Dinamika Kehidupan Religius Era Kasunanan Surakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Dinamika Kehidupan Religius Era Kasunanan Surakarta DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Drs. Supariadi, M.Hum, dkk. LITBANGDIKLAT PRESS i DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Hak cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Penulis: Drs. Supariadi, M.Hum, dkk Editor : Fakhriati Lukmanul Hakim Desain Cover & Layout : BataviArt Diterbitkan oleh: LITBANGDIKLAT PRESS Jl. M. H. Thamrin No. 6 Lantai 2 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Anggota IKAPI No. 545/Anggota Luar Biasa/DKI/2017 Cetakan : Pertama November 2017 ISBN : 978-602-51270-1-4 ii KATA PENGANTAR PENERBIT Selamat, Litbangdiklat Press, disingkat LD Press, sebuah sebuah lembaga penerbitan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah hadir secara resmi masuk dalam keanggotaan Ikatan Penerbit Indonesia/IKAPI pada 1 Juni 2017. Patut disyukuri, karena keinginan ini sudah lama terpendam, dan baru bisa terwujud pada tahun 2017 ini. Kehadiran lembaga penerbitan di lingkungan lembaga pe- nelitian yang “diakui” oleh IKAPI sangatlah penting, sebagai wadah publikasi hasil-hasil kelitbangan. Publikasi menyasar pada dua hal, pertama memberikan informasi terbaru terkait sebuah isu yang menjadi objek studi. Dengan demikian ha- sil studi yang terpublikasikan dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, hasil penelitian yang dipublikasikan dapat mem- pengaruhi atau memberi kontribusi pada proses pembuatan kebijakan publik. Caroll Weiss (1979), misalnya, membeda- kan penggunaan hasil penelitian ke dalam tiga jenis, yakni penggunaan instrumental, penggunaan konseptual, dan peng- gunaan simbolik. Penggunaan ‘instrumental’ mengacu pada pengaruh penelitian yang bersifat langsung dan dapat diukur (measurable) terhadap proses pembuatan kebijakan publik. iii Penggunaan ‘konseptual’ mengacu pada kondisi di mana ha- sil riset hanyalah salah satu jenis informasi yang dipertim- bangkan para pembuat kebijakan ketika hendak membuat atau mengambil keputusan kebijakan. Sedangkan penggu- naan ‘simbolik’ mengacu pada situasi ketika hasil penelitian digunakan para pembuat kebijakan untuk mendukung posisi tertentu mereka terhadap suatu isu kebijakan, khususnya ke- tika para pembuat kebijakan berhadapan dengan para stake- holder yang lain, seperti kalangan legislatif. Ketiga tipe jenis penggunaan penelitian tentu sangat terbantu jikalau publikasi atas hasil tersebut bersifat melembaga. Memulai kerja perdananya, LD Press menerbitkan 4 buku yang seluruhnya merupakan hasil penelitian. Pemilihan keempat buku ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh Dewan Editor yang dibentuk berdasarkan Surat Keputu- san Kepala Badan Litbang dan Diklat. Dinamika Kehidupan Relijius Era Kasunanan Surakarta, sebuah buku yang merupakan hasil kajian sejarah, dilakukan oleh Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan bekerjasama dengan tenaga ahli serta sejarahwan perguruan tinggi umum di berbagai daerah. Penulisan historiografi kesultanan men- jadi kekayaan ilmu pengetahuan yang sangat berarti. Kajian historiografi memberikan informasi tentang ke- kayaan khazanah budaya keagamaan, sehingga dapat men- jadi pijakan bagi proses pembuatan kebijakan publik tentang strtategi kebudayaan. Kebijakan ini penting terutama bagi generasi muda saat ini dalam mengenal khazanah budaya keagamaan pada masa lalu yang kaya dan penuh makna. Pionir Kemandirian Pesantran, buku berikutnya yang diterbitkan oleh LD Press pada edisi perdana ini. Buku yang iv merupakan hasil penelitian ini diapresiasi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dalam kalimatnya “ Membedakan santri dengan orang lain ada dua hal, pertama memiliki jiwa kemandirian dan kedua memiliki nilai keikhlasan pada di- rinya, inilah yang menjadi jati diri seorang santri” Buku ini menampilkan potret