Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) JARINGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI VOC DI SULAWESI (MAKASAR) 1735-1737: Studi Kasus Arsip Overgekomen Brieven en Papieren (OBP) sebagai Penghubung Vital Komunikasi VOC I N T I S A R I P E N U L I S Jajang Nurjaman Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan informasi dan komunikasi organisasi dagang terbesar di Arsiparis abad 17 dan 18, Vereenigde Oost-Indische Compagnie Arsip Nasional Republik Indonesia (VOC), khususnya organisasi VOC di Sulawesi [email protected] (Makasar). Arsip yang diteliti adalah khazanah arsip VOC yang terdapat di Nationaal Archief (NA) Belanda, yaitu arsip Overgekomen Brieven en Papieren (OBP) nomor 2381. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan menggunakan sumber primer arsip OBP dan sumber sekunder literatur yang berkaitan dengan jaringan dan VOC. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa arsip OBP memiliki struktur yang dapat menggambarkan sistem komunikasi VOC, dan topik yang paling banyak didiskusikan dalam korespondensi antara organisasi VOC di Makasar dengan pos-pos terluar adalah mengenai bajak laut dan perang. A B S T R A C T K ATA K U N C I This research aims to examine how the networks, VOC, OBP, arsip, informasi, information, and communication wtihin the VOC jaringan organization, especially in Celebes (Makasar) work. Archives “Overgekomen Brieven en Papieren” number 2381 is the primary source for this research. This research uses descriptive-analysys method by using K E Y W O R D S primary sources and secondary sources to be investigated. This research shows that OBP has VOC, OBP, archives, archival structure that can describe how the information, network information and communication within VOC organization works. During 1735-37, the information that were mostly discussed were about piracy and war. 69 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) PENGANTAR yang banyak, tetapi telah membuka Latar Belakang Masalah ide bahwa pelayaran ke Asia adalah Ekspansi pelayar Belanda dan bukan hal yang tidak mungkin. Arus para pedagangnya telah lama dimulai kapal yang berlayar setelah pelayaran sejak akhir abad ke-17. Ekspedisi pertama ini meningkat. Dari tahun pertama yamg lebih dulu terjadi 1595 hingga 1601, jumlah kapal yang adalah pada saat Cornelis de Houtman berlayar mencapai hingga 65 kapal. d a n G e r r i t v a n B e u n i n g e n Pada masa itu, perjalanan ke Asia mengunjungi Banten dan kemudian ke bukanlah hal yang mudah karena Maluku. Ekspedisi pertama ini didanai tingginya eskalitas bencana di laut dan oleh compagnie van verre, nama yang juga ancaman dari bajak laut. Belum digunakan sebelum Vereenigde Oost- lagi banyak penyakit tropis yang Indische Compagnie (VOC) berdiri. menghantui para awak kapal. Periode Compagnie van verre awal mulanya pelayaran antara tahun 1595 dan 1601 terdiri atas sembilan pedagang yang disebut sebagai periode “gold rush”. berlokasi di Amsterdam. Mereka Kapal-kapal berangkat dari tempat memiliki modal yang cukup besar berbeda di Belanda pada waktu yang untuk diinvestasikan ke perusahaan sama. Banyak kapal yang pulang tersebut. Namun, dana yang besar membawa untung, banyak pula yang masih dibutuhkan dari pedagang lain tidak membawa apa-apa, bahkan tidak untuk mendirikan sebuah perusahaan. kembali. Kabar suksesnya pelayaran Maka, participant atau pemegang tersebut cepat menyebar di kalangan saham