AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

VORSTENLANDSCHE VOETBAL BOND TAHUN 1923-1942

FERY WIDYATAMA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected]

Artono Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Permainan sepak bola di Hindia Belanda () diawali dengan kedatangan orang-orang Eropa khususnya Belanda yang awalnya datang untuk bekerja di instansi-instansi pemerintah Hindia Belanda sebagai pegawai dalam perkebunan-perkebunan, kantor-kantor perdagangan, perkapalan dan pertambangan sebagai karyawan. Sepak bola dipilih sebagai sarana untuk menjaga kebugaran dan juga untuk sarana rekreasi. Salah satu klub atau perkumpulan (bond) bentukan orang bumiputera adalah Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB).Penelitian tentang VVB belum ada yang meneliti secara menyeluruh. Oleh karena itu, penelitian tentang Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) ini merupakan suatu kajian yang sangat menarik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana perkembangan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo dalam dunia sepak bola Hindia Belanda tahun 1923-1942 dan Bagaimana nasionalisme yang ditunjukkan oleh sepak bola Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo tahun 1923-1942. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana perkembangan dan nasionalisme Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo dalam dunia sepak bola di Hindia Belanda tahun 1923-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pembentukan klub atau bond, Vorstenlandsche Voetbal Bond VVB Solo merupakan suatu perlawanan dari masyarakat bumiputera terhadap orang-orang Belanda, dimana hanya dari sepak bola lah masyarakat bumiputera dapat melawan orang Belanda melalui pertandingan sepak bola. Dalam perkembangannya VVB Solo menunjukkan eksistensi mereka dalam perkembangan sepak bola di Hindia Belanda tahun 1923-1942. Selain itu, VVB Solo turut mendirikan organisasi sepak bola nasional, yaitu PSSI bersama 6 bond lainnya tahun 1930 dan juga menunjukkan rasa nasionalisme sepak bola dalam klub VVB Solo tersebut dengan melakukan perlawanan dan juga pertandingan melawan klub orang-orang Belanda maupun Tionghoa.

Kata Kunci : Sepak Bola, Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo, Nasionalisme.

Abstract The football in the Dutch East Indies (Indonesia) begins with the arrival of the Europeans, especially the Dutch who originally came to work in government agencies Indies as a clerk in the plantations, trading offices, shipping and mining as an employee. Football chosen as a means to maintain fitness and also for recreational facilities. One of the clubs or associations (bond) formed by the bumiputera is Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo. Research on VVB no one has studied thoroughly. Therefore, research on Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) This is a very interesting study. Based on this background, the problem in this research are as follows: How is the development Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo in the world of football Indies in 1923-1942 and How nationalism shown by football Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo 1923 -1942. The purpose of this study was to analyze how the development and nationalism Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo in the world of football in the Dutch East Indies in 1923-1942. The method used in this research is the historical method, which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results obtained are forming clubs or bond, Vorstenlandsche Voetbal Bond VVB Solo is a resistance from the bumiputera community against the Netherlands, where only football can bumiputera community was against the Netherlands through a football game. In development VVB Solo show their existence in the development of football in the Dutch East Indies in 1923-1942. Additionally, VVB Solo helped establish the national football organization, namely PSSI along with six other bond in 1930 and also showed a sense of nationalism football club Solo VVB with resistance and also the club's game against the Dutch and Chinese.

1260

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

Keywords: Soccer, Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo, Nationalism. Apabila dilihat dari kacamata sepak bola PENDAHULUAN nasional sekarang tentunya ada kontinuitas dari era Olahraga adalah budaya manusia, artinya sepak bola masa lalu. Ketika sepak bola hanya tidak dapat disebut ada kegiatan olahraga apabila diperuntukkan oleh orang-orang Eropa (Belanda) tidak ada faktor manusia yang berperan secara dan Tionghoa, orang-orang Bumiputera hanya dapat ragawi/pribadi melakukan aktifitas olahraga melihat saja. Akan tetapi dengan adanya rasa ingin ini.1Olahraga yang tidak memerlukan campur tangan menunjukkan eksistensi orang-orang Bumiputera manusia contohnya seperti adu domba bukanlah akhirnya membentuk klub-klub sepak bola. Namun, olahraga, karena manusia tidak berperan secara banyak terjadi permasalahan dengan pembentukan ragawi dalam adu itu. Manusia hanya berperan klub-klub sepak bola ala Bumiputera ini, seperti sebagai penyelenggara adu itu. Akan tetapi ada tinju, belum adanya dana, pemain dan pelatih yang belum volly, basket, sepak bola dan sebagainya adalah berkualitas, pelarangan bermain sepak bola dengan olahraga, karena memang manusia melakukan orang pribumi oleh pemerintah Hindia Belanda, dan kegiatan itu secara ragawi, secara pribadi, artinya juga belum adanya organisasi bentukan orang-orang atas kemauan sendiri. Bumiputera, dimana orang-orang Belanda dan Salah satu olahraga yang sangat populer dan Tionghoa sudah memiliki itu (NIVU dan HNVB). sangat digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat Dengan berdirinya organisasi PSSI pada adalah olahraga sepak bola. Selain itu pula sepak bola tanggal 19 April 1930, permasalahan-permasalahan merupakan suatu permainan nasional bagi hampir yang dialami oleh klub-klub bentukan orang-orang semua negara-negara di dunia seperti Eropa, bumiputera sudah mulai teratasi meski hanya sedikit, Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Dikenal secara seperti adanya pelatihan bagi pelatih dan pemain, internasional sebagai “Bola Kaki”, olahraga ini dana yang lebih jelas, adanya kompetisi nasional seakan telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai yang tertata baik, dan lain sebagainya. Dan pada saat bangsa seantero dunia dengan beragam latar itu juga terdapat pembinaan pemain bagi setiap klub- belakang sejarah dan budaya, sebagai alat pemersatu klub bentukan orang-orang Bumiputera agar terjadi dunia yang sanggup melampui batas-batas politik, regenerasi dalam skuat yang dimiliki oleh setiap klub etik, dan agama. Dan juga banyak masyarakat tersebut. Demikian juga yang terjadi di klub menganggap dengan adanya permainan sepak bola bentukan orang bumiputera khususnya Kota Solo, ini dapat mempersatukan semua masyarakat dari yaitu Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB). setiap lapisan baik lapisan atas, tengah, maupun Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa bawah se-Bangsa dan se-Negara atau dapat sejarah sepak bola Indonesia sangatlah menarik dikatakan dapat menimbulkan rasa Nasionalisme untuk diungkapkan dan dipelajari. Untuk itulah (rasa cinta tanah air) yang kuat dalam jati diri setiap peneliti sangat merasa tertarik untuk mengangkat manusia. permasalahan ini dalam suatu penelitian berjudul Sepak bola modern adalah mikroskopik “Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) tahun 1923- kemajuan peradaban sebuah bangsa. Semakin maju 1942”. peradaban sebuah Bangsa, maka semakin maju pula Alasan penulisan mengenai Vorstenlandsche sepak bola di Negara tersebut.2 Sebab di satu sisi, Voetbal Bond (VVB) tahun 1923-1942 ini pembangunan dan pengelolaan sepak bola modern dikarenakan pembentukan suatu klub atau bond menuntut nilai-nilai mentalitas, moralitas, dan sepak bola bumiputera didasari oleh keinginan untuk intelektualitas yang tinggi. Sebuah Negara yang maju menyaingi klub-klub sepak bola Belanda dan pasti memiliki ketiga aspek tersebut dalam standart Tionghoa. Selain itu, untuk mengetahui kualitas yang tinggi.

1 Santoso Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik, 2012, 2Tim PSSI, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga), Bandung: PT. Remaja Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Rosdakarya, hlm 36. 2010), : CV Rafi Maju Mandiri, hlm 6-7.

