PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DI OBJEK WISATA JAWA

TIMUR PARK 1 DENGAN SENI PERANG SUN TZU

SKRIPSI

TEKNIK INDUSTRI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

NICKO NUR RAKHMADDIAN NIM. 135060701111110

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK 2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ³Perumusan Strategi Pemasaran Di Objek Wisata Jawa Timur Park 1 Dengan Seni Perang Sun Tzu´. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persayaratan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan yang dialami. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, yang dengan rahmat, petunjuk dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Soleh, S.Pd., MM. dan Ibu Sri Asih, A.Pd. yang telah memberikan segala doa, petunjuk, bantuan, motivasi, dan semangat serta kasih sayang yang tidak pernah putus. Terima kasih atas nasihat sehingga membentuk diri penulis hingga saat ini, dan terima kasih karena tidak pernah lelah menemani penulis dalam keadaan apapun. 3. Saudari saya Nike Nur Faridha, Nindy Nabila Khanani, Dini Aulia Cahya yang telah memberikan segala doa, petunjuk, bantuan, motivasi,. Terima kasih atas nasihat sehingga membentuk diri penulis hingga saat ini, dan terima kasih karena tidak pernah lelah menemani penulis dalam keadaan apapun. 4. Bapak Ishardita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D. dan Bapak Arif Rahman, ST., MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Industri dan selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, masukan, arahan, serta ilmu kepada penulis. 5. Ibu Wifqi Azlia, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, masukan, arahan, serta ilmu kepada penulis. Terima kasih karena telah menjadi guru yang baik bagi penulis. 6. Bapak Remba Yanuar Efranto, ST., MT. dan Bapak Raditya Ardianwiliandri, ST., MMT. Selaku Dosen Pembimbing I Skripsi dan selaku Dosen Pembimbing II Skripsi, atas waktu, petunjuk, dan motivasi selama menjalani seluruh rangkaian proses hingga saat ini. Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk membimbing penulis dan

i

memberikan masukan dan solusi ketika penulis membutuhkan bimbingan. Terima kasih karena telah menjadi guru yang baik bagi penulis. 7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Industri yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis selama menuntut ilmu di Jurusan Teknik Industri serta Bapak dan Ibu Staff Jurusan Teknik Industri yang banyak membantu dalam urusan kegiatan akademik maupun non akademik penulis. 8. Ibu Emi dan Mbak Atika dari Dinas Pariwisata yang telah banyak membantu serta memberikan arahan serta bimbingan dalam perizinan tempat untuk dilakukannya penelitian skripsi penulis. 9. Ibu Maeda, Ibu Titik, Bapak Imam, Mbak Lika, operator wahana serta para petugas dari pihak Jawa Timur Park 1 yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, tenaga dan waktunya dalam membantu menyelesaikan skripsi penulis. 10. Sahabat penulis, Syahrizal Pamungkas, Risna Aditya, Lakskito Adi P, Ahmad Aufal Marom yang telah memberi, motivasi dan doa kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga saat ini serta dalam menyelesaikan skripsi penulis. 11. Teman satu penelitian penulis Astri Nur Rachmawati yang telah membantu, memberi motivasi, dukungan, semangat, saran, diskusi serta kerja sama dalam melakukan penelitian skripsi bersama penulis. 12. Teman-teman dari grup wirausaha, grup skripsi menyenangkan, grup paguyuban, grup suka-suka, grup kelas G, yang telah membantu, berdiskusi, memberikan motivasi, serta memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi penulis. 13. Seluruh teman-teman Teknik Industri Angkatan 2013, yang telah memberikan dukungan dan do¶a dalam penyelesaian skripsi penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena itu saran dan kritik sangat diperlukan untuk kebaikan di masa depan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Malang, Juli 2017

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR ...... i DAFTAR ISI ...... iii DAFTAR TABEL ...... v DAFTAR GAMBAR ...... vii DAFTAR LAMPIRAN ...... ix RINGKASAN ...... xi SUMMARY ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Identifikasi Masalah ...... 6 1.3 Rumusan Masalah ...... 6 1.4 Tujuan Penelitian ...... 7 1.5 Manfaat Penelitian ...... 7 1.6 Batasan Masalah ...... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 9 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 9 2.2 Jasa ...... 10 2.3 Pariwisata ...... 11 2.4 Pemasaran ...... 11 2.4.1 Pemasaran Pariwisata ...... 12 2.4.2 Strategi Pemasaran ...... 14 2.5 Seni Perang Sun Tzu ...... 14 2.5.1 Aplikasi Sun Tzu dalam Pemasaran ...... 14 2.5.2 Stratagems Sun Tzu ...... 16 2.6 Perencanaan Strategi ...... 23 2.6.1 Analisis Faktor Eksternal ...... 23 2.6.2 Analisis Faktor Internal ...... 24 2.6.3 Analisis SWOT ...... 25

