Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Making A Convenience Airport Daftar Isi Table of Contents 2 Visi & Misi Vision & Mission 3 Strategi Perusahaan Company Strategy 4 Sekilas Perusahaan Company in Brief 5 Wilayah Kerja Working Area Introduction 7 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 8 Peristiwa Penting 2008 2008 Important Events 10 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 18 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

28 Jasa Aeronautika Aeronautical Services Our Services 32 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

40 Pengembangan Usaha Business Development 44 Pengembangan Bandara Airport Development Operational Review 46 Sumber Daya Manusia Human Resources 54 Struktur Organisasi Organization Structure 56 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

62 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Governance Report 92 Manajemen Risiko Risk Management

100 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis Management 113 Informasi Perusahaan Corporate Information Discussion & Analysis 114 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting 115 Laporan Keuangan Financial Statements Making A Convenience Airport

Melalui upaya-upaya berkesinambungan dalam perluasan kapasitas serta peningkatan fasilitas di bandara-bandara yang dikelola, termasuk pencanangan program ‘Road to Clean Airport’ di 2008, II terus berfokus menampilkan citra bandara yang aman, nyaman dan efisien, dengan kualitas layanan yang sesuai dengan kebutuhan serta ekspektasi para pengguna jasa bandara.

Through consistent and sustained efforts in capacity expansion and facility improvements in airports under its management, including through the launch of the ‘Road to Clean Airport’ program in 2008, Angkasa Pura II focuses on building an image of safe, comfortable and efficient airport, offering a level of service quality that can fulfill the needs and expectations of the various airport service users.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 1 Visi & Misi Vision & Mission

Visi Menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional. Vision

To be an international-class airport management company with high competitiveness regionally.

Misi Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis. Mission

Managing airport services and air traffic services with a priority to flight safety and customer satisfaction, in the effort of creating optimum benefit for shareholders, business partners, employees, the community, and the environment, by firmly holding to business ethics.

2 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Strategi Perusahaan Company Strategy

Strategi yang ditetapkan untuk pengembangan The company has established an adaptive growth strategy Introduction perusahaan adalah strategi pertumbuhan adaptif with respect to business development, consisting of: (adaptive growth strategy) antara lain: Gradual Growth Strategy, to grow its core business Strategi Pertumbuhan Gradual yaitu pengembangan gradually in several stages, among others, the bisnis inti dengan strategi pertumbuhan secara bertahap, reorganization of the passenger terminals in Soekarno- antara lain penataan Terminal Penumpang Bandara Hatta, Polonia, Supadio, Sultan Syarif Kasim II, and Sultan Soekarno-Hatta, Polonia, Supadio, Sultan Syarif Kasim II airports. dan Sultan Iskandar Muda. Concentric Diversification Strategy, to diversify into the Strategi Diversifikasi Konsentrik, yaitu diversifikasi development of related businesses and other support pengembangan usaha yang terkait (related) dan jasa services, such as construction of hangar, cargo terminal, Our Services penunjang lainnya antara lain pembangunan hanggar, airport railway, airport shopping mall, real estate, and terminal kargo, airport railway, airport shopping mall, others, according to the specific conditions at each real estate dan lain lain, yang diterapkan di bandara airport, by utilizing market, technology and company cabang sesuai kondisi masing-masing bandara dengan resources. memanfaatkan pasar, teknologi dan sumber daya perusahaan. GRAND STRATEGY 1. Business Restructuring, involving: STRATEGI UTAMA • Core business through own resources. Strategi Utama dalam mengelola perusahaan adalah • Related businesses through shared ownership in sebagai berikut: equity participation or subsidiaries. • Supporting businesses through Operational 1. Restrukturisasi Bisnis, yaitu dengan strategi Cooperation/Built-Operate-Transfer scheme.

pengelolaan: Operational Review • Bisnis inti (core business) dilakukan sendiri. 2. Financial Restructuring, to finance business • Bisnis yang terkait dengan bisnis inti (related development using internal cash flows, external business) dengan cara sharing kepemilikan melalui funding (loan, bonds, or equity issuance), or saham atau anak perusahaan. cooperation with strategic investors. • Bisnis pendukung (supporting business) dengan cara KSO/BOT (Kerja Sama Operasi/Build Operate 3. Organizational Restructuring, to transform from Transfer). a functional-based organizational structure into a Strategic Business Unit (SBU)-based organization. 2. Restrukturisasi Keuangan yaitu sumber dana pengembangan usaha melalui dana internal, 4. Organizational and Human Resources restructuring,

eksternal (loan, obligasi, saham) atau kerja sama to create a lean organization with a smaller number Governance Report dengan pihak investor. of more competent and focused human resources.

3. Restrukturisasi Organisasi yaitu perubahan struktur 5. Operational Restructuring, comprising Air Traffic organisasi dari berbasis fungsional menjadi organisasi Services (ATS) with emphasis on cost recovery, berbasis unit usaha (SBU/Strategic Business Unit). non-ATS aeronautical services with semi-commercial management, and non-aeronautical services with full 4. Restrukturisasi Organisasi dan SDM yaitu commercial management. mewujudkan organisasi dengan jumlah SDM yang

ramping, kompeten dan fokus. MD&A

5. Restrukturisasi Operasional yaitu pelayanan jasa ATS yaitu enroute/overflying dengan pengelolaan mengarah kepada cost recovery, pelayanan jasa aeronautika non-ATS dengan pengelolaan semi komersial dan jasa non-aeronautika dengan pengelolaan komersial penuh.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 3 Sekilas Perusahaan Profil Perusahaan

Angkasa Pura II adalah perusahaan milik negara yang mengelola jasa PT Angkasa Pura II (Persero) is a state-owned enterprise that provides kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara. Aktivitasnya meliputi airport and air traffic services. Since 1984, it has provided flight and pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di kawasan airport management services in the western region of . Barat Indonesia sejak tahun 1984. At the time of its establishment on 13 August 1984, Angkasa Pura II Pada awal berdirinya, 13 Agustus 1984, Angkasa Pura II bernama Perum was called Perum Pelabuhan Udara Cengkareng, entrusted with Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang bertugas mengelola dan the management and operations of Jakarta Cengkareng Airport (the mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini bernama present Jakarta Soekarno-Hatta International Airport) and the Airport. On 19 May 1986, its name was changed to Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perum Angkasa Pura II, and subsequently on 2 January 1993, its status Perdanakusuma. Tanggal 19 Mei 1986 berubah menjadi Perum Angkasa was changed to a ‘Persero’ (state-owned limited liability company) with Pura II dan selanjutnya tanggal 2 Januari 1993, menjadi Persero sesuai the name of PT (Persero) Angkasa Pura II as covered by Notary Deed No. 3 Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 3 tahun 1993 menjadi PT (Persero) Year 1993 of Notary Muhani Salim, SH. Lastly, on 18 November 2008, the Angkasa Pura II. Tanggal 18 November 2008, menjadi PT Angkasa Pura II name was changed to PT Angkasa Pura II (Persero) as covered in Notary (Persero) sesuai Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN No. 38 Tahun Deed No. 38 Year 2008 of Notary Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN. 2008. At present, Angkasa Pura II operates twelve major airports in the Saat ini Angkasa Pura II mengelola dua belas bandara utama di kawasan western region of Indonesia. These are the Soekarno-Hatta (Jakarta), Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) Minangkabau (Ketaping) formerly Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin dahulu Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda ), Raja Haji Fisabilillah Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dahulu Kijang, (Tanjung Pinang) formerly Kijang, Sultan Thaha () and Depati Amir Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir () , serta melayani (Pangkal Pinang). Angkasa Pura II also provides flight management jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/FIR) services for the Jakarta Flight Information Region (Jakarta FIR). Jakarta. Angkasa Pura II strives at all times to provide the best services to airport Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan udara Indonesia yang users, in line with the fast growth of the air transportation industry in meningkat pesat, Angkasa Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang Indonesia. The airports under its management regularly receive the Prima terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara yang dikelola Angkasa Pratama Award in the Airport Passenger Terminal category from the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. Pura II selalu memperoleh penghargaan Prima Pratama dari Departemen Perhubungan RI untuk kategori Terminal Penumpang Bandara. As a well-known State-Owned Enterprise (SOE), Angkasa Pura II had been recognized as the Best SOE in Logistics Sector by the State Ministry of SOE Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang handal, selama tiga tahun for three consecutive years (2004-2006), the Best I in Good Corporate berturut-turut Angkasa Pura II telah memperoleh penghargaan The Best Governance (2006), the 1st Rank in the Annual Report Award 2007 in the BUMN in Logistic Sector dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), category of Non-Financial Non-Listed SOE, and as Best and Trusted SOE The Best I in Good Corporate Governance (2006), Juara I Annual Report in Good Corporate Governance in the Corporate Governance Perception Award 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan BUMN Index 2007 Award. Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance dalam Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Angkasa Pura II has always fulfilled its responsibility with regards to dividend contribution to the State as shareholder, and has actively Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya memberikan participated in the efforts to improve the welfare of its employees and dividen kepada negara sebagai pemegang saham dan turut membantu their families, as well as communities and the environment around its meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian terhadap karyawan dan airports through its Corporate Social Responsibility programs. keluarganya serta masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

4 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Wilayah Kerja Working Area Introduction Our Services Operational Review

Pengendalian lalu lintas udara yang saat ini mencapai 1.400 per hari To date, the flight traffic control has reach 1,400 per day, with the dengan sistem otomasi yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II automated system developed by PT Angkasa Pura II (Persero), better (Persero) lebih dikenal dengan JAATS (Jakarta Automated Air Traffic known as, JAATS (Jakarta Automated Air Traffic Control System), Control System) mampu menjangkau keseluruh wilayah udara yang is able to cover all the airspace of its responsibility. menjadi tanggung jawabnya. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 5 Wilayah Kerja Working Area

Jakarta FIR Ujung Pandang FIR

Sejak tanggal 12 Mei 2005, Flight Information Region Since 12 May 2005, the Flight Information Region in (FIR) di Indonesia yang sebelumnya terdiri dari 4 wilayah Indonesia that previously consisted of 4 regions (Jakarta (Jakarta FIR, FIR, Ujung Pandang FIR dan Biak FIR) FIR, Bali FIR, Ujung Pandang FIR and Biak FIR) have telah dikelompokkan kembali menjadi 2 wilayah, yaitu been re-organized into 2 regions, namely the Jakarta Jakarta FIR dan Ujung Pandang FIR. Pengelolaan jasa FIR and Ujung Pandang FIR. The provision of air traffic penerbangan (aeronautika) di Jakarta FIR dilakukan oleh (aeronautical) services for the Jakarta FIR is assigned to Angkasa Pura II. Angkasa Pura II.

Soekarno-Hatta Airport Polonia Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Supadio Airport SM Badaruddin II Airport Minangkabau Airport

Husein Sastranegara Airport Halim Perdanakusuma Airport Sultan Thaha Airport Sultan Iskandar Muda Airport Raja Haji Fisabilillah Airport

6 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Perbandingan Selama Lima Tahun Terakhir 2004-2008 Comparative In The Last Five Years 2004-2008 Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia (Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah) Numerical notations in all tables and graphics are in Indonesian Introduction

2004 2005 2006 2007 2008 NERACA BALANCE SHEETS AKTIVA ASSETS Aktiva Lancar 1.017.156 1.220.269 1.497.878 2.480.214 2.782.195 Current Assets Aktiva Pajak Tangguhan 26.825 19.014 16.638,00 - - Deferred Tax Assets Investasi Jangka Panjang 291.286 280.859 284.676 326.547 333.586 Long Term Investments Aktiva Tetap 1.670.547 1.734.968 3.279.468 3.224.943 3.787.792 Fixed Assets Aktiva Tetap lain-lain 330.360 298.037 312.727 308.528 422.893 Fixed Other Assets JUMLAH AKTIVA 3.336.174 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.326.466 TOTAL ASSETS PASSIVA LIABILITIES Kewajiban Jangka Pendek 220.081 219.731 290.754 350.951 363.968 Current Liabilities Kewajiban Tangguhan - - - 33.144 8.047 Deferred Liabilities Our Services Kewajiban Jangka Panjang 19.334 10.260 7.232 10.248 55.077 Long-Term Debts Dana Titipan THT 47.554 33.777 40.588 56.916 68.370 Retiree Welfare Program Fund Bantuan Pemerintah yang Unstipulated Government’s Belum ditentukan Statusnya 71.038 71.038 1.599.101 1.672.715 2.052.068 Contribution Ekuitas 2.978.167 3.218.341 3.453.712 4.216.258 4.778.936 Equity JUMLAH PASSIVA 3.336.174 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.326.466 TOTAL PASSIVA

LAPORAN LABA/RUGI STATEMENTS OF INCOME PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUE Pendapatan Aeronautika 1.219.717 1.361.391 1.466.829 1.572.988 1.714.366 Aeronautical Revenue Pendapatan Non-Aeronautika 286.611 348.988 402.935 464.655 524.907 Non-Aeronautical Revenue Pendapatan Kargo 20.124 37.250 Cargo Revenue JUMLAH PENDAPATAN 1.506.328 1.710.379 1.869.764 2.057.767 2.276.523 TOTAL REVENUE BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban Pegawai 460.610 460.864 551.493 610.475 636.542 Employee Expenses Beban Pemeliharaan dan Persediaan 101.055 110.918 117.717 130.651 148.926 Maintenance and Inventory Expenses

Beban Sewa 125.612 145.245 182.469 188.275 190.372 Rent Expenses Operational Review Beban Umum dan Aktiva Dibiayakan 141.897 165.737 179.646 264.605 254.897 General Expenses and Asset Expended Beban Piutang Ragu-ragu 20.052 28.661 24.283 27.040 57.457 Bad Debts Expenses Beban Penyusutan dan Amortisasi 117.486 157.202 219.825 214.608 211.032 Depreciation and Amortization Expenses JUMLAH BEBAN USAHA 966.712 1.068.627 1.275.433 1.435.654 1.499.226 TOTAL OPERATING EXPENSES LABA USAHA 539.616 641.752 594.331 622.113 777.297 OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) Pendapatan Diluar Usaha 116.445 129.591 144.764 167.248 285.229 Non-Operating Income Beban Diluar Usaha 40.458 37.502 97.151 44.338 91.543 Non-Operating Expenses JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA 75.987 92.089 47.613 122.910 193.686 TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSES) LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA 615.603 733.841 641.944 745.023 970.983 PROFIT (LOSS) BEFORE EXTRAORDINARY ITEMS Pos Luar Biasa 8.705 99.449 1.409 8.926 - Extraordinary Items LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 606.898 634.392 640.535 736.097 970.983 Profit Before Tax PENGHASILAN/BEBAN PAJAK TAX EXPENSES Pajak Kini (179.675) (214.202) (194.814) (210.971) (261.995) Current Income Tax

Pajak Tangguhan (7.811) (2.364) (10.573) (26.538) (16.594) Deferred Income Tax Governance Report LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 419.412 417.826 435.148 498.588 692.394 NET PROFIT AFTER TAX

Pendapatan Revenues (Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah) Biaya Expenses (Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah)

1.714 1.499

525 91 MD&A

285

Aeronautika Aeronautical Usaha Operating Non-Aeronautika Non-Aeronautical Di Luar Usaha Non-Operating Di Luar Usaha Non-Operating

Angkasa Pura II Annual Report 2008 7 Peristiwa Penting 2008 01 02 03 04

1 Januari 8 Januari 18 Januari 18-20 Februari

Penyambutan dan pengalungan Workshop Program Konsultasi Kunjungan kerja Wakil Presiden Rapat Kerja Perusahaan Tahun bunga kepada Wisatawan Publik dan Peningkatan Mutu Republik Indonesia ke Angkasa 2008, dengan tema “Creative Mancanegara Pertama yang Pelayanan Jasa Bandar Udara, Pura II Bandara Soekarno-Hatta, & Proactive to Build a Better datang ke Indonesia melalui kerjasama Angkasa Pura II dengan didampingi Menteri Perhubungan, Future” dan penandatanganan Bandara Soekarno-Hatta, oleh YKLI diselenggarakan di Bandara Menteri Negara BUMN dan Perjanjian Kerja Bersama antara Direktur Utama didampingi Soekarno-Hatta, Polonia dan Menteri Hukum dan HAM. Angkasa Pura II dengan Sekarpura Direktur Keuangan dan Direktur Minangkabau. II disaksikan Menteri Tenaga Kerja Personalia dan Umum, dalam Official visit by the Vice President dan Transmigrasi, di Hotel Grand rangka program Visit Indonesia In cooperation with YKLI, Angkasa of the Republic of Indonesia, Preanger – Bandung. 2008. Pura II conducted a workshop in along with the Minister of Public Consultation and Airport Transportation, the State Minister Company Meeting for 2008 with Special welcoming ceremony as Service Quality Improvement of SOE, and the Minister of the theme “Creative & Proactive part of the Visit Indonesia 2008 Program at the Soekarno-Hatta, Justice and Human Rights, to the to Build a Better Future”, and the program, in which the President Polonia and Minangkabau Soekarno-Hatta Airport. signing of the Collective Labour Director of Angkasa Pura II, along airports. Agreement between Angkasa with the Director of Finance and Pura II and Sekarpura II as Director of Personnel & General witnessed by the Minister for Affairs, greet the first foreign Labour and Transmigration, at tourist to arrive in Indonesia via Grand Preanger Hotel, Bandung. the Soekarno-Hatta Airport.

10 11 12 13

23 September 22 Oktober 18 Desember 18 Desember

Pencanangan Program Bersih Penandatanganan Nota Angkasa Pura II turut serta dalam Angkasa Pura II sebagai BUMN Bandara “Clean Airport Action” Kesepahaman antara Direktur penanaman pohon dalam rangka Terbaik dan Terpercaya dalam dan Peresmian Fasilitas Umum Utama Angkasa Pura II, Edie Bulan Menanam Pohon Indonesia bidang Good Corporate Di Bandara Soekarno-Hatta oleh Haryoto dan Direktur Utama yang diikuti oleh 20 BUMN Governance dalam acara Menteri Perhubungan, Menteri PT Telekomunikasi Indonesia Jawa Barat dan Banten, di Tol Corporate Governance Kebudayaan dan Pariwisata Tbk, Rinaldi Firmansyah tentang Cipularang, Jawa Barat. Perception Index 2007 Award dan Gubernur Banten, dalam Penyediaan Layanan Total Solusi yang diselenggarakan The rangka memberikan pelayanan Fasilitas Telekomunikasi pada Angkasa Pura II participated in a Indonesian Institute for Corporate yang terbaik bagi pengguna jasa Bandar Udara yang dikelola oleh tree-planting program involving Governance yang bekerjasama bandara. PT Angkasa Pura II (Persero). 20 State-Owned Enterprises (SOE) dengan Majalah SWA, di Hotel in West and Banten at the Borobudur, Jakarta. Official opening by the Minister Signing of an MoU by Edie Cipularang Toll Road, , of Transportation, the Minister of Haryoto, President Director of as part of the Indonesia Tree Angkasa Pura II received the Cultural Affairs and Tourism, and Angkasa Pura II, and Rinaldi Planting Month program. award as Best and Trusted SOE the Governor of Banten Province, Firmansyah, President Director of in Good Corporate Governance of the “Clean Airport Action” PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, at the Corporate Governance program and inauguration of concerning the provision of total Perception Index 2007 Award newly-renovated public facilities solutions in telecommunications conducted by the Indonesian at the Soekarno-Hatta Airport facilities at airports under the Institute for Corporate towards improving the service management of Angkasa Pura II. Governance in cooperation level to airport users. with SWA Magazine, at Hotel Borobudur, Jakarta.

8 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 2008 Important Events

05 06 07 08 09 Introduction

23 April 22 Mei 6 Juni 9 Juni 12 Agustus

Temu kenal Direksi baru Angkasa Penandatanganan Kesepakatan Penandatanganan Nota Acara Airlines Gathering Angkasa Pura II sebagai Pura II dengan karyawan dan Bersama antara Direktur Utama Kesepahaman antara Direktur dengan tema “Terminal 3 pemenang pertama 2007 Annual mitra kerja Angkasa Pura II di Angkasa Pura II, Edie Haryoto Utama Angkasa Pura II, Edie Bandara Soekarno-Hatta A New Report Awards kategori BUMN Kantor Pusat Angkasa Pura II, dengan Direktur Jenderal Haryoto dengan Gubernur Provinsi Beginning” di Kantor Pusat Non Keuangan Non Listed yang Tangerang. Pengembangan Destinasi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Angkasa Pura II, Tangerang. diselenggarakan BAPEPAM-LK di Pariwisata Departemen Maulana dan Bupati Bangka Hotel Borobudur, Jakarta. Introduction of the new Directors Kebudayaan dan Pariwisata, Tengah, Abu Hanifah tentang Airlines Gathering with the theme of Angkasa Pura II with employees Firmansyah Rahim tentang Persiapan Rencana Kerjasama “Terminal 3 Soekarno-Hatta Angkasa Pura II received first rank and business partners of the Peningkatan Mutu Pelayanan Pengelolaan Pembangunan dan Airport - A New Beginning”, held award for the SOE Non-Financial Our Services Company at Angkasa Pura Head di Bandar Udara melalui Pengembangan Bandar Udara at Angkasa Pura II Head Office Non-Listed company category in Office, Tangerang. Kegiatan Penyuluhan di Gedung Depati Amir, di Belitung. building, Tangerang. the 2007 Annual Report Awards Departemen Kebudayaan dan organized by Bapepam-LK, at Pariwisata, Jakarta. Signing of an MoU by Edie Hotel Borobudur, Jakarta. Haryoto, President Director of The signing at the Building of the Angkasa Pura II, Eko Maulana, Ministry of Cultural Affairs and Governor of Bangka Belitung Tourism, of an agreement by Edie Province, and Abu Hanifah, Haryoto, President Director of Regent of Central Bangka Angkasa Pura II, and Firmansyah Regency, concerning the Rahim, the Director General for Preparations for Cooperation Tourism Destination Development in the Construction and at the Ministry of Cultural Affairs Development of Depati Amir and Tourism, concerning Airport Airport at Belitung. Service Quality Improvement through Mentoring Activities. Operational Review

Penghargaan Awards Governance Report MD&A

2007 Annual Report Awards Sertifikat 2007 Annual Report Awards Corporate Governance Sertifikat Corporate Governance Peringkat I Kategori Perusahaan BUMN Peringkat I Kategori Perusahaan BUMN Perception Index 2007 Perception Index 2007 Non Keuangan - Non Listed Non Keuangan - Non Listed Perusahaan Terpercaya dan BUMN Terbaik Perusahaan Terpercaya dan BUMN Terbaik

Angkasa Pura II Annual Report 2008 9 Laporan Dewan Komisaris

Sutanto Komisaris Utama President Commissioner

10 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Report from the Board of Commissioners

Dewan Komisaris melakukan upaya- Introduction upaya secara maksimal dalam menjaga terselenggaranya praktik dan kualitas Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

The Board of Commissioners has made every efforts to ensure the continuation and quality of Good Corporate Governance practices. Our Services

Pemegang Saham dan Stakeholder yang terhormat, Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Giving praise to the Lord God for His Blessings and Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbinganNya, kami Guidance to us all, we have the pleasure of reporting to berbesar hati dapat melaporkan kepada pemegang the shareholders and our stakeholders of another year saham dan para stakeholder bahwa pada tahun 2008 of excellence performance by Angkasa Pura II in 2008. In Angkasa Pura II kembali berhasil membukukan kinerja that year, Angkasa Pura II booked a net income of

yang baik, dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 692.395 billion, which represented a significant Operational Review Rp 692,395 miliar pada tahun 2008, naik 40% increase of 40% over net income in 2007 of Rp 493.519 dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 493,519 miliar. billion.

Dewan Komisaris juga merasa bangga dengan berbagai The Board of Commissioners also takes pride in the pengakuan terhadap perusahaan atas kinerja yang various recognitions that Angkasa Pura II continued to baik dari tahun ke tahun, termasuk penghargaan dari receive over the years, including in the 2007 Annual 2007 Annual Report Awards sebagai Juara I kategori Report Awards as the 1st place winner in the Non- BUMN Non-Keuangan Non-Listed dan penghargaan dari Finance Non-Listed State-Owned Enterprise category, Corporate Governance Perception Index 2007 Award and the recognition as The Best and Trusted SOE in sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance in the 2007 Corporate Good Corporate Governance. Sungguh hal ini merupakan Governance Perception Index. Angkasa Pura II is justifiably Governance Report suatu prestasi yang membanggakan bagi kita semua yang proud of these achievements, and we are convinced that kami yakini akan terus meningkat di tahun yang akan we can continue to do better in the years to come. datang. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 11 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang The implementation of Good Corporate Governance baik (Good Corporate Governance) adalah suatu principles have become a necessity. Accordingly, keharusan. Untuk mencapai itu, sepanjang tahun 2008, throughout the year 2008, the Board of Commissioners secara konsisten dan dengan komitmen yang tinggi, has consistently carried out its supervisory and advisory Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan functions over the implementation of strategies and dan pengarahan terhadap pelaksanaan strategi dan policies by the Management of Angkasa Pura II. In kebijakan yang diambil oleh pihak Manajemen Angkasa performing these functions, the Board of Commissioners Pura II. Hal ini tercermin melalui totalitas pelaksanaan engaged in a variety of work programs including program kerja Dewan Komisaris semisal kunjungan kerja official visits to branch offices for direct observations langsung ke kantor-kantor cabang untuk melihat sendiri of operational conditions in the field, existing work kondisi akhir di lapangan, melihat proses kerja yang processes, and effectiveness of the various procedures berjalan, kesesuaian prosedur yang diterapkan guna that are implemented to maintain the integrity, menjaga integritas, keterbukaan serta profesionalisme transparency and professional conduct of Angkasa Perusahaan, rapat internal rutin Dewan Komisaris, rapat Pura II. The Board of Commissioners also conducted Dewan Komisaris dengan Direksi, rapat Komite-Komite internal board meetings, joint meetings with the Board dan rapat-rapat lainnya. of Directors, as well as participated in various Committee meetings and other meetings. Kami juga mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak Rinaldo J. Aziz yang telah dipercaya sebagai We would like to welcome Rinaldo J. Aziz to his post Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II dan juga sebagai as Deputy President Director of Angkasa Pura II and Komisaris anak perusahaan PT Angkasa Pura Schiphol, concurrently as Commissioner in PT Angkasa Pura serta kepada Bapak Robert D. Waloni yang telah Schiphol, our subsidiary. A warm welcome also to dipercaya sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Robert D. Waloni that has been entrusted as Director Usaha Angkasa Pura II. Tantangan yang dihadapi of Commercial and Business Development at Angkasa Perusahaan dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pura II. Currently, we are facing increasing challenges Kami optimis kehadiran dua orang direktur baru akan in our business, and the addition of these two new memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dan personnel at the Board of Directors should serve to kemajuan Angkasa Pura II di masa datang. contribute positively to further development and progress for Angkasa Pura II in the future.

12 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Introduction

Tantangan bagi kemajuan Angkasa Pura II ke depan Angkasa Pura II faces considerable challenges for its tidaklah ringan. Dengan pesatnya peningkatan jumlah future progress. With the rapid increase each year in the pengguna jasa penerbangan dari tahun ke tahun, numbers of airport service user, the carrying capacity kapasitas terminal di beberapa bandara harus menjadi of passenger terminals at a number of airports requires Our Services perhatian khusus agar tidak menyebabkan berkurangnya special attention in order to prevent a decline in service kualitas pelayanan, keamanan dan kenyamanan quality level, security and comfort provided to airport pengguna jasa bandara. Program pengembangan service users. Hence, in anticipation, airport infrastructure infrastruktur di bandara dengan demikian merupakan development programs have become one of the priorities langkah antisipasi yang menjadi salah satu prioritas of the Management of Angkasa Pura II at present. Manajemen Angkasa Pura II saat ini. The construction of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport Pembangunan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta that is expected to be completed in early 2009 is expected yang akan selesai di awal tahun 2009 diharapkan dapat to reduce the present congestion in Terminal 1 and mengurangi kepadatan di Terminal 1 dan Terminal 2 saat Terminal 2, and thus improving both the service quality ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan level and comfort for airport service users and the public.

dan kenyamanan bagi pengguna jasa dan masyarakat. Likewise with the infrastructure development projects at Operational Review Demikian juga dengan proyek-proyek pembangunan other airports such as the construction of new passenger infrastruktur di bandara lain seperti pembangunan terminals at Sultan Iskandar Muda Airport – Banda Aceh terminal baru di Bandara Sultan Iskandar Muda – Banda and Kuala Namu Airport – Medan, terminal expansion at Aceh dan Bandara Kuala Namu – Medan, perluasan Sultan Syarif Kasim II Airport – Pekanbaru and Raja Haji terminal di Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Fisabilillah Airport – Tanjung Pinang, and the replacement dan Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang, serta and addition to flight safety support equipment and penambahan dan penggantian fasilitas dan peralatan facilities at almost all of the airports under Angkasa penunjang keselamatan penerbangan di hampir seluruh Pura II. These infrastructure development projects play a bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Proyek- vital role towards the ability to deliver the best services to proyek pengembangan ini memiliki peran cukup vital airport service users.

dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada Governance Report pengguna jasa bandara. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 13 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Akhir kata, perkenankan kami, Dewan Komisaris In closing, the Board of Commissioners would like to menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemegang extend a heartfelt thanks to the Shareholders for the vote Saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami of confidence in entrusting the supervision and direction untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan of the management of Angkasa Pura II to the Board. terhadap pengelolaan Perusahaan. Melihat kinerja dan Judging from the performance and achievements in hasil yang telah dicapai di tahun 2008, Insya Allah kami 2008, the Board is optimistic that, God willing, Angkasa optimis Angkasa Pura II akan mampu meningkatkan Pura II will be able to improve its performance and further kinerja dan mencapai percepatan pertumbuhan usaha accelerate its business growth optimally in the years to yang maksimal pada tahun-tahun mendatang. come.

Kami juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi The Board of Commissioners would also like to convey its yang tinggi kepada jajaran Direksi yang telah berjuang gratitude and appreciation to the Board of Directors that keras untuk memajukan Perusahaan ini. Semoga Allah have been working hard for the good of the Company. SWT senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya May the Lord God grants us His Blessings so that we can serta memberikan kemudahan atas pekerjaan yang perform the duties that have been entrusted to us to the diamanahkan kepada kita semua. Amin. best of our ability.

Sutanto Komisaris Utama President Commissioner

Suratto Siswodihardjo Tirta Hidayat Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner

M. Iksan Tatang Suyatno Harun Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner

14 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Dewan Komisaris Board of Commissioners

dari kiri ke kanan: Introduction from left to right:

Tirta Hidayat Suratto Siswodihardjo Sutanto M. Iksan Tatang Suyatno Harun Komisaris Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner President Commissioner Commissioner Commissioner Our Services Operational Review Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 15 Profil Dewan Komisaris

Sutanto Komisaris Utama President Commissioner Lahir pada tahun 1950 di Pemalang, Jawa Tengah. Lulus Born in 1950 in Pemalang, . Graduated from Akabri Kepolisian tahun 1973, mengawali karir sebagai the National Police Academy in 1973 and began his career Pamapta Konwiko 74 Jakarta Selatan hingga tahun as Pamapta at Konwiko 74 South Jakarta until 1975. 1975, diangkat menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Lama Appointed as Kapolsek of Metro Kebayoran Lama in 1978, tahun 1978, menjadi Kapolsek tahun and as Kapolsek of Kebayoran Baru in 1980. Pursued 1980, melanjutkan pendidikan di PTIK dan lulus tahun further study in the PTIK and graduated in 1983. Next, he 1983. Selanjutnya diangkat sebagai Kepala Detasemen served as Head of Detasemen Provost at Polda Provost di Polda Jawa Timur tahun 1990, tidak berapa in 1990 and not long afterwards in 1991 appointed as lama kemudian, tahun 1991 diangkat menjadi Kapolres Kapolres of Sumenep, East Java. His career continued with Sumenep, Jawa Timur. Karirnya terus berlanjut menjadi an appointment as Kapolres of Sidoarjo in 1992 to 1994, Kapolres Sidoarjo tahun 1992 hingga tahun 1994, and then from 1994 to 1995 served as Paban Asrena kemudian tahun 1994 hingga 1995 ditempatkan Polri, and in 1995 appointed as adjutant to Soeharto, the menjadi Paban Asrena Polri, hingga tahun 1995 diangkat President of the Republic of Indonesia. Between 1998 and menjadi ajudan Presiden Soeharto. Tahun 1998 hingga 2000 he served as Waka Polda Metro Jaya. Attended the tahun 2000 dipercaya sebagai Waka Polda Metro Jaya, Lemhanas course in 2000 and upon graduation, appointed dan mengikuti kursus Lemhanas tahun 2000, selesai as Kapolda of North Sumatera until October 2000, then mengikuti Lemhanas, diangkat menjadi Kapolda Sumut as Kapolda of East Java until October 2002. Next, he hingga Oktober 2000, selanjutnya menjadi Kapolda Jawa served as Head of the Training and Education Institution of Timur hingga Oktober tahun 2002. Selanjutnya menjadi the National Police from 2002 until 2005. Following this Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri tahun assignment, he was appointed as Head of Pelaksana Harian 2002 hingga tahun 2005. Kemudian diangkat menjadi at the National Narcotics Bureau in February 2005. In July Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional pada 2005, he was appointed as Chief of the National Police bulan Februari 2005 hingga Juli 2005 diangkat menjadi of the Republic of Indonesia until 2008, and subsequently Kepala Kepolisian Republik Indonesia hingga 2008, dan appointed as President Commissioner of Angkasa Pura II. selanjutnya menjadi Komisaris Utama di Angkasa Pura II.

Suratto Siswodihardjo Komisaris Commissioner Lahir pada tahun 1946 di Solo, Jawa Tengah. Lulus Akabri Born in 1946 in Solo, Central Java. Graduated from the Bagian Udara tahun 1969 dan menerima gelar Sarjana Military Academy for the Air Force in 1969 and obtained a Sosial dari Universitas Jakarta pada tahun 1992. Pernah Bachelor degree in Social Studies from Universitas Jakarta menjabat sebagai Kasi Sospol Mabes AU (1990-1992), in 1992. Previously served as Kasi Sospol at the Air Force Anggota DPRD-DKI Fraksi ABRI sebagai Wakil Ketua Headquarters (1990-1992), member of DPRD-DKI from Komisi D, dan Ketua Umum INKOPAU Jakarta (1998- the Armed Forces faction serving as Deputy Chairman of 2001). Pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sweet Indo Commission D, and Chairman of INKOPAU Jakarta (1998- dan Komisaris PT Indo Lampung Perkasa (1998- 2001).Served as Commissioner of PT Sweet Indo Lampung 2000), Dewan Audit Bank BUKOPIN (2001), Komisaris and PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000), the Audit PT Prosys Engineers International (2005), dan Komisaris Council of Bank BUKOPIN (2001), Commissioner of Bank BUKOPIN (2001-2002). Menjabat sebagai Komisaris PT Prosys Engineers International (2005), and Angkasa Pura II sejak tahun 2006. Commissioner of Bank BUKOPIN (2001-2002). Serves as Commissioner of Angkasa Pura II since 2006.

Tirta Hidayat Komisaris Commissioner Lahir di Banda Aceh tahun 1959. Menyelesaikan Born in 1959 in Banda Aceh. Obtained a bachelor degree Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia tahun 1985. in Economics from Universitas Indonesia in 1985, a MSc. Memperoleh gelar Master of Science in Economics Cornell degree in Economics from Cornell University, New York, University, New York (1987), gelar Doctor of Philosophy USA, in 1987, and a Phd. degree in Economics from in Economic Cornell University, New York (1991). the same institution in 1991. Previously served as Head Pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan of Biro Perencanaan dan Pengkajian Ekonomi Makro at

16 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Board of Commissioners Profiles

Pengkajian Ekonomi Makro Bappenas (1993-1998), Bappenas (1993-1998), Head of Biro Ketenagakerjaan Introduction Kepala Biro Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan dan Penciptaan Lapangan Kerja at the Ministry of Labour Kerja (1998-2000), Kepala Badan Penelitian dan (1998-2000) Head of R&D Bureau at the Ministry of Pengembangan Departemen Tenaga Kerja (2000-2002), labour (2000-2002), lecturer at the Faculty of Economics, Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia, Commissioner of Bank Permata, Komisaris di Bank Permata, Komisaris PT Pelabuhan Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia III – Tanjung Indonesia III – Tanjung Perak Surabaya, dan menjabat Perak, Surabaya, and Deputy Seswapres for Economics sebagai Deputi Seswapres Bidang Ekonomi (2007- (2007-present). Appointed as Commissioner of Angkasa Sekarang). Diangkat sebagai Komisaris Angkasa Pura II Pura II in November 2007. pada bulan November 2007.

M. Iksan Tatang Our Services Komisaris Commissioner Lahir di Bandung, Jawa Barat tahun 1952, menyelesaikan Born in 1952 in Bandung, West Java. Completed his pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Teknik/Insinyur education in 1977 with a Bachelor degree in Engineering. tahun 1977. Pernah menjabat sebagai Kasi Landasan Previously served as Kasi Landasan (1984-1986) and Kasi Kanwil Ditjen Perhubungan Udara tahun (1984-1986), Konstruksi (1986-1987) at the Directorate General of Air Kasi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara (1986-1987), Transportation, Head of Tabing Airport, Padang (1989- Kepala Bandar Udara Tabing Padang (1989-1990), 1990), Head of Transportation Section at Kanwil XIV, Bali, Kepala Bidang Perhubungan Kanwil XIV Departemen the Ministry of Transportation (1990-1994), Head of Hang Perhubungan Bali (1990-1994), Kepala Bandara Hang Nadim Airport, Batam (1994-1998), the Director for Flight Nadim Batam (1994-1998), Direktur Keselamatan Safety at the Directorate General of Air Transportation Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (1998-2002), Director of Airport Engineering at the (1998-2002), Direktur Teknik Bandara Udara Direktorat Directorate General of Air Transportation (2002-2005), as Operational Review Jenderal Perhubungan Udara (2002-2005), Direktur the Director General of Air Transportation (2005-2007), Jenderal Perhubungan Udara (2005-2007) dan menjabat and as Inspector General at the ministry of Transportation sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan (2007-present). Appointed as Commissioner of Angkasa (2007-sekarang). Diangkat sebagai Komisaris Angkasa Pura II in November 2007. Pura II pada bulan November 2007.

Suyatno Harun Komisaris Commissioner Lahir tahun 1957 di Jakarta. Menyelesaikan Diploma IV di Born in 1957 in Jakarta. Completed his Diploma IV study at STAN jurusan Akuntansi tahun 1986, dan menyelesaikan STAN in Accounting in 1986, and his post-graduate study Pasca Sarjana jurusan Professional Accounting di in Professional Accounting at the University of Hartford, Governance Report University of Hartford, Connecticut, USA tahun 1991. Connecticut, USA, in 1991. Previously served as Head of Pernah menjabat posisi penting di Pusdiklatwas BPKP Subbid Sarana Bidang Pembinaan Diklat at Pusdiklatwas sebagai Kepala Subbid Sarana Bidang Pembinaan BPKP (1992-1995), Head of Subbid Penyelenggaraan Diklat (1992-1995), Kepala Subbid Penyelenggaraan Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1995-1997), Head of Bidang Diklat Pusdiklatwas BPKP (1995-1997), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD I at BPKP Bali Representative Pengawasan BUMN/BUMD I BPKP Perwakilan Bali (1997- Office (1997-2000), Head of Bidang Pengawasan BUMN/ 2000), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD I BPKP BUMD I at BPKP South Sumatera Representative Office Perwakilan Sumatera Selatan (2000-2001), Kepala Bagian (2000-2001), Head of Bagian Tata Usaha Biro Umum at Tata Usaha Biro Umum BPKP (2001-2002), Kepala Bagian BPKP (2001-2002), Head of Bagian Tata Laksana Biro Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP Kepegawaian dan Organisasi at BPKP (2002-2003), Auditor MD&A (2002-2003), Auditor Ahli Madya BPKP (2003), Kepala Ahli Madya at BPKP (2003), Head of Berlin Representative Perwakilan BPKP Luar Negeri di Berlin/Atase Keuangan Office of BPKP and Financial Attache at Indonesian pada KBRI Berlin (2003-2005), dan menjabat sebagai Embassy in Berlin (2003-2005), and as Director of BUMN Direktur BUMN II di Departemen Keuangan (2005 - II at the Ministry of Finance (2005-present). Appointed as sekarang). Diangkat sebagai Komisaris Angkasa Pura II Commissioner of Angkasa Pura II in November 2007. pada bulan November 2007.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 17 Laporan Direksi

Edie Haryoto Direktur Utama President Director

18 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Report from the Board of Directors

Secara keseluruhan, Angkasa Pura II Introduction berhasil mencapai target-target operasional dan keuangan yang ditetapkan dalam RKAP 2008.

Overall, Angkasa Pura II has successfully achieved the operating and financial targets as set in the Company’s 2008 Work Plan and Budget. Our Services

Pemegang saham yang terhormat, Esteemed shareholders,

Tahun 2008 dapat dikatakan merupakan tahun tantangan The year 2008 was a year of challenges for Angkasa bagi Angkasa Pura II. Bukan saja karena adanya beberapa Pura II. Not only because of unfortunate developments perkembangan kondisi perekonomian yang berdampak in the economic condition that impacted on the overall pada kinerja sektor penerbangan nasional secara umum, performance of the domestic air transportation sector, but namun juga terutama karena adanya sejumlah program also more importantly due to the pressing needs for the

strategis Angkasa Pura II yang ditargetkan dalam Rencana completion of a number of strategic projects set out in Operational Review Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2008 yang the 2008 Work Plan and Budget of the Company, which bersifat cukup vital dalam menunjang kelangsungan represented a vital element to sustain further business pertumbuhan usaha Angkasa Pura II ke depan. growth for Angkasa Pura II going forward.

Di antara beberapa program strategis tersebut yang Among several strategic programs related to airport terkait dengan pengembangan bandara maupun fasilitas developments and improvement to airport facilities was bandara adalah pembangunan gedung Terminal 3 di the construction of Terminal 3 building at Soekarno- Bandara Soekarno-Hatta. Sampai dengan akhir tahun Hatta Airport. At year-end 2008, the project has entered 2008, pembangunan proyek tersebut telah memasuki its completion phase with construction works on the tahap penyelesaian dengan pekerjaan konstruksi main building progressing at 99% completion, with an bangunan induk mencapai 99%, dengan investasi investment of approximately Rp 300 billion from internal Governance Report sekitar Rp 300 miliar yang berasal dari dana Angkasa funding by Angkasa Pura II, and using local workforces. Pura II dan dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga lokal. The facilities at Pier 1 Terminal 3 are projected to be Terminal 3 pier 1 ini diharapkan selesai medio April 2009. completed by mid-April 2009. Other strategic projects Program strategis lainnya yang dilaksanakan sepanjang in progress throughout 2008 were the capacity upgrade tahun 2008 adalah pengembangan kapasitas dengan through new constructions at the Sultan Iskandar Muda pembangunan baru Bandara Sultan Iskandar Muda - Airport – Banda Aceh that is expected to be completed Banda Aceh yang ditargetkan selesai pada bulan Mei in May 2009, and construction works at the new Medan 2009, serta pembangunan bandara baru di Kuala Namu - airport at Kuala Namu, which is slated to replace the Medan yang nantinya akan menggantikan fungsi Bandara function of the present Polonia Airport. MD&A Polonia yang ada saat ini.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 19 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Angkasa Pura II juga terus menambah dan Angkasa Pura II also continued to add and improve menyempurnakan berbagai fasilitas yang ada di various existing facilities at the airports under its bandara-bandara yang dikelolanya demi meningkatkan management in order to enhance service quality at those kualitas pelayanan di bandara. Salah satunya adalah airports. Included in these efforts was the inauguration melalui pencanangan program ‘Road to Clean of the so-called ‘Road to Clean Airport’ program in Airport’ pada bulan September 2008 dengan dana September 2008, which involved some Rp 538,750,000 sebesar Rp 538.750.000 sebagai suatu upaya yang of expenses, representing our commitment to continually bersungguh-sungguh dalam memberikan kemudahan provide a higher level of comfort and convenience for dan kenyamanan yang lebih baik bagi pengguna jasa the benefit of airport service users. Another challenge bandara. Tantangan lainnya bagi Angkasa Pura II adalah for Angkasa Pura II was the improvement to airport faktor keselamatan dan keamanan dalam pengelolaan safety and security, including the emphasis on aspect bandara, termasuk perhatian pada aspek kepatuhan of compliance with applicable regulations as well as terhadap berbagai peraturan yang ada serta peningkatan enhancement to risk management capabilities in our kemampuan manajemen risiko. operations.

Jumlah pergerakan pesawat udara dan penumpang Aircraft and passenger movements continued to grow selama tahun 2008 terus meningkat, sekalipun throughout 2008, albeit at a significantly slower rate pertumbuhannya tidak sebesar beberapa tahun compared to growth in the previous couple of years, due sebelumnya, yang merupakan dampak dari antara among other things to the high fuel prices as well as the lain tingginya harga bahan bakar dan krisis ekonomi onset of the global economic crisis nearing the end of global di penghujung tahun. Hal ini memberikan the year. These factors represented another challenge for tantangan tersendiri bagi Angkasa Pura II untuk dapat Angkasa Pura II in its efforts to maintain performance. mempertahankan kinerjanya.

Namun demikian, berkat upaya-upaya efisiensi biaya However, with concerted efforts at cost efficiency and dan peningkatan produktivitas kerja, Angkasa Pura II work productivity improvement, Angkasa Pura II was mampu mencapai kinerja keuangan yang memuaskan able to achieve a satisfactory financial performance, dengan pencapaian di atas target yang ditetapkan with results exceeding the target set at the beginning di awal tahun. Realisasi pendapatan aeronautika of the year. Realized revenues from aeronautical services pada tahun 2008 mencapai 103% dari target dan in 2008 reached 103% of target and 9% above the 9% di atas pencapaian pada tahun 2007, sementara amount achieved in 2007, while revenues from non- pendapatan non-aeronautika juga berhasil melampaui aeronautical services also exceeded the target by some target yang dianggarkan sebesar 4%. Sementara itu, 4%. Meanwhile, revenues from cargo services showed pendapatan dari kargo memperlihatkan peningkatan an encouraging growth of 85% over the realized amount yang menggembirakan sebesar 85% di atas realisasi of cargo revenues in 2007. By the end of 2008, Angkasa pendapatan kargo di tahun 2007. Di akhir tahun 2008, Pura II booked a net income of Rp 692.4 billion. This laba bersih tercatat sebesar Rp 692,4 miliar, meningkat amount represented an increase of some 40% over net sekitar 40% dari pencapaian laba bersih di tahun 2007 income recorded in 2007, and exceeded the 2008 net dan 37% di atas target anggaran. income budget by some 37%.

20 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Laporan Direksi Report from the Board of Directors Introduction

Dengan kinerja keuangan yang baik tersebut, Angkasa With the excellent financial performance, Angkasa Pura II Pura II kembali memperoleh peringkat ‘AA’ sesuai kriteria was again given the ‘AA’ rating according to the financial penilaian kesehatan keuangan untuk BUMN, dan juga health evaluation criteria for State-Owned Enterprise, as sesuai dengan kontrak manajemen yang telah disetujui well as fulfilling the management contract signed by the Our Services antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Board of Directors, the Board of Commissioners, and the untuk tahun 2008. Pemberlakuan kontrak manajemen itu Shareholders for 2008. Such management contract also sendiri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan represented an effort to improve the quality of Good kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Corporate Governance practices within the organization di lingkungan Angkasa Pura II. Kemajuan dalam aspek of Angkasa Pura II. Good progress in this aspect was ini juga terlihat dari membaiknya hasil penilaian pada also evident from the improvement in the assessment tahun 2008 dari lembaga independen terhadap praktik conducted in 2008 by an independent institution Tata Kelola Perusahaan untuk periode tahun 2007, regarding Good Corporate Governance practices in the dimana Angkasa Pura II memperoleh predikat ‘Baik’, 2007 period, in which Angkasa Pura II received a rating dibandingkan dengan hasil penilaian sebelumnya untuk of ‘Good’, compared to the rating of ‘Adequate’ in the periode 2005 dengan predikat ‘Cukup’. previous assessment for the 2005 period. Operational Review Sepanjang tahun 2008, Angkasa Pura II juga terus Throughout 2008, Angkasa Pura II also continued with memberikan perhatian kepada pengembangan dan its priorities on the development and improvement of peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang the capabilities of its human resources, with a view to ada, mengingat perannya yang sangat penting dalam its vital contribution in supporting further successes and menunjang keberhasilan dan pertumbuhan usaha business growth in the future, in the face of a business lebih lanjut ke depan di tengah lingkungan usaha yang environment that become increasingly complex and semakin kompleks dan progresif. progressive.

Setelah disain dan sebagainya diselesaikan pada Following the completion of design and preliminary tahun 2008, maka pada tahun 2009 Angkasa Pura II works in 2008, Angkasa Pura II in 2009 will continue with

akan melakukan pembangunan bandara yaitu further development projects at Raja Fisabilillah Airport Governance Report Bandara Raja Fisabilillah - Tanjung Pinang, Bandara - Tanjung Pinang, Sultan Thaha Airport - Jambi, Sultan Sultan Thaha - Jambi, Bandara Sultan Syarif Kasim Syarif Kasim II Airport - Pekanbaru, and Supadio Airport II - Pekanbaru dan Bandara Supadio - Pontianak. Hal - Pontianak. These are the challenges for Angkasa Pura II ini merupakan tantangan bagi Angkasa Pura II dalam as it strives to support the Government’s development mengemban program pemerintah khususnya di bidang programs especially with regards to the provision of penyelenggaraan bandara di wilayah Barat Indonesia. airport services in the western Indonesia region. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 21 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Menutup sambutan ini, Direksi mengucapkan terima In closing, the Board of Directors would like to extend its kasih kepada Dewan Komisaris, seluruh karyawan, gratitude to the Board of Commissioners, the employees, pemegang saham, dan stakeholder lainnya dari Angkasa shareholders and other stakeholders of Angkasa Pura II, Pura II, dan berbagai pihak lain yang telah mendukung as well as all other parties that have given their support dan menciptakan tahun 2008 sebagai tahun tantangan and contribute to make 2008 into a year of challenges dan keberhasilan bagi Angkasa Pura II. Kami yakin bahwa and achievements for Angkasa Pura II. We are confident perkembangan sektor perhubungan udara pada masa that continuing growth of the air transportation sector in yang akan datang akan berpengaruh terhadap kinerja the years to come will be of benefit to Angkasa Pura II, Angkasa Pura II, sehingga dapat memberikan nilai tambah enabling us to continue creating and add value for terhadap pemegang saham dan stakeholder, termasuk shareholder and our stakeholders, including the public. masyarakat pada umumnya.

Edie Haryoto Rinaldo J. Aziz Direktur Utama Wakil Direktur Utama President Director Deputy President Director

Tommy Endang Dwi Suryani Direktur Keuangan Direktur Personalia & Umum EVP of Finance EVP of Personnel & General Affairs

S. Tulus Pranowo Robert D. Waloni Direktur Operasi dan Teknik Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha EVP of Operations and Engineering EVP of Commercial and Business Development

22 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Direksi Board of Directors

dari kiri ke kanan: Introduction from left to right:

Robert D. Waloni Tommy Soetomo Edie Haryoto Rinaldo J. Aziz Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Direktur Keuangan Direktur Utama Wakil Direktur Utama EVP of Commercial and Business Development EVP of Finance President Director Deputy President Director

Endang Dwi Suryani S. Tulus Pranowo Direktur Personalia & Umum Direktur Operasi dan Teknik EVP of Personnel & General Affairs EVP of Operations and Engineering Our Services Operational Review Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 23 Profil Direksi

Edie Haryoto Direktur Utama President Director Lahir pada tahun 1952 di - Jawa Tengah. Born in 1952 in Yogyakarta, Central Java. Obtained a Lulus S1 Akuntansi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Bachelor degree in Accounting from Universitas Gadjah (1978) dan S2 Magister Manajemen Institut Teknologi Mada, Yogyakarta (1978) and a Master degree in Magister Bandung (2000). Mengikuti pelatihan Indonesia Executive Management from Institut Teknologi Bandung (2000). Program Strategic Management Cause General Electric, Attended the Indonesia Executive Program, Strategic Cottonville, USA (1995), Sespa dan Lemhanas Angkatan Management Cause at General Electric in Cottonville, XXXIII. Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan USA (1995), courses in Sespa and Lemhanas Batch XXXIII. PERUMKA (1988) dan Direktur Utama PT KAI (1999). Previously served as Director of Finance at PERUMKA Mulai bergabung dengan Angkasa Pura II sejak tahun (1988) and President Director of PT KAI (1999). Joined 2002 sebagai Direktur Utama dan diangkat kembali tahun Angkasa Pura II as President Director in 2002 and was re- 2004 hingga sekarang. appointed in 2004 up to the present.

Rinaldo J. Aziz Wakil Direktur Utama Deputy President Director Lahir pada tahun 1954 di Batusangkar – Sumatera Barat. Born in 1954 in Batusangkar, West Sumatera. Graduated Lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1982) with Bachelor degree in Economics from Universitas dan S2 Golden Gate University, San Franscisco (1987). Indonesia (1982) and a Master degree from Golden Gate Pernah menduduki posisi penting pada beberapa bank di University, San Francisco (1987). Previously held important Indonesia sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan positions at several banks before appointed as Director of (1998) dan Direktur Utama (2001) PT Aerowisata. Mulai Finance (1988) and as President Director (2001) at bergabung dengan Angkasa Pura II pada tahun 2008 PT Aerowisata. Joined Angkasa Pura II in 2008 up to the hingga sekarang. present.

Tommy Soetomo Direktur Keuangan EVP of Finance Lahir pada tahun 1960 di Cimahi – Jawa Barat. Lulus Born in 1960 in Cimahi, West Java. Graduated with a S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran, Bandung degree in Accountancy from Universitas Padjadjaran, (1986). Pernah menjabat di beberapa posisi penting Bandung (1986). Previously held important posts at several pada beberapa bank di Indonesia serta mendapatkan banks in Indonesia, and got the Superior Performance penghargaan Superior Performance pada Advance Bank award at the Advanced Bank Management Program, Asian Management Program Asian Institute of Management Institute of Management, Manila (1989). Served as Special Manila (1989). Menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Ministerial Staff at the State Ministry for State-Owned pada Kementrian Negara BUMN (2005) dan sebagai Enterprise (2005), and appointed as EVP Finance, of Direktur Keuangan Angkasa Pura II pada tahun 2006 Angkasa Pura II in 2006 up to the present. hingga sekarang.

24 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Board of Directors Profiles Introduction

Endang Dwi Suryani Direktur Personalia dan Umum EVP of Personnel and General Affairs Lahir pada tahun 1957 di Batang – Jawa Tengah. Born in 1957 in Batang, Central Java. Started her career Memulai karir di Angkasa Pura II sebagai Petugas at Angkasa Pura II as Information Officer at Halim Informasi di Bandara Halim Perdanakusuma (1978). Lulus Perdanakusuma Airport (1978). Graduated with a degree Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah, Jakarta (1986) in Law from Universitas Muhammadiyah, Jakarta (1986) dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, and a degree in Magister Management from Universitas Yogyakarta (2005). Pernah menjabat sebagai Kepala Sub Gadjah Mada, Yogyakarta (2005). Previously served as Direktorat Pengembangan SDM (1999) selama 4 tahun Head of Sub-Directorate HR Development (1999) for four sebelum diangkat sebagai Direktur Personalia dan Umum years, before appointed as EVP Personnel and General

Angkasa Pura II pada tahun 2004 hingga sekarang. Affairs at Angkasa Pura II in 2004 up to the present. Our Services

S. Tulus Pranowo Direktur Operasi dan Teknik EVP of Operations and Engineering Lahir pada tahun 1956 di Temanggung - Jawa Tengah. Born in 1956 in Temanggung, Central Java. Started his Mulai berkarir di Angkasa Pura II sebagai Teknisi Radio career at Angkasa Pura II as flight radio technician at Penerbangan di Bandara setamat dari after finishing Basic Training in Radio Pendidikan Dasar Teknik Radio di PLP Curug, Tangerang Engineering at PLP Curug, Tangerang (1976). Obtained (1976). Lulus Manajemen Informatika STMIK Gunadarma, a degree in Informatics Management from STMIK Depok (1994) dan Magister Manajemen Universitas Gunadarma, Depok (1994) and a Magister Management Gadjah Mada Yogyakarta (2005). Lulus pelatihan degree from Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2005). Managemen Eksekutif Bandara Angkatan I (2000). Pernah Attended the Airport Executive Management training beberapa kali menjabat di posisi penting sebelum menjadi batch I (2000). Served in various important positions before Operational Review Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa appointed as EVP Commercial and Business Development Pura II (Persero) (2004-2008) dan sebagai Direktur Operasi (2004-2008) and as EVP Operations and Engineering at dan Teknik pada tahun 2008 hingga sekarang. Angkasa Pura II in 2008 up to the present.

Robert D. Waloni Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha EVP of Commercial and Business Development Lahir pada tahun 1954 di Manado – Utara. Lulus Born in 1954 in Manado, . Obtained Bachelor of Science in Management, Universitas Sam a Bachelor of Science degree in Management from Ratulangi (1980). Mengikuti Airlines Alliances di London Universitas (1980). Attended the Airlines (1997). Pernah menjabat beberapa posisi penting di Alliances in London (1997). Previously held several PT dan PT Gapura Angkasa sebelum important positions at PT Garuda Indonesia and PT Gapura Governance Report menjadi Executive Vice President Operations & Marketing Angkasa, before appointed as EVP Operations & Marketing (2004) dan President & CEO PT Gapura Angkasa (2007). (2004) and President & CEO of PT Gapura Angkasa (2007). Mulai bergabung dengan Angkasa Pura II pada tahun Joined Angkasa Pura II in 2008 up to the present. 2008 hingga sekarang.

MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 25 OUR SERVICES Jasa Aeronautika Jasa Non-Aeronautika

Aeronautical Services Non-Aeronautical Services Jasa Aeronautika

Penyediaan jasa aeronautika bertumpu pada terselenggaranya aspek keselamatan penerbangan.

The provision of aeronautical services rests on the all-important aspect of flight safety.

Pelayanan Lalu Lintas Udara (Air Traffic Services) adalah The provision of Air Traffic Services is one of the core salah satu aktivitas bisnis utama Angkasa Pura II. business of Angkasa Pura II. In doing these activities, Dalam melakukan aktivitasnya tersebut Angkasa Pura II Angkasa Pura II constantly strives to improve its service senantiasa meningkatkan kualitas pelayanannya dari quality in aspects of available facilities, work procedures, aspek fasilitas, prosedur kerja maupun kemampuan and also personnel capability, and thus ensuring the personil, sehingga mampu melaksanakan misinya success of its mission to deliver Air Traffic Services with a untuk mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara yang priority on flight safety and the satisfaction of its service mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan users. pelanggan.

28 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Aeronautical Services Introduction Our Services Pendapatan Aeronautika berhasil mencapai 103% dari target tahun 2008. Aeronautical revenues amounted to 103% of the targeted amount for 2008.

Pasca Restrukturisasi FIR (Flight Information Region), Following the restructuring of the FIR (Flight Information Angkasa Pura II telah menyelesaikan restrukturisasi ruang Region), Angkasa Pura II has also completed the

udara lapis bawah (lower airspace), yang dilaksanakan restructuring of the lower airspace that was undertaken Operational Review dalam tiga tahapan. Restrukturisasi tersebut dilakukan in three phases. The restructuring of the lower airspace untuk meningkatan pelayanan dan keselamatan serves to improve the level of flight service and flight penerbangan, harmonisasi flow of traffic, harmonisasi safety, the flow of air traffic, flight coordination, and koordinasi, serta untuk mengurangi ruang udara Class F also reduce the Class F (uncontrolled) airspace while (uncontrolled airspace) dengan mengoptimalkan fasilitas optimizing the utilization of available facilities. yang tersedia. The restructuring of the Lower Airspace was undertaken Tahapan dalam restrukturisasi lower airspace adalah in three phases as follows: sebagai berikut : 1. Phase I : Lower airspace at Medan, Banda Aceh, 1. Tahap I : Lower airspace Medan, Banda Aceh, Padang and Pekanbaru

Padang dan Pekanbaru 2. Phase II : Lower airspace at Palembang, Jambi, Governance Report 2. Tahap II : Lower airspace Palembang, Jambi, Pangkal Pangkal Pinang and Pontianak Pinang dan Pontianak 3. Phase III : Lower airspace at Jakarta, Bandung, 3. Tahap III : Lower airspace Jakarta, Bandung, Semarang and Yogyakarta. Semarang dan Yogyakarta. Several factors were considered in the restructuring, Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam restrukturisasi, including: adalah: • Trend and air traffic flow management • Trend & Air Traffic Flow Management. • Evaluation of existing communication and surveillance • Evaluasi fasilitas komunikasi dan surveillance yang facilities. MD&A tersedia. • Alignment with the upper airspace restructurization • Harmonisasi dengan restrukturisasi upper airspace. • The related geographical conditions. • Kondisi geografis wilayah udara terkait. • Applicable regulations and procedures. • Peraturan dan prosedur yang berlaku.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 29 Jasa Aeronautika Aeronautical Services

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas With due consideration of those factors, a new Lower maka dibuat dan disepakati disain dan struktur ruang Airspace structure was designed and agreed on, udara lapis bawah yang baru yang mencakup sebagian encompassing most of the airspaces that come under the besar wilayah udara yang menjadi tanggung jawab responsibility of Angkasa Pura II. The resulting new lower Angkasa Pura II. Struktur yang baru tersebut lebih airspace structure is both simpler and more efficient. The sederhana dan efisien serta dapat memanfaatkan fasilitas structure also allows optimum utilization of available yang tersedia secara optimal, di mana seluruh wilayah facilities, whereby the entire lower airspace regions ruang udara lapis bawah yang menjadi kewenangan for which Angkasa Pura II is responsible for are within Angkasa Pura II hasil restrukturisasi berada dalam coverage of the existing communication and surveillance jangkauan fasilitas komunikasi dan surveillance yang facilities available. tersedia. In alignment with new procedures being implemented Untuk harmonisasi dengan pemberlakuan prosedur- in the Asia-Pacific region such as the FLAS (Flight prosedur baru di wilayah Asia Pacific seperti FLAS (Flight Level Allocation Scheme) over the South China Sea, Level Allocation Scheme) di South China Sea dan LOA as well as the various LOAs (Letter of Agreement), the (Letter of Operational Agreements), target implementasi implementation of the new Lower Airspace structure was struktur ruang udara lapis bawah yang disepakati berlaku agreed on to commence at 21.00 UTC on 2 July 2008. pukul 21.00 UTC tanggal 2 Juli 2008. As part of the implementation of the new lower airspace Terkait dengan implementasi struktur ruang udara structure, 17 Domestic LOAs and one International LOA lapis bawah yang baru tersebut, telah juga disetujui have been agreed on, as well as improvement to four 17 LOA domestik dan satu LOA internasional, serta Standard Operating Procedure (SOP). penyempurnaan pada empat Standard Operating Procedures (SOP). To improve the quality of the provision of Air Traffic Control services, Angkasa Pura II has also developed Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan various support systems and equipment, such as the layanan pengendalian lalu lintas udara, Angkasa Pura II Facility Design Aeronautical Mapping (FDAM), Flight telah mengembangkan sistem dan peralatan pendukung, Procedure Design and Airspace Management (FPDAM), seperti Facility Design Aeronautical Mapping (FDAM), and the Terminal Airspace Simulation Model (SIMMOD). Flight Procedure Design and Airspace Management (FPDAM), dan Terminal Airspace Simulation Model (SIMMOD).

