TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANAPENGANIAYAAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA DI DIKAITKAN DENGAN ASAS LEX SPORTIVA

Oleh: Salsabila Afnita Program Kekhususan: Hukum Pidana Pembimbing I: Dr. Erdianto, S.H., M.Hum Pembimbing II: Ledy Diana, S.H.,M.H Alamat: Jln. Kembang Harapan Gang Seliangguri No. 15 Email / Telepon : [email protected] / 0821-7111-2997

ABSTRACT

The offense of maltreatment in a legal framework is considered a crime, namely an act that is subject to sanctions by law. The criminal act of maltreatment is an ordinary offense, which means that reporting is not a condition for filing a lawsuit. In addition, the Federation International de Football Association (FIFA) as the International Federation of football which controls and has sovereignty over football, organizing professional football competitions also requires legal guarantees and security guarantees from the state as outlined in the licensing mechanism listed in article 1 of the FIFA Diciplinary Code Preliminary Title. Football matches in Indonesia are often chaos. One example of a fight between players in a professional football match occurred in a match between clubs from Persis Solo against clubs from Gresik United. The case had a long tail and caused a stir for football players in Indonesia because it entered the court and became a beating case that was dragged into national law. In the development of football in Indonesia there is the Indonesian Football Association (PSSI), as the association that houses and represents FIFA. After the football parent organization was ratified, the PSSI as the main force for football organizations in the country formed regulations that functioned to regulate the matches organized by PSSI, known as the League Manual Rules. The League Manual Rules were made as an effort to maintain sportsmanship in competing and also to protect players from harsh and rough elements. This research will be prepared using the type of normative juridical research, namely research that is focused on examining the application of the rules or norms in positive law regarding legal principles, the legal principles used in this study are Lex Sportiva's legal principles. The approach used in this research is to use a normative approach, namely literature law research. The results of the research conducted by the author are, first to find out how the lex sportiva is applied to criminal acts of persecution in Indonesian football. And the results of research to see and justify reasons and excuses for forgiveness for athletes who injure playmates.

Keywords: Law enforcement - denial of coinsn – Indonesia Football

JOM Fakultas Hukum Universitas Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 1

BAB I yang dilarang dan diancam dengan PENDAHULUAN pidana.4 Tindak pidana adalah perbuatan yang oleh aturan hukum A. Latar Belakang Masalah dilarang dan diancam dengan pidana, di Pendidikan olahraga sebagai salah mana pengertian perbuatan di sini selain satu lingkup kegiatan keolahragaan tak perbuatan yang bersifat aktif yaitu lepas dari upaya pengembangan dan melakukan sesuatu yang sebenarnya peningkatan kualitas dalam dilarang oleh undang-undang dan pelaksanaannya. Pengembangan perbuatan yang bersifat pasif yaitu tidak pendidikan olahraga bertujuan untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya memperoleh pengetahuan, kepribadian, diharuskan oleh hukum.5 keterampilan, kesehatan dan kebugaran Berdasarkan Kitab Undang- jasmani serta pengembangan minat dan Undang Hukum Pidana (KUHP), salah bakat olahraga.1 Keolahragaan nasional satu tindak pidana terhadap tubuh merupakan keolahragaan yang disebut dengan penganiayaan. berdasarkan Pancasila dan Undang- Mengenai arti dan makna kata Undang Dasar Negara Republik penganiayaan tersebut banyak Indonesia Tahun 1945 yang berakar perbedaan diantara para ahli hukum pada nilai-nilai keolahragaan, dalam memahaminya.6 Penganiayaan kebudayaan nasional Indonesia, dan diartikan sebagai “perbuatan yang tanggap terhadap tuntunan dilakukan dengan sengaja untuk perkembangan olahraga.2 menimbulkan rasa sakit atas luka pada Indonesia merupakan negara yang tubuh orang lain”.7 memiliki peminat tinggi di bidang olahraga sepakbola, tetapi seiring B. Rumusan Masalah berjalannya waktu terkadang kesalahan 1. Bagaimanakah implementasi asas yang terjadi disaat pertandingan sering lex sportiva bila terjadi kita temui, seperti kontak fisik antar penganiayaan dalam pertandingan pemain sehingga menimbulkan sepakbola di Indonesia? perbuatan tindak pidana.3Peraturan 2. Apakah ada alasan pembenar atau tindak pidana yang diberlakukan adalah alasan pemaaf bagi atlet yang untuk melindungi masyarakat dan yang mencederai rekan sepermainan? membuat tindakan tersebut dapat dihukum berdasarkan pidana agar C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian kepentingan manusia terlindungi, 1. Tujuan Penelitian hukum harus dilaksanakan. a. Untuk mengetahui implementasi Menurut Barda Nawawi Arief, asas lex sportiva jika terjadi tindak pidana adalah perbuatan melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang oleh peraturan perundang- 4 Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, undangan dinyatakan sebagai perbuatan Rineka Cipta, , 2001,hlm.15 5 Daniel C. Eidsmoe dan Pamela K. Edwads, “Home Liability Corerge: Does the Criminal acts 1 Novi Dian, “Pengembangan Pembelajaran Exclusive Work Where the “Expected or Intended” Teknik Dasar Service Bawah Bolavoli Untuk Siswa Exclusion Failed?”, jurnal West Law, diakses melalui Kelas VIII Smp Negeri 5 Malang”, Jurnal http:fh.unri.ac.id/index.php/perpustakaan/#, tanggal Pendidikan Olahraga, Senayan Jakarta Pusat, 28 September 2019 diterjemahkan google tranlate. Vol.1, No.1 Mei 2014, Hlm.1. 6 R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Pidana Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Demi Pasal,Politeia, Bogor, 1991, hlm.144 3 Djohar Arifin Husin, Jas Merah Sepakbola 7 Leden Marpaung, Tindak Pidana terhadap Indonesia, Penerbit PT Tunas Bola, Jakarta, 2014, Nyawa dan Tubuh (Pemberantas dan Prevensinya), hlm. 39 Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hlm 5.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 2

