astra International Tbk Laporan Tahunan 2018 Annual Report Laporan Tahunan 2018 Annual Report Innovation and Digitalization: Creating Value to Sustain Growth Amidst challenges in the economy and business throughout 2018, Astra Group maintained the sustainability of its business by continuing to build its capabilities focusing on four core areas: continuous innovation, developing globally oriented employees, being an agile organization, and being a partner of choice. Also, in the face of massive, rapid and unpredictable changes in the business landscape, Astra Group has stepped-up its digitalization initiatives to drive more effective business processes, optimize market penetration capability, and introduce various innovations and new services on digital platforms. By building digital capabilities while continuing to encourage the creation of added value for its customers, employees, business partners, shareholders and the people of Indonesia, Astra Group moves forward in its strategic journey towards the Pride of the Nation. Laporan Tahunan 2018 Annual Report ASTRA 1 Highlights Management Reports Company Profile Human Capital Management Discussion and Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility Consolidated Financial Statements 2018 Inovasi dan Digitalisasi: Menciptakan Nilai untuk Tumbuh Secara Berkelanjutan Di tengah berbagai tantangan perekonomian dan bisnis sepanjang tahun
    [Show full text]
  • Laporan Tahunan Annual Report KINERJA UNGGUL TAHUN 2017 KEY PERFORMANCE in 2017
    Laporan Tahunan Annual Report KINERJA UNGGUL TAHUN 2017 KEY PERFORMANCE IN 2017 Laba Tahun Berjalan Pertumbuhan Aset Net Income Asset Growth mencatat kenaikan (YoY) mencatat kenaikan recorded an increase recorded an increase 12% 11% Peluncuran produk/layanan terbaru di 2017 The latest product/service launched in 2017 IMFI melakukan diversifikasi dengan meluncurkan produk pembiayaan microfinancing, yang ditopang dengan aplikasi pembiayaan "IMFI Microfinancing". IMFI diversified its business by launching microfinancing financing products, which are supported by mobile application "IMFI Microfinancing". Penghargaan Bank Indonesia 2017 Bank Indonesia Award 2017 Korporasi Pengelola Utang Luar Negeri Terbaik Best Offshore Loan Management Corporation PRAWACANA PREFACE PT Indomobil Finance Indonesia 2017 Annual Report 1 Sebagai sebuah entitas terkemuka di industri jasa pembiayaan Nasional yang telah berkiprah lebih dari 2 (dua) dekade, PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) senantiasa menjaga kepercayaan para stakeholders dalam menjalankan usahanya yang ditunjukkan melalui performa bisnis yang semakin baik di setiap tahunnya. Didukung oleh fundamental bisnis yang positif serta sinergi yang kuat bersama Grup Indomobil, Perseroan senantiasa menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga reputasinya baik di mata publik maupun di mata dunia internasional. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya pinjaman sindikasi yang ke-7 dari beberapa institusi perbankan internasional dengan nilai sebesar USD250 juta. Guna menjamin pertumbuhan bisnis di industri jasa
    [Show full text]
  • Annual Report 2017
    ANNUAL REPORT 2017 Contents Mission Statement __________________________________________________________ 1 A Message from the Management ____________________________________________ 2 New Mid-Term Management Plan SUZUKI NEXT 100 _____________________________ 4 Financial Highlights _________________________________________________________ 6 Year in Review ______________________________________________________________ 8 Automobiles ____________________________________________________________ 8 Motorcycles ____________________________________________________________ 10 Marine Products ________________________________________________________ 12 Environmental Initiatives ________________________________________________ 13 Topics ____________________________________________________________________ 14 Directors, Auditors and Officers _____________________________________________ 18 Corporate Governance Issues _______________________________________________ 19 Risks in Operations ________________________________________________________ 20 The Status of the Corporate Group ___________________________________________ 22 Financial Section __________________________________________________________ 24 Company Outline __________________________________________________________ 52 Mission Statement 1.Develop products of superior value by focussing on the customer 2.Establish a refreshing and innovative company through teamwork 3.Strive for individual excellence through continuous improvement SUZUKI MOTOR CORPORATION 1 A Message from the Management A Message
