KECENDERUNGAN KEBERPIHAKAN PEMBERITAAN GUBERNUR-WAKIL GUBERNUR DKI TERPILIH SEBELUM DAN SESUDAH DILANTIK

(Analisis Isi Berita di Surat Kabar Media dan Republika Periode 03 Oktober – 30 Oktober 2017)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh: Eka Elviani Srilestari NIM 6662141766

KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG – BANTEN 2018 ii iii iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Masa depan adalah milik pengambil risiko, bukan pencari keamanan. Semakin anda mencari keamanan, semakin sedikit anda akan memiliki dan semakin anda mengejar peluang, semakin banyak keamanan yang akan anda capai. - Brian Tracy -

Setiap pilihan hidup memiliki konsekuensinya. Baik atau buruk maka bertanggung jawablah atas pilahanmu. - Eka Elviani Srilestari -

Skripsi ini dipersembahkan untuk kedua orang tua ku,

berkat doanya yang tiada henti.

v

ABSTRAK

Eka Elviani Srilestari. NIM. 6662141766. Skripsi. Kecenderungan Keberpihakan Pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sebelum dan Sesudah Dilantik (Analisis Isi Pemberitaan pada Media Indonesia dan Republika Periode 03 Oktober 2017-30 Oktober 2017). Pembimbing I: Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom. dan Pembimbing II: Darwis Sagita, M.I.Kom.

Keberimbangan merupakan salah satu poin dalam kode etik jurnalistik yang harus terpenuhi dalam pemberitaan. Saat ini, keberimbangan pemberitaan sering menjadi pokok permasalahan dan pertanyaan untuk menilai independensi suatu media. Apalagi kini banyaknya para konglomerasi media yang juga merupakan pimpinan suatu partai politik. Melihat situasi seperti itu, peneliti tertarik untuk meneliti kecenderungan keberpihakan pemberitaaan pada media massa. Penelitian ini menggunakan momentum pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih - sebelum dan sesudah dilantik. Media massa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu surat kabar, karena surat kabar dipandang menjadi media political massage.Surat kabar yang dipilih dalam yakni Surat Kabar Media Indonesia dan Republika, dengan batasan waktu penelitian 03 Oktober-30 Oktober 2017. Penelitian dilakukan dengan metode analisis isi kuantitatif, dengan konsep kategori isi berita. Dimana kategori yang dimaksud adalah tema berita, sumber berita, dan nada berita. Rumus sample yang peneliti pilih yaitu total sampling dengan jumlah 70 item berita di Surat Kabar Media Indonesia dan 53 item Surat Kabar Republika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tema berita, sumber berita, nada pemberitaan Gubernur- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik serta mengetahui representasi agenda media media. Adapun hasil dari penelitian ini diliat dari analisis tema berita yaitu Surat Kabar Media Indonesia dua minggu sebelum pelantikan tema yang paling dominan yakni kinerja gubernur sebelumnya (Jokowi, Ahok, Djarot) dengan 47,6%, dua minggu setelah pelantikan Gubernur DKI Jakarta, tema pemberitaan berubah memberitakan kinerja Anies-Sandi dengan 63,1%. Sedangkan tema Republika sebelum pelantikan, harapan kepada Anies-Sandi 57,1% dan sesuda pelantikan tema berita kinerja Anies-Sandi 71,4%. Berdasarkan hasil analisis sumber berita, Media Indonesia lebih banyak memperoleh sumber berita dari, pemerintah 23,9% dan Djarot 19,6%. Republika lebih banyak memperoleh sumber pemberitaan dari pemerintah 24,4% Anies- Sandi dan Tim Sinkronisasi masing-masing 17,1%. Sedangkan dua minggu sesudah pelantikan baik Media Indonesia atau pun Republika sama-sama mengambil Anies-Sandi dan Pemerintah menjadi sumber dominan. Hasil analisis terkait nada berita di Surat Kabar Media Indonesia dua minggu sebelum pelantikan nada berita positif 90%, dan berita netral 10%. Republika, dua minggu sebelum pelantikan pilkada DKI Jakarta nada berita mengenai Gubernur DKI Jakarta 100% positif. Dan dua minggu setelah pelantikan frekuensi nada pemberitaan positif menjadi 96,5% dan netral 3,5%. Agenda media yakni media

vi dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak. Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.dan dalam penelitian ini Media Indonesia merubah agendanya. Dari yang sebelumnya kontra terhadap Anies-Sandi, kini pemberitaannya cendrung kepada Anies-Sandi.

Kata Kunci: Keberimbangan Pemberitaan, Analisis Isi, Agenda Media,

vii

ABSTRACT

Eka Elviani Srilestari. NIM. 6662141766. Thesis. News Tendency of Elected Governor- Vice Governor of DKI Jakarta Before and After Inaugurated (News Content Analysis in Media Indonesia and Republika period October 03th 2017-October 30rd 2017). Adviser 1: Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom. and Adviser II: Darwis Sagita, M.I.Kom.

Balance is one of the points in journalistic ethics code that has to be fulfilled in the news. At this time, the news balance is often becoming the main matter and question to judge the independence of a media. Especially, at present there are numerous amount of media conglomeration which happened to be the leader of a party . Looking into the circumstances like this, researcher interested to research the news tendency on mass media.This research is using the momentum of inaguration of elected governor and vice governor of DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno before and after election. Mass media which used in this research is newspaper, because newspaper considered as political message media. Newspaper get choosen are Media Indonesia and Republika, with time limitation of research between October 3rd -October 30th 2017. This research used quantitative content analysis, with news content concept category. The categories were news theme, news sources and news tone. The sample formula that researcher selects was total sampling with 70 news items in Media Indonesia and 53 news items in Republika. This research aimed to figure how news theme, news sources and news tone in the news of elected governor and vice governor of DKI Jakarta before and after the election, also to represented the media agenda.The result of the research by news theme analysis was two weeks before the inauguration, the news theme was dominated by the performance of the previous governor (Jokowi, Ahok and Djarot) with 47,6%, two weeks after the inauguration of governor of DKI Jakarta, news theme changed into performance of Anies-Sandi with 63,1%. Whilst, news theme of Republika before the inauguration was expectation to Anies-Sandi 57,1% and after the inauguration news theme showed performance of Anies-Sandi 71,4%.According to the result of news sources analysis, Media Indonesia gained more source from government 23,9% and Djarot 19,6%. Repblika obtained more news sources from government 24,4%. Anies-Sandi and Synchronization Team each gained 17,1%. Whereas two weeks after inauguration both Media Indonesia and Republika is taking Anies-Sandi and government as dominant sources. The result of news tone in Media Indonesia two weeks before inauguration news with positive tone 90% and neutral 10%. Republika, two weeks before inauguration DKI Jakarta gubernatorial election news tone about Governor of DKI Jakarta 100% positive. Two weeks after inauguration the frequent of positive news tone became 96,5% and neutral 3,5%. Media agenda believed that media was capable to set their own agenda. Where issue that media thought important was also important for public. Editorial media as gatekeeper is free to choose any type of news to be published, with consideration of its own media’s interest. On this research Media Indonesia

viii is changing their agenda. Previously has contra to Anies-Sandi, now their news reporting tend to Anies-Sandi.

Keyword: News Balance, Content Analysis, Media Agenda

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi dengan judul “Kecenderungan Keberpihakan Pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sebelum Dan Sesudah Dilantik (Analisis Isi Pemberitaan pada Media Indonesia dan Republika Periode 03 Oktober 2017 – 30 Oktober 2017)” ini dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada proses penyusunan skripsi ini tentunya peneliti tidak serta merta menjalaninya sendiri melainkan banyak pihak yang telah membantu serta mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh hormat serta kerendahan hati peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam bentuk motivasi secara moral, spiritual, maupun secara materil. Untuk itu ucapan terimakasih tersebut akan pantas ditujukan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala rahmat serta karunianya, 2. Papa (Warno) dan Mama (Eni Angraeni) ku tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moral dan materiil dalam menyelesaikan penelitian ini 3. Adikku tercinta, Muhamad Aji Sasongko yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat. 4. Ibu Puspita Asri Praceka, M.I.Kom selaku dosen pembimbing I, terimakasih untuk arahan-arahan yang diberikan serta keluangan waktunya. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Panjang umur dan semoga segala kebaikan senantiasa dilimpahkan oleh Allah SWT, Amin.

x

5. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom selaku dosen pembimbing II, terimakasih atas segala kesabaran dan sarannya. Mohon maaf jika ada salah kata dan perilaku. Panjang umur serta diberikan segala kebaikan dari Allah SWT, Amin. 6. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan Kepala Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa, atas saran dan masukannya selama perkuliahan ini. 7. Segenap staf dan pengajar jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas segala ilmu yang telah diajarkan. 8. Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Serang, yang telah memberi semangat dan masukan dalam mengerjakan skripsi ini. Terkhusus Ketua PWI Kabupaten Serang, Bapak Ahmad Arifudin yang selalu memberikan dukungan moral dan materiil dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabatku, Alfiyanita Nur Islami yang selalu ada dalam keadaan suka maupun duka dan selalu berdampingan dalam mengerjakan skripsi ini. 10. Sahabatku yang tidak pernah solid, Obedipit (Diana Ayu Lestari, Dinda Aprianti, Bella Syifa Gantiani, Indah Ayu Lestari, Fujiana Arahan, Eka Nanda Ayurini, dan Fitri Eva Muztalifah) yang telah menemaniku semenjak SMA. Dan selalu berwacana serta menggibahin orang. 11. Sahabatku yeng dipertemukan dan dipisahkan di Jalan Brawijaya, Pare, Kediri ( Radya Mutiara, Wahyu Nurdinda, Ridho Tajudin, Misbahul Fikri, Muhamad Farij Wajdi, Muhamad Rizki Fadilah, Nurfaizi) yang alhamdulillah masih terjalin komunikasi hingga saat ini. 12. Kawan-kawan seperjuangan Konsentrasi Jurnalistik 2014 (Alfiyanita Nur Islami, Gabriella Putri Sabrina Dewi, Annisa Chrisnadila, Sridayanti, Fiedy Nur Annisa, Dewi Angelina Sidahuruk, Angga Septian, Muhamad Panji Nugraha, dan Gilang Andaruseto Prabowo) kita belajar, bermain, dan berjuang bersama-sama.

xi

13. Teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2014 tanpa terkecuali. 14. Sahabat-sahabat ku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah menjadi tempat berkeluh kesah dan senang-senang.

Tiada gading yang tak retak, penulis sadar riset ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Penulis akan sangat berterimakasih jika ada saran dan kritik yang ditujukan untuk riset ini yang sifatnya membangun demi perbaikan riset-riset dikemudia hari. Semoga bermanfaat, Amiin.

Serang, Mei 2018

Penulis

xii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN DEPAN ...... i

LEMBAR PERSETUJUAN ...... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...... iii

LEMBAR ORISINALITAS ...... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...... v

ABSTRAK ...... vi

ABSTRACT ...... viii

KATA PENGANTAR ...... x

DAFTAR ISI ...... xiii

DAFTAR TABEL ...... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...... 1

1.2. Rumusan Masalah ...... 7

1.3. Identifikasi Masalah ...... 7

1.4. Tujuan Penelitian ...... 8

1.5. Manfaat Penelitian ...... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Surat Kabar Sebagai Salah Satu Media Massa ...... 9

2.2. Kecenderungan Keberpihakan Pemberitaan Dalam Surat Kabar ...... 14

2.3. Analisis Isi ...... 18

xiii

2.4. Agenda Setting Theory ...... 25

2.5. Definisi Variabel ...... 31

2.6. Hipotesis Penelitian ...... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian ...... 34

3.2. Metode Penelitian ...... 35

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...... 35

3.4. Populasi dan Sampel ...... 36

3.5. Teknik Analisis Data ...... 41

3.6. Uji Reabilitas Intercoder ...... 43

3.7. Jadwal Penelitian ...... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...... 45

4.1.1 Gambaran Umum Surat Kabar Media Indonesia ...... 45

4.1.2 Gambaran Umum Surat Kabar Republika ...... 47

4.2. Analisis Data ...... 48

4.2.1 Uji Reabilitas ...... 48

4.2.2 Hasil Data Tema Berita ...... 49

4.2.3 Hasil Data Sumber Berita ...... 53

4.2.4 Hasil Data Nada Berita ...... 56

4.3. Interprestasi Data ...... 57

xiv

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ...... 64

5.2. Saran ...... 65

5.2.1 Saran Akademis ...... 66

5.2.1 Saran Praktis ...... 66

DAFTAR PUSTAKA ...... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...... 72

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Definisi Variabel ...... 31

TABEL 3.1 Sample Penelitian di Media Indonesia Sebelum Pelantikan ...... 37

TABEL 3.2 Sample Penelitian di Media Indonesia Sesudah Pelantikan ...... 38

TABEL 3.3 Sample Penelitian di Republika Sebelum Pelantikan ...... 39

TABEL 3.4 Sample Penelitian di Republika Sesudah Pelantikan ...... 40

TABEL 4.1 Rangkuman Uji Reabilitas ...... 48

TABEL 4.2 Frekunsi Tema Berita Sebelum Pelantikan ...... 50

TABEL 4.3 Frekunsi Tema Berita Sesudah Pelantikan ...... 51

TABEL 4.4 Frekunsi Sumber Berita Sebelum Pelantikan ...... 53

TABEL 4.5 Frekunsi Sumber Berita Sesudah Pelantikan ...... 54

TABEL 4.6 Frekunsi Nada Berita Sebelum Pelantikan ...... 56

TABEL 4.7 Frekunsi Nada Berita Sesudah Pelantikan ...... 57

xvi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era reformasi seperti sekarang ini pers mengalami banyak perubahan diberbagai bidang. Selama ini jagad pers nasional memandang kebebasan pers sebagai mahkota, mengingat sejak kemerdekaan, pemerintah di Indonesia menerapkan sistem politik yang bertindak keras terhadap pers. dan selama era orde baru pun dengan adanya Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) juga tak kalah menghantui dunia pers (Leksono, 2015: ix).

Semenjak terbitnya Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 kondisi pers berubah. Pers tidak saja bisa memberitakan secara bebas tetapi juga dapat mengatur dirinya sendiri serta ikut andil menjadi aktor politik dan masuk ke dalam lingkaran kekuasaan. Kemajuan pers juga diikuti oleh kemajuan media massa, pertumbuhan media massa baik cetak, elektronik, dan siber di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini terus menunjukan keberagaman dan kemajuan yang sangat pesat. Era kemajuan teknologi juga ditandai dengan kehadiran perangkat-perangkat keras yang mendukung kehadiran media massa. Ditengah kemajuan teknologi dan menjamurnya media siber, media cetak khususnya surat kabar tidak kehilangan pembaca setianya.

Industri media cetak hari ini banyak digembar-gemborkan orang tengah mengalami fase menuju sunset industry. Dengan merujuk semakin banyaknya jumlah penerbit media cetak di Indonesia yang tutup, dan bermigrasi ke media siber. Namun hal itu dibantah dengan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam

2

Jurnal Dewan Pers, yang berjudul Profesionalisme, Sejarah, dan Masa Depan Pers

Daerah, BPS memandang melalui pendekatan kecenderungan sosial ekonomi masayarakat diwaktu-waktu mendatang, bahwa industri media cetak dari perspektif kebutuhan masyarakat, akan terus berkembang dan diminati (Nugroho,

2011: 3). Karena surat kabar mempunyai keunggulan dibandingkan media massa lainnya, yaitu kualitas konten beritanya. Surat kabar lebih mengutamakan isi beritanya yang lebih mendalam. Berita di surat kabar lebih menekankan pada kepadatan isi dan kejelasan maksud laporan peristiwanya.

Ditengah arus kebebasan pers dan dinamika media saat ini, surat kabar dipandang menjadi media political message bagi kekuatan-kekuatan politik.

Berita-berita politik menjadi primadona bagi surat kabar saat ini. Dapat dilihat pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 kemarin, 15

Februari 2017. Pilkada Serentak 2017 diikuti 101 wilayah, yang terdiri dari 7

Provinsi, 18 Kota, dan 76 Kabupaten. Diantara 7 Provinsi yang menggelar

Pilkada, salah satunya yaitu Provinsi DKI Jakarta (Haryadi, 2016).

Pilkada DKI Jakarta merupakan pilkada yang cukup menyita perhatian publik, tidak hanya warga Jakarta, tapi Indonesia bahkan dunia. Pemberitaan mengenai Pilkada DKI Jakarta ada diberbagai media, dari media daerah hingga media luar negeri. Hal ini karena DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan

Jakarta merupakan refleksi Indonesia. Pilkada DKI Jakarta 2017 banyak bermunculan isu yang akan syarat kepentingan politik, seperti Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Selain pihak dari pemerintah, komersial, elite politik, dan tak menutup kemungkinan bila media itu sendiri memiliki andil pula

3

dalam menaruh kepentingan disana. Dengan semakin masuknya media ke dalam kancah politik, peran media yang netral dan menjadi tempat aspirasi masyarakat kini dipertanyakan. Politik dan bisnis media menjadi lahan empuk pengerukan untuk mendapatkan keuntungan dan kepentingan.

Pilkada DKI Jakarta 2017 dilaksanakan sebanyak II putaran. Pada putaran pertama, Pilkada DKI Jakarta memiliki tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Pada nomor urut pemilihan satu terdapat , yang merupakan anak dari mantan presiden Indonesia ke-enam Susilo Bambang

Yudhoyono berpasangan denga , yang merupakan Aparatur Sipil

Negara (ASN) di Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI

Jakarta. Pada nomor urut dua terdapat pasangan (Ahok) berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat. Dan pasangan ketiga ada Anies

Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja dalam pemerintahan , ia menjabat selama dua tahun sebelum akhirnya terkena reshuffle. Sedangkan pasangannya yakni Sandiaga Salahuddin

Uno merupakan seorang pengusaha dengan kepemilikan perusahaan investasi bernama PT. Saratoga Investama Sedaya. Sebagaimana dilansir laman resmi

Komisis Pemilihan Umum (KPU) Pusat Pilkada DKI Jakarta Putaran Pertama ini pasangan nomor urut satu Agus-Silvy memperoleh suara, 17,06%, pasangan

Ahok-Djarot 42,96%, dan pasangan Anies-Sandi 39,97% (KPU, 2017).

Hasil suara yang diperoleh tiap calon kurang dari 50 persen maka diadakan Pilkada putaran kedua. Karena Provinsi DKI Jakarta memakai ketentuan

Pasal 11 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi

4

DKI Jakarta Sebagai Ibu Kota Negara. Dimana dalam pasal 11 ayat 1 berbunyi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara lebih dari

50% ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Dan dalam ayat 2 nya berbunyi, dalam hal ini tidak ada pasangan calon Gubernur dan Wakil

Gubernur yang memperoleh suara sebagimana pada ayat 1, maka diadakan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama (Kemendagri, 2007).

Melihat hasil perolehan pilkada putaran pertama sudah dapat dipastikan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi maju pada pilkada putaran kedua. Pilkada

Putaran Kedua dilaksanakan pada 19 April 2017. Pertama yakni gubernur petahana DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya

Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP), Nasional Demokrat (Nasdem), dan Golongan Karya ().Sedangkan

Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diusung oleh Partai Gerakan

Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana pada tanggal 5 Mei 2017 lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 095/Kpts/KPU-Prov-010/2017

Tentang Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Tahun 2017 yaitu pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dengan Partai pengusungnya Partai Gerindra dan PKS. Dengan jumlah suara sebanyak

3.240.332 atau sekitar 57.95% untuk Anies-Sandi sedangkan pesaingnya Ahok-

Djarot memperoleh suara sebanyak 2.351.245 atau sekitar 42.05% (KPU, 2017).

5

Namun pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih baru dilaksankaan pada tanggal 16 Oktober 2017 lalu. Melihat sengitnya perhelatan Pilkada DKI Jakarta,

Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana kecenderungan keberpihakan pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-

Sandiaga Uno sebelum dan sesudah dilantik pada Surat Kabar Media Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017 sampai 30 Oktober 2017.