kemandirian pesantren yang sudah teruji. Sejak dahulu pesantren mampu berdiri ter- pisah dari negara. Pesantren bisa menghidupi dirinya sendiri, meskipun tanpa dukungan biaya dari pihak luar sekalipun. Ada 10 potret pesantren dalam studi ini, dengan var- ian kemandirian yang berbeda beda, tidak hanya mandiri dari sisi ekonomi tetapi menjelajah pada aspek lainnya, terutama kultur, di tengah gempuran modernisasi. Pesantren memiliki strategi khas dalam mempertahankan kemandirian dengan teguh memeluk erat-erat tradisi. Melalui beragam karakter kemandirian, 10 pesantren ini hendak menularkan virusnya bagi lembaga pendidikan yang lain, bahkan santri dan masyarakat sekitar. Berkah kemandi- rian dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Buku ini men- ginspirasi. Inskripsi Keagamaan Nusantara, buku terpilih berikut- nya. Inskripsi adalah tulisan-tulisan Arab yang berbahasa Arab atau Jawa/Sunda yang terdapat di masjid, kuburan dan keraton. Tentu tulisan di benda-benda purbakala tersebut mengandung muatan sejarah dan pesan keagamaan yang san- gat penting untuk dilestarikan. Penelitian inskripsi pada sejumlah artefak dapat mem- bantu mengungkapkan kehidupan keagamaan nenek moy- ang kita pada masa itu melalui makna tulisan yang dibubuh- kan pada benda-benda tersebut. Menjadi kebiasaan nenek v moyang kita untuk menuangkan rasa keagamaannya dalam bentuk tulisan Arab atau Pegon pada tempat-tempat tertentu, seperti masjid, nisan, dan keraton. Informasi tentang inskripsi dan maknanya disinyalir belum banyak diketahui masyarakat, baik dari sisi titik ke- beradaan, jumlah atau makna tulisan yang dibubuhkan. Dengan terpublikasinya temuan penelitian dapat membantu berbagai pihak terutama Pemerintah dalam melestarikan kha- zanah keagamaan tersebut sekaligus melacak peranan umat Islam dan pengaruhnya pada kehidupan sosial keagamaan masa lalu. Secara terminologi, pengertian muadalah adalah proses penyetaraan antara institusi pendidikan, di pesantren mau- pun di luar pesantren dengan menggunakan kriteria baku dan mutu yang telah ditetapkan secara adil dan terbuka. Selanjut- nya hasil penyetaraan ini dapat dijadikan dasar dalam pen- ingkatan pelayanan dan penyelenggaraan pendidikan pondok pesantren. Pada konteks ini, penyetaraan ini didasarkan pada Peraturan Menteri Agama/PMA Nomor 18 tahun 2014, me- liputi aspek kelembagaan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, santri, kelulusan, pembiayaan, dan akreditasi. Terkait penyelenggaraan satuan pendidikan muadalah pada pondok pesantren, dibutuhkan kajian kebutuhan (needs assesment) yang mampu memetakan kondisi obyektif dan analisis kebutuhan pada satuan pendidikan tersebut. Temuan penelitian memperlihatkan, bahwa realitas obyektif 9 (sembilan pondok pesantren) yang dikaji, secara relatif dapat memenuhi standar yang dimaksud, yakni PMA Nomor 18 Tahun 2014, kecuali pembiayaan dan akreditasi, meski belum berada dalam derajat yang paling baik. Anali- vi sis kebutuhan yang perlu menjadi prioritas, adalah kurikulum pendidikan umum, kompetensi pendidik pendidikan umum, tenaga kependidikan pustakawan, pembiayaan dan akredi- tasi. Temuan menarik lainnya adalah, pondok pesantren memi- liki karakter khas dalam memenuhi standarisasi pendidikan keagamaan, oleh karenanya tidaklah arif jika Pemerintah me- maksakan standarisasi tersebut. Yang bisa dilakukan adalah mendorong pesantren untuk mengembangkan dan memper- tahankan secara mandiri sesuai ciri khas masing-masing satu- an pendidikan muadalah. Seluruh temuan tersebut terangkum dalam hasil penelitian yang dibukukan dan diterbitkan oleh LD Press dalam judul Needs Assesment Satuan Pendidikan Muadalah Pesantren. Dengan terbitnya 4 (empat) buku ini tentu melibatkan se- jumlah pihak, mulai dari penetapan indikator seleksi, seleksi naskah, editing, proff reading, dan proses pra cetak lainnya. Oleh karena itu, rasa terimakasih yang tidak terhingga di- haturkan kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat dan Sek- retaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, atas dukungan dan kepercayaan serta arahan dalam seluruh proses penerbitan pada Dewan Editor Litbang Diklat Press sehingga dapat bekerja memenuhi target waktu, ditengah kesibukan yang mendera akhir tahun ini. Tak lupa, kepada seluruh pihak, terutama para peneliti yang terlibat dalam penelitian yang terbit dalam edisi kali ini, penghargaan yang setinggi tingginya dan rasa terimakasih kami ucapkan. Terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan ini. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT semata kami memo- vii hon agar ikhtiar ini dapat menambah dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan bagi para pembaca serta dapat digunakan dalam proses perumusan kebijakan keagamaan di Indonesia. Jakarta, 12 Desember 2017 Penerbit viii DAFTAR ISI Kata Pengantar Penerbit ................................................. iii Daftar Isi ....................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1 BAB II BERDIRINYA KASUNANAN SURAKARTA: SEBUAH WARISAN PERPECAHAN ....................... 25 A. Geger Pacinan ......................................................... 26 B. Perpindahan Pusat Kerajaan .................................. 30 C. Perjanjian Giyanti (Palihan Nagari) ....................... 37 D. Wilayah Kasunanan Surakarta ................................ 44 BAB III PERKEMBANGAN ISLAM DI KASUNANAN SURAKARTA ............................................................... 57 A. Penyebaran Islam di Wilayah Surakarta ................. 58 BAB IV ISLAM DALAM KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK KASUNANAN SURAKARTA ..................................... 101 A. Birokrasi dan Kekuasaan di Kasunanan Surakarta .. 102 B. Sistem Administrasi Kasunanan Surakarta ............ 119 C. Pengaruh Islam dalam Sistem Birokrasi ...............
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia Sejak
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa pelaut yang menguasai jalur-jalur perdagangan. Sebagai bangsa pelaut maka pengetahuan kita akan teknologi perkapalan Nusantara pun seharusnya kita ketahui. Catatan-catatan sejarah serta bukti-bukti tentang teknologi perkapalan Nusantara pada masa klasik memang sangatlah minim. Perkapalan Nusantara pada masa klasik, khususnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha tidak meninggalkan bukti lukisan-lukisan bentuk kapalnya, berbeda dengan bangsa Eropa seperti Yunani dan Romawi yang bentuk kapal-kapal mereka banyak terdapat didalam lukisan yang menghiasi benda porselen. Penemuan bangkai-bangkai kapal yang berasal dari abad ini pun tidak bisa menggambarkan lebih lanjut bagaimana bentuk aslinya dikarenakan tidak ditemukan secara utuh, hanya sisa-sisanya saja. Sejak kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad ke 16, bukti-bukti mengenai perkapalan yang dibuat dan digunakan di Nusantara mulai terbuka. Catatan-catatan para pelaut Eropa mengenai pertemuan mereka dengan kapal- kapal Nusantara, serta berbagai lukisan-lukisan kota-kota pelabuhan di Nusantara yang juga dibuat oleh orang-orang Eropa. Sejak abad ke-17, di Eropa berkembang seni lukis naturalistis, yang coba mereproduksi keadaan sesuatu obyek dengan senyata mungkin; gambar dan lukisan yang dihasilkannya membahas juga pemandangan-pemandangan kota, benteng, pelabuhan, bahkan pemandangan alam 2 di Asia, di mana di sana-sini terdapat pula gambar perahu-perahu Nusantara.1 Catatan-catatan Eropa ini pun memuat nama-nama dari kapal-kapal Nusantara ini, yang ternyata sebagian masih ada hingga sekarang. Dengan menggunakan cacatan-catatan serta lukisan-lukisan bangsa Eropa, dan membandingkan bentuk kapalnya dengan bukti-bukti kapal yang masih digunakan hingga sekarang, maka kita pun bisa memunculkan kembali bentuk- bentuk kapal Nusantara yang digunakan pada abad-abad 16 hingga 18.