1261

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

perkembangn dan nasionalisme yang ditunjukkan 1942 yang dimana memiliki keterkaitan dengan oleh VVB Solo tersebut. sepak bola Vorstenlandsche Voetbal Bond (Solo). Pendekatan yang penulis gunakan untuk Pencarian sumber sekunder dilakukan mengkaji permasalahan dalam penelitian ini adalah penulis dengan cara membaca beberapa buku yang teori nasionalisme yang diutarakan oleh John berkaitan dengan sepak bola Vorstenlandsche Hutchinson. Menurut J. Hutchinson Nasionalime Voetbal Bond (Solo) tahun 1923-1942. Sumber buku adalah sarana mendapatkan kembali harga diri etnik tersebut bisa berisi mengenai zaman Hindia Belanda sebagai modal dasar dalam membangun sebuah dan zaman pendudukan Jepang. Karena sebuah negara berdasarkan kesamaan budaya. bagaimanapun perkembangan sepak bola Menurut asumsi John Hutchinson mengenai konsep Vorstenlandsche Voetbal Bond (Solo) berkembang nasionalisme lebih merupakan sebuah fenomena pada kedua masa tersebut. Selain itu buku yang budaya daripada fenomena politik karena dia berakar berhubungan dengan olahraga dan sepak bola juga pada etnisitas dan budaya promodern.3 diperlukan, karena adanya sesuai dengan penelitian Penelitian yang berfokus pada olahraga yang diambil. sepak bolaVorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Prosedur selanjutnya adalah verifikasi sudah banyak yang menulis dan melakukan sumber atau kritik terhadap sumber. Kritik sumber penelitian. Akan tetapi, belum ada yang menulis ada;ah suatu metode yang digunakan untuk menilai secara spesifik mengenai Vorstenlandsche Voetbal sumber yang dibutuhkan dalam penelitian sejarah.5 Bond (VVB) dari tahun 1923-1942. Kritik ini terbagi menjadi dua, yakni kritik ekstern METODE dan intern. Kritik ekstern menekankan kepada orisinalitas sumber sedangkan kritik intern lebih Metode penelitian yang digunakan dalam kepada kebenaran isi sumber. Dalam skripsi ini penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. penulis menggunakan kritik intern. Tahap ini Metode penelitian sejarah merupakan suatu proses merupakan tahap terpenting agar hasil penelitian 4 pengujian, dan analisis sumber secara kritis. berkredibilitas tinggi Langkah-langkah yang terdapat dalam metode penelitian sejarah meliputi heuristik, verifikasi, Tahap selanjutnya adalah interpretasi data, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini interpretasi data dilakukan dengan cara menyusun bertujuan untuk membuat rekonstruksi secara kronologis dari fakta-fakta yang diperoleh. perkembangan sepak bola Vorstenlandsche Voetbal Dari tahap ini penulis akan memperoleh kesimpulan Bond (Solo) di Indonesia secara sistematis dan secara menyeluruh dengan cara menghubungkan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, antar fakta. memverifikasi serta menyintesiskan fakta-fakta agar Pada tahap terkahir yakni historiografi memperoleh suatu kesimpulan yang kuat. penulis akan mulai melakukan penulisan sejarah Prosedur heuristik dilakukan agar penulis yang kemudian hasil dari tulisan tersebut bisa memperoleh sumber yang kredibel baik itu sumber dipertanggungjawabkan secara teoritis dan primer maupun sekunder. Dalam penelusuran konseptual berdasarkan ilmu sejarah. sumber primer penulis akan melakukan pencarian SEPAK BOLA DAN MASYARAKAT terkait dengan klub-klub yang mendirikan 1. Nasionalisme sepak bola di Solo yang dibuat sesuai Nasionalisme adalah suatu paham, yang dengan batasan temporal dan spasial yang telah berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus dibuat. Penulis akan mencari artikel dari koran-koran diserahkan kepada Negara kebangsaan. Perasaan dan majalah-majalah yang berangka tahun 1923- sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan

3http://www.kompasiana.com/leni_2786/nasionalisme 4Louis Gotschalk, 1973, Mengerti Sejarah: Pengantar _550ae60b813311b275b1e5f3, (Online), diakses pada tanggal 19 Metode Sejarah, Depok: UI, hlm 5. Agustus 2016 pada pukul 00.56. 5Aminuddin Kasdi, 2011, Memahami Sejarah, Surabaya: Unesa University Press, hlm 27.

1262

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

tumpah darahnya, dengan tradisi-tradisi setempat dan ternyata sudah dimainkan sejak ribuan tahun lalu di penguasa-penguasa resmi di daerahnya selalu ada di banyak tempat di muka bumi ini. Meskipun bentuk sepanjang sejarah dengan kekuatan yang berbeda- bola dan cara memainkannya berbeda-beda, orang beda.6 sudah mengenal permainan sepak bola jauh sebelum Menurut John Hutchinson Nasionalime tahun Masehi. adalah sarana mendapatkan kembali harga diri etnik Sepak bola modern adalah puncak sebagai modal dasar dalam membangun sebuah perkembangan evolusioner dari permainan bola yang sebuah negara berdasarkan kesamaan budaya. sudah dikenal orang berabad-abad sebelumnya.8 Nasionalisme lebih merupakan sebuah fenomena Meskipun masih belum ada kesempatan kapan dan budaya daripada fenomena politik karena dia berakar dimana permainan sepak bola tersebut dimulai, pada etnisitas dan budaya promodern. Kalaupun namun di beberapa tempat, seperti : Yunani, nasionalisme bertransformasi menjadi sebuah Tiongkok, Inggris, Mesir, Jepang, Romawi, Prancis, gerakan politik, hal tersebut bersifat superfisial Persia, dan Mexico telah ada permainan bola, tetapi karena gerakan-gerakan politik nasionalisme pada dengan nama yang berbeda-beda dan dilakukan akhirnya dilandasi sudut pandang ini, gerakan politik dengan perlengkapan dan peralatan yang masih nasionalisme adalah sarana untuk mendapatkan sangat sederhana serta motif permainan yang juga kembali harga diri etnik sebagai modal dasar berbeda-beda. membangun sebuah negara berdasarkan kesamaan Menurut penyelidikan-penyelidikan para budaya.7 ahli-ahli sejarah, yang pertama-tama melakukan Masyarakat sangat memegang peranan yang semacam tendangan dengan bola adalah bangsa sangat penting dalam sikap-sikap nasionalisme, yang Yunani dan bangsa Tionghoa.9 Bangsa Yunani mana sikap-sikap tersebut digunakan untuk terutama suku bangsa Sparta, bermain tendang- mengesahkan kekuasaan Negara dan membenarkan tendangan dengan semacam gelembung berisikan penggunaan kekerasan oleh Negara, baik yang angin. ditujukan kepada warga negaranya maupun untuk Di Romawi permainan tersebut diberi nama Negara-negara lain. “harpastum”. Dengan nama baru ini permainan Nasionalisme Budaya adalah sejenis lekas sekali menyebar dan dipelajarkan kepada nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran prajurit tentara Romawi untuk dijadikan olahraga politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat pemeliharaan badan mereka diwaktu tidak keturunan” seperti warna kulit, ras, dan berperang. Permainan ini disertai dengan suara-suara sebagainya.Nasionalisme budaya dalam sepak bola bunyi terompet dan nyanyian-nyanyian dan pukulan- terlihat dari perasaan ewuh pakewuh (rasa malu dan pukulan genderang-genderang. Para pemain sungkan) terhadap kejadian penalty. Menjebol permainan ini datang dari berbagai pelosok negeri gawang lawan lewat titik penalty merupakan sesuatu dengan menggunakan pakaian-pakaian bagus dan yang tidak patut dilakukan dan memalukan. Hal beraneka ragam warna yang berkilauan dan tersebut membuat beberapa pemain yang ditunjuk mengkilap. Di beberapa negara-negara lain juga untuk melakukan tendangan penalty lebih memilih mengenal permainan sepak bola, seperti: untuk membuang tembakan atau menendang kea rah 1. Tiongkok kipper dengan sengaja. Di Tiongkok kuno orang-orang 2. Sepak Bola sudah mengenal sepak bola dengan cara Permainan sepak bola yang kini menjadi menyepak bola tersebut. Di kota Lintzu, kebudayaan terpopuler sejagat memiliki sejarah yang dimana semua penduduk akan tampak sangat panjang. Permainan si kulit bundar ini membawa pipa-pipa, alat musik bertali,

6 Kohn, Hans, 1984, Nasionalisme: Arti dan 8Srie Agustina Palupi, 2004, Politik & Sepak Bola di Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, hlm. 11. Jawa 1920-1942, Yogjakarta: Ombak, hlm. 21. 7http://www.kompasiana.com/leni_2786/nasionalisme 9Tim P.S.S.I, 1960, Ulang Tahun PSSI ke 30 1930- _550ae60b813311b275b1e5f3, (Online), diakses pada tanggal 19 1960, Jakarta: Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, hlm. Agustus 2016 pada pukul 00.56. 32.