iii

BAB III METODE PENELITIAN ...... 29 3.1 Jenis Penelitian ...... 29 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 29 3.3 Tahap Penelitian ...... 29 3.3.1 Tahap Pendahuluan ...... 29 3.3.2 Tahap Pengumpulan Data ...... 30 3.3.3 Tahap Pengolahan Data ...... 31 3.3.4 Analisis dan Pengembangan Stratagem Terpilih ...... 32 3.3.5 Kesimpulan dan Saran ...... 32 3.4 Diagram Alir Penelitian ...... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 35 4.1 Profil Perusahaan ...... 35 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 35 4.1.2 Visi dan Misi ...... 36 4.1.3 Struktur Organisasi ...... 36 4.1.4 Manajemen Personalia ...... 37 4.1.5 Alur Pelayanan dan Tata Letak Fasilitas ...... 38 4.1.6 Wahana dan Fasilitas ...... 39 4.2 Pengumpulan Data ...... 40 4.2.1 Internal Factor Evaluation (IFE) ...... 40 4.2.2 External Factor Evaluation (EFE) ...... 55 4.3 Analisis SWOT ...... 67 4.4 Penentuan Stratagem ...... 68 4.5 Analisis dan Pengembangan Stratagem Terpilih ...... 70

BAB V PENUTUP ...... 79 5.1 Kesimpulan ...... 79 5.2 Saran ...... 80

DAFTAR PUSTAKA ...... 81 LAMPIRAN ...... 85

iv

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman Tabel 1.1 Strategi yang telah dilaksanakan oleh Jawa Timur Park 1 ...... 5 Tabel 1.2 Pesaing baru dan produk baru di Kota Batu ...... 5 Tabel 2.1 Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini ...... 10 Tabel 4.1 Daftar wahana ...... 39 Tabel 4.2 Contoh perhitungan bobot internal ...... 53 Tabel 4.3 Matriks IFE ...... 54 Tabel 4.4 Contoh perhitungan bobot eksternal ...... 65 Tabel 4.5 Matriks EFE ...... 66 Tabel 4.6 Penentuan stratagem ...... 69 Tabel 4.7 Jadwal penjemputan dan pemulangan pengunjung...... 72 Tabel 4.8 Waktu dan tempat pertunjukan ...... 74 Tabel 4.9 Pemilihan pengembangan stratagem...... 76

v

Halaman ini sengaja dikosongkan

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman Gambar 1.1 Jumlah pengunjung tempat wisata pertahun ...... 3 Gambar 1.2 Market share objek wisata 2012-2015 ...... 4 Gambar 2.1 Diagram analisis SWOT ...... 27 Gambar 3.1 Diagram alir penelitian ...... 33 Gambar 4.1 Struktur organisasi Jawa Timur Park 1...... 36 Gambar 4.2 Alur Pelayanan Jawa Timur Park 1 ...... 38 Gambar 4.3 Diagram analisis SWOT Jawa Timur Park 1...... 68

vii

Halaman ini sengaja dikosongkan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman Lampiran 1 Pembobotan faktor internal ...... 85 Lampiran 2 Pembobotan faktor external ...... 86 Lampiran 3 Pemilihan faktor internal ...... 87 Lampiran 4 Pemilihan faktor eksternal ...... 88 Lampiran 5 Perhitungan pemilihan stratagem ...... 89 Lampiran 6 Angket penambahan fasilitas dan promosi di Jawa Timur Park 1 ...... 90 Lampiran 7 Rekap jawaban Angket ...... 92 Lampiran 8 Surat pernyataan wawancara ...... 101

ix

Halaman ini sengaja dikosongkan

x

RINGKASAN

Nicko Nur Rakhmaddian, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Juli 2017, Perumusan Strategi Pemasaran di Objek Wisata Jawa Timur Park 1 dengan Seni Perang Sun Tzu, Dosen Pembimbing: Remba Yanuar Efranto dan Raditya Ardianwilandri.

Jawa Timur Park 1 merupakan destinasi rekreasi dengan wahana dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan didirikannya Jawa Timur Park 1 untuk mengundang seluruh wisatawan agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suasana rekreatif dan santai. Penurunan jumlah pengunjung dan penurunan pangsa pasar (market share) tiap tahun di objek wisata Jawa Timur Park 1 menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dari objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar seni perang Sun Tzu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan wawancara dengan manajer marketing, manajer HRD, dan staf marketing yang berpengalaman. Perumusan strategi pemasaran dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Langkah-langkah dalam tahap pengolahan data yaitu penentuan faktor dari elemen Sun Tzu, mendeskripsikan tiap faktor, penentuan rating dan bobot tiap faktor, merumuskan IFE dan EFE matriks, penentuan keadaan perusahaan melalui diagram analisis SWOT, pemilihan stratagem Sun Tzu. Pada tahap analis dan pengembangan dilakukan pengembangan strategem yang terpilih. Dari hasil penelitian ini didapatkan matriks IFE terdiri dari elemen Sun Tzu moral influence (misi), leadership (kepemimpinan), doctrin and methods (doktrin dan metode). Matriks IFE memiliki total skor sebesar 2,91. Matriks EFE terdiri dari elemen Sun Tzu adalah ground (lapangan) dan climate (lingkungan). Matriks EFE memiliki total skor sebesar 2,76. Berdasarkan hasil diagram analisis SWOT, perusahaan cocok dengan strategi yang bersifat agresif. Stratagem take the opportunity to pilfer a goat adalah stratagem bersifat agresif yang terpilih. Ada lima prioritas pengembangan dari stratagem take the opportunity to pilfer a goat Pengembangan stratagem tersebut adalah penyewaan action camera, jasa editing video, adanya kartu anggota Jawa Timur Park 1, potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang telah me-like fun page di Facebook, subscribed channel Youtube, dan follow Instagram serta Twitter dari akun Jawa Timur Park 1, dan adanya potongan harga tiket bagi rombongan.