Pemilihan surat kabar dalam penelitian ini dikarenakan terdapat riset terdahulu dari Chevy Damara yang berjudul Teknik Analisis Isi Berita Basuki

Tjahaja Purnama Sebelum dan Sesudah Pilkada DKI Jakarta Putaran II menyatakan bahwa kedua media tersebut memiliki kecenderungan pemberitaan terhadap salah satu calon. Dimana dari hasil penelitian dijelaskan, Media

Indonesia memiliki kecenderungan pemberitaan positif kepada Ahok.

Pemberitaan mengenai Ahok tidak bersalah dalam kasus penodaan agama menjadi paling banyak ditemukan disetiap edisinya. Namun pada Republika sebaliknya.

Surat Kabar Media Indonesia merupakan surat kabar harian nasional diterbitkan oleh PT. Citra Media Nusa Purnama dibawah naungan Media Grup.

Pemilik Media Grup yakni Surya Paloh, yang merupakan Ketua Umum Partai

Nasional Demokrat (Nasdem). Partai Nasdem diketahui merupakan salah satu pengusung pasangan Ahok-Djarot dalam perhelatan Pilkada 2017 lalu. Sedangkan

Surat Kabar Republika merupakan media nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim di Indonesia searah dengan tujuan dan program Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 04 Januari 1993.

Alasan pemilihan periode 03 Oktober 2017 hingga 30 Oktober 2017

6

karena pada kurun waktu tersebut biasanya terdapat beberapa isu pemberitaan yang sangat panas menjelang dan sesudah Pelantikan Gubernur dan Wakil

Gubernur Terpilih DKI Jakarta dan untuk mengetahui agenda suatu media dibutuhkan rentang waktu 4 sampai 6 minggu (Kriyantono, 2010: 232). Pada 03

Oktober 2017-19 Oktober 2017 yaitu dua minggu sebelum dan sesudah pelantikan

Anies-Sandi.

Dalam penelitian ini digunakan metode analisis isi kuantitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kecenderungan keberpihakan pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik pada Surat Kabar Media Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober 2017. Penulis ingin mengetahui seberapa konsisten media tersebut dalam pemberitaan. Apakah media pro dan kontra terhadap para calon tetap pada idealismenya atau malah memiliki agenda lain.

Adapun kategori yang ingin diteliti yaitu tema berita, sumber berita dan nada berita. Peneliti memilih tema berita karena ingin menganalisis pemberitaan

Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih untuk mengetahui tujuan pemberitaan. Sumber berita untuk melihat seberapa berimbangnya media dalam pemberitaan. Dan meneliti nada berita, karena nada berita didefinisikan sebagai kecenderungan arah berita yang disajikan oleh suatu media. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan penjelasan obyekif tentang kecenderungan isu pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik pada Surat Kabar Media Indonesia dan Republika.

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil perumusan masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat kecenderungan keberpihakan pemberitaan Gubernur-

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik berdasarkan kategori tema berita, sumber berita, dan nada berita dalam Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober 2017 ?

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagimana tema pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta

terpilih sebelum dan sesudah dilantik di Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober

2017?

2. Bagaimana sumber pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI

Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik di Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober

2017?

3. Bagimana nada pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta

terpilih sebelum dan sesudah dilantik di Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober

2017?

8

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini, yaitu ingin:

Mengetahui bagaimana tema berita, sumber berita, nada pemberitaan

Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik di

Surat Kabar Media Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober

2017.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat pada perluasan serta pengembangan keilmuan komunikasi. Diharapkan juga menjadi penelitian yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiwa Ilmu Komunikasi, khususnya wawasan tentang analisis isi pemberitaan di surat kabar.

1.5.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bahan pemikiran kepada pihak-pihak yang tertarik pada kegiatan jurnalistik. Secara khusus juga memberi masukan kepada wartawan dan pihak media massa terutama Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Surat Kabar Sebagai Salah Satu Media Massa

Tinjauan ilmiah yang digunakan penulis pada perencanaan penelitian ini dengan konsep komunikasi massa. Adapun sudut pandang tema yang diusung oleh penulis yakni berhubungan dengan media massa dan melihat pemberitaan tentang Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik.

Maka penting bagi penulis untuk menggambarkan kembali terkait pengertian komunikasi massa menurut para ahli yang sesuai dengan penelitian ini.

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, 2007: 3). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus melalui media massa. Baik media massa cetak, elektronik, ataupun siber.

Menurut Elvinaro Andrianto, dkk (2007: 7-12) komunikasi massa mempunyai karakteristik sebagai berikut. Pertama, komunikator terlembagakan, komunikasi massa itu melibatkan lembaga atau organisasi sehingga dalam penyebaran pesannya harus sejalan dengan kebijaksanaa lembaga atau organisasi yang mewakilinya. Kedua, komunikan bersifat heterogen, merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa, keberadaanya terpencar-pencar antara satu dan yang lainnya dan tidak saling mengenal, masing- masing berbeda dalam hal umur, jenis kelamin, agama, ideologi, tingkat ekonomi,

10

pekerjaan, pengalaman, dan lain-lain. Ketiga, proses komunikasi bersifat satu arah. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Keempat, media massa menimbulkan keserempakan, komunikan menerima pesan dari komunikasi massa diterima secara serempak. Kelima, komunikasi massa bersifat umum, pesan komunikasi yang disampaikan melalui media adalah terbuka untuk semua orang. Keenam, komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpesonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada komunikasi massa, yang penting adalah unsur isi. Ketujuh, umpan balik tertunda (delayed), komponen umpan balik atau lebih populer dengan sebutan feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat ilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. dan terakhir, stimulus alat indera “terbatas” dalam komunikasi massa, stimulus alat indra bergantung pada jenis media massa. Seperti pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat.

Sedangkan media massa adalah suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Dan merupakan salah satu elemen penting dalam proses komunikasi massa (Vivian, 2008: 4). Saluran yang disebut media massa tersebut diperlukan dalam berlangsungnya komunikasi massa. Berdasarkan bentuknya media massa dikelompokkan menjadi media cetak

11

dan media elektronik. Media cetak, mencakup surat kabar, majalah, buku, brosur, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik, meliputi radio, televisi, film, slide video, dan lain-lain (Vivian, 2008: 4). Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi munculah internet dan adanyanya media siber.

Media massa memiliki tiga konsep penting; pertama, media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada keuntungan. Kedua, perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan pengonsumsian media massa dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Ketiga, media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia politik dan budaya (Biagi,

2010: 10).

Disimpulkan bahwa media massa merupakan saluran komunikasi massa guna menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak yang banyak secara luas. Media massa mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Media massa mengumpulkan sejumlah uang untuk menyediakan informasi dan hiburan. Media massa juga merupakan bisnis yang berpusat pada keuntungan. Menurut sejarahnya buku adalah media massa pertama sedangkan internet adalah media massa terbaru.

Menurut Denis McQuail dalam Nurudin (2013: 34) media massa memiliki beberapa peran yakni; Pertama, media merupakan sebuah industri, media terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa. Desain industri media tersebut diatur oleh masyarakat.

Kedua, media berperan sebagai sumber kekuatan, yaitu alat kontrol manajemen dan inovasi dalam masyarakat. Komunikator menjadikan media sebagai pengganti

12

kekuatan, tameng, dan sumber daya lainnya dalam kehidupan nyata. Ketiga, media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat baik dari dalam negeri maupun internasional. Keempat, media berperan sebagai wahana pengembangan budaya. Melalui media seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama maupun memperoleh pemahaman tentang budaya baru. Misalnya, gaya hidup dan tren masa kini yang semuanya didapat dari informasi di media. Kelima, media menyuguhkan nilai- nilai dan penilaian normatif yang dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan. Media telah menjadi sumber dominan bagi individu dan kelompok masyarakat.

Isi media merupakan hasil para pekerja media mengkontruksikan berbagai realitas yang dipilihnya. Isi media pada hakekatnya merupakan hasil kontruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan, bahasa bukan saja sebagai alat mempresentasikan realitas, namun juga bisa menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan oleh bangsa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang di hasilkan dari realitas yang di kontruksikannya (Sobur, 2004:

88).

Media massa dilihat sebagai media diskusi antara pihak-pihak dengan ideologi dan kepentingan yang berbeda-beda. Mereka berusaha menonjolkan kerangka pikiran, perspektif, konsep, dan klaim interpretatif masing-masing dalam rangka memaknai obyek wacana (Sudibyo, 2005:202). Peranan media massa, khususnya surat kabar, dari hari ke hari makin bertambah penting

13

peranannya sebagai satu medium komunikasi politik. Perkembangan dan pertumbuhan surat kabar di Indonesia, menjadi demikian penting karena surat kabar telah dimanfaatkan dalam kehidupan politik sehari-hari sebagai salah satu medium komunikasi politik di negara ini (Endraswara, 2006: 22).

Media massa tidak mungkin menyajikan seluruh realita sosial dalam medium yang terbatas sehingga ada proses seleksi ketika para editor sebagai

‘gatekeeper’ memilih berita-berita mana saja yang akan dimuat dan yang tidak akan dimuat. Saluran media massa memiliki sifat memainkan peranan dalam beberapa fungsi yang dapat menghapus pesan atau memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebar. Selain itu juga dapat menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” bagi keluarnya informasi (Nurudin, 2013:

119). Pemilihan ini jelas sangat subyektif dan tergantung pada visi -misi atau ideologi yang ingin disampaikan oleh media tersebut kepada masyarakat. Maka bisa dikatakan bahwa ketika suatu media menyeleksi pemuatan berita, media itu telah berpihak kepada suatu nilai. Media massa selalu mengklaim diri sebagai

“media komunikasi massa” yang independen, namun pada akhirnya khalayak bisa mengetahui tidak ada media massa yang netral.

Adapun yang ingin diteliti lebih jauh oleh penulis terkait objek penelitian adalah salah satu jenis dari media massa cetak yakni surat kabar. Dimana surat kabar adalah media cetak yang diterbitkan secara berkala berupa lembaran- lembaran kertas yang relatif lebar dan tidak dijilid. Lembaran-lembaran tersebut memuat berita atau iklan (Wiryawan, 2007:64).

14

Surat kabar memiliki ciri utama yaitu, Periodesitas, yaitu surat kabar harus terbit secara teratur dan terus menerus. Sebagai contoh terdapat surat kabar harian, dwi mingguan dan mingguan. Publisitas, yaitu surat kabar ditujukan kepada kalayak umum yang sangat heterogen. Aktualitas, yaitu berita-berita yang disuguhkan harus mengandung unsur kebaruan. Universalitas, artinya surat kabar memuat tentang segala aspek, dan keluasan sumber dan keanekaragaman materi isinya. Obyektifitas, merupakan nilai etika dan moral yang harus di pegang teguh oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya (Sumandiria, 2008: 35).

2.2 Kecenderungan Keberpihakan Pemberitaan Dalam Surat Kabar

Surat kabar sebagai media massa yang tidak pernah kehilangan peminatnya ditengah-tengah kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Karena surat kabar mempunyai keunggulan dibandingkan media massa lainnya, yaitu kualitas konten beritanya. Surat kabar lebih mengutamakan isi beritanya yang lebih mendalam.

Berita di surat kabar lebih menekankan pada kepadatan isi dan kejelasan maksud laporan peristiwanya. Pada surat kabar tidak semua informasi dapat ditampilkan karena keterbatasan kolom, oleh karena yang menjadi kendala adalah ketersediaan ruang berita maka hanya informasi yang paling penting saja yang dipublikasikan

(Tamburaka, 2013 : 93).

Sebagai industri media massa, surat kabar tidak terlepas dari sisi bisnisnya.

Surat kabar merupakan produk dari kegiatan ekonomi yang mencari laba yang sebesar-besarnya. Sebagai pencari laba, kemerdekaan pers bukan lagi esensisal.

Kemerdekaan pers akan dipertukarkan seiring dengan kepentingan ekonomi dari perusahaan pers yang bersangkutan (Manan, 2012: 249).

15

Isi media terutama institusi media komersial terdiri dari tiga elemen yaitu; berita, hiburan, dan iklan. Berita adalah isi media yang merujuk pada fakta sehingga memerlukan perlakuan yang lebih khusus dan hati-hati bila dibandingkan dengan isi media yang lain. Sementara itu isi media hiburan merujuk pada imajinasi sehingga perlakuannya tidak seketat berita. Namun bukan berarti media dapat bebas sepenuhnya memproduksi karena isi hiburan sangat erat kaitanya dengan konteks sosial masyarakat. Terakhir isi iklan yang merujuk pada isi yang berasal dari pihak lain baik itu bermotif ekonomi, sosial, maupun politik.

Tanggung jawab iklan bukan pada media sepenuhnya, tanggung jawab iklan lebih kepada produsen dan yang membayar pada media. Permasalahan dimensi dan realitas media biasanya merujuk pada berita walau sebenarnya juga berpengaruh pada isi hiburan dan iklan namun penerapan independensi dan netralitas lebih ketat diwujudkan dalam isi berita ( Amir Efendi dkk pada Bagir Manan, 2014 :5).

Dalam penelitian ini sebagai objek penelitian yaitu berita. Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang dapat menarik perhatian pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting mencakup sisi human interst seperti humor, emosi dan ketegangan (Assegaf, 2005: 64-65). Semua berita harus memuat unsur akurat, objektif, dan berimbang (cover both sides) agar informasi yang disampaikan kepada khalayak benar-benar bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Ada lima aspek dalam meliput politik, yaitu trasnparansi; manajemen keredaksian yang baik; jurnalisme yang berkualitas; pelibatan publik sebagai audiens; dan kerja sama antar media. Transparansi media dimulai dengan

16

menetapkan secara gamblang pernyataan tidak memihak serta tidak ada konflik kepentingan khususnya, untuk redaksi media yang pemiliknya ikut berkompetensi dalam pemilu (Bagir Manan, 2014 : 3).

Media memiliki kemampuan membentuk opini publik. Ketika media berada dalam posisi dikuasai sepenuhnya oleh swasta tanpa penggunaan aturan yang sesuai maka akan memicu potensi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) oleh para pemilik media. Fungsi media sebagai ruang publik yakni pendidikan politik yang baik justru akan mengalami peralihan, bergeser menjadi obsesi media dimana pencitraan mendiskualifikasi kebenaran itu sendiri, sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara realitas, representatif, simulasi, kepalsuan, dan hiperrealitas

(J. Braudillard dalam Haryatmoko, 2007: 33)

Hal ini seperti sudah menjadi rahasia umum karena ketika pemilik media memiliki kepentingan maka terjadi secara otomatis konten yang ditayangkan sering kali memberikan ruang dimana kesempatan dalam menampilkan salah satu partai atau sosok yang didukung jauh lebih besar. Media berubah menjadi sebuah agen politik tertentu, dan ketika sebuah media sudah menjadi agen politik tertentu maka persoalan objektifitas dalam pemberitaan menjadi yang krusial (Hamad,

2004: xvii)

Media sangat memberi andil dan peran penting dalam memberikan informasi terhadap masyarakat dan kecenderungan ini kadang membuat media dalam menyajikan informasinya dramatisasi, manipulasi, spekulasi ataupun justru berusaha untuk tidak menyikap kebenaran sesuai fakta sesungguhnya (Hamad,

17

2004: 72). Oleh karena itu, beberapa masyarakat berusaha memanfaatkan media untuk suatu tujuan sesuai kepentingannya, hingga kemudian media menjadi sangat sulit memisahkan antara independensi dan keuntungan bisnis, dan terkadang dua kepentingan tersebut membuat media terperoksok ke dalam penyajian informasi yang tidak berimbang dan cenderung berpihak pada golongan tertentu (Baran,

2000: 93).

Sesuai dengan pengertiannya, independensi diartikan sebagai kemandirian, dalam artian melepaskan diri dari berbagai kepentingan, mengungkapkan fakta dengan sesungguhnya dan tidak bentuk intervensi dari pihak tertentu dalam penyajian informasi (Thompson, 1995:113). Sehingga dalam membangun suatu independensi, media harus menyadari bahwa loyalitas utama adalah kepada masyarakat, dan intisari jurnalisme adalaha verifikasi data yang akurat, menghindari terjadi benturan kepentingan yang berpotensi kepada pembohongan publik. Oleh karenanya, sangat diharapkan agar seorang wartawan dalam menjalankan profesinya, harus dibarengi sikap kejujuran dalam komitmen, informasi haruslah tersaji dalam konteks kebenaran, mengetahui urutan sumber berita, transparansi dalam informasi, dan verifikasi berita secara aktual sebelum menyajikannya ke masyarakat (Baran, 2000:106).

Manajemen media haruslah memisahkan antara redaksi pemberitaan dan unsur bisnis, sehingga menghindari adanya intervensi pemberitaan karena faktor bisnis dan tidak kalah pentingnya adalah media harus pula memperhatikan kesejahteraan wartawan, sehinggga idealisme mereka tidak dikotori oleh kepentingan tertentu (Magoon, 2010 :64).

18

2.3 Analisis Isi

Untuk melihat kecenderungan pemberitaan menggunakan salah satu cara yaitu dengan teknik analisis data. Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah analisis isi, mengingat untuk melihat lebih jauh kecenderungan pemberitaan dalam media di Surat Kabar Media Indonesia dan

Republika analisis isi adalah teknik analisis data yang paling tepat untuk dilakukan.

Analisis isi didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya (Klauss Krippendorff, 1993: 15). Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Definisi lainnya analisis isi yaitu suatu teknik penelitian ilmiah yang ditunjukkan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi yang ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis dan dilakukan secara objektif, reliable, dan dapat replikasi (Eriyanto, 2013: 5). Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus pemrosesan data ilmiah. Sebagaimana semua teknik penelitian, ia bertujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan “fakta” dan panduan praktis pelaksanannya. Ia adalah sebuah alat.

Analisis isi memiliki beberapa ciri yakni: Objektif; yaitu penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Peneliti menghilangkan bias, keberpihakan,

19

atau kecenderungan tertentu dari peneliti (Eriyanto, 2013:16). Sistematis; Riffe,

Lacy dan Fico dalam Eriyanto (2013:19) menyatakan bahwa sistematis ini bermakna semua tahapan dan proses penelitian telah dirumuskan secara jelas, dan sistematis. Replikabel; replikabel berarti penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama pula. Hasil-hasil dari analisis isi selama menggunakan bahan dan tekhnik yang sama, harusnya juga menghaslkan temuan yang sama (Neuendorf dalam Eriyanto, 2013: 21). Manifest; yakni melihat isi yang tampak. Holtsi dalam Eriyanto (2013: 23) menilai bahwa analisis isi hanya dapat dipakai menyelidiki isi yang tampak. Pengertian lain, yang diteliti dan dianalisis hanyalah isi yang tersurat, yang tampak, bukan makna yang dirasakan oleh si peneliti. Summarizing; ciri lain analisis isi umumnya dibuat untuk membuat gambaran umum karateristik dari suatu isi/pesan. Analisis isi sebaiknya tidak berpretensi untuk menyajikan secara detail satu atau beberapa kasus isi. Analisis isi dapat di kategorikan sebagai sebagai penelitian yang bertipe nomotetik yang ditujukan untuk membuat generalisasi dari pesan, dan bukan penelitian jenis idiographic yang umumnya bertujuan membuat gambaran detail dari suatu fenomena (Neudorf dalam Eriyanto, 2013:29). Generalisasi; Analisis isi tidak hanya juga bertujuan berpotensi untuk melakukan perangkuman generalisasi. Ini terutama jikalau analisis isi menggunakan sampel. Hasil dari populasi. Analisis Hasil dimaksudkan dari analisis untuk tidak menggambarkan dimaksudkan menganalisis secara detail satu demi satu kasus (Eriyanto, 2013:30).

Analisis isi banyak di pakai dalam lapangan ilmu komunikasi.