1263

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

ayam jago, anjing pacuan, atau juga tidak lembu tersebut.Permainan ini pernah membawa itu, maka mereka itu bermain dilarang oleh Raja Philippe V pada 1319 dan sepak bola. Bola yang digunakan dibuat dari pada masa Raja Charles V pada 1369.16 kulit berisikan rambut atau rumput kering. 3. Prancis Bola yang berisikan angin baru mulai dipakai Di Prancis, sepak bola diketahui pada abad ke-5.10 Dan sepak bola disebut Tsu lewat peraturan dalam biara, setiap biarawan Chiu.11 Tsu berarti “menerjang bola dengan yang akan menuntut ilmu agama harus kaki”, sementara itu Chiu “bola dari kulit dan membawa bola yang terbuat dari kulit. Pada ada isinya”.12 abad ke 14 dimana terdapat suatu permainan 2. Jepang yang mirip dengan sepak bola sekarang Di Jepang permainan sepak bola ini dinamakan “lasoule” dan juga disebut disebut Kemari.13 Permainan sepak bola di dengan “pelote”.17 Gawang yang digunakan Jepang memiliki perbedaan, yaitu permainan terbuat dari suatu lengkungan kayu dibalut sepak bola tersebut dilakukan secara hikmat oleh kertas. Bola harus disepak kedalam oleh kalangan ningrat pada setiap bulan lengkungan itu. januari. Bola yang dimainkan terbuat dari 4. Italia kulit kijang berisi udara. Orang-orang jepang Di Italia, permainan sepak bola ini kuno memakai permainan Kemari sebagai sudah berkembang dan bernama “Calcio”. kegiatan seremonial dalam pesta-pesta Di abad Petengahan seorang bangsa Italia tertentu atau upacara religius. Bentuk bernama Scaino sudah mengarang buku Kemari yang bulat diibaratkan sebagai olahraga yang bernama “Uraian tentang matahari.14 Maka dari itu, Kemari harus permainan dengan bola”.18 Dalam permainan dimainkan dengan kaki dan dijaga agar ini berisi antara 20-40 orang, menurut berapa jangan sampai jatuh ke tanah. besar lapangan dan banyakya orang. 3. Inggris Permainan Calcio ini lebih enak diebut Di Inggris permainan sepak bola sebagai hiburan karena biasa dilakukan di pada awalnya memakai tengkorak bangsa pusat taman tengah kota atau semacam alun- Viking sebagai bola. Permainan dengan alun.19 menggunakan tengkorak tersebut tidaklah Di Indonesia sepak bola mulai berkembang berlangsung lama, terngkorak yang berat dan dengan pesat ketika lahirnya organisasi sepak bola kasar itu diganti dengan usus lembu yang yang bercorak kebangsaan, yaitu PSSI (Persatuan digelembungkan dengan angin.15 Secara Sepak bola Seluruh Indonesia). lambat laun permainan ini dapat 5. Masyarakat Jawa dipertandingkan antar kampung. Permulaan Ketika Pemerintah Hindia Belanda pertandingan sepak bola ini ditentukan memperluas aktivitas kekuasaannya di Indonesia, dengan dibantingnya usus lembu ke tanah, perkembangan ekonomi terjadi semakin pesat dan lalu terjadilah keramaian dan keributan saat perluasan birokrasi pemerintahan kolonial secara perebutan atau juga dalam penggiringan usus menyeluruh ke wilayah jawa. Keadaan ini banyak

10Tim P.S.S.I, 1960, Ibid., hlm 32-33. 15Tim P.S.S.I,1960, Ulang Tahun PSSI ke 30 1930- 11Eddie Allison, 2005, PSSI: Alat Perjuangan Bangsa, 1960, Jakarta: Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia, hlm. Jakarta: Mulya Angkasa, hlm. 1. 33-35. 12Tim P.S.S.I, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat 16 M Daud Dermawan, 2007, Menelusuri Jejak-jejak Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Sejarah Kuno Sepak Bola Dunia, Yogyakarta: Pinus Book 2010), Jakarta: CV Rafi Maju Mandiri, hlm. 18. Publisher, hlm. 13. 13Sejarah perkembangan Peraturan Permainan Sepak 17 Tim P.S.S.I, 1960, Ulang Tahun PSSI ke 30 1930- Bola, Yogyakarta: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan,tt, 1960, Jakarta : Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia, hlm. hlm. 1. 36. 14Sepak Bola Indonesia: Alat Perjuangan Bangsa dari 18Tim P.S.S.I, 1960, Ibid., hlm. 36. Soeratin hingga Nurdin Halid (1930-2010), loc. cit.,hlm. 18. 19 R.N. Bayu Aji, 2010, Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola, Yogyakarta: Ombak, hlm. 48.

1264

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

terjadi pertentangan di kalangan orang-orang memajukan perdagangan dan melindungi kebutuhan- Belanda sendiri. Penderitaan yang dirasakan oleh kebutuhan material masyarakat bumiputera. Hal ini rakyat pribumi mengunggah perasaan orang-orang juga mendorong organisasi Boedi Oetomo dan yang memiliki kepedulian terhadap kesengsaraan perkumpulan Bupati menjadi lebih peka terhadap yang dialami oleh masyarakat pribumi terhadap masalah ekonomi. Tidak lama kemudian, perjuangan kebijakan politik yang diterapkan oleh Pemerintah ekonomi memperlihatkan suatu gerakan massa, yang Hindia Belanda. kemudian terpengaruh atas pergerakan politik dan Usaha untuk mewujudkan kemakmuran dan puncaknya pada Pemberontakan Komunis tahun kemajuan bagi penduduk pribumi mulai diperhatikan 1926.21 dengan cara mengganti sistem eksploitasi dengan Akhir dasawarsa kedua abad XX, aksi-aksi politik pengajaran. Usaha tersebut dikenal sebagai yang dilancarkan oleh organisasi-organisasi Politik Etis. Politik ini semakin diakui dengan adanya pergerakan nasional semakin gencar dan radikal. pernyataan dari Ratu Belanda pada tahun 1901, yang Keadaan tersebut mengakibatkan Pemerintah Hindia berisi tentang Negara induk (Belanda) memiliki Belanda mengeluarkan keputusan bahwa adanya kewajiban untuk mengutamakan kemakmuran dan pelarangan bagi orang-orang untuk berkumpul, perkembangan sosial serta ekonomi penduduk membatasi orang berbicara, dan mengekang kegiatan Hindia Belanda.20 antara pemimpin dan para aktivis pro pergerakan. Keadaan yang sedang dialami oleh 6. Sepak Bola di Indonesia masyarakat Jawa dibawah Pemerintahan Kolonial Permainan sepak bola juga berkembang di tersebut juga membawa pengaruh terhadap Indonesia, bersamaan dengan olahraga tradisional perkembangan sepak bola di daerah ini. Pada seperti Kanuragan yang sudah dikenal sejak zaman kenyataannya perkembangan sepak bola bumiputera kerajaan kuno. Salah satu materi yang digunakan sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan dalam pelatihan untuk menyegarkan atau sepak bola kelompok lainnya, seperti sepak bola menguatkan fisik dalam Kanuragan adalah bermain orang-orang Belanda, Tionghoa, Arab, maupun lain bola.22 sebagainya. Di Indonesia permainan sepak bola Pemerintah Hindia Belanda pada awal abad diperkenalkan oleh bangsa Belanda yang datang ke XX belum dapat melepaskan persepsi inlander untuk bekerja di instansi-instansi pemerintah Hindia bagi kalangan bumiputera yang mana jauh dari kesan Belanda sebagai pegawai dalam perkebunan- layak untuk mendapatkan perhatian yang serius, dan perkebunan, kantor-kantor perdagangan, perkapalan kecurigaan terhadap kerusuhan selalu diantisipasi dan pertambangan sebagai karyawan. Mereka dengan larangan-larangan untuk berkumpul. Hal ini memilih permainan yang tengah populer di Eropa ini membuat adanya ruang gerak dalam berkembangnya sebagai sarana rekreasi dan menjaga kebugaran.23 sepak bola bumiputera yang berkolaborasi dengan Permainan sepak bola, sebenarnya interaksi aktivitas politik. sosial yang dilakukan oleh para penguasa bumiputera Perkembangan sepak bola di Hindia Belanda dengan orang-orang Belanda sangatlah terbatas. Hal awal abad ke-20 tidak bisa terlepas dari ini dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan pengelompokan masyarakat menjadi tiga kelas yakni dalam setiap pergaulan sosial antar ras menghalangi kelas atas Belanda (Eropa), kelas menengah yakni terjadinya interaksi sosial. Orang-orang bumiputera Vreemde Oosterlingen (Tionghoa, Arab, Timur dilarang memasuki perkumpulan-perkumpulan, Jauh) dan kelas bawah yakni Bumiputera (Inlander). lapangan olahraga, sekolah-sekolah, tempat-tempat Organisasi-organisasi pergerakan seperti umum, dan daerah-daerah kediaman orang Eropa. Sarekat Islam melakukan perubahan dengan Hal ini berbeda apabila terjadi kontak formal lewat

20 Soehartono, 1994,”Sejarah Pergerakan Nasional. 22Tim P.S.S.I, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat Dari Nasionalisme sampai Proklamasi, 1908-1945”. Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 17. 2010), Jakarta: CV Rafi Maju Mandiri, hlm. 19. 21Srie Agustina Palupi, 2004, Politik & Sepak Bola di 23R. Maladi, 1992, Jawaban dan Lampiran Sejarah Jawa 1920-1942, Yogjakarta: Ombak, hlm. 43. Sepak Bola di Jawa Tahun 1920-1942, Jakarta: tanpa penerbit, hlm. 2, dalam Srie Agustina Palupi, hlm. 24.

