Jurnal Sejarah 2 3

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Jurnal Sejarah 2 3 1 JURNAL SEJARAH 2 3 Kelautan Dan Kemaritiman Kita 4 1 JURNAL SEJARAH Pembina Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan Pengarah Triana Wulandari Direktur Sejarah Pimpinan Umum/Penanggung Jawab Edy Suwardi JURNAL Kasubdit InternalisasiSEJARAH Nilai Sejarah Dewan Redaksi Agus Widiatmoko, Muhammad Iqbal, Herliswanny Pembina Martin Suryajaya,Hilmar FaridMuhammad Fauzi Direktur Jenderal Kebudayaan Editor Eksekutif Pengarah KasijantoTriana WSastrodinomoulandari EditorDir ekturBahasa Sejarah Inggris Pimpinan Umum/Penanggung Jawab AstariEdy Dania Suwardi Ghassani Kasubdit InternalisasiStaf Editor Nilai Sejarah Dewan Redaksi Dian AndikaAgus W Widiatmoko,inda, Ratih Muhammad Widiastuti, Iqbal, Herliswanny Purnawan Andra PenanggungMartin Suryajaya, JawabMuhammad Laman Fauzi FinderEditor EksekutifTendiardi Kasijanto Sastrodinomo EditorMitra Bahasa Bestari Inggris Dr. Bondan Kanumyoso (UniversitasAstari Indonesia), Dania Ghassani Dr. Singgih Tri Sulistiyono (Universitas Diponegoro), Dr. Gusti Asnan (Universitas Andalas),Staf Editor Dr. Sri Margana (Universitas Gadjah Mada) DianDr. AndikaUsman W inda,Thalib Ratih (Universitas Widiastuti, Purnawan Pattimura) Andra Penanggung Jawab Laman TataFinder Letak/Design Tendiardi Daniel Rudi,Mitra Fariz Bestari Muhammad Rizqi Dr. Bondan Kanumyoso (Universitas Indonesia), Dr. Singgih Tri Sulistiyono (Universitas Diponegoro), Dr. Gusti Asnan (UniversitasSekr Andalas),etariat Dr. Sri Margana (Universitas Gadjah Mada) ZakiyahDr. Usman Egar Thalib Imani, (Universitas Tita ChairunnisaPattimura) SirkulasiTata Letak/Design dan Distribusi DanielGanda Rudi, Nainggolan, Fariz Muhammad Samino Rizqi Sekretariat Zakiyah AlamatEgar Imani, Redaksi Tita Chairunnisa Sirkulasi dan Distribusi GandaDirektorat Nainggolan, Sejarah Samino Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Alamat Redaksi GedungDirektorat E, Sejarah Lantai 9 KompleksJalan Jenderal Kementerian Sudirman Pendidikan - Jakartadan Kebudayaan 10270 Telpon :Gedung (021) E, 572 Lantai 5540 9 ext 15 Jalan Jenderal Sudirman - Jakarta 10270 FaksimiliTelpon : (021) : (021) 572 5540 572 ext 5044 15 Email : [email protected] : (021) 572 5044 Email : [email protected] Abad adalahAbad jurnal adalah ilmiah jurnal ilmiahsejarah sejarah yang yang diterbitkan diterbitkan oleh oleh Dire Direktoratktorat Sejarah, Sejarah, Direktorat JenderalDirektorat Jenderal Kebudayaan,Kebudayaan, Kementerian Kementerian Pendidikan Pendidikan dan dan Kebudayaan. Kebudayaan. Jurnal ini Jurnal ini dimaksudkan sebagai media pembahasan hasil penelitian ilmiah sejarah dan disiplin lain yang terkait dimaksudkan sebagaidengan media ilmu pembahasan sejarah. Terbit dua hasil kali setiappenelitian tahun, yaitu ilmiah dalam se Junijarah dan Desemberdan disiplin lain yang terkait dengan ilmu sejarah. Terbit dua kali setiap tahun, yaitu dalam Juni dan Desember 1 1 2 3 Kata Pengantar Indonesia adalah bentang lanskap alam yang begitu fantastis dengan ribuan pulau yang tersebar di sepanjang 3200 mil melintasi garis khatulistiwa. Letak geografisnya ini menjadikannya sebagai negara tropis (kepulauan, bahari, maritim) dengan berbagai konsekuensi Antropologis kehidupan penduduknya. Teknologi pelayaran dan perkapalan yang berkembang di kepulauan ini, sudah tercatat sejak 5000 SM, dan sejak 1000 SM merajai bahkan menjadi andalan berbagai bangsa dunia untuk ekspedisi lautnya. Potensialitasnya ini membuat Adrian Vickers (2009) menyebutnya sebagai sebuah entitas yang menyediakan wawasan tentang peradaban khas Asia Tenggara yang terwujud dalam teknologi, cara pikir, pola perilaku, hingga sistem-sistem kepercayaan dan bermasyarakat yang diterapkannya (hukum, ekonomi, politik dan diplomasi). Masyarakat bahari ini berhasil mendistribusikan bahasa, teknologi, seni, dan tradisi lainnya hingga ke