penganiayaan dalam bagi yang lainnya, ketika seseorang pertandingan sepakbola di menegaskan bahwa ia melakukan Indonesia suatu keadilan, hal itu tentunya harus b. Untuk mengetahui alasan relevan dengan ketertiban umum pembenar atau alasan pemaaf dimana suatu skala keadilan diakui. bagi atlet yang mencederai rekan Skala keadilan sangat bervariasi dari sepermainan satu tempat ke tempat lain, setiap 2. Kegunaan Penelitian skala didefinisikan dan sepenuhnya a. Sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh masyarakat sesuai berlaku pada setiap perguruan dengan ketertiban umum dari tinggi yaitu sebagai syarat dalam masyarakat tersebut.8 menempuh ujian akhir untuk 2. Teori Pemidanaan memperoleh gelar sarjana hukum. Hukum adalah struktural Bagi penulis, penelitian ini sangat universal masyarakat yang faktanya bermanfaat dan berguna untuk berasal dari ketentuan Undang- menambah dan memperluas Undang itu sendiri9 pemidanaan bisa pengetahuan serta wawasan, baik diartikan sebagai tahap penetapan secara toeritis maupun secara sanksi dan juga tahap pemberian peraktek mengenai tindak pidana sanksi dalam hukum pidana. Pada penganiayaan berdasarkan lex dasarnya pidana dijatuhkan bukan sportiva dalam sepakbola karena seseorang telah berbuat jahat Indonesia; tetapi agar seseorang dianggap telah b. Sebagai salah satu sumber bacaan berbuat jahat (pelaku kejahatan) dan informasi bagi penulis dalam tidak lagi berbuat jahat dan orang penelitian berikutnya yang lain takut melakukan kejahatan berkaitan dengan penelitian ini serupa. dan sebagai bahan tambahan Menurut Moeljatno hukum karya ilmiah diperpustakaan pidana adalah bagian dari Universitas Riau; keseluruhan hukum yang berlaku di c. Dengan adanya penelitian ini suatu negara, yang mengadakan diharapkan dapat memberikan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk masukan terhadap permasalahan :10 mengenai tindak pidana a. Menentukan perbuatan- penganiayaan berdasarkan lex perbuatan mana yang tidak sportiva dalam Persatuan boleh dilakukan, yang dilarang, Sepakbola Seluruh Indonesia. dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana D. Kerangka Teori 1. Teori Keadilan Keadilan berasal dari kata adil, 8 menurut Kamus Bahasa Indonesia M. Agus Santoso, Hukum,Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Ctk. Kedua, adil adalah tidak sewenang-wenang, Kencana, Jakarta, 2014, hlm. 85. tidak memihak, tidak berat sebelah. 9 Alerdo Zanghellini , A Conteptual Analysis Adil terutama mengandung arti in Analytic Jurisprudence”, Canadian Journal of bahwa suatu keputusan dan tindakan Law and Jurisprudence , Can. J.L. and Juris. 467, didasarkan atas norma-norma Aug ust 2017, Jurnal Westlaw, Thomson Reusters, diakses melalui objektif. Keadilan pada dasarnya https://1.next.Westlaw.com/Document /, pada adalah suatu konsep yang relatif, tanggal 06 Oktober 2020 dan diterjemahkan oleh setiap orang tidak sama, adil Google Translate. menurut yang satu belum tentu adil 10 Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2015, Hlm. 1

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 3

tertentu bagi barang siapa yang seluruh dunia dimana sepakbola melanggar larangan tersebut. profesional dipertandingkan.14 b. Menentukan kapan dalam hal- 5. Sepakbola adalah suatu permainan hal apa kepada mereka yang yang dilakukan dengan jalan telah melanggar larangan- menyepak bola kian kemari untuk larangan itu dapat dikenakan diperebutkan diantar pemain-pemain atau dijatuhi pidana yang mempunyai tujuan untuk sebagaimana yang telah memasukkan bola kegawang lawan diancamkan. dan mempertahankan gawang sendiri c. Menentukan dengan cara agar tidak kemasukan bola.15 bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada F. Metode Penelitian orang yang disangka telah 1. Jenis Penelitian melanggar larangan tersebut. Jika dilihat dari jenisnya maka penelitian ini tergolong penelitian E. Kerangka Konseptual normatif. Penelitian normatif ini 1. Tinjauan yuridis adalah kegiatan mengkaji mengenai asas-asas hukum untuk mencari dan memecah yang terdapat dalam statuta Persatuan komponen-komponen dari suata Sepakbola Seluruh Indonesia dan permasalahan untuk dikaji lebih Federasi International de Football dalam serta kemudian Association. Pendekatan yang menghubungkannya dengan digunakan dalam penelitian ini adalah hukum,kaidah hukum serta norma dengan menggunakan pendekatan hukum yang berlaku sebagai normatif yaitu penelitian hukum pemecahan permasalahan.11 kepustakaan. 16 2. Tindak pidana adalah kelakuan Pada umumnya dilakukan orang yang dirumuskan dalam terhadap pengetahuan yang masih Undang-Undang bersifat melawan baru, belum banyak infiormasi hukum yang patut dipidana dan mengenai masalah yang diteliti, atau dilakukan dengan kesalahan.12 bahkan belum ada sama sekali,17 yang 3. Penganiayaan adalah suatu bermaksud untuk memberikan ide-ide kesengajaan yang menimbulkan rasa mengenai Tinjauan Yuridis Terhadap sakit atau luka pada tubuh orang Tindak Pidana Penganiayaan Dalam lain.13 Pertandingan Sepakbola Di Indonesia 4. Lex Sportiva adalah sistem hukum Dikaitkan Dengan Asas Lex Sportiva. transnasional dalam wilayah 2. Sumber Data yurisdiksi pengaturan, Dalam penelitian hukum penyelenggaraan kompetisi normatif sumber datanya adalah data sepakbola profesional, serta sekunder. Data sekunder dalam mekanisme penyelesaian sengketa penelitian ini dapat dibedakan yang ditimbulkannya. Sistem hukum menjadi 3 (tiga) : yang demikian berlaku universal di

