Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI VOC DI SULAWESI (MAKASAR) 1735-1737: Studi Kasus Arsip Overgekomen Brieven en Papieren (OBP) sebagai Penghubung Vital Komunikasi VOC I N T I S A R I P E N U L I S Jajang Nurjaman Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan informasi dan komunikasi organisasi dagang terbesar di Arsiparis abad 17 dan 18, Vereenigde Oost-Indische Compagnie Arsip Nasional Republik Indonesia (VOC), khususnya organisasi VOC di Sulawesi [email protected] (Makasar). Arsip yang diteliti adalah khazanah arsip VOC yang terdapat di Nationaal Archief (NA) Belanda, yaitu arsip Overgekomen Brieven en Papieren (OBP) nomor 2381. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan menggunakan sumber primer arsip OBP dan sumber sekunder literatur yang berkaitan dengan jaringan dan VOC. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa arsip OBP memiliki struktur yang dapat menggambarkan sistem komunikasi VOC, dan topik yang paling banyak didiskusikan dalam korespondensi antara organisasi VOC di Makasar dengan pos-pos terluar adalah mengenai bajak laut dan perang. A B S T R A C T K ATA K U N C I This research aims to examine how the networks, VOC, OBP, arsip, informasi, information, and communication wtihin the VOC jaringan organization, especially in Celebes (Makasar) work. Archives “Overgekomen Brieven en Papieren” number 2381 is the primary source for this research. This research uses descriptive-analysys method by using K E Y W O R D S primary sources and secondary sources to be investigated. This research shows that OBP has VOC, OBP, archives, archival structure that can describe how the information, network information and communication within VOC organization works. During 1735-37, the information that were mostly discussed were about piracy and war. 69 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) PENGANTAR yang banyak, tetapi telah membuka Latar Belakang Masalah ide bahwa pelayaran ke Asia adalah Ekspansi pelayar Belanda dan bukan hal yang tidak mungkin. Arus para pedagangnya telah lama dimulai kapal yang berlayar setelah pelayaran sejak akhir abad ke-17. Ekspedisi pertama ini meningkat. Dari tahun pertama yamg lebih dulu terjadi 1595 hingga 1601, jumlah kapal yang adalah pada saat Cornelis de Houtman berlayar mencapai hingga 65 kapal. d a n G e r r i t v a n B e u n i n g e n Pada masa itu, perjalanan ke Asia mengunjungi Banten dan kemudian ke bukanlah hal yang mudah karena Maluku. Ekspedisi pertama ini didanai tingginya eskalitas bencana di laut dan oleh compagnie van verre, nama yang juga ancaman dari bajak laut. Belum digunakan sebelum Vereenigde Oost- lagi banyak penyakit tropis yang Indische Compagnie (VOC) berdiri. menghantui para awak kapal. Periode Compagnie van verre awal mulanya pelayaran antara tahun 1595 dan 1601 terdiri atas sembilan pedagang yang disebut sebagai periode “gold rush”. berlokasi di Amsterdam. Mereka Kapal-kapal berangkat dari tempat memiliki modal yang cukup besar berbeda di Belanda pada waktu yang untuk diinvestasikan ke perusahaan sama. Banyak kapal yang pulang tersebut. Namun, dana yang besar membawa untung, banyak pula yang masih dibutuhkan dari pedagang lain tidak membawa apa-apa, bahkan tidak untuk mendirikan sebuah perusahaan. kembali. Kabar suksesnya pelayaran Maka, participant atau pemegang tersebut cepat menyebar di kalangan saham lainnya kemudian bergabung, pengus aha