~KA

( Commemorating the ·5oth Anniversary of the Indonesian Independence J •

BALAI PUSTAKA Menyongsong 50 TAHUN MERDEKA ( Commemorating the 5Qth Anniversary of the Indonesian Independence )

1995 0 6p ~ 4 o r-; . ?~'~ If "i ;. DAFTARISI CONTENTS

KIPRAH BALAI PUSTAKA DALAM KANCAH PEMBANGUNAN NASIONAL

I. LINTASAN SEJARAH 14 I. IDSTORICAL OVERVIEW

II. MISI, STATUS 20 II. BUSINESS PURPOSE, TUJUAN, TUGAS, DAN MISSION, AND ORGANISASI ORGANIZATION ill. KEGIATAN 26 ill. ACTIVITIES

IV. PENGALAMAN MASA 35 IV. PAST EXPERIENCES AND LAMPAU DAN PROSPEK FUTURE PROSPECT MASADEPAN

V. MANAJEMEN HARUS 49 V. A DECISIVE MANAGEMENT TANGGUH

, _l KIPRAH BALAI PUSTAKA DALAM KANCAH PEMBANGUNAN NASIONAL Balai Pustaka adalah satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan di Indonesia yang sernpat rnengalarni empat zarnan: Zaman Penjajahan Belanda, Zaman Pendudukan Jepang, Zaman Kemerdekaan (Masa Orde Lama), dan Zaman Pembangunan Nasional (Masa Orde Barn). Kemauan pemerintah Hindia Belanda untuk menjauhkan masyarakat dari pengaruh buku yang bermuatan politik antipemerintah di tanah jajahannya mendorong terbentuknya badan penyedia buku bacaan untuk perpustakaan sekolah dan masyarakat (tahun 1908). Nama Balai Pustaka sebagai badan penerbit yang lahir pada tanggal 22 September 1917 merupakan pengembang­ an dari badan tersebut. Berbagai buku dan majalah yang berbahasa Melayu, Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau, Batak, dan sebagainya telah diterbitkan Balai Pustaka dan disebarkan ke sekolah-sekolah di seluruh pelosok wilayah Hindia Belanda. Sebagai akibatnya, semua suku bangsa di wilayah Hindia Belanda menjadi makin menyadari bahwa bahasa Melayu dinilai paling praktis untuk diangkat menjadi cikal-bakal bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Karya sastra yang ditulis oleh sastrawan Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan Pujangga Barn, misalnya yang disebarluaskan oleh Balai Pustaka ke seluruh wilayah Hindia Belanda sering memuat kasus-kasus pertentangan antara nilai-nilai dasar budaya Timur (budaya Nusantara) dan budaya penjajah (budaya Barat). Resapan halus penyadaran adanya pertentangan dua nilai ter­ sebut dalam diri para pembaca "pribumi", ikut memberi semangat dan sikap antibudaya penjajah pada kaum pejuang kemerdekaan Indonesia. Dengan diterbitkannya buku Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1922, yang

5 berisi surat-surat R.A. yang diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia oleh Empat Saudara, sebenarnya Balai Pustaka telah ikut pula memancangkan tonggak emansipasi wanita Indonesia. Kiprah yang dilakukan Balai Pustaka dalam bidang budaya pada kurun waktu tersebut ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam alam Indonesia merdeka, pada tanggal 27 Juni 1963, Balai Pustaka menjadi sebuah Perusahaan Negara (PN). Secara berangsur-angsur Balai Pustaka memperluas spektrum penerbitannya. Perluasan ini berupa penerbitan buku bahasa asing, seperti bahasa Perancis, dan bahasa Jerman, serta perluasan bahasan, seperti halnya bidang sastra/ budaya, bidang ilmu pengetahuan/teknologi, bidang keterampilan, pener­ jemahan buku bahasa asing, dan penerbitan dalam hurufBraille. Dalam zaman Orde Barn, pada era PJP I, Balai Pustaka ikut aktifmenerbit­ kan dan menyebarkan buku-buku bacaan sastra kontemporer, ilmu pengetahuan dan teknologi, buku teks untuk SD, SL TP, SL TA, dan buku-buku dari naskah-naskah yang dipandang bernilai untuk dilestarikan walaupun kurang laku dijual. Pada tanggal 28 Desember 1985 status PN Balai Pustaka diubah menjadi Perum Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka. Tantangan bangsa Indonesia dalam era PJP II yang diawali masa lima puluh tahun Indonesia merdeka pada tahun 1995 ini, ikut ditanggapi secara proaktif oleh Balai Pustaka. Sejak semula Balai Pustaka mengemban rnisi utama berupa "Tri Misi'', yaitu tidak hanya berupa misi ekonomi dan misi sosial seperti yang dibebankan pada setiap BUMN, tetapi ditambah satu rnisi lagi, yaitu misi budaya. Misi budaya ini di antaranya berupa pelestarian dan pe­ nyebaran karya tulis yang bemilai luhur dankonstruktifbagi kehidupan bangsa Indonesia termasuk bagi keperluan pendidikan nasional. Salah satu rnisi nasional yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun ·1945, pada alinea IV adalah "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Misi ini menjadi salah satu perhatian utama Balai Pustaka. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diartikan sebagai upaya membangun bangsa untuk senantiasa mampu memecahkan masalah-masalah

6 yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa tersebut dalam segala gatra ke­ hidupan, antara lain gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya (termasuk agama, iptek, pendidikan, hukum, dan sebagainya), dan pertahanan keamanan. Pada awal era PJP II ini Balai Pustaka juga ikut terpanggil untuk men­ dukung program pemerintah dalam upaya memberantas kemiskinan. Langkah pertama yang dilakukan oleh Balai Pustaka adalah bersama mitra kerja berusaha menyediakan buku-buku bacaan yang dapat membantu meningkat­ kan perilaku produktif dan konstruktif bagi masyarakat pedesaan, dengan menerbitkan buku-buku seri pedesaan yang meliputi kelompok keterampilan dan kelompok pengetahuan. Sejak kelahirannya sampai saat ini, Balai Pustaka telah menerbitkan lebih dari 5.000 judul buku bacaan umum dan mencetak sekitar 125 juta eksemplar buku yang meliputi buku bacaan umum dan buku teks. Sampai saat ini Balai Pustaka telah memiliki mitra kerja penerbitan dan percetakan swasta lebih dari 75 buah yang tersebar di seluruh propinsi. Selamat "Lima Puluh Tahun Indonesia Merdeka". Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sepanjang masa bagi kesejahteraan lahir dan batin rakyat Indonesia dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dirgahayulah Republik Indonesia!

~ , Juni 1995 / I Direksi Perum Balai Pustaka .---

/ '

L i Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Direktur Utama

\/

7 Presiden Soelwrto meresmikan pelepasan 27 unit mobil Buku Keliling untuk selurufl propinsi di Indonesia, ta/11111 1982 di (gedung lama) Balai Pustaka, Jalan Dr. Wahidi11 N o. Jakarta.