separuh dunia, bahkan telah menciptakan globalisasi untuk pertama kalinya di bumi ini. Tema kemaritiman tersebut yang menjadi pilihan penulisan di dalam Jurnal Abad kali ini. Jurnal Abad adalah wahana informatif persemaian gagasan dan penyebaran pengetahuan sejarah yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada terbitan kali ini menyajikan sejumlah artikel terpilih dari para penulis yang berkompeten di bidangnya yaitu Tri Patma Sari, A.A. Bagus Irawan, Muhammad Iskandar, Sarkawi B Husain, G. Ambar Wulan, Didik Prajoko, Ida Liana Tanjung dan Aldis Shanahan Raiputra Tannos Topik yang dipilih pun begitu beragam dan kaya mulai dari masalah perbatasan, hukum laut hingga tradisi perdagangan di berbagai wilayah Nusantara seperti Riau, Barus, Nunukan sampai Jawa dan Bali. Semua itu membuktikan keluasan teba pemikiran dan potensialitas makna bahari bagi kehidupan sosial masyarakat bangsa kita. Kami Berharap semoga yang tersaji ini membawa manfaat bagi pembaca dan meluaskan khazanah penulis sejarah kemaritiman di Indonesia. Selamat Membaca. Triana Wulandari Direktur Sejarah 4 Volume 1 | Nomer 2 | Desember 2017 Daftar Isi Volume 1 | Nomor[3] 2 | Desember 2017 [4] Kata Pengantar [3] TRI PATMASARI BudayaDaftar Isi T anding[4] dan "Aktuil" [5 - 19] MIRZA ARDITRI PATMASARIWIBAWA, AdatPerkembangan Tawan Karang Teritorial, dan Yuridiksi Konik DIDIK PRADJOKO KekuasaanKedaulatan dandi Bali Status dan Batas Lombok Maritim padaIndonesia Abad dengan Ke-19/20 Negara [20 Tetangga - 32] [5] DIDIK PRADJOKO Upaya Memberantas Bajak Laut MOHAMMAD ISKANDAR MeninjauModern di PerspektifPerairan Selat Polri Malaka tentang dan PemolisianKepulauan Riau di W [20]ilayah Negara Kepulauan Indonesia [33 - 48] MOHAMMAD ISKANDAR Kurun Niaga dan Keruntuhan Tradisi Maritim di Jawa [33] SARKAWI B. HUSAIN Memandang Perbatasan SARKAWI B. HUSAIN LautMemandang Sebatik Perbatasan [49 - 59] Laut Sebatik Kajian tentang Masyarakat di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia di G. AMBAR WULAN KurunKepulauan Niaga Nunukan dan Keruntuhan Kalimantan Utara [49] Tradisi Maritim di Jawa [60 - 69] G. AMBAR WULAN Meninjau Perspektif Polri tentang Pemolisian di Wilayah Negara Kepulauan A. A. BAGUS WIRAWAN UpayaIndonesia Memberantas [60] Bajak Laut Modern di Perairan Selat Malaka dan A. A. BAGUS WIRAWAN KepulauanAdat Tawan RiauKarang [70 dan - 80] Konflik Kekuasan di Bali dan Lombok pada Abad Ke-19/20 [70] ALDIS SHANAHAN RAIPUTRA TANNOS Perkembangan Teritorial, Yuridiksi ALDIS SHANAHAN RAIPUTRA TANNOS KedaulatanBudaya Tanding dan danStatus “Aktuil” Batas Maritim IndonesiaTentang Subkultur dengan KaumNegara Muda Tetangga Kurun [81 - 93] 1960-1970 [81] 5 JURNAL SEJARAH VOLUME 1 | NOMOR 2 | DESEMBER 2017 Perkembangan Teritorial, Yuridiksi Kedaulatan dan Status Batas Maritim Indonesia dengan Negara Tetangga TRI PATMASARI Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial ABSTRAK - Sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS, United Nation Convention of the Law of the Sea) 1982, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah perairan yang meliputi perairan pedalaman, laut territorial, zona tambahan, zona ekonomi eksklusif, landas kontinen, dan laut lepas. Indonesia sebagai negara kepulauan berbatasan maritim dengan negara tetangga yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua New Guinea, Australia, Timor Leste. Sejak penetapan UNCLOS 1982 hingga 2017, Indonesia memiliki banyak kesepakatan batas maritim dengan negara tetangga. Hingga kini, Pemerintah Indonesia intensif melakukan perundingan batas maritim dengan negara tetangga karena masih banyak masalah batas maritim yang belum terselesaikan. Penyelesaian batas maritim tersebut dilakukan secara diplomasi melalui perundingan batas sesuai dengan UNCLOS 1982. Artikel ini akan memaparkan secara ringkas tentang wilayah perairan dalam hukum laut serta status terakhir delimitasi