2011 06 Kamus Saku Tado 1A

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

2011 06 Kamus Saku Tado 1A Nama angka : 1 saungu satu one 2 roungu dua two 3 toluongu tiga three 4 aopo empat four 5 alima lima five 6 aono enam six 7 papitu tujuh seven 8 uwalu delapan eight 9 sasio sembilan nine 10 sampulu sepuluh ten 11 sampulu saungu sebelas eleven 12 sampulu roungu duabelas twelve 13 sampulu toluongu tigabelas thirteen 14 sampulu aopo empat belas fourteen 15 sampulu alima lima belas fifteen 16 sampulu aono enam belas sixteen 17 sampulu papitu tujuh belas seventeen 18 sampulu uwalu delapan belas eighteen 19 sampulu sasio sembilan belas nineteen 20 rompulu dua puluh twenty 30 tolu mpulu tiga puluh thirty 40 aopo mpulu empat puluh forty 50 lima mpulu lima puluh fifty 60 aono mpulu enam puluh sixty 70 pitu mpulu tujuh puluh seventy 80 walu mpulu delapan puluh eighty 90 sio mpulu sembilan puluh ninety 100 saatu seratus one hundred 200 roatu dua ratus two hundred 300 toluatu tiga ratus three hundred 400 opoatu empat ratus four hundred 500 limatu lima ratus five hundred 600 aonoatu enam ratus six hundred 700 pituatu tujuh ratus seven hundred 800 waluatu delapan ratus eight hundred 900 sioatu sembilan ratus nine hundred 1000 sanjobu seribu one thousand Nama hari : eo Minggu hari Minggu Sunday eo Sinei hari Senin Monday eo Salasa hari Selasa Tuesday eo Rabu hari Rabu Wednesday eo Kamisi hari Kamis Thursday eo Jumaa hari Jum'at Friday eo Satu hari Sabtu Saturday Nama bulan : Wula Saungu Januari January Wula Roungu Februari February Wula Tuluongu Maret March Wula Aopongu April April Wula Limaongu Mei May Wula Aonongu Juni June Wula Pituongu Juli July Wula Waluongu Agustus August Wula Siongu September September Wula Sampuluongu Oktober October Wula Sampulu Saungu November November Wula Sampulu Roungu Desember December KAMUS SAKU BAHASA TADO-LINDU — INDONESIA — INGGRIS Disusun oleh Tim Kerja Pengembangan Bahasa Tado-Lindu: Bance Tarua Erik Pengei, S.Pd. Irwanto S. Toley Janet M. Oruh, MA. Jonathan M. Coombs, MA. Manya Rambangudu Nurdin Yabu Ronald Kasumba Sudarmin B. Toningky Veronica J. Coombs, MA. SIL International 2010 Kamus Saku Bahasa Tado-Lindu — Indonesia — Inggris © SIL International, 2010 Tado-Lindu — Indonesian — English Pocket Dictionary Central Sulawesi Province, Indonesia Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta : 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Cetakan pertama 2010 Kata Sambutan Bersama berjalannya waktu, tanpa terasa kerja sama Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sigi sebelumnya bagian dari Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah bersama lembaga SIL Internasional telah menapaki tahap-tahap akhir dari kerja sama yang telah dijalankan sejak tahun 2005. SIL Internasional beserta Tim Pengembang Bahasa Moma di Kulawi dan Tim Pengembang Bahasa Tado di Lindu telah bekerja sama dalam pembuatan Kamus 3 Bahasa. Dengan mengucapkan Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami menyambut gembira dan menghargai dengan diterbitkannya Kamus Tiga Bahasa, yakni Bahasa Moma – Tado, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Selaku Pemerintah Daerah yang menangani secara langsung peningkatan sumber daya manusia melalui pola pemelekan aksara bagi masyarakat yang berada di pelosok-pelosok daerah, kami mengajak masyarakat agar Kamus 3 Bahasa dapat digunakan sebaik- baiknya dalam memahami arti dan tujuan pembangunan bangsa dan negara oleh Pemerintah, sehingga derap langkah pembangunan daerah yang juga merupakan nafas pembangunan bangsa dan negara dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Akhir kata kami ucapkan ”Selamat