JawaDINAS KEBUDAYAAN Pos D.I. SELASA 7 MEIwarta TAHUN 2013 BUDAYAeceran Rp 4.000 RADAR JOGJA selasa 12 november TAHUN 2019 HALAMAN 4

AMANAH: Panglima Besar a t r Soedirman a k a menyampaikan amanat y

g

o setelah konferensi

Y

g

r Tentara Keamanan

u

b

e Rakyat di Markas

d e

r Besar Umum Tentara V

g

n

e Keamanan Rakyat

t

n

e

B

Yogyakarta.

m

u

e

s u M

Konferensi Tentara Keamanan Rakyat Seluruh di Yogyakarta Sepakat Soedirman Menjadi Panglima Besar

Jenderal Soedirman terpilih pindah ke gedung yang sekarang menjadi sebagai Panglima Tentara Museum TNI AD Yogyakarta. Empat pimpinan komandemen pun dipilih. Keamanan Rakyat. Dia terpilih Mereka adalah Jenderal Mayor Didi Kar­ dalam konferensi yang diikuti tasasmita­ (Komandemen I Jawa Barat), para panglima dan komandan Jenderal Mayor Soeratman (Komandemen divisi di Jawa dan Sumatera. II Jawa Tengah), Jenderal Mayor Moehamad (Komandemen III Jawa Timur), dan Jenderal Mayor Soehardjo Hardjowardojo (Ko­man­ demen­ Sumatera). Proklamasi Kemerdekaan Republik Para petinggi TKR kemudian mendesak Indonesia pada 17 Agustus 1945 tak secara pemerintah segera mengisi jabatan Pang­ langsung menjadikan Pemerintah Indonesia lima Tentara dan Meneteri Keamanan. memiliki tentara. Sepekan setelah prokla­­ Oerip Soemohardjo yang sudah mempe­ ma­si, Panitia Persiapan Kemerdekaan In­ ro­leh mandat membentuk tentara, atas donesia­ (PPKI) memilih membentuk badan izin pemerintah berinisiatif memanggil Penolong­ Keluarga Korban Perang. Badan semua panglima divisi dan resimen TKR ter­sebut terkenal dengan sebutan Badan untuk mengikuti rapat besar atau konferensi.