lainnya kemudian bergabung, pengus aha dan menyebabkan dan menjadi inisiator dari pendirian persaingan. Persaingan tersebut perusahaan. Mereka inilah para mengakibatkan naiknya harga beli direktur perusahaan tersebut (Jacob, rempah, sementara harga jual rempah Els 1991: 10-12). di Belanda mengalami penurunan D e H o u t m a n d a n v a n karena jumlah rempah yang beredar Beuningen telah membuka gerbang ke sangat banyak. Demi mencegah lebih timur. Mereka suskses menemukan banyak lagi persaingan, Staten rute terbaik untuk berlayar ke timur. Generaal (Pemerintah Tertinggi di Rute ini sebetulnya sudah ditemukan Belanda) mengajak perusahaan- sebelumnya oleh para pelaut dan perusahaan tersebut untuk membentuk pedagang Portugis. Pelayaran pertama sebuah perusahaan tunggal. Mereka kali ke timur tidak membawa untung setuju membentuk VOC yang 70 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) memiliki hak monopoli perdagangan akhirnya serdadu VOC menyerang dan pelayaran Belanda di Asia masyarakat lokal juga. Masyarakat (Jacobs, E.M 1991: 12). lokal menganggap VOC datang untuk Setelah VOC terbentuk, menggantikan Portugal sebagai dimulailah pengiriman kapal lebih penjajah baru. Selain itu, VOC juga banyak lagi ke Asia. Hak octrooi yang dianggap banyak mengingkari didapat VOC membuat VOC menjadi p er jan jian - p er jan jian d en g an pemain tunggal di Asia. Hak tersebut penguasa lokal. juga memungkinkan VOC untuk Sekitar tahun 1608 dan 1609, mendeklarasikan perang atas nama seorang mantan direktur VOC dari pemerintahan tertinggi di Belanda. Rotterdam, Cornelis Matelieff de VOC juga memiliki hak untuk Jonge memberikan pernyataan tentang mengadakan perjanjian dengan para pembangunan sebuah empire. Dia penguasa lokal di Asia. Hak-hak tadi mencontohkan Portugal yang m e m u n g k i n k a n V O C u n t u k memiliki satu tempat permanen mendirikan pos-pos perdagangan, sebagai pusat administratif di Goa. membangun benteng-benteng, Selain sebagai pusat administratif, membentuk pasukan, serta menunjuk Goa juga berfungsi sebagai tempat p e g a w a i - p e g a w a i n y a s e b a g a i tinggal Dewan dan Gubernur Jenderal. administrator di Asia (Jacobs, E.M Ketika itu, de Jonge mengusulkan 1991: 12). Jacatra sebagai “ibukota” VOC di Salah satu hak octrooi VOC Asia. Hal ini menjadi kenyataan ketika adalah hak untuk bernegosiasi dengan Jan Pieterszoon Coen menaklukan penguasa lokal. VOC dengan cerdik Jacatra, yang kemudian diberi nama m e l a k u k a n b a n y a k n e g o s i a s i Batavia oleh petinggi di Belanda. perdagangan dengan para penguasa Batavia lalu menjadi pusat VOC di lokal. Terkadang, negosiasi antara Asia (Gaastra, F.S. 2012: 39). keduanya tidak tercapai, dan E k s p a n s i V O C t e l a h mengakibatkan perang. Gaastra menyebabkan juga pertumbuhan berpendapat bahwa serangan serdadu kantor-kantor VOC lainnya di Asia. VOC pada mulanya tidak bertujuan Kantor-kantor tersebut semua berada untuk menyerang masyarakat lokal. di bawah otoritas Batavia, maka Mereka awalnya ingin menyerang mereka melaporkan kejadian- pasukan Portugal yang merupakan kejadian, kondisi perdagangan, dan pesaing dagang di Asia, namun pada hal lainnya kepada pegawai-pegawai 71 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) VOC atau petinggi-petinggi VOC di Tuan XVII sangat bergantung pada Batavia. Dari kewajiban melaporkan k e t e r s e d i a a n i n f o r m a s i d a r i ini, maka terciptalah korespondensi Pemerintahan