menikmati” dan kiranya budaya saling memahami konteks lokal dapat dibudayakan kepada seluruh masyarakat luas di wilayah Kabupaten Sigi ini, sehingga tercipta saling pengertian dan memahami satu sama lain dapat berjalan lancar demi tercapainya pembangunan masyarakat yang kuat dan kokoh. Sigi, 3 Mei 2010 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya serta kepercayaan dan kerja sama yang baik dengan Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sigi maka Kamus Tiga Bahasa (Moma-Tado, Indonesia, Inggris) ini dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pengembangan Bahasa Moma (Kulawi) dan Tado (Lindu) atas kerja sama dan kerja kerasnya dalam penyusunan Kamus ini. Besar harapan kami, kamus ini dapat membantu dan mendukung pembangunan di daerah Kulawi dan Lindu, khususnya pengembangan bahasa dan budaya masyarakat Moma-Tado. Juga bermanfaat di bidang pendidikan dalam pelajaran Muatan Lokal setempat. Semoga Kamus ini dapat menjadi dasar pijakan untuk terus berkarya dalam mengembangkan budaya dan bahasa guna mendukung pembangunan yang menyeluruh. George Sunarjo Direktur SIL International-Indonesia Daftar Isi Kata Sambutan 6 Kata Pengantar 8 Daftar Isi 1 Prakata 2 Petunjuk 5 Daftar Kata Ganti Orang 15 Daftar Singkatan 17 Kamus 18 Bahasa Tado-Lindu — Indonesia — Inggris 18 Daftar Kata Bahasa Indonesia — Tado 131 Word Finder List English — Tado 194 Percakapan Sehari-hari 267 Prakata Kamus saku Bahasa Tado-Lindu — Indonesia— Inggris ini merupakan suatu usaha pendaftaran yang luas yang bertujuan mencakup sebagian besar kata dan ungkapan bahasa Tado yang paling umum dipakai oleh masyarakat Lindu dengan menyertakan ejaan dan lafal orang Lindu. Adapun jumlah orang Lindu asli yang memakai bahasa Tado-Lindu paling sedikit 2.612 jiwa. Kamus ini didasarkan bahasa Tado-Lindu yang dipakai di tiga desa yang berbahasa Tado asli yaitu Desa Langko, Desa Tomado, dan Desa Anca. Kamus Bahasa Tado-Lindu— Indonesia— Inggris ini berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Lembaga SIL-Internasional yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kecamatan Lindu Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Kamus ini diperuntukkan bagi Masyarakat Lindu pada khususnya dan khalayak umum yang ingin mengetahui dan mendalami bahasa Tado-Lindu. Tujuan dari pembuatan kamus ini, untuk mendorong dan mengembangkan pemahaman tentang bahasa Tado-Lindu. Kami sadar bahwa penyusunan kamus saku ini tidak terlepas dari kekurangan dan hal-hal yang perlu ditambahkan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca, demi kesempurnaan kamus ini, sehingga dapat berguna dalam penerbitan berikutnya. Penyusun juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para peserta lokakarya pengumpulan Kosakata bahasa Tado-Lindu di Balai Pertemuan Desa Langko, tanggal 31 Januari - 8 Februari 2007 yaitu namanya sebagai berikut : Bpk. A. S. Tolley Bpk. Andirudin Yabu Bpk. Anton Bpk. Bagitu Toningki Bpk. Bahanda Walesu Bpk. Bance Tarua Bpk. Bartolomius Bpk. Buamusu Bpk. Daniel Tarese Ibu Dorce M. Terampe Bpk. Efraim Bpk. Embrid Bpk. Ferbianto Bpk. Herman T. Bpk. Indrajaya Kasumba Bpk. Irwanto S. Toley Bpk. Jonathan Paulus Bpk. Kamarudin Labandera Bpk. Lukas Bpk. M. Parangkila Bpk. Maklon Terampe Ibu Manya Rambangudu Bpk. Mekar Bpk. Muliadi Terampe Bpk. Nomi Amiha Bpk. Nudin Tendesabu Bpk. Nurdin Yabu Bpk. Rohani Tarua Bpk. Ronald Kasumba Bpk. Rudi Gilu Bpk. S. Djido Bpk. Semuel Toley Bpk. Sinius B. Walesu Bpk. Situju Rambay Bpk. Sudarmin B. Toningky Bpk. Sudin Pegia Bpk. T. Pegia Bpk. Tadius Gana Bpk. Welfred Pegia Bpk. Welly Magero Bpk. Wilfred K. Ibu Windrawati Bpk. Yatimin Bpk. Yohan L. Bpk. Yulius L. S. Bpk. Yusak