Nota Kesepahaman 01062016 140223
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Garuda Indonesia^ - I f K’ A tffm ’ of .V.‘!/u'X’i»u PERJANJIAN KERJASAMA antara PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : WI/PERJ/JKTAM-2017/2015 N om or: B/44/XI/2015 TENTANG LAYANAN JASA PENERBANGAN Pada hari ini Rabu tanggal Sebelas bulan November tahun Dua Ribu Lima Belas, yang bertandatangan di bawah ini: 1. AGUS IRIANTO, selaku VICE PRESIDENT REVENUE MANAGEMENT, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk., berkedudukan di Jakarta Pusat, JI.Kebon Sirih Nomor 44, Jakarta 10110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2. BRIGADIR JENDERAL POLISI Dr. EKO INDRA HERI S., M.M. selaku KEPALA BIRO PENGKAJIAN DAN STRATEGI STAF SUMBER DAYA MANUSIA POLRI dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jl. Trunojoyo No. 3. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan secara masing-masing disebut PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: bahwa. l■■lll■l■lllll■■l■l■l■llllll■llll■lm^^ bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa angkutan udara niaga beijadwal baik untuk penumpang, barang, dan pos, melayani rute penerbangan domestik dan internasional dengan merek “Garuda Indonesia”. « bahwa PIHAK KEDUA adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanari kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297) 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2010 tentang Hak-hak Anggota Kepolisian Negara Republik indonesia. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia, 9. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia, 10. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Nomor: WI/PERJ/MOU/DZ-3114/2015 tanggal 11 November 2015 tentang Layanan Jasa Penerbangan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Berdasarkan. lllllllllllllllll■ llln lllln ln ^ ^ ^ Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan itikad baik, saling percaya, sederajat, dan tetap berpedoman kepada ketentuan perundang-undangan, PARA PIHAK sepakat menjamin dan mengikatkan diri dalam Perjanjian Keija Sama dengan ketentuan sebagai berikut; PASAL 1 KETENTUAN UMUM 1. Perjanjian Kerja Sama adalah Perjanjian Kerja Sama ini termasuk perubahan-perubahan, lampiran-lampiran, penambahan-penambahan, perpanjangan-perpanjangan, dan/atau pembaharuan daripadanya. 2. Agen Yang Ditunjuk adalah Agen-agen BSP {Bank Settlement Plan) yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan reservasi penerbangan dan penyediaan tiket penerbangan PIHAK PERTAMA (T ik e f) bagi penumpang. 3. Call Centre adalah Media booking dan reservasi dengan menggunakan telepon dalam rangka menggunakan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja Sama ini. 4. Code Share adalah kerja sama antar perusahaan-perusahaan penerbangan, dimana PIHAK PERTAMA mengijinkan perusahaan penerbangan lain untuk menggunakan kode penerbangan {airline designator code) PIHAK PERTAMA, atau sebaliknya. 5. Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA adalah Kantor PIHAK PERTAMA yang merupakan tempat pengeluaran Tiket dan pembukuan tempat duduk penerbangan PIHAK PERTAMA yang merupakan lokasi resmi yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sebagaimana disampaikan dalam Lampiran A Perjanjian Kerja Sama ini. 6. Harga Khusus Korporasi adalah harga RSP {Recommended Selling Price) yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA melalui system autopricing dan diberikan kepada PIHAK KEDUA untuk setiap pembelian Tiket domestik, dan internasional penerbangan PIHAK PERTAMA, bersifat tetap selama berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini dengan ketentuan sebagaimana dimaksud Lampiran A Perjanjian Kerja Sama ini 7. Pendapatan Bersih adalah Pendapatan Bersih yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sebagai realisasi penerbangan yang dilakukan oleh Penumpang di luar pajak dan biaya kartu k^edi^ dan/atau komisi agen. Target. 4 8. Target Penjualan Bersih adalah target pendapatan yang akan diterima oleh PIHAK PERTAMA hasil penjualan Tiket diluar pajak dan biaya kartu kredit, yang disepakati antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA selama Perjanjian Ketja Sama ini berlangsung. 