Kata kunci: 5 Elemen Sun Tzu, Analisis SWOT, 36 Stratagems Sun Tzu.

xi

Halaman ini sengaja dikosongkan

xii

SUMMARY

Nicko Nur Rakhmaddian, Departement of Industrial Engineering, Faculty of Engineering Universitas Brawijaya, July 2017, Formulation of Marketing Strategy in Tourism Destination Jawa Timur Park 1 with Sun Tzu, The Art of War. Academic Supervisior: Remba Yanuar Efranto and Raditya Ardianwilandri.

Jawa Timur Park 1 is a recreational destination with a world of science and technology rides. The purpose of establishment of Jawa Timur Park 1 to invite all tourists to increase their knwoledge in science and technology within a relaxing atmosphere. Decrease in the number of visitors and decrease of market share each year in Jawa Timur Park 1 becomes the background in this research. The purpose of this study is to determine the most appropriate marketing strategy by considering the internal and external factors of East Park 1 attractions based on the art of war Sun Tzu. The type of this research is descriptive research. Data is gathered through documentation, observation and interviews with marketing managers, HR managers, and experienced marketing staff. Marketing strategies is formulated by analyzing the strengths, weaknesses, opportunity, and threat. The steps in data processing are factor determination of Sun Tzu element, describing each factor, determining rating and weight of each factor, formulating IFE and EFE matrix, determining the state of the company through SWOT analysis diagram, Sun Tzu stratagem election. The chosen stratagem is developed in analyst and development stage. From the results of this study obtained IFE matrix consists of elements of Sun Tzu moral influence (mission), leadership, doctrin and methods. IFE Matrix has a total score of 2.91. EFE matrix consists of Sun Tzu element is ground (field) and climate (environment). The EFE matrix has a total score of 2.76. Based on the results of the SWOT analysis diagram, the company fits into an aggressive strategy. Stratagem took the opportunity to pilfer a goat is an aggressive stratagem chosen. There are five development priorities of stratagem ³take the RSSRUWXQLW\WRSLOIHUDJRDW´The development of this strategem are rental action camera, video editing service, the existence of Park 1 member card, 10% discount for visitors who have like fun page on Facebook, subscribed channel Youtube, and follow Instagram and Twitter from East Java Park 1 account, and there are discounted ticket price for the group. Key Words: 5 Elements of Sun Tzu, SWOT Analysis , 36 Stratagems Sun Tzu.

xiii

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan latar belakang dari penelitian ini diangkat, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian. Selain itu di bab ini akan dipaparkan data-data yang dapat menunjang penelitian ini topik untuk di jadikan tugas akhir

1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu tempat, untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, (Wahab, 1996). Menurut Undang-Undang No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha. Sedangkan menurut menurut World Tourism Organization pada tahun 2014, pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya (World Tourism Organization, 2014). Pariwisata merupakan salah satu industri strategis di dunia, peranan pariwisata dalam memajukan perekonomian negara sangatlah besar. Hal ini yang membuat sebagian negara yang ada di dunia mendapatkan devisa dari sektor kepariwisataan. Efek dari pariwisata juga berdampak pada perekonomian masyarakat karena wisatawan mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan fasilitas yang nyaman. Dunia pariwisata merupakan bidang usaha yang mempunyai prospek yang baik, hal ini dapat dikembangkan agar ekonomi masyarakat meningkat dengan adanya usaha industri pariwisata yang ada di . Untuk lebih mengembangkan sektor pariwisata tentunya diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran adalah sekumpulan prinsip–prinsip dasar yang melandasi manajer pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran dan pemasaran yang ditetapkan pada pasar sasaran tertentu (Kotler, 2002). Strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan dapat membuat jumlah pengunjung wisata akan lebih cepat meningkat.