N. Pegia Dan terima kasih juga dari kami, kepada: Mantan Direktur Pendidikan Masyarakat Depdiknas, Bapak Eko Djatmiko di Jakarta; Bupati Donggala, Bapak Habir Ponulele, M.M; Kacabdis Dikjar Kulawi, Bapak Josafat Kadu, A. Ma.Pd; Almarhum Bapak Albert Kasumba selaku Pengawas TK-SD Kecamatan Lindu; serta Saudara Erik Pengei dan Wati Kumpania sebagai pengetik hasil Lokakarya; dan Bapak Agus Tohama, yang memberikan sumbangan pikirannya, serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan kamus ini yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu. Selama kami mengartikan kata ke dalam Bahasa Inggris, kami sangat bermanfaat dari Kamus Indonesia-Inggris , maka kami juga mengucapkan terima kasih kepada penyusunnya, yaitu John M. Echols dan Hassan Shadily. Lindu, .............2011 Tim Kerja Pengembangan Bahasa Tado Lindu Petunjuk A. Isi Kamus Bahan pokok untuk kamus ini dikumpulkan untuk Bahasa Tado dan Bahasa Indonesia dalam lokakarya besar yang diadakan di desa Langko selama dua minggu pada tahun 2007. Hasilnya diketik, direvisi, dan diolah dalam software kamus, kemudian Bahasa Inggrisnya ditambahkan. Hanya sebagian dari semua kata dari lokakarya tersebut dipilih dan disiapkan untuk kamus saku ini, yaitu kata-kata yang paling sering dipakai. (Banyak kalimat contoh telah dikumpulkan juga, tetapi belum dapat dicetak karena kamus saku tiga bahasa terbatas besarnya.) Masih tinggal ribuan kata yang dapat dimasukkan dalam kamus besar pada masa depan. Kami mohon maaf apabila ternyata ada kata penting yang tidak dimuat, tentu dengan tidak sengaja. Daftar lengkap
Recommended publications
  • ABSTRAK YANUAR AL-FIQRI. Perkapalan
    ABSTRAK YANUAR AL-FIQRI. Perkapalan Nusantara abad 16-18 Masehi. Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015. Penelitian ini dilatar belakangi oleh minimnya pembahasan mengenai teknologi perkapalan Nusantara pada perkuliahan di jurusan sejarah fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Bertujuan untuk mendeskripsikan teknologi perkapalan Nusantara pada masa abad 16-18 M, yang terdiri dari jenis-jenis kapal, teknik pembuatannya serta ciri-ciri yang dimiliki oleh kapal-kapal Nusantara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode historis, dengan langkah-langkahnya yaitu heuristik, kritik ekstern dan intern, verifikasi dan terakhir historiografi. Sumber-sumber sejarah yang digunakan adalah sumber sejarah sekunder, dan didukung oleh sumber-sumber etnografi yaitu pada penjelasan mengenai teknik pembuatan kapal-kapal Nusantara, dikarenakan sumber sejarah yang ada tidak dapat menjelaskan secara lebih rinci mengenai teknik pembuatan kapal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa teknologi perkapalan Nusantara pada abad 16-18 M memiliki sejarah yang panjang. Teknologi pembuatan perahu lesung orang-orang Austronesia pada masa sebelum masehi menjadi cikal bakal dari teknologi pembuatan kapal dan perahu Nusantara pada masa setelahnya. Pembuatan perahu lesung bercadik Austronesia yang menggunakan teknik Sewn plank-Lashed lug, nantinya berevolusi menjadi kapal-kapal yang lebih besar. Proses evolusi ini disebabkan oleh faktor ekonomi dan teknologi dimana perdagangan laut menjadi semakin ramai dan kebutuhan akan sarana angkutan barang dagangan yang lebih besar dan berteknologi tinggi menjadi syarat utama. Kapal dan perahu Nusantara pada abad 16-18 M seperti kapal Jong, Padewakang, Mayang dan Kora-kora serta perahu-perahu tipe lesung seperti Jukung dan Paduwang dibuat dan digunakan oleh orang-orang Nusantara dengan disesuaikan ciri-cirinya dengan kondisi alam, ketersediaan bahan baku pembuatan serta kondisi sosial ekonomi Nusantara pada masa itu.
