Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User BAB IV PERKEMBANGAN SEPAKBOLA PROFESIONAL DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1998-2
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id81 BAB IV PERKEMBANGAN SEPAKBOLA PROFESIONAL DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1998-2006 A. Perjalanan Klub Pelita Solo 2000-2001 1. Perpindahan Pelita Jaya ke Surakarta Arseto bubar pada tahun 1998 yang disebabkan faktor politik. Yayasan Arseto adalah milik keluarga Presiden Soeharto. Pembubaran tersebut untuk menghindari sentimen masyarakat terhadap mantan Presiden Soeharto.1 Hanya ada klub Persis Solo di kota Surakarta pada tahun 1998-1999, klub ini masih berkompetisi di Divisi II dan Divisi III Nasional. Selama 1 tahun dari tahun 1998- 1999, kota Surakarta sepi dari persepakbolaan Nasional. Stadion Manahan dan stadion Sriwedari yang dibangun untuk tim yang berlaga di Liga Indonesia menjadi tidak berguna karena jarang didatangi masyarakat pecinta sepak bola di kota Surakarta untuk melihat pertandingan sepak bola. Karena megahnya fasilitas olahraga kota Surakarta yang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan sepakbola, tim Pelita Jaya memutuskan untuk memindahkan home base dari Jakarta ke kota 2 Surakarta. Klub Pelita Jaya adalah klub dari Liga Galatama yang berdiri pada tahun 1986 di kota Jakarta, klub ini milik keluarga Bakrie. Pada era Galatama, tim Pelita Jaya adalah tim yang besar. Bernagai prestasi seperti menjuarai 1 Wawancara dengan Chaidir Ramli. Tanggal 23 Januari 2016. commit to user 2Solopos, “Pelita Ingin pindah ke Solo”, tanggal 2 Januari 2000. 81 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id82 kompetisi Galatama dan ikut di Liga Champions Asia pernah diraih oleh Pelita Jaya. Materi pemain juga sangat bagus, pemain seperti Mario Kempes, Roger Milla sempat dibeli oleh Pelita yang mempunyai dana yang banyak. Walaupun mempunyai banyak prestasi dan banyak pemain yang bagus, faktor kurangnya minat masyarakat Jakarta untuk mendukung Pelita menjadi masalah yang serius dikemudian hari. Kurang dihargai dan minimnya pendapatan tiket ke manajemen menjadi sebuah masaah. Karena hal itu maka manajemen Pelita sepakat untuk mencari tempat bermain dengan dukungan masyarakat yang banyak dan fanatik. Kota Surakarta yang telah ditinggal Arseto kemudian dipilih oleh manajemen Pelita sebagai tempat bermain. PSSI pusat sangat setuju dengan langkah tersebut namun PSSI Jateng masih ingin menunda keinginan Pelita. Hal ini merupakan hal yang pertama setelah era Galatama berakhir. Keinginan Pelita untuk bermain di Surakarta akhirnya tercapai. Lobi dari PSSI pusat serta pemerintah kota Surakarta yang ingin membawa tim Pelita Jaya ke Surakarta karena kota Surakarta telah sepi dari tontonan sepak bola setelah Arseto bubar. Pelita Solo resmi berpindah tempat bermain ke Surakarta walaupun tempat mess pemain dan latihan masih di Jakarta, kota Surakarta hanya digunakan sebagai tempat bertanding. Masyarakat kota Surakarta menyambut baik dan gembira ketika Pelita resmi pindah ke Surakarta dan untuk menghargai tempat bermain yang baru maka Pelita menambah nama klub menjadi Pelita Solo. 2. Perjalanan Klub Pelita di Tahun 2000 Liga Indonesia tahun 2000 mempunyai format dengan pembagian 2 wilayah. Pembagian tersebut berdasarkancommit to pada user letak geografis sebuah tim. Hal perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id83 tersebut untuk menghemat dana pengeluaran ketika harus bertanding melawan tim lain. Setiap wilayah