    [Show full text]
  • Pengaruh Faktor Aspirasi Pekerjaan Dan Aspirasi Jurusan Terhadap Kematangan Karir Siswa Smk Jurusan Otomotif Di Diy 2012/2013
    PENGARUH FAKTOR ASPIRASI PEKERJAAN DAN ASPIRASI JURUSAN TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA SMK JURUSAN OTOMOTIF DI DIY 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: DWIJO SUMANTRI 11504247003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SEPTEMBER 2013 PERSETUJUAN PENGARUH FAKTOR ASPIRASI PEKERJAAN DAN ASPIRASI JURUSAN TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA SMK JURUSAN OTOMOTIF DI DIY 2012/2013 SKRIPSI Telah disetujui pada tangal Agustus 2013 Untuk Dipertahankan di Depan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Disetujui Oleh: Pembimbing Muhkamad Wakid, M.Eng 19770717 200212 1 001 ii SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar – benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, Agustus 2013 Yang menyatakan, Dwijo Sumantri Nim: 11504247003 iii HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PENGARUH FAKTOR ASPIRASI PEKERJAAN DAN ASPIRASI JURUSAN BERPENGARUH TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA SMK JURUSAN OTOMOTIF DI DIY 2012/2013 DWIJO SUMANTRI 11504247003 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Tanggal 25 September 2013 SUSUNAN DEWAN PENGUJI Jabatan Nama Tanda Tangan 1. Ketua Penguji : Muhkamad Wakid, M.Eng ………………… 2. Penguji Utama : Kir Haryana, M.Pd ………………… 3. Sekertaris Penguji : Moch Solikin, M.Kes ………………… iv MOTTO Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali (Anonim). Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan / diperbuatnya (Ali Bin Abi Thalib).
    [Show full text]
  • Motorcycles, All Ter- Rain Vehicles (Atvs), Outboard Motors, and Other Products
    ANNUAL REPORT 2010 99999-E2062-210 Printed in Japan Profile Suzuki Motor Corporation designs and manufactures passenger cars, commercial vehicles, motorcycles, all ter- rain vehicles (ATVs), outboard motors, and other products. The company continuously and vigorously promotes technical cooperation through numerous joint ventures overseas, and its main production facilities are currently located in 23 countries and regions overseas. The established network enables Suzuki to operate as a global organization serving 196 countries and regions. Suzuki Motor Corporation was first established as Suzuki Loom Manufacturing Co. in March 1920. Suzuki then entered the motorcycle business with the introduction of “Power Free” motorized bicycle in 1952, and entered the automobile business in 1955 with the introduction of “Suzulight” mini car. Suzuki is committed to use its amassed technological expertise and all other available resources to help raise the quality of human life in society by promoting corporate growth through manufacture and supply of socially demanded products. Head Office & Takatsuka Plant Headquarters, Engineering center and Motorcycle engines assembling plant Contents Profile ___________________________________________________________________ 1 A Message From The Management ________________________________________ 2 Financial Highlights ______________________________________________________ 4 Year In Review ___________________________________________________________ 5 Automobiles ___________________________________________________________
    [Show full text]
  • The Material Handling Sector in South East Asia
    Material Handling in South East Asia Prepared for Invest Northern Ireland July 2018 © 2018 Orissa International The Material Handling Sector Singapore | Malaysia | Indonesia | Thailand | Philippines Prepared for INVEST NORTHEN IRELAND July 2018 Orissa International Pte Ltd 1003 Bukit Merah Central #05-06 Inno Center, Singapore 159836 Tel: +65 6225 8667 | Fax: +65 6271 9791 [email protected] Disclaimer: All information contained in this publication has been researched and compiled from sources believed to be accurate and reliable at the time of publishing. Orissa International Pte Ltd accepts no liability whatsoever for any loss or damage resulting from errors, inaccuracies or omissions affecting any part of the publication. All information is provided without warranty, and Orissa International Pte Ltd makes no representation of warranty of any kind as to the accuracy or completeness of any information hereto contained. Copyright Notice: © 2018 Orissa International. All Rights Reserved. Permission to Reproduce is Required. Material Handling in South East Asia – July 2018 Table of Contents 1.0 KEY TRENDS IN THE MATERIAL HANDLING EQUIPMENT SECTOR .............................. 