President Soeharto inaugurlding the dispatch of 2 7 units of Mobile Vans to all provinces of fndone­ sia in 1982 at the f ormer head office of Balai Pustaka, Jalan Dr. W ahidin 1, Jakco·ta r

(ill)),: ; 1 ~ 1 If I I 11 ['.] a·' KU ~ ASUK DESA

8 TJ Lekkerkerker

Dr. M Hutauruk Suyatmo Drs. Soetojo Gonda Drs. Zakaria Idris Para ma11ta11 direktur utama Balai Pustaka: Dr. D.A. Ri11kes, T.J. Lekkerkerker, Dr. M. Hutauruk (1963-196 7), Suyatmo (1967-1974), Drs. Soetojo Go11do (1974-1984), da11 Drs. Zakaria Idris (1984-1994). Dr. Jr. Wahyudi Ruwiyanto, Direktur Utama y ang sekara11g, tengah menamlatangani B erita Acara de11ga11 disaksikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardima11 Djojonegoro, Me11teri Pemlidikan dan Kebudayaa11 pada pelm1tika11nya bula11September1994 (kana11 atas). The former president directors of Balai Pustaka: Dr. D.A. Rinkes, TJ Lekkerkerker, Dr. M. Hutauruk (1963-1967), Suyatmo (1967-1974), Drs. Soetojo Gonda (19 74-1984), and Drs. Zakaria ldris (1984-1994). Dr. Jr. Wahyudi Ruwiyanto, the now President Director, signing the documents witnessed by Prof Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, the Minister of Education and Culture, on his official in installation on September 1994 (above right). I S i t...11 AB.

J. ./. j\ (\, '.Xo. ,'

Buku "HARIS GELAP TERBITLAH TERANG'' y ang terbit ta/tun 1922 berisi terjemaltan surat-surat R.A. Kartini dari baltasa Belanda olelt Empat Saudara. Foto Kartini dan tanda ta11ga1111ya termuat dalam buku tersebut. HA B!S GEL A P TERB!TLA H TERA NG (Through Darkness to Light), published 1922. Kartini's letters translatedfr om Dutch by Em p at Saudara, with Kartini 's photographs and signaJure.

10 Buku " HA BIS GELAP TERBITLA H TERANG" yang terbit pertama ka/i ta/um 1938 berisi surat-surat R.A. Kartini yang diterjemahkan dan di­ komentari oleh Ar111ij11 Pan e. Sampai saat ini buku tersebut sudah me11ga­ lami cetak ulang yang ke-14.

HA BIS GELA P TERBITLA H TE­ RA NG (Through Darkness to Light) /st edition, I 938. Kartini 's letters trans­ /med by from Dutch with commentaries. The book has been through its I 4th edition.

I I Beberapa buku terbita11 antara ta/um 1917 - 1995 S ome books published in 191 7 - 199-

12 Buku-buku pengetalman dan keterampilan dalam Seri Pedesaan yang diterbitkan dalam rangka kepedulian Balai Pustaka terltadap masyarakat desa dan kemiskinan. ' 'Rural Series '' in the process ofp ublishing showing the participalion of Balai Pustaka in developing rural people and "reducing" poorness.

13 I. LINTASAN SEJARAH I. HISTORICAL OVERVIEW

A. Awai Peinbentukan A. Early Formation 1. Pada awal abad ke-20 Pemerintah 1. At the beginning of the 20th Cen­ Hindia Belanda merasakan perlu­ tury, the Gov­ nya menyelenggarakan perpusta­ ernment felt it worthwhile to set kaan yang menyediakan buku­ up libraries that provided good, ap­ buku bacaan yang baik dan sehat propriate readers to improve read­ untuk memelihara kepandaian ing skills, satisfy interests in read­ membaca, memenuhi kegemaran ing, augment knowledge and keep membaca, menambah pengetahu­ the public away from the influence an, serta menjauhkan masyarakat of books with an anti-government dari pengaruh buku-buku yang berbau politik antipemerintah. political flavour. 2. Berdasarkan pertimbangan terse­ 2. Based on such considerations, on but, tanggal 14 September 1908 14 September 1908, the Dutch Pemerintah Hindia Belanda, dalam East Indies Government, in this hal ini Departemen van Onderwijs case the Departemen van Onder­ en Eeredienst, membentuk suatu wijs en Eeredienst (Ministry 9f badan yang diberi nama Commis­ Education & Culture), founded a sie voor Inlandsche School en body called the Commissie voor Volk/ectuur. Tugas badan tersebut Inlandsche School en Volklectuur. adalah memberikan pertimbangan Its task was to advise the govern­ kepada Pemerintah (Departemen 0 ment (Departemen 0 & E) in the & E ) dalam memilih naskah­ selection of manuscripts to be pub­ naskah yang akan diterbitkan seba­ gai buku bacaan untuk perpus­ lished as readers for school and takaan sekolah dan masyarakat. public libraries. 3. Dalam waktu singkat pekerjaan 3. In a short time the work of the Commissie tersebut berkembang Commission developed so inten­ pesat sehingga dirasa perlu adanya sively that it was felt they needed suatu kantor tersendiri untuk me- a separate office to accommodate

14 nampung kegiatannya. Pada tang­ their activities. So, on 22 Septem­ gal 22 September 1917 badan ber 1917, that body got its own tersebut memperoleh kantor ter­ office and was given the name sendiri yang diberi nama Balai Balai Pustaka with its original Pustaka dengan tugas seperti se­ task enhanced by the authority to mula ditambah dengan wewenang publish its own books. untuk menerbitkan buku-bukunya sendiri. 4. To facilitate and hasten the print­ 4. Untuk mempermudah dan mem­ ing of books that were increas­ perlancar pencetakan buku-buku ingly needed by society, Balai yang semakin dibutuhkan oleh ma­ Pustaka was expanded in 1921 syarakat, pada tahun 1921 Balai with its own printing plant. Since Pustaka dilengkapi dengan per­ that year, Balai Pustaka became cetakan sendiri. Sejak tahun terse­ the Government Publishing and but Balai Pustaka menjadi Badan Printing Board. Its activities con­ Penerbitan dan Percetakan Peme­ tinued to grow, no longer just pub­ rintah. Kegiatannya terus mening­ lishing books but also magazines kat, tidak lagi hanya menerbitkan in Malay, Javanese and Sundanese buku melainkan juga majalah­ which were distributed to all cor­ majalah, dalam bahasa Melayu, Jawa, Sunda, yang disebarkan ke ners of the archipelago. Such pelosok Nusantara. Majalah terse­ magazines included Panji Pustaka, but misalnya, Panji Pustaka, Ke­ Kejawen and Parahyangan. jawen, dan Parahyangan. Without the Dutch East Indies Tanpa disadari oleh Pemerintah Government realizing, that period Hindia Belanda, sebenamya mulai saw the emergence of some of the periode ini sebagian kaum '' inte­ "native intellectuals" popularizing, lektual pribumi" telah melakukan through Balai Pustaka, the values pemasyarakatan nilai-nilai pem­ which germinated the identity of bentuk jati diri "bangsa Indone­ sia" melalui Balai Pustaka. the "Indonesian nation". Balai Pustaka telah ikut berjasa Since 1921 Balai Pustaka has memasyarakatkan "Bahasa Mela­ popularized ' 'Bahasa Melayu'' to yu" ke seluruh pelosok Nusantara all corners of the archipelago

15 sejak tahun 1921, sehingga mem­ (Nusantara) that in 1928 the effort pennudah mengangkat "Bahasa to " lift" Bahasa Melayu as Melayu" menjadi " Bahasa Indo­ "Bahasa Indonesia" through the nesia" melalui Sumpah Pemuda Declaration -0f Youth emerged tahun 1928. easier. Balai Pustaka popularized Gagasan Sastrawan angkatan Pu­ the ideas of Pujangga Barn Gen­ jangga Barn untuk mengekspresi­ eration to express conflict of basic kan konflik nilai-nilai dasar " Pribumi" dengan " Barat/Belan­ moral and cultural values between da" dimasyarakatkan oleh Balai "natives" and " West/Dutch" so Pustaka sehingga " kesadaran akan that " sense of being Nusantara jati diri masyarakat N usantara'' society" grew among the " em­ makin mengakar pada " embrio bryo oflndonesian Nation". bangsa Indonesia" 5. In the Listory of Indonesian litera­ 5. Dalam sejarah kesastraan Indone­ ture, Balai Pustaka has made sia, Balai Pustaka telah banyak significant contributions to the de­ memberikan sahamnya dal am velopment of books in Indonesia perkembangan perbukuan di Indo­ by its publishing of the literary nesia dengan menerbitkan karya­ works of the Pujangga Baru Gene­ karya sastra Angkatan Pujangga ration, which is also commonly Baru yang lazim juga disebut Ang­ called the Balai Pustaka Generat­ katan Balai Pustaka. ion.