terdiri dari 14 tim. Liga Indonesia tahun 2000 kota Surakarta kembali mempunyai klub yang berpartispasi di level teratas Liga Indonesia setelah ditinggal Arseto. Klub tersebut adalah Pelita Solo. Perjalanan klub sepak bola Pelita Solo di Liga Indonesia tahun 2000 cukup berprestasi, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor materi pemain yang bagus dan dukungan dana yang maksimal dari perusahaan Bakrie grup. Setiap pertandingan Pelita Solo di Manahan selalu dipadati oleh penonton pada tahun 2000. Berbeda dengan klub Arseto yang hanya bermaterikan pemain lokal, klub Pelita mempunyai pemain asing. Pertandingan sepak bola di kota Surakarta yang pada saat klub Arseto di stadion Sriwedari, pada saat klub Pelita Solo berpindah ke stadion Manahan. Stadion yang lebih megah dengan fasilitas bertaraf Internasional. Jumlah penonton di Sriwedari hanya 10.000 orang sedangkan di Manahan berjumlah 25.000 orang. Perjalanan klub sepak bola Pelita Solo pada tahun 2000 mampu berprestasi dengan masuk babak 8 besar kompetisi Liga Indonesia tahun 2000. Materi pemain yang bagus serta pelatih Danurwindo yang berpengalaman sebagai seorang pelatih sepak bola menjadi salah satu faktor prestasi Pelita yang bagus pada tahun 2000. Pelita Solo berada di grup barat Liga Indonesia tahun 2000. Pelita yang melakukan 28 kali pertandingan bisa menang sebanyak 12 kali, imbang 9 kali dan kalah 5 kali. Pelita lolos ke 8 besar Liga Bank Mandiri dan berada di grup B bersama Persikota, Arema, Persija Jakarta. Tidak seperti saat di wilayah Timur, saat babak 8 commitbesar Liga to user Indonesia tim Pelita Solo gagal perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id84 menunjukan performa yang bagus. Dari 3 kali bertanding hanya bisa menang 1 kali dan kalah 2 kali. Hasil tersebut membuat Pelita Solo hanya berada di nomor 4. Walaupun gagal menembus babak semifinal namun prestasi Pelita Solo yang bisa menembus babak 8 besar sudah cukup untuk membangkitkan semangat sepakbola di kota Surakarta. Sudah lama pecinta sepakbola di Solo menantikan momen tersebut, momen terakhir yang dirasakan publik kota Surakarta saat Arseto juara pada tahun 1992. Selain bisa berprestasi di Liga Indonesia tahun 2000, Pelita Solo juga memberikan efek yang positif bagi kehidupan social masyaakat pecinta sepak bola di kota Surakarta. Keberadaan Pelita di tahun pertamanya di kota Surakarta juga mampu membuat masyarakat kota Surakarta mendirikan organisasi supporter yang dinamakan Pasoepati yang merupakan singkatan Pasukan Suporter Pelita Sejati. Pada 9 Februari akhirnya Pasoepati dibentuk sebagai organisasi supporter untuk mendukung Pelita Solo.3 Salah satu prestasinya adalah Pasoepati dan pecinta sepak bola di kota Surakarta membuat stadion Manahan penuh bahkan sampai membludak ke pinggir lapangan ketika terjadi pertandingan antara Pelita Solo vs PSIS Semarang pada tanggal 11 Juni 2000. Penonton yang hadir sebanyak 35.000 orang melebihi kpasitas penonton di stadion Manahan sebanyak 25.000 orang. commit to user 3 Wawancara dengan Mayor Haristanto. Tanggal 10 Februari 2016. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id85 Tabel. 