Daya Terima Wajit Nangka Sebagai Varian Wajit Khas Cililin Bandung Barat

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Daya Terima Wajit Nangka Sebagai Varian Wajit Khas Cililin Bandung Barat Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 2, November 2019 49 DAYA TERIMA WAJIT NANGKA SEBAGAI VARIAN WAJIT KHAS CILILIN BANDUNG BARAT Sifa Miftahul Z, Ade Juwaedah1, Atat Siti Nurani2 Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, UPI [email protected] Abstract: Cililin memiliki beragam kuliner dan makanan yang khas, salah satu oleh-oleh atau makanan khas dari kecamatan Cililin yaitu wajit. Dari data hasil penjualan yang didapat bahwa penjualan wajit Cililin mengalami penurunan pada periode 2017-2018, dengan demikian perlu adanya inovasi terhadap produk oleh-oleh khas Cililin tersebut yaitu dengan memberikan varian rasa pada wajit dengan penambahan daging buah nangka beserta bijinya. Bandung Barat termasuk produksi nangka terbesar ke-4 di Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk membuat resep wajit nangka dan menganalisis uji hedonik daya terima wajit nangka. Selain daging buahnya, biji nangka dapat dimanfaatkan menjadi bahan pengganti dari bahan utama wajit yaitu beras ketan karena biji nangka memiliki 83,73% amilopektin dan 16,23% amilosa. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan produksi buah nangka yang di inovasikan dengan oleh-oleh khas Cililin yaitu wajit. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimental yaitu dengan menganalisis resep wajit Cililin dan mengambil sampel dari wajit merk “SR” untuk dilakukan uji sensori, selanjutnya melakukan uji coba produk wajit nangka sebanyak 2 kali. Dengan adanya penelitian ini, setelah melakukan QDA (Quantitative Descriptive Analisys) oleh 15 orang panelis semi terlatih, terdapat hasil kriteria wajit nangka warna cokelat gelap, rasa manis kuat, rasa gurih hampir lemah, aroma nangka tercium, aroma kelapa cukup tercium, aroma gula merah tercium dan tekstur yang cukup. Hasil uji hedonik wajit nangka dapat disimpulkan dari kesan keseluruhan bahwa 50% panelis menyatakan suka dan 50 % panelis menyatakan sangat suka pada produk wajit nangka. Keyword: Daya terima, Cililin, Nangka, Wajit PENDAHULUAN lingkungan makanan perkotaan. Penelitian yang menjelaskan Dalam hal Sosiologi telah memperluas tentang foodscape dikemukakan oleh konsep untuk memasukkan pengaturan Norah Mackendrick pada tahun 2014 kelembagaan, ruang budaya, dan menjelaskan bahwa foodscape wacana yang memediasi hubungan merupakan konsep lanskap yang kita dengan makanan. diciptakan dari berbagai jenis Kelompok-kelompok yang makanan, seperti sayuran, buah- tertarik untuk menciptakan alternatif buahan, permen, coklat, kue, dan makanan yang menggunakan sistem bahan-bahan lainnya yang banyak distribusi makanan yang lebih disukai dan sering dimakan, dengan demokratis dan melibatkan komunitas mempertimbangkan tempat dan ruang konsumen dengan nilai dan tujuan dimana kita memperoleh makanan, yang sama tumbuh sebagai tanggapan menyiapkan makanan, berbicara terhadap perusahaan foodscape tentang makanan, atau umumnya organik. Kelompok-kelompok ini mengumpulkan makna dari makanan mengambil bentuk food policy councils tersebut. Konsep ini berasal dari (FPC) atau dewan kebijakan pangan, bidang geografi dan banyak digunakan kebun masyarakat, koperasi pangan, dalam studi perkotaan, kesehatan dan pertanian yang didukung masyarakat untuk merujuk pada masyarakat. Ruang digital dan online Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 2, November 2019 50 merupakan komponen lain dari tepat, kualitas terbaik, pada waktu foodscape yang perlu mendapat yang tepat, di tempat yang tepat, perhatian lebih yaitu dengan cara dan dengan harga paling membuat blog makanan dan aplikasi ekonomis. seperti Instagram (di mana konsumen 3. Program pengendalian kualitas di mengunggah foto-foto hidangan yang perusahaan jasa makanan harus mereka buat atau yang akan memastikan bahwa hanya dikonsumsi). Memediasi hubungan makanan yang memenuhi kita dengan makanan kita dan tempat- spesifikasi tertulis