Daftar Pustaka

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA Brundrett, 1996. Simbiosis Mutualistik Antara Jamur dan Akar Tanaman. Institut Pertanian Bogor. Bogor Damanik, M. M. B. B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifudin, H. Hanum, 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan Delvian, 2006. Pemanfaatan Endomikoriza bagi Tanaman, Universitas Simalungun. Pematangsiantar Herawati. 2014. Budidaya Tanaman Hortikuktura yang Menguntungkan, Balai Pustaka Press. Jakarta Lakitan, 2004. Fungi. Insititut Pertanian Bogor. Bogor Mayerni, R dan D. Hervani. 2008. Pengaruh Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selasih (Ocinum sanctum L). J. Akta Agrosia. Moses, 2005. Mikoriza dan Zat Hara bagi Tanaman, Balai Pustaka. Jakarta Nawangsih, 2001. Karakteristik Morfoligi Cabai Merah, Universitas Sumatra Utara Press. Medan Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisas Mikoriza. Lampung Tengah Redaksi Agromedia, 2010. Agromedia Post Jakarta Revany. 2011. Ekspor dan Impor Tanaman Hortikultura, Balai Pustaka Press. Jakarta Salim. 2013. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah (Capsicum annum. sp) dengan Pemupukan. BPTP, Jakarta Timur Segawa. 2007. Teknologi Cendawan Mikoriza Arbuskula: Produksi Inokulan dan Pengwasan Mutunya. Dalam Prosiding Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo- Ektomikoriza Untuk Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Asosiasi Mikoriza Indonesia-Jawa Barat. Bandung. Hal 7-17 Setiadi. 2011. Pengolahan Cabai pada Lahan Sempit, BPTP, Kalimantan Tengah. Simanungkalit, 1999. Manfaat Pemberian Mikoriza bagi Tanaman Hortikuktura. Institut Pertanian Bogor. Bogor 2 Smith SE 1997. Mycorrhizal Symbiosis. New York: Academic Press. Sundari, S., Nurhindayati, T. dan Trisnawati, I. 2011. Isolasi dan Identifikasi Mikoriza Indigenus dari Perakaran Tembakau Sawah (Nicotiana tabacum L) di Area Persawahan Kabupaten Madura. Fakultas MIPA, ITS. Supriyanto, 2009. Unsur Hara bagi Tanaman. Universitas Gadjah Mada Press. D.I Yogyakarta Tjahjadi, 1991. Morfologi Cabai Merah. Balai Pustaka. Jakarta Tjitrosoepomo, 1999. Taksonomi dan Morfologi Cabai Merah. Institut Pertanian Bogor. Bogor Tohari., Kastono, Dody., 2012. Pengaruh mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum manis (Sorgum bicolor L) pada tunggul pertama dan kedua. Jakarta Zulaiha, 2006. Peranan Mikoriza dan Zat Hara lainnya bagi Tanaman Cabai. Politeknik Negeri Lampung .
Recommended publications
  • Novel ATHEIS-Dewikz
    Tiraikasih website http://kangzusi.com/ Karya : Achdijat Karta Mihardja Atheis Sumber DJVU : BBSC Ebook oleh : Dewi KZ Tiraikasih website http://kangzusi.com/ http://kang-zusi.info/ http://dewikz.byethost22.com/ http://ebook-dewikz.com/ http://tiraikasih.co.cc/ http://cerita-silat.co.cc/ Tiraikasih website http://kangzusi.com/ Riwayat Hidup Achdiat Karta MIhardja lahir di Cibatu, Garut, 6 Maret 1911. Tahun 1932 tamat dari Algemene Middelbare School "bagian Al di Solo. Ia juga mempelajari mistik (tarikat) aliran Kadariyah Naksabandiah dari Kiyai Abdullah Mubarak yang terkenal juga dengan nama Ajengan Gedebag. Kecuali itu belajar filsafat pada pater Dr. Jacobs S.J., dosen pada Universitas Indonesia, dalam Filsafat Thomisme. Tahun 1943 ia menjadi anggota redaksi Bintang Timur merangkap redaktur mingguan Peninjauan (bersama Sanusi Pane, Armin Pane, PF Dahler, Dr. Amir dan Dr. Ratulangi). Tahun 1937 pembantu harian Indie Bode dan Mingguan Tijdbeeld dan Zaterdag, juga sebentar bekerja di Aneta. Tahun 1938 jadi pimpinan redaksi tengah-bulanan Penuntun Kemajuan. Tahun 1941 jadi redaksi Balai Pustaka, sejak saat itu tumbuh minatnya kepada kesusastraan. Tahun 1943 menjadi redaksi dan penyalin di kantor pekabaran radio, Jakarta. Tahun 1946 jadi pimpinan umum mingguan Gelombang Zaman dan setengah mingguan berbahasa Sunda Kemajuan Rakyat. Tahun 1948 kembali jadi redaksi di Balai Pustaka. Pada tahun 1949 terbitlah roman Atheis-nya ini. Tahun 1951 bersama-sama Sutan Takdir Alisjahbana dan Dr. Ir. Sam Udin mewakili PEN Club Indonesia menghadiri Konperensi PEN Club International di Lausanne, Switserland. Saat itu ia juga mengunjungi Negeri Belanda, Inggris, Prancis, Jerman Barat, dan Roma. Tahun 1952 berkunjung ke Amerika dan Eropa Barat dengan tugas dari Dep.