10 Klasemen Liga Indonesia tahun 2000 No Klub Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Poin Bermain Menang Imbang Kalah 1 PSM Makassar 26 16 8 2 56 2 Arema Malang 26 14 5 7 47 3 Pupuk Kaltim 26 15 3 8 45 4 Pelita Solo 26 12 9 5 45 5 Persipura Jayapura 26 11 7 8 40 6 Persebaya Surabaya26 9 8 9 35 7 Persma Manado 26 10 5 11 35 8 Persema Malang 26 8 10 8 34 9 Barito Putra 26 9 5 12 32 10 Petrokimia Putra 26 8 7 11 31 11 Putra Samarinda 26 8 4 14 28 12 Gelora Dewata 26 7 6 13 27 13 PSIS Semarang 26 6 6 14 24 14 PSIM Yogyakarta 26 4 7 15 19 Sumber: Koran Kompas tangal 17 September 2000. Koleksi Monumen Pers Nasional Dari tabel diatas, Pelita Solo mengikuti kompetisi Liga Indonesia pada tahun 2000. Liga Indonesia pada tahun 2000 dibagi menjadi 2 grup yaitu Barat dan Timur sesuai letak geografis tim tersebut. Setiap grup terdiri dari 14 tim dan setiap tim bertanding sebanyak 26 kali. Setiap grup akan diambil 4 tim dengan posisi klasemen terbaik yang kemudian akan masuk ke babak selanjutnya yaitu babak 8 besar Liga Indonesia tahun 2000. Setiap tim akan melawan tim yang sama sebanyak 2 kali dengan sistemcommit pertandingan to user home and away. Tim Pelita perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id86 Solo bertanding sebanyak 26 kali dengan mendapatkan hasil kemenangan sebanyak 12 kali, imbang 9 kali dan kalah 5 kali. Hasil tersebut membuat Pelita Solo berada di posisi keempat klasemen akhir Liga Indonesia tahun 2000. Tabel. 11 Babak Penyisihan 8 Besar Grup A Liga Indonesia tahun 2000 No Klub Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Poin Bermain Menang Imbang Kalah 1 Persikota 3 1 2 0 5 Tangerang 2 Persija Jakarta 3 1 1 1 4 3 Arema Malang 3 1 1 1 4 4 Pelita Solo 3 1 0 2 3 Sumber: Koran Kompas tanggal 28 November 2000. Koleksi Monumen Pers Nasional Berdasarkan tabel diatas, Pelita Solo telah lolos ke babak 8 besar Liga Indonesia tahun 2000. Bersama tim lain di grup A yaitu Persikota, Persija dan Arema. Setiap tim bertanding melawan tim lain sebanyak 1 kali. Setia grup akan diambil 2 tim peringkat terbaik yang kemudian akan lolos ke babak 4 besar Liga Indonesia. Sistem pertandingan di babak 8 besar berada di satu kota tuan rumah. Tidak melakukan sistem home and away ketika saat pertandingan Liga. Tuan rumah yang ditunjuk adalah Persija Jakarta dengan kota Jakarta sebagai tuan rumah. Dalam pertandingan penyisihan 8 besar grup A Liga Indonesia tahun 2000, Pelita Solo yang bertanding sebanyak 3 kali mengaami 2 kali kekalahan dan sekali kemenangan. Pelita Solo yang menempati peringkat keempat tidak bisa lolos ke babak semifinal atau 4 besarcommit Liga to Indonesia user tahun 2000. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id87 3. Perjalanan Klub Pelita Solo di Tahun 2001 dan Kepindahannya dari Kota Surakarta Pelita Solo yang mampu berprestasi iingga babak 8 besar di Liga Indonesia pada tahun 2000 tidak bisa mengulangi pencapaian tersebut di tahun 2001. Liga Indonesi atahun 20001 dimulai tanggal 4 Januari 2001 sampai 8 Agustus 2001. Liga Indonesia pada tahun ini asih sama formatnya dengan tahun lalu. Liga dibagi menjadi 2 wilayah sesuai letak geografis. Masyarakat kota Surakarta ingin Pelita berprestasi sama saat seperti tahun 2000. Pada musim 2000 yang berhasil tampil di babak 8 besar Liga. Pada kompetisi tahun 2001, manajemen sudah sangat serius dalam mempersiapkan Pelita untuk berlaga di Liga Indoensia musim 2001. Manajemen berjanji bahwa Pelita Solo sudah resmi akan pindah ke Solo dan bukan lagi akan pulang pergi Solo-Jakarta (Pelita Jaya pada musim 2000 bertanding di Manahan namun latihan dan mess pemain di Jakarta). Untuk masalah transfer pemain, manajemen akan membeli pemain yang mempunyai level Nasional untuk tim Pelita Solo. Manajemen Pelita sangat serius akan mengontrak pemain asing asal Uzbekistan yaitu Solomin dan Yidachev 4 untuk memperkuat Pelita Solo. Materi pemain Pelita Solo pada tahun 2001 sudah cukup bagus.