Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth

Indonesia menghadapi tantangan tak ringan selama 2013. In 2013, was confronted with daunting Setidaknya, terdapat tiga isu global yaitu ketidakpastian challenges. At least there are three global issues i.e. pemulihan ekonomi global, ketidakjelasan penghentian uncertainty over global economic recovery, lack of clarity stimulus oleh The Fed (tappering-off), dan harga komoditas over tapering off the fiscal stimulus as signaled by the yang terus menurun. Hal ini berdampak terhadap kondisi Fed and the prolonged decline in commodity prices. The ekonomi domestik melalui jalur perdagangan maupun domestic economic conditions were influenced through the keuangan. Kondisi kian berat karena struktur ekonomi trade and financial channels. Further challenges were posed Indonesia belum kuat memenuhi permintaan domestik by the structure of the Indonesian economy, which lacked yang masih besar. Akibatnya, tekanan terhadap neraca capacity to keep pace with buoyant domestic demand. As pembayaran semakin meningkat, nilai tukar rupiah a result, the balance of payments came under mounting melemah, dan inflasi meningkat. pressure, accompanied by weakening in the exchange rate and rising inflation.

Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Seiring dengan menguatnya tekanan terhadap With growing pressure bearing down on the Indonesian perekonomian Indonesia, Bank Indonesia memaksimalkan economy, Bank Indonesia mounted an all-out drive upaya mengawal stabilitas guna memastikan perekonomian for stability to ensure balanced and prudent economic nasional tumbuh berimbang dan sehat. Dalam hal ini, growth. The main priority for Bank Indonesia was to curb prioritas utama Bank Indonesia adalah menekan laju the rate of inflation, bring down the current account inflasi, menurunkan defisit transaksi berjalan, dan deficit and reinforce financial system stability. Bank memperkuat stabilitas sistem keuangan (SSK). Bank Indonesia strengthened its policy mix covering monetary Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth Indonesia memantapkan bauran kebijakannya di bidang management, macroprudential policies and the payment moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Selain system. Bank Indonesia also worked in synergy with the itu, juga bersinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan Government, relevant financial authorities and other terkait, dan bank sentral lain dalam menjaga stabilitas central banks to protect economic and financial system perekonomian dan SSK. stability. Komitmen mengelola SSK juga ditunjukkan dengan The commitment to financial system stability was also mengawal transisi pengalihan tugas pengawasan dan demonstrated in preparation for the transition involving pengaturan bank ke Otoritas Jasa Keuangan. Dengan the handover of banking regulation and supervision persiapan yang matang, proses pengalihan berjalan lancar, functions to the Financial Services Authority. With dan. industri perbankan pada saat dialihkan dalam kondisi thorough preparations in place, the handover proceeded sehat serta kegiatan bisnis perbankan tetap berjalan without a hitch, and the banking industry remained in normal. sound condition during the transfer with banking business continuing as normal.

Berbagai langkah kebijakan yang telah ditempuh Bank The multifaceted policy actions pursued by Bank Indonesia Indonesia dan Pemerintah membuahkan hasil positif. Mulai and the Government brought positive results. In Q4/2013, triwulan IV-2013, perekonomian dan sistem keuangan Indonesia’s economy and financial system began showing Indonesia menunjukkan sinyal perbaikan. Inflasi mereda, signs of improvement. Inflation eased, external balances keseimbangan eksternal mulai membaik, nilai tukar began to improve, the exchange rate was brought under terkendali, dan SSK terjaga baik. Keberhasilan kebijakan control and financial stability remained within comfortably yang ditempuh oleh Bank Indonesia mendapatkan safe limits. The success of Bank Indonesia’s policies won pengakuan dari the Financial Times dan the Economist. acclaim from The Financial Times and The Economist. Laporan Tahunan 2013 Annual Report Laporan Tahunan 2013 Annual Report Berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan These achievements would not have been possible without kapabilitas internal Bank Indonesia. Bank Indonesia the support of Bank Indonesia’s internal capabilities. Bank membangun infrastruktur tata kelola organisasi yang Indonesia has developed an organisational governance mampu mendukung terlaksananya tugas secara efektif dan infrastructure capable of supporting the effective and dapat dipertanggung jawabkan. Sumber daya manusia yang accountable performance of duties. Another force driving Menjaga Stabilitas untuk kompeten dan berintegritas juga menjadi motor penggerak the performance of Bank Indonesia is the competence kinerja Bank Indonesia. Menjawab perubahan lingkungan and integrity of its human resources. In 2013, in yang dinamis, di 2013 Bank Indonesia melakukan response to the dynamically changing environment, Bank Pertumbuhan Ekonomi yang Reorganisasi Struktur Organisasi Level Atas. Perubahan Indonesia embarked on Reorganisation of the High Level ini memberikan nuansa baru pelaksanaan tugas dan peran Organisational Structure. This change has brought fresh Bank Indonesia khususnya dalam mewujudkan stabilitas nuances to the performance of Bank Indonesia’s duties sistem keuangan. and roles, particularly in bringing about financial system Berkesinambungan stability.

Laporan Tahunan Memasuki 2014, masih banyak tantangan menghadang In early 2014, numerous challenges continue to daunt the

Annual Report perekonomian Indonesia. Proses pemulihan ekonomi Indonesian economy. The global economy is still struggling Maintaining Stability for global masih berlanjut dan ekonomi domestik masih towards recovery. The domestic economy has further need Jl. M.H. Thamrin No. 2 10350 membutuhkan pembenahan struktural. Bank Indonesia of structural reforms. Bank Indonesia is holding steadfast Telp. (62 21) 500131 Sustainable Economic Growth tetap konsisten menjaga stabilitas untuk pertumbuhan in managing stability for sustainable economic growth. Fax. (62 21) 3861458 ekonomi yang berkesinambungan, dengan mendayagunakan To bring this about, Bank Indonesia will harness its entire www.bi.go.id seluruh potensi dan kemampuan yang ada. Salah satunya potential and capabilities. One such measure involves the mempertajam strategi kebijakan dan memperkuat fine tuning of policy strategy and strengthening of the Bank

email: [email protected] 2013 pengorganisasian Bank Indonesia. Untuk jangka pendek, Indonesia organisation. For the short-term, Bank Indonesia telah ditetapkan strategi tahunan 2014 dan dalam jangka has adopted the 2014 annual strategy and launched the panjang telah dicanangkan misi dan visi Bank Indonesia mission and vision for 2024, underpinned by new strategic 2024, yang ditunjang dengan nilai-nilai strategis baru. values. DAFTAR ISI Table of Contents

Ikhtisar 1 Highlights • Boks: Menopang Kestabilan Nilai Tukar 58 • Box: Sustaining the Stability of Tema Laporan Tahunan 2 Annual Report Theme Rupiah dan Menguatkan Pengelolaan the Exchange Rate of Rupiah and Likuiditas Strengthening Liquidity Management PENGANTAR GUBERNUR 4 FOREWORD BY THE GOVERNOR • Boks: Mengendalikan Inflasi Daerah 60 • Box: Controlling Regional Inflation Mengawal Ketahanan Sistem Perbankan 63 Safeguarding Banking System Resilience and dan Memperkokoh Stabilitas Sistem Bolstering Financial System Stability TENTANG BANK INDONESIA 10 ABOUT BANK INDONESIA Keuangan Status, Tujuan, dan Tugas 11 Status, Objective, and Task • Boks: Pengawasan Perbankan oleh Bank 68 • Box: Bank Indonesia Banking Supervision Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis 12 Vision, Mission, and Strategic Values Indonesia Dalam Lintasan Waktu in the Passage of Time Sekilas Perjalanan 14 Brief History Menjaga Sistem Pembayaran yang Aman 73 Maintaining a Secure and Efficient Payment Profil Dewan Gubernur 18 Profile of the Board of Governors dan Efisien System Rangkaian Peristiwa 2013 22 Series of Events in 2013 • Boks: Merentang Jangkauan Layanan 74 • Box: Expanding Services Coverage of Kebijakan Strategis 2013 28 Strategic Policies in 2013 Uang Layak Edar Currency Fit for Circulation Struktur Organisasi Bank Indonesia 32 Organisational Structure of Bank Indonesia Menggerakkan Sektor Riil dan UMKM 77 Mobilizing the Real Sector and MSMEs Peta Wilayah Kerja Bank Indonesia 34 Working Area Map of Bank Indonesia • Boks: Menjalin Kemitraan, Mendorong 82 • Box: Establishing Partnerships, Turning the Roda Perekonomian Economic Wheel TATA KELOLA BANK INDONESIA 36 BANK INDONESIA GOVERNANCE • Boks: Mendekatkan Perekonomian 85 • Box: Bringing the Indonesian Economy to Dewan Gubernur 38 Board of Governors Indonesia ke Mancanegara the World Badan Supervisi Bank Indonesia 39 Bank Indonesia Supervision Body Memperkuat Kerjasama Internasional 87 Strengthening International Cooperation Rapat Dewan Gubernur 39 Board of Governors Meeting Menata Organisasi dan Mengelola Kinerja 89 Restructuring Organisation and Managing Komite 40 Committee Performance Manajemen Strategis 41 Strategic Management Manajemen Risiko 43 Risk Management BANK INDONESIA DAN PUBLIK 94 BANK INDONESIA AND THE Audit Internal 44 Internal Audit PUBLIC Hubungan dengan Pemerintah 44 Relationship with the Government Komunikasi dan Edukasi Publik 96 Public Communication and Education Hubungan dengan Parlemen 45 Relationship with the Parliament • Boks: Menyapa Publik Melalui BICARA 98 • Box: Greeting the Public through BICARA Pengaturan Kode Etik Anggota Dewan 46 Code of Ethics for the Member of the Board Program Sosial Bank Indonesia 100 Bank Indonesia Social Programme Gubernur of Governors • Boks: Mendulang Asa di Sela Pohon Sawit 104 • Box: Stirring Hope in the Middle of Palm Pengaturan Disiplin Pegawai 47 Employee Code of Discipline Oil Trees

KINERJA DAN PELAKSANAAN 48 BANK INDONESIA PERFORMANCE OUTLOOK DAN STRATEGI KE 106 OUTLOOK AND STRATEGY TUGAS BANK INDONESIA AND TASK IMPLEMENTATION DEPAN Mengelola Kestabilan Moneter 50 Managing Monetary Stability Outlook Perekonomian 108 Economic Outlook • Boks: Apresiasi Kebijakan Bank Indonesia 55 • Box: Appreciation for Bank Indonesia Strategi ke Depan 109 Strategy Policies LAPORAN KEUANGAN 115 FINANCIAL REPORT DAFTAR ISI Table of Contents

Ikhtisar 1 Highlights • Boks: Menopang Kestabilan Nilai Tukar 58 • Box: Sustaining the Stability of Tema Laporan Tahunan 2 Annual Report Theme Rupiah dan Menguatkan Pengelolaan the Exchange Rate of Rupiah and Likuiditas Strengthening Liquidity Management PENGANTAR GUBERNUR 4 FOREWORD BY THE GOVERNOR • Boks: Mengendalikan Inflasi Daerah 60 • Box: Controlling Regional Inflation Mengawal Ketahanan Sistem Perbankan 63 Safeguarding Banking System Resilience and dan Memperkokoh Stabilitas Sistem Bolstering Financial System Stability TENTANG BANK INDONESIA 10 ABOUT BANK INDONESIA Keuangan Status, Tujuan, dan Tugas 11 Status, Objective, and Task • Boks: Pengawasan Perbankan oleh Bank 68 • Box: Bank Indonesia Banking Supervision Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis 12 Vision, Mission, and Strategic Values Indonesia Dalam Lintasan Waktu in the Passage of Time Sekilas Perjalanan 14 Brief History Menjaga Sistem Pembayaran yang Aman 73 Maintaining a Secure and Efficient Payment Profil Dewan Gubernur 18 Profile of the Board of Governors dan Efisien System Rangkaian Peristiwa 2013 22 Series of Events in 2013 • Boks: Merentang Jangkauan Layanan 74 • Box: Expanding Services Coverage of Kebijakan Strategis 2013 28 Strategic Policies in 2013 Uang Layak Edar Currency Fit for Circulation Struktur Organisasi Bank Indonesia 32 Organisational Structure of Bank Indonesia Menggerakkan Sektor Riil dan UMKM 77 Mobilizing the Real Sector and MSMEs Peta Wilayah Kerja Bank Indonesia 34 Working Area Map of Bank Indonesia • Boks: Menjalin Kemitraan, Mendorong 82 • Box: Establishing Partnerships, Turning the Roda Perekonomian Economic Wheel TATA KELOLA BANK INDONESIA 36 BANK INDONESIA GOVERNANCE • Boks: Mendekatkan Perekonomian 85 • Box: Bringing the Indonesian Economy to Dewan Gubernur 38 Board of Governors Indonesia ke Mancanegara the World Badan Supervisi Bank Indonesia 39 Bank Indonesia Supervision Body Memperkuat Kerjasama Internasional 87 Strengthening International Cooperation Rapat Dewan Gubernur 39 Board of Governors Meeting Menata Organisasi dan Mengelola Kinerja 89 Restructuring Organisation and Managing Komite 40 Committee Performance Manajemen Strategis 41 Strategic Management Manajemen Risiko 43 Risk Management BANK INDONESIA DAN PUBLIK 94 BANK INDONESIA AND THE Audit Internal 44 Internal Audit PUBLIC Hubungan dengan Pemerintah 44 Relationship with the Government Komunikasi dan Edukasi Publik 96 Public Communication and Education Hubungan dengan Parlemen 45 Relationship with the Parliament • Boks: Menyapa Publik Melalui BICARA 98 • Box: Greeting the Public through BICARA Pengaturan Kode Etik Anggota Dewan 46 Code of Ethics for the Member of the Board Program Sosial Bank Indonesia 100 Bank Indonesia Social Programme Gubernur of Governors • Boks: Mendulang Asa di Sela Pohon Sawit 104 • Box: Stirring Hope in the Middle of Palm Pengaturan Disiplin Pegawai 47 Employee Code of Discipline Oil Trees

KINERJA DAN PELAKSANAAN 48 BANK INDONESIA PERFORMANCE OUTLOOK DAN STRATEGI KE 106 OUTLOOK AND STRATEGY TUGAS BANK INDONESIA AND TASK IMPLEMENTATION DEPAN Mengelola Kestabilan Moneter 50 Managing Monetary Stability Outlook Perekonomian 108 Economic Outlook • Boks: Apresiasi Kebijakan Bank Indonesia 55 • Box: Appreciation for Bank Indonesia Strategi ke Depan 109 Strategy Policies LAPORAN KEUANGAN 115 FINANCIAL REPORT Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth

Indonesia menghadapi tantangan tak ringan selama 2013. In 2013, Indonesia was confronted with daunting Setidaknya, terdapat tiga isu global yaitu ketidakpastian challenges. At least there are three global issues i.e. pemulihan ekonomi global, ketidakjelasan penghentian uncertainty over global economic recovery, lack of clarity stimulus oleh The Fed (tappering-off), dan harga komoditas over tapering off the fiscal stimulus as signaled by the yang terus menurun. Hal ini berdampak terhadap kondisi Fed and the prolonged decline in commodity prices. The ekonomi domestik melalui jalur perdagangan maupun domestic economic conditions were influenced through the keuangan. Kondisi kian berat karena struktur ekonomi trade and financial channels. Further challenges were posed Indonesia belum kuat memenuhi permintaan domestik by the structure of the Indonesian economy, which lacked yang masih besar. Akibatnya, tekanan terhadap neraca capacity to keep pace with buoyant domestic demand. As pembayaran semakin meningkat, nilai tukar rupiah a result, the balance of payments came under mounting melemah, dan inflasi meningkat. pressure, accompanied by weakening in the exchange rate and rising inflation.

Menjaga Stabilitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Seiring dengan menguatnya tekanan terhadap With growing pressure bearing down on the Indonesian perekonomian Indonesia, Bank Indonesia memaksimalkan economy, Bank Indonesia mounted an all-out drive upaya mengawal stabilitas guna memastikan perekonomian for stability to ensure balanced and prudent economic nasional tumbuh berimbang dan sehat. Dalam hal ini, growth. The main priority for Bank Indonesia was to curb prioritas utama Bank Indonesia adalah menekan laju the rate of inflation, bring down the current account inflasi, menurunkan defisit transaksi berjalan, dan deficit and reinforce financial system stability. Bank memperkuat stabilitas sistem keuangan (SSK). Bank Indonesia strengthened its policy mix covering monetary Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth Indonesia memantapkan bauran kebijakannya di bidang management, macroprudential policies and the payment moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Selain system. Bank Indonesia also worked in synergy with the itu, juga bersinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan Government, relevant financial authorities and other terkait, dan bank sentral lain dalam menjaga stabilitas central banks to protect economic and financial system perekonomian dan SSK. stability. Komitmen mengelola SSK juga ditunjukkan dengan The commitment to financial system stability was also mengawal transisi pengalihan tugas pengawasan dan demonstrated in preparation for the transition involving pengaturan bank ke Otoritas Jasa Keuangan. Dengan the handover of banking regulation and supervision persiapan yang matang, proses pengalihan berjalan lancar, functions to the Financial Services Authority. With dan. industri perbankan pada saat dialihkan dalam kondisi thorough preparations in place, the handover proceeded sehat serta kegiatan bisnis perbankan tetap berjalan without a hitch, and the banking industry remained in normal. sound condition during the transfer with banking business continuing as normal.

Berbagai langkah kebijakan yang telah ditempuh Bank The multifaceted policy actions pursued by Bank Indonesia Indonesia dan Pemerintah membuahkan hasil positif. Mulai and the Government brought positive results. In Q4/2013, triwulan IV-2013, perekonomian dan sistem keuangan Indonesia’s economy and financial system began showing Indonesia menunjukkan sinyal perbaikan. Inflasi mereda, signs of improvement. Inflation eased, external balances keseimbangan eksternal mulai membaik, nilai tukar began to improve, the exchange rate was brought under terkendali, dan SSK terjaga baik. Keberhasilan kebijakan control and financial stability remained within comfortably yang ditempuh oleh Bank Indonesia mendapatkan safe limits. The success of Bank Indonesia’s policies won pengakuan dari the Financial Times dan the Economist. acclaim from The Financial Times and The Economist. Laporan Tahunan 2013 Annual Report Laporan Tahunan 2013 Annual Report Berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan These achievements would not have been possible without kapabilitas internal Bank Indonesia. Bank Indonesia the support of Bank Indonesia’s internal capabilities. Bank membangun infrastruktur tata kelola organisasi yang Indonesia has developed an organisational governance mampu mendukung terlaksananya tugas secara efektif dan infrastructure capable of supporting the effective and dapat dipertanggung jawabkan. Sumber daya manusia yang accountable performance of duties. Another force driving Menjaga Stabilitas untuk kompeten dan berintegritas juga menjadi motor penggerak the performance of Bank Indonesia is the competence kinerja Bank Indonesia. Menjawab perubahan lingkungan and integrity of its human resources. In 2013, in yang dinamis, di 2013 Bank Indonesia melakukan response to the dynamically changing environment, Bank Pertumbuhan Ekonomi yang Reorganisasi Struktur Organisasi Level Atas. Perubahan Indonesia embarked on Reorganisation of the High Level ini memberikan nuansa baru pelaksanaan tugas dan peran Organisational Structure. This change has brought fresh Bank Indonesia khususnya dalam mewujudkan stabilitas nuances to the performance of Bank Indonesia’s duties sistem keuangan. and roles, particularly in bringing about financial system Berkesinambungan stability.

Laporan Tahunan Memasuki 2014, masih banyak tantangan menghadang In early 2014, numerous challenges continue to daunt the

Annual Report perekonomian Indonesia. Proses pemulihan ekonomi Indonesian economy. The global economy is still struggling Maintaining Stability for global masih berlanjut dan ekonomi domestik masih towards recovery. The domestic economy has further need Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 membutuhkan pembenahan struktural. Bank Indonesia of structural reforms. Bank Indonesia is holding steadfast Telp. (62 21) 500131 Sustainable Economic Growth tetap konsisten menjaga stabilitas untuk pertumbuhan in managing stability for sustainable economic growth. Fax. (62 21) 3861458 ekonomi yang berkesinambungan, dengan mendayagunakan To bring this about, Bank Indonesia will harness its entire www.bi.go.id seluruh potensi dan kemampuan yang ada. Salah satunya potential and capabilities. One such measure involves the mempertajam strategi kebijakan dan memperkuat fine tuning of policy strategy and strengthening of the Bank

email: [email protected] 2013 pengorganisasian Bank Indonesia. Untuk jangka pendek, Indonesia organisation. For the short-term, Bank Indonesia telah ditetapkan strategi tahunan 2014 dan dalam jangka has adopted the 2014 annual strategy and launched the panjang telah dicanangkan misi dan visi Bank Indonesia mission and vision for 2024, underpinned by new strategic 2024, yang ditunjang dengan nilai-nilai strategis baru. values. Ekonomi tetap tumbuh Inflasi IHK stabil dipertahankan satu digit yakni The economy continues to grow at CPI inflation was maintained stable within a single digit at 5.78% 8.38% berbeda dengan saat kenaikan harga BBM lebih tinggi dibandingkan dengan bersubsidi pada 2005 dan 2008. pertumbuhan ekonomi peer countries. unlike the times when the subsidized fuel prices higher than the economic growth of peer were increased in 2005 and 2008. countries.

Sistem keuangan Indonesia terjaga stabil Rasio permodalan (CAR) perbankan tercatat dengan Indeks Stabilitas Sistem Keuangan The capital adequacy ratio (CAR) of the banking akhir 2013 sebesar industry was recorded at Indonesia’s financial system was maintained stable with the Financial System Stability Index at the end 18.48% of 2013 recorded at

lebih kuat dibandingkan 2012 dan di atas batas minimum. stronger than in 2012 and well above the minimum threshold. 1.09 Kinerja intermediasi perbankan tetap optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kredit tumbuh The performance of banking intermediation jauh di bawah indeks well below the index remains optimal in support of economic growth. pada level krisis. level of crisis. Credit grew 21.60% Transaksi melalui sistem pembayaran berjalan aman dan lancar. Tidak ada kegagalan sistem BI-RTGS, BI-SSSS, (yoy) dan SKNBI.

dengan rasio kredit bermasalah (Non Payment system transactions Performing Loan) gross yang rendah yakni run safely and smoothly. with gross non performing loan ratio There was no failure of BI-RTGS, maintained low at BI-SSSS, and SKNBI system. 1.77%

1 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Tema Laporan Tahunan Annual Report Theme

Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menjamin kesinambungannya di masa depan. Dalam mewujudkan perannya tersebut, Bank Indonesia bergerak secara kokoh dan terencana sehingga mampu mendukung serta memfasilitasi berjalannya roda perekonomian Indonesia.

Tata Kelola Bank Indonesia Bank Indonesia Governance Bank Indonesia senantiasa mengedepankan tata Bank Indonesia always put good governance as kelola yang baik dalam pelaksanaan tugasnya, karena the first and foremost in the implementation of its tugas dan wewenang yang diembannya merupakan duties because its tasks and authority are mandates amanat dari rakyat yang harus dilaksanakan secara that the people had entrusted and must be properly baik dan benar dengan cara-cara yang dapat implemented in an accountable manner. dipertanggungjawabkan.

Bank Indonesia dan Publik Bank Indonesia and the Public Bank Indonesia menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas Bank Indonesia upholds the principles of accountability dan transparansi yang diwujudkan antara lain dengan and transparency by publicly communicating its mengkomunikasikan kebijakannya kepada para policies to stakeholders. Through multiple channels pemangku kepentingan secara terbuka. Melalui of information that are accessible to the public, Bank beberapa channel informasi yang dapat diakses Indonesia instilled an understanding of its tasks and oleh masyarakat, Bank Indonesia menumbuhkan responsibilities in monetary, banking, and payment pemahaman tentang tugas dan tanggung jawabnya di system. bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 2 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

As a central bank, Bank Indonesia plays a very important role in maintaining the stability of Indonesia’s economic growth and ensures it’s sustainability in the future. To fulfill its role, Bank Indonesia makes a solid and planned movement in order to support and facilitate the turning of Indonesia’s economic wheel.

Kinerja dan Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia Performance and Task Bank Indonesia Implementation Kinerja Bank Indonesia tercermin pada kondisi Bank Indonesia’s performance is reflected on the solid perekonomian Indonesia yang solid dengan stabilitas state of Indonesian economy, the preservation of keuangan yang tetap terjaga serta sistem pembayaran financial stability, and the smoothness and security of yang berjalan lancar dan aman. Bank Indonesia payment system operations. Bank Indonesia is always senantiasa berkomitmen untuk menjalankan amanah committed to carry out its mandate and tasks to the dan tugasnya sebaik mungkin dalam menjaga best of its capability to keep the economy going strong perekonomian tetap kuat dan kondusif. and stay conducive.

Outlook dan Strategi ke Depan Outlook and Strategy Dengan mencermati perkembangan perekonomian By keeping close observation of the world and dunia dan dalam negeri, Bank Indonesia menetapkan domestic economic development, Bank Indonesia arah kebijakan dan menyusun rencana strategis dalam establishes policy direction and constructs strategic pelaksanaan tugasnya sebagai bank sentral. Hal ini plan in the implementation of its tasks as a central didukung pula dengan restrukturisasi organisasi dan bank. This is also supported by restructuring the peningkatan kemampuan internal. Bank Indonesia organisation and increasing internal capabilities. Bank akan mengawal implementasi strategi untuk mencapai Indonesia will safeguard the implementation of its sasarannya. strategy to achieve the objectives. 3 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Pengantar Gubernur Foreword by the Governor

Agus D.W. Martowardojo Gubernur Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 4 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Menjaga Stabilitas Untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan Maintaining Stability for Sustainable Economic Growth

Tahun 2013 merupakan tahun yang tidak mudah bagi perekonomian Indonesia. Kondisi perekonomian global yang sebelumnya kondusif berubah pada tahun 2013. Menyikapi hal tersebut, sepanjang 2013 Bank Indonesia merespons dengan kebijakan yang diarahkan untuk memastikan inflasi dapat segera kembali ke lintasan sasaran inflasi dan defisit transaksi berjalan dapat ditekan menuju level yang lebih sehat.

2013 had not been an easy year for the Indonesian economy. The previously conducive state of the global economic condition had changed course in 2013. To address that concern in 2013, Bank Indonesia responded with policies directed to steer inflation immediately back in track within the range of targeted inflation and bring the current account deficit down to a healthier level.

5 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Pengantar Gubernur Foreword by the Governor

Tahun 2013 merupakan tahun yang tidak mudah bagi 2013 was not an easy year for the Indonesian perekonomian Indonesia. Dinamika perekonomian economy. Throughout the year, the adverse global global yang tidak menguntungkan telah memberikan economy development had given pressures to bear on tekanan pada perekonomian dan pasar keuangan the domestic economy and financial market through domestik sepanjang tahun, baik melalui jalur both the trade and investment channels and also the perdagangan dan investasi, maupun melalui jalur expectations and sentiment channels. The previously ekspektasi dan sentimen. Kondisi perekonomian global conducive state of the global economic condition had yang sebelumnya kondusif berubah pada tahun 2013, changed course in 2013, triggered by shifting global dipicu oleh bergesernya faktor-faktor global yang factors that had previously benefits the Indonesian sebelumnya menguntungkan perekonomian Indonesia. economy. In the trade sector, the slowing economic Di sektor perdagangan, melambatnya pertumbuhan growth of emerging market nations, such as China ekonomi negara-negara emerging market seperti and India, had consequently brought the era of high China dan India menimbulkan konsekuensi pada commodity prices to an end, eroded Indonesia’s terms berakhirnya era harga komoditas yang tinggi, of trade and ultimately put pressure on the exports menurunkan terms of trade Indonesia, dan pada performance of primary commodity. Amid strong akhirnya menekan kinerja ekspor komoditas primer. domestic demand that fuelled imports, the downturn Di tengah kuatnya permintaan domestik yang in exports widened the current account deficit. In mendorong impor, pelemahan kinerja ekspor ini the financial sector, indications of improvement in menaikkan defisit transaksi berjalan. Di sektor the United States economy prompted the nation’s keuangan, indikasi membaiknya kinerja perekonomian monetary authority to begin tapering off the monetary Amerika Serikat telah mendorong otoritas stimulus, a move that has gradually reduced the supply moneternya untuk mulai melakukan pengurangan of liquidity to emerging market nations, including stimulus moneter, sehingga secara berangsur-angsur Indonesia. mengurangi pasokan likuiditas ke negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

Kesemua kondisi ini memunculkan ketidakseimbangan All of these conditions led to growing disequilibrium Neraca Pembayaran Indonesia yang ditandai oleh of Indonesia’s balance of payments, marked by a melebarnya defisit transaksi berjalan dan semakin widening current account deficit and a decline in terbatasnya arus modal masuk ke dalam negeri, foreign capital inflows into the country, so that it sehingga secara fundamental menekan nilai tukar fundamentally put pressure on the rupiah exchange rupiah. Tekanan depresiatif terhadap rupiah terutama rate. The pressure of depreciating rupiah had started membesar sejak Mei 2013 ketika sinyal pengurangan to increase in May 2013 when the Fed initially signaled stimulus moneter the Fed mulai dikomunikasikan the tapering off of monetary stimulus became public. kepada publik. Tekanan depresiatif tersebut kemudian The depreciative pressure subsequently escalated semakin besar, didorong oleh faktor domestik terkait in response to domestic factors related to inflation meningkatnya ekspektasi inflasi pasca penerapan expectations following the introduction of import pembatasan impor komoditas pangan. Kebijakan restrictions on food commodities. The policy decision pengurangan subsidi bahan bakar minyak, sebagai to cut back the fuel subsidy in order to curb the fiscal upaya mengatasi defisit fiskal dan transaksi berjalan, and current account deficits also increased inflationary juga menambah tekanan terhadap inflasi yang pressure, followed by worsening sentiment. kemudian semakin memperburuk sentimen.

Sepanjang 2013, Bank Indonesia merespons dengan Throughout 2013, Bank Indonesia policy response kebijakan yang diarahkan untuk memastikan inflasi was directed to ensure that inflation could be brought dapat segera kembali ke lintasan sasaran inflasi dan immediately back in track within the range of targeted defisit transaksi berjalan dapat ditekan menuju level inflation and enable the current account deficit to yang lebih sehat. Dalam kaitan ini, strategi kebijakan be reduced to a healthier level. In this regard, the difokuskan pada upaya stabilisasi dengan mendorong policy strategy was focused on stabilization measures

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 6 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

perekonomian agar dapat tumbuh pada tingkat by steering the economy to a level that enables it to yang lebih kondusif dan seimbang. Strategi tersebut grow more conducive and balanced. This strategy was dilakukan melalui berbagai bauran kebijakan, yang implemented through a multifaceted policy mix aimed ditujukan agar stabilitas makroekonomi dapat kembali at restoring macroeconomic stability without excessive diraih tanpa menimbulkan dampak yang berlebihan impact to the economy. terhadap perekonomian.

Bank Indonesia menempuh kebijakan moneter yang Bank Indonesia implemented a tight monetary policy ketat yang ditujukan untuk menjaga agar ekspektasi that was meant to bring inflation expectations back inflasi kembali terkendali sekaligus menekan under control while simultaneously curbing excess permintaan domestik yang berlebihan dalam rangka domestic demand in order to cut back imports. BI Rate mengurangi impor. Kenaikan BI Rate dilakukan secara was increased as pre-emptive and forward-looking preemptive dan forward looking merespons kenaikan responses to climbing inflation expectations prior to ekspektasi inflasi sebelum diterapkan kenaikan harga the rise of subsidized fuel prices became effective. Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Pengetatan kebijakan makroprudensial juga dilakukan Macroprudential policies were also tightened to rein untuk menekan permintaan domestik yang berlebihan in excess domestic demand and mitigate risks in the dan mengurangi risiko di sektor perbankan, seperti banking sector, such as tightening Loan to Value pengetatan Loan to Value (LTV), perhitungan Giro (LTV) requirement, calculation of minimum reserve Wajib Minimum yang mempertimbangkan Loan to requirement that factors in the loan to deposit ratio Deposit Ratio (GWM LDR), dan penerapan GWM (RR LDR) and implementation of secondary minimum sekunder. Kebijakan nilai tukar juga diarahkan agar reserve requirement. Exchange rate policy was also lebih fleksibel sesuai dengan fundamentalnya sehingga directed to adopt greater flexibility in keeping with the konsisten dengan upaya menekan defisit transaksi fundamentals so that it was consistent with the efforts berjalan. Kebijakan pengelolaan arus modal ditujukan to bring down the current account deficit. Capital flow untuk memperkuat struktur arus modal masuk yang management policy was pointed towards improving dapat menopang ketahanan Neraca Pembayaran the structure of capital inflows for greater resilience Indonesia. Kebijakan struktural dilakukan melalui in Indonesia’s balance of payments. Structural pendalaman pasar, baik di pasar rupiah maupun policies were implemented through deepening of valas, agar terbentuk pasar uang yang lebih likuid the rupiah and forex markets to create a more liquid sehingga dapat mengurangi volatilitas yang berlebihan money market capable of curbing excess volatility apabila terjadi gejolak. Penguatan koordinasi dengan in turbulence times. Closer coordination with the Pemerintah juga dilakukan untuk mengendalikan Government was implemented to control inflation inflasi selama 2013, terutama untuk menekan dampak during 2013, most importantly to curb the second lanjutan kenaikan harga BBM bersubsidi. round effects of the rise in subsidized fuel prices.

Respons bauran kebijakan tersebut juga berhasil This policy mix response also succeeded in reinforcing menopang stabilitas sistem keuangan selama 2013. financial system stability during 2013. Amid the Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan slowing trend in the domestic economy and pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja sektor keuangan depreciation in the rupiah exchange rate, Indonesia’s Indonesia, khususnya industri perbankan, tetap solid. financial sector performance, particularly the Pertumbuhan kredit perbankan yang melambat dari banking industry, remained solid. The decreasing 23,1% di akhir tahun 2012 menjadi 21,4% pada rate of bank credit growth from 23.1% at the end Desember 2013 mendukung upaya stabilisasi untuk of 2012 to 21.4% in December 2013, supported mendorong perekonomian bergerak ke arah yang stabilization measures aimed to steer the economy to lebih sehat. Risiko perbankan yang tercermin dari risiko become healthier. Banking risks that were reflected kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar juga cukup in credit risk, liquidity risk and market risk, were terjaga, disertai dengan dukungan ketahanan modal also adequately managed and supported by robust yang kuat. Kondisi industri perbankan yang sehat capital. The soundness of banking industry condition

7 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

tersebut memang sangat diperlukan agar kebijakan was particularly essential for the stabilization policy stabilisasi dapat dilakukan efektif tanpa menimbulkan to work effectively without giving rise to excessive dilema yang berlebihan. predicaments.

Situasi perekonomian dan sistem keuangan Indonesia The stable situation of Indonesia’s economic and yang terjaga stabil juga memberikan ruang yang financial system is also conducive to the transition of kondusif bagi proses transisi fungsi pengawasan bank supervision functions from Bank Indonesia to the bank dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority (FSA). After going through (OJK). Setelah melalui proses penyiapan yang matang, comprehensive preparation processes, the handover pada akhir 2013 pengalihan fungsi tersebut dapat of those functions proceeded well at the end of 2013. berjalan dengan baik. Patut disyukuri bahwa pada saat We were grateful that the banking business and its dialihkan, kegiatan bisnis perbankan maupun proses supervision continued as normal at the times of the pengawasannya dapat tetap berjalan dengan normal. handover.

Sejumlah bauran kebijakan yang ditempuh Bank A series of policy mixes implemented by Bank Indonesia, selain memang telah berhasil meningkatkan Indonesia had not only succeeded in increasing the ketahanan perekonomian dan pasar keuangan resiliency of the domestic economy and financial domestik, juga telah mendapatkan apresiasi dari harian market, but also gained appreciation from world dan majalah keuangan terkemuka dunia. Harian The leading financial newspaper and magazine. In the Financial Times pada edisi 3 Februari 2014 menobatkan edition of 3 February 2014, The Financial Times Bank Indonesia sebagai bank sentral terbaik kedua acknowledged Bank Indonesia as the second best di antara negara-negara emerging market setelah central bank among emerging market nations, after Bank sentral Brazil. Bank Sentral dari Brazil, Indonesia the central bank of Brazil. The Financial Times named dan India, oleh The Financial Times diberi gelar “The the central banks of Brazil, Indonesia and India “The Guiders”, yaitu bank sentral yang secara ahead Guiders,” which was central banks that in working of the curve dinilai paling mampu mengarahkan ahead of the curve were perceived the most capable in perekonomian dan pasar keuangan. Secara khusus, guiding the economy and financial market. Particularly, The Financial Times juga menyampaikan penghargaan The Financial Times also expressed high regards to kepada Bank Indonesia atas kebijakan-kebijakannya Bank Indonesia for its increasingly market-friendly yang semakin market-friendly, serta stance moneter policies and monetary stance that were aggressively yang secara agresif dan tepat telah diarahkan menuju and precisely targeted towards a tightening cycle siklus pengetatan sepanjang paruh kedua tahun 2013. during the second half of 2013.

Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia In the payment system, Bank Indonesia pursued sepanjang 2013 telah menempuh beberapa kebijakan several policies during 2013 to ensure the soundness untuk memastikan bahwa sistem pembayaran of payment system operation as an infrastructure sebagai infrastruktur yang mendukung perekonomian supporting the economy. Progress was visible, among dapat diselenggarakan dengan baik. Perkembangan others, in the speed and accuracy of settlements of antara lain terlihat dari kecepatan dan ketepatan large value transactions, improved efficiency in retail penyelesaian transaksi nilai besar, peningkatan efisiensi payment system operation and increased use of penyelenggaraan sistem pembayaran ritel, dan non-cash payment instruments in support of greater peningkatan penggunaan instrumen pembayaran non- efficiency in the economy. Various policies were put tunai dalam rangka mendukung peningkatan efisiensi into place including strengthening the payment system perekonomian. Berbagai kebijakan yang ditempuh infrastructure in Bank Indonesia, continuing the meliputi penguatan infrastruktur sistem pembayaran di development of the National Payment Gateway (NPG), Bank Indonesia, melanjutkan pengembangan National interconnection of e-money and developing less-cash Payment Gateway, interkoneksi uang elektronik society zones. (e-money), dan pengembangan kawasan less-cash society.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 8 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Ke depan, perekonomian domestik yang membaik In the future, improved domestic economy at the pada akhir tahun 2013 dapat menjadi dasar optimisme end of 2013 offered an optimisme for sustained bagi berlanjutnya perbaikan perekonomian pada improvement in the economy in 2014. Bank Indonesia tahun 2014. Bank Indonesia memperkirakan stabilitas predicts that the economic stability will remain intact ekonomi akan tetap terjaga dan pertumbuhan and the economic growth will be more balanced so ekonomi akan lebih seimbang sehingga dapat that it could bring the current account deficit down menurunkan defisit transaksi berjalan ke level yang to a healthier level. Economic growth is forecasted to lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan be within the range of 5.5%-5.9%, and accompanied berada pada kisaran 5,5%-5,9% dan dibarengi by more balanced drivers of growth. The current sumber pertumbuhan yang lebih seimbang. Defisit account deficit is foreseen to decrease below 3.0% of transaksi berjalan diprakirakan menurun di bawah GDP, influenced by the prospects of stronger exports 3,0% terhadap PDB, dipengaruhi oleh prospek and imports constraints amidst sustained moderate perbaikan ekspor dan terkendalinya impor di tengah domestic demand. Consistent with the pace of permintaan domestik yang masih moderat. Sejalan economic growth, credit expansion is forecasted in dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, pertumbuhan the range of 15%-17%. Meanwhile, inflation in 2014 kredit diperkirakan berada pada kisaran 15%-17%. is predicted to return to a subdued level within the Sementara itu, inflasi pada 2014 diprakirakan kembali targeted range of 4.5%±+1%. terkendali pada kisaran target 4,5%±1%.

Namun demikian, Bank Indonesia menyadari bahwa Nevertheless, Bank Indonesia is aware that the kondisi perekonomian ke depan masih diwarnai future economic conditions are still fraught with dengan ketidakpastian global yang masih tinggi, considerably high global uncertainty and domestic dan permasalahan domestik yang bersifat struktural. issues that is structural in nature. To fasten the Untuk memantapkan hasil yang telah diraih, Bank outcome achieved thus far, Bank Indonesia will keep Indonesia akan senantiasa mencermati berbagai a close eye on these challenges and take measurable tantangan tersebut dan menyikapinya secara terukur actions while strengthening coordination with the serta meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah dan Government and other stakeholders. In carrying out pemangku kepentingan lainnya. Dalam melaksanakan these tasks, Bank Indonesia will work continually to tugas tersebut, Bank Indonesia juga akan senantiasa improve performance so that the effectiveness of meningkatkan kinerja, agar pelaksanaan tugas dapat tasks implementation can be improved along with the semakin efektif disertai penerapan prinsip-prinsip tata implementation of good organizational governance kelola berorganisasi yang baik. Dalam kesempatan ini, principles. At this opportunity, I would also like to apresiasi juga kami sampaikan kepada Gubernur Bank express my appreciation to the former Governor of Indonesia sebelum kami, yaitu Bapak Darmin Nasution Bank Indonesia, Mr. Darmin Nasution, and to former dan Deputi Gubernur, Bp. Hartadi A. Sarwono, yang Deputy Governor, Mr. Hartadi A. Sarwono, who had telah memberikan kontribusi yang signifikan pada given significant contributions to the achievement pencapaian kinerja Bank Indonesia pada tahun 2013, of Bank Indonesia performance in 2013 under their dalam kurun masa jabatan beliau yang berakhir pada tenures that ended in May and June 2013. Mei dan Juni 2013.