1265

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

kedinasan antara buruh dan atasan, hampir tidak ada satu klub dengan klub lain. Pertandingan- hubungan sosia, hanya terdapat kesempatan untuk pertandingan sering diadakan, akan tetapi belum ada bergaul bebas di kamar bola dan lapangan olahraga. peraturan yang pasti tentang bagaimana cara bermain Dunia kaum bumiputera dikenal hanya dalam yang benar dan baik, sehingga banyak terjadi kehidupan rumah tangga saja bersama para insiden-insiden. Sementara itu, Pemerintah Hindia pembantu, koki, ataupun jongosnya.24 Di kamar bola Belanda masih mengaitkan erat antara olahraga dan lapangan olahraga saja terdapat kesempatan dengan kebijakan politiknya terhadap orang-orang untuk bergaul bebas tanpa melihat kedudukan dalam bumiputera begitu juga dengan sepak bola. masyarakat, bahkan di dari kamar bola lah para elite bumiputera dapat diterima. PERKEMBANGAN VVB DALAM PERSEPAK Perkembangan permainan sepak bola di BOLAAN DI HINDIA BELANDATAHUN 1923- Hindia Belanda dapat dilihat ketika tumbuhnya 1942 politik etis yang terutama menekankan pada masalah A. Pembentukan Vorstenlandsche Voetbal pendidikan bagi kaum pribumi. Sekolah-sekolah Bond (VVB) 1923 mulai didirikan oleh pihak Pemerintah Belanda di Ketenaran sepak bola yang semula hanya Hindia Belanda mulai dari tingkat menengah dan sebagai sarana pelepas penat atau lelah, melatih tinggi seperti MULO, HBS, AMS. Dalam sekolah- ketangkasan, ketrampilan, dan daya tahan tubuh, sekolah tersebut selain mengajar tentang hal mulai mendapat perhatian yang lebih dan serius oleh akademik tetapi juga mengajarkan hal non akademik beberapa khalayak ramai. Muncul keinginan dari seperti olahraga atletik, bola keranjang (bola basket), karyawan-karyawan, pegawai-pegawai, serdadu- dan juga sepak bola. Di sekolah-sekolah tersebut serdadu, dan juga pelaut-pelaut yang memang aktif tidak hanya dari kalangan bangsa Belanda saja, akan bermain sepak bola untuk membentuk klub-klub atau tetapi orang-orang bumiputera dari kalangan ningrat perkumpulan-perkumpulan.26 Klub sepak bola dan bangsawan juga bisa menyekolahkan anaknya di pertama yang muncul di Indonesia (Hindia Belanda) sekolah tersebut.25 pada 28 September 1893 bernama Rood-Wit di Munculnya berbagai kesebelasan sepak bola Batavia (Jakarta) dimana didirikan oleh sekumpulan yang dapat dikatakan mendapat bayaran turut andil orang-orang Belanda yang dipimpin oleh J. D. De dalam mempopulerkan permainan sepak bola ini di Riemer. Klub ini kemudian disahkan oleh Indonesia pada masa pemerintahan Hindia belanda. Departemen Kehakiman tahun 1894. Selain itu, klub Klub-klub atau perkumpulan-perkumpulan dibentuk ini bukan hanya untuk sepak bola, akan tetapi juga oleh beberapa orang Belanda yang memang sangat dipakai untuk klub kriket sehingga bernama menggemari sepak bola dengan uang yang dimiliki. “Bataviasche Cricket en Voetbal Club”.27 Klub Pemain-pemain kesebelasan tersebut terdiri dari sepak bola Rood-Wit ini berarti klub yang memiliki pemain pilihan dari sekian banyak pemain sepak warna kebesaran merah dan putih apabila dilihat dari bola. artinya. Dua tahun kemudian di Surabaya muncul Pendirian berbagai klub atau perkumpulan klub sepak bola Victory, yang didirikan oleh John sepak bola yang dilakukan orang-orang bumiputera Edgar salah satu murid HBS.28 belum dapat dikatakan mengalami kemajuan yang Sementara orang-orang Tionghoa (China) tinggi, cara bermain juga sangat jauh apabila lebih dulu mendirikan klub sepak bola di perusahaan- dibandingkan dengan perkumpulan bangsa lain. Hal perusahaan dan lembaga pendidikan. Hal ini tersebut dikarenakan belum adanya pelatih yang dikarenakan orang-orang Tionghoa yang bermain handal dan belum adanya ikatan kebersamaan antara sepak bola lebih banyak ketimbang orang-orang

24Robert Van Niel,1984, Munculnya Elite Modern 27Tim P.S.S.I, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat Indonesia, terj. Zahara Deliar Noer, Jakarta: PT Dunia Pustaka Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Jaya, hlm. 20. 2010), Jakarta: CV Rafi Maju Mandiri, hlm. 27. 25 R.N. Bayu Aji, 2010, Tionghoa Surabaya dalam 28“Sepak Bola Indonesia & Masa Perjuangan PSSI”, Sepak Bola, Yogyakarta: Ombak,hlm. 54. Kompas 19 april 1980, hlm. V. 26Jan Feith, “Sport”, Sport Gedenboek (National), Amsterdam: Tanpa Penerbit, hlm. 254.

1266

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

bumiputera dan juga orang-orang Tionghoa memiliki sepak bola antara veteranen Solo dan veteran Jogja. modal yang cukup bahkan besar untuk mendirikan Setelah pertandingan selesai, kedua klub atau sebuah klub atau perkumpulan sepak bola. Beberapa bondveteran tersebut melakukan suatu rapat atau klub yang sudah didirikan oleh orang-orang diskusi untuk membahas pendirian atau Tionghoa pada tahun 1912 di Batavia, seperti Tjie pembentukan klub sepak bola di Hotel Slier Solo. Ying Hwee, Asiatik, Peng Hoa Sia (Eeviol) dan Tiong Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa kedua Un Tong, di Semarang lahir pula klub Ik You Sia dan klub atau perkumpulan sepak bola veteran Solo dan Union, di Tulung Agung ada klub Tjoe Tie Hwa, di Jogjaini membentuk suatu klub atau bond sepak bola Solo ada klub Solosche Voetbal Bond, dan di dengan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond Surabaya ada klub Tionghoa.29 Pada tahun 1927, (VVB).33 orang-orang Tionghoa mendirikan organisasi sepak Tujuan utamapembentukan atau bola untuk klub-klub atau perkumpulan- didirikannya VVB adalah untuk mengenalkan perkumpulan orang-orang Tionghoa itu sendiri permainan, yang mana mungkin untuk memberikan dengan nama Comite Kampionwedstrijden Tiong pertandingan yang lebih baik. Hal yang demikian Hoa (CKTH).30Dan berganti nama pada tahun 1930 akan membuat perhatian masyarakat tertuju pada CKTH berganti nama menjadi Hwa Nan Voetbal pembentukan klub atau perkumpulan tersebut. Bond (HNVB). Vorstenlandsche Voetbal Bond pendirian perkumpulan tersebut juga untk menjadi Soerakarta didirikan atau terbentuk dari usaha wadah bagi masyarakat (Solo) dalam Perhimpoenan Djawa Voetbalen R.O.M.E.O, bermain sepak bola, selain itu pentingnya kekuatan Legioen, De Leeuw, dan M.A.R.S.31 pembentukan fisik dan jasmani sebagai pendukung gerakan klub-klub atau bond-bond sepak bola bumiputera Indonesia Merdeka.34 Sedangkan tujuan khususnya tersebut akibat dianaktirikan oleh klub-klub sepak pendirian VVB adalah untuk menyaingi atau bola bentukan Belanda, yaitu VBS, mengakibatkan melawan klub-klub sepak bola bentukan Belanda klub-klub bumiputera seperti R.O.M.E.O, Legioen, seperti VBS (Voetbal Bond Soerakarta). Sementara De Leeuw, dan M.A.R.S bersepakat untuk mendirikan alasan didirikannya VVB adalah adanya diskriminasi suatu persatuan sepak bola yang dapat mewadahi dan yang dilakukan oleh organisasi sepak bola Belanda mewakili kalangan bumiputera Surakarta atau Solo. (Nederlandsche Indische Voetbal Bond) baik sebagai Klub-klub sepak bola bumiputera yang ada di anggota maupun sebagai penonton. wilayah Surakarta atau Solo tersebut mengintegrasikan diri mereka ke dalam VVB guna B. Eksistensi VVB dalam Persepak Bolaan di menyaingi klub-klub sepak bola Belanda maupun Hindia Belanda Tionghoa. Dengan adanya VVB tersebut akhirnya Perjalanan karir klub VVB dalam dunia dapat menyatukan klub-klub sepak bola bumiputera persepak bolaan di Hindia Belanda mengalami di Surakarta atau Solo yang saat itu masih terjadi prestasi yang pasang surut. Seperti misalnya dalam pertentangan diantara klub-klub sepak bola mengikuti kompetisi pada tahun 1930 yang mana bumiputera sendiri. Selain itu, adanya VVB juga dalam kejuaraan tersebut dimaksudkan untuk untuk menunjukkan eksistensi bagi kalangan mendirikan organisasi sepak bola nasional, yaitu bumiputera terhadap olahraga sepak bola. PSSI. Pada kompetisi ini diikuti oleh klub Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Jakarta. Klub terbentuk pada tanggal 8 November 1923,32 yang Jakarta mampu menjadi juara setelah mengalahkan mana sebelum pendirian atau pembentukan VVBdigelar atau diselenggarakan suatu pertandingan

29Tim P.S.S.I, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat 32“Het Vorstenlandsche Voetbal”, Soerabaiasch Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Handelsblad21 Februari 1935, Vierde Blad III. 2010), Ibid., hlm. 28. 33“Het Vorstenlandsche Voetbal”, 30UMS-45 Tahun, Jakarta: THUTH-UMS, 1950, tanpa (http://pasoepati.net/), (Online), diakses 06 Maret 2015. halaman. 34Pandji Poestaka, 1927, No. 66, hlm. 1154, dalam 31“Njatalah Madjoe”, Darmo Kondo31 Maret 1923. Srie Agustina Palupi “Politik dan Sepak Bola di Jawa Tahun1920-1942”, hlm. 52.