B. Perkembangan pada Zaman B. Developments during the Pendudukan Tentara Jepang Japanese Occupation (1942-45) (1942-1945) During the time of the Japanese Ad­ Pada masa pemerintahan Jepang ke­ ministration, the activities of Balai giatan Balai Pustaka dapat dikatakan Pustaka could be said to have stopped berhenti sama sekali. Sebagian besar all together. A large portion of the kegiatan penerbitan Balai Pustaka di­ Balai Pustaka 's publishing was di­ arahkan untuk memenuhi kepentingan rected towards meeting the needs of the Pemerintah Jepang. Japanese Government.

16 Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Direktur Utama President Director C. Balai Pustaka Sesudah Tahun C. Balai Pustaka after 1945 1945 1. During the Independence War, l. Dalam masa Perang Kemerdekaan 1945-1950, Balai Pustaka had sti II antara tahun 1945-1950 Balai Pus­ not published any new books be­ taka masih belum menerbitkan cause at that time, the attention of buku-buku baru, karena pada wak­ the entire Indonesian people, in­ tu itu seluruh perhatian rakyat cluding the employees of Balai Indonesia termasuk karyawan Pustaka, was focused on the Balai Pustaka tercurah kepada per­ struggle to maintain indepen­ juangan mempertahankan kemer­ dekaan. dence. 2. Pada tahun 1950 barulah Balai 2. Only in 1950 did Balai Pustaka Pustaka mulai lagi menerbitkan start publishing new books again, buku-buku baru karya para penulis the works of Indonesian writers, bangsa Indonesia, di sampmg as well as reprinting a number of

17 mencetak ulang sejumlah buku­ old books. But, such activities buku lama. Namun kegiatan ini were slowed down again because kembali terhenti karena status dan Balai Pustaka 's status and function fungsi Balai Pustaka seringkali so often underwent change. In mengalami perubahan. Pada tahun 1950, its Publishing Division 1950 Bidang Penerbitan dimasuk­ was put into the Community kan ke dalam Jawatan Pendidikan Education Service, while the Masyarakat, sedangkan Bidang Printing Division was transferred Percetakan dialihkan ke Biro Per­ lengkapan Departemen Pendidikan to the Bureau of Supplies in the dan Kebudayaan. Kemudian, tahun Ministry of Education and Culture. 1953 kedua bidang itu disatukan Then, in 1953, those two divisions kembali menjadi Dinas Penerbitan were reunited to become the "Bala! Balai Pustaka di bawah naungan Pustaka Publishing Service" under Departemen Pendidikan dan Kebu­ the guidance of the Ministry. dayaan. 3. Pada tanggal 27 Juni 1963, berda­ 3. On 27 June 1963 (under Govern­ sarkan Peraturan Pemerintah No­ ment Regulation No. 42 of 1963), mor 42 Tahun 1963, Dinas Pener­ the Balai Pustaka Publishing Serv­ bitan Balai Pustaka diubah status­ ice had its legal status changed to a nya menjadi Perusahaan Negara "State Corporation" (PN) and re­ (PN), dan tetap berada dalam ling­ mained within the domain of the kungan Departemen Pendidikan Ministry of Education and Culture, dan Kebudayaan, sehingga me­ thereby enabling Balai Pustaka's mungkinkan gerak usaha Balai scope of business to expand. But, Pustaka menjadi lebih besar. Mulai from around that time till 1973, saat itu sampai dengan tahun 1973 Balai Pustaka dihantui oleh kelesu­ Balai Pustaka was haunted by a an dunia perbukuan. lethargic book world. D. Balai Pustaka Memasuki "Era D. Balai Pustaka Enters the "Age Pembangunan" of Development" l. Dalam tahun 1974 Balai Pustaka l. In 1974, Balai Pustaka began to mulai bangkit seirama dengan rise, para llel to the growth in all

18 pembangunan di segala bidang. sectors. In a short time, Balai Pus­ Dalam waktu singkat Balai Pus­ taka had started to rehabilitate its taka mulai merehabilitasi keduduk­ position, earning the confidence of annya sehingga memperoleh ke­ government authorities and pri­ percayaan dari instansi Pemerintah vate bodies. The volume of vari­ dan badan-badan · swasta. Jumlah ous types of books published and buku yang diterbitkan dan dicetak printed continued to rise from dari berbagai jenis terus meningkat year to year. dari tahun ke tahun. 2. Kebangkitan kembali Balai Pus­ 2. The re-emergence of Balai Pus­ taka terutama sekali karena du­ taka was especially due to the sup­ kungan kebijaksanaan Pimpinan port of policies by the management Departemen Pendidikan dan Kebu­ of the Ministry of Education and dayaan, melalui Surat Keputusan Culture, as spelt out in the Minis­ Menteri Pendidikan dan Kebuda­ terial Decree on the Granting of yaan Nomor 0144/M/1976 tanggal Publishing Rights of Text Books 25 Juni 1976 tentang Hak Pener­ Produced by the Book Package bitan Buku Pelajaran Hasil Proyek Project to PN Balai Pustaka Pub­ Paket Buku kepada PN Penerbitan lishing. (No. 0144/M/1976 issued Balai Pustaka. on 25 June 1976)

E. Perubahan-perubahan Status E. Changes of Legal Status Berawal dari Undang-Undang Nomor Through a number of Laws from 1960 19 Prp. Tahun 1960 tanggal 30 April to 1983, the legal status of Balai 1960, kemudian Undang-undang No­ Pustaka was changed. (Law No. mor 9 Tahun 1969 tanggal I Agustus 19/Prp of 1960; Law No. 9of1969 on 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha the Forms of State Enterprises; and Negara, dan Peraturan Pemerintah No­ Government Regulation No. 3 of 1983 mor 3 Tahun 1983 tentang: Tata Cara on the Development and Supervision Pembinaan dan Pengawasan Perusa­ of " State Public Service Companies" haan Jawatan (PERJAN), Perusahaan (Perjan), ,;State Public Utility Compa­ Umum (PERUM), dan Perusahaan nies" (Perum) and "State Limited

19 Perseroan (PERSERO), mewajibkan Liability Companies" (Persero). Un­ Balai Pustaka untuk mengubah status­ der Government Regulation No. 3 of nya dari Perusahaan Negara (PN) men­ 1983, it was required to change its jadi salah satu bentuk perusahaan se­ status from a State Corporation to be­ perti tersebut di atas. come one of the following forms: Per­ Pada tanggal 28 Desember 1985 jan, Perum or Persero. So, on 28 De­ keluarlah Peraturan Pemerintah Nomor cember 1985, Government Regulation 48 Tahun 1985 tentang: Pengalihan No. 48 - on the Transformation of the Bentuk Perusahaan Negara Penerbitan Legal Form of PN Balai Pustaka Pub­ dan Percetakan Balai Pustaka menjadi lishing & Printing into Perum Balai Perusahaan Umum (PERUM) Pener­ Pustaka Publishing & Printing-decided bitan dan Percetakan Balai Pustaka. that fate; we became a "Public Utility Company".