Agus D.W. Martowardojo Gubernur Governor

9 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tentang Bank Indonesia About Bank Indonesia

Kedudukan bank sentral merupakan The position of the central bank is amanat Undang-Undang Dasar mandate of the 1945 Constitution as 1945 sebagai lembaga negara yang a state institution entrusted with the mengemban tugas untuk menjaga task of maintaining monetary system kestabilan sistem moneter di Indonesia. stability in Indonesia. Furthermore, Bank Selain itu, Bank Indonesia juga Indonesia also conducts regulatory menjalankan fungsi regulasi dan and supervisory functions in banking pengawasan di bidang perbankan and payment system. The Financial dan sistem pembayaran. Disahkannya Services Authority Act passed in 2011 Undang-Undang tentang Otoritas Jasa opens a new chapter in the historical Keuangan (OJK) pada 2011 membuka presence of Bank Indonesia. The tasks babak baru sejarah keberadaan Bank in banking regulatory and supervision Indonesia. Tugas pengaturan dan previously conducted by Bank Indonesia pengawasan bank yang sebelumnya were handed over to the Financial dilakukan oleh Bank Indonesia dialihkan Services Authority on 31 December ke OJK sejak tanggal 31 Desember 2013. Nonetheless, by exercising its 2013. Meskipun demikian, melalui authority, Bank Indonesia will continue kewenangannya Bank Indonesia tetap to contribute in maintaining Indonesian berkontribusi dalam menjaga stabilitas financial system stability especially from sistem keuangan Indonesia khususnya the macroprudential side. dari sisi makroprudensial.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 10 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Status, Tujuan, dan Tugas Status, Objectives, and Tasks

Status Status Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia Bank Indonesia is the central bank of the Republic of dan merupakan badan hukum yang memiliki kewenangan Indonesia and is a legal entity that has the authority to untuk melakukan perbuatan hukum. Sebagai badan perform legal acts. As a public legal entity, Bank Indonesia hukum publik, Bank Indonesia berwenang menetapkan reserves the authority to set the regulations for the peraturan hukum pelaksana Undang-Undang yang implementation of the Law in accordance to its tasks and mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai tugas dan authority that legally binds the general public. As a civil wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank legal entity, Bank Indonesia can act for and on behalf of Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di itself both within and outside of the court. dalam maupun di luar pengadilan.

Tujuan Objective Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal yakni mencapai Bank Indonesia has the overarching objective to achieve dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan and maintain rupiah stability. The stability of rupiah is nilai rupiah diukur dari dua aspek yaitu kestabilan nilai measured through two aspects, which are the stability of uang terhadap barang dan jasa yang terefleksikan pada the value of money against goods and services as reflected inflasi serta kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata by inflation, and the stability of rupiah exchange rate uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, against currencies of other countries. To achieve this goal, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia conducts monetary policy in a sustainable, secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus consistent, and transparent manner, while considering the mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di government’s general economic policy. bidang perekonomian.

Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia Task Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Undang-Undang To achieve the stated objective, the Bank Indonesia Act tentang Bank Indonesia memberikan kewenangan kepada grants Bank Indonesia the authority to perform tasks in Bank Indonesia untuk melaksanakan tugas menetapkan prescribing and implementing monetary policy; regulate dan melaksanakan kebijakan moneter; mengatur dan and maintain smooth operation of payment system; menjaga kelancaran sistem pembayaran; mengatur dan regulate and supervise banks. mengawasi bank.

Sejak 31 Desember 2013, tugas pengawasan dan Since 31 December 2013, banking regulation and pengaturan bank yang sebelumnya dilakukan Bank supervision tasks that were previously conducted by Bank Indonesia dialihkan ke OJK. Dengan beralihnya tugas Indonesia were handed over to the Financial Services pengawasan dan pengaturan bank tersebut, Bank Authority. Subsequently, Bank Indonesia will focus on Indonesia memfokuskan fungsi perbankan pada macroprudential policy, regulation, and supervision in kebijakan, pengaturan, dan pengawasan makroprudensial order to support the Indonesian financial system stability. guna mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan Bank Indonesia retains the authority to conduct on-site Indonesia. Bank Indonesia masih dapat memeriksa examination of individual banks that falls into the category individual bank secara langsung untuk bank yang masuk of systemically important banks or other banks that are kategori systemically important bank atau bank lainnya under Bank Indonesia authority, in coordination with the sesuai kewenangan Bank Indonesia, berkoordinasi dengan FSA. OJK.

11 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis Vision, Mission, and Strategic Values

Untuk mencapai tujuan sesuai amanat undang-undang, Bank Indonesia menetapkan visi, misi, dan nilai strategis sebagai landasan dan dorongan bagi manajemen maupun pegawai Bank Indonesia untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas.

Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui Visi penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta Vision pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. To become a credible central bank nationally and internationally through the reinforcement of strategic values and the achievement of a low and stable inflation.

Nilai-nilai Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen, dan pegawai Strategis untuk bertindak dan berperilaku. Akronim dari nilai strategis Bank Indonesia Strategic adalah KITA-Kompak yang terdiri atas Kompetensi, Integritas, Transparansi, Values Akuntabilitas, dan Kebersamaan. The values that serve as the foundation of Bank Indonesia, management, and employee in their actions and behaviors. The acronym of Bank Indonesia’s strategic values are CITA-Cohesiveness, which is comprised of “Competency, Integrity, Transparency, Accountability, and Cohesiveness”.

KOMPETENSI Memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan. INTEGRITAS COMPETENCE Sikap selalu konsisten dan patuh Possession of the knowledge, terhadap nilai-nilai moral atau skills and capabilities necessary peraturan lainnya, terutama to carry out and complete work nilai kejujuran dan anti-korupsi, TRANSPARANSI to the specified quality. kolusi, dan nepotisme. Kejelasan dan keterbukaan dalam latar belakang dan menghasilkan INTEGRITY satu tujuan, keputusan, ataupun Attitude is always of consistent, langkah kerja organisasi maupun adhering to moral values or individu. other regulations, in especially the integrity and anti-corruption, TRANSPARENCY collusion, and nepotism. Clarity and openness in the background and process of setting an objective, reaching a decision or performing a task, Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 12 whether for an organization or individual. Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

To achieve the statutory objectives as mandated by the law, Bank Indonesia establishes vision, mission, and strategic values as the foundation and encouragement for Bank Indonesia management and employees to work in a professional, transparent, accountable, and integrity manner.

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional Misi jangka panjang yang berkesinambungan. Mission

To achieve and maintain the stability of the value of rupiah through the maintenance of monetary stability and promoting financial system stability towards sustainable long-term national development.

AKUNTABILITAS Pertanggungjawaban yang jelas dari individu, lembaga, atas tindakan yang diambil beserta konsekuensinya.

KEBERSAMAAN ACCOUNTABILITY Rasa persatuan atau Clear lines of responsibility for kekompakan yang ada di dalam individuals and the institution organisasi dan kedekatan for actions taken on the action dengan sesama individu dan taken with the consequences. satuan kerja.

TOGETHERNESS Sense of unity or cohesiveness within the organization and rapport with fellow individuals and the unit.

13 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Sekilas Perjalanan Brief History

Tahun 1968 dilakukan amandemen terhadap Undang- Setelah Indonesia merdeka, Undang Bank Indonesia. Melalui dilakukan proses nasionalisasi Undang Undang Nomor 13 terhadap De Javache Bank. Tahun 1968 tentang Bank Pada 15 Desember 1951, Sentral, diatur mengenai diumumkan Undang-Undang kedudukan dan tugas Bank tentang nasionalisasi De Indonesia sebagai bank sentral, Javache Bank. Selanjutnya, terpisah dari bank-bank lain yang Tahun 1999 merupakan pada 29 Mei 1953, Presiden melakukan fungsi komersial. babak baru dalam sejarah mengesahkan Undang- Dalam Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia. Undang- Undang Pokok Bank Indonesia selain melaksanakan tiga Undang Bank Indonesia dan sejak 1 Juli 1953, bangsa tugas pokok, Bank Indonesia kembali diamandemen Indonesia memiliki sebuah bertugas membantu pemerintah dengan lahirnya Undang- bank sentral dengan nama sebagai agen pembangunan Undang Nomor 23 Tahun Bank Indonesia. Undang- dengan mendorong kelancaran 1999 tentang Bank Indonesia. keberadaan bank sentral Undang Nomor 11 Tahun produksi dan pembangunan Dalam Undang-Undang sebagai otoritas moneter 1953 tentang Penetapan serta memperluas kesempatan tersebut, ditegaskan yang independen diperkuat Undang-Undang Pokok kerja guna meningkatkan taraf kedudukan Bank Indonesia melalui amandemen keempat Sejarah Bank Indonesia Bank Indonesia menetapkan hidup rakyat. Bank Indonesia sebagai lembaga negara Undang-Undang Dasar dimulai dari pendirian De tugas Bank Indonesia juga memiliki fungsi yang lain yang independen dalam (UUD) 1945. Pada Pasal 24D, Javasche Bank N.V. oleh yakni menjaga stabilitas yakni sebagai pemegang kas melaksanakan tugas dan disebutkan bahwa “Negara Pemerintah Hindia Belanda rupiah, menyelenggarakan pemerintah, menyelenggarakan wewenangnya di luar memiliki suatu bank sentral pada 1828. De Javache peredaran uang di Indonesia, pemindahan uang untuk pemerintah. Selain itu, yang susunan, kedudukan, Bank berfungsi sebagai memajukan perkembangan pemerintah, dan berkewajiban ditetapkan tujuan tunggal kewenangan, tanggung bank sirkulasi yang bertugas urusan kredit dan bank, serta membantu pemerintah dalam Bank Indonesia yaitu jawab, dan independensinya mencetak dan mengedarkan melakukan pengawasan pada menempatkan surat-surat utang mencapai dan memelihara diatur dengan undang- uang. urusan kredit. negara. kestabilan nilai rupiah. undang”.

Padang Bandung 1828 1953 1968 1999 2002

The history of Bank Indonesia After Indonesia gained its The Bank Indonesia Act was 1999 represented a new The status of the central begins with the establishment independence, De Javasche amended in 1968. Through chapter in the history of Bank bank as an independent of De Javasche Bank N.V. Bank went through the the 1968 Act No. 13 on the Indonesia. The Bank Indonesia monetary authority was (DJB) by the Dutch East Indies process of nationalization. central bank, the position Act was amended again given added force in the Government in 1828. De On December 15, 1951, the and duties of Bank Indonesia through the inception of the fourth amendment to Javasche Bank functioned as a law on the nationalization as the central bank were 1999 Act No. 23 on Bank the 1945 Constitution. circulation bank with the duty of De Javasche Bank was regulated and distinctively Indonesia. With the new law, Article 24D stipulates that of printing and circulating announced. Furthermore on separated from other banks Bank Indonesia position as an “The State shall have a money. May 29, 1953, the President with commercial functions. independent state institution central bank, the position, enacted the Principle Act of Within the Act, in addition to in performing its duties and powers, responsibilities and Bank Indonesia and since the three basic tasks of the responsibilities apart from the independence of which are July 1, 1953, the nation has central bank, Bank Indonesia government was asserted. stipulated by law.” a central bank known as also assists the government Moreover, Bank Indonesia Bank Indonesia. The 1953 as an agent of development single objective namely to Act No 11 on Establishing by promoting real sector achieve and maintain the the Principle Act of Bank production and development as stability of the value of rupiah Indonesia determined Bank well as expanding employment was also established. Indonesia duties, namely opportunities to increase to maintain the stability of the people’s living standard. rupiah, to circulate money Bank Indonesia also functions in Indonesia, to promote the as the government cash development of credit and administrator, transfer cash for banks, and to supervise credit. the government, and is obligated to assist the government in the placement of government securities.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 14 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Terjadinya krisis ekonomi global mendorong pemerintah untuk mengambil berbagai langkah kebijakan guna Kedudukan Bank Indonesia menjaga kepercayaan kembali diperkuat melalui masyarakat terhadap amandemen Undang Undang perbankan. Salah satu Bank Indonesia. Pada 2004, kebijakan yang diambil diterbitkan Undang-Undang oleh pemerintah adalah Nomor 3 Tahun 2004 menerbitkan Peraturan Tahun 2009, Perpu Nomor tentang Perubahan atas Pemerintah Pengganti 2 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Nomor 23 Undang-Undang (Perpu) Perubahan Kedua Atas Terhitung sejak tanggal Tahun 1999 tentang Bank Nomor 2 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor Undang-Undang tentang 31 Desember 2013, Bank Indonesia. Dalam Undang- Kedua atas Undang-undang 23 Tahun 1999 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia mengalihkan tugas Undang yang baru tersebut, Nomor 23 Tahun 1999 Bank Indonesia ditetapkan secara resmi disahkan oleh pengawasan dan pengaturan dipertegas kedudukan Bank tentang Bank Indonesia. sebagai Undang-Undang Dewan Perwakilan Rakyat kegiatan jasa keuangan di Indonesia sebagai bank Penerbitan Perpu tersebut Bank Indonesia. Dengan Republik Indonesia. Dengan sektor perbankan ke OJK. sentral yang independen serta dimaksudkan untuk demikian, terhitung sejak disahkannya Undang-Undang Dengan pengalihan tugas dilakukan penyempurnaan meningkatkan ketahanan tanggal 13 Januari 2009, tersebut, sejak 31 Desember tersebut, Bank Indonesia atas pengaturan yang perbankan nasional dalam berlaku Undang-Undang 2013, fungsi, tugas dan melaksanakan tugas terkait dengan pelaksanaan menghadapi krisis global Nomor 6 Tahun 2009 yang wewenang pengaturan, dan pengawasan dan pengaturan tugas dan wewenang Bank melalui perluasan akses merupakan Perubahan Kedua pengawasan kegiatan jasa makroprudensial, sementara Indonesia, termasuk penataan pendanaan bagi bank yang Atas Undang-Undang Nomor keuangan di sektor perbankan OJK melaksanakan tugas fungsi pengawasan terhadap mengalami kesulitan likuiditas 23 Tahun 1999 tentang Bank beralih dari Bank Indonesia pengawasan dan pengaturan Bank Indonesia. jangka pendek. Indonesia. ke OJK. mikroprudensial.

Denpasar Jakarta 2004 2008 2009 2011 2013

Bank Indonesia’s position The occurrence of the global In 2009, Government The Financial Services On 31 December 2013, was reinforced again economic crisis forced the Regulation in Lieu of Authority Act was officially Bank Indonesia handed over through amendment of government to institute an Legislation No. 2, 2008 on enacted by the House of the functions of regulation the Bank Indonesia Act. In array of policy measures the Second Amendment of Representatives of the and supervision of financial 2004, the Act No. 3, 2004 in order to preserve public the Act No. 23, 1999 on Bank Republic of Indonesia. With services in the banking sector on the amendment of the confidence in banks. One Indonesia, was passed as Bank the promulgation of the to the FSA. As a result of this Act No. 23, 1999 on Bank of the policies undertaken Indonesia Act. Consequently, Act, the functions, duties, handover, Bank Indonesia Indonesia was issued. The new by the government was the on January 13, 2009, the Act and responsibilities of the performs the tasks of legislation reaffirmed Bank promulgation of Government No. 6, 2009 on the Second regulation and supervision macroprudential supervision Indonesia’s position as an Regulation in Lieu of Amendment of the Act No. of financial services in the and regulation, while the FSA independent central bank and Legislation No. 2, on the 23, 1999 on Bank Indonesia banking sector was effectively undertakes microprudential augmented the regulations Second Amendment of the became effective. handed over to the Financial supervision and regulation. pertaining to the performance Act No. 23, 1999 on Bank Services Authority on 31 of Bank Indonesia tasks and Indonesia. The regulation was December 2013. nstilltionals, including setting issued to increase domestic up the supervision function banks resiliency in facing overseeing Bank Indonesia. the global crisis through expanding access to finance for banks that suffer short- term liquidity mis-match.

15 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Dewan Gubernur Board of Governors

Perry Warjiyo Deputi Gubernur Deputy Governor

Hendar Deputi Gubernur Deputy Governor

Mirza Adityaswara Deputi Gubernur Senior Senior Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 16 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Ronald Waas Deputi Gubernur Halim Alamsyah Deputy Governor Deputi Gubernur Deputy Governor

Agus D.W. Martowardojo Gubernur Governor

17 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Profil Dewan Gubernur Profile of the Board of Governors

Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 2013 terdiri atas Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan empat Deputi Gubernur. Pada tahun tersebut, terdapat perubahan anggota Dewan Gubernur yakni pergantian Gubernur dari sebelumnya dijabat oleh Darmin Nasution digantikan oleh Agus D.W. Martowardojo. Selain itu terdapat penggantian dua Deputi Gubernur yang telah habis masa jabatannya, serta pengisian jabatan Deputi Gubernur Senior yang sudah lama kosong. In 2013, the Board of Governors of Bank Indonesia consisted of the Governor, the Senior Deputy Governor and four Deputy Governors. During the year, there were changes to the membership of the Board of Governor Darmin Nasution replaced by Agus D.W. Martowardojo. In addition, there were replacements of two Deputy Governors who had reached the end of their tenure and an appointment to fill in the position of Senior Deputy Governor, which had long been vacant.

Agus D.W. Martowardojo diangkat Agus D.W. Martowardojo was sebagai Gubernur Bank Indonesia appointed as Governor of Bank untuk periode 2013-2018, Indonesia for the 2013-2018 period berdasarkan Keputusan Presiden pursuant to Presidential Decree Republik Indonesia Nomor 45/P Tahun Number 45/P of 2013 dated 13 April 2013 tanggal 13 April 2013, dan 2013 and was subsequently sworn in dilantik pada 24 Mei 2013. on 24 May 2013. Perjalanan karir Agus D.W. From the beginning, Agus D.W. Martowardojo diawali di dunia Martowardojo built his career in the perbankan. Agus Martowardojo world of banking. Past positions pernah menduduki jabatan sebagai held by Agus Martowardojo include direktur utama di beberapa bank dan president director at a number of juga dipercaya menjadi penasihat banks and advisor to the Chairman untuk ketua Badan Penyehatan of the Indonesian Bank Restructuring Agus D.W. Martowardojo Perbankan Nasional (BPPN). Agency (IBRA). Gubernur Sebelum menjabat sebagai Menteri Before taking up his position Governor Keuangan, Agus Martowardojo as Minister of Finance, Agus menjabat sebagai direktur utama Martowardojo served as President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Atas Director of PT Bank Mandiri (Persero) dedikasi dan prestasinya, Agus Tbk. Agus Martowardojo has received Martowardojo mendapatkan beberapa several awards in recognition of penghargaan antara lain Indonesia’s his dedication and achievements, Best Executive in 2009 dari Asiamoney, including Indonesia’s Best Executive The Indonesian Banker Leadership in 2009 from Asiamoney and the Achievement Award 2010 dari The Indonesian Banker Leadership Asian Banker, dan terpilih sebagai Achievement Award 2010 from The Finance Minister of the Year 2012 Asian Banker, and in The Banker untuk level dunia dan Asia-Pasifik versi awards of February 2012 was chosen The Banker pada Februari 2012. as Finance Minister of the Year 2012 world-wide and in the Asia Pacific.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 18 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Mirza Adityaswara diangkat sebagai Mirza Adityaswara was appointed Deputi Gubernur Senior Bank as Senior Deputy Governor of Bank Indonesia untuk periode 2013-2014, Indonesia for the 2013-2014 period sesuai dengan Keputusan Presiden based on Presidential Decree Number RI No.113/P Tahun 2013 tanggal 30 113/P of 2013 dated 30 September September 2013, dan dilantik pada 2013 and took his oath of office on 3 Oktober 2013. 3 October 2013. Mirza Adityaswara mengawali Mirza Adityaswara began his career in karirnya di perbankan dan perusahaan banking and at a securities company, sekuritas dengan menduduki beberapa where he held a number of key jabatan strategis. Sebelum diangkat positions. Before his appointment sebagai Deputi Gubernur Senior Bank as Senior Deputy Governor of Bank Indonesia, Mirza menjabat sebagai Indonesia, Mirza served as Member Anggota Dewan Komisioner Lembaga of the Board of Commissioners of Mirza Adityaswara Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak the Indonesian Deposit Insurance Deputi Gubernur Senior April 2012 ditugaskan sebagai Corporation (LPS). From April 2012, he Senior Deputy Governor Kepala Eksekutif LPS sekaligus Dewan was appointed Chief Executive of LPS Komisioner. while serving concurrently on the Board of Commissioners.

Halim Alamsyah diangkat sebagai Halim Alamsyah was promoted to Deputi Gubernur Bank Indonesia Deputy Governor of Bank Indonesia untuk periode 2010-2015 berdasarkan based on Presidential Decree No. 63/P of Keputusan Presiden Republik Indonesia 2010, dated 1st June 2010, and sworn Nomor 63/P Tahun 2010 tanggal in on 17th June 2010. 1 Juni 2010, dan dilantik pada

17 Juni 2010.

Sebelum menduduki jabatan Deputi Prior to that, from July 2002 to May Gubernur, Halim Alamsyah menjabat 2010, Halim Alamsyah was the sebagai direktur di beberapa direktorat Director of several directorates at di Bank Indonesia yaitu Pusat Bank Indonesia, namely the Centre for Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, Education and Central Banking Studies, Direktorat Riset Ekonomi dan the Directorate of Economic Research Kebijakan Moneter, Direktorat and Monetary Policy, the Directorate Halim Alamsyah Perencanaan Strategis dan Hubungan of Strategic Planning and Public Deputi Gubernur Masyarakat, Direktorat Statistik dan Relations, the Directorate of Economic Deputy Governor Moneter, dan terakhir di Direktorat and Monetary Statistics and finally the Penelitian dan Pengaturan Perbankan. Directorate of Banking Research and Regulation.

Ronald Waas diangkat sebagai Deputi Ronald Waas was named Deputy Governor Gubernur Bank Indonesia untuk of Bank Indonesia for the period from periode 2011-2016 berdasarkan 2011-2016 pursuant to Presidential Decree Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 75/P of 2011, dated 21st December Nomor 75/P Tahun 2011 tanggal 21 2011, and sworn in on 29th December Desember 2011, dan dilantik pada 2011. 29 Desember 2011.

Pada periode 2004-2011, Ronald During the period from 2004-2011, Waas menjabat direktur di beberapa Ronald Waas held the position of Director direktorat di Bank Indonesia yaitu of several directorates at Bank Indonesia, Direktorat Teknologi Informasi, Unit namely the Directorate of Information Khusus Manajemen Informasi, dan Technology, the Special Unit for terakhir di Direktorat Akunting dan Information Management and finally the Sistem Pembayaran. Pada periode Directorate of Accounting and the Payment Ronald Waas 2001-2004, Ronald Waas menjabat System. For the period from 2001-2004, Deputi Gubernur sebagai kepala Biro Penelitian dan Ronald Waas served as Head of the Bureau Deputy Governor Pengembangan Teknologi dan of Technology and Information Research Informasi di Bank Indonesia. and Development at Bank Indonesia.

19 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Profil Dewan Gubernur Profile of the Board of Governors

Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Perry Warjiyo was appointed Deputy Gubernur Bank Indonesia untuk Governor of Bank Indonesia for the periode 2013-2018 berdasarkan 2013-2018 period in Presidential Keputusan Presiden Republik Indonesia Decree Number 28/P of 2013 dated Nomor 28/P Tahun 2013 tanggal 5 April 2013 and was sworn in on 5 April 2013, dan dilantik pada 15 April 2013. 15 April 2013. Perry Warjiyo memulai karirnya di Perry Warjiyo began his career at Bank Indonesia sejak 1984, khususnya Bank Indonesia in 1984 and went di area riset ekonomi dan kebijakan on to work in the areas of economic moneter, pengelolaan devisa, isu- and monetary policy research, isu internasional, serta transformasi foreign exchange management, organisasi. Pada 2007-2009, Perry international issues and organisational Warjiyo mendapat mandat menduduki transformation. In 2007-2009, Perry posisi sebagai direktur eksekutif di Warjiyo held the position of Executive Perry Warjiyo International Monetary Fund (IMF), Director of the International Monetary Deputi Gubernur mewakili 13 negara anggota yang Fund (IMF), representing 13 member Deputy Governor tergabung dalam South-East Asia nations within the South-East Asia Voting Group (SEAVG). Voting Group (SEAVG). Selanjutnya, Perry Warjiyo meneruskan Perry Warjiyo then resumed his career karirnya di Bank Indonesia sebagai at Bank Indonesia, serving as head kepala Direktorat Riset Ekonomi dan of the Bank Indonesia Directorate Kebijakan Moneter Bank Indonesia of Economic and Monetary Policy mulai 2009 hingga 2012. Sejak Research from 2009 to 2012. From awal 2013 sampai dengan diangkat early 2013 to his appointment as sebagai deputi gubernur, Perry Warjiyo deputy governor, Perry Warjiyo menjabat sebagai Asisten Gubernur became Assistant Governor in charge yang membawahi area kebijakan of monetary policy and international moneter dan internasional. affairs.

Hendar diangkat sebagai Deputi Hendar was appointed Deputy Gubernur untuk periode 2013-2016, Governor for the 2013-2016 period berdasarkan Keputusan Presiden pursuant to Presidential Decree Nomor 89/P Tahun 2013 dan dilantik Number 89/P of 2013, and was sworn pada 27 Juli 2013. in on 27 July 2013. Hendar berkarir di Bank Indonesia When embarking on his career sejak 1983 dan memiliki penugasan in 1983, Hendar was assigned to pada bidang kajian ekonomi makro, macroeconomic review, the balance neraca pembayaran serta analisa dan of payments and the analysis and perencanaan kebijakan moneter. planning of monetary policy. Before Sebelum diangkat sebagai Deputi his appointment as Deputy Governor, Gubernur, Hendar menjabat sebagai Hendar held the position of Assistant Asisten Gubernur Bidang Sistem Governor for the Payment System, Pembayaran, Pengedaran Uang dan Money Circulation and Information Hendar Pengelolaan Sistem Informasi. Hendar System Management. Hendar was also Deputi Gubernur juga dipercaya menjadi wakil Bank assigned to represent Bank Indonesia Deputy Governor Indonesia untuk mengikuti Program in the 41st Intake of the Regular Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Forces Education Program (PPRA) Angkatan 41 Lembaga Ketahanan at the Indonesian National Defence Nasional Republik Indonesia Institute (Lemhanas RI). (Lemhanas RI).

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 20 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Darmin Nasution dilantik sebagai Darmin Nasution was installed as Gubernur Bank Indonesia pada Governor of Bank Indonesia on 1 September 2010 berdasarkan 1st September 2010 pursuant to Keputusan Presiden Republik Presidential Decree No. 95/P, 2012, Indonesia Nomor 95/P Tahun 2010 dated 21st August 2010. tanggal 21 Agustus 2010.

Darmin Nasution mulai bergabung Darmin Nasution joined Bank di Bank Indonesia pada 27 Juli Indonesia on 27th July 2009 2009 sebagai deputi gubernur as Senior Deputy Governor for senior untuk masa jabatan 2009- the period 2009-2014 based on 2014, berdasarkan Keputusan Presidential Decree 57/P, 2009, Presiden Republik Indonesia Nomor dated 17th July 2009. While serving 57/P Tahun 2009 tanggal 17 Juli as Senior Deputy Governor, in 2009. Selama menjabat sebagai accordance to the Bank Indonesia Darmin Nasution Deputi Gubernur Senior, sesuai Act, Darmin Nasution also served as Gubernur Undang-Undang Bank Indonesia, Acting Governor of Bank Indonesia Mengakhiri masa jabatan tanggal 22 Mei 2013 Darmin Nasution juga menjalankan to fill in the vacant Bank Indonesia Governor tugas sebagai Pejabat Sementara Governor position. Tenure ended on 22 May 2013 Gubernur Bank Indonesia untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur Bank Indonesia.

Hartadi A. Sarwono diangkat Hartadi A. Sarwono was named sebagai Deputi Gubernur Bank Deputy Governor of Bank Indonesia Indonesia untuk periode 2008-2013 for the period from 2008-2013 in sesuai Keputusan Presiden Republik accordance with Presidential Decree Indonesia Nomor 43/P Tahun 2008 No. 43/P of 2008, dated 10th June tanggal 10 Juni 2008, dan dilantik 2008, and sworn in on 26th June pada 26 Juni 2008. 2008. Pengangkatan tersebut untuk This represents Hartadi A. kedua kalinya, setelah sebelumnya Sarwono’s second term as Deputy menjabat sebagai Deputi Gubernur Governor after serving as Deputy Bank Indonesia periode 2003-2008 Governor from 2003-2008 based berdasarkan Keputusan Presiden on Presidential Decree No. 102/M, Republik Indonesia Nomor 102/M 2003, dated 13th June 2003. Tahun 2003 tanggal 13 Juni 2003.

Hartadi A. Sarwono Hartadi A. Sarwono memulai karir Hartadi A. Sarwono began his career Deputi Gubernur Mengakhiri masa jabatan tanggal 19 Juni 2013 sebagai staf di Bank Indonesia pada at Bank Indonesia as a member Deputy Governor 1980 dan pada 2000 dipercaya of staff in 1980 and in 2000 he Tenure ended on 19 June 2013 sebagai direktur di Direktorat Riset was entrusted with the position Ekonomi dan kebijakan Moneter. of Director of the Directorate of Pada 2003, Hartadi A. Sarwono Economic Research and Monetary menjabat sebagai kepala Perwakilan Policy. In 2003, Hartadi A. Sarwono Bank Indonesia Tokyo. was assigned to Tokyo as Head of the Bank Indonesia Representative Office.

21 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Rangkaian Peristiwa 2013 Series of Events in 2013

2 4

Januari Maret Mei 1. Bank Indonesia terpilih sebagai 3. Bank Indonesia memperkuat 6. Pergantian pucuk pimpinan Bank bank sentral terbaik dalam kerjasama bilateral dengan Bank of Indonesia dengan diangkatnya mempromosikan keuangan Thailand melalui penyelenggaraan Agus D.W. Martowardojo menjadi syariah. Anugerah itu berdasarkan Bilateral Meeting. Kedua bank Gubernur Bank Indonesia periode hasil jajak pendapat Awards sentral melakukan tukar menukar 2013-2018, menggantikan Darmin Results Best Banks Poll 2012 oleh informasi dan pengalaman di Nasution yang berakhir masa Islamic Finance News (IFN). bidang moneter, perbankan, dan jabatannya sebagai Gubernur Bank sistem pembayaran. Indonesia pada 24 Mei 2013. Bank Indonesia was chosen as the best central bank in promoting Bank Indonesia strenghtening Changing leadership of Bank sharia-compliant finances. This bilateral cooperation with the Bank Indonesia with the appointment honour was based on the Awards of Thailand by holding bilateral of Agus D.W. Martowardojo Results of the Best Banks Poll 2012 meetings in which the two central become the Governor of Bank conducted by Islamic Finance News banks exchanged information and Indonesia for the 2013-2018 (IFN). experiences in monetary affairs, period, replacing Darmin Nasution, the banking system and the whose term as a Governor of Bank Februari payment system. Indonesia ended on 24 May 2013. 2. Bank Indonesia dan Kementerian 7. Bank Indonesia menyelenggarakan Keuangan menggelar APEC High April Rapat Koordinasi Nasional Level Workshop on Financial 4. Perry Warjiyo dilantik sebagai (Rakornas) Tim Pengendalian Inclusion. Ajang bertema Deputi Gubernur Bank Indonesia Inflasi Daerah (TPID) keempat di Promoting Financial Access periode 2013-2018. Jakarta. Rakornas dibuka oleh through Innovative Delivery Perry Warjiyo was sworn in Wakil Presiden Republik Indonesia, Channel to Enhance Financial as Deputy Governor of Bank didampingi oleh Gubernur Bank Inclusion itu terkait keketuaan Indonesia for the 2013-2018 Indonesia dan Menteri Dalam Indonesia pada penyelenggaraan period. Negeri. Rakornas diselenggarakan APEC 2013. dengan tema “Memperkuat 5. Laporan Keuangan Tahunan Bank Bank Indonesia and the Ministry Kerjasama Daerah Untuk Indonesia 2012 memperoleh opini of Finance held the APEC High Meningkatkan Perekonomian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Level Workshop on Financial Domestik dan Menjaga Stabilitas dari Badan Pemeriksa Keuangan Inclusion. The event, built on the Harga untuk Kesejahteraan Republik Indonesia. Perolehan theme of Promoting Financial Masyarakat”. opini ini merupakan yang ke-10 Access through Innovative Delivery secara berturut-turut. Bank Indonesia convened the Channel to Enhance Financial Fourth National Coordination Inclusion, was organised under The Bank Indonesia 2012 Annual Meeting (Rakornas) of Regional Indonesia’s chairmanship of APEC Financial Statement received an Inflation Control Teams (TPIDs) in at the 2013 summit. Unqualified Opinion from the Jakarta. The coordinating meeting Supreme Audit Agency of the was opened by the Indonesian Republic of Indonesia (BPK). This Vice President, accompanied by opinion for the tenth time in a the Governor of Bank Indonesia row.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 22 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

6 7

and the Minister of Home Affairs. of programmes and products Social Commission for Asia and the The National Coordinating related to financial inclusion. Pacific (UN-ESCAP) di , Meeting featured the theme These products consist of a facility dengan tema “Macroeconomic of Strengthening Regional for sending remittances among Policies for Sustainable Growth Collaboration for Improvement cellular operators, a pilot project with Equity in East Asia”. of the Domestic Economy and for branchless banking in several International seminar in Maintaining Price Stability for the provinces and services for access to Yogyakarta co-hosted by Bank Well-Being of Society. products and commodity prices. Indonesia, the Ministry of Finance 8. Gubernur Bank Indonesia 10. Penandatanganan Memorandum and the United Nations-Economic dan Menteri Dalam Negeri of Understanding (MoU) mengenai and Social Commission for Asia menandatangani Nota kesepakatan kerjasama layanan and the Pacific (UN-ESCAP) on the Kesepahaman mengenai kerja transfer dana antar tiga prinsipal theme of “Macroeconomic Policies sama pemanfaatan Nomor kartu ATM/debit domestik for Sustainable Growth with Equity Induk kependudukan (NIK), Data Indonesia, yaitu PT. Artajasa in East Asia”. Kependudukan, dan e-KTP. Kerja Pembayaran Elektronis (ATM 12. Bilateral Meeting Bank Indonesia sama ini dilakukan dalam rangka Bersama), PT. Rintis Sejahtera dan Bank Negara Malaysia di Kuala meningkatkan akses masyarakat (ATM Prima), dan PT. Alto Network Lumpur Malaysia, membahas kepada layanan perbankan. (ALTO). Melalui kerjasama ini, regional financial integration seluruh jaringan ATM terhubung The Governor of Bank Indonesia focusing the implementation of satu sama lain sehingga nasabah and the Minister of Home Affairs the ASEAN Banking Integration dapat dengan mudah melakukan signed a Memorandum of Framework (ABIF), Financial transaksi antar bank secara Understanding on cooperation in coorporation and capacity building realtime. utilising the Population Identity on islamic finance, dan financial Numbers (NIK), population data Signing of a Memorandum of stability and systemic issues. and e-ID Cards. This cooperation Understanding (MoU) concerning In a bilateral meeting in Kuala seeks to improve public access to agreement for cooperation in Lumpur, Malaysia, Bank Indonesia banking services. funds transfer services among and Bank Negara Malaysia three domestic principals of ATM/ 9. Bank Indonesia bersama held discussions on regional debit cards in Indonesia, namely Kementerian Komunikasi dan financial integration focusing the PT. Artajasa Pembayaran Elektronis Informatika meluncurkan beberapa implementation of the ASEAN (ATM Bersama), PT. Rintis Sejahtera program dan produk terkait Banking Integration Framework (ATM Prima) and PT. Alto Network keuangan inklusif. Produk itu (ABIF), financial cooperation and (ALTO). Under this collaboration, adalah fasilitas kirim uang antar capacity building in Islamic finance all ATM networks will be operator seluler, pilot project and financial stability and systemic interconnected enabling customers branchless banking di beberapa issues. to conduct interbank transactions provinsi, serta layanan akses easily in real time. 13. Bank Indonesia produk dan harga komoditas. mengimplementasikan perubahan 11. Seminar internasional hasil Bank Indonesia and the Ministry of Struktur Organisasi Level Atas kerjasama Bank Indonesia, Communications and Information (SOLA) di Kantor Pusat dan di Kementerian Keuangan dan The have jointly launched a number Kantor Perwakilan Dalam Negeri. United Nations-Economic and

23 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Rangkaian Peristiwa 2013 Series of Events in 2013

19 20

Desain rumah baru Bank Indonesia Group, dan bank-bank penerbit Ekonomi dan Kementerian mempertimbangkan dampak dari e-money. Lainnya, membahas Asesmen berbagai ketentuan mengenai Ekonomi Terkini, Oulook Ekonomi e-money services for rail tugas dan fungsi Bank Indonesia, Makro, Moneter dan Respons transportation was launched in khususnya di bidang pengaturan Kebijakan. a collaborative effort by Bank dan pengawasan makroprudensial. Indonesia, PT Kereta Api (Persero) Bank Indonesia held a Round Bank Indonesia implemented Group, and e-money issuing Table Policy Dialogue with The changes in the High Level banks. Ministry of Economic Affairs and Organisational Structure at other ministries to discuss the 16. Bank Indonesia menyelenggarakan the Head Office and Regional current economic assesment, the Rapat Koordinasi dengan Representative Office. The new macroeconomic outlook, monetary Menteri-menteri Bidang Ekonomi Bank Indonesia organisational affairs and policy responses. membahas mengenai Asesmen design to consider the impact Ekonomi Terkini, Outlook Ekonomi of various regulations governing Agustus Makro, Moneter dan respons the duties and functions of 19. Hendar dilantik sebagai Deputi Kebijakan. Bank Indonesia, particularly in Gubernur Bank Indonesia periode macroprudential regulation and Bank Indonesia held a coordination 2013-2016. supervision. meeting with the Ministers of Hendar sworn in as Deputy Economic Affairs to discuss the Governor of Bank Indonesia for Juni current Economic Assessment, the 2013-2016 period. 14. Bank Indonesia memfasilitasi Macro Economic Outlook, and pemberlakuan Bye Laws Monetary Policy responses. 20. Bank Indonesia menyelenggarakan Transaksi Uang Kartal Antar Bank Forum Strategis Bank Indonesia (TUKAB) oleh 120 bank, guna Juli 2013 sebagai pertemuan yang meningkatkan layanan perbankan 17. Bank Indonesia menjalin kerjasama mengkomunikasikan arah dan untuk memenuhi ketersediaan dengan Kepolisian Republik strategi Bank Indonesia yaitu Visi uang kartal layak edar kepada Indonesia dalam pembinaan dan 2024, Misi, Nilai-nilai Strategis, masyarakat. pengawasan terhadap badan Arah Strategis 2014-2018, dan usaha jasa pengamanan kegiatan Strategi Tahunan 2014. Bank Indonesia facilitated the usaha kawal angkut uang dan introduction of Bye Laws for Bank Indonesia held the Bank pengolahan uang rupiah. Interbank Cash Transactions by Indonesia Strategic Forum 2013, 120 banks to improve banking Bank Indonesia collaborated as the meeting of communicating services, in order to increase the with the Indonesian Police in direction and strategy set out in availability of banking services to the guidance and supervision of Vision 2024, the Mission, Strategic meet the decent currency on to security firms providing guards for Values, the Strategic Direction the public. cash in transit and processing of 2014-2018 and the Annual rupiah. Strategy 2014. 15. Layanan e-money untuk moda transportasi kereta diluncurkan 18. Bank Indonesia menyelenggarakan 21. Bank Indonesia bekerjasama sebagai hasil kerjasama Bank Round Table Policy Dialogue dengan Kementerian Lingkungan Indonesia, PT Kereta Api (Persero) dengan Kementerian Bidang Hidup (KLH) menggelar Media

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 24 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