9. Pegawai PIHAK KEDUA adalah seluruh anggota Polri dan PNS Polri pada institusi PIHAK KEDUA. 10. Keluarga pegawai PIHAK KEDUA adalah keluargr Inti (suami/istri dan tiga orang anak) dari Pegawai PIHAK KEDUA. 11. Relasi PIHAK KEDUA adalah relasi PIHAK KEDUA yang pembayaran tiketnya dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam rangka perjalanan kedinasan. 12. Penumpang adalah Pegawai PIHAK KEDUA, Keluarga Pegawai PIHAK KEDUA dan Relasi PIHAK KEDUA dalam rangka perjalanan dinas. 13. Pajak adalah seluruh biaya di luar harga Tiket yang harus dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan pengeluaran Tiket sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. PASAL 2 MAKSUD DAN TUJUAN PARA PIHAK setuju untuk membuat kerja sama dimana PIHAK PERTAMA akan memberikan manfaat yang lebih bagi PIHAK KEDUA dalam rangka menjalankan kegiatan kedinasan dan non kedinasan, berupa; a. Harga Khusus Korporasi; b. pembukuan cadangan yang diutamakan {waiting iist priority)-, c. City check-in-, dan d. hal-hal lain yang diatur Pasal 4 dan Lampiran A perjanjian ini, selanjutnya disebut sebagai ‘ Manfaat Ketja Sama”. PASAL 3 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Perjanjian Ketja Sama ini meliputi: 1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan jasa angkutan udara bagi penumpang, pada rute penerbangan domestik dan internasional PIHAK PERTAMA, seperti tertera pada syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Ketja Sama ini. 2. Merujuk......... lllllllllllllllll■llllllllllm^^^ Merujuk pada ayat (1) pasal ini, PIHAK PERTAMA menawarkan Manfaat Kerja Sama kepada PIHAK KEDUA. PASAL 4 PELAKSANAAN Untuk setiap perjalanan kedinasan PIHAK KEDUA dan relasi PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan manfaat kerja sama kepada penumpang untuk setiap pembelian Tiket yang pembayarannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA. Untuk perjalanan pribadi (perjalanan non-kedinasan), PIHAK PERTAMA akan memberikan Manfaat Kerja Sama kepada pegawai PIHAK KEDUA beserta keluarga pegawai PIHAK KEDUA, dengan cara menunjukkan bukti sebagai Pegawai PIHAK KEDUA, berupa: a. salinan tanda pengenal identitas pegawai; b. kartu tanda anggota; c. kartu keluarga bagi keluarga pegawai PIHAK KEDUA; atau d. bukti lain yang diterima oleh PIHAK PERTAMA. Harga Khusus Korporasi berlaku untuk semua rute penerbangan PIHAK PERTAMA baik domestik maupun international, sedangkan penerbangan code share tidak diperkenankan. 4. Tiket yang diterbitkan PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dialihkan oleh PIHAK KEDUA. 5. Manfaat Kerja Sama yang diberikan PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak dapat dialihkan oleh PIHAK KEDUA, kecuali secara tegas dinyatakan dalam Perjanjian Kerja Sama ini. Pembelian Tiket dapat dilakukan diseluruh Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA dan Agen Yang Ditunjuk, dengan menunjukkan surat rekomendasi dari PIHAK KEDUA atau menunjukkan kartu tanda pengenal yang masih berlaku. 7. Reservasi. 7. Reservasi dilakukan melalui Agen Yang Ditunjuk (lihat Lampiran B), Kantor Penjualan PIHAK PERTAMA, Call Centre dan Corporate Online System. Kontak Call Centre Garuda Indonesia adalah 0804 1 807 807 atau 021 - 2351 9999. 8. Apabila terjadi kerusakan pada sistem pemesanan Tiket PIHAK PERTAMA yang menyebabkan terhambatnya autopricing, maka PIHAK PERTAMA akan menggunakan sistem manual dalam pengeluaran Tiket. 9. Peijanjian Kerja Sama ini hanya berlaku untuk Tiket yang diterbitkan oleh kantor penjualan PIHAK PERTAMA dan Agen Yang Ditunjuk (lihat Lampiran B). 10. Masa berlaku fasilitas Harga Khusus Korporasi terhitung mulai tanggal 11 November 2015 sampai dengan 11 November 2017 masa berlaku ini adalah untuk periode penjualan dan perjalanan. 11. Tour Code: CA01MABR15 dipergunakan untuk perjalanan kedinasan dan CD01MABK15 untuk perjalanan non kedinasan. 12. Pemberian 10 kilogram ekstra bagasi kepada Penumpang untuk kelas [FJCDYBMKN]. 13. Semua perubahan dan modifikasi dari kondisi ini harus disetujui dan disepakati oleh PARA PIHAK. 14. PIHAK KEDUA harus menunjuk orang yang bertanggungjawab dan mempunyai wewenang untuk menerbitkan Purchase Order (“PO”) atau surat jaminan untuk penerbitan Tiket. 15. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melakukan transaksi