    [Show full text]
  • Beauty Trends 2015
    Beauty Trends 2015 HAIR CARE EDITION (U.S.) The image The image cannot be cannot be displayed. displayed. Your Your computer computer may not have may not have enough enough memory to memory to Intro open the open the With every query typed into a search bar, we are given a glimpse into user considerations or intentions. By compiling top searches, we are able to render a strong representation of the United States’ population and gain insight into this specific population’s behavior. In our Google Beauty Trends report, we are excited to bring forth the power of big data into the hands of the marketers, product developers, stylists, trendsetters and tastemakers. The goal of this report is to share useful data for planning purposes accompanied by curated styles of what we believe can make for impactful trends. We are proud to share this iteration and look forward to hearing back from you. Flynn Matthews | Principal Industry Analyst, Beauty Olivier Zimmer | Trends Data Scientist Yarden Horwitz | Trends Brand Strategist Photo Credit: Blind Barber (Men’s Hair), Meladee Shea Gammelseter (Women’s Hair), Andrea Grabher/Christian Anwander (Colored Hair), Catface Hair (Box & Twist Braids), Maria Valentino/MCV photo (Goddess Braid) Proprietary + Confidential Methodology QUERY To compile a list of accurate trends within the Jan-13 Aug-13 Jan-14 Aug-14 Jan-15 Aug-15 beauty industry, we pulled top volume queries related to the beauty category and looked at their monthly volume from January 2013 to August 2015. We first removed any seasonal effect, and DE-SEASONALIZED QUERY then measured the year-over-year growth, velocity, and acceleration for each search query.
    [Show full text]
  • Getting to the Root of Hair Loss
    26 March 2012 | MP3 at voaspecialenglish.com Getting to the Root of Hair Loss Reuters An example of male pattern baldness SHIRLEY GRIFFITH: This is SCIENCE IN THE NEWS in VOA Special English. I'm Shirley Griffith. JUNE SIMMS: And I'm June Simms. Today we talk about hair. We will tell what hair is, how it grows, and some of the main reasons people lose it. (MUSIC) SHIRLEY GRIFFITH: Hair has always been an important sign of beauty. This is especially true for women. Next to the face, hair is one of the main qualities people look for when they consider a woman's beauty. Whether long or short, curly or straight, hair often gets a lot of attention. People who have it value it. Those of us who do not often mourn its loss. JUNE SIMMS: Each hair on a person's head grows from a single tube-like hole in the skin called a follicle. People are born with all of the hair follicles they are ever going to have. The average person has about one hundred thousand hair follicles. They begin to form on a fetus around the third month of pregnancy. 2 The part of the hair under the skin is known as the hair root. The hair sticking out from the skin is known as the hair shaft. The shaft is made up of dead cells that have been pushed up through the root. At the base of the hair root is a small ball-like formation called a bulb. This is where new cells are formed.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia Sejak
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa pelaut yang menguasai jalur-jalur perdagangan. Sebagai bangsa pelaut maka pengetahuan kita akan teknologi perkapalan Nusantara pun seharusnya kita ketahui. Catatan-catatan sejarah serta bukti-bukti tentang teknologi perkapalan Nusantara pada masa klasik memang sangatlah minim. Perkapalan Nusantara pada masa klasik, khususnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha tidak meninggalkan bukti lukisan-lukisan bentuk kapalnya, berbeda dengan bangsa Eropa seperti Yunani dan Romawi yang bentuk kapal-kapal mereka banyak terdapat didalam lukisan yang menghiasi benda porselen. Penemuan bangkai-bangkai kapal yang berasal dari abad ini pun tidak bisa menggambarkan lebih lanjut bagaimana bentuk aslinya dikarenakan tidak ditemukan secara utuh, hanya sisa-sisanya saja. Sejak kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad ke 16, bukti-bukti mengenai perkapalan yang dibuat dan digunakan di Nusantara mulai terbuka. Catatan-catatan para pelaut Eropa mengenai pertemuan mereka dengan kapal- kapal Nusantara, serta berbagai lukisan-lukisan kota-kota pelabuhan