14 Hinca IP Pandjaitan XII, Kedaulatan 11 Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Negara vs Kedaulatan FIFA, Gramedia Pustaka Ilmu Hukum, Mandar Maju,Bandung, 2008, hlm.83 Utama, Jakarta, 2011, hlm.71 12 Satochid Kartanegara, Hukum Pidana Bagian 15 Andi Cipta Nugraha, Mahir Sepakbola, Pertama, Balai Lektur Mahasiswa,Jakarta, 1955, Nuansa Cendikia, Jakarta, 2012, hlm.23. hlm.4 16 Amiruddin Dan Zainal Asikin, Pengantar 13 P.A.F Lamintang, Kejahatan Terhadap Nyawa, Metode Peneltian, PT Raja Grandfindo Persada, Tubuh, dan Kesehatan, Sinar Grafika, Jakarta, Mataram, 2003, hlm128 2010,hlm.132 17 Ibid, hlm. 25

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 4

a. Bahan Hukum Primer, yaitu pernyataan yang terkait, dan bahan-bahan hukum yang akhirnya semua data tersebut diatas mengikat yang terdiri dari: disusun secara sistematis agar 1) Undang-Undang Dasar Negara memudahkan proses analisis hukum, Republik Indonesia Tahun sehingga Hukum Pidana Indonesia 1945; juga memberikan gagasan ideal yang 2) Kitab Undang-Undang Hukum terkandung didalam pengaturan Pidana; hukumnya tersebut.20 3) Undang-Undang Nomor 3 4. Analisis Data Tahun 2005 Tentang Sistem Berdasarkan pembahasan yang Keolahragaan Nasional telah diuraikan diatas, maka teknik 4) Statuta Persatuan Sepakbola analisis data yaitu dilakukan dengan Seluruh Indonesia Tahun 2003 metode kualitatif yaitu data yang b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu tidak berbentuk angka yang dapat bahan hukum yang memberikan diperoleh dari rekaman, pengamatan, petunjuk atau penjelasan bahan wawancara, atau bahan tertulis (UU, hukum primer, seperti rancangan dokumen, buku-buku, dan undang-undang, hasil-hasil sebagainya) yang berupa ungkapan- penelitian, artikel serta laporan ungkapan verbal.21 Dan menguraikan penelitian. 18 dalam bentuk kesimpulan dengan c. Bahan Hukum Tersier, yaitu cara deduktif yaitu paragraf yang bahan yang memberikan petunjuk meletakkan kalimat topik pada awal maupun penjelasan terhadap paragraf.22 Atau dengan kata lain bahan hukum primer dan bahan menarik suatu kesimpulan dari suatu hukum sekunder, seperti kamus pernyataan atau dalil yang bersifat (hukum).19 umum menjadi suatu pernyataan atau 3. Teknik Pengumpulan Data dalil yang bersifat khusus. Teknik pengumpulan data untuk penelitian hukum normatif BAB II digunakan metode kajian TINJAUAN PUSTAKA kepustakaan atau studi dokumen, sehingga penelitian ini disebut A. Tinjauan Umum Tentang Tindak sebagai penelitian hukum normatif Pidana Penganiayaan (legal search) sehingga data yang 1. Pengertian Tindak Pidana digunakan dalam penelitian ini Menurut para ahli ada 2 adalah data melalui peraturan pandangan mengenai tindak pidana, perundang-undangan maupun yaitu pandangan dualisme dan peraturan lain serta dalam literatur- pandangan monoisme, pandangan literatur lainnya yang memiliki dualism yaitu pandangan yang hubungan dengan tinjauan yuridis memisahkan antara perbuatan dengan terhadap tindak pidana penganiayaan orang yang melakukan, sedangkan dalam pertandingan sepakbola di pandangan monoisme adalah Indonesia dikaitkan dengan asas lex pandangan yang tidak memisahkan sportiva. Kemudian data tersebut diperoleh dari skripsi, makalah, dan 20 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian jurnal akan diambil teori maupun Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm.55. 21 Suketi, Galang, Taufani, Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori, dan Praktik), 18 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Rajawali Perss, Depok, 2018, hlm. 213. Hukum, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm.103. 22 E. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat 19 Amiruddin dan Zainal Asikin, Op.cit, Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, hlm.119. Akapress, 2008, hlm. 124.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 5