    [Show full text]
  • $Tuilia I$Lailiii(A Volume 16, Number 1,2009 INDONESIAN Rcunxn- Ron Tslamlc Studres
    $TUilIA I$LAilIII(A Volume 16, Number 1,2009 INDONESIAN rcunxn- ron tsLAMlc sTUDrEs DtsuNIt"y, DlsrnNcr, DISREGARo' THE POLITICAL FAILURE OF ISMVTSU IN LATE CoI-oNnr INooNnsrn Robert E. Elson THB Tno oF IsIAM: CneNc Ho nNo THE LEGACY OF CHINESE MUSLIMS IN PRE-MODERNJAVA Sumanto Al QurtubY THnAucuENTATIoN oF RADICAL lonRs eNo THE ROLE OF ISI-AMIC EOUCNTIONAL SYSTEM IN MALAYSIA Mohd Kamarulnizam Abdullah ISSN 0215-0492 STI]ilIA ISTAilIIKA lndonesian Joumd for lslamic Studies Vol.16. no.1,2009 EDITORIALBOARD: M. Quraish Shihab (UlN lakarta) Taufik Abdullah (LIPI lakarta) Nur A. Fadhil Lubis (IAIN Sumatra Utara) M.C. Ricklefs (Melbourne Uniaersity ) Martin aan Bruinessen (Utrecht Uniztersity) John R. Bowen (Washington Uniuersity, St. Louis) M. Atho Mudzhar (IAIN logyaknrta) M. Kamal Hasan (International lslamic lJniaersity, Kuala Lumpur) M. Bary Hooker (Australian National Uniaersity, Australi.tt) Virginia Matheson Hooker (Australian National Uniaersity, Australin) EDITOR-IN-CHIEF Azyrmardi Azra EDITORS lajat Burhanuddin Saiful Muiani lamhari Fu'ad labali Oman Fathurahma ASSISTANT TO THE EDITORS Ady Setiadi Sulaiman Teslriono ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Dickaan der Meij ARABIC LANGUAGE ADVISOR Masri el-MahsyarBidin COVER DESICNER S. Prinkn STUDIA ISLAMIKA (ISSN 021 5-0492) is a journal published by the Center for the study of Islam and society QPIM) lIlN Syarif Hidayatullah, lakarta (sTT DEPPEN No. 129/SK/ bnlfN5ppC/sTi/1976). It specinlizes in Indonesian lslamic studies in particular, and South- east Asian Islamic Studies in general, and is intended to communicate original researches and. current issues on the subject. This journal watmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. AII articles published do not necessarily represent the aiews of the journal, or other institutions to which it is affitinted.
    [Show full text]
  • Marriot Menu-Cristal Bar-03.13.18
    Breakfast Menu Great Room Menu Apricot French toast ..................................................................................................................................... 2000 Creamy Bircher muesli ................................................................................................................................. 1300 Breakfast burritos ........................................................................................................................................... 2200 Fried or scrambled eggs with bacon wrapped sausage .............................................................. 3000 Ham and cheese croissant .......................................................................................................................... 2600 Bacon and egg croissant ............................................................................................................................. 2600 Scrambled eggs with Basturma in a croissant ................................................................................. 2600 Egg benedict ..................................................................................................................................................... 2600 Granola, yogurt, mix berry compote .................................................................................................... 1300 Fruit salad ........................................................................................................................................................... 1800 Croissant,
    [Show full text]
  • Spices from the East: Papers in Languages of Eastern Indonesia
    Sp ices fr om the East Papers in languages of eastern Indonesia Grimes, C.E. editor. Spices from the East: Papers in languages of Eastern Indonesia. PL-503, ix + 235 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 2000. DOI:10.15144/PL-503.cover ©2000 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. Also in Pacific Linguistics Barsel, Linda A. 1994, The verb morphology of Mo ri, Sulawesi van Klinken, Catherina 1999, A grammar of the Fehan dialect of Tetun: An Austronesian language of West Timor Mead, David E. 1999, Th e Bungku-Tolaki languages of South-Eastern Sulawesi, Indonesia Ross, M.D., ed., 1992, Papers in Austronesian linguistics No. 2. (Papers by Sarah Bel1, Robert Blust, Videa P. De Guzman, Bryan Ezard, Clif Olson, Stephen J. Schooling) Steinhauer, Hein, ed., 1996, Papers in Austronesian linguistics No. 3. (Papers by D.G. Arms, Rene van den Berg, Beatrice Clayre, Aone van Engelenhoven, Donna Evans, Barbara Friberg, Nikolaus P. Himmelmann, Paul R. Kroeger, DIo Sirk, Hein Steinhauer) Vamarasi, Marit, 1999, Grammatical relations in Bahasa Indonesia Pacific Linguistics is a publisher specialising in grammars and linguistic descriptions, dictionaries and other materials on languages of the Pacific, the Philippines, Indonesia, Southeast and South Asia, and Australia. Pacific Linguistics, established in 1963 through an initial grant from the Hunter Douglas Fund, is associated with the Research School of Pacific and Asian Studies at The Australian National University. The Editorial Board of Pacific Linguistics is made up of the academic staff of the School's Department of Linguistics.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • TEMA DAN AMANAT LEGENDA BANJAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1: 1
