Perancangan Interior Kafe Jajan Pasar Di Surabaya
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
12 2. TINJAUAN DATA LITERATUR 2.2. Tinjauan Mengenai kuliner 2.2.1 Pengertian Kuliner • Kuliner adalah dari dapur; berkenaan dengan dapur; mengenai masak- masakan dan urusan dapur (Echols, John M. dan Shadily, Hasan. 1996). • Masak- memasak adalah membuat (mengolah) penganan, gulai, dsb, • Pangan (panganan) adalah, penganan, makanan, (Kamus bahasa Indonesia, 749). • Penganan adalah segala macam kue dan kudapan (Sumber: Kamus Bahasa Indonesia, 865). Jadi dapat disimpulkan bahwa kuliner adalah segala sesuatu yang menyangkut mengolah penganan/ makanan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 2.2.2. Kuliner adalah Bagian dari Kebudayaan Manusia Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Manusia membutuhkan makanan sebagai sumber kalori serta nutrien yang diperlukan oleh tubuhnya. Makanan berhubungan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Pada awalnya manusia memperoleh makan dengan mengumpulkan dan berburu dari alam, pada perkembangan selanjutnya manusia belajar mengolah makanan dalam zaman ‘meramu’, dan belajar ‘menghasilkan’ makanan dengan bercocok tanam dan berternak. Kebudayaan manusia dalam makanan terus berkembang, budaya makan manusia tidak lagi secara sederhana mengacu pada makanan sebagai pemenuh kebutuhan pokok saja, tapi telah berkembang menjadi teknologi pengolahannya mencakup; cara meramu (resep), cara pengolahan (skill), alat dan perlengkapan pengolahan, bahan serta bumbu dan penyedap, produknya yaitu makanan itu sendiri, hingga cara penyantapannya. Universitas Kristen Petra 13 Dalam perkembangan peradabannya manusia dengan anugrah indra pengecapnyapun menyadari akan ‘rasa’ dalam makanan dan mengerti kenikmatan dari komposisi rasa tersebut sehingga makan berkembang tidak hanya sebagai pemenuh kebutuhan akan rasa lapar tapi juga menjadi pemenuh keinginan rasa nikmat. Dan lewat ‘rasa estetik’ dari kebudayaan pikiran dan jiwanya manusia pun merasa nyaman dengan segala penataan unsur estetik dalam budaya makan, sehingga cara pengolahan dan penyajian makanan pun tidak lepas dari unsur estetik itu sendiri. Budaya makan telah menjadi satu bagian yang menyimbolkan keseluruhan kebudayaan manusia melalui kebutuhan pangannya. Perbedaan kebudayaan dan wilayah menjadikan budaya makan berbeda antara bangsa manusia satu dengan yang lainnya. Perbedaan kebudayaan memasukkan ciri khas budaya setempat dalam makanan demikian juga dengan wilayah yang menjadi penyedia bahan mentah makanan sehingga memberi rasa yang khas dari bahan dan bumbu setempat. Makanan telah menjadi cerminan dari kebudayaan khas tiap bangsa terlebih mengingat makanan sebagai unsur vital dari hidup fisik manusia. 2.2.3. Kebudayaan Kuliner Bangsa Penting untuk Dilestarikan Telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa makan dan segala sesuatu yang berpusat darinya adalah dan telah berkembang menjadi sebuah kesatuan kompleks kebudayaan. Budaya makan tersebut berbeda di tiap bangsa dan menjadi ciri khas yang mencerminkan hidup suatu bangsa. Sebagai suatu bagian budaya bangsa, budaya makan adalah salah satu ciri khas yang kuat dan memperoleh perhatian karena fungsi pokoknya sebagai kebutuhan pokok hidup fisik manusia. Kuliner adalah bagian dari sejarah perkembangan kebudayaan tiap bangsa manusia, satu-satunya kebudayaan yang dapat dikonsumsi dalam arti yang sebenarnya, dan ciri khas yang kuat dari identitas bangsa-bangsa tersebut, sehingga perlu dilestarikan. Universitas Kristen Petra 14 2.2.4. Kekayaan Kuliner Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 13.000 pulau dan didiami ± 300 suku bangsa. Keanekaragaman hayati dan nabati dari alam tropis kepulauan indonesia dari darat dan lautnya menjadikan makanan Indonesia kaya akan bahan mentah makanan. Maluku adalah salah satu pulau Indonesia yang terkenal dengan kekayaan rempahnya, berawal dari hal tersebut serta letak strategis geografis Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan antar bangsa. Kebudayaan bangsa lain yang masuk ke Indonesia dari kegiatan perdagangan tersebut memperkaya kebudayaan makan Indonesia terutama bahan dan cara pengolahannya. Dengan kekayaan bahan dan kebhinekaan budaya dari suku bangsa sendiri ditambah dengan kebudayaan asing yang masuk menjadikan kuliner Indonesia kaya akan varietas, tradisi, bahan dan cara pengolahan. 