Laporan Pp 39 Triwulan Iv Tahun 2019 Direktorat Industri Maritim, Alat
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
LAPORAN PP 39 TRIWULAN IV TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN 2019 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 1.1 3 1.2 4 1.3 5 BAB II 7 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7 2.1 6 2.2 7 2.3 8 BAB III 0 ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA 0 3.1 0 3.2 4 3.3 4 3.3 1 BAB IV 0 PENUTUP 0 DAFTAR TABEL Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6 Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8 Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 0 Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 0 Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP 1 Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri 0 Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 1 Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 3 Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M- IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan (IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan 2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; 6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan; dan 7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas : 1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan; 2. Subdirektorat Industri Maritim; 3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat; 4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan 5. Subbagian Tata Usaha. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa. Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu : 1. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan. 2. (1846.038) Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100). 3. (1846.039) Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang. 4. (1846.040) Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan. 5. (1846.045) Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha. 6. (4914.001) Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) IMATAP. 7. (4914.002) Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi. 8. (4914.003) Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif 1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya industri alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa. Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry) dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung, lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional. Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial menjadi faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan yang menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri nasional masa depan. 1.3 Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja Subdirektorat Program Subdirektorat Industri Pengembangan Industri Subdirektorat Industri Subdirektorat Industri Alat Kereta Api, Alat Maritim Transportasi Darat Maritim, Alat Transportasi, Transportasi Udara, dan dan Alat Pertahanan Alat Pertahanan Seksi Seksi Seksi Seksi Program Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Industri Industri Industri Seksi Evaluasi dan Seksi Sumber Daya Seksi Sumber Daya Seksi Sumber Daya Industri Industri Industri Pelaporan BAB II RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2019 memiliki program, kegiatan, dan output sebagai berikut : Program : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat (08) Transportasi, dan Elektronika Kegiatan : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat (1846) Pertahanan Kegiatan : Peningkatan Kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat (4914) Pertahanan Pagu Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) (Ribu Rupiah) 1846.01 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) 3 RSNI 1.782.495 9 Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan 1846.03 Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel 1 Rancangan 350.000 8 (B100) Regulasi 1846.03 Roadmap Pengembangan Industri Komponen 1 Rancangan 750.000 9 Pesawat Terbang Regulasi 1846.04 Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna 1 Rancangan 1.094.165 0 Pedesaan Regulasi 1846.04 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata 4 Dokumen 1.684.582 5 Usaha 4914.00 Rancangan Standar Kompetensi