Nota Kesepahaman 01062016 140223

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Nota Kesepahaman 01062016 140223 Garuda Indonesia^ - I f K’ A tffm ’ of .V.‘!/u'X’i»u PERJANJIAN KERJASAMA antara PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : WI/PERJ/JKTAM-2017/2015 N om or: B/44/XI/2015 TENTANG LAYANAN JASA PENERBANGAN Pada hari ini Rabu tanggal Sebelas bulan November tahun Dua Ribu Lima Belas, yang bertandatangan di bawah ini: 1. AGUS IRIANTO, selaku VICE PRESIDENT REVENUE MANAGEMENT, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk., berkedudukan di Jakarta Pusat, JI.Kebon Sirih Nomor 44, Jakarta 10110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2. BRIGADIR JENDERAL POLISI Dr. EKO INDRA HERI S., M.M. selaku KEPALA BIRO PENGKAJIAN DAN STRATEGI STAF SUMBER DAYA MANUSIA POLRI dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jl. Trunojoyo No. 3. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan secara masing-masing disebut PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: bahwa. l■■lll■l■lllll■■l■l■l■llllll■llll■lm^^ bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa angkutan udara niaga beijadwal baik untuk penumpang, barang, dan pos, melayani rute penerbangan domestik dan internasional dengan merek “Garuda Indonesia”. « bahwa PIHAK KEDUA adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanari kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297) 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2010 tentang Hak-hak Anggota Kepolisian Negara Republik indonesia. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia, 9. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia, 10. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Nomor: WI/PERJ/MOU/DZ-3114/2015 tanggal 11 November 2015 tentang Layanan Jasa Penerbangan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Berdasarkan. lllllllllllllllll■ llln lllln ln ^ ^ ^ Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan itikad baik, saling percaya, sederajat, dan tetap berpedoman kepada ketentuan perundang-undangan, PARA PIHAK sepakat menjamin dan mengikatkan diri dalam Perjanjian Keija Sama dengan ketentuan sebagai berikut; PASAL 1 KETENTUAN UMUM 1. Perjanjian Kerja Sama adalah Perjanjian Kerja Sama ini termasuk perubahan-perubahan, lampiran-lampiran, penambahan-penambahan, perpanjangan-perpanjangan, dan/atau pembaharuan daripadanya. 2. Agen Yang Ditunjuk adalah Agen-agen BSP {Bank Settlement Plan) yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan reservasi penerbangan dan penyediaan tiket penerbangan PIHAK PERTAMA (T ik e f) bagi penumpang. 3. Call Centre adalah Media booking dan reservasi dengan menggunakan telepon dalam rangka menggunakan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja Sama ini. 4. Code Share adalah kerja sama antar perusahaan-perusahaan penerbangan, dimana PIHAK PERTAMA mengijinkan perusahaan penerbangan lain untuk menggunakan kode penerbangan {airline designator code) PIHAK PERTAMA, atau sebaliknya. 5. Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA adalah Kantor PIHAK PERTAMA yang merupakan tempat pengeluaran Tiket dan pembukuan tempat duduk penerbangan PIHAK PERTAMA yang merupakan lokasi resmi yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sebagaimana disampaikan dalam Lampiran A Perjanjian Kerja Sama ini. 6. Harga Khusus Korporasi adalah harga RSP {Recommended Selling Price) yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA melalui system autopricing dan diberikan kepada PIHAK KEDUA untuk setiap pembelian Tiket domestik, dan internasional penerbangan PIHAK PERTAMA, bersifat tetap selama berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini dengan ketentuan sebagaimana dimaksud Lampiran A Perjanjian Kerja Sama ini 7. Pendapatan Bersih adalah Pendapatan Bersih yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sebagai realisasi penerbangan yang dilakukan oleh Penumpang di luar pajak dan biaya kartu k^edi^ dan/atau komisi agen. Target. 