Metode Fatwa Organisasi Sosial Keagamaan Islam Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
METODE FATWA ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN ISLAM DI INDONESIA OLEH ABU BAKAR BANJARMASIN 2010 Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KTD) Abu Bakar Metode Fatwa Organisasi Sosial Keagamaan Islam di Indonesia – Banjarmasin: Comdes Kalimantan, 2010. vi + 156 hlm. : 15 x 20 cm. Bibliografi: 243 ISBN 978-979-3773-39-1 1. Bibliografi Islam. I. Judul. 2x7.332 03 Hak cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Dilarang mengutip dan memperbanyak, sebagian atau Selurh isi buku ini, tanpa izin dari penerbit Editor : Emroni Naskah Pracetak : Laila Rahmawati Desain Cover : Masdari Setting & Layout : Comdes Kalimantan Cetakan Pertama : Juni 2010 Penerbit : Comdes Kalimantan Alamat : Komplek Palapan Permai Indah Blok J/131 Jln. A. Yani Km. 8 Banjarmasin Kalsel HP. 081348208189, 08125064180 Faks. 0511-4705260, 3263374 ii KATA PENGANTAR Dengan segala ketulusan mari kita sama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah, yang telah menganugrahkan kita kesehatan lahir batin dan petunjuk-Nya, sehingga detik ini kita masih bisa berkreasi sebagaimana mestinya. Gema salawat kecintaan dan salam penghormatan mari kita gelorakan di hati masing-masing untuk Nabi Muhammad saw. Semoga keselamatan dan kesejahteraan melimpah pula kepada keluarga, sahabat serta seluruh umat beliau hingga akhir zaman. Setelah lama melakukan kerja ilmiah akhirnya buku ini dapat diterbitkan dan sekarang ada di hadapan para pembaca. Dengan kerja keras dan bantuan teman-teman tentu saja hadirnya buku ini patut disambut gembira. Berbarengan dengan itu semua, ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pantas diberikan kepada siapa saja yang secara langsung atau tidak langsung membantu penulis dalam merampungkan buku ini. Teristimewa kepada isteri terkasih dan tersayang Laila Rahmawati, S.Ag., M. Hum. yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka; tak terkecuali di saat-saat penulis merampungkan buku ini. Kritik yang membangun sangat diharapkan dari para cendikiawan maupun ilmuan, baik pemerhati maupun praktisi yang selama ini selalu gencar mencerahkan wawasan maupun pemikiran umat. Atas jasa-jasa baik dan sumbangsihnya baik yang telah maupun yang akan diberikan, diucapkan terima kasih. Bagaimanapun juga peran serta yang mereka berikan besar sekali artinya dalam dinamika pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan. iii Semoga saja dengan terbitnya buku kecil ini menambah khazanah kepustakaan kita, wabil khusus tentang eksistensi fatwa, yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh umat di zaman sekarang maupun di masa mendatang. Dan kepada Allah swt. juga kita memohon rahmat, taufiq, hidayah dan ridho-Nya, sehingga buku ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Amin. Banjarmasin, Juni 2010 Abu Bakar iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................... iii DAFTAR ISI .............................................................................. v BAB I : PENDAHULUAN ................................................ 1 Latar Belakang ................................................ 1 BAB II : UMUM TENTANG FATWA ................................. 19 A. Pengertian Fatwa .............................................. 19 B. Syarat-Syarat Mufti .......................................... 23 C. Bentuk Fatwa ................................................ 26 D. Lapangan Fatwa ............................................... 29 E. Hubungan Fatwa dengan Ijtihad ....................... 33 BAB III : PENGENALAN ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN ISLAM DI INDONESIA ............. 37 A. Sejarah Muhammadiyah dan Majelis Tarjih. .... 37 B. Sejarah Nahdlatul Ulama dan Lembaga Bahtsul Masail .................................. 50 C. Sejarah Al Jam‘iyatul Washliyah dan Dewan Fatwa ................................................ 66 D. Sejarah Majelis Ulama Indonesia dan Komisi Fatwa ................................................ 82 v BAB IV : METODE FATWA ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN ISLAM ......................................... 93 A. Metode Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Aplikasinya ................................................ 93 B. Metode Fatwa Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dan Aplikasinya .................... 114 C. Metode Fatwa Dewan Fatwa Al Jam‘iyatul Washliyah dan Aplikasinya ....... 127 D. Metode Fatwa Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Aplikasinya ....... 131 BAB V : PERSAMAAN DAN PERBEDAAN METODE FATWA ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN ISLAM ......................................... 149 A. Kedudukan Alquran dan Assunnah .................. 149 B. Dinamika Pemahaman Istinbāṭ Hukum ............ 