Penggunaanya pun sering dipakai untuk menganalisis isi media cetak maupun

20

elektronik. Diluar itu, analisis isi juga dipakai untuk mempelajari isi semua konteks komunikasi baik komunikasi antarpribadi, kelompok, ataupun organisasi.

Asalkan terdapat dokumen yang tersedia, analisis isi dapat diterapkan (Eriyanto,

2013:10).

Menurut Holsti (1969) dalam buku Eriyanto (2013 : 33) bahwa Fokus analisis isi digunakan untuk Menggambarkan Karakteristik pesan yaitu

(menjawab pertanyaan who, how, to where) dan menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan (menjawab pertanyaan: why, what with effect). Menggambarkan

Karakteristik pesan yaitu dengan deskriptif dan perbandingan 4 desain analisis isi yang umumnya dipakai untuk menggambarkan karakteristik pesan : Analisis isi digunakan untuk menggambarkan pesan dari sumber yang sama pada waktu yang berbeda, biasanya untuk mengetahui kecenderungan tren dari suatu pesan komunikasi. contohnya mengambil suatu kasus dan sumber, kemudian melihat perbedaan pesan dari satu waktu ke waktu lain. Analisis isi digunakan untuk menggambarkan pesan dari sumber yang sama, tetapi dalam konteks situasi yang berbeda. Biasanya perbandingan isi pesan antar negara atau antarbudaya. Analisis isi digunakan untuk pesan dari sumber yang sama, tetapi untuk khalayak yang berbeda misalnya perbedaan isi berita untuk pembaca, pendengar, pendengar atau pemirsa dengan segmen anak muda dan orangtua mengenai bentuk gaya (style).

Analisis isi digunakan untuk menggambarkan pesan dari komunikator berbeda.

Misalnya penelitian ini ingin melihat kasus yang sama dan bagaimana komunikator yang berbeda menghasilkan isi (content) dari kasus yang sama atau

21

untuk melihat bagaimana kasus tersebut diberitakan oleh sumber/ media yang berbeda.

Sebagai metode yang sistematis, analisis isi mengikuti proses tertentu.

Menurut Neuendorf dalam Eriyanto (2013: 21) terdapat langkah strategis tahapan penelitian analisis isi yakni: pertama, merumuskan tujuan analisis; mencakup apa yang ingin diketahui lewat analisis isi, hal-hal apa saja yang menjadi masalah penelitian dan ingin di jawab lewat analisis isi. Kedua, konseptualisasi dan operasionalisasi; merumuskan konsep penelitian dan melakukan operasionalisasi sehingga konsep bisa diukur. Misalnya, analisis isi ingin melihat objektivitas pemberitaan. Dirumuskan dengan operasional ; cekricek, keberimbangan. Ketiga,

Lembar Coding (Coding Sheet); yaitu menurunkan operasionalisasi ke dalam lembar coding. Lembar coding memasukan hal yang ingin dilihat dan cara pengukurannya. Keempat, populasi dan sampel; peneliti perlu merumuskan populasi dan sampel analisis isi. Apakah populasi bisa diambil semua (sensus).

Kalau tidak menentukan teknik penarikan sampel dan jumlah sampel yang akan dianalisis. Kelima, training/pelatihan coder dan pengujian validitas realibilitas; peneliti memberikan pelatihan kepada coder yang akan membaca dan menilai isi.

Peneliti menguji relibilitas. Jika realibilitas belum memenuhi syarat, dilakukan perubahan lembar coding sampai angka realibilitas tinggi. Keenam, proses coding; mengkode semua isi berita ke dalam lembar coding yang telah disusun.

Ketujuh, perhitungan reliabilitas final peneliti; menghitung angka reliabilitas dari hasil coding dengan rumus/formula yang tersedia, seperti holsti, krippendorff.

22

Terakhir, input data dan analisis; melakukan input data dari lembar coding dan analisis data.

Adapun kategori yang ingin diteliti yaitu tema berita, sumber berita, dan nada berita. Peneliti memilih tema berita karena ingin menganalisis pemberitaan

Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih untuk mengetahui tujuan pemberitaan suatu media. Karena tema berita yang diambil oleh redaksi media dalam penelitian ini mengikuti apa yang dikemukakan oleh Sudirman Taba dalam penelitian Hari Wahono dkk tahun 2017 dengan judul “Analisis Isi Berita Tentang

Pemerintah Daerah” yang menyatakan tema berita merupakan kebijakan redaksional. Tema berita yakni pembahasan yang diambil oleh surat kabar dalam menentukan pembahasan yang akan dijadikan sebuah pemberitaan dalam sebuah surat kabar.

Semua bentuk karangan ataupun tulisan pada awalnya ialah topik dan tema.

Saat topik dipilih segera muncul rumusan tema. Topik memiliki sifat yang sangat luas. Namun hanya ada satu tema yang bersifat khas (Sumadiria, 2005:190).

Rumusan tema biasanya hanya terdiri atas satu kalimat, tidak bisa lebih. Hal itulah yang membedakan topik dengan tema. Dalam merumuskan tema ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, dan itu bisa disebut sebagai syarat sebuah tema yakni: tema harus merupakan hal yang orisinil dan khas. Artinya, bukan merupakan tiruan atau hal yang sudah umum diketahui atau sudah pernah ditulis orang lain.

Tema harus dapat dirinci atau dikembangkan sebagai suatu pemikiran yang logis dan objektif. Tema haruslah merupakan satu kesatuan pikiran atau gagasan yang

23

berfungsi sebagai arah atau tujuan penulisan. Tema menjadi gagasan sentral agar penulisan bisa fokus dan tajam.

Dalam pemberitaan mengenai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih di Media Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 207-30 Oktober

2017 seputar: 1). Menagih janji kampanye Anies-Sandi, 2). Kasus yang melibatkan Sandiaga, 3). Pidato Pertama Anies Baswedan, 4). Kinerja Anies-

Sandi, 5). Harapan terhadap Anies-Sandi, dan 6). Kinerja gubernur terdahulunya.

Meneliti sumber berita untuk melihat seberapa berimbangnya media dalam sebuah pemberitaan. Media bebas memilih sumber untuk pemberitaan, bahkan sumber dijadikan kontruksi berita (Eriyanto, 2005: 52). Sumber berita harus layak dipercaya dan menyebutkan nama sumber tersebut. Sumber-sumber yang tidak disebutkan identitasnya merupakan isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan

(Sumadiria, 2005:95). Narasumber dari suatu berita biasanya memilki latar belakang yang tidak sama. Narasumber yang akan diwawancarai secara garis besar jika dilihat dari kepentingan yang mereka wakili dapat dijadikan indikator penelitian yaitu : Gubernur-Wakil Gubernur terpilih; merupakan narasumber berita yang berasal dari Anis Baswedan-Sandiaga Uno. Pemerintah; merupakan narasumber berita yang berasal dari pegawai pemerintah dari tingkat daerah sampai pusat yang mendasarkan kekuasaannya pada penguasaan administrasi, misalnya seperti: presiden, wakil presiden, gubernur, walikota, bupati, sekretaris daerah, dll. Lembaga dan atau organisasi; yakni seperti kumpulan orang-orang dengan tujuan bersama seperti MUI, dll. Masyarakat; Politisi; seperti Anggota

DPRD, DPR, dll. Penegak hukum; yakni aparat kepolisian, jaksa, dll. Intelektual;

24

yakni akademisi, ahli, pengamat, mahasiswa. Tim sukses dan atau tim sinkronisasi; yakni orang-orang yang berada dalam lingkup Anies-Sandi yang membantu. Dan Djarot Saeful Hidayat; yang merupakan mantan Gubernur DKI

Jakarta.

Meneliti nada berita, karena nada berita didefinisikan sebagai kecenderungan arah berita yang disajikan oleh suatu media. Suroso (2002) dalam

Jurnal Darwis Sagita (2016) perihal perspektif pemberitaan mengatakan bahwa perspektif pemberitaan dalam surat kabar antara lain adalah perspektif pro masyarakat, perspektif netral, dan perspektif pro yang lain.Perspektif pro; masyarakat adalah sudut pandangan dalam melihat dan melaporkan suatu peristiwa didasari oleh nilai keyakinan, ide dan pandangan dari masyrakat.

Perspektif netral; adalah sudut pandang dalam melihat dan melaporkan suatu peristiwa yang didasari oleh sikap wartawan yang akomodatif dan netral terhadap semua pihak yang terlihat dalam wacana berita, yakni masyarakat di satu sisi dan masyarakat di pihak lain. Perpektif pro yang lain; adalah sudut pandang dalam melihat dan melaporkan suatu peristiwa yang didasari sikap wartawan yang pro dengan golongan, institusi atau pihak tertentu.

Dimuatnya pendapat dari narasumber dapat memberikan nada dalam pemberitaan atau kecenderungan yang bersifat positif, netral atau negatif.

Pemberitaan dikatakan positif jika cenderung memberikan pujian terhadap suatu kasus atau pemberitaan. Dikatakan negatif jika pemberitaan cenderung mengkritik sementara itu bersifat netral jika didalam pemberitaan terdapat pujian maupun kritikan (Iriantara,2006: 78). Nada berita dapat dilihat dari penilaian kalimat

25

dalam berita yang menjadikan kalimat itu positif, negatif atau netral. Seperti sebagai berikut: berita positif; yang memberikan pernyataan mendukung seperti memuji, menyanjung, dan menyetujui. Berita netral; yang memberikan pernyataan seimbang atau tidak bersikap memihak. Dan berita negatif; yang memberikan pernyataan tidak mendukung seperti mencela, meremehkan, dan menolak.

2.4 Agenda Setting Theory

Disadari atau tidak, sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menjadikan media massa sebagai salah satu jembatan informasi tentang berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat, baik yang sedang menjadi perhatian maupun yang luput dari perhatian mereka. Kenyataan menunjukan, keterlibatan media dalam membentuk opini publik adalah sebuah kekuatan tersendiri yang dimilikinya dan itu sangat berpengarauh dalam tatanan kehidupan dimasyarakat.

Pers indonesia seperti pers dunia pada umumnya tidak lagi sekedar kegiatan profesi, tetapi berkembang menjadi usaha ekonomi (industri). Pekerjaan pers bukan lagi sekedar aktivitas idealistik. Sebagai aktivitas ekonomi, motif mencari laba harus diterima sebagai kenyataan yang tidak mungkin dielakkan. Hal ini sangat mempengaruhi politik pemberitaan atau siaran, hubungan kerja dengan wartawan, dan pergeseran kewajiban-kewajiban etik pers. Sebagai “pekerja”, wartawan tidak begitu berdaya. Harus senantiasa tunduk pada politik pemberitaan dan kehendak pemilik. Pemilik bukan saja disatukan oleh motif ekonomi tetapi juga peran politik yang dijalankan (Bagir Manan, 2012 : 188-189).

26

Di era globalisasi ini, kebutuhan akan informasi yang cepat menjadi sangat penting bagi masyarakat. Media massa merupakan bentuk komunikasi massa yang mampu menyediakan kebutuhan akan informasi yang cepat mengenai apa yang terjadi. Menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam bisnis media massa yang memerlukan kekuatan sosial ekonomi ini, maka terjadi kecenderungan konsolidasi media yang kemudian mengarah kepada munculnya kelompok pemain raksasa media massa yang kemudian mengakibatkan terjadinya konsentrasi kepemilikan media massa yang sering disebut dengan konglemerasi media.

Dengan maraknya kepemilikan konglemerasi media, kepemilikan media semakin terkonsentrasi pada segelintir pemilik, hal ini berpotensi membahayakan kemerdekaan pers. Terbukti pemilik dengan mudah mempermainkan fungsi pers sekedar menjadi alat kepentingan politiknya. Dalam konteks pemilu, pemilik media adalah ancaman serius dari independensi jurnalis dan profesionalisme pers, khususnya pemilik media yang berambisi memenangkan jabatan politik dan berafiliasi pada partai politik. Pada Pemilu Tahun 2014, Dewan Pers merilis sedikitnya ada tiga pemilik konglemerasi media berkompetisi untuk menjadi penguasa politik. Dan mereka terbukti menyalahgunakan media miliknya sekedar menjadi corong kampanye politik (Bagir Manan, 2014 : 3).

Pada kontentasi Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin, partai politik dan calon gubernur dan wakil gubernur berupaya memanfaatkan media massa yang dapat mempengaruhi opini publik dan sekaligus memanfaatkan kelemahan para jurnalis dan pekerja media dengan terpaksa atau sukarela menjual idealisme mereka. Kecenderungan media-media yang disatukan dengan kepemilikan

27

pemiliki modal berkepentingan politik dan lainnya menjadikan rawan dimanfaatkan. Bahkan ada media yang terang-terangan menjual celah-celah titipan agenda setting bagi siapa saja yang siap membayar.

Agenda setting diperkenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw dalam Public

Opinion Quarteley tahun 1972 berjudul The Agenda setting Function of Mass

Media. Asumsi dalam teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting (Haryanto, 2003 :81). Media menata atau men-setting sebuah agenda terhadap peristiwa ataupun isu tertentu sehingga dianggap penting oleh publik. Caranya, media dapat menampilkan isu-isu itu secara berkelanjutan dengan memberikan ruang dan waktu bagi publik untuk mengonsumsinya, sehingga publik sadar atau tahu akan isu-isu tersebut kemudian publik menganggap penting dan meyakininya. Dengan kata lain, isu yang dianggap publik penting karena media menganggapnya penting.

Menurut Onong Uchjana Effendy (dalam Haryanto, 2003: 82), teori agenda setting menganggap bahwa masyarakat akan belajar mengenai isu-isu apa dan bagaimana isu-isu tersebut disusun berdasarkan tingkat kepentingannya.

McCombs dan Donald Shaw mengatakan pula bahwa audien tidak hanya mempelajari berita-berita dalam hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut.

Dalam melihat dampak konglomerasi, kita menjabarkan aspek-aspek penting dalam teori agenda setting, yaitu agenda media, agenda khalayak, dan

28

agenda kebijakan. Ketika aspek inilah yang bisa menjalankan mengenai dampak konglomerasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 hingga pelantikan Anies-Sandi sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih lalu. Dengan kekuatan modal dan kepentingan politik kapitalis, media dijadikan sebuah alat untuk memuluskan langkah mereka mendoktrin khalayak dengan visi dan misi yang mereka gembar- gemborkan.

Agenda media, menurut Rogers dan Dearing (dalam Haryanto, 2003: 84), agenda media adalah daftar isu-isu dan peristiwa-peristiwa pada suatu waktu yang disusun menurut urutan kepentingan. Media mengadakan proses seleksi terhadap peristiwa sehari-hari berdasarkan politik pemberitaan masing-masing media yang merupakan interprestasi subjektif media massa (Haryanto, 2003: 88).

Agenda khalayak, Water Lippman mendefinisikan agenda khalayak sebagai sederet isu pada waktu tertentu yang dianggap penting oleh para individu

(Haryanto, 2003: 87). Hal ini berarti bahwa agenda khalayak merupakan pemahaman atau penerimaan para anggota dalam mengarahkan perhatian mengenai suatu isu dalam kurun waktu tertentu. Posisi media dalam hal ini adalah bahwa surat kabar (melalui pemberitaan dan rubriknya) membantu khalayak memfokuskan perhatiannya pada isu/kejadian khusus (McCombs &Shaw,1972 dalam McQuail, 2000 : 86). Dengan demikian agenda khalayak berguna untuk mengetahui apakah suatu isu yang dianggap penting oleh media dianggap penting pula oleh khalayak. Terakhir, agenda khalayak mempengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang para pembuat kebijakan anggap penting, inilah yang disebut dengan agenda kebijakan (Litttlejhon, 2011 :415)

29

Namun dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti agenda media saja, tidak agenda khalyak dan agenda kebijakan. Karena peniliti ingin melihat agenda dari sisi keredaksionalannya saja. Agenda setting menentukan apa yang harus diberitakan sehingga menjadi agenda publik, yakni isu utama yang menjadi bahan pembicaraan, diharapkan agenda publik nantinya menjadi agenda kebijakan atau mempengaruhi agenda politik para pembuat kebijakan, yang pada akhirnya menentukan kebijakan publik. Sejatinya agenda setting setiap media disesuaikan dengan visi dan misi yang dimiliki. Visi-misi media massa adalah company philoshopy yang menjadi basic values yang harus ditaati para wartawan dalam menulis atau membuat berita. Namun ukuran layak tidaknya sebuah berita untuk disampaikan kepada publik tidak hanya berdasarkan news value, tapi juga ada berita-berita tertentu yang disesuaikan dengan agenda setting media masing- masing yang terkait dengan kepentingan perorangan, kelompok atau pemilik modal (Pembayun, 2015: 114). Kriteria layak tidaknya dan harus tidaknya sebuah berita disampaikan ke publik biasanya akan ditentukan oleh editorial policy.

Dalam komunikasi massa disebut juga getekeeping, yakni a series of checkpoint yang dijaga oleh gatekeeper (para redaktur dan pemimpin redaksi). Sebuah berita harus melalui “gate” tersebut sebelum sampai ke publik. Artinya lolos tidaknya sebuah peristiwa diberitakan bergantung pada hasil pengecekan tersebut dan ditambah selera redaktur dan pemimpin redaksi atau pemilik modal yang terkadang subjektif.

Ditengah arus kebebasan pers dan dinamika media saat ini, media cetak dipandang menjadi media political message bagi kekuatan-kekuatan politik

30

termasuk kepentingan bagi para kandidat dalam perhelatan pemilihan kepala daerah langsung. Maka muncul pandangan bahwa institusi politik dan elite didalamnya kemudian memanfaatkan kehadiran media tersebut sebagai sarana memperoleh dukungan dan legitimasi terhadap kepentingan politik di tengah masyarakat.

Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada Surat Kabar Media

Indonesia. Surat Kabar Media Indonesia yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Seperti data KPU DKI

Jakarta, Partai Nasdem merupakan salah satu partai pengusung pasangan Calon

Gubernur DKI Jakarta Petahana, Ahok-Djarot pada Pilkada 2017 lalu. Dalam penelitian Chevy Damara, dengan judul penelitian, Teknik Analisis Isi Berita

Basuki Tjahaja Purnama Sebelum dan Sesudah Pilkada DKI Jakarta Putaran Ke

II, hasil penelitiannya menyatakan bahwa Media Indonesia dalam menyajikan pemberitaan lebih pro kepada pasangan Ahok-Djarot, berita-berita positif mengenai Ahok-Djarot tersaji hampir setiap hari di Surat Kabar Media Indonesia.

Hal ini tentu saja memungkinkan pemilik media mempengaruhi konten dalam pemberitaan. Setelah kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 usai, dengan hasil

Ahok-Djarot gagal melanjutkan kepemimpinannya, peneliti ingin mengetahui pemberitaan yang disajikan Media Indonesia dalam memberitakan pelantikan

Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur DKI Jakarta Terpilih, apakah

Media Indonesia masih tetap memegang ideologinya sebagai media kontra Anies-

Sandi karena belum move on dari perhelatan Pilkada, atau malah sebaliknya, menjadi media pro kepada Anies-Sandi.

31

2.5 Definisi Variabel

Tabel 2.1

Definisi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Variabel 1 Tema Tema Berita 1. Menagih janji kampanye Berita Anies - Sandi 2. Kasus yang melibatkan Sandiaga 3. Pidato Pertama Anies Baswedan 4. Kinerja Anies – Sandi 5. Harapan terhadap Anies – Sandi 6. Kinerja gubernur terdahulunya Variabel 2 Sumber Narasumber Berita 1. Anies Baswedan – Sandiaga Berita Salahuddin Uno 2. Pemerinta 3. Lembaga/organisasi 4. Masyarakat 5. Politisi 6. Penegak hukum 7. Mahasiswa/Intelektual 8. Tim Sukses/ Tim Sinkronisasi 9. Djarot Saepul Hidayat

Variabel 3 Nada 1. Positif 1. Berita yang memberikan Berita pernyataan mendukung 2. Netral seperti memuji, menyanjung, 3. Negatif menyetujui. 2. Berita yang memberikan pernyataan seimbang atau tidak bersikap memihak, seperti berita yang memberitakan dari dua narasumber yang berlawanan bukan hanya dari satu pihak (cover both side) 3. Berita yang memberikan pernyataan tidak mendukung seperti mencela,

32

meremehkan, menolak.