di Nusantara yang juga dibuat oleh orang-orang Eropa. Sejak abad ke-17, di Eropa berkembang seni lukis naturalistis, yang coba mereproduksi keadaan sesuatu obyek dengan senyata mungkin; gambar dan lukisan yang dihasilkannya membahas juga pemandangan-pemandangan kota, benteng, pelabuhan, bahkan pemandangan alam 2 di Asia, di mana di sana-sini terdapat pula gambar perahu-perahu Nusantara.1 Catatan-catatan Eropa ini pun memuat nama-nama dari kapal-kapal Nusantara ini, yang ternyata sebagian masih ada hingga sekarang. Dengan menggunakan cacatan-catatan serta lukisan-lukisan bangsa Eropa, dan membandingkan bentuk kapalnya dengan bukti-bukti kapal yang masih digunakan hingga sekarang, maka kita pun bisa memunculkan kembali bentuk- bentuk kapal Nusantara yang digunakan pada abad-abad 16 hingga 18.
    [Show full text]
  • Book Reviews
    BOOK REVIEWS Eric Axelson. Vasco da Gamma: The Diary of His ices will discover it to be an enjoyable, accessible, Travels Through African Waters, 1497-1499. and engaging account. It is certainly a good buy Somerset West, South Africa: Stephan Phillips for most research or university libraries. (Pty) Ltd., 1998. vii + 102, notes, appendices, bibliography, maps, illustrations. ISBN 0-620- M.A. Hennessy 22388-x. Kingston, Ontario Eric Axelson, former head of the Department of History at the University of Cape Town, is to be L.M.E. Shaw. The Anglo-Portuguese Alliance commended for producing a richly illustrated and and the English Merchants in Portugal, 1654- comprehensive new translation of this diary. 1810. Aldershot, Hants. & Brookfield, VT: Translations or the Portuguese original have been Ashgate Publishing, 1998. xii + 233 pp., maps, published previously in 1898,1947 and 1954. The photoplates, appendices, bibliography, index. US last of these, African Explorers (Oxford, 1954), $76.95, cloth; ISBN 1-84014-651-6. was also edited by Axelson, but it did not address the voyage from the coast of Mozambique to This work marks a further contribution by Dr. India and back. That shortfall has been avoided in Shaw to Anglo-Portuguese history in the seven• this valuable new edition, which also contains teenth and eighteenth centuries, significantly other useful features. developing her earlier studies, among them her The anonymous diary commences with da notable investigation into the serious effects of the Gamma's ship leaving Portugal and ceases some• inquisition on Portuguese mercantile wealth and where off Gabon - Axelson addresses why this is resources.
    [Show full text]
  • Ll||L||||||||L||||||||L|||||||||||||||||||||||L||||||||||||||||||||||||||||| US 20060005394A1 (19) United States (12) Patent Application Publication (10) Pub
    l|||||||||||||ll||l||||||||l||||||||l|||||||||||||||||||||||l||||||||||||||||||||||||||||| US 20060005394A1 (19) United States (12) Patent Application Publication (10) Pub. No.: US 2006/0005394 A1 Newkirk et al. (43) Pub. Date: Jan. 12, 2006 (54) RAZOR FOR BUZZ CUTTING HEAD HAIR Publication Classi?cation (76) Inventors: James C. Newkirk, Crescent Springs, (51) Int. Cl. KY (US); Donna M. Newkirk, B26B 21/00 (2006.01) Crescent Springs, KY (US) (52) US. Cl. ................................................................ .. 30/50 Correspondence Address: WOOD, HERRON & EVANS, LLP (57) ABSTRACT 2700 CAREW TOWER 441 VINE STREET CINCINNATI, OH 45202 (Us) A dual Wet razor device is used for shaving hair on a head at different lengths. The device has a ?rst and a second (21) Appl. No.: 10/886,090 cutting edge on opposite sides of one another and a sensitive guide under each cutting edge for safely cutting different 22 Filed: Jul. 7, 2004 short len g ths of hair on the sealP of a user. \\\\\\\\\\\\\\\\W\X,\ // J ///// Patent Application Publication Jan. 12, 2006 Sheet 1 0f 2 US 2006/0005394 A1 \\\\\\\\\\\\\\\\\\F US 2006/0005394 A1 Jan. 12, 2006 RAZOR FOR BUZZ CUTTING HEAD HAIR distance. In a preferred form, the sensitive guide is formed by a plurality of rounded knobs Which cooperate With the FIELD OF THE INVENTION cutting blade so as to provide a smooth, clean and safe haircut. Thus, the dual raZor avoids cutting abnormalities on [0001] This invention relates to a head shaving razor and, the scalp, such as moles, scars or folds in the skin, and the in particular, to a raZor designed for Wet shaving of hair like.