30 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Jasa Aeronautika Aeronautical Services Introduction

Bandara Soekarno-Hatta melayani Our Services lebih dari 250.000 pergerakan pesawat penerbangan domestik maupun internasional. Soekarno-Hatta Airport served more than 250,000 aircraft movements for domestic and international flights.

Perangkat FDAM berguna untuk membuat peta seperti The FDAM is useful in making a variety of charts such as Instrument Approach Chart, Minimum Vectoring the Instrument Approach and Minimum Vectoring Altitude

Altitude, dan manajemen tata ruang udara (FIR) Jakarta. charts, as well as in the management of airspaces in the Operational Review FPDAM digunakan untuk fungsi pembuatan prosedur Flight Information Region (FIR) Jakarta. The FPDAM is penerbangan baru (precision & non-precision), analisis used in making new flight procedures (both precision and obstacle clearance terhadap gedung/bangunan di sekitar non-precision), in obstacle clearance analysis for buildings bandara, pembuatan ATS route alternatif temporer, around an airport, to make a temporary alternative ATS manajemen ruang udara dalam hal terjadi larangan route, in airspace management in the event of a flight ban terbang di wilayah udara tertentu (akibat adanya operasi over a certain airspace (due to military operations, volcanic militer, gunung meletus, dan lain-lain), serta kajian eruptions, and others), and in Instrument Flight Procedure Instrument Flight Procedures terhadap struktur tata ruang reviews on existing airspace structure. udara. Meanwhile, SIMMOD is used to provide supporting

Sedangkan SIMMOD berguna memberikan data data for purposes of air traffic services and airport Governance Report pendukung untuk keperluan manajemen lalu lintas development, by giving accurate information on the udara dan pengembangan bandara karena mempunyai capacity of a certain airspace to handle flight traffic in informasi yang tepat tentang kapasitas sebuah ruang good weather as well as in adverse weather condition. udara dalam menampung pergerakan pesawat udara dalam cuaca baik maupun cuaca buruk. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 31 Jasa Non-Aeronautika

Jasa non-aeronautika lebih berhubungan dengan kepuasan pengguna jasa bandara.

Non-Aeronautical services have more to do with the satisfaction level of airport service users.

Sebagai penyelenggara bandara, Angkasa Pura II juga As an airport operator, Angkasa Pura II is also responsible bertanggung jawab atas penyediaan jasa penunjang for the provision of airport support services mainly kegiatan bandara, yang lebih diarahkan kepada towards fulfilling the various needs of airport serve users, pemenuhan kebutuhan pengguna jasa bandara, termasuk which include aspects of airport security, the handling aspek keamanan bandara, penanganan kecelakaan of aircraft accidents in airports, and air cargo services. pesawat udara di bandara, serta layanan kargo udara. The provision of airport support services may also be Pelaksanaan usaha kegiatan penunjang bandara tersebut conducted by third-part service providers, through the dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga melalui pola kerja establishment of business cooperation with eligible sama dengan mitra usaha yang memenuhi persyaratan business partners possessing the required qualifications sesuai bidang usahanya dan telah memiliki pengalaman and track record in the respective business or activity. serta reputasi dalam melakukan kegiatan tersebut.

32 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Non-Aeronautical Services Introduction

Pendapatan non-aeronautika meningkat 13% mencapai Rp 524,9 miliar pada tahun 2008. Non-Aeronautical revenues increased by 13% to Rp 524.9 billion in 2008. Our Services Pelayanan Jasa Penumpang Passenger Service

Selama tahun 2008, ada beberapa perusahaan In 2008, there were a number of new airlines that have penerbangan yang mulai berdiri dan melayani started commercial flight operations, while on the other penerbangannya, tapi ada juga yang menghentikan hand, several others have stopped their operations due operasinya karena berbagai alasan. Selain itu, di tahun to a variety of reasons. In addition, as a result of the 2008 juga terjadi kenaikan harga BBM yang cukup significant fuel price hike in 2008, many commercial tinggi dan memaksa seluruh maskapai penerbangan airlines have been forced to adjust the price of flight menyesuaikan harga tiketnya yang pada akhirnya tickets, and this eventually put a burden on the consumer. dirasakan oleh para konsumen menjadi sangat mahal. These factors in turn affected the number of people Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi jumlah who chose to travel by air, both in domestic as well as orang yang bepergian dengan pesawat udara, baik in international flights. Compared to the year 2007, Operational Review domestik maupun internasional. Dibandingkan dengan aircraft movements and number of passengers handled tahun 2007, jumlah pergerakan pesawat udara dan by the airports under the management of Angkasa Pura II penumpang di seluruh bandara yang dikelola oleh showed a decline of 0.22% and 0.93%, respectively. Angkasa Pura II menurun masing-masing sebesar 0,22% dan 0,93%. Throughout 2008, Angkasa Pura II engaged in routine maintenance as well as improvement of airport facilities, Selama tahun 2008, Angkasa Pura II melakukan including the replacement of chairs in boarding lounges perbaikan dan peningkatan fasilitas bandara seperti and additional toilets, luggage trolleys, check-in counters, penggantian kursi ruang tunggu (boarding lounge), and others. penambahan dan perbaikan toilet, trolley, check-in counter dan lain-lain. Also in 2008, there was a re-arrangement of the counters for immigration and fiscal tax payment services at the Governance Report Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, telah dilakukan Soekarno-Hatta Airport. Whereas previously these perubahan posisi konter pelayanan imigrasi dan counters were available at each Sub-Terminal, beginning pembayaran fiskal. Jika selama ini konter-konter in 2008 they have been centralized at Sub-Terminal 2E. tersebut terdapat di setiap Sub Terminal, maka sejak The re-arrangement has resulted in greater room capacity tahun 2008 telah dilakukan sentralisasi pelayanan yang at the terminals and has also contributed to a more dipusatkan di Sub Terminal 2 E. Perubahan layanan ini efficient passenger flow through the airport. memberikan tambahan ruangan di terminal, sehingga kapasitas terminal menjadi bertambah sekaligus dapat memperlancar arus penumpang. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 33 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

Dalam rangka memenuhi dan merespon ekspektasi Responding to the expectation of airport service pengguna jasa bandara, khususnya yang menyangkut users, and in particular in aspects of cleanliness and kebersihan dan kenyamanan, Angkasa Pura II comfortability, Angkasa Pura II has introduced the ‘Road meluncurkan program Bersih Bandara yaitu “Road to to Clean Airport’ program to be implemented in the Clean Airport” yang diterapkan di 12 bandara yang 12 airports under its management, with the Soekarno- dikelola Angkasa Pura II dengan Bandara Soekarno- Hatta Airport chosen as a pilot project. The Road to Hatta sebagai pilot project. Road to Clean Airport yang Clean Airport program was officially launched by the dicanangkan pada 23 September 2008 di Terminal 1 Minister of Transportation, the Minister of Cultural Affairs Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Perhubungan, and Tourism, and the Governor of Banten Province Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta Gubernur in a ceremony held at Terminal 1 building, Soekarno- Banten diharapkan mampu menciptakan lingkungan Hatta Airport on 23 September 2008, and is expected bandara yang nyaman, bersih dan indah bagi pengguna to promote the creation of a clean and comfortable jasa. environment at airports.

Road to Clean Airport di Bandara Soekarno-Hatta At the Soekarno-Hatta Airport, the Road to Clean berfokus pada pembenahan dan perbaikan seluruh Airport program focused on the improvement of public fasilitas umum dan kondisi terminal, antara lain dengan facilities and the general condition of passenger terminal merenovasi toilet dan musholla di seluruh terminal buildings, including through the renovation of toilets serta membangun toilet dan musholla (ber-AC) baru and prayer rooms, and construction of additional toilets di area parkir Terminal 1 A,B,C. Selain itu bagi para and air conditioned prayer-rooms at the car park area of penumpang yang ingin melanjutkan perjalanannya Terminal 1 A, B, and C. More inter-mode transportation dengan menggunakan transportasi darat telah disediakan alternatives have also been provided for the convenience beberapa tambahan pilihan jasa angkutan pemadu moda of passengers wishing to continue their journey by land, dan juga telah dibangun beberapa shelter bis (ber-AC) as well as airconditioned bus shelters at the car park areas di area parkir kendaraan setiap gedung terminal berikut equipped with toilets, canteen and other facilities. dengan toilet, kantin dan fasilitas lainnya.

Lebih dari 46 juta penumpang penerbangan domestik dan internasional dilayani melalui 12 bandara yang dikelola Angkasa Pura II. More than 46 million domestic and international flight passengers were handled by the 12 airports under Angkasa Pura II.

Pelayanan Penerbangan Haji Hajj Pilgrimage Flights

Seperti halnya pada tahun 2007, Angkasa Pura II pada As in 2007, Angkasa Pura II in 2008 engaged in the tahun 2008 melaksanakan pelayanan pemberangkatan provision hajj pilgrimage embarcation and debarcation dan pemulangan jemaah haji melalui lima bandara flights at five airports, namely the Soekarno-Hatta, embarkasi, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Sultan Polonia, Sultan Iskandar Muda, Minangkabau, and the Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan Mahmud Sultan Mahmud Badaruddin II airport. A total of 86,066 Badaruddin II. Jumlah jemaah haji yang diberangkatkan hajj pilgrims were embarked through the five airports dari seluruh bandara tersebut adalah sebanyak 86.066 in 221 flights. This number represented an increase of orang dalam 221 kelompok terbang (kloter). Jumlah ini 1.87% compared to hajj pilgrimage flights in the previous meningkat 1,87% jika dibandingkan dengan penerbangan year. Overall, service quality in the 2008 hajj pilgrimage haji tahun lalu. Secara umum pelayanan angkutan haji flights was relatively improved over the level of service in pada tahun 2008 relatif lebih baik jika dibandingkan tahun 2007, as was evident from the decline in the number of

34 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

2007. Ini terlihat dari menurunnya jumlah keterlambatan delayed flights due to technical factors (problems with Introduction

pemberangkatan, baik yang diakibatkan oleh faktor teknis the aircraft used) as well as due to aircraft handling and Introduction (kerusakan pesawat udara yang digunakan) maupun operations at the airports. operasional pesawat udara di bandara. Indonesian Migrant Workers Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) The Soekarno-Hatta Airport serves most of the Indonesian Sebagian besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja migrant workers (TKI) incoming and outgoing traffic. To di luar negeri datang dan pergi melalui Bandara Soekarno- improve the level of services to these TKIs, Angkasa Hatta. Untuk meningkatkan pelayanan kepada para TKI Pura II has set aside a plot of land to build a new separate tersebut, Angkasa Pura II telah menyediakan lahan untuk building for TKI handling facility replacing the previous

gedung pendataan TKI yang baru menggantikan gedung facility known as Terminal 3 TKI. The new building, Our Services pendataan TKI lama yang selama ini dikenal sebagai build by the Government/the Ministry for Labour and Terminal 3 TKI. Gedung baru yang dibangun Pemerintah/ Transmigration, is located within the airport grounds, and Depnakertrans tersebut masih berlokasi di area bandara, is better equipped as well as larger and more comfortable dengan fasilitas yang lebih baik, lebih luas dan lebih nyaman. for TKIs compared to the previous facility. At present, all Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keberangkatan dan activities related to the embarcation and debarcation of kedatangan TKI melalui Bandara Soekarno-Hatta dipusatkan TKIs through the Soekarno-Hatta Airport are centralized di gedung baru ini dengan pengaturan dan pengelolaan dari at the new TKI building in accordance with regulations of Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja the National Agency for the Placement and Protection of Indonesia (BNP2TKI). Migrant Workers (BNP2TKI).

Pelayanan Pengamanan Bandara Airport Security Services Operational Review Sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap aspek Being responsible for the aspects of flight security and keamanan dan keselamatan penerbangan, Angkasa PuraII safety, Angkasa Pura II continuously and consistently secara konsisten dan berkesinambungan mengupayakan strives to improve airport security conditions in order to peningkatan pengamanan di bandara, sehingga ensure the provision of secure, safe and smooth flight keamanan, keselamatan dan kelancaran kegiatan operation services. pelayanan operasional penerbangan dapat terjamin. The provision of airport security services requires adequate Dalam melaksanakan kegiatan pengamanan bandara, resources of security personnel and equipment, both diperlukan personil dan peralatan pengamanan yang in terms of number as well as quality. Angkasa Pura II memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. continues to invest in additional airport safety equipment Untuk melengkapi peralatan pengamanan yang sudah and facilities as well as the replacement of existing ones, Governance Report ada, telah dilakukan penambahan dan penggantian including X-ray machines for passenger baggage and berbagai peralatan dan fasilitas keamanan di bandara, di cargo, Walk Through Metal Detectors, Handheld Metal antaranya adalah mesin X-Ray baik untuk bagasi maupun Detectors, Closed-Circuit TV, perimeter fence, and others. kargo, Walk Through Metal Detector, Handheld Metal Detector, CCTV, pagar perimeter, dan lain-lain. In the provision of airport security services, Angkasa Pura II cooperates with the Armed Forces and the Dalam melaksanakan pelayanan pengamanan bandara, National Police, as well as with other related security Angkasa Pura II menjalin kerja sama dengan TNI dan agencies. In addition, Angkasa Pura II in 2008 has also Polri serta instansi pengamanan lainnya yang terkait. recruited members of the Armed Forces in active duty as Selain kerjasama tersebut, selama tahun 2008 Angkasa organic employees to meet the current need for security MD&A Pura II telah merekrut anggota TNI yang masih aktif personnel. To ensure the ability to anticipate any threats sebagai pegawai organik guna melengkapi kebutuhan to airport security, the quality of security personnel is yang ada. Untuk mengantisipasi setiap bentuk ancaman continuously being enhanced, while security systems and dan gangguan keamanan di bandara, peningkatan procedures are also reviewed and improved as necessary kualitas personil pengamanan selalu dilakukan secara from time to time. terus menerus, termasuk juga sistem dan prosedur yang digunakan yang secara berkala juga selalu disempurnakan.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 35 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan - Flight Accident - Fire Fighting (PKP-PK) Services Pemadam Kebakaran (PKP-PK) To improve the emergency handling capability of airports Dalam rangka meningkatkan kesiapan bandara dalam in anticipation of accidents involving aircrafts, Angkasa mengantisipasi adanya kecelakaan pesawat udara, pada Pura II in 2008 has strengthened and rejuvenated its Flight tahun 2008 Angkasa Pura II telah melakukan peremajaan Accident and Fire Fighting (PKP-PK) operational fleet, dan penggantian kendaraan operasional PKP-PK, yaitu di including additional foam tender and rescue intervention antaranya foam tender dan rescue intervention vehicle, vehicles, mainly towards fulfilling the respective airport terutama untuk memenuhi ketentuan kelengkapan sesuai category mandatory requirement of each of the airports airport category masing-masing bandara. Kelengkapan under its management. The equipment, personnel and fasilitas, personil dan prosedur operasi yang digunakan operational procedures of the PKP-PK service are being dalam pelayanan PKP-PK secara bertahap selalu gradually and continuously upgraded and improved, so ditingkatkan guna menjamin terpenuhinya response time as to be capable of fulfilling the established standard yang telah ditentukan dalam operasi penanggulangan response time in emergency airport flight accident kecelakaan pesawat udara. operations.

Pelayanan Penanggulangan Gawat Darurat Airport Emergency Services

Kecelakaan pesawat udara dapat saja terjadi setiap saat, Accidents involving a flight or aircraft can happen at any sehingga Angkasa Pura II harus selalu siap mengantisipasi time, and thus Angkasa Pura II must always be ready dan memberikan pertolongan guna menyelamatkan to perform airport emergency and rescue operations to para penumpang dan menghindari kerugian yang lebih help save the life of aircraft’s passengers and prevent besar sebagai dampak dari suatu kecelakaan. Selama further loss or damage as a result of the accident. In tahun 2008, Angkasa Pura II telah mengadakan latihan 2008, Angkasa Pura II conducted a total of four large- Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) dengan skala scale airport emergency (PGD) exercises, namely at besar sebanyak empat kali yaitu di Bandara Minangkabau the Minangkabau Airport – Padang, Sultan Mahmud Padang, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Badaruddin II Airport – Palembang, Husein Sastranegara Husein Sastranegara Bandung dan Polonia Medan. Airport – Bandung, and the Polonia Airport – Medan.

Selain untuk memenuhi ketentuan, penyelenggaraan Aside from the fulfillment of regulatory requirement, latihan PGD tersebut juga dimaksudkan untuk these airport emergency exercises are also useful to mengetahui tingkat kesiapan bandara, khususnya measure the state of readiness of the respective airports, Airport Emergency Committee, dalam menanggulangi and especially of the concerned Airport Emergency kecelakaan pesawat udara di masing-masing bandara. Committee, in the handling of an aircraft accident. The Skenario latihan selalu berubah disesuaikan dengan scenarios used in these exercises change according to kebutuhan, namun pada umumnya terdapat unsur needs, but usually involves explosions from a burning ledakan dari kecelakaan pesawat udara yang terbakar aircraft, which necessitates the use of PKP-PK services, sehingga memerlukan pelayanan PKP-PK, medis dan medical services, and other rescue and aid operations. lain-lain untuk pertolongan dan penanggulangannya. The evaluation results of a PGD exercise are then used Hasil evaluasi atas latihan PGD tersebut akan digunakan as a reference to improve the capability of the respective sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan bandara airport in anticipating and providing emergency rescue dalam mengantisipasi dan memberikan pertolongan services in an aircraft accident operation, as well as to dalam operasi penanggulangan kecelakaan pesawat enhance the degree of cooperation among all the related udara di masing-masing bandara, serta perbaikan tingkat elements in an Airport Emergency Committee. koordinasi dari seluruh unsur yang tergabung dalam Airport Emergency Committee.

36 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

Pelayanan Kargo Cargo Services Introduction

Pelayanan kargo merupakan salah satu jenis pelayanan The provision of cargo services represent part of the jasa penunjang kegiatan penerbangan. Untuk support function for flight activities. In the interest of meningkatkan aspek keselamatan penerbangan, sejak improved flight safety, Angkasa Pura II since 2007 has tahun 2007 Angkasa Pura II telah melaksanakan kegiatan taken over the operations of cargo inspection and cargo pemeriksaan barang dan pelayanan operasional kargo di movement in all aircraft cargo terminals at the airports seluruh terminal kargo pada bandara yang dikelola oleh under its management. Since that time, there was a Angkasa Pura II. Sejak saat itu, jumlah keluhan dari para marked reduction in the number of complaint cases by pengguna jasa terminal kargo menjadi jauh berkurang the users of airport cargo services, while the volume dan terlihat adanya peningkatan volume arus barang of cargoes transiting through the airports under the

yang diangkut melalui bandara yang dikelola Angkasa management of Angkasa Pura II continued to increase. Our Services Pura II. Pada tahun 2008, jumlah kargo yang melewati 12 Throughout 2008, the volume of cargoes handled by the bandara Angkasa Pura II meningkat menjadi 579.766 ton, 12 airports under Angkasa Pura II has grown to 579,766 atau naik sebesar 5,1% jika dibandingkan tahun 2007. tons, an increase of 5.1% over those in 2007. At present, Sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah angkutan cargo warehousing capacities in the cargo terminals at kargo, saat ini kapasitas pergudangan di terminal kargo Sultan Syarif Kasim II Airport - Pekanbaru, Sultan Iskandar di Bandara Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru, Sultan Muda Airport - Banda Aceh, and Supadio Airport - Iskandar Muda - Banda Aceh dan Supadio - Pontianak Pontianak, were undergoing expansion in order to cope sedang ditingkatkan. with increasing volume of cargoes moving through these airports. Angkasa Pura II juga telah melengkapi seluruh gudang kargo dengan mesin X-Ray serta personil Angkasa Pura II has also installed all its cargo warehouses yang bersertifikat dan terlatih di bidang pengamanan with X-Ray equipment as well as trained personnel Operational Review penerbangan, sehingga keamanan dan keselamatan with formal certification in flight safety, so as to ensure penerbangan dapat lebih ditingkatkan, khususnya dari improved security and safety of flight operations, aspek penanganan barang yang diangkut. especially from the aspect of cargo handling. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 37 OPERATIONAL REVIEW Pengembangan Usaha Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Business Development Human Resources Corporate Social Responsibility Pengembangan Usaha

Angkasa Pura II melakukan diversifikasi melalui pengembangan usaha yang terkait maupun jasa penunjang lainnya.

Angkasa Pura II engages in diversification into related businesses as well as other support services.

Mengacu kepada Anggaran Dasar Angkasa Pura II, In accordance with its Articles of Association, the core kegiatan usaha utama BUMN ini adalah “melakukan business of Angkasa Pura II as an SOE is “to engage in usaha di bidang jasa kebandarudaraan, pelayanan lalu business activities in the provision of airport services, air lintas penerbangan, serta optimalisasi pemanfaatan traffic services, and to strive for optimum utilization of sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk company resources in order to provide high quality and menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi highly competitive products and/or services for profits, dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar in the interest of creating higher value for the company keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan through the implementation of Limited Liability Company menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas”. principles”.

Berdasarkan Anggaran Dasar tersebut, maka dalam In line with stipulations in its Articles of Association, melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Angkasa Pura II strives to optimize the utilization of perusahaan, Angkasa Pura II melakukan kerjasama bisnis company resources through a variety of business dengan pihak kedua, berlandaskan kepada prinsip-prinsip cooperation with other parties, based on the following berikut : principles: a. Penciptaan nilai tambah bagi semua pihak terkait, a. The creation of added value for all related parties and terutama pengguna jasa; especially for the consumer; b. Konsep yang mutakhir dalam pengelolaan dan b. The use of the latest concept in management and pelayanan; services;

Pergerakan kargo di Bandara Soekarno- Hatta mencapai lebih dari 470.000 ton pada tahun 2008. Cargo movements through the Soekarno- Hatta Airport reached more than 470,000 tons in 2008.

40 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Business Development

c. Pembentukan citra dan reputasi yang baik bagi c. The creation of a good image and reputation for Introduction Angkasa Pura II; dan Angkasa Pura II; and d. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan d. The implementation of principles of Good Corporate Yang Baik (Good Corporate Governance). Governance.

Pada tahun 2008, Angkasa Pura II melakukan beberapa In 2008, Angkasa Pura II engaged in a variety of business kerjasama bisnis dengan BUMN maupun dengan pihak cooperations with other State-Owned Enterprises as well swasta yakni: as private corporations: a. Kerjasama dengan BUMN/BUMD : a. Cooperation with State or Regional-owned 1. PT Telkom, Tbk: penyediaan solusi layanan Enterprises:

infokom untuk Terminal 3 Pier 1 Bandara 1. PT Telkom Tbk, in the provision of information- Our Services Soekarno-Hatta; communication services solution at Terminal 3 2. PT Hutama Karya: optimalisasi lahan Angkasa Pier 1 Soekarno-Hatta Airport; Pura II di Jl. Kramat Raya, Jakarta; 2. PT Hutama Karya, in the use of a land lot at 3. PT Pertamina: pembangunan fasilitas pengisian Jl. Kramat Raya, Jakarta, belonging to Angkasa bahan bakar pesawat udara di bandara baru Pura II; Medan di Kuala Namu; 3. PT Pertamina, in the development of aircraft 4. PT Garuda Indonesia: optimalisasi lahan Angkasa refueling facility at Kuala Namu Airport, Medan; Pura II di Bandara Soekarno-Hatta; 4. PT Garuda Indonesia, in the use of lands at 5. PT Adhi Karya: pembangunan Terminal 3 Pier 1 Soekarno-Hatta Airport belonging to Angkasa Bandara Soekarno-Hatta; Pura II; 6. PT Bank Mandiri: penyediaan fasilitas pinjaman 5. PT Adhi Karya, in the construction of Terminal 3 untuk pembangunan private sector bandara baru Pier 1 at Soekarno-Hatta Airport; Operational Review Medan di Kuala Namu; 6. PT Bank Mandiri, in the provision of loan facility 7. PT Waskita Karya: pembangunan private sector for the construction of the private sector facilities bandara baru Medan di Kuala Namu; at Kuala Namu Airport, Medan; 8. PDAM Tirtanadi – Sumatera Utara: penyediaan air 7. PT Waskita Karya, in the construction of private bersih di bandara baru Medan di Kuala Namu. sector facilities at Kuala Namu Airport, Medan; 8. PDAM Tirtanadi, in the provision of clean water b. Kerjasama dengan pihak swasta: supply at Kuala Namu Airport, Medan. 1. PT Adicitra Bestari: optimalisasi lahan Angkasa Pura II di Jl. Kramat Raya, Jakarta; b. Cooperation with the private sector: 2. PT King Perdana Sakti: optimalisasi lahan 1. PT Adicitra Bestari, in the use of landlot at Angkasa Pura II di Bandara Soekarno-Hatta; Jl. Kramat Raya, Jakarta, belonging to Angkasa Governance Report Pura II; 2. PT King Perdana Sakti, in the use of lands belonging to Angkasa Pura II at Soekarno-Hatta Airport; MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 41 Pengembangan Usaha Business Development

Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pendapatan, Angkasa Pura II continues with efforts to optimize Angkasa Pura II terus berupaya mempersingkat proses its revenue streams by improving the efficiency of bisnis dan membuat terobosan-terobosan dalam business processes as well as innovating breakthroughs pengembangan bisnis. Salah satu program terobosan in business development. One of this breakthrough is adalah menerapkan sistem aplikasi pemantauan the implementation of an integrated room monitoring ruangan yang terintegrasi, atau disebut SMART (Sistem system called the SMART (Integrated Room Management Manajemen Ruangan Terpadu). System).

Selain itu, Angkasa Pura II juga akan menerapkan sistem In addition, Angkasa Pura II also has plans to implement Cash Register On-Line (CROL) di Terminal D dan Terminal a Cash Register On-Line (CROL) system at Terminal D and 3 Pier 1 Bandara Soekarno-Hatta guna tata kelola kerja at Terminal 3 Pier 1, Soekarno-Hatta Airport, in order to sama yang lebih baik. improve the quality of cooperation with its commercial business partners. Sementara itu, rencana pengembangan bisnis di masa depan mengacu kepada Anggaran Dasar serta Meanwhile, future business development plans are kompetensi perusahaan, dan ditempuh melalui undertaken in accordance with the Articles of Association pembentukan Unit Bisnis Strategis (SBU), perusahaan and core competencies, through the establishment of patungan, ataupun pendirian anak perusahaan. Strategic Business Unit (SBU), joint ventures, or subsidiary companies. Beberapa rencana pengembangan bisnis Angkasa Pura II adalah sebagai berikut : Angkasa Pura II has plans for the following business 1. Pembangunan kawasan Cargo Center di Bandara development undertakings: Soekarno-Hatta melalui anak perusahaan; 1. Development of a Cargo Center facility at the 2. Pembentukan SBU Pengelola Iklan dan Parkir di Soekarno-Hatta Airport through a subsidiary; Bandara Soekarno-Hatta; 2. Establishment of an SBU to manage commercial 3. Pembentukan SBU Kargo di Bandara Depati Amir, advertising and parking services at Soekarno-Hatta Sultan Thaha, dan Sultan Iskandar Muda. Airport; 3. Establishment of an SBU to handle cargo business at Perusahaan Patungan Depati Amir, Sultan Thaha, and Sultan Iskandar Muda airports. Angkasa Pura II selalu berupaya meningkatkan kinerja keuangan dan pelayanan melalui berbagai rencana bisnis Joint Ventures yang disesuaikan dengan spesifikasi bisnis bandara. Untuk meningkatkan standar pelayanan dan memperluas Angkasa Pura II strives at all times to improve its financial jaringan bisnis yang saling menguntungkan, Angkasa performance and services by developing a variety of Pura II telah membentuk beberapa perusahaan patungan business undertakings suited to the characteristics of melalui aliansi dan kerjasama dengan mitra strategis. airport business. To enhance the level of services provided and to widen its mutually beneficial business networks, Angkasa Pura II has established several joint ventures through alliances and cooperation with various strategic partners.

42 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Pengembangan Usaha Business Development

PT Gapura Angkasa berdiri pada 26 Januari 1998, PT Gapura Angkasa was established on 26 January Introduction bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa ground 1998 to provide aircraft ground handling, cargo handling, handling dan cargo handling pesawat udara serta and warehouse services. Angkasa Pura II and Angkasa pergudangan. Pemegang sahamnya terdiri dari Angkasa Pura I each owns 31.25% shares in the company, with Pura II dan Angkasa Pura I masing-masing sebesar Garuda Indonesia holding 37.60% share ownership. 31,25% serta Garuda Indonesia sebesar 37,60%. PT Angkasa Pura Schiphol was established on 26 PT Angkasa Pura Schiphol berdiri pada 26 November November 1996 and is engaged in the provision of 1996, bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa commercial management services, engineering, IT, and manajemen komersial, teknik, IT dan konsultasi bandar airport consultancy services, with 50% shareholding each udara, dengan komposisi pemegang saham yaitu by Angkasa Pura II and the Schiphol Airport, Netherland.

Angkasa Pura II sebesar 50% dan Schiphol Airport Our Services Netherland sebesar 50%. PT Purantara Mitra Angkasa Dua was established on 26 April 2000 to provide in-flight catering services. PT Purantara Mitra Angkasa Dua berdiri pada 26 April Shareholding in the company is 5.38% by Angkasa PuraII, 2000, bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa 38.21% by PT Purantara Mitra Angkasa, and 56.40% by catering pesawat udara dengan komposisi pemegang PT Cardig Internasional. saham; Angkasa Pura II sebesar 5,38%, PT Purantara Mitra Angkasa sebesar 38,21% dan PT Railink was established on 28 September 2006 as a PT Cardig Internasional sebesar 56,40%. holding company for the purpose of the development and operation of the Airport Railway. Angkasa Pura II PT Railink berdiri pada 28 September 2006, sebagai owns 40% shares of the company while PT Kereta Api perusahaan induk (holding company) yang didirikan Indonesia owns 60% shareholding. khusus untuk membangun dan mengoperasikan Kereta Operational Review Api (KA) Bandara, dengan komposisi pemegang saham PT Garuda Indonesia was established on 4 March yaitu Angkasa Pura II sebesar 40% dan PT Kereta Api 1975 as a State-Owned Enterprise engaged in airline Indonesia sebesar 60%. management services. The company is owned by Angkasa Pura II (2.82%), Angkasa Pura I (1.74%), and PT Garuda PT Garuda Indonesia berdiri pada 4 Maret 1975, Indonesia (95.44%). merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang pengelolaan maskapai penerbangan, dengan komposisi pemegang saham; Angkasa Pura II sebesar 2,82%, Angkasa Pura I sebesar 1,74% dan PT Garuda Indonesia sebesar 95,44%. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 43 Pengembangan Bandara

Untuk mengakomodasi terus meningkatnya jumlah To accommodate the increasing number of airline penumpang pesawat udara maupun dalam rangka passengers, as well as to improve the quality of services to meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna airport service users, Angkasa Pura II engaged in airport jasa bandara, Angkasa Pura II melakukan upaya development through capacity expansion of existing pengembangan bandara melalui perluasan kapasitas airports and the construction of airports at new locations. bandara yang telah ada maupun pembangunan bandara Aside from these large-scale development projects, di lokasi yang baru. Selain proyek-proyek pengembangan Angkasa Pura II also continued to improve existing facilities yang berskala besar tersebut, Angkasa Pura II juga terus at all its airports through a variety of routine repair, meningkatkan berbagai fasilitas bandara yang telah ada maintenance, and renovation programs. Throughout melalui program perawatan, perbaikan, dan peremajaan 2008, airport development undertakings by Angkasa yang bersifat rutin. Pada tahun 2008, proyek-proyek Pura II were for the most part a continuation of those pengembangan bandara yang dilakukan Angkasa Pura II projects that have been initiated in the previous years. sebagian besar masih merupakan kelanjutan dari proyek- proyek yang telah dimulai pada tahun-tahun sebelumnya. 1. Construction of Terminal 3 Pier 1 at Soekarno-Hatta Airport 1. Pembangunan Terminal 3 Pier 1 Bandara Soekarno-Hatta The construction of Terminal 3 Pier 1 at the Soekarno- Pembangunan Terminal 3 Pier 1 Bandara Soekarno- Hatta Airport has entered the final stage at the end Hatta telah memasuki tahap penyelesaian pada of 2008, for a projected operational use early in akhir tahun 2008, dan direncanakan akan dapat 2009. The construction of Pier 1 itself represents the dioperasikan pada awal tahun 2009. Pembangunan early phase of the construction of Terminal 3 building, Pier 1 merupakan tahap awal dari pembangunan which eventually will consists of 5 Piers in total, Terminal 3 yang keseluruhannya akan terdiri dari 5 each with a capacity to handle 4 million passenger pier dengan kapasitas masing-masing pier adalah 4 movements a year. juta penumpang per tahun. 2. Construction of New Medan Airport 2. Pembangunan Bandara Baru Medan The construction of a new airport in Medan is to Pembangunan bandara baru di Medan dimaksudkan replace the function of the current Polonia Airport, untuk menggantikan fungsi Bandara Polonia, Medan, which is deemed no longer adequate in terms of saat ini yang dianggap sudah tidak lagi memadai dari capacity, the condition of its facilities, nor its location segi kapasitas, kondisi fasilitas, dan lokasinya yang right in the middle of the city of Medan. Construction berada di tengah kota. Pembangunan bandara baru works of the new Kuala Namu Airport, located Kuala Namu, Medan, yang berlokasi di Kabupaten in Deli Serdang Regency, the province of North Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, sudah dimulai Sumatera, started in 2007 and is still in progress in sejak tahun 2007 dan masih berlangsung di tahun 2008. The work to develop the Kuala Namu Airport 2008. Pembangunan bandara baru tersebut bekerja is undertaken by Angkasa Pura II in cooperation with sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara the Directorate General of Air Transportation of the Departemen Perhubungan. Ministry of Transportation.

3. Pengembangan Bandara Sultan Iskandar Muda 3. Construction of Sultan Iskandar Muda Airport Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Nanggroe In cooperation with the Regional Government Aceh Darussalam dan Badan Rekonstruksi dan of Nanggroe Aceh Darussalam and the Aceh Rehabilitasi Aceh (BRR), Angkasa Pura II melakukan Reconstruction & Rehabilitation Agency (BRR), pengembangan Bandara Sultan Iskandar Muda, Angkasa Pura II undertook development works at Banda Aceh, untuk meningkatkan kapasitas maupun the Sultan Iskandar Muda Airport at Banda Aceh pelayanan bandara. Program pengembangan tersebut to improve the airport’s capacity as well service berupa pemindahan lokasi terminal penumpang dan capability. The development project started in 2005 in fasilitas penunjang operasional bandara, perpanjangan three stages involving the relocation of the passenger runway, dan perluasan apron, yang dilakukan dalam terminal building and airport support facilities, the tiga tahap sejak tahun 2005. Pada tahun 2008, lengthening of its runways, and the expansion of its pengembangan Bandara Sultan Iskandar Muda telah apron. In 2008, development works at the Sultan memasuki tahap penyelesaian dan direncanakan akan Iskandar Muda Airport have entered the final stage selesai seluruhnya pada tahun 2009. for a projected completion date in 2009.

44 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Airport Development

4. Pembangunan Terminal Bandara Minangkabau 4. Construction of Terminal Building at Minangkabau Airport Introduction Pembangunan terminal Bandara Minangkabau tahap The second phase in the construction of the passenger II masih dalam proses pelaksanaan dan masih akan terminal building at Minangkabau Airport is still in berlanjut pada tahun 2009. progress throughout 2008, and is expected to continue into 2009. Rencana Pengembangan Bandara Tahun 2009 Airport Development Plans in 2009 Angkasa Pura II telah mempersiapkan beberapa rencana pengembangan fasilitas bandara agar tetap dapat Angkasa Pura II has prepared plans for several airport memberikan pelayanan yang optimal seiring dengan terus development projects to ensure its ability to continually meningkatnya jumlah pengguna jasa bandara. provide optimum services to the growing number airport

service users at its airports. Our Services 1. Pengembangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Setelah menyelesaikan pembangunan Pier 1 di Terminal 3 1. Construction of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport Bandara Soekarno-Hatta yang ditargetkan beroperasi pada Following the completion of Pier 1 of the Terminal 3 tahun 2009, Angkasa Pura II akan segera melanjutkan building scheduled for operations in 2009, Angkasa pengembangan Terminal 3 dengan pembangunan apron Pura II will continue with the development of the di area Terminal 3 Pier 1 untuk menambah kapasitas Terminal 3 building with the construction of an aircraft parkir pesawat, pembangunan Pier 2 Terminal 3, serta apron at the Terminal 3 Pier 1 area to boost the aircraft pembangunan sebuah linking gallery yang menghubungkan parking area, the construction of Terminal 3 Pier 2, and Terminal 3 dengan Terminal 2. the construction of a gallery linking the Terminal 3 and Terminal 2 buildings. 2. Pembangunan Terminal Bandara Sultan Syarif Kasim II Pembangunan tahap III terminal penumpang baru di 2. Construction of Terminal Building at Sultan Syarif Kasim II Operational Review Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, akan dilanjutkan Airport di tahun 2009, menyusul tahap-tahap pembangunan yang The third phase in the construction of a new passenger telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya. terminal building at Sultan Syarif kasim II Airport at Pekanbaru will continue in 2009, following the 3. Peremajaan Bandara Sultan Thaha dan completion of the previous phases in recent years. Bandara Depati Amir Bandara Sultan Thaha di Jambi dan Bandara Depati 3. Renovation of Sultan Thaha Airport and Depati Amir Airport Amir di Pangkal Pinang telah berada di bawah The Sultan Thaha Airport at Jambi that, along with the pengelolaan Angkasa Pura II sejak tahun 2007, masih Depati Amir Airport at Pangkal Pinang, have been placed membutuhkan peremajaan baik dari sisi udara maupun under the management of Angkasa Pura II in 2007, are sisi darat. Pengembangan di sisi udara dilakukan dengan still in need of renovation works involving flight and Governance Report perpanjangan runway dan perluasan apron, sementara land facilities. Development of flight facilities include di sisi darat dilakukan dengan pembangunan terminal the lengthening of runways and the expansion of apron penumpang yang baru. area, while land facilities include the building of a new passenger terminal. 4. Pembangunan Terminal Penumpang di Bandara Raja Haji Fisabilillah 4. Construction of Passenger Terminal at Raja Haji Fisabilillah Pergerakan penumpang di Bandara Raja Haji Fisabilillah Airport – Tanjung Pinang memperlihatkan pertumbuhan Passenger movements at Raja Haji Fisabilillah Airport – yang sangat pesat sebesar tiga kali lipat dari 43.421 Tanjung Pinang experienced a sharp three-fold increase penumpang di 2007 menjadi 130.943 penumpang from 43,421 passengers in 2007 to 130,943 passengers MD&A di 2008. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan yang in 2008. This condition necessitated an urgent need for mendesak bagi pengembangan fasilitas pelayanan yang the expansion of existing facilities in order to maintain the ada, agar kualitas layanan dapat dipertahankan. Pada level of service quality to airport service users. In 2008, tahun 2008, Angkasa Pura II telah menyelesaikan disain Angkasa Pura II has completed the design work for a new terminal penumpang yang baru seluas ±4.500 m2, yang passenger terminal building of ±4,500 m2 at the airport. pembangunannya akan dimulai tahun 2009 dengan Construction of the terminal building will commence in target pengoperasian pada tahun 2010. 2009 with a targeted operating date in 2010.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 45 Sumber Daya Manusia

Sebagai perusahaan penyedia jasa, Angkasa Pura II sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki.

As a service provider, Angkasa Pura II depends a lot on the quality of its human capital base.

Salah satu aspek yang menjadi fokus Angkasa In striving to meet the ever higher expectations of airport Pura II dalam upayanya untuk memenuhi tuntutan service users as well as in ensuring the continuity of pengguna jasa yang terus meningkat serta memastikan business growth into the future, Angkasa Pura II focuses kelangsungan pertumbuhan ke depan adalah melalui on, among others, the availability of Human Resources tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat, baik (HR) both in terms of the needed numbers as well as the dalam jumlah maupun kualitas. required quality.

Berdasarkan tingkat organisasi, karyawan Angkasa Based on organizational function, employees of Angkasa Pura II terdiri dari dua kelompok besar yaitu kelompok Pura II comprise of two major groups, namely the manajerial/setara (kelas Jabatan 1 sampai 9) dan managerial/equivalent functions (Grade 1 to Grade 9) and kelompok pelaksana (kelas jabatan 10 sampai dengan the staff functions (Grade 10 to Grade 16). Personnel in 16). Kelompok manajerial dibagi menjadi 3 tingkatan, the managerial functions comprise of three levels, namely yaitu tingkatan Senior Manager (General Manager/ the Senior Manager level (General Manager/Branch Kepala Cabang, Vice President, dan lain-lain) dengan Head, Vice President, and others) with Grade 1 to Grade kelas jabatan 1 sampai dengan 4; tingkatan Manager 4, Manager level (Manager at Head Office and Branch (Manager di Kantor Pusat dan di Kantor Cabang) dengan Offices) with Grade 5 to Grade 7, and Assistant Manager kelas jabatan 5 sampai dengan 7; dan tingkatan Assistant and Junior Manager level (Assistant Manager at Head Manager dan Junior Manager (Assistant Manager di Office, Junior Manager at Branch Office) with Grade 8 Kantor Pusat, Junior Manager di Kantor Cabang) dengan and Grade 9. Personnel in the Air Traffic Controller (ATC) kelas jabatan 8 dan 9. Khusus untuk personil fungsi Air function can reach Grade 6 level. As personnel in the

Pada akhir tahun 2008, jumlah karyawan Angkasa Pura II tercatat sebanyak 4.701 orang, dibandingkan 4.821 orang setahun sebelumnya. At year-end 2008, Angkasa Pura II has a total headcount of 4,701 employees, compared with 4,821 employees a year earlier.

46 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Human Resources

Traffic Controller (ATC), tingkat jabatan ditetapkan sampai managerial/equivalent functions enter their pre-retirement Introduction pada kelas jabatan 6. Karyawan tingkat manajerial/ year, they are dismissed from their positions, although setara yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) they continue to receive an income corresponding to the dibebaskan dari jabatannya, namun masih diberikan last Grade level in active position. penghasilan sesuai dengan kelas jabatan terakhir yang didudukinya. Overall, the number of employees has declined due to retirement, except in the case of employees with the Jumlah karyawan secara umum menurun karena status of PNS Diperbantukan and PNS Penugasan. PNS pensiun, kecuali untuk karyawan dengan status Pegawai Diperbantukan consists entirely of flight technicians, and Negeri Sipil (PNS) Diperbantukan dan Penugasan. PNS the number is increasing to keep pace with the need for Diperbantukan seluruhnya adalah teknisi penerbangan flight technicians and especially for Air Traffic Controller sementara karyawan dengan status Penugasan adalah personnel. Meanwhile, PNS Penugasan are employees at Our Services karyawan Bandara Sultan Thaha dan Depati Amir, Sultan Thaha and Depati Amir airports with a temporary merupakan status karyawan sementara sambil menunggu employee status pending the granting of their permanent penetapan status dari pemerintah dalam kaitannya status by the Government in relation with the State Equity dengan Penyertaan Modal Negara. Peningkatan jumlah Participation program. PNS Diperbantukan adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan teknisi penerbangan, khususnya untuk tenaga-tenaga Air Traffic Controller. Operational Review Governance Report

Bila dibandingkan data antara tahun 2007 dan 2008, Comparing the employee data in 2007 and 2008, there selisih jumlah karyawan masing-masing tingkat jabatan were variations between the numbers of employee in bervariasi. Peningkatan jumlah terjadi pada kelompok each grade level between the respective years, with pelaksana pada kelas jabatan 12 dan 15. Hal tersebut increases mainly in grade level 12 and 15. This is due disebabkan antara lain oleh : among others to: • Banyaknya jumlah karyawan yang mendapatkan • Employees that were promoted to grade level 12 promosi pada kelas jabatan 12; • New recruitment for operational functions, which were • Rekrutmen di fungsi-fungsi operasional dimana started at grade level 15 in accordance with company penempatan awalnya sesuai ketentuan sebagian besar regulations. MD&A ditempatkan pada kelas jabatan 15.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 47 Sumber Daya Manusia Human Resources

Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan Number of Employees Based on Position 2008 2007

1.200

1.000 984 913 886 853 848 841 800

600 546 510 452 444 400 270 267 260 270 262 260 200 99 113 82 62 63 76 31 37 19 17 13 13 7 9 0 3 2 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DPB

Dilihat dari aspek pendidikan, secara umum terdapat In terms of employee educational background, there peningkatan kualitas pendidikan karyawan pada tahun was an overall improvement in employee educational 2008 dibandingkan dengan tahun 2007. Peningkatan background in 2008, compared with the year 2007. This tersebut antara lain karena : improvement was due to: • Rekrutmen karyawan baru dengan tingkat pendidikan • New recruitment of personnel with higher educational lebih tinggi dibandingkan karyawan yang pensiun; background compared to those who entered • Program pengembangan kompetensi karyawan dalam retirement; bentuk pendidikan formal tingkat Diploma II sampai • Employee competence development programs in dengan Diploma IV. formal education of Diploma degree II up to IV.

Kebijakan Pengembangan SDM HR Development Policy

Sebagai perusahaan pengelola jasa kebandaraudaraan As a provider of airport management services and air dan pelayanan lalu lintas udara, Angkasa Pura II terikat traffic services, Angkasa Pura II is required to comply dengan berbagai ketentuan internasional maupun with a variety of mandatory international and domestic nasional yang harus dipatuhi terkait dengan aspek regulations related to aspects of personnel competences, kompetensi personil, khususnya pada fungsi-fungsi and especially for functions that are related to flight yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan safety and security (mandatory functions). penerbangan (mandatory).

Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Number of Employees Based on Education 2008 2007

3.000 2.714 2.609 2.500

2.000

1.500

1.000 808 780 496 480 448 500 475 197 174 100 89 75 77 0 SD SLTP SLTA D2 D3 S1 S2

48 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Sumber Daya Manusia Human Resources

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Introduction Number of Employees Based on Status 2008 2007

4.500 4.000 3.773 3.695 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 Our Services 1.000 454 453 299

500 276 269 253

0 5 5 3 2 3 3 3 6 10 8 AP I ke DTG PENUGASAN PNS PP PP ke AP I PP ke APS PP ke DP PP ke AP II AP II Gapura

Dalam kaitan itu, maka fokus kebijakan Angkasa Pura II Accordingly, Angkasa Pura II focuses its HR development dalam bidang SDM adalah terpenuhinya kebutuhan policies on fulfilling the need for personnel and dan kompetensi SDM pada fungsi-fungsi yang bersifat competences on mandatory functions. Meanwhile, for mandatory. Sementara untuk fungsi-fungsi pendukung supporting functions, Angkasa Pura II undertook a policy (supporting) ditempuh kebijakan negative growth secara of selective negative growth, by recruiting a smaller selektif, dimana jumlah rekrutmen karyawan lebih sedikit, number of new personnel with a higher qualifications namun dengan kualifikasi yang lebih tinggi, dibandingkan compared to the number and qualification of retired Operational Review jumlah karyawan yang pensiun. Di samping itu, Angkasa personnel. In addition, Angkasa Pura II also strives to Pura II juga berupaya menyiapkan kader-kader pemimpin prepare a cadre of future leaders from among the ranks masa depan dari antara para karyawannya. of its personnel.

Rekrutmen Tahun 2008 Komposisi Pensiun 2008 Recruitment in 2008 Retirement Composition in 2008

64% 30%

21% 48% Governance Report

15% 21%

Operasi Operations Operasi Operations Teknik Technical Teknik Technical Administrasi Komersial Administrasi Komersial Commercial Administrative Commercial Administrative MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 49 Sumber Daya Manusia Human Resources

Pendidikan dan Latihan Training and Education

Angkasa Pura II menyelenggarakan program-program Angkasa Pura II conducts continuing and comprehensive pendidikan dan pelatihan yang komprehensif dan training and education programs in order to improve the berkesinambungan dalam rangka peningkatan competences of its human resources, in line with the kompetensi karyawan, sesuai dengan fokus dan arah focus of HR development policies as outlined above. pengembangan SDM seperti diuraikan di atas. For personnel in mandatory functions (operations and Bagi karyawan yang bertugas pada fungsi-fungsi engineering), Angkasa Pura II provides a variety of mandatory (operasi dan teknik), Angkasa Pura II technical training and educational programs, sends its menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan personnel to attend formal Diploma degree education pelatihan teknis, mengikutsertakan karyawan dalam courses, and also conducts refresher courses and pendidikan formal tingkat diploma, serta kursus dan training sessions, with a focus towards the attainment of pelatihan yang bersifat penyegaran, dengan fokus Personnel Competence Certification (SKP). Meanwhile, untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Sertifikat to form a cadre of future leadership, Angkasa Pura II Kecakapan Personil (SKP). Sedangkan untuk kaderisasi sends its manager-level personnel to attend a number calon pimpinan, Angkasa Pura II mengikutsertakan of managerial courses and training sessions, as well as karyawan tingkat manajerial pada berbagai program sponsoring employees to pursue a Strata 2 degree formal pendidikan dan pelatihan manajerial yang berjenjang dan education. mensponsori karyawan yang melanjutkan pendidikan formal ke tingkat S2.

Diklat Formal Diklat Manajerial Diklat Teknis Formal Training Managerial Training Technical Training

69% 80% 70%

26% 20% 16% 3%

2% 0% 14%

D2 D4 Pembekalan Ass. Man/Kadin Operasi Operations Mentoring Ass. Man/Kadin D3 S2 Teknik Technical Manajemen Bandara Airport Management Administrasi Komersial Commercial Administrative Eksekutif Manajemen Bandara Airport Management Executive

Diklat Substantif Diklat Orientasi dan Reorientasi Substantive Training Orientation/Re-Orientation Training

93% 54%

7% 46%

Substantif Dalam Negeri Orientasi Orientation Substantive Domestic Reorientasi Reorientation Substantif Luar Negeri Substantive Overseas

50 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Sumber Daya Manusia Human Resources

Selain itu, diklat-diklat yang bersifat rutin juga tetap In addition, Angkasa Pura also continues to conduct Introduction dilaksanakan yaitu diklat orientasi bagi calon karyawan, routine training and education sessions such as diklat reorientasi bagi karyawan yang akan memasuki orientation sessions for new recruits and re-orientation masa pensiun, dan diklat substantif berupa seminar, sessions for employees about to enter retirement. lokakarya, pembentukan karakter melalui diklat spiritual Employees also attend other essential courses, seminar, (ESQ dan team building) bagi seluruh karyawan serta workshops or symposiums, including in ESQ and team simposium baik di dalam maupun luar negeri. building, conducted in the country as well as overseas.

Sepanjang tahun 2008 tercatat sejumlah 2.273 orang Throughout 2008, a total of 2,273 personnel have karyawan telah diikutsertakan pada berbagai program attended various forms of training and education pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan programs conducted internally by Angkasa Pura II and

oleh Angkasa Pura II maupun institusi lain di dalam dan externally by domestic or overseas learning institutions. Our Services luar negeri. Employee Welfare Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura II strives to maintain and promote better Angkasa Pura II senantiasa berupaya memelihara dan employee welfare, among other things in the interest of meningkatkan kesejahteraan bagi para karyawannya, maintaining work quality and employee productivity. antara lain sebagai salah satu cara untuk menjaga kualitas serta produktivitas kerja karyawan. Employee welfare provided by Angkasa Pura II covers: • Material aspect, which include monthly income (basic Kesejahteraan karyawan yang diberikan Angkasa Pura II salary, work incentive and transportation benefit); adalah sebagai berikut: family welfare benefit to help the education of children • Materiil, meliputi penghasilan bulanan (gaji dasar, of employees; religious festivity benefit (THR) for Operational Review insentif prestasi dan tunjangan transportasi); tunjangan additional income in celebrating religious holidays; kesejahteraan keluarga untuk membantu pendidikan leave allowance to help employees enjoy their work putra/putri karyawan; Tunjangan Hari Raya (THR) untuk leaves; and condolence money to help in the event of membantu kesejahteraan karyawan pada saat hari raya the passing away of an employee or family member. keagamaan; tunjangan cuti untuk membantu karyawan • Non-material aspect, which include the provision of menikmati cuti mereka; dan bantuan uang duka bila refresher courses, open house, religious events, and karyawan dan keluarganya mengalami musibah; other employee social events and gatherings. • Immateriil, meliputi penyelenggaraan kursus-kursus penyegaran, acara Open House, siraman rohani dan acara-acara silaturahmi lainnya. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 51 Sumber Daya Manusia Human Resources

Hubungan Industrial Industrial Relation

Aspek hubungan industrial memiliki peranan yang cukup Aspects of industrial relation have a strategic role in strategis untuk menjaga kelancaran dan kualitas kinerja allowing Angkasa Pura II to maintain the quality of operasional Angkasa Pura II dalam memberikan pelayanan operational performance in the provision of airport kepada pengguna jasa penerbangan dan bandara, serta and flight services, as well as in fulfilling the interests terpenuhinya kepentingan berbagai pihak yang terkait of various stakeholders, especially the employees and terutama karyawan dan perusahaan sendiri. Pelaksanaan the company itself. Industrial relation engagements at hubungan industrial yang baik di lingkungan Angkasa Angkasa Pura II are mainly served through employee Pura II dilakukan terutama melalui keberadaan serikat union, Collective Labour Agreement, and various tri-party karyawan, Perjanjian Kerja Bersama, dan forum-forum dialogue forums. lembaga tripartit. The Angkasa Pura II Worker Union (Sekarpura II) has Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura II) a membership comprising most of the employees of merupakan serikat pekerja yang beranggotakan sebagian Angkasa Pura II. With its motto of “Progressing and besar dari para karyawan Angkasa Pura II. Dengan motto Prospering with the Company”, Sekarpura II functions “Maju dan Sejahtera Bersama Perusahaan”, Sekarpura as a working partner in a harmonious relationship with II merupakan mitra kerja dalam suatu hubungan yang the Management of Angkasa Pura II. In 2008, Angkasa harmonis dengan pihak Manajemen Angkasa Pura II. Pura II and Sekarpura II have signed the Collective Labour Pada tahun 2008, Angkasa Pura II dan Sekarpura II telah Agreement (PKB) for the 2008-2009 period, signed by menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk Chairman of Sekarpura II and the President Director periode 2008-2009, ditandatangani Ketua Sekarpura of Angkasa Pura II in witness by Erman Suparno, the II dan Direktur Utama Angkasa Pura II disaksikan Minister for Labour and Transmigration, which was Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno ratified through Decree of the Director General of yang disyahkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Industrial Relation and Worker Social Welfare No. KEP.22/ Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial PHIJSK/PKKAD/2008 dated 11 March 2008. The PKB is Ketenagakerjaan No. KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008 tanggal the third such agreement to date. 11 Maret 2008. PKB tersebut merupakan yang ketiga sampai dengan saat ini.

52 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Sumber Daya Manusia Human Resources

Program Pensiun Pension Program Introduction

Angkasa Pura II mengikutsertakan para karyawannya Employees of Angkasa Pura II are entered in old-age dalam program-program jaminan hari tua, baik yang welfare programs managed by Angkasa Pura II Pension dikelola oleh unit Dana Pensiun Angkasa Pura II Fund (Dapenda) as well as the Government-sponsored (Dapenda) maupun dalam program Jamsostek dari Jamsostek (workers social welfare) program. At the time Pemerintah. Pada saat pensiun, karyawan akan menerima of retirement, an employee would receive a lump sum pembayaran sekaligus (lump sum) dari program Jaminan payment from the Jamsostek JHT and THT programs, as Hari Tua (JHT) dan Tunjangan Hari Tua (THT) Jamsostek, well as regular monthly pension benefit payment by the serta pembayaran manfaat pensiun berkala/bulanan dari Dapenda. Dapenda.

In addition, retired employees also receive medical Our Services Selain itu, para pensiunan juga memperoleh asuransi insurance coverage for retirees and their spouses, cash kesehatan untuk pensiunan dengan isteri/suami, End of Employment Housing Benefit (TPAMT) of Rp 30 Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas (TPAMT) million minimum and Rp 40 million maximum, as well as sebesar minimal Rp 30 juta dan maksimal Rp 40 juta, a Retirement Relocation Assistance program for retired serta Bantuan Kembali Ke Tempat Menjalani Pensiun employees wishing to spend retirement in any specific bagi pensiunan yang ingin pensiun di tempat tertentu, location within the territory of the Republic of Indonesia. sepanjang masih dalam wilayah RI. Operational Review Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 53 Struktur Organisasi

BOC Secretary Board of Commissioners R.P. Hari Cahyono

President Director Edie Haryoto Deputy President Director Rinaldo J. Aziz

EVP EVP Commercial & Chief Of Auction Operations & Engineering Business Luthfi Edrus Development S. Tulus Pranowo Robert D. Waloni Chief Of Corporate Safety & Risk Abner Siahaan

Chief Of SME - CD Evita Surya

Commercial & Operations & Business Engineering Directorate Development Directorate

Vice Vice Vice Vice President Vice Vice Vice President President President President President President Of Electronic & Of Property Of Airport Of Air Traffic Electrical Mech Of Civil Of Aviation Of Airport Services Services Engineering Business Business & Subsidiary Engineering Business Dev. Daryanto Ahdi Agustian Wulang A.W. Nazmi T. Resmi Wandi Gimono Ias Yon Sugiono

Branches

54 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Organization Structure

Audit Committee Introduction Head Of Internal Auditors

Djoko Santoso Board of Directors

Corporate Secretary

Sudaryanto

EVP EVP

Personnel & Head Of Research, Our Services Finance General Affairs Dev. Planning & IT Cik Dien Hasan Tommy Soetomo Endang D.S.

Head Of Legal Affairs Yanuar Hani

Personnel & Operational Review Finance General Affairs Directorate Directorate

Vice Vice Vice Vice Vice President President Vice President President President Of Human Of Human President Of Budgeting Of Accounting Of Treasury Resource Resource Of General Development Administration Affairs Kartun W. Sugito Mardohar T. Indah S. Saryono Teguh S. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 55 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai entitas bisnis, Angkasa Pura II memiliki tanggung jawab untuk berbagi hasil dari sukses bisnis dengan komunitas dan lingkungan.

As a business entity, Angkasa Pura II has a responsibility to share the fruits of success with the communities and environment.

Komunitas masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah The communities and environment around the location of kerja adalah hal penting yang tak terpisahkan bagi its airports represent an important part of the existence Angkasa Pura II. Antara keduanya harus terjalin of Angkasa Pura II. There should be a harmonious hubungan yang harmonis, agar tercipta iklim kehidupan relationship between the two, leading to a good bermasyarakat yang baik. community life.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), As a State-Owned Enterprise (SOE), Angkasa Pura II is also Angkasa Pura II telah melaksanakan tugasnya sesuai directly involved in support of the Government’s programs program Pemerintah untuk berpartisipasi langsung to improve the welfare of communities by setting aside dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan a certain amount from its profits each year towards menyisihkan sebagian keuntungan setiap tahun. Program the implementation of the Partnership and Community Pemerintah ini dilaksanakan melalui Program Kemitraan Development Program (PKBL), in line with Decree of the dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan State Minister of SOE No. PER.05/MBU/2007 dated 27 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER.05/ April 2007. MBU/2007 tanggal 27 April 2007. This noble cause is implemented through the SME-CD Tugas mulia ini diimplementasikan melalui program SME- (Small Medium Enterprise – Community Development) CD (Small Medium Enterprise Community Development). program. In 2008, this special unit program under the Pada tahun 2008, program unit khusus di bawah Direksi Board of Directors of Angkasa Pura II has allocated a total Angkasa Pura II ini telah menyalurkan dana sejumlah of Rp 12.39 billion of funds for the Partnership program, Rp 12,39 miliar melalui Program Kemitraan dalam rangka to help improve the capability of small and medium meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah scale businesses and cooperatives in Indonesia towards serta koperasi di Indonesia agar menjadi tangguh dan resilience and self-sufficiency. mandiri.

56 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Corporate Social Responsibility

Dana Program Kemitraan tersebut disalurkan kepada The funds in the Partnership program were disbursed Introduction Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sejumlah 704 Mitra to some 704 Partner SMEs (Small and Medium-scale Binaan (MB) yang terdiri dari 102 MB dalam sektor Enterprise), comprising 102 Partners in the manufacturing industri, 435 MB perdagangan, 132 MB jasa, 6 MB sector, 435 in the trading sector, 132 in the services pertanian, 9 MB peternakan dan sektor lainnya 14 MB. sector, 6 in the agriculture sector, 9 in the animal Dana tersebut diberikan dalam bentuk pinjaman modal husbandry sector, and 14 Partners in other sectors. The kerja untuk membantu pengembangan usaha para mitra funds were disbursed as working capital loans to these binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tersebar SME Partners located in 10 provinces in Indonesia, di 10 provinsi di Indonesia, antara lain Nanggroe Aceh including Nanggroe Aceh Darussalam, North Sumatera, Darussalam, Sumatera Utara, , Kepulauan Riau, Riau, , West Sumatera, South Sumatera, West Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Barat, Kalimantan, DKI Jakarta, West Java, and Banten.

DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Our Services

Melalui Program Kemitraan, Angkasa Pura II berupaya membangun sektor UKM yang tangguh dan mandiri. Through the Partnership Program, Angkasa Pura II strives to build a resilient and self- sufficient Small and Medium Enterprise (SME) sector. Operational Review Selain memberikan dalam bentuk pinjaman Program Aside from working capital loans, Angkasa Pura II Kemitraan, Angkasa Pura II juga memberikan bantuan through the Partnership program also disburses grants hibah kepada para mitra binaan melalui pembinaan to its Partners in the form of the provision of training dalam bentuk pelatihan dan keikutsertaan dalam sessions or sponsorships to attend domestic or overseas berbagai pameran di dalam maupun di luar negeri. trade exhibitions. The training sessions are conducted Pembinaan melalui program pelatihan dimaksudkan by enlisting the cooperation of various professional untuk meningkatkan kemampuan para mitra binaan institutions and universities in order to improve the dalam menjalankan usahanya, program ini dilaksanakan business capabilities of Partner SMEs. Meanwhile, bekerja sama dengan lembaga profesi serta perguruan sponsorships to attend various trade and industry tinggi. Program keikutsertaan dalam berbagai pameran exhibitions are intended to help these Partner SMEs to bertujuan membantu para mitra binaan untuk promote their products and enlarge their markets. Governance Report mempromosikan dan memasarkan produknya. Grants for conducting training and for participation at Realisasi bantuan hibah yang dilaksanakan melalui various expos throughout 2008 amounted to a total of program pelatihan dan pameran-pameran pada tahun Rp 956,890,790. Of these funds, Rp 232,650,650 was 2008 sebesar Rp 956.890.790 dengan perincian untuk used to conduct training sessions, while Rp 724,240,140 pelatihan sebesar Rp 232.650.650 dan untuk pameran- was used for participation at various expos. pameran sebesar Rp 724.240.140. Of the funds disbursed as working capital loans in Dari penyaluran Program Kemitraan tahun 2008 tersebut, the Partnership program in 2008, the loan repayment mutasi angsuran pinjaman pada tahun 2008 sebesar amounted to Rp 11,817,321,485 or a loan collectability MD&A Rp 11.817.321.485 atau tingkat kolektibilitasnya sebesar level of 85%. Meanwhile, repayment of non-performing 85%, sedangkan hasil penagihan terhadap piutang loans through collection notice and loan monitoring bermasalah melalui pengiriman surat dan kegiatan amounted to Rp 838,243,425. monitoring diperoleh angsuran sebesar Rp 838.243.425.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 57 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Selain Program Kemitraan, tanggung jawab sosial In addition to the Partnership program, Angkasa Pura II Angkasa Pura II juga dilaksanakan melalui Program Bina also carried out its corporate social responsibility activities Lingkungan. Tujuan program ini adalah untuk membantu through the Community Development program to meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar help improve the welfare of communities around its wilayah operasional Angkasa Pura II dengan memberikan operational locations, with an emphasis on environmental perhatian yang lebih besar pada aspek lingkungan. aspects.

Realisasi bantuan Bina Lingkungan pada tahun 2008 Funds allocated for Community Development activities in sejumlah Rp 9,8 miliar, meliputi bantuan untuk bencana 2008 amounted to Rp 9.8 billion, comprising alam sebesar Rp 42.843.500, pendidikan dan pelatihan Rp 42,843,500 for natural disaster aid programs, Rp 784.660.075, peningkatan kesehatan masyarakat Rp 784,660,075 for community training sessions, Rp 1.308.535.431, pengembangan sarana dan prasarana Rp 1,308,535,431 for community healthcare services, umum Rp 416.546.500, pengembangan sarana ibadah Rp 416,546,500 for public infrastructure and facilities, Rp 832.823.000, pelestarian alam atau penghijauan Rp 832,823,000 for renovation of places of worship, Rp 122.621.549, dan melalui Program BUMN Peduli Rp 122,621,549 for re-planting programs, and sebesar Rp 6.340.000.000. Rp 6,340,000,000 for participation in the BUMN Peduli program. Untuk program penghijauan, Angkasa Pura II telah melakukan penanaman 1.139 pohon di sekitar wilayah In regards of environmental aspects, Angkasa Pura II operasional Bandara Soekarno-Hatta yaitu di Kecamatan has engaged in the planting of 1,139 trees around the Benda dan Kecamatan Neglasari Tangerang, Banten. grounds of the Soekarno-Hatta Airport in the Benda and Selain itu Angkasa Pura II juga turut berpartisipasi dalam Neglasari Tangerang regencies in Banten. In addition, kegiatan penghijauan di sepanjang Tol Cipularang yang Angkasa Pura II also participated in the re-planting dilaksanakan beberapa BUMN pada bulan Desember program alongside the Cipularang Toll road conducted 2008. Program penghijauan ini akan terus dilaksanakan by several SOEs in December 2008. The tree-planting secara berkesinambungan di seluruh wilayah sekitar program will be conducted in a continuous manner in bandara yang dikelola Angkasa Pura II. other areas around the airports under the management of Angkasa Pura II. Tanggung jawab sosial Angkasa Pura II tidak terbatas hanya pada masyarakat sekitar lingkungan bandara Angkasa Pura II does not limit its corporate social saja, melainkan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2008 responsibility engagements to communities around bersama-sama dengan PT Krakatau Steel dan its airports, but also elsewhere in Indonesia. In 2008, PT Jasaraharja membantu merenovasi Madrasah di Serang Angkasa Pura II participated in a joint undertaking with dengan bantuan masing-masing sebesar Rp 126 juta. PT Krakatau Steel and PT Jasaraharja in a renovation project of an Islamic School in Serang, with each company Dari waktu ke waktu, Angkasa Pura II terus meningkatkan contributing Rp 126 million. kinerjanya dalam hal pemberdayaan masyarakat dalam rangka menyukseskan terciptanya negara yang makmur Angkasa Pura II continues to improve its contributions dan sejahtera. in community empowerment in order to support the creation of a more prosperous nation. Pengelolaan Lingkungan Bandara Management of Airport Environment Dalam melaksanakan kegiatan operasional bandara, Angkasa Pura II selalu mengedepankan aspek kelestarian In conducting airport operational activities, Angkasa lingkungan baik lingkungan secara fisik maupun kondisi Pura II has always put an emphasis on environmental sosial, ekonomi, dan budaya dari masyarakat sekitar. preservation, in terms of the physical environment as Hal tersebut dilaksanakan dengan menyusun dokumen well as the social, economic and cultural aspects of the AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), surrounding communities. Prior to any construction RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan – Rencana project in an airport, Angkasa Pura II submitted Pemantauan Lingkungan), dan dokumen lingkungan the documents for AMDAL (Environmental Impact lain yang diwajibkan sebelum mulai melaksanakan Analysis) and RKL-RPL (Environmental Management pembangunan bandara. Setelah pembangunan selesai and Monitoring Program) as well as other required

58 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

dan kegiatan operasional bandara dilaksanakan, Angkasa documents. After construction has been completed and Introduction Pura II melakukan monitoring dan evaluasi dari rencana airport operational activities have begun, Angkasa pengelolaan dan pemantauan yang telah ditetapkan Pura II engaged in monitoring and evaluating the sebelumnya. Monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan previously established environmental management and tiap semester dan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal monitoring program. Monitoring and evaluation were Perhubungan Udara dan Kementerian Lingkungan Hidup. conducted each semester, and reported to the Directorate Standar yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan General of Air Transportation as well as the Ministry di bandara adalah standar yang ditetapkan oleh for the Environment. The standards used in airport Kementerian Lingkungan Hidup RI. environmental management are those established by the Ministry for the Environment. Pada tahun 2007, Angkasa Pura II telah mencanangkan

Eco Airport, sebuah konsep pengelolaan bandara In 2007, Angkasa Pura II has introduced the Eco Airport Our Services yang berwawasan lingkungan sebagai upaya menjaga as a concept of environment-friendly airport management kelestarian lingkungan hidup di sekitar bandara. towards the preservation of the natural environment Sampai saat ini, konsep Eco Airport telah diterapkan di around its airports. To date, the Eco Airport concept Bandara Soekarno-Hatta dan secara bertahap juga mulai has been implemented at the Soekarno-Hatta Airport, diterapkan di bandara lainnya. Dalam rangka pengelolaan and will be implemented in stages at the other airports lingkungan di bandara, Angkasa Pura II bersama as well. As part of airport environmental management, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator Angkasa Pura II and the Directorate general of Air melakukan pemantauan secara periodik 6 (enam) Transportation as the regulatory body conduct regular bulan sekali dan penelitian laboratorium setahun sekali monitoring once in every 6 (six) months, as well as an untuk menjamin pelaksanaan pengelolaan lingkungan annual laboratory inspection in order to ensure the secara baik dan benar. Beberapa faktor dan parameter proper implementation of environmental management lingkungan dalam penerapan konsep Eco Airport dapat procedures. Some of the environmental parameters Operational Review dilihat pada tabel berikut: within the Eco Airport concept are presented in the following table:

Faktor Implementasi Factor Implementation ATMOSFIR • Perawatan rutin generator dan incinerator • Penggunaan GPU (General Power Unit) ATMOSPHERE • Routine maintenance of generators and incinerators • Utilization of GPU (General Power Unit) ENERGI Menjalin kerja sama dengan regulator, airline, dan stakeholder lain dalam pemanfaatan energi secara efektif dan efisien

ENERGY Cooperation with regulators, airlines and other stakeholders in efficient and effective utilization Governance Report of energy KEBISINGAN & GETARAN Pembangunan noise barrier installation untuk mengurangi kebisingan dan getaran dari jet blast engine pesawat NOISE & VIBRATION Installation of noise barrier to reduce the noise and vibration from jet engine blast AIR Pengelolaan WTP (Water Treatment Plant) dan sistem drainase yang terpelihara WATER Water Treatment Plant and well-maintained drainage system TANAH Pemeliharaan kelestarian dan kebersihan tanah SOIL Maintaining cleanliness at all ground areas SAMPAH Penerapan STP (Sewerage Treatment Plant) WASTE Utilization of a Sewerage Treatment Plant LINGKUNGAN ALAMIAH Pelaksanaan penghijauan Bandara pada Desember 2007 dengan penanaman 13.000 pohon di MD&A Bandar Soekarno-Hatta NATURAL ENVIRONMENT Greenery program on December 2007 through the planting of 13,000 trees at Soekarno-Hatta Airport LAIN-LAIN Program pengembangan masyarakat OTHERS Community development program

Angkasa Pura II Annual Report 2008 59 GOVERNANCE REPORT Tata Kelola Perusahaan Manajemen Risiko

Good Corporate Governance Risk Management Tata Kelola Perusahaan

Terselenggaranya praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan landasan bagi kesinambungan keberadaan Angkasa Pura II ke depan.

The implementation of Good Corporate Governance practices represents a basic foundation to sustain the future existence of Angkasa Pura II.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan acuan Good Corporate Governance (GCG) represents a set of standar yang wajib diterapkan oleh Badan Usaha Milik mandatory standards to be implemented by a State- Negara (BUMN) sebagai landasan operasional kegiatan Owned Enterprise (SOE) as the guidelines for operational usaha perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam activities of the company, as regulated in the Decree of Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor the State Minister of SOE No. Kep-117/M-MBU/2002 Kep–117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang dated 1 August 2002 concerning the Implementation of penerapan paktik GCG pada BUMN. GCG Practices in SOEs.

Tujuan penerapan GCG pada dasarnya untuk Basically, the purpose of GCG implementation is to meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas improve the business performance and the accountability perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham of a business entity in order to create long-term value for dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan the shareholders, with due consideration of the interests kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan of all the other stakeholders of the company according to peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. ethical standards and applicable laws and regulations.

Beberapa hal yang mendorong perlunya penerapan The following are some of the basic consideration for the praktik-praktik GCG pada BUMN adalah: implementation of GCG practices in SOEs: 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang 1. Law No. 19 Year 2003 on State-Owned Enterprise, BUMN mensyaratkan bahwa pengelolaan BUMN which stipulates that SOEs should be managed hendaknya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip based on the principles of professionalism, efficiency, profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, transparency, independency, accountability, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran responsibility, and fairness (Article 5 sub-article 3). (Pasal 5, ayat 3).

62 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Good Corporate Governance

2. Adanya perkembangan pemikiran dan tuntutan 2. The growing concern and demand within the society Introduction dari masyarakat, bahwa perusahaan harus ikut that a business entity should be responsible for the memperhatikan pemenuhan kepentingan stakeholders fulfillment of various aspects in the interest of its dengan segala aspeknya, yang meliputi aspek-aspek stakeholders, including social, environment, and work sosial, lingkungan, dan kesehatan serta keselamatan health and safety, in order to be able to create and kerja sehingga dapat memberikan nilai tambah add value not only for its shareholders but also for tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi the consumer, employees, vendors/suppliers, and the pelanggan, pekerja, pemasok, dan masyarakat sekitar. surrounding communities. 3. Kecenderungan para investor untuk memperhatikan 3. The trend among investors who are increasingly efektivitas pelaksanaan GCG pada suatu perusahaan concerned about the effectiveness of GCG sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan implementation in a business entity as a consideration

yang bersangkutan. prior to making an investment in the respective company. Our Services Operational Review

Hal-hal di atas telah meneguhkan pemikiran dan keyakinan, The above considerations led to a conviction that it bahwa Angkasa Pura II mutlak memiliki suatu perspektif is imperative for Angkasa Pura II to have a long-term atau tujuan jangka panjang untuk membawa kemakmuran perspective or purpose to bring greater welfare for all bagi stakeholders-nya. Hal tersebut tercakup dalam visi, misi, stakeholders. This has been incorporated in the Company’s tujuan, dan strategi perusahaan serta pelaksanaannya berada vision and mission statements as well as its business dalam kerangka tata kelola perusahaan yang baik atau GCG. objectives and strategies and their implementation, that are undertaken within the framework of GCG. Dalam konteks ini, upaya-upaya yang diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut, berupa penumbuhan In this context, efforts that are directed towards the kepedulian menjalankan praktik-praktik GCG, pemahaman achievement of this purpose include instilling an awareness Governance Report akan esensinya, penjabarannya dalam operasi perusahaan to implement GCG practices, an appreciation about the sehari-hari, monitoring dan evaluasi atas penerapannya, essentials of GCG, the actual practice of GCG in daily serta pengembangannya secara berkelanjutan, menjadi operational activities, the monitoring and evaluation of its sangat relevan untuk memastikan bahwa standar praktik- implementation, and its sustainable improvement. These praktik terbaik (best practices) penerapan GCG telah dicapai. efforts are vitally important to ensure the achievement of best practice standards in the implementation of GCG. Keberhasilan untuk menjalankan praktik-praktik GCG bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemegang Saham, Successful implementation of GCG practices is not only the Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen, tetapi responsibility of Shareholders, the Board of Commissioners, juga diperlukan dukungan dan kerja sama dari pemasok, the Board of Directors and the Management of the MD&A pelanggan maupun stakeholders lainnya. Company, but also requires the cooperation and support from suppliers, customers and other stakeholders. Dalam penerapan praktik-praktik GCG diperlukan upaya- upaya yang mendasar dalam perbaikan infrastruktur The implementation of GCG practices require essential corporate governance, yang mencakup komitmen untuk efforts in improving the corporate governance menjalankan praktik-praktik GCG, struktur, dan proses infrastructure, which include a commitment towards GCG governance. practices, structure and governance processes.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 63 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Penerapan GCG mempunyai relevansi terhadap kinerja suatu GCG implementation has a direct relation to the perusahaan karena nilai akhir (ultimate value) penerapan performance of a company, with the ultimate value GCG adalah meningkatnya kinerja (high performance) serta of GCG implementation being the achievement of citra perusahaan yang baik (good corporate image). Dalam high performance and a good corporate image. In this konteks tersebut, untuk mengetahui upaya penerapan GCG context, the effectiveness of GCG implementation at pada Angkasa Pura II telah dilakukan assessment oleh pihak Angkasa Pura II is regularly assessed by an independent independen yang kompeten dalam hal ini adalah Badan and competent institution, namely the Financial and Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk periode Development Audit Board (BPKP). In its assessment tahun 2007 yang dilakukan pada tahun 2008 dengan tingkat in 2008 covering the period of 2007, Angkasa Pura II capaian 77,7 dari nilai maksimum 100 dengan predikat BAIK. Nilai achieved a score of 77.7 from a maximum score of 100, capain tersebut mengalami peningkatan dari hasil assessment with a predicate of Excellent. This score represents an sebelumnya yaitu untuk periode tahun 2005 yaitu sebesar 65 improvement from the score achieved at the previous dengan predikat CUKUP. assessment for the period of 2005 at 65, with a predicate of Fair. Dari hasil assessment tersebut, maka Angkasa Pura II telah menindaklanjuti dan mengimplementasikan rekomendasi Based on the results of the assessment, Angkasa Pura II dari BPKP, antara lain menciptakan mekanisme kerja yang has followed-up and implemented the recommendations jelas antara fungsi dan tanggung jawab terhadap tugas of the BPKP, including the creation of a clear working yang dibebankan dari Manajemen puncak ke tingkat di mechanism concerning the function and responsibility bawahnya, menciptakan budaya perusahaan yang kondusif, related to duties assigned by top management to the sehingga jajaran di lingkungan Angkasa Pura II secara konkrit lower executive layers, the creation of a conducive mengimplementasikan yang menjadi tugasnya secara baik corporate culture that can support the optimum and dan optimal, dan lain-lain untuk meningkatan penerapan tata proper implementation of duties of all personnel kelola perusahaan yang baik. within Angkasa Pura II, and several other things, which are directed towards improving the quality of Good Untuk performansi kinerja perusahaan sesuai dengan prinsip GCG Corporate Governance practices. selain dilakukan assessment oleh BPKP, pada tahun 2008 Angkasa Pura II juga mengikuti 2007 Annual Report Awards (ARA) yang In addition to the GCG assessment by BPKP, Angkasa diselenggarakan oleh Bapepam-LK dengan memperoleh predikat Pura II also measured its performance in terms of GCG “Juara I Annual Report Award 2007 kategori BUMN Non- implementation through its participation in the 2007 Keuangan Non-Listed” yang penganugerahannya dilaksanakan Annual Report Award (ARA) conducted by Bapepam-LK, pada tanggal 12 Agustus 2008. Pada tanggal 18 Desember in which Angkasa Pura II was designated as 1st place 2008, Angkasa Pura II kembali memperoleh penghargaan di winner in ARA 2007 for the Non-Financial No-Listed bidang GCG yaitu dari The Indonesian Institute for Corporate SOE category, with the award presented on 12 August Governance dalam acara Corporate Governance Perception 2008. Next, on 18 December 2008, Angkasa Pura II Index 2007 Award sebagai “BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam received another award in the implementation of GCG, bidang Good Corporate Governance”. when it was recognized as “Best and Trusted SOE in Good Corporate Governance” in the 2007 Corporate Hal ini merupakan ajang penilaian yang dilakukan dari Governance Perception Index conducted by the pihak eksternal dalam memberikan opini yang obyektif Indonesian Institute for Corporate Governance. dan transparan untuk diketahui masyarakat. Input yang diperoleh dari penilaian dari lembaga independen tersebut, These awards represent an objective and transparent menjadi masukan yang positif bagi Angkasa Pura II untuk opinion of assessment by external parties for public melakukan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. knowledge. The results from these assessment by Dengan demikian, penilaian-penilaian yang diberikan dari independent institutions serve as positive input for pihak eksternal kepada Angkasa Pura II sebagai pemacu Angkasa Pura II to improve its performance in the future. dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan memperkaya Thus, these assessments by external parties should serve pengalaman dan menjadikan penilaian tersebut sebagai to motivate Angkasa Pura II in striving towards improved referensi dalam memperbaiki kendala-kendala yang timbul performance, providing a wealth of experience and also di perusahaan. Rekomendasi dari lembaga eksternal tersebut serves as reference points with which to address and akan dijadikan sebagai barometer dalam keberhasilan improve the deficiencies found within the organization. penerapan GCG di Angkasa Pura II. The recommendations from the respective external

64 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Usaha keras oleh Dewan Komisaris dan Direksi telah institutions are also useful as a barometer to measure Introduction membantu terciptanya apresiasi seluruh jajaran di lingkungan the success and progress of GCG implementation within Angkasa Pura II untuk mendukung, mewujudkan serta Angkasa Pura II. mengimplementasikan penerapan praktik GCG di Angkasa Pura II dengan hasil yang membanggakan. Consistent efforts by the Board of Commissioners and Board of Directors have helped to create an awareness Keseriusan dari Manajemen Angkasa Pura II dalam among all personnel at Angkasa Pura II towards mengawal penerapan GCG di lingkungan Angkasa Pura II supporting and implementing GCG practices within agar tetap konsisten, maka Manajemen telah melakukan Angkasa Pura II with encouraging results. hal-hal sebagai berikut: a. Kontrak Manajemen antara Pemegang Saham, As proof of its commitment to maintain consistent

Dewan Komisaris dan Direksi. implementation of GCG practices within Angkasa Pura II, Our Services b. Kontrak Manajemen antara Direktur Utama dengan the Management has engaged in the following initiatives: Para Direktur. a. A management contract between the Shareholder, the c. Kontrak Manajemen antara Direktur dengan Vice Board of Commissioners, and the Board of Directors. President dan General Manager. b. A management contract between the President d. Penandatanganan code of conduct seluruh jajaran Director and the Directors of the company. Angkasa Pura II. c. A management contract between the Directors and e. Pembentukan Komite Audit. Vice Presidents and General Managers. f. Peningkatan peran SPI (Coso Based Audit). d. Signing of a Code of Conduct by all personnel at Angkasa Pura II. Sebagai perusahaan yang mengelola fasilitas pendukung e. Establishment of the Audit Committee. keperluan publik dan bisnis, tuntutan untuk tata kelola f. Enhanced role for SPI (Coso-based Audit). perusahaan yang baik sangat kuat bagi perusahaan. Operational Review Code of Conduct perusahaan dan implementasinya juga As a company engaged in the management of facilities mendukung untuk penerapan GCG di Angkasa Pura II. for public use and business purposes, there exist a strong Upaya pencegahan korupsi sudah dalam kondisi yang demand to implement good corporate governance relatif memadai dalam membangun GCG perusahaan. practices. The formulation of the Code of Conduct and its implementation also support the implementation of GCG. Kekuatan penerapan GCG terletak pada penerapan Efforts at corruption eradication have been relatively prinsip-prinsip fairness di Angkasa Pura II. Praktik successful as part of GCG implementation within the fairness di Angkasa Pura II berlangsung sangat baik company. untuk mendukung penerapan GCG. Prinsip transparansi, responsibility dan akuntabilitas juga diterapkan secara The implementation of the fairness principle represents a baik dan terus dilakukan peningkatan dalam penerapan. strong point of current GCG practices at Angkasa Pura II. Governance Report Meanwhile, the principles of transparency, responsibility Dari sisi implementasi kerangka kerja GCG, kekuatan and accountability have also been implemented and Angkasa Pura II terletak pada sistem internal yang continues to be enhanced in actual practice. terbangun dan penerapannya dalam perusahaan yang mendukung untuk komitmen penerapan GCG. Aspek In terms of GCG implementation, a strong point for compliance telah berjalan cukup baik yang menunjukkan Angkasa Pura II is the established internal systems Angkasa Pura II cukup memenuhi ketentuan-ketentuan that have been proven conducive in support of the terkait dengan pengelolaan usaha pada bidang implementation of GCG practices. Aspects of compliance usahanya dan terus dilakukan optimalisasi dalam kinerja were also quite satisfactory, in which Angkasa Pura II pengelolaan perusahaan. has adequately complied with applicable regulations MD&A governing its business activities, while continuing to Inisiatif penerapan GCG datang dari kesadaran optimize the performance in managing the company. manajemen. Pentingnya penerapan GCG bagi Angkasa Pura II adalah meningkatkan nilai dan profit perusahaan The implementation of GCG depends on a top-down serta pertanggungjawaban kepada pemegang saham. approach, and the Management is fully aware of the Angkasa Pura II dalam penerapan GCG telah membentuk importance of GCG in improving value and profitability Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Pelaksanaan as well as accountability to the shareholders. As part of

Angkasa Pura II Annual Report 2008 65 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

penerapan GCG berada di bawah tanggung jawab GCG implementation, Angkasa Pura II has established the Corporate Secretary. Audit Committee and the Risk Management Committee. The Corporate Secretary is responsible for the actual Selain itu dilakukan workshop dan pelatihan GCG yang implementation of GCG practices. bertujuan: 1. Mengungkap fenomena penerapan konsep GCG di GCG training sessions and workshops have been Angkasa Pura II melalui kegiatan pengesahan dalam conducted towards the following objectives: regulasi yang terkait dengan pengelolaan bandara. 1. To disclose the concept of GCG implementation at 2. Mendorong jajaran Angkasa Pura II untuk Angkasa Pura II through the validation of applicable menerapkan konsep GCG secara konsisten dan regulations related to operational activities in airport perbaikan yang berkesinambungan. management. 3. Menumbuhkan partisipasi pemangku kepentingan 2. To motivate all personnel of Angkasa Pura II towards stakeholder secara bersama-sama aktif dalam consistent implementation of GCG and continuous diseminasi dan mengembangkan praktik GCG. improvement. 3. To promote the participation of stakeholders in Aktualisasi diartikan sebagai upaya menjadikan actively disseminating and developing the practice of sesuatu sesuai dengan yang seharusnya, kesungguhan GCG. mengaktualkan sesuatu hal yang telah direncanakan, dan proses yang benar-benar terjadi. Aktualisasi Actualization is defined as efforts to make something as it GCG menunjukan upaya-upaya dalam mewujudkan should be, or a commitment to realize something that has pengaktualisasian prinsip-prinsip GCG dan nilai etika kerja been planned, or something that is actually in process. yang baik dalam setiap keputusan dan proses bisnis yang The actualization of GCG refers to efforts undertaken in dijalankan. implementing the practice of GCG principles and the best values of ethical conduct in every decision making and Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem meliputi business process. pendekatan dan mekanisme yang diterapkan perusahaan terkait dengan: The actualization of GCG at Angkasa Pura II is a system 1. Aktualisasi yang menunjukan kepatuhan terhadap that involves the following management approach and peraturan, perundangan, etika bisnis, norma dan nilai mechanism related to: terbaik dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki 1. Compliance with applicable laws and regulations as dengan memperhatikan kesinambungan usaha dalam well as good business ethics, norms and values in jangka panjang. the management of existing resources and with due 2. Aktualisasi penyiapan kelengkapan struktur, sistem, consideration of long-term business sustainability. perangkat pendukung perusahaan dan peningkatan 2. The preparation of all the necessary structure, kualitas pengelola serta pengelolaan sumber daya systems and support functions as well as the quality yang dimiliki dengan memperhatikan kesinambungan of management of existing resources with due usaha dalam jangka panjang. consideration of long-term business sustainability. 3. Aktualisasi peningkatan kinerja perusahaan dan 3. The improvement in company performance and the pelayanan kepada seluruh stakeholders. level of services to all stakeholders.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilaksanakan The General Meeting of Shareholders (GMS) is convened 2 (dua) kali dalam setahun yaitu RUPS mengenai 2 (two) times each year, comprising the GMS to ratify the persetujuan laporan tahunan dan RUPS mengenai annual report and the GMS to ratify the Work Plan and persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Budget of the Company.

RUPS merupakan forum bagi Komisaris dan Direksi untuk The GMS is a the forum where the Board of melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan Commissioners and Board of Directors reported and tugas serta kinerjanya kepada Pemegang Saham dan/atau accounted to the shareholders for their conduct and hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS. performance in the execution of their duties, and/or other issues that require the approval of a GMS.

66 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

RUPS mempunyai kekuasaan yang tidak diberikan kepada The GMS holds the powers that are not delegated to Introduction Dewan Komisaris atau Direksi dan mempercayakan the Board of Commissioners or Board of Directors, and pengurusan pada Direksi serta pengawasan sehari-hari entrusted the management to the Board of Directors and terhadap kinerja Direksi pada Dewan Komisaris selama the daily supervision of the performance of the Board of masih dalam batas yang diatur dalam Undang-undang Directors to the Board of Commissioners, within the limits No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan stipulated in Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Anggaran Dasar Angkasa Pura II yang telah diubah Company and the Articles of Association as last amended terakhir dengan akta notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, by notary deed No. 38 year 2008 by Silvia Abbas Sudrajat, SpN No. 38 Tahun 2008. SH, SpN.

DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS Our Services Dewan Komisaris Angkasa Pura II terdiri dari 5 (lima) The Board of Commissioners of Angkasa Pura II comprises orang, yaitu seorang Komisaris Utama dan 4 (empat) 5 (five) members, namely a President Commissioner and orang anggota, yang diangkat melalui Keputusan 4 (four) Commissioners, which are elected by the GMS Kementerian Negara BUMN berdasarkan RUPS. based on a decree of the State Minister for SOE.

Komisaris adalah organ perusahaan yang memiliki The Board of Commissioners is an independent organ kedudukan independen, bertugas melakukan of the company, and is tasked with supervising and pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi advising the Board of Directors in the management of the dalam menjalankan kegiatan pengurusan perusahaan company, including the execution of the company’s long- termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang dan term business plan and its annual work plan and budget, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, sesuai in line with the Articles of Association and the prevailing Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang- laws and regulations. Operational Review undangan yang berlaku. In general, the duties and responsibilities of the Board of Secara umum tugas dan tanggung jawab Komisaris adalah: Commissioners are as follow: 1. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis 1. To submit written opinion and recommendation kepada RUPS mengenai rencana pengembangan to the GMS concerning the company’s business perusahaan, rencana kerja, anggaran perusahaan, development plan, work plan, budget and other dan rencana lainnya. plans. 2. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis 2. To submit written opinion and recommendation to kepada RUPS mengenai masalah strategis. the GMS concerning strategic issues. 3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran 3. To supervise the execution of the company’s work tahunan, serta menyampaikan penilaian dan and budget plan, and to submit its assessment and Governance Report pendapatnya di dalam berbagai rapat yang diikutinya. opinion in management meetings. 4. Mengikuti perkembangan perusahaan, dan segera 4. To follow developments of the company, and report melaporkan kepada RUPS dengan disertai saran immediately to the GMS along with recommendation langkah tindak lanjut yang harus ditempuh dalam hal of necessary follow-up steps in the event of a perusahaan menunjukan gejala kemunduran. declining trend happening in the company. 5. Memberikan pendapat serta saran kepada Direksi 5. To offer opinion and recommendation to the Board of mengenai persoalan-persoalan yang dianggap Directors concerning issues that is significant to the penting bagi kelancaran pengurusan perusahaan. smooth management of the company. 6. Meneliti dan menelaah laporan manajemen termasuk 6. To review and analyze management reports, including laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi. Apabila annual reports prepared by the Board of Directors. If MD&A laporan tersebut telah dipandang memadai dan the report is deemed adequate and presents objective mencerminkan informasi yang obyektif, Komisaris information, the Board of Commissioners signs the menandatangani laporan tersebut sebagai bentuk report as a form of accountability to the GMS. pertanggungjawaban kepada RUPS.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 67 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

7. Mengadakan komunikasi dan bertukar informasi 7. To engage in communication and information sharing dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) activities with stakeholders in order to improve dalam rangka meningkatkan pemahaman atas esensi the understanding on essential managerial and permasalahan manajerial dan operasional yang operational issues faced by the company. dihadapi perusahaan. 8. To engage in effective communication with the Board 8. Menjalin komunikasi yang efektif dengan Direksi of Directors and the management of the company dan jajaran manajemen dalam rangka meningkatkan in order to improve the understanding of current pemahaman atas isu-isu strategis yang sedang dan and expected strategic issues facing the company; yang diperkirakan akan dihadapi perusahaan; serta and to follow-up on issues determined by the Board menindaklanjuti isu-isu yang ditemukan oleh para of Commissioners or brought up by the Board of Komisaris atau yang dimunculkan oleh Direksi. Directors. 9. Mengkaji dan menyetujui skema remunerasi untuk 9. To review and approve the remuneration scheme for para Direktur. Directors. 10. Mengkaji, menilai, menyetujui atau menolak, serta 10. To review, assess, approve or reject, as well as to memantau kerjasama strategis yang dilakukan monitor, any strategic arrangements between the Perusahaan dengan pihak ketiga. Kerjasama strategis company and third parties. A strategic arrangement adalah kerjasama untuk menjalankan suatu kegiatan is defined as an arrangement to undertake a business bisnis dengan jangka waktu pelaksanaan lebih activity that involves a period of more than 2 (two) dari 2 (dua) tahun atau pelaksanaan suatu proyek years, or the execution of a major project that utama (major project) yang menimbulkan biaya involves a significant amount of capital expenditures. modal (capital expenditure) yang besar. Batasan The defining minimum limit of capital expenditures besarnya biaya modal minimal dari suatu proyek yang for a strategic project is established jointly by the dianggap strategis, akan ditetapkan bersama oleh Board of Commissioners and the Board of Directors, Komisaris dan Direksi serta akan dikaji ulang dan and is periodically reviewed and re-adjusted as disesuaikan secara periodik. necessary. 11. Mengusulkan calon-calon auditor eksternal yang 11. To recommend to the GMS on candidates for external diajukan oleh Komite Audit setelah melalui proses auditors submitted by the Audit Committee, after a seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada selection process as required by prevailing regulations. RUPS. 12. To discuss and recommend on the use of the 12. Komisaris berkewajiban membahas dan mengajukan company’s net income as well as distribution of rekomendasi tentang pemanfaatan laba bersih interim and final dividends, taking into consideration perusahaan dan pembagian dividen interim the ability of the company to grow and expand by maupun dividen final dengan mempertimbangkan relying on internally generated cash flows. kemampuan perusahaan untuk bertumbuh kembang 13. To ensure that risks and crisis potential have been yang bertumpu pada sumber dana internal. identified early on and managed properly. 13. Memastikan bahwa risiko dan potensi krisis dapat 14. To ensure consistent adherence to the principles of diidentifikasikan secara dini dan dikelola dengan baik. Good Corporate Governance. 14. Memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola 15. To prepare and account for its performance through Perusahaan yang baik (the principles of good the following means: corporate governance) dipatuhi secara konsisten. a. To develop the allocation of duties among 15. Komisaris berkewajiban untuk merencanakan dan members of the Board of Commissioners in line mempertanggungjawabkan kinerjanya dengan cara: with to their respective expertise and experiences; a. Menyusun pembagian tugas di antara b. To formulate an annual work program and anggota Komisaris sesuai dengan keahlian dan performance target, as well as a review pengalaman masing-masing anggota Komisaris; mechanism to evaluate the performance of the b. Menyusun program kerja dan target kinerja Board of Commissioners; Komisaris tiap tahun serta mekanisme review c. To formulate the mechanism for information terhadap kinerja Komisaris; disclosure from the Board of Commissioners to c. Menyusun mekanisme penyampaian informasi the stakeholders; dari Komisaris kepada pemangku kepentingan; d. To account for the execution of duties of the d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Board of Commissioners to GMS. Komisaris kepada RUPS.

68 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pembagian Tugas Dewan Komisaris Division of duties among Commissioners Introduction

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris In accordance with Decision Letter of the Board of PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor KEP.479/OM.006/ Commissioners of PT Angkasa Pura II (Persero) No. APII-2008 tanggal 12 Desember 2008, pembagian tugas KEP.479/OM.006/APII-2008 dated 12 December 2008, masing-masing Komisaris diatur sebagai berikut: the division of duties among Commissioners are as follows: Sutanto, Komisaris Utama : bertugas mengkoordinasikan semua pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan Sutanto, President Commissioner: responsible for the Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada coordination of all activities related to the supervisory Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan. duties of the Board of Commissioners and to provide

direction to the Board of Directors related to the Our Services Suratto Siswodihardjo, Komisaris : bertugas melaksanakan management of the Company. tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Suratto Siswodihardjo, Commissioner: responsible to Pengembangan Usaha, Komersial dan Hukum. supervise and provide direction to the Board of Directors in the management of the Company in aspects of M. Iksan Tatang, Komisaris: bertugas melaksanakan Business Development, Commercial and Legal. tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Operasi, M. Iksan Tatang, Commissioner: responsible to supervise Teknik, Teknologi Informasi dan Kebijakan Manajemen and provide direction to the Board of Directors in the Risiko. management of the Company in aspects of Operations, Engineering, Information Technology, and Risk Suyatno Harun, Komisaris: bertugas melaksanakan Management policies. Operational Review tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Suyatno Harun, Commissioner: responsible to supervise Keuangan, Akuntansi dan Audit. and provide direction to the Board of Directors in the management of the Company in aspects of Finance, Tirta Hidayat, Komisaris: bertugas melaksanakan tugas Accounting and Audit. pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Tirta Hidayat, Commissioner: responsible to supervise Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan and provide direction to the Board of Directors in the Nominasi & Remunerasi dan Good Coorporate management of the Company in aspects of Human Governance (GCG). Resources Empowerment, Nomination & Remuneration policies, and Good Corporate Governance (GCG). Governance Report Anggota Dewan Komisaris berhak untuk mendapatkan remunerasi dan fasilitas yang jumlah dan jenisnya Members of the Board of Commissioners are entitled ditetapkan dalam Risalah Rapat RUPS Angkasa Pura II to receive remunerations and facilities, in the amount Nomor : RIS-31/D3-MBU/2008 tanggal 3 Juli 2008 and type as determined in the Minutes of the GMS of tentang persetujuan laporan tahunan, pengesahan Angkasa Pura II No. RIS-31/D3-MBU/2008 dated 3 July perhitungan tahunan dan penggunaan laba bersih tahun 2008, concerning the approval of the annual report, the buku 2007. ratification of the annual accounts, and the appropriation of net income in fiscal 2007. Ditetapkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2008, remunerasi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan It was determined that starting from 1 January 2008, MD&A Komisaris adalah sebagai berikut: Komisaris Utama 40%, the remuneration for the Board of Commissioners and anggota Komisaris 36% dan Sekretaris Dewan Komisaris the Secretary of the Board is as follows: the President 15%, dari gaji Direktur Utama. Commissioner 40%, Commissioner 36%, and the Secretary of the Board 15%, of the salary of the President Director.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 69 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kehadiran Pada Rapat Meeting Attendance

Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Nama Board of Commissioners Meeting BoC and BoD Meeting Name Jumlah Rapat Jumlah Rapat Total Meeting 14 Total Meeting 14 Komisaris Sutanto 8 8 M. Iksan Tatang 14 12 Suyatno Harun 12 9 Suratto Siswodihardjo 13 10 Tirta Hidayat 8 4

Selama tahun 2008, Komisaris menyelenggarakan Rapat Throughout 2008, the Board of Commissioners Rutin sebanyak 14 kali dan Rapat Gabungan dengan conducted 14 routine meetings as well as 14 joint Direksi sebanyak 14 kali juga. Rapat Komisaris merupakan meetings with the Board of Directors. Meetings of the forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan Commissioners represent a forum and mechanism for keputusan Komisaris secara kolektif. Komisaris juga collective decision making by the Commissioners. The mengadakan rapat dengan dengan Direksi untuk Commissioners also meet with the Board of Directors to membahas kinerja Angkasa Pura II. discuss the performance of Angkasa Pura II.

Komisaris membentuk Komite Audit dan Komite The Board of Commissioners establishes the Audit Manajemen Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Committee and the Risk Management Committee, yang diangkat oleh Komisaris Utama. chaired by a Commissioner appointed by the President Commissioner. Selama tahun 2008, Dewan Komisaris Angkasa Pura II mengikuti berbagai pelatihan, seminar, konferensi di Throughout 2008, members of the Board of dalam dan luar negeri baik sebagai peserta maupun Commissioners attended a variety of training courses, sebagai pembicara, diantaranya mengenai Good seminars and conferences in the country or abroad, Corporate Governance, manajemen, keuangan dan as participants or guest speakers, on aspects of Good kebandarudaraan, seperti mengikuti IIA International Corporate Governance, management, finance and airport Conference 2008 & On Site Learning di San Fransisco, management, including the IIA International Conference USA. 2008 and On Site Learning at San Fransisco, USA.

Dalam menjalankan tugas, Komisaris dibantu oleh In discharging its duties, Commissioners is assisted by Sekretaris Komisaris. Sekretaris Komisaris membantu the Secretary of the Board. The Secretary of the Board Komisaris dalam hal penyiapan bahan rapat Komisaris, assists the Commissioners to prepare the materials for pengumpulan bahan dan informasi yang relevan dengan Commissioner meetings, materials and information pelaksanaan tugas Komisaris, dan melakukan koordinasi relevant to the duties of the Commissioners, and to dengan Sekretaris Perusahaan tentang hal-hal yang coordinate with the Corporate Secretary on issues berkaitan dengan Komisaris dan Direksi. related to the Board of Commissioners and the Board of Directors. DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS Direksi Angkasa pura II terdiri atas 6 (enam) orang, seorang Direktur Utama, seorang Wakil Direktur Utama The Board of Directors of Angkasa Pura II comprises 6 dan 4 (empat) orang Direktur, yang diangkat melalui (six) members, namely one President Director, one Deputy Kementerian Negara BUMN berdasarkan RUPS. President Director and 4 (four) Directors, appointed by a decree of the State Minister for SOE in a GMS.

70 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Direksi merupakan organ perseroan yang bertanggung The Board of Directors is the company’s organ with full Introduction jawab penuh atas kepengurusan perusahaan serta responsibility over the management of the company, mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar as well as to represent the company in and outside the pengadilan. Mengingat kewenangannya yang luar biasa court of law. With a view to this extraordinary authority, itu, maka ada timbal balik dari Direksi kepada RUPS the Board of Directors is in turn accountable to the GMS untuk menjaga keseimbangan yaitu dengan itikad baik to lead and manage the company with good intention dan penuh tanggung jawab, memimpin dan mengelola and full responsibility in the interest and towards the perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan objectives of the company. perusahaan. Duties and responsibilities of the Board of Directors: Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah: 1. To execute their duties in accordance with prevailing

1. Menjalankan tugas-tugas sesuai dengan peraturan regulations and laws. Our Services dan undang-undang yang berlaku; 2. To provide their energy, minds and attention at all 2. Menggunakan tenaga, pikiran dan perhatian times in managing the company and to be fully secara penuh waktu dalam mengelola perusahaan responsible for the performance of the company. dan memikul tanggung jawab penuh terhadap 3. To coordinate, supervise and lead the management pencapaian kinerja perusahaan; of the company in addition to the duties and 3. Mengkoordinasi, mengawasi dan memimpin responsibilities of each respective Director in manajemen perusahaan di samping tugas dan accordance with the interest and objectives of the tanggung jawab setiap anggota Direksi sesuai dengan company. kepentingan dan tujuan perusahaan; 4. To formulate the Long-Term Business Plan (RJPP) and 4. Menyusun RJPP dan RKAP untuk meningkatkan the Work Plan and Budget (RKAP) of the company akuntabilitas Direksi dan manajemen dalam to increase the accountability of Directors and the menggunakan sumber daya dan dana perusahaan management in the use of resources and company Operational Review ke arah pencapaian hasil serta peningkatan nilai/ funds to achieve the intended objectives as well as pertumbuhan dan produktivitas perusahaan dalam the increase in value or growth and productivity in jangka panjang; the long-term horizon. 5. Pelaksanaan dan Monitoring RJPP/RKAP; 5. To implement and monitor the RJPP/RKAP 6. Merumuskan Kehendak Perusahaan (Statement of 6. To formulate a Statement of Corporate Intent (SCI), Corporate Intent/SCI) yaitu suatu pernyataan yang which represents a statement of commitment on the menunjukkan komitmen dari manajemen perusahaan part of the management of the company towards the untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yang realization of common aspirations of all stakeholders diharapkan oleh semua stakeholder, khususnya and especially the shareholders and members of the para pemegang saham dan anggota perusahaan, organization, in line with vision and mission of the yang selaras dengan visi dan misi perusahaan, serta company, and in the best way possible. Governance Report direalisasikan dengan cara-cara yang terbaik; 7. To implement risk management policies. 7. Menerapkan kebijakan manajemen risiko; 8. To establish operational policies and to determine 8. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan serta a clear and balanced success parameters in terms menetapkan ukuran keberhasilan yang jelas dan of financial and non-financial aspects towards the berimbang baik dari aspek keuangan maupun non achievement of the company’s objectives, vision and keuangan untuk menentukan pencapaian tujuan, mission. misi dan visi perusahaan; 9. To consider the interests of stakeholders in 9. Memperhatikan kepentingan stakeholder sesuai accordance with ethical values and prevailing laws dengan nilai-nilai etika dan peraturan perundang- and regulations. undangan yang berlaku; 10. To establish clear definition of managerial duties, MD&A 10. Menetapkan secara jelas tugas, tanggung jawab, dan responsibilities and authority at each managerial level. wewenang manajemen pada setiap tingkatan/level;

Angkasa Pura II Annual Report 2008 71 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

11. Memberikan informasi yang relevan dan akurat 11. To provide accurate and relevant information mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris concerning the execution of its duties to the antara lain mengenai mutasi manajer kunci (senior), Commissioners, including with regards to change program pengembangan SDM, pertanggungjawaban in senior management positions, human resources manajemen risiko, pelaksanaan SMK3, dan kinerja development programs, accountability of risk pemanfaatan teknologi informasi; management, implementation of health, safety and 12. Membangun dan memanfaatkan teknologi informasi; environment management system, and performance 13. Melakukan pendalaman pengetahuan dengan of information technology infrastructure. tujuan untuk menjamin agar Direksi tetap mengikuti 12. To develop and utilize information technology perkembangan baru dalam industri penerbangan; systems. 14. Menyiapkan laporan berkala dengan tepat waktu 13. To engage in knowledge improvement in order to sesuai peraturan yang berlaku dan pelaporan lainnya ensure that the Board of Directors is in step with the sesuai permintaan dari Pemegang Saham; latest developments in the aviation industry. 15. Direksi wajib menyerahkan laporan tahunan kepada 14. To prepare on time submission of regular reports in RUPS dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku accordance with prevailing regulations, and other berakhir; reports as requested by the Shareholders. 16. Menginformasikan kepemilikan sahamnya dan/atau 15. The Board of Directors shall submit the Annual Report keluarganya pada perusahaan lain dalam Laporan to the GMS within 5 (five) months after the end of Tahunan; the fiscal year. 17. Membantu dan memberi dukungan sepenuhnya 16. To disclose shareownership at other companies by kepada Internal Audit dalam melaksanakan tugasnya, themselves and/or their family members in the Annual serta melakukan koreksi ataupun tindak lanjut atas Report. hasil temuan Internal Audit; 17. To assist and support the Internal Audit unit in the 18. Mengkaji, menyepakati dan memantau kesesuaian execution of its function, and to perform corrective or perilaku kerja seluruh jajaran perusahaan terhadap follow-up actions on the findings of the Internal Audit. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang 18. To review, approve and monitor the work behavior merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman of the entire organization in terms of the Code of Tata Kelola Perusahaan yang Baik ini; Conduct that forms an integral part of the Guideline 19. Dengan persetujuan Komisaris, mengajukan kepada for Good Corporate Governance. RUPS, calon-calon auditor eksternal yang dipilih 19. To propose to the GMS, with the approval of the melalui proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku; Board of Commissioners, candidates for external 20. Mempersiapkan rencana pemanfaatan laba bersih auditors selected through a selection process in perusahaan dan menyiapkan rekomendasi pembagian accordance with prevailing regulations. dividen interim maupun dividen final kepada 20. To prepare plans for net income utilization and Komisaris untuk diteruskan kepada para pemegang recommendation for distribution of interim and final saham dengan mempertimbangkan kemampuan dividends to the Commissioners to be forwarded to perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dengan the Shareholders, taking into consideration the ability sumber dana internal; of the company to grow and expand by relying on internally generated cash flows. Pembagian Tugas Direksi Division of duties among Directors Direktur Utama bertugas: • Menjalankan tugas-tugas Perusahaan sesuai dengan Duties of the President Director: Anggaran Dasar Perusahaan dan melakukan tugas lain • Perform the corporate duties in accordance with sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS. the Article of Association and any other duties as • Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi assigned by the resolutions of the General Meeting of yang dilakukan oleh Direktur dan mengendalikan Shareholders. pelaksanaan tugas pengawasan internal perusahaan. • To coordinate the implementation of policies of the Board of Directors by its members and to manage the implementation of internal control mechanism.

72 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

• Melakukan pembinaan kegiatan operasional unit • To supervise the operational activities of the Internal Introduction Internal Auditor dan Unit Research, Development, Audit unit and the Research, Development, Planning Planning & Information Technology serta pengambilan & Information Technology unit, and to undertake keputusan strategis sesuai kewenangannya dalam strategic decision making in aspects of Air Traffic bidang Air Traffic Services, bidang Pengembangan Services, Business Development, Investment, and Usaha, bidang Investasi, dan bidang Pengembangan Human Resources Development. Sumber Daya Manusia. Duties of the Deputy President Director: Wakil Direktur Utama bertugas: • Perform the corporate duties in accordance with • Menjalankan tugas pokok perusahaan sesuai dengan the Article of Association and any other duties as Anggaran Dasar Perusahaan dan melakukan tugas lain assigned by the resolutions of the General Meeting of

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS. Shareholders. Our Services • Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang • To coordinate the implementation of policies of the dilakukan oleh para Direktur. Board of Directors by its members. • Memberikan bahan masukan, pertimbangan atau • To provide input, considerations or suggestions to the saran-saran untuk penetapan kebijakan atau keputusan President Director regarding any corporate policies or Direksi yang berlaku secara korporat kepada Direktur decisions to be made by the Board of Directors. Utama. • To supervise the operational activities of the Corporate • Melakukan pembinaan kegiatan operasional unit Secretary, Legal Affairs, and Corporate Safety and Corporate Secretary, unit Legal Affairs, unit Corporate Risk units, and to undertake strategic decision making Safety and Risk, serta pengambilan keputusan strategis in aspects of Airport Services, Routine Revenues, sesuai kewenangannya dalam bidang Airport Services, Exploitation, and General and Administration. bidang Pendapatan Rutin, bidang Eksploitasi, serta bidang Administrasi dan Umum. Duties of the Directors: Operational Review • To provide input, considerations or suggestions to the Para Direktur bertugas: President Director and the Deputy President Director • Memberikan masukan, pertimbangan atau saran-saran regarding any corporate policies or decisions to be untuk penetapan kebijakan atau keputusan Direksi made by the Board of Directors. yang berlaku secara korporat kepada Direktur Utama • To make decisions on behalf of the Board of Directors dan Wakil Direktur Utama. in their respective field of authority. • Menetapkan keputusan atas nama Direksi sesuai • To act on behalf of the Board of Directors in their bidang kewenangan masing-masing. respective field of authority. • Bertindak atas nama Direksi untuk bidangnya masing- • To lead and manage all activities and procedures at masing. their respective directorates. • Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dan Governance Report tata laksana direktorat yang dipimpinnya. Members of the Board of Directors are entitled to receive remunerations and facilities, in the amount and type as Anggota Direksi berhak untuk mendapatkan remunerasi determined in the Minutes of the GMS of Angkasa Pura II dan fasilitas yang jumlah dan jenisnya ditetapkan dalam No. RIS-31/D3-MBU/2008 dated 3 July 2008, concerning the Risalah Rapat RUPS Angkasa Pura II Nomor : RIS-31/ approval of the annual report, the ratification of the annual D3-MBU/2008 tanggal 3 Juli 2008 tentang persetujuan accounts, and the appropriation of net income in fiscal 2007. laporan tahunan, pengesahan perhitungan tahunan dan penggunaan laba bersih tahun buku 2007. It was determined that starting from 1 January 2008, the remuneration for the President Director is Rp 40,000,000 Ditetapkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2008, per month, while the Deputy President Director receives MD&A Remunerasi Direktur Utama sebesar Rp 40.000.000 per 95%and the other Directors 90%, of the salary of the bulan, sedangkan untuk wakil Direktur Utama 95%, dan President Director. anggota Direksi 90%, dari gaji Direktur Utama.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 73 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Kehadiran Dalam rapat per 1 Januari 2008 Meeting Attendance as of 1 January 2008

Rapat Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Nama Board of Directors Meeting BoC and BoD Meeting Name Jumlah Rapat Jumlah Rapat Total Meeting 12 Total Meeting 4 Edie Haryoto 12 4 S. Tulus Pranowo 6 4 Tommy Soetomo 9 4 Endang Dwi Suryani 7 4

Sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-04/ In accordance with Decree of the Minister for SOE No. MBU/2008 tanggal 4 Januari 2008, I Gusti Made Dhordy KEP-04/MBU/2008 dated 4 January 2008, I Gusti Made diberhentikan dari jabatannya dan untuk sementara Dhordy was dismissed from his position, and the duties tugas-tugas sehari-hari Direktur Operasi dan Teknik of the Director for Operations & Engineering were ditunjuk PH. Direktur Operasi dan Teknik berdasarkan temporarily served by the Acting Director for Operations & Instruksi Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: Engineering based on Instruction of the Board of Directors INS.01.03.01/00/12/2007/141 tentang Penunjukan of Angkasa Pura II No. INS.01.03.01/00/12/2007/141 Pejabat Pelaksana Harian Direktur Operasi dan Teknik concerning the Appointment of Acting Director for PT Angkasa Pura II (Persero). Operations & Engineering of PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Based on the Decree of the State Minister for SOE No. KEP- Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan 70/MBU/2008 dated 22 April 2008 in its capacity as the (Persero) PT Angkasa Pura II Nomor: KEP-70/MBU/2008 General Meeting of Shareholders of PT Angkasa tanggal 22 April 2008 bertempat di Jakarta, tentang Pura II (Persero) in Jakarta, concerning the Appointment of Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Members of the Board of Directors of Perusahaan Perseroan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II, Menteri Negara (Persero) PT Angkasa Pura II, the State Minister for SOE in its BUMN selaku RUPS PT Angkasa Pura II mengangkat capacity as the General Meeting of Shareholders of seorang Wakil Direktur Utama, Rinaldo J. Aziz dan PT Angkasa Pura II has appointed Rinaldo J. Aziz as Deputy mengangkat Direktur Komersial dan Pengembangan President Director, and appointed Robert Daniel Waloni Usaha, Robert Daniel Waloni. Dan juga mengalihkan as Director for Commercial & Business Development. The penugasan S. Tulus Pranowo yang diangkat berdasarkan Decree also re-assigned S. Tulus Pranowo from his post as keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-25/MBU/2004 Director for Commercial & Business Development based on tanggal 10 Maret 2004 dari jabatannya sebagai Direktur Decree of the State Minister for SOE No. KEP-25/MBU/2004 Komersial dan Pengembangan Usaha menjadi Direktur dated 10 March 2004, to the post of Director for Operasi dan Teknik Perusahaan Perseroan (Persero) Operations & Engineering of PT Angkasa Pura II (Persero). PT Angkasa Pura II.

Kehadiran Dalam Rapat per 30 April 2008 Meeting Attendance as of 30 April 2008

Rapat Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Nama Board of Directors Meeting BoC and BoD Meeting Name Jumlah Rapat Jumlah Rapat Total Meeting 29 Total Meeting 10 Edie Haryoto 26 5 Rinaldo J. Aziz 26 4 S. Tulus Pranowo 22 6 Tommy Soetomo 24 4 Robert D. Waloni 24 5 Endang Dwi Suryani 25 4

74 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Direksi mengadakan rapat rutin setiap minggu yang The Board of Directors conducts routine meetings each Introduction dilaksanakan untuk membahas permasalahan dengan week with a previously established agenda to discuss agenda yang ditetapkan sebelumnya. Rapat Direksi current issues. Meetings of the Directors represent a merupakan wahana dan sekaligus mekanisme bagi forum and mechanism for collective decision making by pengambilan keputusan Direksi secara kolektif yang the Directors involving other personnel of Angkasa melibatkan jajaran lain dalam Angkasa Pura II. Direksi Pura II. The Directors are also present in joint meetings of hadir dalam setiap Rapat Gabungan Komisaris dan the Board of Commissioners and Directors. Direksi. A written notice for a meeting of the Directors is served Undangan rapat Direksi dilakukan secara tertulis by the Corporate Secretary, along with the date, time, oleh Sekretaris Perusahaan dan disampaikan dengan venue and agenda of the meeting. The Corporate

mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan agenda Secretary prepares the agenda and other necessary Our Services rapat. Sekretaris Perusahaan menyiapkan agenda rapat support materials for the meeting, to be provided to dan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan, the Directors and other personnel invited to attend the untuk disampaikan kepada Direksi dan anggota respective meeting. perusahaan lain yang diundang untuk menghadiri rapat. The Shareholders evaluate the performance of the Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan Directors, collectively as well as individually, through the dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme GMS mechanism. Performance evaluation of individual RUPS. Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi Director is conducted by the Board of Commissioners who dilakukan oleh Komisaris dan membahas hasil penilaiannya discusses the results of its evaluation with the respective dengan anggota Direksi yang bersangkutan serta dilaporkan Director, and submitted to the GMS for review and kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan. consideration. Operational Review Selama tahun 2008, Direksi Angkasa Pura II mengikuti Throughout 2008, members of the Board of Directors of berbagai pelatihan, seminar, konferensi di dalam dan luar Angkasa Pura II attended a variety of training courses, negeri baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara, seminars and conferences, in the country as well as diantaranya mengenai Good Corporate Governance, abroad, as participant or guest speakers, on aspects of manajemen, keuangan dan kebandarudaraan. Selain Good Corporate Governance, management, finance and itu juga melakukan studi banding ke bandara-bandara airport management. In addition, they also conducted internasional di kawasan Eropa dan Asia Pasifik. field comparison studies at international airports in Europe and Asia-Pacific region. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 75 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY

Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung antara The Corporate Secretary serves a liaison function between Direksi dengan Manajemen, Komisaris dan Pemegang the Directors and the management, Commissioners, Saham serta wakil perusahaan dalam berhubungan and Shareholders, and represents the company in the dengan stakeholders yang berkaitan dengan perusahaan. communication with stakeholders related to the company.

Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan dan The Corporate secretary is appointed and dismissed by, bertanggung jawab langsung oleh/kepada Direktur and is directly responsible to, the President Director, and Utama dan melaporkan kegiatannya kepada Direktur reports regularly on its activities to the President Director. Utama secara berkala. In performing its activities, the Corporate secretary has Dalam menjalankan aktivitasnya Sekretaris Perusahaan the following duties and responsibilities: memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. With respect to the Shareholders 1. Berkaitan dengan Pemegang Saham a. To coordinate the pre GMS activities; a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Pra RUPS; b. To plan for and to organize the GMS, annual as b. Melakukan perencanaan dan penyelenggaraan well as extraordinary GMS, or other meetings RUPS baik yang bersifat tahunan maupun yang with the Shareholders; bersifat luar biasa atau pertemuan lainnya c. To prepare and to document the minutes of dengan Pemegang Saham; the GMS, noting all the proceedings as well as c. Membuat dan mendokumentasikan risalah difference in opinion, and to provide them if RUPS yang mencantumkan dinamika rapat dan required by the Shareholders; perbedaan pendapat serta menyediakannya bila d. To prepare the Register of Shareholders of the diminta oleh Pemegang Saham; company, its subsidiaries and affiliate companies. d. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham baik 2. With respect to issues of regulatory compliance perusahaan, anak perusahaan maupun afiliasinya. a. To ensure that the company has complied 2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap perundang- with transparency and information disclosure undangan requirements in the annual report of the a. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan company; tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan b. To sort out the relevant information for internal yang berlaku dalam laporan tahunan; as well as external publication or circulation; b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan c. To coordinate issues of compliance to GCG untuk dipublikasikan atau diedarkan di internal implementation within the company. maupun eksternal perusahaan; 3. With respect to stakeholders c. Mengkoordinasikan kepatuhan atas pelaksanaan a. To liaise between the Board of Directors and GCG di lingkungan perusahaan. other stakeholders of the company; 3. Berkaitan dengan stakeholder b. To serve the public and other parties regarding a. Menjadi penghubung antara Direksi dengan any request for information related to the pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan condition of the company; terhadap perusahaan; c. To prepare and organize company activities b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan involving external parties with a view towards pihak lain atas setiap permintaan informasi yang developing the corporate image; berkaitan dengan kondisi perusahaan; d. To coordinate the company’s CSR programs; c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan e. To maintain and update the information in the perusahaan yang melibatkan pihak eksternal company’s website through coordination with the yang bertujuan untuk membentuk citra (image) related functional units. perusahaan; d. Melakukan koordinasi atas program-program CSR perusahaan; e. Mengelola dan memutahirkan informasi dalam website perusahaan melalui koordinasi dengan unit fungsional terkait.

76 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

4. Sebagai fungsi Sekretariat Perusahaan 4. With respect to the Corporate Secretariat function Introduction a. Mengkoordinasikan Rapat Pemegang Saham, a. To coordinate meetings of the Shareholders, Komisaris dan Direksi ataupun rapat dengan Commissioners and Directors or meetings pihak lainnya terkait hal strategis perusahaan; with other parties related to strategic issues b. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, concerning the company; materi dan risalah rapat yang menggambarkan b. To prepare the notice, schedule, agenda, materials dinamika rapat dan proses pengesahan risalah and minutes of meetings, noting the proceedings rapat serta mendistribusikannya kepada pihak- and ratification of the minutes of meetings, and pihak terkait; its distribution to the relevant parties; c. Mendokumentasikan risalah rapat dan c. To document the minutes of meetings and menyediakannya bila diperlukan oleh Komisaris provide them if requested by Commissioners or

atau Direksi; Directors; Our Services d. Melakukan koordinasi dengan kantor cabang d. To coordinate with branch offices regarding perihal informasi yang berkaitan dengan kondisi information related to the latest condition in kantor cabang terkini; branch offices; e. Mengirimkan laporan manajemen dan laporan e. To submit regular management reports and lainnya kepada Pemegang Saham dan Komisaris other necessary reports to the Shareholders and secara berkala. Commissioners.