II. MISI, STA TUS, II. BUSINESS PURPOSE TUJUAN, TUGAS, DAN AND ORGANIZATION ORGANISASI

A. Misi, Status, Tujuan, Tugas, dan Usaha A. Business Purpose and Function

1. Balai Pustaka mempunyai visi ten­ 1. Balai Pustaka has a vision of cul­ tang budaya yang terus-menerus ture, which develops continu­ mengalami proses pengembangan untuk membuat jati diri bangsa ously, for making the Indonesian Indonesia semakin kokoh dalam identity stronger and stronger in a lingkungan global yang selalu global environment of constant berubah. Oleh karena itu, Balai change. So, Balai Pustaka carries Pustaka mengemban misi yang out its mission in three di-

20 Soepojo Padmodipoetro, M.A. Ketua Dewan Pengawas Chairman of the Supervisory Board berdimensi tiga, yaitu misi budaya, mensions, a cultural, social and misi sosial, dan misi ekonomi. economic mission. 2. Perubahan status Balai Pustaka dari Perusahaan Negara (PN) men­ 2. The transformation of legal jadi Perusahaan Umum (PERUM) form of Balai Pustaka from a tidak mengubah fungsinya sebagai State Corporation (PN) into a penerbit dan percetakan fungsional State Public Util ity Company (Pe­ Departemen Pendidikan dan Ke­ rum) did not alter its basic pur­ budayaan. pose of being the functional 3. Tujuan Perum Balai Pustaka, se­ publisher and printer of the Minis­ perti yang tercantum dalam Pera­ try of Education and Culture. turan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1985, adalah turut serta mem­ 3. The aim of Perum Balai Pustaka, bangun ekonomi dan ketahanan as contained in Article 5, Para­ nasional sesuai dengan kebijak- graph 2 of Government Regulat-

21 sanaan pemerintah dengan cara ion No. 48 of 1985, is to part1c1- menyelenggarakan penyediaan dan pate in developing the national pengusahaan penerbitan dan per­ economy and versatility of the cetakan untuk turut menunjang nation in line with government kelancaran penerbitan dan per­ policy by managing the provision cetakan. and operation of publishing and 4. Tugas dan usaha Balai Pustaka printing. sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 48 4. The function and business of Tahun 1985, selengkapnya ber­ Balai Pustaka, as stated in Article bunyi sebagai berikut: 6 of that regulation, can be sum­ " (a) menerbitkan dan mencetak marized as follows: buku dan barang-barang cetakan To publish, print, distribute and lainnya, khususnya buku-buku market books and other printed pendidikan, pengetahuan, dan ke­ materials, especially educati onal, budayaan; (b) mendistribusikan scientific and cultural ones, as dan memasarkan buku dan barang well as conduct other busin ess cetakan lainnya, khususnya buku­ buku pendidikan, pengetahuan, which assists the attainment of dan kebudayaan; ( c) usaha-usaha Balai Pustaka's aim such as to lainnya yang dapat membantu ter­ research, collect and preserve o ld capainya tujuan sebagaimana di­ manuscripts and regional litera­ maksud dalam Pasal 5, Ayat (2) ture. dengan persetujuan Menteri, antara lain meneliti, menghimpun, dan melestarikan naskah kuno dan ke­ pustakaan daerah."

B. Organisasi dan Personalia B. Organization and Personnel

I. Berdasarkan Peraturan Pemerin ta h 1. The Government Regulation Nomor 48 Tahun 1985 Perusahaan which formed Perum Balai Pus­ Umum Penerbitan dan Percetakan taka says the company is to be

22 Dr. Nafron Hasjim Direktur Produksi Director of Prod11c1io11 Balai Pustaka dipimpin dan dike­ run by a Board of Managing Di­ lola oleh suatu Direksi yang terdiri rectors comprising a President dari seorang direktur utama dan and up to four Directors handling sebanyak-banyaknya 4 (empat) specific areas of the business. To­ orang direktur sesuai dengan day, based on our current needs, bidang usahanya. Sesuai dengan as well as a President, Balai Pus­ keperluan dan perkembangannya taka has three Directors with dewasa ini, di samping direktur responsibility fo r Marketing, Pro­ utama telah ditetapkan ti ga orang direktur untuk bidang-bidang duction, and Administration and pemasaran, produksi, serta admi­ Finance. nistrasi dan keuangan. Sebagai Badan Usaha Milik As a state-owned enterprise, Balai Negara (BUMN) yang berbentuk Pustaka comes under the guid-

23 Peru sahaan Umum, Balai Pustaka ance of two ministries, namely the berada di bawah pembinaan dua Ministry of Education and Cul­ departemen, yaitu Departemen ture, and the Ministry of Finance. Pendidikan dan Kebudayaan dan Superintendence is carried out by Departemen Keuangan. Pengawas­ a Supervisory Board whose annya dilakukan oleh sebuah De­ members come from the above wan Pengawas yang anggotanya two ministries as well as from terdiri dari unsur-unsur Departe­ th e Ministry oflndustry. men Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Keuangan, dan De­ partemen Perindustrian. Direksi yang dilantik pada akhir The present Managing Board September 1994 berdasarkan Ke­ (Appointed by Presidenti al Decree putusan Presiden No. 285/M/1994 No. 285/ M/ 1994) is: adalah :

Direktur Utama Presidenl Director : Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Direktur Produksi : Director of Production : Dr. Nafron Hasjim Dr. Nafron Hasj im Direklur Pemasaran : Director of Marketing : Dr. Saparudin, M .Sc Dr. Saparudin, M.Sc. Direktur Adminislrasi dan Keuangan: Director ofAdminislration and Finance: Ors. Soekandar Wasitodipoero Ors. Soekandar Wasitodipoero Dewan Pengawas saat sekarang And the present Supervisory Board adalah: Soepojo Padmodipoetro, is: Soepojo Padmodipoetro, MA. MA sebagai Ketua, Ors. Djoko Widodo, Ors. Mannawi, Ors. (Chairman), Ors. Djoko Widodo, Safioedin DA, dan Ir. Sakri Ors. Mannawi, Ors. Safioedin DA, Widhianto sebagai anggota. Ir. Sakri Widhianto (Members).

24 Dr. Saparudin, M.Sc. Direktur Pemasaran Director of Marketing

Organisasi dan Tata Kerja Perum The organizational structure and Balai Pustaka ditetapkan oleh working procedures of Perum Menteri Pendidikan dan Kebuda­ Balai Pustaka are determined by yaan berdasarkan Surat Keputusan the Minister of Education and Cul­ Nomor 03191011986 tanggal I 5 ture on the basis of a 1986 Ministe­ April 1986. rial Decree. (No. 031IOI I986 issued on 15 April 1986). 2. Para karyawan sebagai unsur utama dalam semua kegiatan 2. As the employees of Balai Pustaka perusahaan senantiasa diusahakan are the primary element of all cor­ untuk ditingkatkan pengetahuan, porate activities, constant efforts keterampilan dan mentalnya are made to improve their knowl­ dengan mengikutsertakan mereka edge, skills and work spirit by in­ dalam penataran atau kursus baik volving them in upgrading courses di dalam maupun di luar negeri and other training-in Indonesia

25 dalam berbagai bidang, seperti edi­ and abroad-in fields as diverse tor, permesinan dan manajemen. as editing, machinery operations and management.