    [Show full text]
  • A Dictionary of Dehong, Southwest China
    A dictionary of Dehong, Southwest China Luo, Y. A dictionary of Dehong, Southwest China. C-145, xl + 338 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1999. DOI:10.15144/PL-C145.cover ©1999 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. PACIFIC LINGUISTICS FOUNDING EDITOR: Stephen A. Wurm EDITORIAL BOARD: Malcolm D. Ross and Darrell T. Tryon (Managing Editors), John Bowden, Thomas E. Dutton, Andrew K. Pawley Pacific Linguistics is a publisher specialising in linguistic de�criptions, dictionaries, atlases and other material on languages of the Pacific, the Philippines, Indonesia and Southeast Asia. The authors and editors of Pacific Linguistics publications ar� drawn from a wide range of institutions around the world. Pacific Linguistics is associated with the Research School of P cific and Asian Studies at The Australian National University. Pacific Linguistics was establi hed in 1963 through an initial grant from the Hunter Douglas Fund. It is a non-profit-maki g body financed largely from the sales of its books to libraries and individuals throughout th world, with some assistance from the School. The Editorial Board of Pacific Linguistics is made up of the �cadernic staff of the School's Department of Linguistics. The Board also appoints a body of editorial advisors drawn from the international communityof linguists. Publications in Series A, B and C and textbooks in Series D are refereed by scholars with relevant expertise who are normally not members of the editorial board. To date Pacific Linguistics has published over 400 volumes in four series: • Series A: Occasional Papers; collections of shorter papers, usually on a single topic or area.
    [Show full text]
  • Location Indicators by Indicator
    ECCAIRS 4.2.6 Data Definition Standard Location Indicators by indicator The ECCAIRS 4 location indicators are based on ICAO's ADREP 2000 taxonomy. They have been organised at two hierarchical levels. 12 January 2006 Page 1 of 251 ECCAIRS 4 Location Indicators by Indicator Data Definition Standard OAAD OAAD : Amdar 1001 Afghanistan OAAK OAAK : Andkhoi 1002 Afghanistan OAAS OAAS : Asmar 1003 Afghanistan OABG OABG : Baghlan 1004 Afghanistan OABR OABR : Bamar 1005 Afghanistan OABN OABN : Bamyan 1006 Afghanistan OABK OABK : Bandkamalkhan 1007 Afghanistan OABD OABD : Behsood 1008 Afghanistan OABT OABT : Bost 1009 Afghanistan OACC OACC : Chakhcharan 1010 Afghanistan OACB OACB : Charburjak 1011 Afghanistan OADF OADF : Darra-I-Soof 1012 Afghanistan OADZ OADZ : Darwaz 1013 Afghanistan OADD OADD : Dawlatabad 1014 Afghanistan OAOO OAOO : Deshoo 1015 Afghanistan OADV OADV : Devar 1016 Afghanistan OARM OARM : Dilaram 1017 Afghanistan OAEM OAEM : Eshkashem 1018 Afghanistan OAFZ OAFZ : Faizabad 1019 Afghanistan OAFR OAFR : Farah 1020 Afghanistan OAGD OAGD : Gader 1021 Afghanistan OAGZ OAGZ : Gardez 1022 Afghanistan OAGS OAGS : Gasar 1023 Afghanistan OAGA OAGA : Ghaziabad 1024 Afghanistan OAGN OAGN : Ghazni 1025 Afghanistan OAGM OAGM : Ghelmeen 1026 Afghanistan OAGL OAGL : Gulistan 1027 Afghanistan OAHJ OAHJ : Hajigak 1028 Afghanistan OAHE OAHE : Hazrat eman 1029 Afghanistan OAHR OAHR : Herat 1030 Afghanistan OAEQ OAEQ : Islam qala 1031 Afghanistan OAJS OAJS : Jabul saraj 1032 Afghanistan OAJL OAJL : Jalalabad 1033 Afghanistan OAJW OAJW : Jawand 1034
    [Show full text]
  • Movember in Molumbus Stickme: Acupuncture H