Operational Review

Riwayat Hidup Singkat Brief Profile

Sudaryanto – Sekretaris Perusahaan Sudaryanto – Corporate Secretary Lahir pada tahun 1956 di Kebumen – Jawa tengah. Lulus Born in 1956 in Kebumen – Central Java. Graduated from Governance Report Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas DR. the Faculty of Social and Political Science of DR Moestopo (Beragama) Jakarta pada tahun 1988 dan memperoleh University (Religious) Jakarta in 1988, and obtained a gelar Master of Science dari Universitas Indonesia pada Master of Science degree from Indonesia University tahun 2002. Pernah menduduki sejumlah jabatan penting in 2002. Previously held several important positions diantaranya yaitu Sekretaris Dewan Komisaris pada tahun including as Secretary of the Board in 2002 and Head of 2002 dan Kepala Bidang Umum PT Angkasa Pura II General Affairs at Soekarno-Hatta Airport branch office in (Persero) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta pada 2004, before promoted to the post of Corporate secretary tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak in 2006 up to the present. Participated in a variety of tahun 2006 sampai sekarang. Pernah mengikuti berbagai seminars and conferences in the country, including seminar dan konferensi di dalam negeri diantaranya the Marcus Evans 2nd Annual Corporate Governance MD&A yaitu Marcus Evans 2nd Annual Corporate Governance Conference, Indonesian Society of Commissioners in Conference, Indonesian Society of Commissioners di Jakarta, and Forum for SOE Association in Yogyakarta. Jakarta dan Forum Himpunan BUMN di Yogyakarta.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 77 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

ETIKA PERUSAHAAN COMPANY ETHICS

Kredibilitas dan kepercayaan sangat erat kaitannya Trust and credibility are very much related to the behavior dengan perilaku Insan Angkasa Pura II dalam berinteraksi of each personnel of Angkasa Pura II in their interaction dengan para pemangku kepentingan. Pengelolaan with stakeholders. In conducting its activities, the perusahaan selain mengikuti peraturan dan perundangan company observes prevailing rules and regulations as well yang berlaku juga menjunjung tinggi norma dan nilai as upholds the highest standards of business norms and etika. Kesadaran menjalankan etika yang baik akan ethics. The awareness to abide ethically will contribute meningkatkan dan memperkuat citra positif perusahaan. to improve and strengthen the positive image of the company. Pemikiran tersebut menjadi dasar yang kuat bagi perusahaan untuk mewujudkan Angkasa Pura II sebagai This line of thinking provides a firm base for Angkasa salah satu perusahaan yang disegani dan bermartabat Pura II to position itself as a leading and respected dalam dunia usaha. Wujud dari niat tersebut adalah company in the business circles. To achieve this, the perumusan pedoman perilaku (code of conduct) yang company formulates a code of conduct that regulates mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan policy on ethical values that are stated explicitly as a secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus standard guideline regulating the behavior of each dipedomani oleh seluruh Insan Angkasa Pura II. personnel of Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang kuat terhadap Angkasa Pura II has a firm commitment to uphold the pemangku kepentingan (stakeholder), yang meliputi: interests of all its stakeholders, comprising the following: 1. Komitmen terhadap Pemegang Saham, dengan 1. Commitment to the Shareholder, to create the best memberikan nilai perusahaan yang terbaik dari aspek value for the company in terms of financial and non- financial dan non financial; memberikan laporan yang financial aspects; provide comprehensive, accurate, lengkap, akurat dan tepat waktu; serta menerapkan and timely reports; and implement good corporate tata kelola perusahaan yang baik; governance practices; 2. Komitmen terhadap Pelanggan, dalam rangka 2. Commitment to Customers, in order to maintain menjaga reputasi, integritas, dan kredibilitas company reputation, integrity and credibility, as perusahaan serta meningkatkan keharmonisan well as in enhancing the relationship between the hubungan perusahaan dengan para pelanggan; company and its customers; 3. Komitmen terhadap insan Angkasa Pura II, dalam 3. Commitment to Employees of Angkasa Pura II, in rangka mewujudkan hubungan yang berkualitas, which the company strives to treat all of its employees adil serta dapat mendorong intensitas dan kualitas in a fair manner in order to create a relationship that partisipasi insan Angkasa Pura II perusahaan akan will promote the quality and intensity of employee memperlakukan insan Angkasa Pura II sebagai engagement in the company; anggota perusahaan dengan adil (fair); 4. Commitment to Suppliers, in which the company 4. Komitmen terhadap pemasok/supplier, perusahaan engage in a fair and honest business relationship with mengelola hubungan dengan jujur dan fair dalam it suppliers; berbisnis dengan pemasok/supplier; 5. Commitment to Business Partners, in which the 5. Komitmen terhadap Mitra Usaha, hubungan antara relationship between the company and its business perusahaan dengan mitra usaha dilandasi prinsip partners is based on fairness, transparency and good kesetaraan, transparan, serta etika bisnis; business ethics; 6. Komitmen terhadap Mitra Kerja, dengan senantiasa 6. Commitment to Work Partners, through good melakukan kordinasi untuk menjaga kepentingan coordination to protect the interests of the company perusahaan dan memberikan akses secara proporsional while providing proportional access to facilitate the untuk kelancaran pelaksanaan tugas mitra kerja; duties of work partners; 7. Komitmen terhadap Anak perusahaan dan 7. Commitment to Subsidiaries and Affiliates, through Perusahaan Afiliasi, dengan senantiasa melakukan direction and appreciation while maintaining the pembinaan dan memberikan penghargaan independency of subsidiaries and affiliates to develop serta menjaga kemandirian (independensi) their businesses; anak perusahaan dan perusahaan afiliasi dalam mengembangkan usaha secara keseluruhan;

78 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

8. Komitmen terhadap Pemerintah, dengan 8. Commitment to the Government, by conducting Introduction menjalankan bisnis secara profesional dengan business in a professional manner, complying with memperhatikan dan mematuhi peraturan perundang- applicable laws, regulations and government policies undangan, dan kebijakan pemerintah yang terkait related to the company’s business activities, and dengan aktivitas usaha perusahaan dan berperilaku ethical conduct in relationships with government etis dalam berhubungan dengan instansi pemerintah; institutions; 9. Komitmen terhadap Masyarakat dan Lingkungan, 9. Commitment to Society and the Environment, dengan mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan through the implementation of corporate social sebagai wujud Good Corporate Citizenship. responsibility in the interest of Good Corporate Citizenship. Dengan komitmen dan konsistensi dalam menerapkan

pedoman perilaku oleh seluruh insan Angkasa Pura II akan These commitments and the consistent implementation Our Services menciptakan suasana yang kondusif bagi pencapaian visi of the code of conduct by all personnel at Angkasa Pura II dan misi perusahaan. will lead to a conducive environment towards achieving the company’s vision and mission statements. Pada tahun 2007, Angkasa Pura II telah menerbitkan buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang langsung In 2007, Angkasa Pura II published a Code of Conduct disosialisasikan ke seluruh karyawan di kantor-kantor document that has been presented to employees at cabang Angkasa Pura II. Buku Pedoman Perilaku yang all branch offices of Angkasa Pura II. The Code of memuat pernyataan komitmen seluruh karyawan Conduct also contains a statement of intent signed Angkasa Pura II tersebut juga telah ditandatangani oleh by all employees in 2008 as documented and kept by seluruh karyawan pada tahun 2008 sebagai komitmen the Corporate Secretary Unit, signifying the personal pribadi untuk mematuhi Code of Conduct yang commitment of each employee to comply with the Code didokumentasikan di Unit Corporate Secretary. of Conduct. Operational Review

INTERNAL AUDITORS INTERNAL AUDIT

Internal Auditors dibentuk untuk membantu Direktur Internal Audit is established to assist the President Utama dalam melaksanakan pemeriksaan serta menilai Director in performing investigations and assessing the pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya serta control, management and its implementation, as well as memberikan saran-saran perbaikan, sebagai mitra, providing recommendations for improvement, functioning konsultan, dan katalis. as partner, consultant and catalyst.

Sebagai mitra, Internal Auditors mempunyai kedudukan As partner, Internal Audit has the same position as yang sama dengan unit kerja lain dalam mencapai tujuan other work units towards the achievement of the Governance Report organisasi. Sebagai konsultan internal, Internal Auditors company’s objectives. As an internal consultant, Internal memberi masukan dalam proses penyusunan kebijakan, Audit provides input on policy, system and procedure sistem dan prosedur, dengan melakukan review, kajian formulation processes, by carrying out reviews and studies dan memberikan saran perbaikan setelah melalui diskusi and suggestion for improvement, following direct as dengan unit kerja yang terkait secara langsung maupun well as indirect discussion with the respective work unit. tidak langsung. Sebagai katalis, Internal Auditors As catalyst, Internal Audit functions as an intermediary berperan sebagai media penghubung antara risk owner between the risk owner (auditee) and the supervising (audittee) dengan unit Pembina, terutama dengan Direksi. unit, especially the Board of Directors.

Internal Auditors berada langsung di bawah Direktur Internal Audit is placed directly under the President MD&A Utama untuk menjamin independensinya dari kegiatan Director to ensure independency from operating activities atau unit kerja yang diaudit. Direktur Utama memberikan or the work unit being audited. The President Director kewenangan penuh dan memadai pada Internal Auditors provides adequate authority to Internal Audit to carry out untuk melaksanakan tugasnya. its duties.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 79 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Internal Auditors melaksanakan tugasnya melalui Internal Audit carries out its duties by conducting evaluasi pengendalian internal, pemeriksaan keuangan, evaluation on internal control, financial audit, compliance pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan operasional, audit, operational audit, management audit, contract pemeriksaan manajemen, pemeriksaan kontrak, audit, information system audit, development of internal pemeriksaan sistem informasi, pengembangan kualitas quality, and relations with external entities. internal, dan hubungan dengan entitas luar. Duties and responsibilities of Internal Audit are: Tugas dan tanggung jawab Internal Auditors meliputi : 1. To assess and monitor the performance of work units, 1. Menilai kinerja unit kerja dan melakukan pemantauan as an early warning system to inform the President untuk memberikan informasi dini (early warning Director in the event of a decline in performance; system) kepada Direktur Utama bila terjadi penurunan 2. To analyze and evaluate the reliability, adequacy and kinerja; utilization of accounting control, financial control and 2. Menguji dan menilai kehandalan, kelengkapan dan other control mechanism; penggunaan dari pengendalian akuntansi, keuangan 3. To provide input towards the effective dan pengendalian lainnya; implementation of internal control systems and their 3. Memberikan masukan bagi efektivitas penerapan improvements, using the quality targets of the work sistem pengendalian mutu dan peningkatan yang units as a criteria for audit work on the respective diperlukan dengan menjadikan sasaran mutu unit units; kerja sebagai salah satu kriteria dalam melakukan 4. To improve the quality of information disclosure in audit; financial statements; 4. Meningkatkan kualitas keterbukaan laporan 5. To assess the quality of work of field staff, and keuangan; enforce organizational discipline and control to 5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas para pelaksana prevent frauds and deviations; dan menegakkan disiplin organisasi dan pengendalian 6. To identify activities to be audited, and to evaluate untuk mencegah kecurangan dan penyimpangan; and assess the risk level of those activities including in 6. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang akan consideration of audit costs and scheduling; diaudit, mengevaluasi serta menilai tingkat risiko 7. To perform an audit on all work units of the company kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam kaitannya to ensure that all activities are carried out in an dengan biaya dan jadwal audit; economical, efficient and effective manner; 7. Melakukan audit pada semua unit kerja perusahaan 8. To ensure that the company has properly identified untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan telah and managed its risk exposures; dilaksanakan sesuai dengan prinsip ekonomis, efisien 9. To ensure that the company has complied with all dan efektif; relevant laws and regulations; 8. Meyakinkan bahwa perusahaan telah 10. To ensure that all work units have complied with the mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang company’s policies and procedures; dihadapi perusahaan dengan baik; 11. To undertake other duties as assigned by the Board of 9. Meyakinkan bahwa perusahaan telah mematuhi Commissioners related to the supervisory function of peraturan perundang-undangan yang berlaku; the Board of Commissioners; 10. Memastikan bahwa semua unit kerja telah mematuhi 12. To coordinate the monitoring of follow-up action kebijakan-kebijakan dan prosedur perusahaan; on audit findings and to ensure that the appropriate 11. Melakukan tugas lain yang diberikan Komisaris yang measures have been taken by the work unit; berkaitan dengan fungsi Komisaris dalam fungsi 13. To conduct a special review on work units as sebagai pengawasan; necessary based on the direction of the President 12. Mengkoordinir pemantauan pelaksanaan tindak Director; lanjut atas temuan hasil pemeriksaan dan 14. To facilitate the process of financial audit by external memastikan tindakan yang tepat telah dilakukan oleh auditors; unit kerja; 13. Melakukan audit khusus (special review) pada unit kerja yang diperlukan berdasarkan arahan Direktur Utama; 14. Memfasilitasi audit keuangan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal;

80 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

15. Memonitor dan menilai kecukupan pelaksanaan 15. To monitor and assess the adequacy of follow-up Introduction tindak lanjut laporan hasil audit Internal Auditors measures on the audit findings by Internal Audit dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada and external auditors, and to make a report to the Direktur Utama; President Director; 16. Memfasilitasi penerapan praktik GCG di lingkungan 16. To facilitate the implementation of GCG practices perusahaan dan menyediakan informasi dan/atau within the company, and to provide information laporan pemeriksaan kepada pihak-pihak yang and/or inspection reports to such other parties that membutuhkan atas ijin Direktur Utama. requested them, with the permission of the President Director. Dalam menjalankan tugasnya Internal Auditors berpedoman kepada kode etik, norma-norma audit, In carrying out its duties, Internal Audit is guided by code

Piagam Internal Auditors, peraturan lainnya yang of ethics, auditing norms, the Internal Audit Charter, and Our Services berkaitan dengan Internal Auditors dan senantiasa other regulations pertaining to Internal Audit, as well menjunjung tinggi prinsip-prinsip objektivitas, as upholds the principles of objectivity, confidentiality, kerahasiaan, ketelitian dan kehati-hatian. meticulousness, and prudence.

Untuk menjaga kualitas hasil audit, Internal Auditors To maintain the quality of audit work, Internal Audit melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi perform its work on the basis of Internal Audit Auditor Internal, Kode Etik Profesional, serta Pedoman Professional Standards, professional code of ethics, and Kerja Internal Auditors, meliputi: Internal Audit Work Manual, covering: 1. Perencanaan audit dan pengendalian anggaran; 1. Audit work plan and budget control plan; 2. Penilaian kualitas pengendalian internal; 2. Quality assessment on internal control; 3. Pelaksanaan pengawasan; 3. Implementation of control supervision; 4. Pemantauan pengendalian mutu audit; 4. Monitoring of audit quality control; Operational Review 5. Pemantauan tindak lanjut hasil audit. 5. Monitoring of follow-up actions on audit findings.

Internal Auditors bersama fungsi terkait melakukan Internal Audit, together with the related functions, internal control assessment berbasis risiko yang akan conduct a risk-based internal control assessment that digunakan sebagai dasar dalam menentukan rencana will be used as a basis in formulating plans for the perbaikan proses bisnis, metodologi dan prosedur audit. improvement of business processes, methodologies and audit procedures. Internal Auditors melakukan pemantauan secara intensif atas pelaksanaan tindak lanjut dari temuan hasil audit Internal Audit conducts intensive monitoring on the Internal Auditors dan Auditor Eksternal dan melaporkan implementation of follow-up measures of audit findings kepada Direktur Utama dan Komisaris melalui Komite by Internal Audit and external auditors, and submits Governance Report Audit secara berkala. regular reports to the President Directors and the Board of Commissioners through the Audit Committee. Semua Internal Auditors diwajibkan mengikuti pelatihan- pelatihan profesional untuk melengkapi sertifikasi guna All internal auditors are required to attend professional memenuhi standar yang dibutuhkan Angkasa Pura II. training towards professional certifications to comply Head of Internal Auditors dan Supervisor Internal Auditors with standards required by Angkasa Pura II. The Head memperoleh pelatihan di bidang profesi dan manajerial of Internal Audit and Supervisor of Internal Audit also yang memadai agar dapat mengelola satuan yang receive adequate training in profession and managerial dipimpinnya dengan baik. skills to ensure the capability of managing the Internal Audit unit. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 81 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

AUDITOR EKSTERNAL EXTERNAL AUDITOR

Auditor Eksternal atau Akuntan Publik melakukan audit The External Auditor or Public Accountant performs laporan keuangan atas laporan keuangan perusahaan a financial report audit on the Company’s financial untuk memberikan pendapat yang independen dan statements and provides and objective and independent objektif mengenai kewajaran, ketaatazasan dan opinion regarding the fairness, accuracy and compliance kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan of the Company’s financial statements with the accepted Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan Financial Accounting Standards in Indonesia as well as perundang-undangan yang berlaku. other applicable laws and regulations.

Tahun 2008, Angkasa Pura II menunjuk Kantor Akuntan In 2008, Angkasa Pura II appointed the Public Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Rekan Accountant Firm (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono - Izin Akuntan Publik Nomor 02.1.0798 serta Izin Usaha & Partner – Public Accountant License No. 02.1.0798 KAP Nomor KEP-276/KM.6/2004 - sebagai Auditor and KAP Business License No. KEP-276/KM.6/2004 - as Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit Umum dan External Auditor to perform a general audit on the Audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atas Financial Statements for fiscal 2008 and an audit on Laporan Keuangan tahun Buku 2008 dengan biaya the Partnership and Community Development program sebesar Rp 610 juta. KAP dimaksud telah menyelesaikan for fiscal 2008 for a fee of Rp 610 million. The KAP has tugasnya dengan tanggal Laporan Audit 16 Maret 2009. performed its assignment with its Audit Report dated 16 March 2009. Opini KAP atas Laporan Keuangan Angkasa Pura II yaitu wajar tanpa pengecualian dan Tingkat Kesehatan The KAP gave a fair opinion to the Financial Statements Perusahaan tahun 2008 termasuk dalam kategori AA of Angkasa Pura II. The Company achieved a rating of (SEHAT) dengan total Score 88,50 dari aspek keuangan, AA (Healthy) in the company soundness assessment in operasional dan administrasi. Untuk tingkat pencapaian 2008 in terms of financial, operating, and administrative Key Performance Indicator Perusahaan tahun 2008 adalah aspects, with a total score of 88.50. Meanwhile, in terms sebesar 93,02%. of Key Performance Indicators (KPI), the Company in 2008 achieved 93.02% of target. KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Rekan melakukan Audit Umum dan Audit Program Kemitraan KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Partner dan Bina Lingkungan serta evaluasi laporan keuangan performed the general audit and audit on the Partnership tahun buku 2008, selama 1 (satu) periode audit (tahun and Community Development (PKBL) program and buku 2008), yang terdiri atas Audit Umum akhir tahun evaluation on the financial statements for 1 (one) atas laporan keuangan, Audit Ketaatan Perusahaan, audit period (fiscal year 2008), comprising of year-end Evaluasi atas Kinerja Keuangan, memeriksa Pengelolaan general audit on the financial statements, compliance Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan audit, evaluation on financial performance, audit on Evaluasi atas Kinerja PKBL. the management of the PKBL, and evaluation of the performance of PKBL. Tahun 2007, Angkasa Pura II menunjuk KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang sebagai Auditor In 2007, Angkasa Pura II appointed KAP Doli, Bambang, Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit dan Evaluasi Sudarmadji & Dadang as external auditor to perform the Laporan Keuangan tahun buku 2007 dengan biaya audit and evaluation of financial statements for fiscal sebesar Rp 470 juta. Dan tahun 2006, Angkasa Pura II 2007 with a fee of Rp 470 million. In 2006, Angkasa menunjuk KAP Hendrawinata Gani & Rekan sebagai Pura II appointed KAP Hendrawinata Gani & Partner as Auditor Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit dan external auditor to perform the audit and evaluation of Evaluasi Laporan Keuangan tahun buku 2006 dengan financial statements for fiscal 2006 with a fee of Rp 418 biaya sebesar Rp 418 juta. million.

82 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Seleksi Auditor Eksternal dilaksanakan melalui proses The selection of external auditor was made through a Introduction pelelangan sesuai dengan kebijakan perusahaan di bidang tender process conforming to the Company’s policies pengadaan barang dan jasa. Auditor Eksternal ditetapkan on the procurement of goods and services. The external dalam RUPS dan diikat dengan kontrak/perjanjian yang auditor is appointed by the General Meeting of memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Shareholders and is bound by a work contract/agreement Internal Auditors melaksanakan koordinasi dan containing the rights and responsibilities of the respective memfasilitasi pelaksanaan tugas Auditor Eksternal untuk parties. The Internal Audit unit coordinates and facilitates terciptanya kelancaran pelaksaan tugas. Komite Audit the work of the external auditor. The Audit Committee memantau efektivitas pelaksanaan tugas dan mereview monitors the effectiveness of audit work and evaluates kinerja Auditor Eksternal. the performance of the external auditor.

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Our Services

Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang Ketua The Audit Committee of Angkasa Pura II comprises of a yang berasal dari Anggota Dewan Komisaris yaitu member of the Board of Commissioners, Suyatno Harun, Suyatno Harun dan 2 (dua) orang tenaga profesional as Chairman, and 2 (two) independent professionals as dari luar Angkasa Pura II, sebagai anggota, yaitu Agung committee members, namely Agung Suprananto and Suprananto dan Israful Hayat yang diangkat sesuai Surat Israful Hayat, appointed based on Decree of the Board Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.511/KP.1013.3/ of Commissioners No. KEP.511/KP.1013.3/AP II-2007 AP II-2007 tentang Pengangkatan Ketua Komite Audit concerning the Appointment of Chairman of the Audit dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 351.1/ Committee and Decree of the Board of Commissioners KP.1013.3/AP II-2007 tentang Keanggotaan Komite Audit No. 351.1/KP.1013.3/AP II-2007 concerning the PT Angkasa Pura II (Persero). Anggota komite dari luar Membership of the Audit Committee of PT Angkasa Angkasa Pura II dimaksudkan agar dapat memberikan Pura II (Persero). The external committee members are Operational Review penilaian yang objektif, karena tidak mempunyai kaitan intended to ensure an objective assessment, having no dengan manajemen baik dalam hal kepemilikan maupun relation to the management of the company in terms of kaitan dengan kegiatan usaha Angkasa Pura II. ownership interest or business activities of Angkasa Pura II.

Komite Audit adalah sebuah komite tetap yang dibentuk The Audit Committee is a permanent committee oleh Dewan Komisaris Angkasa Pura II dengan maksud established by the Board of Commissioners of Angkasa untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi tanggung Pura II to assist the Board of Commissioners in its jawabnya dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas oversight function over the overall performance of the kinerja manajemen secara menyeluruh. management of the company.

Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk dapat The Audit Committee was established to improve the Governance Report meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Dewan effectiveness of the duties of the Board of Commissioners, Komisaris, terutama yang berhubungan dengan particularly with regards to the supervision of the pengawasan terhadap tata kelola Angkasa Pura II, governance at Angkasa Pura II, involving supervision yang meliputi pengawasan terhadap sistem dari proses to systems and process of financial reporting, the audit pelaporan keuangan, proses audit atas laporan keuangan process on the company’s financial statements, evaluation perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan on implementation of internal control, and evaluation on internal (internal control) perusahaan dan evaluasi atas the performance of the company’s Internal Audit unit, as kinerja Internal Auditors perusahaan, serta pemenuhan well as compliance to other prevailing laws and regulations. ketentuan dan peraturan perundang-undangan lainnya. The duties and responsibilities of the Audit Committee: MD&A Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi: 1. To assess the results of audit work performed by 1. Menilai hasil pelaksanaan audit yang dilaksanakan Internal Audit or the External Auditors to ensure oleh Internal Auditor maupun Eksternal Auditor proper reporting in accordance with generally dalam rangka pencapaian pelaporan sesuai dengan accepted standards of accounting in Indonesia; standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

Angkasa Pura II Annual Report 2008 83 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan 2. To provide recommendations on improvement to sistem pengendalian manajemen perusahaan serta internal control systems and implementation by the pelaksanaannya; management; 3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review 3. To ensure that adequate reviews have been yang memuaskan terhadap informasi yang dilakukan conducted on information disclosure by Angkasa Angkasa Pura II, termasuk brosur kondisi keuangan Pura II, including information on the company’s perusahaan, laporan keuangan berkala, forecast financial condition, periodic financial statements, dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan forecasts and other financial information submitted to kepada pemegang saham; the shareholder; 4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian 4. To identify issues that require the attention of the Dewan Komisaris; Board of Commissioners; 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan 5. To perform any other duties as assigned by the Komisaris sepanjang dalam lingkup tugas dan Board of Commissioners, insofar as it is within the kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan scope of duties and responsibilities of the Board of peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; Commissioners in accordance with applicable laws 6. Wajib melaporkan segera hasil evaluasi yang telah and regulations; dilakukan kepada Dewan Komisaris; 6. To report immediately the results of its evaluations to 7. Wajib membuat laporan sekurang-kurangnya setiap 3 the Board of Commissioners; (tiga) bulan sekali yang berisi pokok hasil kerjanya; 7. To submit a report, at least once every 3 (three) 8. Wajib membuat laporan khusus yang berisi setiap months, on a summary of its activities and results; temuan yang diperkirakan dapat mengganggu 8. To submit a special report to the Board of kegiatan Angkasa Pura II dan disampaikan kepada Commissioners on any finding that might disrupt the Dewan Komisaris selambat-lambatnya 10 hari kerja activities of Angkasa Pura II, at the latest within 10 sejak tanggal temuan diketahui. work days following the date of such finding.

Sebagai pedoman pelaksanaan tugasnya, Komite Audit In conducting its duties, the Audit Committee is guided Angkasa Pura II telah dilengkapi dengan Piagam Komite by the Audit Committee Charter that binds every Audit yang mengikat semua pihak, antara lain memuat parties involved, and among other things contain the tujuan, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan objectives, duties, responsibilities and authority of the Komite Audit. Komunikasi antara Komite Audit dengan Audit Committee. Communication between the Audit Internal Auditor ataupun Eksternal Auditor telah Committee and Internal Audit as well as external auditors dilaksanakan dengan baik. Komite Audit juga telah has been properly maintained. The Audit Committee also melaporkan hasil kerjanya kepada Dewan Komisaris submits regular reports of its activities to the Board of secara berkala. Commissioners.

Kehadiran dalam Rapat Meeting Attendance

Rapat Komite Audit Nama Audit Committee Meeting Name Jumlah Rapat Total Meeting 14 Suyatno Harun 11 Agung Suprananto 10 Israful Hayat 9

Rapat-rapat yang dihadiri Komite Audit, yaitu Rapat [The Audit Committee also conducts meetings with the dengan Dewan Komisaris, Rapat dengan Manajemen Board of Commissioners, routine (monthly) Management (rutin setiap bulan), Rapat dengan Auditor Eksternal meetings, meetings with the External Auditors (KAP), (KAP), Rapat dengan Internal Auditor dan Rapat Internal meetings with the Internal Audit, as well as internal Komite Audit. Committee meetings.

84 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Selama tahun 2008, Komite Audit telah melakukan Throughout 2008, the Audit Committee was engaged in Introduction kegiatan seperti: the following activities: 1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada 1. Providing recommendations to the Board of Dewan Komisaris; Commissioners; 2. Review program kerja Internal Auditor; 2. Reviewing the work program of Internal Audit; 3. Bersama Internal Auditor, Unit Accounting dan 3. Along with the Internal Audit and the Accounting Budgeting melaksanakan persiapan pelaksanaan and Budgeting Unit, preparing the selection of seleksi Pengadaan Jasa KAP untuk Audit Umum dan External Auditor (KAP) to perform the General Audit Audit PKBL Angkasa Pura II tahun buku 2008; and Audit on PKBL of Angkasa Pura II in fiscal 2008; 4. Melaksanakan proses pengadaan jasa Audit Umum 4. Conducting the procurement process for the services dan Audit PKBL Angkasa Pura II tahun 2008; of General Audit and Audit on PKBL of Angkasa

5. Memantau pelaksanaan Audit Umum dan Audit PKBL Pura II in fiscal 2008; Our Services oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Rekan; 5. Monitoring the implementation of General Audit and 6. Review atas pelaksanaan Audit Umum dan Audit Audit on PKBL by the KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, PKBL oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono & Arsono & Partners; Rekan; 6. Reviewing the implementation of General Audit and 7. Review/ mengevaluasi atas laporan Internal Auditor Audit on PKBL by the KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, tahun 2007; Arsono & Partners; 8. Menyusun Program Kerja Komite Audit tahun 2009; 7. Reviewing and evaluating the report of Internal Audit 9. Memantau proses pelaksanaan audit oleh Internal for 2007; Auditor di kantor-kantor cabang Angkasa Pura II 8. Preparing the work program of the Audit Committee dengan melakukan kunjungan kerja ke kantor-kantor for 2009; cabang Angkasa Pura II; 9. Monitoring the implementation of audit by Internal 10. Mengevaluasi Piagam Komite Audit; Audit at branch offices by conducting visits to the Operational Review 11. Mengikuti berbagai seminar; respective branch offices of Angkasa Pura II; 12. Turut serta dalam perumusan RJPP perusahaan. 10. Evaluating the Audit Committee Charter; 11. Attending a variety of seminars; 12. Participating in the formulation of the company’s Long-Term Strategic Plan (RJPP). Governance Report

Agung Suprananto Israful Hayat

Riwayat Hidup Singkat Brief Profiles

Agung Suprananto - Anggota Komite Audit Agung Suprananto – Audit Committee member Bergabung sebagai Anggota Komite Audit Angkasa Became a member of the Audit Committee in 2006. A Pura II pada tahun 2006 sampai sekarang. Lulus Diploma Diploma IV graduate of the State Accounting College IV Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991. (Sekolah Tinggi Akuntansi negara) in 1991. Served as Pernah menjadi Direktur Keuangan PT Intama Artha Director of Finance at PT Intama Artha Indonusa in MD&A Indonusa pada tahun 1999 – 2001 dan juga Direktur 1999-2001 and Director of Organization Development, Pengembangan Organisasi, Ikatan Akuntan Indonesia the Indonesian Accountant Association, in the same pada tahun yang sama. Memiliki pengalaman dalam years. Have work experience in public accountant audit pemeriksaan profesi akuntan publik dan pemantauan profession and the monitoring on special review by Public terhadap pelaksanaan audit khusus yang dilakukan oleh Accountant Firm for State-Owned Enterprises. Kantor Akuntan Publik terhadap BUMN.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 85 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Israful Hayat - Anggota Komite Audit Israful Hayat – Audit Committee member Bergabung sebagai Anggota Komite Audit Angkasa Became a member of the Audit Committee of Angkasa Pura II pada tahun 2006 sampai sekarang. Lulus Fakultas Pura II in 2006. Graduated from the Faculty of Law, Bung Hukum Universitas Bung Hatta, Padang tahun 1993. Hatta University, Padang, in 1993. Attended various Mengikuti berbagai pendidikan di bidang Peraturan courses in Law and Regulations, Business Contracts Perundang-undangan dan Kontrak Bisnis serta Air and Air Law. Served as Head of Sub-Bureau of Law and Law. Menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Peraturan Regulations, the Secretariat of the Directorate General of Perundang-undangan Bagian Hukum, Sekretariat Air Transportation, the Ministry of Transportation, since Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Departemen 2002 up to the present. Perhubungan pada tahun 2002 hingga sekarang.

KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE

Komite Manajemen Risiko Angkasa Pura II terdiri dari The Risk Management Committee of Angkasa Pura II seorang Ketua yang berasal dari Anggota Dewan Komisaris comprises of a member of the Board of Commissioners, yaitu M. Iksan Tatang dan 3 (tiga) orang tenaga profesional M. Iksan Tatang, as Chairman, and 3 (three) independent dari luar Angkasa Pura II, sebagai anggota, yaitu Sugijanto, professionals as committee members, namely Sugijanto, Henry BL Toruan dan Syamsu Rizal yang diangkat sesuai Henry BL Toruan and Syamsu Rizal, appointed based Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.512/ on Decree of the Board of Commissioners No. KEP.512/ KP.1013.3/AP II-2007 tentang Pengangkatan Ketua Komite KP.1013.3/AP II-2007 concerning the Appointment of Manajemen Risiko dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Chairman of the Risk Management Committee and Decree Nomor KEP.02/KP.1013.3/AP II-2008 tentang Anggota of the Board of Commissioners No. KEP.02/KP.1013.3/ Komite Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II (Persero). AP II-2008 concerning the Membership of the Risk Management Committee of PT Angkasa Pura II (Persero). Komite Manajemen Risiko adalah komite tetap yang dibentuk Dewan Komisaris Angkasa Pura II untuk The Risk Management Committee is a permanent membantu Dewan Komisaris memenuhi tanggung committee established by the Board of Commissioners of jawabnya dalam melaksanakan kewajibannya melakukan Angkasa Pura II to assist the Board in performing its duties pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektivitas related to the monitoring, control and assessment of the manajemen risiko. effectiveness of risk management in the company.

Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan The Risk Management Committee was established to untuk meyakinkan bahwa perusahaan akan dapat terus ensure the sustainability of the company’s operations beroperasi secara berkelanjutan, termasuk saat terjadi including during times of extraordinary circumstances. kejadian yang luar biasa. Selain itu Komite Manajemen The Risk Management Committee also has the duty Risiko bertugas melakukan penilaian secara berkala dan of conducting periodic evaluations and providing memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris recommendations to the Board of Commissioners with tentang risiko usaha, tata cara meminimasi risiko, dalam regards to business risks and risk mitigation measures hubungannya dengan risiko usaha. related to business risks.

Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Duties and responsibilities of the Risk Management meliputi: Committee: 1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris 1. To provide recommendations to the Board of dalam menyusun dan memperbaiki kebijakan Commissioners for the formulation and improvement manajemen risiko yang berkaitan dengan of risk management policies, related to the control pengendalian risiko di bidang pengelolaan asset, of risks in aspects of asset and liability management, liabilities, financial, investasi, teknik dan operasional financial, investment, engineering, and operations of perusahaan; the company; 2. Melakukan diskusi terkait manajemen risiko dengan 2. To conduct discussions related to risk management Unit Corporate Safety & Risk dan atau unit lain; with the Corporate Safety & Risk Unit or other units;

86 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan 3. To evaluate the accuracy of models and the validity of Introduction validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko; data used in measuring risks; 4. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris 4. To report to the Board of Commissioners regarding tentang kesesuaian antara kebijakan dengan the evaluation on the alignment of risk management pelaksanaan manajemen risiko; policies and their implementation; 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan 5. To monitor and evaluate the work of the Corporate tugas Unit Corporate Safety & Risk; Safety & Risk Unit; 6. Melakukan evaluasi atas Profil Risiko; 6. To evaluate the company’s Risk Profile; 7. Melakukan evaluasi terhadap Sistem Pengendalian 7. To evaluate the company’s Risk Control Systems. Risiko (Risk Control System). The position, duties and responsibilities of the Risk

Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Management Committee and its organizational relation Our Services Manajemen Risiko serta hubungan kelembagaan antara with functional units responsible for the implementation Komite Manajemen Risiko dengan Fungsi Penanggung of risk management at the company is defined in a Risk Jawab Pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan Management Committee Charter signed by the President dituangkan dalam Piagam Komite Manajemen Risiko dan Commissioner and the President Director. ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama.

Kehadiran Dalam Rapat Meeting Attendance

Rapat Komite Manajemen Risiko Nama Risk Management Committee Meeting Name Jumlah Rapat Total Meeting 7 Operational Review M. Iksan Tatang 7 Sugijanto 7 Henry BL Toruan 2 Syamsu Rizal 4

Selain rapat internal, Komite Manajemen Risiko pada In addition to internal committee meetings, the Risk tahun 2008 telah menghadiri rapat-rapat dengan Management Committee during 2008 was also present in beberapa unit terkait di Angkasa Pura II. meetings with other related units at Angkasa Pura II.

Selama tahun 2008, Komite Manajemen Risiko telah Throughout 2008, the Risk Management Committee was Governance Report melakukan kegiatan seperti : engaged in the following activities: 1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada 1. Providing recommendations to the Board of Dewan Komisaris; Commissioners; 2. Bersama unit Corporate Safety & Risk dan Internal 2. Formulating the Risk Profile of Angkasa Pura II, Auditor melaksanakan penyusunan Profil Risiko together with the Corporate Safety & Risk unit and Angkasa Pura II; the Internal Audit; 3. Memonitor sosialisasi Profil Risiko ke kantor-kantor 3. Monitoring the socialization of Risk Profile to branch cabang; offices; 4. Melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang 4. Conducting visits to branch offices to improve the untuk peningkatan risiko awareness; quality of risk awareness; MD&A 5. Mengikuti berbagai seminar dan workshop; 5. Attending a variety of seminars and workshops; 6. Menyusun Program Kerja Komite Manajemen Risiko 6. Formulating the work program of the Risk tahun 2009; Management Committee for 2009.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 87 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Henry BL Toruan Sugijanto Syamsu Rizal

Riwayat Hidup Singkat Brief Profiles

Henry BL Toruan - Anggota Komite Manajemen Risiko Henry BL Toruan - Committee member Lahir pada tahun 1956 di Pematang Siantar, Sumatera Born in 1956 in Pematang Siantar, North Sumatera. Utara. Lulus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun Graduated from the State Accountancy College (STAN) 1984. Memperoleh gelar MAcc (Akuntansi) dari The in 1984. Obtained an MAcc (Master of Accounting) Wheatherhead School of Management, Case Western degree from Wheatherhead School of Management, Reserve University, Cleveland, Ohio, USA, pada tahun Case Western Reserve University, Clevelend, Ohio, USA, 1991 dan MA (Ekonomi) University of Colorado at Boulder, in 1991, an MA degree in Economics from the University Colorado, USA, pada tahun 1993, serta PhD (Ekonomi) of Colorado at Boulder, Colorado, USA, in 1996, and a University of Colorado at Boulder, Colorado, USA, pada PhD degree in Economics from the University of Colorado tahun 1996. Pernah menjabat sebagai Kepala Bidang at Boulder, Colorado, USA, in 1996. Previously served as Perencanaan dan Kebijakan Obligasi, Pusat Manajemen Head of Bonds Policy and Management at the Center for Obligasi Negara, Departemen Keuangan pada tahun 2000- Government Bonds Management, the Ministry of Finance, 2002 dan Assisten Deputi VI Urusan Kerjasama Ekonomi in 2002-2002, and since 2002 and up to the present serves dan Pembiayaan Multilateral, Kementerian Koordinator as Deputy Assistant VI for Economic Cooperation and Bidang Perekonomian, pada tahun 2002 hingga sekarang. Multilateral Financing at the office of the Coordinating Ditunjuk sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko Minister for the Economy. Appointed as member of the Angkasa Pura II pada tahun 2007. Risk Management Committee of Angkasa Pura II in 2007.

Sugijanto - Anggota Komite Manajemen Risiko Sugijanto - Committee member Lahir pada tahun 1945 di Mojokerto, Jawa Timur. Born in 1945 in Mojokerto, East Java. Graduated with Lulus Institut Ilmu Keuangan, Departemen Keuangan, a major in Accountancy from the Financial Sciences Jurusan Akuntansi pada tahun 1974 dan Magister Institute, the Ministry of Finance, in 1974, and obtained Manajemen STIE IPWI BPKP pada tahun 1999. Pernah a Magister Management degree from STIE IPWI BPKP in mengikuti Workshop Corporate Governance in Banks, 1999. Attended the Workshop on Corporate Governance Risk Management Center Indonesia dan Komite Nasional in Banks organized by the Risk Management Center Kebijakan Governance di Denpasar, Bali pada tahun Indonesia and the National Committee on Governance 2006. Pernah menjabat sebagai Pj Sekretaris Badan Policy in Denpasar, Bali, in 2006. Previously served as Akuntansi Keuangan Negara pada tahun 2003-2004 dan Acting Secretary of the State Financial Accounting Direktur Pengelolaan Kas Negara, Direktorat Jenderal Agency in 2003-2004 and as Director of State Treasury Perbendaharaan, Departemen Keuangan, pada tahun Management, the Directorate General of Treasury, Ministry 2004-2005. Bergabung sebagai Anggota Komite of Finance, in 2004-2005. Appointed as member of the Manajemen Risiko Angkasa Pura II pada tahun 2007. Risk Management Committee of Angkasa Pura II in 2007.

Syamsu Rizal - Anggota Komite Manajemen Risiko Syamsu Rizal - Committee member Lahir pada tahun 1969 di Bandung, Jawa Barat. Lulus Born in 1969 in Bandung, West Java. Graduated with a Sarjana Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung Bachelor degree in Architecture from Bandung Institute of pada tahun 1993 dan S2 Urban Disain Institut Teknologi Technology in 1993 and a post-graduate degree in Urban Bandung tahun 1997. Saat ini masih aktif bekerja Design from the same institute in 1997. Currently holds di Direktorat Teknik Bandara Direktorat Jenderal an active position at the Airport Technical Directorate, the Perhubungan Udara Departemen Perhubungan dan Directorate General of Air Transportation, the Ministry bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko of Transportation. Appointed as member of the Risk Angkasa Pura II pada tahun 2007. management Committee of Angkasa Pura II in 2007.

88 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

MEDIA PENYEBARAN INFORMASI INFORMATION DISCLOSURE Introduction

Salah satu hal terpenting dalam membina hubungan Information disclosure is an important aspect related to yang harmonis antara Angkasa Pura II dengan pemegang efforts of building a harmonious relationship between saham, mitra kerja, mitra usaha, pengguna jasa, Angkasa Pura II and its shareholders, business partners, karyawan, masyarakat sekitar bandara dan masyarakat service users, employees, community members around umum adalah melalui informasi. the airports, and the general public.

Angkasa Pura II mengemas informasi perusahaan In order to create transparency in managing the secara jelas dan terbuka sehingga dapat diakses oleh company, Angkasa Pura II presents clear and transparent publik dengan mudah dan cepat, demi menciptakan information related to the company to facilitate

transparansi dalam pengelolaan perusahaan. Transparansi convenient and fast access by the general public. The Our Services informasi tersebut diharapkan dapat menjaga dan information disclosure policy is expected to maintain and meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi help improve the level of understanding, knowledge and positif publik terhadap kebijakan dan operasional usaha perception by the general public concerning the policies yang dilakukan Angkasa Pura II. and business activities undertaken by Angkasa Pura II.

Dalam menginformasikan segala bentuk kebijakan dan In order to disseminate information on policies and kegiatan usahanya, Angkasa Pura II telah menerbitkan business activities, Angkasa Pura II publishes a variety of berbagai media publikasi perusahaan seperti Buku dan corporate publications such as Company Profile in print Video Company Profile, Airport Guide, Profil Bandara dan and video format, Airport Guide, Airport Profiles and Annual Report untuk para pemegang saham dan publik Annual Report, which are distributed to the shareholders eksternal melalui berbagai kegiatan publikasi dan promosi and external audiences during corporate events and yang dilakukan Angkasa Pura II. Selain itu untuk membina promotional activities undertaken by Angkasa Pura II. In Operational Review hubungan dengan publik internal atau karyawan, Angkasa addition, to maintain relationship with internal audience Pura II menerbitkan Majalah Bandara yang terbit triwulanan or employees, Angkasa Pura II also publishes the quarterly dan Buletin Baling-baling yang terbit tiap satu bulan sekali. Majalah Bandara and the monthly Buletin Baling-Baling.

Untuk informasi interaktif yang dapat diakses kapan For interactive information that is accessible at anytime saja dan dimana saja, Angkasa Pura II menyediakan and from anywhere, Angkasa Pura II provides up to date informasi aktual perusahaan melalui media online yaitu information on the company through an online medium website www.angkasapura2.co.id yang link dengan situs at its website www.angkasapura2.co.id that is also linked BUMN online. Disamping itu Angkasa Pura II juga telah with the BUMN Online website. Angkasa Pura II has menerapkan Sistem Informasi Manajemen berbasis IT also implemented an IT-based Management Information untuk konsumsi internal perusahaan. System for internal company communication. Governance Report

Tahun 2008 ini, untuk mendukung program Bersih In 2008, in support of the “Road to Clean Airport” Bandara “Road to Clean Airport”, Angkasa Pura II program, Angkasa Pura II conducted a media campaign, melakukan publikasi melalui media elektronik seperti involving a TV coverage, live interactive interview in liputan melalui televisi dan wawancara interaktif di radio radio stations, and advertorials in various national and juga beriklan di berbagai media cetak nasional dan lokal, local print media, as well as organizing guided tours serta melaksanakan press tour ke berbagai bandara yang for journalists at the airports under the management of dikelola Angkasa Pura II. Angkasa Pura II.

MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 89 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

KOMITMEN DAN KONTIJENSI COMMITMENT AND CONTINGENCIES

Untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan, Angkasa Angkasa Pura II engages in a variety of cooperation Pura II telah menjalin kerjasama dengan perusahaan- arrangements with other companies in support of perusahaan lain. Bentuk kerjasama meliputi kerjasama its business activities. These commercial cooperation komersial diantaranya adalah pelimpahan hak usaha undertakings include the granting of concession rights, (concession right), penyewaan ruang usaha, kerjasama commercial space rental, advertising space management, pengelolaan reklame, kerjasama pemanfaatan tanah dan land utilization management, and others. lain-lain. As part of service quality improvement in airports, Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan Angkasa Pura II has signed a Memorandum of bandara, Angkasa Pura II juga telah menandatangani Understanding (MoU) with PT Telekomunikasi Indonesia Memorandum of Understanding (MoU) dengan to develop Total Solution in Telecommunication Facilities PT Telekomunikasi Indonesia untuk mengembangkan at airports under the management of Angkasa Pura II. Layanan Total Solusi Fasilitas Telekomunikasi pada In the first phase of this cooperation, PT Telekomunikasi bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Untuk tahap awal Indonesia will develop the system for application at kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia akan Terminal 3 of the Soekarno-Hatta Airport. diaplikasikan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Towards the planned operation of the new Medan Airport Dalam rangka pengoperasian Bandara Baru Medan – at Kuala Namu at year-end 2009, Angkasa Pura II has Kuala Namu pada akhir tahun 2009, Angkasa Pura II conducted an open tender for further construction works telah mengadakan tender pekerjaan lanjutan dan telah at the airport, in which there were 3 (three) winning diperoleh 3 (tiga) pemenang pelaksana pekerjaan yaitu bidders namely PT Hutama Karya, PT Nindya Karya and PT Hutama Karya, PT Nindya Karya serta PT Adhi Karya. PT Adhi Karya, with a total project value of Rp 800 Total nilai pekerjaan berkisar Rp 800 juta. million.

Sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 40 Tahun As a follow up to the enactment of Law No. 40 Year 2007, Angkasa Pura II telah mengadakan penyesuaian 2007, Angkasa Pura II has made some amendments Anggaran Dasar Perusahaan. Anggaran Dasar to its Articles of Association. The amended Articles of dimaksud telah disetujui oleh RUPS dan telah mendapat Association has been approved by the GMS and ratified pengesahan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU- by the Minister of Justice and Human Right through its 98879.AH.01.02 Tahun 2008 Tanggal 22 Desember 2008. letter No. AHU-98879.AH.01.02 Year 2008 dated 22 December 2008.

90 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pada tahun 2008 juga terjadi deregulasi di sektor In 2008 there was also a deregulation in the aviation Introduction penerbangan dengan telah disahkannya RUU sector with the ratification of the Aviation Bill by the Penerbangan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. UU House of Representatives. The new Aviation Law will Penerbangan yang baru rencananya akan menggantikan replace the previous Law No. 15 Year 1992. Among the Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992. Beberapa hal more significant issues regulated in the new Aviation Law penting yang diatur dalam Undang-undang Penerbangan is the spin off of the function of air navigation and air yang baru adalah pemisahan (spin off) fungsi traffic services. Under the new Aviation Law, the function penyelenggaraan navigasi dan pelayanan lalu lintas udara. of air navigation and air traffic services will be provided Sesuai amanat UU Penerbangan yang baru, pelayanan by a separate business entity from Angkasa Pura. As a navigasi dan lalu lintas udara akan dilaksanakan oleh consequence, the core business of Angkasa Pura II will badan usaha yang terpisah dari Angkasa Pura, sehingga ultimately be as an airport operator company.

nantinya core business Angkasa Pura II hanya sebagai Our Services operator bandar udara. Among the more significant legal cases involving the company in 2008 was the legal suit by Angkasa Pura II Kasus hukum yang menonjol pada tahun 2008 antara lain against PT Asuransi Ramayana concerning the rejection gugatan Angkasa Pura II kepada PT Asuransi Ramayana of the claim over a work guarantee for the procurement terkait dengan ditolaknya klaim jaminan pelaksanaan of foam tender vehicle for the PKP-PK units at Polonia pada pekerjaan pengadaan foam tender vehicle PKP- Airport, Medan and Supadio Airport, Pontianak, by PK di Bandara Polonia Medan dan Supadio Pontianak PT Samamantap. Angkasa Pura II has won the case at the oleh PT Samamantap. Dalam kasus ini Angkasa Pura II first level court proceedings, and the guarantee of menang di Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dan Rp 849 million has been paid. At present, Angkasa Pura II jaminan senilai Rp 849 juta telah dibayarkan. Selain itu is still involved in the legal proceedings at the State sampai saat ini, Angkasa Pura II masih berperkara pada Administrative Court (TUN) concerning a disputed plot sengketa TUN atas obyek tanah di lokasi Desa Karangsari of land located at Karangsari and Karanganyar villages, Operational Review dan Karanganyar, Kecamatan Batuceper, Tangerang. the Batuceper District, Tangerang regency. In this legal Pada perkara ini Angkasa Pura II juga menang di Putusan case, Angkasa Pura II has also won at the first level Pengadilan Tingkat Pertama. proceedings. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 91 Manajemen Risiko

Risiko adalah bagian dari bisnis, dan mengelola risiko dengan baik adalah bagian dari kesuksesan dalam bisnis.

Risk is an inherent part of any business, and a good risk management is part of every success in business.

Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan Risk Management Policy

Proses manajemen risiko dalam aktivitas usaha Angkasa Risk management processes within the business activities Pura II adalah bagian yang paling mendasar dan sangat of Angkasa Pura II represent a basic and key element menentukan dalam penyusunan serta perancangan in the formulation and design of safety management program manajemen keselamatan. Segala risiko terkait programs. Risks related to the safety of human lives dengan faktor keselamatan jiwa harus dikelola seoptimal should be managed in an optimum manner in view of its mungkin, mengingat dampaknya yang sangat luas, baik widespread impact affecting both service users as well as bagi pengguna jasa maupun bagi keberlanjutan bisnis the business sustainability of Angkasa Pura II. Angkasa Pura II. Accordingly, Angkasa Pura II strives to manage risks Untuk itu, Angkasa Pura II mengelola risiko melalui through a systematic implementation of policies, penerapan kebijakan, prosedur, dan praktek kerja yang procedures and work practice in order to identify, analyze, dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi, assess, mitigate and monitor risks. menganalisa, menilai, menangani dan memonitor risiko.

92 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Risk Management Introduction Our Services Risiko Yang Dihadapi Perusahaan Risks Faced by the Company

Aktivitas bisnis utama Angkasa Pura II sampai saat The core business activities of Angkasa Pura II currently ini adalah jasa pelayanan lalu lintas udara dan jasa comprises air traffic services and airport management kebandarudaraan, yang sangat terkait erat dengan services, which are closely related to aspects of Safety, unsur Safety, Security, Service dan Compliance (3S + Security, Service and Compliance (3S+1C). In the course 1C). Risiko dalam pengelolaan usaha Angkasa Pura II of its business activities, Angkasa Pura II faces inter-related merupakan risiko yang saling terkait satu sama lainnya, risks, in that an impact of a certain activity may have di mana kejadian yang diakibatkan oleh satu kegiatan several different risk consequences. In general, these risks bisa menyebabkan beberapa dampak risiko yang can be grouped into the following categories: berbeda. Secara umum risiko-risiko yang dihadapi dapat diklasifikasikan ke dalam: Legal Risk Operational Review Negligence or mistakes made in the management of Risiko Hukum airport facilities and provision of airport services may Kelalaian ataupun kesalahan dalam pengelolaan result in discomfort for airport service users. Should fasilitas dan kegiatan pelayanan di bandara dapat this discomfort turns into a situation that causes loss or menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jasa. distress on the part of airport service users, it may leads to Ketika ketidaknyamanan ini berubah menjadi situasi yang a legal suit brought by the parties so affected. merugikan pengguna jasa bandara maka hal ini dapat menimbulkan tuntutan hukum dari pihak-pihak yang Risk of Asset Loss/Damage merasa dirugikan tersebut. Mistakes in supervising the use of airport facilities and infrastructure or neglect in their maintenance may result Risiko Kerusakan/Kehilangan Asset in the risk of loss or damage to such assets belonging Governance Report Kesalahan dalam pemeliharaan dan pengawasan to Angkasa Pura II. In turn, this may cause a loss or the terhadap fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki dapat disruption of business processes of Angkasa Pura II in mengkibatkan terjadinya risiko kerusakan dan kehilangan general. aset penting Angkasa Pura II. Bila hal itu terjadi tentunya akan sangat merugikan dan mengganggu proses bisnis Angkasa Pura II secara umum. MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 93 Manajemen Risiko Risk Management

Risiko Reputasi Reputational Risk Reputasi Angkasa Pura II akan sangat tergantung pada The reputation of Angkasa Pura II is heavily dependent ketersediaan dan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh on the availability and quality of services provided to setiap pengguna jasa bandara. Risiko reputasi ini menjadi airport service users. The reputational risk may become a risiko dominan mengingat interaksi yang dinamis antara dominant risk factor in view of the dynamic interactions Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara dengan that occur between Angkasa Pura II as an airport operator pihak-pihak yang berkepentingan di bandara, termasuk and the various airport service users, including airline dalam hal ini perusahaan penerbangan, penumpang, companies, airline passengers, the general public, and masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. other stakeholders.

Risiko Lingkungan Environmental Risk Risiko terhadap lingkungan relatif lebih rendah Compared to other types of risks, environmental risk is dibandingkan dengan risiko-risiko lainnya, mengingat relatively less important, in view of the limited scope of dampak yang diakibatkan kegiatan bandara memiliki impact on the environment from activities on airports. cakupan terbatas. Financial Risk Risiko Finansial The financial performance of Angkasa Pura II is closely Kinerja keuangan Angkasa Pura II dipengaruhi oleh related to its operational activities, therefore financial aktivitas operasional, sehingga risiko keuangan risk may arise as a consequence of other types of risk merupakan dampak lanjutan dari risiko-risiko yang telah described above. disebutkan di atas. Implementation of Risk Management Penerapan Manajemen Risiko The implementation of risk management at Angkasa Penerapan manajemen risiko Angkasa Pura II diarahkan Pura II is directed towards the achievement of business pada tercapainya tujuan perusahaan dalam menjalankan objectives as well as to protect the company against usahanya serta melindungi perusahaan dari kemungkinan conditions that may cause losses for the company. terjadinya kondisi yang dapat merugikan perusahaan. Implementation of risk management involves the active Hal ini melibatkan seluruh unit kerja sebagai pelaksana participation of every work unit performing the business kegiatan usaha perusahaan, sehingga setiap unit kerja activities of the company, so that each work unit is aware memahami dampak yang akan dihadapi perusahaan, bila of the impact to the company from any mistake made in terjadi kesalahan penanganan aktivitas harian masing- its daily activities. masing unit kerja.

94 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Manajemen Risiko Risk Management

Proses manajemen risiko di lingkungan Angkasa Pura II The implementation of risk management at Angkasa Introduction terdiri atas tahapan-tahapan sebagai berikut: Pura II consists of the following processes: a. Memahami konteks; a. Understanding the context of risk b. Mengidentifikasi risiko; b. Identifying the risk c. Menganalisa risiko; c. Analyzing risk d. Menilai risiko; d. Assessing risk e. Mengendalikan risiko; e. Mitigating risk f. Memonitor risiko. f. Monitoring risk

Saat ini Angkasa Pura II menggunakan BowtieXP sebagai At present, Angkasa Pura II uses the BowtieXP method as risk management tool dalam pengelolaan risiko di unit- a risk management tool in the management of risks at its

unit pelayanan. Dengan perangkat ini setiap pemilik work units. With this tool, each risk owner could identify Our Services risiko dapat mengidentifikasi risiko di lingkungannya, the potential risks in its work environment, the factors mencari penyebab timbulnya risiko dan mengetahui that causes such risks to arise, and the impact caused by dampak yang terjadi bila risiko tersebut berkelanjutan. such risks. Through the use of this tool, each risk owner Sekaligus dalam perangkat tersebut pemilik risiko harus can then prepare the necessary risk mitigating measures menyiapkan pengendalian agar risiko tersebut tidak in order to avoid the occurrence of the respective risk. menjadi kenyataan.

Support Resources for Improving Board of Directors Set Up Risk Mgt. Policy Control System & Endore Company Risk Profiles Operational Review

Develop All Instrument for Corporate Risk Mgt. Company Risk Profile Process Corporate Safety & Risk

Format Risk Management Evaluate & Recommend to Plan (RMP) Improve Control System

Writing RMP for Each 12 Airports Hazard in Service Units Governance Report Board of Commissioners Review Risk Profile (Risk Committee) MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 95 Manajemen Risiko Risk Management

Pengendalian Risiko Risk Mitigation

Setiap kegiatan usaha selalu mengandung risiko, As risks are inherent in every business activities, risk sehingga pengendalian risiko merupakan elemen yang mitigation represents a vital element within the activities vital bagi Angkasa Pura II dalam menjalankan usahanya. of Angkasa Pura II. Performance of these activities could Aktivitas perusahaan dapat terlaksana dengan lebih baik be enhanced if service units have taken into consideration apabila unit-unit pelayanan telah memperhitungkan risiko the various risks along with the respective risk mitigation dan pengendaliannya dalam kegiatannya sehari-hari. measures in their daily activities.

Adapun pengendalian risiko yang dilaksanakan adalah Risk mitigation activities involve the following measures: meliputi hal-hal sebagai berikut: Compliance to regulations and operational Kepatuhan pada regulasi dan prosedur operasi procedures Sebagai penyelenggara bisnis bandara, Angkasa Pura II As an airport operator, Angkasa Pura II is bound by terikat dengan aturan-aturan yang diterapkan oleh various regulations issued by the International Civil organisasi penerbangan internasional (ICAO) maupun Aviation Organization (ICAO) as well as the Directorate Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menjamin General of Air Transportation, in order to ensure the terciptanya penerbangan yang memenuhi unsur safety and security of flight operations. Accordingly, keselamatan dan keamanan. Untuk itu Angkasa Pura II Angkasa Pura II strives at all times to maintain compliance terus berupaya agar dalam penyelenggaraan kegiatan with all applicable regulations and requirements in the bisnis perusahaan selalu memenuhi ketentuan dan conduct of its business activities. regulasi yang berlaku. In addition, each service unit within Angkasa Pura II is Selain itu setiap unit pelayanan di lingkungan Angkasa equipped with a variety of standard operating procedures Pura II telah memiliki prosedur operasi standar dalam governing its activities, ensuring that all operational melaksanakan kegiatannya, hal ini dimaksudkan agar and service activities are conducted in a standard and semua kegiatan operasi dan pelayanan terlaksana secara systematic manner. sistematis dan terstandarisasi. To monitor the process, a safety audit is conducted Salah satu langkah untuk mengawasi proses ini adalah regularly. Angkasa Pura II also implemented a safety dilaksanakannya safety audit secara rutin dan penerapan management system at all of its airports. safety management system di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Facility maintenance and service quality improvement Pemeliharaan fasilitas dan peningkatan kualitas Reliability and availability of facilities are important to pelayanan ensure successful operational activities by Angkasa Pura II. Keberhasilan kegiatan usaha Angkasa Pura II sangat Therefore, facility maintenance are carried out according dipengaruhi oleh kehandalan dan ketersediaan fasilitas. to established procedures by all service units, in order to Oleh karenanya, unit-unit pelayanan selalu melaksanakan avoid failures in operation due to quality degradation of pemeliharaan fasilitas sesuai prosedur yang berlaku, equipment and facilities that might result in disruptions to sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kegagalan the operational objectives of Angkasa Pura II. operasi akibat penurunan kualitas peralatan dan fasilitas yang akan berdampak pada terganggunya pencapaian Angkasa Pura II also strives towards constant tujuan Angkasa Pura II. improvement in service quality through the rejuvenation and upgrade of its facilities. Selain itu Angkasa Pura II secara terus menerus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan peremajaan terhadap fasilitas yang dimilikinya.

96 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Manajemen Risiko Risk Management

Pelatihan Training Introduction Salah satu unsur penting untuk mengurangi risiko The quality of human resources as well as a risk terjadinya kegagalan dalam memberikan pelayanan awareness culture are important elements to reduce terhadap pengguna jasa adalah terciptanya personil yang the risk of failure in the provision of airport services to berkualitas dan sadar akan risiko. Beberapa pelatihan service users. Accordingly, training in aspects of safety telah diberikan kepada personil di lingkungan operasi dan and risk management is provided to engineering and teknik terkait dengan unsur keselamatan dan pengelolaan operational personnel. Among the training provided are risiko, diantaranya: Threat & Error Management training in Threat & Error Management, workshop in Risk Training, Risk Management Workshop, Advanced Risk Management, workshop in Advanced Risk Management, Management Workshop, dan lain-lain. and several others.

Asuransi Insurance Our Services Untuk menghadapi dan mencegah timbulnya tuntutan To anticipate the possibility of legal action against the hukum terhadap perusahaan akibat dari kelalaian dalam Company due to negligence in the provision of airport memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, Angkasa services to service users, Angkasa Pura II has insured all of Pura II telah mengasuransikan seluruh pelayanannya its services in the form of an Airport Liabilities Insurance dalam bentuk Airport Liabilities Insurance. Seluruh aset coverage. Angkasa Pura II has also insured all of its fisik juga telah diasuransikan untuk melindungi Angkasa physical assets to cover the risk of loss due to damage or Pura II dari kerugian akibat kerusakan ataupun kehilangan loss of physical assets. asset. In addition, airline passengers at airports under the Selain itu, seluruh calon penumpang yang melalui management of Angkasa Pura II are protected by PJP2U bandara di lingkungan Angkasa Pura II telah dilindungi insurance coverage against risk of accidents taking place oleh asuransi PJP2U terhadap risiko kecelakaan selama at the airports. Operational Review berada di lingkungan bandara. Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 97 MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

Diskusi & Analisis Manajemen

Dengan kinerja keuangan yang baik pada 2008, Angkasa Pura II kembali meraih predikat ‘AA’ pada kriteria penilaian kesehatan keuangan BUMN.

With an excellent financial performance in 2008, Angkasa Pura II once again was rated ‘AA’ in the financial health rating for State-Owned Enterprises.