Agung dan sebaliknya. antara VOC di Batavia dengan VOC di Informasi tersebut diangkut dengan kantor-kantor lain di luar Batavia. kapal dari Batavia dan tersimpan di Korespondensi ini biasanya meliputi dalam berbagai jenis dokumen, pembahasan masalah ekonomi, misalnya duplikat prosiding Dewan politik, dan kehidupan sosial. Melalui dan Gubernur Jenderal, duplikat surat- tulisan ini, penulis melakukan surat keluar atau dokumen-dokumen pembahasan mengenai pertukaran Dewan dan Gubernur Jenderal, dan informasi apa yang terjadi dan dari surat-surat serta dokumen yang siapa kepada siapa (aktor di balik diterima dari kantor-kantor VOC di pertukaran informasi). Pertukaran Asia. Dokumen-dokumen tersebut i n f o r m a s i m e n g e n a i k e a d a a n dikenal dengan nama Overgekomen kehidupan lokal tidak hanya terjadi Brieven en Papieren (OBP). Artikel antara otoritas VOC di Hindia Timur, ini akan menginvestigasi arus namun juga dikirim ke Tuan-Tuan informasi yang terjadi antara kantor XVII di Belanda (pemerintahan VOC di Asia, khususnya Makasar, tertinggi di Belanda). Pemerintahan dengan Batavia dan Amsterdam. Agung di Batavia mengumpulkan Permasalahan yang dikaji dalam informasi dari kantor-kantor di luar penelitian ini adalah: Batavia dan mengirimkannya kembali 1. Apakah fungsi OBP dalam sistem ke pengurus VOC di Belanda. Salah komunikasi antara Tuan-Tuan satu kantor yang cukup aktif dan XVII dan Pemerintahan Agung? penting serta memiliki gubernur 2. Siapa yang terlibat dalam adalah Makassar. Penulis akan penyusunan informasi hingga menganalisis bagaimana sistem menjadi OBP? informasi dan jaringan VOC bekerja di 3. Informasi apa yang terkandung di level lokal, yaitu di daerah Makassar. dalam OBP yang diterima kantor VOC Amsterdam? Rumusan Masalah Pola komunikasi antara Pemerintahan Komunikasi dan korespondensi antara Agung dan Tuan-Tuan XVII juga akan Tuan-Tuan XVII di Amsterdam dan diinvestigasi. Fokus penelitian ini Pemerintahan Agung di Batavia terletak pada periode tahun 1735- menjadi sangat penting karena Tuan- 1737. Periode tersebut adalah periode 72 Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 2019, Vol 12(1) tersibuk kapal yang kembali ke mengenai organisasi VOC dan Belanda. Sulawesi dengan Makasar jaringan informasi VOC. Buku sebagai pusat administrasinya dipilih Geschiedenis van VOC karangan sebagai lokus penelitian karena Femme Gaastra digunakan untuk merupakan kantor VOC teraktif di mengetahui secara menyeluruh timur Nusantara pada masa tersebut. bagaimana struktur oganisasi VOC dan fungsinya. Untuk mengetahui Tujuan Penelitian teori mengenai jaringan dan koneksi, Penelitian ini bertujuan untuk buku Kerry Ward dan Zoë Laidlaw menganalisis arsip OBP guna menjadi sumber referensi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai meneliti sumber primer, yaitu arsip sistem komunikasi dan jaringan OBP yang berada di Nationaal Archief informasi VOC di Sulawesi periode (NA), Arsip Nasional Belanda, penulis t a h u n 1 7 3 5 - 1 7 3 7 . P e n e l i t i a n pertama-tama menelaah sebuah dilakukan dengan menganalisis terbitan naskah sumber berjudul beberapa bundel arsip OBP. Secara Generale missiven van gouverneurs- ringkas, penelitian ini dimaksudkan generaal en raden aan Heren XVII der untuk: Verenigde Oostindische Compagnie 1. Menggali informasi mengenai karangan J. Van Goor. Setelah sistem komunikasi organisasi menelaah buku tersebut, arsip OBP VOC di Sulawesi; diteliti.