1267

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

klub Solo dengan 3-1 dan Surabaya 4-2.35 Pada bondPSIS Semarang 5-0 dan Persib 2-0.40 Hal ini kompetisi tersebut klub Solo harus puas berada di merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi posisi ke empat. VVB karena mampu menjadi juara selama dua tahun Prestasi VVB tidak terlepas dari adanya berturut-turut. kompetisi internal yang setiap tahunnya digelar oleh Tanggal 17 Juli 1936, VVB atau Persis kedatangan VVB untuk anggota-anggotanya. Kompetisi internal tamu klub sepak bola dari Austria bernama Winners VVB dibagi menjadi tiga kelas, yaitu KELAS 1 yang Sport Club (WSC) untuk melaksanakan sebuah berisi ps. Hizboel Waton I, ps. Indonesia Moeda I, ps. pertandingan sepak bola. Kedatangan klub Austria Romeo I, ps. Mars I, ps. Sinar Kota I, KELAS 2 yang tersebut adalah atas undangan dari NIVU, yang mana berisi ps. H.W II, ps. Indonesia Moeda II, ps. Romeo akan bertanding melawan klub-klub sepak bola II, ps. Mars II, ps. Sinar Kota II, ps. Garoeda II, terkuat di Hindia Belanda. Tahun 1936 merupakan KELAS 3 yang berisi ps. H.W III, ps.Indonesia tahun dimana VVB atau Persis mampu menjadi juara Moeda III, ps. Romeo III, ps. Mars III, ps. Sinar Kota kompetisi PSSI. Dalam perkembangannya, VVB atau III, ps. Garoeda III.36 Persis berhasil mencoba untuk bertanding melawan Selain mengadakan kompetisi internal, VVB klub Eropa. Akan tetapi, VVB atau Persis harus juga melakukan pertandingan penghormatan bagi menelan kekalahan dengan skor 10-0.41 Hal tersebut klub anggotnya yang menjadi juara kompetisi dirasa maklum karena memang VVB atau Persis internal yang digelar di stadion Sriwedari. kalah dalam teknik maupun taktik dalam bermain Pertandingan tersebut mempertemukan Ps. H.W sepak bola. Namun, ini merupakan bukti bahwa (Hizboel Waton) melawan Rest Persis. Pertandingan persepak bolaan VVB atau Persis mulai dipandang ini dimenangkan oleh Rest Persis dengan skor 4-2.37 sama atau setara oleh orang-orang Belanda dengan Kedua klub mendapat dukungan yang sangat meriah bersedianya Winners Sport Club bertanding melawan dari masyarakat Solo yang datang menonton. Hal ini klub sepak bola bumiputera, yaitu VVB atau Persis. memberikan keuntungan finansial dari penjualan Tanggal 16 Agustus 1938, VVB atau Persis tiket bagi VVB atau Persis pada umumnya dan Ps. diundang dalam kompetisi yang diselenggarakan H.W khususnya. oleh China Roode Kruis. Dalam pertandingan VVBdalam perkembangannya mampu menjadi tersebut VVB atau Persis mampu menahan imbang juara kompetisi PSSI tahun 1935 yang digelar di klub tuan rumah dengan skor 1-1. Hal tersebut Semarang dengan mengalahkan klub PPVIM menunjukkan bahwa klub sepak bola bumiputera Meester Cornelis/Jatinegara 5-0 dan PPSM VVB atau Persis ini mampu menyandingkan diri Magelang 7-1.38 Selain itu, digelar juga pertandingan mereka dengan klub sepak bola Tionghoa, yang antara veteranen Tionghoa melawan Indonesia mana klub-klub Tionghoa sudah barang tentu sama sebelum pertandingan antara PPVIM Meester kekuatannya baik secara teknik bermain maupun Cornelis/Jatinegara melawan PPSM Magelang.39 Hal organisasi dengan klub sepak bola Belanda. tersebut menunjukkan bahwa adanya kerjasama antar VVB dalam perkembangan selanjutnya kedua klub atau perkumpulan sebagai tanda berhasil menjadi juara selama empat tahun berturut- persaudaraan. turut mulai dari tahun 1939-1942. Kompetisi tahun Setelah mampu menjadi juara tahun 1935, tren 1939 Piala Wisselbeker Obat Tjap Matjan. positif tersebut berlanjut ketika VVB mampu Stedenwedstrijd P.S.S.I yang digelar di Yogyakarta menjuarai kompetisi nasional PSSI tahun 1936 di mempertemukan VVB dengan klub Bandung. VVB mampu mengalahkan klub atau dan PSIM Mataram. Pada pertandingan tersebut VVB

35“Voetbal: De Inlandsche Stedenwedtrijden”, 38“Olah-Raga”, Olah Raga tahun 1937, No. II, hlm. 8. Bataviaasche Nieuwsblad 24 April 1930, hlm. Vierde Blad. 39 “Stedentournooi ke V di Stadion Semarang”, Djawa 36“Stand Pertandingan Competitie Persis tahoen Tengah 7 Juni 1935, hlm. 3. 1939”, Berita Perstaoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia 40“Inlandsch Voetbalkampioenschap”, Soerabaiasch Februari 1940, No. 2 Tahoen II, hlm. 11. Handelsblad 4 Juni 1936, hlm. Vierde Blad II. 37“PERSIS Pertandingan Kehormatan”, Berita 41“De Wiener Sport Club: Slaat Persis en Solo met 10- Perstaoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia Maret 1940, No. 3 0”, Bataviaasch Nieuwsblad 17 juli 1936, hlm. Tweede Blad Tahoen II, hlm. 10.

1268

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

mampu menjadi juara setelah mengalahkan klub melakukan propaganda sebagai saudara tua Persib 3-0 dan menahan PSIM Mataram 2-2.42 Indonesia. Selain melawan sesama klub bumiputera, Ini merupakan bukti bahwa persepakbolaan VVB juga melakukan pertandingan melawan klub- di kota Solo mengalami perkembangan yang sangat klub yang didirikan oleh orang-orang Belanda. Pada signifikan, meskipun pada tahun 1931-1934 belum tanggal 14 September 1939 Persis menerima dapat membuktikan diri sebagai juara. Namun, tantangan dari klub Belanda yang ada di Surabaya, dengan berjalannya kompetisi internal yang sangat yaitu H.B.S.43 Pertandingan tersebut berakhir dengan teratur dan berjalan rutin setiap tahunnya apalagi skor 2-2. Hal tersebut menunjukkan bahwa klub VVB diimbangi dengan dibangunnya stadion Sriwedari sudah mulai berkembang, terbukti dengan mampu membuat gairah persepakbolaan di kota Solo menahan imbang klub H.B.S. semakin meriah dan maju tentunya. Tahun 1940, kompetisi PSSI digelar di Solo C. Perubahan Menjadi Persis yang mana menjadi keempat kalinya kompetisi ini Pada tahun 1933, tepatnya tanggal 13 Mei digelar di kota tersebut. Pada pertandingan tersebut VVB mengadakan rapat tahunan pengurus VVB dan VVB mampu mengalahkan klub VIJ 4-2 dan PSIM 4- melalui rapat tersebut menghasilkan keputusan 2 dan berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya bahwa VVB menjadi Perikatan Sepak Raga Seloeroeh di kota sendiri.44 Hal ini merupakan suatu kemajuan Soerakarta (Persis).49 Tujuan umum perubahan nama bagi VVB karena lawan yang dihadapi adalah klub VVB adalah mengikuti anjuran dari PSSI sesuai yang pernah juara kompetisi PSSI pula. dengan Kongres ke-II tahun 1932 di Jakarta yang Ketika tahun 1941,VVB berhasil menjadi salah satu butir keputusannya adalah penggunaan juara “Districtwedstrijden” setelah mengalahkan bahasa Indonesia, sedangkan tujuan khusus terjadi PSIM dengan skor 3-145 dan berhasil menuju karena sedang gencar-gencarnya masyarakat “Stedentournooi” di Bandung. Pada pertandingan bumiputera (Indonesia) melakukan pergerakan untuk final, VVB melawan Persibaja Surabaya dan Persib melawan Pemerintah Kolonial Belanda. Hal tersebut Bandung. VVB mampu menahan imbang Persibaja 2- menunjukkan sikap nasionalisme dalam diri sepak 2 dan mengalahkan Persib 3-1.46 Dengan demikian bola Solo untuk melawan kolonial pada masa kompetisi tahun 1941 menjadi milik VVB tanpa penjajahan melalui organisasi sepak bola. menelan kekalahan. danVVB berhak atas atas piala Bulan Februari 1933, sebelum VVB berubah bergilir yang diberikan oleh Sunan, yaitu “Sunan nama menjadi Persis, berdiri sebuah stadion yang Beker’s” karena berhasil menjadi juara kompetisi sangat represntatif untuk persepak bolaan di selama 3 kali berturut-turut atau secara keseluruhan kalangan bumiputera. Stadion tersebut berada di 5 kali terhitung mulai dari kompetisi nasional PSSI kompleks pertamanan Sriwedari yang mana dimiliki tahun 1931 di Solo.47 oleh Sri Sesuhunan Paku Buwono X dan Stadion ini Kompetisi PSSI yang ke XII tahun 1942, diberi nama stadion Sriwedari. Di Solo memang VVB juga berhasil msempertahankan kembali gelar belum ada stadion yang representatif, namun di kota juara stelah mengalahkanPersibaja Surabaya babak ini ada alun-alun yang sangat luas dan setiap final “Stedentournooi”. Pertandingan tersebut tahunnya biasa dijadikan tempat untuk Sekaten, saat berakhir dengan skor 5-0 untuk kemenangan VVB.48 Pada tahun 1942 ini, kompetisi nasional PSSI “Stedenwedstrijden” juga ditonton oleh pihak dari Dai Nippon, yang mana pada tahun-tahun tersebut