Pengelolaan Perusahaan tahun buku 2008 berpedoman Management of the Angkasa Pura II in fiscal 2008 is pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang directed by the resolutions of the General Meeting Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan of Shareholders on 31 January 2008 concerning the PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2008 tanggal 31 Endorsement of the 2008 Annual Work Plan and Budget Januari 2008. of PT Angkasa Pura II (Persero).

Secara umum, kondisi ekonomi makro dan keamanan Macro economic and national security conditions during selama tahun 2008 relatif stabil dan kondusif bagi 2008 were relatively stable, providing a conducive pertumbuhan ekonomi. Namun demikian pertumbuhan environment for economic growth. However, growth of penerbangan dalam negeri belum sesuai dengan proyeksi, the domestic aviation sector was not up to expectations, dengan adanya beberapa maskapai penerbangan yang due to the cessation of operation of several domestic tidak mengoperasikan pesawatnya. Di tengah kondisi airlines. With this background, Angkasa Pura II continued lingkungan usaha ini, Angkasa Pura II terus berupaya with efforts to improve its income from aeronautical and meningkatkan pendapatan aeronautika maupun non- non-aeronautical services to fulfill the targets set by the aeronautika untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh Shareholders. Pemegang Saham. Realization of net income before taxes in 2008 exceeded Realisasi laba sebelum pajak tahun 2008 dapat the amount targeted by the Shareholders, driven direalisasikan di atas target yang ditetapkan Pemegang mainly by above-target achievements of income from Saham, disebabkan pendapatan aeronautika, non- aeronautical, non-aeronautical and cargo services. Income aeronautika dan kargo chargers tercapai di atas target. from PJP2U (aircraft passenger) services was below target Pada pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat due to delayed adjustment to PJP2U tariffs that have been Udara (PJP2U) masih belum mencapai target akibat belum budgeted in August 2008. Income from non-aeronautical

100 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Management Discussion & Analysis

disesuaikannya tarif PJP2U yang dianggarkan pada bulan services in general was on target, except for income Introduction Agustus 2008. Untuk pendapatan non-aeronautika from electricity charges due to more efficient energy secara umum dapat mencapai target kecuali listrik usage by users, and income from motor vehicle parking karena efisiensi pemakainya, parkir mobil dan motor services due to discontinuing its operations. akibat Adam Air yang menghentikan operasionalnya. Meanwhile, operational expenses exceeded the target Sedangkan pada beban usaha melebihi dari target yang set, due to higher receivable loss provisioning related to telah ditetapkan yang dikarenakan beban piutang ragu- concessionary receivables such as with Garuda Indonesia, ragu akibat cadangan piutang konsesioner seperti Garuda and higher personnel expenses due to employee Indonesia dan beban pegawai akibat adanya penyesuaian remuneration adjustments in 2008. beban ini dalam tahun 2008.

Perkembangan Angkutan Udara Developments in Air Transportation Our Services

Statistik Angkutan Udara Tahun 2008 Air Transportation Statistics in 2008

Pesawat Aircraft Internasional Domestik Bandara Kode International Domestic Sub Total Lokal Jumlah Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Sub Total Local Total Arrival Departure Arrival Departure Soekarno-Hatta CGK 23.347 24.895 97.652 104.279 250.173 - 250.173 Polonia MES 5.184 5.200 21.189 21.164 52.737 185 52.922 Sultan Syarif Kasim II PKU 1.211 1.215 8.598 8.624 19.648 2.266 21.914 SM Badaruddin II PLM 469 469 7.328 7.330 15.596 198 15.794 Minangkabau PDG 675 675 5.702 5.702 12.754 - 12.754

Supadio PNK 236 236 6.925 6.938 14.335 3.126 17.461 Operational Review Halim Perdanakusuma HLP 1.148 1.071 8.729 8.700 19.648 13.628 31.942 Depati Amir PGK - - 3.532 3.532 7.064 - 7.064 Sultan Thaha DJB - - 3.078 3.078 6.156 38 6.194 Sultan Iskandar Muda BTJ 375 370 2.873 2.877 6.495 184 6.744 Husein Sastranegara BDO 771 771 1.546 1.546 4.634 1.277 5.911 Raja Haji Fisabilillah TNJ - - 1.653 1.665 3.318 - 3.318 Jumlah 33.416 34.902 168.805 175.435 412.558 20.902 432.191 Total

Penumpang Passengers Internasional Domestik Transit International Domestic Transit Bandara Kode Sub Total Total Governance Report Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Sub Total Internasional Domestik Total Arrival Departure Arrival Departure International Domestic Soekarno-Hatta CGK 3.475.713 3.581.833 11.767.082 11.887.056 30.711.684 136.206 1.393.042 32.240.936 Polonia MES 472.952 460.977 1.776.224 1.954.697 4.664.850 48 152.002 4.816.900 Sultan Syarif Kasim II PKU 46.325 49.820 854.628 863.947 1.814.720 87 19.504 1.834.311 SM Badaruddin II PLM 49.543 44.679 758.963 757.278 1.610.463 - 743 1.611.206 Minangkabau PDG 74.263 77.487 733.116 737.152 1.622.018 8.364 23.019 1.653.401 Supadio PNK 15.132 15.758 691.668 668.064 1.390.622 - - 1.390.622 Halim Perdanakusuma HLP 4.233 3.102 104.065 101.891 213.291 - - 213.291 Depati Amir PGK - - 392.078 399.278 791.356 - - 791.356 Sultan Thaha DJB - - 332.490 337.876 670.366 - - 670.366 MD&A Sultan Iskandar Muda BTJ 36.652 31.344 244.705 255.952 568.653 - - 568.653 Husein Sastranegara BDO 86.245 79.151 93.518 100.212 359.126 - 134 359.260 Raja Haji Fisabilillah TNJ - - 63.291 60.926 124.217 - 6.726 130.943 Jumlah 4.261.058 4.344.151 17.811.828 18.124.329 44.541.366 144.709 1.595.170 46.281.245 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 101 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Kargo (Kg) Cargo (Kg) Internasional Domestik Bandara Kode International Domestic Total Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Total Arrival Departure Arrival Departure Soekarno-Hatta CGK 126.792.997 121.559.822 67.880.274 156.263.318 472.385.059 Polonia MES 1.415.648 3.352.832 22.618.814 11.385.412 38.772.706 Sultan Syarif Kasim II PKU 45.694 115.798 9.595.528 3.081.552 12.838.572 SM Badaruddin II PLM 16.618 65.980 7.222.608 1.910.588 9.215.794 Minangkabau PDG 3.155 36.871 7.101.912 5.127.908 12.269.846 Supadio PNK 2.203 - 6.802.493 2.422.283 9.226.979 Halim Perdanakusuma HLP 1.077.218 1.077.690 118.852 485.977 2.774.895 Depati Amir PGK - - 4.373.518 951.935 5.325.453 Sultan Thaha DJB - - 3.138.531 1.278.750 4.417.281 Sultan Iskandar Muda BTJ - - 2.511.271 729.108 3.256.002 Husein Sastranegara BDO - 18.252 125.360 542.555 686.167 Raja Haji Fisabilillah TNJ - - 647.686 292.629 940.315 Jumlah 129.353.533 126.227.245 132.136.847 184.391.444 572.109.069 Total

Statistik Angkutan Udara - Perbandingan 2007/2008 Air Transportation Statistics - 2007/2008 Comparison

Pesawat Penumpang Kargo (Kg) Bandara Kode Aircraft Passengers Cargo (Kg) Airport Code 2007 2008 Chg (%) 2007 2008 Chg (%) 2007 2008 Chg (%) Soekarno-Hatta CGK 248.482 250.173 0,68 32.458.946 32.240.936 -0,69 464.340.080 472.385.059 1,73 Polonia MES 53.794 52.922 -1,62 5.004.398 4.816.900 -3,75 32.830.711 38.772.706 18,10 Sultan Syarif Kasim II PKU 22.818 21.914 -3,96 1.839.322 1.834.311 -0,27 11.346.153 12.838.572 13,15 SM Badaruddin II PLM 17.059 15.794 -7,42 1.660.013 1.611.206 -2,94 8.558.966 9.215.794 7,67 Minangkabau PDG 14.995 12.754 -14,94 1.752.961 1.653.401 -5,68 10.118.922 12.269.846 21,26 Supadio PNK 17.898 17.461 -2,44 1.378.529 1.390.622 0,88 9.017.302 9.226.979 2,33 Halim Perdanakusuma HLP 27.681 32.609 17,80 168.986 213.291 26,22 3.799.169 2.774.895 -26,96 Depati Amir PGK 7.106 7.064 -0,59 733.458 791.356 7,89 4.612.911 5.325.453 15,45 Sultan Thaha DJB 6.585 6.194 -5,94 704.110 670.366 -4,79 3.901.902 4.417.281 13,21 Sultan Iskandar Muda BTJ 7.231 6.683 -7,58 550.042 568.653 3,38 2.390.557 3.256.002 36,20 Husein Sastranegara BDO 6.397 5.911 -7,60 360.858 359.260 -0,44 623.480 686.167 10,05 Raja Haji Fisabilillah TNJ 2.521 3.318 31,61 43.421 130.943 201,57 135.009 940.315 596,48 Jumlah 432.567 432.797 0,05 46.655.044 46.281.245 -0,80 551.675.162 572.109.069 3,70 Total

102 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Statistik Angkutan Udara - Perkembangan dalam 5 Tahun Terakhir Introduction Air Transportation Statistics - Developments in the Last 5 Years

2004 Chg 2005 Chg 2006 Chg 2007 Chg 2008 Chg Avg. Chg Pesawat Aircraft

Internasional 59.062 32,38% 59.951 1,51% 61.722 2,95% 60.316 -2,28% 68.318 13,27% 7,86% International Domestik Domestic 324.837 20,48% 351.025 8,06% 336.275 -4,20% 354.287 5,36% 342.906 -3,21% 10,56% Sub Jumlah Sub Total 383.899 22,17% 410.976 7,05% 397.997 -3,16% 414.604 4,17% 411.224 -0,82% 9,89% Lokal Local 23.879 0,70% 32.321 35,35% 22.088 -31,66% 17.944 -18,76% 20.906 16,51% -2,84% Jumlah Total 407.778 20,66% 443.297 8,71% 420.085 -5,24% 432.567 2,97% 432.130 -0,10% 8,60% Our Services Pertumbuhan Growth 20,7% 8,7% -5,2% 3,0% -0,1% Penumpang Passengers Internasional International 6.590.071 20,11% 6.927.902 5,13% 7.354.363 6,16% 8.139.803 10,68% 8.605.209 5,72% 7,38% Domestik Domestic 27.750.440 37,50% 29.903.801 7,76% 32.994.386 10,34% 36.566.912 10,83% 35.936.157 -1,72% 19,30% Sub Jumlah Sub Total 34.340.511 33,78% 36.831.703 7,25% 40.348.749 9,55% 44.706.715 10,80% 44.541.366 -0,37% 15,97% Transit Internasional International Transit 211.605 49,76% 172.120 -18,66% 160.595 -6,70% 149.045 -7,19% 144.709 -2,91% -1,60% Transit Domestik Domestic Transit 1.393.185 30,41% 1.472.448 5,69% 1.875.028 27,34% 1.799.284 -4,04% 1.595.170 -11,34% 21,65% Jumlah Total 35.945.301 33,73% 38.476.271 7,04% 42.384.372 10,16% 46.655.044 10,08% 46.281.245 -0,80% 15,98% Operational Review Pertumbuhan Growth 33,7% 7,0% 10,2% 10,1% -0,8% Kargo (Kg) Cargo (Kg) Internasional International 174.460.914 -4,41% 168.267.146 -3,55% 199.538.922 18,58% 267.083.267 33,85% 256.554.533 -3,94% 5,37% Domestik Domestic 208.991.683 17,44% 237.813.941 13,79% 247.629.005 4,13% 276.077.081 11,49% 316.507.587 14,64% 13,05% Jumlah Total 383.452.597 6,38% 406.081.087 5,90% 447.167.927 10,12% 543.160.349 21,47% 573.062.120 5,51% 8,66% Pertumbuhan Growth 6,4% 5,9% 10,1% 21,5% 6,7% Governance Report MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 103 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Statistik Angkutan Udara - Persentase Per Bandara Dari Jumlah Total Air Transportation Statistics - Percentage by Airport from Total Number

Domestik Domestic Pesawat *) Penumpang **) Kargo (Kg) Bandara Kode Aircraft *) Passengers **) Cargo (Kg) Airport Code Jumlah Jumlah Jumlah Total (%) Total (%) Total (%) Soekarno-Hatta CGK 201.931 55,50% 25.048.503 66,75% 224.380.849 70,79% Polonia MES 42.538 11,69% 3.882.923 10,35% 34.004.226 10,73% Sultan Syarif Kasim II PKU 19.488 5,36% 1.738.079 4,63% 12.677.077 4,00% SM Badaruddin II PLM 14.856 4,08% 1.516.984 4,04% 9.133.196 2,88% Minangkabau PDG 11.404 3,13% 1.493.287 3,98% 12.229.820 3,86% Supadio PNK 16.989 4,67% 1.359.732 3,62% 9.224.776 2,91% Halim Perdanakusuma HLP 29.723 8,17% 196.181 0,52% 599.283 0,19% Depati Amir PGK 7.064 1,94% 791.356 2,11% 5.325.453 1,68% Sultan Thaha DJB 6.194 1,70% 670.366 1,79% 4.417.281 1,39% Sultan Iskandar Muda BTJ 5.953 1,64% 502.107 1,34% 3.354.892 1,06% Husein Sastranegara BDO 4.369 1,20% 193.864 0,52% 667.915 0,21% Raja Haji Fisabilillah TNJ 3.318 0,91% 130.943 0,35% 940.315 0,30% Jumlah Total 363.827 100,00% 37.524.325 100,00% 316.955.083 100,00%

Internasional International Pesawat *) Penumpang **) Kargo (Kg) Bandara Kode Aircraft *) Passengers **) Cargo (Kg) Airport Code Jumlah Jumlah Jumlah Total (%) Total (%) Total (%) Soekarno-Hatta CGK 48.242 70,57% 7.184.990 82,15% 254.661.726 96,88% Polonia MES 10.384 15,19% 933.977 10,68% 4.768.480 1,81% Sultan Syarif Kasim II PKU 2.426 3,55% 96.231 1,10% 161.492 0,06% SM Badaruddin II PLM 938 1,37% 94.222 1,08% 82.598 0,03% Minangkabau PDG 1.350 1,97% 160.114 1,83% 40.026 0,02% Supadio PNK 472 0,69% 30.890 0,35% 2.203 0,00% Halim Perdanakusuma HLP 2.219 3,25% 7.335 0,08% 3.128.663 1,19% Depati Amir PGK 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% Sultan Thaha DJB 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% Sultan Iskandar Muda BTJ 791 1,16% 72.755 0,83% 0 0,00% Husein Sastranegara BDO 1.542 2,26% 165.396 1,89% 18.252 0,01% Raja Haji Fisabilillah TNJ 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% Jumlah Total 68.364 100,00% 8.745.910 100,00% 262.863.440 100,00%

Internasional & Domestik International & Domestic Pesawat *) Penumpang **) Kargo (Kg) Bandara Kode Aircraft *) Passengers **) Cargo (Kg) Airport Code Jumlah Jumlah Jumlah Total (%) Total (%) Total (%) Soekarno-Hatta CGK 250.173 57,88% 32.233.493 69,66% 479.042.575 82,62% Polonia MES 52.922 12,25% 4.816.900 10,41% 38.772.706 6,69% Sultan Syarif Kasim II PKU 21.914 5,07% 1.834.310 3,96% 12.838.569 2,21% SM Badaruddin II PLM 15.794 3,65% 1.611.206 3,48% 9.215.794 1,59% Minangkabau PDG 12.754 2,95% 1.653.401 3,57% 12.269.846 2,12% Supadio PNK 17.461 4,04% 1.390.622 3,01% 9.226.979 1,59% Halim Perdanakusuma HLP 31.942 7,39% 203.516 0,44% 3.727.946 0,64% Depati Amir PGK 7.064 1,63% 791.356 1,71% 5.325.453 0,92% Sultan Thaha DJB 6.194 1,43% 670.366 1,45% 4.417.281 0,76% Sultan Iskandar Muda BTJ 6.744 1,56% 574.862 1,24% 3.354.892 0,58% Husein Sastranegara BDO 5.911 1,37% 359.260 0,78% 686.167 0,12% Raja Haji Fisabilillah TNJ 3.318 0,77% 130.943 0,28% 940.315 0,16% Jumlah Total 432.191 100,00% 46.270.235 100,00% 579.818.523 100,00%

Keterangan: *) Pergerakan pesawat termasuk lokal Notes: *) Aircraft Movement including local **) Termasuk penumpang transit **) Including transit passengers

104 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Statistik Angkutan Udara - Perkembangan dalam 5 Tahun Terakhir Introduction Air Transportation Statistics - Development in the Last 5 Years

Pesawat Komposisi 2008 Aircraft Composition 2008 450.000 25%

400.000 20% 350.000 84% 15% 300.000 250.000 10% 200.000 05% 16% 150.000 00% 100.000 -05%

50.000 Our Services 0 -10% 2004 2005 2006 2007 2008 Internasional Internasional International International 59.062 59.951 61.722 60.316 68.364 Domestik Domestic Domestik Domestic 348.716 383.346 358.363 372.231 363.933 Pertumbuhan Growth 21% 09% -05% 03% 00%

Penumpang Komposisi 2008 Passengers Composition 2008 45.000.000 40% 40.000.000 35% 35.000.000 30% 81%

30.000.000 25% Operational Review 25.000.000 20% 20.000.000 15% 19% 15.000.000 10% 10.000.000 05% 5.000.000 00% 0 -05% 2004 2005 2006 2007 2008 Internasional Internasional International International 6.801.676 7.100.022 7.514.958 8.288.848 8.745.930 Domestik Domestic Domestik Domestic 29.143.625 31.376.249 34.869.414 38.366.196 37.524.325 Pertumbuhan Growth 34% 07% 10% 10% -01% Governance Report

Kargo (Kg) Komposisi 2008 Cargo (Kg) Composition 2008 350.000.000 25%

300.000.000 20% 55% 250.000.000

200.000.000 15%

150.000.000 10% 45%

100.000.000 MD&A 05% 50.000.000

0 00% 2004 2005 2006 2007 2008 Internasional Internasional International International 174.460.914 168.267.146 199.538.922 267.083.267 262.863.440 Domestik Domestic Domestik Domestic 208.991.683 237.813.941 247.629.005 276.077.081 316.955.083 Pertumbuhan Growth 06% 06% 10% 21% 07%

Angkasa Pura II Annual Report 2008 105 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pada tahun 2008 lebih dari 46 juta penumpang telah In 2008, more than 46 million passengers in domestic melakukan penerbangan melalui 12 Bandara yang as well as international flights were handled in the 12 dikelola oleh Angkasa Pura II, baik domestik maupun airports under the management of Angkasa Pura II. internasional. Total pergerakan pesawat melampaui Aircraft movements in these airports exceeded 432 angka 432 ribu sedangkan kargo yang dibongkar muat thousand, while the amount of cargo handled set a new menembus rekor tertinggi lebih dari 579 ribu ton. record at more than 579 thousand tons.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pertumbuhan In the last five-year period, air traffic growth overall angkutan udara secara total mengalami penurunan sejak showed a declining trend since 2004, in terms of both tahun 2004 baik jumlah pergerakan pesawat maupun aircraft as well as passenger movements, while 2008 penumpang, dimana tahun 2008 terjadi penurunan recorded the lowest decline in growth over the previous pertumbuhan terendah dalam kurun waktu tersebut. five-year period.

Dibandingkan tahun sebelumnya, pergerakan pesawat total Compared to the previous year, the number of aircraft turun 0,1% yaitu dari 432.567 menjadi 432.098 pergerakan, movement declined 0.1% from 432,567 to 432,098 total penumpang bergerak turun kurang dari 1% menjadi movements, while total passenger movements declined 46.270.255 dari sebelumnya 46.655.255 penumpang. by less than 1% to 46,270,255 passengers, from Penurunan tersebut terjadi sebagai konsekuensi ditutupnya 46,655,255 passengers. The decline was attributable to the maskapai penerbangan Adam Air pada bulan April 2008, discontinued operations of Adam Air in April 2008 due to akan tetapi diimbangi dengan penambahan pesawat company closure, while compensated by additional aircrafts sejumlah maskapai seperti Mandala, dan Indonesia operated by several airlines such as Mandala, Lion Air and Air Asia pada pertengahan sampai akhir tahun 2008. Harga Indonesia Air Asia in the second half of 2008. The high minyak dunia yang hampir menyentuh level US$ 150 per prices of global crude oil that almost touched US$ 150 per barel pada pertengahan 2008 telah menyulut kenaikan tarif barrel in mid-2008 have forced most low-cost carriers to low cost sehingga menurunkan pemakaian pesawat udara raise their air fare, resulting in a reduction of the use of air yang sebelumnya cenderung tinggi dalam dunia transportasi transportation in Indonesia that previously has enjoyed a di Indonesia. Namun akibat resesi global dimana permintaan high rate growth. However, as the onset of global economic minyak dunia turun, harga minyak pun turun tajam recession resulted in less demand for crude oil and sampai akhir tahun 2008 sehingga mendongkrak kembali consequently a sharp drop in oil prices up to year-end 2008, pergerakan pesawat dan penumpang. aircraft and passenger movements have regained growth.

Sebaliknya angkutan kargo udara tetap tumbuh meskipun Meanwhile, air cargo production registered a growth tingkat pertumbuhannya lebih rendah dari tahun 2007 albeit at a lower rate compared to 2007 that saw a yang mencapai 21,47%. Jumlah total kargo tumbuh dari 21.47% growth. The amount of air cargo in 2008 grew sebelumnya 276.077.081 kg menjadi 316.955.083 kg di by 6.7% to reach a total of 316,955,083 kg, from tahun 2008 atau mengalami peningkatan sebesar 6,7%. 276,077,081 kg in the previous year.

Dari capaian korporat tahun 2008, kontributor terbesar Corporate-wide in 2008, the domestic market adalah pasar domestik, dengan pergerakan pesawat contributed the bulk of air traffic production, with aircraft menyumbangkan 84% dan penumpang 81%. Namun, and passenger movements accounting for 84% and untuk kargo komposisi hampir seimbang yaitu domestik 81%, respectively. For cargo services, the contributions 55% dan internasional 45%. were almost equal at 55% and 45% for domestic and international cargo, respectively. Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang internasional Indonesia masih merupakan kontributor As Indonesia’s international gateway, the Soekarno-Hatta terbesar dari seluruh pergerakan pesawat, penumpang Airport was the largest contributor of aircraft, passenger dan kargo di lingkungan bandara Angkasa Pura II, yaitu and cargo movements at all of Angkasa Pura II airports, secara berurutan sebesar 57,88%, 69,66% dan 82,62%. contributing 57.88%, 69.66%, and 82.62%, respectively.

Sedangkan kontributor terkecil adalah Bandara Raja Haji The least contributor was the Raja Haji Fisabilillah Airport Fisabilillah, Tanjung Pinang yang masing-masing kurang – Tanjung Pinang, which contributed less than 1% each dari 1%. of aircraft, passenger, and cargo production.

106 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pendapatan Usaha Operating Revenues Introduction

Pendapatan usaha Angkasa Pura II terdiri dari Pendapatan Operating Revenues of Angkasa Pura II comprise of Aeronautika dan Pendapatan Non-Aeronautika. Aeronautical Revenues and Non-Aeronautical Revenues. Pendapatan aeronautika terdiri dari pendapatan domestik Aeronautical Revenues consist of domestic revenues and dan pendapatan internasional. Pendapatan aeronautika international revenues. Domestic aeronautical revenues domestik seluruhnya diterima dalam mata uang Rupiah, are derived entirely in Rupiah currency, while international sedangkan pendapatan non-aeronautika internasional aeronautical revenues are derived in US Dollar currency, diterima dalam mata uang Dollar AS, kecuali pendapatan except for revenues from Aircraft Passenger Services Pelayanan Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Jumlah (PJP2U). The amount of revenues in Rupiah currency pendapatan yang diterima dalam mata uang Rupiah is affected by production/sales volume and changes in

dipengaruhi volume produksi/penjualan dan tarif, khusus tariffs, while revenues in US Dollar currency are also Our Services untuk pendapatan yang diterima dalam mata uang affected by changes in the exchange rate of US Dollar to Dollar AS dipengaruhi dengan kurs nilai tukar Dollar AS Rupiah. terhadap Rupiah. Realized operating revenues in 2008, as compared with Perbandingan realisasi pendapatan usaha tahun 2008 2007, are as follow: dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut : Aeronautical Revenues Pendapatan Aeronautika 1. Landing Services 1. Jasa Pendaratan Realized revenues from landing services in 2008 Realisasi pendapatan jasa pendaratan tahun 2008 amounted to Rp 306,763,887 or increasing by 7.71% sebesar Rp 306.763.887 dibandingkan dengan tahun compared with Rp 284,813,309 in 2007. Operational Review 2007 sebesar Rp 284.813.309, atau meningkat sebesar 7,71%. 2. Route Charges Realized revenues from route charges in 2008 2. Jasa Pelayanan Penerbangan amounted to Rp 451,293,705 representing an Realisasi pendapatan jasa penerbangan tahun 2008 increase of 17.73% compared with Rp 383,344,988 sebesar Rp 451.293.705 dibandingkan tahun 2007 in 2007. This increase was due to the addition in sebesar Rp 383.344.988 mengalami peningkatan flight frequencies and the effect from several airlines sebesar 17,73%. Hal ini dikarenakan penambahan recommencing their operations, as well as due to the frekuensi penerbangan dan beroperasinya kembali strengthening of the US Dollar currency against the beberapa airlines dan juga pengaruh mata uang Rupiah. Dollar AS menguat terhadap Rupiah. Governance Report 3. Aircraft Passenger Services 3. Jasa Pelayanan Penumpang Realized revenues fro aircraft passenger services in Realisasi pendapatan jasa pelayanan penumpang 2008 amounted to Rp 850,653,929 representing an tahun 2008 sebesar Rp 850.653.929 dibandingkan increase of 4.44% compared with Rp 814,478,428 in dengan tahun 2007 sebesar Rp 814.478.428 2007. The increase was due to the opening of several mengalami peningkatan sebesar 4,44%. Hal ini new flight routes as well as the Hajj pilgrimage flights disebabkan karena dibukanya rute penerbangan baru in November and December 2008. dan penerbangan haji pada bulan November dan Desember 2008. 4. Counter Usage Realized revenues from counter usage in 2008 MD&A 4. Pemakaian Counter amounted to Rp 55,300,629 representing an increase Realisasi pendapatan pemakaian counter tahun 2008 of 27.88% compared with Rp 43,245,752 in 2007. sebesar Rp 55.300.629 dibandingkan dengan tahun The increase was due to the opening of several new 2007 sebesar Rp 43.245.752 mengalami peningkatan international flights as well as additional domestic sebesar 27,88%. Hal ini disebabkan karena flight routes. dibukanya beberapa penerbangan luar negeri, serta menambahnya rute pada penerbangan dalam negeri.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 107 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

5. Pemakaian Aviobridge 5. Aviobridge Usage Realisasi pendapatan pemakaian aviobridge tahun Realized revenues from aviobridge usage in 2008 2008 sebesar Rp 50.354.620 dibandingkan dengan amounted to Rp 50,354,620 representing an tahun 2007 sebesar Rp 47.105.099 mengalami increase of 6.90% compared with Rp 47,105,099 in peningkatan sebesar 6,90%. Hal ini disebabkan karena 2007. The increase was due to the addition of new beroperasinya beberapa penerbangan luar negeri. international flight operations.

Pendapatan Non-Aeronautika Non-Aeronautica Revenues

1. Sewa Ruangan 1. Space Rent Realisasi sewa ruangan tahun 2008 sebesar Realized revenues from space rent in 2008 amounted Rp 135.864.320 dibandingkan tahun 2007 sebesar to Rp 135,864,320 representing an increase of Rp 127.873.532 mengalami peningkatan sebesar 6.25% from Rp 127,873,532 in 2007. 6,25%. 2. Commercial Concessions 2. Konsesi Realized revenues from commercial concessions in Realisasi konsesi tahun 2008 sebesar Rp 172.482.965 2008 amounted to Rp 172,482,965 representing dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 128.360.187 an increase of 34.37% from Rp 128,360,187 in mengalami peningkatan sebesar 34,37%. Hal ini 2007. The increase was due to an increase in MOB disebabkan karena adanya kenaikan MOB dan and concession percentage rate in the negotiated prosentase konsesi dalam negosiasi perpanjangan usaha concession contract extension at Soekarno-Hatta di Bandara Soekarno-Hatta dan beberapa cabang. Airport and several other airports.

3. Pas Pelabuhan 3. Aiport Pass Realisasi pas pelabuhan tahun 2008 sebesar Realized revenues from airport pass in 2008 Rp 12.703.466 dibandingkan dengan tahun 2007 amounted to Rp 12,703,466 representing a decline of sebesar Rp 15.181.196 mengalami penurunan 16.32% from Rp 15,181,196 in 2007, due to reasons sebesar 16,32% dikarenakan faktor security. of airport security.

4. Parkir Kendaraan 4. Vehicle Parking Realisasi parkir kendaraan tahun 2008 sebesar Realized revenues from vehicle parking in 2008 Rp 53.855.984 dibandingkan dengan tahun 2007 amounted to Rp 53,855,984 representing an increase sebesar Rp 48.496.995 mengalami peningkatan of 11.05% from Rp 48.496,995 in 2007. sebesar 11,05%. 5. Land Rent 5. Sewa Tanah Realized revenues from land rent in 2008 amounted Realisasi sewa tanah tahun 2008 sebesar to Rp 26,923,852 representing a decline of 13.56% Rp 26.923.852 dibandingkan dengan tahun 2007 from Rp 31,146,527 in 2007. The decline was due sebesar Rp 31.146.527 mengalami penurunan sebesar to unrealized rent of the Batavia hangar at the 13,56%. Hal ini disebabkan karena belum terealisasinya Soekarno-Hatta Airport. hanggar Batavia di Bandara Soekarno-Hatta. 6. Utilities 6. Utilitas Realized revenues from utilities provision in 2008 Realisasi pendapatan utilitas tahun 2008 sebesar amounted to Rp 63,528,641 representing a slight Rp 63.528.641 dibandingkan dengan tahun 2007 decline of 0.50% from Rp 63,846,718 in 2007. The sebesar Rp 63.846.718 mengalami penurunan decline was due to higher efficiency in electricity sebesar 0,50%. Hal ini disebabkan karena efisiensi and telephone usage by tenants, the re-location penggunaan listrik dan telepon, pindahnya of Indonesian Migrant Worker (TKI) data terminal terminal pendataan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke building to Selapajang, Tangerang, Banten, as well Selapajang, Tangerang, Banten, tidak terealisasinya as the unrealized use of the Batavia hangar and pendapatan hanggar Batavia dan penambahan additional UNEX Hall B warehouse at the Soekarno- gudang UNEX Hall B di Bandara Soekarno-Hatta. Hatta Airport.

108 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

7. Pemasangan Reklame 7. Advertising Space Introduction Realisasi pendapatan reklame tahun 2008 sebesar Realized revenues from advertising space in 2008 Rp 46.450.794 dibandingkan tahun 2007 sebesar amounted to Rp 46,450,794 representing an increase Rp 41.450.413 mengalami peningkatan sebesar of 12.06% from Rp 41,450,413 in 2007. The increase 12,06%. Hal ini disebabkan karena adanya was due to new customers renting advertising space perusahaan baru di beberapa bandara cabang at a number of branch airports, higher advertising yang menyewa tempat reklame, meningkatnya space rates at the Soekarno-Hatta Airport at the pendapatan reklame di Bandara Soekarno-Hatta newly negotiated contract extensions, and the pada saat negosiasi perpanjangan kontrak, serta addition of new advertising space locations under a penambahan titik media reklame dengan pola revenue-sharing agreement. revenue sharing.

8. AMACS Usage Our Services 8. Pendapatan AMACS Realized revenues from AMACS usage in 2008 Realisasi pendapatan AMACS tahun 2008 sebesar amounted to Rp 1,038,120 representing an increase Rp 1.038.120 dibandingkan tahun 2007 sebesar of 5.69% from Rp 982,193 in 2007. Rp 982.193 mengalami peningkatan sebesar 5,69%. 9. Other Income 9. Pendapatan lainnya Realized revenues from other income sources Realisasi pendapatan lainnya tahun 2008 sebesar amounted to Rp 12,059,098 in 2008 representing an Rp 12.059.098 dibandingkan dengan tahun 2007 increase of 64.80% from Rp 7,317,234 in 2007. sebesar Rp 7.317.234 atau 64,80%. 10. Cargo Services 10. Pendapatan Kargo Realized revenues from cargo services amounted to Realisasi pendapatan kargo tahun 2008 sebesar Rp 37,250,414 in 2008 representing an increase of Operational Review Rp 37.250.414 dibandingkan tahun 2007 sebesar 85.10% from Rp 20,124,399 in 2007, due to tariff Rp 20.124.399 atau 85,10%. Hal ini terjadi karena increases and tariff imposition on imported goods. kenaikan tarif dan pengenaan tarif untuk barang impor. Operating Expenses

Beban Usaha Realized operating expenses in 2008, as compared with 2007, are as follow: Perbandingan realisasi beban usaha tahun 2008 dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut: Realized employee expenses in 2008 were increased over those in 2007 due to adjustments in IHK that resulted Realisasi beban pegawai pada tahun 2008 meningkat in an increase in work incentives in accordance to the Governance Report dari tahun 2007 dikarenakan adanya penyesuaian IHK Collective Labour Agreement (PKB). yang berpengaruh pada kenaikan tunjangan prestasi berdasarkan ketentuan dalam PKB. Realized maintenance and inventory expenses in 2008 showed an increase over those in 2007, due to expenses Realisasi beban pemeliharaan dan persediaan pada for airport road, fence and office or terminal maintenance tahun 2008 meningkat dari tahun 2007 akibat adanya to improve services to airport service users, and the pemeliharaan jalan, pagar, kantor/terminal dalam rangka increase in fuel usage due to the prevalence of main- peningkatan pelayanan pada pengguna jasa bandara dan grid electricity blackouts in Sumatera such as in Medan, terjadi peningkatan keperluan bahan bakar dikarenakan Pekanbaru, Banda Aceh, and Padang. sering matinya listrik di wilayah Sumatera seperti Medan, MD&A Pekanbaru, Banda Aceh, dan Padang. Realized bad debt expenses in 2008 showed a significant increase compared to 2007. This increase was due to Realisasi piutang tak tertagih tahun 2008 mengalami the US Dollar-denominated receivables from PT Garuda peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun Indonesia (Persero) prior to 2007 that have not been paid 2007. Hal ini disebabkan karena adanya piutang usaha yet. Dollar AS PT Garuda Indonesia (Persero) sebelum tahun 2007 belum dapat ditagihkan.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 109 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Kerjasama Dengan Sesama BUMN Cooperation with Other State-Owned Enterprises

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Badan Usaha Milik Following up on the Instruction of the State Minister Negara No.KEP-109/MBU/2002, tentang Sinergi antar for State-Owned Enterprises No. KEP-109/MBU/2002 Badan Usaha Milik Negara, dalam tahun 2008, Angkasa concerning synergy among SOEs, Angkasa Pura II in 2008 Pura II telah melakukan kerjasama dengan BUMN lain, has engaged in several initiatives in cooperation with antara lain sebagai berikut: other SOEs, including the following: • PT Kimia Farma untuk pengelolaan dana obat-obatan • PT Kimia Farma in the management of funds for bagi karyawan dan keluarganya; medical benefit for employees and employee family • PT Asuransi Jiwasraya untuk pengelolaan dana program members; THT karyawan yang masuk setelah tahun 1992; • PT Asuransi Jiwasraya in the management of pension • Bank Mandiri untuk penerapan Cash Management fund program for employees recruited after 1992; System; • Bank Mandiri in the implementation of a Cash • Dengan PT Kereta Api (Persero) telah membentuk Management System; perusahaan patungan, PT Railink, yang bergerak dalam • PT Kereta Api (Persero) in the establishment of a joint bidang usaha pengelolaan Kereta Api Bandara; venture, PT Railink, to operate the Airport Railway • PT Asuransi Jasindo untuk Airport Liabilities Insurance project; (pertanggungjawaban hukum); • PT Asuransi Jasindo in the provision of Airport Liabilities • PT Hutama Karya (Persero) dalam rencana pemanfaatan Insurance (legal requirement); lahan di Jl. Kramat Raya, Jakarta. Kerjasama ini • PT Hutama Karya (Persero) in the planned utilization sementara ditunda sesuai dengan surat Menteri BUMN of company land at Jl. Kramat Raya, Jakarta. In No: SE.16/MBU/2008 tanggal 15 Agustus 2008. accordance with letter of the State Minister for SOE No. SE.16/MBU/2008 dated 15 August 2008, this project is Kerjasama Dengan Luar Negeri currently pending.

Untuk mengantisipasi perkembangan dunia usaha Overseas Cooperation penerbangan yang mengarah kepada globalisasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, Angkasa In anticipation of developments in the aviation industry Pura II telah melakukan kerjasama dengan pihak luar negeri that is moving towards globalization as well as to keep up yaitu dengan ARINC dan Aero Thai untuk pengelolaan with progress in technology, Angkasa Pura II has engaged VHF Data Link. Pada tahun 2008, dari proyek ini diperoleh in cooperation with overseas parties, namely with ARINC pendapatan sebesar Rp 910.641.669 atau meningkat 10% and Aero Thai, in the management of VHF Data Link dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 826.496.210. services. In 2008, this project generated a revenue of Rp 910,641,669 representing an increase of 10% over Penyertaan Saham dan Anak Perusahaan revenue in 2007 of Rp 826,496,210.

Agar dapat memperluas layanan yang diberikan sehingga Equity Participation and Subsidiaries dapat memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, Angkasa Pura II telah menginvestasikan dananya pada In order to expand its scope of services to add more value perusahaan di bawah ini: to the company, Angkasa Pura II have invested its funds in the following companies: 1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS) APS didirikan pada awalnya untuk bergerak dalam 1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS) bidang usaha jasa konsultasi bandara, dan kemudian APS was originally established to provide airport menambah jenis usaha yang ditangani. Saat ini, consultation services, and later expanded its offering APS telah melakukan kerjasama pengelolaan titik of business services. At present, APS is engaged iklan dan persiapan pengelolaan lounge di Bandara in a cooperation project for the management of Soekarno-Hatta. Penyertaan saham Angkasa Pura II advertising spaces and airport lounges at Soekarno- di APS adalah sebesar 50%. Berdasarkan laporan Hatta Airport. Angkasa Pura II owns 50% of the keuangan yang disampaikan, sampai dengan akhir shares of APS. Based on the submitted financial 2008 APS masih membukukan rugi sebelum pajak statements, up to year-end 2008 APS still showed (belum diaudit) sebesar Rp 5.929.375.911. losses before taxes of Rp 5,929,375,911 (unaudited).

110 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

2. PT Gapura Angkasa 2. PT Gapura Angkasa Introduction PT Gapura Angkasa bergerak dalam bidang usaha PT Gapura Angkasa is engaged in the provision ground handling services, dengan penyertaan saham of ground handling services, with a 31.25% Angkasa Pura II sebesar 31,25%. Dalam tahun 2008 share participation by Angkasa Pura II. In 2008, diperoleh dividen atas kinerja tahun 2008 sebesar the company reported a net income after taxes Rp 640,6 juta. Sementara laba bersih setelah pajak (unaudited) of Rp 25.8 billion. Dividend received by (unaudited) Perseroan tahun buku 2008 sebesar Angkasa Pura II from 2008 profits amounted to Rp 25,8 miliar. Rp 640.6 million.

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua 3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua PT Purantara Mitra Angkasa Dua mulai beroperasi PT Purantara Mitra Angkasa Dua began commercial

pada Juli 2003 dan bergerak dalam bidang pelayanan operations in July 2003 in the provision of in-flight Our Services jasa boga penerbangan di Bandara Soekarno- catering services at Soekarno-Hatta Airport. Since Hatta. Penyertaan Angkasa Pura II sejak tahun 2006 2006, the equity participation by Angkasa Pura II in menurun menjadi sebesar 5,38% berupa kompensasi the form of land use compensation has declined to atas sewa tanah. Sesuai dengan laporan tahunan 5.38%. According to the 2008 financial statements 2008 yang telah disampaikan, PT Purantara Mitra that has been submitted, PT Purantara Mitra Angkasa Angkasa Dua masih belum mencatat keuntungan dan Dua has yet to make a profit, and in 2008 booked a untuk tahun buku 2008 mengalami kerugian sebesar loss of Rp 11,256,932,421. Rp 11.256.932.421. 4. PT Railink 4. PT Railink PT Railink is engaged in the construction and PT Railink bergerak dalam bidang usaha operation of airport railways. Angkasa Pura II has pembangunan dan pengelolaan kereta api bandara. made a cash capital participation equivalent to a 40% Operational Review Angkasa Pura II telah melakukan penyetoran modal shareownership in PT Railink. At present, PT Railink is tunai setara dengan kepemilikan 40% saham di making preparations to participate in the bidding for PT Railink. Saat ini, PT Railink dalam persiapan the provision of airport railway services at Soekarno- mengikuti tender pengelolaan kereta api di Bandara Hatta Airport and Kuala Namu Airport – Medan. Soekarno-Hatta dan Bandara Kuala Namu - Medan. According to the submitted financial statements, Sesuai laporan keuangan yang disampaikan, sampai PT Railink as at year-end 2008 has booked net income dengan akhir tahun 2008 PT Railink memperoleh (before taxes) amounting to Rp 1,776,983,556. keuntungan (sebelum pajak) sebesar Rp 1.776.983.556. In 2008, the performance of Angkasa Pura II was affected by a number of significant conditions and events, as Beberapa kondisi dan kejadian penting yang berpengaruh follow: Governance Report cukup signifikan terhadap pencapaian kinerja Angkasa Pura II pada tahun 2008, antara lain: 1. International/Regional Flights The amount of aircraft movements on international 1. Penerbangan internasional/regional routes increased due to the increase in aircrafts Dengan adanya beberapa maskapai penerbangan operated by a number of foreign airlines. internasional yang menambah jumlah operasi pesawatnya berdampak pada meningkatnya jumlah 2. Domestic Flights trafik dan produksi internasional. Growth in both aircraft and passenger movements in domestic flights have shown a flattening curve 2. Pertumbuhan penerbangan domestik (maturity) in recent years. Particularly in 2008, air MD&A Pertumbuhan pergerakan pesawat udara maupun traffic/production in domestic flight routes was penumpang di penerbangan domestik pada beberapa affected by a number of airlines discontinuing their tahun terakhir ini cenderung melandai (mendekati operations, as well as due to the heavy floods in maturity). Pada tahun 2008, hal ini juga dipengaruhi Jakarta in February 2008. oleh adanya beberapa maskapai penerbangan yang tidak mengoperasikan pesawatnya dan akibat banjir di Jakarta pada bulan Februari 2008.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 111 Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

3. Nilai tukar Rupiah 3. Rupiah Exchange Rate Dalam RKAP tahun 2008 ditetapkan kurs mata uang The Rupiah exchange rate used in the 2008 Work US$ 1,00 = Rp 9.200. Kondisi makro ekonomi dan Plan & Budget is Rp 9,200 per US Dollar. However, moneter internasional menyebabkan melemahnya due to developments in macro economic and nilai tukar Rupiah atas Dollar AS, sehingga international financial sector, the Rupiah has mencapai Rp 10.950 per 31 Desember 2008. Hal ini weakened to Rp 10,950 per US Dollar as at 31 berpengaruh pada pendapatan yang diterima dalam December 2008. This impacted on US Dollar- mata uang Dollar AS akibat pengaruh selisih kurs. denominated revenues due to currency translation.

4. Suku bunga 4. Interest Rates Dalam RKAP tahun 2008 diasumsikan tingkat suku Interest rates used in 2008 Work Plan & Budget bunga Rupiah sebesar 7% dan Dollar AS sebesar are 7% for Rupiah and 4.25% for US Dollar, 4,25%, sementara realisasi berkisar 7,5% dan while the realized interest rates are in the range of 4,25%. Kontribusi pendapatan suku bunga juga 7.5% and 4.25%, respectively. Interest income is diperoleh dari portofolio, hingga dapat meningkatkan also contributed by portfolio investments, which pendapatan di luar usaha pada pendapatan bunga generated a significant amount of non operating yang cukup signifikan. income.

5. Perbaikan pelayanan 5. Improved Level of Service Peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang The growth in aircraft and passenger movements mengharuskan peningkatan pelayanan, karena necessitated a corresponding improvement in service adanya tuntutan pengguna jasa bandara dan quality to meet the needs of airport service users lembaga pengawas mutu pelayanan atas kualitas as well as requirements of consumer protection pelayanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan institutions. Improvements to service quality at kepada penguna jasa bandara telah dilakukan airports were undertaken through better public toilet antara lain dengan perbaikan fasilitas toilet, parkir, and parking facilities, and the development of airport pembangunan terminal dan fasilitas/infrastruktur terminal building and other facilities/infrastructure lainnya yang terkait dengan safety, security, services related to aspects of airport safety, security, services dan compliance. and compliance.

Prospek Usaha Business Prospects

Sebagai perusahaan yang mengelola bisnis kebandaraan As a company engaged in the provision of airport dan pelayanan lalu lintas udara, dalam menjalankan management and air traffic services, the activities usaha Angkasa Pura II selain berpedoman pada prinsip- of Angkasa Pura II are guided not only by common prinsip bisnis secara umum, harus juga berpedoman pada business principles, but also by a variety of governing berbagai regulasi, baik yang diterbitkan oleh International regulations that are issued by the International Civil Civil Aviation Organization (ICAO) dan regulator Aviation Organization (ICAO) as well as the respective dalam hal ini Departemen Perhubungan/Direktorat regulatory body, namely the Directorate General of Jenderal Perhubungan Udara. Dengan berbagai regulasi Air Transportation at the Ministry of Transportation. tersebut, terdapat kebijakan yang tidak sepenuhnya Accordingly, operational policies are made not purely berlandaskan konsep bisnis semata, bahkan beberapa on the basis of business principles, and some of these regulasi menyebabkan pengambilan kebijakan harus policies must even be made by disregarding aspects of mengesampingkan kelayakan bisnis. business feasibility.

Pertumbuhan trafik merupakan faktor pendorong utama Air traffic growth remains as the primary driver in dalam peningkatan kinerja Angkasa Pura II. Namun improving the performance of Angkasa Pura II. At the di samping itu, pertumbuhan trafik juga menuntut same time, this growth also necessitated a corresponding peningkatan kualitas pelayanan. Manajemen Angkasa increase in service quality. The Management of Angkasa Pura II bertekad senantiasa meningkatkan pelayanan Pura II is committed towards continuing service untuk meningkatkan nilai Perusahaan. improvement to create higher value for the Company.

112 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 Informasi Perusahaan Corporate Information

Untuk memperoleh Laporan Tahunan Angkasa To obtain a copy of Angkasa Pura II 2008 Annual Introduction Pura II 2008 dan informasi lainnya, dapat Report and other information, please contact menghubungi Sekretaris Perusahaan di Kantor Corporate Secretary at Head Office of PT Angkasa Pusat PT Angkasa Pura II. Pura II.

Kantor Pusat Head Office

PT Angkasa Pura II Jakarta International Airport Soekarno-Hatta Building 600, PO Box 1001/BUSH Jakarta 19120, Indonesia Our Services Tel. : (62-21) 550 5079, 550 5074 Fax. : (62-21) 550 2141 Homepage: www.angkasapura2.co.id

Alamat-Alamat Kantor Cabang Branch Office Addresses

Jakarta International Airport Soekarno-Hatta Sultan Iskandar Muda Airport Minangkabau Airport Building 601, PO Box 1001/BUSH Sultan Iskandar Muda Airport Minangkabau Airport, Ketaping Jakarta 19120 Banda Aceh 23372 Padang Pariaman 25171 Tel. : (62-21) 550 7300 Tel. : (62-651) 213 41 Tel. : (62-751) 819123 Fax. : (62-21) 550 6823 Fax. : (62-651) 635 352 Fax. : (62-751) 819040 E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] Operational Review Halim Perdanakusuma Airport Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Kijang Airport Terminal Building, 2nd Fl. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Kijang Airport Jakarta 13610 Palembang 30761 Tanjung Pinang 29125 Tel. : (62-21) 809 1108 Tel. : (62-711) 411 778 Tel. : (62-771) 442 434 Fax. : (62-21) 809 3351 Fax. : (62-711) 411 840 Fax. : (62-771) 410 34 E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] E-mail : [email protected]

Husein Sastranegara Airport Supadio Airport Sultan Thaha Airport Husein Sastranegara Airport Supadio Airport, Sultan Thaha Airport, Jambi Bandung 40001 Pontianak 78381 Tel. : (62-741) 572 344 Tel. : (62-22) 604 1222 Tel. : (62-561) 721 560 Fax. : (62-741) 572 244 Fax. : (62-22) 603 3971 Fax. : (62-561) 721 212 Governance Report E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] Depati Amir Airport Depati Amir Airport, Bangka Polonia Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Pangkal Pinang Polonia Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Tel. : (62-717) 421 041 Medan 20157 Pekanbaru 28284 Fax. : (62-717) 421 042 Tel. : (62-61) 456 5777 Tel. : (62-761) 674 694 Fax. : (62-61) 456 1800 Fax. : (62-761) 674 827 E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] MD&A

Angkasa Pura II Annual Report 2008 113 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting

Kami Direksi dan Komisaris PT Angkasa Pura II The Board of Directors and Board of Commissioners (Persero), menyatakan telah menyetujui dan of PT Angkasa Pura II (Persero) hereby gives its bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi approval and takes full responsibility over the Laporan Tahunan Angkasa Pura II tahun 2008. validity of the contents of the 2008 Annual Report.

Direksi Board of Directors

Edie Haryoto Rinaldo J. Aziz Direktur Utama Wakil Direktur Utama President Director Deputy President Director

Tommy Soetomo Endang Dwi Suryani Direktur Keuangan Direktur Personalia & Umum EVP of Finance EVP of Personnel & General Affairs

S. Tulus Pranowo Robert D. Waloni Direktur Operasi dan Teknik Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha EVP of Operations and Engineering EVP of Commercial and Business Development

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Sutanto Komisaris Utama President Commissioner

Suratto Siswodihardjo Tirta Hidayat Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner

M. Iksan Tatang Suyatno Harun Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner

114 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 LAPORAN KEUANGAN

Angkasa Pura II Annual Report 2008 115 116 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT DAN LAPORAN KEUANGAN AND THE FINANCIAL STATEMENTS PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED PADA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 DECEMBER 31, 2008 AND 2007

Angkasa Pura II Annual Report 2008 117

Nomor : A/142/RWS/Ary/09 Number : A/142/RWS/Ary/09

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi Shareholders. Board of Commissioners and Directors PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

Kami telah mengaudit neraca PT Angkasa Pura II (Persero) tanggal We have audited the accompanying balance sheet of PT Angkasa 31 Desember 2008, serta laporan laba rugi, laporan perubahan Pura II (Persero) as of December 31, 2008 and the related ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada statements of income, changes in equity and cash flows for the tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan year then ended. We have also tested the Company’s compliance Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan to the existing laws and internal control. These financial pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap statements and the Company’s compliance to the existing peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern laws and internal control are responsibility of the Company’s adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung management. Our responsibility is to express an opinion on jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan these financial statements based on our audit. The financial keuangan berdasarkan audit kami. Laporan Keuangan statements of PT Angkasa Pura II (Persero) for the year ended on PT Angkasa Pura II (Persero) untuk tahun yang berakhir pada 31 December 31, 2007 before the adjustment in restated report as Desember 2007 sebelum adanya penyesuaian untuk penyajian describred in note 40 were audited by other independent auditor kembali sebagaimana dijelaskan dalam catatan 40 telah diaudit whose report, dated March 6, 2008, expressed an qualified oleh auditor independen lain, yang laporannya tertanggal 6 opinion on those statements with additional explanatory Maret 2008 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian paragraph regarding the 2006 restated financial statements and atas laporan keuangan, dengan paragraf penjelasan mengenai the compliance with laws and regulations, and internal control penyajian kembali laporan keuangan tahun 2006 dan kepatuhan which was separately reported. terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern yang dilaporkan secara terpisah. We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang Accountants and State Financial Auditing Standards established ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar by the State Audit Board (BPK). Those standards require that Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami about whether the financial statements are free of material merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh misstatement. An audit includes examining, on a test basis, keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah evidence supporting the amounts and disclosures in the financial saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar statements. An audit also includes assessing the accounting pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan principles used and significant estimates made by management, pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi as well as evaluating the overall financial presentation. Our penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi audit also includes examination of the Company’s compliance signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian to the existing contracts. aids restriction, certain articles of the terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. laws, and internal control. We believe that our audit provides a Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan Perusahaan reasonable basis for our opinion. terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di In our opinion, the financial statements referred to above atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, present fairly, in all material respects. The financial position posisi keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) tanggal 31 of PT Angkasa Pura II (Persero) as of December 31, 2008, and Desember 2008, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang the results of its operations and its cash flows for the year then berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi ended are in conformity with generally accepted accounting yang berlaku umum di Indonesia. principles applied in Indonesia.

Kami juga telah mengaudit ayat jurnal penyesuaian sebagaimana We have audited the adjusment accounts as described in note dijelaskan di catatan 40 yang digunakan untuk penyajian kembali 40 which are used as the restatement of the 2007 financial laporan keuangan tahun 2007. Menurut pendapat kami, ayat statements. In our opinion, the adjustment accounts are fairly jurnal penyesuaian tersebut wajar dan telah diterapkan dengan applied. semestinya. The Company’s compliance with existing laws and internal Laporan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan control are submitted separately to the management in our dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah reports No. A/144/RWS/Ary/09 and No. A/144-1/RWS/Ary/09 kepada manajemen dengan laporan No. A/144/RWS/Ary/09 dan dated March 16, 2009. No. A/144-1/RWS/Ary/09 tanggal 16 Maret 2009.

Drs. Sikanto, Ak., MM Izin Akuntan Publik No. 02.1.0798 License No. 02.1.0798 Izin Usaha KAP No. KEP-276/KM.6/2004 Office Business License No. KEP-276/KM.6/2004

16 Maret 2009 March 16, 2009 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) NERACA BALANCE SHEETS Per 31 Desember 2008 dan 2007 December 31, 2008 and 2007

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2008 2007 Catatan (disajikan kembali) Notes (Restated) Rp Rp

AKTIVA ASSETS

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2e, 3 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Cash and cash equivalents

Surat berharga 2f, 2q, 4 234.037.141.408 272.201.053.602 Marketable securities

Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan piutang Accounts receivable (net allowance for doubtful accounts ragu-ragu sebesar Rp 223.146.459.729 untuk tahun amounting to Rp 223,146,459,729 in 2008 2008 dan Rp 149.021.548.528 untuk tahun 2007) 2g, 2h, 5 333.200.258.371 318.630.846.606 and Rp 149,021,548,528 in 2007)

Piutang lain-lain 6 17.915.404.960 20.871.905.540 Other receivables

Persediaan 2i, 7 14.714.870.189 15.616.198.301 Inventory

Biaya dibayar dimuka 8 19.198.087.988 16.321.118.277 Prepaid expense

Pajak dibayar dimuka 9 90.286.535.081 118.208.364.207 Prepaid tax

Pendapatan yang masih harus diterima 10 135.525.908.425 146.812.425.518 Accrued revenues

Jumlah aktiva lancar 2.782.195.356.859 2.482.565.824.075 Total current assets

AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aktiva pajak tangguhan 34 - 8.546.449.088 Deferred tax assets

Penyertaan 2f, 2q, 11 333.586.108.600 326.546.976.703 Investments

Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets (net of accumulated depreciation sebesar Rp 1.978.809.975.055 untuk tahun 2008 amounting to Rp 1,978,809,975,055 in 2008 and dan Rp 1.783.867.869.276 untuk tahun 2007) 2j, 2k, 12 3.787.792.437.223 3.240.752.204.307 Rp 1,783,867,869,276 in 2007

Aktiva lain-lain 2m, 13 422.892.727.079 308.528.108.576 Others asset

Jumlah aktiva tidak lancar 4.544.271.272.902 3.884.373.738.674 Total non-current assets

JUMLAH AKTIVA 7.326.466.629.761 6.366.939.562.749 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 121 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) NERACA (lanjutan) BALANCE SHEETS (continued) Per 31 Desember 2008 dan 2007 December 31, 2008 and 2007

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2008 2007 Catatan (disajikan kembali) Notes (Restated) Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES

Biaya yang masih harus dibayar 14 139.620.731.344 112.719.349.241 Accrued expenses

Hutang pembelian aktiva tetap 15 12.254.258.972 15.563.410.688 Payables on purchase of fixed asset

Hutang dana pensiun 16 3.536.850.228 5.126.841.834 Payables to pension fund

Hutang lain-lain 17 63.826.466.555 125.931.069.420 Others payable

Pendapatan diterima dimuka 18 68.882.551.416 61.884.227.774 Unearned income

Hutang pajak 19 75.847.060.195 53.375.107.760 Taxes payable

Jumlah kewajiban jangka pendek 363.967.918.710 374.600.006.717 Total short term liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Kewajiban pajak tangguhan 34 8.047.958.261 - Defered tax liabilities

Hutang jaminan 20 11.600.904.838 10.248.281.690 Guarantee payables

Dana titipan program THT 21 68.370.339.852 56.916.241.770 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)

Kewajiban imbalan pasca kerja 22 43.475.718.898 41.271.730.769 Post employment benefit

Jumlah kewajiban jangka panjang 131.494.921.849 108.436.254.229 Total long term liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham Capital

Modal dasar sebesar 7.600.000 lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 1.900.000 Authorized capital of 7,600,000 shares, issued and lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 fully paid of 1,900,000 shares with par value of per lembar saham 1, 23 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000 Rp 1,000,000 per share

Modal disetor lainnya 2.133.167.141.520 1.753.814.486.711 Other paid-in capital

Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Governments investment capital

Jumlah modal 4.152.122.180.813 3.772.769.526.004 Total capital

Saldo laba 713.966.373.809 519.198.358.066 Retained earnings

Cadangan umum 1.964.915.234.580 1.591.935.417.733 General reserve

Jumlah ekuitas 6.831.003.789.202 5.883.903.301.803 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 7.326.466.629.761 6.366.939.562.749 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

122 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOME Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 For the years ended on December 31, 2008 and 2007

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2008 2007 Catatan (disajikan kembali) Notes (Restated) Rp Rp

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES

Pendapatan aeronautika 2b, 24 1.714.366.769.123 1.572.987.575.664 Aeronautic

Pendapatan non aeronautika 524.907.240.056 464.654.995.352 Non aeronautic

Pendapatan kargo 37.250.413.617 20.124.398.527 Cargo

Jumlah pendapatan usaha 2.276.524.422.796 2.057.766.969.543 Total operating revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban pegawai 2b, 25 636.542.109.911 610.474.848.240 Employee expenses

Beban pemeliharaan dan persediaan 2b, 26 148.925.940.544 130.651.005.565 Maintenance and inventory expenses

Beban sewa 2b, 27 190.372.984.102 188.274.743.950 Rental expenses

Beban umum dan aktiva dibiayakan 2b, 28 254.896.767.199 305.876.978.348 General expenses and financed assets

Beban piutang tak tertagih 2b, 29 57.456.809.932 27.040.279.634 Bad debts expenses

Beban penyusutan dan amortisasi 2b, 30 211.031.967.655 222.448.209.565 Depreciation and amortization expenses

Jumlah beban usaha 1.499.226.579.343 1.484.766.065.302 Total operating expenses

LABA USAHA 777.297.843.453 573.000.904.241 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan lain-lain 31 285.229.211.255 167.248.124.597 Other income

Beban lain-lain 32 (91.543.147.054) (44.337.645.897) Other expense

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 193.686.064.201 122.910.478.700 Total other Income (Expenses)

LABA SEBELUM POS LUAR BIASA 970.983.907.654 695.911.382.941 PROFIT BEFORE EXTRAORDINARY ITEMS

Pos-pos luar biasa 33 - (8.926.139.133) Extraordinary items

LABA SEBELUM PAJAK 970.983.907.654 686.985.243.808 PROFIT BEFORE TAX

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TAX INCOME (EXPENSES)

Pajak kini 34 (261.994.667.715) (208.618.730.150) Current tax

Pajak tangguhan (16.594.407.349) 15.152.171.545 Deferred tax

Jumlah beban (penghasilan) pajak (278.589.075.064) (193.466.558.605) Total tax expense (income)

LABA BERSIH 692.394.832.590 493.518.685.203 NET PROFIT

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 123 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 For the years ended on December 31, 2008 and 2007

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan Modal Cadangan Umum Saldo Laba Jumlah Ekuitas Notes Notes Notes Notes Notes

Saldo per 31 Desember 2006 3.699.155.656.603 1.282.317.451.337 422.598.360.817 5.404.071.468.757 Balance as of December 31, 2006

Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2006 35 Profit distribution for 2006

Dividen - - (108.756.240.000) (108.756.240.000) Dividend

Bina Lingkungan - - (13.050.750.000) (13.050.750.000) Community development

Tantiem - - (3.600.000.000) (3.600.000.000) Production bonus

Cadangan umum - 309.617.966.396 (309.617.966.396) - General reserves

- 309.617.966.396 (435.024.956.396) (125.406.990.000)

Tambahan modal disetor lainnya 73.613.869.401 - - 73.613.869.401 Other additional paid-in capital

Koreksi laba tahun lalu - - 38.106.268.442 38.106.268.442 Correction to Prior Years’ Profit

Laba bersih - - 493.518.685.203 493.518.685.203 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2007 3.772.769.526.004 1.591.935.417.733 519.198.358.066 5.883.903.301.803 Balance as of December 31, 2007

Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2007 35 - - Profit Distribution for 2007

Dividen - - (124.647.000.000) (124.647.000.000) Dividend

Bina Lingkungan - - - - Community development

Tantiem - - - - Production bonus

Cadangan umum - 372.979.816.847 (372.979.816.847) - General reserves

372.979.816.847 (497.626.816.847) (124.647.000.000)

Tambahan modal disetor lainnya 379.352.654.809 - - 379.352.654.809 Other additional paid-in capital

Laba bersih - - 692.394.832.590 692.394.832.590 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2008 4.152.122.180.813 1.964.915.234.580 713.966.373.809 6.831.003.789.202 Balance as of December 31, 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

124 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 For the years ended on December 31, 2008 and 2007

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2008 2007 Catatan (disajikan kembali) Notes (Restated) Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES LABA BERSIH 692.394.832.590 493.518.685.203 NET PROFIT Ditambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi kas: Add (less) items not affecting cash flows: Beban penyusutan/amortisasi dan penyisihan 194.942.105.779 222.448.209.565 Depreciation / amortization and depletion (Keuntungan) kerugian atas penjualan aktiva tetap (198.009.600) (960.844.444) (Gain) loss on sale of fixed assets 887.138.928.769 715.006.050.324 Ditambah (dikurangi) dengan: Add (less) with: Penurunan (kenaikan) Investasi jangka pendek 38.163.912.194 10.935.951.683 Decrease (increase) in short term investment Penurunan (kenaikan) piutang usaha (14.569.411.765) (38.111.843.354) Decrease (increase) in account receivables Penurunan (kenaikan) piutang lain-lain 2.956.500.580 10.937.712.710 Decrease (increase) in other receivables Penurunan (kenaikan) persediaan 901.328.111 1.319.290.801 Decrease (increase) in inventories Penurunan (kenaikan) uang muka kontrak - 4.545.000.000 Decrease (increase) in advance to contract Penurunan (kenaikan) biaya dibayar dimuka (2.876.969.710) 7.371.139.826 Decrease (increase) in prepaid expenses Penurunan (kenaikan) pajak dibayar dimuka 27.921.829.126 (13.494.265.440) Decrease (increase) in prepaid taxes Penurunan (kenaikan) pendapatan yang masih harus diterima 11.286.517.094 (27.833.983.631) Decerase (increase) in accrued revenues (Penurunan) kenaikan (aktiva) kewajiban pajak tangguhan 16.594.407.350 (15.152.171.545) Decrease (increase) in deferred tax assets/liabilities (Penurunan) kenaikan biaya yang masih harus dibayar 26.901.382.103 (16.032.980.696) (Decrease) increase in accrued expenses (Penurunan) kenaikan hutang pembelian aktiva tetap (3.309.151.716) 12.752.516.848 (Decrease) increase in payables on purchase of fixed assets (Penurunan) kenaikan hutang dana pensiun (1.589.991.606) 1.779.076.118 (Decrease) increase in payables pension fund (Decrease) increase in temporary fund deposit (Penurunan) kenaikan hutang titipan program THT 11.454.098.082 6.599.072.626 on old age welfare program (THT) (Penurunan) kenaikan hutang lain-lain (62.104.602.866) 32.964.846.749 (Decrease) increase in other payables (Penurunan) kenaikan pendapatan diterima dimuka 6.998.323.642 36.012.900.587 (Decrease) increase in unearned income (Penurunan) kenaikan hutang pajak 22.471.952.435 18.910.236.626 (Decrease) increase in taxes payables Jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 968.339.051.823 748.508.550.232 Net cash provided from operating activities ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penurunan (kenaikan) penyertaan (7.039.131.897) 5.776.494.867 Decrease (increase) in investments Penurunan (kenaikan) aktiva tetap (543.333.452.858) (216.021.053.912) Decrease (increase) in fixed assets Penurunan (kenaikan) aktiva dalam konstruksi (198.648.885.837) 12.625.941.765 Decrease (increase) in construction in progress Penurunan (kenaikan) aktiva KSO - (29.257.216.961) Decrease (increase) in joint operation assets Penurunan (kenaikan) jaminan listrik - 5.346.000 Decrease (increase) in electricity deposits Penurunan (kenaikan) biaya ditangguhkan (24.627.450.680) 9.286.883.898 Decrease (increase) in deferred charges Penurunan (kenaikan) aktiva non operasional (89.737.167.823) (7.669.524.035) Decrease (increase) in non operating assets Jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (863.386.089.095) (225.253.128.378) Net cash used in investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (Penurunan) kenaikan hutang jaminan yang akan (Decrease) increase in accountable diperhitungkan 1.352.623.148 1.827.603.115 guarantee payables to be compensated (Penurunan) kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja 2.203.988.129 41.271.730.769 (Decrease) increase in post employment benefit (Penurunan) kenaikan cadangan umum (124.448.990.401) (107.978.624.152) (Decrease) increase in general reserve (Penurunan) kenaikan bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya 379.352.654.809 - (Decrease) increase undertermined Government grant (Penurunan) kenaikan modal disetor lainnya - 73.613.869.401 (Decrease) increase in other paid-in capital Jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas pembiayaan 258.460.275.685 8.734.579.133 Net cash provided from financing activities Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 363.413.238.413 531.990.000.987 Net Increase (decrease) in cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada awal tahun 1.573.903.912.024 1.041.913.911.037 Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas pada akhir tahun 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Cash and cash equivalents at the end of the year

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 125 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perseroan a. Company’s Establishment

PT Angkasa Pura II (Persero) (Perseroan) adalah Badan PT Angkasa Pura II (Persero) is a State Owned Enterprise Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen (SOE) of the Ministry of Transportation of theRepublic Perhubungan. Perseroan sebelumnya bernama Perum of Indonesia. Formerly, the name of the Company was Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng that was berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun established based on the Government Regulation (PP) No 1984. Perubahan nama dari Perum Pelabuhan Udara 20 year 1984. Later, the Company`s name was changed Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II to Perum Angkasa Pura II based on the Government dilakukan berdasarkan PP No. 26 tahun 1986. Selanjutnya, Regulation (PP) No 26 year 1986. Furthermore, through dengan PP No. 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II the Government Regulation (PP) No 14 year 1992, the diubah status badan hukumnya menjadi Perseroan, yaitu Company`s status was changed to PT (Persero) Angkasa PT (Persero) Angkasa Pura II. Berdasarkan Rapat Umum Pura II. Then based on, general shareholders’ meeting Pemegang Saham tanggal 31 Juli 2008 nama Perusahaan dated July 31, 2008 the Company`s name was changed semula PT (Persero) Angkasa Pura II disesuaikan menjadi from PT (Persero) Angkasa Pura II to PT Angkasa Pura II PT Angkasa Pura II (Persero). (Persero).