yang dibeli dari tempat di mana kita mendapatkan vendor terkemuka. makanan. Adanya aplikasi pembelian 4. Pembeli yang baik makanan online yang cukup hanya mempertimbangkan harga, log-in dan klik “tambahkan ke pasokan, dan permintaan, keranjang”. transportasi, dan biaya Brianna Cameron mengemukakkan penyimpanan sebelum melakukan tentang flow food pada tahun 2016, pemesanan. menjelaskan bahwa flow food merupakan aliran/tahapan yang Tujuan utama dari program menggambarkan makanan pada saat pembelian yang efektif untuk memasuki tempat kerja hingga membeli produk yang paling cocok disajikan kepada pelanggan. untuk pekerjaan itu. Beli dengan Aliran/tahapan produk makanan Ini jumlah yang tepat, bayar dengan mengacu pada proses penerimaan, harga yang tepat, dan hanya penyimpanan, persiapan, pemasakan, berurusan dengan pemasok yang penahanan, penyajian, pendinginan, memiliki reputasi dan dapat dan pemanasan ulang yang dilalui diandalkan. Spesifikasi pembelian makanan di fasilitas layanan makanan. penting bagi pembeli dan manajemen. Setiap langkah dalam aliran makanan Makanan atau kue tradisional merupakan prosedur keamanan pengolahannya cenderung lama pangan yang umum harus diikuti dengan menggunakan peralatan- untuk membantu mengurangi risiko peralatan yang masih tradisional. Ada kontaminasi dan penanganan yang beberapa alasan mengapa kue salah dan dapat menyebabkan wabah tradisional kurang diminati, menurut penyakit bawaan makanan. Palupi (2010, hlm.1) menjelaskan Terdapat 4 kriteria pembelian bahwa komposisi bahan dan barang bahan makanan yang harus kandungan gizi tidak standar, waktu diperhatikan agar lebih efektif, pngolahan lama, cara pengolahan diantaranya : tidak bersih, penyajian dan 1. Pembelian yang efektif akan pengemasan kurang menarik, lokasi membuka jalan bagi operasi penyajian kurang nyaman, umur layanan makanan yang sukses. simpan pendek dan cita rasa kurang Pembelian adalah aktivitas sesuai dengan selera generasi muda berbasis keterampilan yang (Syarif dkk, 2019, hlm. 126). membutuhkan pengetahuan luas Berdasarkan permasalahan diatas, tentang produk dan kondisi pasar. maka dapat dilihat bahwa jenis dan 2. Pembelian melibatkan peroleh resep kue-kue tradisional merupakan makanan dalam jumlah yang salah satu aset dan nilai budaya yang Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 2, November 2019 51 mempunyai peranan penting, serta wisata gastronomi dengan keputusan perlu dilestarikan dan dipertahankan. berkunjung memiliki hubungan yang kuat. Pada bulan Mei – Agustus 2016 di Hal ini menunjukan bahwa ketika wisata sejumlah pasar tradisional daerah gastronomi dilaksanakan dengan baik, Jabodetabek mengadakan program maka keputusan berkunjung wisatawan ke Kota Bandung pun akan cenderung gerakan gebrak pasar . Gerakan peduli bernilai positif. ini diharapkan merata keseluruh Hasil penelitian dari Sormas, dkk kalangan dimulai dari kaum tahun 2017 tentang Gastronomy in perempuan, khususnya ibu-ibu, Tourism menjelaskan bahwa seorang turis sebagai agen penggerak pelestari mungkin ingin mengunjungi suatu daerah kuliner nusantara untuk lebih untuk mendapatkan pengalaman budaya memperkenalkan jajanan manis khas baru, atau mereka hanya ingin mencoba Indonesia yang terkenal dengan cita hidangan lokal dan selera yang berbeda rasanya. Fenomena yang terjadi saat dari daerah itu juga. Sebagai akibatnya, ini adalah maraknya berbagai jajanan alasan-alasan seperti mencoba hidangan modern yang tersedia. Padahal kuliner lokal di suatu daerah dan mengamati fase produksi dan mencicipi hidangan lokal Indonesia harus mendapatkan tempat yang terbuat dari bahan baku yang hanya yang sejajar, bahkan lebih tinggi dari tersedia di wilayah tertentu sekarang jajanan populer lainnya yang berasal mulai menjadi salah satu alasan utama dari luar negeri. yang mempengaruhi wisatawan untuk Ada beberapa contoh makanan tempat tujuan yang dikunjungi. tradisional tersebut diantaranya Gulo Pentingnya wisata gastronomi membantu Puan khas Palembang, Clorot khas reputasi perusahaan parawisata yang baik, Purworejo, Sayur Babanci khas serta