22 26

Briefing mengenai “Peran Agreement of Cooperation for Indonesian Consulate in Chicago, Perbankan dalam Melaksanakan Technical Assistance for MSME the Office of the Coordinating Pembangunan Ekonomi Hijau”. Development in Jakarta. Minister for the Economy and the Media briefing ini menghadirkan Ministry of Industry, and attended 24. Bank Indonesia kembali narasumber dari berbagai lembaga by 30 Missouri companies menyelenggarakan Round terkait. operating in manufacturing, Table Policy Dialogue dengan energy, mining, and finance. Bank Indonesia joined forces with Kementerian Bidang Ekonomi dan the Ministry of Environment to Kementerian Lainnya, membahas Oktober hold a media briefing on The Role Tantangan Ekonomi dan 26. Mirza Adityaswara diangkat of Banking in Implementing Green Koordinasi kebijakan. sebagai Deputi Gubernur Senior Economic Development. This Bank Indonesia organised another periode 2013-2014. media briefing featured resource Round Table Policy Dialogue with persons from various institutions Mirza Adityaswara was named as The Ministry of Economic Affairs involved. Senior Deputy Governor for the and other ministries to discuss period 2013-2014. September challenges to the economy and policy coordination. 27. Bank Indonesia dan People’s 22. Pengendalian harga dan Bank of China menandatangani pengembangan Usaha Kecil Mikro 25. Fasilitasi promosi ekonomi perjanjian Bilateral Currency Swap dan Menengah (UMKM) di Daerah Indonesia di Saint Louis, Arrangement (BCSA). Khusus Ibukota (DKI) Jakarta lebih Missouri dengan tema “Invest diintensifkan dengan disepakatinya in remarkable Indonesia.” Bank Indonesia and the People’s kerjasama antara Bank Indonesia Penyelenggaraan dilakukan oleh Bank of China signed a Bilateral dan Pemerintah Provinsi DKI Kantor Perwakilan Bank Indonesia Currency Swap Arrangement Jakarta. New York bekerjasama dengan (BCSA). KBRI Chicago, Kantor Menteri Handling price and the expansion 28. Gubernur Bank Indonesia dan Koordinator Perekonomian dan of the Micro Small and Medium Ketua Dewan Komisioner Otoritas Kementerian Perindustrian. Enterprises (MSMEs) in Jakarta Jasa Keuangan menandatangani Kegiatan diikuti oleh 30 more intensified following Naskah Keputusan Bersama untuk perusahaan di Missouri yang the agreement of cooperation mengoptimalkan koordinasi bergerak di bidang manufaktur, between Bank Indonesia and the kedua lembaga. Keputusan energi, pertambangan, dan Provincial Government of DKI Bersama ini merupakan landasan keuangan. Jakarta. untuk lebih memperlancar dan Facilitation for a promotional mengoptimalkan koordinasi 23. Bank Indonesia dan event featuring the Indonesian pelaksanaan fungsi, tugas, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta economy in Saint Louis, Missouri, wewenang kedua lembaga menandatangani Perjanjian with the theme of Invest in sehubungan dengan akan Kerjasama terkait Bantuan Teknis Remarkable Indonesia. The event beralihnya fungsi, tugas, dan Pengembangan UMKM di Jakarta. was organised by the Bank wewenang pengaturan dan Bank Indonesia and the Provincial Indonesia Representative Office in pengawasan di bidang perbankan Government of Jakarta signed an New York in collaboration with the

25 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Rangkaian Peristiwa 2013 Series of Events in 2013

31 33

dari Bank Indonesia ke Otoritas sesuai kesepakatan kedua kewirausahaan di Tanah Air sejalan Jasa Keuangan sejak tanggal belah pihak. Bilateral Currency dengan Gerakan Kewirausahaan 31 Desember 2013. Swap Arrangement (BCSA) ini Nasional yang dicanangkan bertujuan untuk mempromosikan Pemerintah pada 2011. Governor of Bank Indonesia and perdagangan bilateral dan the Chairman of the Board of Bank Indonesia organised the memperkuat kerjasama keuangan Commissioners of the Financial second Global Entrepreneurship yang bermanfaat bagi kedua Services Authority signed a Week (GEW), a form of negara. Joint Decree to optimize the commitment of Bank Indonesia coordination of these two Indonesia and Korea reached to support the development institutions. The Joint Decree agreement on bilateral of entrepreneurship in the forms the basis for expediting and collaboration in a KRW/IDR swap country in line with the National optimising the coordination of arrangement worth KRW10.7 Entrepreneurship Movement functions, duties and authorities of trillion/Rp115 trillion (equivalent proclaimed by the Government in the two agencies in regard to the to USD10 billion). This facility will 2011. transfer of functions, duties and be effective for 3 years and can be 33. Presiden RI, Susilo Bambang authorities in banking regulation extended according agreement of Yudhoyono mencanangkan and supervision from Bank both parties. The Bilateral Currency Gerakan Ekonomi Syariah (gres!) Indonesia to the Financial Services Swap Arrangement (BCSA) aims sebagai program kampanye Authority since to promote bilateral trade and nasional untuk mengembangkan 31 December 2013. strengthen mutually beneficial ekonomi syariah yang lebih maju financial collaboration between 29. Bank Indonesia dan Kementerian dan bermanfaat. Pencanangan the two nations. Pertanian meluncurkan skema gres! ini digelar oleh Bank asuransi ternak sapi untuk November Indonesia bersama stakeholders meningkatkan akses pembiayaan ekonomi syariah di Lapangan 31. Bank Indonesia menyelenggarakan untuk usaha di sektor pertanian. Monas, Jakarta, dan dilakukan Pertemuan Tahunan Perbankan serempak di 24 kota. Bank Indonesia and the Ministry 2013 sebagai forum strategis of Agriculture launched a cattle penyampaian arah kebijakan Bank Indonesia’s President Susilo livestock insurance scheme to Indonesia ke depan. Bambang Yudhoyono declared improve access to financing for Shariah Economic Movement Bank Indonesia hosted the Annual businesses in the agricultural (gres!) as a national campaign Bankers’ Dinner 2013, a strategic sector. program to develop more forum for communicating the advanced economies sharia and 30. Indonesia dan Korea mencapai future direction strategic policy of beneficial. Bank Indonesia joined kesepakatan untuk melakukan Bank Indonesia. forces with sharia economy kerjasama bilateral KRW/IDR swap 32. Bank Indonesia menyelenggarakan stakeholders to hold a launching arrangement senilai KRW10,7 Global Entrepreneurship Week event gres! In the National triliun/Rp115 triliun (ekivalen yang kedua, sebagai wujud Monument Park, Jakarta, with USD 10 miliar). Fasilitas tersebut komitmen Bank Indonesia similar events held concurrently in akan berlaku efektif selama 3 mendukung pengembangan 24 cities. tahun dan dapat diperpanjang

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 26 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

35 38

34. Bank Indonesia untuk pertama Liquidity Arrangement). Kedua size of the previous value of kalinya mempublikasikan data bank sentral juga menyepakati USD12 billion. The agreement also profil UMKM yang memproduksi peningkatan nilai swap sebagai provides crisis prevention scheme barang/jasa untuk diekspor melalui bagian dari skema pencegahan to support the liquidity needs of situs Bank Indonesia. krisis melalui Bilateral Swap potential and/or actual. Arrangement. Bank Indonesia for the first time 38. Tugas pengaturan dan published data on the profile Bank Indonesia and Bank of Japan pengawasan bank secara resmi of MSME producing goods and have agreed to implement the dialihkan dari Bank Indonesia services to be exported through provision of liquidity with the kepada OJK sejak the Bank of Indonesia website. use of Japanese Government 31 Desember 2013. Securities (Cross Border Liquidity 35. Bank Indonesia menyelenggarakan The authority of banking Arrangement). The two central workshop transformasi budaya regulation and supervision is banks also agreed on increasing kerja untuk merumuskan nilai- officially transferred from the Bank the value of the swap as part of nilai strategis baru, yaitu Trust Indonesia to OJK since crisis prevention scheme through & Integrity, Professionalism, 31 December 2013. Bilateral Swap Arrangement. Excellence, Public Interest, Coordination & Teamwork. 37. Bank Indonesia dan Bank of Japan Nilai-nilai strategis tersebut akan yang bertindak sebagai agen menjadi landasan berperilaku Kementerian Keuangan Jepang, pegawai untuk mencapai visi Bank menandatangani Bilateral Swap Indonesia 2024. Arrangement (BSA). Kesepakatan tersebut memperkuat modalitas Bank Indonesia organized a BSA yang berlaku saat ini melalui workshop on work culture peningkatan nilai swap menjadi transformation to formulate the sebesar USD22,76 miliar atau new strategic values, namely hampir dua kali lipat dari nilai Trust & Integrity, Professionalism, sebelumnya sebesar USD12 miliar. Excellence, Public Interest, Kesepakatan ini juga menyediakan Coordination & Teamwork. These skema pencegahan krisis untuk strategic values will serve as the mendukung kebutuhan likuiditas foundation to employees in their potensial dan/atau aktual. actions and behaviors to achieve the Bank Indonesia vision of 2024. Bank Indonesia and Bank of Japan acting as an agent of the Ministry Desember of Finance Japan, signed the 36. Bank Indonesia dan Bank Bilateral Swap Arrangement (BSA). of Japan sepakat untuk This agreement strengthens the mengimplementasikan penyediaan modalities of the current BSAs by likuiditas rupiah dengan increasing in swap value to USD22, mempergunakan Surat Berharga 76 billion, or almost double the Pemerintah Jepang (Cross Border

27 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Kebijakan Strategis 2013 Strategic Policies in 2013

Januari Mei Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mulai Rate) pada level 5,75%. Bank Indonesia menilai level diperkenalkan sebagai referensi harga spot USD/IDR tersebut masih sesuai dengan tujuan untuk mendorong yang kredibel, guna mendukung upaya pembentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pencapaian nilai tukar yang efisien. sasaran inflasi. Jakarta Interbank Spot Rate Dollar (JISDOR) were Bank Indonesia kept the policy rate (BI Rate) at 5.75% introduced as a credible reference spot price of USD/ level. BI judging this level to be commensurate with the IDR transaction, in support of efisien formation of the objectives of promoting Indonesia’s economic growth exchange rate. and achieving the inflation target. Juni Februari Bank Indonesia menaikkan BI Rate sebesar 25 Bank Indonesia menyempurnakan aturan Jakarta bps menjadi 6,0% dan batas bawah suku bunga Interbank Offer Rate (JIBOR) sebagai suku bunga operasional (Deposit Facility) sebesar 25 bps menjadi referensi di pasar uang. 4,25%. Keputusan ini sebagai langkah pre-emptive menjaga stabilitas moneter. Bank Indonesia updated the rules for the Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), as the reference Bank Indonesia raised the BI Rate by 25 bps to 6.0% interest rate in the money market. and the lower limit of the operational (Deposit Facility) interest rate by 25 bps to 4.25%, as a pre-emptive measure for safeguarding monetary stability. April Bank Indonesia menerbitkan Pedoman Umum Uji Juli Coba Aktivitas Jasa Sistem Pembayaran dan Perbankan Terbatas Melalui Unit Perantara Layanan Keuangan • Bank Indonesia kembali menaikkan BI Rate sebesar (UPLK) sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek uji 50 bps menjadi 6,5% dan suku bunga Deposit coba. Dengan adanya pedoman umum ini diharapkan Facility naik 50 bps menjadi 4,75%, sedangkan Bank maupun perusahaan Telekomunikasi dan UPLK suku bunga Lending Facility tetap 6,75%. Kenaikan dapat memiliki pemahaman yang komprehensif BI Rate untuk mengantisipasi ekspektasi inflasi sehingga memiliki kesiapan yang memadai untuk terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mendukung implementasi proyek uji coba tersebut. bersubsidi.

Bank Indonesia published the General Guidelines for Bank Indonesia again raised the BI Rate by 50 Limited Pilot Activities in Payment System and Banking bps to 6.5% and the Deposit Facility rate rose 50 Services through Financial Services Intermediary Units bps to 4.75%, while the Lending Facility rate was (UPLKs) as a reference in the implementation of the kept unchanged at 6.75%. The BI Rate increase pilot project. With this general guidelines is expected represented a pre-emptive measure to curb rising to provide banks, telecommunications companies and inflation expectations associated higher prices of UPLKs with a comprehensive understanding adequately subsidised fuel. equipping them to play a supportive role in the implementation of these pilot projects. • Lelang FX Swap pertama kali dilakukan untuk mendukung pengelolaan likuiditas bank melalui ketersediaan instrumen hedging.

FX Swap auction conducted for the first time to support bank liquidity management through the availability of hedging instruments.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 28 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Agustus • BI Rate dan suku bunga Deposit Facility kembali • BI Rate and Deposit Facility interest rate again dinaikkan sebesar 50 bps, masing-masing menjadi increased by 50 bps, respectively to be 7.0% and 7,0% dan 5,25%. Suku bunga Lending Facility 5.25%. Lending Facility rate was raised by 25 bps to naik sebesar 25 bps menjadi 7,00%. Suku bunga 7.00%. The decision to increase the policy rate was acuan dinaikkan guna memperkuat pengendalian taken to curb inflation expectations and mitigate ekspektasi inflasi dan memitigasi risiko terkait risks related to depreciation in the rupiah. pelemahan rupiah.

• Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) • Bank Indonesia Certificates of Deposit (SDBIs) diluncurkan untuk memperkuat instrumen operasi launched to bolster the instruments used in Bank moneter Bank Indonesia. Indonesia monetary operations.

• Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan • Bank Indonesia strengthened the policy mix with dengan mengeluarkan beberapa kebijakan strategis. the introduction of various strategic policies.

1. Memperpendek jangka waktu month-holding- period kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia 1. Shorten in the holding period of Bank Indonesia (SBI) dari 6 bulan menjadi 1 bulan. Certificates (SBI) from 6 months to 1 month.

2. Memperhitungkan Sertifikat Deposito Bank 2. Calculating of Bank Indonesia Certificates Indonesia (SDBI) sebagai komponen Giro Wajib of Deposit (SDBIs) as a component of the Minimum (GWM) Sekunder. Secondary Minimum Reserve Requirement.

3. Memperkuat kerjasama antarbank sentral 3. Strengthening colaboration among central dengan memperpanjang Bilateral Swap banks by a term extension of the Bilateral Swap Arrangement (BSA) antara Bank Indonesia dan Arrangement (BSA) between Bank Indonesia Bank of Japan. and Bank of Japan.

4. Melakukan lelang Term Deposit Valas overnight 4. Launching of auctions of overnight (o/n) Forex (o/n) dan SDBI. Term Deposits and SDBIs.

5. Perluasan FX Swap sebagai instrumen lindung 5. Expanded scope of FX Swaps as a hedging nilai. instrument.

6. Memperkuat kebijakan rasio pinjaman terhadap 6. Strengthening of a stricter loan to value (LTV) nilai agunan (LTV) kredit properti. policy for property credit.

7. Melaksanakan supervisory action terhadap 7. Carry out supervisory action against the manajemen likuiditas dan penyaluran kredit management of liquidity and lending. perbankan.

• Bank Indonesia memperlonggar aturan pinjaman • Bank Indonesia relaxed the rules for short-term luar negeri jangka pendek oleh bank, untuk foreign borrowings by banks to reduce the pressure mengurangi tekanan permintaan valas tanpa in forex demand without reducing prudential mengurangi kehati-hatian perbankan. banking.

• Aturan pembelian valas terhadap rupiah kepada • Rules for bank forex purchases against rupiahs were bank direlaksasi dengan menambah underlying eased with the addition of underlying transactions pembelian valas bagi eksportir. Perubahan aturan for foreign currency purchases by exporters. These tersebut untuk meningkatkan likuiditas. changes were made to improve liquidity.

• Integrasi sistem pelaporan dari bank ke Bank • Integration system of banks reporting to Bank Indonesia mulai dilakukan secara bertahap dengan Indonesia began to be implemented gradually by menerbitkan aturan mulai dari laporan stabilitas issuing rules ranging from monetary stability reports moneter dan sistem keuangan bulanan Bank Umum and monthly financial systems Islamic Commercial Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank and Islamic Business Unit.

29 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Kebijakan Strategis 2013 Strategic Policies in 2013

September • Bank Indonesia kembali menaikkan BI Rate sebesar • Bank Indonesia increased the BI Rate by a further 25 bps menjadi 7,25%, suku bunga Deposit 25 bps to 7.25%, with the Deposit Facility rate Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50% dan suku raised 25 bps to 5.50% and the Lending Facility bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi rate by 25 bps to 7.25%. The BI Rate was increased 7,25%. Kenaikan BI Rate merupakan langkah in follow up to the policy mix focused on control of lanjutan bauran kebijakan yang difokuskan pada inflation, stability of the rupiah and reining in the pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah current account deficit. dan penyesuaian defisit transaksi berjalan.

• Bank Indonesia menerbitkan ketentuan • Bank Indonesia released an updated regulation penyempurnaan tentang kredit pemilikan properti concerning property mortgages and consumer dan kredit konsumsi beragun properti (LTV/ credit backed by property collateral (LTV/FTV). The FTV). Rasio LTV/FTV adalah angka rasio antara LTF/FTV is the ratio of the value of credit/financing nilai kredit/pembiayaan yang dapat diberikan extended by a bank to the value of property oleh Bank terhadap nilai agunan berupa properti secured as collateral at the time of extending the pada saat pemberian kredit/pembiayaan. Ruang loan/financing. The scope of property includes lingkup properti meliputi rumah tapak, rumah detached houses, high-rise residential property susun (apartemen, flat, kondominium dan griya (apartments, flats, condominiums and penthouses), tawang), rumah kantor dan rumah toko. Kebijakan office-residential properties and shop-houses. The bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem objectives of this policy is to safeguard financial keuangan dan memperkuat ketahanan perbankan system stability and improve the resilience of the dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. banking system by upholding prudential principles as the foremost consideration.

• Bank Indonesia menerbitkan aturan baru Giro Wajib • Bank Indonesia issued a new regulation for the Minimum (GWM) Sekunder dan GWM LDR (loan Secondary Minimum Reserve Requirement and to deposit ratio). GWM Sekunder yang sebelumnya the Loan to Deposit ratio (LDR) Minimum Reserve ditetapkan 2,5% dari dana pihak ketiga disesuaikan Requirement. Under this regulation, the Secondary secara bertahap menjadi 4%. Batas atas GWM LDR Minimum Reserve Requirement, previously diturunkan dari 100% menjadi 92%. 2.5% of depositor funds, would be progressively raised to 4%. The upper limit of the LDR Reserve Requirement was lowered from 100% to 92%.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 30 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

November Desember • BI Rate kembali dinaikkan sebesar 25 bps menjadi • BI Rate dipertahankan tetap pada level 7,5%. 7,50%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Kebijakan ini dinilai konsisten dengan upaya Lending Facility masing-masing naik menjadi mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5%±1% 5,75% dan 7,50%. Kebijakan ini ditempuh pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi dengan mempertimbangkan masih besarnya defisit berjalan menurun ke arah yang lebih sehat dan transaksi berjalan di tengah risiko ketidakpastian berkesinambungan. global yang masih tinggi. BI Rate level is maintained constant at 7.5% This BI Rate raised by a further 25 bps to 7.50%, policy was judged to be consistent with efforts to with the Deposit Facility and Lending Facility guide inflation towards the 4.5±1% in 2014 and rates increased to 5.75% and 7.50%. This policy to bring down the current account deficit to a decision was taken in view of the sizeable deficit healthier and more sustainable level. in the current account against a background of stubbornly high risks of global uncertainty. • Bank Indonesia menyempurnakan aturan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank • Bank Indonesia meluncurkan flagship program Umum sesuai standar internasional Basel III. “Sejuta Berdaya”. Program ini merupakan program penyaluran pembiayaan mulai Rp1 juta per orang/ Bank Indonesia updated the regulation concerning keluarga kepada 10.000 orang/keluarga pra the Minimum Capital Adequacy Requirement for sejahtera dengan memanfaatkan dana kebajikan Commercial Banks, bringing it into conformity with yang dihimpun oleh bank syariah dan lembaga the Basel III international standard. amil zakat untuk meningkatkan kapasitas ekonomi • Bank Indonesia menyempurnakan ketentuan terkait mikro dan kecil. Sejalan dengan Strategi Nasional transaksi swap lindung nilai kepada Bank Indonesia Keuangan Inklusif, program ini sekaligus membuka akses bagi masyarakat yang selama ini tidak Bank Indonesia updated the regulation concerning memiliki akses terhadap sistem keuangan. hedging swap transactions with Bank Indonesia.

Bank Indonesia launched the flagship programme • Mini MRA (Master Repo Agreement) transaksi repo of Sejuta Berdaya (empowered with one million). diimplementasikan untuk mempermudah transaksi This is a programme for disbursement of financing repo antar bank dan mendorong terciptanya pasar starting at Rp1 million per person/household, uang yang lebih dalam. targeting 10,000 underprivileged persons/ households drawing on welfare funds raised by Mini MRA (Master Repo Agreement) repo sharia banks and Islamic charitable institutions transactions implemented to facilitate interbank collecting zakat to build capacity at the micro and repo transactions and encourage the deepening of small-scale economic level. Working in tandem the money marketof the money market. with the National Financial Inclusion Strategy, this programme at the same time affording access to members of the public previously excluded from the financial system.

31 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Struktur Organisasi Bank Indonesia Organisational Structure of Bank Indonesia

Dewan Gubernur BANK INDONESIA BANK INDONESIA Board of Governor

Gubernur • Deputi Gubernur Senior • 4 Deputi Gubernur Governor • Senior Deputy Governor • 4 Deputy Governors

Asisten Gubernur Assistants Governor

Stabilitas Sistem Keuangan Stabilitas Moneter & Sistem Pembayaran Monetary Stability Financial System Stability & Payment System

1. Departemen Kebijakan Ekonomi Stabilitas Sistem Keuangan dan Moneter Financial System Stability Economic and Monetary Policy 1. Departemen Kebijakan Department Makroprudensial 2. Departemen Pengelolaan Moneter Macroprudential Policy Department Monetary Management Department 2. Departemen Surveillance Sistem 3. Departemen Pengelolaan Devisa Keuangan Reserve Management Department Financial System Surveillance 4. Pusat Riset dan Edukasi Bank Department Sentral 3. Departemen Pengembangan Akses Center for Central Banking Keuangan dan UMKM Research and Education Financial Access and SME 5. Departemen Statistik Development Department Statistics Department 6. Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan Sistem Pembayaran Management and Compliance Payment System Reporting Department 4. Departemen Kebijakan dan 7. Departemen Internasional Pengawasan Sistem Pembayaran International Department Payment System Policy and Oversight Department 5. Departemen Penyelenggaraan dan Setelmen Sistem Pembayaran Payment System Management Department 6. Departemen Pengelolaan Uang Currency Management Department 7. Departemen Pengelolaan Pinjaman dan Transaksi Pemerintah Government Debt and Transaction Management Department

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 32 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Pengawas Perbankan *) Manajemen Intern Jaringan Kantor Banking Supervision Internal Management Office Network

Kantor Pusat 1. Departemen Komunikasi Regional Head Office Communication Regional 1. Departemen Penelitian dan Department 1. 9 Kantor Perwakilan BI Pengaturan Perbankan 2. Departemen Manajemen Wilayah Banking Research and Regulation Strategis dan Tata Kelola 9 BI Regional Coordinating Department Strategic Management and Offices 2. Departemen Perizinan dan Governance Department 2. 32 Kantor Perwakilan BI Informasi Perbankan 3. Departemen Hukum Provinsi/Kota Banking Licensing and Information Legal Department 32 BI Regional Offices Department 4. Departemen Sumber Daya Province/City 3. Departemen Perbankan Syariah Manusia Syariah Banking Department Human Resources Internasional 4. Departemen Pengawasan Bank 1 Department International Banking Supervision 1 Department 5. Departemen Pengelolaan 1. Kantor Perwakilan BI New 5. Departemen Pengawasan Bank 2 Sistem Informasi York Banking Supervision 2 Department Information System BI Representative Office 6. Departemen Pengawasan Bank 3 Management Department New York Banking Supervision 3 Department 6. Departemen Keuangan 2. Kantor Perwakilan BI 7. Departemen Pengendalian Kualitas Intern London Pengawasan Bank Finance Department BI Representative Office Banking Supervision Quality 7. Departemen Logistik dan London Assurance Department Pengamanan 3. Kantor Perwakilan BI Tokyo 8. Departemen Investigasi dan Logistic and Security BI Representative Office Perlindungan Konsumen Perbankan Department Tokyo Banking Investigation and 8. Departemen Audit Intern 4. Kantor Perwakilan BI Consumer Protection Department Internal Audit Department Singapura 9. Departemen Pengembangan 9. Departemen Pengelolaan BI Representative Office Pengawasan dan Manajemen Krisis Aset Singapura Development of Supervision and Asset Management Crisis Management Department Department Regional Regional 1. 6 Kantor Regional Pengawasan Bank 6 Banking Supervision Regional Offices 2. 32 Kantor Cabang Pengawasan *) dialihkan ke OJK pada 31 Desember 2013. Bank transferred to FSA (OJK) on 31 December 2013. 32 Banking Supervision Branch Offices

33 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Peta Wilayah Kerja Bank Indonesia Working Area Map of Bank Indonesia

WILAYAH Region IX

KPw. Wil. IX Medan Reg. Coord. Off. Medan: 103 Pegawai Employees KPw. Prov. Reg. Off. Prov. Aceh: 38 Pegawai Employees KPw. Lhokseumawe Reg. Off. Lhokseumawe: 37 Pegawai Employees KPw. Sibolga Reg. Off. Sibolga: 34 Pegawai Employees KPw. P. Siantar Reg. Off. P. Siantar: 35 Pegawai Employees

WILAYAH Region VIII

KPw. Wil. VIII Padang Reg. Coord. Off. Padang: 81 Pegawai Employees KPw. Prov. Riau Reg. Off. Prov. Riau: 57 Pegawai Employees KPw. Prov. Kep. Riau Reg. Off. Prov. Kep. Riau: 47 Pegawai Employees KPw. Prov. Jambi Reg. Off. Prov. Jambi: 42 Pegawai Employees

WILAYAH Region II

KPw. Wil. II Banjarmasin Reg. Coord. Off. Banjarmasin: 71 Pegawai Employees KPw. Prov. Kalbar Reg. Off. Prov. Kalbar: 42 Pegawai Employees KPw. Prov. Kaltim Reg. Off. Prov. Kaltim: 41 Pegawai Employees KPw. Balikpapan Reg. Off. Balikpapan: 41 Pegawai Employees KPw. Prov. Kalteng Reg. Off. Prov. Kalteng: 44 Pegawai Employees

WILAYAH Region VII

KPw. Prov. Bengkulu Reg. Off. Prov. Bengkulu: 36 Pegawai Employees KPw. Wil. VII Palembang Reg. Coord. Off. Palembang: 77 Pegawai Employees KPw. Prov. Lampung Reg. Off. Prov. Lampung: 65 Pegawai Employees

WILAYAH Region VI

KPw. Wil. VI Bandung Reg. Coord. Off. Bandung: 166 Pegawai Employees KPw. Tasikmalaya Reg. Off. Tasikmalaya: 50 Pegawai Employees KPw. Cirebon Reg. Off. Cirebon: 67 Pegawai Employees KPw. Prov. Reg. Off. Prov. Banten: 18 Pegawai Employees

WILAYAH Region V

KPw. Wil. V Semarang Reg. Coord. Off. Semarang: 162 Pegawai Employees KPw. Prov. DIY Reg. Off. Prov. DIY: 74 Pegawai Employees KPw. Solo Reg. Off. Solo: 81 Pegawai Employees KPw. Purwokerto Reg. Off. Purwokerto: 51 Pegawai Employees KPw. Tegal Reg. Off. Tegal: 44 Pegawai Employees

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 34 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

London - 6 Pegawai Employees

Tokyo - 3 Pegawai Employees New York - 6 Pegawai Employees

Perwakilan Luar Negeri Representatives Offices

Singapura - 6 Pegawai Employees KANTOR PUSAT Head Office

Jumlah pegawai Number of Employees: 3.217 Pegawai Employees Terdiri dari 24 Satuan Kerja Consisted of 24 Work Units: - 23 Departemen Department - 1 satuan kerja setingkat grup 1 work unit on a group level

WILAYAH Region I

KPw. Wil. I Makassar Reg. Coord. Off. Makassar: 80 Pegawai Employees KPw. Prov. Sulut Reg. Off. Prov. Sulut: 57 Pegawai Employees KPw. & Papua Barat Reg. Off. Papua & Papua Barat: 35 Pegawai Employees KPw. Prov. Maluku Reg. Off. Prov. Maluku: 45 Pegawai Employees KPw. Prov. Sulteng Reg. Off. Prov. Sulteng: 41 Pegawai Employees KPw. Prov. Sultra Reg. Off. Prov. Sultra: 37 Pegawai Employees KPw. Prov. Malut Reg. Off. Prov. Malut: 36 Pegawai Employees KPw. Prov. Gorontalo Reg. Off. Prov. Gorontalo: 15 Pegawai Employees

KPw. Wilayah Reg. Coord. Off. KPw. Provinsi Reg. Off. Province KPw Kota Reg. Off. City WILAYAH Region IV

KPw. Wil. IV Surabaya Reg. Coord. Off. Surabaya: 181 Pegawai Employees KPw. Malang Reg. Off. Malang: 65 Pegawai Employees KPw. Jember Reg. Off. Jember: 50 Pegawai Employees KPw. Kediri Reg. Off. Kediri: 66 Pegawai Employees WILAYAH Region III

KPw. Wil. III Denpasar Reg. Coord. Off. Denpasar: 113 Pegawai Employees KPw. Prov. NTB Reg. Off. Prov. NTB: 57 Pegawai Employees KPw. Prov. NTT Reg. Off. Prov. NTT: 42 Pegawai Employees

35 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Tata Kelola Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 36 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public OutlookTugas and dan Strategy wewenang BankFinancial Indonesia Report dalam mencapai Bank Indonesia Performance tujuan merupakan amanat yang dipercayakan oleh and Task Implementation bangsa, sehingga hasil dan proses dalam mencapai tujuan tersebut harus dilakukan secara baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Indonesia membangun dan mengelola struktur dan tatanan kerja organisasi berdasarkan pada tiga pilar tata kelola bank sentral yang baik yakni Independensi, Akuntabilitas, dan Tranparansi.

Pilar Independensi dimaksudkan sebagai kewenangan untuk secara mandiri mengelola kebijakan dan sumber daya dengan tetap berkoordinasi bersama lembaga publik lainnya. Pilar akuntabilitas dimaknai sebagai kejelasan mekanisme pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia kepada publik melalui perwakilan rakyat. Sementara itu, pilar transparansi menjamin keterbukaan informasi mengenai pelaksanaan tugas dan kebijakan yang telah diambil Bank Indonesia.

Dalam rangka menjaga ketiga pilar tersebut, Anggota Dewan Gubernur (ADG) dan seluruh pegawai dituntut untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan norma-norma moral melalui panduan etika perilaku berupa aturan kode etik ADG dan peraturan disiplin pegawai.

Bank Indonesia tasks and responsibilities in achieving its objective is a mandate bestowed upon by the nation, so that the outcomes and processes in achieving the objective must be properly and correctly accomplished and can be accounted for. Acknowledging the importance of those aspects, Bank Indonesia develops and manages the organizational structure and procedures based on three pillars of good central bank governance, namely independency, accountability, and transparency.

The independency pillar represents the authority to independently manage policy and resources in coordination with other public institutions. The accountability pillar signifies a clear accountability mechanism of the implementation of Bank Indonesia tasks and responsibilities to the public through the people’s representative. In the meanwhile, the transparency pillar ensures the disclosure of information pertaining to task and policies implementation carried out by Bank Indonesia.

To uphold the three pillars of governance, it is incumbent on the Board of Governors members and all employees to carry out their work and obligations in accordance with moral norms set out in the 37 2013 Annual Report | Bank Indonesia guidelines of the code of ethics for Board members and employee regulations. Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Tata Kelola Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Dewan Gubernur Board of Governors Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang As specified in the Bank Indonesia Act, Bank Indonesia sesuai Undang-undang Bank Indonesia, terdiri atas is led by the Board of Governors, comprised of a Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan 4 (empat) Governor, a Senior Deputy Governor, and 4 (four) to 7 hingga 7 (tujuh) Deputi Gubernur. Anggota Dewan (seven) Deputy Governors. Each Member of the Board Gubernur menjabat selama 5 (lima) tahun dan dapat serves for 5 (five) years with the possibility of being dipilih kembali pada jabatan yang sama untuk satu reappointed for the same position in the subsequent periode berikutnya. period.

Prinsip-prinsip tata kelola yang baik diterapkan mulai Principles of good governance are applied throughout dari proses pemilihan hingga penilaian kinerja Dewan the processes starting from selection until performance Gubernur. Proses pemilihan Anggota Dewan Gubernur appraisal of the Board of Governors. Member of the dilakukan melalui mekanisme yang sejalan dengan Board of Governors are selected through a mechanism konsep pemerintahan yang demokratis. that is in line with the concept of democratic government.

Anggota Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Member of the Board of Governors are nominated oleh Presiden berdasarkan persetujuan Dewan and appointed by the President with the approval of Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). the House of Representatives. In order to acquire an Untuk mendapatkan kandidat yang pantas dan appropriate and feasible candidates, the House of layak menduduki jabatan sebagai Anggota Dewan Representatives conducts a selection process known as Gubernur, DPR-RI melakukan proses seleksi yang fit and proper tests to gain an in-depth understanding dikenal sebagai fit and proper test untuk mendalami of the candidates vision, mission, expertise, and visi, misi, keahlian, dan pengalaman kandidat. experience.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Gubernur In the implementation of its duties, the Board of menetapkan kebijakan yang bersifat prinsipil dan Governors determines principal and strategic policies strategis secara kolektif kolegial, yang penetapannya in a collective and collegial manner through the Board dilakukan melalui forum Rapat Dewan Gubernur. of Governors’ Meetings. In conducting the Bank’s Dalam operasionalnya, Dewan Gubernur melakukan operation, the Board of Governors divides tasks pembagian bidang tugas dan wewenang untuk and responsibilities among themselves to increase memperjelas tanggung jawab masing-masing Anggota clear accountability of each Member of the Board of Dewan Gubernur. Governors.

Sebagai bentuk akuntabilitas, kinerja pelaksanaan As a form of accountability, performance of tasks tugas Dewan Gubernur dan Anggota Dewan Gubernur completion by the Board of Governors and its diukur melalui pencapaian Indikator Kinerja Utama, members is measured through the achievement of key yang penilaiannya dilakukan oleh DPR-RI secara performance indicators, which are evaluated annually tahunan. by the House of Representatives.

Pada 2013, terdapat pergantian pucuk pimpinan In 2013, the top management of Bank Indonesia Bank Indonesia dengan diangkatnya Agus D.W. changed hands with the appointment of Agus D.W. Martowardojo menjadi Gubernur Bank Indonesia Martowardojo as Governor of Bank Indonesia for periode 2013-2018, menggantikan Darmin Nasution the 2013-2018 period, replacing Darmin Nasution, yang berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur whose term as Governor of Bank Indonesia expired Bank Indonesia pada 24 Mei 2013. Selain itu, Selain on 24 May 2013. In addition, two Deputy Governors itu terdapat penggantian dua Deputi Gubernur yang were replaced at the end of their tenure, and an telah habis masa jabatannya, serta pengisian jabatan appointment was made to the position of Senior Deputi Gubernur Senior yang sudah lama kosong. Deputy Governor, which had been long vacant. Overall, Secara keseluruhan, anggota Dewan Gubernur Bank the member of Bank Indonesia Board of Governors Indonesia terdiri dari Agus D.W. Martowardojo sebagai consisted of Agus D.W. Martowardojo as the Governor, Gubernur, Mirza Adityaswara sebagai Deputi Gubernur Mirza Adityaswara as Senior Deputy Governor, and

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 38 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Senior, dan empat Deputi Gubernur yakni Halim four Deputy Governor namely Halim Alamsyah, Ronald Alamsyah, Ronald Waas, Perry Warjiyo, dan Hendar. Waas, Perry Warjiyo, and Hendar.

Badan Supervisi Bank Indonesia Bank Indonesia Supervision Body Untuk meningkatkan akuntabilitas, independensi, In order to increase accountability, independency, transparansi, dan kredibilitas, Undang-Undang Bank transparency, and credibility, the Bank Indonesia Indonesia mengamanatkan pembentukan Badan Act mandates the establishment of Bank Indonesia Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Badan ini berfungsi Supervision Body (BSBI). The body functions to assist membantu DPR-RI untuk melakukan pengawasan di the House of Representatives in supervising certain bidang tertentu. areas.

Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh BSBI The supervision function performed by BSBI includes mencakup telaahan atas Laporan Keuangan Tahunan evaluations of Bank Indonesia Annual Financial Bank Indonesia, anggaran operasional dan investasi. Statement, operating and investment budgets. Other Cakupan lainnya adalah prosedur pengambilan areas are decision-making procedures of the Bank’s keputusan kegiatan operasional di luar kebijakan operation excluding Bank Indonesia monetary policy moneter dan pengelolaan aset Bank Indonesia. and asset management.

Hasil telaahan dilaporkan kepada DPR-RI secara The findings are reported to the House of triwulanan atau setiap saat apabila diminta oleh Representatives quarterly or upon request by the DPR-RI. Secara berkala, Dewan Gubernur dan House of Representatives. Periodically, the Board of pemimpin satuan kerja melakukan pertemuan dengan Governors and leaders of the work units meet with anggota BSBI guna membahas hasil telaahan dan BSBI members to discuss the findings and other issues hal-hal yang mendukung efektivitas pelaksanaan tugas supporting the effectiveness of Bank Indonesia tasks Bank Indonesia. implementation.

Keanggotaan BSBI terdiri atas seorang Ketua BSBI members consist of one Chairman acting as merangkap anggota dan empat anggota yang member and four other members selected by the dipilih oleh DPR-RI dan diangkat oleh Presiden. House of Representatives and appointed by the Keanggotaan BSBI dipilih dari orang-orang yang President. BSBI members are elected from a pool of memiliki integritas, moralitas, kemampuan/kapabilitas/ candidates with integrity, morality, capacity/capability/ keahlian, profesionalisme, dan berpengalaman di expertise, professionalism, and experienced in bidang ekonomi, keuangan, perbankan atau hukum. economics, finances, banking, or law. BSBI members Anggota BSBI diangkat untuk masa jabatan tiga tahun are appointed for three-year term with the possibility dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan of reappointment in the subsequent period. berikutnya.

Pada 2013, setelah melalui proses uji kelayakan In 2013, after going through fit and propoer test, dan kepatutan (fit and proper test), DPR-RI memilih the House of Representatives selected five BSBI lima anggota BSBI periode 2013-2016. Berdasarkan members fori the periode of 2013-2016. According susunan keanggotaannya, anggota BSBI tersebut to the membership structure, the BSBI members are adalah Umar Juoro sebagai ketua, dan Ahmad Erani Umar Juoro as Chairman, and Ahmad Erani Yustika, Yustika, Chaerul Djusman Djakman, Moh. Fadhil Chaerul Djusman Djakman, Moh. Fadhil Hasan, and Sri Hasan, serta Sri Adiningsih masing-masing sebagai Adiningsih as members. anggota.

Rapat Dewan Gubernur Board of Governors Meeting Rapat Dewan Gubernur (RDG) merupakan forum Board of Governors (RDG) is the highest decision- pengambilan keputusan tertinggi di Bank Indonesia. making forum in Bank Indonesia. As the highest Sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, decision-making forum, the RDG mechanism is mekanisme dalam RDG diatur dengan tatanan yang arranged with a clear order and based on the principles jelas dan didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola of good central bank governance. bank sentral yang baik.

39 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Waktu penyelenggaraan RDG diatur secara jelas yakni The RDG schedule is clearly defined. The Monthly RDG, RDG Bulanan bertujuan untuk menetapkan stance held at least once a month, is convened to determine kebijakan moneter yang dilakukan sekurang-kurangnya the monetary policy stance. The Weekly RDG, held at satu kali dalam sebulan. Untuk RDG Mingguan yang least once every week, evaluates the implementation bertujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan of monetary policy. The Weekly RDG also convenes kebijakan moneter, dilakukan sekurang-kurangnya to decide upon other principle and strategic policies satu kali dalam seminggu. Pelaksanaan RDG MIngguan that have a broad impact outside and also within Bank juga dilakukan untuk menetapkan kebijakan lain yang Indonesia. bersifat prinsipil dan strategis yang berdampak luas baik keluar maupun ke dalam Bank Indonesia.

Guna meningkatkan kualitas pengambilan keputusan To improve the quality of decision-making in RDG, dalam RDG, materi yang diajukan untuk mendapatkan the recommendation proposed to gain RDG approval keputusan RDG terlebih dahulu harus dikaji dan dibahas must first undergo thorough review and deliberation secara matang dalam forum pembahasan/koordinasi in a discussion/coordinating forum at the departmental di level departemen atau melalui pembahasan komite level or committee level. The material to be discussed di Bank Indonesia. Materi yang akan dibahas juga must also be presented with risk assessment and risk harus dilengkapi dengan asesmen risiko dan mitigasi mitigation measures regarding the proposed decision. pengendaliannya terhadap usulan rekomendasi These measures ensure that the Board of Governors keputusan. Melalui upaya tersebut, Dewan Gubernur has complete and comprehensive information for memiliki informasi yang lengkap dan komprehensif consideration in making RDG decision. sebagai pertimbangan dalam menetapkan keputusan RDG.