    TEMA DAN AMANAT LEGENDA BANJAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1: 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9: 1. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. penerbitan Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; c. penerjemahan Ciptaan; d. pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan; e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h. Komunikasi Ciptaan; dan i. penyewaan Ciptaan. Ketentuan Pidana Pasal 113: 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
    [Show full text]
  • Genetic Inheritance in the Isolects of Kotawaringin Barat, Kalimantan
    Genetic Inheritance in the Malayic languages of Kotawaringin Barat, Indonesia by Chad K. White (Under the direction of Jared Klein) Abstract This thesis will attempt to classify the languages of Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia using comparative analysis and dialectology. Comparison will be made with Proto-Malayic and other comparative dialectal studies to determine if the KoBar lan- guages are autochthonous to Borneo or part of a back-migration of Malay languages from outside Borneo. If they are autochthonous, then I will seek to place them in the network of Malayic dialects based on phonological changes. Finally, the internal relationships of the languages will be determined based on sound changes. It is my hope that this paper will move forward the study of Malayic languages on Borneo. Index words: Malayic, Malay, Language, Historical Linguistics, Comparative Linguistics, Dialectology, Borneo, Kotawaringin Barat, back-migration, Kalimantan Tengah, Banjar, Kendayan, Iban, (academic) Genetic Inheritance in the Malayic languages of Kotawaringin Barat, Indonesia by Chad K. White B.A., Columbia International University, 1999 A Thesis Submitted to the Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree Master of Arts Athens, Georgia 2008 c 2008 Chad K. White All Rights Reserved Genetic Inheritance in the Malayic languages of Kotawaringin Barat, Indonesia by Chad K. White Approved: Major Professor: Jared Klein Committee: Don McCreary Michael A. Covington David Mead Electronic Version Approved: Maureen Grasso Dean of the Graduate School The University of Georgia August 2008 Dedication To Becky and my boys iv Acknowledgments I would like to thank Dr.
    [Show full text]
  • Maritime Issues in the East and South China Seas
    Maritime Issues in the East and South China Seas Summary of a Conference Held January 12–13, 2016 Volume Editors: Rafiq Dossani, Scott Warren Harold Contributing Authors: Michael S. Chase, Chun-i Chen, Tetsuo Kotani, Cheng-yi Lin, Chunhao Lou, Mira Rapp-Hooper, Yann-huei Song, Joanna Yu Taylor C O R P O R A T I O N For more information on this publication, visit www.rand.org/t/CF358 Published by the RAND Corporation, Santa Monica, Calif. © Copyright 2016 RAND Corporation R® is a registered trademark. Cover image: Detailed look at Eastern China and Taiwan (Anton Balazh/Fotolia). Limited Print and Electronic Distribution Rights This document and trademark(s) contained herein are protected by law. This representation of intellectual property is provided for noncommercial use only. Unauthorized posting of this publication online is prohibited. Permission is given to duplicate this document for personal use only, as long as it is unaltered and complete. Permission is required to reproduce, or reuse in another form, any of our research documents for commercial use. For information on reprint and linking permissions, please visit www.rand.org/pubs/permissions. The RAND Corporation is a research organization that develops solutions to public policy challenges to help make communities throughout the world safer and more secure, healthier and more prosperous. RAND is nonprofit, nonpartisan, and committed to the public interest. RAND’s publications do not necessarily reflect the opinions of its research clients and sponsors. Support RAND Make a tax-deductible charitable contribution at www.rand.org/giving/contribute www.rand.org Preface Disputes over land features and maritime zones in the East China Sea and South China Sea have been growing in prominence over the past decade and could lead to serious conflict among the claimant countries.