batas maritim Indonesia dengan negara tetangga. KATA KUNCI - UNCLOS 1982, Indonesia, delimitasi, batas, maritim. ABSTRACT - In accordance with the provisions of the United Nations Convention of the Law of the Sea (UNCLOS), Indonesia as an archipelagic state has a water area containing the internal waters, territorial sea, contiguous zone, exclusive economic zone, Continental Shelf, and high seas. The Indonesian archipelago is certainly the maritime borders with neighboring countries, namely India, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Philippines, Palau, Papua New Guinea, Australia, Timor Leste. From the ratification of UNCLOS 1982 to 2017, Indonesia has had many maritime boundary agreements with neighboring countries. The Indonesian government is still very intense negotiating maritime boundaries with neighboring countries because there are still many issues unresolved maritime boundary. The completion of the maritime border diplomacy is conducted through the boundary negotiations in accordance with UNCLOS 1982. This paper will explain briefly about water area in the law of the sea and the final status of Indonesian maritime boundary delimitation with neighboring countries. KEYWORDS - UNCLOS 1982, Indonesia, delimitation, boundary, maritime. ecara geografis Indonesia berbatasan wilayah dan yurisdiksi negara, khususnya dengan sepuluh negara tetangga. Di batas wilayah perairan merupakan hal yang Swilayah darat, Indonesia berbatasan sangat penting dan strategis sekaligus sen- dengan Malaysia, Papua Nugini, dan Timor sitif karena berkaitan dengan pengaturan Leste; sedangkan di wilayah laut berbatasan permasalahan kedaulatan (sovereignity), dengan India, Thailand, Malaysia, Singapu- hak-hak berdaulat (sovereign rights) dan ra, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, yurisdiksi (jurisdiction) suatu
Recommended publications
  • 25 Upaya Mengoptimalkan Implementasi Aplikasi
    UPAYA MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI APLIKASI INAPORTNET Eko Nur Hidayat1) 1 Program studi Teknika, Politeknik Bumi Akpelni Jl. Pawiyatan Luhur II/17, Bendan Dhuwur, Semarang. *Email: [email protected] Abstrak Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan batas antara bidang fisik,digital dan biologis, atau secara kolektif yang ditandai dengan munculnya terobosan menghubungkan perangkat apapun satu sama lain melalui internet (Internet of Things). Konsep tersebut juga diterapkan dalam pelayanan public di pelabuhan dengan system inaportnet. Masalah yang terjadi adalah pengguna sering mengalami loss connection sehingga pelayanan dilakukan melalui system manual. Penelitian ini menggunakan metode descriptive. Untuk menjamin konektivitas dari pengguna system dengan server, diperlukan konektivitas yang stabil dan mempunyai Service Level Agreement (SLA) yang tinggi. Konektivitas yang perlu dijaga baik dari sisi server maupun dari sisi pengguna. Sistem inaportnet akan berjalan optimal jika dari sisi server system selalu up dan terjamin konektivitasnyadengan kategori minimal tier 3 sedang dari sisi pengguna terjamin konektivitasnya dengan SLA diatas 99%. Optimalisasi dilakukan di kedua sisi baik server maupun pengguna. Hasilnya dengan optimalisasi implementasi inaportnet dapat meminimalisasi keluhan system down sehingga pelayanan kapal dan monitoring pergerakan kapal dan barang (petikemas) ekspor dan impor dapat dioptimalkan. Kata kunci: inaportnet, loss connection, servive level agreement, tier PENDAHULUAN depan, dan bertahan didalamnya,menjadi Revolusi industri 4.0 adalah era industri individu canggih dalam mengelola dan keempat sejak revolusi industri pertama memanfaatkan data, serta mampu bertahan pada abad ke-18. Era revolusi industri 4.0 dengan kecerdasan buatan akan membuat ditandai dengan perpaduan teknologi yang individu survive melewati revolusi industri mengaburkan batas antara bidang 4.0.