152 C. Aspek Metodologi Fatwa.................................. 178 D. Lembaga Fatwa Kolektif .................................. 214 E. Antisipasi Perubahan Zaman dalam Berfatwa ................................................ 214 BAB VI : PENUTUP ....... ..... ................................................ 219 Simpulan .......... ..... ................................................ 219 DAFTAR PUSTAKA ......... ..... ................................................ 223 RIWAYAT HIDUP ............ ..... ................................................ 243 vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Syariat atau hukum Islam1 yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dan menghindari kerusakan. Firman Allah swt. QS. Al-Anbiyā (21): 107, َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ا َ ۡ َ ٗ ۡ َ َ َ ومآٓأرسلنَٰكٓإَِّلٓرۡحةٓلِلعَٰٓل ِمني١٠٧ٓٓ ٓ Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”2 Ibadah yang bersifat penghambaan (al-ta‘abbudi) mempu- nyai tujuan utama untuk memelihara kemaslahatan manusia, bagitu juga dengan ibadah muamalat yang bersifat keduniaan atau yang mengatur kehidupan manusia dan pergaulan mereka secara individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa, para ulama menegas kan bahwa syariat diciptakan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat, untuk masa sekarang dan yang akan datang.3 1 Syari’at Islam lebih diidentikkan dengan hukum yang datang langsung dari Syarī’ yakni Alqur’an dan hadis. Hukum Islam bisa disebit juga syarī‘ah dengan pengertian koleksi hasil pemikiran yang mendalam para ahli hukum Islam untuk menerpakan syariat atas keperluan masyarakat. Berbeda dengan penggunaan istilah fiqh yang berarti pemahaman ulama atas Syarī’ atau penggalian hukum dari Alqur’an dan hadit yang tersebar dari kitab-kitab fiqh. Abdul Manan, Reformasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrapindo Persada, 2006), Cet. Ke-1, h. 37-61. 2 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Alqur’an, 1990), h. 508 3 Syaṭibi, al-Muwafaqat fī Uṣūl al-Syarī‘ah , Juz 2, (Beirut: Dar al Fikri, t.th.), h. 6. 1 Metode Fatwa Organisasi Sosial Keagamaan Islam Di Indonesia Hukum Islam ada yang bersifat al-aḥkām al-syar‘iyyah al- śābitah (hukum-hukum yang satatis dan tidak berubah karena perubahan zaman, ruang dan waktu), karena maṣlaḥah yang ada padanya bersifat langeng (up to date) karena datang langsung dari Allah swt. berupa Alqur’an dan Al-sunnah. Ada pula hukum Islam itu yang bersifat al-aḥkām al-syar‘iyyah al- mutagayyirah wa al-mutaṭawirah (hukum-hukum yang berubah disebabkan perubahan zaman, waktu dan ruang), maṣlaḥah yang bersifat nisbi/bisa berubah, sementara, relative dan tak kekal (tidak up to date).4 Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah kaidah yang berbunyi: ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ تَ غَيُّ ُر اْلَفتْ َوي وا ْختﻻَف ُ َها ِبَ َسب تَ غَُُّّي اْل َْزمنَة َواْل َْمكنَة َواْلَ ْحَوال ِ ِ ِ َواْلن يَات َواْلعََوائد Artinya: “Fatwa hukum Islam itu dapat berubah sebab berubahnya masa, tempat, situasi, dorongan dan motivasi”. Tanpa mengetahui kaidah ini akan terjadi kekeliruan besar dalam pandangan dan penilaian hukum Islam dan akan menimbul kan kesulitan dan kesempitan yang tidak dikehendaki oleh hukum Islam itu sendiri. Sebab, prinsip hukum Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat. 5 4 Ahmad Munif Suratmaputra, Filsafat Hukum Islam, al Ghazali Mashlaha Mursalah dan Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), h. 60. 5 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, I‘lam al- Muwaqi‘īn ‘al Rabb al-‘Alamīn, Juz III, (Beirut: Dar al Fikr, 1977), Cet. Ke- 2, h. 14. Muhammad Hasbi Ash Shiddiy, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 21. Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 164. 2 Metode Fatwa Organisasi Sosial Keagamaan Islam Di Indonesia Hukum Islam yang salah satunya bersifat fleksibel,6 mampu mengikuti dan menghadapi perkembangan masyarakat. 7 Dengan perkembangan zaman dan perubahan situasi, kondisi, waktu dan tempat tersebut, berakibat pada perlunya perubahan dan aktualisasi hukum Islam dalam kehidupan modern sekarang. Perubahan dan aktualissi hukum Islam disebabkan oleh faktor, seperti: pertama, untuk mengisi kekosongan hukum Islam karena kaidah-kaidah hukum yang terdapat kitab fiqh tidak mengaturnya, sedangkan masyarakat memerlukan kepastian hukum; kedua, pengaruh globalisasi dan Iptek yang memuncul kan masalah baru sehingga perlunya aturan hukum yang mengaturnya; ketiga, pengaruh reformasi dalam berbagai bidang yang memberikan peluang kepada hukum Islam untuk dijadikan bahan acuan dalam membuat hukum nasional; keempat, pengaruh pembaharuan pemikiran hukum Islam yang dilaksanakan oleh para pakar hukum Islam tingkat internasional atau nasional, terutama hal-hal yang menyangkut perkembangan globalisasi dan iptek.8 JND Anderson, Joseph Schact,