E-Paper Perpustakaan Dpr-Ri
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
E-PAPER PERPUSTAKAAN DPR-RI http://epaper.dpr.go.id Judul : Penantang Ahok Ditentukan Besok Tanggal : Rabu, 21 September 2016 Surat Kabar : Koran Tempo Halaman : 1 GAYA OPINI EDITORIAL IPTEK METRO EKBIS INTERNASIONAL NASIONAL OLAHRAGA DIGITAL LAPORAN UTAMA PERISTIWA JATENG JAKARTA - Rapat Koalisi Kekeluargaan di restoran Aljazeerah, Jakarta Timur, tadi malam, belum membuahkan hasil. Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional belum memutuskan calon gubernur yang akan menantang Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. Gerindra berkukuh tetap memasang Sandiaga Uno sebagai calon gubernur. Nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sempat mencuat, tapi mental dalam pembahasan. "Kami sodorkan nama Sandiaga untuk diputuskan DPP setiap partai pada hari Kamis untuk didaftarkan pada hari Jumat," kata Ketua Gerindra Jakarta Muhammad Taufik semalam. Menurut Taufik, nama Anies dan Yusril memang sempat dibahas, tapi tak jadi diputuskan karena keduanya hanya muncul dalam survei-survei oleh lembaga peneliti politik. Gerindra, kata Taufik, juga tetap menyodorkan empat nama untuk mendampingi Sandiaga: Sekretaris Daerah Saefullah, Deputi Gubernur Sylviana Murni, kader Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera, dan Ketua Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli. Setelah DPP setiap partai memutuskan, Koalisi Kekeluargaan akan mendaftarkan nama calon gubernur dan wakilnya ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta pada Jumat. Dengan konstelasi politik ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Syahril Wasahua memprediksi hanya akan ada dua pasangan yang bertarung dalam pemilihan kepala daerah 2017. Jika hanya ada dua pasangan, pemilihan dipastikan hanya berlangsung satu putaran. Partai Keadilan Sejahtera, yang tak ikut dalam pertemuan Aljazeerah, tetap menyodorkan Sandiaga-Mardani. Kemunculan Mardani membuat PPP, PKB, Demokrat, dan PAN berniat pisah dan membentuk poros baru. Nama Anies Baswedan kemudian mencuat karena lembaga survei Poltracking menempatkan Anies-Sandiaga unggul dibanding Ahok-Djarot. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan partainya masih membahas nama Sandiaga dalam rapat yang bakal diadakan hari ini. Nama Sandiaga juga disimulasikan sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan. "Semua kami coba simulasikan dan kami lihat keunggulan dari simulasi itu," ucapnya. Selain soal Anies, rapat akan membahas kemungkinan mengusung mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra. Namun, menurut Arsul, Anies punya poin lebih dibanding Sandiaga dan Yusril dari segi pencitraan. Anies tak pernah tersangkut masalah hukum dibanding Sandiaga, yang pernah disebut dalam Panama Papers. "Ini menjadi poin plus Anies. Tidak pernah diterpa gosip-gosip," kata Arsul. Poin lebih Sandiaga ada pada segi finansial. Urusan kocek ini merupakan salah satu kriteria yang menjadi penilaian dalam menentukan pasangan. "Finansial juga jadi kriteria karena biaya kampanye tak sedikit," ujar Arsul. Sandiaga tak menolak atau menyetujui jika dijadikan pendamping Anies. "Apa pun keputusannya, kami hormati sebagai keputusan kolektif," tuturnya, kemarin. DEVY ERNIS | FRISKI RIANA | ERWAN HERMAWAN.