Keamanan Rakyat (BKR). Rapat tersebut dilakukan 12 November Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Sejatinya, dalam rapat 19 Agustus 1945 1945 di Yogyakarta. Saat itu, diduduki PANGLIMA: Jenderal Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno di Istana Kepresidenan Yogyakarta. sempat diputuskan untuk segera memben­ tentara Sekutu. Rapat diselenggarakan di tuk suatu tentara kebangsaan. Namun, Markas Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat keputusan itu diubah dalam rapat 22 Agustus (MT TKR) di Gondokusuman, Yogyakarta. 1945. Sebab, saat itu muncul pendapat Sejumlah tokoh hadir dalam konferensi Presiden Soekarno: yang menyatakan jika dibentuk tentara tersebut. Di antaranya, Raja Keraton kebangsaan bakal mengundang serangan Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono dari pasukan penjajah Sekutu atau Jepang IX, Sunan Pakuboewono XII, dan Mang­ Inilah Panglima Besarmu yang telah sepakat mempertahankan status koenegoro­ X. Ada pula pejabat sementara quo. Men­teri Pertahanan Moehamad Soeljo­­ Konferensi Tentara Kemanan mengakui hasil konferensi Tentara hasil konferensi besar TKR tanggal PPKI memutuskan membentuk Komite adikoesoemo­ dan utusan dari Sumatera Rakyat di Yogyakarta segara diketahui Kemanan Rakyat yang diselenggar­ 12 November yang lalu secara lengkap. Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Kolonel Moehamad Noeh. pemerintah Indonesia di Jakarta. akan di Yogyakarta pada 12 Novem­ Dan hari ini, saya dengan rasa khid­ Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Suasana rapat sempat memanas. Itu terjadi Namun, tidak semua petinggi peme­­ ber 1945. Hasil konferensi dapat mat akan melantik Saudara Soedirman Rakyat (BKR). Ketiga badan itu merupakan saat rapat membahas pencalonan kandidat rintakan langsung menyatakan setu­ dilaksanakan. menjadi Panglima Besar Tentara bagian Badan Penolong Keluarga Korban panglima untuk menggantikan Soeprijadi. ju dengan hasil konferensi yang me­ Soekarno berhasil meyakinkan Hat­ Keamanan Rakyat kita dengan pang­ Perang (BPKKP). Rapat dihentikan beberapam waktu. nyepakati Soedirman sebagai Pang­ ta dan Sjahrir. Mereka akhirnya me­ kat jenderal. Kewajiban seorang Sehari berselang, Presiden Soekarno Saat itu sempat muncul dua nama yang lima Tentara Kemanan Rakyat dan nyepakati hasil konferensi di Yogya­ Panglima Besar bagi kita adalah be­ berpidato terkait pembentukan ketiga badan dinilai layak menjadi panglima. Pertama, Sultan Hamengku Buwono IX seba­ karta. Keputusan Soekarno mengakui rat sekali,” jelasnya. tersebut. Dia menegaskan mantan anggota Oerip Soemohardjo, yang menjabat Kepala gai Menteri Keamanan. hasil konferensi Tentara Kemanan Soekarno juga yakin Soedirman Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, dan Staf Umum. Kedua, Kolonel Soedirman, Wakil Presiden Mohamad Hatta dan Rakyat membuat pemerintahan se­ mampu menjadikan­ tentara lebih laskar-laskar bergabung dalam BKR dan yang merupakan Panglima Divisi V Ba­ Perdana Menteri me­ makin kuat. baik. ”Ia (Soediman) harus dapat mem­ siap dipanggil menjadi prajurit tentara nyumas, Jawa Tengah. miliki pendapat berbeda dengan Presiden Soekarno melantik Kolonel persatukan semua kekuatan-keku­atan kebangsaan. Oerip didukung oleh mantan anggota hasil konferensi di Yogyakarta. Me­ Soedirman sebagai Panglima Besar bersenjata menjadi satu kekuatan yang BKR menjadi suatu wadah berkumpulnya KNIL. Sedangkan Soedirman didukung reka memiliki harapan Oerip Soemo­ Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pa­ bulat dan efektif di bawah satu ko­ para mantan anggota PETA dan Heiho yang oleh mantan anggota PETA. hardjo menjadi panglima. Sebab, da 18 Desember 1945 di Yogyakarta. mando, kalau kita ingin mencapai telah dibubarkan oleh Jepang pada 19-20 Pimpinan sidang dipercayakan kepada Oerip memiliki pendidikan militernya Soedirman pun berpangat jenderal. hasil gemilang dalam menghadapi Agustus 1945, usai Jepang menyerah ke Letnan Kolonel Holland Iskandar. Dia me­ dari militer Belanda. Selain itu, Oerip Soemohardjo di­ serangan-serangan dari luar dan da­ Sekutu pada 14 Agustus 1945. min­ta peserta siding menuliskan nama Selain itu, Sjahrir ingin berpendapat lantik sebagai Kepala Staf. Pangkatnya ri dalam, jika sekiranya ada. Tetapi BKR kemudian diubah menjadi Tentara calon panglima di atas kertas untuk dituliskan memiliki kewenangan mengangkat letnan jenderal. saya yakin, dengan bantuan Letnan Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober di papan tulis. menteri-mentri. Termasuk untuk Usai pelantikan, Soekarno sempat Jenderal Oerip Soemohardjo, Saudara 1945. Pada 6 Oktober 1945, pemerintah Ada delapan nama yang muncul. Mereka menunjuk pejabat Menteri Keamanan. memeluk Panglima Jenderal Soedir­ Soedirman akan berhasil menyem­ me­ngeluarkan surat resmi nerupa Maklumat adalah Sultan HB IX, Widjoyo Soer­jo­ Dia ingin menunjuk Amir Sjarifudin. man. Soekarno juga sempat menya­ purnakan tentara kita sedikit demi Pemerintah. Isinya mengangkat anggota koesoemo, GPH Poerbonegoro (bangsa­ Namun, perbedaan pandangan di takan, ”Inilah Panglima Besarmu.” sedikit. Dengan meng­ucapkan bismil- PETA Soeprijadi menjadi Menteri Keamanan wan), Oerip Soemohardjo, Soedirman, pemerintah Indonesia segera selesai. Dalam pidatonya, Soekarno mene­ lah, maka saya lantik Saudara Soedir­ Rakyat, sekaligus Panglima Tentara Soer­jadharma (mantan perwira KNIL), M. Presiden Soekarno mengambil kebi­ gaskan bahwa tugas yang diemban man menjadi Panglima Besar Tenta­ Keamanan Rakyat. Namun, Soeprijadi tidak Pardi (laksamana kepala TKR), Nazir (pelaut jakan. Soedirman sangat berat. ”Saudara-sau­ ra Keamanan Rakyat. Semoga Tuhan pernah datang ke Jakarta sebagai pusat yang pernah bekerja di angkatan laut Jepang) Soekarno secara tegas memutuskan dara! Saya sudah menerima laporan memberkati kita semua.” (*/fj) pemerintahan. Pemilihan panglima dilakukan secara Wakil Presiden Indonesia Moehamad langsung. Setiap peserta konferensi cukup Hatta memanggil pensiunan mayor Ko­ mengangkat tangan sebagai wujud kepada nin­klijke Nederlandsche Indische Leger calon yang disebutkan oleh panitia pemi­­ (KNIL) Oerip Soemohardjo untuk datang lihan. ke Jakarta. Oerip lantas diangkat menjadi Pemilihan berlangsung ketat. Pemilihan Kepala Staf Umum Tentara dengan pangkat sampai tiga putaran. Dua calon gugur dalam letnan jenderal. putaram pertama. Dua calon lainnya gugur Anggota TKR di berbagai daerah resah dalam putaran kedua. Memasuki putaran dengan sikap Soeprijadi yang tidak pernah ketiga, terdapat empat calon yakni Sultan muncul di Jakarta sejak diangkat menjadi HB IX Soedirman, Oerip Soemohardjo, panglima tentara. Kementerian Keamanan dan Soerjadharma. Rakyat dengan melibatkan Oerip dan Akhirnya, Soedirman terpilihlah sebagai Moehamad Soeljoadikoesoemo membentuk panglima. Suara dukungannya berselisih empat komandemen di Sumatera, Jawa sedikit dengan suara yang diperoleh Oerip. Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selisih suara hanya satu atau dua suara. Dalam pembentukan komandemen, Oerip Saat itu, Soedirman berusia 29 tahun. memilih Yogyakarta sebagai Markas Tertinggi Dia dipercaya sebagai panglima. Oerip TKR (MT TKR). Markasnya semula berada menerima hasil rapat tersebut.

di gedung yang sekarang menjadi Hotel Dalam rapat itu, Sultan HB IX juga ditunjuk Pemprov DIY Inna Garuda di Yogyakarta. Lantas, markas menjadi Menteri Keamanan. (*/fj) GEDUNG BERSEJARAH: Museum Dharma Wiratama di Yogyakarta.

www.tasteofjogja.org tasteofjogja kebudayaandiy tasteofjogja jogjabudaya