1

2

Salah satu tempat wisata makin terkenal di Indonesia adalah Kota Batu. Kota Batu yang merupakan salah satu daerah yang memiliki daya tarik wisata yang besar bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Kota Batu memiliki keadaan alam yang sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata, maka pemerintah Kota Batu terus menggali potensi wisata yang ada di Kota Batu. Pertumbuhan sektor wisata Kota Batu mencapai 9% hal ini ini tergolong pertumbuhan yang tinggi untuk sektor wisata bahkan sekarang Kota Batu menjadi destinasi wisata terbanyak ke tiga setelah dan Bali (BPS, 2014). Hal ini diakibatkan karena banyaknya tempat wisata dikota Batu. Beberapa objek wisata buatan yang ada di kota Batu adalah Jawa Timur Park 1, Selecta, Kusuma Agro, Cangar, BNS. Jawa Timur Park 1 adalah objek wisata yang memadukan tempat rekreasi dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga diharapkan dapat mengundang seluruh wisatawan terlebih peserta didik untuk mengenal secara lebih dekat kekayaan flora dan fauna, keragaman budaya bangsa dan kemajuan teknologi. Keberadaan yang demikian ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi peserta didik (mulai dari tingkat TK sampai tingkat SMU dan mahasiswa) untuk dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperolehnya selama ini dalam suasana rekreatif. Jawa Timur Park 1 saat ini telah bergabung dalam Jawa Timur Park Grup. Jawa Timur Park Grup adalah sekelompok perusahaan yang berkerjasama dalam bidang pariwisata dan hotel yang ada di Jawa Timur. Di Jawa Timur Park 1 juga terdapat 4 jenis wahana yaitu wahana anak-anak, wahana edukasi, wahana keluarga dan wahana ekstrim. Untuk wahana anak-anak yang di khususkan untuk anak berusia 6-13 tahun, terdiri dari convoy cat, mini swinger, boncy castle, midi skater, candy kingdom, dan mocil. Wahana edukasi pengunjung dapat belajar mengenai budaya dan pengetahuan alam, wahana edukasi terdiri dari galeri etnik nusantara, science center, taman sejarah, binatang mitologi, sentral batik, taman buah & sayur. Wahana keluarga adalah wahana yang dapat yang dapat dinikmati bersama keluarga atau teman-teman secara bersama-sama, wahana keluarga terdiri dari tour bus, mamogu shaw, rumah pipa, water bom, keraton hantu. Wahana ekstrim ditujukan pada remaja dan orang dewasa yang ingin memacu adrenalin dan merasakan keseruan, wahana ekstrim terdiri dari pendulum 360, volcano daster, new aerob test, air Bone Hot, super lop daster, columbus. Selain itu di Jawa Timur Park 1 juga terdapat pasar oleh oleh dan Food Court (Jawa Timur Park 1, 2016). Selecta merupakan taman wisata yang memiliki hamparan bunga-bunga, yang tertata apik, layaknya bunga-bunga di Belanda. Taman Selecta juga dilengkapi sepeda air, wisata berkuda untuk berkeliling Selecta, hingga permainan outbond, flying fox dan wisata kuliner (Ahmad, 2013). 3

Kusuma Agrowisata merupakan hotel dan lokasi wisata agro perkebunan yang menyediakan layanan wisata petik di kebun apel, jeruk, jambu merah, buah naga, strawberry dan sayur hidroponik bebas pestisida. Selain wisata petik, Kusuma Agrowisata juga menawarkan wisata outbound: bermain War Game di arena airsoft gun, mengendarai ATV di mini off-road track dan Flying Fox (Kusuma, 2016). Cangar merupakan tempat wisata yang menyediakan pemandian air panas alami. Air panas yang terpancar di mata air cagar memiliki kandungan sulfur yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Selain itu beberapa fasilitas seperti taman bermain, caping ground, vila, gua Jepang, flying fox dan kuliner tape hitam dan gorengan (Wijaya, 2017). Batu Night Spectacular (BNS) merupakan sebuah wahana wisata malam yang menyajikan aneka wahana yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga anda dan anak-anak muda seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampolin, sepeda angin. Ada juga wahana ekstrim seperti Sepeda Udara, Disco Bumper Car, Kursi Terbang, Marry Go Round, Ali Baba, Mini Boom-Boom Car, Mini Train, Rumah Kaca, Rodeo, Sepeda Gila, Trampoline, Playground, Fun House dan lain-lain (Batunightspectacular, 2016). Dari beberapa tempat wisata diatas yang ada di Kota Batu, berikut ini adalah grafik tentang Jumlah pengunjung tempat wisata di Kota Batu mulai tahun 2012 hingga 2015. Pada gambar 1.1 diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Batu.

Jumlah pengunjung tempat wisata pada 2012-2015 di Kota Batu 900000 804672 788185 756174 800000 702740 700000 600000 528818 500000 400000 345644329230 283053 294444310226 255908 271901248701 300000 229889232203211549 163852 200000 106316 100000 1623015414

Jumlah Jumlah pengunjungperindividu 0 Jatim Park 1 selecta kusuma Agro Cangar BNS Tempat Wisata

2012 2013 2014 2015

Gambar 1.1 Jumlah Pengunjung Tempat Wisata Pertahun Sumber BPS Kota Batu (2016)

4

Dari gambar 1.1 diketahui bahwa tempat wisata yang tiap tahun terus terjadi penurunan jumlah pengunjung yaitu Jatim Park 1. Pada objek wisata Jawa Timur Park 1 terjadi penurunan pada tahun 2012 ke 2013 sebesar 459.028 pengunjung. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2013 hingga 2014 terjadi penurunan jumlah pengunjung sebesar 16.414 pengunjung. Penurunan jumlah pengunjung juga terulang pada tahun 2014 ke tahun 2015 sebesar 222.914 pengunjung. Pada tahun 2012 hingga tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 698.356 pengunjung. Selain mengalami penurunan pengunjung tiap tahun, Jawa Timur Park 1 Juga mengalami kekalahan market share dengan para pesaingnya.