menunjukkan bahwa konsumsi Jakarta, Wajit khas Cililin dan makanan dan minumn memiliki makna sebagainya (Kosasih dkk, 2016, hlm. yang simbolis (tradisional). Dengan 2) . parawisata yang sukses meningkatkan kualitas populasi turis disuatu daerah dan Hasil penelitian dari Nurwitasari pada memungkinkan dikunjungi setiap musim, tahun 2015 tentang Pengaruh Wisata sehingga menjaga warisan budaya dan Gastronomi Makanan Tradisional memfasilitasi pembangunan ekonomi dan Terhadap Keputusan Wisatawan sosial budaya. Berkunjung ke Kota Bandung Salah satu makanan tradisional yang menjelaskan bahwa produk kuliner perlu dilestarikan adalah wajit khas sebagai bagian dari wisata gastronomi Cililin, makanan yang terbuat dari hasil Kota Bandung yang telah menjadi simbol olahan beras ketan yang ditambahkan gula penting bagi kepariwisataan Kota dan kelapa parut, disajikan dengan Bandung. Secara keseluruhan keputusan dibungkus menggunakan daun jagung berkunjung wisatawan ke Kota Bandung kering. Wajit ini merupakan salah satu termasuk pada kategori tinggi. Keputusan makanan khas Kecamatan Cililn dan berkunjung ke Kota Bandung yang menjadi usaha wajit di Kabupaten memperoleh penilaian tertinggi adalah Bandung Barat, merupakan usaha industri pemilihan berdasarkan daya tarik produk skala kecil yang telah ada secara turun wisata Kota Bandung. Sedangkan temurun dan masih bertahan hingga saat pemilihan jumlah kunjungan mendapat ini (Andarwati, 2012, hlm. 4). penilaian terendah. Hal ini menunjukan bahwa keberagaman serta keunikan Pada kenyataannya wajit khas produk wisata Kota Bandung menjadi Cililin
Recommended publications
  • Coffee Break No Uraian Menu 1 2 Macam Kue Asin / Gurih 1
    COFFEE BREAK NO URAIAN MENU 1 2 MACAM KUE ASIN / GURIH 1 Arem-arem sayur 2 Bakwan udang 3 Bitterballen 4 Cheese Roll 5 Combro 6 Crekes Telur 7 Gadus / talam udang 8 Gehu pedas 9 Ketan Bumbu 10 Lalampah ikan menado 11 Lemper Ayam Bangka 12 Lemper ayam Spc 13 Lemper bakar Ayam 14 Lemper sapi jateng 15 Lemper sapi rendang / ayam 16 Leupeut ketan kacang 17 Lontong ayam kecil 18 Lontong Oncom 19 Lontong Tahu 20 Lumpia Bengkuang 21 Lumpia goreng ayam 22 Macaroni Panggang 23 Misoa ayam 24 Otak-otak ikan 25 Pangsit goreng ikan 26 Pastel ikan 27 Pastel sayur 28 Pastel sayur telur 29 Risoles rougut ayam 30 Risoles rougut canape 31 Roti Ayam 32 Roti goreng abon sapi 33 Roti goreng sayur 34 Samosa 35 Semar mendem ayam 36 Serabi oncom 37 Sosis solo basah ayam 38 Tahu isi Buhun 2 2 MACAM KUE MANIS 1 Agar-agar moca 2 Ali Agrem 3 Angkleng ketan hitam Cililin 4 Angku jambu angku tomat 5 Angku Ketan Kacang Ijo 6 Apem Jawa 7 Apem Pisang 8 Awug beras kipas 9 Bafel hati 10 Bika Ambon Medan / Suji 11 Bika Iris Cirebon 12 Bika Medan Kecil 13 Bola-Bola Coklat 14 Bolu Gulung blueberry 15 Bolu Ketan Hitam 16 Bolu Kukus Coklat / Gula Merah 17 Bolu Nutri Keju 18 Bolu Pisang Ambon 19 Bolu Susu 20 Bolu Ubi Jepang 21 Bubur Lemu 22 Bubur Lolos 23 Bugis Bogor 24 Bugis ketan Matula 25 Bugis Ubi Ungu 26 Carabika Suji 27 Cenil / gurandil 28 Cente Manis 29 Cikak kacang ijo 30 Clorot 31 Cookies kismis 32 Coy pie pontianak 33 Crumble bluberry 34 Cuhcur gula merah / Suji 35 Cuhcur mini 36 Dadar Gulung 37 Dadar Gulung Santan 38 Gemblong Ketan 39 Getuk 40 Getuk Lindri 41 Gogodoh
    [Show full text]
  • Praktik Pengalaman Lapangan Di Smk Negeri 6 Yogyakarta
    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 Disusun Oleh : Rira Zahrotul M NIM. 13511241039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat yang senantiasa mengikutinya. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, untuk di terapkan pada dunia pendidikan khususnya di SMK. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan jalan terbaik sehingga penulis mampu melaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan hingga selesai. 2. Kedua orang tua serta kedua kakak, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan serta memberikan bantuan. 3. Dr. Marwanti, selaku koordinator PPL jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. 4. Dr. Badraningsih L, M.Kes, selaku dosen pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta 5. Nurul Lestari M.Pd, selaku pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang selalu membimbing dengan setulus hati. 6. Dra. Retno Sri Agustiawati,MBA selaku koordinator PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