    [Show full text]
  • Perbandingan Gaya Bahasa Dalam Novel Atheis Karya Achdiat Karta Mihardja Dan Novel Telegram Karya Putu Wijaya: Tinjauan Stilistika
    1 PERBANDINGAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT KARTA MIHARDJA DAN NOVEL TELEGRAM KARYA PUTU WIJAYA: TINJAUAN STILISTIKA TESIS Disusun oleh A. ARYANA P1200215002 PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 2 PERBANDINGAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT KARTA MIHARDJA DAN NOVEL TELEGRAM KARYA PUTU WIJAYA: TINJAUAN STILISTIKA TESIS Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Program Studi Bahasa Indonesia Disusun dan diajukan oleh A. ARYANA P1200215002 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 3 PERBANDINGAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT KARTA MIHARDJA DAN NOVEL TELEGRAM KARYA PUTU WIJAYA: TINJAUAN STILISTIKA THE COMPARISON OF LANGUAGE STYLE IN NOVEL ATHEIS BY ACHDIAT KARTA MIHARDJA AND NOVEL TELEGRAM BY PUTU WIJAYA: A STYLISTIC APPROACH TESIS A. ARYANA P1200215002 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 4 5 PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : A. Aryana Nomor Pokok : P1200215002 Program Studi : Bahasa Indonesia Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang saya tulis ini merupakan hasil karya sendiri, bukan pengambil alihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Makassar, 4 Januari 2018 Yang menyatakan, A. Aryana 6 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Akhirnya tesis ini dapat dirampungkan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademis guna memeroleh gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada Program Studi Bahasa Indonesia, Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin.
    [Show full text]
  • An Example of Popular Indonesian Fiction in the First Quarter of the Century
    SAIR NONA FIENTJE DE FENIKS An Example of Popular Indonesian Fiction in the First Quarter of the Century CYRIL WILLIAM WATSON If one reads any of · the standard accounts of the development o{ modern Indonesian literature, whether those written by foreign scholars or by Indonesians themselves/ one is liable to get an exceptionally distorted picture of what reading material was available and what the readership of this material was, particularly for the period before the Second World War. The reason for this is that standard accoupts have concentrated almost exclusively on works published by the official colonial publisher Balai Pustaka or produced by B. P. staff and, at least as far as prose is concerned, have ignored other' publications. There are various reasons far this, but perhaps the most important is the influence exerted by Professor A. Teeuw, the pioneer2 in the field of modern Indonesian literary studies. Since his early work V ooltooid V oorspel ( 1950) which was the outcome of a course of lectures on modern Indonesian literature duri:qg which, as he himself admits, he was reading the literature for the first time and simply keeping himself a little way in front of his students, Professor Teeuw has delimited the field of research and his example has been followed without much questioning by subsequent writers such as H. B. J assin and Professor A. Johns. Professor Teeuw can hardly be blamed for what has occurred since he painstakingly dealt with all the ma- terial that was at hand to him. I don't think he himself realised when he came to write what is often taken to be the.