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia Sejak
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa pelaut yang menguasai jalur-jalur perdagangan. Sebagai bangsa pelaut maka pengetahuan kita akan teknologi perkapalan Nusantara pun seharusnya kita ketahui. Catatan-catatan sejarah serta bukti-bukti tentang teknologi perkapalan Nusantara pada masa klasik memang sangatlah minim. Perkapalan Nusantara pada masa klasik, khususnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha tidak meninggalkan bukti lukisan-lukisan bentuk kapalnya, berbeda dengan bangsa Eropa seperti Yunani dan Romawi yang bentuk kapal-kapal mereka banyak terdapat didalam lukisan yang menghiasi benda porselen. Penemuan bangkai-bangkai kapal yang berasal dari abad ini pun tidak bisa menggambarkan lebih lanjut bagaimana bentuk aslinya dikarenakan tidak ditemukan secara utuh, hanya sisa-sisanya saja. Sejak kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad ke 16, bukti-bukti mengenai perkapalan yang dibuat dan digunakan di Nusantara mulai terbuka. Catatan-catatan para pelaut Eropa mengenai pertemuan mereka dengan kapal- kapal Nusantara, serta berbagai lukisan-lukisan kota-kota pelabuhan di Nusantara yang juga dibuat oleh orang-orang Eropa. Sejak abad ke-17, di Eropa berkembang seni lukis naturalistis, yang coba mereproduksi keadaan sesuatu obyek dengan senyata mungkin; gambar dan lukisan yang dihasilkannya membahas juga pemandangan-pemandangan kota, benteng, pelabuhan, bahkan pemandangan alam 2 di Asia, di mana di sana-sini terdapat pula gambar perahu-perahu Nusantara.1 Catatan-catatan Eropa ini pun memuat nama-nama dari kapal-kapal Nusantara ini, yang ternyata sebagian masih ada hingga sekarang. Dengan menggunakan cacatan-catatan serta lukisan-lukisan bangsa Eropa, dan membandingkan bentuk kapalnya dengan bukti-bukti kapal yang masih digunakan hingga sekarang, maka kita pun bisa memunculkan kembali bentuk- bentuk kapal Nusantara yang digunakan pada abad-abad 16 hingga 18.
    [Show full text]
  • Dinamika Kehidupan Religius Era Kasunanan Surakarta
    DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Drs. Supariadi, M.Hum, dkk. LITBANGDIKLAT PRESS i DINAMIKA KEHIDUPAN RELIGIUS ERA KASUNANAN SURAKARTA Hak cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Penulis: Drs. Supariadi, M.Hum, dkk Editor : Fakhriati Lukmanul Hakim Desain Cover & Layout : BataviArt Diterbitkan oleh: LITBANGDIKLAT PRESS Jl. M. H. Thamrin No. 6 Lantai 2 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Anggota IKAPI No. 545/Anggota Luar Biasa/DKI/2017 Cetakan : Pertama November 2017 ISBN : 978-602-51270-1-4 ii KATA PENGANTAR PENERBIT Selamat, Litbangdiklat Press, disingkat LD Press, sebuah sebuah lembaga penerbitan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah hadir secara resmi masuk dalam keanggotaan Ikatan Penerbit Indonesia/IKAPI pada 1 Juni 2017. Patut disyukuri, karena keinginan ini sudah lama terpendam, dan baru bisa terwujud pada tahun 2017 ini. Kehadiran lembaga penerbitan di lingkungan lembaga pe- nelitian yang “diakui” oleh IKAPI sangatlah penting, sebagai wadah publikasi hasil-hasil kelitbangan. Publikasi menyasar pada dua hal, pertama memberikan informasi terbaru terkait sebuah isu yang menjadi objek studi. Dengan demikian ha- sil studi yang terpublikasikan dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, hasil penelitian yang dipublikasikan dapat mem- pengaruhi atau memberi kontribusi pada proses pembuatan kebijakan publik. Caroll Weiss (1979), misalnya, membeda- kan penggunaan hasil penelitian ke dalam tiga jenis, yakni penggunaan instrumental, penggunaan konseptual, dan peng- gunaan simbolik. Penggunaan ‘instrumental’ mengacu pada pengaruh penelitian yang bersifat langsung dan dapat diukur (measurable) terhadap proses pembuatan kebijakan publik. iii Penggunaan ‘konseptual’ mengacu pada kondisi di mana ha- sil riset hanyalah salah satu jenis informasi yang dipertim- bangkan para pembuat kebijakan ketika hendak membuat atau mengambil keputusan kebijakan.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • TEMA DAN AMANAT LEGENDA BANJAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1: 1
    TEMA DAN AMANAT LEGENDA BANJAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1: 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9: 1. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. penerbitan Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; c. penerjemahan Ciptaan; d. pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan; e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g. Pengumuman Ciptaan; h. Komunikasi Ciptaan; dan i. penyewaan Ciptaan. Ketentuan Pidana Pasal 113: 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
    [Show full text]
  • Maritime Issues in the East and South China Seas