4 8. Target Penjualan Bersih adalah target pendapatan yang akan diterima oleh PIHAK PERTAMA hasil penjualan Tiket diluar pajak dan biaya kartu kredit, yang disepakati antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA selama Perjanjian Ketja Sama ini berlangsung. 9. Pegawai PIHAK KEDUA adalah seluruh anggota Polri dan PNS Polri pada institusi PIHAK KEDUA. 10. Keluarga pegawai PIHAK KEDUA adalah keluargr Inti (suami/istri dan tiga orang anak) dari Pegawai PIHAK KEDUA. 11. Relasi PIHAK KEDUA adalah relasi PIHAK KEDUA yang pembayaran tiketnya dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam rangka perjalanan kedinasan. 12. Penumpang adalah Pegawai PIHAK KEDUA, Keluarga Pegawai PIHAK KEDUA dan Relasi PIHAK KEDUA dalam rangka perjalanan dinas. 13. Pajak adalah seluruh biaya di luar harga Tiket yang harus dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan pengeluaran Tiket sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. PASAL 2 MAKSUD DAN TUJUAN PARA PIHAK setuju untuk membuat kerja sama dimana PIHAK PERTAMA akan memberikan manfaat yang lebih bagi PIHAK KEDUA dalam rangka menjalankan kegiatan kedinasan dan non kedinasan, berupa; a. Harga Khusus Korporasi; b. pembukuan cadangan yang diutamakan {waiting iist priority)-, c. City check-in-, dan d. hal-hal lain yang diatur Pasal 4 dan Lampiran A perjanjian ini, selanjutnya disebut sebagai ‘ Manfaat Ketja Sama”. PASAL 3 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Perjanjian Ketja Sama ini meliputi: 1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan jasa angkutan udara bagi penumpang, pada rute penerbangan domestik dan internasional PIHAK PERTAMA, seperti tertera pada syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Ketja Sama ini. 2. Merujuk......... lllllllllllllllll■llllllllllm^^^ Merujuk pada ayat (1) pasal ini, PIHAK PERTAMA menawarkan Manfaat Kerja Sama kepada PIHAK KEDUA. PASAL 4 PELAKSANAAN Untuk setiap perjalanan kedinasan PIHAK KEDUA dan relasi PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan manfaat kerja sama kepada penumpang untuk setiap pembelian Tiket yang pembayarannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA. Untuk perjalanan pribadi (perjalanan non-kedinasan), PIHAK PERTAMA akan memberikan Manfaat Kerja Sama kepada pegawai PIHAK KEDUA beserta keluarga pegawai PIHAK KEDUA, dengan cara menunjukkan bukti sebagai Pegawai PIHAK KEDUA, berupa: a. salinan tanda pengenal identitas pegawai; b. kartu tanda anggota; c. kartu keluarga bagi keluarga pegawai PIHAK KEDUA; atau d. bukti lain yang diterima oleh PIHAK PERTAMA. Harga Khusus Korporasi berlaku untuk semua rute penerbangan PIHAK PERTAMA baik domestik maupun international, sedangkan penerbangan code share tidak diperkenankan. 4. Tiket yang diterbitkan PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dialihkan oleh PIHAK KEDUA. 5. Manfaat Kerja Sama yang diberikan PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dialihkan oleh PIHAK KEDUA, kecuali secara tegas dinyatakan dalam Perjanjian Kerja Sama ini. Pembelian Tiket dapat dilakukan diseluruh Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA dan Agen Yang Ditunjuk, dengan menunjukkan surat rekomendasi dari PIHAK KEDUA atau menunjukkan kartu tanda pengenal yang masih berlaku. 7. Reservasi. 7. Reservasi dilakukan melalui Agen Yang Ditunjuk (lihat Lampiran B), Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA, Call Centre dan Corporate Online System. Kontak Call Centre Garuda Indonesia adalah 0804 1 807 807 atau 021 - 2351 9999. 8. Apabila terjadi kerusakan pada sistem pemesanan Tiket PIHAK PERTAMA yang menyebabkan terhambatnya autopricing, maka PIHAK PERTAMA akan menggunakan sistem manual dalam pengeluaran Tiket. 9. Peijanjian Kerja Sama ini hanya berlaku untuk Tiket yang diterbitkan oleh kantor penjualan PIHAK PERTAMA dan Agen Yang Ditunjuk (lihat Lampiran B). 10. Masa berlaku fasilitas Harga Khusus Korporasi terhitung mulai tanggal 11 November 2015 sampai dengan 11 November 2017 masa berlaku ini adalah untuk periode penjualan dan perjalanan. 11. Tour Code: CA01MABR15 dipergunakan untuk perjalanan kedinasan dan CD01MABK15 untuk perjalanan non kedinasan. 12. Pemberian 10 kilogram ekstra bagasi kepada Penumpang untuk kelas [FJCDYBMKN]. 13. Semua perubahan dan modifikasi dari kondisi ini harus disetujui dan disepakati oleh PARA PIHAK. 14. PIHAK KEDUA harus menunjuk orang yang bertanggungjawab dan mempunyai wewenang untuk menerbitkan Purchase Order (“PO”) atau surat jaminan untuk penerbitan Tiket. 15. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melakukan transaksi