dan menyebabkan dan menjadi inisiator dari pendirian persaingan. Persaingan tersebut perusahaan. Mereka inilah para mengakibatkan naiknya harga beli direktur perusahaan tersebut (Jacob, rempah, sementara harga jual rempah Els 1991: 10-12). di Belanda mengalami penurunan D e H o u t m a n d a n v a n karena jumlah rempah yang beredar Beuningen telah membuka gerbang ke sangat banyak. Demi mencegah lebih timur. Mereka suskses menemukan banyak lagi persaingan, Staten rute terbaik untuk berlayar ke timur. Generaal (Pemerintah Tertinggi di Rute ini sebetulnya sudah ditemukan Belanda) mengajak perusahaan- sebelumnya oleh para pelaut dan perusahaan tersebut untuk membentuk pedagang Portugis. Pelayaran pertama sebuah perusahaan tunggal. Mereka kali ke timur tidak membawa untung setuju membentuk VOC yang 70 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) memiliki hak monopoli perdagangan akhirnya serdadu VOC menyerang dan pelayaran Belanda di Asia masyarakat lokal juga. Masyarakat (Jacobs, E.M 1991: 12). lokal menganggap VOC datang untuk Setelah VOC terbentuk, menggantikan Portugal sebagai dimulailah pengiriman kapal lebih penjajah baru. Selain itu, VOC juga banyak lagi ke Asia. Hak octrooi yang dianggap banyak mengingkari didapat VOC membuat VOC menjadi p er jan jian - p er jan jian d en g an pemain tunggal di Asia. Hak tersebut penguasa lokal. juga memungkinkan VOC untuk Sekitar tahun 1608 dan 1609, mendeklarasikan perang atas nama seorang mantan direktur VOC dari pemerintahan tertinggi di Belanda. Rotterdam, Cornelis Matelieff de VOC juga memiliki hak untuk Jonge memberikan pernyataan tentang mengadakan perjanjian dengan para pembangunan sebuah empire. Dia penguasa lokal di Asia. Hak-hak tadi mencontohkan Portugal yang m e m u n g k i n k a n V O C u n t u k memiliki satu tempat permanen mendirikan pos-pos perdagangan, sebagai pusat administratif di Goa. membangun benteng-benteng, Selain sebagai pusat administratif, membentuk pasukan, serta menunjuk Goa juga berfungsi sebagai tempat p e g a w a i - p e g a w a i n y a s e b a g a i tinggal Dewan dan Gubernur Jenderal. administrator di Asia (Jacobs, E.M Ketika itu, de Jonge mengusulkan 1991: 12). Jacatra sebagai “ibukota” VOC di Salah satu hak octrooi VOC Asia. Hal ini menjadi kenyataan ketika adalah hak untuk bernegosiasi dengan Jan Pieterszoon Coen menaklukan penguasa lokal. VOC dengan cerdik Jacatra, yang kemudian diberi nama m e l a k u k a n b a n y a k n e g o s i a s i Batavia oleh petinggi di Belanda. perdagangan dengan para penguasa Batavia lalu menjadi pusat VOC di lokal. Terkadang, negosiasi antara Asia (Gaastra, F.S. 2012: 39). keduanya tidak tercapai, dan E k s p a n s i V O C t e l a h mengakibatkan perang. Gaastra menyebabkan juga pertumbuhan berpendapat bahwa serangan serdadu kantor-kantor VOC lainnya di Asia. VOC pada mulanya tidak bertujuan Kantor-kantor tersebut semua berada untuk menyerang masyarakat lokal. di bawah otoritas Batavia, maka Mereka awalnya ingin menyerang mereka melaporkan kejadian- pasukan Portugal yang merupakan kejadian, kondisi perdagangan, dan pesaing dagang di Asia, namun pada hal lainnya kepada pegawai-pegawai 71 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) VOC atau petinggi-petinggi VOC di Tuan XVII sangat bergantung pada Batavia. Dari kewajiban melaporkan k e t e r s e d i a a n i n f o r m a s i d a r i ini, maka terciptalah korespondensi Pemerintahan Agung