    Maritime Issues in the East and South China Seas Summary of a Conference Held January 12–13, 2016 Volume Editors: Rafiq Dossani, Scott Warren Harold Contributing Authors: Michael S. Chase, Chun-i Chen, Tetsuo Kotani, Cheng-yi Lin, Chunhao Lou, Mira Rapp-Hooper, Yann-huei Song, Joanna Yu Taylor C O R P O R A T I O N For more information on this publication, visit www.rand.org/t/CF358 Published by the RAND Corporation, Santa Monica, Calif. © Copyright 2016 RAND Corporation R® is a registered trademark. Cover image: Detailed look at Eastern China and Taiwan (Anton Balazh/Fotolia). Limited Print and Electronic Distribution Rights This document and trademark(s) contained herein are protected by law. This representation of intellectual property is provided for noncommercial use only. Unauthorized posting of this publication online is prohibited. Permission is given to duplicate this document for personal use only, as long as it is unaltered and complete. Permission is required to reproduce, or reuse in another form, any of our research documents for commercial use. For information on reprint and linking permissions, please visit www.rand.org/pubs/permissions. The RAND Corporation is a research organization that develops solutions to public policy challenges to help make communities throughout the world safer and more secure, healthier and more prosperous. RAND is nonprofit, nonpartisan, and committed to the public interest. RAND’s publications do not necessarily reflect the opinions of its research clients and sponsors. Support RAND Make a tax-deductible charitable contribution at www.rand.org/giving/contribute www.rand.org Preface Disputes over land features and maritime zones in the East China Sea and South China Sea have been growing in prominence over the past decade and could lead to serious conflict among the claimant countries.
    [Show full text]
  • The Politics of Environmental and Water Pollution in East Java 321
    A WORLD OF WATER V ER H A N DEL ING E N VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE 240 A WORLD OF WATER Rain, rivers and seas in Southeast Asian histories Edited by PETER BOOMGAARD KITLV Press Leiden 2007 Published by: KITLV Press Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) PO Box 9515 2300 RA Leiden The Netherlands website: www.kitlv.nl e-mail: [email protected] KITLV is an institute of the Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW) Cover: Creja ontwerpen, Leiderdorp ISBN 90 6718 294 X © 2007 Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording, or any information storage and retrieval system, without permission from the copyright owner. Printed in the Netherlands Table of contents Preface vii Peter Boomgaard In a state of flux Water as a deadly and a life-giving force in Southeast Asia 1 Part One Waterscapes Heather Sutherland Geography as destiny? The role of water in Southeast Asian history 27 Sandra Pannell Of gods and monsters Indigenous sea cosmologies, promiscuous geographies and the depths of local sovereignty 71 Manon Osseweijer A toothy tale A short history of shark fisheries and trade in shark products in twentieth-century Indonesia 103 Part Two Hazards of sea and water James F. Warren A tale of two centuries The globalization of maritime raiding and piracy in Southeast Asia at the end of the eighteenth and twentieth centuries 125 vi Contents Greg Bankoff Storms of history Water, hazard and society in the Philippines, 1565-1930 153 Part Three Water for agriculture Robert C.
    [Show full text]
  • Chapter I Introduction
    CHAPTER I INTRODUCTION 1. Drug Abuse and Illicit Trafficking at Global Level. a. Drug Abuse and its impact to Health. In the year 2013 the estimated number of drug taking people is 246 million (5.2% of the world population between 15 – 64 years), or 1 out of 20 from this age group has consumed drugs. There was an increase of 3 million drug abusers, but tends to be stable. It is estimated that 1 among 10 of them is a problematic drug abuser; or in other words, 27 million (0.6% of of the world population in the age group 15-64 years) are drug abusers with problems. So half the number of this group (12.19 million) are injection drug users (IDU), and the estimation is that 165 million have HIV. The mortality rate related to drug abuse (approx 187,100) is stable compared to the previous year. The abuse of opiates (heroin and opium) remains stable, while cannabis and medical opioids continue to escalate. Consumption of ATS, especially Methamphetamine occurs mainly in South-East Asia. Cannabis is frequently consumed in prisons, and the number ofheroin users among the inmates is higher than cocaine, amphetamines or “ecstasy”. NPS are sold as an alternative of drugs that have similar effects as international controlled substances.NPS have increased to 500 including mephedrone. Consumption of cannabis, cocaine and amphetamines among males is higher than amongfemales. However, the prevalence rate of HIV among female injection drug users has a higher rate. The number of new HIV cases among injection drug users has a decrease of 10%, from approx 110,000 in 2010 to 98,000 in 2013.