Sebagai bentuk transparansi, keputusan yang ditetapkan To uphold transparency, the decisions decided upon dalam RDG Bulanan dipublikasikan kepada masyarakat in monthly RDG are published on the same day. In pada hari yang sama dengan penyelenggaraan RDG addition, before the end of the current year, Bank Bulanan. Selain itu, Bank Indonesia juga mengumumkan Indonesia announces the timetable of Monthly RDG jadwal pelaksanaan RDG Bulanan untuk satu tahun for the coming year. In this way, it is envisaged that mendatang, sebelum berakhirnya tahun berjalan. economic actors will have a sense of certainty over the Melalui upaya tersebut, diharapkan pelaku ekonomi policy actions taken by Bank Indonesia with the aim of memiliki kepastian mengenai langkah kebijakan strengthening future macroeconomic developments. Bank Indonesia guna memperkuat perkembangan makroekonomi ke depan.

Selama tahun 2013, Bank Indonesia telah During 2013, Bank Indonesia held a total of 12 menyelenggarakan 12 kali RDG Bulanan sesuai jadwal Monthly RDG in accordance to the published timetable yang telah dipublikasikan dan 1 kali RDG Bulanan and one additional Monthly RDG. The additional tambahan. Penyelenggaraan RDG Bulanan tambahan Monthly RDG was deemed necessary to strengthen dinilai perlu guna memperkuat respon kebijakan Bank Bank Indonesia policy response as a pre-emptive move Indonesia dalam mengantisipasi perkembangan terkini of the latest economic developments. Bank Indonesia perekonomian. Untuk penyelenggaraan RDG Mingguan, also held a total of 88 Weekly RDG, which not only tercatat sebanyak 88 kali yang ditujukan selain untuk evaluated monetary policy implementation, but also mengevaluasi pelaksanaan kebijakan moneter, juga make decision on principle and strategic policies untuk memutuskan kebijakan Bank Indonesia yang related to Bank Indonesia main duties and other bersifat prinsipil dan strategis, terkait tugas pokok Bank policies designed to strengthen internal capabilities. Indonesia dan kebijakan lainnya dalam memperkuat kapabilitas internal Bank Indonesia.

Komite Committee Untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas proses To improve the effectiveness and quality of the pengambilan keputusan dalam RDG dan mendukung decision-making processes in RDG and support the pelaksanaan tugas anggota Dewan Gubernur, Bank Board of Governors members in performing their Indonesia membentuk beberapa komite. Komite duties, Bank Indonesia has established a number of dimaksudkan sebagai media koordinasi antar anggota committees. These committees are intended to serve

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 40 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Dewan Gubernur dan pemimpin satuan kerja terkait as a medium of coordination between the members of untuk membahas, mematangkan, dan memberikan the Board of Governors and The heads of Department rekomendasi terhadap materi yang bersifat prinsipil- to discuss, finalize and issue recommendations on strategis yang akan diputuskan dalam RDG. Komite juga principle-strategic topics to be decided upon in RDG. dapat memberikan rekomendasi mengenai kebijakan The committees can also provide recommendations operasional yang akan diputuskan oleh anggota Dewan on operational policies to be decided by the Board Gubernur yang membidangi. Dalam hal ini, komite tidak member in charge of the relevant area. In so doing, the memiliki kewenangan memutus. committees have no decision-making powers.

Sesuai amanat Undang-Undang tentang Bank Indonesia, According to the mandate of Bank Indonesia Law, the kewenangan memutus untuk kebijakan yang bersifat decision-making powers for principle-strategic policies prinsipil-strategis dimiliki oleh Dewan Gubernur. rested upon of the Board of Governors. Decision- Kewenangan memutus untuk kebijakan operasional making powers concerning operational policies are berada pada anggota Dewan Gubernur sesuai dengan held by the individual Board members, in line with the pembagian tugasnya. division of their tasks.

Dalam keanggotaannya, masing-masing komite Each committee is chaired by a member of the Board diketuai oleh salah satu anggota Dewan Gubernur dan of Governors, with other Board members, the head of beranggotakan anggota Dewan Gubernur yang lain, the relevant unit and other parties appointed by the pemimpin satuan kerja terkait, dan pihak lain yang Board of Governors serving as members. ditunjuk oleh Dewan Gubernur.

Pada 2013, terdapat sembilan komite di Bank In 2013, Bank Indonesia had a total of nine Indonesia yakni Komite Kebijakan Moneter, Komite committees: the Monetary Policy Committee, Financial Stabilitas Sistem Keuangan, Komite Pengaturan dan System Stability Committee, Banking Regulation and Pengawasan Perbankan, Komite Sistem Pembayaran, Supervision Committee, Payment System Committee, Komite Internasional, Komite Perencanaan Strategis International Committee, Strategic Planning and dan Manajemen Kinerja, Komite Sumber Daya Manusia, Performance Management Committee, Human Komite Manajemen Krisis, dan Komite Kebijakan Resources Committee, the Crisis Management Akuntasi Keuangan. Committee and Financial Accounting Policy Committee.

Manajemen Strategis Strategic Management Guna mencapai misi dan visinya, Bank Indonesia To achieve its mission and vision, Bank Indonesia melakukan proses manajemen strategis yang terdiri operates a strategic management process divided into dari tahap perumusan rencana strategis, implementasi the phases of strategic planning, implementation and dan monitoring strategi, serta evaluasi pencapaian monitoring of strategy and evaluation of performance. kinerja.

Forum Strategis (FORSTRA) merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan dalam rangka menetapkan sekaligus mengkomunikasikan arah kebijakan dan strategi Bank Indonesia satu tahun mendatang.

Strategic Forum (FORSTRA) is an annual event that is held in order to establish and communicate Bank Indonesia policy direction and strategy for the upcoming year.

41 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

01. Stabilitas Nilai Rupiah Stability in the value of rupiah

02. 04. Kondisi moneter stabil 03. Sistem pembayaran lancar, aman, dan efisien Stable monetary conditions Sistem Keuangan Stabil Smooth operation, secure and Perspective Stable Financial System efficient payment system Outcome: Stakeholders

Keuangan BI Sustainable Perubahan yg terkelola dengan baik Kebijakan yang efektif & terintegrasi Service excellence terkait pembentukan OJK Financial BI Sustainable Effective and integrated policies Service excellence Managed changes related to the establishment of FSA

08. 11. 14. 05. Memperkuat kebijakan Meningkatkan Memperkuat Implementasi framework perbankan yg mendorong kehandalan pengelolaan SM yang terintegrasi ketahanan dan efisiensi layanan operasional keuangan BI dengan SKK & SP yang Strengthen banking policies dan infrastruktur SP Strengthen the financial didukung dengan penguatan that promote resilience Improve reliability in 13. Financial management of BI operasi moneter and efficiency the operations of payment Memantapkan pengalihan Perspective Monetary Stability framework systems services and fungsi pengawasan bank implementation integrated with their infrastructure ke OJK financial system stability and 09. Provide robust support for payment system, supported Mengoptimalkan peran transfer of bank supervision by strengthening of BI dalam mendukung functions to the FSA (OJK) monetary operations 12. Perspective pemberdayaan Memperkuat Internal Process sektor riil & UMKM 15. manajemen Optimise BI role in promoting Meningkatkan 06. persediaan dan fungsi the empowerment of komunikasi, Implementasi fungsi SKK di BI layanan uang kartal the real sector akuntabilitas dan Implementation of the Financial Strengthen management and MSMEs koordinasi System Stability Function at BI of cash currency provision Improve communications, and service functions accountability and

10. Perspective Meningkatkan efisiensi SP coordination 07. dan perlindungan Good Governance Mempercepat konsumen (bank dan SP) pendalaman pasar keuangan Improve payment system efficiency Accelerate financial market and consumer protection deepening (banks and the payment system)

Kesiapan Sumber Daya Internal (readiness) Internal Source Readiness

17. 16. Implementasi organisasi & business process 18. Memperkuat kompetensi SDM dan BI baru dengan fokus kepada SM dan SKK Memperkuat integrasi menyempurnakan MSDM Implement the new BI organisation sistem informasi Perspective Strengthen the competency of and business processes with focus on the Strengthen the integration human resources and monetary system and financial stability of information systems

Institutional Capacity improve HR management

Grafik 1. Peta Strategi Bank Indonesia 2013 Fig 1. Bank Indonesia’s Strategy Map of 2013

Pada tahap perumusan, Dewan Gubernur menetapkan In the planning stage, the Board of Governors arah strategis Bank Indonesia ke depan berupa determines the future direction of Bank Indonesia penajaman misi dan visi jangka panjang, nilai-nilai strategy by fine tuning the long-term mission and strategis, dan sasaran konkrit jangka menengah. vision, strategic values and concrete medium-term Melalui pendekatan balanced scorecard, Bank objectives. Using the balanced scorecard approach, Indonesia menuangkan strategi jangka pendeknya Bank Indonesia sets out its short-term strategy in dalam beberapa sasaran strategis yang tergambar a number of strategic objectives depicted in an dalam suatu peta strategi tahunan, termasuk Indikator annual strategy map, including Key Performance kinerja utama (IKU) dan targetnya, serta program kerja Indicators (KPIs) and their targets, and initiatives. The inisiatif. Selanjutnya, strategi level Bank Indonesia Bank Indonesia-level strategy is then translated into tersebut diterjemahkan ke tataran operasional operation with work programmes and allocation of yaitu program kerja dan alokasi sumber daya untuk resources. melaksanakannya.

Peta Strategi Bank Indonesia 2013 dengan empat The Bank Indonesia Strategy Map 2013 has four main sasaran utama. Pertama, stabilitas nilai rupiah. Kedua, objectives. First, stability in the value of rupiah. Second, bauran kebijakan moneter yang efektif. Ketiga, sistem an effective monetary policy mix. Third, a stable, sound perbankan yang stabil, sehat, dan efisien. Keempat, and efficient banking system. Fourth, a secure and sistem pembayaran yang aman dan efisien. efficient payment system.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 42 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Seiring dengan implementasi strategi tersebut, While implementing these strategies, Bank Indonesia Bank Indonesia melakukan monitoring dan evaluasi conducted regular monitoring and evaluation of work pelaksanaan program kerja secara berkala guna programmes to ensure that performance targets were memastikan target kinerja dapat tercapai sesuai met. Finally, at the end of the year, a final evaluation rencana. Selanjutnya di akhir tahun dilakukan evaluasi was held and the time has come for Bank Indonesia akhir serta dimulai periode penilaian kinerja Bank performance evaluation, Departmental level and down Indonesia, satuan kerja, hingga ke level individu. to individual level.

Manajemen Risiko Risk Management Tantangan dan dinamika perubahan yang cepat For Bank Indonesia, the challenges and rapid memberikan implikasi pada Bank Indonesia akan development underscore the importance of pentingnya penerapan manajemen risiko secara implementing an integrated risk management to terintegrasi, guna mendukung pengambilan keputusan support the credibility of decision-making. yang lebih kredibel.

Dalam pengelolaan risiko, Bank Indonesia didukung Risk management at Bank Indonesia is supported by oleh Sistem Informasi Manajemen Risiko yang the Risk Management Information System, which mampu merekam profil risiko satuan kerja untuk records the risk profiles of units in order to generate memperoleh dashboard risiko secara BI-Wide. Dengan a BI-wide risk dashboard. The information presented informasi yang disajikan dalam dashboard dimaksud, in the dashboard enables risk management at Bank implementasi manajemen risiko di Bank Indonesia Indonesia to operate on a more effective and targeted dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. basis.

Aktivitas manajemen risiko yang dilakukan melalui The risk management activities that involve the proses identifikasi, penilaian dan mitigasi risiko processes of identification, evaluation and mitigation of serta didukung oleh sistem informasi yang handal, risks, with support from a reliable information system, mencatat sumber risiko non-keuangan yang dihadapi keep record of the non-financial risks facing Bank Bank Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh Indonesia that are influenced more by dependence on ketergantungan pada ketersediaan sistem operasional availability of operational systems, changes in policy serta perubahan arah kebijakan dan peraturan direction and interagency regulations. In financial antarotoritas. Pada risiko keuangan, secara umum risks, the main sources of risk that generally affect sumber risiko yang memengaruhi kegiatan Bank Bank Indonesia’s activities lie in external factors, such Indonesia berasal dari faktor eksternal seperti fluktuasi as exchange rate fluctuation, interest rates and asset nilai tukar, suku bunga, dan nilai aset. values.

Tindak mitigasi yang dilakukan baik berupa preventive Preventive and corrective actions in mitigating risks maupun corrective actions mampu menjaga nilai risiko has been able to keep risks at a low level, among pada level rendah antara lain melalui pemeliharaan others through regularly planned system maintenance dan pengujian sistem operasional secara berkala dan and testing, strengthening of backup systems and terencana, penguatan sarana back up system, serta effective management of interagency coordination and pelaksanaan koordinasi dan komunikasi yang efektif communications. lintas otoritas.

Sejalan dengan tantangan Bank Indonesia yang Given the growing challenges facing Bank Indonesia, semakin menguat, sejumlah faktor risiko perlu terus it is necessary to remain vigilant for a number of diwaspadai. Guna menjawab dinamika perubahan risk factors. To respond to these changes, Bank yang terjadi, penguatan kerangka kerja Manajemen Indonesia took further measures to strengthen Risiko Bank Indonesia terus dilakukan khususnya Bank Indonesia Risk Management framework, dalam rangka penyempurnaan fungsi Enterprise Wide particularly for improvements to Enterprise Wide Risk Management. Penyesuaian terhadap framework Risk Management. Changes to the risk management dan pengorganisasian manajemen risiko di Bank framework and organisation at Bank Indonesia were

43 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Indonesia dilakukan secara lebih terencana, sistematis, made on a more planned, systematic and according serta sesuai dengan perkembangan dan tuntutan to the developments and challenges in the external lingkungan eksternal maupun internal Bank Indonesia. environment and internal conditions at Bank Indonesia.

Audit Internal Internal Audit Sebagai salah satu elemen tata kelola bank sentral As an element of good central bank governance, Bank yang baik, Bank Indonesia melaksanakan fungsi audit Indonesia implements internal audit function. The internal. Ruang lingkup fungsi audit internal meliputi scope of the internal audit function encompasses audit pelaksanaan audit dan konsultasi terhadap proses tata and consulting on governance, risk management, and kelola, manajemen risiko, dan pengendalian. control processes.

Keberadaan fungsi audit internal adalah untuk The internal audit function is established to nstill memberikan keyakinan bahwa proses tata kelola, confidence that the governance, risk management, manajemen risiko, dan pengendalian mampu and control processes support the achievement mendukung pencapaian tujuan Bank Indonesia. Proses of Bank Indonesia’s objective. These processes are ini dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta taat implemented effectively and efficiently in adherence to pada ketentuan yang berlaku. prevailing regulations.

Kegiatan audit Bank Indonesia menggunakan Bank Indonesia’s audit utilizes a risk-based metodologi audit yang berbasis risiko. Semakin tinggi methodology. The higher the risks of the audit risiko sasaran audit, maka semakin tinggi keharusan objectives, the higher the necessity to perform internal untuk dilakukannya audit internal. Agar hasil audit audit. To ensure the quality of internal audit results, lebih berkualitas dan bermutu, sejak 2002 Bank Bank Indonesia had implemented ISO 9001:2000 since Indonesia menerapkan ISO 9001:2000 yang diperbarui 2002, which was upgraded to ISO 9001:2008. menjadi ISO 9001:2008.

Dalam menunjang pelaksanaan audit, Bank Indonesia In support of audit, Bank Indonesia provides consulting menerapkan konsultasi sistem pengendalian intern. on internal control system. The purpose is to increase Tujuannya untuk meningkatkan kualitas bisnis proses the quality of business processes based on good berlandaskan pada tata kelola yang baik. governance.

Kegiatan konsultasi mencakup pemberian rekomendasi Consulting includes giving recommendations in dalam penyusunan dan implementasi ketentuan, formulating and implementing regulations, as well as serta tindak lanjut hasil audit intern maupun ekstern. in following up on internal and external audit results. Kegiatan konsultasi juga dilakukan dalam bentuk Consulting is also provided through dissemination, sosialisasi, workshop, dan pelatihan. workshops, and training.

Hubungan dengan Pemerintah Relationship with the Government Tata kelola Bank Indonesia diperkuat dengan kejelasan Bank Indonesia Governance is fortified through hubungan antara Bank Indonesia dan para pemangku establishing clear relationships between Bank Indonesia kepentingan strategis, terutama dengan pemerintah. and strategic stakeholders, primarily the government. Hal tersebut diatur secara jelas dalam perundang- This relationship is clearly defined in the statute, undangan, baik Undang-Undang Bank Indonesia through Bank Indonesia Act as well as other prevailing maupun undang-undang yang lain. laws and regulations.

Hubungan kerjasama dan koordinasi antara Bank Cooperation and coordination between Bank Indonesia Indonesia dan pemerintah bertujuan agar masing- and the government aim to ensure that every policy masing kebijakan dapat bersinergi dalam mencapai is in synergy to achieve macroeconomic targets. sasaran ekonomi makro. Koordinasi tersebut antara The coordination is implemented among others, in lain berupa keikutsertaan Bank Indonesia dalam sidang the form of Bank Indonesia participation in cabinet

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 44 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan, meetings to discuss economic, banking, financial, and keuangan, dan masalah lain yang berkaitan dengan other obstacles related to Bank Indonesia’s tasks and tugas dan kewenangan Bank Indonesia. responsibilities.

Selain itu, Bank Indonesia memberikan masukan Furthermore, Bank Indonesia gives advice to the kepada pemerintah mengenai Rancangan Anggaran government on developing the state revenue and Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), termasuk expenditure budget, including the government plans pada saat pemerintah akan menerbitkan surat-surat to issue government bonds. Bank Indonesia can also utang negara. Bank Indonesia juga dapat mengundang invite government representatives to attend monthly wakil pemerintah untuk hadir dalam RDG Bulanan Board of Governors’ meeting to present views from a guna memberikan pandangan dari sisi kebijakan fiskal. fiscal standpoint.

Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia, To maintain Indonesian financial system stability, Bank Indonesia dan pemerintah memiliki protokol Bank Indonesia and the government adhere to a koordinasi melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem coordination protocol through Financial System Keuangan (FKSSK). Dalam forum tersebut, secara jelas Stability Coordination Forum (FKSSK). Within this diatur mengenai koordinasi dan peran masing-masing forum, the coordination procedures and roles in the pihak baik dalam kondisi normal maupun kondisi tidak prevention and resolution of a crisis are clearly defined normal untuk pencegahan dan penanganan krisis. for every institution under normal and abnormal conditions.

Dalam hubungan kerja operasional, Bank Indonesia In working relationship at the operational level, Bank bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dan Indonesia holds the government’s cash account and memberikan remunerasi atas saldo kas pemerintah. gives remuneration on the government’s cash account Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah juga balance. On behalf of the government, Bank Indonesia menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan, also receives foreign loans, administers, and settles serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan outstanding invoices and liabilities with international pemerintah terhadap pihak luar negeri. Namun institutions. However, Bank Indonesia is strictly demikian, Bank Indonesia dilarang memberi kredit prohibited from providing credit to the government. In kepada pemerintah. Di bidang pengelolaan mata uang rupiah currency management, Bank Indonesia and the rupiah, Bank Indonesia dan pemerintah juga memiliki government also have a coordination mechanism in mekanisme koordinasi dalam perencanaan, pencetakan, planning, printing, and destruction of currency. dan pemusnahan uang.

Hubungan dengan Parlemen Relationship with the Parliament Dalam hubungannya dengan parlemen, Dewan In relationship with parliament, the House of Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) Representatives of the Republic of Indonesia (DPR- merupakan pihak yang melakukan fungsi pengawasan RI) is responsible for supervising the implementation terhadap pengelolaan tugas dan wewenang Bank of Bank Indonesia’s tasks and responsibilities. As Indonesia. Sebagai perwakilan rakyat Indonesia, DPR- representatives of the Indonesian people, the House RI memastikan bahwa tugas dan kewenangan Bank ensures that Bank Indonesia’s tasks and responsibilities Indonesia terkelola secara efektif dan efisien. are managed effectively and efficiently.

Pada setiap awal tahun, Bank Indonesia diwajibkan In the beginning of each year, Bank Indonesia is menyampaikan laporan secara tertulis kepada DPR- required to submit a written report to the House. The RI. Laporan itu memuat antara lain informasi tentang report contains information on the implementation of pelaksanaan tugas dan wewenangnya pada tahun tasks and responsibilities in the previous year, among sebelumnya. Selain itu, juga dilaporkan rencana other things. Moreover, planned policy, targets, and kebijakan, penetapan sasaran, dan langkah-langkah workplan for the upcoming year are also reported. pelaksanaan tugas serta wewenang untuk tahun yang akan datang.

45 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bank Indonesia juga diwajibkan menyampaikan Bank Indonesia is also required to submit a written laporan tertulis kepada DPR-RI mengenai pelaksanaan report to the House on the implementation of tasks tugas dan wewenang setiap triwulanan. Dalam hal and responsibilities on a quarterly basis. When diperlukan, DPR-RI juga dapat meminta penjelasan deemed necessary, the House can also request direct langsung kepada Bank Indonesia melalui berbagai explanations from Bank Indonesia in various work forum rapat kerja DPR-RI. meetings.

Pertanggungjawaban terhadap rencana dan Accountability on Bank Indonesia’s planned and penggunaan anggaran oleh Bank Indonesia juga realized budget is also part of the checks and balances menjadi bagian fungsi check and balance oleh DPR-RI. function of the House. Bank Indonesia is required to Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan anggaran submit operating budget report. operasional.

DPR-RI akan mengevaluasi pelaksanaan anggaran The House will evaluate the realization of operational operasional pada tahun berjalan. DPR-RI memberikan budget of the ongoing year. The House approves Bank persetujuan terhadap anggaran operasional Bank Indonesia’s operational budget for the upcoming year. Indonesia untuk tahun mendatang.

Selain itu, Bank Indonesia wajib melaporkan anggaran Additionally, Bank Indonesia is required to report the kebijakan kepada DPR-RI. Laporan keuangan tahunan policy budget to the House. Bank Indonesia’s annual Bank Indonesia merupakan hasil audit yang dilakukan financial statement is produced a result of audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. performed by the Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia.

Pengaturan Kode Etik Anggota Dewan Code of Ethics for the Member of Board of Gubernur Governors Untuk memastikan bahwa pengelolaan kewenangan To ensure that duties and responsibilities are dan tugas dilaksanakan secara profesional dan professionally managed with integrity, Bank Indonesia berintegritas, Bank Indonesia memiliki aturan pedoman has adopted guidelines for the conduct of the Board perilaku bagi Anggota Dewan Gubernur (ADG) yang of Governors members set out in the code of ethics dituangkan dalam aturan kode etik ADG. Tujuan dari for Board Members. The purpose of these rules is to: pengaturan tersebut adalah untuk: (i) memberikan (i) give guidelines for the Board of Governors Members pedoman bagi ADG dalam bersikap, bertindak, dan in behavior, actions and conduct in keeping with berperilaku sesuai dengan norma-norma moral dan moral standards and the oath of office of the Board sumpah jabatan ADG; (ii) mewujudkan independensi, Members; (ii) ensure the independence, accountability akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia, dan (iii) and transparency of Bank Indonesia; and (iii) prevent mencegah timbulnya risiko reputasi dan hukum bagi reputational and legal risks for Bank Indonesia and the Bank Indonesia dan ADG. members of the Board of Governors.

Kode etik ADG memuat pokok-pokok pengaturan The code of ethics for the Board of Governors mengenai: (i) nilai-nilai dasar kode etik yang meliputi members sets forth governing principles on: (i) core Accountable, Responsible, Independent, dan Fair (ARIF), values of the code of ethics including Accountable, (ii) pedoman perilaku yang terkait dengan: integritas dan Responsible, Independent and Fair (ARIF); (ii) guidelines profesionalisme; benturan kepentingan; kemandirian for conduct in regard to: integrity and professionalism, dan ketidakberpihakan; penerimaan/pemberian janji conflict of interest, independence and impartiality, dan/atau hadiah terkait dengan jabatan; (kesetaraan; accepting/offering promises and/or gifts pertaining to dan kerahasiaan informasi, (iii) mekanisme penanganan the line of duty, level playing field and confidentiality informasi dan penangaan dugaan pelanggaran kode of information; (iii) mechanisms for dealing with etik, (iv) pembentukan Majelis Kehormatan Etik (MKE), information and dealing with suspected violations of dan (v) pengenaan sanksi. the code of ethics; (iv) establishment of the Honorary Council for Ethics (MKE); and (v) imposing sanctions.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 46 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Dalam menegakkan integritas, ADG juga berkewajiban In upholding integrity, members of the Board of melaksanakan tugas dan kewenangannya secara Governors are also required to act responsibly in bertanggung jawab sesuai peraturan perundang- undertaking their duties and functions in compliance undangan yang berlaku, menjunjung tinggi kaidah with applicable laws and regulations, respect the moral yang berlaku umum di masyarakat, mengambil prevailing moral values in society, make decisions in keputusan berdasarkan itikad baik, kejujuran, good faith, honesty and capability as well as strive to dan kemampuan, serta senantiasa meningkatkan continually increase knowledge. pengetahuan.

Pengaturan Disiplin Pegawai Employee Code of Discipline Terhadap seluruh pegawai Bank Indonesia juga All Bank Indonesia employees are subject to the diberlakukan aturan tata tertib pegawai. Pengaturan employee code of conduct. The purpose of this code tersebut bertujuan guna memelihara kedisiplinan, is to maintain discipline, order and good governance ketertiban, dan tatakelola yang baik dalam pelaksanaan in the line of duties. The code primarily regulate tugasnya. Pokok-pokok pengaturan meliputi the use of time at work; restrictions on activities pemanfaatan waktu kerja; pembatasan kegiatan melalui through prohibition of ownership in whole or of any larangan kepemilikan seluruh atau sebagian perusahaan commercial company, including serving in corporate komersial termasuk menjadi pengurus perusahaan; management; ownership of trading enterprises; kepemilikan usaha dagang; penyalahgunaan jabatan, improper use of position, duties and facilities; and wewenang dan fasilitas; serta penerimaan komisi, receiving commissions, gifts, services, entertainment, hadiah, jasa, hiburan, potongan harga dan fasilitas discounts and facilities in relation to position or terkait jabatan atau pekerjaan. employment.

47 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Kinerja dan Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 48 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Indonesia berhasil menghadapi gejolak ekonomi yang berlangsung selama 2013. Pencapaian itu merupakan hasil kerja keras bersama yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Respons kebijakan Bank Indonesia melalui bauran kebijakan memberikan dampak positif terhadap stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga lebih awal dan tidak agresif dalam menghadapi depresiasi rupiah dinilai sebagai langkah tepat. Terbukti, tekanan terhadap defisit transaksi berjalan berkurang, inflasi terkendali, dan pada gilirannya ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 5,78%. Indonesia pun tidak lagi terlihat rentan (fragile). Atas kebijakan yang diambil, The Financial Times memasukkan Bank Indonesia dalam kelompok bank sentral yang mendapat predikat sebagai The Guiders.

Kinerja dan Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Indonesia has emerged successfully from the economic upheavel that took place during 2013. This achievement is the result of the hard work and concerted efforts involving various stakeholders. Bank Indonesia policy response implemented through a policy mix had a positive impact on economic and financial system stability. Bank Indonesia’s decision in raising interest rates at an early stage and not aggressive in coping with rupiah depreciation was deemed appropriate. It was then proven that the pressure on the current account deficit had gone down, inflation subdued, and the Indonesian economy in turn was still capable of growing 5.78%. Indonesia no longer seemed fragile. In recognition of the policy measures, The Financial Times placed Bank Indonesia in a group of central banks rated as The Guiders.

49 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Pencapaian Strategis 2013 Strategic Achievement in 2013

Mengelola Kestabilan Moneter Managing Monetary Stability Selama 2013, perekonomian Indonesia menghadapi During 2013, the Indonesian economy was confronted berbagai tantangan yang tidak ringan. Kondisi with daunting challenges. Conditions in the global ekonomi global tidak sesuai dengan harapan. economy were gloomier than expected, as indicated Indikasinya, pertumbuhan ekonomi melambat, harga by slowing economic growth, plummeting commodity komoditas menurun, dan aliran modal mulai beralih prices and the capital reversal from emerging market. dari negara berkembang. Kondisi tersebut memberikan These conditions led to pressure bearing down on the tekanan kepada ekonomi Indonesia melalui jalur Indonesian economy through the trade channel and perdagangan dan jalur keuangan. financial channel.

Tekanan terhadap perekonomian Indonesia menjadi Pressures on the Indonesian economy were kian besar karena topangan struktur ekonomi exacerbated by the structure of the domestic economy domestik belum cukup kuat untuk meredam dampak that lacks sufficient strength to absorb the impact of gejolak ekonomi global. Hingga kini, struktur ekonomi global economic turmoil. The Indonesian economy has Indonesia masih mengandalkan ekspor berbasis been structurally dependent on resource-based exports sumber daya alam yang memiliki nilai tambah that generate low added value and are susceptible rendah dan rentan terhadap gejolak harga maupun to volatile movement in prices and global demand. permintaan global. Selain itu, Indonesia belum cukup In addition, Indonesia has not built a strong position kuat di bidang pangan, energi, dan teknologi serta in food, energy and technology, and the domestic pasar keuangan domestik pun belum begitu dalam financial market itself has only limited depth as yang ditandai dengan masih terbatasnya instrumen indicated by the limited range of financial instruments. keuangan.

Kombinasi kondisi global dan domestik tersebut This combination of global and domestic conditions memberikan tekanan terhadap ekonomi Indonesia put pressure on the Indonesian economy in 2013. As pada 2013. Hingga triwulan III-2013, tekanan late as Q3/2013, pressures were still bearing down on terhadap perekonomian masih terjadi. Hal itu the economy as reflected in rising inflation, triggered tercermin pada meningkatnya inflasi yang antara lain by factors such as the increase in subsidised fuel akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) prices. The decision to lift the fuel prices not only Bersubsidi. Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak hanya spurred inflation in administered prices, but also led to mendorong kenaikan inflasi administered price, tetapi second-round effects of inflation in other categories, juga memberikan dampak lanjutan (second round such as transport fares. Pressure also emerged as a effect) terhadap harga kelompok barang-barang lain result of negative sentiment over the current account seperti tarif transportasi. Tekanan juga muncul akibat deficit and the trim of economic stimulus by the Fed sentimen negatif terhadap melebarnya defisit transaksi (tapering-off). These conditions led to weakening in berjalan dan rencana pengurangan stimulus moneter the rupiah and a downturn on the financial market. (tapering off) oleh the Fed. Kondisi ini berimbas pada melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya kinerja pasar keuangan.

Merespons perkembangan tersebut, Bank Indonesia In response, Bank Indonesia issued a series of policies mengeluarkan berbagai kebijakan dengan involving a strengthening of the policy mix. These memperkuat bauran kebijakan. Hal itu bertujuan untuk steps were taken in order to keep inflation within the mengendalikan inflasi agar segera kembali ke lintasan target of 4.5+1% in 2014 and the 4.0%+1%% range sasaran 4,5+1% pada 2014 dan 4,0+1%% pada in 2015, as well as direct the current deficit towards a 2015, sekaligus mengarahkan defisit transaksi berjalan healthier and a more sustainable level. lebih sehat.

Bank Indonesia mengawal suku bunga tetap konsisten Bank Indonesia managed interest rates at a level dengan sasaran inflasi. consistent with the inflation target.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 50 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Selama 2013, Bank Indonesia meningkatkan suku During 2013, Bank Indonesia raised the policy rate bunga acuan (BI Rate) sebesar 175 basis poins (bps) (BI Rate) by 175 basis points (bps), from 5.75% to dari 5,75% menjadi 7,50%. Langkah itu ditopang 7.50%. This measure was complemented by policies oleh kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan for stabilising the exchange rate, strengthening operasi moneter, pendalaman pasar keuangan, dan monetary operations, financial market deepening and penguatan kebijakan makroprudensial. Bank Indonesia reinforcing of macroprudential policies. Bank Indonesia juga memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan also bolstered coordination with the Government and meningkatkan kerjasama antarbank sentral. Tujuannya stepped up collaboration with other central banks. The untuk mengendalikan inflasi, menurunkan defisit objective of this coordination was to control inflation, transaksi berjalan, dan memperbaiki struktur ekonomi. bring down the current account and improve the structure of the economy. rLending rate % rBI rate 9 rPUAB O/N

rDF O/N 8

7

6

5

4

3

Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2014

Grafik 2. Respon Kebijakan Suku Bunga BI

Fig 2. BI Rate Policy Response

Respons Bank Indonesia terbukti mampu mengurangi The Bank Indonesia responses were validated by their tekanan terhadap stabilitas perekonomian. Koordinasi success in easing pressures on economic stability. The yang erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah close coordination between Bank Indonesia and the untuk mengendalikan dampak lanjutan (second round Government in curbing the second-round effects of effect) pasca–kenaikan harga BBM Bersubsidi mampu the hike in subsidised fuel prices succeeded in lowering meredam tekanan inflasi. Sejak September 2013, inflationary pressure. In September 2013, inflation inflasi kembali ke pola normal. returned to normal.

Secara keseluruhan, inflasi 2013 meningkat menjadi In 2013 inflation mounted to 8.38% from the 2012 8,38% dari 4,30% pada 2012. Meskipun di atas level of 4.30%. Despite surpassing the 4.5%±1% sasaran yang telah ditetapkan 4,5±1%, inflasi tetap prescribed target, inflation was nevertheless contained dapat dikendalikan pada angka satu digit dengan within the single digit range in response to the policies berbagai kebijakan yang ditempuh. Hal ini berbeda put in place. This contrasts with the 2005 and 2008 dengan periode 2005 dan 2008 saat terjadi kenaikan periods, when hikes in subsidised fuel prices resulted in harga BBM bersubsidi yang inflasinya mencapai dua double-digit inflation. digit.

Bank Indonesia mengarahkan moderasi (pelunakan/ Bank Indonesia has pursued a direction of moderate pengurangan) pertumbuhan ekonomi tetap terkendali economic growth managed within prudent limits dan ditopang sumber pertumbuhan ekonomi yang and bolstered by greater equilibrium in sources of 51 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2013 mencapai 5,78%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara mitra (peer countries).

Overall, the economic growth in 2013 reached 5.78%, higher than the economic growth in peer countries.

Cadangan devisa kembali mengalami tren meningkat sejak Agustus 2013 dimana pada akhir 2013 posisi cadangan devisa tercatat sebesar 99,4 miliar Dolar AS. Foreign reserves were back on the rising trend since August 2013 and were recorded at 99.4 billion US dollars at the end of 2013.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 52 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

lebih seimbang. Hasilnya, pada triwulan IV-2013, growth. As a result, in Q4/2013 the current account defisit transaksi berjalan mulai menurun ke level yang deficit began dropping back to a healthier level while lebih sehat dan ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik economic growth improved over the preceding quarter. dari triwulan sebelumnya.

Struktur ekonomi lebih berimbang yang ditopang A more balanced structure of the economy has been kenaikan ekspor dan moderasi permintaan domestik. achieved through higher exports and more moderate Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2013 domestic demand. For 2013 as a whole, economic mencapai 5,78%, lebih tinggi dibandingkan dengan growth came to 5.78%, ahead of growth in peer pertumbuhan ekonomi negara mitra (peer countries)1. countries. 1

Indonesia

% Peers (Baa1 – Baa3) 8 2008-2012 Average=5.9% 5.78% 6

4

2

0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 (2)

Grafik 3. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia vs Negara Mitra Fig 3. Indonesia vs Peer Countries Economic Growth

Defisit transaksi berjalan pun menurun cukup The current account deficit also began to drop back signifikan. Pada triwulan IV-2013, defisit transaksi significantly. In Q4/2013, the current account deficit berjalan tercatat 1,98% dari Produk Domestik Bruto was recorded at 1.98% of Gross Domestic Product (PDB), jauh lebih rendah dari triwulan sebelumnya (GDP), far below the level of the previous quarter at yang mencapai 3,85%. Selama 2013, defisit transaksi 3.85%. For the year of 2013, the current account berjalan tercatat 3,26%, lebih rendah dari perkiraan deficit came to 3.26%, below the earlier Bank Bank Indonesia sebelumnya yang sebesar 3,5%. Indonesia forecast of 3.5%.

Pada triwulan IV-2013 surplus transaksi modal finansial In Q4/2013, the capital and financial account surplus meningkat. Peningkatan surplus tersebut dapat increased. The increased surplus were sufficient to membiayai defisit transaksi berjalan dan mendorong finance current account deficit and boost a surplus surplus pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). in the Indonesian Balance of Payment. Meanwhile, Cadangan devisa kembali mengalami tren meningkat foreign reserves were back on the rising trend since sejak Agustus 2013 dimana pada akhir 2013 posisi August 2013 and were recorded at 99.4 billion US cadangan devisa tercatat sebesar 99,4 miliar Dolar AS. dollars at the end of 2013.

1

1 dihitung berdasarkan rata-rata PDB dari 30 negara berkembang yang memiliki 1 calculated on the basis of average GDP for 30 developing nations holding Baa1 rating Baa1 sd Baa3 to Baa3 ratings

53 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

dalam juta USD in million USD 120 100 80 60 40 20 0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Grafik 4. Perkembangan Cadangan Devisa Tahun 2013 Fig 4. Foreign Reserves Movements in 2013

Kebijakan Bank Indonesia bukan hanya berdampak Bank Indonesia’s policies not only had a positive positif terhadap terjaganya kondisi fundamental impact in safeguarding the condition of economic ekonomi dan stabilitas pasar keuangan, namun fundamentals and financial market stability, but also juga mampu mengembalikan kepercayaan pelaku restored market confidence. The liquidity tightening pasar. Pengetatan likuiditas yang dilakukan oleh launched by Bank Indonesia early in the second half of Bank Indonesia sejak awal semester II-2013 berhasil 2013 succeeded in pre-empting the planned reduction mengantisipasi rencana pengurangan stimulus in the stimulus, or tapering off, commenced by the (tapering-off) yang mulai diimplementasikan oleh bank United States Federal Reserve in December 2013. sentral Amerika Serikat pada Desember 2013.

Dibandingkan bank sentral negara-negara emerging Compared to central banks in emerging market market, Bank Indonesia mengambil kebijakan nations, Bank Indonesia acted decisively with pre- pencegahan (pre-emptive) secara lebih awal. Di antara emptive policies at an earlier stage. Among the negara-negara yang dijuluki fragile five (Indonesia, countries commonly referred to as the fragile five Brasil, Afrika Selatan, India, Turki), Indonesia dinilai (Indonesia, Brazil, South Africa, India and Turkey), sebagai negara yang paling berhasil menghadapi Indonesia was judged the most successful in coping gejolak ekonomi selama 2013. Kebijakan menaikkan with economic shocks during 2013. The decision for suku bunga acuan lebih awal dianggap mampu an early increase in the policy rate was seen as a move meredam permintaan dan tidak menyebabkan resesi. that could curb demand without triggering recession.

Depresiasi nilai tukar rupiah yang tidak direspons Bank Indonesia’s decision not to respond aggressively Bank Indonesia secara agresif juga dinilai sebagai to depreciation in the rupiah was also perceived as langkah tepat. Pelemahan nilai tukar rupiah justru an astute judgement. The weakening in the rupiah in membuat harga produk ekspor Indonesia lebih fact helped bring down prices for Indonesia’s exports, murah dan produk impor semakin mahal. Dampak while raising prices for imported products. This in lanjutannya, defisit transaksi berjalan berkurang turn contributed to reduction in the current account dan ekonomi Indonesia masih mampu bertumbuh deficit while the Indonesian economy still managed 5,78%. Atas capaian tersebut, majalah The Economist to grow 5.78%, In response to this achievement, The menyimpulkan Indonesia tidak lagi rentan (fragile) Economist magazine concluded that Indonesia was no terhadap dinamika perekonomian global. longer in a fragile position with regard to the dynamics of the global economy.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 54 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Apresiasi Kebijakan Bank Indonesia 2013 Appreciation for Bank Indonesia Policies in 2013

Sepanjang 2013, Bank Indonesia memiliki komitmen Throughout 2013, Bank Indonesia sustained a robust kuat dalam menjamin stabilitas. Bank Indonesia telah commitment to ensuring stability. Bank Indonesia menetapkan strategi yang jelas dengan menempatkan established a clear strategy that prioritised stabilising prioritas pada stabilisasi perekonomian di atas the economy ahead of mere growth. So far, this pertumbuhan semata. Sejauh ini hasil-hasil nyata telah strategy has brought potitive impacts reflected in terlihat, seperti tercermin pada pertumbuhan PDB yang consistent growth in the GDP, improving external konsisten, indikator luar negeri yang membaik, tingkat indicators, subdued inflation and widespread inflasi yang terkendali, dan pengakuan dari banyak recognition of the progress made by Indonesia. pihak mengenai kemajuan yang dicapai Indonesia.