9 2.0 SINGAPORE .............................................................................................. 15 2.1 Singapore Country Profile ....................................................................................... 15 2.2 Overview of the Infrastructure / Building & Construction Sector .............................. 16 2.3 Overview of the
    [Show full text]
  • Suzuki IMDS Operation Manual
    Version 5.0 IMDS Operation Manual March, 2021 For Suppliers IMDS Operation Manual Version 5.0 March, 2021 Suzuki Motor Corporation 1 Version 5.0 IMDS Operation Manual March, 2021 Table of Contents 1. Request of IMDS data submission ........................................................................................ 3 1.1 Target of IMDS data request .............................................................................................. 3 1.2 Schedule of IMDS data collection ...................................................................................... 3 1.3 Workflow of IMDS data submission ................................................................................... 3 1.4 Report of window persons (contact person) of supplier .................................................... 3 1.5 Handling of Suzuki-Furnished Material / Parts .................................................................. 4 1.6 Handling of Subsidiaries .................................................................................................... 4 2. Method of entering IMDS data ............................................................................................... 5 2.1 Matters strictly observed by suppliers when entering IMDS data...................................... 5 2.2 Method of entering each type of IMDS data ...................................................................... 6 2.2.1 Method of entering Materials data ................................................................................... 6 2.2.2 Method
    [Show full text]
  • Presseinformation Suzuki Motor Corporation
    Presseinformation Suzuki Motor Corporation: Fahrzeugabsatz und Produktionsergebnisse 2009 • Abwechslungsreiches Jubiläumsjahr, ermutigende Aussichten für 2010 • Absatz trotz schwierigen Marktumfeldes bei 98 Prozent des Vorjahres • Auslandsproduktion auf Rekordstand 2009 feierte die Suzuki Motor Corporation 100-jähriges Bestehen und damit 100 Jahre Innovationen. Trotz der weltweiten Absatzkrise in der Automobilbranche hat Suzuki das Jahr erfolgreich gemeistert. Mit 2.308.000 Einheiten weltweit liegt der Absatz trotz der schwachen Wirtschaftslage in den USA und in vielen anderen Regionen lediglich zwei Prozent unter dem Vorjahreswert. Erfreulich entwickelten sich die Absatzzahlen in Asien. Indien verzeichnete im Gesamtjahr ein Plus von 20 Prozent, China legte um 33 Prozent zu. Es ist vor allem diesem Wachstum in Asien zu verdanken, dass der weltweite Absatz von Suzuki im Jahresvergleich nur um zwei Prozent zurückging. Ein weiterer positiver Faktor ist das Absatzwachstum in neuen Märkten wie Brasilien und Südafrika. Zudem profitierte Suzuki von der hohen Nachfrage nach Klein- und Kompaktwagen in vielen westeuropäischen Ländern, die auch durch staatliche Förderungsprogramme beflügelt wurde. Suzuki konnte von diesem Umfeld besonders profitieren, da sich die Nachfrage vor allem auf preisgünstige, umweltfreundliche Fahrzeuge konzentrierte. (in Tausend Einheiten) Produktionszahlen 2009 2008 Automobile Übersee 1.479 (+5%) 1.406 (+2%) Japan 908 (-25%) 1.218 (+0%) Total 2.388 (-9%) 2.624 (+1%) Motorräder/ATV Total 2.729 (-24%) 3.571 (+7%) Verkaufszahlen Automobile Europa 289 (-8%) 315 (-8%) Übersee ohne Europa 1.394 (+2%) 1.367 (-1%) Japan 625 (-8%) 679 (+0%) Total 2.308 (-2%) 2.361 (-1%) Motorräder/ATV Total 2.871 (-19%) 3.562 (+10%) Angaben basieren auf internationaler Regions-Segmentierung der Suzuki Motor Corporation Suzukis weltweite Automobil-Produktion ging im Jahresvergleich um neun Prozent auf 2.388.000 Einheiten zurück – der erste Minus seit elf Jahren.