MARKET SHARE OBJEK WISATA TAHUN MARKET SHARE OBJEK WISATA TAHUN 2012 DI KOTA BATU 2013 DI KOTA BATU

BNS BNS Jatim Park 1 16% 19% 21%

Cangar Jatim Park 1 43% 12% Cangar kusuma Agro 14% 1% kusuma Agro 1% selecta selecta 28% 45% MARKET SHARE OBJEK WISATA TAHUN MARKET SHARE OBJEK WISATA TAHUN 2014 DI KOTA BATU 2015 DI KOTA BATU Jatim Park 1 BNS Jatim Park 1 BNS 7% 16% 19% 15%

Cangar Cangar 13% 15%

selecta 48% kusuma Agro kusuma Agro 9% selecta 17% 41% Gambar 1.2 Market Share Objek Wisata 2012-2015 Sumber BPS Kota Batu (2016)

Dari gambar 1.2 dapat diketahui Jawa Timur Park 1 memiliki persentase market share memiliki pola yang menurun. Pada tahun 2012 sebesar Jawa Timur Park 1 memiliki Market share 43% yang merupakan pemilik market share terbesar. Kemudian market share Jawa Timur Park 1 turun pada tahun 2013 menjadi 21% hal ini merupakan penurunan market share yang drastis sehingga Jawa Timur Park 1 tidak memiliki market share terbesar. Lalu market share Jawa Timur Park 1 kembali turun 3% pada tahun 2014 menjadi 19%. Kemudian market share Jawa Timur Park 1 kembali turun drastis sebesar 12% sehingga market share Jawa Timur Park 1 menjadi 7% pada tahun 2015. Berdasarkan data penurunan 5 market share dan penurunan pengunjung terus menerus pada tahun 2012 hingga 2015 mendasari penelitia ini fokuskan pada Jawa Timur Park 1. Jika tempat wisata mengalami penurunan jumlah pengunjung terus menerus dan tidak dilakukan perbaikan, akan membuat menurunnya pemasukan pada Jawa Timur Park 1. Penurunan jumlah pengunjung dan penurunan market share ini mengakibatkan berkurangnya pemasukan. Berkurangnya pemasukan Jawa Timur Park 1 yang jika dibiarkan akan membuat kerugian bahkan bangkrutnya pada tempat wisata Jawa Timur Park 1 di kemudian hari. Objek wisata Jawa Timur Park 1 telah melakukan strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Namun strategi pemasaran yang dilakukan oleh Objek wisata Jawa Timur Park 1 masih belum meningkatkan jumlah pengunjung tiap tahun dan masih sedikitnya persentase market share. Berikut ini adalah strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh Jawa timur Park 1. Tabel 1.1 Strategi yang Telah Dilakukan Oleh Jawa Timur Park 1 No Stategi 1 Menawarkan paket wisata Jawa Timur Park 1 ke sekolah-sekolah, pondok-pondok, dan instansi- instansi pemerintah secara langsung menggunakan seles atau staf dari bagian marketing. 2 Memberi suvenir atau cinderamata dari Jawa Timur Park 1 kepada sekolah-sekolah atau instansi yang berkunjung ke Jawa Timur Park 1 agar pengunjung merasa di perhatikan. 3 Memberikan bonus 1 tiket kepada rombongan yang berjumlah 30 orang Sumber: Observasi dan Wawancara, (2016) Selain itu strategi pemasaran yang digunakan masih belum membantu meningkatkan jumlah pengunjung dan meningkatkan persentase market share di Jawa Timur Park 1. Untuk Segmen Jawa Timur Park 1 dibagi berdasar peserta didik (TK, SD, SMP, SMA), dan umum (mahasiswa & rombongan keluarga). Target pasar Jawa Timur Park 1 adalah peserta didik (TK, SD, SMP, SMA) dan umum (mahasiswa & rombongan keluarga) yang menginginkan wahana permainan dan edukasi dengan harga yang murah dalam satu tempat. Faktor eksternal juga mempengaruhi keadaan Jawa Timur Park 1 saat ini seperti adanya pesaing yang merupakan objek wisata buatan yang memiliki kesamaan berupa target pasar yang sama baik pada perusahaan non Jawa Timur Park Grup maupun perusahaan yang masuk dalam Jawa Timur Park Grup. Kesamaan target pasar yang sama ada pada target pasar umum (mahasiswa & rombongan keluarga) yang ingin menikmati wahana permainan dan edukasi dengan harga yang murah dalam satu tempat. Penurunan jumlah pengunjung juga disebabkan faktor eksternal yaitu banyaknya perusahaan pariwisata di Kota Malang dan Kota Batu yang memiliki target pasar yang sama sehingga membuat persaingan semakin ketat. Pada Tabel 1.2 adalah pesaing Jawa Timur Park 1 di Kota Batu dan Kota Malang yang memiliki kesamaan target pasar.