    [Show full text]
  • ABSTRAK YANUAR AL-FIQRI. Perkapalan
    ABSTRAK YANUAR AL-FIQRI. Perkapalan Nusantara abad 16-18 Masehi. Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi oleh minimnya pembahasan mengenai teknologi perkapalan Nusantara pada perkuliahan di jurusan sejarah fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Bertujuan untuk mendeskripsikan teknologi perkapalan Nusantara pada masa abad 16-18 M, yang terdiri dari jenis-jenis kapal, teknik pembuatannya serta ciri-ciri yang dimiliki oleh kapal-kapal Nusantara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode historis, dengan langkah-langkahnya yaitu heuristik, kritik ekstern dan intern, verifikasi dan terakhir historiografi. Sumber-sumber sejarah yang digunakan adalah sumber sejarah sekunder, dan didukung oleh sumber-sumber etnografi yaitu pada penjelasan mengenai teknik pembuatan kapal-kapal Nusantara, dikarenakan sumber sejarah yang ada tidak dapat menjelaskan secara lebih rinci mengenai teknik pembuatan kapal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa teknologi perkapalan Nusantara pada abad 16-18 M memiliki sejarah yang panjang. Teknologi pembuatan perahu lesung orang-orang Austronesia pada masa sebelum masehi menjadi cikal bakal dari teknologi pembuatan kapal dan perahu Nusantara pada masa setelahnya. Pembuatan perahu lesung bercadik Austronesia yang menggunakan teknik Sewn plank-Lashed lug, nantinya berevolusi menjadi kapal-kapal yang lebih besar. Proses evolusi ini disebabkan oleh faktor ekonomi dan teknologi dimana perdagangan laut menjadi semakin ramai dan kebutuhan akan sarana angkutan barang dagangan yang lebih besar dan berteknologi tinggi menjadi syarat utama. Kapal dan perahu Nusantara pada abad 16-18 M seperti kapal Jong, Padewakang, Mayang dan Kora-kora serta perahu-perahu tipe lesung seperti Jukung dan Paduwang dibuat dan digunakan oleh orang-orang Nusantara dengan disesuaikan ciri-cirinya dengan kondisi alam, ketersediaan bahan baku pembuatan serta kondisi sosial ekonomi Nusantara pada masa itu.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia Sejak
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa pelaut yang menguasai jalur-jalur perdagangan. Sebagai bangsa pelaut maka pengetahuan kita akan teknologi perkapalan Nusantara pun seharusnya kita ketahui. Catatan-catatan sejarah serta bukti-bukti tentang teknologi perkapalan Nusantara pada masa klasik memang sangatlah minim. Perkapalan Nusantara pada masa klasik, khususnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha tidak meninggalkan bukti lukisan-lukisan bentuk kapalnya, berbeda dengan bangsa Eropa seperti Yunani dan Romawi yang bentuk kapal-kapal mereka banyak terdapat didalam lukisan yang menghiasi benda porselen. Penemuan bangkai-bangkai kapal yang berasal dari abad ini pun tidak bisa menggambarkan lebih lanjut bagaimana bentuk aslinya dikarenakan tidak ditemukan secara utuh, hanya sisa-sisanya saja. Sejak kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad ke 16, bukti-bukti mengenai perkapalan yang dibuat dan digunakan di Nusantara mulai terbuka. Catatan-catatan para pelaut Eropa mengenai pertemuan mereka dengan kapal- kapal Nusantara, serta berbagai lukisan-lukisan kota-kota pelabuhan di Nusantara yang juga dibuat oleh orang-orang Eropa. Sejak abad ke-17, di Eropa berkembang seni lukis naturalistis, yang coba mereproduksi keadaan sesuatu obyek dengan senyata mungkin; gambar dan lukisan yang dihasilkannya membahas juga pemandangan-pemandangan kota, benteng, pelabuhan, bahkan pemandangan alam 2 di Asia, di mana di sana-sini terdapat pula gambar perahu-perahu Nusantara.1 Catatan-catatan Eropa ini pun memuat nama-nama dari kapal-kapal Nusantara ini, yang ternyata sebagian masih ada hingga sekarang. Dengan menggunakan cacatan-catatan serta lukisan-lukisan bangsa Eropa, dan membandingkan bentuk kapalnya dengan bukti-bukti kapal yang masih digunakan hingga sekarang, maka kita pun bisa memunculkan kembali bentuk- bentuk kapal Nusantara yang digunakan pada abad-abad 16 hingga 18.