42 “Stedenwedtrijden P.S.S.I ke IX: Solo Menjadi 46 “Sport: Pertandingan Djoeara P.S.S.I ke XI di Djoeara”, Darmo Kondo 30 Mei 1939, hlm. 9. Bandoeng”, Matahari 17 April 1941, hlm. 8. 43“Jubileumwedstrijden ”Oliveo”, Persis-HBS: 2-2”, 47 Tim P.S.S.I, 1990, 60 Tahun PSSI, Jakarta: De Indsche Courant 14 September 1939, Tweede Blad II. Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia & Yapsatu, hlm. 46. 44“Sport: Stedewedstrijden P.S.S.I di Solo”, Matahari 48“Gerak Badan: Persis Kampioen P.S.S.I”, Soeara 14 Mei 1940, hlm. 4. Asia 7 Juli 1942, hlm. 3. 45 “Menoedjoe Stedentournooi: Solo Djoeara Djawa 49“Berita V.V.B: Gantian nama V.V.B, Djadi Persis”, Tengah”, Berita Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia Darmo Kondo 13 Mei 1933, hlm. 2. Desember 1940, No. 12, Tahoen ke II, hlm. 4.

1269

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

mana juga dilakukan pertandingan sepak bola. Di Jepang dengan bala tentaranya mampu mengalahkan alun-alun tersebut ribuan penonton bisa ditampung.50 Amerika dengan Pearl Harbournya. Hindia Belanda Pembangunan stadion Sriwedari pun juga tidak terlepas dari dampak tersebut. dimaksudkan agar PSSI dapat menggunakan stadion Pasukan Jepang mulai masuk ke Hindia Belanda, tersebut dalam setiap kompetisi-kompetisi yang masuknya Jepang secara tidak langsung berpengaruh berbasis nasional, sedangkan bagi VVB atau Persis terhadap dunia olahraga dan juga persepak bolaan di juga dapat menggunakan stadion Sriwedari sebagai Hindia Belanda. Kondisi perang dan masuknya markas besar maupun sebagai tempat untuk paasukan Jepang di Hindia Belanda menjadikan pertandingan kompetisi internal VVB atau Persis. kompetisi sepak bola terhenti untuk beberapa waktu, Stadion Sriwedari memiliki arti penting baik kompetisi sepak bola Belanda, Tionghoa, dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dengan maupun Bumiputera.53 adanya stadion yang cukup besar dan baik yang Pada tahun 1943 seluruh bentuk dimiliki oleh orang-orang bumiputera Belanda perkumpulan-perkumpulan atau organisasi olahraga merasa iri melihat bahwa kalangan bumiputera dapat di Indonesia mendapat larangan oleh Pemerintah membangun dan menghasilkan stadion kelas satu. Militer Jepang. Sehingga PSSI sebagai organisasi Dengan adanya stadion Sriwedari pula kalangan sepak bola Indonesia harus menggabungkan diri ke bumiputera mampu menunjukkan kepada orang- dalam Tai Iku Kai.54 Organisasi bentukan Jepang itu orang Belanda bahwa mereka mampu bersaing dalam merupakan organisasi yang meliputi semua bentuk hal sepak bola. Selain itu, pembangunan stadion keolahragaan. Sriwedari tersebut bertujuan agar VVB atau Persis NASIONALISME DALAM SEPAK BOLA VVB dapat menjuarai kompetisi yang diselenggarakan A. Nasionalisme dalam Pendirian Organisasi oleh PSSI atau dapat disebut juga dengan Sepak Bola Nasional (PSSI) “Stedenwedstrijden”.51 Terbukti pada tahun 1935 Organisasi sepak bola pertama yang berdiri atau dua tahun setelah pembangunan stadion di Hindia Belanda adalah Nederlandsch Indische Sriwedari, VVB atau Persis berhasil menjadi juara Voetbal Bond (NIVB). NIVB dengan tempat kompetisi PSSI pertamanya. berganti-ganti setiap tahunnya mengadakan Persis juga sering melakukan kegiatan amal, pertandingan antar kota di Semarang, Surabaya, misalnya seperti melakukan pertandingan sepak bola, Bandung, dan Batavia secara rutin yang dilaksanakan yang mana hasil pendapatan dari penjualan tiket hingga tahun 1936. Pada mulanya pertandingan diberikan kepada instansi-instansi yang memang Stedenwedstrijden atau Stedentournooi diurus oleh membutuhkan dana bantuan. Untuk menghormati komite ad hoc salah satu anggota keempat bond kompetisi internal Persis Solo tahun 1939 yang telah sepak bola, baru pada tahun 1919 dibentuklah atau didapat oleh kesebelasan ps. H.W, maka pada tanggal berdirilah Nederlandsch Indische Voetbal Bond 24 Februari 1940, Persis melangsungkan (NIVB)55 untuk mengorganisir pertandingan kota pertandingan Eerewestrijd antara kesebelasan ps. setiap tahunnya dengan aturan-aturan yang tetap. Hizboel Waton melawan Rest Persis, yang hasil Orang-orang Tionghoa mendirikan sebuah pendapatannya diberikan kepada poliklinik organisasi sepak bola bagi kalangan mereka sendiri. Muhammadiyah dan poliklinik P. P. B. B. S.52 Hal ini Keinginan untuk membentuk organisasi sepak bola menunjukkan bahwa Persis memiliki jiwa sosial Tionghoa yang tertinggi terlaksana dengan yang sangat tinggi. didirikannya Comite Kampionwedstrijden Tionghoa Akhir tahun 1942 dengan berkobarnya perang di Asia Pasifik yang semakin memanas.

50Eddie Elison, 2014, Soeratin Sosrosoegondo: 53R.N. Bayu, Aji, 2010, Tionghoa Surabaya dalam Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak Bola Sepak Bola. Yogyakarta: Ombak, hlm. 12. Kebangsaan, Yogyakarta: Ombak, hlm. 33. 54Tim P.S.S.I, 2010, Sepak Bola Indonesia: Alat 51 Eddie Ellison, 2005, PSSI: Alat Perjuangan bangsa, Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Nurdin Halid (1930- Jakarta: Mulya Angkasa, hlm. 68. 2010), Jakarta : CV Rafi Maju Mandiri, hlm. 54. 52“Eerewedstrijd”, Berita Perstaoean Sepakraga 55 Colombijn, Freek, 2000,. Ibid ., hlm. 18. Seloeroeh Indonesia Maret 1940, No. 2 Tahoen II, hlm. 11.

