Bukit Gambang Resort City Sebagai Daya Tarik Wisata Di Malaysia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Bukit gambang resort City Sebagai daya Tarik Wisata di Malaysia Evelin 152271 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Bukit gambang resort City Sebagai daya Tarik Wisata di Malaysia. 1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Tujuan Foreign Case Study Foreign Case Study adalah satu progam yang rutin dan harus dilaksanakan oleh semua mahasiswa dan mahasiswi di jususan S1 - Hospitality yang diadakan oleh kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta sebagai salah satu syarat kelulusan setelah program Domestic Case Study. Foreign case study sendiri adalah perjalanan keluar negeri sebagai metode pembelajaran menganalisis, dan melihat baik dari budaya, lingkungan, dan masyarakat, yang ada di negara yang telah dikunjungi oleh mahasiswa. Foreign Case study bisa dilaksanakan di dalam bentuk seperti tour ke beberapa negara yang telah ditentukan oleh pihak kampus, training di luar negeri, dan juga student exchange. Foreign Case Study yang tidak hanya bertujuan untuk berjalan – jalan atau bersenang – senang, tetapi mahasiswa dituntut aktif untuk dapat melihat segala perbedaan dengan negara asalnya terutama dari segi pengembangan pariwisata dari negara yang telah dikunjungi. Dan pada tanggal 17 November 2016 s/d 15 Desember 21017 penulis melakukan Foreign Case Study dengan cara Student Exchange di Imperial College of Hospitality di Malaysia [1]. Gambar 1.1 Penulis bersama team dan dosen dari Imperia Collage 1 Selain itu Penulis juga sempat mendatangi berbagai tempat wisata yang ada di Kuala Lumpur yaitu KLCC dan Teluk Cimpedak yang ada di daearah Pahang Malaysia. Setelah melakukan pertukaran pelajar dan mendapat kesempatan untuk praktek sebagai Park Ambassador di Bukit Gambang Safari Park penulis tertarik untuk lebih mengetahui tentang budaya dan pariwisata di Malaysia. 2. Tentang Malaysia Semenanjung Malaya berkembnag sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan Negara lainnya melalui Selat Malaka. Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota – pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad ke 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Budha, dan Islam tiba pada abad ke 14 di Terengganu. Pada permulaan abad ke 15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan oleh Parameswara, Pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa Pangeran dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang Penghulu Melayu dari Patani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai Bupati Temasek. Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai Bupati. Setelah lima tahun kemudian, Parameswara meninggalkan Temasek karna ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan Armada Jawa dari Majapahit. Parameswara kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan pemukiman baru di Muar. Pada 1511, Melaka ditaklukan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal disana. Putera – putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di Semenanjung. Kesultanan Perak di utara dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan Kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga Negara berjuang menguasai Sekat Malaka : Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sengit hingga tahun 1641, ketika Belanda bekerja sama dengan Kesultanan Johoruntuk merebut Melaka. Perpaduan antara tiga kaum utama yaitu Melayu, Cina, dan India telah memberikan hasil apabila Perjanjian London yang ditandatangani pada 8 Februari 1956 telah memberikan tanda bahwa Tanah Melayu akan merdeka pada 31 Agustus 1957. Setelah kemerdekaan dicapai, timbul masalah yang berhubungan dengan wilayah Malaysia yang menggabungkan Sabah, Serawak serta Singapura. Penentangan terhadap penyatuan ini dating dari Parti Rakyat brunei, Indonesia, dan Filipina. Dan akhirnya dapat terbentuk sebuah Negara yang dianamakan MALAYSIA, yang tercapai pada tanggal 16 September 1963. Dengan memiliki slogan “Bersekutu Bertambah Mutu”. Malaysia terdiri dari 13 negara bagian dan 3 bagian wilayah federal. Sembilan Negara bagian Melayu asli adalah Johor, Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Selangor, dan Terengganu. Bersama dengan Melaka (sebelum Malaka) dan Pinang (sebelumnya Penang), mereka membentuk bekas Federasi Malaya. Dua Negara bagian lain adalah Sabah dan Serawak. Wilayah federal tiga bagian, yang disebut Wilayah Persekutuan, terdiri