    THe aLTernanve HeaLTOTssue insiDe: sociaLTsar ROBBie STePHens are YOU a STress mess? MOvemBer in moLumBus STICK me: acupuncTure HanDS on HeannG MaDLaB APOcaLYPse siLver Moon RisinG A LITTLe DOG I.aUGHeD inTerview: miKa OUT & PFOUD o ll74470"25134 ' 7 & LOCaL CeLeBIITY BLOGGerS by Erin McCalla 2010, the shop has been enthusiastically re­ ceived and increasingly successful. Greg's When I enter the Blue Star Barbershop, goal was to do 100 cuts a day, and Blue Star Johnny Cash is pumping through the speak­ has beaten that number... handily. ers. He's singing about shooting a man in Reno, just to watch him die and subsequently He explains that it's his superb staff that ending up in Folsom Prison. Johnny Cash keeps the clients coming back. Greg has his wouldn't get his haircut in a beauty salon, and employees go through a stringent screening if you're a man (or a lesbian with a short 'do), process before they even sharpen their neither should you. shears. This isn't your bargain bin buzz cut as each potential hire goes through three in­ That's because this locally (and queer) owned terviews and a technical try out that's why barbershop employs people who are really you can't get a better cut in town for the focused and adept at giving great haircuts, price. ($19!) tapers and fades to "smart men who want to look sharp." He's not knocking his swanky salon sisters and brothers, but Greg is passionate when it And speaking of sharp looking men, Greg comes to a man's mop and suggests that men Hund, the suave and sawy proprietor of Blue should stay away from salons with women- Star, opened this 9-chair shop two years ago based clienteles.
    [Show full text]
  • Report of the CCOP-GSJ-DGR Groundwater Project Phase III Meeting 13-15 February 2019, Chiang Mai, Thailand
    CCOP-GSJ Groundwater Project Report GW-9 Report of the CCOP-GSJ-DGR Groundwater Project Phase III Meeting 13-15 February 2019, Chiang Mai, Thailand Technical Report of the CCOP-GSJ Groundwater Project Phase III COORDINATING COMMITTEE FOR GEOSCIENCE PROGRAMMES IN EAST AND SOUTHEAST ASIA (CCOP) in cooperation with GEOLOGICAL SURVEY OF JAPAN (GSJ), AIST Published by Geological Survey of Japan and CCOP Technical Secretariat Youhei Uchida (Chief Editor) I. PREFACE Groundwater is one of the limited natural resources on the earth. Mainly due to ignorance about its importance, humans have caused various groundwater issues by their activities especially in the late 20th century. Today, land subsidence, seawater intrusion, and groundwater pollution by toxic substances are serious problems everywhere in the world. The countries in the East and Southeast Asia also have faced many groundwater problems which need international cooperation to be solved. The CCOP-GSJ Groundwater Project was launched aiming to provide some solutions for groundwater management in the CCOP region. The Groundwater Project Phase III started in February 2015 aiming at the development of groundwater database in the CCOP region and three groups, the DB Groups I and II, and the Public Policy Group were formed to promote the project smoothly. The CCOP-GSJ-DGR Groundwater Project Phase III Meeting was held in Chiang Mai, Thailand on 13-15 February 2019. It was the final project meeting for the Phase III and attended by 27 participants from Cambodia, China, Indonesia, Japan, Republic of Korea, Lao PDR, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam and the CCOP Technical Secretariat. In the meeting, participants confirmed the progress of the project from March 2018 to February 2019, and discussed the outcome of the Phase III including the publication of this technical report (GW-9).