    [Show full text]
  • Book Reviews
    BOOK REVIEWS Eric Axelson. Vasco da Gamma: The Diary of His ices will discover it to be an enjoyable, accessible, Travels Through African Waters, 1497-1499. and engaging account. It is certainly a good buy Somerset West, South Africa: Stephan Phillips for most research or university libraries. (Pty) Ltd., 1998. vii + 102, notes, appendices, bibliography, maps, illustrations. ISBN 0-620- M.A. Hennessy 22388-x. Kingston, Ontario Eric Axelson, former head of the Department of History at the University of Cape Town, is to be L.M.E. Shaw. The Anglo-Portuguese Alliance commended for producing a richly illustrated and and the English Merchants in Portugal, 1654- comprehensive new translation of this diary. 1810. Aldershot, Hants. & Brookfield, VT: Translations or the Portuguese original have been Ashgate Publishing, 1998. xii + 233 pp., maps, published previously in 1898,1947 and 1954. The photoplates, appendices, bibliography, index. US last of these, African Explorers (Oxford, 1954), $76.95, cloth; ISBN 1-84014-651-6. was also edited by Axelson, but it did not address the voyage from the coast of Mozambique to This work marks a further contribution by Dr. India and back. That shortfall has been avoided in Shaw to Anglo-Portuguese history in the seven• this valuable new edition, which also contains teenth and eighteenth centuries, significantly other useful features. developing her earlier studies, among them her The anonymous diary commences with da notable investigation into the serious effects of the Gamma's ship leaving Portugal and ceases some• inquisition on Portuguese mercantile wealth and where off Gabon - Axelson addresses why this is resources.
    [Show full text]
  • Kapal Dan Perahu Dalam Hikayat Raja Banjar: Kajian Semantik (Ships and Boats in the Story of King Banjar: Semantic Studies)
    Borneo Research Journal, Volume 5, December 2011, 187-200 KAPAL DAN PERAHU DALAM HIKAYAT RAJA BANJAR: KAJIAN SEMANTIK (SHIPS AND BOATS IN THE STORY OF KING BANJAR: SEMANTIC STUDIES) M. Rafiek Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia ([email protected]) Abstract Ships and boats are water transportation has long been used by the public. Ships and boats also fabled existence in classical Malay texts. Many types of ships and boats were told in classical Malay texts are mainly in the Story of King Banjar. This study aimed to describe and explain the ships and boats in the Story of King Banjar with semantic study. The theory used in this research is the theory of change in the region meaning of Ullmann. This paper will discuss the discovery of the types of ships and boats in the text of the King saga Banjar, the ketch, ship, selup, konting, pencalang, galleon, pelang, top, boat, canoe, frigate, galley, gurab, galiot, pilau, sum, junk, malangbang, barge, talamba, lambu, benawa, gusu boat or bergiwas awning, talangkasan boat and benawa gurap. In addition, it was also discovered that the word ship has a broader meaning than the words of other vessel types. Keywords: ship, boat, the story of king banjar & meaning Pendahuluan Hikayat Raja Banjar atau lebih dikenal dengan Hikayat Banjar merupakan karya sastra sejarah yang berasal dari Kalimantan Selatan. Hikayat Raja Banjar menjadi sangat dikenal di dunia karena sudah diteliti oleh dua orang pakar dari Belanda, yaitu Cense (1928) dan Ras (1968) menjadi disertasi.