antara unsur-unsur mengenai dalam tindak pidana tersebut perbuatan dengan unsur-unsur terdapat unsur-unsur tindak pidana. mengenai diri orangnya.23 Menurut Moeljatno, dapat diketahui Sebelum mengartikan apa itu unsur-unsur tindak pidana sebagai tindak pidana, terlebih dahulu kita berikut:26 mengetahui apa yang dimaksud 1. Perbuatan itu harus merupakan dengan pidana. Istilah pidana berasal perbuatan manusia dari kata dalam Bahasa Sanskerta, 2. Perbuatan itu harus dilarang dan pidana sendiri secara harfiah berarti diancam dengan hukuman oleh penderitaan, siksaan, nestapa. Kata undang-undang “straf”, disamping “pidana”, straf 3. Perbuatan itu bertentangan juga lazim diterjemahkan dengan dengan hukum (melawan hukum) “hukuman”. Pidana menurut R. 4. Harus dilakukan oleh seseorang Soesilo berarti hukuman, yang suatu yang dapat dipertanggung tindakan tidak enak (sengsara) yang jawabkan; dijatuhkan oleh hakim dengan vonis 5. Perbuatan itu harus dipersalahkan kepada orang yang melanggar kepada si pembuat. Undang-Undang Hukum Pidana.24 3. Pengertian Penganiayaan 2. Unsur-Unsur Tindak Pidana Penganiayaan adalah suatu Pembahasan unsur-unsur tindak perbuatan atau perlakuan semena- pidana dilakukan dengan dasar mena atau sewenang-wenang pikiran bahwa antara perbuatan dan terhadap si korban. Dalam hal ini pertanggungjawaban pidana penganiayaan bukan hanya saja merupakan dua hal tidak dapat merusak kesehatan bahkan dipisahkan secara ketat. Ada atau penganiayaan ini bisa saja membuat tidaknya perbuatan dalam arti hukum si korban tidak bisa melakukan pidana, tergantung pada ada atau aktifitasnya seperti biasa, sebab hal tidaknya syarat “dikehendaki” yang inilah kenapa penganiayaan merupakan unsur kesalahan. Dalam termasuk perbuatan tindak pidana mengemukakan apa yang merupakan karena dia sama saja termasuk unsur-unsur tindak pidana, umumnya perbuatan kejahatan yang bisa dikemukakan terlebih dahulu merugikan siapa saja, walaupun perbedaan dasar antara unsur hanya bersifat kata aniaya tapi disitu (bagian) perbuatan dan unsur sudah banyak unsur kejahatan yang (bagian) kesalahan. Unsur (bagian) ditimbulkan oleh si pelaku27 perbuatan ini sering juga disebut 4. Jenis-jenis Penganiayaan unsur (bagian) objektif sedangkan Kejahatan terhadap tubuh unsur (bagian) kesalahan sering juga (penganiayaan) terbagi atas: disebut unsur (bagian) subjektif.25 a. Penganiayaan Biasa (Pasal 351 Setelah mengetahui definisi dan KUHP) pengertian yang lebih mendalam dari Penganiayaan biasa dapat juga tindak pidana itu sendiri, maka di disebut dengan penganiayaan

23 Erdianto Efendi. Pokok-Pokok Hukum 26 Erdianto Effendi, Hukum PIdana Indonesia, Pidana, Alaf Riau, Pekanbaru, 2010, hlm.10. PT Refika Aditama, Bandung, 2011, hlm.98. 24 R. Soesilo, KUHP Serta Komentar- 27 Nunung Haryati, “Analisis Perbandingan Komentar Lengkap Pasal Demi Pasal, Bogor Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan menurut Politeia, Bandung, 1965, hlm.25. Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 25 Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan (KUHP) dan Pasal 131 Ayat 1 Jo Ayat 2 Kitab Tertulis di Indonesia, PT Rajagrafindo Persada, Undang-Undang Hukum Pidana Militer Jakarta, 2012, hlm. 65. (KUHPM)”, Banda , 2018, hlm.1

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 6

pokok atau bentuk standar terhadap bersalah diancam dengan ketentuan Pasal 351 KHUP yaitu pidana penjara paling lama pada hakikatnya semua sepuluh tahun. penganiayaan yang bukan Melukai berat merupakan penganiayaan berat dan bukan tujuan dari pelaku, pelaku penganiayaan ringan. Mengamati berkehendak agar perbuatan yang Pasal 351 KUHP maka jenis dilakukan menimbulkan luka penganiayaan biasa, yakni: berat. Sedang matinya seseorang 1. Penganiayaan biasa yang tidak adalah suatu hal yang tidak dapat menimbulkan luka berat dikehendaki oleh pelaku seperti maupun kematian dan dihukum dirumuskan pada ayat (2), hanya dengan hukuman penjara merupakan hal yang memperberat selama-lamanya dua tahun hukuman. delapan bulan atau denda d. Penganiayaan berat berencana sebanyak-banyaknya empat ribu Penganiayaan berat lima ratus rupiah. berencana, dimuat dalam Pasal 2. Penganiayaan yang 355 KUHP yang rumusannya mengakibatkan luka berat dan adalah sebagai berikut: dihukum dengan hukuman 1. Penganiayaan berat yang penjara selama-lamanya lima dilakukan dengan rencana tahun. terlebih dahulu, dipidana b. Penganiayaan Ringan dengan pidana penjara paling Hal ini di atur dalam Pasal lama dua belas tahun. 352 KUHP. Menurut Pasal ini, 2. Jika perbuatan itu menimbulkan penganiayaan ringan ini ada dan kematian yang bersalah di diancam dengan maksimum pidana dengan pidana penjara hukuman penjara tiga bulan atau paling lama lima belas tahun. denda tiga ratus rupiah apabila 5. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya tidak masuk dalam rumusan Pasal Tindak Pidana Penganiayaan 353 dan Pasal 356 KUHP, dan Tindak pidana penganiayaan tidak menyebabkan sakit atau tidak serta merta selalu ada, namun halangan untuk menjalankan terdapat faktor-faktor penyebab jabatan atau pekerjaan. Hukuman terjadinya tindak pidana ini bisa ditambah dengan penganiayaan. Tindak pidana sepertiga bagi orang yang penganiayaan yang termasuk ke dalam melakukan penganiayaan ringan kategori kejahatan. Faktor-faktor yang ini terhadap orang yang bekerja mendasari pelaku melakukan tindak padanya atau yang ada di bawah pidana penganiayaan dapat diketahui perintahnya. secara komprehensif apabila dikaji c. Penganiayaan Berat dalam ilmu kriminologi yaitu ilmu Dasar hukum penganiayaan yang mempelajari tentang pelaku berat diatur dalam Pasal 354 tindak pidana.28 KUHP, yang berbunyi: B. Tinjauan Umum Tentang Asas 1. Barang siapa sengaja melukai Hukum Dan Asas Lex Sportiva orang lain, diancam karena 1. Pengertian Asas Hukum melakukan penganiayaan berat Asas-asas hukum merupakan dengan pidana penjara paling tindakan pengamanan terhadap lama delapan tahun. keputusan sewenang-wenang oleh 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang 28 Adami Chawazi Op Cit, hlm 80