Recommended publications
  • Airport Classification Based on Freight Ratio and Federal Aviation Administration (Case Study in Indonesia)
    VOL. 12, NO. 2, JANUARY 2017 ISSN 1819-6608 ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences ©2006-2017 Asian Research Publishing Network (ARPN). All rights reserved. www.arpnjournals.com AIRPORT CLASSIFICATION BASED ON FREIGHT RATIO AND FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION (CASE STUDY IN INDONESIA) Gito Sugiyanto1, Purwanto Bekti Santosa1, Aris Wibowo2 and Mina Yumei Santi3 1Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, JenderalSoedirman University Purwokerto, Indonesia Mayjend Sungkono, Blater, Kalimanah, Purbalingga, Central Java, Indonesia 2PT Adizha Marathon, Talavera Office Park, Simatupang Kav, South Jakarta, Indonesia 3Health Polytechnic of Yogyakarta, Jln. Mangkuyudan, Yogyakarta, Indonesia E-Mail: [email protected] ABSTRACT There are seven airports in Indonesia with production of cargo very high i.e., Soekarno-Hatta International Airport, Sentani Airport, Sultan Hasanuddin International Airport, Kuala Namu International Airport, Hang Nadim International Airport, Juanda International Airport, and Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan International Airport. The airfreight distribution in Indonesia spread unevenly. The solutions for freight shipments problem is evaluate the hub and spoke airport networks. The flight route in Indonesia has not been fully developed in accordance with the concept of hubs and spokes. The aim of this paper is to analysis the hub and spoke airport in Indonesia based on freight ratio and percentage of annual passenger boarding and cargo volume according to Federal Aviation Administration. The freight ratio value for domestic flight from thirty-four airports is 0.443 to 75.564 kg per passenger. Sentani Airport in Jayapura has the highest of freight ratio value and the category as a freight interest airport or cargo interest. The freight ratio value for international flight from nineteen airports is 0.182 to 48.306 kg per passenger.
    [Show full text]
  • Kinesis Capital & Investment
    AIRPORTS KINESIS CANADA PROVIDING YOU MORE THAN A SIMPLE IDEA, WE MAKE IT REAL THROUGH A TURN KEY SOLUTION IMAGE PLACE HOLDER Kinesis Group IN FEW WORDS An Integrated Team approach Kinesis Group works in partnership with clients to achieve their goals and expectations using a professional Match your approach and the ability to manage expectations expectations. Kinesis Group is aware that every Kinesis Group it’s more than4 majors client is unique, they have a different companies all under a same holding culture, expectations and personalities. and a banner providing a turn key solution to Government and Private Our group commitment is to provide companies you personalized services that not only match but exceed your expectations. INTRODUCTION Kinesis Group a dynamic and innovative group very active since 2012 over the world by being the first in the world to propose turn key solution for airports and infrastructure projects Kinesis Group & THIS COMPANIES Airports Kinesis Consulting Worldwide was founded in 2011 with a vision to design efficient and sustainable next-generation airports and aeronautical infrastructures. Over the past four years, we have built a strong reputation for our range of expertise and offer of comprehensive services, including airport design and management, operations evaluation aircraft consulting and planning, traffic impact studies, and airline development planning for existing operators around the world. We have rapidly expanded our services from our headquarters in Montreal to 16 countries around the world.
