Bab I Pendahuluan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh tiga industri dominan, yakni pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Industri manufaktur memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia terhadap produk domestik bruto nasional, pekerjaan, dan ekspor. Industri manufaktur merupakan sektor yang paling memengaruhi pertumbuhan ekonomi, karena menarik investasi dan menyerap banyak tenaga kerja (Rahajeng dan Syukra, 2017). Sektor industri manufaktur merupakan sektor yang cukup stabil dan menjadi salah satu penopang perekonomian negara di tengah ketidakpastian perekonomian dunia dengan tingkat pertumbuhan yang positif. Sektor industri manufaktur sebagai salah satu penopang perekonomian nasional memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri manufaktur juga memegang peranan penting dalam perdagangan internasional mengingat dengan adanya peningkatan kualitas dan output yang dihasilkan, maka perusahaan lokal dapat bersaing di pasar global. Hal tersebut tidak luput dari dukungan mesin-mesin berteknologi tinggi untuk menghasilkan satu produk yang berkualitas yang dapat ditemui di pameran manufakturing berskala internasional. Indonesia makin diminati kalangan investor asing, terlebih pada tahun 2010 Bank Dunia melaporkan dalam Indonesia Investments bahwa karena suburnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, setiap tahunnya sekitar 7 juta penduduk Indonesia masuk dalam kelas menengah negara ini dengan seiring mulai pulihnya perdagangan internasional dan industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang paling diminati. Iklim perdagangan global terutama di kawasan Asia paling cepat pulihnya. Pulihnya perdagangan global ini akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia karena perbaikan kondisi ekonomi. Kemudahan sistem perbankan di Indonesia adalah salah satu yang menarik investor datang ke Indonesia. 1 Menurut Sumber Harian Neraca dari Kemenperin, Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kemenperin Arryanto Sagala menuturkan, angka investasi manufaktur yang mencapai Rp 28,91 triliun pada kuartal I tahun 2018 terdiri atas penanaman modal domestik (PMDN) mencapai Rp 8,12 triliun dengan 210 proyek dengan investasi industri kendaraan bermotor dan alat transportasi sebesar US$ 448,9 juta, yang terdiri atas 62 proyek. Sedangkan penanaman modal asing (PMA) tercatat US$ 2,31 miliar (Rp 20,79 triliun), yang mencakup 570 proyek. Data tersebut berasal dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Industri manufaktur menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk dapat ditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan industri dari negara lainnya ditengah persaingan yang semakin ketat. Merujuk data United Nations Statistics Division pada tahun 2016, Indonesia menempati peringkat keempat dunia dari 15 negara yang industri manufakturnya memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia mampu menyumbangkan hingga mencapai 22% setelah Korea Selatan 29%, Tiongkok 27%, dan Jerman 23%. Sementara itu, berdasarkan laporan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia atau naik dari peringkat tahun sebelumnya di posisi ke-10 untuk kategori manufacturing value added. Peringkat ke-9 ini sejajar dengan Brasil dan Inggris, bahkan lebih tinggi dari Rusia, Australia, dan negara ASEAN lainnya. Di Indonesia, industri manufaktur menjadi kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional di angka 19,83% pada triwulan II-2018 (Eldo , 2018). Di samping itu, manufaktur dinilai menjadi salah satu sektor unggulan dalam mendorong percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi nasional terutama pada segmen suku cadang. Karena itu, saat ini penting melakukan transformasi ekonomi, yang menggeser ekonomi berbasis konsumsi menjadi berbasis manufaktur. 2 Merujuk pada Badan Pusat Statistik pada tingkat provinsi, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan I-2018 (y-on-y) terhadap triwulan I-2017 untuk Jawa Barat, naik 16,60 persen. Sedangkan triwulan I-2018 (q-to-q) provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan I-2018 terhadap triwulan IV-2017 untuk Jawa Barat, naik 9,40 persen. Industri otomotif Indonesia telah menjadi sebuah pilar penting dalam sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil yang terkenal di dunia membuka (kembali) pabrik-pabrik manufaktur mobil atau meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Terlebih lagi, Indonesia mengalami transisi yang luar biasa karena berubah dari hanya menjadi tempat produksi mobil untuk diekspor (terutama untuk wilayah Asia Tenggara) menjadi pasar penjualan (domestik) mobil yang besar karena meningkatnya produk domestik bruto (PDB) per kapita. Menurut GAIKINDO (gabungan industri kendaraan bermotor, 2016) Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN (setelah Thailand yang menguasai sekitar 50 persen dari produksi mobil di wilayah ASEAN) dan menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Bersama-sama, kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat. Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN (setelah Thailand yang menguasai sekitar 50 persen dari produksi mobil di wilayah ASEAN) dan menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. Tidak hanya mobil, penjualan motor Indonesia menjadi nomor satu mengalahkan Thailand. Indonesia tidak hanya memiliki populasi besar (258 juta jiwa), tetapi juga ditandai dengan memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Bersama-sama, kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat. 3 Pada Tabel 1.1 dan 1.2 adalah data dari penjualan motor dan mobil di Indonesia tahun 2016 dan 2017. Tabel 1.1 Penjualan Mobil di ASEAN Negara 2016 2017 Indonesia 1.061.735 1.079.534 Thailand 768.788 871.650 Philippines 359.572 425.673 Malaysia 580.085 576.635 Singapore 110.455 116.148 TOTAL 2.880.635 3.069.640 Sumber: ASEAN Automotive Federation Tabel 1.2 Penjualan Motor di ASEAN Negara 2016 2017 Indonesia 6.215.350 5.886.103 Thailand 1.738.231 1.810.771 Philippines 1.140.338 1.319.085 Malaysia 396.343 434.850 Singapore 8.336 9.640 TOTAL 9.498.598 9.460.449 Sumber: ASEAN Automotive Federation Terdapat hubungan antara penjualan mobil dan dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan PDB (per kapita) mendongkrak daya beli masyarakat sementara kepercayaan diri konsumen kuat, masyarakat ingin membeli mobil atau motor. Visi Pemerintah Indonesia mengenai industri otomotif, Pemerintah Indonesia bertekad untuk mengubah Indonesia menjadi pusat produksi global untuk manufaktur mobil dan ingin melihat produsen-produsen mobil yang besar mendirikan pabrik-pabrik agar Indonesia dapat menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN dengan mengontrol kira-kira 43,5% dalam konteks penjualan di wilayah ASEAN. Dalam jangka panjang, pemerintah ingin mengubah Indonesia menjadi sebuah negara pemanufaktur mobil yang independen yang memproduksi unit-unit mobil yang seluruh suku cadangnya dimanufaktur di Indonesia. 4 Persaingan bisnis yang semakin ketat memacu setiap perusahaan untuk melakukan efisiensi dalam setiap proses bisnisnya dan diperlukan kelincahan perusahaan agar mampu bersaing dalam era globalisasi. Kelincahan perusahaanpun dapat membantu perusahaan memahami praktik mereka saat ini dan berupaya meningkatkannya untuk memungkinkan perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitif industri otomotif di Jawa Barat khususnya pada kota Bekasi, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan inovasi yang lebih baik. 1.2 Profil Perusahaan PT. Xyz Indonesia Tabel 1.3 menunjukkan profil perusahaan Xyz Indonesia yang terletak di kota Bekasi dimana pertama kali beroperasi di Indonesia pada bulan Mei tahun 2005, bergerak di bidang manufaktur dan pemasaran switch stang, saklar utama, kunci-kunci dan barang lainnya untuk sepeda motor. Pada tahun 2010, Xyz Indonesia membuat pabrik kedua dan mulai beroperasi pada bulan Mei. PT. Xyz ekspansi ke Indonesia berawal dari perjanjian kerjasama dengan Yamaha Indonesia Motor, Astra Honda Motor, Suzuki Indomobil Motor, Kawasaki Motor Indonesia di Jepang dan melanjutkan perjanjian kerjasama tersebut di Indonesia. Tabel 1.3 Profil Perusahaan Establish July 07, 2004 Start Production May, 2005 Employed Number 859 (Dec 2017) Details of Business Development, design, manufacture and marketing of switches, locks, and electrical equipment used in motorcycles, automobiles, marine vessels, PWCs, ATVs, snowmobiles, construction machinery, agricultural machinery, industrial machinery and other equipment. Main Costumers PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR PT. ASTRA HONDA MOTOR PT. YAMAHA INDONESIA MOTOR MFG. PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PT. KAWASAKI MOTOR INDONESIA Sumber: PT. Xyz Indonesia 5 Identitas yang kuat seperti yang di miliki Xyz turut melindungi produk- produk Xyz dari serangan pesaing baru sehingga, produk Xyz masih dapat mempertahankan posisinya di pasar bidang manufaktur. Tahun 2017, Xyz Indonesia memiliki pendapatan sebesar US$ 5,000,000,- atau sama dengan Rp