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 7

pemerintah. Asas hukum yang Fungsi taat asas dari hukum itu menjadi fondasi hukum positif itu adalah bagaimana konsistensi dapat sesungguhnya adalah abstraksi terjamin dalam sistem hukum. sebuah kaidah yang lebih umum Contohnya hukum asas perdata yang penerapannya lebih luas dari dianut asas pasif bagi hakim, ketentuan norma-norma hukum artinya hakim hanya memeriksa positif. Asas-asas hukum itu lahir dan mengadili pokok dari kandungan akal budi dan nurani persengketaan yang ditentukan manusia yang menyebabkan manusia oleh para pihak yang berperkara. dapat membedakan baik-buruk, adil- b. Fungsi Mengatasi Konflik tidak adil dan manusiawi-tidak Fungsi ini merupakan fungsi manusiawi.29 penting dari asas hukum. Asas lex Asas hukum merupakan aturan superior derogat legi inferiori dasar dan prinsip-prinsip hukum adalah asas yang mengatur bahwa yang abstrak. Asas pada umumnya peraturan hukum yang lebih tinggi melatarbelakangi peraturan konkret hirarkinya harus didahulukan dari dan pelaksanaan hukum. Asas pada peraturan hukum yang lebih hukum merupakan asal mula dari rendah. Jika suatu peraturan adanya suatu norma hukum. walikota bertentangan dengan Misalnya Asas Miranda Rule (yang peraturan-peraturan Gubernur abstrak) menjadi latar belakang maka harus diberlakukan peraturan lahirnya Pasal 56 Ayat (1) Kitab- Gubernur. Kitab Undang-Undang Hukum c. Fungsi Rekayasa Sosial Acara Perdata (KUHAP), Pasal 54 Mengemukakan bahwa dilihat KUHAP, Pasal 55 dan 114 KUHAP dari fungsi hukum sebagai alat sebagai peraturan yang riil berlaku di perekayasa sosial (a tool of social Indonesia. Asas hukum mencakup engineering), maka sebenarnya dua bagian. Pertama, asas hukum suatu asas hukum pun dapat di umum. Asas hukum umum fungsikan sebagai alat perekayasa berhubungan dengan seluruh bidang sosial. Hal ini tentunya tergantung hukum. Kedua, asas hukum khusus. pada inisiatif dan kreativitas para Asas hukum khusus merupakan asas pelaksana dan penentu kebijakan dalam bidang hukum yang lebih hukum, sebagai contoh untuk ini sempit, seperti asas-asas hukum adanya asas tidak ada keharusan pidana atau asas-asas di hukum untuk mewakilkan sebagai salah perdata.30 satu bentuk rekayasa sosial 2. Fungsi Asas Hukum dibidang asas hukum, oleh karena Fungsi asas hukum juga di itu dengan asas ini proses uraikan Achmad Ali yang membagi ke pengadilan setidaknya dapat dalam beberapa fungsi sebagai berlangsung cepat, serta juga berikut:31 dapat mengaktifkan lebih banyak a. Fungsi Taat Asas (konsisten) penggunaan sarjana hukum. 3. Perbedaan antara Asas-asas 29 Bernard Arief Sidharta, “Penemuan Hukum Hukum dan Norma/Kaidah Kajian Filsafat Hukum”, jurnal hukum dalam Perbedaan asas-asas hukum dan Pendulum Antinomi Hukum, Antologi 70 Tahun, kaidah hukum, sifat perbedaannya diakses pada tanggal 24 Juni 2020 30 Sudikno Mertokusumo, 1996, Penemuan dipertanyakan prinsipiil atau gradual. Hukum: Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, hlm. Dapat dijawab bahwa perbedaan asas 10. hukum dan norma perilaku. 31 Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2015, hlm.370.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 8

Menurut J. J. H. Bruggink ditetapkan oleh federasi olahraga itu bahwa perbedaan itu bersifat gradual sendiri, seperti dalam sepak bola bukan prinsipiil. Disebutkan lima Indonesia ketentua-ketentuan perbedaan pokok, yaitu: asas-asas tersebut telah dilaksanakan seperti, hukum bersifat umum, asas-asas ketentuan lebar dan panjang hukum dalam penerapan, dan asas- lapangan sepak bola dengan panjang asas hukum dalam hal penemuan minimal 100 meter dan maxsimal hukum (rechtsvinding). 110 meter, juga lebar minimal 64 Pandangan Scholten bahwa asas meter dan maksimal 75 meter, aturan hukum tidak pernah kehilangan jumlah pemain yang berjumlah 11 keberlakuannya dikatakan oleh dengan 1 orang sebagai penjaga Bruggink tidak benar, karena seperti gawang, durasi permainan dalam halnya aturan hukum positif lainnya pertandingan terdiri dari 2 babak juga asas hukum dapat kehilangan yang dibagi menjadi 45 menit keberlakuannya. Ini disebabkan nilai perbabaknya dengan jeda antar yang terkandung dalam asas hukum babak 15 menit.34 mengalami perubahan-perubahan.32 4. Pengertian Asas Lex Sportiva C. Tinjauan Umum Tentang Mekanisme Secara sederhana lex sportiva Penyelesaian Tindak Pidana di dapat diartikan sebagai sebuah Internal FIFA hukum yang khusus yang mengatur 1. Mekanisme Penyelesaian Tindak tentang olahraga yang dibentuk oleh Pidana institusi komunitas olahraga itu Proses dan mekanisme sendiri dan berlaku dan ditegakan penyelesaian perkara pidana menurut oleh lembaga olahraga itu sendiri KUHAP meliputi 3 tahapan, sebagai tanpa intervensi dari hukum positif berikut: suatu negara dan tanpa intervensi a. Penyelesaian Perkara di dari hukum internasional. Dalam Kepolisian perdebatan akademis lex sportiva Penyelidikan adalah dipahami sebagai salah satu sistem serangkaian tindakan penyelidik hukum nasional dan juga tidak untuk mencari dan menemukan berada dalam sistem hukum nasional suatu peristiwa yang diduga dan juga tidak berada dalam sistem sebagai perbuatan pidana, guna hukum internasional, tetapi masuk menentukan dapat atau tidaknya wilayah sistem hukum transnasional. dilakukan penyidik. Penyidik 33 adalah serangkaian tindakan 5. Penyelenggaraan Lex Sportiva di penyidik untuk mencari untuk Indonesia mengumpulkan bukti, yang Dalam pelaksanaannya lex dengan bukti itu membuat terang sportiva di Indonesia tentang perbuatan pidana yang penyelenggaraan olahraga di terjadi, guna menemukan Indonesia dimulai dari lex ludica tersangkanya. (the rule of the game) telah Dimulainya penyidikan, menganut dan menaati aturan dalam hal penyidik telah memulai permainan yang telah dilaksanakan melakukan penyidikan suatu secara global diseluruh dunia dan peristiwa yang diduga merupakan perbuatan pidana, penyidik 32 Ibid 33 Ashari Setya, Otonomi Lex Sportiva Dikaitkan Dengan Suap Dalam Olahraga, 34 https://www.thefa.com, diakses pada Tanggal Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011, hlm. 211 24 Juni 2020.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 9