Pada edisi 3 Februari 2013, The Financial Times The Financial Times in the 3 February 2013 edition menobatkan Bank Indonesia sebagai bank sentral proclaimed Bank Indonesia the second best central terbaik kedua di antara negara-negara emerging bank among emerging market nations, after Brazil. setelah Brazil. The Financial Times menyebut Bank The Financial Times daily named the central bank of Sentral Brazil, Bank Indonesia, dan Bank Sentral India Brazil, Bank Indonesia and the Reserve Bank of India sebagai “The Guiders”, yaitu bank sentral yang secara as “The Guiders,” that is to say, the central banks ahead of the curve dinilai paling mampu mengarahkan that in staying ahead of the curve were judged the perekonomian dan pasar keuangan. most capable in guiding their economies and financial markets.

Secara khusus, The Financial Times menghormati Bank In particular, The Financial Times gave credit to Bank Indonesia atas kebijakan-kebijakannya yang semakin Indonesia for its increasingly market-friendly policies market-friendly, serta posisi (stance) moneter yang and a monetary stance aggressively directed towards secara agresif diarahkan kepada siklus pengetatan the tightening cycle throughout the second quarter sepanjang triwulan II sampai triwulan IV-2013. Hasilnya and until Q4/2013. The fruits of these measures telah dirasakan sejak awal 2014. became visible in early 2014.

Pada edisi 22 Februari 2014, majalah The Economist In the 22 February 2014 edition, The Economist juga memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia magazine also acclaimed Bank Indonesia for having yang telah mengambil kebijakan strategis secara tepat adopted well-timed, measured strategic policies. Other waktu dan terukur. Bank sentral lain dinilai terlambat central banks were seen as slow in responding to the merespons situasi pasar global yang memburuk dan deteriorating situation on global markets and tending cenderung mengambil kebijakan yang berlebihan. to pursue excessive policies.

The Economist menilai bahwa kebijakan nilai tukar In the opinion of The Economist, Bank Indonesia’s yang ditempuh Bank Indonesia telah efektif meredam exchange rate policy proved effective in curbing impor dan mendorong peningkatan ekspor, sehingga imports and promoting export growth, which had membawa dampak positif pada neraca transaksi a positive effect on the current account deficit. In berjalan. Selain itu, upaya stabilisasi dengan kenaikan addition, the stabilisation measures taken through BI-Rate secara bertahap pada triwulan III dan triwulan progressive increases in the BI Rate during Q3 and IV 2013 dipandang telah dilakukan secara terukur, Q4/2014 were perceived as measured actions that sehingga mampu memperlambat laju permintaan would slow the pace of domestic demand but would domestik, namun tidak sampai menyebabkan resesi not adversely impact the economy into recession. ekonomi.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus konsisten dalam Looking forward, Bank Indonesia will act consistently komitmen untuk mencapai tujuan menjaga stabilitas. under its commitment to safeguarding stability. Komitmen tersebut dilakukan melalui implementasi This commitment will be carried out through bauran kebijakan, usaha sungguh-sungguh dalam implementation of a policy mix, concerted pendalaman pasar, dan komunikasi yang lebih pro- efforts for market deepening and more proactive aktif. communications.

55 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Inflasi Gross Domestic Product (GDP) Inflation % 14 % 8 12 11.06 6.22 6.49 6.26 6.01 5.78 10 6 4.63 8 8.38 6.96 4 6

4 3.79 4.30 2 2.78 2

0 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Nilai Tukar (rata-rata) IDR/USD Exchange Rate (average) IDR/USD

12,000

10,408 10,445

9,692 10,000 9,358

9,087 8,776

8,000 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Grafik 5. Indikator Utama Ekonomi Indonesia Fig 5. The Main Economic Indicators of Indonesia

Dalam mengelola nilai tukar Rupiah, dengan langkah In managing the exchange rate, Bank Indonesia pasti Bank Indonesia terus melakukan berbagai upaya stayed the course with carefully considered measures untuk meredam volatilitas nilai tukar Rupiah yang in multifaceted efforts to curb excess exchange rate berlebihan. Di sisi lain, Bank Indonesia tetap memberi volatility. On the other hand, Bank Indonesia continued ruang gerak bagi Rupiah agar sesuai dengan nilai to allow for movement in the rupiah in keeping with fundamentalnya. Meski nilai tukar rupiah melemah, the value of its fundamentals. Despite the weakening volatilitasnya masih terkelola rendah dan relatif lebih in the rupiah, exchange rate volatility was kept low, baik dibandingkan dengan sebagian mata uang comparing favourably with some Asian currencies. negara Asia. Kebijakan stabilisasi nilai tukar didukung Exchange rate stabilisation undertaken by Bank penguatan manajemen likuiditas di pasar uang rupiah. Indonesia was supported by measures to strengthen Selain meningkatkan efektivitas pengelolaan likuiditas, liquidity management on the rupiah money market. kebijakan ini untuk mendukung pendalaman pasar Besides improving the effectiveness of liquidity uang dan manajemen arus modal (capital flows management, this policy supported financial market management). Untuk menekan gangguan stabilitas di deepening and capital flows management. To curb sistem keuangan, Bank Indonesia juga memperkuat disruptions to stability in the financial system, Bank

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 56 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

kerjasama bilateral dengan bank sentral lain. Indonesia also strengthened bilateral collaboration with Kerjasama antar bank sentral ini sekaligus merupakan other central banks. This collaboration among central salah satu resolusi jaring pengaman finansial (financial banks was also one of the resolutions envisaged under safety net). the financial safety net.

Kondisi keuangan global bergejolak secara simultan Global financial conditions were marked by dan berimbas ke berbagai belahan dunia. Situasi ini simultaneously occurring turmoil with impact that telah membawa pelajaran penting bagi setiap negara spread to far flung corners of the globe. For every untuk mempersiapkan mekanisme penanganan krisis nation, this has taught a crucial lesson on system secara sistematis. Sebagai antisipasi terjadinya tekanan preparation of a crisis resolution mechanism. In a di sektor keuangan, Bank Indonesia dan Pemerintah pre-emptive move to anticipate pressures in the telah mempersiapkan Protokol Manajemen Krisis financial sector, Bank Indonesia and the Government (PMK). Protokol ini merupakan kerangka kerja yang had prepared a Crisis Management Protocol (CMP). menetapkan tindakan, peran, dan tanggung jawab This protocol comprises a framework that sets out otoritas dalam menangani krisis sehingga kerugian the actions, roles and responsibilities of the various ekonomi bisa diminimalkan. authorities in dealing with a crisis, enabling economic losses to be kept to a minimum.

Guna memastikan kecepatan respons yang memadai To ensure agility of response and that a complete set dan tersedianya kelengkapan pengaturan dan of regulations and powers is in place, the Coordinating kewenangan, Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Forum on Financial System Stability (FKSSK) organised Keuangan (FKSSK) melakukan simulasi krisis keuangan simulations of financial crises striking Indonesia at the dari skala kecil hingga besar yang menerpa Indonesia end of 2013, ranging from small-scale to severe. In pada akhir 2013. Dalam simulasi tersebut, FKSSK these simulations, the FKSSK projected the impact of a memperkirakan dampak krisis terhadap berbagai crisis on various economic sectors and then devised the sektor perekonomian dan selanjutnya merumuskan necessary responses. respons penanganan yang diperlukan.

Rapat tersebut dihadiri seluruh unsur FKSSK, yakni The meeting was attended by all members of the Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa FKSSK, i.e. the Ministry of Finance, Bank Indonesia, Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Rapat the Financial Services Authority and the Indonesian itu juga melibatkan pihak-pihak yang berpengalaman Deposit Insurance Corporation (LPS). The meeting also dalam penajaman koordinasi krisis yaitu Toronto featured other parties experienced in the fine-tuning of Center, Worldbank Jakarta, dan Aipeg (Australia crisis coordination, namely Toronto Center, World Bank Indonesia Partnership for Economic Governance)- Jakarta and Aipeg (Australia Indonesia Partnership for AusAid. Economic Governance)-AusAID.

57 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

“Menopang Kestabilan Nilai “Sustaining the Stability of Tukar Rupiah dan Menguatkan the Exchange Rate of Rupiah Pengelolaan Likuiditas” and Strengthening Liquidity Management”

Selama 2013, Bank Indonesia menerbitkan beberapa During 2013, Bank Indonesia issued a series of paket kebijakan moneter untuk meningkatkan monetary policy packages to improve the effectiveness efektivitas bauran kebijakan guna menjaga stabilitas of the policy mix in safeguarding macroeconomic makroekonomi dan mendukung pertumbuhan stability and supporting sustainable economic growth. ekonomi yang berkesinambungan. Paket kebijakan These policy packages were continuations of previous tersebut merupakan langkah lanjutan guna measures aimed at controlling inflation, managing the mengendalikan inflasi, mengelola neraca pembayaran balance of payments on a more sustainable basis and yang lebih sustainable, dan memperkuat stabilitas reinforcing financial system stability. sistem keuangan.

Bauran kebijakan lanjutan Bank Indonesia tersebut This more advanced policy mix introduced by Bank diharapkan dapat bersinergi dengan Paket Kebijakan Indonesia was designed to operate in synergy with yang dikeluarkan Pemerintah. Sinergi kebijakan ini a Policy Package launched by the Government. This sangat strategis. Selain ditujukan untuk menangani policy synergy is of strategic importance. Besides ketidakpastian jangka pendek, sinergi kebijakan the objective of addressing short-term uncertainties, diharapkan dapat pula secara struktural mengatasi the policy synergy was also envisaged as a structural ketidakseimbangan eksternal. Pada gilirannya, means of resolving external imbalances. In turn, the perekonomian Indonesia menjadi lebih sehat dan Indonesian economy would become more robust sustainable dalam jangka panjang, Bank Indonesia and sustainable in the long-term. To this end, Bank juga memperkuat kerjasama bilateral dengan bank Indonesia also forged closer bilateral collaboration sentral lain sebagai salah satu resolusi jaring pengaman with other central banks, which comprises one of the finansial. resolutions envisaged for the financial safety net.

Pengelolaan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Management of Rupiah Exchange Rate Stability 1. Melakukan lelang FX swap secara regular setiap 1. Held regular weekly FX swap auctions commencing minggunya sejak 18 Juli 2013 guna mendukung on 18 July 2013 to support bank liquidity pengelolaan likuiditas bank dan mendorong management and promote availability of hedging ketersediaan instrumen hedging. instruments. 2. Memperluas tenor Term Deposit valas, dengan 2. Expanded the range of tenors for forex Term mengaktivasi penempatan overnight (O/N) sejak 29 Deposits by activating overnight (O/N) placements Agustus 2013 dalam upaya menambah keragaman effective from 29 August 2013 in a move to offer tenor dengan melengkapi tenor 7, 14, dan 30 hari greater diversity by supplementing the existing 7, yang telah ada. 14 and 30 day tenors. 3. Relaksasi ketentuan Minimum Holding Period 3. Relaxation of the minimum holding period for Bank (MHP) Sertifikat Bank Indonesia dengan Indonesia Certificates, with the holding period memperpendek jangka waktu kepemilikan dari 6 reduced from six months to one month in order bulan menjadi 1 bulan dalam upaya meningkatkan to improve flexibility in liquidity management by fleksibilitas pengelolaan likuiditas pelaku pasar. market actors. 4. Menerbitkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate 4. Published the Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) sejak 20 Mei 2013 sebagai referensi (JISDOR) as a reference rate for foreign currency kurs transaksi valas maupun kontrak transaksi transactions and financial transaction contracts keuangan. effective from 20 May 2013. 5. Menerbitkan ketentuan transaksi lindung nilai 5. Issued regulations on hedging transactions in an dalam upaya mendorong pengelolaan risiko nilai effort to promote better management of exchange tukar yang lebih baik oleh para pelaku ekonomi. rate risk by economic actors. The regulations issued Ketentuan yang diterbitkan adalah PBI No.15/8/ for this purpose are Bank Indonesia Regulation PBI/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada No. 15/8/PBI/2013 concerning Hedging Bank dan PBI No.15/17/PBI/2013 tentang Transaksi Transactions with Banks and Bank Indonesia Swap Hedging Kepada Bank Indonesia. Regulation No. 15/17/PBI/2013 concerning Swap Hedging Transactions with Bank Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 58 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

6. Relaksasi ketentuan pembelian valas bagi 6. Relaxation of the rules governing forex purchases eksportir yang telah melakukan penjualan Devisa by exports who have sold export proceeds aimed at Hasil Ekspor (DHE), dalam rangka memberikan streamlining procedures for exporters purchasing kemudahan bagi eksportir melakukan pembelian foreign exchange against underlying forex sale valas dengan menggunakan underlying dokumen documents. penjualan valas. 7. Merelaksasi ketentuan utang luar negeri (ULN), 7. Relaxation of the rules for external borrowing dengan menambah jenis pengecualian ULN jangka by adding an exemption for short-term external pendek bank, berupa giro rupiah (vostro) milik borrowing by banks comprising non-resident bukan penduduk yang menampung dana hasil rupiah demand deposits (vostro accounts) for divestasi dari hasil penyertaan langsung, pembelian holding the proceeds of divestiture of direct saham dan/atau obligasi korporasi Indonesia serta investments, purchases of Indonesian corporate Surat Berharga Negara (SBN). stocks and/or bonds and Indonesian government bonds.

Penguatan Manajemen Likuiditas di Pasar Strengthening the Management of Liquidity Uang Rupiah in Rupiah Money Market 1. Menerbitkan instrumen Sertifikat Deposito Bank 1. Issued the Bank Indonesia Certificate of Deposit Indonesia (SDBI) yang dapat diperdagangkan (SDBI) instrument, negotiable only bank-to-bank, hanya antarbank sejak 27 Agustus 2013. Upaya ini commencing 27 August 2013. This measure was dilakukan agar bank mempunyai instrumen yang introduced to provide banks with a more flexible lebih fleksibel dalam mengelola likuiditasnya. instrument in managing their liquidity. 2. Memperhitungkan Sertifikat Deposito Bank 2. Inclusion of Bank Indonesia Certificates of Deposit Indonesia (SDBI) sebagai komponen Giro Wajib (SDBIs) as a component of the Secondary Minimum Minimum (GWM) Sekunder. Reserve Requirement. 3. Memperpanjang tenor instrumen operasi moneter 3. Longer tenors for monetary instruments, with Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Bank Indonesia Certificates (SBIs) and Sharia Bank Indonesia Syariah (s.d 9 bulan), SDBI (s.d 6 bulan) Indonesia Certificates (SSBIs) extended to nine dan Reverse Repo Surat Berharga Negara (s.d 1 months and SDBIs to six months, while the tenor bulan). for Indonesian Government Bond Reverse Repos was extended to one month. 4. Mengimplementasikan Mini Master Repurchase 4. Implementation of the Mini Master Repurchase Agreement (Mini MRA) untuk mendorong transaksi Agreement (Mini MRA) to promote interbank repo repo antarbank. transactions.

Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan di Strengthening the Financial System Stability Kawasan in the Region 1. Perpanjangan kerjasama Bilateral Swap 1. Extension of the USD12 billion Bilateral Swap Arrangement sebesar USD12 miliar dengan Bank of Arrangement (BSA) with the Bank of Japan. Japan. 2. Perpanjangan kerjasama Bilateral Currency Swap 2. Extension of the Bilateral Currency Swap Arrangement dengan People’s Bank of China Arrangement (BCSA) with the People’s Bank of dengan kesepakatan senilai CNY100 miliar/IDR175 China with an agreed value of CNY100 billion/ triliun. IDR175 trillion. 3. Menyepakati kerjasama Bilateral Currency Swap 3. Agreement reached on a KRW 10.7 trillion/Rp115 Arrangement (BCSA) dengan Bank of Korea senilai trillion BCSA with the Bank of Korea. KRW10,7 triliun/Rp115 triliun. 4. Menyepakati kerjasama Cross Border Liquidity 4. Agreement reached on a Cross Border Liquidity Arrangement dengan Bank of Japan. Arrangement with the Bank of Japan.

59 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Mengendalikan Inflasi Daerah Controlling Regional Inflation

Karakteristik sumber tekanan inflasi Indonesia A particular characteristic of inflationary pressure tidak hanya berasal dari sisi permintaan, namun in Indonesia is that the sources of pressure are not juga dipengaruhi oleh sisi penawaran. Terlebih lagi, confined to the demand side, but also involve the dengan adanya perubahan cuaca ekstrem dan kondisi supply side. Moreover, extreme changes in weather geografis kepulauan menyebabkan besarnya gangguan and the geographical conditions of the island nation produksi dan distribusi. have caused major disruptions in production and distribution.

Menghadapi karakteristik inflasi yang seperti itu, In dealing with inflation of this nature, interagency pengendalian inflasi memerlukan kerjasama dan collaboration and coordination, in this case between koordinasi lintas instansi, yakni antara Bank Indonesia the Bank Indonesia and the Government, would be dan Pemerintah. Bank Indonesia dan Pemerintah essential to controlling inflation. Bank Indonesia and menyadari pentingnya peran koordinasi guna the Government are keenly aware of the importance pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Untuk of coordination for achievement of low and stable itu, Pemerintah dan Bank Indonesia membentuk inflation. For this purpose, the Government and Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di Bank Indonesia established the Inflation Targeting, level pusat sejak 2005, Selanjutnya, Pemerintah dan Monitoring and Control Team (TPI) in 2005 at the Bank Indonesia membentuk Tim Pengendalian Inflasi central government level. In 2008, Bank Indonesia and Daerah (TPID) pada 2008, dan membentuk Kelompok the Government went on to set up Regional Inflation Kerja Nasional (Pokjanas) TPID pada 2011 yang Control Teams (TPIDs) and in 2011 established the beranggotakan Bank Indonesia dan Pemerintah di TPID National Working Group (Pokjanas) with Bank tingkat pusat dan daerah. Indonesia and the Government at the central and regional levels participating as members.

Lintas koordinasi antarinstansi tersebut penting untuk This interagency coordination was vital to building membentuk kepedulian atas pengendalian inflasi awareness and concern for inflation control while sekaligus merumuskan langkah konkret, cepat, dan formulating concrete measures that could be quickly tanggap dalam menstabilkan harga. Langkah-langkah implemented to bring results in stabilising prices. These kebijakan yang harmonis tersebut mampu mengatasi well-coordinated policy responses succeeded in quickly secara langsung sumber-sumber tekanan inflasi resolving the sources of inflationary pressure that in sehingga pada gilirannya mendukung kesejahteraan turn helped improve the welfare of the population. masyarakat.

TPI TPI POKJA TPID TPID WORKING GROUP

TPID Provinsi TPID Provinsi Kementrian dan Lembaga Provincial TPID Provincial TPID Ministries and Institutions

Bank Indonesia TPID Kab/Kota TPID Kab/Kota TPID Kab/Kota TPID Kab/Kota Regency TPID Regency TPID Regency TPID Regency TPID

Grafik 6. TPI dan TPID Fig 6. TPI and TPID

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 60 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Kerjasama antara Bank Indonesia dan Pemerintah The collaboration between Bank Indonesia and the Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu contoh Jakarta Provincial Administration is one example of koordinasi dalam wadah TPID. Upaya untuk menjaga cooperation within a TPID forum. The drive to maintain stabilisasi harga di wilayah ini penting mengingat price stability in this region is important because Jakarta DKI Jakarta merupakan barometer ekonomi nasional serves as a barometer of the national economy while sekaligus penyumbang 22,5% dari angka inflasi contributing 22.5% of the national inflation figure. In nasional. Pada paruh pertama 2013, TPID Provinsi the first half of 2013, the Jakarta Provincial TPID had DKI Jakarta berhadapan dengan gejolak harga to cope with price shocks in volatile foods. This price pangan (volatile foods). Gejolak harga bersumber dari volatility originated from disruptions in the supply of gangguan pasokan beberapa komoditas hortikultura. some horticultural commodities. The second half of Pada paruh kedua 2013, terjadi gejolak inflasi yang 2013 witnessed an inflationary surge triggered by an diakibatkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi. increase in subsidised fuel prices. To cope with this Menghadapi kondisi tersebut, TPID Provinsi DKI condition, the Jakarta Provincial TPID maintained its Jakarta tetap fokus mengendalikan inflasi melalui focus on inflation control through four activities. First, empat kegiatan. Pertama, penguatan koordinasi it strengthened cross-regional coordination in inflation pengendalian inflasi lintas daerah. Kedua, penguatan control. Second was a revamping of the communications strategi komunikasi. Ketiga, pelaksanaan operasi pasar strategy. Third were market operations and the dan pasar rakyat.Keempat, perluasan akses informasi organising of low-cost traditional markets. Fourth, the dengan membangun Pusat Informasi Harga Pangan TPID expanded access to information by developing the Strategis (PIHPS). PIHPS mencantumkan harga 10 Information Centre for Strategic Food Prices (PIHPS). bahan pangan yang dinilai paling strategis. Informasi The PIHPS lists the prices of ten of the most strategic ini dirancang untuk mengurangi disparitas harga foodstuff items. The information is designed to reduce pangan yang cukup tinggi antara produsen, pedagang, the substantial disparities in food prices between dan konsumen di DKI Jakarta. producers, traders and consumers in Jakarta.

Di seluruh Indonesia, kini telah terbentuk 184 TPID Indonesia now has 184 TPIDs spread throughout terdiri dari 33 TPID Provinsi dan 151 TPID kabupaten/ the nation, consisting of 33 Provincial TPIDs and 151 kota. Semakin banyak pemerintah daerah yang Regency/Municipality TPIDs. More regional governments menyadari pentingnya menjaga stabilitas harga dan are realising the importance of maintaining price manfaat koordinasi dalam wadah TPID. Bahkan, stability and are taking advantage of the government beberapa kabupaten/kota turut membentuk TPID, coordination available within the TPID forum. Some meski daerahnya tidak termasuk dalam basis regencies and municipalities have in fact also set up penghitungan inflasi IHK nasional. TPIDs, even though their regions are not part of the base for calculating the national CPI.

Peran Bank Indonesia dalam pemantauan dan pengendalian inflasi menjadi sangat penting. Untuk itu telah dibentuk Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi baik di level pusat maupun daerah (TPI/TPID).

Bank Indonesia’s role in monitoring and controlling inflation had become very crucial. Therefore, Inflation Monitoring and Controlling Teams has been established in the national and regional level.

61 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

The Financial Times juga menobatkan Bank The Financial Times also named Bank Indonesia as the Indonesia sebagai bank sentral yang paling mampu central bank demonstrating the greatest capability mengarahkan perekonomian dan pasar keuangan. in guiding the economy and financial markets. This Media massa keuangan itu memberikan gelar The financial daily conferred the title of The Guiders on Guiders kepada Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Governor of Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. Martowardojo. Lembaga itu mengelompokkan bank In this newspaper, central banks in emerging markets sentral di emerging markets menjadi tiga yakni The have been grouped into three main categories: the Guiders (pengarah), The Reactors (kebijakan reaktif), Guiders, the Reactors and the Mavericks, the latter dan Mavericks (tidak jelas arah kebijakan). marked by absence of a clear policy direction.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 62 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Mengawal Ketahanan Sistem Perbankan dan Safeguarding Banking System Resilience and Memperkokoh Stabilitas Sistem Keuangan Bolstering Financial System Stability Di tengah pengaruh perekonomian global dan Amid the influences of the global economy and perlambatan ekonomi domestik yang sempat the slowdown in the domestic economy that has menimbulkan peningkatan beberapa risiko di sistem heightened some risks in the financial system, the keuangan, kinerja sistem keuangan Indonesia, performance of Indonesia’s financial system and of khususnya industri perbankan, tetap terjaga. the banking industry in particular remained in safe Peningkatan beberapa risiko tersebut, belum sampai territory. The escalation in these risks did not reach mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem the point of disrupting bank performance or financial keuangan. Hal itu tercermin pada indeks Stabilitas system stability. This is evident in the Financial System Sistem Keuangan (SSK) 2013 (1,08) meski sedikit Stability (FSS) index for 2013 (1.08), albeit up slightly meningkat dibanding Indeks SSK 2012 (1,01). from the 2012 FSS Index (1.01).

Tabel 1. Indikator Utama Perbankan Indonesia 2013 Table 1. Indonesia’s Main Banking Indicator in 2013

Bank Umum Bank Syariah BPR Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Aset (Miliar Rupiah) 4,262,587 4,954,467 195,018 242,276 67,397 77,376 Assets (Billion Rupiah) Kredit/Pembiayaan (Miliar Rupiah) 2,725,861 3,292,873 147,505 184,121 49,818 59,176 Credit/Financing (Billion Rupiah) Dana Pihak Ketiga (Miliar/Billion Rupiah) 3,225,198 3,663,968 147,512 183,530 44,870 50,520 Third Party Deposits (Billion Rupiah) Rasio Kecukupan Modal (%) 17,32 18,36 14,13 14,44 27,55 27,50 Capital Adequacy Ratio (%)

Non Performing Loan/Financing-gross (%) 1.87 1.77 2.22 2.62 4.75 4.41

Terjaganya SSK juga terlihat pada kinerja perbankan The prudent level of FSS was also evident in the nasional yang tetap positif. Permodalan perbankan sustained positive performance of the national banking yang kuat mampu menyerap peningkatan risiko kredit, system. With robust capital resources, banks were able risiko likuiditas, dan risiko pasar. Rasio kecukupan to absorb increased credit risk, liquidity risk and market modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan nasional risk. The capital adequacy ratio (CAR) for the national tercatat sebesar 18,48% jauh di atas batas minimum banking system reached 18.48%, well above the yang dipersyaratkan. regulatory minimum.

Fungsi intermediasi perbankan tetap berjalan optimal The bank intermediary function continued to operate meskipun terjadi perlambatan penyaluran kredit. Pada at an optimum level, despite slowing levels of loan 2013 kredit perbankan tumbuh 21,60% lebih rendah disbursements. In 2013, bank lending expanded by dari pertumbuhan kredit 2012 sebesar 23,08%. 21.60%, below the rate of credit growth in 2012 that Melambatnya kredit tersebut merupakan respons reached 23.08%. This decelerating movement in credit perbankan terhadap perlambatan ekonomi dan upaya disbursement represents the banking response to the untuk memitigasi potensi risiko kredit. Hasilnya, rasio economic slowdown and efforts to mitigate potential kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bank credit risk. As a result, the gross non-performing loans umum secara gross dapat dipertahankan rendah, (NPLs) ratio for commercial banks was kept low and bahkan menurun dibanding akhir 2012. Hal positif in fact declined in comparison to end-2012. Another lain adalah penyaluran kredit produktif masih tetap positive point is that productive credit has retained a dominan dibandingkan dengan kredit konsumsi. dominant role in comparison to consumption credit.

63 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Kinerja positif lain juga ditunjukkan dari kemampuan Positive performance was also demonstrated by bank perbankan dalam mencetak laba. Pada 2013 perbankan profitability. In 2013, the banking system recorded mampu meraih laba sebesar Rp106,7 triliun dengan profits of Rp106.7 trillion on a net interest margin rasio Net Interest Margin 5,53%. Tingginya laba of 5.53%. This strong profitability was supported by tersebut didukung dengan membaiknya tingkat efisiensi improvements in banking efficiency. perbankan.

Kinerja perbankan secara keseluruhan yang tetap positif The positive banking performance partly was didukung pula oleh perkembangan kinerja perbankan contributed by performance of sharia-compliant syariah dan BPR. Meski pangsa asetnya masih kecil banking and rural banks. Despite representing a small dibandingkan perbankan umum konvensional, aset share of assets compared to conventional commercial perbankan syariah dan BPR menunjukkan peningkatan. banks, sharia bank and rural bank assets registered Kuatnya permodalan dan optimalisasi pembiayaan significant expansion. Strong capital resources and menjadi penopang peningkatan aset tersebut. optimisation of financing were the main factors driving this growth in assets.

Fungsi intermediasi perbankan syariah dan BPR juga For sharia banks and rural banks, banking berjalan dengan baik. Hal tersebut tampak dari intermediation also functioned well as visible in the peningkatan pembiayaan/kredit yang disalurkan seiring growth of disbursed financing/credit in tandem with dengan ekspansi jaringan kantor dan layanan yang office network expansion and broader service coverage. semakin luas.

Stabilitas sistem keuangan dan kinerja industri The comfortably safe levels of financial system stability perbankan yang terjaga, tidak terlepas dari kebijakan and banking industry performance are attributable to a makroprudensial. Selain itu, didukung pula dengan large extent to macroprudential policy. Further support upaya Bank Indonesia untuk menata kelembagaan also came from Bank Indonesia’s efforts for institutional industri ini tetap sehat dan mampu mengoptimalkan structuring of the industry that will ensure continued peran intermediasinya. soundness while optimising the intermediation role.

Penguatan kebijakan makroprudensial tersebut This building of more robust macroprudential policy sesuai dengan mandat yang diberikan kepada Bank was undertaken in conformity with the mandate vested Indonesia dengan beralihnya fungsi pengaturan dan in Bank Indonesia concerning the transfer of bank pengawasan bank ke OJK. Pada dasarnya, kebijakan regulation and supervision functions to the FSA. In makroprudensial bukan merupakan kegiatan yang baru essence, macroprudential policy is not a new activity bagi Bank Indonesia. Krisis ekonomi 1997 dan 2008 for Bank Indonesia. The economic crises of 1997 and memberikan pelajaran bahwa terciptanya stabilitas 2008 taught a lesson that the creation of financial sistem keuangan tidak hanya tergantung oleh kondisi system stability does not depend only on sound kelembagaan yang sehat saja. Keterkaitan antarelemen conditions from an institutional perspective alone. It dalam sistem keuangan dan perilaku pelaku keuangan is also important to devote attention to the linkages dalam menghadapi gejolak perekonomian juga between elements in the financial system and the menjadi hal yang perlu diperhatikan. Oleh karenanya, behaviour of financial actors in coping with shocks to kebijakan dan pengawasan mikroprudensial belum the economy. For this reason, microprudential policy cukup untuk mengawal stabilitas sistem keuangan. and supervision do not of themselves provide adequate Untuk itu, diperlukan pengaturan dan pengawasan assurance of financial system stability. Macroprudential makroprudensial guna mencegah dan mengurangi regulation and supervision are therefore necessary to risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang prevent and mitigate systemic risks, promote a balanced seimbang bagi perekonomian, serta meningkatkan intermediation function for the economy and improve akses dan efisiensi sistem keuangan. Dalam access and efficiency in the financial system. In practice, pelaksanaannya, dilakukan melalui tiga fungsi, this is carried out through three functions, namely yakni systemic surveillance, menetapkan kebijakan systemic surveillance, establishment of macroprudential makroprudensial, serta pengembangan pasar keuangan policy and development of the financial market and dan keuangan inklusif. financial inclusion.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 64 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Terkait fungsi systemic surveillance, Bank Indonesia Under the systemic surveillance function, Bank mengawasi bank dan Industri Keuangan Non-Bank Indonesia monitors banks and Non-Bank Financial (IKNB) yang dikategorikan penting. Fokus systemic Industry (NBFI) entities categorised as important. In surveillance bukan melihat kesehatan bank per bank, systemic surveillance, the focus is not on the soundness melainkan pada ranah stabilitas secara industri. of individual banks, but rather industry-wide stability. Untuk itu, Bank Indonesia melakukan pemantauan To this end, Bank Indonesia undertakes the monitoring stabilitas sistem keuangan (termasuk stress test) guna of financial system stability (including stress tests) for mengidentifikasi potensi risiko kredit, risiko likuiditas, early identification of potential for credit risk, liquidity dan risiko pasar yang mungkin timbul secara lebih dini. risk and market risk.

Pengawasan makroprudensial terhadap IKNB Macroprudential supervision of non-bank financial merupakan hal baru bagi Bank Indonesia. Perilaku industries is a new task for Bank Indonesia. Monitoring perusahaan konglomerasi perlu dipantau karena of the behaviour of conglomerates is necessary memiliki kecenderungan risk taking dan tingkat because of the tendency for greater risk taking and leveraging yang lebih besar dibanding perusahaan leveraging compared to individual companies. The individual. Konglomerasi di sektor keuangan membuat presence of conglomerates in the financial sector sistem keuangan lebih kompleks, dinamis, dan adds to the complexity and dynamism of the financial keterkaitan antarsubsektor keuangan lebih tinggi. system and the linkages among its subsectors.

Pengembangan pasar dan akses keuangan merupakan Market development and financial access play vital upaya yang tak kalah pentingnya dalam mendorong roles in promoting financial system stability. Market stabilitas sistem keuangan. Perluasan pasar dan akses expansion and public access to the services of financial masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke institutions, particularly for middle and low income bawah, terhadap layanan jasa lembaga keuangan groups, need to be improved to assure the proper perlu ditingkatkan, untuk menjamin berjalannya fungsi operation of the intermediation function. intermediasi secara baik.

Krisis keuangan 1997 dan 2008 telah menunjukkan The financial crises of 1997 and 2008 demonstrated bahwa terdapat hubungan SSK dengan keuangan a correlation between financial system stability and inklusif. Keuangan inklusif akan sulit dilakukan dalam financial inclusion. Financial inclusion is difficult to kondisi sistem keuangan tidak stabil. Demikian pula bring about under conditions of a unstable financial sebaliknya, SSK akan sulit dicapai apabila sebagian system. The reverse also holds true. Financial system besar masyarakat masih dikategorikan keuangan stability is difficult to achieve if most of the public eksklusif. Selain itu, kebijakan makroprudensial akan is financially excluded. In addition, macroprudential lebih efektif dengan adanya keuangan inklusif karena policies will be more effective with financial inclusion, kebijakan makroprudensial umumnya ditransmisikan given that macroprudential policies are generally melalui industri keuangan. transmitted through the financial industry.

Meskipun di berbagai negara kebijakan meningkatkan Although policies for market expansion and financial pasar dan akses keuangan masih merupakan access are less prevalent in many countries, Bank praktik yang sangat awam, Bank Indonesia telah Indonesia has developed a specific national strategy mengembangkan strategi nasional di bidang keuangan under the programme for the National Strategy inklusif melalui program Strategi Nasional Keuangan for Financial Inclusion (SNKI). The SKNI has been Inklusif (SNKI). SNKI dikembangkan melalui 6 pilar developed on the basis of six pillars, namely financial yaitu edukasi keuangan dalam rangka peningkatan education to build capacity in financial management, kemampuan mengelola keuangan termasuk mengenal including recognition of risks, provision of financial risiko, penyediaan fasilitas keuangan bagi publik dari facilities from government programmes for the program pemerintah, pemetaan informasi keuangan, public, mapping of financial information, policies and kebijakan dan peraturan, peningkatan intermediasi regulations, improved intermediation and means of

65 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

dan sarana distribusi, serta perlindungan konsumen. distribution and consumer protection. The purpose Adanya SNKI bertujuan untuk membantu percepatan of the SKNI is to assist marginalised members of masyarakat marjinal berinteraksi dan bertransaksi society by accelerating the processes of interacting dengan sektor keuangan formal sehingga mereka tidak and conducting transactions with the formal financial terpinggirkan. sector, so that they are no longer excluded.

Pelaksanaan kebijakan makroprudensial yang telah Bank Indonesia’s actions in implementing dilakukan Bank Indonesia pada 2013 meliputi macroprudential policies in 2013 included updating of penyempurnaan ketentuan Loan To Value (LTV), the Loan to Value (LTV) regulation, adjustment in the penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder Secondary Reserve Requirement and Loan to Deposit dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Ratio (LDR) Reserve Requirement and updated rules of penyesuaian aturan transparansi Suku Bunga Dasar transparency for the Base Lending Rate (BLR). Kredit (SBDK).

Penyempurnaan ketentuan LTV untuk bank umum Changes were made to the regulations governing konvensional dan rasio pembiayaan terhadap nilai LTV for conventional commercial banks and financing agunan (financing to value/FTV) untuk bank umum to value (FTV) for sharia commercial banks. The syariah. Melalui penyempurnaan LTV diharapkan risiko improved regulation of LTV is expected to provide kredit di sektor properti lebih terjaga, pemerataan greater safeguards regarding credit risk in the property kesempatan memperoleh pembiayaan kepemilikan sector, while also promoting equitable opportunity rumah tercipta, dan perlindungan konsumen sektor in obtaining home ownership loans and improving properti meningkat. Pada akhirnya, sektor properti consumer protection in the property sector. Ultimately, dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. this will enable the property sector to maintain sound, sustainable growth.

Penyesuaian GWM Sekunder dan GWM LDR bertujuan The adjustment of Secondary Reserve Requirement and memperkuat manajemen likuiditas perbankan dan LDR Reserve Requirement are aimed at strengthening mengantisipasi berbagai potensi risiko sebagai dampak bank liquidity management and anticipating potential dari dinamika perekonomian. Harapannya, perbankan risks arising from the dynamics in the economy. This mampu menjaga keseimbangan antara kecukupan was envisaged as helping the banking system to likuiditas dan pelaksanaan fungsi intermediasi secara maintain a balance between adequate liquidity and optimal. optimum performance of the intermediation function.

Terkait penyempurnaan ketentuan transparansi SBDK, Regarding the changes to the regulation on BLR Bank Indonesia mewajibkan bank untuk melaporkan transparency, Bank Indonesia set a requirement for pula SBDK kredit UMKM. Melalui kebijakan banks to include the BLR for MSMEs in their reports. transparansi suku bunga tersebut, Bank Indonesia In applying this interest rate transparency policy, Bank berupaya mendorong terciptanya mitigasi risiko Indonesia attempted to promote mitigation of credit kredit melalui persaingan yang sehat pada industri risk through fair competition in the banking industry. perbankan. Adanya transparansi juga akan mendorong Transparency would also encourage the banking perbankan untuk menciptakan formulasi suku bunga system to create an efficient, accurate formulation of kredit yang efisien dan akurat. loan interest rates.

Penerapan berbagai kebijakan tersebut, dibarengi The implementation of these policies was accompanied dengan pelaksanaan supervisory action untuk by supervisory actions. The purpose is to ensure memastikan pelaksanaan fungsi intermediasi the proper operation of the banking intermediation perbankan telah sesuai dengan harapan dan function in meeting the needs of the economy. Bank kebutuhan perekonomian. Bank Indonesia juga Indonesia also took actions to ensure that banks have memastikan perbankan memiliki pengelolaan likuiditas proper liquidity management and adequate liquidity yang baik dan ketahanan likuiditas yang memadai. resilience in place.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 66 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Selain kebijakan makroprudensial, upaya menjaga In addition to these macroprudential policy actions, kestabilan sistem keuangan juga dilakukan melalui measures to safeguard financial system stability were kebijakan mikroprudensial. Kebijakan ini ditujukan also implemented through microprudential policies. untuk mewujudkan kondisi perbankan yang sehat dan These policies sought to create healthy conditions in pengelolaan yang berlandaskan prinsip kehati-hatian. the banking system and management based on the principles of prudential banking.

Untuk memperkuat aspek pengawasan, Bank To bolster supervision, Bank Indonesia issued Indonesia menerbitkan ketentuan mengenai Penetapan regulations on setting bank supervision status Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum and determining follow-up supervisory actions for Konvensional (Exit Policy). Kebijakan ini mengatur commercial banks. This policy stipulates the supervisory langkah-langkah pengawasan terhadap permasalahan actions for resolving bank problems. These provisions bank. Ketentuan ini merupakan bagian dari upaya comprised part and parcel of efforts to restructure the penyehatan sistem perbankan untuk mendukung banking system in support of financial system stability. stabilitas sistem keuangan.

Untuk lebih memperkuat industri perbankan, Bank In a further move to strengthen the banking industry, Indonesia juga mengatur kegiatan penyertaan Bank Indonesia took action to regulate equity modal sebagai salah satu bagian dari kegiatan participation, as these activities represent one form of penanaman dana bank. Selain itu, Bank Indonesia juga bank fund placements. In other actions, Bank Indonesia

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima antara Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner OJK. Signing the Handover Ceremony between the Governor of Bank Indonesia and Chairman of the Board of Commissioners of FSA (OJK).

Pada 18 Oktober 2013, Bank Indonesia dan OJK telah menandatangani naskah keputusan bersama. Keputusan itu untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan kewenangan masing-masing yaitu kebijakan di bidang makro dan mikroprudensial. On 18 October 2013, Bank Indonesia and OJK has signed a joint decision. The decision was to ensure the implementation of duties and responsibilities of each institution in macro and microprudential policies.

menyempurnakan aturan permodalan bank sesuai also amended the bank capital rules in accordance dengan standar internasional, yakni Basel III.Perbankan with the Basel III international standards. The banking terus didorong agar semakin mampu menyerap risiko system has been consistently encouraged to build its yang dihadapi. Untuk itu, bank diwajibkan membentuk capacity for absorbing risks. To this end, banks are tambahan modal sebagai penyangga (buffer) berupa required to set up a buffer in the form of a capital capital conservation buffer dan countercyclical conservation buffer and countercyclical buffer. Banks buffer. Bank yang dianggap berpotensi sistemik deemed to pose systemic risk are required to set aside wajib membentuk tambahan modal berupa capital additional capital in the form of a capital surcharge. surcharge. Kebijakan ini untuk menciptakan sistem This policy is aimed at creating a sound, internationally perbankan yang sehat, mampu berkembang, dan competitive banking system with capacity for growth. bersaing secara internasional.