Perseroan didirikan berdasarkan akta No. 3 tanggal 2 The Company was established based on notarial deed No Januari 1993 dari Muhani Salim, SH., notaris di Jakarta. 3 dated January 2, 1993 of Muhani Salim, SH, notary in Anggaran Dasar perseroan telah mengalami beberapa Jakarta. The Articles of Association have been amended kali perubahan, terakhir berdasarkan akta no. 38 for several times, the lastest amendment was based on tanggal 18 Nopember 2008 dari Silvia Abbas SH., notaris notarial deed No 38 dated November 18, 2008 of Silvia di Tangerang, mengenai maksud dan tujuan. Perubahan Abbas, SH, notary in Tangerang, concerning goals and Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan objectives. The deed was approved by the Minister of dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Indonesia No. AHU 98879AH.01.02 tahun 2008 tanggal No. AHU 98879 AH.01.02 tahun 2008 dated December 22 Desember 2008. 22, 2008.

b. Maksud dan Tujuan b. Goals and Objectives

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, According to the article 3 of the Company`s Articles of maksud dan tujuan didirikannya Perseroan adalah Association, the goals and objectives of the Company`s sebagai berikut: establishment are as follows:

“Melakukan usaha dibidang jasa kebandarudaraan, “Doing business in airport services, airline traffic services pelayanan lalu lintas penerbangan serta and using the Company’s human resources with optimal kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas penerbangan results, which resulting good quality services and can serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang compete with other companies to gain profit as well as dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/ increase the company’s value based on limited liability atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat principles.” untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan To achieve such goals and objectives, the Company prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.” conducts the following activities: 1. Providing and developing facilities that support the Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, activities of landing, taking off, parking, and hangar Perseroan dapat melaksanakan kegiatan sebagai services, berikut: 2. Providing and developing terminal facilities to serve 1. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan passangers, cargo and postage transportation, fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas 3. Providing and developing airline services, landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara. 2. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos. 3. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan jasa pelayanan penerbangan.

126 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

4. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan 4. Providing and developing facilities of electronics, fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi navigation, electricity, water and waste treatment limbah buangan. installation, 5. Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan 5. Providing land for field, building and industrial kawasan industri serta gedung-gedung bangunan estate, and that connected to the acceleration of yang berhubungan dengan kelancaran angkutan buildings supporting air transportion activities, udara. 6. Conducting training and education related to air 6. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan transportation and airline service, yang berkaitan dengan kebandarudaraan dan 7. Providing services that directly support airport pelayanan penerbangan. activities, covering airplane hangar, airplane 7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung repair workshop, warehouse, catering for airplane menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi passengers, passengers’ services, cargo and postage penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan handling services, cargo supervision services, airplane pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat communication and operation, security services, udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan airplane maintenance and repair services, providing bagasi, jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan and distribution services of airplane fuel, jasa pengawasan muatan, komunikasi dan operasi 8. Providing services that directly or indirectly support penerbangan, pelayanan jasa pengamanan, airport activities covering provision of inn/hotel, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat shops, restaurants and café, parking, maintenance udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian in general (service activities, cleaning and bahan bakar pesawat udara. maintenance services for buildings and offices at the 8. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau airport), providing automatic reporting of airplane tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara departures, yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, 9. Supporting services of other airport activities, covering jasa penyediaan toko, penyediaan restoran dan bar the sale of fuel and motor oil in airport, luggage (café), jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir, loading services, passengers in arrival and departure jasa perawatan pada umumnya (kegiatan jasa yang terminals, postage services, telecommunication melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan services, playground and recreation services, tour kantor di bandar udara), jasa penyediaan otomatisasi services, travel agent, bank for banking services at pelaporan keberangkatan penerbangan; the airport, money exchange, land transportation 9. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, services, luggage deposit, advertisement services, meliputi penjualan bahan bakar dan pelumas first class lounge, business class lounge and VIP room, kendaraan bermotor di bandar udara, jasa pelayanan hairdresser and beauty salon, agribusiness services, pengangkutan barang, penumpang di terminal nursery, insurance, provision from room services, kedatangan dan pemberangkatan jasa pelayanan vending machine, waste treatment services, health pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa tempat services, industrial estate services, other services that bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen directly or indirectly support the airport activities. perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan c. Location angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge, business class lounge dan VIP The Company`s Head Office is located at Soekarno-Hatta room, hairdresser and beauty salon, agrobisnis Airport, Tangerang, Banten Province, The Company owns service, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan, branches, which are located at the airports managed by vending machine, jasa pengolahan limbah buang, the Company, as follows: jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan kawasan 1. Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang, industri, jasa lainnya yang secara langsung atau tidak Banten, langsung menunjang kegiatan bandar udara. 2. Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta

c. Tempat dan Kedudukan Perseroan

Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Propinsi Banten. Perseroan mempunyai cabang-cabang yang masing-masing berkedudukan di bandara yang dikelola Perseroan, sebagai berikut : 1. Bandar Udara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten 2. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta

Angkasa Pura II Annual Report 2008 127 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

3. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, 3. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang Palembang 4. Supadio Airport, Pontianak 4. Bandar Udara Supadio, Pontianak 5. Polonia Airport, Medan 5. Bandar Udara Polonia, Medan 6. Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru 6. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru 7. Minangkabau Airport, Padang 7. Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang 8. Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh 8. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh 9. Husein Sastranegara Airport, Bandung 9. Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung 10. Kijang/ Raja Haji Fisabililah Airport, Tanjung Pinang 10. Bandar Udara Kijang/Raja Haji Fisabilillah, Tanjung 11. Sultan Thaha Airport, Jambi Pinang 12. Depati Amir Airport, Pangkal Pinang 11. Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi 12. Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.

d. Susunan Pengurus Perseroan d. Board of Commissioners and Directors

Berdasarkan akta No. 38 tanggal 18 Nopember 2008 Based on notarial deed No 38 dated November 18, 2008 dari Silvia Abbas, SH., notaris di Kabupaten Tangerang, of Silvia Abbas SH, Notary in Tangerang, the Company`s susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi sebagai Board of Commissioners and Directors are as follows: berikut :

2008 2007 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Sutanto - President Commisioner Suratto Siswodiharjo Suratto Siswodiharjo Moch. Iksan Tatang Moch. Iksan Tatang Suyatno Harun Suyatno Harun Tirta Hidayat Tirta Hidayat

Dewan Direksi Boards of Directors Direktur Utama Edie Haryoto Edie Haryoto President Director Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Azis - Vice President Director Director of Operation & Direktur Operasi dan Teknik Sumiyat Tulus Pranowo I Gusti Made Dhordy Engineering Direktur Komersial dan Director of Commercial & Pengembangan Usaha Robert Daniel Waloni Sumiat Tulus Pranowo Business Development Direktur Keuangan Tommy Soetomo Tommy Soetomo Director of Finance Direktur Personalia dan umum Endang Dwi Suryani Endang Dwi Suryani Director of Personnel & General Affair

e. Modal e. Capital

Sesuai dengan akta No. 3 Anggaran Dasar Perseroan Based on the Company`s Articles of Association tanggal 2 Januari 1993 dari Muhani Salim, SH., documented in the Notarial deed No 3 dated January notaris di Jakarta, modal dasar Perseroan sebesar Rp 2, 1993 by Muhani Salim, SH, notary in Jakarta, the 8.845.000.000.000 (delapan triliun delapan ratus empat Company`s authorized capital is Rp 8,845,000,000,000 puluh lima milyar rupiah) yang terbagi dalam 8.845.000 (eight trillion eight hundred and forty five billion rupiah) (delapan juta delapan ratus empat puluh lima ribu) comprising of 8,845,000 (eight million eight hundred lembar saham dengan nominal masing-masing saham and forty five thousand) shares with par value of Rp sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Terdiri dari 1,000,000 (one million Rupiah) per share, Composition saham prioritas sebanyak 1.769.000 (satu juta tujuh of the shares are 1,769,000 (one million seven hundred ratus enam puluh sembilan ribu) lembar saham atau and sixty nine thousand) shares of preferred stock or sebesar Rp 1.769.000.000.000 (satu milyar tujuh ratus equivalent to Rp 1,769,000,000,000 (one trillion seven enam puluh sembilan milyar rupiah) dan saham biasa hundred and sixty nine billion Rupiah) and 7,076,000 sebanyak 7.076.000 (tujuh juta tujuh puluh enam ribu) (seven million and seventy six thousand) shares of lembar saham atau sebesar Rp 7.067.000.000.000 (tujuh common stock or equivalent to Rp 7,076,000,000,000 triliun enam puluh tujuh milyar rupiah). (seven trillion and seventy six billion Rupiah).

128 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Berdasarkan akta No. 19 perubahan Anggaran Dasar Based on the Notarial deed No 19 dated July 21, 1998 Perseroan dari H. Harjono Moekiran, SH., notaris di of H. Harjono Moekiran, SH. notary in Jakarta, it was Jakarta, tanggal 21 Juli 1998, telah diputuskan dan agreed and approved the decrease in the Company’s disetujui penurunan modal dasar Perseroan dari authorized capital from Rp 8,845,000,000,000 (eight Rp 8.845.000.000.000 (delapan triliun delapan ratus trillion eight hundred and forty five billion Rupiah) to empat puluh lima milyar rupiah) menjadi sebesar Rp Rp 7,600,000,000,000 (seven trillion and six hundred 7.600.000.000.000 (tujuh triliun enam ratus milyar billion Rupiah), comprising of 7,600,000 (seven million rupiah) terbagi atas 7.600.000 (tujuh juta enam ratus and six hundred thousand) shares with par value of Rp ribu) lembar saham dengan nominal masing-masing 1,000,000 (one million Rupiah) per share. The paid-in saham sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) dan capital is increased to Rp 1,900,000,000,000 (one trillion meningkatkan modal yang disetor. Dari modal disetor and nine hundred billion Rupiah) or 1,900,000,000 (one Perseroan telah ditempatkan sebanyak 1.900.000 (satu million and nine hundred thousand) shares. juta sembilan ratus ribu) lembar saham atau sebesar Rp 1.900.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus milyar Based on the Government Regulation No 53 dated June rupiah). 30, 2007, it was stated the additional investment of the Government of Republic of Indonesia`s contribution to Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tanggal 30 Juni the authorized capital of PT Angkasa Pura II (Persero) to 2007 telah ditetapkan penambahan penyertaan Negara Rp 118,955,039,294 (one hundred and eighteen billion Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perseroan PT nine hundred and fifty five million, thirty nine thousand Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp 118.955.039.294 and two hundred ninety four Rupiah). (seratus delapan belas milyar sembilan ratus lima puluh lima juta tiga puluh sembilan ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah).

f. Jumlah karyawan f. Number of Employees

Jumlah karyawan Perusahaan per 31 Desember 2008 dan Number of the Company`s employees as of December 31, 2007 masing-masing adalah: 2008 and 2007 consist of:

Formasi karyawan 2008 2007 Employee Formation Karyawan Angkasa Pura I diperbantukan ke Angkasa Pura II 5 5 Employees of Angkasa Pura I assigned for Angkasa Pura II Karyawan ditugaskaryakan 276 299 Employees assigned Karyawan masa percobaan - 2 Employees in probation period Karyawan Depati Amir dan Sultan Thaha 253 269 Employees of Depati Amir and Sultan Thaha Pegawai Negeri Sipil diperbantukan 453 454 Civil government employees assigned Karyawan Perusahaan 3.695 3.773 Company`s employees Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura I 2 3 Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura I Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura Schipol 3 3 Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura Schipol Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Dana Pensiun 6 3 Employees of Angkasa Pura II assigned for Dana Pensiun Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke PT Gapura Angkasa 8 10 Employees of Angkasa Pura II assigned for PT Gapura Angkasa Jumlah 4.701 4.821 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 129 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG TERPENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Perusahaan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan The Company applied accounting policies in accordance akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan with the generally accepted accounting principles applied in akuntansi yang diterapkan secara konsisten dapat Indonesia. The accounting policy applied consistently can be diikhtisarkan sebagai berikut: summarized as follows:

a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of Consolidated Financial Statements Presentation

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan The financial statements are prepared on acquisition konsep harga perolehan (acquisition cost) sesuai cost method complying with the generally accepted dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku accounting principles and reporting practices in Indonesia, umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu except for certain accounts which are measured on disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana the bases described in the related accounting policies. diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing The reporting currency used in the preparation of the akun tersebut. Angka yang disajikan dalam penyusunan financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). laporan keuangan adalah dalam Rupiah. The statements of cash flows are prepared using indirect Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode methods with classifications of cash flows into operating, tidak langsung. Laporan arus kas mengelompokkan investing and financing activities. penerimaan dan pembayaran ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. b. Revenue and expense recognition

b. Pengakuan Pendapatan dan Beban Aeronautic revenue is recognized when the service is rendered to customers. Non-Aeronautic revenue Pendapatan usaha dari aktivitas aeronautika diakui pada including land and building rental, is recognized on the saat jasa diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan elapsed time for the current year (accrued). Revenue usaha dari aktivitas jasa non aeronautika persewaan resulting from utilization of the Company`s facilities by tanah dan bangunan konsesi diakui sesuai dengan periode customers and from other non-aeronautic services are yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. recognized when such facilities are used and services Pendapatan atas penggunaan fasilitas peralatan are rendered. Income from land and building rental Perseroan oleh pelanggan dan pendapatan jasa non received in advance are recorded as unearned revenue. aeronautika lainnya diakui pada saat fasilitas tersebut Other revenues are recognized on accrual basis. Interest digunakan dan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan income is recognized based on the proportion of period, persewaan tanah dan bangunan yang diterima dimuka principal value and prevailing interest rate. Expenses are atas periode yang belum berjalan dicatat sebagai recorded when they occured and are recognized as its pendapatan diterima dimuka. Pendapatan lainnya usefulness in the current year. diakui atas dasar akrual. Penghasilan bunga diakui atas dasar proporsi waktu, pokok dan tingkat bunga yang c. Foreign currencies transactions berlaku, sedangkan beban dicatat pada saat terjadinya dan diakui sesuai dengan kemanfaatannya pada tahun Transaction in foreign currencies are recorded at their yang bersangkutan. rates prevailing when transactions are made. At balance sheet date, all monetary assets and liabilities in foreign c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing currencies are converted into Rupiah using Bank Indonesia`s middle rate prevailing at that date. Gains Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan or losses resulting from such conversion are charged or kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada credited into the current year profit and loss statement tanggal neraca aktiva dan kewajiban moneter dalam of the current year. mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku Bank Indonesia`s midlle rate prevailing on December pada tanggal tersebut. Laba atau rugi yang terjadi akan 31, 2008 and 2007 is Rp 10,950 and Rp 9,419 for USD 1 dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi respectively. periode berjalan.

Kurs tangah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 10.950 dan Rp 9.419 setiap USD 1 (Satu Dolar Amerika Serikat).

130 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan d. Transactions with related parties istimewa Related parties consist of the following: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa adalah : a. Companies that directly or indirectly, through one or more intermediaries, control or are controlled a. Perseroan baik langsung maupun melalui satu atau by, or under common control with the company lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, (including holding companies, subsidiaries, and atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah fellow subsidiaries); pengendalian bersama, dengan Perseroan (termasuk b. Associated companies; holding companies, subsidiaries dan fellow c. Individuals owning, directly or indirectly, an interest subsidiaries); in the voting powers of the company that gives them b. Perseroan asosiasi (associated companies); significant influence over the company, and close c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung members of the familiy of any such individuals (close maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak members of the family are those who can influence or suara di Perseroan yang berpengaruh secara be influenced by such individuals, in their transaction signifikan, dan anggota keluarga dekat dari with the company); perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan d. Key management personnel who have the authority anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat and responsibility for planning, directing and diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi controlling the company`s activities, including perorangan tersebut dalam transaksinya dengan commisioners, directors and managers of the Perseroan); company and close members of their families and; d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang e. Companies in which a substantial interest in the mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk voting power is owned directly or indirectly, by any merencanakan, memimpin dan mengendalikan person described in (c) and (d) or over which such kegiatan Perseroan, yang meliputi anggota dewan a person is able to exercise significant influence. komisaris, direksi dan manajer dari Perseroan serta This includes companies owned by commisioners, anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan directors or major shareholders of the company and e. Perseroan, dimana suatu kepentingan substansial companies which have a common member of key dalam hak suara dimiliki baik secara langsung management as the company. maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (c) atau (d), atau setiap All transactions with related parties, whether or not orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan made at similar term and conditions as those done with atas Perseroan tersebut. Ini mencakup Perseroan- third parties, are disclosed in the Financial Statements. Perseroan yang memiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perseroan e. Cash and cash Equivalents dan Perseroan-Perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan. Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and unrestricted time deposits with maturities of Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai three months or less since placement date. hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan tidak digunakan sebagai jaminan hutang serta tidak dibatasi penggunaannya.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 131 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

f. Investasi f. Investments

• Deposito Berjangka • Time Deposits Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan Time deposits consist of the compulsory deposits and deposito biasa yang dinyatakan sebesar nilai nominal common deposits, and are stated at nominal value. • Efek-efek • Securities Efek-efek terdiri dari obligasi, saham dan investasi Securities consist of bonds, stocks, and mutual funds dalam unit penyertaan reksadana. investments.

Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan Securities are classified based on management manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut intention at the purchasing date in accordance didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 50 tentang with PSAK No 50 concerning “Accounting for “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” sebagai berikut: certain investments in Securities”, on the following 1. Diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai classifications: wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi 1. Investment in trading securities are stated at akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya fair value. Unrealized gains or losses from the disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. increase or decrease in fair value are reflected in 2. Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar the current operation; nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang 2. Available for sale securities are stated at fair belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan value. Unrealized gains or losses from the nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. increase or decrease in fair value are presented Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi as part of equity. Unrealized gains or losses are tersebut dikreditkan atau dibebankan pada recognized in profit and loss upon realization; operasi tahun berjalan pada saat realisasi. 3. Held the maturity are stated at cost which are 3. Dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar adjusted for the unamortized premiums or biaya perolehan yang disesuaikan dengan discount. There is a possibility that the company amortisasi premi dan atau diskonto yang will be unable to fully recover the cost of debt belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan securities according to securities contract Perusahaan tidak dapat memperoleh kembali condition, then a permanent decline in value is seluruh jumlah biaya perolehan yang seharusnya considered has been occured. If the decline of diterima sehubungan dengan persyaratan fair value is considered as permanent decline, the perjanjian efek hutang, maka penurunan yang cost basis of the individual investment is written bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika down to its fair value and the amount of the penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan write down is recognized as realized loss in the permanen, biaya perolehan efek individual harus current period. diturunkan sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui dalam laporan Investments on the unit of mutual funds are stated at laba rugi tahun berjalan. their fair values, which represent the net asset values of the mutual fund as per balance sheet date. Income Investasi dalam unit penyertaan reksadana disajikan from the unit of mutual funds consists of dividends of sebesar nilai wajar yaitu nilai aktiva bersih dari reksadana mutual finds, gain on sale of unit of mutual funds and pada tanggal neraca. Pendapatan dari investasi dalam unrealized gain or loss on the changes in the net asset unit penyertaan reksadana meliputi dividen yang value of the unit of mutual funds. diperoleh dari reksadana, keuntungan dari penjualan unit penyertaan, keuntungan atau kerugian yang belum Investments in securities purchased with resell direalisasi atas perubahan nilai aktiva bersih dari unit arrangement (reverse repo) are stated at the agreed penyertaan tersebut. resale price net of the difference between purchase price and the agreed resale price (deferred income). The Investasi dalam efek yang dibeli dengan janji dijual difference between agreed purchase price and resale kembali (reserve repo) dicatat sebesar harga jual price is amortized and recognized as interest income over kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara the period, commencing from the date these securities harga beli dan harga jual yang disepakati (pendapatan are sold until repurchesed. yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dan Allowance for possible losses are presented as a deduction diakui sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu for securities account. sejak efek dijual hingga dibeli kembali.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurangan dari akun efek-efek.

132 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

g. Piutang g. Receivables

Piutang disajikan sebesar jumlah bruto piutang diikuti Receivables are presented at their gross amounts and dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau provided an allowance for doubtful accounts or estimates taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Saldo kredit of uncollectible receivables. Credit balance of individual piutang individual jika jumlahnya material disajikan receivables is presented under liability classification dalam kelompok kewajiban. when the amount is material.

h. Penyisihan piutang ragu-ragu h. Allowance for doubtful accounts

Penyisihan piutang yang diragukan atau taksiran jumlah Allowance for doubtful accounts or estimates of yang tidak dapat diterima, dihitung pada akhir periode uncollectible receivables is determined at the end of (akhir tahun buku) dengan ketentuan sebagai berikut : the period (end of book year) based on the following 1. Piutang yang berumur 1 sampai dengan 2 tahun condition: disisihkan sebesar 25%. 1. Allowance for receivable outstanding for one to two 2. Piutang yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun years is 25%, disisihkan sebesar 50%. 2. Allowance for receivable outstanding for two to 3. Piutang yang berumur lebih dari 3 tahun disisihkan three years is 50%, sebesar 100%. 3. Allowance for receivable outstanding for more than three years is 100%. i. Persediaan i. Inventory Persediaan disajikan dalam neraca sebesar harga pokok/ perolehan yang bersangkutan, yang meliputi seluruh Inventory is presented at its acquisition cost, which biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjadi includes all direct or indirect expenses, and its untuk mendapatkan persediaan tersebut. Penilaian consumption is determined based on FIFO method (First pemakaian persediaan ditentukan dengan menggunakan In First Out). metode FIFO (First In First Out).

j. Aktiva tetap j. Fixed Assets

Perusahaan memilih model biaya dalam kebijakan The Company has chosen the cost model for its akuntansi aktiva tetap dimana aktiva tetap dicatat accounting policy of fixed assets, which are stated at their berdasarkan harga perolehan, setelah dikurangi acquisition cost net of their accumulated depreciation. akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali tanah, Fixed assets expcept for land, are depreciated using disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus straight line method based on their estimated useful (straight line method) berdasarkan taksiran masa lifes, as follows: manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Umur Jenis aktiva tetap Type of fixed assets Useful Life Bangunan Lapangan 10-80 tahun years Fields Construction Bangunan Gedung 20-40 tahun years Building Peralatan Terminal dan Gedung 15 tahun years Terminal and Building Equipment Instalasi dan Jaringan 5-15 tahun years Installation and Networking Peralatan: Equipments: Alat Bantu Navigasi 10-15 tahun years Navigation Supporting Equipment Pengangkutan 5 tahun years Transportation Kantor 5-15 tahun years Office Lain-lain 5-15 tahun years Others Instalasi Pompa Bensin 10 tahun years Gas Station installation

Angkasa Pura II Annual Report 2008 133 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan Land is stated at the acquisition cost and is not tidak disusutkan. depreciated. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Maintenance and repair expenses are charged to profit laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran and loss statement when they occur. All which extend yang memperpanjang masa manfaat atau memberi the useful life of the asset or result in increased future manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam economic benefits such as increase in capacity and bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau improvement in the quality of output or standard of peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva performance are capitilized. When assets are retired tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang or otherwise disposed of, their carrying values and the dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut related accumulated depreciation are removed from akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian the accounts. Gains or losses resulting from the sale of dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam fixed assets are charged of credited to profit andloss laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. statement in the current year.

Aktiva tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar Constructions in progress are stated at their acquisition biaya perolehan, termasuk didalamnya biaya pinjaman costs, including interest of the loan during construction yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul used to finance the construction. Accumulated cost dari hutang yang digunakan untuk pembangunan will be transferred to the respective fixed assets when aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan they are completed and ready for use. Revaluation of dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap pada fixed assets is only conducted based on the Government saat selesai dan siap digunakan. Kebijakan untuk policy. Construction in progress is recorded in asset under melakukan penilaian kembali aktiva tetap, hanya construction account while the interest of borrowing dilakukan dengan persetujuan dan atau berdasarkan cost during construction is accounted for at acquisition kebijakan pemerintah. Aktiva yang masih dalam tahap cost. pembangunan dicatat dalam perkiraan aktiva dalam konstruksi sedangkan bunga pinjaman yang ditimbulkan Based on the Board of Director`s Decision Letter No selama masa konstruksi akan diperhitungkan sebagai KEP 474/KU.20/2002-AP II dated December 17, 2002, harga perolehan. concerning Financial Accounting Policy, it was stated the minimum expenditure that could be capitalized when Keputusan Direksi No. KEP 474/KU.20/2002-APII tanggal cost per unit exceeds Rp 10,000,000 (ten million Rupiah). 17 Desember 2002 tentang Pedoman Akuntansi Expenditure for such asset less than Rp 10,000,000 is Keuangan, menetapkan batas biaya yang dapat charged directly as incurred, but the Company conducts dikapitalisasi adalah apabila biaya per unitnya melebihi an extra compatible note as a control. Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran untuk aktiva termaksud yang harganya Rp 10.000.000 ke k. Joint operation and joint operation assets bawah, dibebankan langsung sebagai biaya pada saat terjadinya, tetapi Perseroan menyelenggarakan catatan Joint operation (KSO) – Build, Operate and Transfer ekstra komptabel untuk alat pengawasannya. (BOT) Joint operation (KSO) with the BOT pattern represents a k. Kerjasama Operasi dan Aktiva Kerjasama Operasi joint operation with third parties to develop, operate and deliver the joint operation assets. Assets managed by the Kerjasama Operasi (KSO) – Build, Operate and Transfer joint operation investors who finance the construction (BOT) until the end of the concession. The Company receives Kerjasama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan compensation based on the percentage agreement KSO dengan pihak ketiga untuk membangun, with the investor. At the end of the concession period, mengoperasikan dan menyerahkan aset KSO. Aset KSO investors will submit its asset and its management rights dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya to the asset owner. The concession period is valid for 20 sampai akhir masa konsesi. Perusahaan menerima to 25 year. kompensasi berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir masa konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak pengelolaannya kepada pemilik aset. Jangka waktu masa konsesi adalah berkisar antara 20 sampai 25 tahun.

134 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Aktiva kerjasama operasi (KSO) – Build, Transfer and Joint Operation Assets (KSO) – Build, Transfer and Operate (BTO) Operate (BTO) Aktiva KSO BTO merupakan aktiva tanah Perusahaan The joint operation asset BTO represents land asset dalam perjanjian KSO yang digunakan oleh investor owned by the Company in the KSO agreements used by untuk membangun aset KSO. Tanah tersebut tidak investors to build KSO assets. The land can not be used, dapat digunakan, atau dialihkan kepemilikannya oleh nor its ownership is transferred by the Company during Perusahaan selama masa konsesi dan akan diserahkan the period of the concession and will be returned to the kembali oleh investor kepada Perusahaan pada akhir Company by investors at the end of the concession. masa konsesi. l. Impairment of fixed assets l. Penurunan Nilai dari Aktiva Tetap At balance sheet date, the Company reviews whether Setiap tanggal neraca Perseroan menelaah ada atau there is any indication of assets impairment or not. tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Fixed assets and other non-current assets, including Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya, termasuk intangibles assets, are reviewed for impairment losses aktiva tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah or changes in circumstances indicating that the carrying telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah amount may not be recoverable. An impairment loss telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan is recognized for the differences between the carrying bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat diperoleh amount of the assets and the recoverable amount. kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar The recoverable amount is determined as the higher selisih antara nilai tercatat aktiva dengan nilai yang of net selling price or value in use. In order to test the diperoleh kembali dari aktiva tersebut. Nilai yang dapat impairment value, assets are classified into the smallest diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara unit that provide a separate cash flows. harga jual neto dan nilai pakai aktiva. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aktiva dikelompokkan hingga m. Legal costs for landrights acquistion unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Material amounts of expenses related to the legal m. Biaya Hukum Perolehan Hak atas Tanah processing of land rights are capitalized and amortized over their useful lives. Jumlah biaya hukum yang material yang berkaitan dengan perolehan hak atas tanah dikapitalisasi dan n. Deferred charges diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah tersebut. Expenses related to overlay of landing road and other field construction are deferred and amortized over ten n. Biaya Tangguhan years for rigid construction and four years for flexible construction using straight line method. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan pelapisan ulang (overlay) landasan dan bangunan lapangan lainnya o. Provisions ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaat yaitu 10 tahun untuk Provisions for estimate liabilities of enviromental konstruksi rigid dan 4 tahun untuk konstruksi fleksibel. restoration, restructuring cost and legal claims cost are recognized when: o. Penyisihan atau kewajiban diestimasi • The company has a present legal or constructive obligation as a result of past events; Penyisihan atau kewajiban diestimasi untuk restorasi • There is probable over 50% of expenses outflow in lingkungan, biaya restrukturisasi dan tuntutan hukum order to fulfill the obligation; diakui ketika: • The amount has been reliably estimated. • Perseroan mempunyai kewajiban hukum atau konstruksi di masa kini sebagai akibat dari kejadian di masa lalu; • Terdapat kemungkinan diatas 50% bahwa akan ada arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; • Jumlahnya dapat diestimasi secara andal.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 135 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

p. Pajak penghasilan p. Income tax

Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan Income tax in the statement of income is determined berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang based on taxable income for current year. Income tax bersangkutan. Pajak penghasilan atas pendapatan resulting from land or building rental is determined dari persewaan tanah dan/atau bangunan, ditentukan based on taxable income, complying with the effective berdasarkan penghasilan kena pajak sesuai dengan tax regulation. Peraturan yang berlaku. q. Post employment benefit q. Imbalan Pasca Kerja The Company provides defined pension benefit plan for Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat all of its permanent employees. The program is managed pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program by the Dana Pensiun of Angkasa Pura II (DPAP2). This pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura II pension benefit that will be paid is calculated based (DPAP2). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung on the basic income of the pension (PhDP) and the berdasarkan penghasilan dasar pensiun (PhDP) dan masa employment period of the employees. The financing of kerja karyawan. Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari DPAP2 mainly derives from the contributions from the kontribusi pemberi kerja sebesar 27,59% dan karyawan employer at 27,59% and employees at 5% of the PhDP. 5% dari PhDP. Biaya jasa kini diakui sebagai beban Current service cost is recognized as expenses for the periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan current year, Past service cost, actuary correction and dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang the effect of assumption alteration to the active pension masih aktif diamortisasi selama estimasi kerja rata-rata members are amortized based on the estimation of karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. the avarage employment period as determined by the actuary. Perusahaan juga menyelenggarakan Program Tunjangan Hari Tua (THT) yang pendanaannya diserahkan kepada The Company conducts old age welfare program (THT) of PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asuransi Bumi Putera. which the fund is submitted to PT Asuransi Jiwasraya and Manfaat imbalan pasca kerja yang diperoleh melalui PT Asuransi Bumiputera. The post employment benefit program dana pensiun dan program THT ternyata telah provided from the pension program and THT exceed melebihi manfaat imbalan pasca kerja berdasarkan UU the amount stated in the labor Law No 13 year 2003, No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, sehingga therefore the Company does not provide allowance for Perusahaan tidak perlu lagi mencadangkan kewajiban post employment benefit at the end of the year. imbalan pasca kerja pada akhir tahun. The Company also conducts housing allowance program Disamping itu Perusahaan juga menyelenggarakan at the end of employment period. The program is Program Pemberian Tunjangan Perumahan Akhir Masa unfunded, therefore the Company provides allowance Tugas. Program tersebut tidak didanai oleh karena itu of post employment benefit for the program at the end dilakukan pencadangan imbalan pasca kerja untuk of year. program tersebut pada akhir tahun. r. Dividends r. Dividen Dividends distributions to the Company`s shareholders Pembagian dividen kepada para pemegang saham are recognized as a liability in the financial statements Perseroan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam in the period in which the dividend is approved by the laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut Company`s shareholders. disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.

136 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2008 2007 Kas: Cash and cash equivalent Rupiah 245.710.190 367.727.126 Rupiah USD 144.827.352 193.810.774 USD 390.537.542 561.537.900 Bank: Cash in banks: Rupiah 19.067.313.314 24.335.574.608 Rupiah Valuta Asing 23.349.299.581 29.800.590.612 Foreign Currency 42.416.612.895 54.136.165.220

Deposito berjangka Time Deposit Rupiah 1.894.510.000.000 1.519.206.208.904 Rupiah

Jumlah 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Total

Tingkat bunga deposito berjangka – Rupiah 7% - 13% 4,5% - 8,25% Time Deposit Interest Rate – Rupiah

Rincian kas dan setara kas kantor pusat dan Details of cash and cash equivalents in head office and cabang-cabang adalah sebagai berikut : its branches are as follows: Kas: Cash on hand: Kantor Pusat 81.776.850 191.366.247 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 114.987.175 7.891.635 Soekarno-Hatta Airport Bandara Halim Perdanakusuma 11.358.257 16.502.455 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 3.783.318 4.873.807 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 888.000 3.482.000 Supadio Airport Bandara Polonia 69.816.394 2.651.500 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 33.059.573 237.810.932 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 16.333.472 72.226.534 Minangkabau Airport Bandara Bandara Sultan Iskandar Muda 43.418.798 4.000.000 Bandara Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 4.396.000 10.135.740 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 6.085.041 4.467.003 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 2.343.064 3.480.211 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 2.291.600 2.649.836 Depati Amir Airport Jumlah kas 390.537.542 561.537.900 Total cash on hand

Bank: Cash in banks: Rupiah: Rupiah: PT Bank Mandiri 9.766.860.299 14.529.720.477 PT Bank Mandiri PT Bank BNI 3.340.613.398 4.951.459.849 PT Bank BNI PT Bank Rakyat Indonesia 2.658.639.003 2.693.771.678 PT Bank Rakyat Indonesia Bank Nagari 2.172.607.496 625.067.320 Bank Nagari Citibank 431.660.687 337.611.027 Citibank Bank Bukopin 417.749.717 822.320.951 Bank Bukopin PT Bank Jabar 279.182.712 435.509.812 PT Bank Jabar PT Bank Danamon - 204.177.660 PT Bank Danamon Jumlah dipindahkan 19.067.313.312 24.599.638.774 Total Rupiah

Angkasa Pura II Annual Report 2008 137 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2008 2007

Pindahan 19.067.313.312 24.599.638.774 Brought forward Bank: Cash in banks: Valuta Asing: Foreign Currencies: Citibank 10.601.588.739 11.298.030.030 Citibank PT Bank Mandiri 8.638.592.204 10.134.662.320 PT Bank Mandiri PT Bank BNI 4.109.118.640 8.103.834.096 PT Bank BNI Jumlah bank 42.416.612.895 54.136.165.220 Total cash in banks

Deposito berjangka (kantor pusat) Time deposits (Head Office) Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri 504.600.000.000 348.700.00.000 PT Bank Mandiri PT Bank Bukopin 453.940.000.000 305.268.208.904 PT Bank Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia 318.100.000.000 598.880.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank BNI 298.600.000.000 72.300.000.000 PT Bank BNI PT Bank Jabar 159.200.000.000 35.000.000.000 PT Bank Jabar PT Bank Mega Syariah 97.220.000.000 90.220.000.000 PT Bank Mega Syariah PT Bank Niaga 20.000.000.000 20.000.000.000 PT Bank Niaga PT Bank Muamalat 10.000.000.000 - PT Bank Muamalat PT Bank Permata - 30.000.000.000 PT Bank Permata

Valuta Asing: Foreign Currencies: PT Bank Mandiri 16.425.000.000 9.419.000.000 PT Bank Mandiri PT Bank BNI 16.425.000.000 - PT Bank BNI PT Bank Permata - 9.419.000.000 PT Bank Permata Jumlah deposito berjangka 1.894.510.000.000 1.519.206.208.904 Total time deposits

Jumlah kas dan setara kas 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Total cash and cash equivalents

Rincian saldo bank kantor pusat dan cabang-cabang Details of cash in banks of head office and its branches offices per 31 Desember 2008 dan 2007 sebagai berikut : as of December 31, 2008 and 2007 are as follows:

2008 2007 Bank: Cash in banks: Kantor Pusat 32.493.987.041 46.929.357.196 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 3.276.879.674 2.316.367.305 Soekarno-Hatta Airport Bandara Halim Perdanakusuma 13.139.000 6.069 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 1.000.000 4.298.707 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Polonia 2.647.896.525 2.734.029.716 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 36.459.807 35.851.701 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 2.827.295.024 875.188.573 Minangkabau Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 612.526.579 113.394.888 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 306.475.342 253.147.673 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 141.500.216 308.161.675 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 59.453.687 566.361.717 Depati Amir Airport Jumlah bank 42.416.612.895 54.136.165.220 Total cash in banks

138 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. SURAT BERHARGA 4. MARKETABLE SECURITIES

2008 2007 Obligasi yang diperdagangkan 175.924.492.500 210.279.539.160 Marketable bonds Unit Penyertaan Reksadana 54.795.608.908 52.311.854.442 Mutual Funds Saham yang diperdagangkan di bursa efek 3.317.040.000 9.609.660.000 Securities for trading in Stock Exchange Jumlah surat berharga 234.037.141.408 272.201.053.602 Total marketable securities

a. Obligasi yang diperdagangkan a. Details of marketable bonds 2008 2007 Obligasi PGN Euro Finance Ltd 55.058.242.500 47.153.868.750 Bonds of PGN Euro Finance Ltd Obligasi a/n Medco (USD) 22.173.750.000 18.743.810.000 Bonds of Medco (USD) Obligasi a/n Bond Republic of Indonesia RI Seri 2014 19.710.000.000 22.312.755.410 Bonds of Republic of Indonesia RI Seri 2014 Bonds Syariah Negara (SBSN) IFR 0001 18.600.000.000 - Syariah Negara (SBSN) IFR 0001 Obligasi PLN IX Seri A tahun 2007 10.075.000.000 10.050.000.000 Bonds of PLN IX Seri A tahun 2007 Obligasi Pemerintah FR0028 9.000.000.000 - Bonds of Pemerintah FR0028 Obligasi Perum Pegadaian XII Seri A 7.000.000.000 7.101.500.000 Bonds of Perum Pegadaian XII Seri A Obligasi Danareksa II Tahun 2007 5.512.500.000 5.000.000.000 Bonds of Danareksa II Tahun 2007 Obligasi Indosat VI Seri A th. 2008 5.000.000.000 - Bonds of Indosat VI Seri A th, 2008 Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 5.000.000.000 5.050.000.000 Bonds of Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 Obligasi Mobile 8 I Tahun 2007 4.895.000.000 5.018.500.000 Bonds of Mobile 8 I Tahun 2007 Obligasi Bakrieland dev. Seri A th. 2008 4.430.000.000 - Bonds of Bakrieland dev, Seri A th, 2008 Obligasi Indofood IV Tahun 2007 4.250.000.000 5.000.000.000 Bonds of Indofood IV Tahun 2007 Obligasi Astra Sedaya Finance IX Seri E 3.700.000.000 - Bonds of Astra Sedaya Finance IX Seri E Obligasi Syariah Ijarah PLN II 1.520.000.000 2.009.000.000 Bonds of Syariah Ijarah PLN II Obligasi FRN BNI (USD) - 63.955.010.000 Bonds of FRN BNI (USD) Obligasi Exelkomindo FIN (USD) - 18.885.095.000 Bonds of Excelkomindo FIN (USD) Jumlah obligasi yang diperdagangkan 175.924.492.500 210.279.539.160 Total marketable bonds

b. Unit Penyertaan Reksadana b. Mutual Funds 2008 2007 Reksadana PS.Uang Sidana Kas Maxima 20.082.851.996 - Mutual Funds of PS.Uang Sidana Kas Maxima Reksadana Schroder D.T II 19.992.399.073 24.745.447.409 Mutual Funds of Schroder D,T II Reksadana Mandiri Investa Berimbang 6.413.743.118 - Mutual Funds of Mandiri Investa Berimbang Reksadana Mandiri Investa Aktif 2.797.664.137 4.876.272.046 Mutual Funds of Mandiri Investa Aktif Reksadana IPB Syariah 2.312.405.104 4.912.094.927 Mutual Funds of IPB Syariah Reksadana Syariah Batasa Kombinasi 1.661.040.000 3.646.470.000 Mutual Funds of Syariah Batasa Kombinasi Reksadana Paramita Platinum 1.535.505.480 2.016.122.399 Mutual Funds of Paramita Platinum Reksadana Batasa Syariah Bank Niaga - 9.087.869.732 Mutual Funds of Batasa Syariah Bank Niaga Reksadana Big Dana Likuid - 3.027.577.929 Mutual Funds of Big Dana Likuid Jumlah unit penyertaan reksadana 54.795.608.908 52.311.854.442 Total mutual funds

c. Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek c. Securities for trading in Stock Exchange 2008 2007 Saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.317.040.000 9.609.660.000 Shares of Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Surat Berharga 234.037.141.408 272.201.053.602 Total marketable securities

Semua surat berharga tersebut diatas dinilai berdasarkan All securities are valued based on fair value which is nilai wajar efek yang ditentukan dari nilai pasar yang determined from the effects of market value available on tersedia pada Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2008. the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2008.

Tingkat Bunga: Bonds interest: 2008 2007 Tingkat bunga obligasi – Rupiah 10,01% - 12,38% 10,01% - 12,38% Bonds interest rate – Rupiah Tingkat bunga obligasi – Dollar Amerika 6,75% - 8,75% 6,75% - 8,75% Bonds interest rate – US Dollar

Angkasa Pura II Annual Report 2008 139 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNTS RECEIVABLES

2008 2007 Piutang usaha: Accounts receivable: Aeronautika 362.259.539.849 331.808.910.364 Aeronautic Non Aeronautika 171.118.649.958 119.295.403.607 Non Aeronautic Piutang PPN Keluaran 22.968.528.293 16.548.081.163 Prepaid VAT - Output Sub jumlah 556.346.718.100 467.652.395.134 Sub total

Cadangan penyisihan piutang tak tertagih: Allowance for doubtful accounts: Saldo awal cadangan piutang usaha (149.021.548.528) (121.981.268.894) Beginning balance Pembentukan selama tahun berjalan (74.124.911.201) (27.040.279.634) Reserve for current year Saldo akhir cadangan piutang usaha (223.146.459.729) (149.021.548.528) Ending balance Jumlah bersih 333.200.258.371 318.630.846.606 Total receivables - net

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Details of aging schedule are as follows: 2008 2007 Lancar 220.407.267.940 147.453.735.909 Current Lewat jatuh tempo: Maturity: Antara 1 sampai 2 tahun 84.704.987.544 176.324.268.165 1 - 2 years Antara 2 sampai 3 tahun 98.528.499.548 77.867.819.146 2 - 3 years Lebih dari 3 tahun 152.705.963.068 66.006.571.914 > 3 years 556.346.718.100 467.652.395.134 Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (223.146.459.729) (149.021.548.528) Less: allowance for doubtful accounts Jumlah bersih 333.200.258.371 318.630.846.606 Total receivables - net

Pada cadangan penyisihan piutang tak tertagih, tercatat Allowance for bad debts accounts is stated in the current pembentukan selama tahun berjalan sebesar Rp 74.124.911.201, year amounting to Rp 74,124,911,201, meanwhile the sedangkan penyisihan piutang tak tertagih selama tahun bad debt accounts in the current year amounting Rp berjalan sebesar Rp 57.456.809.932 (lihat catatan 29), terdapat 57,456,809,932 (see note 29). There is difference amounted selisih sebesar Rp 16.668.101.269. Selisih ini merupakan kurs to Rp 16,668,101,269. This difference represents exchange atas piutang tak tertagih yang sudah terjadi sejak tahun- rate for bad debts account that has been occurred since last tahun lalu. year.

140 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian piutang per debitur per 31 Desember 2008 dan 2007 adalah Details of accounts receivable as of December 31, 2008 and 2007 are as sebagai berikut : follows:

2008 2007 Garuda Indonesia Airways 251.312.628.303 219.534.373.950 Garuda Indonesia Airways Purantara Mitra Angkasa 16.617.408.909 13.668.143.102 Purantara Mitra Angkasa 16.380.607.797 17.981.491.287 Singapore Airlines GMF Aero Asia, PT 11.420.237.128 414.819.687 GMF Aero Asia, PT Pertamina/ 9.668.519.160 1.152.232.129 Pertamina/Yos Sudarso Air Asia 9.376.409.119 2.909.133.663 Air Asia Lion Air 9.103.238.770 6.880.161.820 Lion Air Jasa Angkasa Semesta, PT 8.909.962.046 1.498.047.537 Jasa Angkasa Semesta, PT Airways 8.157.117.407 7.569.389.816 Cathay Pacific Airways Dewata Agung Wibawa 7.182.129.108 4.173.999.143 Dewata Agung Wibawa Adam Air, PT 4.553.384.542 3.634.971.098 Adam Air, PT Airways 4.473.837.864 3.744.954.677 Qantas Airways Gapura Angkasa 4.173.927.773 560.396.649 Gapura Angkasa Wahana Dirgantara, PT 3.979.207.800 4.500.667.182 Wahana Dirgantara, PT Perum Telekomunikasi 3.014.725.553 234.821.691 Perum Telekomunikasi Inti Dufree Promosindo, PT 2.969.865.112 2.781.847.609 Inti Dufree Promosindo, PT Sanggraha Daksa Mitra 2.931.140.354 2.562.463.275 Sanggraha Daksa Mitra Java Jet Jeppesen 2.790.971.040 2.400.744.861 Java Jet Jeppesen KLM Royal Dutch Airlines 2.761.818.535 2.414.683.845 KLM Royal Dutch Airlines Level Delapan Utama, PT 2.724.545.380 2.132.730.524 Level Delapan Utama, PT Angkasa Citra Saran /ACS 2.577.185.417 88.441.382 Angkasa Citra Saran /ACS Emirat Arab 2.545.454.718 2.012.254.839 Emirat Arab Thai International A/W 2.201.578.410 2.370.054.906 Thai International A/W Jetstar Airways 2.183.230.053 3.118.671.213 Jetstar Airways Macau Eagle 2.041.843.762 1.187.479.609 Macau Eagle Indonesia Airlines, PT 1.872.840.034 1.779.503.983 Indonesia Airlines, PT Griya Kaya Kreasi Graha 1.681.873.936 1.526.217.534 Griya Kaya Kreasi Graha Gulf Air Company 1.668.172.945 215.907.300 Gulf Air Company Pertamina 1.657.147.544 5.093.742.184 Pertamina Yemen Airways 1.626.780.275 1.335.060.784 Yemen Airways Air Nuigini 1.603.816.497 1.829.269.641 Air Nuigini Plasma Inti Media, PT 1.553.645.352 735.765.069 Plasma Inti Media, PT Valu Air 1.526.649.876 635.236.763 Valu Air Air Lanca, Ltd 1.524.237.919 1.654.407.491 Air Lanca, Ltd Unex Ainti Indonesia 1.497.625.747 789.541.271 Unex Ainti Indonesia Korean Airlines 1.483.554.444 1.437.044.935 Korean Airlines Metro batavia, PT 1.369.476.478 1.425.324.853 Metro batavia, PT Tiger Airways 1.354.415.136 305.734.523 Tiger Airways Mandara Jasindo Sena 1.244.776.315 7.810.234.524 Mandara Jasindo Sena Profita Garda Kencana, PT 1.186.805.417 1.186.805.517 Profita Garda Kencana, PT GA 1.174.608.977 1.164.243.818 Lufthansa GA 1.156.201.521 2.014.994.094 Air India Mitra Karsa Media, PT 1.139.773.717 704.668.485 Mitra Karsa Media, PT Eva Air 1.123.115.141 5.403.505 Eva Air Bank Central Asia (BCA) 1.079.266.033 189.635.688 Bank Central Asia (BCA) Jatayu, PT 4.491.853.810 4.066.594.613 Jatayu, PT Silk Air 2.870.301.008 3.292.674.450 Silk Air System 1.149.973.231 6.395.630.465 Malaysia Airlines System 66.066.900 2.164.315.285 China Airlines Merpati Nusantara A/L 8.804.312.696 8.424.661.356 Merpati Nusantara A/L Qatar Airways 1.840.717.647 2.259.808.001 Qatar Airways Lain-lain 115.047.795.445 99.682.595.508 Others Jumlah piutang usaha 556.346.718.100 467.652.395.134 Total account receivables

Angkasa Pura II Annual Report 2008 141 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

Saldo piutang usaha PT Garuda Indonesia per 31 Desember Balance of account receivable from PT Garuda Indonesia 2008 tercatat Rp 251.312.628.303, dan telah disisihkan as of December 31, 2008 is recorded at the amount of Rp sebesar Rp 124.105.527.523. Berdasarkan surat dari PT 251,312,628,303, which has been set aside amounting to Garuda Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2008, PT Garuda Rp 124,105,527,523. Based on the letter from PT Garuda Indonesia berencana melakukan restrukturisasi hutang. Indonesia on October 20, 2008, PT Garuda Indonesia is planning for debt restructuring.

PT Adam Air PT Adam Air

PT Adam Air telah dinyatakan pailit pada tanggal 18 PT Adam Air was declared bankrupt on March 18, 2008. The Maret 2008. Tagihan yang diajukan oleh PT Angkasa Pura invoice submitted by PT Angkasa Pura II (Persero) will be II (Persero) selanjutnya disampaikan kepada Tim Kurator PT submitted to the Curator team of PT Adam Skyconnection Adam Skyconnection Airlines (dalam pailit). Saldo PT Adam Airlines (in bankruptcy). PT Adam Air`s balance originally Air semula tercatat Rp 7.359.975.532, terdapat pembayaran was recorded at the amount of Rp 7,359,975,532, there di bulan Maret dan April 2008 sebesar Rp 2.806.590.990, were payments in March and April 2008 amounting Rp sehingga saldo per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp 2,806,590,990, so that the balance as of December 31, 2008 4.553.384.542, atas saldo ini telah dilakukan penyisihan amounting to Rp 4,553,384,542, on this balance has been sebesar 100%. provided 100% allowance for uncollectible amount.

Rincian piutang kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut: Details of accounts receivable in the head office and branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 19.030.951.731 18.317.420.867 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 456.977.763.392 379.807.855.880 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 10.361.744.950 12.041.633.625 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 5.177.500.585 3.242.818.633 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 2.495.385.112 1.656.469.776 Supadio Airport Bandara Polonia 48.313.699.448 42.224.593.435 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 4.120.693.657 2.838.672.290 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 5.289.566.672 4.223.944.352 Minangkabau Internasional Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 1.890.429.287 1.416.192.742 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 1.415.456.580 1.259.765.725 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 225.260.087 102.721.276 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 495.937.478 338.165.107 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 552.329.121 182.141.426 Depati Amir Airport 556.346.718.100 467.652.395.134 Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih (223.146.459.729) (149.021.548.528) Less: allowance for doubtful accounts Jumlah bersih 333.200.258.371 318.630.846.606 Total receivables - net

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha Based on the review of the status of the individual receivable masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen at the end of the year, the Company’s management believes perseroan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak that the allowance for doubtful account is adequate to cover tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari possible losses from uncollectible accounts. tidak tertagihnya piutang tersebut.

142 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2008 2007 Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol 12.381.887.700 10.650.684.954 Loan to PT Angkasa Pura Schiphol Piutang pegawai 3.253.193.443 2.525.637.143 Loan to employees Lain-lain 2.280.323.817 7.695.583.443 Others Jumlah 17.915.404.960 20.871.905.540 Total

Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol per 31 Desember Loan to PT Angkasa Pura Schipol as of December 13, 2008 dan 2007 sebesar Rp 12.381.887.700 dan Rp 10.650.684.954 2008 and 2007 amounting to Rp 12,381,887,700 and (masing-masing setara USD 1,130,766), merupakan pinjaman Rp 10,650,684,954 (equivalent to USD 1.130.766), represents untuk proyek pengembangan dan pengoperasian automated loan for the project of development and operation of border passage system (electronic immigration system) automated boarder passage system (electronic immigration berjangka waktu selama 5 tahun (periode 2 Maret 2007 sampai system) with a period of 5 years (March 2, 2007 until March dengan 2 Maret 2013) dengan tingkat bunga 6% per tahun. 2, 2013) and interest rate at 6% per annum.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

2008 2007 Pemeliharaan elektronika 5.422.401.649 5.480.694.553 Electronic maintenance Pemeliharaan listrik dan air 3.894.236.606 4.265.206.763 Electricity and water maintenance Pemeliharaan peralatan mekanikal & AC 2.095.875.584 2.541.685.421 Mechanical tools and AC maintenance Keperluan PKP PK 1.151.416.185 1.088.130.870 PKP-PK purposes Alat angkut, alat-alat berat kendaraan PKP-PK 569.042.589 671.447.782 Transportation vehicles, heavy machines PKP-PK Keperluan elektronika 516.109.436 537.841.411 Electronic purposes Keperluan ATK dan cetakan umum 393.527.832 315.183.011 Office supplies and printing matters Keperluan listrik dan air 259.740.800 136.609.750 Utilities Pemeliharaan bangunan 150.718.000 74.837.000 Building maintenance Keperluan bahan bakar pelumas 98.110.291 323.169.060 Fuel and lubricant Keperluan mekanik dan AC 77.990.300 52.735.000 Mechanical and AC purposes Keperluan kebengkelan 73.493.280 90.477.480 Workshop purposes Keperluan lain-lain 12.207.637 38.180.200 Others Jumlah 14.714.870.189 15.616.198.301 Total

Rincian persediaan kantor pusat dan cabang-cabang adalah Details of inventories in the head office and branch offices sebagai berikut: are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 108.049.972 139.050.853 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 7.682.208.839 8.541.793.025 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 473.796.705 442.064.930 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 135.496.598 156.958.209 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 144.913.258 148.081.508 Supadio Airport Bandara Polonia 1.222.461.062 1.276.776.635 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 546.967.412 556.488.308 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 91.515.638 77.161.638 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 194.825.287 113.374.037 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 87.583.693 63.718.808 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 4.007.236.650 4.087.901.850 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 16.111.475 - Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 3.703.600 12.828.500 Depati Amir Airport Jumlah 14.714.870.189 15.616.198.301 Total

Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan yang dimiliki The Company does not insure the inventories against possible terhadap kemungkinan risiko kebakaran dan risiko lainnya. risks of fire and other risks.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan Based on the review of the conditions of iventories at the end pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat of year, the Company`s management believes that allowance bahwa penyisihan untuk persediaan barang rusak, barang for damage and obsolete inventory is not necessary. usang tidak diperlukan.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 143 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID EXPENSES

2008 2007 Biaya umum 10.674.458.474 6.577.573.651 General Biaya pegawai 7.587.269.645 8.228.288.758 Employees Biaya persediaan 431.843.570 289.074.370 Inventory Biaya pemeliharaan 98.369.600 118.019.000 Maintenance Lain-lain 406.146.699 1.108.162.498 Others Jumlah 19.198.087.988 16.321.118.277 Total

Rincian biaya dibayar dimuka kantor pusat dan cabang- Details of prepaid expenses in the head office and branch cabang sebagai berikut: offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 10.621.403.166 7.043.113.888 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 3.788.736.665 4.315.283.699 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 425.579.859 395.338.431 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 493.302.737 442.210.903 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 297.099.173 393.026.979 Supadio Airport Bandara Polonia 1.548.084.226 858.440.027 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 529.163.267 556.578.909 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 294.794.000 1.092.966.553 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 372.670.826 652.655.319 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 335.279.088 258.871.140 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 155.616.693 142.276.010 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 187.277.742 97.191.292 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 149.080.546 73.165.127 Depati Amir Airport Jumlah 19.198.087.988 16.321.118.277 Total

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES

2008 2007 Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2007 34.037.672.991 34.037.672.991 Overpayment on Corporate income tax of 2007 (lihat catatan 34) (see note 34) Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2006 44.765.486.207 70.069.809.024 Overpayment on Corporate income tax of 2006 Tax assesment of overpayment (SKPLB) SKPLB No. 08/207/05/051/07 tahun 2005 10.518.373.513 10.518.373.513 No 08/207/05/051/07 in 2005 Tax assesment of overpayment (SKPLB) SKPLB No. 023/206/04/051/06 tahun 2004 300.000.000 300.000.000 No 023/206/04/051/06 in 2004 Tax assesment of overpayment (SKPLB) SKPLB No. 0131/207/03/051/05 tahun 2003 500.000.000 500.000.000 No 0131/207/03/051/05 in 2003 Pajak Penghasilan pasal 21 tahun 2004 165.002.370 165.002.370 Income tax article 21 in 2004 PPN masukan - 2.617.506.309 VAT in Jumlah 90.286.535.081 118.208.364.207 Total

• Perseroan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang • The Company received tax assessment letter of Bayar (SKPKB) No 08/207/05/051/07 tanggal 28 Juni underpayment No 08/207/05/051/07 dated June 2007 atas PPN Dalam Negeri tahun 2005 sebesar Rp 28, 2007 on domestic VAT year 2005 amounting to 130.533.303.625 atas ketetapan ini Perseroan telah Rp 130,533,303,625, on this decision the Company mengajukan keberatan. Sehubungan dengan tagihan appealed for objection. In connection to the claim for pajak tersebut, pada tanggal 28 Juni 2007, KPP tax refund, on July 28, 2007, KPP (tax office) BUMN has BUMN telah melakukan pemindahbukuan sebesar Rp transferred an amount of Rp 10,518,373,513 from the 10.518.373.513 dari SKPLB PPh Badan tahun 2005, dan tax assessment letter of overpayment year 2005, and pada tanggal 12 Agustus 2008 pemindahbukuan sebesar on August 12, 2008 the amount transfered amounted Rp 44.765.486.207 dari SKPLB PPh Badan tahun 2006. to Rp 44,765,486,207 from the assessment letter of overpayment of corporate income tax year 2006.