    [Show full text]
  • ASPECTS of INDONESIAN INTELLECTUAL LIFE in the 1930S
    PUDJANGGA BARU: ASPECTS OF INDONESIAN INTELLECTUAL LIFE IN THE 1930s Heather Sutherland Pudjangga Baru, the "New Writer," was a cultural periodical put out in the colonial capital of Batavia by a group of young Indonesian intellectuals from 1933 until the invasion of the Netherlands Indies by Japan in 1942.1 In Bahasa Indonesia, the term pudjangga means "literary man, man of letters; author, poet; linguist, philologist."2 34 The choice of this term for the title of the monthly was no doubt also influenced by an awareness of its historical connotations, for the word can be traced back through such Old Javanese forms as bhujanga to an original Sanskrit root associated with sacred and priestly learning. It implied nobility and integrity as well as literary ability; and it is therefore no accident that the writings appearing in it claimed high idealism and a sense of mission. The purpose proclaimed by Pudjangga Baru became more fervent as the years passed. In the beginning, it described itself simply as a literary, artistic, and cultural monthly. At the start of its third year it declared itself a "bearer of a new spirit in literature, art, culture, and general social affairs."^ At the beginning of its fifth year it claimed to be the "leader of the new dynamic spirit to create a new culture, the culture of Indonesian unity."1* In 1928, when the second All-Indonesia Youth Congress swore the famous oath to work for "one fatherland, one people, and one language" Pudjangga Baru pledged itself to work for the development of the national language and also to strive for a national culture, adding "one culture" to its 1.
    [Show full text]
  • Unsur Postkolonial Dalam Novel Atheis Karya Achdiat K. Mihardja
    UNSUR POSTKOLONIAL DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA Oleh: Vivi Yunita1, Yasnur Asri2, Afnita3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to describe postcolonial component which was hegemony and mimicry that was experienced by characters in Atheis novel from Achdiat K. Mihardja. Data of study were characters utterance, display of narrator and acting of the characters in the novel. The primary source of data was texts from Atheis novel by Achdiat K. Mihardja. Data were collected by using qualitative decriptive which was read and written into inventaritation data from and analyzing data based on postcolonial theory. The fiding of the study showed postcolonial component in the novel, they were hegemony and mimicry. Five ideologies that were showed hegemony, languange mimicry and culture that was exeperienced by the characters in Atheis novel from Achdiat K. Mihardja. Kata kunci: postcolonial; hegemoni; mimikri; atheis A. Pendahuluan Perkembangan kesusastraan di Hindia Belanda sampai pada periode awal kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan Kolonial Belanda. Hal ini dapat diketahui dari pendirian Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:582) mengartikan kolonialisme sebagai penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu. Sebagai lembaga penerbitan milik pemerintah kolonial, Balai Pustaka berusaha mempromosikan pengguasaan bahasa melayu tinggi yang dipelopori oleh Ch. Van Ophuysen Balai Pustaka sebelum sumpah pemuda pada tahun 1928, tidak memberi ruang bagi karya yang tidak menggunakan bahasa yang telah dibakukan oleh ahli bahasa pada masa itu. Balai Pustaka tidak mau menerbitkan karya-karya yang berunsur agama, juga karya-karya yang berpandangan politik yang bersebrangan dengan pemerintah kolonial.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI WACANA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN KEMERDEKAAN: POLEMIK KEBUDAYAAN (1935 – 1939) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Oleh: Flavianus Setyawan Anggoro NIM: 054314005 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MOTTO “Selalu Memandang Ke Depan adalah Sebuah Pilihan Hidup” (NN) iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini Aku Persembahkan untuk: Yang Maha Penyayang Kedua Orangtua Ku Adik Ku Teodosia Marwanti Ety dan Gabriel Aprisriwanto Serta semua orang yang menyayangiku v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ABSTRAK (Indonesia) Skripsi berjudul “Wacana Kebudayaan Indonesia Pada Masa Pergerakan Kemerdekaan: Polemik Kebudayaan (1935 – 1939)” ini merupakan suatu telaah Ilmu Sejarah terhadap pewacanaan kebudayaan yang pernah terjadi di Indonesia. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:1) latar belakang munculnya peristiwa Polemik Kebudayaan, 2) dinamika
    [Show full text]
  • Masalah Hibriditas Dan Ambivalensi Dalam Novel Kalau Tak Untung Karya Selasih Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Sma