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal. Champion dalam Kriyantono menjelaskan hipotesis yaitu teori, proposisi yang belum terbukti, diterima secara tentatif untuk menjelaskan fakta- fakta atau menyediakan dasar untuk melakukan investigasi dan menyatukan argument. Karena masih bersifat sementara, hipotesis dapat dikatakan sebagai

“tentative statement abaut reality”. Hipotesis harus diuji melalui riset dengan mengumpulkan data empiris (Kriyantono, 2010 : 28).

Penolakan dan penerimaan sebuah hipotesis tidak ada kaitannya dengan penilaian kredibilitas peneliti atau penelitian. Karena dalam penelitian ada dua kemungkinan hipotesis, diterima atau ditolak. Hipotesis hanya dugaan awal, pernyataan sementara yang memang hanya dibuktikan kebenarannya melalui riset.

Hipotesis dalam riset ini yakni :

Hipotesisi pertama, yakni pemberitaan sebelum pelantikan:

H0 : Terdapat kecenderungan dalam pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur

DKI Jakarta terpilih sebelum dilantik.

Ha : Tidak terdapat kecenderungan dalam pemberitaan pelantikan Gubernur

DKI Jakarta terpilih sebelum dilantik.

Hipotesis kedua, yakni pemberitaan setelah pelantikan:

33

H0 : Terdapat kecenderungan dalam pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur

DKI Jakarta terpilih sesudah dilantik.

Ha : Tidak terdapat kecenderungan dalam pemberitaan pelantikan Gubernur

DKI Jakarta terpilih sesudah dilantik.

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Kriyantono, 2010 : 53). Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data. Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip realibilitas dan validitas.

Riset kuantitatif memiliki beberapa ciri yakni, hubungan riset dengan subjek jauh, periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. Kedua, riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak konfirmasi teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Ketiga, riset dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sample yang representatif dari seluruh populasi, operasional konsep, serta alat ukur yang valid dan reliabel.

Keempat, riset rasional – empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep yang melandasinya (Kriyantono, 2010 : 56).

35

3.2 Metodelogi Penelitian

Penelitian mengenai analisis isi berita Gubernur DKI Jakarta tepilih ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik analisis isi kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan atau suatu teks tertentu. Analisis isi kuantitatif hanya memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak atau manifest), dalam hal ini untuk mengukur konsep yang dijabarkan dalam aspek-aspek tertentu dari berita yang dilakukan analisis secara kuantitatif. Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat kecenderungan pemberitaan mengenai pemberitaan Anies Baswedan-Sandiaga

Uno sebelum dan sesudah dilantik pada Surat Kabar Media Indonesia dan

Republika edisi 03 Oktober 2017-30 Oktober 2017.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, dimana data dalam penelitian adalah sumber utama, data primer tersebut berupa klipping pemberitaan mengenai Gubernur-Wakil Gubernur DKI

Jakarta terpilih sebelum dan sesudah dilantik, klipping berita dikumpulkan sesuai periode waktu yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu dari 03 Oktober-30

Oktober 2017. Lalu data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kodding

(codding sheet) dan dibuat berdasarkan kategori yang telah ditentukan.

Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat, menyeleksi, dan mengkode data yang diperlukan sesuai tujuan penelitian.

Pengkodingan dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan objektifitas.

Untuk kebutuhan pengkodingan digunakan dua orang coder yang memiliki

36

kemampuan dibidang jurnalisnik. Tujuan digunakannya dua orang sebagai pengkoder adalah untuk memperoleh kesepakatan atau tujuan bersama sehingga diharapkan reliabilitas tinggi (Eriyanto, 2013). Dua orang dipilih menjadi pengkoder yakni, Alfiyanita Nur Islami, mahasiswi jurnalistik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa dan reporter okezone.com, serta Rizal Fauzi, dosen jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Serang Raya dan Pemimpin Redaksi Koran Rumpun.

Dipilih dua pengkoder tersebut karena, mempertimbangkan relatif lebih memahami persoalan guna menghindari bias pengkodingan dan tetap memiliki kredibilitas dan objektifitas maka dilakukan uji reliabilias terhadap hasil pengkodingan yang dilakukan peneliti.

Observasi data dengan melihat pemberitaan di Media Indonesia dan

Republika yang dikaji secara cermat dan teliti. Dokumentasi mengambil gambar- gambar yang dirasa relefan dan bentuk berita berupa isi berita, Karena objek dari penelitian ini adalah berita di surat kabar harian, maka beberapa berita digunakan sebagai objek utama.

3.4 Populasi dan Sample

Populasi adalah semua anggota dari objek yang ingin kita ketahui isinya.

Karena itu, populasi harus didefinisikan secara jelas agar anggota dari populasi dapat ditentukan secara cermat (Eriyanto 2013:109). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua berita tentang pemberitaan Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno pada

Surat Kabar Media Indonesia dan Republika periode 03 Oktober 2017-30 Oktober

2017.

37

Sampel adalah seluruh berita yang memuat tentang semua berita tentang pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih di Surat Kabar Media

Indonesia dan Republika periode 03 Oktober – 30 Oktober 2017. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan jenis total sampling yaitu seluruh populasi diambil untuk dijadikan sample. Perincian dari seluruh sampel penelitian di Surat Kabar Media Indonesia adalah sebagai berikut

Tabel 3.1

Sampel penelitian di Surat Kabar Media Indonesia sebelum pelantikan

No Hari, Tanggal Judul 1 Selasa, 3 Oktober - 2017

2 Rabu, 4 Oktober - 2017 3 Kamis, 5 Oktober 1. Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan 2017 2. DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan Korupsi 4 Jumat, 6 Oktober - 2017 5 Sabtu, 7 Oktober - 2017 6 Minggu, 8 Oktober - 2017 7 Senin, 9 Oktober 1. Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD 2017 2. Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan Point Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 8 Selasa, 10 Oktober 1. Djarot Sisakan PR Kemacetan 2017 9 Rabu, 11 Oktober 1. Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur 2017 Baru 10 Kamis, 12 Oktober 1. Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik 2017 2. Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 3. Penunjukan Indra Dipertanyakan 11 Jumat, 13 Oktober 1. Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 2018 12 Sabtu, 14 Oktober 1. Paak Djarot, Aku Padamu… 2018 2. Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat 3. Anies-Sandi Harus Tegas 13 Minggu, 15 1. Saatnya Mengawal Gubernur Baru Oktober 2018 2. Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru 14 Senin, 16 Oktober 1. Buktikan Janji

38

2018 2. Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru DKI 3. Warga Menanti Mimpi Digenapi 4. Serapan APBD Jadi Prioritas 5. Warga DKI Belum Terjamin Sehat 6. Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak Berlubang 7. Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot

Tabel 3.2

Sampel penelitian di Surat Kabar Media Indonesia sesudah pelantikan

No. Hari, Tanggal Judul 1 Selasa, 17 1. Jakarta Butuh Pemimpin Tegas Oktober 2018 2. Tiba di Balaikota Disambut dan Ditagih 3. Djarot Piknik, Anies Serijab Dengan 4. Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan Buat Operasional 5. Bersama Kota Mitra Membangun Jakarta 6. PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum Sehat 2 Rabu, 18 Oktober 1. Pidato Anies Kontra Produktif 2018 2. Jangan Menebar Isu Dikotomi 3. Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan Sandiaga Mandek 4. Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan Kaji Ulang 5. Tradisi Terima Keluhan Warga Dilanjutkan 6. Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip Baru Bisa Dimulai 3 Kamis, 19 1. Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan Oktober 2017 2. Reklamasi Harus Terbuka dan Adil 3. Anies - Sandi Diminta Penuhi 23 Janji untuk Warga Jakarta 4. Rapat Paripurna DPRD Ganjal Start Anies 5. Menanti Terobosan Anies untuk Cegah Birokrat Nakal 6. Segera Lah Bekerja Pak Gubernur 4 Jumat, 20 1. Enam Proyek Infrakstruktur Terancam Molor Oktober 2017 2. Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka Penipuan 5 Sabtu, 21 1. Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak Oktober 2017 2. Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang di Trotoar 6 Minggu, 22 1. Perbanyak Ruang Interaksi Warga Oktober 2017 2. Pembangunan Jangan Disetop 7 Senin, 23 1. Program Baru Belum Masuk KUA-PPAS Oktober 2017 2. Mendagri Perintahkan Aanies Awali Komunkasi 3. Puncak Macet Pemprov Minta Maaf 4. Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan 8 Selasa, 24 1. Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak Legislatif Oktober 2017 9 Rabu, 25 Oktober 1. Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana 2017 2. Harapan Baru Dikampung Akuarium 3. Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya

39

4. Dikaji Air Jakarta Swakelola 10 Kamis, 26 1. Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus Reklamasi Oktober 2017 2. Andreas Mangkir Sandiaga Belum Akan Dipanggil 11 Jumat, 27 1. Sandi Minta Survei KHL Sebelum Tetapkan Upah Oktober 2017 2. Warga Bukit Duri Dapat Ganti Rugi 3. Kembali Menjabat, Hashim Bawa Pesan Prabowo 4. Pedangan Kembali ke Trotoar 12 Sabtu, 28 1. Anies – Sandi dan Ketua Dewan Sudah Duduk Satu Oktober 2017 Meja 2. Ganti Rugi di Bukit Duri Belum Pasti 3. Jangan Sekedar Maenkan Kebijakan Populer 13 Minggu, 29 1. Sisa Dua Bulan Serapan APBD DKI Baru 51% Oktober 2017 14 Senin, 30 1. Usul Susulan Revolusi Putih Harus Dikaji Teliti Oktober 2017 2. Bagaikan Ulos Tenun Kebangsaan Anies Baswedan 3. Pulau Sudah Dibangun Mau Diapakan? 4. Wagub Minta Waktu Bersihkan PKL 5. Rumah Diatas Parit Sebabkan Banjir

Tabel 3.3

Sampel penelitian di Surat Kabar Republika sebelum pelantikan

No Hari, Tanggal Judul 1 Selasa, 3 Oktober - 2017 2 Rabu, 4 Oktober - 2017 3 Kamis, 5 Oktober - 2017 4 Jumat, 6 Oktober 1. Penggratisan Ancol Diusulkan Bertahap 2017 5 Sabtu, 7 Oktober 1. Menko Maritim Cabut Moratorium Reklamasi 2017 2. Anies Sandi Tetap Tolak Reklamasi 3. Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil 4. Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar 6 Minggu, 8 - Oktober 2017 7 Senin, 9 Oktober - 2017 8 Selasa, 10 Oktober 2. Harapan Redup Dari Teluk Jakarta 2017 3. Reklamasi Bisa Jadi Preseden 4. Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa Jadi Rusunami Belum Final 9 Rabu, 11 Oktober 1. Anies Bergeming Soal Reklamasi 2017 2. Surat Luhut Tidak Relevan 3. Kami Konsisten Tolak Reklamasi 10 Kamis, 12 Oktober 1. Anies-Sandi Disambut Tanjidor 2017 11 Jumat, 13 Oktober 2. Anies: Subtansi Pemimpin Menepati Janji

40

2018 12 Sabtu, 14 Oktober 4. Tim Sinkronisasi: Siapkan Ratusan Program 2018 Kerja 5. Djarot: Masuk Gratis Ancol Untuk Pemegang KJP 13 Minggu, 15 7. Anies-Sandi Harus Satukan Warga DKI Oktober 2018 14 Senin, 16 Oktober 1. Saatnya Menunaikan Janji 2018 2. Harapan Untuk Anies-Sand 3. Anies-Sandi Miliki Keterbatasan 4. Karangan Bunga Ahok Djarot Disingkirkan 5. Saatnya Pemimpin Baru Bekerja 6. Ini Rencana 100 Hari Pertama 7. Soal Reklamasi Pantai Utara Jakarta

Tabel 3.4

Sampel penelitian di Surat Kabar Republika sesudah pelantikan

No. Hari, Tanggal Judul 1 Selasa, 17 1. Jakarta Untuk Semua Oktober 2018 2. Pesta Rakyat Sambut Pemimpin Baru 3. Bekasi Berharap DKI Tetap Berikan Dana Hibah 2 Rabu, 18 Oktober 8. Anies: Layani Yang Paling Lemah 2018 9. Luhut: Gubernur Ada Batasannya, Presiden Juga 10. Dahulukan Kepentingan Rakyat 11. Sandiaga Janjikan Segera Bangun Stadion Bertaraf Internasional 3 Kamis, 19 1. Kemiskinan Jadi Prioritas Oktober 2017 2. Sandiaga Akan Temui Jokowi Bahas Reklamasi 3. Lulung Marah Kepada Ketua DPRD DKI 4 Jumat, 20 Oktober 1. Anies-Sandi Minta Kejati Kawal Proyek Molor 2017 2. Pemprov Waspada Hadapi Bencana 3. Warga Kampung Akuarium Syukuran Terpilihnya Anies 4. Janji Stadion Direalisasikan Awal 2018 5 Sabtu, 21 Oktober 1. Anies-Sandi Tinjau Stasiun MRT Bermasalah 2017 2. Anies Ingin KJP Plus Masuk APBD 2018 6 Minggu, 22 - Oktober 2017 7 Senin, 23 Oktober 1. Sandi Bantah Lawan Arus Menuju Puncak 2017 8 Selasa, 24 1. Sidang Paripurna Istimewa Digelar Hari Ini Oktober 2017 9 Rabu, 25 Oktober 1. Dana Atlet Dan Pelatih Segera Cair 2017 2. Janji Anies Ditagih MUI Jakarta 3. Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia Festival Budaya Betawi 10 Kamis, 26 1. PKL Lebih Senang Berjualan Di Trotoar Oktober 2017 2. Menuju 100 Hari Anies-Sandi

41

11 Jumat, 27 Oktober 1. JK: Tiru Istanbul Atasi Banjir Di Jakarta 2017 2. Hasyim Mau Jadi Pengurus Kebun Raya Ragunan 3. Jokowi Minta Proyek MRT Dan Lrt Di Pantau 12 Sabtu, 28 Oktober 1. Warga Apresiasi Anies 2017 2. Pemprov DKI Bereskan Aset Bermasalah 3. Menuju 100 Hari Anies Sandi 13 Minggu, 29 - Oktober 2017 14 Senin, 30 Oktober 1. Penataan PKL Akan Dikaji Ulang 2017

dengan jumlah berita 70 item dan Republika edisi 03 Oktober 2017– 30

Oktober 2017 berjumlah 28 surat kabar dengan jumlah berita 53 item. Jadi, jumlah keseluruhan sampel adalah 56 surat kabar dengan 123 item berita dari kedua media tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sebagai metode yang sistematis analisis isi mengikuti suatu proses-proses tertentu dalam pengaplikasiannya. Adapun langkah-langkah analisis isi deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mendefinisikan populasi penelitian dan menentukan jumlah sampel penelitian dengan menggunakan teknik total sampling.

Langkah selanjutnya yang penting dalam analisis isi ialah menentukan unit analisis. Unit analisis adalah apa yang akan diobservasi, dicatat dan dianggap sebagai data, memisahkan menurut batas-batasnya dan mengidentifikasi untuk analisis berikutnya. Unit analisis penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu unit sampling dan unit pencatatan. Dimana unit pencatatan penelitian ini termasuk dalam jenis unit analisis sintaksis. Menentukan dan menggunakan penilai

42

tambahan (intercoder) selain dari peneliti untuk mengurangi bias dan subjektifitas peneliti dalam analisis penelitian. Mencatat frekuensi kemunculan unit analisis tematik yang sudah ditetapkan dalam kategori berdasarkan tema berita, sumber berita, dan nada berita yang sudah ditetapkan. Pencatatan ini dilakukan oleh coder dengan menggunakan lembar koding (coding sheet) yang dibuat berdasarkan kategori dan indikator yang sudah ditetapkan. Setelah mengkode semua isi berita ke dalam lembar coding yang telah disusun peneliti lalu menghitung reliabilitas dari hasil coding.

Tahap selanjutnya adalah menggunakan tabel distribusi frekuensi. Salah satu cara yang sering dipakai dalam analisi data adalah frekuensi distribusi relatif, dimana data dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan atau diukur dalam presentase. Dari setiap tabel diberikan penjelasan dalam bentuk uraian yang disusun sistematis. Kegunaan dari distribusi frekuensi adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data penelitian. Data hasil penelitian ini akan diolah secara statistik deskriptif kuantitatif. Teknik analisis untuk pengukuran digunakan berdasarkan pendekatan kuantitatif dilihat dari frekuensi absolut akan jumlah persentase kejadian dari variabel yang akan ditampilkan dalam angka. Interpretasi data hasil penelitian; membandingkan hasil tabel frekuensi distribusi dibandingkan dengan dasar teori yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kegiatan ini berusaha mencari makna lebih luas dari hasil data yang telah dikumpulkan untuk nantinya akan diambil suatu kesimpulan akhir dari penelitian. Dan penarikan kesimpulan dari hasil analisis peneliti dengan intercoder.

43

3.6 Uji Realibilitas Intercoder

Desain reliabilitas menurut Krippendrofd dalam Eriyanto (2013: 284) terbagi menjadi tiga jenis reliabilitas, yakni stabilitas, reproduksibilitas, dan akurasi. Ketiga jenis reliabilitas ini berbeda dalam hal prosedur pengukurannya, dan di dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan jenis akurasi reliabilitas antar coder dengan menggunakan formula Holsti.

Formula Holsti dalam Eriyanto (2011: 290), angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,70 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukan angka reliabilitas di atas 0,70 berarti alat ukur ini bemar-benar reliabel. Tetapi, jika di bawah angka 0,70 berarti alat ukur (coding sheet) bukan alat yang reliabel. Sama dengan presentase persetujuan, reliabilitas Holsti juga harus dipakai untuk semua kategori yang digunakan. Hasil dalam reliabilitas dari masing-masing kategori ini ditampilkan dalam laporan. Adapun rumus Holsti adalah sebagai berikut :

CR = 2(M)

N1+N2

Keterangan :

CR : Coefisien Reliability

M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing

coder)

N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1

44

N2 : jumlah coding yang dibuat oleh coder 2

Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh dua hakim coder untuk menguji reliabilitas.Pengkodingan dalam penelitian ini dilakukan oleh dua orang yang mempunyai suatu kesepahaman dan pengetahuan cukup terkait dengan topik penelitian. Setelah proses pengkodingan, data yang diperoleh akan diolah secara kuantitaif dan disusun ke dalam tabel sesuai dengan unit analisis dan kategori yang sudah ditentukan untuk mempermudah dan mempercepat analisis data.

Peneliti kemudian melakukan presentase. Hasilnya akan diuraikan secara deskriptif.

3.7 Jadwal Penelitian

Januari Februari Maret April Mei No Kegiatan 2018 2018 2018 2018 2018

1 Judul

2 Bab 1

3 Bab 2

4 Bab 3

5 Bab 4

6 Bab 5

Sidang 7 Skripsi

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Surat Kabar Media Indonesia

Media Indonesia merupakan koran nasional yang terbit sejak 19 Januari

1970. Awalnya Media Indonesia hanya terdiri dari empat halaman dengan tiras yang masih terbatas. Kantor pertamanya saat itu beralamat di Jalan Letnan

Jenderal MT Haryono, Jakarta, dengan lembaga yang menerbitkan ialah Yayasan

Warta Indonesia. Pada 1976, Media Indonesia berkembang menjadi delapan halaman. Pada tahun yang sama, Media Indonesia juga sudah memiliki surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP).