III. KEGIATAN III. ACTIVITIES A. Penerbitan A. Publishing Untuk dapat mencapai standar mini­ To achieve the minimum standard of mum mutu pendidikan nasional di seluruh national education quality in every prov­ propinsi di Indonesia, pemerintah (Depar­ ince of Indonesia, the government temen Pendidikan dan Kebudayaan) telah (Ministry of Education and Culture) has menerbitkan buku wajib/teks utama yang published "compulsory books/main texts" meliputi beberapa bidang studi yang men­ covering the basic subjects for primary dasar untuk tingkat SD, SMP, dan SMA. and secondary schools. Those subjects in­ Bidang studi tersebut meliputi Bahasa clude Indonesian, Pancasila (Pancasila Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Ke­ [five basic principles of the state]: I. Belief warganegaraan, Matematika, llmu Penge­ in Almighty God; 2. Just and Civilized Hu­ tahuan Sosial, dan llmu Pengetahuan Alam manitarianism; 3. Unification oflndonesia; untuk tingkat Sekolah Dasar dan ditambah 4. Democracy Lead by Wise Policies dengan Bahasa lnggris untuk tingkat SMP through Deliberation/Representation; and dan SMA. 5. Social Justice for All Indonesian Peo­ Buku wajib/teks utama tersebut wajib ple.) Moral Education, Mathematics, So­ dipergunakan oleh semua sekolah, baik ne­ cial Studies and Natural Science for geri maupun swasta agar dapat dicapai primary schools, plus English for junior standar minimum yang sama untuk semua high and German for senior high schools. jenjang sekolah di seluruh Nusantara. Ka­ The "compulsory books/main texts" rena keterbatasan yang dirniliki pemerintah have to be used by all schools, both public untuk menyediakan jumlah buku wajib/ and private, so that the same minimum teks utama bagi semua siswa yang ada, standard can be achieved for all levels of maka dengan surat keputusan Menteri Pen- education throughout the archipelago. Due

26 Drs. Soekandar Wasitodipoero Direktur A dministrasi Director of Administration dan Keua11ga11 and Finance didikan dan Kebudayaan Nomor 0689/M/ to the lim ited funding at the government's 1990, tanggal 19 November 1990 telah di­ disposal for providing the required num­ berikan wewenang kepada Perum Balai bers of such books/texts to all students now Pustaka (satu-satunya BUMN di bawah at school, a Ministerial Decree in 1990 (No. 0689/M/1990 issued on 19 November Depdikbud) untuk menggandakan, mener­ 1990.) gave authority to Balai Pustaka bitkan dan menjual di pasaran bebas buku (the only state enterprise within the Min­ teks wajib/utama tersebut. Penerbitan dan istry of Education and Culture) to publish percetakan semacam ini disebut "over­ and reproduce those books/texts and sell print", kemudian mendistribusikan buku them on the open market. This kind of itu kepada para siswa di semua jenjang publishing and printing is called an "over­ sekolah (SD, SMP, SMA) dengci'1 kewajib­ print". They are then to be distributed to all an membayar harga buku wajib/teks utama students at all levels (primary and hi gh terse but. schools) and the price of the books/texts is borne by the government.

27 1. Jenis Buku Pelajaran 1. Types of Textbooks a. Pengertian Buku wajib!Teks a. Compulsory Books/Main Texts Utama Buku wajib/teks utama adalah ba­ These books and texts are the re­ han pelajaran pokok dan wajib un­ quired main lesson materials for tuk mata pelajaran tertentu. Tidak specific subjects. Not all subjects semua bidang studi yang tertera included in the primary and high dalam kurikulum SD, SMP, dan SMU telah diterbitkan buku wa­ school curricula have had their j ib/teks utamanya, tetapi hanya bi­ main textbooks published, only dang studi yang sifatnya mendasar the basic subjects, as mentioned saja, misalnya Bahasa Indonesia, earlier. These required books are PMP, Matematika, IPS, IPA untuk written and published by the SD dan ditambah bidang studi bahasa asing untuk SMP/SMA Ministry of Education and Cul­ (bahasa Inggris untuk SMP dan ba­ ture, and reproduced by Balai hasa Jerman untuk SMA). Buku Pustaka. wajib ini di susun, diterbitkan oleh Depdikbud dan digandakan oleh Perum Balai Pustaka.

b. Pengertian Buku Pelengkap b. Supplementary Textbooks Buku pelengkap adalah buku yang This kind of book contains mate­ berisi bahan pelajaran suatu bidang rials on a specific school subject studi yang sifatnya memperkaya which enrich and deepen what is dan memperdalam buku teks contained in the main textbooks, utama/wajib sesuai dengan Kepu­ in line with the policy set by the tusan Direktur Jendral Pendidikan Director General of Primary and Dasar dan Menengah Nomor Secondary Education. (Decision 042/C/Kep/1979 tanggal 25 April No. 042/C/Kep/ 1979 of 25 April 1979. Pihak penerbit swasta dan Perum Balai Pustaka diberi kesem­ 1979.) Private publishers and patan ·seluas-luasnya untuk mener­ Balai Pustaka have been · given bitkan buku teks pelengkap ini. Se­ the widest possible opportunity belum dipergunakan semua buku to publish such supplementary

28 teks pelengkap harus mendapat textbooks, which, prior to being pengesahan dari Direktorat Jendral used in schools, have to be author­ Pendidikan Dasar dan Menengah ized by the Director General. (Un­ Depdikbud sesuai dengan Kepu­ der Decision No. 042/C/Kep/1979 tusan Dirjen Dikdasmen Nomor of 25 April 1979.) 042/C/Kep/1979 tanggal 25 April 1979.

2. Jenis Buku Bacaan Umum 2. Types of General Fiction a. Selain buku teks atau buku pelajar­ a. As well as textbooks or other an, Balai Pustaka tetap menerbit­ school books, Balai Pustaka con­ kan buku bacaan um um yang jus­ tinues to publish general fiction tru menjadi ciri khusus semenjak which has been one of its well­ badan penerbit ini dilahirkan. known specialities since this pub­ Buku-buku bacaan umum tersebut lisher was born! The general fict­ dapat dikelompokkan menjadi ion can be grouped into children's buku bacaan anak/remaja, buku books (and books for young peo­ sastra (termasuk sastra daerah), buku ilmu pengetahuan (dari ber­ ple), works of literature (includ­ bagai disiplin ilmu), dan buku ing regional literature), scientific sumber (misalnya kamus dan books (from diverse fields of sci­ atlas). ence), and resource books (such as dictionaries and atlases). b. Dalam rangka memperkenalkan b. With the aim of introducing the scni budaya bangsa dan untuk nation's art and culture to and at­ menarik perhatian masyarakat in­ tracting the attention of the inter­ ternasional, beberapa buku Balai national community, a number of Pustaka seperti, Indonesia Mena­ Balai Pustaka books have been ri, Cerita dari Irian Jaya, Bedaya published in English, e.g., Indone­ Ketawang, Titi Asri, Mengenal sian Dances, Stories from Irian Puisi Jawa, Karya dalam Pepe­ Jaya, The Culture of Ketawang, rangan dan Revolusi, Tanaman Titi Asri, Introducing Javanese

29 Dictionaries

Kamus

30 Obat-Obatan di Indonesia, Seni Poetry, Medicinal Plants in Indo­ Budaya Bali, dan sebagainya telah nesia, The Art and Culture of Bali, di terbitkan dalam bahasa Inggris and Paintings in War and Revolu­ tion. c. Salah satu cara untuk menimba c. One thing which has been done to pengetahuan dan sekaligus tukar­ expand knowledge and at the menukar informasi budaya yang same time exchange cultural in­ sesuai dengan keperluan pemban­ formation in tune with the deve­ gunan bangsa dalam arti yang lopmental needs of the nation, in seluas-luasnya, telah di laksanakan penerjemahan buku-buku berba­ the widest sense of the word, is the hasa Inggris dan Prancis antara lain translation of books from Engli sh buku-buku dari Unesco di Paris, and French, such as books from Asian Cultural Centre for Unesco, U nesco in Paris, the Asian C ul­ Tokyo ( ACCU), buku-buku serial tural Centre for Unesco (ACCU) dari penerbit Macmillan, Cam­ in Tokyo, serials from the publish­ bridge University Press, dan lain­ ers Macmillan, Cambridge U ni­ lain. Balai Pustaka juga mengada­ versity Press, and so on. Balai kan kerja sama penerbitan buku Pustaka has also collaborated in dengan Dewan Ba­ the publi cation of Salah Asuhan hasa dan Pustaka, Malaysia dan w ith the Malaysian Language and penerjemahan dari bahasa Jawa L iterature Council (Dewan Bahasa Serat Centhini (12 jilid) dengan Universitas Gajah Mada, Yogya­ dan Pustaka Malaysia), and in the karta. translation from Javanese of Serat Centhini (12 volumes) with Gajah Mada University in Yogyaka11a.