    MASALAH HIBRIDITAS DAN AMBIVALENSI DALAM NOVEL KALAU TAK UNTUNG KARYA SELASIH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Nurlaily Hanifah Amalia 1111013000106 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 ABSTRAK Nurlaily Hanifah Amalia, 1111013000106, ”Masalah Hibriditas dan Ambivalensi dalam Novel Kalau Tak Untung karya Selasih dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA”, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dosen Pembimbing Ahmad Bahtiar, M.Hum. Sebagai perempuan pertama yang menerbitkan novel di Balai Pustaka, karya Selasih patut untuk dijadikan penelitian pascakolonial dengan melihat dari jejak kependidikan dalam novel Kalau Tak Untung. Selasih selama hidupnya mengabdikan diri pada dunia pendidikan dan ikut dalam perjuangan emansipasi perempuan dan pergerakan nasionalisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perubahan sosial dan membahas kisah percintaan antara kedua tokoh utama yang terdapat dalam novel Kalau Tak Untung guna menambah wawasan sejarah dan meningkatkan rasa nasionalisme. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun hasil pembahasan menggunakan pendekatan pascakolonial dari analisis tokoh, yaitu: 1) pada tokoh Masrul terlihat munculnya
    [Show full text]
  • Persepsi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4 Bojonegoro
    AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 2, Juli 2015 PEREMPUAN TAHUN 1938-1940 DALAM ROMAN BELENGGU KARYA ARMIJN PANE Khomaria Nurhidah 11040284010 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Corry Liana, M.Pd Jurusan Pendidikan SejarahFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian ini mengungkapkan keadaan perempuan pada tahun 1938-1940 di Indonesia lewat pandangan roman Belenggu karya Armijn Pane. Roman Belenggu banyak menggambarkan kehidupan perempuan tahun 1938- 1940, yang mana ada yang benar-benar merepresentasikan kehidupan perempuan tahun 1938-1940 namun, ada juga yang hanya imajinasi penulis semata. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan keadaan perempuan tahun 1938-1940 yang sebenarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah. Sumber penelitian di bagi menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer antara lain koran dan majalah sezaman, sedangkan sumber sekunder didapat dari buku-buku pendukung judul penelitian. Sumber yang sudah terkumpul ditelaah otentisitas dan kredibilitas sumber. Setelah dilakukan kritik sumber, maka selanjutnya dilakukan interpretasi atau penafsiran terhadap sumber-sumber yang diperoleh kemudian dianalis. Berdasarkan analisis sumber yang dilakukan dihasilkan sebuah kesimpulan, bahwa roman Belenggu karya Armijn Pane merupakan representasi kehidupan perempuan tahun 1938-1940. Namun tidak semua kehidupan perempuan dalam roman Belenggu merupakan representasi kehiudpan perempuan tahun 1938-1940, ada beberapa kehidupan perempuan dalam roman Belenggu merupakan imajinasi pengarang. Kata Kunci: Kedudukan Perempuan, Roman, Belenggu Abstract This research revealed the state of women in 1938 and 1940 in Indonesia, seen from Armijn Pane's Belenggu. Belenggu novel describing the life of women's in 1938 and 1940, which is really represent female life in 1938 and 1940, however there are also some that were only imagination writer.
    [Show full text]
  • 75 DAFTAR PUSTAKA A. Idrus & F. Saudagar
    DAFTAR PUSTAKA A. Idrus & F. Saudagar. (2011). The Implementation of School-Based Management Policy in Indonesia. Jakarta: Gaung Persada. Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. Ninth Edition, Americas. New York: McGraw-Hill Companies, Inc __________. (1998). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arends, R.I & A. Kilcher. (2010). Teaching for Student Learning: Becoming an Accomplished Teacher. New York dan London: Rotledge Taylor & Francis Group. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. _________. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Jihad, A & Haris, A. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Depdiknas. (2004). Peraturan tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik SMP No. 506/C.Kep/PP/2004. Jakarta: Ditjen Dikdasmen. Devlin, B., & Montfort. (2013). Secondary students' conceptual understanding of engineering as a field. Jurnal of Pre-College Enguneering Education Research, 3(2), 1-13 Ernawati. (2010). Keefektifan Pembelajaran Problem Posing, Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), dan Konvensional Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Lengkung Di SMP N 1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2010/2011. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hidayah, S.N. (2017). Kefeektifan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan Numbered Heads Together (NHT) dalam Pembelajaran Pemahaman Membaca Bahasa Inggris SMP. Tesis Megister, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim,, et al. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif : Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 75 Kadir. (2008). Kemampuan Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika.