    [Show full text]
  • Daftar Perusahaan Mitra Utama Kepabeanan Per 26 November 2020
    DAFTAR PERUSAHAAN MITRA UTAMA KEPABEANAN PER 26 NOVEMBER 2020 NO NAMA PERUSAHAAN KEGIATAN 1 PERUM PERCETAKAN UANG RI EKSPOR-IMPOR 2 PT. AICA INDONESIA EKSPOR-IMPOR 3 PT. AISIN INDONESIA EKSPOR-IMPOR 4 PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA EKSPOR-IMPOR 5 PT. ALAM LESTARI UNGGUL EKSPOR-IMPOR 6 PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA EKSPOR-IMPOR 7 PT. ANEKA TAMBANG, TBK. EKSPOR-IMPOR 8 PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA EKSPOR-IMPOR 9 PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, TBK. EKSPOR-IMPOR 10 PT. ARJUNA MAHA SENTOSA EKSPOR-IMPOR 11 PT. ARNOTT'S INDONESIA EKSPOR-IMPOR 12 PT. ASAHI BEST BASE INDONESIA IMPOR 13 PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, TBK. EKSPOR-IMPOR 14 PT. ASIAN ISUZU CASTING CENTER EKSPOR-IMPOR 15 PT. ASPEX KUMBONG EKSPOR-IMPOR 16 PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR EKSPOR-IMPOR 17 PT. ASTRA HONDA MOTOR EKSPOR-IMPOR 18 PT. ASTRA NIPPON GASKET INDONESIA EKSPOR-IMPOR 19 PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES EKSPOR-IMPOR 20 PT. BALIKPAPAN FOREST INDUSTRIES EKSPOR-IMPOR 21 PT. BANSHU ELECTRIC INDONESIA EKSPOR-IMPOR 22 PT. BASF CARE CHEMICALS INDONESIA EKSPOR-IMPOR 23 PT. BASF INDONESIA EKSPOR-IMPOR 24 PT. BATARA INDAH EKSPOR-IMPOR 25 PT. BAYER INDONESIA EKSPOR-IMPOR 26 PT. BERRI INDOSARI EKSPOR-IMPOR 27 PT. BIO FARMA (PERSERO) EKSPOR-IMPOR 28 PT. BLUE GAS INDONESIA IMPOR 29 PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA EKSPOR-IMPOR 30 PT. CARGILL INDONESIA EKSPOR-IMPOR 31 PT. CEMANI TOKA EKSPOR-IMPOR 32 PT. CENTRAL PANGANPERTIWI EKSPOR-IMPOR 33 PT. CENTURY BATTERIES INDONESIA IMPOR 34 PT. CENTURY TEXTILE INDUSTRY, TBK. EKSPOR-IMPOR 35 PT. CG POWER SYSTEMS INDONESIA EKSPOR-IMPOR 36 PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL, TBK.
    [Show full text]
  • For Suppliers IMDS Operation Manual Version 1.0 July, 2019 MARUTI
    Version 1.0 IMDS Operation Manual July,2019 For Suppliers IMDS Operation Manual Version 1.0 July, 2019 MARUTI SUZUKI INDIA LTD. 1 Version 1.0 IMDS Operation Manual July,2019 1. IMDS Operational Plan .......................................................................................................................... 3 1.1 Why operate the IMDS? .................................................................................................................. 3 1.2 Scope of Survey ............................................................................................................................... 3 1.3 Survey Schedule .............................................................................................................................. 3 2. Instructions for IMDS Data Entry .......................................................................................................... 3 2.1 IMDS Recommendations ................................................................................................................. 4 2.2 Datasheet Configuration ................................................................................................................. 4 2.3 Entering Individual Fields ................................................................................................................. 4 2.3.1 Data Preparation for Materials ................................................................................................. 5 2.3.2 Entering Data on Substances ...................................................................................................
    [Show full text]
  • RENAULT-NISSAN ALLIANCE 2004 Alliancegbguy 13/09/04 18:06 Page 2
    allianceGBGuy 13/09/04 18:06 Page 1 RENAULT-NISSAN ALLIANCE 2004 allianceGBGuy 13/09/04 18:06 Page 2 CONTENTS 1 - RENAULT-NISSAN ALLIANCE BASICS 04 2 - COOPERATION IN ALL MAJOR AREAS 12 3 - THE ALLIANCE CHARTER: PRINCIPLES AND VALUES 36 4 - ALLIANCE VISION - DESTINATION 38 5-FIVE YEARS OF THE ALLIANCE 40 6 - MANAGEMENT STRUCTURES AND GOVERNANCE OF THE ALLIANCE 46 7 - OVERVIEW OF RENAULT AND NISSAN 50 8 - RENAULT AND NISSAN PRODUCT LINE-UP 52 allianceGBGuy 13/09/04 18:06 Page 4 1. RENAULT-NISSAN ALLIANCE BASICS RENAULT-NISSAN ALLIANCE THE ALLIANCE BOARD Signed on March 27, 1999, the Renault-Nissan Alliance is the first of The Alliance Board steers the Alliance’s medium- and long-term its kind involving a Japanese and a French company, each with its strategy and coordinates joint activities on a worldwide scale. own distinct corporate culture and brand identity. Both companies Renault and Nissan run their operations under their respective share a single joint strategy of profitable growth and a community of Executive Committees, accountable to their Board of Directors, and interests. To promote this shared objective, the Renault-Nissan remain individually responsible for their day-to-day management. Alliance set up joint project structures as early as June 1999 covering most of both companies’ activities. President of the Alliance Board: Louis Schweitzer Vice-President of the Alliance Board: Carlos Ghosn ALLIANCE MANAGEMENT STRUCTURE To define a common strategy and manage synergies, an Alliance strategic management company, Renault-Nissan bv*, was founded on March 28, 2002. Renault-Nissan bv is jointly and equally owned by Renault and Nissan and hosts the Alliance Board, which met for the first time on May 29, 2002, and holds monthly meetings.