Pada 1987, pendiri Media Indonesia Teuku Yousli Syah bekerja sama dengan Surya Paloh, mantan pemimpin surat kabar Prioritas. Dari kerja sama itu lahirlah Media Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT Citra Media Nusa

Purnama. Surya Paloh menjabat direktur utama, sedangkan Teuku Yousli Syah sebagai pemimpin umum. Lokasi kantor juga pindah ke Jalan Gondangdia Lama

No 46, Jakarta. Awal 1995, Media Indonesia mulai berkantor di kompleks Delta

Kedoya, Jalan Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta

Barat, dan bertahan hingga saat ini. Pergantian kepemimpinan, baik di bagian redaksi maupun usaha, terjadi seiring berjalannya waktu.

46

Dengan tagline 'Jujur Bersuara', Media Indonesia terus berupaya menampilkan berita-berita aktual untuk memenuhi kebutuhan informasi para pembacanya. Media Indonesia memiliki visi: menjadi surat kabar Independen yang Inovatif, Lugas, Terpercaya, dan paling berpengaruh. Visi ini akan dicapai dengan: 1). Independen, yaitu menjaga sikap non partisipan; di mana karyawan tidak menjadi pengurus partai politik; menolak segala bentuk pemberian yang dapat mempengaruhi objektivitas; dan mempunyai keberanian bersikap beda. 2).

Inovatif, yaitu terus menerus menyempurnakan dan mengembangkan kemampuan teknologi dan sumber daya serta secara terus meneru mengembangkan rubrik, halaman, dan penyempurnaan perwajahan. 3). Lugas, yaitu menggunakan bahasa yang terang dan langsung. 4). Terpercaya, yaitu selalu melakukan check dan recheck; meliputi berita dari dua pihak dan seimbang; serta selalu melakukan investigasi dan pendalaman. 5). Paling berpengaruh, yaitu dibaca oleh para pengambil keputusan; memiliki kualitas editorial yang dapat mempengaruhi pengambil keputusan; mampu membangun kemampuan antisipatif; mampu membangun network narasumber; dan memiliki pemasaran atau distribusi yang andal.

Serta memiliki visi: 1). Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional serta berpengaruh bagi pengambil keputusan. 2). Mempertajam isi yang relevan untuk pengembangan pasar. 3). Membangun sumber daya manusia dan manajemen yang profesional dan unggul.

47

Para pimpinan Media Indonesia saat ini adalah : Direktur Utama dijabat oleh Lestari Moerdjati, Direktur Pemberitaan dijabat oleh Usman Kansong dan di bidang usaha dipimpin oleh Alexander Stefanus selaku Direktur Pengembangan

Bisnis (Media Indonesia, 2017).

4.1.2. Gambaran Umum Surat Kabar Republika

Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia yang bergabung dengan Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI). Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.

Republika terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa dan pemilik saham terbesar adalah kelompok Mahaka Media.

PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi perusahaan induk, dan Republika berada di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi Bangsa. Kantor redaksi dan tata usaha Republika berada di

Jalan Warung Buncit Raya Nomor 37 Jakarta.

Visi Republika adalah Modern, Moderat, Muslim, Kebangsaan, dan

Kerakyatan. Sedangkan Misi Republika adalah sebagai koran masyarakat baru yang maju, cerdas, dan beradab. Harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.

Republika mengangkat tigline “Inspirasi Untuk Perubahan”

48

Pada 1995, Republika membuka situs di internet. Tahun 1997, Republika pertama kali mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ). Para pimpinan

Republika saat ini adalah : Komisaris Utama oleh Erick Thohir, Wakil Komisaris

Utama Muhamad Lutfi, Direktur Utama dijabat oleh Agoosh Yosran, Direktur

Operasional dijabat oleh Arys Hilman Nugraha dan Pemimpin Redaksi Irfan

Junaidi (Republika, 2017).

4.2. Analisis Data

4.2.1. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat keandalan data dari setiap instrument penelitian, sehingga dalam menentukan ada atau tidak nya suatu instrument penelitian maka dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha.

Dalam formula Holsti (Eriyanto, 2011: 290), angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,70 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukan angka reliabilitas di atas 0,70 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel. Tetapi, jika di bawah angka 0,70 berarti alat ukur (coding sheet) bukan alat yang reliabel. Oleh karena itu lah akan disajikan hasil uji reliabilitas dari setiap instrument penelitian yang dapat dilihat melalui table berikut ini:

Table 4.1

Rangkuman Uji Reliabilitas

Nilai No Variabel Nilai Alpha Status Batas Tema Berita Media 1 2(67)/70+70 = 0.95 0.7 Realiabel Indonesia

49

Sumber Berita 2 2(62)/70+70 = 0.88 0.7 Realiabel Media Indonesia Nada Berita Media 3 2(64)/70+70 =0.91 0.7 Realiabel Indonesia Tema Berita 4 2(49)/53+53 = 0.90 0.7 Realiabel Republika Sumber Berita 5 2(47)/53+53 = 0.88 0.7 Realiabel Republika Nada Berita 6 2(51)/53+53 = 0.96 0.7 Realiabel Republika

Berdasarkan table 4.1 hasil uji reliabilitas dengan jumlah 2 coder, maka dapat disimpulkan bahwa semua item dalam penelitian ini dapat dikatakan andal

(reliabel) sebab memiliki nilai cronbach’s alpha yang di atas dari 0,70. Maka bila melihat uji reliabilitas tersebut, secara keseluruhan butir-butir pernyataan dari tiap-tiap variable dapat digunakan.

4.2.2. Hasil Data Tema Berita

Hasil analisis data penilaian tema berita terhadap masing masing pemberitaan tentang Ahok dikaitkan dengan pilkada. Evaluasi atau penilaian haruslah fokus pada enam indikator tema sebagai berikut: (1) mengaih janji kampanye Anies-Sandi, (2) kasus yang melibatkan Sandiaga, (3) pidato pertama

Anies Baswedan, (4) kinerja Anies-Sandi, (5) harapan kepada Anies-Sandi, dan

(6) kinerja gubernur terdahulunya (Jokowi-Ahok-Djarot). Dari keenam fokus tema tersebut penulis menggunakan perhitungan manual, dapat dilihat dari tabel berikut:

50

Tabel 4.2

Frekuensi Tema Berita Sebelum Pelantikan

Media Republika Tema Berita Sebelum Indonesia No P(%) P(%) Pelantikan Frekuensi Frekuensi

Janji Kampanye 1 5 23,8 Anies-Sandi 2 9,5

2 Kasus Sandiaga 2 9,5 0 0

3 Pidato Anies 0 0 0 0

4 Kinerja Anies-Sandi 2 9,5 6 28,6

Harapan Kepada 5 2 9,5 Anies-Sandi 12 57,1

Kinerja Gubernur 6 10 47,6 Terdahulunya 1 4,8

Total 21 100 21 100

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa harian Media Indonesia ketika dianalisis dengan tema berita tidak terlihat begitu berbeda dengan Surat Kabar

Republika dalam memilih tema. Dimana pada surat kabar Media Indonesia tema berita dua minggu sebelum pelantikan gubernur terpilih yakni mengenai kinerja

Gubernur DKI terdahulu (Jokowi-Ahok-Djarot) sebesar 47,6% sebanyak 10 berita, menagih janji Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat kampanye sebesar

23,8% sebanyak 5 berita, kinerja Anies-Sandi, harapan kepada gubernur terpilih,

51

dan kasus Sandi masing-masing sebesar 9,5% dengan 2 berita. Sedangkan di Surat

Kabar Republika terkait tema berita dua minggu sebelum pelantikan Gubernur

DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno tema mengenai harapan kepada Anies-Sandi sebanyak 57,1% terdiri dari 12 berita, kinerja Anies-Sandi

28,6% sebanyak 6 berita, janji kampanye Anies-Sandi 9,5% dan kinerja gubernur terdahulu hanya 4,8% dengan 1 berita.

Dari penjelasan kecenderungan tema berita dua minggu sebelum pelantikan

Gubernur DKI Jakarta terpilih, dapat dikatakan bahwa Surat Kabar Media

Indonesia mengangkat tema yang hanya lebih menonjolkan seputar pada pemberitaan kinerja gubernur terdahulunya (Jokowi, Ahok, dan Djarot) dan menagih janji kampanye Anies-Sandi

Sedangkan pada Surat Kabar Republika terlihat lebih mengangkat tema harapan terhadap Gubernur DKI Jakarta terpilih. Namun tidak mengesampingkan pemberitaan mengenai menagih janji kampanye Anies-Sandi. Kinerja gubernur terpilih juga disorot dalam tema di Republika, tanpa mengesampingkan kinerja gubernur terdahulunya.

Tabel 4.3

Frekuensi Tema Berita Sesudah Pelantikan

Media Tema Berita Sebelum Republika No Indonesia P(%) P(%) Pelantikan Frekuensi Frekuensi

52

Janji Kampanye 1 1 Anies-Sandi 3 6,5 3,6

2 Kasus Sandiaga 3 6,5 0 0

3 Pidato Anies 3 6,5 0 0

4 Kinerja Anies-Sandi 29 63,1 20 71,4

Harapan Kepada 5 Anies-Sandi 7 15,2 7 25,0

Kinerja Gubernur 6 0 Terdahulunya 1 2,2 0

Total 46 100 28 100

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa Surat Kabar Media Indonesia ketika dianalisis dengan tema berita terlihat sedikit berbeda dengan Surat Kabar

Republika. Dimana pada Surat Kabar Media Indonesia tema berita dua minggu setelah pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, tema berita menagih janji Anies-Sandi saat kampanye, kasus Sandiaga dan pidato pertama Anies masing-masing memiliki frekuensi berita sebanyak 6,5% dengan jumlah 3 berita. Justru pemberitaan dengan tema kinerja Anies-Sandi dan harapan kepada Anies-Sandi memiliki frekuensi yang paling besar yakni 63,1% dan

15,2%. Hal ini berbanding terbalik dengan pemberitaan sebelum pelantikan.

Pemberitaan dengan tema kinerja Gubernur terdahulunya yang sebelum

53

pelantikan mendapatkan porsi pemberitaan terbesar di Media Indonesia malah setelah pelantikan hanya memperoleh 1 berita saja.

Sedangkan di Surat Kabar Republika frekuensi tema pemberitaan masih sama seperti sebelum pelatikan, pada dua minggu setalah pelantikan frekuensi pemberitaan Republika harapan kepada Anies-Sandi dan Kinerja Anies-Sandi masih yang paling dominan.

4.2.3. Hasil Data Sumber Berita

Analisis data dengan instrument sumber berita menggunakan perhitungan manual dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.4

Frekuensi Sumber Berita Sebelum Pelantikan

Media Sumber Berita Republika No Indonesia P(%) P(%) Sebelum Pelantikan Frekuensi Frekuensi 1 Anies-Sandi 7 15,2 7 17,1 2 Pemerintah 11 23,9 10 24,4 3 Lembaga/Organisasi 1 2,2 3 7,3 4 Masyarakat 3 6,5 2 4,9 5 Politisi 6 13,0 4 9,7 6 Penegak Hukum 1 2,2 0 0 7 Intelektual/Ahli 4 8,7 3 7,3 Tim Sukses/Tim 8 Singkronisasi 4 8,7 7 17,1 9 Djarot Saeful Hidayat 9 19,6 4 9,7 10 Dan Lain-Lain 0 0 1 2,4 Total 46 100 41 100

54

Dari data tersebut bisa dilihat bahwa Media Indonesia dan Republika memiliki presentase yang berbeda terkait sumber berita pemberitaan Gubernur

DKI Jakarta terpilih dua minggu sebelum pelantikan. Media Indonesia lebih banyak memperoleh sumber berita dari pemerintah, mantan Gubernur Djarot

Saeful Hidayat, dan gubernur terpilih. Berita dengan sumber pemberitaan

Gubernur terpilih, Anies-Sandi 15,2%, pemerintah 23,9%, lembaga/organisasi

2,2%, masyarakat 6,5%, politisi 13,0%, penegak hukum 2,2%, intelektual/ahli

8,7%, tim sukses/tim sinkronisasi 8,7,8% dan gubernur sebelumnya, Djarot Saeful

Hidayat 19,6%.

Sedangkan Republika lebih banyak memperoleh sumber pemberitaan dari

Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies-Sandi, pemerintahan dan Tim Sinkronisasi.

Terlihat berita yang bersumber dari Anies-Sandi 17,1%, pemerintah 24,4%, lembaga/organisasi 7,3%, masyarakat 4,9%, politisi 9,7%, intelektual/ahli 7,3%, tim sukses/tim sinkronisasi 17,1%, dan Dajarot Saeful Hidayat 9,7% dan lain-lain

2,4%.

Tabel 4.5

Frekuensi Sumber Berita Sesudah Pelantikan

Media Sumber Berita Republika No Indonesia P(%) P(%) Sebelum Pelantikan Frekuensi Frekuensi 1 Anies-Sandi 23 31,5 23 45,1 2 Pemerintah 19 26,0 13 25,5 3 Lembaga/Organisasi 2 2,8 3 5,9 4 Masyarakat 9 12,5 4 7,9

55

5 Politisi 11 15,5 4 7,9 6 Penegak Hukum 3 4,2 1 2,0 7 Intelektual/Ahli 5 6,9 2 3,9 Tim Sukses/Tim 8 Singkronisasi 0 0 0 0 9 Djarot Saeful Hidayat 1 1,4 0 0 10 Dan Lain-Lain 0 0 1 2 Total 73 100 51 100

Dari data tersebut bisa dilihat bahwa Media Indonesia dan Republika memiliki presentase yang hampir sama dalam pengambilan sumber pemberitaan

Gubernur dua minggu setelah pelantikan DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga

Uno. Media Indonesia lebih banyak memperoleh sumber berita dari Gubernur

DKI Jakarta yang baru dan pemerintah. Berita dengan sumber pemberitaan

Gubernur terpilih, Anies-Sandi 31,5%, pemerintah 26,0%, lembaga/organisasi

2,8%, masyarakat 12,5%, politisi 15,5%, penegak hukum 4,2%, intelektual/ahli

6,9%, tim sukses/tim sinkronisasi 0% dan gubernur sebelumnya, Djarot Saeful

Hidayat 1,4%.

Republika dominan memperoleh sumber pemberitaan dari Gubernur DKI

Jakarta terpilih Anies-Sandi dan Pemerintahan. Terlihat berita yang bersumber dari Anies-Sandi 45,1%, pemerintah 25,5%, lembaga/organisasi 5,9%, masyarakat

7,9%, politisi 7,9%, penegak hukum 2%, intelektual/ahli 3,9%, tim dan Dajarot

Saeful Hidayat 2%.

56

4.2.5 Hasil Data Nada Berita

Hasil analisis data penilaian bersifat positif atau negatif terhadap masing masing pemberitaan tentang pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih. Evaluasi atau penilaian haruslah fokus pada satu atau beberapa hal berikut : (1) Positif, (2)

Netral (3) Negatif. Analisis data dengan instrument nada berita menggunakan perhitungan manual dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.6

Frekuensi Nada Berita Sebelum Pelantikan

Media Nada Berita Sebelum Republika No Indonesia P(%) P(%) Pelantikan Frekuensi Frekuensi 1 Positif 18 90,0 22 100 2 Netral 2 10,0 0 0 3 Negatif 0 0 0 0 Total 20 100 22 100

Dari penjelasan tabel diatas bisa dilihat bahwa Surat Kabar Media

Indonesia manyajikan nada pelantikan Gubernur DKI Jakarta dua minggu pelantikan, nada berita positif sebesar 90% dengan jumlah berita sebanyak 18 berita, berita netral 10% dengan 3 berita, dan tidak ada berita negatif. Sedangkan

Republika manyajikan berita dengan nada berita positifhanya sebesar 100% dengan jumlah berita sebanyak 22 berita. Dari data tersebut dapat dilihat kedua media memberitakan sama-sama dengan nada positif.

57

Tabel 4.7

Frekuensi Nada Berita Setelah Pelantikan

Media Nada Berita Republika No Sebelum Indonesia P(%) P(%) Pelantikan Frekuensi Frekuensi 1 Positif 37 84,0 28 96,5 2 Netral 7 16,0 1 3,5 3 Negatif 0 0 0 0 Total 44 100 29 100

Dari penjelasan tabel diatas dapat dilihat bahwa Surat Kabar Media

Indonesia manyajikan nada berita Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta dua minggu setelah pelantikan tidak berbeda jauh dengan frekuensi nada berit sebelum pelantikan.Sesudah pelantikan, nada berita positif sebesar 84% dengan jumlah berita sebanyak 37 berita, berita netral 16% dengan 7 berita, dan nada berita negatif tidak ada. Sedangkan Republika manyajikan berita dengan nada berita positif sebesar 96,5% dengan 28 berita, netral 3,5% dengan 1 berita dan tidak ada berita yang bernada negatif. Dari data tersebut dapat dilihat kedua media memberitakan sama-sama dengan nada positif.

4.3. Interprestasi Data

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana tema berita, sumber berita dan nada berita serta representasi agenda media pada Surat Kabar

Harian Media Indonesia dan Republika khususnya dalam pemberitaan mengenai

Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih sesudah dan sebelum dilantik. Isu-

58

isu yang dapat menjadi agenda media merupakan bukti bahwa isu tersebut dianggap penting oleh media. Selain itu peneliti juga ingin melihat orientasi dari representasi di dalam berita-berita di media cetak dan caranya dalam menyampaikan isu yang ada. Untuk dapat melihat hal tersebut, peneliti menginterpretasikan sejumlah hasil analisis isi yang terkait dengan konsep dan aspek lingkungan sebagai berikut.

Salah satu alat ukur dalam mengidentifikasi agenda media adalah dengan melihat tema yang ditonjolkan oleh media. Dari kategori tema-tema yang ada,

Media Indonesia pada pemberitaan tiga hari sebelum pelantikan berorientasi pada tema menagih janji Anies-Sandi dan kinerja gubernur terdahulunya. Sedangkan

Republika berorientasi pada tema harapan kepada Anies-Sandi dan menagih janji

Anies-Sandi. Sedangkan tiga hari sesudah pelantikan, Republika mengangkat isu mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan kepada Anies-Sandi. Sedangkan

Media Indonesia mengangkat isu mengenai masih seputar menagih janji kampanye Anies-Sandi, namun tidak lagi fokus membahas mengenai kinerja gubernur terdahulunya, malah terbalik 180 derajat dari sebelum pelantikan, yakni mengangkat isu kinerja Anies-Sandi dan harapan kepada Gubernur baru DKI

Jakarta tersebut. Dengan lebih mengangkat satu isu dan tidak mengangkat isu-isu yang lainnya, berarti surat kabar dalam hal ini menganggap bahwa isu tersebutlah yang paling penting untuk diberitakan dibandingkan dengan isu-isu lainnya. Dan pada Surat Kabar Media Indonesia terdapat perubahan agenda, mungkin pada saat setelah pelantikan dianggap penting untuk mengangat berita mengenai kinerja

Anies-Sandi dan harapan masyarakat kepada gubernur baru DKI Jakarta.

59

Dari sumber yang ditampilkan dalam berita-berita tersebut, Gubernur-

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih dan pemerintah merupakan pihak yang paling banyak dikutip baik dalam Media Indonesia maupun Republika. Anies-

Sandi dan pemerintah selalu mendapat tempat dalam setiap pemberitaan. Dalam berita-berita tersebut Anies-Sandi selalu ditampilkan pendapatnya mengenai janji- janji saat kampanye, dan kinerja Anies-Sandi. Dan pemeritah selalu ditampilkan mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap gubernur baru. Sesuai dengan fungsinya, surat kabar sudah mestinya bisa menjadi pengawas kerja pemimpin daerah dan pemerintah.

Berita mengenai Gubernur DKI Jakarta Terpilih di Media Indonesia dan

Republika tidak diperlakukan dengan sama, hal ini tentu akan berpengaruh pada representasi agenda media itu sendiri. Di Republika berita mengenai Anies-Sandi sering sekali menjadi berita utama, bahkan headline halaman depan, dan dengan porsi berita yang cukup panjang. Sedangkan di Media Indonesia, berita mengenai

Anies-Sandi tidak begitu panjang layaknya di Republika, berita straight news menjadi berita yang banyak ditemui. Besarnya porsi pemberitaan di Republika menjadi bukti bahwa pihak redaksi memang mengagendakan isu tersebut.