    [Show full text]
  • CADP 2.0) Infrastructure for Connectivity and Innovation
    The Comprehensive Asia Development Plan 2.0 (CADP 2.0) Infrastructure for Connectivity and Innovation November 2015 Economic Research Institute for ASEAN and East Asia The findings, interpretations, and conclusions expressed herein do not necessarily reflect the views and policies of the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, its Governing Board, Academic Advisory Council, or the institutions and governments they represent. All rights reserved. Material in this publication may be freely quoted or reprinted with proper acknowledgement. Cover Art by Artmosphere ERIA Research Project Report 2014, No.4 National Library of Indonesia Cataloguing in Publication Data ISBN: 978-602-8660-88-4 Contents Acknowledgement iv List of Tables vi List of Figures and Graphics viii Executive Summary x Chapter 1 Development Strategies and CADP 2.0 1 Chapter 2 Infrastructure for Connectivity and Innovation: The 7 Conceptual Framework Chapter 3 The Quality of Infrastructure and Infrastructure 31 Projects Chapter 4 The Assessment of Industrialisation and Urbanisation 41 Chapter 5 Assessment of Soft and Hard Infrastructure 67 Development Chapter 6 Three Tiers of Soft and Hard Infrastructure 83 Development Chapter 7 Quantitative Assessment on Hard/Soft Infrastructure 117 Development: The Geographical Simulation Analysis for CADP 2.0 Appendix 1 List of Prospective Projects 151 Appendix 2 Non-Tariff Barriers in IDE/ERIA-GSM 183 References 185 iii Acknowledgements The original version of the Comprehensive Asia Development Plan (CADP) presents a grand spatial design of economic infrastructure and industrial placement in ASEAN and East Asia. Since the submission of such first version of the CADP to the East Asia Summit in 2010, ASEAN and East Asia have made significant achievements in developing hard infrastructure, enhancing connectivity, and participating in international production networks.
    [Show full text]
  • Evaluation of Hub-Spoke Airport Networks in Sumatra Island, Indonesia to Increase Efficiency of Air Transportation
    MATEC Web of Conferences 195, 04009 (2018) https://doi.org/10.1051/matecconf/201819504009 ICRMCE 2018 Evaluation of hub-spoke airport networks in Sumatra island, Indonesia to increase efficiency of air transportation Gito Sugiyanto1,*, Purwanto Bekti Santosa1, Jajang2, Ari Fadli3, and Mina Yumei Santi4 1Jenderal Soedirman University, Department of Civil Engineering, Purbalingga, Central Java, Indonesia 2Jenderal Soedirman University, Department of Mathematics, Purwokerto, Central Java, Indonesia 3Jenderal Soedirman University, Department of Electrical Engineering, Purbalingga, Central Java, Indonesia 4Health Polytechnic Ministry of Health of Yogyakarta, Mangkuyudan Street MJ III/304, Yogyakarta, Indonesia Abstract. Kualanamu International Airport is the busiest airport in Sumatra. In 2015, it served 8 million passengers and 41.6 thousand tons of goods for international and domestic flights. Hub-spoke networks are optimized when generally having a transport efficiency of at least 49-52% as well as providing air service in a wide geographic area and to many destinations. The aim of this study is to analyse the hub-spoke airport networks based on the Herfindahl-Hirschmann Index (HHI) to increase air transport efficiency in Sumatra Island. This study uses data from cargo production and couple’s flights from 10 airports in Sumatra Island for domestic flight route pairs and 6 airports for international flight route pairs. The results of the study show that route networks in Sumatra Island in existing conditions have not developed with the hub-spokes concept. The HHI analysis, indicates 2 hubs for domestic flights and 1 hub (Kualanamu) for international flights. Kualanamu International Airport and Hang Nadim International Airport were indicated as hub airports in Sumatra Island for domestic flights.