    [Show full text]
  • Bab Iii Torok Dan Ritus Adat Orang Manggarai
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI TOROK : PUISI RITUAL ORANG MANGGARAI KAJIAN TERHADAP RITUS, MAKNA, DAN FUNGSI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Serafin Letuna 084114011 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ■■‐| |■ |■|■ ::II I■ :lili l・ ■.11■ ■‐■ 11:■ ■ liti‐ ■|:|:‐ 1111■ `.:ヽ :i■:||■| :| :■ 11■ .■ ■11● 11■ r■ '● 1'|=lt■ ■:11■ ■●:1 ・‐‐ 1iプ 平 ,_二4=■ ■ 1■ :| }1111■ 111■ 1■ ||| |11'■ l tl■ ■■ _|‐ |' |11 ■ 1:|ヽ fllil i■ ■ ザ 「 7 ) し,■ i'1■ ■1■ :":1.II'( 1 :シ ■11[1.■ it■ ■1■ ′‐1, I1 11t i 1111■ 11,' 11‐ ・ PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANSkripsi TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 罫θttO∬ :PUISI RITUAL ORANG MANCCARAI IKAJIAN TER難:ADAP RITUS.MAKNA,DAN FUNCSI E〉 isiapkan dan ditulis olch Serain Letじ na Ni■i:084114011 Tclah dipettahallkan di depail panitia pengtti pada tanggal.2]Jantlari 201 5 dall dinyatakall nt(1■ entlhi syttat S馨 (.11lall l` 。111.t.=・ e.1=し :i: ゝ乙霧a Leilgkap Kはじa :Drs ilerv Antcno,MHし m Sekretans iFE Iど 、:A島:,SS,M him A埓紳ta i S il Pcni Adil,S_S,ヽ 4 Hum ・ ド ■ Df Yo,ォ :千 ・,卜 '|:Talll■ `:iぎ ` Pror D.l.Prapto麗 o3awadi 1噛紙瓢亀13 Fd轟鑓i鰺 15 Sastra Dharrna X Sittadi,MA tJcH 3n PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
    [Show full text]
  • Jurnal Sejarah Dan Budaya
    Vol. VII, No. 1 ISSN 1907 - 9605 Juni 2012 JJurnalurnal SSejarahejarah ddanan BBudayaudaya Kemaritiman 8Alang-alang, Potret Marjinalisasi Perempuan Manula pada Komunitas Nelayan Jawa 8Pengaruh Kemaritiman Pada Dunia Batik Pekalongan 8Menggagas Perekonomian Maritim Indonesia 8Labuhan di Pantai Selatan Ritual Tahunan Kraton Yogyakarta 8Ritual Bahari Indonesia: Antara Kearifan Lokal dan Aspek Konservasinya 8Nelayan di Pantai Teluk Penyu (Aspek Ekonomi dan Sosial-Budaya) 8Strategi Mengatasi Kemiskinan Masyarakat Nelayan 8Potensi Wisata Kemaritiman di Kabupaten Bantul 8Perahu Pinisi dan Budaya Maritim Orang Bira di Sulawesi Selatan 8Perahu Sebagai Simbol: Representasi Ideologi dan Identitas Maritim di Kepulauan Maluku Tenggara 8Tradisi Tidur di Pasir: Fenomena Unik Masyarakat Nelayan di Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur 8Mapukak di Perairan Masalembu Yogyakarta ISSN Vol. VII No. 1 Hal. 1- 122 Jantra Juni 2012 1907 - 9605 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDRAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL YOGYAKARTA Jantra dapat diartikan sebagai roda berputar, yang bersifat dinamis, seperti halnya kehidupan manusia yang selalu bergerak menuju ke arah kemajuan. Jantra merupakan jurnal ilmiah yang berisi tentang dinamika kehidupan manusia dari aspek sejarah dan budaya. Artikel Jantra berupa hasil penelitian, tanggapan, opini, maupun ide atau pemikiran penulis. Jantra terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Juni dan Desember. Jantra terbit pertama kali pada bulan Juni 2006. DEWAN REDAKSI JANTRA Pelindung : Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penanggungjawab : Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta Penasihat : Drs. Sumardi, MM. Mitra Bestari : Prof. Dr. Djoko Surjo (Sejarah) Dr. Lono Lastoro Simatupang (Antropologi) Penyunting Ahli : Prof. Dr. Suhartono Wiryopranoto (Sejarah) Dr. Y. Argo Twikromo (Antropologi) Penyunting Bahasa Inggris : Drs.