memberitahukan hal itu kepada asas yang mengatur tentang penuntut umum (vide pasal 109 keberlakuan perundang-undangan yang ayat (1) KUHAP). bersifat khusus, dasar hukum maupun keberlakuannya, dapat menyimpang 2. Mekanisme Penyelesaian Tindak dari ketentuan umum buku I KUHP. Pidana di Internal FIFA Bahkan juga terdapat ketentuan hukum Sebagai organisasi induk sepak acara (hukum formal), peraturan bola Indonesia PSSI membentuk perundang-undangan tindak pidana peraturan yang berfungsi mengatur khusus dapat pula menyimpang dari segala sesuatu dalam sepak bola undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 terkait club, pemain, official team, tentang Hukum Acara Pidana. organisasi dan juga pertandingan yang Ditinjau dari teori Criminal Law diselenggarakan oleh PSSI dari liga 1 Policy yang dikemukakan Ancel, bahwa hingga liga 3 Indonesia. Peraturan- asas Lex Spesialis Derogat Legi peraturan tersebut diantaranya adalah Generalis merupakan asas hukum yang statuta PSSI, kode disiplin PSSI, kode menentukan dalam tahap aplikasi etik fair play dan lain sebagainya yang (Aplication Policy) yang mengatur juga mengacu pada statuta FIFA. tentang kewenangan. Artinya, bukan Dalam induk organisasi PSSI berkenaan dengan perumusan suatu mempunyai badan hukum yang kebijakan tentang hukum (Formulatiom berwenang menjatuhi hukuman Policy), tetapi tidak berkenaan dengan kepada club yang melanggar hukum, game-rules dalam penerapan hukum. yaitu komisi disiplin (KOMDIS) yang Asas Lex Spesialis Derogat Legi mempunyai tugas mengawasi seluruh Generalis ini penting bagi aparat pertandingan resmi yang penegak hukum guna menentukan diselenggarakan dibawah pengawasan aturan apa yang di terapkan atas suatu PSSI.35 peristiwa yang diatur lebih dari satu aturan, yang manakah aturan diantara BAB III aturan-aturan yang bersifat umum dan HASIL PENELITIAN yang manakah aturan-aturan yang lain DAN PEMBAHASAN tersebut yang bersifat khusus.36

A. Implementasi Asas Lex Sportiva Bila B. Alasan Pembenar Atau Alasan Terjadi Penganiayaan Dalam Pemaaf Bagi Atlet Yang Menciderai Pertandingan Sepak Bola di Rekan Sepermainan Indonesia Dalam KUHP tidak ada disebutkan Secara sederhana lex sportiva dapat istilah-istilah alasan pembenar dan dirumuskan sebagai hukum yang alasan pemaaf. Bab ketiga dari buku khusus mengatur tentang olahraga yang pertama KUHP hanya menyebutkan dibentuk oleh institusi komunitas alasan-alasan yang menghapuskan olahraga itu sendiri dan berlaku serta pidana.37 Dalam teori hukum pidana, ditegakkan oleh lembaga olahraga itu Achmad Soema memberikan penjelasan sendiri tanpa intervensi dari hukum positif suatu negara dan tanpa intervensi dari hukum internasional. Sebagai satu

36 Alvi Syahrin, Lex Spesialis Derogat Legi Generalis Bahan Ajar Hukum Pidana, Fakultas 35https://www.bola.com/indonesia/read2939195/ Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2013, 5-aksi-tindak-pidana-penganiayaan-di-Liga-1- hlm.45. dan -liga-2-yang-berujung-sanksi-komdis, 37 Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, diakses pada tanggal 30 Juni 2020. Bandung: Alumni, 1981, hlm.42.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 10