    [Show full text]
  • Location Indicators by Indicator
    ECCAIRS 4.2.6 Data Definition Standard Location Indicators by indicator The ECCAIRS 4 location indicators are based on ICAO's ADREP 2000 taxonomy. They have been organised at two hierarchical levels. 12 January 2006 Page 1 of 251 ECCAIRS 4 Location Indicators by Indicator Data Definition Standard OAAD OAAD : Amdar 1001 Afghanistan OAAK OAAK : Andkhoi 1002 Afghanistan OAAS OAAS : Asmar 1003 Afghanistan OABG OABG : Baghlan 1004 Afghanistan OABR OABR : Bamar 1005 Afghanistan OABN OABN : Bamyan 1006 Afghanistan OABK OABK : Bandkamalkhan 1007 Afghanistan OABD OABD : Behsood 1008 Afghanistan OABT OABT : Bost 1009 Afghanistan OACC OACC : Chakhcharan 1010 Afghanistan OACB OACB : Charburjak 1011 Afghanistan OADF OADF : Darra-I-Soof 1012 Afghanistan OADZ OADZ : Darwaz 1013 Afghanistan OADD OADD : Dawlatabad 1014 Afghanistan OAOO OAOO : Deshoo 1015 Afghanistan OADV OADV : Devar 1016 Afghanistan OARM OARM : Dilaram 1017 Afghanistan OAEM OAEM : Eshkashem 1018 Afghanistan OAFZ OAFZ : Faizabad 1019 Afghanistan OAFR OAFR : Farah 1020 Afghanistan OAGD OAGD : Gader 1021 Afghanistan OAGZ OAGZ : Gardez 1022 Afghanistan OAGS OAGS : Gasar 1023 Afghanistan OAGA OAGA : Ghaziabad 1024 Afghanistan OAGN OAGN : Ghazni 1025 Afghanistan OAGM OAGM : Ghelmeen 1026 Afghanistan OAGL OAGL : Gulistan 1027 Afghanistan OAHJ OAHJ : Hajigak 1028 Afghanistan OAHE OAHE : Hazrat eman 1029 Afghanistan OAHR OAHR : Herat 1030 Afghanistan OAEQ OAEQ : Islam qala 1031 Afghanistan OAJS OAJS : Jabul saraj 1032 Afghanistan OAJL OAJL : Jalalabad 1033 Afghanistan OAJW OAJW : Jawand 1034
    [Show full text]
  • Studi Kasus Bali Timur−Kepulauan Nusa Penida
    TUGAS AKHIR – MN141581 PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Dosen Pembimbing: Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015 FINAL PROJECT – MN141581 THE DEVELOPMENT OF MARINE TRANSPORTATION CONCEPTUAL DESIGN WITH ONE HOME MANY PURPOSES SCHEME : THE CASE OF STUDY OF EAST BALI−NUSA PENIDA ISLANDS NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Supervisors: Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. NAVAL ARCHITECTURE AND SHIP BUILDING DEPARTMENT Faculty of Marine Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2015 ii LEMBAR PENGESAHAN PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Bidang Keahlian Transportasi Laut Program S1 Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Oleh: NYOMAN SETIAWAN NRP. 4107 100 035 Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir: Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. NIP. 196510201996011001 NIPH. 4400201405002 SURABAYA, JULI 2015 iii PENGEMBANGAN DESAIN KONSEPTUAL TRANSPORTASI LAUT DENGAN SKEMA ASAL BANYAK TUJUAN SATU : STUDI KASUS BALI TIMUR−KEPULAUAN NUSA PENIDA Nama Mahasiswa : Nyoman Setiawan NRP : 4107 100 035 Jurusan / Fakultas : Teknik Perkapalan / Teknologi Kelautan Dosen Pembimbing : Dr.-Ing. Setyo Nugroho Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. ABSTRAK Arus penyeberangan Bali−Kepulauan Nusa Penida sering mengalami ketidak lancaran terutama pada saat musim liburan dan kegiatan perayaan keagamaan di Nusa Penida.