Dari hasil analisis ketiga kategori tersebut, baik tema berita, nada berita, dan sumber berita, Media Indonesia dan Republika sama-sama memiliki kecenderungan pemberitaan positif terhadap pemberitaan mengenai Gubernur

DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno baik sebelum maupun sesudah pelantikan. Republika frekuensi nada berita positif sebelum pelantikan sebesar

100% dan sesudah pelantikan 96,5%, memang dalam riset terdahulu yakni riset

60

Chevy Damara yang berjudul Teknik Analisis Isi Berita Basuki Tjahaja Purnama

Sebelum dan Sesudah Pilkada DKI Jakarta Putaran II pemberitaan pada Surat

Kabar Republika memiliki kecenderung kepada pasangan Anies–Sandi. Republika masih tetap mempertahankan kecenderungan tersebut. Selaras dengan visi-misi

Republika yang merupakan media pro terhadap muslim.

Sedangkan Media Indonesia, dalam riset terdahulu tersebut, lebih cenderung kepada Basuki Tjahaja Purnama. Hal tersebut jelas dilatar belakangi dengan silsilah kepemilikan Media Indonesia itu sendiri, karena media tidak dapat dipisahkan oleh pemiliknya, begitu juga dengan Media Indonesia yang merupakan media dengan pemilik Surya Paloh yang juga Pimpinan Umum Partai Nasdem, dimana pada saat perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017 Partai Nasdem merupakan salah satu pendukung petahana, yakni Ahok. Pada penelitian Chevy Damara, pemberitaan Media Indonesia cenderung menyuguhkan pemberitaan posistif tentang Ahok dengan frekuensi 72,7%. Namun hal tersebut tidak terjadi dalam riset ini. Pemberitaaan pelantikan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies

Baswedan-Sandiaga Uno baik sebelum dan sesudah pelantikan Media Indonesia memberitakan dengan nada pemberitaan positif. Hal ini selaras dengan teory agenda setting dimana media dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak. Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.

Walaupun terdapat rambu-rambu kode etik jurnalistik sebagai pedoman wartawan untuk menyiarkan berita berdasarkan fakta secara seimbang,

61

sesungguhnya tidak ada versi yang benar-benar objektif. Kecenderungan yang terjadi pada Media Indonesia dan media Republika mengartikan bahwa kedua media tersebut tidak menghiraukan atau tidak menjalankan Surat Keputusan (SK)

Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik sebagai pengganti Kode Etik Wartawan Indonesia. Wartawan Indonesia diwajibkan menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik. Dimana pada pasal 1, berbunyi

Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikat buruk. Dalam artian, independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.

Dan dalam pasal 3, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Pers nasional memang tidak akan bisa lepas dari afiliasi politik, bisnis, maupun golongan. Keterpaksaan itu memang merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Namun demikian untuk masyarakat sosial sudah tiba saatnya pers mampu berperan objektif. Keberpihakan pers bukan kepada siapa tetapi kepada kebenaran dan keadilan (Suroso, 2001: 171). Pers tidak lagi mengabdi kepada rakyat dan bangsa berdasarkan Pancasila independen, dan objektif. Tigline

Republika, “Inspirasi Untuk Perubahan” dan Media Indonesia “Jujur Bersuara” hanya dicatat dalam surat kabar dan menjadi slogan semata, tidak dipraktekkan dalam pemberitaannya. Media massa bukan sesuatu yang bebas, independen,

62

tetapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. Jelasnya, ada berbagai kepentingan yang bermain dalam media massa.

Pada dasarnya kecenderungan pemberitaan terjadi karena media massa tidak berada di ruang vakum. Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan konflik dan fakta yang kompleks dan beragam. Media dalam hubungannya dengan kekuasaan menempati posisi strategis, terutama karena beranggapan akan kemampuannya sebagai sarana legitimasi. Bahkan media merupakan arena pergulatan antara ideologi yang saling berkompetisi. Media sebagai ruang di mana berbagai ideologi direpresentasikan.

Ini berarti di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi dan kontrol atas wacana publik. Di media massa juga berselubung kepentingan kapitalisme pemilik modal. Dalam kondisi dan posisi seperti ini media massa tidak mungkin berdiri di tengah-tengah, dia akan bergerak dinamis diantara besaran-besaran kepentingan yang sedang bermain. Kenyataan inilah yang menyebabkan kecenderungan di media massa adalah sesuatu yang sulit dihindari.

Oleh sementara orang, media acap disebut The Four Estate atau kekuatan ke-4 dalam kehidupan sosial ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, yang mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena

63

media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atau suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris. Sehubungan dengan hal tersebut, sebenarnya media berada pada posisi yang mendua, dalam pengertian bahwa ia dapat memberikan pengaruh pengaruh ‘positif’ maupun ‘negatif’ tentu saja, atribut-atribut normatif bersifat sangat relatif, tergantung pada dimensi kepentingan yang diwakilinya. Di dalam masyarakat modern manapun media memainkan peran penting untuk perkembangan politik masyarakatnya. Pers kerap disebut sebut sebagai salah satu pilar demokrasi kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi merupakan dasar penting untuk sistem demokratis.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecenderungan pemberitaan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih di

Media Indonesia dan Republika baik sesudah maupun sebelum dilantik dengan demikian maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak.

64

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis tema berita, dapat diketahui Surat Kabar

Media Indonesia dilihat dari tema pemberitaan dua minggu sebelum

pelantikan tema yang paling dominan yakni kinerja gubernur sebelumnya

(Jokowi, Ahok, Djarot) dengan 47,6% dan menagih janji Anies-Sandi

23,8%. Pada dua minggu setelah pelantikan Gubernur DKI Jakarta, tema

pemberitaan Media Indonesia ada yang berubah. Media Indonesia tak

lagi fokus pada pemberitaan sebelum pelantikan, namun malah

memberitakan kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap Anies-Sandi

memiliki porsi yang cukup besar yakni,16,1% dan 15,2%.

2. Berdasarkan hasil analisis sumber berita, Media Indonesia lebih banyak

memperoleh sumber berita dari pemerintah, mantan Gubernur Djarot

Saeful Hidayat, dan gubernur terpilih. Berita dengan sumber pemberitaan

Gubernur terpilih, Anies-Sandi 15,2%, pemerintah 23,9%. Dan

Republika lebih banyak memperoleh sumber pemberitaan dari Gubernur

DKI Jakarta terpilih Anies-Sandi, pemerintahan dan Tim Sinkronisasi

masing-msing 17,1%. Sedangkan dua minggu sesudah pelantikan baik

Media Indonesia atau pun Republika sama-sama mengambil Anies-Sandi

dan Pemerintah menjadi sumber dominan. Dalam berita-berita tersebut

Anies-Sandi selalu ditampilkan pendapatnya mengenai janji-janji saat

65

kampanye, dan kinerja Anies-Sandi. Dan pemeritah selalu ditampilkan

mengenai kinerja Anies-Sandi dan harapan terhadap gubernur baru.

Sesuai dengan fungsinya, surat kabar sudah mestinya bisa menjadi

pengawas kerja pemimpin daerah dan pemerintah.

3. Hasil analisis terkait nada berita di Surat Kabar Media Indonesia dua

minggu sebelum pelantikan nada berita positif 90%, dan berita netral

10%. Dengan mengangkat sumber berita pemerintah dan Djarot yang

paling dominan sebanyak 23,9% dan 19,6%. Begitu pula terlihat dalam

Republika, dua minggu sebelum pelantikan pilkada DKI Jakarta nada

berita mengenai Gubernur DKI Jakarta 100% positif. Dan dua minggu

setelah pelantikan frekuensi nada pemberitaan positif menjadi 96,5% dan

netral 3,5%. Dimana Republika mengangkat sumber berita yaitu Anies-

Sandi sendiri dan Pemerintahan.

4. Agenda media yakni media dapat mengatur sendiri agendanya. Dimana

isu yang dianggap media penting maka penting juga untuk khalayak.

Redaksi media sebagai gatekeeper bebas memilih mana saja berita yang

akan naik cetak, dengan pertimbangan kepentingan media itu sendiri.dan

dalam penelitian ini Media Indonesia merubah agendanya. Dari yang

sebelumnya kontra terhadap Anies-Sandi, kini pemberitaannya cendrung

kepada Anies-Sandi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

66

5.2.1. Saran Teoritis

Penulis sadar penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Penelitian

ini menggunakan teknik analisis isi kuantitatif yang bersifat objektif, untuk

mengembangkan penelitian ini, bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian serupa dengan objek dan subjek seperti penelitian

ini, maka hendaknya meneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Agar

memperoleh hasil dari segi subjektif.

5.2.2. Saran Praktisi

Surat kabar Media Indonesia dan Republika sebagai surat kabar harian

nasional yang cukup besar dan memiliki pembaca yang beragam harusnya

dapat menjadi media massa yang netral dalam pemberitaan. Tidak

memiliki kecenderungan pemberitaan, profesionalisme, dan Objektif.

67

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media

Assegaf, 2005.Teori Media Massa dalam Pemberitaan Surat Kabar. Bandung:

Granit

Biagi, Shirly. 2010. Media/Impact: Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba

Humanika

Djuroto, totok. 2004. Manajemen penerbitan pers. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori Teknik, Penelitian, Kebudayaan.

Yogyakarta: Pustaka Wisyatama

Eriyanto. 2005. Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media.

Yogyakarta: LKiS

______. 2013. Analisis Isi.Jakarta : Kencana

Hamad, Ibnu. 2004. Realita Politik dalam Media Massa(Sebuah studi Critical

Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik).Jakarta ; Granit

Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi : Manipulasi Media, Kekerasan, dan

Pornografi.Yogyakarta : Kansius

Haryanto. 2003. Metode Penelitian Komunikasi: Agenda Setting. Surakarta:

FISIP Program Studi Komunikasi Massa UNS

68

Hidayat, 2007.Peran dan Fungsi Media Massa.Yogyakarta : Granit

Krippendrous, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodelogi. Jakarta

: Rajawali Pers

Kriyantono, Rahmat. 2007. Teknik Praktek Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

______. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Granit

Leksono, Ninok. 2015. Standar Kompetensi Wartawan. Jakarta: Dewan Pers

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication. 2011. Jakarta:

Salemba Humanika

Magoon, Kekla. 2010. Media Censorship. Menneapolis: Abdo Publishing

Manan, Bagir. 2012. Politik Publik Pers. Jakarta : Dewan Pers

.2014. Mengungkap Independensi Media. Jakarta: Dewan Pers

.2014. Meliput Pemilu 2014 Pelibatan Publik dan Indepedensi

Redaksi. Jakarta : Dewan Pers

Nugroho, Bekti. 2011. Profesionalisme, Sejarah, dan Masa Depan Pers. Jakarta :

Dewan Pers

Nurudin. 2013. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Grafindo Persada

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudibyo. 2010. Media Massa, Pers dan Jurnalistik . Jakarta: Grafindo

69

Sumandiria, AS Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan

Featur.Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Sumadiria. 2005. Penilaian Unit Analisis Berita.Jakarta : Grafindo

Stanley J, Baran & Dennis K. Davis. 2000. Mass Communication Theory:

Foundation, Ferment, and Feature . USA : Wadsworth

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media : Cerdas Bermedia Khalayak Media

Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Thompson, John B. 1995. The Media and Modernity A Social Theory of the

Media. California : Stanford University Press

Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa. 2008. Jakarta: Prenada Media Group

Wiryawan, 2007.Unsur-Unsur Berita Dalam Surat Kabar.Jakarta : Erlangga

70

Skripsi dan Jurnal

Damara,Chevy. 2017. Teknik Analisis Isi Berita Basuki Tjahaja Purnama

Sebelum dan Sesudah Pilkada Putaran Ke-II. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Univeristas Sultan Ageng Tirtayasa

Pembayun, Jaduk Gilang. 2015. Konglemerasi Media dan Dampaknya Pada

Pilpres 2014. Jurnal Interaksi Vol. 4 No. 2, Juli 2015. Megister Ilmu

Komunikasi Universitas Diponegoro

Sagita, Darwis. 2016. Prosding Seminar Nasional Komunikasi Publik dan

Dinamika Masyarakat Nasional. Lampung : Magister Ilmu Komunnikasi

Universitas Lampung

Wihono, Hari dkk. 2017. Berita Tentang Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu

Komunikasi Vol. 15, Nomor 1, Januari-April 2017. Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

71

Sumber dari Internet

Haryadi, Malvyandie. Pilkada Serentak 2017: Digelar di 101 Daerah, Diikuti 310

Paslon dan Habiskan Dana APBD Rp 5,8 T. Diperoleh tanggal 15

Januari 2018, dari

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/14/pilkada-serentak-2017-

digelar-di-101-daerah-diikuti-310-paslon-dan-habiskan-dana-apbd-rp-58-

t

Komisi Pemilihan Umum. Hasil Hitungan TPS (Form 1) Provinsi Dki Jakarta.

Diperoleh tanggal 15 Januari 2018, dari

https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta

Komisi Pemilihan Umum. Hasil Hitungan TPS (Form 1) Provinsi Dki Jakarta.

Diperoleh tanggal 15 Januari 2018, dari

https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/2/t1/dki_jakarta

Kementerian Dalam Negeri. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2007. Diperoleh

tanggal 15 Januari 2018, dari

http://otda.kemendagri.go.id/CMS/Images/DaftarSPM/UU%20Nomor%2

029%20Tahun%202007.pdf

72

LAMPIRAN

73

Coding Sheet Penelitian Analisis Isi Berita Pelantikan Gubernur DKI Jakarta Sebelum dan Sesudah Dilantik

I. Peneliti Nama : Eka Elviani Srilestari Konsentrasi : Jurnalistik Jurusan : Ilmu Komunikasi Universitas : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

II. Petunjuk Penelitian 1. Coding sheet ini berfungsi sebagai alat pengumpul data sekaligus untuk laporan penelitian 2. Coding sheet ini berisi pertanyaan yang berhubungan dengan kategorisasi berita 3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (V) pada kolom jawaban yang disediakan 4. Mohon anda mengisi dengan jawaban yang benar-benar sesuai dengan pemahaman Anda sendiri. 5. Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih

III. Variabel Penelitian A. Variabel Tema Berita Variabel tema berita yakni pembahasan yang diambil oleh surat kabar dalam menentukan pembahasan yang akan dijadikan sebuah pemberitaan dalam sebuah surat kabar dalam hal ini diklasifikasikan menjadi 6 kategori; 1. Menagih janji kampanye Anies-Sandi, yakni tema berita yang membahas mengenai menagih janji kampanye Anies-Sandi. 2. Kasus yang melibatkan Sandiaga, yakni berita yang membahas mengenai kasus hukum yang melibatkan Sandiaga Uno.

74

3. Pidato Pertama Anies Baswedan, yaitu berita yang membahas mengenai pidato pertama Anies Baswedan 4. Kinerja Anies-Sandi, Berita yang membahas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur DKI terpilih. 5. Harapan terhadap Anies-Sandi, berita yang membahas harapan kepada Anies-Sandi. 6. Kinerja gubernur terdahulunya, yaitu berita yang mengangkat tema mengenai kinerja Gubernur DKI terdahulu, seperti Joko Widodo, Basuki Cahaya Purnama, dan Djarot Saeful Hidayat.

B. Variabel Sumber Berita Narasumber adalah orang, kelompok atau organisasi yang diwawancarai oleh wartawan dan dimasukkan dalam berita (ditulis secara jelas dalam berita). Jika ada orang atau kelompok yang diwawancarai, tetapi tidak disebut nama secara jelas dalam berita (misalnya dengan menyebut sumber anonim, seperti “menurut sebuah sumber,” menurut sumber yang layak dipercaya”) tulislah kode dengan angka pada tabel yang telah disediakan. 1. Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno 2. Pemerintah 3. Lembaga/organisasi 4. Masyarakat 5. Politisi 6. Penegak hukum 7. Mahasiswa/Intelektual 8. Tim Sukses/ Tim Sinkronisasi 9. Djarot Saepul Hidayat

75

C. Variabel Nada Berita

Identifikasilah dalam berita, apakah ada ahli atau lembaga yang dikutip dalam berita. Jika ada, apakah komentar, evaluasi dan penilaian bersifat positif atau negatif terhadap masing-masing pemberitaan tentang Anies- Sandi sebelum dan sesudah pelantikan Gubernur DKI Jakarta. 1. Positif. Komentar dari ahli dalam berita cenderung positif terhadap kandidat. Orientasi berita yang positif dapat dilihat dari adanya pujian, dukungan, penyampaian hal-hal yang positif mengenai berita Anies- Sandi. 2. Negatif. Komentar dari ahli dalam berita cenderung negatif terhadap kandidat. Orientasi berita yang negatif dapat dilihat dari adanya kritik, celaan, penyampaian hal-hal yang negatif mengenai kandidat (Kurang kompeten, kepribadian buruk, kelemahan) dalam berita. 3. Netral. Komentar dari ahli dalam berita adalah positif tetapi ada juga yang negatif terhadap kandidat.