alasan-alasan yang menghapuskan BAB IV pidana dibeda-bedakan menjadi:38 PENUTUP 1) Alasan pembenar, yaitu alasan A. Kesimpulan yang menghapuskan sifat melawan 1. Implementasi terhadap asas lex hukumnya perbuatan, sehingga apa sportiva dalam menangani kasus yang dilakukan oleh terdakwa lalu penganiayaan dalam persepakbolaan menjadi perbuatan yang patut dan di Indonesia yang mana masih benar. menerapkan dan merujuk kepada 2) Alasan pemaaf, yaitu alasan yang Undang-Undang Keolahragaan menghapuskan kesalahan terdakwa. Nasional. Berdasarkan teori keadilan Perbuatan yang dilakukan oleh bahwa setiap pemain sepakbola terdakwa tetap bersifat melawan memiliki hak untuk mendapatkan hukum, jadi tetap merupakan keadilan dalam setiap pertandingan, perbuatan pidana, tetapi dia tidak keadilan yang didapatkan seharusnya dipidana, karena tidak ada berbentuk sanksi yang dikeluarkan kesalahan. Alasan pemaaf yang oleh PSSI. Sehingga dalam terdapat dalam KUHP ialah Pasal penyelesaian setiap kasus dalam 44 (tidak mampu sepakbola tidak adanya pembedaan bertanggungjawab), Pasal 49 ayat status atau kedudukan atau memiliki (2) (noodweer exces), Pasal 51 posisi lebih tinggi antara satu dengan ayat (2) (dengan iktikad baik yang lainnya. melaksanakan perintah jabatan 2. Alasan pembenar atau alasan pemaaf yang tidak sah). bagi atlet yang mencederai rekan Pada cabang olahraga sepakbola, sepermainan, adanya alasan dimungkinkan dilakukannya kontak pembenar bahwa pemain sepakbola fisik yang bahkan dapat berakibat pada tidak boleh dipidana karena salah tindakan kekerasan. Tindakan inilah satu unsur pembenar adalah yang oleh sebagian orang yang diklaim menjalankan perintah Undang- sebagai bagian dari cabang olahraga Undang dimana melaksanakan yang bersangkutan, namun oleh perintah Undang-Undang tidak sebagian orang lain diklaim merupakan hanya terbatas pada melakukan suatu tindak pidana, khususnya perbuatan yang di perintahkan oleh kejahatan terhadap tubuh berupa tindak Undang-Undang akan tetapi lebih pidana penganiayaan.39 Dari sini, bisa luas lagi ialah meliputi pula dilihat terdapat dua pandangan yang perbuatan-perbuatan yang dilakukan mempengaruhi penyelesaian sengketa atas wewenang yang diberikan oleh terhadap tindakan kekerasan dalam suatu Undang-Undang. Dan dari cabang olahraga dan penyelesaian penjelasan diatas yang berwenang sengketa berdasarkan hukum pidana memberi sanksi hukuman kepada nasional. Pada bagian ini akan dilihat pemain adalah PSSI yang berupa bagaimana hukum olahraga denda atau larangan bermain selama memfasilitasi penyelesaian sengketa waktu yang ditentukan terhadap dilakukannya tindakan kekerasan tersebut. B. Saran 1. Seharusnya penerapan asas lex sportiva dalam persepakbolaan di Indonesia tidak hanya untuk anggota resmi di bawah naungan PSSI, tetapi 38 R. Achmad Soema Di Pradja, Asas-Asas juga untuk anggota non resmi seperti Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1982, hlm. 249 Liga-Liga kecil yang 39 Moeljatno, Op Cit, hlm. 79

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 11

diselenggarakan antar kampung agar tidak ada pemain yang melakukan Arifin Husin, Djohar, 2014, Jas Merah penganiayaan dalam pertandingan Sepakbola Indonesia, Penerbit sepakbola, agar semua pemain PT Tunas Bola, Jakarta. sepakbola terlindung dari hukum yg khusus dan pemain lebih Ashofa, Burhan, 2002, Metode memerhatikan peraturan-peraturan Penelitian Hukum, PT Rineka yang di buat oleh PSSI seperti Cipta, Jakarta. Statuta PSSI, Kode Disiplin PSSI, dan Kode Etik Fair Play yang Aziz, Syamsudin, 2016, Tindak Pidana mengacu pada Satuta FIFA dengan Khusus, Sinar Grafika, Jakarta. tidak mencampurkan yang mana tindak pidana penganiayaan yang Chazawi Adani, 2010, Pelajaran terjadi didalam proses pertandingan Hukum Pidana, Raja Grafindo sepakbola, dan menjabarkan secara Persada, Jakarta jelas bagaimana penerapan yang dilakukan oleh asas lex sportiva ______, 2014, Pelajaran apabila terjadi penuntutan terhadap Hukum Pidana Bagian.2 kasus tindak pidana penganiayaan Penafsiran Hukum Pidana ini. Dasar Peniadaan, Pemberatan 2. Seharusnya dari adanya kasus & Peringanan Pidana penganiayaan diatas PSSI lebih baik Kejahatan Aduan Perbarengan mengadakan sosialisasi untuk anak & Ajaran Kausalitas, Rajawali usia dini dan senior agar Pers, Jakarta menghasilkan pemain-pemain baru yang taat aturan PSSI dan juga Cipta Nugraha, Andi, 2012, Mahir supaya tidak terjadi lagi Sepakbola, Nuansa Cendikia, penganiayaan dalam pertandingan Jakarta. sepakbola, dan mengadakan sosialisasi tentang asas lex sportiva Erdianto Efendy, Erdianto, 2011, kepada management tim dan seluruh Hukum Pidana Indonesia Suatu pemain sepakbola karena apabila Pengantar, Refika Aditama, terjadi permasalahan seperti kasus Bandung ini maka tidak harus sampai ke Pengadilan dan management tim bisa ______, 2010, membela dengan menggunakan asas Pokok-Pokok Hukum Pidana, lex sportiva Alaf Riau, Pekanbaru,

DAFTAR PUSTAKA Foer, Franklin, 2006, How Soccer A. Buku Explain the World 2004, terj. Alfianto Wahab, Marjin Kiri, Ali, Achmad, 2002, Menguak Tabir Jakarta. Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Toko Gunung Galang, Suketi, Taufani, 2018, Agung, Jakarta. Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori, dan Praktik), Arifin dan S. Amran Tasai, E. Zainal, Rajawali Perss, Depok. 2008, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Hamzah, Andi, 2001, Asas-Asas Hukum Tinggi, Akapress. Pidana, Rineka Cipta, Jakarta.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 12

Hatta, 2009, Beberapa Masalah Mertokusum, Sudikno, 1996, Penemuan Penegakan Hukum Pidana Hukum: Suatu Pengantar, Umum dan Pidana Khusus, Liberty, Yogyakarta Liberty, Yogyakarta. Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum Ibrahim, Subhi, 2013, Asas-Asas Pidana, Rineka Cipta, Jakarta. Filsafat, Nagamedia, Jakarta. IP Pandjaitan XII, Hinca, 2011, Octorina Susanti dan A’an Efendi, Kedaulatan Negara vs Dyah, 2014, Penelitian Hukum Kedaulatan FIFA, Gramedia (Legal Research), Sinar Grafika, Pustaka Utama, Jakarta. Jakarta.