144 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 10. ACCRUED REVENUES

2008 2007 Jasa Aeronautika 98.991.168.136 100.248.100.542 Aeronautic Service Jasa Non Aeronautika 36.475.176.048 46.426.286.421 Non-Aeronautic Service Jasa Kargo 59.564.241 138.038.555 Cargo Service 135.525.908.425 146.812.425.518

Rincian pendapatan yang masih harus diterima kantor pusat Details of accrued revenues in the head office and branch dan cabang-cabang adalah berikut: offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 10.875.243.976 7.955.806.676 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 115.235.265.683 130.142.156.470 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 2.003.822.937 386.319.191 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.138.667.861 1.979.840.495 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 329.468.522 298.121.144 Supadio Airport Bandara Polonia 2.446.479.863 3.776.240.513 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 264.092.353 380.080.853 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 1.461.553.984 1.226.470.643 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 21.848.636 4.818.000 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 199.952.047 270.608.082 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 17.130.908 20.322.009 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 321.256.724 72.151.771 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 211.124.931 299.489.671 Depati Amir Airport Jumlah 135.525.908.425 146.812.425.518 Total

11. PENYERTAAN 11. INVESTMENTS

2008 2007 PT Garuda Indonesia Airways (MCB) 201.817.000.000 201.817.000.000 PT Garuda Indonesia Airways (MCB) PT Gapura Angkasa 89.043.931.940 80.688.023.376 PT Gapura Angkasa PT Railink Indonesia 42.725.176.660 42.014.383.238 PT Railink Indonesia PT Angkasa Pura Schiphol - 2.027.570.089 PT Angkasa Pura Schiphol Jumlah 333.586.108.600 326.546.976.703 Total

Investasi pada PT Gapura Angkasa Investment in PT Gapura Angkasa

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 31,25% saham- Represents Company`s direct ownership interest of 31.25% saham yang dikeluarkan oleh PT Gapura Angkasa, Perseroan shares of PT Gapura Angkasa, which core bisnis is ground yang bergerak dalam bidang ground handling services. handling services.

Nilai investasi per 31 Desember 2008 dan 2007 dinyatakan The value of investment as of December 31, 2008 and 2007 sebagai berikut: is as follows:

2008 2007 Nilai perolehan 67.200.000.000 67.200.000.000 Acquisition value Bagian laba bersih kumulatif 14.243.622.584 14.243.622.584 Equity in cummulative net gain Dividen (1.062.500.000) (1.062.500.000) Dividend Bagian laba (rugi) tahun buku 2007 306.900.792 306.900.792 Equity in net gain (losses) in 2007 Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 8.355.908.564 - Equity in net gain (losses) in 2008 Nilai tercatat akhir tahun 89.043.931.940 80.688.023.376 Carrying amount at the end of year

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan Up to this report is completed, the audited financial PT Gapura Angkasa per 31 Desember 2008 yang diaudit, statements of PT Gapura Angkasa for the year ended belum diterima. December 31, 2008 have not been received.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 145 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Investasi pada PT Angkasa Pura Schiphol Investment in PT Angkasa Pura Schiphol

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 50% saham-saham Represents Company`s direct ownership interest of 50% yang dikeluarkan oleh PT Angkasa Pura Schiphol, sebesar shares of PT Angkasa Pura Schiphol amounting to USD USD 1,500,000 dengan kurs Rp 2.308 atau setara dengan Rp 1,500,000, with exchange rate of Rp 2,308 or equivalent to 3.462.000.000, sesuai dengan persetujuan Menteri Keuangan Rp 3,462,000,000 as approved by the Minister of Finance of Republik Indonesia No. S.688/M.K.016/1995 tanggal 27 The Republic of Indonesia in his Decision Letter No S.688/ Nopember 1995. PT Angkasa Pura Schiphol bergerak dalam M.K.016/1995 dated November 27, 1995, PT Angkasa Pura bidang jasa konsultan penerbangan. Schiphol core business is flight consultant services.

Kepengurusan (manajemen) PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura II (Persero) Schiphol`s management is under merupakan kepengurusan bersama antara PT Angkasa Pura joint management of Schiphol Management Service BV and II (Persero) dengan Schiphol /management Service BV sesuai the Company as stipulated in the notarial deed No 90 dated dengan akta notaris Sutjipto, SH., No. 90 tanggal 8 April April 8, 1996 of Sutjipto, SH. 1996.

Nilai investasi per 31 Desember 2008 dan 2007 dinyatakan The value of investment as of December 31, 2008 and 2007 sebagai berikut : is as follows:

2008 2007 Nilai perolehan 3.462.000.000 3.462.000.000 Acquisition value Bagian laba (rugi) bersih kumulatif (591.245.413) (591.245.413) Equity in cumulative net gain Bagian laba (rugi) tahun 2007 (843.184.498) (843.184.498) Equity in net gain (losses) in 2007 Bagian laba (rugi) tahun 2008 (2.027.570.089) - Equity in net gain (losses) in 2008 Nilai tercatat akhir tahun - 2.027.570.089 Carrying amount at the end of year

Berdasarkan Laporan Keuangan 2008 (tidak diaudit), Based on the unaudited Financial Statements for the year atas bagian kerugian PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar ended December 31, 2008, on loss portion of PT Angkasa Rp 2.964.687.955 telah melebihi nilai tercatat penyertaan Pura II (Persero) amounting to Rp 2,964,687,955 has exceeded sehingga nilai tercatat penyertaan pada akhir tahun nihil. the investment carrying amount, so the amount is nil.

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan Up to this report is completed, the audited financial PT Angkasa Pura Schiphol per 31 Desember 2008 yang statements of PT Angkasa Pura Schiphol for the year ended diaudit, belum diterima. December 31, 2008 have not been received.

Investasi pada PT Garuda Indonesia Airways Investment in PT Garuda Indonesia Airways

Sertifikat obligasi wajib konversi (Mandatory Convertible Mandatory Convertible Bonds of PT Garuda Indonesia Bonds (MCB) PT Garuda Indonesia Airways (PT GIA) sebesar Airways (GIA) amounting to Rp 201,817,000,000 represent Rp 201.817.000.000, merupakan hasil kompensasi hutang a compensation of PT Garuda Indonesia Airways’ payables PT GIA kepada Perseroan yang terdiri dari faktur tagihan to the Company, consisting of bills for the amount of Rp sebesar Rp 20.103.589.962,38 dan USD 18.938.360,70. Tanggal 20,103,589,963.38 and USD 18,938,360.70. Its mature date jatuh tempo sertifikat 2 Nopember 2006 dengan bunga 4% per should be on November 2, 2006, with interest rate at 4% tahun yang wajib dikonversikan menjadi 201.817 lembar saham per annum and it must be converted into 201,817 shares biasa dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dalam of common stock with par value of Rp 1,000,000 per share, Perseroan Penerbangan PT GIA sesuai dengan ketentuan dalam such conversion is arranged in the Subscription Agreement Subscription Agreement tanggal 10 Agustus 2001 antara PT GIA dated August 10, 2001 between the Company and PT Garuda dengan Perseroan. Pada tahun 2008, Perseroan telah menerima Indonesia Airways. In 2008, the Company has received the dana konpensasi atas penyelesaian rekonsiliasi obligasi wajib funds on the settlement of reconciliation bonds compensation konversi untuk periode 2 November 2006 sampai dengan required for the conversion for the period from November 2, 13 April 2007 sebesar Rp 6.579.234.200. 2006 until April 13, 2007 amounting to Rp 6,579,234,200.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) According to Extraordinary General Meeting of Shareholders Luar Biasa PT Angkasa Pura II (Persero) No. RIS-02/MBU/2008 of PT Angkasa Pura II (Persero) No RIS-02/MBU/2008 dated tanggal 27 Juni 2008, pemegang saham (pemerintah) Juni 27, 2008 the shareholder (Government) had approved menyetujui pelaksanaan konversi sertifikat obligasi wajib the conversion of mandatory Convertible Bonds into 201,817 konversi menjadi 201.817 lembar saham biasa dengan shares of common stock with par value of Rp 1,000,000 each nilai nominal @Rp 1.000.000 yang dilakukan pada tanggal which was done on November 1, 2006. 1 November 2006.

146 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) telah On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) has received menerima asli surat kolektif saham sejumlah 201.817 saham share collective letter of 201,817 shares from No 0007950813 dengan nomor urut 0007950813 sampai dengan 0008152629 until 0008152629 with par value of Rp 201,817,000,000 yang seluruhnya bernilai nominal Rp 201.817.000.000 yang issued in Jakarta on January 9, 2009 for and under the name dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 9 Pebruari 2009 untuk PT Garuda Indonesia Airways (Persero). dan atas nama PT Garuda Indonesia (Persero).

Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 20% saham-saham Represents Company`s direct ownership interest at 20% yang dikeluarkan PT Purantara Mitra Angkasa Dua sebesar shares of PT Purantara Mitra Angkasa Dua amounting to Rp 5.253.280.125, merupakan kompensasi sewa tanah Rp 5,253,280,125, which is a compensation for land rental selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan dilaksanakan for the period of 11 (eleven) years and 3 (three) months dimuka sebagai setoran sesuai dengan perjanjian sewa paid-in advance as a payment of PT Angkasa Pura II (Persero) tanah No. SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-2002 yang diaddendum according to land rental agreement No Spsw.02.1.a/tu.308/ dengan perjanjian sewa tanah No. ADD.1.SPSW.02.1.A/ AP II-2000 and its amendment No ADD.1.SPSW.02.1.A/ TU.308/2002-APII. TU.308/2002-APII

Nilai investasi per 31 Desember 2008 dan 2007 dinyatakan The value of investment as of December 31, 2008 dan 2007 sebagai berikut: is as follows:

2008 2007 Nilai Perolehan 5.253.280.125 5.253.280.125 Acquisition cost Bagian Laba (Rugi) Bersih Kumulatif (5.253.280.125) (5.253.280.125) Equity in cumulative net gain (losses) Nilai tercatat akhir tahun - - Carrying amount at the end of year

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan Up to this report is completed, the audited financial PT Purantara Mitra Angkasa Dua per 31 Desember 2008 yang statements of PT Purantara Mitra Angkasa II for the year diaudit, belum diterima. ended December 31, 2008 have not been received.

Investasi pada PT Railink Indonesia Investment in PT Railink Indonesia

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 40% saham- Represents Company`s direct ownership interest of saham yang dikeluarkan PT Railink Indonesia, sebesar 40% shares of PT Railink Indonesia amounting to Rp 40.000.000.000. PT Railink Indonesia merupakan Perseroan Rp 40,000,000,000, PT Railink Indonesia is joint venture Joint Venture (patungan) antara Perseroan dengan PT Kereta company owned by PT Angkasa Pura II (Persero) and Api Indonesia yang bertugas untuk mengelola kegiatan PT Kereta Api Indonesia, conducting its business in managing usaha kereta api bandara, yang dibentuk berdasarkan train and airport under joint venture agreement between Perjanjian Usaha Patungan antara Perseroan dengan PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api Indonesia PT Kereta Api Indonesia No. SPKS.023.1/KS.006.2006-APII No SPKS.023.1/KS.006/2006-AP II and No 98/HK/UM/2006 dan Nomor 98/HK/UM/2006 tanggal 14 Agustus 2006. dated August 14, 2006.

Nilai investasi per 31 Desember 2008 dan 2007 dinyatakan The value of investment as of December 31, 2008 dan 2007 sebagai berikut : is as follows:

2008 2007 Nilai perolehan 40.000.000.000 40.000.000.000 Acquisition cost Bagian laba (rugi) tahun buku 2007 2.014.383.238 2.014.383.238 Equity in net gain (losses) in 2007 Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 710.793.422 - Equity in net gain (losses) in 2008 Nilai tercatat akhir tahun 42.725.176.660 42.014.383.238 Carrying amount at the end of year

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan Up to this report is completed, the audited financial PT Railink Indonesia per 31 Desember 2008 yang diaudit, statements of PT Railink Indonesia for the year ended belum diterima. December 31, 2008 have not been received.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 147 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. AKTIVA TETAP 12. FIXED ASSETS

2008 Saldo 1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des 2008 Jenis aktiva tetap Balance Jan 01, 2008 Addition Deduction Balance Dec 31, 2008 Type of fixed assets Biaya perolehan Acquisition Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 334.509.923.080 2.035.392.234 - 336.545.315.314 Land Bangunan dan lapangan 1.020.720.433.782 292.212.300.339 - 1.312.932.734.121 Field construction Bangunan Gedung 1.015.385.848.330 29.464.335.679 - 1.044.850.184.009 Building Peralatan terminal dan gedung 843.919.402.418 - - 843.919.402.418 Terminal & building equipment Instalasi dan jaringan 747.402.100.090 97.759.134.886 - 845.161.234.976 Networking & installation Alat bantu navigasi 622.506.259.137 97.342.988.967 - 719.849.248.104 Navigation equipment Alat pengangkutan 164.134.937.365 14.983.632.312 - 179.118.569.677 Transportation equipment Alat-alat kantor 73.878.700.851 7.549.805.172 - 81.428.506.023 Office equipment Peralatan bengkel 1.388.412.578 1.985.863.269 - 3.374.275.847 Workshop tools Lain-lain 86.341.633.899 - - 86.341.633.899 Others 4.910.187.651.530 543.333.452.858 - 5.453.521.104.388 Aktiva tetap kerjasama operasi 29.257.216.961 - 29.257.216.961 Fixed asstes of joint operation Aktiva tetap dalam konstruksi 85.175.205.092 198.648.885.837 - 283.824.090.929 Construction in progress Jumlah harga perolehan 5.024.620.073.583 741.982.338.695 - 5.766.602.412.278 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan lapangan 190.299.490.919 45.285.401.459 - 235.584.892.378 Field construction Bangunan Gedung 290.030.112.672 23.118.576.579 - 313.148.689.251 Building Peralatan terminal dan gedung 381.652.387.452 15.608.579.281 - 397.260.966.733 Terminal & building equipment Instalasi dan jaringan 408.031.297.078 10.931.269.318 - 418.962.566.396 Networking & installation Alat bantu navigasi 278.657.669.863 77.401.566.289 - 356.059.236.152 Navigation equipment Alat pengangkutan 109.994.368.296 10.253.581.017 - 120.247.949.313 Transportation equipment Alat-alat kantor 57.995.958.193 10.505.143.149 - 68.501.101.342 Office equipment Peralatan bengkel 718.490.588 1.252.666.980 - 1.971.157.568 Workshop tools Lain-lain 65.317.450.801 - - 65.317.450.801 Others Jumlah akumulasi penyusutan 1.782.697.225.862 194.356.784.072 - 1.977.054.009.934 Total accumulated depreciation

Aktiva tetap kerjasama operasi 1.170.643.414 585.321.707 1.755.965.121 Fixed assets of joint operation Jumlah akumulasi penyusutan 1.783.867.869.276 194.942.105.779 - 1.978.809.975.055 Total accumulated depreciation Nilai buku 3.240.752.204.307 3.787.792.437.223 Book value

148 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2007 Saldo 1 Jan 2007 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Des 2007 Jenis aktiva tetap Balance Jan 01, 2007 Addition Deduction Balance Dec 31, 2007 Type of fixed assets Biaya perolehan Acquisition costs Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 325.438.224.593 12.072.917.168 3.001.218.681 334.509.923.080 Land Bangunan dan lapangan 991.928.746.864 28.791.686.918 - 1.020.720.433.782 Field construction Bangunan Gedung 1.008.181.966.234 14.603.218.706 7.399.336.610 1.015.385.848.330 Building Peralatan terminal dan gedung 741.869.822.049 109.102.055.812 7.052.475.443 843.919.402.418 Terminal & building equipment Instalasi dan jaringan 731.252.244.505 18.605.532.795 2.455.677.210 747.402.100.090 Network & Installation Alat bantu navigasi 588.039.109.725 34.486.969.068 19.819.656 622.506.259.137 Navigation equipment Alat pengangkutan 152.192.924.760 11.988.068.605 46.056.000 164.134.937.365 Transportation equipment Alat-alat kantor 72.990.779.891 1.550.448.285 662.527.325 73.878.700.851 Office equipment Peralatan bengkel 591.723.628 796.688.950 - 1.388.412.578 Workshop tools Lain-lain 81.681.055.369 4.684.558.530 23.980.000 86.341.633.899 Others 4.694.166.597.618 236.682.144.837 20.661.090.925 4.910.187.651.530 Aktiva tetap kerjasama operasi - 29.257.216.961 - 29.257.216.961 Fixed assets of joint operation Aktiva tetap dalam konstruksi 97.801.146.857 20.362.896.518 32.988.838.283 85.175.205.092 Construction in progress Jumlah harga perolehan 4.791.967.744.475 286.302.258.316 53.649.929.208 5.024.620.073.583 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciations Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan lapangan 167.286.225.194 23.013.265.725 - 190.299.490.919 Field construction Bangunan Gedung 257.689.257.700 34.842.465.603 2.501.610.631 290.030.112.672 Building Peralatan terminal dan gedung 340.152.072.937 45.965.038.668 4.464.724.153 381.652.387.452 Terminal & building equipment Instalasi dan jaringan 370.923.866.552 38.174.457.788 1.067.027.262 408.031.297.078 Network & installation Alat bantu navigasi 236.908.010.301 41.767.127.135 17.467.573 278.657.669.863 Navigation equipment Alat pengangkutan 98.139.059.257 11.901.365.039 46.056.000 109.994.368.296 Transportation equipment Alat-alat kantor 52.601.525.875 6.007.299.809 612.867.491 57.995.958.193 Office equipment Peralatan bengkel 546.362.798 172.127.790 - 718.490.588 Workshop tools Lain-lain 58.812.026.137 6.529.404.664 23.980.000 65.317.450.801 Others Jumlah akum. penyusutan 1.583.058.406.751 208.372.552.221 8.733.733.110 1.782.697.225.862 Total accumulated depreciation

Aktiva tetap kerjasama operasi - 1.170.643.414 - 1.170.643.414 Fixed asset of joint operation Jumlah akumulasi penyusutan 1.583.058.406.751 209.543.195.635 8.733.733.110 1.783.867.869.276 Total accumulated depreciation Nilai buku 3.208.909.337.724 3.240.752.204.307 Book value

AKTIVA KSO Joint Operation Assets

Aktiva KSO merupakan aktiva tanah Perusahaan yang Joint Operation assets represents the Company`s land that is dikelola oleh investor dalam rangka kerjasama operasi, managed by the investor in the framework of joint operations, dengan pola kerjasama per 31 Desember 2008 dan 2007 with the joint cooperation pattern as of December 31, 2008 sebagai berikut : (lihat catatan 38) and 2007 is as follows: (see note 38).

2008 2007 Built, Operate, Transfer (BOT) Built, Operate, Transfer (BOT) PT Sanggraha Daksa Mitra 1.982.182.417 1.982.182.417 PT Sanggraha Daksa Mitra PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 575.850.000 575.850.000 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Mandara Jasindo Sena 291.497.414 291.497.414 PT Mandara Jasindo Sena PT Garuda Indonesia 151.688.850 151.688.850 PT Garuda Indonesia Built, Transfer, Operate (BTO) Built, Transfer, Operate (BTO) PT Wahana Dirgantara 13.097.219.110 13.097.219.110 PT Wahana Dirgantara PT Gapura Angkasa 7.968.685.000 7.968.685.000 PT Gapura Angkasa PT Birotika Semesta 2.843.130.000 2.843.130.000 PT Birotika Semesta PT Dharma Bandar Mandala 2.346.964.170 2.346.964.170 PT Dharma Bandar Mandala Jumlah 29.257.216.961 29.257.216.961 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 149 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Aktiva KSO diatas belum termasuk aktiva yang bersifat Joint Operation assets stated above excluded additional tambahan atas interior, renovasi yang melekat pada assets of the interior, renovation attached to the surrounding bangunan terminal disekitarnya atas sewa dan konsesi. of the terminal building on lease and concession. In 2008 Pada tahun 2008 aktiva tetap telah diasuransikan kepada fixed asset has been insured to PT Asuransi Jasindo with PT Asuransi Jasindo dengan nilai pertanggungan sebesar Rp insurance coverage amounting to Rp 9,999,910,000,000. 9.999.910.000.000. Manajemen Perusahaan beranggapan Management believes that the amount is sufficient to cover bahwa pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi the risk of loss that will occur. risiko kerugian yang akan terjadi.

Aktiva dalam konstruksi Construction in progress

2008 2007 Bangunan gedung dalam pengadaan 209.350.150.892 48.188.710.877 Building in progress Bangunan lapangan dalam pengadaan 39.734.438.244 28.958.633.099 Field construction in progress Tanah dalam pengadaan 5.076.512.818 3.612.304.720 Land in progress Alat bantu navigasi dalam pengadaan 2.280.284.225 - Navigation equipment in progress Instalasi dan jaringan dalam pengadaan 1.086.325.818 3.601.296.379 Network & installation in progress Alat-alat terminal dan gedung dalam pengadaan 471.533.768 402.953.768 Terminal and building equipment in progress Alat-alat kantor dalam pengadaan - 411.306.249 Office equipment in progress Lain-lain aktiva dalam pengadaan 25.824.845.164 - Others in progress Jumlah 283.824.090.929 85.175.205.092 Total

Rincian aktiva dalam konstruksi kantor pusat dan cabang- Details of construction in progress in the head office and cabang adalah sebagai berikut : branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 5.055.649.931 8.885.604.965 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 192.174.072.604 44.904.039.827 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.465.860.364 108.904.349 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 3.099.363.636 - Supadio Airport Bandara Polonia 1.046.848.105 1.634.051.477 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 2.440.047.043 2.162.912.143 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 2.316.947.274 1.829.245.907 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 66.010.452.062 25.650.446.424 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 1.497.954.545 - Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 7.371.934.230 - Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 344.961.135 - Depati Amir Airport Jumlah 283.824.090.929 85.175.205.092 Total

13. AKTIVA LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

2008 2007 Uang jaminan listrik dan air 2.337.448.530 2.337.448.530 Electricity and water deposits Biaya yang ditangguhkan - Overlay Deferred charges - overlay Biaya perolehan 63.560.907.277 35.748.608.650 Acquisition cost Akumulasi amortisasi (16.089.861.877) (12.905.013.930) Accumulated amortization Bersih 47.471.045.400 22.843.594.720 net Aktiva non operasional: Non operating assets: Proyek Kualanamu 222.084.894.087 154.759.523.502 Kualanamu project Dana THT 63.224.964.136 48.136.353.239 THT (old age welfare) program fund Tanah eks pool PPD 56.088.006.568 56.088.006.568 Land ex PPD Aktiva non operasional lainnya 31.686.368.358 24.347.716.417 Others Piutang PT Gapura Angkasa - 15.465.600 PT Gapura Angkasa`s receivables Jumlah aktiva non operasional 373.084.233.149 283.347.065.326 Total non operating assets Jumlah 422.892.727.079 308.528.108.576 Total

150 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Dana THT THT (old age welfare)

Dana THT per 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar This Program Fund for the years ended December 31, Rp 63.224.964.136 dan Rp 48.136.353.239, merupakan dana 2008 and 2007 amounting to Rp 63,224,964,136 and titipan THT Kumpulan Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 48,136,353,239, represents temporary deposit of old yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri Cabang Soekarno- age welfare program fund of the employees Association of Hatta rekening nomor 1160000070665. Pada tanggal PT Angkasa Pura II (Persero) which is placed at PT Bank 28 Januari 2009 telah dibayar premi PSL dan kekurangan Mandiri, Soekarno-Hatta branch a/c No 1160000070665. premi bulanan untuk bulan Januari 2008 sampai dengan On January 28, 2009 PSL Premium and shortage of monthly Juni 2008 akibat perubahan manfaat dari paket gaji ke gaji Premium of January 2008 to June 2008 have been paid as a dasar Asuransi THT Kumpulan Karyawan PT Angkasa Pura II result of the changes in benefits from salary package to basic (Persero) sebesar Rp 58.488.347.146. (lihat catatan 21). salary of employees insurance of old age welfare program of employees Association of PT Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp 58,488,347,146 (see note 21).

Rincian aktiva lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang Details of other assets in the head office and branch offices adalah sebagai berikut: are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 120.404.667.242 107.004.403.490 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 4.023.577.164 746.065.106 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 14.412.985.822 3.017.887.216 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 20.190.677.381 2.461.959.886 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 1.956.951.591 4.792.125.228 Supadio Airport Bandara Polonia 20.962.029.385 25.260.191.647 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 7.644.163.691 3.478.612.556 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 4.948.383.170 4.952.360.438 Minangkabau International Airport Proyek Kualanamu 222.084.894.087 154.759.523.502 Kualanamu Project Bandara Husein Sastranegara 786.189.322 2.054.979.507 Husein Sastranegara Airport Bandara Sultan Thaha 901.374.890 - Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 4.576.833.334 - Depati Amir Airport Jumlah 422.892.727.079 308.528.108.576 Total

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

2008 2007 Biaya pegawai 70.009.967.321 57.368.147.394 Employee expenses Biaya kontrak 32.939.485.893 18.416.489.845 Contract expenses Biaya sewa 16.656.706.402 14.353.736.517 Rental expenses Biaya umum 8.569.141.200 12.039.660.924 General expenses Biaya pemeliharaan 6.248.607.628 6.758.646.141 Maintenance expenses Biaya persediaan 3.547.280.299 2.193.201.279 Inventory expenses Aktiva yang dibayarkan 247.990.550 236.224.782 Paid assets Lain-lain 1.401.552.051 1.353.242.359 Others Jumlah 139.620.731.344 112.719.349.241 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 151 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15. HUTANG PEMBELIAN AKTIVA TETAP 15. PAYABLES ON FIXED ASSET PUCHASE

2008 2007 PT Mobilindo Sumber Karya 3.384.240.000 - PT Mobilindo Sumber Karya PT Waskita Karya 1.909.090.909 - PT Waskita Karya PT Surya Putra 1.046.590.910 - PT Surya Putra PT Lubuk Minturun KP 897.717.273 - PT Lubuk Minturun KP LPPM ITB Bandung 688.636.364 9.227.272.273 LPPM ITB Bandung PT Elektrindo Nusantara 680.385.494 680.385.494 PT Elektrindo Nusantara PT Asaba Computer Centre 546.779.983 - PT Asaba Computer Centre PT Jaya Trade Indonesia 352.000.000 - PT Jaya Trade Indonesia PT Dassindo Internusa Semesta 339.204.545 - PT Dassindo Internusa Semesta CV Menara Alam Sakti 268.181.818 - CV Menara Alam Sakti PT Dharma Dimensi 132.849.499 132.849.499 PT Dharma Dimensi PT Angkasa Pura Schiphol - 2.503.080.667 PT Angkasa Pura Schiphol PT Abadi Jaya Cemerlang - 750.459.955 PT Abadi Jaya Cemerlang PT Dian Angkasa Raya - 256.000.000 PT Dian Angkasa Raya Sunarya & Team - 222.750.000 Sunarya & Team PT Amarta Teknikal Repair - 107.750.000 PT Amarta Teknikal Repair Lain-lain 2.008.582.177 1.682.862.800 Others Jumlah 12.254.258.972 15.563.410.688 Total

Rincian hutang pembelian aktiva tetap kantor pusat dan Details of payables on fixed assets purchase in the head cabang-cabang adalah sebagai berikut: office and branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 6.004.828.591 11.444.582.988 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 1.361.187.636 3.540.238.320 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Supadio 25.795.543 41.599.453 Supadio Airport Bandara Polonia 160.472.027 160.472.027 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 54.497.900 317.497.900 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 1.965.741.593 59.020.000 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 1.927.272.727 - Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Depati Amir 754.462.955 - Depati Amir Aiport Jumlah 12.254.258.972 15.563.410.688 Total

Hutang kepada PT Mobilindo Sumber Karya per 31 Desember Payables to PT Mobilindo Sumber Karya as of December 2008 sebesar Rp 3.384.240.000 merupakan pengadaan 31, 2008 amounting to Rp 3,384,240,000 represent kendaraan dinas Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) payables for procurement of official vehicles for directors berdasarkan perjanjian No. PJJ.12.10.06/00/11/2008/181 of PT Angkasa Pura II (Persero) based on agreement No tanggal 14 Nopember 2008. Hutang ini telah lunas pada PJJ.12.10.06/00/11/2008/181, dated November 14, 2008. The tanggal 20 Pebruari 2009. payables had been settled on February 20, 2009.

16. HUTANG DANA PENSIUN 16. PAYABLES PENSION FUND

2008 2007 Hutang iuran pensiun 2.116.223.953 1.614.327.118 Pension contribution payables Hutang iuran THT 1.420.626.275 3.512.514.716 THT contribution payables Jumlah 3.536.850.228 5.126.841.834 Total

152 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. HUTANG LAIN-LAIN 17. OTHER PAYABLES

2008 2007 Titipan debitur 28.025.390.704 30.779.585.495 Debtors temporary deposit Uang titipan lainnya 25.395.305.847 27.922.441.118 Other temporary deposist Hutang BMG 4.994.200.332 53.710.014.804 BMG`s payables PT (Persero) Angkasa Pura I 1.559.569.672 9.919.028.005 PT (Persero) Angkasa Pura I Hutang jangka pendek lainnya 3.852.000.000 3.599.999.998 Other current payables Jumlah 63.826.466.555 125.931.069.420 Total

Titipan debitur per 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar Debtors temporary deposits for the years ended December Rp 28.025.390.704 dan Rp 30.779.585.495 merupakan setoran 31, 2008 and 2007 amounting to Rp 28,025,390,704 and debitur yang tidak teridentifikasi namanya. Rp 30,779,585,495 represent unidentified debtors payments.

Uang titipan lainnya sebesar Rp 25.395.305.847 dan Other temporary deposits amounting to Rp 25,395,305,847 Rp 27.922.441.118, terdiri dari: and Rp 27,922,441,118, are as follows:

2008 2007 PPN KMK 575 tahun 2005 13.901.432.410 13.901.432.410 PPN KMK 575 year 2005 Koperasi karyawan 3.907.033.786 5.228.744.282 Employees cooperation Parkir distribusi parkir PEMDA 3.082.881.077 6.108.896.385 Parking Distribution to PEMDA (Regional government) PNBP pas bandara 2.248.684.000 - Airport pass Lain-lain 2.255.274.574 2.683.368.041 Others Jumlah 25.395.305.847 27.922.441.118 Total

Hutang kepada PT Angkasa Pura I (Persero) timbul dari Debt to PT Angkasa Pura I (Persero) arises from the Mutual konsekuensi Surat Keputusan Bersama antara PT Angkasa Agreement between PT Angkasa Pura I (Persero) and Pura I (Persero) dan Perseroan Nomor SP.104/HK.10.5/2005- PT Angkasa Pura II (Persero) No SP.104/HK.10.5/2005-DU and DU dan SPKS.052/KM.006/2005-AP II tentang pelaksanaan SPKS.052/KM.006/2005-AP II concerning the execution of pungutan jasa penerbangan luar negeri oleh PT Angkasa overseas air transportation service collection by PT Angkasa Pura I (Persero) dan Perseroan. Pura I (Persero) and the Company.

18. PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA 18. UNEARNED INCOME

2008 2007 Sewa ruang 43.534.185.699 41.807.291.117 Space rental Pemasangan reklame 13.724.552.894 11.548.740.345 Advertising Sewa tanah 6.298.039.865 5.279.206.797 Land rental Konsesi dan pas 4.045.197.912 1.538.337.531 Concession and pass Pendapatan insidentil 946.860.943 1.481.006.871 Incidental income Pemakaian listrik 295.503.336 89.133.763 Electricity Sewa telepon 5.225.000 36.426.867 Telephone Pendapatan pemakaian pair kabel - 100.409.333 Income from pair cable usage Jasa pendaratan dan penyimpanan pesawat - 3.675.150 Landing and airplane parking service Lain-lain 32.985.767 - Others Jumlah 68.882.551.416 61.884.227.774 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 153 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian pendapatan yang diterima dimuka kantor pusat dan Details of unearned income in the head office and brach cabang-cabang adalah sebagai berikut: offices are as follows:

2008 2007 Bandara Internasional Soekarno-Hatta 64.254.591.899 59.481.929.581 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 9.225.457 35.475.457 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.043.953.960 267.545.697 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 211.620.711 171.708.666 Supadio Airport Bandara Polonia 624.120.000 698.740.697 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 529.421.202 495.004.749 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau - 74.634.932 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 162.245.633 60.366.623 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 580.964.530 491.292.162 Husein Sastranegara Airport162 Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 22.141.835 8.972.650 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 258.398.189 98.556.560 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 185.868.000 - Depati Amir Airport Jumlah 68.882.551.416 61.884.227.774 Total

19. HUTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE

2008 2007 Pajak Penghasilan: Income tax: Pasal 21 26.970.035.090 21.205.750.986 Article 21 Pasal 23 1.196.624.105 694.894.548 Article 23 Pajak Penghasilan pasal 25 13.854.909.941 14.430.076.033 Income tax article 25 (bulan Desember yang terhutang) (payables for December) Pajak penghasilan pasal 29 (lihat catatan 34) 23.286.032.160 - Income tax article 29 (see note 34) Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax PPN masukan (18.039.764.856) - VAT In PPN keluaran 28.579.223.755 8.383.099.019 VAT Out PPN-bersih 10.539.458.899 8.383.099.019 VAT - Net Pajak Bumi dan Bangunan - 8.633.350.556 Land and Building Tax Interest in the Collection of Bunga penagihan SKPKB - 27.936.618 Underpayment Tax Assessment Letter Jumlah 75.847.060.195 53.375.107.760 Total

20. HUTANG JAMINAN 20. GUARANTEE PAYABLES

2008 2007 Sewa ruang 9.257.949.575 8.096.159.974 Space rental Instalasi listrik dan air 1.245.671.606 1.206.806.020 Electricity and water installation Sewa air 144.776.258 - Water rental Sewa tanah 88.345.900 91.018.490 Land rental Konsesi 44.616.000 - Concession Lainnya 819.545.499 854.297.206 Others Jumlah 11.600.904.838 10.248.281.690 Total

Rincian hutang jaminan kantor pusat dan cabang-cabang Details of guarantee payables in the head office and branch adalah sebagai berikut: offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 13.014.250 13.014.249 Head Office BandaraInternasional Soekarno-Hatta 8.137.036.128 7.445.778.128 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 1.317.326.649 927.698.579 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Polonia 1.618.163.488 1.481.103.523 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 277.434.417 159.007.242 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 166.720.154 151.766.010 Minangkabau International Airport Bandara Husein Sastranegara 32.676.459 32.676.459 Husein Sastranegara Airport Bandara Sultan Thaha 5.083.293 37.237.500 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 33.450.000 - Depati Amir Airport Jumlah 11.600.904.838 10.248.281.690 Total

154 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. DANA TITIPAN PROGRAM TUNJANGAN HARI TUA (THT) 21. TEMPORARY DEPOSIT OF OLD AGE WELFARE PROGRAM FUND (THT)

Per 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar Rp 68.370.339.852 As of December 31, 2008 and 2007 amounting to dan Rp 56.916.241.770 merupakan dana titipan THT Rp 68,370,339,852 and Rp 56,916,241,770 represents Kumpulan karyawan PT Angkasa Pura II (Persero). Dana temporary deposit of old age welfare program fund of tersebut disimpan pada PT Bank Mandiri Cabang Soekarno- employees Association of PT Angkasa Pura II (Persero). The Hatta rekening no. 1160000070665. Pada tanggal 28 Januari fund is deposited at PT Bank Mandiri of Soekarno-Hatta 2009 telah dibayar premi PSL dan kekurangan premi bulanan branch a/c No 1160000070665. On January 28, 2009 the untuk bulan Januari 2008 sampai dengan Juni 2008 akibat premium of PSL and shortage of monthly premium payment perubahan manfaat dari paket gaji ke gaji dasar Asuransi from January 2008 to June 2008 as a result of the benefit THT Kumpulan Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) changes from salary package into basic salary of employees sebesar Rp 58.488.347.146 kepada PT Asuransi Jiwasraya. insurance of old age welfare program of employees (lihat catatan 13) Association of PT Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp 58,488,347,146 at PT Asuransi Jiwasraya (see note 13).

22. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 22. POST EMPLOYMENT BENEFIT

Kewajiban imbalan pasca kerja per 31 Desember 2008 dan Post employment benefit for the years ended December 2007 sebesar Rp 43.475.718.898 dan Rp 41.271.730.769 31, 2008 and 2007 amounting Rp 43,475,718,898 and merupakan pencadangan atas program tabungan Rp 41,271,730,769 represents allowance on housing saving perumahan akhir masa tugas yang tidak didanai. Kewajiban program at the end of employment period which is unfunded. ini didasarkan pada laporan aktuaris No. 113/PSAK 24/AP This liability is based on actuary report of Bestama Aktuaria II/2009 tanggal 16 Pebruari 2009 dari Bestama Aktuaria. No 113/PSAK 24/AP II/2009 dated February 16, 2009.

23. EKUITAS 23. CAPITAL

2008 2007 Modal dasar 7.600.000.000.000 7.600.000.000.000 Authorized capital Modal belum ditempatkan (5.700.000.000.000) (5.700.000.000.000) Unissued capital Modal ditempatkan dan disetor 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000 Issued and paid-in capital

Modal disetor lainnya 2.133.167.141.520 1.753.814.486.711 Additional paid-in capital Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Government`s capital investment Jumlah 4.152.122.180.813 3.772.769.526.004 Total

i. Modal ditempatkan i. Issued and Paid-in Capital

Sesuai akta No. 3 Anggaran Dasar Perseroan dari Based on the Company`s articles of association No 3 Muhani Salim, SH., notaris di Jakarta, tanggal 2 dated January 2, 1993 of Muhani Salim SH, Notary in Januari 1993, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Jakarta, the Company`s authorized capital amounting Rp 8.845.000.000.000 terbagi atas 8.845.000 lembar to Rp 8,845,000,000,000 comprising 8,845,000 shares, saham yang terdiri dari 1.769.000 Saham Prioritas dan consist of 1,769,000 preferred stocks, and 7,076,000 7.076.000 Saham Biasa. Dari modal dasar Perseroan common stocks. From the total amount of the shares, tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh secara Rp 1,769,000,000,000 which entirely consists of preferred tunai oleh pemegang saham sebesar Rp 1.769.000.000.000 stocks, has been paid by share holders. yang seluruhnya merupakan Saham Prioritas.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 155 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Based on the amendment of the Company`s articles of No. 19 dari H. Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta Association No 19 dated July 21, 1998 of H. Harjono tanggal 21 Juli 1998, pemegang saham telah memutuskan Moekiran, SH, Notary in Jakarta, the authorized dan menyetujui Penurunan Modal Dasar Perseroan dari capital is decreased from Rp 8,845,000,000,000 to Rp Rp 8.845.000.000.000 menjadi Rp 7.600.000.000.000 dan 7,600,000,000,000 and the paid-in capital is increased meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh from Rp 1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000. The dari Rp 1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000, composition of paid-in capital is as follows: dengan komposisi sebagai berikut:

Lembar saham Persentase Jumlah Uraian Shares Percentage Amount (Rp) Description Negara Republik Indonesia 1.900.000 100 1.900.000.000.000 The Republic of Indonesia Jumlah 1.900.000 100 1.900.000.000.000 Total

ii. Modal disetor lainnya ii. Other paid-in Capital

2008 2007 Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve in 1998 Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya 2.052.067.567.876 1.672.714.913.067 Unappropriated Government`s grant Jumlah 2.133.167.141.520 1.753.814.486.711 Total

a. Cadangan modal tahun 1998 a. Capital reserve in 1998

2008 2007 Cadangan modal 177.103.463.570 177.103.463.570 Capital reserve Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Government`s Additional berdasarkan: investment based on: PP No. 26 tahun 1994 83.308.265.552 83.308.265.552 Government Regulation No 26 in 1994 PP No. 10 tahun 1998 91.150.231.722 91.150.231.722 Government Regulation No 10 in 1998 Jumlah Tambahan Penyertaan Modal 174.458.497.274 174.458.497.274 Total additional capital investment

Saldo Modal disetor lainnya pada awal tahun 1998 351.561.960.844 351.561.960.844 Other paid-in capital balance in 1998 Digunakan untuk setoran modal pada tahun 1998 (351.561.960.844) (351.561.960.844) Used for capital in 1998 Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve in 1998 Jumlah 81.099.573.644 81.099.573.644 Total

156 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

b. Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan b. Unappropriated government`s grant Statusnya (BPYBDS) Unappropriated Government`s grant represents BPYBDS merupakan aset pemerintah eks Proyek Ditjen governmental assets from Ex Projects of Directorate Perhubungan Udara yang telah diserahterimakan General of Air Transportation transferred to PT Angkasa pada Persero, sebagai berikut: Pura II (Persero), with the following details:

2008 2007 1. Bandara Sultan Mahmud 63.564.716.173 63.564.716.173 1. Sultan Mahmud Badaruddin II Badaruddin I I- Palembang Airport-Palembang 2. Fasilitas Elektronika dan Listrik 6.349.493.728 6.349.493.728 2. Electronic and Electricity in Supadio di Bandara Supadio - Pontianak Airport - Pontianak 3. Fasilitas Elektronika dan Listrik 1.123.733.251 1.123.733.251 3. Electronic and Electricity in Bandara Husein Sastranegara-Bandung Husein Sastranegara Airport - Bandung 4. Fasilitas Penunjang Lainnya di 1.894.000.000 1.894.000.000 4. Others Supporting Facilities in Bandara Husein Sastranegara-Bandung Husein Sastranegara Airport - Bandung 5. Bandara Internasional 957.208.633.855 813.598.506.313 5. Minangkabau International Minangkabau - Padang Airport - Padang 6. Bandara Sultan Mahmud 848.645.855.963 712.570.594.201 6. Sultan Mahmud Badaruddin II Badaruddin II - Palembang Airport - Palembang 7. Bandara Depati Amir - Bangka 29.513.144.090 25.189.105.094 7. Depati Amir Airport - Bangka 8. Bandara Sultan Thaha - Jambi 26.110.147.231 25.212.032.472 8. Sultan Thaha Airport - Jambi 9. Fasilitas Keamanan Bandara 18.801.412.311 18.528.648.477 9. Security Facility in Soekarno-Hatta-Jakarta Soekarno-Hatta Airport - Jakarta 10. Fasilitas Keamanan Bandara 4.684.083.358 4.684.083.358 10. Security Facility in Polonia-Medan Polonia Airport - Medan 11. Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan 82.899.042.916 - 11. Task of Reconstruction and Rehabilitasi NAD-NIAS Rehabilitation Board NAD - NIAS 12. Pengembangan Bandar Udara Pusat 11.273.305.000 - 12. Development of Jakarta Centre Airport Jakarta pada Bandar Udara Husein to Husein Sastranegara Airport - Sastranegara Bandung Bandung Jumlah 2.052.067.567.876 1.672.714.913.067 Total

Aset nomor 1 sampai 3 telah diaudit oleh Badan Assets in point 1 to 3 have been audited by the Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Perwakilan DKI Jakarta I sesuai Laporan Hasil Audit Jakarta I Regional Representative Office as stated in Nomor LAP-592/PW09/4/2003 tanggal 9 Januari 2004. the Audit Report No LAP-592/PW09/4/2003 dated Proses penetapan status aset butir 1 sampai 3 tersebut January 9, 2004. The status determination of the diatas saat ini masih dalam proses mendapat persetujuan assets in point 1 to 3 is still on the process of approval Presiden Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai from the President of the Republic of Indonesia to be Tambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal determined as the Government`s Additional Capital Saham Perseroan melalui Penerbitan Peraturan Investment to the Authorized Capital of PT Angkasa Pemerintah. Permohonan Persetujuan Presiden Pura II (Persero), there Government Regulation. This Republik Indonesia tersebut telah diajukan melalui approval request has been proposed through the Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-176/ Minister of Finance of the Republic of Indonesia in MK.02/2004 tanggal 9 Juni 2004. his Letter No S-176/MK.02/2004 dated June 9, 2004.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasi Based on the record of transfer of Operation the Bandar Udara Internasional Minangkabau di Minangkabau Airport in Padang, West Sumatera Padang, Propinsi Sumatera Barat kepada Perseroan, to the Company No AU/3186/K.298/05 and No Nomor AU/3186/KU.298/05 dan Nomor BA.DU.035/ BA.DU/035/PL.04/2005-APII dated July 21, 2005, the PL.04/2005-AP.II tanggal 21 Juli 2005, dilakukan operation of Minangkabau International Airport has serah terima operasi Bandar Udara Internasional been transferred from the Ministry of Transportation Minangkabau dari Dephub kepada Perseroan. Republic of Indonesia to the Company. Based on audit Berdasarkan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi by the Finance and Development Supervisory Agency DKI Jakarta II sesuai Nomor S-2906/PW.30/4/2008 (BPKP), Jakarta II Regional Representative Office as tanggal 15 Juli 2008 diperoleh Nilai Final Hasil stated in audit report No S-2906/PW.30/4/2008 dated Pelaksanaan Kegiatan pada Satker Pengembangan July 15, 2008 with a final value of the Working Bandar Udara Ketaping Padang Sumatera Barat Performance of Unit in Charge for the Development sebesar Rp 957.208.633.855, namun hingga saat of the Airport of Ketaping Padang, West Sumatera ini belum ada kejelasan dari Pemerintah mengenai amounting to Rp 957,208,633,855, however, up to

Angkasa Pura II Annual Report 2008 157 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

kejelasan status kepemilikan aset yang digunakan the audit report date, the ownership status of assets dalam pengoperasian Bandara Internasional used in the operation of Minangkabau International Minangkabau dimaksud. Airport is still nuclear from the Government.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Sementara Based on the record of temporary transfer of project Hasil Proyek Satuan Kerja Pengembangan Bandar result of working unit in charge for development of Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang untuk dipergunakan dalam tugas-tugas operasional to be used in the operations of PT Angkasa Pura PT Angkasa Pura II (Persero), Nomor 356/P.101/P- II (Persero), No 356/P.101/P-SMB/X/2005 and No SMB/X/2005 dan Nomor CSMB.2358/KU.106/2005-APII CSMB.2358/KU.106/2005-AP II dated October 5, 2005, tanggal 5 Oktober 2005, telah diadakan serah terima there has been a temporary transfer upon the project sementara Hasil Proyek Satuan Kerja Pengembangan results of the work unit in charge for development Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II of the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil Palembang to PT Angkasa Pura II (Persero). Based on Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II audit of the Finance and Development Supervisory sesuai Nomor S-4121/PW.30/4/2008 tanggal 23 Agency (BPKP), Jakarta II Regional Office as stated in Oktober 2008 diperoleh Nilai Final Hasil Pelaksanaan audit report No S-4121/PW.30/4/2008 dated October Kegiatan pada Satker Pengembangan Bandar Udara 23, 2008. Final value of the working performance Sultan Mahmud Badarudin II Palembang sebesar of unit in charge for the development of Sultan Rp 848.645.855.963. Mahmud Badarudin II airport Palembang amounting to Rp 848,645,855,963. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Peralatan Keamanan Bandar Udara untuk dipergunakan Based on the record of Transfer of the Airport dalam tugas-tugas operasional PT Angkasa Security Equipment used in the operation of Pura II (Persero) No. AU.872/KU/2007 dan No. PT Angkasa Pura II (Persero) No AU.872/KU/2007 BAC.12.03/00/03/2007/302 tanggal 1 Maret 2007, and No BAC.12.03/00/03/2007/302 dated March 1, Perseroan menerima pelimpahan (serah terima) 2007, the Company had received the temporary sementara sejumlah peralatan keamanan bandar transfer of a number airport security equipment udara yang ditempatkan di Cabang Bandara placed in Soekarno-Hatta International Airport Soekarno-Hatta dan Cabang Bandara Polonia dengan and Polonia Airport branch offices amounting to nilai masing-masing sebesar Rp 18.801.412.311 dan Rp 18,801,412,311 and Rp 4,684,083,358. The value Rp 4.684.083.358. Nilai dimaksud sesuai dengan based on audit report of the Finance and Development Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Supervisory Agency (BPKP), Jakarta Regional Office Jakarta II Nomor LHA-5431/PW.30/4/2007 tanggal No LHA-5431/PW.30/4/2007 dated December 19, 19 Desember 2007. Penetapan status kepemilikan 2007. The ownership status of the said airport peralatan-peralatan keamanan bandar udara security equipment will be legalized in accordance dimaksud akan dilaksanakan sesuai ketentuan with the prevailing rules and regulations. peraturan perundangan yang berlaku. In 2007, there were two airports joining with Pada tahun 2007, terdapat 2 bandara yang PT Angkasa Pura II (Persero), which are Depati Amir bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero), Airport and Sultan Thaha Airport Branch Offices. yaitu Cabang Depati Amir dan Cabang Bandara Based on the record of Temporary Operation Transfer Sultan Thaha. Berdasarkan Berita Acara Serah of Depati Amir Airport in Bangka Belitung and Sultan Terima Pengoperasian/Pengelolaan Sementara Thaha Airport in Jambi to the Company No AU/871/ Bandara Udara Depati Amir di Propinsi Bangka KU.81/2007 and No BAC.02.07/00/02/2007/015 dated Belitung dan Bandara Sultan Thaha di Propinsi Jambi March 1, 2007, the operations of Depati Amir Airport – kepada Perseroan, No. AU/871/KU.81/2007 dan No. Bangka Belitung and Sultan Thaha Aiport – Jambi are BAC.02.07/00/02/2007/015 tanggal 1 Maret 2007, transferred to PT Angkasa Pura II (Persero). The audit telah diadakan serah terima pengoperasian dan report of the Finance and Development Supervisory pengelolaan sementara Bandar Udara Depati Amir- Agency (BPKP), Jakarta II Regional Representative Bangka Belitung dan Bandar Udara Sultan Thaha- Office No LHA-3910/PW.30/4/2008, dated September Jambi kepada Perseroan. Berdasarkan Laporan Hasil 23, 2008 with a final value of assets in Depati Amir Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor Airport and Sultan Thaha Airport amounting to LHA-3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 Rp 29,513,144,090 and Rp 26,110,147,231. diperoleh Nilai Final Aset Bandar Udara Depati Amir dan Bandar Udara Sultan Thaha masing-masing sebesar Rp 29.513.144.090 dan Rp 26.110.147.231.

158 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Nilai Aset Hasil Proyek Pengembangan Bandar Udara Asset value of Development of Jakarta Centre Airport to Pusat Jakarta pada Bandar Udara Husein Sastranegara Husein Sastranegara project will be used by PT Angkasa untuk dipergunakan dalam tugas-tugas operasional Pura II (Persero) operational tasks, No 349/BA-DTBU/ PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor 349/BA-DTBU/ XI/2006 on November 1, 2006 based on the results of the XI/2006 tanggal 1 November 2006 berdasarkan Laporan audit report of BPKP DKI Jakarta II Regional Representative Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Office No LHA-3910/PW.30/4/2008 on September 23, 2008 Nomor LHA-3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September amounting to Rp 11,273,305,000. Task of Reconstruction 2008 adalah sebesar Rp 11.273.305.000. Pekerjaan and Rehabilitation Board NAD-NIAS amounting to Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD-NIAS sebesar Rp 82,899,042,916. Rp. 82.899.042.916. Based on decision of Treasury General Director of Finance Berdasarkan Ketetapan Direktur Jenderal Department of the Republic Indonesia regarding the Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Reporting rules of Government grant which status has not Indonesia tentang Tata Cara Pelaporan Bantuan been determined for Government Financial Statements Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya Dalam preparation under No PER-10/PB/2007 dated March Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Nomor 7, 2007, it was determined that the unappropriated PER-10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa Governmental grant, according to substance over Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, form of the Government accounting standards that sesuai dengan prinsip substance over form Stándar state owned property which is used by State Owned Akuntansi Pemerintahan, maka Barang Milik Negara Enterprises is treated as capital and will be reported in yang digunakan oleh BUMN diperlakukan sebagai unsur balance sheet as a Government equity in State Owned modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas Enterprises with adequate disclosures. These provisions pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang applied since January 1, 2007, so starting from January 1, memadai. Ketetapan ini berlaku tanggal 1 Januari 2007, 2007, the account of unapproproated Government grant sehingga sejak tanggal 1 Januari 2007 akun Bantuan is recorded by the Company substance over form of the Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya oleh as other paid-in Capital. Perseroan dicatat sebagai Modal Disetor Lainnya.

iii. Penyertaan Modal Pemerintah iii. Government`s capital investment

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tanggal 30 Based on the Government Regulation No 53 dated June Juni 2001 telah ditetapkan penambahan Modal Negara 30, 2001 the Government`s additional capital to the Republik Indonesia ke dalam Modal saham PT Angkasa Company`s equity amounting to Rp 118,955,039,293, Pura II (Persero) sebesar Rp 118.955.039.293, dengan with the following details as follows: rincian sebagai berikut:

2008 2007 Bandara Internasional Soekarno-Hatta 51.003.189.899 51.003.189.899 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 1.583.000.000 1.583.000.000 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 6.485.718.646 6.485.718.646 Supadio Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 3.566.000.000 3.566.000.000 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 5.440.763.020 5.440.763.020 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 3.697.500.998 3.697.500.998 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang Raja Haji Fisabilillah 47.178.866.730 47.178.866.730 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Jumlah 118.955.039.293 118.955.039.293 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 159 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. PENDAPATAN USAHA 24. OPERATING REVENUES

2008 2007 Aeronautika: Aeronautics: Jasa Pendaratan 289.734.563.255 269.479.893.195 Landing services Jasa Penempatan 10.789.438.884 9.416.532.527 Locating services Jasa Pelayanan Penerbangan 246.704.063.717 204.820.522.187 Flight services Jasa Penerbangan Lintas 204.589.641.120 178.524.466.122 Over –flying services Jasa Parking Surcharge 6.239.884.898 5.916.882.757 Parking surcharge services Jasa Pelayanan Penumpang 850.653.928.758 814.478.428.356 Passenger services Pemakaian Counter 55.300.628.941 43.245.751.810 Counter Pemakaian Aviobridge 50.354.619.550 47.105.098.710 Aviobridge Sub jumlah 1.714.366.769.123 1.572.987.575.664 Sub total

Non Aeronautika: Non Aeronautics: Sewa ruangan 136.050.799.565 127.873.531.803 Space rental Konsesi 172.482.964.620 128.360.186.551 Concession Pas pelabuhan 12.703.466.039 15.181.195.817 Airport pass Parkir kendaraan 53.855.983.656 48.496.995.283 Parking services Sewa tanah 26.737.372.397 31.146.527.466 Land rental Utilitas 63.528.641.262 63.846.717.902 Utilities Pemasangan reklame 46.450.794.320 41.450.413.059 Advertising AMACS 1.038.119.939 982.192.714 AMACS Lainnya 12.059.098.258 7.317.234.757 Others Sub jumlah 524.907.240.056 464.654.995.352 Sub total

Kargo Cargo Jasa gudang kargo 37.250.413.617 20.124.398.527 Cargo Services

Jumlah 2.276.524.422.796 2.057.766.969.543 Total

160 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian pendapatan usaha kantor pusat dan cabang-cabang Details of operating revenues in the head office and branch adalah sebagai berikut : offices are as follows:

2008 2007 Aeronautika: Aeronautics: Bandara Internasional Soekarno-Hatta 1.373.262.096.555 1.259.455.022.915 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 16.113.594.138 13.986.485.205 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 42.210.834.685 40.803.082.407 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 25.954.051.873 24.413.281.707 Supadio Airport Bandara Polonia 125.176.427.533 117.594.104.389 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 37.686.017.714 35.109.034.629 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 38.648.540.629 37.786.628.383 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 14.244.135.951 10.710.326.126 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 15.991.547.881 12.804.326.085 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 5.770.373.336 4.559.436.791 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 9.526.201.396 7.942.946.211 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 9.782.947.432 7.822.900.816 Depati Amir Airport Sub jumlah 1.714.366.769.123 1.572.987.575.664 Sub total

Non Aeronautika: Non Aeronautics: Kantor Pusat 910.641.669 798.382.442 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 433.582.456.117 385.887.901.976 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 21.874.552.073 18.805.391.061 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 11.216.433.268 9.431.511.241 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 5.955.224.496 4.579.392.852 Supadio Airport Bandara Polonia 21.282.930.887 22.669.700.129 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 11.675.205.047 9.880.712.070 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 8.793.444.290 6.983.269.643 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 2.412.258.036 2.054.609.923 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 1.753.832.306 1.755.734.761 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 282.588.544 115.209.961 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 2.058.951.198 683.570.387 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 3.108.722.125 1.009.608.906 Depati Amir Airport Sub jumlah 524.907.240.056 464.654.995.352 Sub total

Kargo: Cargo: Bandara Internasional Soekarno-Hatta 22.853.435.081 9.785.895.679 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.952.058.872 2.605.636.754 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 1.577.234.071 822.165.686 Supadio Airport Bandara Polonia 3.978.581.108 2.160.110.405 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 2.314.585.664 1.591.691.916 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 3.137.962.186 2.843.301.390 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 178.736.307 167.106.124 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 186.138.860 118.377.029 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 71.681.468 12.279.936 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Depati Amir - 17.833.608 Depati Amir Airport Sub jumlah 37.250.413.617 20.124.398.527 Sub total Jumlah 2.276.524.422.796 2.057.766.969.543 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 161 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. BEBAN PEGAWAI 25. EMPLOYEE EXPENSES

2008 2007 Gaji dan upah 94.517.044.921 95.894.919.617 Salary and wages Tunjangan: Allowances: Merit 165.639.617.529 152.462.610.070 Marriage Bonus 85.502.762.780 78.882.650.033 Bonus Beban pensiun dan THT 48.953.535.079 67.393.650.890 Pension and THT (old age welfare fund) expense Pajak Penghasilan 42.904.455.513 38.624.729.518 Income tax Pengobatan 37.722.708.878 32.856.263.310 Medical Transportasi 29.965.686.012 20.877.148.442 Transportation Perumahan 27.182.365.000 19.645.334.000 Housing Khusus 20.011.462.157 19.874.573.023 Special Cuti pegawai 19.328.472.865 18.538.905.930 Leave allowance Uang lembur 16.258.616.708 15.620.899.692 Overtime Beban pendidikan/diklat 14.523.989.267 16.929.927.265 Education/training Pangan 14.138.365.236 15.833.638.230 Meal Seragam 7.006.910.209 7.855.620.261 Uniform Lainnya 12.886.117.757 9.183.977.959 Others Jumlah 636.542.109.911 610.474.848.240 Total

Rincian beban pegawai kantor pusat dan cabang-cabang Details of employee expenses in the head office and branch adalah sebagai berikut: offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 215.936.150.778 221.548.364.531 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 224.674.338.132 216.678.303.271 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 19.004.132.326 18.210.114.618 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 21.687.510.362 19.433.094.288 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 15.085.316.595 13.112.021.558 Supadio Airport Bandara Polonia 52.736.356.701 50.218.408.976 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 20.331.895.601 19.226.279.570 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 22.336.930.744 18.805.725.889 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 10.419.771.676 8.932.571.567 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 11.653.918.358 10.207.953.861 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 6.006.089.307 5.381.389.050 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 9.178.055.487 5.199.906.504 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 7.491.643.844 3.520.714.557 Depati Amir Airport Jumlah 636.542.109.911 610.474.848.240 Total

26. BEBAN PEMELIHARAAN DAN PERSEDIAAN 26. MAINTENANCE AND INVENTORY EXPENSES

2008 2007 Pemeliharaan kebersihan 32.267.642.469 27.538.756.292 Maintenance Bangunan lapangan dan tanah 23.938.091.903 18.233.428.352 Field construction and land Instalasi dan jaringan 19.813.911.423 18.966.355.834 Installation and networking Bangunan gedung 15.826.591.486 15.423.751.931 Building Alat bantu navigasi 15.785.827.855 15.459.499.497 Navigation equipment Peralatan terminal dan gedung 9.575.109.078 8.218.949.679 Terminal and building equipment Alat-alat pengangkutan 5.935.067.602 6.116.983.783 Transportation equipment Peralatan bengkel dan kantor 1.243.658.393 874.060.753 Workshop tools and office equipment Aktiva tetap lainnya 443.423.198 497.370.246 Other fixed assets

Sub jumlah 124.829.323.407 111.329.156.367 Sub total Beban persediaan 24.096.617.137 19.321.849.197 Inventory expenses

Jumlah 148.925.940.544 130.651.005.564 Total

162 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian beban pemeliharaan dan persediaan kantor pusat Details of maintenance and inventory expenses in the head dan cabang-cabang adalah sebagai berikut: office and branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 7.067.506.298 6.555.468.567 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 95.697.218.643 81.904.910.619 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 6.446.404.209 7.024.072.571 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 5.182.739.787 5.510.970.427 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 2.786.430.188 2.366.021.485 Supadio Airport Bandara Polonia 13.256.493.091 12.081.690.563 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 5.127.987.977 3.883.180.797 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 5.811.178.793 4.152.020.470 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 1.871.138.976 2.324.829.122 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 1.690.964.883 2.011.262.596 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 1.408.342.837 1.245.373.858 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 839.051.074 687.803.298 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 1.740.483.788 903.401.191 Depati Amir Airport Jumlah 148.925.940.544 130.651.005.564 Total

27. BEBAN SEWA 27. RENTAL EXPENSES

2008 2007 Listrik 152.206.575.062 149.841.662.238 Electricity Air 17.989.827.065 18.003.210.235 Water Saluran telekomunikasi 8.235.306.041 8.261.097.798 Telecommunication line Telepon 7.660.383.207 8.595.273.679 Telephone Lainnya 4.280.892.727 3.573.500.000 Others Jumlah 190.372.984.102 188.274.743.950 Total

Rincian beban sewa kantor pusat dan cabang-cabang adalah Details of rental expenses in the head office and branch sebagai berikut: offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 2.031.467.225 1.723.612.171 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 146.758.935.376 145.917.848.519 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 9.183.078.830 9.596.923.482 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 6.850.640.706 6.554.281.523 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 1.809.360.013 1.699.530.992 Supadio Airport Bandara Polonia 10.511.619.104 11.724.507.843 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 2.745.957.410 2.760.697.010 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 6.351.996.296 5.253.460.774 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 835.366.768 736.019.226 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 816.739.326 950.470.018 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 405.642.716 445.473.644 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 1.110.694.374 434.706.031 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 961.485.958 477.212.717 Depati Amir Airport Jumlah 190.372.984.102 188.274.743.950 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 163 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. BEBAN UMUM DAN AKTIVA DIBIAYAKAN 28. GENERAL EXPENSES AND FINANSED ASSET

2008 2007 Pajak bumi dan bangunan 59.543.479.037 66.742.027.572 Land and building tax Beban pajak lainnya 27.979.827.012 20.236.058.807 Other tax expenses Beban keamanan 20.987.997.359 22.665.934.133 Security expenses Gaji direksi dan komisaris 21.973.585.787 16.426.305.734 Directors and commissioners salary Beban outsourcing 21.456.884.508 12.556.455.655 Outsourcing expenses Perjalanan dinas 14.995.679.455 12.522.788.408 Travel allowances Beban penagihan 11.270.050.098 11.354.304.701 Collection expenses Beban Common use check-in 8.562.105.130 - Common use check-in expenses Asuransi, astek dan jamsostek 8.010.433.514 7.715.042.004 Insurance, Astek and Jamsostek Kendaraan/mobilitas di Bandara 7.685.097.522 7.627.808.760 Vehicle/mobility at the airport Rapat dinas 5.548.996.892 5.395.336.733 Official meetings Jasa konsultan 4.481.280.621 4.404.162.493 Consultants Iklan dan promosi 4.382.831.555 6.135.524.666 Advertising and promotion Kewajiban imbalan pasca kerja 2.203.988.129 41.271.730.768 Post employment benefit expenses Beban BMG - 37.944.710.108 BMG expenses Beban umum lainnya 31.672.751.034 28.122.462.089 Others Sub jumlah 250.754.987.653 301.120.652.631 Sub total Aktiva dibiayakan 4.141.779.546 4.756.325.717 Finansed asset

Jumlah 254.896.767.199 305.876.978.348 Total

Rincian beban umum dan aktiva dibiayakan kantor pusat Details of general expenses and financed asset in the head dan cabang-cabang adalah sebagai berikut: office and branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 98.285.851.199 156.804.313.750 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 100.316.028.059 106.262.682.772 Soekarno-Hatta International Aiport Bandara Halim Perdanakusuma 3.539.123.451 4.413.944.196 Halim Perdanakusuma Aiport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 4.333.722.124 4.160.177.579 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 3.254.046.419 1.532.770.331 Supadio Airport Bandara Polonia 25.958.224.673 19.221.416.934 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 3.891.373.155 2.736.640.603 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 7.053.397.954 4.824.409.733 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 2.221.284.997 1.970.111.829 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 2.226.453.939 1.840.940.855 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 912.578.958 717.473.742 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 1.177.514.691 532.486.267 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 1.727.167.580 859.609.757 Depati Amir Airport Jumlah 254.896.767.199 305.876.978.348 Total

Pada tanggal 23 Pebruari 2000, Pemerintah menerbitkan On February 23, 2000 the Government issued Government Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2000 tentang tarif atas Regulation No 14 year 2000 concerning rates of governmental jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada non-tax revenues, which are applied to the Ministry of Departemen Perhubungan dan surat dari Departemen Transportation of the Republic of Indonesia and a decision Perhubungan No. HK095/2/5 Phb 2000 tanggal 22 Mei 2000 letter from the Minister of Transportation of the Republic menetapkan besarnya tarif sebagai berikut : of Indonesia No HK 095/2/5/ Phb 2000 dated May 22, 2000 • Tarif Jasa Informasi Cuaca untuk Penerbangan sebesar stipulated the rates as follows: 4% dari tarif Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP); • Rate for weather information service for flight is 4% of • Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri per unit flight service (PJP); rute sebesar Rp 350; • Rate of domestic flight service per route is Rp 350; • Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan Luar Negeri per unit • Rate of foreign flight service per route is USD 0.65. rute sebesar US$ 0,65.