B. Percetakan B. Printing Balai Pu staka memiliki dua unit per­ Balai Pustaka has two modern print­ cetakan modern. Unit I didirikan pada ing plants: Unit r founded in 1980 and Unit tahun 1980 dan Unit IT pada tahun II in 1982. They were officially opened 1982. Peresmiannya dilakukan oleh by the Minister of Education and C ul-

31

• Buku teks wajib Compulsory textb ooks

32 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ture. Printing Unit I has a capacity of Percetakan Unit I berkapasitas sekitar around 7.5 million books a year, while 7,5 juta buku per tahun dan Unit II ber­ Unit II can produce about 17.5 million. kapasitas 17,5 juta buku per tahun. Ka­ The combined annual capacity of 25 mil­ pasitas kedua unit percetakan tersebut lion books is for an average book size of per tahun adalah sekitar 25 juta dengan 128 pages. In addition to those Units, ketebalan rata-rata 128 halaman per there are also a Braille printing unit and buku. Di samping itu, masih ada Unit typesetting machines for Javanese and Percetakan huruf Braille dan mesin Arabic script. susun huruf Jawa dan huruf Arab.

Untuk keperluan pengembangan Sum­ ber Daya Manusia di bidang per­ cetakan, ditempuh dua cara, yaitu: To improve the human resources in our printing business, we have put our staff a. Pendidikan atau pelatihan di dalam through education and training both in In­ negeri, antara lain dengan meng­ ikutsertakan karyawan pada pen­ donesia and abroad. Local activities have didikan atau pelatihan-pelatihan involved, for instance, sending our em­ grafika, atau mengundang instruk­ ployees to courses in graphics and invit­ tur untuk memberikan bimbingan ing instructors to give direct training langsung di percetakan. in printing. The overseas training has in­ cluded sending our personnel to Japan b. Pendidikan dan latihan di luar negeri, antara lain ke Jepang and South Korea in 1980, to Thailand, (1980), ke Korea Selatan (1980), Switzerland and the Netherlands in ke Thailand, Swiss, dan Belanda 1981, as well as to West Germany in 1982 (1981 ), serta ke Jerman Barat and 1985-86. ( 1982 dan 198511986).

33 Popular nav els

,, - I "pop Nove IV. PENGALAMAN MASA IV. PAST EXPERIENCES LAMPAUDAN AND FUTURE PROSPEK MASA PROSPECTS DEPAN

Pada tahun 1995 Balai Pustaka genap In 1995, Balai Pustaka celebrates its berusia 78 tahun. Dalam menjalani usia 78th anniversary. In travelling along such a sepanjang itu Balai Pustaka telah me­ long road, Balai Pustaka has been through ngalami pasang surut. many seasons. Sekitar tahun 1970-an banyak mun­ In the 1970' s, many new publishers cul penerbit baru yang menggunakan appeared using graphic techniques which teknik grafika yang relatif modem. Agar ti­ were relatively modem. In order that it is dak kalah dengan penerbit-penerbit swasta not be left behind by the private publish­ Balai Pustaka terus-menerus mengadakan ers, Balai Pustaka constantly endeavours pengembangan, baik pengembangan sum­ ber daya manusianya maupun peralatan to keep pace with advancements in the kerja yang berupa mesin-mesin. business, through the development of both Pada tahun 1980 Balai Pustaka mem­ its personnel as well as its machinery and bangun unit percetakan baru yang kemu­ equipment. dian disusul unit kedua pada tahun 1982. In the 1980' s, as well as building the Pada tahun 1992 Balai Pustaka menempati two new printing plants mentioned above, gedung baru di Jalan Gunung Sahari Raya Balai Pustaka also moved into a new 8- No. 4 Jakarta yang terdiri atas 8 lantai. story building strategically located in Cen­ Sampai saat ini Balai Pustaka telah tral Jakarta (at No. 4, Jalan Gunung Sahari menerbitkan buku sekitar 5.000 judul, ti­ Raya). dak termasuk buku cetak ulang dan buku Up to now Balai Pustaka has pub­ teks/pelajaran. Buku-buku yang diterbit­ lished around 5,000 titles, excluding re­ kan itu terdiri atas jenis buku ilmu pengeta­ prints and textbooks and other school huan sebanyak 1.766 judul, Karya sastra books. That figure consists of over 1, 766 menempati urutan kedua sebanyak 1.616 scientific books, more than 1,616 literary judul, sedangkan jenis buku anak-anak/re­ works, and just over 1,618 children's/youth maja sebanyak 1.618 judul. books.

35 Keluarga besar Balai Pustaka me1iyele11ggaraka11 acara berbuka puasa bersama Mendikbud Prof. Dr. Ing. Wardinum Djojonegoro beserta para pejabat di li11gku11ga11 Depdikbud, 27 Fe­ bruari 1995 di (gedung baru) Balai Pustaka, Jalan Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta. All employees of Balai Pustaka partake in the ceremony of the closing of a fasting day with the Minister of Education and Culture, Prof Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro and officials of the Min is­ try on the 271h of Februwy , 1995, at the new head office of Balai Pustaka, Jalan Gunung Sahari Raya 4, Jakarta.

36 Acara kunjungan tatap muka Ketua Dltarma Wanita Unit Depdikbud, Dr. dr. Alie Wardiman Djojonegoro (kiri alas) dengan segenap pengurus dun anggota Dltarma Wanita Subunit Balai Pqstaka, 29 Maret 1995, di gedung Balai Pus­ taka. Tampak /bu Waltyudi Ruwiyanto, Ketua Dltarma Wanita Subunit Balai Pustaka (kanan bawah) tengalt me­ nyampaikan sambutan. Dr. dr. Atie Wardiman Djojonegoro, the Chairperson ofthe Dharma Wanita (Women's Association) of the Ministry of Education and Culture Unit (ab ove), meeting with the committee and members of the Dharma Wanita of the Balai Pustaka branch, with Mrs. Wahyudi Ruwiyanto as the chairperson (b elow), on the 29th of March, 1995. 37 38 Ketua Dharma Wanita Unit Depdikbud, Dr. dr. Atie Wardiman Djojonegoro, memotong tumpe11g de11ga 11 disaksi­ kan oleh /bu Wahyudi Ruwiyanto (ka11a11) dan me11yerahka1111ya kepada Direktur Produksi Balai Pustaka, Dr. Nafron Hasjiln

Dr. dr. Alie Wardiman Djojonegoro, the Chair­ person ofth e Dharma Wanita ofth e Ministry of Education and Culture, cutting the 'tumpeng '. witnessed by Mrs. Wahyudi Ruwiyanto (right) , and giving it to Dr. Nafron Hasjim, the Balai Pustaka Director ofProd uction.