    [Show full text]
  • Balai Pustaka : a Colonial Wolf in Sheep's Clothing In: Archipel
    Doris Jedamski Balai Pustaka : A Colonial Wolf in Sheep's Clothing In: Archipel. Volume 44, 1992. pp. 23-46. Citer ce document / Cite this document : Jedamski Doris. Balai Pustaka : A Colonial Wolf in Sheep's Clothing. In: Archipel. Volume 44, 1992. pp. 23-46. doi : 10.3406/arch.1992.2848 http://www.persee.fr/web/revues/home/prescript/article/arch_0044-8613_1992_num_44_1_2848 POLITIQUES COLONIALES ET LITTERATURES Doris JEDAMSKI Balai Pustaka - A Colonial Wolf in Sheep's Clothing knowntointake-over 1908,skeletalAlthough within the by data. vaguelythe the This Indonesianscolonialfield describeddata of Indonesianinstitution is heldin reorganization 1945. together Volkslectuur,studies, Whenever by information thearound the officialor activitiesBalai1917, isdate generally Pustaka,and, ofof foundationfinally, the islimitedVolks well- the lectuur are depicted, the phrases coalesce to the formula : «... was founded in order to produce and distribute qualitative and low-priced reading-matter for the indigenous population when literacy noticeably increased as a result of the Ethical Policy ». This paper is intended as a contribution to a field of inquiry that has not received due treatment thus far W. It aims at proving that the Kantoor voor de Volkslectuur/Balai Pustaka was not a mere publishing house, but a multi functional agency of socialization. It played an important role in conveying Western concepts of cognition, i.e. the designing and setting of values, models of behaviour, and new sets of social roles, all of which correspond to the deci sive change in colonial society around the turn of the century. The more capi talistic structures characterized the political and economic situation, the more the interrelations between the various forces in society began to shift.
    [Show full text]
  • Modern Indonesian Literature with Islamic Perspective
    Modern Indonesian Literature with Islamic Perspective Ahmad Bahtiar 1, Herman J. Waluyo 2, Sarwiji Suwandi 3 and Budhi Setiawan 4 {[email protected]. [email protected]} 1 2 3 4 Universitas Sebelas Maret, Surakarta 1UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Abstract In the realm of modern Indonesian literature, there are several writers who write literary works about religious life, especially Islam, both as a background and as a problem solver for life. With the increasing number of such works, it is necessary to form a solid foundation that can be used as a conception of the theory. For this reason, this research aims to develop a theoretical framework on modern Indonesian literature with an Islamic perspective. By gathering various libraries, this qualitative descriptive study tries to reveal the perspective of Islam in modern Indonesian literature. Based on the sources obtained, this research reveals the concept of modern Indonesian literature with an Islamic perspective that covers the boundaries, scope, and background of the author. The findings of this study are expected to provide a solid contribution as the literary foundation of this genre and a reference to how readers can understand this literary work. Keywords: modern Indonesian literature, Islam, qualitative, literature research 1. Introduction Literature and religion have good relations and are quite clear. Atmosuwito said that the Holy Qur'an besides containing the sacred writings of the Islamic religion, also contained literary writings. Similarly, other holy books such as the Bible and Bhagawat Gita are also said to be poetry books and wisdom literature. Thus, it can be said that religious books are literature and literature is part of religion [1] and at the beginning, all literature is religious [2].
    [Show full text]
  • Literature Literacy As a Medium of Peace and Harmony Between Two Countries Noordin Mohd Noor School of Languages, Literacies & Translations, Universiti Sains Malaysia
    AICLL KnE Social Sciences The 1st Annual International Conference on Language and Literature Volume 2018 Conference Paper Literature Literacy as a Medium of Peace and Harmony between Two Countries Noordin Mohd Noor School of Languages, Literacies & Translations, Universiti Sains Malaysia Abstract Literary tradition in Malaysia middle/high school from the very beginning to the era of Literary Component in Malay language (Komsas) plays a big role in shaping the intellectuality of student’s mindset. It is carried out by introducing novels around the Archipelago that corresponds to time and issues, without leaving the main theme of universal humanity. These themes have not changed. That is the purpose of literature subjects being introduced in school. Since the 70s, students in Malaysia have been exposed to Indonesian ’heavy’ novels such as Di bawah Lindungan Kaabah by HAMKA, Salah Asuhan by Abdul Moeis, followed by Atheis by Achdiat Karta Mihardja and Corresponding Author: Noordin Mohd Noor Keluarga Gerilya by Pramoedya Ananta Toer and poems by Amir Hamzah and Chairil Anwar All the novels, poems and short stories reveal the valuable aspect and their Received: 13 March 2018 Accepted: 10 April 2018 impact in forming the student’s mind. Just take an example of the novel Atheist that Published: 19 April 2018 features the soul of a traditionalist Islamist to face all modern ideologies that arose Publishing services provided by post Second World War. Or take another example of a patriotic struggle by characters Knowledge E like Saaman from Amila’s family in Keluarga Gerilya. These are the serious issues that Noordin Mohd Noor.
    [Show full text]