    [Show full text]
  • Symbolism As Guidance to Live a New Life in Javanese Culture (A Semiotic Analysis)
    Symbolism as Guidance to Live a New Life in Javanese Culture (a Semiotic Analysis) Avi Meilawati Yogyakarta State University Abstract Ideas, human behavior activities, and objects is a form of culture as the result of human thought. Those three forms are giving birth to an indigenous culture or tradition in the community. Tingkeban ceremony is one of the traditional Javanese ritual performed on women who are pregnant in her 7 months. The ceremony is believed to be the requirement before birth, contains hope for the children, mother, and families will be given the ease and safety up to the time of delivery. These hopes are realized in the representation of objects and expressions to the tools, equipment, and procession at the tingkeban ceremony. Hopes and advices on tingkeban ceremony are aimed at father, mother and newborn babies in hope that the family can be a superior happy family, and prosperous. In general, the balanced family, happy, prosperous, will deliver a child that grow well too. From this little family, a system of the larger society, even the country will also be systematically balanced and peace. A. Background Culture is the result of the human mind that is actualized through varieties and colors in evolving life of human, flowing to fill the needs of life. Cultural output is realized as the result of the thoughts, observations and experiences over time, even from the summary of the unborn society, through the stories and relics of the past, of course. One form of cultural product is a traditional ceremony, which is the result of knowledge, the result of thoughts that inspires people to make a criteria or a space to enjoy it, outside of what can be seen, heard, and touched that currently being favored through forms of knowledge called technology.
    [Show full text]
  • Hasil Observasi Upaya Pelestarian Produk Jajanan Tradisional Khas Kotagede
    HASIL OBSERVASI UPAYA PELESTARIAN PRODUK JAJANAN TRADISIONAL KHAS KOTAGEDE NO HAL YANG DIAMATI HASIL PENGAMATAN 1. Kudapan yang masih diproduksi dan terdapat di Ada terdapat kudapan pasaran yang masih di produksi sebanyak 9 jenis 2. Kudapan yang sudah tidak diproduksi atau tidak Ada beberapa kudapan diperjual belikan di pasaran yang sudah tidak diproduksi sebanayak 11 jenis 3. Minuman yang masih diproduksi dan terdapat di Ada terdapat pasaran minunuman yang masih di produksi sebanyak 4 jenis 4. Minuman yang sudah tidak diproduksi atau tidak Ada beberapa minuman diperjual belikan di pasaran yang sudah tidak diproduksi sebanayak 9 jenis 5. Macam bahan baku kudapan yang digunakan Terdapat macam bahan baku kudapan yang digunakan dan bisa di dapatkan atau dibeli di pasar kotagede dan sekitar kotagede 6. Macam bahan baku minuman yang digunakan Terdapat macam bahan baku minuman yang digunakan dan bisa di dapatkan atau dibeli di pasar kotagede dan sekitar kotagede 7. Sejarah singkat kudapan dan minuman tradisional Ada sejarah singkat khas Kotagede kudapan dan minuman tradisional khas Kotagede 8. Sistem penjualan dan pemasaran produk jajanan Ada sistem penjualan tradisional khas Kotagede dan pemasaran produk jajanan tradisional khas Kotagede 9. Jumlah produksi jajanan khas kotagede Terdapat produksi jajanan khas kotagede a. Kipo b. Yangko c. Kembang waru 10. Tempat pembuatan yang masih memproduksi Ada tempat pembuatan yang masih memproduksi 11. Tempat pembuatan yang sudah tidak Ada tempat pembuatan memproduksi yang sudah tidak memproduksi PEDOMAN OBSERVASI UPAYA PELESTARIAN PRODUK JAJANAN TRADISIONAL KHAS KOTAGEDE NO HAL YANG DIAMATI HASIL PENGAMATAN 1. Kudapan yang masih diproduksi dan terdapat di pasaran 2. Kudapan yang sudah tidak diproduksi atau tidak diperjual belikan di pasaran 3.
