Proyeksi Kebutuhan Sarana Kereta Api Dari Dan Ke Bandara Internasional Kualanamu Di Provinsi Sumatera Utara Projection of Railwa
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROYEKSI KEBUTUHAN SARANA KERETA API DARI DAN KE BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU DI PROVINSI SUMATERA UTARA PROJECTION OF RAILWAY INFRASTRUCTURE NEEDS TO KUALANAMU INTERNATIONAL AIRPORT IN NORTH SUMATERA PROVINCE Endang Dwi Agustini Puslitbang Perhubungan Udara, Jl. Medan Merdeka Timur Nomor 5 Jakarta Pusat 10110 [email protected] Submited: 22 April 2014, Review 1: 6 Mei 2014, Review 2: 13 Mei 2014, Eligible articles: 4 Juni 2014 ABSTRACT Since Kualanamu airport is operated at July 25, 2013, the most preferred mode of accessibility by public transport mode of transportation is the train. This is due to the constraints highway towards Kualanamu Airport requires a long time. The railway line between Station Medan and Kualanamu is intended to see how the public interest in the city of Medan to alternative accessibility to and from Kualanamu Airport. Based on result of the research can be concluded that the need for a means of transport modes rail in the first 10 years to serve the increasing need a 7 passenger train railway circuit, while the second requires a 10 year series of 11 trains for service to the city of Medan Kualanamu Airport home away, so it takes multiple paths of development regulations to meet the needs of the railroad facilities. Keywords: train transportation, accessibility, Kualanamu Airport ABSTRAK Sejak Bandara Kualanamu dioperasikan pada tanggal 25 Juli 2013, moda transportasi darat dari dan ke bandara yang mulai diminati oleh masyarakat adalah transportasi kereta api. Hal ini dikarenakan angkutan jalan menuju Bandara Kualanamu memerlukan waktu tempuh cukup lama. Transportasi kereta api rute Medan Kota-Bandara Kualanamu merupakan transportasi yang potensial bagi penumpang pesawat udara dari dan menuju Bandara Kualanamu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prediksi kebutuhan sarana transportasi kereta api dari dan ke Bandara Kualanamu pada rentang waktu 10 tahun mendatang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan sarana transportasi kereta api pada 10 tahun pertama untuk melayani peningkatan penumpang kereta api adalah 7 rangkaian kereta api, sedangkan 10 tahun kedua membutuhkan 11 rangkaian kerata api untuk rute Medan Kota menuju Bandara Kualanamu, sehingga dibutuhkan regulasi untuk memenuhi kebutuhan sarana kereta api tersebut. Kata Kunci: transportasi kereta api, aksesibilitas, Bandara Kualanamu PENDAHULUAN Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota Berbagai kendala aksesibilitas jalan raya terutama di Provinsi Sumatera Utara, maka kedudukan, waktu perjalanan yang lama mendorong fungsi dan peran kota Medan cukup penting dan penumpang dan calon penumpang pesawat udara strategis secara regional. Karakteristik sarana memanfaatkan transportasi kereta api bandara transportasi yang beroperasi pada trayek tetap di sebagai transportasi dari dan menuju Bandara kota Medan terdiri atas mobil penumpang umum, Kualanamu. Kereta api Bandara Kualanamu bus kecil, bus sedang, bus besar, kereta api, kapal merupakan hasil kerjasama antara PT. Angkasa laut dan pesawat udara. Untuk angkutan umum Pura II dengan PT. Kereta Api Indonesia yang tidak bertrayek dilayani oleh taksi, becak (Persero) (PT. KAI)) yang pengelolaannya dan becak bermesin (bentor). Sejak Bandara dilakukan oleh PT. Railink. Kereta api Bandara Polonia-Medan ditutup, perannya digantikan oleh Kualanamu merupakan fasilitas khusus berbasis rel Bandara Kualanamu mulai tanggal 25 Juli dari dan ke bandara pertama di Indonesia. 2013. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari program Masterplan Percepatan dan Didasari pada suatu asumsi bahwa peningkatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia pelayanan transportasi kereta api dari dan (MP3EI) koridor 1 Sumatera. Bandara Kualanamu ke bandara sejalan dengan peningkatan jumlah terletak di Deli Serdang yang berjarak 40 km dari pengguna bandara sehingga membutuhkan adanya Kota Medan. Bandara Kualanamu menjadi peningkatan jumlah dan kapasitas sarana bandara terbesar kedua setelah Bandara transportasi kereta api. Berdasarkan uraian di atas Internasional Soekarno-Hatta. Dalam mendukung pengoperasian bandara harus disiapkan sarana maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui transportasi dari dan ke bandara seperti kereta api proyeksi kebutuhan sarana transportasi kereta api bandara, kendaraan pribadi, taksi maupun bus dari dan ke Bandara Kualanamu dalam rentang pemadu moda. waktu 10 tahun mendatang. Proyeksi Kebutuhan Sarana Kereta Api Dari dan Ke Bandara Internasional Kualanamu di Provinsi Sumatera Utara, Endang Dwi Agustini 71 Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk Dalam upaya memenuhi permintaan pasar, memberikan masukan kepada pemangku angkutan perkeretaapian dihadapkan pada beberapa kepentingan dalam