dan sebaliknya. antara VOC di Batavia dengan VOC di Informasi tersebut diangkut dengan kantor-kantor lain di luar Batavia. kapal dari Batavia dan tersimpan di Korespondensi ini biasanya meliputi dalam berbagai jenis dokumen, pembahasan masalah ekonomi, misalnya duplikat prosiding Dewan politik, dan kehidupan sosial. Melalui dan Gubernur Jenderal, duplikat surat- tulisan ini, penulis melakukan surat keluar atau dokumen-dokumen pembahasan mengenai pertukaran Dewan dan Gubernur Jenderal, dan informasi apa yang terjadi dan dari surat-surat serta dokumen yang siapa kepada siapa (aktor di balik diterima dari kantor-kantor VOC di pertukaran informasi). Pertukaran Asia. Dokumen-dokumen tersebut i n f o r m a s i m e n g e n a i k e a d a a n dikenal dengan nama Overgekomen kehidupan lokal tidak hanya terjadi Brieven en Papieren (OBP). Artikel antara otoritas VOC di Hindia Timur, ini akan menginvestigasi arus namun juga dikirim ke Tuan-Tuan informasi yang terjadi antara kantor XVII di Belanda (pemerintahan VOC di Asia, khususnya Makasar, tertinggi di Belanda). Pemerintahan dengan Batavia dan Amsterdam. Agung di Batavia mengumpulkan Permasalahan yang dikaji dalam informasi dari kantor-kantor di luar penelitian ini adalah: Batavia dan mengirimkannya kembali 1. Apakah fungsi OBP dalam sistem ke pengurus VOC di Belanda. Salah komunikasi antara Tuan-Tuan satu kantor yang cukup aktif dan XVII dan Pemerintahan Agung? penting serta memiliki gubernur 2. Siapa yang terlibat dalam adalah Makassar. Penulis akan penyusunan informasi hingga menganalisis bagaimana sistem menjadi OBP? informasi dan jaringan VOC bekerja di 3. Informasi apa yang terkandung di level lokal, yaitu di daerah Makassar. dalam OBP yang diterima kantor VOC Amsterdam? Rumusan Masalah Pola komunikasi antara Pemerintahan Komunikasi dan korespondensi antara Agung dan Tuan-Tuan XVII juga akan Tuan-Tuan XVII di Amsterdam dan diinvestigasi. Fokus penelitian ini Pemerintahan Agung di Batavia terletak pada periode tahun 1735- menjadi sangat penting karena Tuan- 1737. Periode tersebut adalah periode 72 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) tersibuk kapal yang kembali ke mengenai organisasi VOC dan Belanda. Sulawesi dengan Makasar jaringan informasi VOC. Buku sebagai pusat administrasinya dipilih Geschiedenis van VOC karangan sebagai lokus penelitian karena Femme Gaastra digunakan untuk merupakan kantor VOC teraktif di mengetahui secara menyeluruh timur Nusantara pada masa tersebut. bagaimana struktur oganisasi VOC dan fungsinya. Untuk mengetahui Tujuan Penelitian teori mengenai jaringan dan koneksi, Penelitian ini bertujuan untuk buku Kerry Ward dan Zoë Laidlaw menganalisis arsip OBP guna menjadi sumber referensi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai meneliti sumber primer, yaitu arsip sistem komunikasi dan jaringan OBP yang berada di Nationaal Archief informasi VOC di Sulawesi periode (NA), Arsip Nasional Belanda, penulis t a h u n 1 7 3 5 - 1 7 3 7 . P e n e l i t i a n pertama-tama menelaah sebuah dilakukan dengan menganalisis terbitan naskah sumber berjudul beberapa bundel arsip OBP. Secara Generale missiven van gouverneurs- ringkas, penelitian ini dimaksudkan generaal en raden aan Heren XVII der untuk: Verenigde Oostindische Compagnie 1. Menggali informasi mengenai karangan J. Van Goor. Setelah sistem komunikasi organisasi menelaah buku tersebut, arsip OBP VOC di Sulawesi; diteliti.