39 Atas: Pe11gurus KORPRJ Subunit Balai Pustaka periode 1995. Above: The committee ofKo rps Pegawai Republik Indonesia of the Ba/ai Pust aka branch. Bawah: Sa/alt satu kegiata11 Korpri untuk 111emerialtka11 ula11g ta/tun Balai Pustaka. Below: One ofmany activities ofth e members ofKorp ri celebrating the Ba/ai Pusfaka anniversary. 40 Buku jenis ilmu pengetahuan disaji­ The scientific books are presented in kan dalam 16 bahasa, jenis sastra dalam l 0 16 languages, literary works in l 0 lan­ bahasa, sedangkan jenis bacaan anak/ re­ guages, and books for the young in 8 lan­ maja dalam 8 bahasa. guages.The detai.ls below give an Rincian di bawah ini sekaligus indication of the languages used in each book type (The number of titles published menunjukkan bahasa yang dipergunakan is given in parentheses.) dalam setiap jenis buku itu. Jenis buku ilmu pengetahuan 1.766 Scientific books (1, 766): Indonesian judul, terbit dalam bahasa Indonesia (l ,250), Javanese (203), Sundanese (141 ), (l.250), Jawa (203), Sunda (141), Belanda Dutch (71 ), Mad urese ( 5 3 ), English (14 ), (71), Madura (53), Inggris (14), Bali (10), Balinese (I 0), Batak (9), Acehnese ( 4), Batak (9), Aceh (4), Prancis (3), Jepang French (3), Japanese (2), German (2), Mi­ (2), Jerman (2), Minangkabau (2), Makas­ nangkabau (2), Makasarese (1), Buginese sar (1), Bugis (1), dan Gorontalo (I). (1) and Gorontolo (1). Jen is buku sastra ( 1.616 judul), terbit Literature (l ,616): Indonesian (836), dalam bahasa Indonesia (83 6), Jawa (471), Javanese (471), Sundanese (221), Madu­ Sunda (221), Madura (47), Bali (8), Mi­ rese (47), Balinese (8), Batak (5), Dutch nangkabau (6), Batak (5), Belanda (5), (5), Acehnese (4) and Makasarese (4). Aceh (4), dan Makasar (4). Jenis buku bacaan anaklremaja Children's/Youth books (1,068): In­ (1.068 judul), terbit dalam bahasa Indone­ donesian (90 I), Javanese (76), Sun­ sia (901), Jawa (76), Sunda (63), Madura danese (63), Madurese (22), Acehnese (22), Aceh (2), Inggris (2), Bali (1 ), dan (2), English (2), Balinese (I) and Kaili Kaili (I). (1). Buku jenis sastra yang berbentuk ro­ Qui te a nu mber of novels have been man atau novel banyak yang mengalami reprinted several times, a sign that they cetak ulang. Hal ini menandakan bahwa are in high demand. Such literary works­ buku-buku tersebut sangat diminati. Buku­ with the year they were first published buku yang di maksud itu adalah sebagai and the latest printing in parentheses - berikut: include:

41 Gedung Balai Pustaka lama The old building

Gedung Balai Pustaka yang baru The new building 1. Salah Asuhan, karya Abdul Muis, ter­ I. Salah Asuhan, by Abdul Muis (1928, bitan pertama pada tahun 1928, 22nd); sekarang cetak ulang yang ke-22. 2. Sitti Nurbaya, karya Marah Rusli, ter­ 2. Sitti Nurbaya, by Marah Rusli (1922, bitan pertama pada tahun 1922, seka­ 21st); rang cetak ulang yang ke-21. 3. , karya Sutan Takdir 3. Layar Terkembang, by terbitan pertama tahun Alisjahbana (1937, 20th); 193 7, sekarang cetak ulang yang ke-20.

4. Salah Pilih, karya Nur Sutan Iskandar, 4. Salah Pilih, by Nur Sutan Iskandar terbitan pertama tahun 1928, sekarang ( 1928", 15th); cetak ulang yang ke-15.

5. A the is, karya Achdiat K. Mihardja, ter­ 5. , by Achdiat K. Mihardja (1949, bitan pertama tahun 1949, sekarang 14th); cetak ulang yang ke-14. 6. Si Jamin dan si Johan, karya Aman 6. Si Jamin dan si Johan, by Aman Datuk Madjoindo, terbitan pertama Datuk Madjoindo (1921 , 13th). tahun 1921, sekarang cetak ulang yang ke-3. Banyak lagi buku lain yang me­ Many other books have been re­ ngalami cetak ulang lebih dari 10 kali. printed more than 10 times. Some have Bahkan di antara buku-buku ini telah ada even been made into sinetron (electronic yang dibuat menjadi sinetron (sinema elek­ cinema) and shown on television, both tronik) yang disiarkan melalui televisi, government and private stations, such a~ baik televisi pemerintah maupun televisi Sa/ah Asuhan, Sengsara Membawa Nik­ swasta seperti, Salah Asuhan, Sengsara mat, Sukreni Gadis Bali and Azab dan Membawa Nikmat, Sukreni Gadis Bali, Sengsara. dan .

43 Gedung Percetakan Unit I Printing Unit I

Gedung Percetakm1 Unit JI Printing Unit II Roman-roman atau novel yang These novels written during the ditulis pada zaman Pemerintah Hindia Dutch colonial period also show that not Belanda tersebut juga dapat dipergunakan onlythings such as forced marriage are sebagai bukti bahwa sebenamya bukan questioned by authors who have a progres­ hanya masalah kawin paksa yang diper­ sive outlook, but also the matter of the masalahkan oleh para pengarang, melain­ moral and cultural values which differ kan juga masalah perbedaan dasar nilai­ between the East and West. Indeed, to ni lai budaya antara Barat dan Timur. Men­ thoughtlessly imitate W estem culture and contoh budaya, termasuk perilaku masya­ behaviour may not be appropriate and· is rakat Barat, secara mentah-mentah belum not always good for our culture because we tentu cocok dan tidak selalu baik untuk should really present and possess our own pengembangan budaya kita, kendati sering identity as Indonesian people, although it is dikatakan negara Barat adalah negara often said that Western countries are ad­ maJU. vanced. These sort of things are reflected Hal semacam ini tercermin dalam ro­ in the novel Sa/ah Asuhan by Abdul Muis, man Sa/ah Asuhan karya Abdul Muis yang who besides being a writer also became a selain pengarang beliau adalah juga National Hero! (Determined by Presiden­ seorang Pahlawan Nasional yang ditetap­ tial Decree No. 218 of21August1959.) kan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 218, tanggal 21Agustus1959. Selain Abdul Muis, dua orang penga­ Two other authors who were granted rang lain yang dianugerahi gelar pahlawan to title ''National Hero" were Amir nasional adalah Amir Hamzah, yang men­ Hamzah, whose main works were Nyanyi ciptakan Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu Sunyi and Buah Rindu, and Prof. Muham­ berdasarkan SK Presiden No. 106/TK/ mad Yamin, who wrote Gajahmada and 1975 tanggal 3 Nopember 1975 dan Prof. 6000 Tahun Sang Merah Putih. (By Presi­ Muhammad Yamin, yang menulis Gajah­ dential Decrees No. 106/TK/1975 [of 03 mada dan 6000 Tahun Sang Merah Putih November 1975] and No. 088/TK/1973 [of berdasarkan SK Presiden RI No. 088/TK/ 06 November 1973], respectively.) 1973 tanggal 6 Nopember 1973.