164 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Atas kenaikan tarif tersebut, telah diterbitkan SK Direksi On that rate increasing, the Company`s Board of Directors had Perseroan No. 311/KM.005/AP II-2001 tanggal 22 Mei 2001 issued a decision letter No 311/KM.005/APII-2001 dated May 22, dengan memperhatikan Surat Menteri Perhubungan No. 2001, considering the letter from the Minister of Transportation PR.303/I/7-PHB-2001 tanggal 8 Mei 2001. of the Republic of Indonesia No PR.3031/1/7-PHB-2001 dated May 8, 2001. Pengguna Jasa Bandar Udara yaitu beberapa perusahaan penerbangan dan melalui surat IATA Nomor GH/SS01-048/ The customers of the Airport which consist of several airline TM tanggal 20 Maret 2001, keberatan atas berlakunya companies and through the letter of IATA No GH/SS01-048/TM kenaikan penetapan tarif tersebut yang semula US$ 0,55 per dated March 20, 2001 has stated their objection to the increase unit rute. of rates, which formerly was at USD 0.55 per route unit.

Berdasarkan laporan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan Based on the audit report from the Financial Audit Board for the untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003, year ended December 31, 2003, on the receivables of 14 Foreign atas piutang-piutang 14 Airlines Asing yang tidak mengakui Airlines were disclaimed the receivables for air transporation terhadap Piutang Jasa Pelayanan Pesawat Udara dan Jasa services and over-flying services arise because the increase of Terbang Lintas sebagai akibat kenaikan tarif dari US$ 0,55 rates from USD 0.55 per route to USD 0.65 per route, are written per rute menjadi US$ 0,65 per rute dihapusbuku, sehingga off. Therefore, since 2003 the Company had not recorded sejak tahun 2003 Perseroan tidak mencatat akrual atas accrued liability to BMG. kewajiban kepada BMG. On May 28, 2007, the Company received a letter from the Minister Pada tanggal 28 Mei 2007, Perseroan menerima surat dari of Finance of the Republic of Indonesia No S.234/MK.02/2006 Menteri Keuangan No. S.234/MK.02/2006 sehubungan concerning the Company`s liability to BMG on the flight dengan kewajiban perseroan dengan Badan Meteorologi dan meteorology services. Based on the minutes of reconciliation of Geofisika (BMG) atas pelayanan meteorologi penerbangan. Governmental Non-Tax Revenue (PNBP) Service on December 7, Berdasarkan risalah rekonsiliasi Jasa Pendapatan Negara 2007, it is agreed that the Company has liabilities (less Company`s Bukan Pajak (PNBP) pada tanggal 7 Desember 2007, disetujui bills) to BMG for flight metereology services from the period bahwa Perseroan memiliki kewajiban (setelah dikurangi from 2003 up to 2006 amounting to Rp 37,944,710,108. tagihan Perseroan) kepada BMG atas jasa pelayanan meteorologi penerbangan dari periode 2003 sampai dengan 2006 sebesar Rp 37.944.710.108.

29. BEBAN PIUTANG TAK TERTAGIH 29. BAD DEBTS EXPENSES

2008 2007 Kantor Pusat - 228.276.274 Head Office BandaraInternasional Soekarno-Hatta 54.065.806.368 20.213.176.033 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 516.721.969 765.698.063 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 81.589.165 90.908.301 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 32.959.974 44.368.945 Supadio Airport Bandara Polonia 1.571.253.472 4.975.566.640 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 139.238.529 130.525.586 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 905.108.852 474.667.984 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 51.426.762 - Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 86.148.476 117.091.808 Husein Sastranegara Airport Bandara Sultan Thaha 3.656.889 - Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 2.899.476 - Depati Amir Airport Jumlah 57.456.809.932 27.040.279.634 Total

30. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 30. DEPRECIATION AND AMORTIZATION EXPENSES

2008 2007 Beban penyusutan 194.942.105.779 209.543.195.635 Depreciation expenses Beban amortisasi 16.089.861.876 12.905.013.930 Amortization expenses Jumlah 211.031.967.655 222.448.209.565 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 165 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian beban penyusutan kantor pusat dan cabang-cabang Details of depreciation expenses in the head office and adalah sebagai berikut: branch offices are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 7.302.735.049 6.628.000.506 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 65.928.126.612 77.371.735.715 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 2.443.257.637 2.324.748.053 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 49.105.148.784 48.402.470.270 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 4.824.144.591 3.526.040.674 Supadio Airport Bandara Polonia 11.340.786.161 9.992.018.684 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 3.943.084.337 3.381.147.933 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 39.220.349.762 48.505.943.290 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 3.069.594.000 2.986.177.936 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 1.913.104.112 1.615.370.602 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 1.260.328.477 1.393.707.271 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 1.932.260.455 1.419.869.486 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 2.659.185.802 1.995.965.215 Depati Amir Airport Jumlah 194.942.105.779 209.543.195.635 Total

31. PENDAPATAN LAIN-LAIN 31. OTHER INCOME

2008 2007 Bunga deposito dan jasa giro 147.907.857.360 103.405.505.404 Interest income on time deposits and demand deposit Pendapatan selisih kurs – bersih 77.127.904.613 29.539.750.498 Gains on foreign currency translation - net Bunga obligasi 33.690.059.583 9.892.557.452 Bond interest Bagian laba bersih anak Perseroan 9.707.326.987 2.014.383.238 Subsidiaries – net profit Pendapatan investasi jangka pendek 4.415.438.495 10.550.011.662 Short term investment Pendapatan insidentil 3.597.236.975 6.526.638.023 Incidental income Pendapatan denda 1.847.538.186 1.477.353.462 Penalty income Pendapatan lelang 1.763.605.917 1.154.060.518 Auction income Keuntungan penjualan aktiva tetap 198.009.600 960.844.444 Gains on sale of fixed assets Lain-lain 4.974.233.539 1.727.019.896 Others Jumlah 285.229.211.255 167.248.124.597 Total

Rincian pendapatan lain-lain kantor pusat dan cabang- Details of other income in the head office and branch offices cabang adalah sebagai berikut: are as follows:

2008 2007 Kantor Pusat 237.445.405.290 148.289.903.418 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 42.159.806.100 13.685.219.824 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 547.258.388 259.438.434 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 1.138.058.525 953.550.460 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 245.975.286 298.970.926 Supadio Airport Bandara Polonia 2.943.889.947 2.484.777.171 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 209.750.379 288.760.800 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 1.981.524 316.603.669 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 85.560.586 58.586.437 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 111.898.685 19.771.087 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 54.173.789 81.079.370 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 163.355.426 388.264.720 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 122.097.330 123.198.281 Depati Amir Airport Jumlah 285.229.211.255 167.248.124.597 Total

166 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. BEBAN LAIN-LAIN 32. OTHER EXPENSES

2008 2007 Beban pajak jasa giro/deposito 31.515.450.925 21.394.541.049 Tax expense on demand deposits/time deposits Kerugian penempatan reksadana 15.511.544.714 - Loss on placement of mutual fund Beban Bina Lingkungan 14.958.000.000 - Environment development expenses Kerugian penurunan nilai obligasi 6.963.651.712 20.000.000 Loss on impairment of Bonds Kerugian penurunan nilai saham 6.292.620.000 - Loss on imparment of Shares Bagian rugi bersih anak Perseroan 2.027.570.089 6.853.378.105 Subsidiaries – net loss Beban penyimpanan surat berharga 201.214.852 281.942.781 Safe Deposite Box (SDB) Beban pembinaan (pegel) 200.102.590 39.994.698 Education and training expenses Beban bunga - 28.650 Interest Lain-lain 13.872.992.172 15.747.760.614 Others Jumlah 91.543.147.054 44.337.645.897 Total

Rincian beban lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang Details of other expenses in the head office and branch adalah sebagai berikut: offices are as follow:

2008 2007 Kantor Pusat 84.715.849.474 36.569.309.100 Head Office Bandara Internasional Soekarno-Hatta 2.643.071.232 2.940.968.203 Soekarno-Hatta International Airport Bandara Halim Perdanakusuma 415.642.453 330.421.593 Halim Perdanakusuma Airport Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 392.674.059 267.227.517 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Bandara Supadio 212.312.173 42.469.788 Supadio Airport Bandara Polonia 1.446.944.645 3.082.161.862 Polonia Airport Bandara Sultan Syarif Kasim II 219.852.735 143.877.139 Sultan Syarif Kasim II Airport Bandara Internasional Minangkabau 320.320.638 286.943.652 Minangkabau International Airport Bandara Sultan Iskandar Muda 247.656.004 208.627.717 Sultan Iskandar Muda Airport Bandara Husein Sastranegara 192.988.799 188.081.404 Husein Sastranegara Airport Bandara Kijang/Raja Haji Fisabilillah 347.867.083 111.900.732 Kijang/Raja Haji Fisabilillah Airport Bandara Sultan Thaha 227.239.653 37.153.426 Sultan Thaha Airport Bandara Depati Amir 160.728.106 128.503.764 Depati Amir Airport Jumlah 91.543.147.054 44.337.645.897 Total

33. POS LUAR BIASA 33. EXTRAORDINARY ITEMS

Jumlah pos-pos luar biasa tahun 2007 sebesar Rp 8.926.139.133 Total of extraordinary item for the year 2007 amounting to merupakan kerugian kebakaran di Terminal Keberangkatan Rp 8,926,139,133 represents financial loss due to damage by fire Internasional Bandar Udara Polonia, Medan. in International Departure terminal of Polonia Airport, Medan.

34. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 34. ESTIMATED INCOME TAX

2008 2007 Perhitungan penghasilan bukan final 247.326.268.400 196.334.230.700 Non final income tax Pajak penghasilan final Final income tax (Persewaan tanah dan bangunan serta konsesi) 14.668.399.315 12.284.499.450 (land and building rental and concession) Jumlah 261.994.667.715 208.618.730.150 Total

Angkasa Pura II Annual Report 2008 167 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan Reconciliation between net profit before income tax as per laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: income statements and taxable income is as follows:

2008 2007 Laba sebelum pajak penghasilan 970.983.907.654 686.985.243.808 Profit before income tax

Perbedaan temporer: Temporary difference: Penyusutan aktiva tetap (131.349.631.467) (116.251.764.097) Depreciation Amortisasi (166.875.777) 748.984.414 Amortization Penyisihan piutang tak tertagih 57.456.809.932 27.040.279.634 Allowance for bad debts Kewajiban imbalan pasca kerja 2.203.988.129 41.271.730.768 Post employment benefit Sub jumlah (71.855.709.183) (47.190.769.281) Sub total Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Permanent difference: Beban pegawai 23.697.832.291 25.603.457.679 Personnel expenses Beban umum 27.116.726.587 48.210.290.817 General expenses Beban lain-lain 71.983.105.264 42.081.794.352 Others Penghasilan bunga (186.013.355.438) (113.298.062.856) Interest Income Pendapatan sewa tanah/bangunan/konsesi (162.788.171.963) (144.651.191.404) Land/building Rental/concession income Beban berhubungan dengan persewaan 155.928.315.468 164.573.075.547 Expenses related to rental Aktiva tetap yang masa manfaat satu tahun 3.106.334.660 4.756.325.717 Fixed assets with one year useful life Kerugian (pendapatan) yang bukan - merupakan obyek pajak (10.550.011.662) Non taxable losses (gains) Bagian laba anak perusahaan (7.679.756.898) (2.014.383.238) Minority interest of subsidiaries Sub jumlah (74.648.970.029) 14.711.294.952 Sub total

Laba kena pajak 824.479.228.442 654.505.769.479 Taxable profit

Pembulatan 824.479.228.000 654.505.769.000 Rounded off

10% x Rp 50.000.000 5.000.000 5.000.000 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50.000.000 7.500.000 7.500.000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 824.379.228.000 247.313.768.400 - 30% x Rp 824,379,228,000 30% x Rp 654.405.769.000 - 196.321.730.700 30% x Rp 654,405,769,000

Jumlah pajak penghasilan 247.326.268.400 196.334.230.700 Total income tax Pajak Penghasilan Final 14.668.399.315 12.284.499.450 Final income tax 261.994.667.715 208.618.730.150 Dikurangi pajak dibayar dimuka Less prepaid taxes PPh pasal 22 - (4.773.126) Income tax article 22 PPh pasal 23 (72.449.716.263) (69.490.717.619) Income tax article 23 PPh pasal 25 (166.258.919.292) (173.160.912.396) Income tax article 25 Jumlah pajak dibayar dimuka (238.708.635.555) (242.656.403.141) Total prepaid taxes

Kurang (lebih) bayar pajak tahun berjalan 23.286.032.160 (34.037.672.991) Under (over) payment of tax in current year

168 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan adalah Calculation on deferred tax assets (liabilities) is as follows: sebagai berikut:

Pendapatan (dibebankan) pada laporan laba rugi Efek ubah tarif Income (credited to The effect of rate income statement) changes 2007 2008 Penyusutan aktiva tetap (48.714.276.350) (32.837.407.867) 6.806.462.355 (74.745.221.862) Depreciation Amortisasi biaya ditangguhkan 172.741.650 (41.718.944) (89.303.762) 41.718.944 Deferred amortization expenses Penyisihan piutang tak tertagih 44.706.464.558 14.364.202.483 (3.284.052.109) 55.786.614.932 Allowance for bad debts Kewajiban imbalan pasca kerja 12.381.519.230 550.997.032 (2.063.586.537) 10.868.929.725 Post employment benefit 8.546.449.088 (17.963.927.296) 1.369.519.947 (8.047.958.261)

Pendapatan (dikreditkan) pada laporan laba rugi Income (credited to income statement) 2006 2007 Penyusutan aktiva tetap (13.838.747.121) (34.875.529.229) (48.714.276.350) Depreciation Amortisasi biaya ditangguhkan (51.953.674) 224.695.324 172.741.650 Defered amortization expenses Penyisihan piutang tak tertagih 7.284.978.338 37.421.486.220 44.706.464.558 Allowance for bad debts Kewajiban imbalan pasca kerja - 12.381.519.230 12.381.519.230 Post employment benefit (6.605.722.457) 15.152.171.545 8.546.449.088

35. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN 35. CASH DIVIDEND AND RESERVE

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Based on the minutes of Shareholders’ General Meeting of PT Angkasa Pura II (Persero) No. RIS-31/D3-MBU/2008 PT Angkasa Pura II (Persero) No RIS-31/D3-MBU/2008 it was ditetapkan penggunaan laba usaha tahun buku 2007 stated that the use of operating profit on the 2007 book sebesar Rp 498.587.661.291 setelah dikurangi laba penjualan year amounting to Rp 498,587,661,291 net of sales of fixed aktiva tetap sebesar Rp 960.844.444 menjadi sebesar assets amounting to Rp 960,844,444 to Rp 497,626,816,847 Rp 497.626.816.847 sebagai berikut: as follows: • 25,05% atau sebesar Rp 124.647.000.000 dibagikan • 25.05% or equivalent to Rp 124,647,000,000 is distributed sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. as cash dividend to shareholders, • 74,95% atau sebesar Rp 372.979.816.847 digunakan • 74.95% or equivalent to Rp 372,979,816,847 is used as untuk cadangan umum. general reserve.

Dalam berita acara Rapat Umum Pemegang Tahunan In the minutes of Shareholders’ General Meeting No RIS-02/ Pemegang Saham No. RIS-02/D3-MBU2007 tanggal 27 Juni D3-MBU2007 dated June 27, 2007, it was stated that the use 2007 ditetapkan penggunaan laba usaha tahun buku 2006 of operating profit on the 2006 book year amounting to sebesar Rp 435.024.956.396 sebagai berikut: Rp 435,024,956,396 is as follows: • 25% atau sebesar Rp 108.756.240.000 dibagikan sebagai • 25% or equivalent to Rp 108,756,240,000 is distributed dividen tunai kepada pemegang saham. as cash dividend to shareholders, • 3% atau sebesar Rp 13.050.750.000 dibagikan sebagai • 3% or equivalent to Rp 13,050,750,000 is distributed as tambahan dana bina lingkungan addition to community development fund, • 0,83% atau sebesar Rp 3.600.000.000 dibagikan sebagai • 0.83% or equivalent to Rp 3,600,000,000 is distributed tantiem dan jasa produksi Direksi dan Komisaris. as production bonus and production service to Directors • 71,17% atau sebesar Rp 309.617.966.396 digunakan and Commissioners, untuk cadangan umum. • 71.17% or equivalent to Rp 309,617,966,396 is used as general reserve.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 169 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36. INFORMASI PENTING LAINNYA 36. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION

Program Pensiun Pension Plan Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAP2) merupakan kelanjutan Pension fund of PT Angkasa Pura II (Persero) was established dari Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP) with the name of Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Pura (YDP-BAP), which was legalized by the Minister of Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. S-694/MK- Finance Republic of Indonesia through his Decision Letter 13/1989 tanggal 2 Juni 1989. Dalam rangka penyesuaian dengan No S-694/MK-13/1989 dated June 2, 1989. Complying with Undang-Undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992, Perseroan the regulation of Pension Fund No 11 of the year 1992, the telah menetapkan peraturan DPAP2 dengan Keputusan Direksi Company have stipulated DPAP 2 regulation through the No. KAP.549.4/KP.308/AP2-98 tanggal 6 Oktober 1998. Peraturan Decision Letter No KAP.549.4/KP.308/AP2-98 dated Oct 6, Dana Pensiun ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan 1998. The regulations of Dana pensiun (pension fund) has Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP 391/ been approved by the Ministry of Finance of the Republic KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999 dan diumumkan dalam of Indonesia under decision letter No Kep.549.4/KP.308/AP2- Berita Negara Republik Indonesia No. 96 tanggal 30 Nopember 98 dated November 15, 1999 and was published in the State 1999, Tambahan No. 53 Gazette No 96 dated November 30, 1999, Supplement No 53.

Berdasarkan peraturan DPAP2, Perseroan menyelenggarakan Complying with the DPAP2 regulation, the Company applies program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang fixed benefit pension plan for employees who are 18 years old telah berusia 18 tahun atau telah menikah. Manfaat pensiun or are married. The pension will be computed based on the yang akan dibayar dihitung berdasarkan Penghasilan Dasar basic retirement income and working period in the Company. Pensiun (PhDP) dan masa kerja karyawan. Financing of DPAP2 is mainly derived from contribution of Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi the Company at 27.59% and of employees at 5% of their kerja sebesar 27,59% dan karyawan sebesar 5% dari PhDP. basic retirement income.

Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari bank dan deposito Assets of pension fund mainly consist of cash in banks and berjangka, saham dan obligasi. time deposits, stocks and bonds.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya Main assumptions that are used to determine post manfaat dana pensiun oleh Bestama Aktuaria, aktuaris employment benefit by PT Bina Putera Jaya Hikmah, an independen, adalah sebagai berikut: independent actuary, are as follows:

Tingkat kematian : Tabel mortalita Indonesia Tahun 1949 Mortality rate : Indonesia Mortality Table year 1999 Umur Pensiun Normal : 56 tahun Normal pension age : 56 years Kenaikan PhDP : 1,5% setahun Salary increase : 1.5% per annum Tingkat Bunga Aktuaria : 10% setahun Interest rate : 10% per annum Biaya pengelolaan : 5% dari PhDP Management costs : 5% of basic retirement income Perhitungan manfaat pensiun : 2,5% x masa kerja x PhDP Pension benefit : 2.5% x working period x basic retirement income Metode Aktuaris : Benefit Cost Method Actuary method : Benefit Cost Method

37. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA 37. RELATED PARTIES TRANSACTION

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi In the course of its business, the Company conducts tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan transactions with related parties as follows: istimewa sebagai berikut: a. The Company deposits an amount of fund in the a. Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah governmental Banks with normal conditions and interet dengan persyaratan dan tingkat bunga normal rate commonly applied to third parties, sebagaimana berlaku untuk nasabah bank pihak ketiga. b. The Company bought bonds, promissory notes, and b. Perseroan membeli obligasi, wesel tagih dan efek dibeli marketable securities with resell arrangement issued by dengan janji jual kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain. other State Owned Enterprises (SOE), c. Sebagian pekerjaan aktiva tetap Perseroan dilaksanakan c. Several contruction projects are conducted by other oleh BUMN lain. Stated Owned Enterprises, d. Sejak tanggal 24 Agustus 1998, Perseroan mengadakan d. Starting from August 24, 1998, the Company entered into kesepakatan bersama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) agreement with PT Angkasa Pura I (Persero) concerning mengenai pembagian pendapatan jasa pelayanan profit sharing of International flight (route charges) and penerbangan internasional (route charge) dan jasa overflying services. penerbangan lintas

170 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo yang berhubungan dengan pihak-pihak yang Balance connected to related parties on balance sheet date mempunyai hubungan istimewa pada tanggal neraca adalah is as follows: sebagai berikut:

Persentase terhadap total Jumlah aktiva/kewajiban Total Percentage of Total Assets/Liabilities 2008 2007 2008 2007

Aktiva Assets Piutang usaha: Accounts receivable: PT Garuda Indonesia 251.312.629.302 219.618.966.651 3,39 3,45 PT Garuda Indonesia PT Purantara Mitra Angkasa Dua 16.617.408.909 13.668.143.102 0,22 0,21 PT Purantara Mitra Angkasa Dua PT Gapura Angkasa 4.089.240.252 560.396.649 0,05 0,01 PT Gapura Angkasa Dharma Wanita 23.559.287 18.019.469 0,00 0,00 Dharma Wanita Jumlah piutang usaha 272.042.837.750 233.865.525.870 3,66 3,67 Total accounts receivable Piutang non usaha Other receivable PT Angkasa Pura Schiphol 10.650.684.954 10.650.684.954 0,14 0,17 PT Angkasa Pura Schiphol Jumlah aktiva 282.693.522.704 244.516.210.824 3,80 3,84 Total assets

Kewajiban Liabilities Hutang lain-lain: Other payable: PT Angkasa Pura I 1.559.569.672 9.919.028.055 0,02 0,16 PT Angkasa Pura I Jumlah hutang lain-lain 1.559.569.672 9.919.028.055 0,02 0,16 Total other payable Hutang jaminan yang akan Guarantee payables diperhitungkan: to be compensated: PT Garuda Indonesia 60.070.000 60.069.600 0,00 0,00 PT Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa 29.119.500 27.713.700 0,00 0,00 PT Gapura Angkasa Jumlah hutang jaminan yang Total guarantee payables akan diperhitungkan 89.189.500 87.783.300 0,00 0,00 to be compensated Jumlah kewajiban 1.648.759.172 10.006.811.355 0,02 0,16 Total liabilities

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material Details type of relationship and transaction with relatied dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah parties are as follows: sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan Sifat hubungan No. istimewa istimewa Perusahaan Transaksi No. Related parties Nature of relationships Transaction 1 PT Garuda Indonesia Perusahaan Afiliasi Jasa Penerbangan 1 PT Garuda Indonesia Affiliated Company Airline service 2 PT Purantara Mitra Perusahaan Afiliasi Sewa tanah 2 PT Purantara Mitra Affiliated Company Land rental Angkasa Dua Angkasa Dua 3 PT Gapura Angkasa Perusahaan Afiliasi Ground handling 3 PT Gapura Angkasa Affiliated Company Ground handling service service 4 Dharma Wanita Perusahaan Afiliasi Kantin 4 Periswara Affiliated Company Canteen 5 PT Angkasa Pura Perusahaan Afiliasi Konsultan 5 PT Angkasa Pura Affiliated Company Airline consultant Schiphol penerbangan Schiphol 6 PT Angkasa Pura I Perusahaan Afiliasi Jasa penerbangan 6 PT Angkasa Pura I Affiliated Company Air Traffic service

38. PERIKATAN 38. COMMITMENTS

a. Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan a. The Company entered into an agreement with lahan Bandara Soekarno-Hatta seluas 150.000 m2 dengan PT Mandara Jasindo Sena (MJS) to utilize land in Soekarno- PT Mandara Jasindo Sena (MJS). MJS menggunakan lahan Hatta International Airport of approximately 150,000 tersebut untuk membangun dan mengusahakan fasilitas sqm. MJS uses the land for building, and providing hotel, balai sidang dan perkantoran. facilities such as hotel, convention hall and office space.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 171 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

i. Tahap pertama meliputi lahan seluas 50.000 m2 i. The first stage includes land of approximately 50,000 untuk jangka waktu 30 tahun yang berakhir Maret sqm, with period of 30 years, up to March 2021. 2021. Perseroan memperoleh kompensasi sebesar The Company receives compensation amounting to Rp 10,8 milyar. Perseroan juga memperoleh konsesi Rp 10.8 billion. The Company also receives concession sebesar prosentase tertentu dari pendapatan bersih up to certain percentage from total net income atas operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak of commercial facility operation, starting from dimulainya operasi komersial dari fasilitas. commercial facility operation is open, ii. Tahap kedua meliputi lahan seluas 100.000 m2 untuk ii. The second stage includes land of approximately jangka waktu 30 tahun yang berakhir tanggal 8 100,000 sqm, with tenor of 30 years, due on February Pebruari 2026. Perseroan memperoleh kompensasi 8, 2026. Company receives compensation every 5 years yang setiap lima tahun meningkat mulai dari increasing from Rp 600 to Rp 3,226.94 per sqm per Rp 600 hingga Rp 3.226,94 per m2 per bulan atau month or in total amounting to Rp 58,765,800,000. seluruhnya sebesar Rp 58.765.800.000. Perseroan The Company also receives concession at certain juga memperoleh pendapatan konsesi sebesar percentage from total revenue, prosentase tertentu dari pendapatan. iii. In the final stage of agreement period, MJS will return iii. Pada akhir periode perjanjian, MJS akan the land and transfer the ownership of facilities built mengembalikan lahan tersebut dan mengalihkan on that land to the Company. kepemilikan seluruh fasilitas yang telah dibangun diatas lahan tersebut kepada Perseroan. b. The Company entered into agreement with PT Sanggraha Daksamitra (SDM) to use land in Soekarno- b. Perseroan mengadakan perjanjian penggunaan tanah Hatta International Airport of approximately 1,020,000 di Bandara Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m2 dengan sqm. Company rents the land to managed by PT SDM PT Sanggraha Daksamitra (SDM). Perseroan menyewakan for facilities such as: golf course, commercial facillities tanah tersebut kepada SDM untuk dikelola sebagai and international stores and the supporting facilities. fasilitas usaha : lapangan golf, taman niaga dan pusat This agreement is valid for 20 years starting from the pertokoan internasional berikut fasilitas penunjangnya. commercial facilities are open, and may be extended. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 20 tahun The Company receives compensation for land utilization terhitung sejak fasilitas usaha beroperasi secara komersial as follows: dan dapat diperpanjang. Perseroan memperoleh kompensasi atas penggunaan tanah tersebut sebagai berikut:

Kompensasi per tahun (USD) Compensation per year (USD) Tahun ke 1-2 (USD 0,20/m2 per tahun) 204.000 1st–2nd year (USD 0.20/sqm per year) Tahun ke 3-5 (USD 0,26/m2 per tahun) 265.200 3rd-5th year (USD 0.26/sqm per year) Tahun ke 6-10 (USD 0,34/m2 per tahun) 346.800 6th-10th year (USD 0.34/sqm per year) Tahun ke 11-sampai perjanjian berakhir (USD 0,44/m2 per tahun) 448.000 11th–end of agreement (USD 0.44/sqm per year)

Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi yang The Company also receives concession revenues calculated dihitung berdasarkan jumlah pendapatan kotor dengan based on gross income with percentage as follows: prosentase sebagai berikut:

Tahun Persentase(%) Year Percentage (%) - 1-3 5 - 3-8 6 - 8-20 7

Pada akhir periode perjanjian, PT SDM wajib At the end of agreement period, PT SDM is obliged to return mengembalikan tanah tersebut kepada Perseroan dan the land to the Company, and the Company obliged to pay Perseroan wajib membayar kepada PT SDM sebesar to PT SDM the amount of fair market value for buildings and nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta their supporting facilities, including equipment in the stores kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur and commercial facilities infrastructure. yang terdapat di pusat pertokoan dan taman niaga.

172 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

c. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Lahan/Tanah No. c. Based on agreement to utilize land No DS/PERJ/DZ- DS/PERJ/DZ-3018/2008 atau PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 3018/2008 or PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 dated February tanggal 15 Pebruari 2008 antara PT Angkasa Pura II 15, 2008 between PT Angkasa Pura II (Persero) with (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero). Adapun isi PT Garuda Indonesia (Persero). Details of agreement are perjanjian sebagai berikut: as follows: • Lahan yang dimanfaatkan seluas 236.865 m2 • Land used is 236,865 sqm. • Tujuan pemanfataan lahan untuk administrasi • Land used in purpose to administrative office, flight perkantoran, penunjang kegiatan operasional operations supporting activities and supporting penerbangan berikut fasilitas penunjangnya. facilities • Jangka waktu perjanjian 1 Januari 2007 sampai • An agreement is valid from January 1, 2007 to dengan 31 Desember 2011 December 31, 2011. • Kompensasi pemanfaatan lahan sampai dengan • Compensation to utilize land approximately of 25.000 m2 sebesar Rp 1.000 per meter persegi per 25,000 sqm amounting to Rp 1,000 per square bulan sehingga jumlah kompensasi setiap bulan meter a month, hence accumulated compensation adalah Rp 25.000.000. Luas lahan 25.001 m2 sampai a month amounting to Rp 25,000,000. Land dengan 100.000 m2 sebesar Rp 795 per meter persegi of approximately 25,001 sqm to 100,000 sqm per bulan sehingga jumlah kompensasi setiap amounting to Rp 795 per square meter a month. bulan adalah Rp 59.625.000. Sedangkan luas lahan Total compensation for a month amounting to 100.001 m2 sampai dengan 400.000 m2 sebesar Rp 59,625,000. Land of approximately 100,001 sqm to Rp 490 per meter persegi per bulan sehingga jumlah 400,000 sqm amounting Rp 490 per square meter a kompensasi setiap bulan sebesar Rp 67.063.850. month. Total compensation for a month amounting Total kompensasi pemanfaatan lahan sebesar to Rp 67,063,850. Total compensation to utilize Rp 151.688.850. Pembayaran kompensasi land amounting to Rp 151,688,850. Compensation dilaksanakan 1 bulan dimuka. payments are paid 1 month in advance.

d. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan tanah dan konsesi d. PT Angkasa Pura II (Persero) entered in to agreement usaha antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan with PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, based PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, dengan nomor on agreement letter PJJ.15.06/00/01/2008/008 or No GMF/ perjanjian PJJ.15.06/00/01/2008/008 atau No. GMF/PERJ/DT- PERJ/DT-3011/2008 dated January 25, 2008 as follows: 3011/2008 tanggal 25 Januari 2008, telah disepakati: • Land used of approximately 900,000 sqm. • Lahan yang dimanfaatkan seluas 900.000 m2 • Land is being used for aircraft maintenance, • Pemanfaatan lahan digunakan untuk usaha aircraft • Agreement is valid from July 14, 2005 to December maintenance. 31, 2011, • Jangka waktu perjanjian 14 Juli 2005 sampai dengan • Compensation rate for land utilization per square tanggal 31 Desember 2011. meter per month is as follows: • Tarif kompensasi pemanfaatan tanah per meter - Starting from July 14, 2005 until December 31, 2006 persegi per bulan sebagai berikut: rate per square meter a month amounting Rp 165, - Terhitung mulai tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan total compensation every month amounting to 31 Desember 2006 tarif per meter persegi per bulan Rp 148,500,000. sebesar Rp 165, sehingga jumlah kompensasi setiap - Starting from January 1, 2007 until December bulannya adalah Rp 148.500.000. 31, 2011 rate per squre meter a month is - Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai using degresive pattern which considered dengan 31 Desember 2011, tarif per meter persegi that land with approximately of 25,000 sqm per bulan menggunakan pola degresive, yaitu amounting to Rp 2,000 per sqm per month, luas tanah sampai dengan 25.000 m2 sebesar total compensation per month amounting Rp 2.000 per meter persegi per bulan sehingga to Rp 50,000,000, land approximately jumlah kompensasi setiap bulan Rp 50.000.000. Luas of 25,001 to 100,000 sqm amounting to tanah 25.001 sampai dengan 100.000 m2 sebesar Rp 1,200 per square meter per month, total Rp 1.200 per meter persegi per bulan sehingga compensation every month amounting to jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp 90,000,000. Land approximately of 100,001 Rp 90.000.000. Luas tanah 100.001 sampai dengan to 400,000 sqm amounting to Rp 625 per 400.000 m2 sebesar Rp 625 per meter persegi per square meter per month, total compensation bulan sehingga jumlah kompensasi setiap bulan every month amounting to Rp 187,500,000. sebesar Rp 187.500.000. Luas tanah 400.001 sampai Land approximately of 400,001 to 750,000 sqm dengan 750.000 m2 sebesar Rp 536 per meter amounting to Rp 536 per square meter per month, persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi and compensation every month amounting to setiap bulan sebesar Rp 187.600.000. Dan luas Rp 187,600,000, and land with approximately of tanah 750.001 sampai dengan 1.000.000 m2 sebesar 750,001 to 1,000,000 sqm amounting to Rp 405 Rp 405 per meter persegi per bulan sehingga jumlah per square meter per month. Total compensation

Angkasa Pura II Annual Report 2008 173 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

kompensasi setiap bulan sebesar Rp 60.750.000. every month amounting to Rp 60,750,000. Sehingga total kompensasi pemanfaatan tanah Therefore total land utilization compensation setiap bulan sebesar Rp 575.850.000. every month amounting to Rp 575,850,000. • Pembayaran kompensasi pemanfaatan tanah adalah • The payment of land utilization compensation is terhitung mulai tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan starting from July 14, 2005 to December 31, 2006 will 31 Desember 2006 dibayar 1 bulan dimuka, sedangkan pay one month in advance, meanwhile starting from terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan January 1, 2007 to December 31, 2011 the payment 31 Desember 2011 dibayar 3 bulan dimuka. will be settled 3 months in advance.

e. Berdasarkan Perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan e. Based on the agreement of warehouse rental and Tanah No. SPKS.049/KM.102/2005-AP II tanggal 22 land utilization No SPKS.049/KM.102/2005-AP II dated Nopember 2005 antara PT Wahana Dirgantara dengan November 22, 2005 between PT Wahana Dirgantara PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun isi perjanjian and PT Angkasa Pura II (Persero). The agreement is as sebagai berikut: follows: • Fasilitas gudang seluas 2.292 m2 ditambah ruangan • Warehouse facility approximately 2,292 sqm with perkantoran didalamnya. office space thereon • Fasilitas bongkar muat barang (staging area) seluas • Staging area facility for loading and unloading 2.664 m2 activities approximately 2,664 sqm • Fasilitas pelataran parkir kendaraan seluas 2.584 m2 • Parking facility approximately 2,584 sqm • Ruang perkantoran dalam gudang seluas 340 m2 • Office space in warehouse area approximately 340 Tanah tersebut terletak dan berlokasi di belakang sqm gudang PT Pos Indonesia Area Kargo Bandar Udara The land was placed at the backyard of Internasional Jakarta Soekarno – Hatta (Bandara). PT Pos Indonesia cargo area at Soekarno – Hatta • Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan International airport, kompensasi pemanfaatan tanah untuk tempat • Warehouse rental, office space rental and land bongkar muat barang (staging area) diatur sebagai utilization compensation to be used as staging area berikut: for loading and unloading activities are arranged as - Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 16.960 per follows: m2/bulan dan ditinjau setiap 2 tahun - Warehouse rental amounting to Rp 16,960 per - Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam sqm/month and subject to review every 2 years, gudang yang digunakan untuk kegiatan - Office space rental (space inside warehouse are administrasi/perkantoran) seluas 340 m2 that used for office or administration activities) ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m2/bulan dan approximately 340 sqm is determined at ditinjau setiap 2 tahun Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review - Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk every 2 years, tempat bongkar muat barang (staging area) - The land utilization compensation used for ditetapkan sebesar Rp 10.000 per-m2/bulan dan staging area for loading and unloading activities ditinjau setiap 2 tahun. is determined at Rp 10,000 per-sqm/month and - Pembayaran sewa gudang, sewa ruangan subject to review every 2 years. Payment of perkantoran dan kompensasi pemanfaatan warehouse rental, office space rental dan land of tanah setiap 6 bulan dibayar dimuka. utilization compensation is settled 6 (six) months • Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan in advance, perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah, • Besides payments of warehouse rental, office space diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha rental and land utilization compensation. PT WD is sebesar 8% dari total pendapatan kotor setiap also required to pay business concession payment bulannya, dengan jaminan minimum omzet bruto of 8% from total gross income every month, with sebesar Rp 150.000.000 setiap bulannya. Besaran mínimum gross revenues guarantee amounting to konsesi usaha tersebut belum termasuk Pajak Rp 150,000,000 every month. The business concession Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya sesuai payment excluded value added tax (VAT) which ketentuan peraturan perpajakan. amount is in accordance with tax regulations. • PT Wahana Dirgantara diwajibkan membayar uang • PT Wahana Dirgantara is supposed to pay surcharge kesanggupan (surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa payment, which is 2 month fees of warehouse rental, gudang, sewa ruangan perkantoran dan kompensasi office space rental and land utilization compensation pemanfaatan tanah atau sebesar Rp 179.000.000 amounting to Rp 179,000,000 and will be paid all at yang dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya once at least 14 days after principal permit issued or 14 hari kalender setelah dikeluarkannya surat ijin before this agreement is signed. prinsip atau sebelum perjanjian ini ditandatangani. • The agreement is valid since the date of signing and • Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan will expire after 5 years. akan berakhir setelah 5 tahun.

174 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

• Biaya pembangunan jalan akses menuju ke lokasi • The entire cost of road access to the warehouse gudang serta biaya terkait dengan pembangunan, location and the related costs with the construction, termasuk biaya rancang bangun, perizinan dan lain including the cost of project design, licenses, sebagainya dengan standar biaya yang disepakati and others with the standard fee at mutual setinggi-tingginya sebesar Rp 13.097.219.110. agreementamounting to Rp 13,097,219,110.

f. Perseroan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah f. The Company entered into an agreement with di Bandara Soekarno-Hatta dengan PT Birotika Semesta/ PT Birotika Semesta/DHL to utilize land at Soekarno-Hatta DHL seluas 1.411,20 m2. Tanah tersebut dimanfaatkan International Airport of approximately 1,411.20 sqm. untuk mendirikan bangunan gudang dan kantor yang The land is used to build warehouse and office building disepakati dengan harga Rp 2.843.130.000. Bangunan as agreed at the price of Rp 2,843,130,000. The building tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa will be used for DHL’s activities such as transportation pengurusan transportasi dan jasa pengiriman express. and express delivery services. The agreement is valid Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun for 5 years since the minutes of building operation was sejak berita acara pengoperasian bangunan tersebut signed and it could be extended for 3 periods (15 years), ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 (tiga) maturity in 2019. periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019. The Company receives compensation for land utilization Perseroan memperoleh kompensasi atas pemanfaatan from DHL as follows: tanah tersebut dari DHL sebagai berikut:

Kompensasi per tahun (Rp) Periode Perjanjian Compensation per year (Rp) Agreements periods Pertama Rp 10.000/m2 per bulan 169.344.000 First Rp 10,000/sqm per month Kedua Rp 15.000/m2 per bulan 254.016.000 Second Rp 15,000/sqm per month Ketiga Rp 22.500/m2 per bulan 381.024.000 Third Rp 22,500/sqm per month Keempat Rp 33.750/m2 per bulan 571.536.000 Fourth Rp 33,750/sqm per month

Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi sebesar The Company also receives concession income of 5% 5% dari operating cost sebesar Rp 150.000.000 sampai of operating cost amounting to Rp 150,000,000 up to dengan 30 September 2002 dan dimulai 1 Oktober September 30, 2002 and starting from October 1, 2002 2002 sampai dengan 30 September 2004 sebesar to September 30, 2004 amounting to Rp 233,000,000. At Rp 233.000.000. Pada akhir periode perjanjian, bangunan the end of agreement period, the ownership status of the berikut dengan perlengkapannya yang didirikan oleh building and its equipment, built by DHL, will be handed DHL diserahkan kepemilikannya kepada Perseroan over to the Company without any compensation. tanpa ada ganti rugi. g. Based on space rental agreement No SPSW.021/ g. Berdasarkan Perjanjian sewa ruangan No. SPSW.021/ KM.102/2005-AP II dated Agustus 8, 2005 between KM.102/2005-AP II tanggal 8 Agustus 2005 antara PT Gapura Angkasa and PT Angkasa Pura II (Persero) it PT Gapura Angkasa dengan PT Angkasa Pura II (Persero). was stated as follows: Adapun isi perjanjian adalah sebagai berikut: • PT Angkasa Pura II (Persero) handed over a part • PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan sebidang of land that will be built as warehouse facilities tanah yang selanjutnya dibangun fasilitas gudang approximately 3,000 sqm with addition approximately seluas 3.000 m2 ditambah ruangan perkantoran di 3,000 sqm office space located in the warehouse area dalamnya yang terletak dan berlokasi antara gudang and is located between 510 and 520 area cargo at 510 dan 520 area kargo Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta International Airport; Jakarta Soekarno Hatta (Bandara). • Warehouse rental and office space rental, is set as • Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur follows: sebagai berikut: - Warehouse rental approximately of 3,000 sqm - Sewa gudang seluas 3.000 m2 ditetapkan sebesar amounting to Rp 16,960 per-sqm/month and Rp 16.960 per-m2/bulan, dan ditinjau setiap 2 subject to review every 2 years, tahun - Office space rental include space inside - Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang warehouse that use for office and administration yang digunakan untuk kegiatan administrasi/ activities is approximately of 700 sqm is stated at perkantoran) seluas 700 m2 ditetapkan sebesar Rp 70,000 per sqm/month and subject to review Rp 70.000 per m2/bulan, dan ditinjau setiap 2 every 2 years, tahun - Payments of Warehouse rental and office space - Pembayaran sewa gudang dan sewa ruangan rental is settled 3 months in advance. perkantoran dilaksanakan setiap 3 bulan dibayar dimuka

Angkasa Pura II Annual Report 2008 175 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

• Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan • Besides payment of warehouse rental and office perkantoran, diwajibkan pula untuk membayar konsesi space rental, DHL is also required to pay 5% of usaha sebesar 5% dari total pendapatan kotor (omzet gross income every month as bussiness concession bruto) setiap bulannya, dengan jaminan minimum payment, with mínimum guarantee bruto income omzet bruto sebesar Rp 600.000.000 setiap bulannya. every month amounting to Rp 600,000,000. • PT Gapura Angkasa diwajibkan membayar uang • PT Gapura Angkasa is required to pay surcharge kesanggupan (surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa payment for 2 month rental of warehouse rental, gudang dan sewa ruangan perkantoran atau sebesar office space rental and land utilization compensation Rp 200.000.000 yang dibayarkan sekaligus sebelum amounting to Rp 200,000,000 that should be paid all perjanjian ditandatangani. at once before this agreement is signed. • Perjanjian berlaku 5 tahun terhitung sejak • The agreement is valid since the date of signing and penyelesaian pembangunan fisik. will expire after 5 years. • Biaya pembangunan fasilitas/bangunan gudang • The entire cost of access road to the warehouse dan biaya pembangunan jalan akses menuju ke location and the related costs with construction, such lokasi gudang serta biaya yang terkait dengan as cost of project design, licenses, and others with pembangunan, termasuk biaya rancang bangun, the standard fee at mutual agreement amounting to perizinan dan lain sebagainya, dengan standar Rp 7,968,685,000. biaya yang disepakati setinggi-tingginya sebesar Rp 7.968.685.000. Kompensasi atas seluruh h. Based on agreement of warehouse rental and land biaya pembangunan fasilitas/bangunan gudang utilization No SPSW.026/KM.102/2005-AP II dated dikompensasikan dengan sewa gudang October 25, 2005 between PT Dharma Bandar Mandala (PT DBM) and PT Angkasa Pura II (Persero), it was stated h. Berdasarkan Perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan as follows: Tanah No. SPSW.026/KM.102/2005-AP II tanggal 25 • PT DBM receives a land that will be built for: Oktober 2005 antara PT Dharma Bandar Mandala - Warehouse facility approximately of 678.4 sqm (PT DBM) dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Isi (84,8 m x 8 m) and addition of space to be used perjanjian sebagai berikut: as office inside the warehouse • PT DBM menerima sebidang tanah yang akan - Office inside the warehouse area approximately dibangun: of 200 sqm - Fasilitas gudang seluas 678,4 m2 (84,8 m x 8 m) • Rental warehouse and office rental are set as ditambah ruangan perkantoran didalamnya follows: - Ruang perkantoran dalam gudang seluas 200 - Warehouse rental amounting to Rp 25,000 per- m2. sqm/month • Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur - Rental of office space amounting to Rp 90,000 sebagai berikut: per sqm/month - Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 25.000 per- - Rental rate subject to review every 2 years m2/bulan • PT DBM is also required to pay the business - Sewa ruangan perkantoran ditetapkan sebesar concessions fee of 8% from the total gross income Rp 90.000 per m2/bulan every month, with a mínimum guarantee gross - Tarip sewa ditinjau setiap 2 tahun revenues as follows: • Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan - 1st year is amounting to Rp 200,000 per month perkantoran, PT DBM diwajibkan pula untuk - 2nd year is amounting to Rp 300,000 per month membayar konsesi usaha sebesar 8% dari total - 3rd year is amounting to Rp 350,000 per month pendapatan kotor setiap bulannya, dengan jaminan - 4th year is amounting to Rp 400,000 per month minimum omzet bruto sebagai berikut: - 5th year is amounting to Rp 450,000 per month - Tahun I sebesar Rp 200.000.000 per bulan; • PT DBM is required to pay surcharge pyment for 2 - Tahun II sebesar Rp 300.000.000 per bulan month rental warehouse and rental of office space - Tahun III sebesar Rp 350.000.000 per bulan amounting to Rp 70,000,000 that should be paid all - Tahun IV sebesar Rp 400.000.000 per bulan at once at least 1 week after the principle permits - Tahun V sebesar Rp 450.000.000 per bulan released. • PT DBM diwajibkan membayar uang kesanggupan • The agreement period is valid for 5 years since the (surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan agreement signed. sewa ruangan perkantoran sebesar Rp 70.000.000 yang dibayarkan sekaligus selambatnya 1 minggu setelah ijin prinsip keluar. • Jangka waktu perjanjian 5 tahun sejak tanggal ditandatangani perjanjian.

176 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

• Seluruh biaya pembangunan fasilitas/bangunan dan • The entire cost of facilities/buildings and related cost biaya yang terkait dengan pembangunan tersebut, with the construction, including design cost, licenses termauk biaya rancang bangun, perizinan dan and others will be done by PT. DBM with maximun lain sebagainya menjadi tanggung jawab PT DBM, agreed upon standard charge amounting to dengan standar biaya yang disepakati setinggi- Rp 2,346,964,170. tingginya sebesar Rp 2.346.964.170. i. In the normal course of its business, the Company entered i. Sehubungan dengan aktivitas normalnya, Perseroan into rental agreements of land and building, along with mengadakan perjanjian persewaan tanah, bangunan its facilities, and concession agreement with respective beserta fasilitasnya dan perjanjian konsesi dengan para parties who perform their commercial activities at the pihak yang melakukan aktivitas usaha di lingkungan Airport managed by the Company. Bandara yang dikelola Perseroan.

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 39. SUBSEQUENT EVENTS

• Kenaikan tarif Pendapatan Jasa Penumpang Pesawat • Increase in income rate of flight services (PJP2U) Udara (PJP2U) Based on Decision Letter of the Board of Directors of Berdasarkan Keputusan direksi PT Angkasa Pura II PT Angkasa Pura II (Persero) No KEP.15.01.01/02/2009 (Persero) No. KEP.15.01.01/02/2009 tanggal 23 Pebruari dated February 23, 2009 it was stated that rate of flight 2009 telah ditetapkan besaran Tarif Pelayanan Jasa service (PJP2) to foreign flight services are as follows: Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk angkutan luar negeri dengan besaran sebagai berikut:

Soekarno-Hatta - Tangerang 150.000 Polonia - Medan, Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, Supadio – Pontianak, Husein Sastranegara – Bandung 75.000 SM. Badaruddin II – Palembang, Minangkabau – Padang, Sultan Iskandar Muda - Aceh 100.000 Halim Perdanakusuma - Jakarta 80.000 Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang 50.000

Berdasarkan Keputusan direksi PT Angkasa Pura II Based on Decision Letter of the Board of Directors of (Persero) No. KEP.15.01.01/02/2009 tanggal 23 Pebruari PT Angkasa Pura II (Persero) No KEP.15.01.01/02/2009 2009 telah ditetapkan besaran Tarif Pelayanan Jasa dated February 23, 2009 it was stated that rate of flight Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk angkutan service (PJP2) to domestic flight services are as follows: dalam negeri dengan besaran sebagai berikut:

Soekarno-Hatta - Tangerang 40.000 Polonia - Medan, SM. Badaruddin II – Palembang, Minangkabau – Padang 35.000 Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, Halim Perdanakusuma – Jakarta, Supadio - Pontianak 30.000 Sultan Iskandar Muda – Aceh, Husein Sastranegara – Bandung 25.000 Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang 20.000

Angkasa Pura II Annual Report 2008 177 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

• Undang-undang RI No. 1 tahun 2009 tentang penerbangan • Law No 1 year 2009 of the Republic of Indonesia Cahpter pada bab XII mengenai navigasi penerbangan pasal 271 XII article 271 regarding flight services in the navigation berbunyi: states that:

- Pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan - Government is responsible for conducting flight pelayanan navigasi penerbangan terhadap pesawat navigation services for aircraft which operating in udara yang beroperasi di ruang udara yang dilayani the air area of the Republic of Indonesia. - Untuk menyelenggarakan pelayanan navigasi - To conduct aviation navigation services as mentioned penerbangan sebagaimana dimaksud diatas, above, the Government established a provider of Pemerintah membentuk satu lembaga penyelenggara flight services. pelayanan penerbangan. - Institutions of aviation navigation service providers - Lembaga penyelenggara pelayanan navigasi have to meet the following criteria as follows: penerbangan memenuhi kriteria sebagai berikut: > Flight safety concerned > Mengutamakan keselamatan penerbangan > Non profit orientation > Tidak berorientasi kepada keuntungan > Financially independent > Secara finansial dapat mandiri > Costs from passangers will return as investment > Biaya yang ditarik dari pengguna dikembalikan cost and increase operational performance untuk biaya investasi dan peningkatan - Institution of aviation navigation service was operasional established by and responsible to the Minister. - Lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dibentuk oleh dan bertanggung jawab Government Regulation No 6 year 2009 concerning kinds kepada Menteri and rates of governmental non-tax revenues, which is applied in the Department of Communication stating Peraturan Pemerintah RI No. 6 tahun 2009 tentang that rate of Domestic Flight Services that was managed by jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan PT Angkasa Pura I and II (Persero) at 15% from domestic pajak yang berlaku pada Departemen Perhubungan, flights service is non-taxable revenues, Otherwise rate of berbunyi pelayanan jasa penerbangan dalam negeri foreign flight service that was managed by PT Angkasa yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura I dan II Pura I and II (Persero) at 10% from rate of foreign flight (Persero), 15% dari tarif PJP Dalam Negeri PT AP I dan service is non-taxable revenues. PT AP II, merupakan PNBP. Disamping itu pelayanan jasa This law and regulation is valid on February 16,2009. penerbangan luar negeri yang diselenggarakan oleh PT Angkasa I dan II (Persero), 10% dari tarif PJP Luar • Mobile 8 cash decrease 97% in a year. Negeri PT AP I dan PT AP II, merupakan PNBP. Undang-undang dan Peraturan ini berlaku sejak tanggal PT Mobile 8 Telecom cash and cash equivalents in last 16 Pebruari 2009. year decreased significantly 97.2% from Rp 892.67 billion at the year ended 2007 to Rp 23.73 billion. In the • Kas Mobile 8 tergerus 97% dalam 1 tahun. 2008 financial statement of Mobile 8 Telecom which were submitted to Bursa Efek Indonesia (Indonesia Kas dan setara kas PT Mobile 8 Telecom pada akhir Stock Exchange), it showed, that net cash which was tahun lalu tergerus hebat 97,2% dari Rp 892,67 miliar used for Mobile 8 Telecom operational activities in 2007 pada akhir 2007 menjadi hanya Rp 23,73 miliar. Dalam amounting to Rp 443,99 billion. laporan keuangan 2008 Mobile 8 yang disampaikan Net cash used for investment activities amounting to kepada Bursa Efek Indonesia kemarin disebutkan kas Rp 343.38 billion. bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Mobile-8 tahun lalu mencapai Rp 443,99 miliar. Kas bersih yang Mr. Chris Taufik, the Company`s secretary of PT Mobile digunakan untuk kegiatan investasi Rp 343,38 miliar. 8 Telecom stated decreasing in cash and cash equivalent due to additional Base Transceiver Station (BTS) at Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Chris Taufik mengatakan 65% or increase 1,500 BTS since the previous year. tergerusnya kas dan setara kas itu karena penambahan PT Mobile 8 Telecom cash and cash equivalent decrease jumlah Base Transceiver Station (BTS) sebesar 65% because of increasing in the value of short-term menjadi 1.500 BTS pada tahun lalu. Kas Mobile-8 tergerus investment amounting to Rp 288.98 billion from Rp disebabkan lonjakan nilai investasi jangka pendek 198.37 billion in 2007. Operating costs, maintenance and senilai Rp 288,98 miliar dari Rp 198,37 miliar pada 2007. telecommunication services also increased to Rp 307.94 Biaya operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi billion in 2008 from Rp 135.88 billion in 2007, “he said in juga melonjak menjadi Rp 307,94 miliar pada 2008 the Bisnis Indonesia. On the other hand, debt of Mobile-8 dari Rp 135,88 miliar pada 2007,” tuturnya pada Bisnis business of last years, amounting to Rp 579.25 billion and Indonesia. Di sisi lain, utang usaha Mobile-8 pada tahun other liabilities amounting to Rp 160.40 billion. lalu jumlahnya mencapai Rp 579,25 miliar dan utang lainnya Rp 160,40 miliar.

178 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008 PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Operator telepon berbasis Code Division Multiple Access The Company is engaged in CDMA services, also still (CDMA) itu juga masih dibebani oleh surat utang senilai burdened by debt amounting to Rp 1.73 trillion which total Rp 1,73 triliun yang terdiri dari obligasi Rupiah consist of Rupiah bonds amounting to Rp 675 billion Rp 675 miliar yang jatuh tempo pada 2012 dan obligasi which matures in 2012 and USD bonds of US$ 100 million US$ 100 juta jatuh tempo pada 2013. matures in 2013.

Mobile-8 juga masih menunggak pembayaran bunga Mobile-8 still has outstanding interest payment that fall yang jatuh tempo pada 15 Maret sebesar Rp 20,88 miliar. due on March 15 amounting to Rp 20.88 billion. Interest Pembayaran bunga itu ditunda hingga 7 April 2009. payment is delayed until April 7, 2009.

Obligasi yang ditempatkan pada PT Mobile 8 per 31 Bonds that are placed at the PT Mobile 8 as of December Desember 2008 sebesar Rp 5.000.000.000, jatuh tempo 31, 2008 of amounting to Rp 5,000,000,000, maturity tanggal 15 Maret 2012. date on March 15, 2012.

40. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 40. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

Pada tahun 2008 Perusahaan melakukan penyesuaian atas In 2008, the Company make adjustments on the accounts akun-akun yang berhubungan dengan laporan keuangan relating to the Financial Statements for the year ended 2007. tahun 2007. Sesuai dengan PSAK 25, maka untuk tujuan In accordance with the Statements of Financial Accounting komparatif dilakukan penyajian kembali laporan keuangan Standard (PSAK) No 25, the Financial Statements for the tahun 2007, sebagai berikut : year ended 2007 have been restated for comparative purposes as follows:

2007 Laporan terdahulu Disajikan kembali Previous report Restatement NERACA BALANCE SHEET Aktiva Assets Aktiva tetap – tanah 337.511.141.761 334.509.923.080 Fixed asset – land Akumulasi Penyusutan 1.776.027.630.399 1.783.867.869.276 Accumulated depreciation Aktiva KSO - 29.257.216.961 Joint Operation assets Pajak dibayar dimuka 115.856.292.207 118.208.364.207 Prepaid tax Aktiva pajak tangguhan - 8.546.449.088 Deferred tax assets

Kewajiban dan Ekuitas Liabilities and equity Pendapatan diterima dimuka 38.235.109.494 61.884.227.774 Unearned income Kewajiban imbalan pasca kerja - 41.271.730.769 Post employment benefit Kewajiban pajak tangguhan 33.144.472.471 - Deferred tax liabilities

LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENT Beban penyusutan 214.607.970.688 222.448.209.565 Depreciation expenses Beban umum dan aktiva dibiayakan 264.605.247.579 305.876.978.348 General expenses and finansed assets Laba bersih 498.587.661.291 493.518.685.203 Net Income Penghasilan (beban) pajak: Tax income (expenses): Pajak kini (210.970.802.150) (208.618.730.150) Current tax Pajak tangguhan (26.538.750.015) 15.152.171.545 Deferred tax

41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 41. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusuanan The Company`s management is responsible for the financial laporan keuangan yang telah diuraikan dimuka dan statements preparation as mentioned before, which was diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2009. completed on March 16, 2009.

Angkasa Pura II Annual Report 2008 179 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

180 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2008

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

PT Angkasa Pura II

Head Office: Jakarta International Airport Soekarno - Hatta Building 600, PO BOX 1001 / BUSH Jakarta 19120 Indonesia

Tel : (62-21) 550 5079, 550 5074 Fax : (62-21) 550 2141 www.angkasapura2.co.id