atas pulau Labuan, ibu kota Kuala Lumpur, dan kota baru Putrajaya (ditunjuk pada tahun 2001). a) Penduduk Sebagian besar dari 30 juta penduduk Malaysia tinggal di Semenanjung Melaya, terutama di kota – kota di atau dekat pantai barat. Penduduk asli Melayu membentuk kelompok 2 etnis tunggal terbesar (50%) diikuti oleh etnis Cina (24%) dan India (7%). Ada juga sejumlah kecil masyarakat adat, yakni orang asli. Sabah dan Serawak di Kalimantan dihuni terutama oleh orang – orang dayak dan masyarakat non-melayu. b) Bahasa Bahasa Melayu adalah bahasa nasional (secara resmi disebut Bahasa Malaysia). Bahasa Inggris digunakan dalam bisnis dan pemerintah. Bahasa Cina juga banyak digunakan. c) Agama Agama mayoritas di Malaysia adalah Islam, tapi konstitusi menjamin kebebasan beragama bagi semua orang. Banyak etnis Tionghoa beragama Buddha atau Tao. Kebanyakan orang India beragama Hindu. Beberapa suku – suku dari Sabah da Serawak adalah orang Kristen, sisanya mengikuti agama asli tradisional nenek moyang mereka. d) Pakaian Pakaian tradisional perempuan melayu adalah sarung yang diikat di pinggang, baju (blus longgar), selendang. Pria Melayu memakai kemeja longgar, celana panjang, dan songkok. Perempuan India mengenakan sari (jubah panjang dan longgar). Wanita Cina menenakan sam-foo atau cheongsam (gaun lurus dengan celah samping). Kebanyakan laki – laki India, Cina, dan Melayu di kota – kota memakai pakaian gaya barat. e) Makanan dan Minuman Kari dan rempah – rempah menambah cita rasa masakan Melayu yang terdiri atas beras, ikan, sayuran, dan daging. Orang – orang cina dan India memasak hidangan nasional mereka sendiri. Sebagian orang minum air minerl, the, dan kopi. Orang penganut agama Islam melarang minuman beralkohol. f) Geografi Malaysia dibagi menjadi dua wilayah yang berbeda, Malaysia Barat (Semenanjung) dan Malaysia Timur (Sabah dan Serawak di pulau Kalimantan). Rantai pegunungan membentang di tengah Semenajung Malaya, mencapai ketinggian 2.100 meter. Rantai ini terdiri atas Tanah TinggiCameron dan Tanah Tinggi Genting. Dataran rendah memanjang baik ke pantai laut timur dan barat. Kecuali untuk lembah sungai Pahang, tanah di sebelah timur pegunungan kurang berkembang dan ditutupi oleh hutan lebat. Pantai timur hanya memiliki dua pelabuhan yang baik, Kota Baharu dan Kuantan. Pantai barat memiliki pelabuhan yang baik di George Town, Pelabuhan Klang (sebelumnya Port Swettenham), Telok Anson, dan Port Weld. Sekitar tiga-perempat dari wilayah Malaysia timur terdiri atas hutan yang jarang penduduknya. Garis pantai Sabah dan Serawak terdiri atas tanah alluvial dan rawa. Masuk ke pedalaman jauh di Serawak, wilayah negara berhadapan dengan pegunungan. Disebelah selatan Pegunungan Kapuas dan Pegunungan Iran (Banjaran Iran) memisahkan Kalimantan Malaysia dengan Kalimantan Indonesia. Di bagia utara Sabah, perbukitan rendah disepanjang pantai naik ke pegunungan tengah. Barisan pegunungan ini memiliki Gunung Kinabalu. Dengan ketinggian 4.100 meter, gunung ini menjadi puncak tertinggi di Malaysia. g) Iklim Malaysia memiliki dua musim utama dimana presipitasi paling sering terjadi, yakni Monsoon Timur Laut ( November – Maret) dan Monsoon Barat daya (Mei- September). Rata – rata curah hujan tahunan 2.000 sampai 2.500 milimeter. Selama Monsoon Barat Daya, garis badai yang disebut sumatras terbentuk di sepanjang Selat Malaka. h) Sumber Daya Alam Semenanjung Malaya (Malay Peninsula) memiliki pasokan besar karet dan kelapa sawit. Daerah ini juga memiliki sejumlah besar kayu. Tin, minyak bumi, gas alam, bijih besi, bauksit, dan emas juga ditemukan disana. Serawak memiliki cadangan besar bauksit (bijih alumunium). Hutanm Malaysia memiliki pohon – pohon palem, jati, kamper, cendana, dan kayu hitam yang melimpah. Namun, di Serawak hutan – hutan ditebang. 3 Gajah, bdak, buaya, kadal, babi hutan, dan harimau dulu berkeliaran dihutan, bukit, dan rawa, tetapi sekarang sudah langka. Ada berbagai macam kupu – kupu, serangga, burung, dan reptile di hutan Malaysia. i) Warisan budaya Di Malaysia, seni sebagian besar ditemukan dalam bentuk kerajinan, terutama batik. Batik adalah desain kain unik yang berasal dari Indonesia. Malaysia memiliki banyak museum. Diantaranya yang paling terkenal adalah Museum Nasional di Kuala Lumpur dan Museum Negara Bagian Serawak di Kuching yang terkenal karena koleksi mebel tradisonal Melayu dan Cina. Wayang merupakan kesenian dari Indonesia, ada juga di Malaysia. Sebuah drama disajikan pada platform atau gubuk