2.2.5. Kuliner Indonesia Penting untuk Dilestarikan Kuliner Indonesia yang bervariasi dan mengandung kekhasan bahan, cara pengolahan, cita rasa, serta tradisi bangsa Indonesia menunjukkan kebhinekaan dari kekayaan alam dan budaya indonesia itu sendiri. Budaya makan indonesia juga menunjukkan keterbukaan dan sifat penerimaan dan toleransi kebhinekaan yang besar dari bangsa Indonesia, adalah salah satu ciri khas identitas bangsa Indonesia yang menegaskan kesatuan Indonesia sebagai suatu bangsa. Bidang kuliner Indonesia berpeluang besar menjadi wahana untuk mengembangkan ekonomi rakyat dan sebagai kekuatan ekonomi negara. Sebagai suatu kebudayaan yang menyangkut kebutuhan pokok, makanan adalah bidang bisnis yang kontinyu dan stabil serta berpeluang besar. Karenanya sudah lumrah jika diketahui bahwa jasa penyediaan makanan bagi masyarakat telah berkembang dari sejak abad ke-19 dan semakin berkembang pesat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang seperti iptek, pertanian, ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Hal ini terjadi pula di Indonesia. Apalagi mengingat Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, dimana terjadi pergeseran pola pangan masyarakat sebagai akibat perubahan gaya hidup mereka. Universitas Kristen Petra 15 Pergeseran pola pangan tersebut yaitu kebiasaan dari mengkonsumsi makanan buatan sendiri atau keluarga (makanan ‘rumahan’) menjadi mengkonsumsi makanan di luar rumah, sehingga pelayanan makanan massal merupakan tumpuan untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka dan harus tersedia negara. Dalam menjawab gaya hidup tersebut bermunculanlah berbagai usaha penyedia makanan dari restoran keluarga, cafe, kaki lima dan pedagang keliling hingga usaha catering. Tidak mengherankan kemudian ketika fakta menunjukkan bahwa pelaku ekonomi terbanyak di Indonesia bekerja di sektor pangan ‘dari hulu sampai hilir’. Oleh bangsa lain Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan resep masak. Salah satu makanan Indonesia yang terkenal adalah tumpeng, atau secara global lebih dikenal dengan sebutan ‘rice table’. Rice table dikenal bangsa lain sebagai hidangan yang dihadirkan dalam segala perayaan tradisi. Bangsa luar menunjukkan ketertarikkan yang besar terhadap kuliner Indonesia. Terbukti dengan keberhasilan makanan indonesia ‘go internasional’. Banyak jenis masakan Indonesia yang bisa diterima oleh lidah orang asing. Hal ini menunjukkan potensi bidang usaha kuliner Indonesia dalam meningkatkan devisa negara. 2.2.6. Kondisi Kuliner Indonesia Kuliner Indonesia mengandung kekhasan bahan, cara pengolahan, cita rasa, serta tradisi masyarakat Indonesia, menunjukkan kebhinekaan dari kekayaan alam dan budaya Indonesia. Saat ini perkembangan kuliner Indonesia sedang mengalami pendulangan. Kuliner Indonesia semula ditujukan sebagai pemenuh kebutuhan pokok masyarakatnya yang disesuaikan dengan bahan yang tersedia serta selera masyarakatnya, kental dengan tradisi yang didalamnya makanan digunakan sebagai ungkapan dan salah satu elemen penyimbolan, disajikan secara sederhana dan apa adanya sesuai dengan hasil dari proses pengolahannya. Kini dijadikan bisnis, dimana di dalamnya terkandung unsur komersial dan persaingan. Hal ini disebabkan adanya perubahan pola hidup dalam masyarakat kita, pembuatan makanan khususnya tradisional yang cenderung rumit dan kadang kala memakan waktu menyebabkan masyarakat lebih suka mengkonsumsi makanan di luar Universitas Kristen Petra 16 rumah. Disamping itu, gaya hidup masyarakat indonesia yang mementingkan rekreasi sebagai bagian kebutuhan jiwanya menyebabkan masyarakat senang makan diluar rumah untuk pergantian suasana dan rasa. Dalam menjawab gaya hidup tersebut bermunculanlah berbagai usaha penyedia makanan dari restoran keluarga, cafe, kaki lima dan pedagang keliling hingga usaha catering. Tidak mengherankan kemudian ketika fakta menunjukkan bahwa pelaku ekonomi terbanyak di Indonesia bekerja di sektor pangan ‘dari hulu sampai hilir’. Banyaknya usaha yang bermunculan dalam bisnis kuliner terutama usaha penyediaan makanan membuat ilmu bisnis kuliner negeri berkembang pula, baik dalam variasi produk, variasi sasaran pasar dengan penyesuaian kualitas produk terhadap karakter dan tingkat ekonominya, hingga strategi pemasaran dan pengembangan pasarnya. Perguruan mengenai kulinerpun bermunculan sebagai jawaban kebutuhan pembelajaran tersebut. Peningkatan budaya kuliner Indonesia dilakukan dengan mempelajarinya dari peradaban Barat yang saat ini lebih maju. Ilmu kuliner Barat kemudian diadopsi Indonesia tanpa menerjemahkannya dalam kebudayaan kuliner Indonesia sendiri. Budaya tersebut mencakup cara pengolahan makanan, alat dan kelengkapan pengolahan, cara penyajian, cara penyantapan dan peralatannya, hingga bahan, resep dan produknya. Kuliner barat pun muncul dalam bisnis kuliner negeri sebagai akibat (impact) masuknya kebudayaan kuliner barat ke dalam kuliner negeri sehingga masyarakat menjadi familar terhadap kuliner barat tersebut. Kefamiliaran dan toleransi serta keingintahuan masyarakat Indonesia yang besar terhadap kuliner luar negeri terutama Barat bagi pengusaha makanan dilihat sebagai potensi dalam membuat sebuah diferensiasi ditengah persaingan yang ketat dalam bisnis jasa penyedia makanan sehingga mampu memperoleh kesuksesan. Kuliner Barat pun diterima bahkan mendapatkan perspetif (image) modern/ elegan dimata masyarakat.