45 1 4

5 2

3 I. Mesi11 jilid perfect Perfect binding machine 2. Mesi11 poly emas Gold poly machine 3. Mesi11 jilid "hard cover" ' 'Hard cover'' binding machine 4. Mesili cetak "web fed" offset Harris Harris ''web f ed '' offset printing machine 5. Mesi11 cetak "slteedfed" offset ''Sheed Fed '' offset printing machine Selain dengan jalan rnenerbitkan dan As well as publishing and selling rnenjual buku-buku bacaan urnurn tersebut, general fiction, the life of Balai Pustaka kehidupan Balai Pustaka juga ditunjang is also supported by printing and distribut­ dengan rnencetak dan rnengedarkan buku­ ing the compulsory textbooks for primary buku pelajaran wajib SD, SMP, dan SMU. schools and junior and senior high schools. Bahkan pada tahun-tahun rnendatang In fact, in the corning years, Balai Pus­ prospek Balai Pustaka akan lebih cerah taka' s prospects are brighter thanks to a dengan adanya Surat Edaran Mendikbud very recent Circular of the Minister of Edu­ Nornor 61516, tanggal 29 Oktober 1994, cation and Culture (No. 61516 issued on 29 yang rnernberikan kepada Balai Pustaka October 1994.) which has given Balai Pus­ sebanyak minimal 30% dari alokasi dana taka a minimum of 30% of the funds allo­ jasa cetak bahan pendidikan dan buku­ cated for printing educational material and buku dari Departernen Pendidikan dan Ke­ the Ministry's publications. budayaan.

Dengan adanya Surat Edaran tersebut Based on that Ministerial Circular, it dapat diharapkan bahwa dalarn setiap is estimated that Balai Pustaka will print tahun Balai Pustaka akan rnencetak sekitar around 7 million copies annually of com­ 7 juta eksernplar buku pelajaran wajib SD, pulsory textbooks for primary school, 3 3 juta eksernplar buku pelajaran wajib million for junior high school and 2 mil­ SMP, serta 2 juta eksernplar buku pela­ lion for senior high school. This is a quite jaran wajib SMU. a heavy task and challenge that has to be faced by Balai Pustaka, but at the same Sernuanya ini rnerupakan tugas berat time, it is also a distinguished responsi­ dan sekaligus tantangan yang harus diha­ bility that will be welcomed with dili­ dapi Balai Pustaka yang sekaligus rnerupa­ gence, discipline, professionalism and the . kan tanggung jawab yang rnulia, yang optimal use of our equipment. harus disarnbut dengan kerja keras, disiplin yang tinggi, profesionalisrne yang unggul, serta · kelengkapan peralatan yang rne­ rnadai.

47 Toko buku Bookstore

Perpustakaan Library

Klub Perpustakaan Indonesia Indonesian Library Club V. MANAJEMENYANG V. A DECISIVE HARUSTANGGUH MANAGEMENT

Untuk menjadikan Balai Pustaka Maintaining Balai Pustaka as an sebagai penerbit yang berwibawa dan authoritative and professional publisher profesional perlu didukung oleh SIM needs to be backed up by a sound execut­ (Sistem lnformasi Manajemen), operasi ion of "SIM", that is systems which are manajemen, dan pengembangan kualitas effective and efficient, information which sumber daya manusia yang memadai. is accurate and timely, and a manage­ Ketiga unsur ini satu sama lain sating ment which is decisive but flexible. Of terkait dan akan berhasil dilaksanakan course, these three inter-related elements dengan menekankan perhatian pada 6 P: require a constant effort to raise the qual­ production, price, place, promotion, public ity of our human resources, the real base of opinion, serta political power. our organization. Production atau barang produksi Successful policy implementation in yang berupa buku haruslah diselaraskan relation to these matters can be achieved atau disesuaikan dengan kebutuhan masya­ by using the "6 Ps" approach: product­ rakat, mencoba membuka pemasaran ion, price, place, promotion, public opin­ buku-buku, disertai dengan penampilan ion and political power. kualitas buku yang baik, baik dari segi isi Production or products-in the form maupun fisik. of books, magazines, and so on-must be Price atau harga hendaknya di­ in touch with society's needs and should tentukan secara wajar, terjangkau oleh be accompanied by high quality, both in masyarakat luas, sekaligus memberikan terms of their physical features and from perangsang bagi para mitra kerja seperti the point of view of their content. co-publisher, co-printer, serta para agen. Prices should be set fairly, within Place, yang dimaksud di sini ialah reach of the majority of our society, and upaya untuk mendekati konsumen dengan at the same time act as an incentive to o.ur penyusun network atau jaringan-jaringan partners such as co-publishers, co-printers pemasaran, baik melalui jalur lembaga and agents. pendidikan sekolah maupun lembaga Place means here the efforts that masyarakat di kota-kota tertentu. should be made to approach the con-

49 Beberapa Buku yang sudah Novels thal have been made disi11etro11ka11 dan ditayangkan into cinetron (electronic cinema) di te/evisi and shown on television

50 Promotion atau promosi hendaknya sumer through the building up of market­ terns dikembangkan untuk meningkatkan ing networks and opening of new mar­ daya tarik serta minat masyarakat agar kets, both through the school system as lebih mengenal seluk-beluk buku-buku well as through ex1stmg community hasil produksi Balai Pustaka. organizations in suitably located towns. Public opinion atau opini masyarakat Promotion, it goes without saying, yang sehat terhadap Balai Pustaka hendak­ needs to be constantly developed in order nya dapat diciptakan dengan cara pelayan­ to attract the interest of the public in getting to know the ins and outs of Balai Pustaka an yang baik terhadap masyarakat publications. pengguna buku serta kerja sama yang kon­ Public Opinion that appreciates struktif dengan para pejabat yang berkaitan Balai Pustaka should be fostered by dengan Balai Pustaka. maintaining a reliable service to the cli­ Political power, hendaknya terns di­ ents who use our books and magazines ikuti dan ditanggapi oleh Balai Pustaka se­ as well as to the officials who have given bagai upaya memberikan sambutan yang their continual support. This is achievable proaktif terhadap kemauan politik peme­ by having clear mechanisms, which means rintah. on one hand, constant improvement of in­ ternal matters, and on the other hand, a Guna melaksanakan gagasan terse­ satisfying and beneficial operation of the but, disusun program jangka pendek networks out to the consumers and offi­ bernpa restrukturisasi komponen manaje­ cials. men, program jangka menengah berupa Political Power should always be penyehatan pernsahaan, dan program followed and handled perceptively by jangka panjang bernpa pengembangan pe­ Balai Pustaka in an effort to give an ef­ rnsahaan. fective response to the political wishes of Dengan cara-cara seperti itu diharap­ the government. With such methods it is expected that kan Balai Pustaka akan kembali menjadi Balai Pustaka will continue to be a pub­ penerbit yang terpandang dan disegani, ti­ lisher that is highly regarded and respected dak kalah bersaing dengan penerbit swasta by both young and old, and not that an­ yang mana pun.*** cient government publisher lost back in the pages of history behind its modem pri­ vate competitors.. ***

51 Buku ilmu pe11getahua11 dun teknologi Scientific books

52 Bu ku waya11g Series of "Mahabarata " and "Ramayana' ·

53 Beberapa buku yang terbit da/am Books published in English balwsa lnggris

5-1 Buku bacaan anak Children's books

55 Buku terjemaltan dari B oaks translated from baltasa Inggris dan Prancis English and French I ~

017 6~ ~ BAIAI PUSTAKA

Jalan Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta 10710 Telepon : 3855734, 374711, 365994, 3860922, Faksimile : 3841714, Teleks : 45905 PRUMBP 1A Percetakan I: Jalan Pulokambing Kav. J 15, Pulogadung, Jakarta Timur, Telepon : 4613520, 4613519 Percetakan II: Jalan Rawagatel No. 17, Pulogadung, Jakarta Timur, Telepon: 4610059