67 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Pengawasan Perbankan oleh Bank Indonesia dalam Lintasan Waktu Bank Indonesia Banking Supervision in the Passage of Time

Amandemen UU BI, pengawasan Akhir Desember perbankan dialihkan 2013, tugas ke lembaga pengaturan dan Paket Deregulasi Paket Deregulasi pengawasan jasa pengawasan BI sebagai UU Perbankan Perbankan I Perbankan II keuangan perbankan dialihkan pengawas bank pertama (Pakjun’83) (Pakto’88) independen ke OJK 1953 1967 1983 1988 1999 2013

BI designated The First Banking Act Banking Banking Amendment to the End of December as bank supervisor Deregulation Deregulation Act on Bank 2013, banking Package I Package II Indonesia, banking regulation and (Pakjun’83) (Pakto’88) supervision was supervision being transferred to functions an independent transferred to FSA financial services supervisory agency

Grafik 7. Perjalanan Bank Indonesia Fig 7. Bank Indonesia’s Journey Berdirinya Bank Indonesia sebagai bank sentral pada The establishment of Bank Indonesia as the central 1 Juli 1953 menjadi tonggak awal pengawasan bank bank on 1 July 1953 marked the beginning of banking di Indonesia. Keberadaan Bank Indonesia berasal dari supervision in Indonesia. Bank Indonesia existence De Javasche Bank (DJB) yang dinasionalisasi pada 30 originated from the former De Javasche Bank (DJB) April 1951, sebelum Bank Indonesia berdiri tidak ada which was nationalised on 30 April 1951. Prior to the lembaga yang mengawasi perbankan. establishment of Bank Indonesia, no other institution had conducted banking supervision.

Peran tersebut tertuang dalam Undang-undang This role was stipulated in The Act Number 11 of 1953 Nomor 11 Tahun 1953 tentang Bank Indonesia yang on Bank Indonesia, which named Bank Indonesia menyebutkan Bank Indonesia sebagai bank sirkulasi as the note circulation bank and the central bank. dan bank sentral. Peran sebagai pengawas bank The role as bank supervisor was strengthened in diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Government Regulation Number 1 of 1955. Under this Tahun 1955. Peraturan itu menetapkan Bank Indonesia regulation, Bank Indonesia on behalf of the Monetary atas nama Dewan Moneter melaksanakan pengawasan Board was designated to conduct supervision to all terhadap semua bank umum dan bank tabungan yang commercial banks and savings banks operating in beroperasi di Indonesia. Indonesia.

Perbankan di Indonesia telah berevolusi dan The banking industry in Indonesia had evolved and bertumbuh seiring berjalannya roda pembangunan. grown as the wheel of development turned. Initially, Pada awalnya, peran perbankan masih sangat terbatas. the role of banking was very limited. The majority of Mayoritas dana yang dihimpun perbankan berasal funds raised by banks originated from the government dari anggaran pemerintah dan kredit likuiditas Bank budget and Bank Indonesia liquidity credit. The central Indonesia. Bank sentral mengontrol langsung pagu bank exercised direct control over credit limit, interest kredit, tingkat suku bunga, dan kegiatan operasional rates level and bank operations. bank.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 68 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Mulai 1 Juni 1983, kebijakan pun berubah. Since 1 June 1983, this policy has changed. The Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi agar Government launched a deregulation package to perbankan nasional menjadi lebih baik berdasarkan improve national banking system based on market mekanisme pasar.Deregulasi itu mencakup tiga hal, mechanisms. The deregulation covered three areas, yakni peningkatan daya saing bank pemerintah, namely increasing the competitiveness of state banks, penghapusan pagu kredit, dan pengaturan deposito rescinding credit limit and regulation of time deposits. berjangka.

Bank pemerintah bebas menetapkan sendiri suku State banks were free to set their own deposit and bunga deposito dan suku bunga kredit. Tujuannya, lending interest rates. The objective of this reform dana yang dihimpun dari masyarakat meningkat. was to increase deposits collected from the public. Sebelumnya, suku bunga yang ditawarkan bank Previously, interest rates offered by state banks had pemerintah lebih rendah dibandingkan bank swasta. been lower than for private banks. The new policy Kebijakan tersebut menghasilkan iklim positif terhadap created a positive climate for the development of the perkembangan perbankan di Indonesia. Dana pihak banking industry in Indonesia. The third party deposit ketiga yang dihimpun naik dengan pesat. collected increased rapidly.

Perubahan signifikan terjadi setelah adanya paket Significant changes occured after the launching of the deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang deregulatory package (Pakto 88) in 27 October 1988, mempermudah pendirian bank-bank baru. Bank umum which streamlined the procedures for establishing dan BPR baru tumbuh dengan pesat. Dengan modal new banks. New commercial banks and rural banks Rp10 miliar, pendirian bank umum baru bisa dilakukan, grew rapidly. With a capital of Rp10 billion, a new sedangkan untuk BPR hanya dipersyaratkan modal commercial bank could be established, while a rural Rp50 juta. bank needed only Rp50 million in capital.

Dalam tempo 10 tahun, jumlah bank bank umum Over a period of ten years, the total number of meningkat dua kali lipat dari 120 bank (1988) menjadi commercial banks doubled from 120 (in 1988) to 242 242 bank. Liberalisasi di sektor perbankan ini juga banks. Liberalisation in the banking sector also brought membawa implikasi positif bagi berdirinya bank positive implications for the establishment of sharia syariah. banks.

Untuk mendorong prinsip kehati-hatian, pemerintah To promote prudential principles, the Government menerbitkan Undang-Undang Perbankan Nomor launched Banking Act Number 7 of 1992, replacing 7 Tahun 1992 sebagai pengganti Undang-Undang the previous Act Number 14 of 1967. The new law Nomor 14 Tahun 1967. Undang-Undang tersebut allowed for greater discretion and flexibility in the memberikan keleluasaan dan fleksibilitas dalam ownership and operations of commercial banks. kepemilikan dan operasional bank umum.Meski begitu, Nevertheless, it also stipulated that the soundness undang-undang ini juga menuntut tanggung jawab of bank is the responsibility of all parties involved, semua pihak terkait kesehatan bank, yaitu pemilik, namely the owners, management, the public and Bank pengurus, masyarakat, maupun Bank Indonesia. Indonesia.

Berdasarkan undang-undang tersebut, struktur This law brought changes to the structure of banking perbankan di Indonesia berubah.Bank dibagi dalam in Indonesia. Banks were divided into two main dua jenis, yakni bank umum dan bank perkreditan categories, which are commercial banks and rural rakyat.Tidak ada lagi bank pembangunan dan bank banks. No longer would there be development banks tabungan. and savings banks.

Di sisi pengaturan, perizinan, dan pengawasan bank Bank regulation, licensing and supervision remained tidak mengalami perubahan.Perizinan dan pengaturan unchanged. Bank licensing and regulation were still bank masih menjadi domain Menteri Keuangan inside the domain of the Ministry of Finance, while sedangkan Bank Indonesia fokus pada pembinaan dan Bank Indonesia focused on advisory and supervision of pengawasan bank. banks.

69 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Peran Bank Indonesia dalam pengawasan bank kembali Bank Indonesia role in banking supervision underwent berevolusi menyusul amandemen Undang-Undang a revolution in the wake of the amendment to Act Nomor 7 Tahun 1992 dengan Undang-Undang Nomor Number 7 of 1992 and Act Number 10 of 1998. The 10 Tahun 1998. Peran pengaturan dan pengawasan bank role of banking regulations and supervisions were sepenuhnya dilakukan oleh Bank Indonesia. performed entirely by Bank Indonesia.

Setelah Indonesia terpukul krisis moneter 1997/1998, After Indonesia was battered by the monetary crisis of pemerintah dan DPR mengamandemen Undang-Undang 1997/1998, the Government and Parliament amended Bank Indonesia dengan Undang Undang Nomor 3 the Bank Indonesia Act Number 3 of 1999. For the first Tahun 1999.Untuk pertama kalinya, undang-undang itu time, this law set forth a mandate for the transfer of mengamanatkan pengalihan fungsi pengawasan bank bank supervision functions to an independent financial kepada lembaga pengawasan sektor jasa keuangan sector supervisory agency the latest at the end of 2002. independen paling lambat akhir 2002.

Amanat tersebut diperkuat dengan amandemen Undang- This mandate was strengthened with an amendment to Undang Bank Indonesia dengan Undang-Undang No.3 Bank Indonesia Act Number 3 of 2004, but the deadline Tahun 2004 namun batas waktunya diundur menjadi was extended to the end of 2010. selambat-lambatnya pada akhir 2010.

Amanat tersebut merupakan puncak dari krisis ekonomi The mandate came at the peak of the economic crisis yang terjadi 1997/1998 yang menghantam industri in 1997/1998 that struck the banking industry in perbankan di Indonesia.Penutupan 16 bank pada awal Indonesia. The closure of 16 banks in early November November 1997 menyebabkan turunnya kepercayaan 1997 triggered the loss of public confidence. As a result masyarakat secara tajam. Akibat krisis, jumlah bank of the crisis, the number of commercial banks plunged umum turun drastis menjadi hanya 140 bank karena drastically to only 140 banks in a series of liquidations likuidasi ataupun merger. and mergers.

Peta pengawasan bank di Indonesia mencapai klimaksnya The landscape of bank supervision in Indonesia reached dengan keluarnya Undang-undang Nomor21 Tahun 2011 its climax with the promulgation of Act Number 21 of tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Undang-undang 2011 on the Financial Services Authority/FSA (Otoritas itu menegaskan pengalihan fungsi pengawasan bank Jasa Keuangan/OJK). This law prescribed the handover dari Bank Indonesia dilakukan selambat-lambatnya 31 of bank supervision functions from Bank Indonesia by Desember 2013. 31 December 2013 at the latest.

Dengan pengalihan tersebut, peran pengaturan dan With this changeover, the role of regulating and pengawasan atas individual bank menjadi kewenangan supervising individual banks became the duties of OJK.Pengalihan sekaligus melengkapi kewenangan OJK the FSA (OJK). The changeover would simultaneously untuk mengawasi semua institusi keuangan yang ada di bestow the FSA (OJK) with the authorities to supervise Indonesia. Sebelumnya Bapepam & LK, sebagai otoritas all financial institutions in Indonesia. Previously, the pengawasan lembaga keuangan non bank, sudah Capital Market and Financial Institutions Supervisory terlebih dahulu melebur dalam OJK pada 31 Desember Agency (Bapepam & LK), as the authority responsible 2012. for supervision of non-bank financial institutions, had been merged into the FSA (OJK) on 31 December 2012.

Selanjutnya, Bank Indonesia memiliki peran untuk Following these changes, Bank Indonesia has accepted menjaga stabilitas sistem keuangan melalui pengawasan the role of maintaining financial system stability yang bersifat makroprudensial. Bank Indonesia masih through supervision on a macroprudential level. Bank dimungkinkan mengawasi individual bank namun Indonesia has the option of supervising individual dibatasi untuk bank yang masuk kategori sistemically banks, but it is limited to systemically important banks important bank yang dilakukan berkoordinasi dengan and must be conducted in coordination with the FSA OJK. (OJK).

.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 70 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Penataan juga dilakukan terhadap perbankan syariah Restructuring measures were also put in place for sharia dan BPR. Secara konsisten, Bank Indonesia membenahi banks and rural banks. Bank Indonesia has consistently aturan pengelolaan perbankan syariah dan BPR dengan made improvements to the management of sharia banks mengedepankan prinsip kehati-hatian. Salah satunya and rural banks with emphasis on prudential banking melalui kebijakan transparansi keuangan BPR, dimana as the foremost consideration. One of these actions BPR wajib menyampaikan laporan keuangannya kepada involves a financial transparency policy for rural banks publik, yang pada gilirannya akan meningkatkan that requires disclosure of their financial statements kepercayaan masyarakat kepada BPR. Bank Indonesia to the public, which in turn will strengthen public juga secara aktif mendorong keuangan syariah confidence in rural banks. Bank Indonesia also actively untuk semakin berkembang dan berperan dalam promotes growth in sharia-compliant financing in order perekonomian. to play a greater role in the economy.

Berbagai kalangan mengakui langkah Bank Indonesia Bank Indonesia’s efforts to promote sharia financing untuk mempromosikan keuangan syariah sangat positif. have gained very positive recognition. In 2013, Bank Pada 2013, Bank Indonesia terpilih sebagai bank sentral Indonesia was chosen as the best central bank in terbaik dalam mempromosikan keuangan syariah. promoting sharia finance. This recognition was reflected Pengakuan itu tercermin dari hasil polling “Awards in the Awards Results of the Best Banks Poll 2012 Results Best Banks Poll 2012” yang diadakan Islamic conducted by Islamic Finance News (IFN). Previously, the Finance News (IFN).Sebelumnya, predikat bank sentral title of best central bank had always been won by Bank terbaik tersebut selalu dimenangi oleh Bank Negara Negara Malaysia. Malaysia.

Bersamaan dengan pelaksanaan tugas mengatur In tandem with carrying out its functions in banking dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia memiliki regulation and supervision, Bank Indonesia had other, tugas lain yang tidak kalah pentingnya. Tugas tersebut no less important duties, involving completion of the menyelesaikan proses pengalihan tugas pengaturan dan process for handover of bank regulation and supervision pengawasan bank ke OJK. duties to the FSA.

Bank Indonesia mendukung penuh pelaksanaan tugas Bank Indonesia extended full support for the completion tersebut. Dukungan itu meliputi penyiapan aspek of this task. This support encompassed preparation of pengaturan, organisasi dan perangkat pendukungnya the regulatory framework, organisation and support termasuk sistem informasi, hingga dukungan penugasan tools including the information system, as well as pegawai Bank Indonesia ke lembaga yang baru tersebut. secondment of Bank Indonesia staff to the newly established agency.

Pada 18 Oktober 2013, Bank Indonesia dan OJK telah On 18 October 2013, Bank Indonesia and the FSA menandatangani naskah keputusan bersama. Keputusan signed a memorandum of understanding. This is itu untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas part of the actions taken to ensure the smooth dan kewenangan masing-masing yaitu kebijakan di operation of duties and functions on both sides, bidang makro dan mikroprudensial. Selanjutnya, pada namely macroprudential and microprudential policies. 31 Desember 2013, secara resmi dilakukan pengalihan Subsequently on 31 December 2013, the banking tugas pengaturan dan pengawasan bank ditandai regulation and supervision duties were officially handed dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima over to FSA. Both the Governor of Bank Indonesia and antara Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan the Chairman of the FSA Board of Commissioners signed Komisioner OJK. a Memorandum of Handover reflecting agreement to strengthen coordination related to the financial system.

Secara keseluruhan, proses pengalihan tugas The overall process for transfer of regulatory and pengaturan dan pengawasan ke OJK dapat dilaksanakan supervisory functions to the FSA proceeded well, dengan baik dan lancar. Perbankan yang dialihkan without a hitch. The banking system handed over to pengawasannya ke OJK dalam kondisi sehat dan FSA supervision was in sound condition, and banking aktivitas bisnis bank tetap berjalan normal. business continued to operate as normal.

71 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bus Transjakarta Transjakarta Bus KRL Jabodetabek Jabodetabek Commuter Line

Pada 2013, Bank Indonesia memfasilitasi penggunaan e-money di beberapa sarana transportasi antara lain TransJakarta, e-ticketing Commuter Jabodetabek, dan kereta api Bandara Kuala Namu-Sumatera Utara. Sebelumnya, kerjasama serupa telah diterapkan di bus Transjogja dan kereta Prambanan Ekspress.

In 2013, Bank Indonesia facilitated the use of e-money in several transportation facility i.e. TransJakarta, e-ticketing Commuter Jabodetabek and Kuala Namu Airport-North railway. Previously, similar cooperation has been implemented in the TransJogja bus and Prambanan Express train.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 72 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Menjaga Sistem Pembayaran yang Aman dan Maintaining a Secure and Efficient Payment Efisien System Terjaganya stabilitas sistem keuangan selama 2013 tidak The financial system stability maintained during 2013 terlepas dari peran sistem pembayaran yang mendukung is also due to the role of payment system in supporting terselenggaranya transaksi ekonomi yang efisien, efficient, secure and smooth economic transactions. The aman, dan lancar. Pelambatan ekonomi yang terjadi economic slowdown led to a decline in the volume of berimbas pada penurunan nilai transaksi non-tunai. Nilai non-cash transactions. In 2013, the volume of payment transaksi pembayaran 2013 menurun Rp13,1 ribu triliun transactions fell by Rp13.1 thousand trillion or 9.56% atau 9,56% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar compared to Rp137.4 thousand trillion in the previous Rp137,4 ribu triliun. year.

Namun demikian, volume transaksi meningkat seiring However, the transaction volume increased in line with dengan besarnya transaksi dari sistem pembayaran the high level of transactions from the retail payment ritel berbasiskan alat pembayaran menggunakan kartu system based on the use of card-based payment (APMK). Kebijakan Bank Indonesia untuk mewujudkan instruments (CBPIs). Bank Indonesia policy for promoting interkoneksi penyelenggaraan kartu anjungan tunai interconnected operation of automatic teller machines mandiri (ATM), penggunaan APMK, dan uang elektronik (ATMs), use of CBPIs and electronic money has pushed mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.Kebijakan for higher economic activity in society. This policy ini juga menumbuhkan preferensi penggunaan alat also fostered a preference to use non-cash payment pembayaran non-tunai. instruments.

Kelancaran transaksi non-tunai tidak terlepas dari The smooth operation of non-cash transactions is closely keandalan sistem pembayaran yang diselenggarakan linked to the reliability of the payment system operated oleh Bank Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tidak by Bank Indonesia. This reliability was demonstrated adanya kegagalan sistem Bank Indonesia-Real Time by the absence of failure in Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) sebagai sarana setelmen Gross Settlement System (BI-RTGS), which operates as dana, Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement funds settlement, Bank Indonesia-Scripless Securities System (BI-SSSS) sebagai sarana setelmen surat Settlement System (BI-SSSS), which handles securities berharga, dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia settlement, and Bank Indonesia National Clearing (SKNBI). System (SKNBI).

Selama 2013, ketersediaan alat pembayaran tunai In 2013, the availability of cash payment instruments juga turut mendukung aktivitas perekonomian. Bank also helped to support economic activity. Bank Indonesia Indonesia menyediakan uang dalam jumlah cukup provide cash in sufficient volume and denominations dan jenis pecahan yang sesuai serta tepat waktu. Bank on a timely basis. Bank Indonesia managed to fulfil the Indonesia mampu memenuhi peningkatan kebutuhan increasing demand for cash, including in the periode of uang tunai, termasuk periode Ramadan, Hari Raya Ramadan, Eid, Christmas and New Year. During 2013, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru. Selama 2013, rata- the daily average of cash in circulation had increased rata harian uang kartal yang diedarkan (UYD) tercatat 13.57% from 2012 level of Rp370.6 trillion. meningkat 13,57% dari 2012 yang mencapai Rp370,6 triliun.

Di bidang sistem pembayaran non-tunai, Bank Indonesia Regarding non-cash payment system, Bank Indonesia tetap mengedepankan empat aspek utama, yaitu continued to focus on four main aspects, namely keamanan, efisiensi, perluasan akses, dan perlindungan security, efficiency, broader access and consumer konsumen.Tujuannya untuk menjaga kelancaran sistem protection. The purpose is to ensure the smooth pembayaran dan stabilitas sistem keuangan. operation of the payment system and financial system stability.

Bank Indonesia mewujudkan kebijakan itu melalui Bank Indonesia put this policy into action by bolstering penguatan infrastruktur dan pengupayaan interkoneksi. infrastructure and building interconnection. Bank Bank Indonesia juga berupaya meningkatkan keamanan Indonesia also worked to improve security and efficiency dan efisiensi penyelenggaraan sistem pembayaran. in the operation of the payment system.

73 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Merentang Jangkauan Layanan Uang Layak Edar Expanding Services Coverage of Currency Fit for Circulation

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Area of the Republic of Indonesia covers a vast membentang luas dari Sabang sampai Merauke. expanse of territory from Sabang to Merauke. As Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mempunyai lebih an archipelago nation, Indonesia has more than 17 dari 17 ribu pulau, yang belum seluruhnya dihuni. thousand islands, not all of which are inhabited. These Pulau-pulau tersebut sulit dijangkau karena belum islands are difficult to access because of the lack of didukung infrastruktur memadai. adequate infrastructure.

Berapa pun jauhnya dan sulitnya, sepanjang berada di No matter how far or how difficult, as long as within wilayah NKRI, uang rupiah harus menjangkau wilayah the territory of Indonesia, it is imperative for the rupiah tersebut.Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bank currency to reach these areas. This poses a particular Indonesia. challenge for Bank Indonesia.

Untuk menjangkau blank spot area atau wilayah yang To reach the blank spot areas that cannot be served tidak dapat terlayani langsung oleh Kantor Pusat dan/ directly by the Bank Indonesia Head Office and/ atau Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah, or Regional Offices in the regions, Bank Indonesia Bank Indonesia memberikan layanan kas di luar kantor provides cash services outside its offices in the form dalam bentuk Kas Keliling dan Kas Titipan. Kebijakan of Kas Keliling (Mobile Cash) and Kas Titipan (Cash in untuk mengadakan kegiatan Kas Keliling, ditempuh Deposit). Bank Indonesia adopted a policy for providing oleh Bank Indonesia untuk mempermudah masyarakat Kas Keliling to provide greater convenience to the melakukan penukaran uang rupiah, baik di lokasi public for exchanging rupiah currency in corwded keramaian maupun di pulau-pulau terpencil dan places and in remote islands and the border regions of terdepan NKRI. Indonesia.

Kegiatan Kas Keliling terutama dilakukan selama hari The Kas Keliling activities are held mainly during besar keagamaan.Untuk itu, Bank Indonesia membuka the days of religious festivities. At these times, Bank layanan penukaran uang di tempat-tempat yang Indonesia provides cash exchange services in locations banyak dikunjungi masyarakat seperti pasar, kompleks frequented by the public, such as markets, shopping pertokoan, stasiun kereta, hingga ke instansi-instansi centres, railway stations and even government offices. pemerintahan.Untuk mendekatkan layanan kepada To bring services closer to the people, Bank Indonesia masyarakat, Bank Indonesia juga berpartisipasi di also participates in various exhibition events, such as beberapa pameran seperti Pekan Raya Jakarta. the Annual Jakarta Fair.

Bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, Bank Working in cooperation with the Indonesian Navy, Indonesia mendistribusikan uang layak edar ke Pulau Bank Indonesia has distributed cash fit for circulation Supiori, Pulau Bras, Pulau Sorong, Pulau Waigeo, to the Supiori island, Bras island, Sorong island, Pulau Gebe, dan Pulau Joronga di wilayah Indonesia Waigeo island, Gebe island and Joronga island timur. Bank Indonesia juga bekerja sama dengan in eastern Indonesia. Bank Indonesia also joined Kementerian Sosial dalam kegiatan Safari Bhakti forces with the Ministry of Social Affairs to provide Kesejahteraan Sosial, mengadakan kegiatan kas mobile cash services in conjunction with the Safari keliling di Pulau Waingapu, Pulau Wetar, Ambon, Pulau Bhakti Kesejahteraan Sosial activities for assistance Haruku, Fak-fak dan Makassar. to underprivileged members of society in Waingapu island, Wetar island and Haruku island and the cities of Ambon, Fak-fak and Makassar.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 74 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Melalui kegiatan Bhakti Kesejahteraan Rakyat In the Bhakti Kesejahteraan Rakyat Nusantara Nusantara (Bhakesra) yang diselenggarakan oleh (Bhakesra) activities to improve people’s well-being in Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Bank remote areas, organised by the Coordinating Minister Indonesia juga turut melakukan layanan distribusi uang for People’s Welfare, Bank Indonesia also participated layak edar.Pada kegiatan Bhakesra I, layanan diarahkan by distributing currency fit for circulation. In Bhakesra I, untuk menjangkau daerah Padang, Pulau Sipora, Pulau services focused on reaching the Padang region, Sipora Siberut, dan Pulau Tello. Pada Bhakesra II diarahkan island, Siberut island and Tello island. In Bhakesra II, ke wilayah Indonesia timur yaitu Pulau Kayuadi, Pulau activities are targeted to Kayuadi island, Alor island, Alor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Sumba, dan Pulau Rote island, Sabu island, Sumba island and Komodo Komodo. island in eastern Indonesia.

Kas Keliling di Daerah Terpencil Cash Mobile in Remote Areas 2013 (Jayapura–Maluku Utara) Bhakesra I 2013 (West Indonesia) Bhakesra II 2013 (East Indonesia) Kas Keliling di Daerah Terpencil Cash Mobile in Remote Areas 2013 (Batam–Pontianak)

Pulau Sekatung Banda Aceh

Lhoseumawe Pulau Tarempa Pulau Ranai

Medan Pulau Jemaja Pulau Subi Besar

Sibolga Manado Pulau Brass Batam Ternate Pulau Waigeo Pekan Baru Pontianak Pulau Gebe Pulau Siberut Pulau Sorong Pulau Supiori Samarinda Padang Jambi Pulau Tello Palangkaraya Palu Jayapura Pulau Sipora Balikpapan Pulau Joronga Bengkulu Banjarmasin Palembang Kendari

Bandar Lampung Pulau Geser JAKARTA Makassar Cirebon Pulau Kayuadi

Pulau Alor

Pulau Komodo Pulau Sumba Timur Kupang

Pulau Sabu Pulau Rote

Grafik 8. Peta Distribusi Uang Layak Edar Fig 8. Distribution Map of Currency Fit for Circulation

75 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Seiring dinamika perkembangan teknologi, Bank Bank Indonesia implemented the policy through Indonesia melakukan penguatan infrastruktur meliputi strengthening infrastructure and building pengembangan BI-RTGS dan BI-SSSS Generasi II, dan interconnection. Bank Indonesia also worked to improve Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment security and efficiency in the payment system operation. Gateway). Pengembangan NPG diharapkan dapat To keep pace with advancements in technology, Bank meningkatkan efisiensi biaya transaksi dengan Indonesia upgraded infrastructure through developing menyatukan semua standar yang ada menjadi the second generation of BI-RTGS and BI-SSSS, as well satu platform. Di samping itu, Bank Indonesia as the National Payment Gateway (NPG). The NPG mengembangkan bisnis model Mobile Payment Services development is envisaged to improve efficiency in guna mendukung Financial Inclusion. Dengan demikian, transaction costs by combining all existing standards into seluruh lapisan masyarakat bisa menggunakannya a single platform. Besides this, Bank Indonesia developed secara mudah dan nyaman dengan biaya yang a business model for mobile payment services in support terjangkau. Pengembangan model ini juga untuk of financial inclusion. In this way, the whole society mewujudkan interoperabilitas melalui kegiatan fasilitasi would be able use it easily and conveniently at affordable interkoneksi industri uang elektronik (e-money) sehingga costs. This development model is also intended to create memperluas implementasi Less Cash Society. Selain itu, interoperability by facilitating interconnection across the Bank Indonesia memperkuat perlindungan konsumen electronic money (e-money) industry, thus extending sistem pembayaran melalui penyempurnaan aturan the implementation of Less Cash Society. In addition, penyelenggaraan SKNBI. Bank Indonesia strengthened consumer protection in the payment system through improving regulations on the SKNBI operations.

Bank Indonesia mewujudkan inisiatif perluasan Bank Indonesia had implemented the initiative to expand penggunaan sarana pembayaran non-tunai di moda the use of non-cash payments instruments in the modes transportasi. Pada 2013, Bank Indonesia memfasilitasi of transportation. In 2013, Bank Indonesia facilitated penggunaan e-money di beberapa sarana transportasi the use of e-money in several public transport network, antara lain TransJakarta, e-ticketing Commuter including TransJakarta, e-ticketing for Commuters in Jabodetabek,dan kereta api Bandara Kuala Namu- the Greater Jakarta (Jabodetabek) region and the Kuala Sumatera Utara. Sebelumnya, kerjasama serupa telah Namu Airport train service in . Before this, diterapkan di bus Transjogja dan kereta Prambanan similar cooperation was implemented for the Transjogja Ekspress. bus and the Prambanan Ekspress rail services.

Ketersediaan uang kartal sangat menentukan The availability of currency is very crucial in supporting kelancaran aktivitas perekonomian dan stabilitas sistem activities in the economy and financial system stability. keuangan.Untuk itu, Bank Indonesia menggunakan Therefore, Bank Indonesia employed three pillars of tiga pilar kebijakan, yakni tersedianya uang rupiah yang policy, which are the availability of good quality rupiah berkualitas dan terpercaya, distribusi dan pengolahan currency and trusted by the public, secure and optimal uang yang aman dan optimal, serta layanan kas prima. distribution and management of currency and high standards of cash services.

Bank Indonesia terus mengembangkan dan memperluas Bank Indonesia has worked steadfastly to develop layanan kas kepada perbankan dan masyarakat. Untuk and expand cash services for banks and the public. To mempermudah penukaran uang oleh masyarakat, Bank provide more convenient cash exchange services for Indonesia bersama instansi pemerintah pusat, BUMN, the public, Bank Indonesia joined forces with central dan perbankan memberikan layanan Kas Keliling2. government institutions, state-owned enterprises and Khusus untuk wilayah terdepan dan terpencil NKRI, banks to provide Kas Keliling2 or mobile cash services. selama tahun 2013 telah dilakukan lima kegiatan Kas Five Kas Keliling activities were set up in 2013 to the Keliling, mencakup wilayah timur dan wilayah barat border and remote areas of Indonesia, covering eastern Indonesia. and western parts of Indonesia.

2 Kas Keliling adalah kegiatan layanan penukaran uang oleh unit kerja kas di 2 Kas Keliling is a cash exchange service operated by the cash units at the Bank Kantor Pusat maupun KPwDN-BI kepada masyarakat, bank dan pihak lain dengan Indonesia Head Office and the Bank Indonesia Domestic Representative Offices, menggunakan sarana transportasi tertentu. serving members of the public, banks and other parties with the use of certain forms of transportation. Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 76 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Bank Indonesia juga menggandeng perbankan untuk Bank Indonesia also joined forces with banks to membuka layanan Kas Titipan3. Layanan Kas Titipan open Kas Titipan3 (cash deposit) services. Kas Titipan berlokasi di daerah terpencil dengan aktivitas ekonomi services are located in remote areas with relatively high yang cukup tinggi (blank spot area).Selama 2013 economic activity (blank spot area). Six new Kas Titipan telah dibuka enam Kas Titipan baru. Hingga akhir services were opened in 2013. Until end of 2013, there 2013 terdapat 25 kas titipan yang beranggotakan 215 were 25 kas titipan with a member of 215 commercial kantor bank umum. banks office.

Bank Indonesia juga meningkatkan kegiatan edukasi Bank Indonesia also increased its educational to the publik mengenai ciri keaslian uang rupiah dan cara public about recognizing the authenticity of rupiah memperlakukan uang rupiah dengan baik. Hal ini currency and how to properly handle rupiah currency. terkait implementasi clean money policy. Kegiatan Those activities are related to the clean money edukasi dilakukan kepada aparat penegak hukum policy. Educational activities were provided for law (kepolisian, kejaksaan, Ditjen Bea Cukai) dan cash enforcement agencies (police, prosecutors offices, handlers. Media publikasinya semakin diperluas. Directorate General of Customs and Excise) and cash handlers. Publications were also expanded to include a broader range of media.

Sebelumnya, publikasi hanya melalui Iklan Layanan Previously, these publications were featured only in Masyarakat 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) di media the 3D (Dilihat/Look, Diraba/Feel, Diterawang/See elektronik, sosialisasi, dan training of trainers. Kini, through) public service advertisements in electronic Bank Indonesia juga memanfaatkan media sosial media, awareness raising and training of trainers. (Youtube, Twitter, Facebook) dan pergelaran kesenian Now, Bank Indonesia also makes use of social media tradisional di beberapa daerah, serta melalui media (YouTube, Twitter, Facebook) and holds traditional pendidikan. arts performances in some regions, in addition to educational media.

Untuk memberantas peredaran uang palsu, Bank To eradicate circulation of counterfeit money, Bank Indonesia mendukung tugas Kepolisian Republik Indonesia supports the work of the Indonesian Indonesia melalui training of trainers secara reguler Police through regular training of trainers sessions kepada penyidik, pemanfaatan laboratorium Bank for detectives, use of laboratory facilities and the Indonesia Counterfeit Analysis Centre (BI-CAC) Bank Indonesia Counterfeit Analysis Centre (BI-CAC) untuk analisis data uang palsu. Dukungan lain for analysis of data on counterfeit money. In other berupa pemberian keterangan ahli dalam kasus support, Bank Indonesia provided expert testimony in tindak pidana pemalsuan uang. Selain itu, Bank cases involving counterfeiting crimes. Bank Indonesia Indonesia berkoordinasi dengan Badan Koordinasi also coordinates anti-counterfeiting measures with the Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) dalam Coordinating Agency for Eradication of Counterfeit pemberantasan uang rupiah palsu. Money (Botasupal).

Menggerakkan Sektor Riil dan UMKM Mobilizing the Real Sector and MSMEs Di tengah tekanan perekonomian selama 2013, sektor Amid the economic pressures of 2013, the real sector riil tetap tumbuh.Salah satu pelaku ekonomi yang turut continued to grow. One of the economic agent that menggerakkan kinerja sektor riil adalah usaha mikro, drives real sector performance was micro, small and kecil dan menengah (UMKM). Dengan realisasi kredit medium enterprises (MSMEs). With lending amounted mencapai Rp608,8 triliun atau meningkat 15,7% to Rp608.8 trillion, up 15.7% over the previous year, dari tahun sebelumnya, kinerja UMKM tidak dapat MSMEs performance cannot be taken lightly. dipandang sebelah mata.

3 Kas Titipan adalah Kegiatan penyediaan uang rupiah milik Bank Indonesia yang 3 Kas Titipan is the activity of entrusting rupiah currency belonging to Bank dititipkan kepada kepada salah satu bank untuk mencukupi persediaan kas Indonesia in the safekeeping of a bank to ensure that banks have sufficient bank-bank dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu wilayah/ stocks of cash to meet the needs of the public in a particular area. daerah tertentu.

77 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Peranan strategis UMKM dalam perekonomian The strategic role of MSMEs in the national economy nasional terlihat dari sumbangannya kepada PDB is evident in their 57.9% contribution to Indonesia’s Indonesia sebesar 57,9%. Namun, masih banyak GDP. However, there were still many problems, such masalah mengadang, antara lain rendahnya kapasitas as MSMEs low capacity. Bank Indonesia is working UMKM. Bank Indonesia pun berusaha untuk to build MSME capacity through giving technical meningkatkan kapasitas UMKM melalui pemberian assistance, research, providing information and bantuan teknis, penelitian, penyediaan informasi, dan facilitation. fasilitasi.

Untuk meningkatkan kapabilitas dan eligibilitas To increase MSME capability and improve their UMKM, pada 2013, Bank Indonesia telah melakukan eligibility, Bank Indonesia conducted a number of berbagai penelitian terkait UMKM, di antaranya MSME-related research activities in 2013, including penelitian model kredit (lending model). Penelitian a study of lending models. This research is aimed itu bertujuan untuk menyediakan informasi bagi to provide information for banks, investors and perbankan, investor, dan wirausahawan mengenai entrepreneurs on MSME commodities that offer viable komoditas UMKM yang layak dibiayai dan opportunities for lending and development. The results dikembangkan.Hasil penelitian disajikan dalam website of this research are published on Bank Indonesia Bank Indonesia agar mudah diakses oleh masyarakat. website for ease of access by the public. For example, Contohnya, hasil penelitian komoditas produk jenis research findings on commodities in the leading usaha unggulan (KPJU) telah dimanfaatkan oleh lines of business have been used by the Ministry of Kementerian Dalam Negeri. Domestic Affairs.

Bank Indonesia juga bermitra dengan berbagai Bank Indonesia also partners with other parties pihak dalam pengembangan UMKM dan sektor riil. in development of MSMEs and the real sector. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian dilakukan Collaboration with the Ministry of Agriculture has melalui pembentukan asuransi pertanian. Sementara been implemented through establishment of an dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Bank agricultural insurance scheme. Working with the Indonesia menjembatani terbentuknya lembaga Ministry of Cooperatives and SMEs, Bank Indonesia konsultan UKM. Bank Indonesia juga mendukung provided facilitation for establishment of an SME program minapolitan yang dicanangkan Kementerian consulting agency. Bank Indonesia also supports the Kelautan dan Perikanan, dan tak kalah pentingnya, Minapolitan programme launched by the Ministry of Bank Indonesia bersama Badan Pertanahan Nasional Marine Affairs and Fisheries, and no less importantly, sepakat mendorong program sertifikasi tanah milik Bank Indonesia and the National Land Agency have pengusaha UKM. Program sertifikasi ini juga telah reached agreement on promoting a programme for ditindaklanjuti oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia issuing titles for land owned by micro and small- di Medan dan Surabaya. scale entrepreneurs. The land titling programme has also been carried forward by the Bank Indonesia Representative Offices in Medan and Surabaya.

Melalui kantor perwakilannya, Bank Indonesia juga Working through its representative offices, Bank bekerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah, Indonesia collaborates with a number of regional antara lain Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, governments, including the provincial governments of Pemprov Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Jakarta and and the regency governments (Pemkab) Ciamis-Jawa Barat, Pemkab Palangkaraya- of Ciamis in , Palangkaraya in Tengah, Pemkab Tanah Datar-Sumatera Kalimantan, Tanah Datar in , OKU Barat, Pemkab OKU Timur-Sumatera Selatan, dan Timur in and Maros in . Pemkab Maros-Sulawesi Selatan. Bank Indonesia juga Bank Indonesia also partners with the Institute for bermitra dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Assessment of Agricultural Technology (BPTP), as well (BPTP, berbagai universitas, akademisi, perusahaan, as with various universities, academics, companies, koperasi, dan Dinas terkait. cooperatives and relevant regional government line offices.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 78 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

miliarSalah satu US$ pelaku ekonomi yang US$turut billion menggerakkan kinerja sektor riil adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

One of the economic agent that helped drive the performance of real sector is micro, small and medium enterprises (MSMEs).

Bank Indonesia mengembangkan 61 klaster komoditas pangan, terdiri dari 32 klaster pertanian, 10 klaster peternakan, dan 19 klaster perikanan.

Bank Indonesia developed 61 clusters of food commodities, which is consisted of 32 agricultural clusters, 10 livestock clusters, and 19 fisheries clusters.

79 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 80 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Pada tataran praktis, pengembangan UMKM dilakukan At the practical level, Bank Indonesia is involved oleh Bank Indonesia melalui kegiatan fasilitasi dalam in MSME development through facilitating the bentuk pengembangan berbagai klaster. Klaster development of a range of clusters. The clusters are dirancang secara nasional maupun disesuaikan dengan planned nationally and adapted to the characteristics karakteristik masing-masing daerah, khususnya of each regions, especially commodities that untuk komoditas yang berkontribusi besar dalam contributed the most to control inflation. pengendalian inflasi.

Untuk mendukung kesinambungan ketersediaan To support food sustainability, Bank Indonesia has pangan, Bank Indonesia mengembangkan developed food resilience clusters. It was a response klaster ketahanan pangan. Hal itu terkait adanya to the rising level of food or horticultural imports kecenderungan peningkatan impor produk ketahanan and aligned to the Government’s food resilience pangan atau hortikultura dan sejalan dengan program programme. The development of clusters focused on ketahanan pangan pemerintah, pengembangan klaster five commodities namely shallots, chilli peppers, beef, difokuskan pada lima komoditas yaitu bawang merah, paddy rice, and garlic. cabai, sapi, padi, dan bawang putih.

Melalui pengembangan klaster yang bersifat mass, Through clusters development in a mass, sustain, and sustain, dan sufficient, Bank Indonesia saat ini sufficient manner, Bank Indonesia currently develops mengembangkan 61 klaster komoditas pangan. Klaster 61 food commodity clusters. These clusters are itu yang terdiri atas 32 klaster pertanian, 10 klaster consisted of 32 agriculture cluster, 10 livestock cluster peternakan, dan 19 klaster perikanan. Semua itu and 19 fisheries cluster. All were developed by Bank dikembangkan oleh kantor pusat Bank Indonesia dan Indonesia Head Office and 38 Bank Indonesia Regional 38 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah. Offices.

Dalam program klaster tersebut, Bank Indonesia Under the cluster programme, Bank Indonesia provides memberikan pendampingan pada aspek sistem mentoring in production systems, cluster management, produksi, manajemen klaster, fasilitas pemasaran, dan marketing facilities and financing. In developing fasilitas pembiayaan. Melalui pengembangan klaster, clusters, Bank Indonesia seeks to expand market access Bank Indonesia berupaya agar akses pasar terhadap for MSME products, among others by shortening the komoditas UMKM semakin luas, antara lain dengan supply chain that contributes to increased prices. memperpendek rantai pemasaran yang berkontribusi terhadap peningkatan harga.