    [Show full text]
  • Statistik Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
    Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Tepi Jalan Raya Rata-Rata Karbon Monoksida (CO) Tahun 2017–2019 Kualitas Udara Tepi Jalan Raya Baku Mutu (Roadside Monitoring) No Kota Kategori Kota Rata-Rata CO (BM 10.000) (μg/Nm3) 2017 2018 2019 1 2 3 8 9 10 11 1 BANDUNG Metropolitan - - - 10,000 2 BEKASI Metropolitan - 1,913 - 10,000 3 DEPOK Metropolitan - - 6,313 10,000 4 JAKARTA BARAT Metropolitan 6,223 - 5,468 10,000 5 JAKARTA PUSAT Metropolitan 496 1,402 4,707 10,000 6 JAKARTA SELATAN Metropolitan 1,402 1,595 4,533 10,000 7 JAKARTA TIMUR Metropolitan 8,509 1,277 629 10,000 8 JAKARTA UTARA Metropolitan 7,366 1,651 3,053 10,000 9 MAKASSAR Metropolitan 305 1,277 859 10,000 10 MEDAN Metropolitan - - - 10,000 11 PALEMBANG Metropolitan 4,303 3,940 - 10,000 12 SEMARANG Metropolitan - 2,338 3,970 10,000 13 SURABAYA Metropolitan - - - 10,000 14 TANGERANG Metropolitan - - 3,666 10,000 1 BALIKPAPAN Besar - 1,336 4,321 10,000 2 BANDAR LAMPUNG Besar - - - 10,000 3 BANJARMASIN Besar - 3,817 458 10,000 4 BOGOR Besar - - - 10,000 5 CIMAHI Besar - 1,915 - 10,000 6 DENPASAR Besar 4,230 3,964 4,642 10,000 7 KOTA BATAM Besar - - 3,473 10,000 8 MALANG Besar - - 1,214 10,000 9 MANADO Besar 1,309 - - 10,000 10 PADANG Besar - - - 10,000 11 PEKAN BARU Besar - - - 10,000 12 PONTIANAK Besar - - 2,978 10,000 13 SAMARINDA Besar - 2,497 1,270 10,000 14 SURAKARTA Besar - 1,654 4,711 10,000 15 TANGERANG SELATAN Besar - - 2,826 10,000 1 Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) 16 YOGYAKARTA Besar 6,757 - 113 10,000 1 AMBON Sedang - - - 10,000 2 BANDA ACEH Sedang - - - 10,000 3 BENGKULU Sedang - - - 10,000 4 GORONTALO Sedang - 4,064 4,533 10,000 5 JAMBI Sedang - 941 6,072 10,000 6 JAYAPURA Sedang - - - 10,000 7 KENDARI Sedang - - - 10,000 8 KOTA TERNATE Sedang - - - 10,000 9 KUPANG Sedang - - - 10,000 10 MAMUJU Kecil - - - 10,000 11 MANOKWARI Kecil - - - 10,000 12 MATARAM Sedang - - - 10,000 13 PALANGKA RAYA Sedang - - - 10,000 14 PALU Sedang - - - 10,000 15 PANGKAL PINANG Sedang - - - 10,000 16 SERANG Sedang 4,513 - - 10,000 17 TANJUNG PINANG Sedang - - - 10,000 Sumber: Dit.
    [Show full text]