Johan Nasution, Bahder, 2008, Metode Soekanto Soerjono, 2016, Pengantar Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Penelitian Hukum, Sinar Maju, Bandung.. Grafika, Jakarta

Kaligis, O.C, 2007, Hukum & Soema Di Pradja R. Achmad,1982, Sepekbola, Jakarta. Asas-Asas Hukum Pidana, Bandung Kansil, Christine, S.T Kansil, Engelien R, Palandeng dan Godlieb N Sudarto, 1981, Hukum dan Hukum Mamahit, Cst, 2009, Kamus Pidana, Bandung Istilah Hukum, Jakarta. Syahrani, Riduan, 1999, Rangkuman Kartanegara, Satochid, 1955, Hukum Intisari Ilmu Hukum, Penerbit Pidana Bagian Pertama, Balai Citra Aditya Bakti, Bandung. Lektur Mahasiswa, Jakarta. Syharin, Alvi, 2003, Lex Spesialis Lamintang, P.A.F, 2010, Kejahatan Dragot Legi GeneralisBahan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Ajar Hukum Pidana, Fakultas Kesehatan, Sinar Grafika, Hukum Universitas Sumatra Jakarta. Utara, Medan.

Mahmud Marzuki, Peter , 2008, Tirtaamidjaja,1995, Pokok-pokok Pengantar Ilmu Hukum, Hukum Pidana, Jakarta Fasco, Kencana, Jakarta. Jakarta

Maramis, Frans, 2012, Hukum Pidana Van Bammel,, J.M. Van, 1997, Politik Umum dan Tertulis di Hukum Pidana, PT. Raja Indonesia, PT Rajagrafindo Grafindo Persada, Jakarta. Persada, Jakarta W.J.S Poerwardaminata, 1985, Kamus Marlina, 2011, Hukum Penitensier, Umum Bahasa Indonesia, Balai Refika Aditama , Bandung Pustaka, Jakarta

Marpaung, Leden, 2002, Tindak Pidana Widnyana Made, 2010, Asas-Asas terhadap Nyawa dan Tubuh Hukum Pidana, PT Fikahati (Pemberantas dan Prevensinya), Aneska, Jakarta Sinar Grafika, Jakarta.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 13

Zainal Asikin Dan Amiruddin, 2010, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. Haris, “Tinjauan Kriminologis

Terhadap Penganiayaan Pemain B. Jurnal Kepada Wasit Dalam Pertandingan Sepakbola (Studi Alerdo Zanghellini , A Conteptual Pada Kantor Pssi Analysis in Analytic Jakarta),”Jurnal Ilmu Hukum, Jurisprudence”, Canadian Universitas Muhammadiyah Journal of Law and Malang, 2 Malang 2007. Jurisprudence , Can. J.L. and Juris. 467, Aug ust 2017, Jurnal John Rawls, 2006. “A Theory of Westlaw, Thomson Reusters, Justice, London: Oxford diakses melalui University press”, yang sudah https://1.next.Westlaw.com/Doc diterjemahkan dalam Bahasa ument/#, pada tanggal 27 Indonesia oleh Uzair Fauzan dan September 2019 dan Heru Prasetyo, Teori Keadilan, diterjemahkan oleh Google Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Translate.

Anggit Bisma, “Tinjauan Yuridis Kasus Pan Mohamad Faiz, “Teori Keadilan Pemukulan yang dilakukan Oleh John Rawls”, Jurnal Konstitusi, Pesepakbola yang dikenai Pasal Volume 6 Nomor 1, 2009. 351 KUHP Tentang Penganiayaan,” Jurnal Ilmu Yogi Ronaldo Sitepu, “tinjauan yuridis Hukum, Universitas terhadap tindak pidana pelaku Diponegoro, Volume 5 Nomor 3 penganiayaan yang Tahun 2016. mengakibatkan luka berat di bagian kepala”, Jurnal Ilmu Bernard Arief Sidharta, “Penemuan Hukum Prima. Hukum Kajian Filsafat Hukum”,

jurnal hukum dalam Pendulum Antinomi Hukum, Antologi 70 C. PeraturanPerundang-Undangan Tahun. Daniel C. Eidsmoe dan Pamela K. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Edwads, “Home Liability Corerge: Does the Criminal acts Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Exclusive Work Where the “Expected or Intended” Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Exclusion Failed?”, jurnal West Tentang Sistim Keolahragaan Law, diakses melalui Nasional. http:fh.unri.ac.id/index.php/perp ustakaan/#, tanggal 28 Statuta Persatuan Sepakbola Seluruh September 2019 diterjemahkan Indonesia (PSSI)

google tranlate. D. Website Dewa Gede Atmadja, 2018, Asas-Asas Hukum dalam Sistem Hukum, http://www.google.com/amp/s/bola.tem Kertha Wicaksana, Volume 12, po.co/amp/230044/pemain- Nomor 2 sepakbola-asing-divonis-tiga-

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 14

bulan-penjara, diakses, tanggal 20 Januari 2020.

http://www.google.com/amp/s/amp.gala medianews.com/gubernur- kalteng-ke-na-teguran-keras- patrich-wanggai-dihukum-dua- pertandingan, diakses, tanggal 5 februari 2020

http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2011/12 /keadilan.pdf diakses pada 18 Juni 2020.

https://soccer.sindonews.com/read/1224 551/58/hasil-sidang-komdis- pssi-lahir-kan-banyak-hukuman- 1501143918, diakses pada tanggal 6 Juli 2020.

https://www.thefa.com, diakses pada Tanggal 24 Juni 2020.

https://yuridis.id/wajib-tahu-alur- penyelesaian-perkara-pidana, diakses pada tanggal 8 Juli 2020.

https://www.bola.com/indonesia/read293 9195/5-aksi-tindak-pidana- penganiaya-an-di-Liga-1-dan - liga-2-yang-berujung-sanksi- komdis, diakses pada tanggal 30 Juni 2020.

https://www.langitbabel.com/teori- pidana-tentang-alasan- pembenar-dan-pemaaf/ pada tanggal 23 september 2020

1. U

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VII No. 2 Juli – Desember 2020 Page 15