    [Show full text]
  • Dinamika Kehidupan Religius Era Kasunanan Surakarta
    DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Drs. Supariadi, M.Hum, dkk. LITBANGDIKLAT PRESS i DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Hak cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Penulis: Drs. Supariadi, M.Hum, dkk Editor : Fakhriati Lukmanul Hakim Desain Cover & Layout : BataviArt Diterbitkan oleh: LITBANGDIKLAT PRESS Jl. M. H. Thamrin No. 6 Lantai 2 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Anggota IKAPI No. 545/Anggota Luar Biasa/DKI/2017 Cetakan : Pertama November 2017 ISBN : 978-602-51270-1-4 ii KATA PENGANTAR PENERBIT Selamat, Litbangdiklat Press, disingkat LD Press, sebuah sebuah lembaga penerbitan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah hadir secara resmi masuk dalam keanggotaan Ikatan Penerbit Indonesia/IKAPI pada 1 Juni 2017. Patut disyukuri, karena keinginan ini sudah lama terpendam, dan baru bisa terwujud pada tahun 2017 ini. Kehadiran lembaga penerbitan di lingkungan lembaga pe- nelitian yang “diakui” oleh IKAPI sangatlah penting, sebagai wadah publikasi hasil-hasil kelitbangan. Publikasi menyasar pada dua hal, pertama memberikan informasi terbaru terkait sebuah isu yang menjadi objek studi. Dengan demikian ha- sil studi yang terpublikasikan dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, hasil penelitian yang dipublikasikan dapat mem- pengaruhi atau memberi kontribusi pada proses pembuatan kebijakan publik. Caroll Weiss (1979), misalnya, membeda- kan penggunaan hasil penelitian ke dalam tiga jenis, yakni penggunaan instrumental, penggunaan konseptual, dan peng- gunaan simbolik. Penggunaan ‘instrumental’ mengacu pada pengaruh penelitian yang bersifat langsung dan dapat diukur (measurable) terhadap proses pembuatan kebijakan publik. iii Penggunaan ‘konseptual’ mengacu pada kondisi di mana ha- sil riset hanyalah salah satu jenis informasi yang dipertim- bangkan para pembuat kebijakan ketika hendak membuat atau mengambil keputusan kebijakan.
    [Show full text]
  • 2011 06 Kamus Saku Tado 1A
    Nama angka : 1 saungu satu one 2 roungu dua two 3 toluongu tiga three 4 aopo empat four 5 alima lima five 6 aono enam six 7 papitu tujuh seven 8 uwalu delapan eight 9 sasio sembilan nine 10 sampulu sepuluh ten 11 sampulu saungu sebelas eleven 12 sampulu roungu duabelas twelve 13 sampulu toluongu tigabelas thirteen 14 sampulu aopo empat belas fourteen 15 sampulu alima lima belas fifteen 16 sampulu aono enam belas sixteen 17 sampulu papitu tujuh belas seventeen 18 sampulu uwalu delapan belas eighteen 19 sampulu sasio sembilan belas nineteen 20 rompulu dua puluh twenty 30 tolu mpulu tiga puluh thirty 40 aopo mpulu empat puluh forty 50 lima mpulu lima puluh fifty 60 aono mpulu enam puluh sixty 70 pitu mpulu tujuh puluh seventy 80 walu mpulu delapan puluh eighty 90 sio mpulu sembilan puluh ninety 100 saatu seratus one hundred 200 roatu dua ratus two hundred 300 toluatu tiga ratus three hundred 400 opoatu empat ratus four hundred 500 limatu lima ratus five hundred 600 aonoatu enam ratus six hundred 700 pituatu tujuh ratus seven hundred 800 waluatu delapan ratus eight hundred 900 sioatu sembilan ratus nine hundred 1000 sanjobu seribu one thousand Nama hari : eo Minggu hari Minggu Sunday eo Sinei hari Senin Monday eo Salasa hari Selasa Tuesday eo Rabu hari Rabu Wednesday eo Kamisi hari Kamis Thursday eo Jumaa hari Jum'at Friday eo Satu hari Sabtu Saturday Nama bulan : Wula Saungu Januari January Wula Roungu Februari February Wula Tuluongu Maret March Wula Aopongu April April Wula Limaongu Mei May Wula Aonongu Juni June Wula Pituongu Juli July Wula Waluongu Agustus August Wula Siongu September September Wula Sampuluongu Oktober October Wula Sampulu Saungu November November Wula Sampulu Roungu Desember December KAMUS SAKU BAHASA TADO-LINDU — INDONESIA — INGGRIS Disusun oleh Tim Kerja Pengembangan Bahasa Tado-Lindu: Bance Tarua Erik Pengei, S.Pd.