6

Tabel 1.2 Pesaing Jawa Timur Park 1 di Kota Batu dan Kota Malang. No Pesaing Jawa Timur Park 1 (Non Jawa Timur Pesaing Jawa Timur Park 1 (Jawa Timur Pakr Grup) Pakr Grup) 1 Kusuma Agro Jawa Timur Park 2 2 Selecta Eco Green Park 3 Hawai Water Park Batu Night Spectacular (BNS) 4 Wonderland Water Park Musium Angkut Sumber: Observasi dan Wawancara, (2016) Melihat permasalahan di atas objek wisata Jawa Timur Park 1 dituntut untuk lebih baik dalam mencermati dan mengantisipasi reaksi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam pemasaran Tionghoa semua pesaing dianggap sebagai mitra kerja dan diajak untuk bekerja sama agar perusahaan bisa hidup dalam mencapai tujuannya. Dalam pandangan filosofis Sun Tzu bahwa efisiensi pengetahuan dan strategi adalah membuat konflik sama sekali tidak perlu. Dalam dunia pemasaran hendaknya menjauhkan diri dari konflik dan persaingan yang tidak sehat. Artinya dalam pemasaran sebisa mungkin menjauhkan diri dari persaingan yang tidak sehat. Konsep ini justru muncul dari filosofis seni perang Sun Tzu yang mengatakan “Untuk menguasai angkatan bersenjata pihak lain tanpa memeranginya adalah keterampilan terbaik”(Cleary, 1988). Perang atau persaingan memiliki sifat destruktif bahkan bagi sipemenang, karena kemenangan terkadang membawa hasil yang tidak persis seperti yang diharapkan. Dalam pemasaran jangan sampai bersaing secara frontal hal tersebut akan menguras tenaga, pikiran dan sekaligus biaya yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan. Strategi pemasaran yang baik menciptakan kondisi harmonis dengan pesaing, namun bisa menguasai market share dan bisa memberikan kepuasan pelanggan. Hal ini merupakan yang paling utama dalam pemasaran Tionghoa (Kuncono, 2013). Sehingga dalam penelitian ini perumusan strategi tidak di tujukan untuk menghancurkan pesaing namun untuk menarik peluang sebaik mungkin sehingga dapat mengungguli market share dari pesaing. Strategi pemasaran yang diterapkan Jawa Timur Park 1 belum dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan meningkatkan market share oleh karena itu sebaiknya Jawa Timur Park 1 melakukan perbaikan di bidang strategi pemasaran dengan menggunakan seni perang Sun Tzu. Hal ini dikarenakan strategi dari seni perang Sun Tzu adalah strategi perang Tionghoa yang dapat di implementasikan di bidang pemasaran untuk menarik peluang sebaik mungkin dengan usaha yang kecil namun bisa menguasai market share pesaing. Seni perang Sun Tzu memiliki kelebihan berupa prinsip “lebih baik memenangkan sebuah pertempuran dengan menahan seluruh pasukan daripada menderita seletah perang” yang 7 memiliki arti menggunakan usaha sekecil mungkin untuk mencapai tujuan. (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). Seni perang Sun Tzu dapat digunakan dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dalam merespon peluang dan ancaman eksternal yang berdasarkan lima elemen Sun Tzu yang terdiri dari moral influence (misi), Leadership (kepemimpinan), doctrin and methods (doktrin dan metode), graund (lapangan), climate (lingkungan) (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). Kemudian menganalisis posisi atau keadaan perusahaan berdasar analisis SWOT dengan tools diagram analis SWOT (Assauri, 2013). Lalu memilih stratagem atau siasat dari 36 stratagems (siasat) Sun Tzu. Kemudian mengembangkan stratagem yang terpilih. Dari penjelasan di atas, maka diperlukan perumusan strategi pemasaran pada objek wisata Jawa Timur Park 1 untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Jawa Timur Park 1. Dengan merumuskan strategi melalui analisis faktor internal serta faktor eksternal dengan seni perang SWOT dan pengembangan stratagem Sun Tzu akan didapatkan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan internal dan eksternal perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas dapat teridentifikasi permasalahan yang terjadi di objek wisata Jawa Timur Park 1. Ada dua identifikasi masalah yang didapat, berikut ini adalah dua poin identifikasi masalah. 1. Terjadinya penurunan jumlah pengunjung dan penurunan market share tiap tahun di objek wisata Jawa Timur Park 1. 2. Adanya target pasar yang sama dengan pesaing serta strategi yang telah diterapkan oleh Jawa Timur Park 1 belum dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

1.3 Rumusan Masalah Berdasar latar belakang di atas dapat diketahui perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor kunci internal apa yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu? 2. Faktor kunci eksternal apa yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu? 3. Strategi pemasaran apa yang paling sesuai bagi objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar seni perang Sun Tzu?

8

1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi faktor kunci internal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu. 2. Mengidentifikasi faktor kunci eksternal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu. 3. Menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar seni perang Sun Tzu.

1.5 Manfaat Penelitian Berikut ini adalah manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan perbaikan pada sektor Pemasaran di Jawa Timur Park 1. 2. Memberikan variabel-variabel yang berguna untuk perumusan strategi penasaran berdasar elemen Sun Tzu baik di faktor internal maupun eksternal perusahaan. 3. Memberikan pertimbangan untuk memperbaiki strategi penasaran bagi objek wisata Jawa Timur Park 1 guna meningkatkan market share dan meningkatkan jumlah pengunjung.