76

Identitas Coder I Nama : Alfiyanita Nur Islami Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 26 Februari 1997 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Komplek Taman Walet, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang Pekerjaan : − Mahasiswi semester 8 Konsentrasi Jurnalistik, Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa − Reporter okezone.com

Identitas Coder II Nama : Rizal Fauzi Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 23 Februari 1983 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Komplek Citra Gading, Cipocok Jaya, Kota Serang Pekerjaan : − Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya − Pemimpin Redaksi Koran Rumpun

77

Coding Sheet Coder I

A. Media Indonesia

1. Tema Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6

1 V Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan 2 V DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan Korupsi 3 Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD V

4 Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan Point V Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V 6 V Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur Baru 7 V Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik 8 V Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 9 Penunukan Indra Dipertanyakan V 10 V Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 11 V Paak Djarot, Aku Padamu… 12 V Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat 13 Anies-Sandi Harus Tegas V 14 V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 15 V Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru 16 Buktikan Janji V 17 V Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru DKI

78

18 Warga Menanti Mimpi Digenapi V 19 Serapan APBD Jadi Prioritas V 20 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 21 V Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak Berlubang 22 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

2. Tema Berita Sesudah Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 1 Jakarta Butuh Pemimpin Tegas V 2 V Tiba Di Balaikota Disambut dan Ditagih 3 V Djarot Piknik, Anies Sertijab dengan Saefullah 4 Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan Buat V Operasional 5 Bersama Kota Mitra Membangun Jakarta V

6 V PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum Sehat 7 Pidato Anies Kontra Produktif V 8 Jangan Menebar Isu Dikotomi V 9 Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan Sandiaga V Mandek 10 V Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan Kaji Ulang 11 V Tradisi Terima Keluhan Warga Dilanjutkan 12 Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip Baru Bisa V Dimulai 13 V Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan 14 V Reklamasi Harus Terbuka Dan Adil

79

15 Anies – Sandi Diminta Penuhi 23 Janji Untuk V Warga Jakarta 16 V Rapat Paripurna DPRD Ganjal Star Anies 17 Menanti Terobosan Anies Untuk Cegah Birokrat V Nakal 18 Segeralah Bekerja Pak Gubernur V 19 V Enam Proyek Infrakstruktur Terancam Molor Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka Penipuan 20 V

21 V Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak 22 V Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang Di Trotoar 23 V Perbanyak Ruang Interaksi Warga 24 Pembangunan Jangan Distop V 25 V Program Baru Belum Masuk KUA-PPAS Mendagri Perintahkan Anies Awali Komunkasi 26 V

27 V Puncak Macet Pemprov Minta Maaf 28 V Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan 29 V Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak Legislatif Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana 30 V

31 V Harapan Baru Dikampung Akuarium 32 V Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya 33 Dikaji Air Jakarta Swakelola V 34 V Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus Reklamasi 35 V Andreas Mangkir Sandiaga Belum Akan Dipanggil

80

Sandi Minta Survei KHL Sebelum Tetapkan Upah 36 V

37 V Warga Bukit Duri Dapat Ganti Rugi 38 V Kembali Menjabat, Hashim Bawa Pesan Prabowo 39 Pedangan Kembali ke Trotoar V 40 Anies – Sandi dan Ketua Dewan Sudah Duduk Satu V Meja 41 Ganti Rugi di Bukit Duri Belum Pasti V

42 V Jangan Sekedar Maenkan Kebijakan Populer 43 V Sisa Dua Bulan Serapan APBD DKI Baru 51% 44 Usul Susulan Revolusi Putih Harus Dikaji Teliti V

45 V Bagaikan Ulos Tenun Kebangsaan Anies Baswedan

46 Pulau Sudah Dibangun Mau Diapakan? V

47 V Wagub Minta Waktu Bersihkan PKL Tanah Abang 48 V Rumah Diatas Parit Sebabkan Banjir

3. Sumber Berita Sebelum Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Mobil Dinas DPRD Harus V Dikembalikan 2 DKI dan KPK Tekan MoU V V Pencegahan Korupsi Bola Raperda Reklamasi Kini 3 V Ada di DPRD Pemprov DKI Akan Tetap 4 Mempertahankan Point V V V Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda

81

5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V V V 6 Bahas Reklamasi, DPRD V V Tunggu Gubernur Baru 7 Sandiaga Mangkir Dari V Panggilan Penyidik 8 Mayoritas Fraksi Setuju V V Kontribusi 15% 9 Penunjukan Indra Dipertanyakan V V 10 Anies Sandi Fokus Tuntaskan V RAPBD 2018 11 Paak Djarot, Aku Padamu… V V 12 Pelantikan Mepet, APBD 2018 V V V V Bakal Telat 13 Anies-Sandi Harus Tegas V 14 Saatnya Mengawal Gubernur V V V Baru 15 Balai Kota Berbenah Sambut V V Pelayanan Baru 16 Buktikan Janji V V V V 17 Tongkat Estafet Untuk V Pemimpin Baru DKI Warga Menanti Mimpi Digenapi 18 V V V

19 Serapan APBD Jadi Prioritas V V V 20 Warga DKI Belum Terjamin V Sehat 21 Pertahankan Sistem Agar V V V V Anggaran Tidak Berlubang

22 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V V

4. Sumber Berita Setelah Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jakarta Butuh Pemimpin 1 V V Tegas 2 Tiba Di Balaikota Disambut V dan Ditagih

82

3 Djarot Piknik, Anies V V V Sertijab dengan Saefullah Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 4 M Perbulan Buat V Operasional Bersama Kota Mitra 5 V Membangun Jakarta

6 PR Buat Anies, Jakarta V Masih Belum Sehat Pidato Anies Kontra 7 V V V Produktif Jangan Menebar Isu 8 V V Dikotomi Kasus Tanah Yang Diduga 9 Libatkkan Sandiaga V V Mandek 10 Anies – Sandi Berkukuh V V Pusat Sarankan Kaji Ulang 11 Tradisi Terima Keluhan V V Warga Dilanjutkan Tunggu Pengubahan Rute 12 Ok – Trip Baru Bisa V Dimulai 13 Sudahi Polemik Pidato V V V Anies Baswedan 14 Reklamasi Harus Terbuka V V Dan Adil Anies – Sandi Diminta 15 Penuhi 23 Janji Untuk V V Warga Jakarta 16 Rapat Paripurna DPRD V V V Ganjal Star Anies Menanti Terobosan Anies 17 Untuk Cegah Birokrat V V Nakal Segeralah Bekerja Pak 18 V V Gubernur 19 Enam Proyek Infrakstruktur V V Terancam Molor Partner Bisnis Sandiaga 20 Jadi Tersangka Penipuan V

83

21 Sikapi Reklamasi Sandi V Mulai Melunak 22 Oleh-Oleh Run To Work V 100 Lubang Di Trotoar 23 Perbanyak Ruang Interaksi V V Warga Pembangunan Jangan 24 V Distop 25 Program Baru Belum V V Masuk KUA-PPAS Mendagri Perintahkan 26 Anies Awali Komunkasi V V

27 Puncak Macet Pemprov V V V Minta Maaf 28 Proyek MRT Di Haji Nawi V V Dilanjutkan 29 Anies Diminta Luwes V V V Sikapi Pihak Legislatif Ketua DPRD DKI Diminta 30 Bijaksana V

31 Harapan Baru Dikampung V Akuarium 32 Kelurahan Tertua Mana V V Puskesmasnya Dikaji Air Jakarta 33 V Swakelola 34 Jokowi – Anies Bahas 6 V Agenda Minus Reklamasi 35 Andreas Mangkir Sandiaga V Belum Akan Dipanggil Sandi Minta Survei KHL 36 Sebelum Tetapkan Upah V V

37 Warga Bukit Duri Dapat V V Ganti Rugi 38 Kembali Menjabat, Hashim V V Bawa Pesan Prabowo Pedangan Kembali ke 39 V V V Trotoar Anies – Sandi dan Ketua 40 Dewan Sudah Duduk Satu V Meja

84

Ganti Rugi di Bukit Duri 41 V Belum Pasti

42 Jangan Sekedar Maenkan V Kebijakan Populer 43 Sisa Dua Bulan Serapan V V APBD DKI Baru 51% Usul Susulan Revolusi 44 V V V V Putih Harus Dikaji Teliti Bagaikan Ulos Tenun 45 Kebangsaan Anies V Baswedan

Pulau Sudah Dibangun 46 V V Mau Diapakan? Wagub Minta Waktu 47 Bersihkan PKL Tanah V V Abang 48 Rumah Diatas Parit V V Sebabkan Banjir

5. Nada Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif

1 Mobil Dinas DPRD Harus V Dikembalikan 2 DKI dan KPK Tekan MoU V Pencegahan Korupsi Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di 3 V DPRD Pemprov DKI Akan Tetap 4 Mempertahankan Point Kewajiban V Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V 6 Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu V Gubernur Baru 7 Sandiaga Mangkir Dari Panggilan V Penyidik 8 Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi V 15%

85

9 Penunjukan Indra Dipertanyakan V 10 Anies Sandi Fokus Tuntaskan V RAPBD 2018 11 Paak Djarot, Aku Padamu… V 12 Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal V Telat 13 Anies-Sandi Harus Tegas V 14 V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 15 Balai Kota Berbenah Sambut V Pelayanan Baru 16 Buktikan Janji V 17 Tongkat Estafet Untuk Pemimpin V Baru DKI 18 Warga Menanti Mimpi Digenapi V 19 Serapan APBD Jadi Prioritas V 20 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 21 Pertahankan Sistem Agar Anggaran V Tidak Berlubang 22 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

6. Nada Berita Sesudah Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif

1 V Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan 2 V DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan Korupsi 3 Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD V

4 Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan V Point Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V 7 Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur V Baru

86

8 V Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik 9 V Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 10 Penunjukan Indra Dipertanyakan V 11 V Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 12 Paak Djarot, Aku Padamu… V

13 Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat V 14 Anies-Sandi Harus Tegas V 15 V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 16 V Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru 17 Buktikan Janji V 18 V Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru DKI 19 Warga Menanti Mimpi Digenapi V 20 Serapan APBD Jadi Prioritas V 21 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 22 Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak V Berlubang 23 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

B. Surat Kabar Republika 1. Tema Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 Penggratisan Ancol Diusulkan Bertahap 1 V

2 Menko Maritim Cabut Moratorium Reklamasi V

3 Anies Sandi Tetap Tolak Reklamasi V 4 Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil V 5 Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar V 6 Harapan Redup Dari Teluk Jakarta V 7 Reklamasi Bisa Jadi Preseden V

87

Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa Jadi Rusunami 8 V Belum Final 9 Anies Bergeming Soal Reklamasi V 10 Surat Luhut Tidak Relevan V 11 Kami Konsisten Tolak Reklamasi V 12 Anies-Sandi Disambut Tanjidor V 13 V Anies : Substansi Pemimpin Menepati Janji 14 V Tim Sinkronisasi Siapkan Ratusan Program Kerja 15 V Djarot : Masuk Gratis Ancol Untuk Pemegang KJP 16 V Anies-Sandi Harus Satukan Warga DKI 17 Saatnya Menunaikaan Janji V 18 Harapan Untuk Anies-Sandi V 19 Anies-Sandi Miliki Keterbatasan V 20 V Karangan Bunga Ahok-Djarot Disingkirkan 21 Saatnya Pemimpin Baru Bekerja V 22 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 23 Soal Reklamasi Pantai Utara Jakarta V

2. Tema Berita Sesudah Pelantikan

Topik Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 1 Jakarta Untuk Semua V 2 Pesta Rakyat Sambut V Pemimpin Baru Bekasi Berharap DKI 3 Tetap Berikan Dana V Hibah 4 Anies : Layani Yang V Paling Rendah 5 Luhut : Gubernur Ada V Batasnya, Presiden Juga Dahulukan Kepentingan 6 V Rakyat 7 Sandiaga Janjikan Segera V Bangun Stadion Bertaraf

88

Internasional

8 Kemiskinan Jadi Prioritas V 9 Sandiaga Akan Temui V Jokowi Bahas Reklamasi 10 Lulung Marah Kepada V Ketua DPRD DKI 11 Anies-Sandi Minta Kejati V Kawal Proyek Molor 12 Pemprov Waspada V Hadapi Bencana Warga Kampung 13 Akuarium Syukuran V Terpilihnya Anies Janji Stadion 14 Direalisasilkan Awal V 2018 15 Anies-Sandi Tinjau V Stasiun MRT Bermasalah 16 Anies Ingin KJP Masuk V APBD 2018 17 Sandiaga Bantah Lawan V Arus Menuju Puncak 18 Sidang Paripurna V Istimewa Digelar Hari Ini Dana Atlet Dan Pelatih 19 V Segera Cair Janji Anies Ditagih MUI 20 V Jakarta Mpok Silvy Jadi Ketua 21 Panitia Festival Budaya V Betawi PKL Lebih Senang 22 Berjualan Di Trotoar V Ini Rencana 100 Hari 23 V Pertama 24 JK: Tiru Istanbul Atasi V Banjir Di Jakarta Hasyim Mau Jadi 25 Pengurus Kebun Raya V Ragunan

89

Jokowi Minta Proyek 26 MRT Dan LRT Di V Pantau 27 Warga Apresiasi Anies V Pemprov DKI Bereskan 28 V Aset Bermasalah Menuju 100 Hari Anies 29 V Sandi Penataan PKL Akan 30 V Dikaji Ulang

3. Sumber Berita Sebelum Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penggratisan 1 Ancol Diusulkan V V V Bertahap Menko Maritim 2 Cabut Moratorium V Reklamasi Anies Sandi Tetap 3 Tolak Reklamasi V V Skema DP Nol 4 Rupiah Masih V Nihil Masa Liat Laut 5 Ancol Harus V Bayar 6 Harapan Redup V Dari Teluk Jakarta Reklamasi Bisa 7 V V Jadi Preseden Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa 8 V V V V Jadi Rusunami Belum Final Anies Bergeming 9 V V V V Soal Reklamasi Surat Luhut Tidak 10 V V Relevan 11 Kami Konsisten V Tolak Reklamasi

90

Anies-Sandi 12 V V Disambut Tanjidor Anies : Substansi 13 Pemimpin V Menepati Janji Tim Sinkronisasi 14 Siapkan Ratusan V Program Kerja Djarot : Masuk Gratis Ancol 15 V V V Untuk Pemegang KJP Anies-Sandi Harus 16 Satukan Warga V V DKI Saatnya 17 V V Menunaikaan Janji Harapan Untuk 18 V V V Anies-Sandi Anies-Sandi 19 Miliki V Keterbatasan Karangan Bunga 20 Ahok-Djarot V Disingkirkan Saatnya Pemimpin 21 V V Baru Bekerja Ini Rencana 100 22 V Hari Pertama Soal Reklamasi 23 Pantai Utara V V Jakarta

4. Sumber Berita Sesudah Pelantikan

Topik Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jakarta Untuk 1 V V Semua Pesta Rakyat 2 Sambut V V V Pemimpin Baru Bekasi Berharap 3 DKI Tetap V Berikan Dana

91

Hibah

Anies : Layani 4 Yang Paling V Rendah Luhut : Gubernur 5 Ada Batasnya, V V Presiden Juga Dahulukan 6 Kepentingan V V V Rakyat Sandiaga Janjikan Segera 7 Bangun Stadion V V V Bertaraf Internasional Kemiskinan Jadi 8 V V V Prioritas Sandiaga Akan 9 Temui Jokowi V V V Bahas Reklamasi Lulung Marah 10 Kepada Ketua V DPRD DKI Anies-Sandi Minta Kejati 11 V V Kawal Proyek Molor Pemprov 12 Waspada Hadapi V V Bencana Warga Kampung Akuarium 13 Syukuran V Terpilihnya Anies Janji Stadion 14 Direalisasilkan V V Awal 2018 Anies-Sandi 15 Tinjau Stasiun V MRT Bermasalah Anies Ingin KJP 16 Masuk APBD V V 2018

92

Sandiaga Bantah 17 Lawan Arus V V Menuju Puncak Sidang Paripurna 18 Istimewa Digelar V V V Hari Ini Dana Atlet Dan 19 Pelatih Segera V V Cair Janji Anies 20 Ditagih MUI V V Jakarta Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia 21 V V Festival Budaya Betawi PKL Lebih 22 Senang Berjualan V V Di Trotoar Ini Rencana 100 23 V Hari Pertama JK: Tiru Istanbul 24 Atasi Banjir Di V V Jakarta Hasyim Mau Jadi 25 Pengurus Kebun V Raya Ragunan Jokowi Minta 26 Proyek MRT Dan V V LRT Di Pantau Warga Apresiasi 27 V V Anies Pemprov DKI 28 Bereskan Aset V Bermasalah Menuju 100 Hari 29 V Anies Sandi Penataan PKL 30 Akan Dikaji V Ulang

93

5. Nada Berita Sebelum Pelantikan

Nada Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif Penggratisan Ancol Diusulkan 1 Bertahap V Menko Maritim Cabut Moratorium 2 V Reklamasi Anies Sandi Tetap Tolak Reklamasi 3 V Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil 4 V Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar 5 V

6 V Harapan Redup Dari Teluk Jakarta 7 Reklamasi Bisa Jadi Preseden V

Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa 8 V Jadi Rusunami Belum Final

9 Anies Bergeming Soal Reklamasi V 10 Surat Luhut Tidak Relevan V 11 Kami Konsisten Tolak Reklamasi V 12 Anies-Sandi Disambut Tanjidor V 13 Anies : Substansi Pemimpin V Menepati Janji 14 Tim Sinkronisasi Siapkan Ratusan V Program Kerja 15 Djarot : Masuk Gratis Ancol Untuk V Pemegang KJP 16 Anies-Sandi Harus Satukan Warga V DKI 17 Saatnya Menunaikaan Janji V 18 Harapan Untuk Anies-Sandi V 19 Anies-Sandi Miliki Keterbatasan V 20 Karangan Bunga Ahok-Djarot V Disingkirkan 21 Saatnya Pemimpin Baru Bekerja V 22 Ini Rencana 100 Hari Pertama V

94

23 V Soal Reklamasi Pantai Utara Jakarta

6. Nada Berita Sesudah Pelantikan

Nada Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif 1 Jakarta Untuk Semua V 2 V Pesta Rakyat Sambut Pemimpin Baru 3 Bekasi Berharap DKI Tetap Berikan V Dana Hibah 4 V Anies : Layani Yang Paling Rendah 5 Luhut : Gubernur Ada Batasnya, V Presiden Juga 6 Dahulukan Kepentingan Rakyat V 7 Sandiaga Janjikan Segera Bangun V Stadion Bertaraf Internasional 8 Kemiskinan Jadi Prioritas V 9 Sandiaga Akan Temui Jokowi Bahas V Reklamasi 10 Lulung Marah Kepada Ketua DPRD V DKI 11 Anies-Sandi Minta Kejati Kawal V Proyek Molor 12 V Pemprov Waspada Hadapi Bencana 13 Warga Kampung Akuarium V Syukuran Terpilihnya Anies 14 Janji Stadion Direalisasilkan Awal V 2018 15 Anies-Sandi Tinjau Stasiun MRT V Bermasalah 16 V Anies Ingin KJP Masuk APBD 2018 17 Sandiaga Bantah Lawan Arus V Menuju Puncak 18 Sidang Paripurna Istimewa Digelar V Hari Ini

95

19 Dana Atlet Dan Pelatih Segera Cair V

20 Janji Anies Ditagih MUI Jakarta V Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia 21 V Festival Budaya Betawi PKL Lebih Senang Berjualan Di 22 Trotoar V 23 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 24 JK: Tiru Istanbul Atasi Banjir Di V Jakarta Hasyim Mau Jadi Pengurus Kebun 25 V Raya Ragunan Jokowi Minta Proyek MRT Dan LRT 26 V Di Pantau 27 Warga Apresiasi Anies V Pemprov DKI Bereskan Aset 28 V Bermasalah 29 Menuju 100 Hari Anies Sandi V

30 Penataan PKL Akan Dikaji Ulang V

96

Coding Sheet Coder II A. Surat Kabar Media Indonesia 1. Tema Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6

1 V Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan 2 V DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan Korupsi 3 Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD V

4 Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan Point V Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan v 6 V Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur Baru 7 V Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik 8 V Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 9 Penunukan Indra Dipertanyakan V 10 V Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 11 V Paak Djarot, Aku Padamu… 12 V Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat 13 Anies-Sandi Harus Tegas V 14 V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 15 Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru 16 Buktikan Janji V 17 V Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru DKI 18 Warga Menanti Mimpi Digenapi V 19 Serapan APBD Jadi Prioritas V

97

20 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 21 V Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak Berlubang 22 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

2. Tema Berita Sesudah Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 1 Jakarta Butuh Pemimpin Tegas V 2 V Tiba Di Balaikota Disambut dan Ditagih 3 V Djarot Piknik, Anies Sertijab dengan Saefullah 4 Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan Buat V Operasional 5 Bersama Kota Mitra Membangun Jakarta V

6 V PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum Sehat 7 Pidato Anies Kontra Produktif V 8 Jangan Menebar Isu Dikotomi V 9 Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan Sandiaga V Mandek 10 V Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan Kaji Ulang 11 V Tradisi Terima Keluhan Warga Dilanjutkan 12 Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip Baru Bisa V Dimulai 13 V Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan 14 V Reklamasi Harus Terbuka Dan Adil 15 Anies – Sandi Diminta Penuhi 23 Janji Untuk V Warga Jakarta 16 V Rapat Paripurna DPRD Ganjal Star Anies

98

17 Menanti Terobosan Anies Untuk Cegah Birokrat V Nakal 18 Segeralah Bekerja Pak Gubernur V 19 V Enam Proyek Infrakstruktur Terancam Molor Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka Penipuan 20 V

21 V Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak 22 V Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang Di Trotoar 23 V Perbanyak Ruang Interaksi Warga 24 Pembangunan Jangan Distop V 25 V Program Baru Belum Masuk KUA-PPAS Mendagri Perintahkan Anies Awali Komunkasi 26 V

27 V Puncak Macet Pemprov Minta Maaf 28 V Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan 29 V Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak Legislatif Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana 30 V

31 V Harapan Baru Dikampung Akuarium 32 V Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya 33 Dikaji Air Jakarta Swakelola V 34 V Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus Reklamasi 35 V Andreas Mangkir Sandiaga Belum Akan Dipanggil Sandi Minta Survei KHL Sebelum Tetapkan Upah 36 V

37 V Warga Bukit Duri Dapat Ganti Rugi

99

38 V Kembali Menjabat, Hashim Bawa Pesan Prabowo 39 Pedangan Kembali ke Trotoar V 40 Anies – Sandi dan Ketua Dewan Sudah Duduk Satu V Meja 41 Ganti Rugi di Bukit Duri Belum Pasti V