Upaya lainnya, Bank Indonesia mendorong In other efforts, Bank Indonesia promotes the pengembangan infrastruktur keuangan pendukung development of supporting financial infrastructure agar UMKM dapat dibiayai oleh bank. Pada 2013, Bank to enable MSMEs to obtain bank financing. During Indonesia bekerja sama dengan perusahaan asuransi 2013, Bank Indonesia collaborated with insurance meluncurkan skema asuransi ternak sapi. Skema ini companies in the launching of a livestock insurance bertujuan untuk memitigasi risiko terhadap kematian scheme. This scheme aims to mitigate the considerable ternak sapi yang cukup tinggi.Adanya skema tersebut risk of death in cattle raised as livestock. This scheme is diharapkan dapat mendorong peningkatan akses kepada expected to improve access to sources of financing in sumber pembiayaan di sektor pertanian khususnya the agricultural sector, and particularly in the livestock peternakan. industry.

Selanjutnya, Bank Indonesia mendorong In other activities, Bank Indonesia extended support pengembangan pemeringkatan kredit UMKM (credit for the development of credit rating for MSMEs. rating). Langkah ini telah diujicobakan (pilot project) This rating system has been tested in a pilot project kepada 58 usaha menengah di 4 wilayah yaitu Jakarta, involving 58 medium-sized enterprises in four regions: Bogor, Bekasi, dan Semarang. Kegiatan ujicoba Jakarta, Bogor, Bekasi and Semarang. Pilot testing was dilakukan bekerjasama dengan tiga bank dan empat conducted in collaboration with three banks and four lembaga pemeringkat. rating agencies.

81 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Menjalin Kemitraan, Mendorong Roda Perekonomian Establishing Partnerships, Turning the Economic Wheel

Bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Working together with the Ministry of Agriculture Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia mendorong and the Ministry of Cooperatives and MSMEs, Bank pengembangan ekonomi daerah melalui peningkatan Indonesia promotes local economic development kinerja UMKM khususnya klaster bawang merah di by increasing MSMEs performance especially shallot Kabupaten Cirebon.Upaya ini juga sejalan dengan cluster in the Cirebon Regency. This effort is also tugas Bank Indonesia dalam menjaga laju inflasi.Tidak aligned to Bank Indonesia duties in managing the rate hanya melalui suku bunga, untuk mencegah gejolak of inflation. Bank Indonesia is not relying solely on harga pangan yang tidak wajar, Bank Indonesia turut interest rates to curb excessive volatility in food prices, mendorong pemberdayaan sentra-sentra produksi but also engaged in the empowerment of leading food pangan unggulan di daerah. production centres in the regions.

Selain menjadi produk unggulan di wilayah Cirebon, While shallots are the principal crop in the Cirebon pemilihan bawang merah karena komoditas ini area, they were selected because of their importance merupakan salah satu produk pertanian strategis as a strategic agricultural crop that contribute to yang ikut memicu tekanan inflasi. Lewat program inflationary pressure. Under this programme, the ini, kelembagaan koperasi bawang merah diperkuat institutional cooperatives of shallot were strengthened melalui pelatihan kepemimpinan dan motivasi untuk through leadership and motivational training for pengurus koperasi. cooperative administrators.

Penguatan juga dilakukan melalui pendampingan, Development has also involved mentoring, focus pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) klaster group discussions (FGDs) for the shallot clusters to bawang merah untuk pembahasan rencana discuss plans for area expansion and mentoring at perluasaan area, dan teknis pendampingan.Ada a technical level. Cooperatives were analysed in a pula studi banding antarkoperasi dan pengiriman comparative study and cooperative managers were manajer koperasi dalam simposium nasional assigned to attend a national symposium to improve guna meningkatkan kualitas SDM. Di samping human resources quality. In addition, the organisational itu, penguatan kelembagaan pelaku UMKM yang development for MSME actors succeeded in dilakukan telah berhasil membentuk Dewan Bawang establishing the National Shallots Council (DEBNAS) in Merah Nasional (DEBNAS) melalui Musyawarah a National Consultation, envisaged as a forum for all Nasional yang bertujuan sebagai organisasi untuk stakeholders in the shallots business. mewadahi seluruh pemangku kepentingan yang memiliki keterkaitan dengan komoditas bawang merah.

Kapasitas petani pun ditingkatkan, melalui penyediaan The farmer’s capacity was also increased through tenaga pendampingan.Penguatan produksi ditempuh providing mentoring. Production gains were achieved

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 82 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

melalui perubahan pola penyimpanan pasca panen, through changes in post-harvest storage, involving yakni dari gudang konvensional ke cold storage. a changeover from conventional warehouses to cold Perubahan pola ini untuk memperpanjang umur storage. This change was made to prolong the shelf simpanan bawang, dari maksimal 3 bulan menjadi 4 life of shallots from previously a maximum of three s.d 6 bulan.Selain itu, perubahan pola penyimpanan itu month to 4-6 months. This change in storage also juga mengurangi tingkat penyusutan dari semula 35% reduced shrinkage from previously 35% to 10%-15%. menjadi 10 s.d 15%.

Pembangunan cold storage di Cirebon merupakan The construction of cold storage in Cirebon is one of salah satu pilot project pemerintah. Selanjutnya, government pilot project. Similar facilities are to be hal serupa akan dikembangkan di 14 titik daerah developed in 14 shallot-growing areas throughout penghasil bawang merah di seluruh Indonesia sebagai Indonesia in an effort to safeguard domestic stocks of upaya menjaga stok bawang dalam negeri. shallots.

Bersama beberapa pihak, Bank Indonesia juga In collaboration with other parties, Bank Indonesia menyediakan informasi berkaitan dengan standardisasi also provides information on the standardised use of penggunaan cold storage melalui penelitian dan cold storage through research and application of Good penerapan Good Agriculture Process (GAP).Langkah Agriculture Processes (GAP). This measure can improve ini dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas productivity and market expansion. Bank Indonesia pasar. Bank Indonesia juga memberikan bantuan also gives assistance in the production facilities and sarana dan prasarana produksi seperti pompa air, infrastructure such as water pumps, hand tractors, hand tractor, soil tester, fertilizer mixer, dan mesin fertiliser mixers and rotator machines, as well as in rotator, serta penangkaran benih bawang melalui cultivation of shallot seeds under Bank Indonesia Program Sosial Bank Indonesia. Ketersediaan sarana Social Programme. The availability of the facility and dan prasarana tersebut dipandang penting untuk infrastructure is deemed vital to improve the the meningkatkan kualitas dan kuantitas bawang merah quality and quantity of shallots cultivated by farmers. hasil budidaya petani.

Dalam perkembangannya, bantuan sarana, prasarana In time, the facilities, production infrastructure, produksi, pelatihan, dan pendampingan yang diberikan training, and mentoring provided by Bank Indonesia Bank Indonesia telah menciptakan nilai tambah created economic added value generated by farmers ekonomi yang berasal dari pelaku klaster bawang in the shallots cluster. The success in developing the merah.Keberhasilan pengembangan klaster bawang shallots cluster in Cirebon area has also been adopted merah di wilayah Cirebon ini juga diadopsi pada as a model for developing clusters in other regions, pengembangan klaster di wilayah lain seperti Riau. such as Riau.

83 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Hasil uji coba menunjukkan adanya kesesuaian The trial results pointed that there is a correlation dari penilaian yang dilakukan oleh lembaga between evaluations by rating agencies and credit pemeringkat dengan penilaian kredit yang dilakukan assessment by banks. This indicates that the MSME oleh bank.Hal ini mengindikasikan bahwa metode credit rating method can be used as an additional pemeringkatan kredit UMKM dapat digunakan information for credit analysis by banks. MSME credit sebagai tambahan informasi dalam analisis kredit oleh ratings will assist banks in identifying MSMEs with bank. Pemeringkatan kredit UMKM akan membantu the potential for financing. The ratings thus offer a bank dalam mengidentifikasi UMKM potensial untuk solution for closing the information gap between the dibiayai. Langkah ini dapat menjadi solusi dalam banking system and MSMEs. mengatasi kesenjangan informasi antara perbankan dan UMKM.

Bank Indonesia juga memberikan perhatian lebih Bank Indonesia also devoted greater attention kepada para pelaku usaha. Sejalan dengan program to entreprenuers. In line with the National Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang Entrepreneurship Movement (GKN) launched on 2 dicanangkan pada 2 Februari 2012, Bank Indonesia February 2012, Bank Indonesia instituted the Creation menggulirkan program Penciptaan Wirausaha Baru. of New Entrepreneur programme. The programme is Program ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa envisioned to grow a spirit of entrepreneurship in the kewirausahaan bagi generasi muda. young generation.

Melalui program tersebut, generasi muda Through the programme, young people acquire mendapatkan pengetahuan dan keterampilan agar the knowledge and skills to run their enterprises. mampu menjalankan usahanya. Program tersebut This programme has been implemented in Jakarta dilaksanakan di Jakarta dan tujuh kota besar yakni and seven other major cities: Surabaya, Bandung, Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang, and Palembang, dan Yogyakarta. Yogyakarta.

Program Penciptaan Wirausaha Baru dilaksanakan The Creation of New Entrepreneur programme is melalui serangkaian tahapan, mulai dari proses implemented in a series of stages beginning with seleksi, pelatihan kewirausahaan, dan magang yang a selection process, entrepreneurship training and dilanjutkan dengan penyusunan bussines plan sesuai apprenticeships followed by the development of bidang usaha yang diminati. Peserta mendapatkan business plans tailored to the desired line of business. seed capital yang bersumber dari PSBI. Participants were provided with seed capital from Bank Indonesia Social Programme (PSBI).

Pada 2013, program Penciptaan Wirausaha Baru In 2013, the Creation of New Entrepreneur programme ditindaklanjuti secara komersial menjadi sebuah embrio was taken forward commercially to become a business bisnis melalui program pendampingan yang intensif. embryo under an intensive mentoring programme. Bank Indonesia mengembangkan sebuah Program Bank Indonesia developed an Entrepreneurship Pendampingan Kewirausahaan sebagai kelanjutan Mentoring Programme as an extension of the New Program Penciptaan Wirausaha Baru. Entrepreneur Creation Programme.

Sebagai langkah awal, Bank Indonesia melaksanakan As an initial step, Bank Indonesia held a Processed Chilli Kompetisi Cabai Olahan Anak Negeri. Selain Pepper National Competition. Other than encouraging mendorong penciptaan wirausaha baru, kompetisi the creation of new entrepreneurs, the competition ini mendorong diversifikasi pola konsumsi terhadap promoted diversification in the consumption patterns komoditas yang mempengaruhi inflasi, khususnya of commodities affecting inflation, in particular chilli cabai. Sebanyak 20 orang finalis dari 75 peserta peppers. Twenty finalists out of 75 participants were diberikan pelatihan intensif untuk kewirausahaan given intensive entrepreneurship training. (entrepreneurship).

Selain berpeluang menjadi mitra pasar modern, Besides gaining opportunity to become partners in pemenang kompetisi mendapatkan hadiah uang modern markets, winners also received cash prizes tunai yang penganugerahannya dilakukan pada saat presented at the opening of Global Entrepreneurship pembukaan Global Entrepreneurship Week (GEW) Week (GEW) 2013 at Bank Indonesia. GEW is an

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 84 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Mendekatkan Perekonomian Indonesia ke Mancanegara Bringing the Indonesian Economy to the World

Missouri

Saat ini, Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara The United States is currently the third largest investor investor terbesar ketiga bagi Indonesia dengan nilai in Indonesia with a total investment value of 1.3 investasi 1,3 miliar Dolar AS. Meski demikian, peluang billion US dollars. Even so, opportunities for other bagi para investor lain masih terbuka lebar. Untuk investors remain wide open. Therefore Bank Indonesia itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di New York, Representative Office in New York provided facilitation memfasilitasi promosi ekonomi Indonesia di Saint for the promotion of the Indonesian economy in Saint Louis, Missouri. Kegiatan yang berlangsung pada Louis, Missouri. The event held on 12 September 2013 12 September 2013 ini bertajuk Invest in Remarkable featured the theme Invest in Remarkable Indonesia. Indonesia.

Promosi tersebut merupakan kerja sama Kantor The promotion represented a collaborative effort by Perwakilan Bank Indonesia New York dengan Konsulat the Bank Indonesia New York Representative Office Jendral RI di Chicago yang membawahi Missouri, together with the Indonesian Consulate-General Kantor Menko Perekonomian, dan Kementerian in Chicago in charge of Missouri, the Coordinating Perindustrian. Kegiatan itu diikuti sekitar 30 Minister for Economic Affairs and the Ministry of perusahaan di Missouri yang bergerak di sektor Industry. The event was attended by 30 companies in manufaktur, energi, pertambangan, dan keuangan. Missouri in the field of manufacturing, energy, mining and finance.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank At this opportunity, the Head of Bank Indonesia Indonesia di New York meyakinkan para peserta Representative Office in New York spoke convincingly bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini berdaya to participants that the current Indonesian economy is tahan dan menjanjikan sebagai tujuan investasi. Para resilient and promising as an investment destination. peserta mendapatkan pemaparan berbagai indikator The participants were presented with various makro ekonomi Indonesia dan serangkaian kebijakan Indonesia’s macroeconomic indicators and a series of Pemerintah dan Bank Indonesia untuk merespons Government and Bank Indonesia policies in response to dinamika ekonomi global. changes in the global economy.

85 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat yang Indonesia’s economic fundamentals remain strong, ditopang oleh kebijakan makroekonomi yang sehat. supported by sound macroeconomic policy. Moreover Pengendalian moneter pun, tidak lagi mengandalkan monetary control no longer rely on conventional policy. kebijakan konvensional. Bank Indonesia telah Bank Indonesia has applied a monetary policy mix menerapkan bauran kebijakan moneter, baik melalui through interest rates, macroprudential, and policy suku bunga, makroprudensial, maupun koordinasi coordination with the Government. kebijakan dengan Pemerintah.

Sektor fiskal Indonesia masih memberikan ruang Indonesia’s fiscal sector can still afford plenty of room ekspansi yang longgar dengan capaian defisit di for expansion, having maintained a deficit at less bawah 3% dan rasio utang di bawah 24%. Sektor than 3% and kept the debt ratio below 24%. The perbankan menunjukkan rasio kecukupan modal rata- banking sector has an average capital adequacy ratio rata mencapai 17%. Inflasi juga terkendali, terutama of 17%. Inflation was also under control, particularly setelah digalakkan koordinasi solid antara pemerintah since the concerted efforts to build solid coordination dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi. between the Government and Bank Indonesia through Indonesia diyakini dapat mengatasi permasalahan the Inflation Control Team. It was strongly believed ekonomi yang ada dan membawa prospek ekonomi that Indonesia can overcome the existing economic yang lebih cerah di masa datang. problems and bring a brighter economic outlook in the future.

Dalam perbincangan hangat, para peserta berpendapat In a lively conversation, participants voiced their ekonomi Indonesia memang terlihat masih opinions that the Indonesian economy seemed to menjanjikan. Menurut mereka, Indonesia berpotensi look promising. From their perspective, Indonesia has menjadi salah satu kekuatan terbesar ekonomi dunia the potential to become one of the leading global dalam 15-30 tahun mendatang. economic powerhouse in the coming 15-30 years.

Mereka menyatakan minat untuk berinvestasi, They expressed an interest to invest, particularly in terutama di sektor energi, transportasi, telekomunikasi, the energy, transportation, telecommunications and dan keuangan. Sebagai negara kepulauan dengan financial sectors. As an archipelago nation with a large proporsi jumlah penduduk usia produktif yang besar, share of the population in productive age, Indonesia Indonesia dinilai memiliki potensi tinggi sebagai is deemed to have vast potential as an investment tujuan investasi. Terlebih ekonomi Indonesia ditopang destination. Furthermore, the Indonesian economy daya beli dan kebutuhan transaksi keuangan yang is supported by purchasing power and demand for diperkirakan akan terus meningkat. financial transactions that is forecasted to maintain steady growth.

Kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin bagi Similar events are routinely scheduled by Bank kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri. Indonesia’s overseas representative offices. The Keberadaan kantor perwakilan tersebut diharapkan presence of those representative offices is expected dapat terus menjadi salah satu garis depan pendukung to continue as one of the front line in supporting program promosi investasi dan perdagangan Indonesia Indonesia’s investment and trade promotion di mancanegara. programmes in the world.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 86 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

2013 di Bank Indonesia.GEW ini merupakan ajang international entrepreneurship platform for promoting entrepreneurship internasional untuk mengenalkan entrepreneurship to youth. Young people participating entrepreneurship kepada kaum muda yang merupakan in the Bank Indonesia entrepreneurship programme bagian dari program kewirausahaan Bank Indonesia were among the finalists in the national chilli paste termasuk finalis kompetisi sambal nasional. competition.

Akhirnya, Program Penciptaan Wirausaha Baru The Creation of New Entrepreneur Programme is diharapkan dapat membuka akses terhadap produk ultimately expected to open access to banking or non- dan jasa layanan bank atau non-bank melalui banking products and services through credit loans for pinjaman kredit untuk pengembangan usaha ekonomi. business development. The programme is envisioned to Program ini diharapkan mampu mendukung visi-misi support the Government vision and mission in realizing pemerintah dalam mewujudkan kemandirian bangsa national self-sufficiency through job creation and melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan empowerment of small and medium enterprises in the usaha kecil dan menengah yang bernafaskan spirit of entrepreneurship. semangat kewirausahaan.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengembangan In appreciation of MSME development, Bank Indonesia UMKM, Bank Indonesia juga menggelar kegiatan also hosted an event “Appreciation of MSME Clusters “Apresiasi Klaster UMKM dan Diseminasi Pola and Dissemination of MSME Lending Scheme.” In Pembiayaan UMKM”. Selain sebagai wadah apresiasi, addition to extending appreciation, the event also kegiatan ini menjadi ajang berbagai kiat sukses featured presentations for successful development pengembangan klaster UMKM. Beberapa klaster yang of MSME clusters. Several clusters that shared their tampil berbagi kiat sukses adalah klaster cabai binaan tips for success were the chilli pepper cluster by Kantor Perwakilan Bank Indonesia Makassar, klaster Bank Indonesia Regional Office Makassar, arabica kopi arabika binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia coffee cluster by Bank Indonesia Regional Office , Bali, klaster ikan teri binaan Kantor Perwakilan Bank anchovies cluster Bank Indonesia Regional Office Indonesia Lampung, klaster sapi binaan Kantor Lampung, cattle cluster by Bank Indonesia Regional Perwakilan Bank IndonesiaSemarang, dan klaster padi Office Semarang and rice paddy cluster by Bank binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Medan. Indonesia Regional Office Medan.

Memperkuat Kerjasama Internasional Strengthening International Cooperation Krisis global telah berlangsung lebih dari lima tahun. The global crisis has persisted more than five years. Hingga 2013, kerjasama internasional masih terfokus Until 2013, international cooperation maintained focus pada koordinasi kebijakan untuk pemulihan ekonomi on policy coordination for global economic recovery. global. Pertumbuhan ekonomi negara maju masih Economic growth in advanced countries, while still tetap lemah meski sudah membaik. Sebaliknya, weak, has showed improvement. In contrast, emerging negara-negara Emerging Market yang sebelumnya market nations that previously had been the power of menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global global economy growth, faltered and even presented justru melemah, bahkan risiko ketidakstabilan mounting risks of instability. meningkat.

Dalam kondisi demikian, Indonesia dengan ekonomi Under these conditions, Indonesia as an open economy terbuka berkepentingan dengan kerjasama has important stakes in international cooperation and internasional dan terus berperan aktif dalam banyak plays an active role in many international forums. Even forum internasional. Terlebih lagi, inisiatif penting more, the important initiatives from G-20 forum for dari forum G-20 untuk penyeimbangan (rebalancing) rebalancing of the balance of payments and processes neraca pembayaran maupun proses pertumbuhan affecting growth on the international level have had antarnegara justru menimbulkan efek samping kurang adverse side effects for emerging market economies. menguntungkan bagi negara emerging. Di sejumlah In some emerging market countries, rising domestic negara Emerging Market, peningkatan permintaan demand has in fact been accompanied by deterioration domestik ternyata disertai pemburukan neraca in the balance of trade. perdagangan.

87 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Sistem keuangan dunia yang masih belum pulih The ongoing recovery of the world financial system menjadi masalah. Pelaku pasar cenderung melindungi still present an issue in itself. Market players tend to dirinya dari risiko sekecil apapun. Akibatnya, protect themselves from all risks, no matter how small. pemburukan indikator eksternal dari negara emerging Consequently, any downturn in the external indicators dipersepsikan sebagai sebuah risiko pemburukan of emerging market nations has been perceived as fundamental yang harus dihindari. Sebuah kejutan a risk of deterioration in fundamentals that must seperti normalisasi kebijakan moneter Amerika be averted. A shock such as the normalisation of Serikat diikuti oleh perilaku pasar yang berlebihan. United States monetary policy have been followed Sejumlah dana keluar dari emerging dan menyisakan by excessive market reaction. As a result, funds flow pemburukan indikator pasar keuangan yang dalam. out of emerging markets and leaving behind sharply deteriorating financial market indicators.

Masing-masing negara pun melihat persoalan dalam Every country perceived the issues in different contexts. konteks berbeda. Respons kebijakan internasional International policy responses by advanced and negara maju dan emerging memiliki fokus berbeda. emerging markets countries were focused differently. Alhasil, perbedaan kepentingan selalu mewarnai politik As a result, the international politics has been internasional. Kebijakan internasional sebuah negara constantly affected by the various interests. A country’s selalu mengedepankan kepentingan nasional masing- international policy will always promotes the interests masing. of its nation.

Terkait hal ini, fokus kebijakan internasional Bank In this regard, the focus of Bank Indonesia’s Indonesia adalah menjaga kestabilan ekonomi dan international policy is to maintain Indonesia’s economic keuangan Indonesia. Di banyak forum multilateral and financial stability. In many multilateral forums, seperti Kelompok 20 Negara (G-20) dan Dana Moneter such as the G-20 and the International Monetary Fund Internasional (IMF), Bank Indonesia menyuarakan (IMF), Bank Indonesia spoke out on interests related to kepentingan terkait isu rebalancing. Bank Indonesia rebalancing issues. Bank Indonesia has been an active aktif mengikuti berbagai diskusi kebijakan, baik di participant in various policy discussions in regional tingkat regional seperti ASEAN, ASEAN+3, dan EMEAP forums, such as in the ASEAN, ASEAN+3 and EMEAP, maupun multilateral untuk memitigasi risiko global. and at the multilateral level to mitigate global risks.

Sebagai anggota G-20, Indonesia ikut berkontribusi As a member of the G-20, Indonesia has been dalam penanganan krisis global dengan menempatkan contributing to the resolution of the global crisis dananya ke IMF. Bank Indonesia akan menempatkan by placing funds in the IMF. Bank Indonesia will dananya dalam surat berharga IMF sebagai dana place funds in IMF securities as reserves funds for cadangan penanganan krisis. Dana itu tetap berlaku crisis resolution. These funds are accounted for sebagai cadangan devisa Indonesia. Komitmen as Indonesia’s foreign reserve. This commitment tersebut merupakan kontribusi Indonesia sesuai represents Indonesia’s contribution under the dengan kesepakatan pertemuan para pemimpin agreement reached by the leaders of the G-20 negara-negara G-20 di Los Cabos, Meksiko. countries at the summit in Los Cabos, Mexico.

Dalam pertemuan di Rusia pada 19-20 Juli 2013, At the summit in Russia on 19-20 July 2013, G-20 para pemimpin G-20 menyepakati berbagai upaya leaders agreed on various measures to promote pemulihan ekonomi global.Delegasi Indonesia global economic recovery. The Indonesian delegation menyuarakan pentingnya reformasi tata kelola IMF highlighted the importance of reform in IMF guna meningkatkan legitimasi, kredibilitas, dan governance to improve the legitimacy, credibility and efektivitas lembaga itu dalam pencegahan dan effectiveness of the institution in crisis prevention and penanggulangan krisis. resolution.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 88 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Pertemuan tersebut juga membahas isu kerjasama This meeting also discussed issues of regional financial keuangan regional dan isu penguatan pengelolaan collaboration and issues of strengthening debt utang. Salah satu diskusi penting pada 2013 adalah management. One of the key discussions of 2013 tentang dampak destabilisasi dari aliran modal dan concerned the impact of destabilisation of capital flows bagaimana memperkuat capital flows management and how to strengthen capital flows management (CFM) untuk menjaga ketahanan ekonomi. Bentuk (CFM) in order to safeguard economic resilience. A nyata kerjasama yang lebih langsung adalah upaya more immediate form of cooperation involves efforts memperkuat jaring pengaman keuangan internasional for strengthening the international financial safety net (international financial safety net/IFSN), baik pada level (IFSN) at the global, regional and bilateral level. global, regional, maupun bilateral.

Dalam konteks bilateral, Bank Indonesia menjalin In a bilateral context, Bank Indonesia establish kerjasama bilateral swap arrangement (BSA) dan cooperation of bilateral swap arrangements (BSAs) and bilateral currency swap arrangement (BCSA) dengan bilateral currency swap arrangements (BSCAs) with the negara Plus-3 (Jepang, China, dan Korea). IFSN Plus-3 countries (Japan, China and Korea). The IFSN berfungsi sebagai second line of defense untuk functions as a second line of defence in bolstering a memperkuat cadangan devisa sebuah negara. nation’s foreign reserves.

Selain itu, kebijakan internasional Bank Indonesia Other than that, Bank Indonesia international policies juga dilakukan melalui saluran Investor Relation Unit are also carried out through the Investor Relations Unit (IRU). Hal ini untuk menjaga persepsi positif investor (IRU). This is to maintain positive perceptions among asing dan lembaga pemeringkat terhadap kondisi foreign investors and rating agencies of the condition fundamental ekonomi Indonesia dan prospek di of Indonesia’s economic fundamentals and outlook. masa depan. Upaya aktif untuk menjalin kerjasama Active efforts to build international cooperation internasional juga dilakukan oleh Kantor Perwakilan are also pursued by Bank Indonesia’s overseas Bank Indonesia di luar negeri, sebagai garda terdepan representative offices, which serve as the front line and dan corong kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah. channel for Bank Indonesia and government policies.

Menata Organisasi dan Mengelola Kinerja Restructuring Organisation and Managing Dukungan kapabilitas internal memainkan peran Performance penting dalam pencapaian kinerja Bank Indonesia Internal capabilities support played a vital role in Bank selama 2013. Melalui berbagai fungsi pendukungnya, Indonesia’s performance achievements during 2013. manajemen internal Bank Indonesia diarahkan agar The internal management at Bank Indonesia is geared dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok Bank to support Bank Indonesia implementation of main Indonesia, mengakselerasikan pencapaian sasaran tasks, accelerate the achievement of strategic goals strategis, dan memastikan terwujudnya tata kelola and ensure good organisational governance. organisasi yang baik.

89 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Komposisi Pegawai Bank Indonesia Bank Indonesia’s Employees Composition

Berdasarkan Jenjang Pendidikan Based on Level of Education 1.08%

23.46% 21.91%

S3 Doctorate

S2 Magister

S1 Bachelor 53.55% >S1 Diploma

Berdasarkan Gender By Gender

33.18%

66.82% Wanita Female Pria Male

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 90 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Kebijakan strategis di bidang manajemen intern The strategic policy in internal management is to adalah penyempurnaan organisasi Bank Indonesia revamp Bank Indonesia organisation and build human dan penguatan kompetensi SDM untuk merespon resources competency to respond the challenges tantangan tugas baru. Pengalihan tugas pengaturan of new duties. The handover of bank regulation dan pengawasan bank ke OJK maupun peran Bank and supervision functions to the FSA (OJK) and Indonesia di bidang moneter, makroprudensial, Bank Indonesia role in monetary management, dan sistem pembayaran memerlukan dukungan macroprudential policies and the payment system kelembagaan yang sesuai. Untuk itu, Bank Indonesia require relevant institutional support. Therefore, Bank telah mengimplementasikan perubahan Struktur Indonesia has implemented changes to the High Level Organisasi Level Atas (SOLA). Sebagai persiapan Organisational Structure (SOLA). In preparation for the organisasi yang baru, Bank Indonesia melakukan new organisation, Bank Indonesia reorganized its units reorganisasi satuan kerja, baik di Kantor Pusat maupun at the Head Office and Regional Offices. Related to the di Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPw-DN). Terkait transfer of bank regulation and supervision functions pengalihan fungsi pengaturan dan pengawasan to the FSA (OJK), Bank Indonesia reorganised its bank ke OJK, Bank Indonesia mereorganisasi satuan banking units at the Head Office and Regional Offices. kerja kompartemen perbankan di Kantor Pusat dan This reorganisation was tailored to the needs of the Perwakilan Dalam Negeri. Bentuk reorganisasi tersebut regulatory and supervisory functions of the FSA (OJK). disesuaikan dengan kebutuhan fungsi pengaturan dan Through the establishment of the mirroring units, the pengawasan yang akan dilaksanakan oleh OJK. Melalui transition process can run well and smooth. pembentukan satuan kerja bayangan (mirroring) tersebut, proses transisi pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Terkait pelaksanaan tugas dan kewenangan Regarding macroprudential duties and responsibilities, makroprudensial, Bank Indonesia melakukan Bank Indonesia has upgraded its functions in financial penguatan fungsi di bidang stabilitas sistem keuangan, system stability, macroprudential and financial inclusion makroprudensial, dan keuangan inklusif di Kantor at the Head Office. Bank Indonesia also reinforced Pusat. Untuk memperkuat bauran kebijakan, Bank the functions, core products and roles of the Regional Indonesia melakukan pula penguatan fungsi, produk Offices to strengthen the policy mix. Repositioning pokok dan peran KPw-DN. Reposisi peran KPwDN the role of Regional Offices following the handover of pasca-beralihnya fungsi pengawasan bank ke OJK bank supervision functions to the FSA (OJK) is focused difokuskan pada peran sebagai strategic advisor dalam on the role as strategic advisor in regional economic pengembangan perekonomian daerah. Di samping development. In addition, the Regional Offices are itu, KPwDN diarahkan menjadi center of excellence expected to become centres of excellence in economics di bidang perekonomian secara luas, termasuk dalam in a broad sense, including in initiating local sharia memprakarsai pengembangan ekonomi syariah di economic development. daerah.

Ke depan, rumah baru Bank Indonesia akan mengacu In the future, the new Bank Indonesia organisational pada cetak biru SOLA yang mulai diimplementasikan design will refer to the High Level Organisational 15 Mei 2013. Perubahan masif atas fungsi, tugas, Structure (SOLA) blueprint that had been implemented wewenang, sumber daya manusia, dan berbagai since 15 May 2013. Massive changes continue to faktor terkait terus dijalankan. Seluruh pegawai telah be implemented in functions, duties, authorities, berkomitmen untuk menghadapi berbagai perubahan human resources and related factors. All employees Bank Indonesia ke depan. are committed to deal with various changes to Bank Indonesia in the future.

91 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Desain rumah baru Bank Indonesia telah The new Bank Indonesia organisational design had mempertimbangkan dampak dari berbagai ketentuan taken into account the impact of various regulations mengenai tugas dan fungsi Bank Indonesia, governing the duties and functions of Bank Indonesia, khususnya di bidang pengaturan dan pengawasan most importantly in macroprudential regulation and makroprudensial. Ketentuan itu antara lain Undang- supervision. These legislative provisions include Act Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Number 21 of 2011 concerning the Financial Services Keuangan, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Authority, Act Number 3 of 2011 concerning Funds tentang Transfer Dana, dan Undang-undang Nomor Transfers and Act Number 7 of 2011 concerning 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Desain tersebut Currency. This design has also been made in juga mengantisipasi pengesahan sejumlah rancangan anticipation of a number of bills to be passed, such as undang-undang seperti RUU Jaring Pengaman Sektor the bill concerning the Financial Sector Safety Net and Keuangan (JPSK) dan Protokol Manajemen Krisis the Crisis Management Protocol. (PMK).

Implementasi SOLA tidak hanya sekadar menata The implementation of the High Level Organisation ulang organisasi Bank Indonesia, tetapi juga sumber Structure is not merely an organisational restructuring daya manusia (SDM)-nya. Diperlukan adanya of Bank Indonesia, but also its human resources. kesesuaian kompetensi dan perilaku dengan pekerjaan Competence and behaviour needs to be aligned to the yang akan dilakukan. Oleh karenanya, program work plan. Therefore, the organisational restructuring penataan organisasi diikuti dengan pemenuhan dan programme will be followed by acquiring and pengembangan kualitas SDM. Selain itu, dilakukan developing the quality of human resources. In addition, pula Program Penyelerasan Kultur untuk mengawal Cultural Alignment Programme is instigated to pave perubahan organisasi. the way for organisational changes.

Direktur Jenderal General Director 2

Direktur Eksekutif Executive Director 66

Direktur Director 110

Deputi Direktur Deputy Director 385

Asisten Direktur Assistant Director 670

Manajer Manager 1,370

Asisten Manajer Assistant Manager 1,574

Staf Staff 1,233

Asisten Assistant 334

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800

Grafik 10. Komposisi Pegawai Bank Indonesia Berdasarkan Level Jabatan Fig 10. Bank Indonesia Employee Composition Based on Position Level

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 92 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Agar pelaksanaan tugasnya efektif dan efisien, Bank To be effective and efficient in the implementation Indonesia mengelola keuangan secara terencana dan of its duties, Bank Indonesia manages finance in a akuntabel. Untuk meningkatkan tata kelola yang baik planned and accountable manner. To raise the level dalam penyusunan laporan keuangan, Bank Indonesia of good governance in the preparation of financial menerapkan Kebijakan Akuntansi Keuangan (KAK) statements, Bank Indonesia applied Financial sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan Accounting Policies (KAK) as a reference in generating dan auditor atas laporan keuangan Bank Indonesia. financial statements and for auditors on Bank Indonesia financial report.

KAK disusun secara khusus berdasarkan keunikan The KAK is specifically prepared according to the tujuan maupun karakteristik transaksi Bank unique objectives and characteristics of transactions Indonesia sebagai bank sentral, yang berbeda dari conducted by Bank Indonesia as the central bank, entitas komersial maupun lembaga publik lainnya. which differ from those of other commercial and Untuk menghasilkan standar akuntansi tersebut, public entities. To produce these accounting standards, Bank Indonesia membentuk komite independen Bank Indonesia set up an independent committee of beranggotakan pakar akuntansi yang berasal dari accounting experts from a professional organisation organisasi profesi (Ikatan Akuntan Indonesia), (Indonesian Institute of Accountants), academics, akademisi, praktisi akuntansi, dan perwakilan Badan accountants and a representative of Bank Indonesia Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Supervision Body (BSBI).

Salah satu wujud nyata penerapan tata kelola yang One example of good governance implementation baik adalah perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian is the attainment of an Unqualified Opinion on Bank terhadap Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Indonesia Financial Statement 2012 by the Supreme 2012 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sejak Audit Agency (BPK). Since 2003, Bank Indonesia 2003, Bank Indonesia selalu memperoleh opini WTP. has consistently obtained Unqualified Opinion. Pencapaian tersebut sekaligus membuktikan komitmen This achievement also attests to Bank Indonesia’s Bank Indonesia untuk senantiasa mengelola keuangan commitment to constantly manage financial in a secara transparan dan akuntabel. transparent and accountable manner.

93 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bank Indonesia dan Publik Bank Indonesia and the Public

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 94 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Komunikasi dan edukasi telah menjadi bagian piranti kebijakan Bank Indonesia.Komunikasi yang intens dan efektif terbukti mampu mengarahkan ekspektasi masyarakat. Persepsi positif pelaku pasar terhadap fundamental ekonomi dan sistem keuangan Indonesia pun ikut terjaga. Bank Indonesia tidak lagi menjadi menara gading sehingga keberadaannya mampu memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.

Communication and education have become a part of Bank Indonesia policy tools. Intensive and effective communication has been proven to be able to guide public expectations. It has also helped foster positive perceptions among market players that the fundamental of Indonesia’s economic and financial system is safely guarded. Bank Indonesia is no longer perceived as an ivory tower, and its presence provides value-added benefits to the society at 95 large. 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Bank Indonesia dan Publik Bank Indonesia and the Public

Komunikasi dan Edukasi Publik Public Communication and Education Komunikasi kebijakan melalui berbagai media oleh Bank Bank Indonesia policy communication through various Indonesia tidak hanya memenuhi pilar transparansi media do not only serve as a fulfilment of the central bank sentral, namun telah menjadi bagian dari piranti bank transparency pillar, but it had also been a part of kebijakan.Program komunikasi dan edukasi yang dilakukan policy instruments. The communication and education secara intens dan efektif selama 2013, terbukti mampu programme that had been carried out intensively and membentuk ekspektasi masyarakat sesuai dengan effectively during 2013 has proven capable of shaping arah kebijakan Bank Indonesia.Upaya tersebut juga public expectations in line with Bank Indonesia policy mampu menjaga persepsi pelaku pasar terhadap kondisi direction. These efforts also succeeded in upholding fundamental ekonomi dan sistem keuangan Indonesia. market players’ perceptions on the fundamental condition of Indonesia’s economic and financial system.

Bank Indonesia melakukan komunikasi dan edukasi Bank Indonesia conducts policy communication and kebijakan melalui berbagai media, baik dalam bentuk education through various printed and electronic media, cetak maupun elektronik, termasuk website Bank including Bank Indonesia website. In keeping with today’s Indonesia.Tidak ketinggalan, Bank Indonesia juga information era, Bank Indonesia also harness the benefits memanfaatkan media jejaring sosial seperti Twitter. of social media such as Twitter. The type of publications Publikasi yang disampaikan antara lain berupa siaran released includes press releases, press conferences, pers, konferensi pers, dan laporan perekonomian terkini. and up-to-date economic reports. Bank Indonesia also Bank Indonesia juga melakukan sosialisasi kepada para disseminates information to the stakeholders with a direct pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan interest in policy such as banks, associations, industry, kebijakan seperti perbankan, asosiasi, kalangan industri, investors, and academics. Similar measures are taken to investor, dan akademisi. Langkah serupa dilakukan kepada inform the public through public service advertising in masyarakat melalui pesan layanan masyarakat di berbagai various media. media komunikasi.

Tidak hanya itu, komunikasi kebijakan juga dilakukan Not only that, policy communication also takes place melalui forum Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat in Work Meetings and Hearings with the Indonesian dengan DPR-RI, serta rapat koordinasi dengan Parliament, as well as coordination meetings with the Pemerintah. Melalui berbagai forum, Bank Indonesia juga Government. Through various forum, Bank Indonesia also berkomunikasi dengan lembaga lainnya di antaranya conduct communication with other agencies including Badan Koordinasi Humas Pemerintah (Bakohumas) dan the Coordinating Agency for Government Public Relations Forum Penghubung Antar Lembaga Negara (8 lembaga (Bakohumas) and the State Interagency Liason Forum negara dan Sekretariat Negara). (eight state agencies and the Secretary of State).

Selain mengkomunikasikan berbagai kebijakan, Bank Besides communicating various policies, Bank Indonesia Indonesia terus berupaya untuk memberikan pemahaman is continually engaged in building public understanding kepada masyarakat mengenai fungsi dan tugas pokok of Bank Indonesia’s principal functions and duties. Bank Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui program This is carried out through central banking education edukasi kebanksentralan. Dalam kegiatan itu, Bank programme. In the programme, Bank Indonesia works Indonesia menggandeng kalangan akademisi mulai dari with academics from the primary school to university level. tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Bank Indonesia juga secara rutin mendiskusikan Bank Indonesia also holds regular discussions on the perkembangan perekonomian dan kebijakan Bank economic developments and Bank Indonesia current Indonesia terkini kepada kalangan media massa. Di 2013, policies with the mass media. In 2013, the Board of diselenggarakan beberapa kali pertemuan antara Dewan Governors held several meetings with the editor in chief of Gubernur dengan pemimpin redaksi media massa berskala nationwide mass media. In complement with the activity, nasional. Melengkapi kegiatan tersebut, Bank Indonesia Bank Indonesia holds central bank training sessions for memberikan pelatihan kebanksentralan kepada para jurnalis journalists writing economic and finance news. yang berkecimpung pada warta ekonomi dan keuangan.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 96 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Secara berkala, Bank Indonesia juga mengadakan Bank Indonesia also regularly holds a variety of beragam kegiatan edukasi kepada kalangan educational activities for professionals at the national profesional, baik berskala nasional maupun and international level. These activities include internasional.Kegiatan ini berupa seminar, forum seminars, discussion forums and courses featuring diskusi, dan kursus dengan pembicara dan peserta speakers and participants from many different dari beragam kalangan. Mereka berasal dari dalam backgrounds. They come from domestic and foreign dan luar negeri yang mumpuni di bidangnya. Salah countries that are experts in their fields. One of the satu seminar yang diselenggarakan di 2013 adalah seminars held in 2013 presented Macroeconomic Macroeconomic Policies for Sustainable Growth with Policies for Sustainable Growth with Equity in East Equity in East Asia. Asia.