    [Show full text]
  • Analisis Kebutuhan Areal Parkir Mobil Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya Dengan Metode Jica
    Volume 4, No. 1, Oktober 2020: 46 – 55 ANALISIS KEBUTUHAN AREAL PARKIR MOBIL BANDAR UDARA TJILIK RIWUT PALANGKA RAYA DENGAN METODE JICA Nitta Rahayu Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: [email protected] Robby Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: [email protected] Murniati Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: [email protected] Abstract: Tjilik Riwut Airport is the largest airport in Central Kalimantan. The number of air passen- gers through Tjilik Riwut Airport in 2018 reached 1,025,590 passengers. That number increased by around 10 percent compared to last year in 2017 which was 934,002 passengers. Along with the in- creasing growth of passenger movement, further studies are needed to determine need and demand of parking areas provision. The aims of research was to analyze the needs of the car parking area of Tjilik Riwut Airport. The method used to obtain data by primary data and secondary data. Primary data were collected through field surveys with parking surveys and vehicle types surveys. Secondary data were taken from PT. Angkasa Pura II (Persero) KC Tjilik Riwut Airport in the form of an existing parking layout, the number of parking vehicle data, the number of departures and arrivals passengers, parking area and capacity (number of parking lots), then combined to analyzes parking needs using the JICA (Japan International Cooperation Agency) method. The results of the analysis obtained based on the calculation of parking requirements with the JICA method are 13,024 m2 and based on the results of research, a parking area of 4070 m2 is required.
    [Show full text]
  • Making a Convenience Airport
    Laporan Tahunan 2008 Annual Report Making A Convenience Airport Daftar Isi Table of Contents 2 Visi & Misi Vision & Mission 3 Strategi Perusahaan Company Strategy 4 Sekilas Perusahaan Company in Brief 5 Wilayah Kerja Working Area Introduction 7 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 8 Peristiwa Penting 2008 2008 Important Events 10 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 18 Laporan Direksi Report from the Board of Directors 28 Jasa Aeronautika Aeronautical Services Our Services 32 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services 40 Pengembangan Usaha Business Development 44 Pengembangan Bandara Airport Development Operational Review 46 Sumber Daya Manusia Human Resources 54 Struktur Organisasi Organization Structure 56 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 62 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Governance Report 92 Manajemen Risiko Risk Management 100 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis Management 113 Informasi Perusahaan Corporate Information Discussion & Analysis 114 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting 115 Laporan Keuangan Financial Statements Making A Convenience Airport Melalui upaya-upaya berkesinambungan dalam perluasan kapasitas serta peningkatan fasilitas di bandara-bandara yang dikelola, termasuk pencanangan program ‘Road to Clean Airport’ di 2008, Angkasa Pura II terus berfokus menampilkan citra bandara yang aman, nyaman dan efisien, dengan kualitas layanan yang sesuai dengan kebutuhan serta ekspektasi para pengguna jasa bandara. Through consistent and sustained efforts in capacity expansion and facility improvements in airports under its management, including through the launch of the ‘Road to Clean Airport’ program in 2008, Angkasa Pura II focuses on building an image of safe, comfortable and efficient airport, offering a level of service quality that can fulfill the needs and expectations of the various airport service users.