1.6 Batasan Penelitian Agar penelitian ini menjadi lebih baik dan lebih terfokus maka ada beberapa batasan dalam penelitian ini, berkut adalah batasan dari penelitian ini: 1. Responden wawancara adalah Staf marketing, Manajer marketing, Manajer HRD dari Jawa Timur Park 1. 2. Penelitian hanya berfokus pada perumusan strategi pemasaran. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka ini akan di jelaskan mengenai teori-teori, konsep-konsep dan metode metode yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di hadapi dalam penelitian. Selain itu di bab ini juga dijelaskan dasar dasar argumen dari para ahli yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1 Penelitian Terdahulu Acuan dari teori terdahulu sangatlah diperlukan untuk dijadikan data pendukung. Salah satu data yang menjadi acuan penelitian adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah tiga penelitian terdahulu yang dijadikan prasaran penelitian ini. 1. Afrillita (2013) melakukan penelitian dengan menganalisis SWOT untuk menentukan strategi pemasaran sepeda motor pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan pasar menengah ke bawah, promosi lebih gencar, mengembangkan daya saing, dan memperluas area promosi. 2. Yuniarti, dkk (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan buram pemasaran untuk menganalisis keadaan produsen keripik tempe Sanan menggunakan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT), dan memberikan rekomendasi berupa strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil dari penelitian ini adalah menggencarkan promosi produk melalui iklan gratis dan media sosial yang tersedia. 3. Wening, dkk (2014) melakukan penelitian tentang perancangan strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan pada obyek wisata kebun raya dan kebun binatang (KRKB) gembira loka di kota Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah menggunakan strategi peningkatan Kualitas pelayanan terhadap konsumen semakin ditingkatkan, memperbaiki kualitas SDM, dan teknologi. Serta penyesuaian harga sesuai minat pasar.

9 10

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu dan Penelitian Saat Ini. Penyusun Metode Objek Penelitian Hasil Afrillita Analisis PT.Samekarindo Indah di Strategi yang sesuai adalah (2013) dan Samarinda pengembangan pasar menengah ke perumusan bawah, promosi lebih gencar, Strategi mengembangkan daya saing, dan SWOT memperluas area promosi Yuniarti, dkk Bauran UKM Keripik Tempe Sanan Prioritas strategi yang (2013) pemasaran, Malang diimplementasikan SWOT, bagi UKM adalah menggencarkan dan QSPM promosi produk melalui iklan gratis dan media sosial yang tersedia. Wening, dkk Analisis kebun binatang (KRKB) Strategi yang sesuai adalah (2014) dan Gembira Loka di kota peningkatan Kualitas pelayanan perumusan Yogyakarta. terhadap konsumen Strategi semakin ditingkatkan, memperbaiki SWOT kualitas SDM, dan teknologi. Serta penyesuaian harga sesuai minat pasar Rakhamddian Elemen Objek Wisata Jawa Timur Strategi yang sesuai adalah strategi (2017) Sun Tzu, Park 1 yang bersifat agresif sehingga Analisis stratagem yang terpilih adalah Take SWOT, 36 The Opportunity to Pilfer A Goat. Strratagem Sun Tzu,

2.2 Jasa Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya (Zeithaml dan Bitner, 2005). Pendapat lain mengatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk (Kotler, 2002). Jasa memiliki empat karakteristik yang selalu melekat di produk jasa. Empat karakteristik itu adalah intangibility (tak berwujud), inseparability (tidak dapat dipisahkan), hetrogenitas (berbeda beda) dan perishability (tidak tahan lama), dan Lack of ownership (ketiadaan kepemilikan) (Kotler, 2002). Intangibility (tak berwujud) maksudnya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau dirasa sebelum dibeli dan dikonsumsi tapi Jasa merupakan perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja atau usaha yang sifatnya abstrak. Maksud dari inseparability (tidak dapat dipisahkan) adalah jasa dijual dulu, baru diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Hetrogenitas (berbeda-beda) maksudnya jasa bersifat berbeda-beda karena merupakan tidak ada standar khusus mengenai hasil outputnya, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, 11 kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Penjelasan dari perishability (tidak tahan lama) adalah jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu yang akan datang, dijual kembali atau dikembalikan. Lack of ownership (ketiadaan kepemilikan) memiliki arti pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses penggunaan atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan).

2.3 Pariwisata Pada hakikatnya pariwisata adalah sebuah proses kepergian sementara dari seseorang atau kelompok menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu pengalaman atau pun untuk belajar (Yoeti, 2013). Sedangkan Menurut Prof. Salah Wahab pariwisata adalah aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu tempat, untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, (Wahab, 1996). Menurut Undang-Undang No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan penhgusaha.” Menurut WTO (World Tourism Organization), pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Sedangkan industri pariwisata adalah sebuah entitas ekonomi yang bertugas untuk memberikan dan memuaskan apa yang diinginkan pelancong serta membuat adanya hubungan antara pelancong dan objek wisata yang dikunjungi (Yoeti, 2013). Industri wisata dibagi menjadi dua berdasar tingkat kepentingannya. 1. Industri pariwisata primer: adalah industri yang mengakomodasi para pelancong dan memberikan transportasi, penginapan dan makanan. Contonya adalah agen travel, Tour operator, hotel, dan tempat wisata. 2. Industri pariwisata sekunder: adalah industri yang mendukung industri industri pariwisata. Contohnya bank, industri supplier dan lain lain.