1270

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

(CKTH) pada tahun 1927.56 Dukungan dari berbagai maka dibentuklah organisasi sepak bola Indonesia pihak berupa material dan pendidikan para yang berkedudukan di Mataram, Yogyakarta dengan anggotanya yang umumnya cukup baik juga nama PSSI. Nama PSSI merupakan gagasan dari mempercepat perkembangan dari organisasai dan Soetarman utusan dari VVB yang memperoleh suara mutu permainan sepak bola ala Tionghoa. Namun, terbanyak dari para peserta yang hadir dalam karena bond belum sepenuhnya mewakili seluruh konferensi di gedung Sosiet Handeprojo. PSSI keinginan dari anggota, maka pada tahun 1930 Hwa merupakan kepanjangan dari Persatuan Sepakraga Nan Voetbal Bond mengggantikan organisasi Seluruh Indonesia. sebelumnya, yakni Comite Kampionwedstrijden Ada beberapa sifat ciri khas yang dimiliki Tionghoa (C.K.T.H). oleh PSSI, yaitu: Pertama, PSSI dilahirkan dan Sementara itu, dengan munculnya kesadaran kelahirnnya didukung oleh golongan-golongan politik yang semakin tumbuh dan juga adanya usaha- pemimpin Gerakan Nasional Indonesia sebagai usaha untuk mewujudkan Indonesia merdeka, maka follow up dari Sumpah Pemuda tahun 1928. Karena dirasa perlu untuk membina dan mengorganisir itu PSSI adalah anak kandung dan merupakan bagian olahraga. Tindakan tersebut perlu dilakukan karena yang tak terpisahkan dari Gerakan Kebangsaan olahraga merupakan suatu alat yang sangat baik Indonesia, dengan tujuan khusus memperkokoh untuk mendukung pergerakan nasional Indonesia. kesatuan bangsa melalui pengorganisasian sepak Selain itu, hanya pada bidang olahragalah bola secara nasional. Kedua, PSSI dilahirkan sebagai Pemerintah Hindia Belanda kurang memperhatikan suatu organisasi yang autonom yang tidak gerak-gerik olahraga orang-orang bumiputera menggantungkan pada kerja sama dengan organisasi sebagai jalan utama mencapai kemerdekaan sepak bola kolonial, NIVB sesuai dengan sikap non Indonesia. kooperatif yang digariskan oleh Gerakan Pada tahun 1924 juga lahir dan berdiri suatu Kebangsaan kita.60 bond yang bernama Comite Java Voetbalbond Kelahiran PSSI bagi bangsa Indonesia (CJVB) yang diprakarsai dan dipimpin oleh K.R.T. merupakan adanya sikap nasionalisme yang Dr. Widiodiningrat.57 Sedangakn, pada tahun 1927 membuat sepak bola lebih terorganisir secara baik atas inisiatif A. Soeroto di Surabaya mendirikan IVB dan teratur. Para kaum cendikiawan tak henti (Indonesische Voetbal Bond),58 serta tahun 1927 juga memanfaatkan olahraga ini sebagai kegiatan social didirikan Javasche Voetbal Bond (JVB)di yang bersifat pendidikan dan kebudayaan. Surakarta.59 Pembinaan ketrampilan jasmani bukalah satu- Pada tanggal 19 April 1930 diadakan satunya fungsi dari olahraga, melainkan kepada hal pertemuan yang dihadiri oleh VIJ Jacarta, BIVB yang lebih mendalam, yaitu menamkan semangat Bandoeng, VVB Soerakarta, MVB Madioen, IVBM juang disiplin, setia kawan, tanggung jawab, dan Magelang, SIVB Soerabaja, dan PSM Yogyakarta kejujuran yang dilandasi oleh norma sosial, nilai sebagai tuan rumah konferensi untuk membicarakan budaya, serta pandangan hidup masyarakat pendirian suatu bond organisasi sepak bola Indonesia.61 Dengan demikian maka olahraga sepak Indonesia. Terdapat tiga usulan nama bagi organisasi bola bukan hanya untuk mempersehat diri atau sepak bola Indonesia yang dilayangkan oleh memperkuat badan saja melainkan ada hal yang lebih beberapa wakil dari bond-bond yang hadir dalam penting lagi, yaitu untuk persatuan dan kesatuan konferensi tersebut, yaitu: INVB, PVBI, dan PSSI. masyarakat Indonesia dalam kemerdekaan. Atas persetujuan dari seluruh peserta yang hadir B. Nasionalisme dalam VVB

56UMS-45 Tahun, 1950, Jakarta: THUTH-UMS, tanpa 59 Dikutip dari “Bintang Mataram”, 22-24 April 1930 halaman. dalam “Di Yogya 50 Tahun Lalu Mereka Lahirkan PSSI”, 57 Tim P.S.S.I, 1955, Buku Peringatan 25 Tahun PSSI Kompas 19 April 1980, hlm. 6. 1930-1955, Djakarta: Persatuan Sepak Boila Seluruh Indonesia, 60 Maulwi Saelan, 1970, Sepak Bola Jilid I, Djakarta: hlm. 97-98. tanpa penerbit, hlm 49. 58 “Sport”, Madjalah Pandji Poestaka, No. 4, 1927, 61 Srie Agustina Palupi, Ibid., hlm. 66. hlm. 1509. dalam Srie Agustina Palupi “Politik dan Sepak Bola di Jawa Tahun 1920-1942”, hlm. 61.

1271

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

Nasionalisme dalam sepak bola awalnya Indonesia. Lambang tugu kebangkitan nasional dapat dapat dilihat dari keberadaan organisasi sepak bola juga disimbolkan sebagai lilin, hal ini dimaksudkan nasional, yaitu PSSI. Pendirian PSSI adalah untuk sebagai simbol bahwa nyala pergerakan pemuda melakukan perlawanan terhadap intervensi yang Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Merdeka dilakukan pemerintah kolonial lewat organisasi akan terus menyala dan terus ada. Sedangkan adanya sepak bolanya, yaitu NIVB. Salah satunya pada simbol lima belas bintang merupakan perwujudan kejuaraan PSSI tahun 1932 di Lapangan Trivelli, dari klub-klub atau bond-bond anggota dari VVB. Batavia, Bung Karno mendapat kehormatan Upaya nasionalisme lainnya yang dilakukan menendang bola pertama sebagai tanda dimulainya oleh VVB adalah penggunaan stadion Sriwedari, yang pertandingan final antara VIJ dan PSIM. Ketika itu mana merupakan markas besar VVB dalam terlihat jelas bahwa hebatnya persatuan bangsa menggelar setiap pertandingan kompetisi internal Indonesia dan menyalanya rasa kebangsaan yang maupun untuk berlatih. Penggunaan stadion dikobarkan PSSI bersama partai-partai dan dikipasi Sriwedari oleh organisasi Budi Utomo dilakukan Bung karno.62 Selain itu, PSSI juga mengikrarkan suatu parade dan pertandingan sepak bola untuk diri dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam menyambut 25 tahun organisasi yang didirikan tahun setiap pertemuan Kongres PSSI maupun pelaksanaan 1908 tersebut. Dalam parade tersebut dikuti oleh pertandingan. Nuansa Sumpah Pemuda dan beberapa ribu masyarakat bumiputera. Nasionalisme benar-benar mulai diresapi oleh Digunakannya stadion Sriwedari oleh organisasi segenap tubuh sepak bola bumiputera sebagai alat Budi Utomo adalah untuk meningkatkan kesadaran untuk Indonesia merdeka. nasional di kalangan masyarakat bumiputera.66 Hal Upaya nasionalisme juga ditunjukkan oleh ini menunjukkan bahwa penggunaan stadion VVB yang dapat terlihat dari perubahan nama dari Sriwedari selain untuk berlatih dan menggelar VVB(Vorstenlandsche Voetbal Bond) diganti kompetisi internal bagi anggota VVB, juga namanya menjadi Persis (Persatoean Sepakraga digunakan sebagai sarana untuk melakukan Indonesia Soerakarta).63 Hal ini sesuai dengan butir kampanye dalam meningkatkan kesadaran nasional keputusan yang dihasilkan dari Kongres PSSI ke II di bagi kaum bumiputera. Jakarta, yaitu tekad untuk mulai menggunakan sata Maka dapat disimpulkan bahwa bahasa dalam PSSI yakni bahasa Indonesia.64 terbentuknya klub atau perkumpulan sepak bola Cara menunjukkan nasionalisme yang Surakarta atau Solo dan klub-klub bumiputera dilakukan oleh klub VVB adalah dengan lainnya mempererat tali persaudaraan serta menggunakan logo atau emblem pada klub atau bond nasionalisme masyarakat Surakarta atau Solo. ini. Awalnya klub VVB belum memakai logo atau Adanya perasaan sama-sama tertindas menghadapi emblem. Pada tahun 1933, setelah peringatan 25 kesombongan klub-klub dan bond Belanda saat itu tahun organisasi Budi Utomo dilakukan sebuah mendorong keinginan untuk bersatu dalam arti yang perancangan untuk membangun sebuah tugu lebih luas. kebangsaan. Pada saat peresmian tugu lilin itu, Dr Soetomo, berucap, ”Van Solo begin de vyctory (dari PENUTUP Solo kemenangan dimulai).” Hal ini menegaskan A. Kesimpulan bahwa predikat Solo sebagai Kota Pergerakan.65 Permainan sepak bola merupakan permainan Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat yang sangat popular di kalangan masyarakat dunia bahwa logo atau emblem VVB menggunakan dan memiliki sejarah yang sangat panjang. lambang dari tugu kebangkitan nasional yang Permainan sepak bola masuk di Indonesia merupakan simbol dari peringatan pergerakan diperkenalkan oleh bangsa Belanda yang datang

62 Tim P.S.S.I, 1955, Buku Peringatan 25 Tahun PSSI 65“TuguKebangkitanNasional”,(https://ahmedfikreati 1930-1955, Djakarta: Persatuan Sepak Boila Seluruh Indonesia, f.wordpress.com/2010/03/26/tugu-lilin-solo-tugu-kebangkitan- hlm. 81. nasional/), (Online), diakses tanggal 16-08-2016, jam 06.35. 63“P.E.R.S.I.S”, Adil 23 Mei 1933, hlm 2. 66“Boedi Oetomo”, De Indische Courant 23 Mei 1933, 64“Kongres II (Djakarta)”, Olah Raga Januari 1938, No. 206. No I Tahoen II, hlm. 2.

