Tinjauan Historis Tentang Keterlibatan Militer Dalam Pemerintahan Soeharto Pada Masa Awal Orde Baru
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TINJAUAN HISTORIS TENTANG KETERLIBATAN MILITER DALAM PEMERINTAHAN SOEHARTO PADA MASA AWAL ORDE BARU Prihatanti, Maskun dan Syaiful M. FKIP UnilaJalan. Prof. Dr. SoemantriBrojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947, faximile (0721) 704 624 e-mail:[email protected] Hp. 085279214108 The purpose of this study was to figure out the military involvement during Soeharto’s presidential term in the early of the new order. This research applied historical method. The data collection techniques employed literary reviews and documentation;while qualitative data analysis was used to analyze the data. The result found out that in the early of the new order, several military members served in the post of governors and ministers during the development cabinet I and II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya keterlibatan militer dalam pemerintahan Soeharto di bidang birokrasi pada masa awal orde baru. Metode yang digunakan adalah metode historis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada masa awal orde baru militer di bidang birokrasi terdapat beberapa anggota militer yang memangku jabatan gubernur, serta sebagai menteri pada kabinet pembangunan I dan II. Kata kunci : keterlibatan, militer, orde baru PENDAHULUAN Sejak permulaan Pemerintahan Orde Orde Baru lahir dari tekad untuk Baru tahun 1966, yang sejalan dengan melakukankoreksi total atas kekurangan pergeseran pusat perhatian dari masalah sistem politik yang telah dijalankan pembinaan bangsa ke masalah pembangunan sebelumnya.Dengan kebulatan tekad atau ekonomi, muncul perhatian yang serius untuk komitmen dari segala kekurangan pada masa menata kembali suatu sistem politik yang sebelumnya, Orde Baru merumuskan diharapkan akan dapat menunjang kegiatan tujuannya secara jelas yakni melaksanakan pembangunan ekonomi tersebut. Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan Proses ini semakin jelas ketika negara, konsekuen. karena prioritas pembangunan ekonominya Sebagaimana diungkapkan oleh yang berorientasi pada pertumbuhan, Soeharto dalam salah satu pidatonya“Koreksi mengintegrasikan diri ke dalam sistem secara mendasar terhadap kekeliruan masa ekonomi Internasional yang bercorak lampau itulah yang melahirkan Orde orientasi pada pertumbuhan dan keterikatan Baru.Ialah, tatanan kehidupan rakyat, bangsa internasional mempunyai signifikasi tertentu dan negara yang kita letakkan kembali pada dalam memahami karakteristik kepolitikan pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD dan birokrasi di Indonesia (Manuel Kaisiepo, 1945. 1987: 14). Sejarah lahirnya Orde Baru ini harus Dalam membangun sistem potitik kita camkan sedalam-dalamnya dalam lubuk yang dapat menjamin stabilitas sebagai hati dan kesadaran kita semua tanpa kecuali” prasyarat pembangunan ekonomi yang (Departemen Pertanian, 1994:6). berorientasi pada pertumbuhan sebagaimana tercermin dalam pembangunan Nasional tindakan pembaharuan dan stabilisasi politik, Jangka Panjang Pertama mulai di lakukan dengan Supersemar itulah sebenarnya juga serangkaian usaha untuk menyehatkan kekuasaan Soekarno dengan sistem politik kembali birokrasi pemerintahan sebagai Demokrasi Terpimpin menjadi instrumen penting yang akan menopang dan lenyap.Lenyapnya kekuasaan Soekarno memperlancar usaha-usaha pembangunan kemudian diperkuat dengan ketetapan MPRS (ekonomi) tersebut.Ini berarti usaha yang melalui sidang istimewa pada tahun menciptakan suatu sistem birokrasi modern 1967 mengangkat Letjen Soeharto sebagai yang efisien dan efektif (Mohtar Mas’oed, Pejabat Presiden, sehingga sebagai simbol 1987:7). pun Soekarno tidak diakui sebagai pemegang Rezim Orde Baru dibangun dengan kekuasaan. dukungan penuh dari kelompok-kelompok Pada bulan Maret 1968 MPRS yang ingin terbebas dari kekacauan masa lalu, mengangkat dan melantik Letjen Soeharto baik kekacauan politik, ekonomi, maupun sebagai Presiden (Marwati Djoenet budaya pada masa Orde Lama dengan Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Soekarno sebagai presiden. 