    [Show full text]
  • Airport Expansion in Indonesia
    Aviation expansion in Indonesia Tourism,Aerotropolis land struggles, economic Update zones and aerotropolis projects By Rose Rose Bridger Bridger TWN Third World Network June 2017 Aviation Expansion in Indonesia Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects Rose Bridger TWN Global Anti-Aerotropolis Third World Network Movement (GAAM) Aviation Expansion in Indonesia: Tourism, Land Struggles, Economic Zones and Aerotropolis Projects is published by Third World Network 131 Jalan Macalister 10400 Penang, Malaysia www.twn.my and Global Anti-Aerotropolis Movement c/o t.i.m.-team PO Box 51 Chorakhebua Bangkok 10230, Thailand www.antiaero.org © Rose Bridger 2017 Printed by Jutaprint 2 Solok Sungai Pinang 3 11600 Penang, Malaysia CONTENTS Abbreviations...........................................................................................................iv Notes........................................................................................................................iv Introduction..............................................................................................................1 Airport Expansion in Indonesia.................................................................................2 Aviation expansion and tourism.........................................................................................2 Land rights struggles...........................................................................................................3 Protests and divided communities.....................................................................................5
    [Show full text]
  • Aerosol Properties in Central Kalimantan Due to Peatland Fire
    Aerosol and Air Quality Research, 16: 2757–2767, 2016 Copyright © Taiwan Association for Aerosol Research ISSN: 1680-8584 print / 2071-1409 online doi: 10.4209/aaqr.2015.07.0451 Aerosol Properties in Central Kalimantan Due to Peatland Fire Sheila Dewi Ayu Kusumaningtyas*, Edvin Aldrian, Muhammad Arif Rahman, Ardhasena Sopaheluwakan Indonesia Agency for Meteorology Climatology and Geophysics (BMKG), Jakarta 15138, Indonesia ABSTRACT The optical properties of aerosol could describe the potential source of prevalent pollutants of certain area. With the annual occurrences of biomass burning over the peat swamp forest, the study of aerosol characters in Central Kalimantan province becomes important. Aerosols from Aerosol Robotic Network (AERONET) data network combine with some environmental parameters, i.e., rainfall, visibility, surface humidity and hotspot number are investigated. Here we use the data from 2012 to 2014 collected from AERONET in Palangkaraya. We found a strong relationship between aerosol properties and environmental parameters (rainfall, hotspot number, visibility). Variability of aerosol properties such as aerosol optical depth (AOD), Angstrom exponent number, and its fine mode are consistent with the dry period between August and October when most fire episodes occur. In fact, the increase of aerosol loading occurs mostly when the monthly rainfall reaches below 150 mm month–1 (dry period), as the cut off number of our analyses. Considerable reduction of visibility below 500 m occurs whenever AOD is above 3.0. During observation period, we found that aerosol sources at this location originate from dust, marine aerosol, continental and urban aerosol, and biomass burning. The biomass burning aerosol gave a substantially high AOD values that reach almost 6.0 and fine feature as an indication of highly concentrated smoke from peatland source.
    [Show full text]
  • Analisis Pengembangan Runway Dan Apron Pada Bandar Udara Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat
    ANALISIS PENGEMBANGAN RUNWAY DAN APRON PADA BANDAR UDARA RENDANI MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Disusun Oleh : Shynta Dewi Ratnasari 201610340311018 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020 2 3 “Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta Bapak Misnawi Mama Ani Iriani Rahim yang selalu mengirimkan doa dan dukungan untuk segala kelancaran studi saya” iii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Pengembangan Runway dan Apron pada Bandar Udara Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari Kuasa Allah SWT, doa dari orang tua, peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu dalam kelancaran penulisan tugas akhir ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
    [Show full text]
  • List Station Citilink Per 280720.Xlsx