1272

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

untuk bekerja di instansi-instansi pemerintah Hindia membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat Belanda sebagai pegawai dalam perkebunan- melalui olahraga sepak bola. perkebunan, kantor-kantor perdagangan, perkapalan Masuknya Jepang membuat persepak bolaan dan pertambangan sebagai karyawan sebagai sarana di Hindia Belanda mengalami mati suri atau berhenti. rekreasi dan menjaga kebugaran tubuh. Salah satu Kondisi perang yang sedang melanda Asia Pasifik pendirian suatu bond bumiputera adalah menjadikan kompetisi sepak bola, baik kompetisi Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Soerakarta. sepak bola bumiputera, Belanda, dan Tionghoa Pembentukan VVB Soerakarta ialah atas terhenti untuk sementara waktu. dasar bahwa banyaknya bond-bond sepak bola dari B. Saran kaum bumiputera yang sangat amburadul dalam hal Semoga dengan ditulisnya skripsi yang organisasi maupun dalam pengertian peraturan sepak berjudul “Vorstenlandsche Voetbal Bond tahun bola serta banyak terjadi perkelahian atau pertikaian 1923-1942”, mampu membuat pembaca mengerti antar bond sepak bola di kalangan bumiputera gambaran tentang bagaimana perkembangan dan sendiri. Selain itu juga untuk menyaingi klub sepak nasionalisme suatu bond sepak bola di Hindia bola Belanda, yaitu VBS (Voetbal Bond Belanda khususnya bond sepak bola di kota Soerakarta).Maka dengan didirikannya VVB Surakarta atau Solo. Klub-klub yang berada di Soerakarta tersebut dapat menyatukan bond-bond wilayah Surakarta atau Solo membentuk suatu bond bumiputera ke dalam satu wadah dan diatur sesuai yang mana sebagai wadah dari klub-klub tersebut dengan peraturan sepak bola yang benar. VVB atas dasar bahwa banyaknya bond-bond sepak bola Soerakarta dibentuk oleh usaha dari Perhimpoenan dari kaum bumiputera yang sangat amburadul dalam Djawa Voetbalen R.O.M.E.O, Legioen, De Leeuw, hal organisasi maupun dalam pengetahuan tentang dan M.A.R.S mendirikan suatu bond, dan bond peraturan sepak bola serta banyak terjadi perkelahian tersebut diberi nama “Vorstenlandsche Voetbal Bond antar bond di kalangan bumiputera. Maka Soerakarta”. terbentuklah VVB Soerakarta sebagai suatu wadah Tanggal 19 April 1930. Pembentukan bagi klub-klub bumiputera di wilayah Surakarta atau organisasi sepak bola yang bercorak kebangsaan Solo. Oleh karena itu, sebagai pembaca yang tersebut adalah untuk mengimbangi kekuatan sepak berpikiran luas dan positif diharapkan mampu bola orang-orang Belanda dibawah bendera NIVB. melihat permasalahan dari berbagai aspek. Hal ini Tahun 1933 VVB berganti nama menjadi PERSIS, dikarenakan, tidak akanada akibat apabila tidak ada yang mana sesuai dengan hasil beberapa keputusan sebab. Sama halnya dengan pembentukan suatu bond dari kongres PSSI ke-II tahun 1932 di Djakarta. Salah sepak bola bagi kalangan bumiputera, yang satu butir hasil keputusan tersebut adalah disebabkan oleh adanya keinginan untuk melawan penggunaan Bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang Belanda dengan cara bermain sepak dalam setiap kongres PSSI maupun nama bond-bond bola. anggota PSSI serta dalam pertandingan. Sepak bola Surakarta atau Solo yang dalam DAFTAR PUSTAKA konteks ini adalah VVB dan klub-klub bumiputera A. Sumber Majalah dan Koran lainnya saling mempererat persaudaraan dan “Adil”, 23 Mei 1933 menciptakan rasa nasionalisme antar klub sepak bola “Bataviaasche Nieuwblad”,24 April 1930 bumiputera. Adanya perasaan tertindas oleh Belanda “Bataviaasche Nieuwsblad”, 17 juli 1936 melalui klub-klub sepak bolanya mendorong “Berita Perstaoean Sepakraga Seloeroeh keinginan untuk bersatu dalam arti yang luas. Indonesia Februari 1940”, No. 2 Tahoen II Nasionalisme dapat ditunjukkan melalui permainan “Berita Perstaoean Sepakraga Seloeroeh sepak bola bagi kalangan bumiputera, yang mana hal Indonesia Maret 1940”, No. 3 Tahoen II ini ditunjukkan oleh VVB yang menjadi salah satu “Berita Persatoean Sepakraga Seloeroeh kekuatan bagi persepak bolaan di Hindia Belanda. Indonesia Desember 1940”, No. 12, Tahoen Hal tersebut bertujuan sebagai alat perjuangan dan II “Darmo Kondo”, 13 Mei 1933

1273

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

“Darmo Kondo”, 30 Mei 1939 R.N. Bayu Aji, 2010, Tionghoa Surabaya “De Indische Courant”, 14 September 1939 dalam Sepak Bola, Yogyakarta: Ombak. “Djawa Tengah”, 7 Juni 1935 Rusli Lutan dkk. 1991. Manusia dan Olahraga. “Matahari”, 14 Mei 1940 Bandung: ITB dan FPOK/IKIP Bandung. “Olah Raga”, tahun 1937 Santoso Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik. “Olah Raga”, Januari 1938 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi “Soeara Asia”, 7 Juli 1942 Olahraga). Bandung: PT. Remaja “Soerabaiasch Handelsblad”, 21 Februari Rosdakarya. 1935 ______.Sejarah perkembangan Peraturan “Soerabaiasch Handelsblad”, 4 Juni 1936 Permainan Sepak Bola. Yogyakarta: B. Sumber Buku Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Aminuddin Kasdi. 2011. Memahami Sejarah. ______.1991.Sejarah Olahraga Indonesia. Surabaya: Unesa University Press. Jakarta: Kantor Menteri Pemuda dan Colombijn, Freek.“The Politics of Indonesian Olahraga. Footbal”. Archipel. No. 59. 2000. “Sepak Bola Indonesia dan Masa Perjuangan Eddie Allison. 2005, PSSI: Alat Perjuangan PSSI”. Kompas 19 April 1980. Bangsa, Jakarta: Mulya Angkasa. Soegijanto. 1991. Materi dan Penilaian Eddie Elison. 2014, Soeratin Sosrosoegondo: Mengajar Permainan Sepak Bola. Menentang Penjajahan Belanda Yogyakarta: Institut Keguruan dan Ilmu dengan Sepak Bola Kebangsaan. Pendidikan. Yogyakarta: Ombak. Soehartono. 1994.”Sejarah Pergerakan Iraishi, Takashi. 1997.“Zaman Bergerak: Nasional. Dari Nasionalisme sampai Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926”, Proklamasi, 1908-1945”. Yogyakarta: terj: Hilmar Farid. Jakarta: Pustaka Pustaka Pelajar. Utama Grafiti. Srie Agustina Palupi. 2004. Politik & Sepak Feith, Jan. “Sport”, Sport Gedenboek Bola di Jawa 1920-1942. Yogjakarta: (National). Amsterdam: Tanpa Penerbit. Ombak. Koentjaraningrat. 1977. Metode Penelitian Tim P.S.S.I. 1955. Buku Peringatan 25 Tahun Masyarakat. Jakarta: Gramedia. PSSI 1930-1955. Djakarta: Persatuan Sepak Kohn, Hans, 1984, Nasionalisme: Arti dan bola Seluruh Indonesia. Sejarahnya, Jakarta: Erlangga. Tim P.S.S.I. 1960. Ulang Tahun PSSI ke 30 “Lintasan Sejarah PSSI”, Setengah Abad PSSI, 1930-1960. Jakarta: Persatuan Sepak Bola 1980. Jakarta: Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Seluruh Indonesia. Tim P.S.S.I. 2010. Sepak Bola Indonesia: Alat Louis Gotschalk. 1973. Mengerti Sejarah: Perjuangan Bangsa dari Soeratin hingga Pengantar Metode Sejarah. Depok: UI. Nurdin Halid (1930-2010). Jakarta: CV Maulwi Saelan. 1970. Sepak Bola Jilid I. Rafi Maju Mandiri. Djakarta: tanpa penerbit. UMS-45 Tahun. Jakarta: THUTH-UMS. 1950. M. Daud Dermawan. 2007. Menelusuri Jejak- tanpa halaman. jejak Sejarah Kuno Sepak Bola Dunia. C. Sumber Internet Yogyakarta:Pinus Book Publisher. “Het Vorstenlandsche Voetbal”, R. Dahlan Ranuwihardjo. 1978. “Kami Bukan (http://pasoepati.net/) , (Online), diakses 06 Inlander” dalam Bunga Rampai Soempah Maret 2015). Pemoeda. Jakarta: Balai Poestaka. “Tugu Kebangkitan Nasional”, Robert Van Niel. 1984. Munculnya Elite https://ahmedfikreatif.wordpress.com/2010/ Modern Indonesia, terj. Zahara Deliar Noer. 03/26/tugu-lilin-solo-tugu-kebangkitan- Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. nasional/), (Online), diakses tanggal 16-08- 2016, jam 06.35.

1274

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016

http://www.kompasiana.com/leni_2786/nasion alisme_550ae60b813311b275b1e5f3, (Online), diakses pada tanggal 19 Agustus 2016 pada pukul 00.56.

1275