    [Show full text]
  • Laporan Akhir Hibah Pengabdian Pada Masyarakat Institusi
    LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUSI PELESTARIAN JAJANAN TRADISIONAL DI DESA KEMIREN DENGAN METODE EKOWISATA Oleh: Winda Hurotul ‘Aini, M.Pd NIDN: 0711128802 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 TAHUN 2019 HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul : Pelestarian Jajanan Tradisional Di Desa Kemiren Dengan Metode Ekowisata 2. Ketua Tim Pengusul : a. Nama : Winda Hurotul ‘Aini, M.Pd b. NIDN : 0711128802 c. Jabatan/ Golongan : Asisten Ahli d. Program Studi : Akuntansi e. Perguruan Tinggi : Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi f. Bidang Keahlian : Pendidikan Ekonomi g. Alamat Kantor/Telp/Fax/Surel : [email protected] 1. Anggota Tim Pengusul : a. Jumlah Anggota : b. Nama Anggota 1/ Bidang keahlian :……………/…….. c. Nama Anggota 2/ Bidang keahlian :……………/……… d. Mahasiswa yang terlibat : 2 Orang 2. Luaran yang dihasilkan : 3. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan 4. Biaya Total : - Institusi : Rp. 7.000.000 - Sumber lain (Tuliskan) : Rp. Dan tuliskan surat keterangan Penyandang dana Mengetahui, Banyuwangi, 28 Juni 2019 Dekan Ketua Tim Pengusul Zaenuddin Imam, SE., MSA. Winda Hurotul ‘Aini, M.Pd NIDN. 0717057602 NIDN. 0711128802 HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii RINGKASAN ................................................................................................. iii BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................
    [Show full text]
  • Pengaruh Presentation Modality Dan Food Claim Pada Iklan Ethnic Food
    IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hall dan Sharples (2004) mendefinisikan food tourism sebagai suatu aktivitas wisata yang dimotivasi oleh keinginan wisatawan untuk menyicipi kuliner khas dari suatu destinasi wisata. Kuliner saat ini menjadi salah satu faktor yang dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata, menurut survei dan analisis dari UNWTO Global Report 2017, aspek kuliner merupakan faktor terpenting nomor tiga bagi wisatawan dalam memutuskan destinasi wisata yang akan mereka kunjungi. Telfer dan Wall (2000) menyatakan bahwa wisatawan menghabiskan sepertiga dari total pengeluaran mereka saat berlibur untuk membeli makanan. Kuliner merupakan komponen yang esensial dari industri pariwisata bersama dengan akomodasi, transportasi dan atraksi yang ada pada suatu destinasi. Saat ini, konsumen yang sedang melakukan kegiatan wisata mulai gemar menyicipi makanan tradisional khas pada destinasi wisata yang mereka kunjungi (thejakartapost.com, 2018). Makanan tradisional merupakan makanan yang dipersepsikan berhubungan dengan wilayah serta mewakili kelompok etnis tertentu (Guerrero et al., 2009). Melalui makanan tradisional wisatawan dapat merasakan kebudayaan autentik yang berbeda antara destinasi satu dengan lainnya. Telah banyak negara yang mulai menyadari potensi makanan tradisional dalam mengembangkan industri pariwisata, seperti Skotlandia. Taste of Scotland merupakan salah satu program pengembangan food tourism melalui makanan tradisional yang dilakukan oleh pemerintah Skotlandia. Melalui website taste-of-scotland.com calon wisatawan disuguhi berbagai informasi seputar kegiatan wisata kuliner yang dapat 1 SKRIPSI PENGARUH PRESENTATION MODALITY.......... NI KOMANG FRANCEA PURNAMA IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2 mereka lakukan di Skotlandia. Indonesia sendiri pada saat ini tengah berusaha untuk mengembangkan potensi kuliner yang dimiliki oleh beberapa daerah di Indonesia untuk ditetapkan sebagai destinasi wisata kuliner di antaranya: Bali, Jogja, Solo, Semarang dan Bandung.