    NoCity Code Airport Terminal 1 Aceh BTJ Sultan Iskandar Muda International Airport Domestic Terminal 2Ambon AMQ Pamura Airport Domestic Terminal 3 Bali DPS Ngurah Rai International Airport Domestic & International Terminal 4 Balikpapan BPN Sepinggan International Airport Domestic Terminal 5 Bandung BDO Husein Sastranegara Internaonal Airport Domestic & International Terminal 6 Banjarmasin BDJ Syamsudin Noor Airport Domestic Terminal 7 Banten CGK Soekarno Hatta International Airport Terminal 3 Domestic & International 8 Banyuwangi BWX Banyuwangi Airport Domestic Terminal 9 Batam BTH Hang Nadim International Airport Domestic Terminal 10 Bengkulu BKS Fatmawati Soekarno Airport Domestic Terminal 11 Dili DIL Presidente Nicolau Lobato International Airport International Terminal 12 Gorontalo GTO Djalaluddin Airport Domestic Terminal 13 Gunung Sitoli GNS Binaka Airport Domestic Terminal 14 Jakarta HLP Halim Perdanakusuma International Airport Domestic Terminal 15 Jambi DJB Sulthan Thaha Airport Domestic Terminal 16 Jayapura DJJ Sentani Airport Domestic Terminal 17 Jeddah JED King Abdul Aziz International Airport International Terminal 18 Kendari KDI Haluileo Airport Domestic Terminal 19 Ketapang KTG Rahadi Osman Airport Domestic Terminal 20 Kuala Lumpur KUL Kuala Lumpur International Airport KLIA1 21 Kulon Progo YIA Yogyakarta International Airport Domestic Terminal 22 Kunming KMG Kunming Changsui International Airport International Terminal 23 Kupang KOE El Tari International Airport Domestic Terminal 24 Labuan Bajo LBJ Komodo Airport Domestic
    [Show full text]
  • Ucla Archaeology Field School
    RAINFOREST ECOLOGY, BIODIVERSITY & CONSERVATION ON THE ISLAND OF BORNEO, INDONESIA Course ID: ARCH 380E June 30-July 27, 2019 FIELD SCHOOL DIRECTORS: Prof. Frank van Veen, Centre for Ecology & Conservation, College of Life and Environmental Sciences, University of Exeter, UK; and Borneo Nature Foundation, Palangka Raya, Central Kalimantan, Indonesia ([email protected]) Dr. Wendy M. Erb, Department of Ecology, Evolution, and Environmental Biology, Columbia University and Borneo Nature Foundation, Palangka Raya, Central Kalimantan, Indonesia ([email protected]) INTRODUCTION In this field school, we aim complete baseline ecological surveys in the Rungan Forest to build a case for protecting this important yet threatened ecosystem from conversion to acacia plantation. The island of Borneo is renowned as one of the most biodiverse places on the planet, home to a large array of endemic species and unique ecosystems, including carbon-rich peat-swamp forests. The Borneo Nature Foundation (BNF) is a not-for-profit conservation and research organisation working to protect some of the most important areas of tropical rainforest in Borneo, and safeguarding the incredible wildlife that is found here. Our field programmes include high-quality scientific research as a basis for protecting and managing tropical forests, and we have particular expertise in monitoring the distribution, population status, behaviour and ecology of Borneo’s flagship ape species: the critically endangered Bornean orangutan (Pongo pygmaeus) and endangered southern Bornean gibbon (Hylobates albibarbis). Our wide-ranging biodiversity and forestry research is used to make the case for conservation and demonstrate the harmful impacts of logging and forest conversion. We provide training and capacity building for local students, researchers and conservation-area managers, and work with a number of local partners to implement successful conservation projects.
    [Show full text]
  • UOBM Visa Infinite Card Airport Companion by Dragonpass - Airport Lounge List *The List Is Subject to Change from Time to Time
    UOBM Visa Infinite Card Airport Companion by DragonPass - Airport Lounge List *The list is subject to change from time to time. Please refer to the latest list in the Airport Companion by DragonPass mobile application. Airport Lounge Country City Airport Name Terminal Wellness Spa - Plaza Premium Lounge (KLIA2 - Level 3) Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport Terminal KLIA2 Plaza Premium Lounge (KLIA2 - Landside) Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA2 Plaza Premium Lounge (Domestic - Level 2) Malaysia Kuching Kuching International Airport Main Terminal Plaza Premium Lounge (Satellite Building) Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA Terminal Plaza Premium Lounge (Domestic) Malaysia George Town Penang International Airport Main Terminal Plaza Premium Lounge (KLIA2 - Level 2) Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA2 Plaza Premium Lounge (Int'l) Malaysia George Town Penang International Airport Main Terminal Plaza Premium Lounge (T1 Domestic) Malaysia Kota Kinabalu Kota Kinabalu International Airport Terminal 1 Plaza Premium Lounge (T1 Intl) Malaysia Kota Kinabalu Kota Kinabalu International Airport Terminal 1 Sama Sama Express KLIA Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA Sama-Sama Express KLIA2 Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA2 KLIA Premier Access Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA The Bar - Set Meal Malaysia Kuala Lumpur Kuala Lumpur International Airport KLIA2 Plaza Premium
    [Show full text]