    [Show full text]
  • Daftar Fasilitas Asuransi Kesehatan Tingkat Pertama
    DAFTAR FASILITAS ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROVINSI KANTOR REGIONAL KANTOR CABANG NAMA DATI2 KODE PPK NAMA PPK ALAMAT PPK TELF. PPK N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080010 KLINIK POLRES ACEH BARAT SWADAYA N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080011 KLINIK POLRES ACEH BESAR IMBRAHIM SAIDI NO. 1 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080012 KLINIK SPN SEULAWAH BANDA ACEH MEDAN KM 61 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 00080009 SIKES LANUD ISKANDARMUDA JL. PANTE PERAK BANDA ACEH N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U002 DR. IMRAN A. GANI DESA LAMTEUNGOH 85260153917 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U007 DR.MUHAMMAD ALI JL.SULTAN ISKANDAR MUDA NO.1 81269124571 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U008 KLINIK AISHA - 10 JL.T.ISKANDAR SIMPANG COT IRI 08126910292 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U004 KLINIK M.C MEULIGO BUNDA JL.B.ACEH-MEDAN 10LR.REFORMASI 06517413589 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U005 KLINIK MEURASI LAMBARO JL.BANDA ACEH-MEDAN KM 4,5 0811684550 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U001 DR. FIA DEWI AULIANI, MARS Jl.BANDA ACEH-MEDAN KM 25 0651-92195 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB. ACEH BESAR 0008U010 KLINIK AISHA - 07 JL. BANDA ACEH-MEULABOH 08126910292 N. ACEH D. REGIONAL I - MEDAN BANDA ACEH KAB.
    [Show full text]
  • A Seafarer: a Study of Celestial Navigation As Depicted in Arena Wati's Selected Works
    West East Journal of Social Sciences-December 2013 Volume 2 Number 3 A SEAFARER: A STUDY OF CELESTIAL NAVIGATION AS DEPICTED IN ARENA WATI’S SELECTED WORKS Sohaimi Abdul Aziz 1 and Sairah Abdullah 2 1School of Humanities, Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia 2St. George's Girls' School, Penang, Malaysia. [email protected] ABSTRACT Arena Wati or Muhammad Dahlan bin Abdul Biang is well-known author in Malaysia. He is one of the national laureates of Malay literature. Before he ventured into the world of creative writings, he was a seafarer since the age of 17. He originates from Makassar, an island of seafarers in Indonesia. His vast experiences as a seafarer, who learned and practiced the celestial navigational skills of the Makassar people, have become the important ingredient of his creative writings. Celestial navigation is a navigation of a naturalist that is based on natural elements such as wind direction, wave patterns, ocean currents, cloud formation and so on. Nevertheless, not much research has been done on his navigational skills as reflected in his works, especially in the contact of local knowledge. As a result, this paper will venture into the celestial navigation and its relationship with the local knowledge. Selected works of Arena Wati, which consists of a memoir and two novels, will be analyzed using textual analysis. The result of this study reveals that Arena Wati is not only a creative writer but also a seafarer who master the skills of celestial navigation. Key words: navigational skills, celestial navigational skills, local knowledge INTRODUCTION In his memoir entitled Memoir Arena Wati Enda Gulingku (1991), Arena Wati discusses at length the background of his life as a seafarer.
    [Show full text]
  • Universitas Indonesia Kajian Perahu Tradisional
    UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) SKRIPSI ELYMART JASTRO 0705030139 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPOK JULI 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora ELYMART JASTRO 0705030139 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPOK JULI 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsi ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya. Depok, Juli 2010 Elymart Jastro Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Elymart Jastro NPM : 0705030139 Tanda tangan: Tanggal : Juli 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 iii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh : Nama : Elymart Jastro NPM : 0705030139 Program Studi : Arkeologi Judul : KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr. Kresno Yulianto ( ) Penguji : Dr.
    [Show full text]