    [Show full text]
  • User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4
    User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4 AND ANNA MARIE WATTIE We recommend the following citations for the IFLS data: For papers using IFLS1 (1993): Frankenberg, E. and L. Karoly. "The 1993 Indonesian Family Life Survey: Overview and Field Report." November, 1995. RAND. DRU-1195/1-NICHD/AID For papers using IFLS2 (1997): Frankenberg, E. and D. Thomas. ―The Indonesia Family Life Survey (IFLS): Study Design and Results from Waves 1 and 2‖. March, 2000. DRU-2238/1-NIA/NICHD. For papers using IFLS3 (2000): Strauss, J., K. Beegle, B. Sikoki, A. Dwiyanto, Y. Herawati and F. Witoelar. ―The Third Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS3): Overview and Field Report‖. March 2004. WR-144/1- NIA/NICHD. For papers using IFLS4 (2007): Strauss, J., F. Witoelar, B. Sikoki and AM Wattie. ―The Fourth Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4): Overview and Field Report‖. March 2009. WR-675/1-NIA/NICHD. ii Preface This document describes some issues related to use of the fourth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4), alone and together with earlier waves of IFLS: IFLS1, 2 and 3. It is the second of six volumes documenting IFLS4. The first volume describes the basic survey design and implementation. The Indonesia Family Life Survey is a continuing longitudinal socioeconomic and health survey. It is based on a sample of households representing about 83% of the Indonesian population living in 13 of the nation’s 26 provinces in 1993. The survey collects data on individual respondents, their families, their households, the communities in which they live, and the health and education facilities they use.
    [Show full text]
  • Daftar Arsip Masuk
    DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAFTAR ARSIP MASUK No No Urut Tanggal Surat Dari Klasifikasi Indeks Surat Isi KEMEN ESDM PPSDM UNDANGAN JADWAL 1 01 04-01-2021 004.4 KEBTKE JKT PELATIHAN SERTIFIKASI DSB 2 005 20-01-2021 SETDA PROV JATENG 004.4 - UNDANGAN UNDANGAN HARI KAMIS 8 APRIL 2021 JAM 08.30 - 12.00 PT. ANUGERAH ANDALAN 3 005/1196 31-03-2021 005 WIB , TEMPAT :PENDOPO ASIA JOGLO JENAR PRACIMANTORO KB. WONOGIRI . UNDANGAN KAMIS 8 APRIL 2021 JAM 13.00 - 17.00 WIB 4 005/1197 31-03-2021 PT. SEWU SURYA SEJATI 005 KEPERLUAN KONSULTASI PUBLIK PENYUSUN AMDAL PENAMBANGAN CLAY KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PLTU TANJUNG JATI B DI KAB JEPARA PROV 5 005/1233 06-04-2021 DITJEN DPR RI JKT 005 JATENG MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2020-2021 TGL 10 S.D 14 APRIL 2021. 6 06 04-01-2021 PT. ICON SMG 023 PROPOSAL PENAWARAN RENCANA STRATEGIS KESDM 7 07 04-01-2021 KESDM RI JKT 525.72 TH. 2020 - 2024 PERMOHONAN PENGAWASAN 8 09 04-01-2021 PT.AME SMG 647 INSTALASI PEMBANGKIT UPDATING DRAFT LKPJ 9 10 04-01-2021 SETDA PROV JATENG 181.2 GUBERNUR JAWA TENGAH AKHIR TA 2020 PERSYARATAN MASUK KERJA 10 11 02-01-2021 BKD PROV.JATENG 743 CPNS LAPORAN PEMANFAATAN PT META 11 16 05-01-2021 647 GENSET PT. META PRIMA PRIMASEJAHTERA SEJAHTERA SEMESTER II LAPORAN PENGGUNAAN 12 17 05-01-2021 PT SCI SMG 647 GENSET PERIODE JULI- DES 2020 I PERMOHONAN REGISTERASI 13 18 05-01-2021 PT.AME BANDUNG 647 SLO SURAT PENGANTAR PENAWARAN PEKERJAAN JASA KONSULTASI UPDATING 14 19 05-01-2021 PT.