    [Show full text]
  • Ethnobiological Study of Larung Sembonyo Ceremony in Watulimo District, Trenggalek As a Basic of Ecotourism Planning
    Journal of Indonesian Tourism and doi: 10.21776/ub.jitode.2017.005.01.07 Development Studies E-ISSN : 2338-1647 http://jitode.ub.ac.id Ethnobiological Study of Larung Sembonyo Ceremony in Watulimo District, Trenggalek as a Basic of Ecotourism Planning Zulfaidha Zulia1, Jati Batoro2, Bagyo Yanuwiadi2 1Master Program of Environmental Sciences, University of Brawijaya, Malang, Indonesia 2Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Brawijaya, Malang, Indonesia Abstract This research aims to describe the ritual plant species and types of offerings that are used in Larung Sembonyo ceremonies and to know the community's role in the conservation of ritual plants. Plant diversity and utilization survey were conducted by semi-structured and structured interviews to the informant. The selection of informants was using snowball sampling technique. Data was analyzed descriptively with ICS and FUVs index. The results of the study found 38 species of Larung Sembonyo ritual which is divided into 23 families. Types of offerings are used in Larung Sembonyo ceremony as much as 31 types, each of which has its own meaning. The 10 highest Value Index of Cultural Significance (ICS) of LarungSembonyo ceremonial plant is Oryza sativa L., Oryza glutinosa, Cocos nucifera L., Musa paradisiaca L., Pandanus amaryllifolus Roxb., Piper battle L., Aliumcepa L., Alium sativum L. and Manihot esculenta Crantz. The five highest Family Values Use (FUVs) were occupied by Family Arecaceae, Euphorbiaceae, musaceae, Solanaceae and Poaceae. The higher FUVs the more uses and utilization of these plants in a ritual ceremony Larung Sembonyo. Karanggongso community has indirect conservation efforts on plants that are used for rituals.
    [Show full text]
  • PARADIGMA ISSN 2549-600X Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Humaniora STKIP Hatta-Sjahrir
    Volume 3, Februari, 2017 PARADIGMA ISSN 2549-600X Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora STKIP Hatta-Sjahrir ORANG BANDA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH MARITIM USMAN THALIB Dosen Pendidikan Sejarah STKIP Hatta-Sjahrir Email: [email protected] ABSTRAK Studi ini menggunakan pendekatan sejarah maritim dengan fokus masalah pada bagaimana orang-orang Banda memanfaatkan laut dalam kaitannya dengan perdagangan antar pulau, armada pelayaran dan teknologi penangkapan ikan. untuk mendapatkan gambaran historis dari ketiga aspek tersebut digunakan paradigma penelitian kualitatif dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian membuktikan bahwa; (i) orang-orang Banda telah menggunakan laut sebagai sarana perdagangan antar pulau sejak sebelum abad ke-16. Perdagangan antar pulau itu melalui kota-kota pesisir di pantai utara Jawa, pantai timur sumatera dan terus ke Malaka. Bahkan mereka memiliki pemukiman tersendiri Di Malaka. Armada dagang orang-orang Banda tidak tidak saja mengangkut pala dan fuli dari Banda Neira, tetapi juga mengangkut cengkih dari Ternate dan di antar pulaukan sampai ke Malaka. (ii) Armada pelayaran orang-orang Banda terdiri dari berbagai jenis untuk berbagai kepentingan. Armada pelayaran samudera untuk kepentingan perdagangan antar pulau, sedangkan armada pelayaran pesisir untuk kepentingan penangkapan ikan.(iii) Tenologi penangkapan ikan orang-orang Banda terdiri dari berbagai jenis alat pancing, berbagai jenis jaring dan berbagai jenis perangkap. Hasil tangkapan selain dipasarkan di pasar lokal, juga diantar- pulaukan ke kota Ambon, Seram bagian Selatan dan Tual di Maluku Tenggara. Kata Kunci: Maritim, Pelayaran, Perdagangan 28 Volume 3, Februari, 2017 PARADIGMA ISSN 2549-600X Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora STKIP Hatta-Sjahrir PENDAHULUAN Hingga kini belum terlalu banyak sejarawan Indonesia yang memberi perhatian khusus terhadap aspek-aspek kemaritiman di Indonesia.
    [Show full text]