    [Show full text]
  • Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary
    PACIFIC LING U1STICS Series D - No. 58 MATERIALS FOR A REJANG - INDONESIAN - ENGLISH DICTIONARY collected by M.A. Jaspan With a fragmentary sketch of the . Rejang language by W. Aichele, and a preface and additional annotations by P. Voorhoeve (MATERIALS IN LANGUAGES OF INDONESIA, No. 27) W.A.L. Stokhof, Series Editor Department of Linguistics Research School of Pacific Studies THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY Jaspan, M.A. editor. Materials for a Rejang-Indonesian-English dictionary. D-58, x + 172 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1984. DOI:10.15144/PL-D58.cover ©1984 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. PACIFIC LINGUISTICS is issued through the Linguistic Circle of Canberra and consists of four series: SERIES A - Occasional Papers SERIES B - Monographs SERIES C - Books SERIES D - Special Publications EDITOR: S.A. Wurm ASSOCIATE EDITORS: D.C. Laycock, C.L. Voorhoeve, D.T. Tryon, T.E. Dutton EDITORIAL ADVISERS: B.W. Bender K.A. McElhanon University of Hawaii University of Texas David Bradley H.P. McKaughan La Trobe University University of Hawaii A. Capell P. MUhlhiiusler University of Sydney Linacre College, Oxford Michael G. Clyne G.N. O'Grady Monash University University of Victoria, B.C. S.H. Elbert A.K. Pawley University of Hawaii University of Auckland K.J. Franklin K.L. Pike University of Michigan; Summer Institute of Linguistics Summer Institute of Linguistics W.W. Glover E.C. Polome Summer Institute of Linguistics University of Texas G.W. Grace Malcolm Ross University of Hawaii University of Papua New Guinea M.A.K.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • I DESAIN FLAT TOP BARGE 300 Feet MENGGUNAKAN PORTABLE
    SKRIPSI – ME 141501 DESAIN FLAT TOP BARGE 300 feet MENGGUNAKAN PORTABLE DYNAMIC POSITIONING SYSTEM Izzu Alfaris Murtadha NRP 4211 100 060 Dosen Pembimbing Ir.Agoes Santoso,M.Sc.,M.Phil. Juniarko Pranada, ST., MT. DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017 i “Halaman Ini Sengaja Dikosongkan” ii FINAL PROJECT – ME 141501 FLAT TOP BARGE 300 feet DESIGN USING PORTABLE DYNAMIC POSITIONING SYSTEM Izzu Alfaris Murtadha NRP 4211 100 060 Advisor Ir.Agoes Santoso,M.Sc.,M.Phil. Juniarko Pranada, ST., MT. DEPARTMENT OF MARINE ENGINEERING Faculty of Marine Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017 iii “Halaman Ini Sengaja Dikosongkan” iv LEMBAR PENGESAHAN DESAIN FLAT TOP BARGE 300 feet MENGGUNAKAN PORTABLE DYNAMIC POSITIONING SYSTEM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Bidang Studi Marine Machinery and Desain (MMD) Program Studi S-1 Departemen Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Oleh: Izzu Alfaris Murtadha NRP 4211 100 060 Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir: 1. Ir.Agoes Santoso,M.Sc,M.Phil ( ) 2. Juniarko Prananda, ST.MT ( ) SURABAYA Januari 2017 i “Halaman Ini Sengaja Dikosongkan” ii LEMBAR PENGESAHAN DESAIN FLAT TOP BARGE 300 feet MENGGUNAKAN PORTABLE DYNAMIC POSITIONING SYSTEM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Bidang Studi Marine Machinery and Desain (MMD) Program Studi S-1 Departemen Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Oleh: Izzu Alfaris Murtadha NRP 4211 100 060 Disetujui oleh Kepala Departemen Teknik SistemPerkapalan Dr.Eng.Muhammad Badruz Zaman,S.T.,M.T.
    [Show full text]