    [Show full text]
  • Pengembangan Jajanan Pasar Khas Yogyakarta Diki Candra Gunawan1
    Pengembangan jajanan pasar khas yogyakarta Diki Candra Gunawan1,2,* Jamaaluddin1 1Fakultas Sains dan teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Gelam 250, Sidoarjo 2Program Studi Teknik Elketro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Gelam 250, Sidoarjo [email protected] Absrak. Jajanan memiliki bentuk dan rasa yang beragam. Terlebih pada zaman modern, berbagai jenis dan bentuk jajanan yang dikemas sedemikian rupa itu sangat mudah didapatkan, Jajanan pasar adalah nama lain dari berbagai jenis makanan kecil atau makanan ringan yang dibuat secara tradisional. Pada awal kemunculannya, jajanan ini dijual di pasar-pasar tradisional. Seiring perkembangan zaman, banyak juga yang dijual di toko-toko atau pasar modern. Hanya saja, yang dijual di toko-toko modern biasanya dibuat dengan tampilan atau varian rasa baru sehingga lambat-laun menghilangkan ciri khas tradisionalnya. Jajanan pasar telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Pada zamannya, hampir semua orang menyukai penganan khas negeri ini. Sebagian besar dari mereka menyajikan jajanan pasar untuk camilan sehari-hari. Tidak sedikit pula yang menyajikannya pada berbagai acara istimewa, misalnya saja hajatan atau kenduri dan upacara adat. Namun, pada era modern ini, jajanan pasar semakin terpinggirkan. Terlebih, banyak generasi muda tidak banyak mengenalnya. Ya, bahkan generasi sebelum kita banyak juga yang buta akan jajanan pasar, terutama mereka yang hidup di perkotaan. Menurutku, ketidaktahuan masyarakat terhadap jajanan pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ketidakpedulian dan putusnya mata rantai informasi dari generasi sebelumnya. Tidak adanya pengetahuan ini dikhawatirkan akan menyebabkan generasi berikutnya buta terhadap budaya bangsa sendiri. Sebaliknya, mereka mungkin lebih mengenal budaya bangsa lain. Jika tidak ingin kekhawatiran di atas benar-benar terjadi, sedini mungkin generasi kita harus dikenalkan dengan jajanan pasar.
    [Show full text]
  • HANDOUT Pembungkus Makanan Adalah Pembungkus/Wadah Dari
    HANDOUT Pembungkus makanan adalah pembungkus/wadah dari daun pisang yang digunakan untuk membungkus makanan. Biasanya dalam acara selamatan atau kenduri, pembungkus makanan dari daun pisang sebagai wadah atau pembungkus yang dimasukkan kedalam besek atau box. Daun pisang sering juga digunakan untuk pembungkus kue tradisional seperti kue Bugis, Lemper, Lopis, Mento, Jongkong Kopyor, dll. Selain pembungkus kue, bisa juga sebagai pembungkus Nasi Rames, Botok, Gadon, Pepes, dll. DAUN sebagai pembungkus makanan merupakan teknik memasak yang tergolong tradisional. Daun dipercaya memberi aroma tersendiri bagi bahan makanan yang dibungkusnya. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang. Umumnya barwarna hijau (mengandung klorofil) dan berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Di sini daun menjadi organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof abligat. Bentuk daun sangat beragam. Ada yang berupa helaian, tipis, atau tebal. Namun, daun yang sering dijumpai biasanya memiliki bentuk dasar bulat dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Dari berbagai bentuk daun, ada beberapa yang bisa dijadikan pembungkus makanan. Macam daun yang digunakan untuk membungkus: 1. Daun pisang Zat lilin yang melapisinya membuat daun pisang dapat menampung hidangan berkuah kental. Daun pisang pun memberi aroma sedap pada masakan. Daun ini dipercaya sebagai pembungkus alami yang serbaguna dan relatif mudah ditemukan. Daun pisang dapat digunakan untuk pembungkus beberapa jenis makanan, seperti lemper, tempe, nagasari, dan nasi bakar. Daun pisang akan semakin kuat dan elastis jika terlebih dahulu dipanaskan di atas api kecil atau dijemur, sehingga menjadi layu. Daun pisang yang cocok untuk membungkus makanan, adalah daun pisang raja, daun pisang batu, dan daun pisang kapok.