Pada 2013, Bank Indonesia telah mencanangkan In 2013, Bank Indonesia had launched a new program program baru BI-CBC (Bank Indonesia Central Banking called BI-CBC (Bank Indonesia Central Banking Course) Course) sebagai program edukasi profesional untuk as a professional education programme in domestic kalangan domestik dan manca negara. Program BI- and foreign countries. The BI-CBC programme features CBC menghadirkan para pengajar dan narasumber teaching staff and professional resource persons with profesional dengan keahlian maupun pengalaman an internationally recognised expertise and experience. yang mendapat pengakuan internasional. Program The programme includes Financial Programming yang diselenggarakan adalah Financial Programming and Policies: An Indonesian Case Study and Applied and Policies Studi Kasus Indonesia dan Applied Econometrics for Central Bankers. Econometrics for Central Bankers.

Pada 2013, saluran komunikasi antara Bank In 2013, the communication channel bridging Bank Indonesia dan publik disempurnakan. Bank Indonesia Indonesia and the public were improved. Bank meluncurkan BICARA (BI Call and InteRAction) sebagai Indonesia launched BICARA (BI Call and InteRAction) as sentral komunikasi yang terintegrasi melalui satu pintu. an integrated communication centre through one door.

Bank Indonesia melakukan pengelolaan museum yang Bank Indonesia manages a museum with an aim to bertujuan untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan introduce Bank Indonesia and bring the institution Bank Indonesia kepada masyarakat. Selain itu, closer to the public. Besides that, the management pengelolaan museum tersebut sekaligus mendukung of the museum also supports the government efforts upaya pemerintah untuk melestarikan gedung tua to conserve historical buildings designated as cultural bersejarah yang ditetapkan sebagai cagar budaya. heritage. Bank Indonesia Museum has a number Berbagai prestasi membanggakan diperoleh Museum of proud achievements, including as the favourite Bank Indonesia, di antaranya sebagai museum tujuan museum destination according to an international terfavorit menurut survei sebuah lembaga internasional survey giving reviews of tourism locations. yang memberikan review terhadap lokasi pariwisata.

Selain melalui museum, Bank Indonesia membuka Other than the museum, Bank Indonesia opened layanan perpustakaan yang dapat dikunjungi oleh library services to the public. The library offers various masyarakat. Perpustakaan ini menyediakan berbagai book collections, electronic journals and researches koleksi buku, jurnal elektronik,dan hasil riset untuk to assist the public in obtaining references and other membantu masyarakat mendapatkan referensi dan information, especially on economics and finance. berbagai informasi lain, khususnya yang terkait ekonomi dan keuangan.

Secara rutin, Bank Indonesia juga mengadakan Bank Indonesia also holds a regular Public Visit program Kunjungan Masyarakat. Program ini programme. The programme opens the opportunity to membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang the general public who are interested to deepen their berminat untuk menggali pengetahuan mengenai knowledge of Bank Indonesia as an institution and lembaga dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia. the implementation of its duties and responsibilities. Peserta kunjungan antara lain berasal dari sekolah, Visitors come from schools, institutions, and the public instansi, dan masyarakat lain baik dari dalam maupun from domestic and abroad. luar negeri. 97 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Menyapa Publik Melalui BICARA Greeting the Public through BICARA

Harapan Bank Indonesia menjunjung tinggi prinsip Bank Indonesia’s desires to uphold the principles of akuntabilitas dan transparansi publik menjadi nyata public accountability and transparency is realized dengan pengoperasian contact center yang disebut through a contact centre called BICARA (BI Call and BICARA (BI Call and InteRAction).BICARA adalah single InteRAction). BICARA is a single point of contact point of contact, yang melayani kunjungan langsung serving walk-in visitors (the Visitor Center) and requests (Visitor Center) maupun permintaan informasi publik for public information by telephone, email, fax, letter, melalui telepon, email, fax, surat, media sosial, dan social media and others. lainnya.

Masyarakat dapat menghubungi call center BICARA The public may contact the BICARA call centre on pada nomor 500-131 untuk permintaan informasi 500-131 to inquire information about Bank Indonesia seputar tugas dan fungsi Bank Indonesia secara umum general duties and functions and obtain public serta memperoleh informasi publik yang dimiliki Bank information made available by Bank Indonesia. Besides Indonesia. Selain call center BICARA, masyarakat the BICARA call centre, the public can also come dapat mengunjungi langsung Visitor Center BICARA in person to the BICARA Visitor Center at Menara di Menara Sjafruddin Prawiranegara lantai 1, Jl. M.H. Sjafruddin Prawiranegara 1st floor, Jl. M.H. Thamrin Thamrin No. 2, Jakarta. Permintaan informasi juga No. 2, Jakarta. Requests for information can also be dapat dilakukan via email [email protected]. sent by email to: [email protected].

Sejak dilakukan soft launching pada 28 Oktober 2013, Since the soft launching on 28 October 2013, the jumlah pelayanan informasi di BICARA sampai dengan number of information services provided by BICARA akhir 2013, terus meningkat signifikan. Peningkatan until the end of 2013 had continually increased. This ini mengindikasikan tingginya antusiasme masyarakat growth indicates high public enthusiasm for good terhadap kebutuhan layanan informasi publik yang public information services. It demonstrates that baik. Hal ini menunjukkan BICARA mampu menjadi BICARA is able to serve as a gateway on the front pintu terdepan dalam berkomunikasi, mengedukasi, line in communications, education and information dan mendiseminasikan informasi kepada masyarakat. dissemination to the public. Ultimately, the level of Hasil akhirnya, tingkat layanan informasi publik yang public information services given had come up to diberikan dapat terjaga sesuai dengan harapan para stakeholder expectations. pemangku kepentingan.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 98 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Bank Indonesia berkomitmen untuk selalu memberikan Bank Indonesia is committed to continuously provide pelayanan prima (service excellent) kepada excellent services to stakeholders by being quick to stakeholders melalui quick respond dan quick solve. respond and quick to solve. The BICARA contact Pelayanan contact center BICARA akan menjadi garda centre service will serve as Bank Indonesia front line depan Bank Indonesia dalam meningkatkan reputasi in increasing Bank Indonesia reputation on public Bank Indonesia terkait keterbukaan informasi publik. information disclosure. BICARA will consistently seek to BICARA akan selalu memberikan pelayanan yang provide maximum services to stakeholders. maksimal kepada para pemangku kepentingan.

Jumlah Total Jumlah Stakeholder Total Stakeholder

3,000 Perkembangan Growth

2,500 2,345 2,007 2,000

1,500

1,000 753

500

0 Oct Nov Dec Grafik 11. Pertumbuhan Pelayanan Contact Center BICARA Fig 11. Growth of Contact Center BICARA Services

99 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Program Sosial Bank Indonesia Bank Indonesia Social Programme Sebagai bagian komunitas sosial, Bank Indonesia As part of the wider social community, Bank Indonesia berupaya agar keberadaannya memberikan manfaat strives to bring value added benefits to the society lebih bagi masyarakat. Melalui Program Sosial Bank through its presence. Under Bank Indonesia Social Indonesia (PSBI), Bank Indonesia melaksanakan Programme (PBSI), Bank Indonesia implements various berbagai program pemberdayaan masyarakat dan community empowerment and relief programmes. pemberian bantuan.

Pada 2013, PSBI diprioritaskan pada pemberian In 2013, PSBI is focused on giving support that is bantuan yang terkait dengan upaya mendukung related to the development of the real sector, the pengembangan sektor riil, ekonomi regional, ekonomi regional economy, local economy and MSMEs. lokal, dan UMKM. Pemilihan prioritas tersebut untuk These priorities were selected to provide support for mendukung pengembangan komoditas penyumbang the development of commodities that dominantly inflasi daerah yang dominan, sentra unggulan contributed to local inflation, regional centres of daerah, dan dukungan klaster UMKM. Selain itu, excellence and MSME clusters. Other than that, Bank Bank Indonesia melakukan program sosial lainnya di Indonesia implements other social programmes in bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, education, health, environment, culture, religion and kebudayaan, keagamaan, dan bantuan bencana natural disaster relief. These programme are designed alam. Program dirancang sesuai dengan kebutuhan according to the needs of local communities. masyarakat setempat.

Beasiswa BI Perguruan Tinggi di Indonesia BI Scholarship Universities in Indonesia

telah menjalin kerjasama edukasi 49 kebanksentralan dengan Bank Indonesia had established cooperation on central 3,026 banking education with Bank Indonesia (2013) 83,975 3,106 (2013) TwitterBI (@bank_indonesia), sejak (2012) aktif pada Februari 2011, angka followers Bank Indonesia terus 27,964 (2012) menunjukkan peningkatan. 2,827 TwitterBI (@bank_indonesia), since activated on Februari 2013, the number 5,620 (2012) (2011) of Bank Indonesia followers continues to followers increase

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 100 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Sejalan dengan tantangan yang dihadapi In line with the challenges facing the Indonesian perekonomian Indonesia, Bank Indonesia mengangkat economy, Bank Indonesia had chosen PSBI 2013 theme tema PSBI 2013 “Mendorong Pembangunan Ekonomi “Promoting Sustainable Economic Development”. This Berkelanjutan”.Tema ini selanjutnya dijabarkan dalam theme is elaborated in programmes aimed to create program untuk mencetak tenaga kerja siap pakai, serta ready-to-use workforce, and to develop agriculture, pengembangan pertanian, komoditas unggulan, dan prime commodities and creative economy. ekonomi kreatif.

Berbagai program telah dilaksanakan di Various programmes had been implemented in berbagai daerah di Indonesia, seperti pertanian various regions in Indonesia, such as integrated terpadu di Palembang, Kupang, Palu, Ternate, farming in Palembang, Kupang, Palu, Ternate, Palangkaraya, Kendari, dan Padang. Sementara itu, Palangkaraya, Kendari and Padang. Meanwhile, the subtema mencetak tenaga kerja siap pakai telah theme of creating ready-to-use workforce had been diimplementasikan di daerah Gorontalo, Palembang, implemented in Gorontalo, Palembang, Yogyakarta Yogyakarta, dan Pontianak. and Pontianak.

Kunjungan Masyarakat Museum BI BI Museum ke BI di 2013 Public visitors to BI in 2013 Pengunjung Museum BI di 2013 Visitors to BI Museum in 2013

75atau rata-rata 6 kali per bulan dengan total pengunjung mencapai Orang or an average of 6 times per month with total visitors reaching Peoples Orang 225,000 Peoples 9,000 Dalam 3 tahun terakhir, total jumlah pengunjung mencapai Melalui kunjungan tersebut, masyarakat dapat mengenal lebih jauh In the last 3 years, the total of visitors has reached tentang kebanksentralan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Through the visits, the public can learn more on central bank and Bank Indonesia tasks implementation. 695,926 Orang Peoples Perpustakaan BI BI Library Penghargaan Awards Masuk dalam 10 museum terfavorit di Indonesia oleh TripAdvisor (2013), Museum terbaik di Provinsi DKI Jakarta (2012), Museum terfavorit untuk kategori sejarah/arkeologi berdasarkan survei National Geographic Traveler Magazine (2011). Jumlah pengunjung4,238 Included in the 10 most favorite museum in Indonesia by TripAdvisor (2013), the eksternal best museum in DKI province (2012), the most favorite historical/archeological External visitors (2013) Orang Peoples museum by National Geographic Traveler Magazine (2011).

101 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Untuk pengembangan komoditas unggulan, dilakukan The development of prime commodities had been di Banjarmasin, Kediri, Jayapura, Yogyakarta, undertaken in Banjarmasin, Kediri, Jayapura, Pontianak, Solo, Pekanbaru, Bengkulu, dan Jambi. Yogyakarta, Pontianak, Solo, Pekanbaru, Bengkulu Implementasi program ekonomi kreatif terdapat and Jambi. Similarly, the implementation of creative di Medan, Banjarmasin, Purwokerto, Pontianak, economy programme can be found in Medan, Palangkaraya, dan Gorontalo. Banjarmasin, Purwokerto, Pontianak, Palangkaraya and Gorontalo.

Program PSBI juga berorientasi untuk memberikan The PSBI programme is also oriented to provide akses pembiayaan pendidikan yang lebih luas kepada students with broader access to educational finance. mahasiswa. Selama 2013, Bank Indonesia memberikan During 2013, Bank Indonesia awarded scholarships beasiswa kepada lebih dari 3.000 orang mahasiswa to more than 3,000 students from 71 universities dari 71 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Jumlah throughout Indonesia. The total value of awarded beasiswa yang direalisasikan mencapai Rp10,108 scholarships amounted to Rp10.108 billion. The miliar. Program pendidikan juga dilakukan melalui educational programme was also implemented renovasi sekolah, pembangunan perpustakaan dan through school renovations, building libraries and pelatihan murid serta guru. training for students and teachers.

Pada bantuan bencana, Bank Indonesia turut In disaster relief, Bank Indonesia helped ease the meringankan beban korban bencana dan pemerintah burden of disaster victims and local governments by daerah setempat dengan melaksanakan program implementing a disaster response programme in some tanggap bencana di beberapa daerah. Beberapa areas. Several of them were to assist the victims of diantaranya melalui pemberian bantuan gempa bumi earthquake in Aceh, Gunung Rokatenda eruption in di Aceh, erupsi Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara and floods in Maluku, Kendari, Timur, serta bencana banjir di Maluku, Kendari, Malang and Jakarta. Malang, dan Jakarta.

Terkait program pelestarian lingkungan hidup, Bank Related to the environment conservation programme, Indonesia mengadakan program Green House di Bank Indonesia initiated the Green House programme Garut. Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong in Garut. Additionally, Bank Indonesia also promoted pemanfaatan energi terbarukan untuk memenuhi the use of renewable energy to satisfy the need for kebutuhan listrik masyarakat di daerah terpencil. electricity of communities in remote areas. In 2013, 2013, Bank Indonesia memberikan bantuan sarana Bank Indonesia provided solar cell powered lighting to penerangan berbasis solar cell kepada masyarakat di communities in six of Indonesia’s outermost islands, enam pulau terluar di Indonesia yaitu Pulau Tanajempa, which are Tanajempa Island, Alor Island, Rote Island, Pulau Alor, Pulau Rote, Pulau Raijua, Pulau Sumba, dan Raijua Island, Sumba Island, and Komodo Island. Pulau Komodo.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 102 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

103 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Mendulang Asa di Sela Pohon Sawit Stirring Hope in the Middle of Palm Oil Trees

Salah satu wujud nyata dukungan PSBI antara lain One of the tangible forms of support provided by pemberdayaan ekonomi perikanan di kawasan PSBI is the economic empowerment of fisheries in the transmigrasi Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. transmigration settlements in Mukomuko Regency, Melalui kantor perwakilannya di Bengkulu, Bank Bengkulu. Through the representative office in Indonesia membantu pengembangan budidaya Bengkulu, Bank Indonesia supported the aquaculture ikan air tawar dan kepiting. Sasaran bantuan adalah development of fresh-water fish and crab. The aids kelompok tani budidaya kepiting soka dan ikan nila. are targeted to farming groups cultivating soft-shelled Pengembangan budidaya ikan dan kepiting tersebut, crabs and freshwater mango fish (ikan nila). The dengan memanfaatkan lahan kosong di sela-sela fish and crab aquaculture development utilized idle pohon perkebunan kelapa sawit. Agar lebih produktif, spaces in between the palm oil trees in a plantation. lahan kosong tersebut disulap menjadi kolam ikan dan For greater productivity, the unused space was kepiting yang bernilai tambah. transformed into fish and crab pools that generate added value.

Saat ini, para petani tersebut memiliki kolam Now, the farmers have hatchery pools equipped with pembenihan berteknologi modern. Satu kelompok tani modern technology. One farming group of about 15 yang beranggotakan 15 orang mampu memproduksi members is able to produce an average of two tons of rata-rata 2 ton ikan nila setiap panen. Hasil panen mango fish every harvest. The harvest is immediately tersebut langsung terserap untuk konsumsi pasar absorbed by the local market for consumption. The lokal. Masa budidaya ikan nila, tawes, dan mas sekitar aquaculture cycle of mango fish, silver barb and 4 bulan. Meski produktivitas cukup baik, keuntungan common carp lasts for about 4 months. Although the yang dihasilkan belum optimal, yakni hanya Rp3 juta productivity is quite good, the profits gained were not setiap panen. Kenyataan ini disebabkan tingginya yet optimal, at only Rp3 million for every harvest. This harga pakan ikan. fact is due to the high fish food prices.

Mahalnya harga pakan ikan menjadi persoalan The high cost of fish food is an issue in itself. Almost tersendiri. Hampir 70% modal usaha petani tersedot 70% of farmer’s capital is used to buy fish food. oleh pembiayaan pakan. Untuk menghasilkan 1 kg To produce 1 kg of fish, they needed 1.5 kg of fish daging ikan, mereka membutuhkan 1,5 kg pakan. food. Knowing those facts, Bank Indonesia Bengkulu Melihat kenyataan tersebut, program bantuan sosial social assistance program focused on providing two Bank Indonesia Bengkulu memfokuskan bantuan sarana berupadua unit mesin pengolah pelet seharga

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 104 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Rp40 juta. Dua unit mesin tersebut bisa dimanfaatkan pellets producing machines worth Rp40 million. The oleh empat kelompok tani. Mereka bisa menghemat two machines can be utilized by four farming groups. biaya pakan sebesar 50%. Keuntungan pun lebih besar They can save 50% on fish food expense. Profit is also dari biasanya. higher than usual.

Selain ikan air tawar, Mukomuko sedang bergiat Besides freshwater fish, Mukomuko is working hard mengembangkan budidaya kepiting bakau. Uji coba to develop brackish water crab aquaculture. Trials telah dilakukan di Kecamatan Kota Mukomuko pada have been conducted on a 2.5 hectare site in the lahan seluas 2,5 hektare. Dalam program ini, Bank Mukomuko city subdistrict. In this programme, Bank Indonesia memberikan bantuan sarana produksi Indonesia gave assistance in the form of production berupa keranjang/basket pembesaran kepiting, bibit, equipment and supplies, consisting of baskets for umpan, dan pipanisasi kolam budidaya senilai Rp40 rearing crabs, zoeae, bait and piping for aquaculture juta. pools worth a total of Rp40 million.

105 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Outlook dan Strategi ke Depan Outlook and Strategy

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 106 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Bank Indonesia memperkirakan pada 2014 pertumbuhan ekonomi akan lebih berimbang sehingga akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5% dan defisit transaksi berjalan akan lebih sehat. Bank Indonesia akan konsisten mengarahkan kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan.

Bank Indonesia forecasted that the economic growth will be more balanced and will further strengthen the economic stability in 2014. Indonesia’s economic growth is predicted at 5.5%-5.9% range and current account deficit will become healthier. Bank Indonesia will consistently direct policy to preserve economic stability and financial system stability.

107 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Outlook dan Strategi ke Depan Outlook and Strategy

Outlook Perekonomian Economic Outlook Stabilitas perekonomian 2014 diperkirakan semakin In 2014, the economy is forecasted to maintain greater terkendali. Pertumbuhan ekonomi akan lebih seimbang stability. The economic growth will achieve greater dan defisit transaksi berjalan menurun ke level balance and current account deficit will be brought yang lebih sehat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia down to a more prudent level. Indonesia’s economic diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5% dengan growth is forecasted within the range of 5.5%-5.9% sumber pertumbuhan yang lebih seimbang antara with sources of growth demonstrating greater balance permintaan eksternal dan permintaan domestik. between external demand and domestic demand.

Prospek ini diikuti perbaikan pada sumber This outlook is followed by improvement in the sources pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu sejalan of Indonesia’s economic growth. This is consistent dengan masih berlanjutnya moderasi permintaan with the continued trend of moderate domestic domestik dan peningkatan ekspor yang mengikuti demand and growth in exports following the global tren perbaikan ekonomi global. Selanjutnya, kondisi economy recovery. These conditions in turn will bring ini membawa perbaikan pada defisit transaksi berjalan improvement to the current account deficit level, yang menurun ke level di bawah 3,0% dari PDB. falling below 3.0% of GDP.

Meski demikian, perekonomian Indonesia pada 2014 Nevertheless, the Indonesian economy in 2014 will masih dalam tahap konsolidasi. Hal ini terkait belum remain in a consolidation phase. This is related to the rampungnya proses koreksi ekonomi dalam pemulihan on going process of economic adjusment in recovering defisit transaksi berjalan. Impor yang terkendali the current account deficit. Greater restraint in imports diharapkan mendukung perbaikan neraca transaksi is expected to support improvement in the current berjalan. Perbaikan ekspor dan permintaan domestik account. Higher exports and domestic demand are diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi. anticipated to be able to sustain economic growth.

Dari sisi harga, inflasi 2014 diperkirakan terkendalipada In terms of prices, inflation in 2014 is estimated to be kisaran targetnya 4,5±1%. Kondisi ini dipengaruhi controlled within the targeted range of 4.5%±1%. oleh terkendalinya permintaan domestik dan tetap This condition is affected by constrained domestic terjaganya ekspektasi inflasi. Inflasi bahan makanan demand and subdued inflation expectations. Food dan inflasi barang-barang yang harganya dikendalikan inflation and the prices of goods that are controlled by Pemerintah (administered prices) diproyeksikan kembali the government (administered prices) are projected to stabil. return to stable levels.

Sejalan dengan prospek perekonomian, pertumbuhan In alignment with the economic outlook, the credit kredit diperkirakan berada pada kisaran 15- growth is forecasted within the range of 15%-17%. 17%. Kondisi tersebut konsisten dengan upaya This condition is consistent with the efforts to bring mengarahkan ekonomi menjadi lebih sehat dan the economy to become healthier and more balanced. seimbang. Proyeksi pertumbuhan kredit perbankan The downward projection of bank credit growth is to yang menurun merupakan antisipasi terhadap belum anticipate the lack of strength in the economy and kuatnya ekonomi dan kenaikan suku bunga. interest rate hike.

Namun prospek perekonomian Indonesia tahun However, the Indonesian economy prospects in 2014 2014 masih dihadapkan pada beberapa faktor risiko, remain daunted by a number of global and domestic baik yang bersifat global maupun domestik. Di sisi risk factors. At the global level, China economic global, proses rebalancing ekonomi China yang rebalancing shifts the economic orientation from semula berorientasi investasi menjadi konsumsi dapat investment towards consumption may reduce exports. mengurangi ekspor. Selain itu, ketidakpastian yang In addition, the uncertainty surrounding the tapering mengiringi implementasi kebijakan tapering-off oleh off policy by the US Fed may lead to diminishing capital Bank Sentral AS dapat mengurangi arus masuk modal inflows portfolio. portofolio.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 108 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth 5.1-5.5% 4.5±1% Inflation Inflasi 2014 Credit Growth Pertumbuhan Kredit 15-17%

Transaksi Berjalan On Going Transaction

thd PDB <3.0% to GDP

Grafik 12. Outlook Ekonomi Indonesia Fig 12. Indonesian Economic Outlook

Di sisi domestik, terdapat risiko kenaikan laju inflasi At the domestic level, there is the risk of higher yang bersumber dari dampak gangguan cuaca dan inflation fuelled by the impact of adverse weather bencana alam terhadap harga bahan makanan conditions and natural disasters on food prices and serta dampak lanjutan dari inflasi barang-barang the second round effects of the administered prices yang harganya dikendalikan oleh Pemerintah dan increase, and exchange rate depreciation. Regarding pelemahan nilai tukar. Terkait implementasi UU tentang the implementation of the Minerals and Coal Law, Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), while the new policy stands to benefit exports in the kebijakan ini dalam jangka menengah berdampak medium-term, but in the short-term it may diminish positif terhadap ekspor, tetapi dalam jangka pendek exports if the plant construction for processing and dapat mengurangi ekspor jika proses pembangunan refining mineral ore (smelter) do not proceed according pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) to plan. tidak berjalan lancar sesuai rencana.

Strategi ke Depan Strategy Memperhatikan dinamika global dan domestik Observing the development in global and domestic yang dihadapi, Bank Indonesia melakukan berbagai environments, Bank Indonesia has undertaken a fine- penajaman, penguatan, dan mendefinisikan ulang tuning, reinforcement and redefinition of a number sejumlah hal mendasar di organisasi. Untuk itu, of fundamental issues in its organisation. Therefore, pada 2013 Dewan Gubernur Bank Indonesia telah in 2013 the Bank Indonesia Board of Governors had mencanangkan visi Bank Indonesia yang baru dengan launched a new vision for Bank Indonesia with a time horizon waktu hingga 2024. Bank Indonesia tidak horizon stretching to 2024. Bank Indonesia does hanya menjadi lembaga bank sentral yang kredibel, not aspire only to become a credible central bank, namun juga harus menjadi yang terbaik di regional. but must also become the best in the region. Bank Pencapaian visi Bank Indonesia 2024 akan dicapai Indonesia vision for 2024 will be achieved through melalui tiga pentahapan yakni: restrukturisasi three phases of restructuring, enhancing and shaping (restructuring), penajaman (enhancing), dan pembentukan kondisi akhir (shaping the end state).

109 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Masing-masing tahapan dijabarkan dalam strategi the end state. Each stage is elaborated in terms of dan indikator pencapaian yang jelas, sehingga dapat strategy and clear milestones that will enable the dipantau keberhasilan dan dipertanggungjawabkan results to be monitored and accounted for. hasilnya.

2014 2017 2018 2021 2024

Area Destination Statement 2018 Membentuk tahap akhir Shaping the end state Peningkatan Enhancing

Restrukturisasi Menjadi bank sentral Restructuring terbaik di regional Become the best central bank in the region

Grafik 13. Tahapan Pencapaian Visi BI 2024 Fig 13. Stages in the Achievement of BI Vision 2024

Untuk menuju ke visi 2024, Dewan Gubernur Toward the 2024 vision, the Board of Governors has menetapkan misi, arah, dan rencana strategis Bank defined Bank Indonesia mission, direction and strategic Indonesia 2014-2018. Selain itu, upaya transformasi ini plan for 2014-2018. Furthermore, the transformation didukung melalui pembangunan kultur sumber daya is supported by the development of human resources manusia melalui nilai-nilai strategis baru yang akan culture through instilling the new strategic values as a menjadi panduan dalam keseharian pegawai. guidance for employees in their day-to-day work.

Untuk rencana jangka pendek, telah pula ditetapkan In the short-term, the 2014 annual strategy plan strategi tahunan 2014. Untuk meraih kestabilan nilai had been agreed upon. To achieve the stability of rupiah, Bank Indonesia akan menempuh lima Strategi the value of rupiah, Bank Indonesia will pursue five Utama (SU), yang dijabarkan dalam 11 sasaran. Setelah Main Strategies elaborated in 11 objectives. After dirumuskan strategi Bank Indonesia, proses selanjutnya formulating Bank Indonesia strategy, the next process adalah menjabarkan strategi ke level satuan kerja will be to cascade the strategy to work unit level in (cascading) dengan memperhatikan prinsip keselarasan observation of alignment principle. (alignment).

Pada 2014, Bank Indonesia tetap memfokuskan In 2014, Bank Indonesia policy will remain focused kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan on preserving economic and financial system stability. sistem keuangan. Stabilitas tetap perlu dikedepankan Stability will need to be given pre-eminence in order agar struktur ekonomi menjadi lebih seimbang dan to bring about a more balanced and sound economic sehat, sehingga menjadi fondasi kuat bagi transformasi structure that can serve as a strong foundation for

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 110 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

Visi Bank Indonesia Bank Indonesia’s Vision

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional To become a credible central bank institution and the best in the melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian region through reinforcement of strategic values and the achievement inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil of low inflation and stable exchange rate

Misi Strategis Bank Indonesia Bank Indonesia’s Missions

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi 1. Achieve exchange rate stability and preserve the effectiveness of kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang monetary policy transmission in order to promote quality economic berkualitas. growth 2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif 2. Promote the effectiveness and efficiency of the national financial dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal system and resilient against internal and external shocks in support dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/ of funding/financing resources allocation that contributes to the pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas national economic growth and stability perekonomian nasional. 3. Mewujudkan sistem pembyaran yang aman, efisien, dan lancar 3. Realize a secure, efficient and smooth payment system contributing yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan to the economy, monetary stability and financial system stability in stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan consideration of access expansion and national interests akses dan kepentingan nasional. 4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia 4. Build and foster Bank Indonesia organisation and human resources yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, that uphold strategic values and high performance, as well as serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas conduct good quality governance in implementing the duties as dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU. mandated by law

Nilai-nilai Strategis Bank Indonesia Bank Indonesia’s Strategic Values

Trust & Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination & Teamwork

Trust & Integrity Membangun kondisi saling menghormati dan mempercayai secara internal dan eksternal melalui (Kepercayaan & keterbukaan, kehandalan, dan konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan yang didasari oleh nilai- Integritas) nilai moral dan etika Build a condition of mutual respect and trust internally and externally through openness, reliability and consistency in thoughts, words and actions based on moral and ethical values.

Professionalism Bekerja dengan tuntas dan bertanggung jawab atas dasar kompetensi terbaik yang dilakukan secara (Profesionalisme) independen, antisipatif, rasional, dan obyektif Work thoroughly and with responsibility according to the highest competency in an independent, proactive, rational and objective manner.

Excellence Senantiasa melakukan yang terbaik dengan mengedepankan penciptaan nilai tambah yang prima untuk (Kesempurnaan) mencapai keunggulan yang berkelanjutan menuju kesempurnaan. Consistently strive for the best by creating the highest added value to achieve sustainable advantage on the journey towards perfection.

Public Interest Senantiasa mengutamakan dan melindungi kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi (Kepentingan Publik) dan golongan dalam melaksanakan mandat dengan penuh dedikasi, adil, dan bertanggung jawab, Always place and protect the national and state interest ahead of personal and group interests in carrying out the mandate with full dedication, fairness and responsibility.

Coordination & Membangun sinergi yang berkesinambungan secara internal dan eksternal melalui kolaborasi dan Teamwork komunikasi yang menghasilkan komitmen yang memberikan nilai tambah dengan dasar saling percaya, (Koordinasi dan saling menghargai, dan semangat interdependensi. Kerjasama) Build sustainable synergy internally and externally through collaboration and communication that builds commitment for generating added value based on mutual trust, appreciation and the spirit of interdependence.

111 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

A. Stabilitas Nilai Rupiah Stability of the value of rupiah

C.

Stakeholders B. Sistem Keuangan Stabil D. Kondisi moneter stabil Stable and efficient Sistem pembayaran aman, efisien dan lancar Stable monetary conditions financial system Secure, efficient and smooth payment system

SU #2 Menetapkan arah dan SU #1 Memastikan terlaksananya SU #3 Menyusun dan melaksanakan mewujudkan strategi jangka pengalihan fungsi perbankan, anggaran tahunan sesuai mandat UU menengah-panjang fungsi moneter, perijinan, pengaturan, dan pengawasan dan Arah Strategis BI serta SSK, dan sistem pembayaran yang perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan penyelesaian pending matters 2012-2013 integratif dan berorientasi ke depan tepat waktu dan tepat kualitas SU #3 Develop and implement annual SU #2 Determine the direction and SU #1 Ensure that the transfer of banking, budget in compliance to the law realize an integrated and licensing, regulation and supervision mandate and BI Strategic Direction, forward-looking medium-longterm functions to the Financial Services as well as 2012-2013 pending strategy for the monetary, Authority is completed on time matters resolution. financial system stability and and right quality payment system functions

01. 02. 11. Memperkuat Menjaga stabilitas Memantapkan kelancaran transisi pengendalian nilai tukar pengalihan fungsi pengawasan bank inflasi dari sisi Maintain exchange ke OJK permintaan rate stability Ensure the smooth transition of dan penawaran bank supervision functions Strengthen to the FSA inflation 04. control from Menjaga SSK yang 7. demand and didukung dengan SU #4 Membangun dan memperkuat supply side Memperkuat pengelolaan keuangan penguatan aliansi strategis internal dan eksternal BI yang akuntabel surveillance SP baik secara ekstensif maupun intensif Strengthen the accountability Preserve financial SU #4 Build and reinforce internal of BI financial management system stability and external strategic alliances through

Proses Bisnis Business Process 03. supported by broader reach and intensified efforts

Mendorong pasar robust payment Keuangan Financial keuangan yang system dalam dan efisien surveillance Promote a deep and efficient financial 06 market 10. Memelihara SP Memperkuat aliansi strategis yang aman, dan meningkatkan persepsi positif BI efisien, dan lancar 05. Reinforce strategic alliances and Maintain a secure, Mewujudkan increase positive perceptions of BI keuangan efficient and inklusif yang terarah, smooth efisien, dan sinergis payment system Realize financial system inclusion that is targeted, efficient and in synergy

SU #5 Membangun organisasi BI yang prima melalui penguatan governance, kultur, kompetensi, dan kapabilitas SU #5 Build a first-rate BI organisation through strengthening governance, culture, competency and capabilities

8. Mewujudkan proses kerja efektif 9. dan efisien dengan dukungan Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten

GG dan Kapabilitas Internal SI, kultur, dan governance Accelerate the availability of competent Realize effective and efficient human resources Good Governance & Internal Capability business processes supported by information technology, culture, and governance

Grafik 14. Peta Strategi Bank Indonesia 2014 Fig 14. Bank Indonesia’s Strategy Map of 2014

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 112 Kinerja dan Pelaksanaan Bank Indonesia dan Publik Outlook dan Strategi ke Depan Laporan Keuangan Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia and the Public Outlook and Strategy Financial Report Bank Indonesia Performance and Task Implementation

ekonomi ke depan. Secara keseluruhan, arah kebijakan future economic transformation. In the broad picture, Bank Indonesia diimplementasikan melalui bauran Bank Indonesia policy direction will be implemented kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan through a policy mix in monetary, macroprudential and sistem pembayaran. payment system.

Kebijakan moneter akan tetap diarahkan untuk Monetary policy will continue to be directed to control mengendalikan inflasi sesuai sasarannya dan inflation within the target and bring down the current menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang account deficit to a healthier level. This policy will lebih sehat. Kebijakan ini ditempuh melalui kebijakan be pursued through interest rate and exchange rate suku bunga dan nilai tukar yang sesuai dengan policies aligned with its fundamentals. Exchange rate fundamentalnya.Harapannya, kebijakan nilai tukar policy is envisaged to play a role as a shock absorbing dapat berperan menjadi instrumen peredam gejolak. instrument.

Bank Indonesia juga akan terus melakukan penguatan Bank Indonesia will also continue to strengthen operasi moneter, lalu lintas devisa dan melanjutkan monetary operations, management of foreign program pendalaman pasar keuangan untuk exchange flows, and continue the financial market mendukung efektivitas transmisi kebijakan. Selain itu, deepening programme to support the effectiveness Bank Indonesia akan terus meningkatkan ketahanan of policy transmission. In addition, Bank Indonesia eksternal melalui kerjasama keuangan dengan bank will continually increase external resilience through sentral dan otoritas keuangan di kawasan. financial collaboration with other central banks and financial authorities in the region.

Dari sisi makroprudensial, kebijakan akan terus On the macroprudential side, the direction of policy diarahkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan will remain focused on safeguarding financial dan memperkuat ketahanan sistem perbankan system stability and strengthening the resilience of dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Untuk the banking system by emphasizing on prudential memperkuat ketahanan sektor eksternal, kebijakan principles. To improve external sector resilience, makroprudensial diarahkan untuk mendorong macroprudential policy will be directed to promote komposisi kredit pada sektor-sektor produktif yang credit in export-oriented productive sectors and berorientasi ekspor dan menyediakan barang substitusi produce import substitutes goods. At the same time, impor.Kebijakan ini sekaligus mendukung upaya this policy will also support the efforts in increasing the peningkatan kapasitas perekonomian. economic capacity.

Sebagai otoritas makroprudensial, Bank Indonesia As the macroprudential authority, Bank Indonesia akan mengarahkan kebijakan pada pengelolaan risiko will direct the policy on the management of systemic sistemik, termasuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko risks, including credit risk, liquidity risk, market risk pasar, dan penguatan struktur permodalan. Dalam and building a more robust capital structure. Within ruang lingkup penguatan stabilitas sistem keuangan, the scope of bolstering financial system stability, Bank Bank Indonesia memandang penting upaya penguatan Indonesia deemed that the strengthening of macro- koordinasi makro-mikro antara Bank Indonesia dan micro coordination between Bank Indonesia and the OJK. FSA is important.

Dari sisi kebijakan sistem pembayaran, Bank Indonesia On the payment system policy, Bank Indonesia will akan mengembangkan industri sistem pembayaran develop a more efficient domestic payment system domestik yang lebih efisien. Bank Indonesia akan industry. Bank Indonesia will also improve the payment menyempurnakan arsitektur sistem pembayaran dan system architecture and expand access to payment perluasan akses layanan pembayaran. services.

Dalam implementasinya, kebijakan sistem In the implementation process, the payment system pembayaran akan berlandaskan tiga strategi utama. policy will be built upon three main strategies. The first Pertama, penguatan struktur industri domestik. is strengthening the domestic industry structure. The

113 2013 Annual Report | Bank Indonesia Tema Laporan Tahunan Pengantar Gubernur Tentang Bank Indonesia Tata Kelola Bank Indonesia Annual Report Theme Foreword by the Governor About Bank Indonesia Bank Indonesia Governance

Kedua, standardisasi teknis dan mekanisme untuk second is standardisation of technical operations and meningkatkan efisiensi. Ketiga, perluasan akses mechanisms in order to improve efficiency. The third is layanan pembayaran. broader access to payment services.

Strategi pertama dilakukan melalui pengembangan The first strategy will be implemented through the Gerbang Pembayaran Nasional. Strategi kedua akan development of the National Payment Gateway. ditempuh dengan membangun aspek standardisasi The second strategy will be pursued through the dalam industri sistem pembayaran nasional. Strategi development standards in the national payment system ketiga dilakukan sebagai bagian integral dari kebijakan industry. The third strategy will be integrated into keuangan inklusif yang didukung program edukasi dan the financial inclusion policy, which is supported by perlindungan konsumen. consumer education and protection programme.

Selain kebijakan moneter, makroprudensial, dan Besides the monetary, macroprudential and payment sistem pembayaran, Bank Indonesia akan memperkuat system policies, Bank Indonesia will strenghten kebijakan terkait keuangan inklusif dan UMKM. policies related to financial inclusion and MSMEs. Kebijakan inklusif ditujukan untuk mendorong Financial inclusion policy is aimed to promote banking intermediasi dan efisiensi perbankan, sehingga intermediation and efficiency in a way that will berkontribusi dalam rangka mendukung terwujudnya contribute to financial system stability while also stabilitas sistem keuangan dan sekaligus mendukung supporting payment system policies. kebijakan sistem pembayaran.

Berbagai strategi dan kebijakan tersebut, akan The various strategies and policies will be supported didukung dengan penguatan kapabilitas internal agar by internal capabilities development to safeguard mampu mengawal pelaksanaan tugas Bank Indonesia. the implementation of Bank Indonesia’s duties. Bank Bank Indonesia secara kontinyu akan memantapkan Indonesia will work continually to consolidate the proses bisnis di berbagai lini tugas pokoknya, business processes in various lines of duties, including termasuk dalam menjalankan peran barunya di bidang in carrying out the new role in financial system stability. stabilitas sistem keuangan. Untuk itu, pembenahan To this end, revamping organization, aligning strategy organisasi, penyelarasan strategi dan sumber daya, and resources alignment, as well as improving the serta peningkatan kualitas sumber daya manusia quality of human resources will be made with the akan terus dilakukan menuju ke arah perbaikan yang objective of continuous improvement. berkesinambungan.

Pemantapan organisasi tidak hanya dilakukan di kantor Consolidation of the organisation is not only done pusat, namun mencakup pula kantor perwakilan at the headquarter office, but also encompasses Bank Indonesia di daerah maupun di luar negeri. Bank Indonesia representative offices in the regions Keberadaan Bank Indonesia di berbagai wilayah juga and overseas. Bank Indonesia’s presence in various harus mampu memberikan peran dan manfaat bagi regions must be able to take roles and deliver benefits pemangku kepentingan baik melalui pelaksanaan to stakeholders through the implementation of tugas pokok maupun kegiatan pendukung lainnya. main duties and other supporting activities. For this Untuk itu, sinergi dan komunikasi menjadi kata kunci purpose, synergy and communication are important yang penting bagi Bank Indonesia dalam berinteraksi keywords for Bank Indonesia in interacting with other dengan pemangku kepentingan lainnya. stakeholders.

Penerapan prinsip tata kelola organisasi yang baik yang The implementation of good institutional governance is bertumpu pada pencapaian kinerja (performance) dan built upon performance achievement and conformance kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang to prevailing laws and regulations will also be applied berlaku (conformance) juga diterapkan di seluruh in all facets of organizational management in Bank bidang pengelolaan organisasi Bank Indonesia. Indonesia.

Bank Indonesia meyakini bahwa pelaksanaan berbagai Bank Indonesia is confident that the implementation strategi yang telah dicanangkan dan didukung dengan of various strategies and supported by a commitment komitmen pengelolaan organisasi yang baik, mampu to good organisational management, will be able to memayungi pencapaian tujuan Bank Indonesia. ensure the achievement of Bank Indonesia objectives.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2013 114