    [Show full text]
  • Kultus Panembahan Senopati Di Lingkungan Masjid Besar Mataram Kotagede
    KULTUS PANEMBAHAN SENOPATI DI LINGKUNGAN MASJID BESAR MATARAM KOTAGEDE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I) Oleh Untung Supramono NIM : 05510004 JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009 1 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03 / RO SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR Hal : Skripsi Lamp : - Kepada Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr. wb Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara : Nama : Untung Supramono NIM : 05510004 Judul Skripsi : KULTUS PANEMBAHAN SENOPATI DI LINGKUNGAN MASJID BESAR MATARAM KOTAGEDE Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Ushuluddin Jurusan / Program Studi Aqidah dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Strata Satu dalam Filsafat Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi / tugas akhir saudara tersebut diatas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 17 Februari 2009 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sudin, M. Hum Drs. Moh. Damami, M. Ag NIP.150239744 NIP.15022822 2 3 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07 / RO PENGESAHAN Nomor : UIN.02/DU/PP.00.9/487/2009 Skripsi / Tugas Akhir dengan judul : Kultus Panembahan Senopati di Lingkungan Masjid Besar Mataram Kotagede Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Untung Supramono NIM : 05510004 Telah dimunaqasyahkan pada : Senin, tanggal : 02 Maret 2009 dengan nilai : 89 / A/B dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga PANITIA UJIAN MUNAQOSYAH : Ketua Sidang Drs.
    [Show full text]
  • Kyai Ageng Henis Dalam Sejarah Industri Batik Laweyan Surakarta Issn : 0215 - 3092
    KYAI AGENG HENIS DALAM SEJARAH INDUSTRI BATIK LAWEYAN SURAKARTA ISSN : 0215 - 3092 KYAI AGENG HENIS DALAM SEJARAH INDUSTRI BATIK LAWEYAN SURAKARTA HM. Fajar Shodiq, S.Ag,.M.Ag IAIN Surakarta Abstrak Awal mulanya Laweyan merupakan perkampungan masyarakat yang kental dengan agama Hindu Jawa. Ki Ageng Beluk, seorang tokoh masyarakat Laweyan saat itu yang sangat disegani yang menganut agama Hindu yang taat. Ki Ageng Beluk bersahabat erat dengan Ki Ageng Henis yang merupakan salah satu murid Sunan Kalijaga, penyebar agama Islam di tanah Jawa. Dakwah yang berkesan, membuat Ki Ageng Beluk dengan suka rela masuk Islam dan menyerahkan bangunan pura hindu miliknya pada Kyai Ageng Henis agar diperuntukkan keperluan dakwah Islam. Akhirnya pura tersebut ia ubah menjadi bangunan Masjid Laweyan, Tak heran, akulturasi budaya dari segi arsitektur, maupun cita rasa yang memenuhi masjid itu terdiri dari 3 unsur, yakni Hindu, Jawa dan Islam. Kyai Ageng Henis adalah tokoh negarawan sekaligus ulama yang mempunyai integritas tinggi yang mempunyai pemikiran maju kedepan. Ia tidak hanya berpikir mengenai akherat saja, namun diseimbangkan dengan kehidupan dunia. Para santri yang jumlahnya semakin banyak tidak hanya melulu diajarkan mengenai ilmu agama, namun juga kegiatan yang akan akhirnya akan memberikan kemapanan dari segi ekonomi keluarganya. Hingga memunculkan sebuah pertanyaan besar adakah kontribusi Ki Ageng Henis dalam perindustrian batik di kampung Laweyan Surakarta yang jarang terekspose public. Laweyan mengalami kemajuan signifikan ketika perubahan status administratif pada tahun 1918. KawasanLaweyan masuk dalam wilayah administrasi kotamadya Surakarta, dan Batik Laweyan mengalami masa kejayaan dimana hampir seluruh penduduknya atau sekitar 90 persen menjadi pengusaha batik. Kemakmuran dan kekayaan orang-orang Laweyan dicatat dengan baik sebagai karakteristik perkampungan saudagar Jawa yang sukses.
    [Show full text]