    [Show full text]
  • N a T U R E . Coconut, the Tree of Life in Malaysia
    N A T U R E . Coconut, the Tree of Life in Malaysia april 5, 2016april 13, 2016 • jocelynechin • knowledge Guess Malaysians all know how does a coconut (hps://en.wikipedia.org/wiki/Coconut) look like. If we were to picture it, an image of a slight oval greenish (or sometimes yellowish) nut will appear in seconds. Oh wait, is coconut literally a nut? Or a fruit? Or, it’s just a huge seed of a tree? ——— ¤ ——— Is coconut a nut? No, it isn’t. Botanically, it is a drupe (hps://en.wikipedia.org/wiki/Drupe) (aka stone fruit), which is also the seed for reproduction of the coconut palm (scientifically termed as Cocos nucifera). It can be found almost along every single coast of Malaysia’s beach and sometimes even inland, which explains why coconut is widely used or consumed in Malaysians’ daily life. Although coconut is everywhere, it doesn’t take its geological advantage to become the main economical crop that contributes to our national development, in terms of Gross Domestic Product (GDP) (hp://www.investopedia.com/terms/g/gdp.asp), export earnings, as well as livelihood income and employment. Why is this happening so? Let’s take a look back on the historical story of Malaysia’s coconut. ——— ¤ ——— A brief coconut history Around 9,000 years ago, coconut was suspected to be found by humans (hps://publications.csiro.au/rpr/pub?list=BRO&pid=procite:ee5f14de-41db- 45f0-80b3-f4243886f61d) at some place on earth. No evidence shows what is the exact country of origin but Malaysia’s larger islands and continental coast are indicated to be the regions where coconut was domesticated.
    [Show full text]
  • 96 Judul Rumusan Masalah Variabel Metode Penelitian
    Lampiran 1. Matriks Penelitian Metode Penelitian (meliputi jenis Judul Rumusan Masalah Variabel penelitian, metode dan instrumen Dosen Pembimbing pengumpulan data) ETNOBOTANI 1. Tumbuhan apa saja yang Tumbuhan yang a. Jenis penelitian : Deskriptif 1. Dp 1: Dr. Agus TUMBUHAN digunakan sebagai dimanfaatkan Kualitatif Prasetyo Utomo, YANG pewarna alami makanan sebagai pewarna b. Metode penelitian : M.Pd DIMANFAATKA oleh masyarakat Using di alami makanan pedoman wawancara, 2. Dp 2 : Ir. Arief N SEBAGAI Desa Kemiren Kecamatan di Masyarakat observasi, dokumentasi Noor Akhmadi PEWARNA Glagah Kabupaten Using Desa c. Instrumen pengumpulan ALAMI Banyuwangi ? Kemiren data : MAKANAN 2. Bagian tumbuhan apa saja Kecamatan 1. Bahan yang digunakan : MASYARAKAT yang digunakan sebagai Glagah Berbagai jenis tanaman USING DI DESA pewarna alami makanan Kabupaten tumbuhan pewarna alami KEMIREN oleh masyarakat Using di Banyuwangi meliputi: daun, batang, KECAMATAN Desa Kemiren Kecamatan akar, bunga, biji. GLAGAH Glagah 2. Peralatan yang KABUPATEN kabupaten Banyuwangi ? digunakan untuk BANYUWANGI 3. Bagaimana cara identifikasi : pengolahan tumbuhan a. Kamera tersebut sebagai pewarna b. Angket 96 alami makanan oleh c. Buku acuan yang masyarakat Using di Desa digunakan Kemiren Kecamatan d. Alat tulis Glagah Kabupaten e. Alat perekam suara Banyuwangi ? f. Perekam data hasil 4. Bagaimana kearifan lokal penelitian masyarakat dalam g. Perekam hasil melestarikan tumbuhan dokumentasi yang berpotensi sebagai h. Kartu data pewarna alami makanan ? 5. Bagaimana potensi etnobotani tumbuhan sebagai pewarna alami makanan di masyarakat Using di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi ? 97 Lampiran 2. Silabus Biologi SMA/MA kelas X kurikulum 2013 Revisi Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Media, Alat waktu dan Bahan 1.1 Mengagumi Plantae Mengamati Tugas 6 Charta keteraturan dan .