meningkatkan pelayanan tantangan jasa angkutan yang lain. Tantangan ini transportasi kereta api Bandara Kualanamu dalam perlu dijawab dengan pendekatan integratif. Dari rentang waktu 10 tahun mendatang. segi lalu lintas, perlu ditentukan jumlah barang TINJAUAN PUSTAKA dan penumpang yang akan diangkut, dalam kaitan ini beberapa faktor perlu diperhatikan dalam Transport kota (Woorward, 1991) adalah pola menyusun perencanaan operasi yaitu pasar yang pergerakan transportasi publik yang menggunakan dilayani, sarana, prasarana dan sarana/prasarana moda transportasi umum yang bertrayek dan tidak bantu operasional (Woorward, 1991). Penyediaan bertrayek. Transportasi yang tidak bertrayek adalah jasa transportasi kereta api mempunyai peluang taksi sedangkan transportasi yang bertrayek adalah untuk kerjasama seperti kerjasama antar moda bus, kereta api, kapal laut dan pesawat udara. transportasi baik darat, laut maupun udara. Transportasi kereta api banyak dioperasikan di Peningkatan utilitas fasilitas dilakukan dengan negara-negara Eropa, Amerika, RRC, Jepang dan pemanfaatan secara optimal fasilitas yang dimiliki, India. Kereta api dapat menyelenggarakan rencana- baik untuk PT. KAI, maupun pihak luar seperti rencana perjalanan secara teratur dan dapat dipo mekanik, balai jasa sinyal telekomunikasi, diandalkan, artinya tidak banyak tergantung pada meningkatkan produktivitas mesin-mesin cuaca, kecuali badai atau banjir. Selain penumpang, perawatan jalan kereta api, efisiensi dalam barang juga dapat diangkut dengan kereta api. mekanisasi perawatan diarahkan pada Tingkat keselamatan tinggi sehingga ada jaminan pengorganisasian yang mantap, pengaturan jadwal, barang-barang sampai di tujuan dalam keadaan peningkatan kualitas personil. baik. Kereta api sangat fleksibel tanpa menunda jadwal keberangkatan, sehingga sumbangan kereta Faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam api bagi perkembangan ekonomi dan masyarakat konsep pemasaran (Kotler, 1997) salah satunya sangat besar (Nasution, 2008). Keunggulan- adalah orientasi konsumen. Pada intinya jika suatu keunggulan yang terdapat pada angkutan yang perusahaan menerapkan orientasi konsumen maka menggunakan rel adalah sebagai berikut: harus: a. Mampu mengangkut muatan dalam jumlah a. Menentukan kebutuhan pokok pembeli yang besar. akan dilayani dan dipenuhi. b. Mampu menempuh jarak yang jauh, b. Menentukan program pemasarannya. bertambah jarak menjadi makin efisien dan c. Menentukan dan melaksanakan strategi yang biaya makin rendah. paling baik, menitikberatkan pada mutu c. Jadwal perjalanan dengan frekuensi tinggi pelayanan yang tinggi. dapat dilaksanakan. d. Menentukan harga yang murah dan menarik. d. Jarang terjadi kongesti karena semua fasilitas e. Banyak dipilih oleh masyarakat dalam mutu dimiliki oleh satu perusahaan, sehingga pelayanan yang bergerak dalam bidang jasa. penyediaan jasa lebih terjamin kelancarannya. Perusahaan Angkutan Udara yang Beroperasi e. Dapat memberikan tingkat pelayanan yang di Bandara Kualanamu lebih baik dibanding dengan bus. Bandara Kualanamu dibagi menjadi 2 terminal, Perusahaan kereta api umumnya berbentuk yaitu terminal penumpang dan terminal kargo yang monopoli yang dikuasai oleh pemerintah, hal ini didatangi oleh sejumlah maskapai penerbangan baik disebabkan oleh beberapa faktor (Nasution, 2008): dari domestik maupun manca Negara. a. Bersifat public utility yaitu jasa angkutan ini dibutuhkan oleh masyarakat dan merupakan angkutan massal. b. Bersifat strategis karena mengangkut barang- barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, pupuk, semen dan lain-lain. c. Membutuhkan modal/investasi yang sangat besar, seluruh peralatan berbasisi rel, bantalan, jembatan, sinyal serta peralatan operasi, lokomotif, gerbong dan peralatan penunjang yang harus dipelihara dan dioperasikan sendiri oleh perusahaan kerata api. 72 Jurnal Penelitian Transportasi Darat, Volume 16, Nomor 2, Juni 2014 Tabel 1. Maskapai Penerbangan Penumpang di Bandara Kualanamu Maskapai Tujuan Terminal AirAsia Banda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, Surabaya Domestik Bangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala AirAsia Internasional Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Citilink Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta Domestik Firefly Kuala Lumpur-Subang, Penang Internasional Banda Aceh, Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Garuda Indonesia Domestik Palembang, Pekanbaru Garuda Indonesia Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Singapura Internasional Garuda Indonesia Jeddah Haji Indonesia AirAsia Banda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, Surabaya Domestik Bangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala Indonesia AirAsia Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Internasional Lion Air Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang Internasional Banda Aceh, Bandung, Batam, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-