42 V Jangan Sekedar Maenkan Kebijakan Populer 43 V Sisa Dua Bulan Serapan APBD DKI Baru 51% 44 Usul Susulan Revolusi Putih Harus Dikaji Teliti V

45 V Bagaikan Ulos Tenun Kebangsaan Anies Baswedan

46 Pulau Sudah Dibangun Mau Diapakan? V

47 V Wagub Minta Waktu Bersihkan PKL Tanah Abang 48 V Rumah Diatas Parit Sebabkan Banjir

3. Sumber Berita Sebelum Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Mobil Dinas DPRD Harus V Dikembalikan 2 DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan V V Korupsi Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di 3 V DPRD Pemprov DKI Akan Tetap 4 Mempertahankan Point Kewajiban V V V Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V V V 6 Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu V V Gubernur Baru

100

7 Sandiaga Mangkir Dari Panggilan V Penyidik 8 V V Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 9 Penunjukan Indra Dipertanyakan V V 10 Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD V 2018 11 Paak Djarot, Aku Padamu… V V 12 Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal V V V V Telat 13 Anies-Sandi Harus Tegas V 14 V V V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 15 Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan V Baru 16 Buktikan Janji V V V V 17 Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru V DKI Warga Menanti Mimpi Digenapi 18 V V V

19 Serapan APBD Jadi Prioritas V V V 20 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 21 Pertahankan Sistem Agar Anggaran V V V V Tidak Berlubang

22 V V Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot

4. Sumber Berita Setelah Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Jakarta Butuh Pemimpin Tegas V V V 2 V Tiba Di Balaikota Disambut dan Ditagih 3 Djarot Piknik, Anies Sertijab dengan V V V Saefullah 4 Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan V Buat Operasional

101

Bersama Kota Mitra Membangun 5 V Jakarta

6 PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum V Sehat 7 Pidato Anies Kontra Produktif V V V 8 Jangan Menebar Isu Dikotomi V V 9 Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan V V Sandiaga Mandek 10 Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan V V Kaji Ulang 11 Tradisi Terima Keluhan Warga V V Dilanjutkan 12 Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip V Baru Bisa Dimulai 13 V V V Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan 14 V V Reklamasi Harus Terbuka Dan Adil 15 Anies – Sandi Diminta Penuhi 23 Janji V V Untuk Warga Jakarta 16 Rapat Paripurna DPRD Ganjal Star V V V Anies 17 Menanti Terobosan Anies Untuk Cegah V V Birokrat Nakal 18 Segeralah Bekerja Pak Gubernur V V 19 Enam Proyek Infrakstruktur Terancam V V Molor Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka 20 Penipuan V V

21 V Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak 22 Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang V Di Trotoar 23 V V Perbanyak Ruang Interaksi Warga 24 Pembangunan Jangan Distop V 25 Program Baru Belum Masuk KUA- V V PPAS Mendagri Perintahkan Anies Awali 26 Komunkasi V V

102

27 V V V Puncak Macet Pemprov Minta Maaf 28 V V Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan 29 Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak V V V Legislatif Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana 30 V

31 V Harapan Baru Dikampung Akuarium 32 V V Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya 33 Dikaji Air Jakarta Swakelola V 34 Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus V Reklamasi 35 Andreas Mangkir Sandiaga Belum Akan V Dipanggil Sandi Minta Survei KHL Sebelum 36 Tetapkan Upah V V

37 V V Warga Bukit Duri Dapat Ganti Rugi 38 Kembali Menjabat, Hashim Bawa Pesan V V Prabowo 39 Pedangan Kembali ke Trotoar V V V 40 Anies – Sandi dan Ketua Dewan Sudah V Duduk Satu Meja 41 Ganti Rugi di Bukit Duri Belum Pasti V

42 Jangan Sekedar Maenkan Kebijakan V Populer 43 Sisa Dua Bulan Serapan APBD DKI V V Baru 51% Usul Susulan Revolusi Putih Harus 44 V V V V Dikaji Teliti

45 Bagaikan Ulos Tenun Kebangsaan V Anies Baswedan

46 Pulau Sudah Dibangun Mau Diapakan? V V

47 Wagub Minta Waktu Bersihkan PKL V V Tanah Abang

103

48 V V Rumah Diatas Parit Sebabkan Banjir

5. Nada Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif

1 V Mobil Dinas DPRD Harus Dikembalikan 2 DKI dan KPK Tekan MoU Pencegahan V Korupsi 3 Bola Raperda Reklamasi Kini Ada di DPRD V

4 Pemprov DKI Akan Tetap Mempertahankan V Point Kewajiban Retribusi 15% dari Pengembang Dalam Raperda 5 Djarot Sisakan PR Kemacetan V 7 Bahas Reklamasi, DPRD Tunggu Gubernur V Baru 8 V Sandiaga Mangkir Dari Panggilan Penyidik 9 V Mayoritas Fraksi Setuju Kontribusi 15% 10 Penunjukan Indra Dipertanyakan V 11 V Anies Sandi Fokus Tuntaskan RAPBD 2018 12 Paak Djarot, Aku Padamu… V 13 V Pelantikan Mepet, APBD 2018 Bakal Telat 14 Anies-Sandi Harus Tegas V 15 V Saatnya Mengawal Gubernur Baru 16 V Balai Kota Berbenah Sambut Pelayanan Baru 17 Buktikan Janji V 18 V Tongkat Estafet Untuk Pemimpin Baru DKI 19 Warga Menanti Mimpi Digenapi V 20 Serapan APBD Jadi Prioritas V

104

21 V Warga DKI Belum Terjamin Sehat 22 Pertahankan Sistem Agar Anggaran Tidak V Berlubang 23 Dimulai Jokowi, Diakhiri Djarot V

6. Nada Berita Sesudah Pelantikan

Nada Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif 1 Jakarta Butuh Pemimpin Tegas V 2 V Tiba Di Balaikota Disambut dan Ditagih 3 V Djarot Piknik, Anies Sertijab dengan Saefullah 4 Anies-Sandi Dapat Rp.3,8 M Perbulan Buat V Operasional 5 Bersama Kota Mitra Membangun Jakarta V

6 V PR Buat Anies, Jakarta Masih Belum Sehat 7 Pidato Anies Kontra Produktif V 8 Jangan Menebar Isu Dikotomi V 9 Kasus Tanah Yang Diduga Libatkkan Sandiaga V Mandek 10 Anies – Sandi Berkukuh Pusat Sarankan Kaji V Ulang 11 V Tradisi Terima Keluhan Warga Dilanjutkan 12 Tunggu Pengubahan Rute Ok – Trip Baru Bisa V Dimulai 13 V Sudahi Polemik Pidato Anies Baswedan 14 V Reklamasi Harus Terbuka Dan Adil 15 Anies – Sandi Diminta Penuhi 23 Janji Untuk V Warga Jakarta 16 V Rapat Paripurna DPRD Ganjal Star Anies

105

17 Menanti Terobosan Anies Untuk Cegah Birokrat V Nakal 18 Segeralah Bekerja Pak Gubernur V 19 V Enam Proyek Infrakstruktur Terancam Molor Partner Bisnis Sandiaga Jadi Tersangka 20 Penipuan V

21 V Sikapi Reklamasi Sandi Mulai Melunak 22 V Oleh-Oleh Run To Work 100 Lubang Di Trotoar 23 V Perbanyak Ruang Interaksi Warga 24 Pembangunan Jangan Distop V 25 V Program Baru Belum Masuk KUA-PPAS Mendagri Perintahkan Anies Awali Komunkasi 26 V

27 V Puncak Macet Pemprov Minta Maaf 28 V Proyek MRT Di Haji Nawi Dilanjutkan 29 V Anies Diminta Luwes Sikapi Pihak Legislatif Ketua DPRD DKI Diminta Bijaksana 30 V

31 V Harapan Baru Dikampung Akuarium 32 V Kelurahan Tertua Mana Puskesmasnya 33 Dikaji Air Jakarta Swakelola V 34 Jokowi – Anies Bahas 6 Agenda Minus V Reklamasi 35 Andreas Mangkir Sandiaga Belum Akan V Dipanggil Sandi Minta Survei KHL Sebelum Tetapkan 36 Upah V

37 V Warga Bukit Duri Dapat Ganti Rugi

106

38 Kembali Menjabat, Hashim Bawa Pesan V Prabowo 39 Pedangan Kembali ke Trotoar V 40 Anies – Sandi dan Ketua Dewan Sudah Duduk V Satu Meja 41 Ganti Rugi di Bukit Duri Belum Pasti V

42 V Jangan Sekedar Maenkan Kebijakan Populer 43 V Sisa Dua Bulan Serapan APBD DKI Baru 51% 44 Usul Susulan Revolusi Putih Harus Dikaji Teliti V

45 Bagaikan Ulos Tenun Kebangsaan Anies V Baswedan

46 Pulau Sudah Dibangun Mau Diapakan? V

47 Wagub Minta Waktu Bersihkan PKL Tanah V Abang 48 V Rumah Diatas Parit Sebabkan Banjir

B. Surat Kabar Republika 1. Tema Berita Sebelum Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 Penggratisan Ancol Diusulkan Bertahap 1 V

2 Menko Maritim Cabut Moratorium Reklamasi V

3 Anies Sandi Tetap Tolak Reklamasi V 4 Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil V 5 Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar V 6 Harapan Redup Dari Teluk Jakarta V 7 Reklamasi Bisa Jadi Preseden V Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa Jadi Rusunami 8 V Belum Final 9 Anies Bergeming Soal Reklamasi V

107

10 Surat Luhut Tidak Relevan V 11 Kami Konsisten Tolak Reklamasi V 12 Anies-Sandi Disambut Tanjidor V 13 V Anies : Substansi Pemimpin Menepati Janji 14 V Tim Sinkronisasi Siapkan Ratusan Program Kerja 15 V Djarot : Masuk Gratis Ancol Untuk Pemegang KJP 16 V Anies-Sandi Harus Satukan Warga DKI 17 Saatnya Menunaikaan Janji V 18 Harapan Untuk Anies-Sandi V 19 Anies-Sandi Miliki Keterbatasan V 20 V Karangan Bunga Ahok-Djarot Disingkirkan 21 Saatnya Pemimpin Baru Bekerja V 22 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 23 Soal Reklamasi Pantai Utara Jakarta V

2. Tema Berita Sesudah Pelantikan

Tema Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 1 Jakarta Untuk Semua V 2 V Pesta Rakyat Sambut Pemimpin Baru 3 V Bekasi Berharap DKI Tetap Berikan Dana Hibah 4 V Anies : Layani Yang Paling Rendah 5 V Luhut : Gubernur Ada Batasnya, Presiden Juga 6 Dahulukan Kepentingan Rakyat V 7 Sandiaga Janjikan Segera Bangun Stadion Bertaraf V Internasional 8 Kemiskinan Jadi Prioritas V 9 V Sandiaga Akan Temui Jokowi Bahas Reklamasi

108

10 V Lulung Marah Kepada Ketua DPRD DKI 11 V Anies-Sandi Minta Kejati Kawal Proyek Molor 12 V Pemprov Waspada Hadapi Bencana 13 Warga Kampung Akuarium Syukuran Terpilihnya V Anies 14 V Janji Stadion Direalisasilkan Awal 2018 15 V Anies-Sandi Tinjau Stasiun MRT Bermasalah 16 V Anies Ingin KJP Masuk APBD 2018 17 V Sandiaga Bantah Lawan Arus Menuju Puncak 18 V Sidang Paripurna Istimewa Digelar Hari Ini 19 Dana Atlet Dan Pelatih Segera Cair V

20 Janji Anies Ditagih MUI Jakarta V Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia Festival Budaya 21 V Betawi PKL Lebih Senang Berjualan Di Trotoar 22 V

23 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 24 V JK: Tiru Istanbul Atasi Banjir Di Jakarta 25 Hasyim Mau Jadi Pengurus Kebun Raya Ragunan V

26 Jokowi Minta Proyek MRT Dan LRT Di Pantau V

27 Warga Apresiasi Anies V

28 Pemprov DKI Bereskan Aset Bermasalah V

29 Menuju 100 Hari Anies Sandi V

30 Penataan PKL Akan Dikaji Ulang V

109

3. Sumber Berita Sebelum Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penggratisan Ancol Diusulkan 1 Bertahap V V V Menko Maritim Cabut Moratorium 2 V Reklamasi Anies Sandi Tetap Tolak 3 Reklamasi V V Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil 4 V Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar 5 V

6 V Harapan Redup Dari Teluk Jakarta 7 Reklamasi Bisa Jadi Preseden V V Tim Sinkronisasi: Kajian 8 Rusunawa Jadi Rusunami Belum V V V V Final 9 Anies Bergeming Soal Reklamasi V V V V 10 Surat Luhut Tidak Relevan V V 11 V Kami Konsisten Tolak Reklamasi 12 Anies-Sandi Disambut Tanjidor V V 13 Anies : Substansi Pemimpin V V Menepati Janji 14 Tim Sinkronisasi Siapkan Ratusan V Program Kerja 15 Djarot : Masuk Gratis Ancol Untuk V V V Pemegang KJP 16 Anies-Sandi Harus Satukan Warga V V DKI 17 Saatnya Menunaikaan Janji V 18 Harapan Untuk Anies-Sandi V V V 19 V Anies-Sandi Miliki Keterbatasan 20 Karangan Bunga Ahok-Djarot V Disingkirkan 21 Saatnya Pemimpin Baru Bekerja V V

110

22 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 23 Soal Reklamasi Pantai Utara V V Jakarta

4. Sumber Berita Sesudah Pelantikan

Sumber Berita No Judul Berita 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Jakarta Untuk Semua V V 2 Pesta Rakyat Sambut Pemimpin V V V Baru 3 Bekasi Berharap DKI Tetap V Berikan Dana Hibah 4 V Anies : Layani Yang Paling Rendah 5 Luhut : Gubernur Ada Batasnya, V V Presiden Juga 6 Dahulukan Kepentingan Rakyat V V V

7 Sandiaga Janjikan Segera Bangun V V V Stadion Bertaraf Internasional 8 Kemiskinan Jadi Prioritas V V V 9 Sandiaga Akan Temui Jokowi V V V Bahas Reklamasi 10 Lulung Marah Kepada Ketua V DPRD DKI 11 Anies-Sandi Minta Kejati Kawal V V Proyek Molor 12 V V Pemprov Waspada Hadapi Bencana 13 Warga Kampung Akuarium V Syukuran Terpilihnya Anies 14 Janji Stadion Direalisasilkan Awal V V 2018 15 Anies-Sandi Tinjau Stasiun MRT V Bermasalah 16 Anies Ingin KJP Masuk APBD V V 2018 17 Sandiaga Bantah Lawan Arus V V Menuju Puncak

111

18 Sidang Paripurna Istimewa Digelar V V V Hari Ini 19 Dana Atlet Dan Pelatih Segera Cair V V

20 Janji Anies Ditagih MUI Jakarta V V Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia 21 V V Festival Budaya Betawi PKL Lebih Senang Berjualan Di 22 Trotoar V V 23 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 24 JK: Tiru Istanbul Atasi Banjir Di V V Jakarta Hasyim Mau Jadi Pengurus Kebun 25 V Raya Ragunan Jokowi Minta Proyek MRT Dan 26 V V LRT Di Pantau 27 Warga Apresiasi Anies V V Pemprov DKI Bereskan Aset 28 V Bermasalah 29 Menuju 100 Hari Anies Sandi V

30 Penataan PKL Akan Dikaji Ulang V

5. Nada Berita Sebelum Pelantikan

Nada Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif Penggratisan Ancol Diusulkan 1 Bertahap V Menko Maritim Cabut Moratorium 2 V Reklamasi Anies Sandi Tetap Tolak Reklamasi 3 V Skema DP Nol Rupiah Masih Nihil 4 V Masa Liat Laut Ancol Harus Bayar 5 V

6 V Harapan Redup Dari Teluk Jakarta 7 Reklamasi Bisa Jadi Preseden V

112

Tim Sinkronisasi: Kajian Rusunawa 8 V Jadi Rusunami Belum Final

9 Anies Bergeming Soal Reklamasi V 10 Surat Luhut Tidak Relevan V 11 Kami Konsisten Tolak Reklamasi V 12 Anies-Sandi Disambut Tanjidor V 13 Anies : Substansi Pemimpin V Menepati Janji 14 Tim Sinkronisasi Siapkan Ratusan V Program Kerja 15 Djarot : Masuk Gratis Ancol Untuk V Pemegang KJP 16 Anies-Sandi Harus Satukan Warga V DKI 17 Saatnya Menunaikaan Janji V 18 Harapan Untuk Anies-Sandi V 19 Anies-Sandi Miliki Keterbatasan V 20 Karangan Bunga Ahok-Djarot V Disingkirkan 21 Saatnya Pemimpin Baru Bekerja V 22 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 23 V Soal Reklamasi Pantai Utara Jakarta

6. Nada Berita Sesudah Pelantikan

Nada Berita No Judul Berita Positif Netral Negatif 1 Jakarta Untuk Semua V 2 V Pesta Rakyat Sambut Pemimpin Baru 3 Bekasi Berharap DKI Tetap Berikan V Dana Hibah 4 V Anies : Layani Yang Paling Rendah 5 Luhut : Gubernur Ada Batasnya, V Presiden Juga 6 Dahulukan Kepentingan Rakyat V

113

7 Sandiaga Janjikan Segera Bangun V Stadion Bertaraf Internasional 8 Kemiskinan Jadi Prioritas V 9 Sandiaga Akan Temui Jokowi Bahas V Reklamasi 10 Lulung Marah Kepada Ketua DPRD V DKI 11 Anies-Sandi Minta Kejati Kawal V Proyek Molor 12 V Pemprov Waspada Hadapi Bencana 13 Warga Kampung Akuarium V Syukuran Terpilihnya Anies 14 Janji Stadion Direalisasilkan Awal V 2018 15 Anies-Sandi Tinjau Stasiun MRT V Bermasalah 16 V Anies Ingin KJP Masuk APBD 2018 17 Sandiaga Bantah Lawan Arus V Menuju Puncak 18 Sidang Paripurna Istimewa Digelar V Hari Ini 19 Dana Atlet Dan Pelatih Segera Cair V

20 Janji Anies Ditagih MUI Jakarta V Mpok Silvy Jadi Ketua Panitia 21 V Festival Budaya Betawi PKL Lebih Senang Berjualan Di 22 Trotoar V 23 Ini Rencana 100 Hari Pertama V 24 JK: Tiru Istanbul Atasi Banjir Di V Jakarta Hasyim Mau Jadi Pengurus Kebun 25 V Raya Ragunan Jokowi Minta Proyek MRT Dan LRT 26 V Di Pantau 27 Warga Apresiasi Anies V Pemprov DKI Bereskan Aset 28 V Bermasalah

114

29 Menuju 100 Hari Anies Sandi V

30 Penataan PKL Akan Dikaji Ulang V

115

BIODATA MAHASISWA

Nama : Eka Elviani Srilestari NIM : 6662141766 Tempat, tanggal lahir : Garut, 26 Januari 1996 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam No. Telpon : 087741132052 E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan 1. 2002-2008 : SD Negeri Sentul 1 2. 2008-2011 : SMP Negeri 1 Kragilan 3. 2011-2014 : SMA Negeri 1 Ciruas 4. 2014-2018 : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pengalaman Organisasi 1. 2014-Sekarang: Anggota Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Serang 2. 2016-Sekarang: Anggota Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Banten

Pengalaman Bekerja 1. 2014-2015 : Reporter Majalah Pendidikan Klik Banten 2. 2015-Sekarang : Direktur PT. Abdi Media Utama 3. 2015-Sekarang : Pimpinan Perusahan Media Online Cadasbanten.com 4. 2016-Sekarang : Pimpinan Perusahan Media Online Tajukbanten.co.id 5. 2017-Sekarang : Pimpinan Perusahan Koran Rumpun