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya terdapat hewan, tumbuhan, minyak bumi, air dan tanah. Bermacam- macam tumbuhan yang tumbuh diberbagai daerah Indonesia menghasilkan rempah- rempah yang dapat diolah menjadi bumbu-bumbu masakan, sehingga terciptalah beragam masakan khas Indonesia. Peran makanan sangat penting bagi kehidupan manusia karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia dibagi menjadi makanan berat dan makanan ringan. Makanan berat sebagai makanan pokok sehari-hari seperti nasi dengan lauk-pauk, dan makanan ringan yang kerap dijadikan camilan untuk teman bersantai. Jenis makanan ringan yang beredar di pasaran saat ini sangatlah beragam, diantaranya didominasi oleh makanan ringan modern seperti kue kering berbentuk stick yang dilumuri cokelat, keripik kentang, olahan rumput laut dan lain sebagainya. Pada dasarnya Indonesia memiliki banyak sekali makanan ringan tradisional, namun saat ini makanan ringan tradisional sudah sangat jarang dijumpai seperti Leupet, Tape Ketan, klepon, awug-awug, clorot, kue cincin dan dodol. Adapun diantaranya hanya dapat dijumpai pada daerah, dan pada saat perayaan tertentu saja. Dodol merupakan makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia, di tanah Jawa dodol disebut jenang dan etnis Tionghoa menyebutnya sebagai kue keranjang. Dodol memiliki rasa yang manis dan gurih, berwarna coklat tua, bertekstur halus dan kenyal sehingga dodol digolongkan sebagai makanan semi basah. Menurut Soekarto (1979) dodol adalah jenis makanan ringan bernutrisi tinggi, mengandung bahan-bahan makanan alami seperti karbohidrat dan protein, serta menawarkan kepraktisan dan keefisienan dalam penyajiannya dengan berbagai cita rasa, aroma, bentuk, kemasan yang khas sehingga memberikan peluang kepada konsumen dari berbagai kalangan untuk mengonsumsinya.
    [Show full text]
  • Laporan Penelitian
    Ilmu Humaniora LAPORAN PENELITIAN FENOMENA GRAFEM <E> PADA PENYEBUTAN NAMA MAKANAN TRADISIONAL DI JAWA SEBAGAI KARAKTER BUDAYA INDONESIA Oleh: Pipit Mugi Handayani, S.S., M.A. NPP 128301375 Zainal Arifin, S.Pd., M.Hum. NPP 108301582 Icuk Prayogi, S.S., M.A. NPP 128301376 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2018 i IIALAMAN PENGESAIL{N PANELITIAN DOSBN PEMULA Fenomena Grafem <e> pada Penyebutan Nama JI'DUL Makanan Tradisional di Jawa sebagai Karakter Budaya Indonesia Ketua Tim Penelitisn a. Nama Lengkap Pipit Mugi H*ndayani, S.S., bf.A. b. Jenis Kelamin Perempuan c. NPP 128301375 d, NIDN 0612028301 e" Disiplin Iknu Bahasa dan Sastra lndonesia f. Pangka#Gol*ngan Penata Muda Tk. l/ilI B g. Jabatan Frrngsiunal Asisten Ahli h. Fakultas/ Jurusan FPBS/PBSI i. Alamat Kantor ll. Gajah Ray4 Sambirejo, Kota Semarang j No. HP/ emarl OB 12259A2962/ pipit*handayarri@yahoo. co. id Jumlah anggota TIM 2 ora:rg dosen dan 2 orang nralusiswa a. Zai*d Arifin, S.Fd., M.Hum Do*en Fendidikan Bahasa dan $astra Indonesia b. Icuk Frayogi, S.S., M.A. Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia c. Prima Dita F. (mahasiswa) Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia d. Eva Dwi S. (mahasiswa) Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indoneria 3 Lokasi peirelitian Wilayah Jawa Tengah 4 Jumlah biaya yang dibiayai RpS.?50.00S,- {Enrm Juta Tuju}r Ratus Limo Puluh Ribu Rupiah) Semarang, Februari 2018 ffi M.Pd. Pipit Handayani, M.A 1 104 NPP. 128301375 Menyetujui, Ketua ldan Pengabdian Kepada Masyarakat Semarang l&,FCru(t, i' Widodo, M.Si 876101038 ABSTRAK Penelitian sederhana ini bertujuan untuk (1) mengklasifikasikan nama makanan tradisional Jawa Tengah, terutama yang bergrafem <e>, (2) mengkaji penciptaan katanya, dan (3) menemukan relasi antara budaya, pola pikir, dan penggunaan grafem <e> dalam penamaan makanan ini.
    [Show full text]