1984: 415). “Pembangunan pemerintah pada awal Pengertian, ciri-ciri dan hakekat Orde Orde Baru berorientasi pada usaha Baru sebagai yang dirumuskan oleh seminar penyelamatan ekonomi nasional terutama II Angkatan Darat pada bulan Agustus 1966 pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, adalah“Orde Baru menghendaki suatu tata penyelamatan keuangan negara dan fikir yang lebih realistis dan pragmatis, pengamanan kebutuhan pokok rakyat. walaupun tidak meninggalkan idealisme Tindakan pemerintah ini dilakukan perjuangan.Orde Baru menghendaki karena adanya kenaikan harga pada awal diutamakannya kepentingan nasional, tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi walaupun tidak meninggalkan idiologi kurang lebih 650% setahun.Hal itu menjadi perjuangan anti kolonialisme dan anti penyebab kurang lancarnya program imprealisme. pembangunan yang telah direncanakan Orde Baru menginginkan suatu tata pemerintah” (Ali Moertopo, 2004:48). susunan yang lebih stabil, berdasarkan Pemerintahan Orde Baru adalah suatu kelembagaan dan bukan tata susunan yang penataan kembali seluruh kehidupan bangsa dipengaruhi oleh oknum-oknum yang dan negara serta menjadi titik awal koreksi menegembangkan kultur individu. Akan terhadap penyelewengan pada masa yang lalu. tetapi, Orde Baru tidak menolak Orde Baru bisa diartikan sebagai orde yang kepemimpinan dan pemerintahan yang kuat, mempunyai sikap dan tekad mendalam untuk malahan menghendaki ciri-ciri demikian mengabdi kepada rakyat serta mengabdi dalam masa peralihan dan pembangunan. kepada kepentingan nasional yang didasari Orde Baru menghendaki pengutamaan oleh falsafah Pancasila dan menjunjung tinggi konsolidasi ekonomi dan sosial dalam asas serta sendi Undang-undang Dasar 1945. negeri.Orde Baru menghendaki pelaksanaan “Orde Baru juga bisa diartikan sebagai yang sungguh-sungguh dan cita-cita masyarakat yang tertib dan negara yang demokrasi ekonomi.Orde Baru adalah suatu berdasarkan hukum, dimana terdapat tata kehidupan baru disegala bidang yang keseimbangan antara kepentingan individu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945” dan masyarakat serta warga negara (Nugroho Notosusanto, 1985: 31). mempunyai pemimpin atau penguasa yang Keterlibatan militer dalam penyusunan tunduk kepada ketentuan yang berlaku” agenda Orde Baru yang memang untuk (Jenderal Soeharto, 1967:7). menyiapkan militer memimpin rezim ini, “Surat Perinttah 11 Maret 1966 atau berimbas besar terhadap berbagai lini Supersemar itulah yg menjadi titik awal kehidupan masyarakat sepanjang masa Orde lahirnyya Orde Baru” sebab dengan Baru. Supersemar itulah kemudian Soeharto Militer dilibatkan dalam setiap membubarkan PKI dan mengambil tindakan- institusi yang dibangun Orde Baru untuk menunjang dan menjalankan kekuasaannya, resmi melalui pengangkatan-pengangkatan terutama dalam bidang politik dan ekonomi, dalam kabinet, parlemen dan administrasi. militer menjadi peran utama. (Eddy Budiarso, Semasa zaman Demokrasi Terpimpin, 2000:2-3). Angkatan Darat menjadi salah satu dari dua Untuk menyingkirkan sisa-sisa kekuatan politik penting yang terorganisasi, pengaruh Soekarno dan unsur PKI dalam dan bersama dengan Presiden Soekarno pemerintahan, maka usaha yang dilakukan menguasai politik dewasa itu.Akhirnya Orde Baru adalah mengamankan agenda pembersihan Angkatan Darat terhadap PKI Politik Pemilu yang direncanakan pada tahun tahun 1965 dan keberhasilannya dalam 1968 dari partai-partai lama yang diduga menurunkan Presiden Soekarno dari masih tersimpan sisa-sisa pengaruh Soekarno. kedudukannya, menjadikan Angkatan Darat Dari sini muncullah konsep perombakan sebagai kekuatan dominan satu-satunya di struktur politik oleh Ali Moertopo yang atas panggung politik Indonesia (Harold dikenal dengan istilah “Strategi Politik Crouch, 1986 :389). Nasional”. Pada awal Orde Baru keterlibatan Dalam bukunya Strategi Politik militer secara aktif bertujuannya untuk Nasional, Ali Moertopo menulis“Bahwa memulihkan krisis nasional yang terjadi penataan kehidupan politik yang dirancang akibat pemberontakan G30-S/PKI karena pada awal Orde Baru diarahkan agar secepat pada saat itu kondisi atau situasi politik di mungkin dapat dicapai stabilisasi kehidupan Indonesia tidak menentu dan terjadi krisis politik dan penyederhanaan struktur ekonomi, sehingga militer turut serta dalam kepartaian, introduksi pengangkatan dalam usaha mempertahankan dan mengisi anggota DPR dan MPR, dan format Pemilu pembangunan bangsa. berikut 12 consensusitem tentang itu yang Keterlibatan militer ikut menentukan dicapai antara kekuatan-kekuatan politik sipil status kepengurusan dalam organisasi dari partai, kalangan ABRI (TNI-AD), dan kemasyarakatan maupun sosial politik pada pemerintah dibuat dalam rangka mendukung masa Orde Barutidak hanya mendominasi ide stabilisasi politik dan ekonomi tersebut” peran sosial politik saja juga dibidang (Ali Moertopo, 2004:22). ekonomi. Dengan tujuan agar dapat menjamin Angkatan Darat Indonesia berbeda mengalirannya danatetap ke kas Angkatan dengan kebanyakan angkatan darat pada Darat, sehingga banyak perwira AD yang umumnya yang telah merebut kekuasaan ditugaskan di berbagai sektor ekonomi, politik, karena tidak pernah sebelumnya seperti perusahaan minyak negara yaitu menganggap diri sebagai suatu organisasi Pertamina yang merupakan salah satu BUMN yang tidak berpolitik. Dari awal sejarahnya yang dipakai AD untuk mengisi kas mereka dalam tahun 1945 sebagai tentara gerilya yang dan perusahaan lainnya yaitu Bulog (Badan memerangi kembalinya