2.4 Pemasaran Pemasaran adalah analisis, perencanaan, dan pengawasan mengenai sumber sumber kebijakan dan kegiatan yang berkesinambungan dengan perusahaan yang bertujuan untuk 12 memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan tertentu yang dipilih agar memperoleh keuntungan (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Wahab tahun 1996 pemasaran adalah usaha baik dengan permintaan yang nyata maupun masih potensial akan barang barang dan jasa diformulasikan, di usahakan dan disediakan oleh penjual. Sehingga penasaran dapat definisi sebagai cara dalam menjalankan usaha dengan lebih menitikberatkan perhatian terhadap pelanggan daripada terhadap produk (Wahab, 1996). Semua fungsi manajemen termasuk pengorganisasian, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap hasil hasilnya, diarahkan kepada orientasi pemasaran yang mewujutkan suatu kumpulan teknik dan strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

2.4.1 Pemasaran Pariwisata Pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilaksanakan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan untuk bergerak dalam bidang dalam bidang kepariwisataan untuk mencapai kepuasan optimal atas kebutuhan kebutuhan wisatawan dan Group lain disamping untuk mencapai keuntungan, (Yoeti, 2013). Sedangkan menurut Salah Wahab, 1996 Pemasaran pariwisata adalah suatu proses manajemen organisasi kepariwisataan untuk menentukan aktual dan potensial turis, mengadakan komunikasi dengan turis untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan, dan ketidak sukaan pada daerah daerah lokal, regional, nasional, dan internasional (Wahab, 1996). Kemudian merumuskan serta menyesuaikan objek objek wisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan dengan demikian tercapailah tujuan. pemasaran pariwisata meurut Yoeti (2013) memiliki elemen penting yaitu marketing mix 7P yang terdapat ada metode pemasaran yang dimana metode ini adalah faktor-faktor internal perusahaan. Unsur marketing mix terdiri dari 7P, berikut ini adalah penjelasan dari 7P. 1. Product (produk) Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal yang perlu diperhatikan dalam produk di pariwisata adalah manfaat produk, utilitas wahana, wasilitas dan desain tempat (Sarker, Amin, Begum, 2012). 2. Price (Harga) Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil 13

keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Sehingga harga yang di berikan oleh sebuah tempat wisata haruslah dapat di jangkau target pasar dan juga harus dapat bersaing dengan tempat wisata lainnya (Sarker, Amin, Begum, 2012). 3. Promotion (promosi) Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail. Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) periklanan, (2) promosi penjualan, (3) publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri (Sarker, Amin, Begum, 2012). 4. Place (Saluran Distribusi) Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan jasa dari produsen ke konsumen. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang dan jasa adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Hal yang perlu di perhatikan dalam distribusi di tempat wisata adalah lokasi tempat wisata itu sendiri dan agen travel yang juga mendistribusikan paket wisata (Sarker, Amin, Begum, 2012). 5. People (Partisipan) Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan dapat melakukan pekerjaanya dengan baik dan benar. Hal yang termasuk menunjang baiknya pekerjaan karyawan adalah pelatihan dan penilaian pekerja (Sarker, Amin, Begum, 2012). 6. Process (Proses) Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama menikmati jasa. Pengelola usaha jasa sering menawarkan berbagai 14

macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Alur pelayana pengunjung dan standarisasi operasional juga harus diperhatikan (Sarker, Amin, Begum, 2012). 7. Physical Evidence (Lingkungan fisik) Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan serta fasilitas fasilitas yang menunjang pekerja dalam melakukan kegiatannya (Sarker, Amin, Begum, 2012).

2.4.2 Strategi Pemasaran Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Menurut Yoeti (2013) menyebutkan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi pemasaran adalah sekumpulan prinsip–prinsip dasar yang melandasi manajer pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasaran yang ditetapkan pada pasar sasaran tertentu (Kotler, 2002).

2.5 Seni perang Sun Tzu Sun Tzu The Art of War atau seni perang Sun Tzu merupakan esensi strategi untuk menang. Seni perang ini berdasarkan strategi perang militer dan dikombinasikan dengan strategi bisnis. Strategi ini banyak diadopsi di berbagai bidang seperti pada bidang olah raga, persaingan personal, bisnis, dan tentunya di bidang militer itu sendiri. Strategi ini digunakan pada bidang penasaran oleh perusahaan-perusahaan untuk memenangkan persaingan pasar. Menurut Sun Tzu untuk memenangkan sebuah pertempuran atau persaingan seseorang harus mengetahui kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan kelemahan dan kekuatan lawan dengan begitu dapat dipastikan kemenangan milik kita (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004).

2.5.1 Aplikasi Sun Tzu dalam Pemasaran Ada lima kunci dalam menerapkan seni perang Sun Tzu yang terdapat dalam perumusan strategi yang menggunakan pengaplikasian seni perang Sun Tzu dalam ranah marketing atau pemasaran. Lima elemen tersebut adalah moral influencemisi (misi), leadership (kepemimpinan), doctrin and methods (metode dan disiplin), graud (lapangan), climate 15

(lingkungan). Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci dari ke lima elemen tersebut (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). 1. Moral Influence (Misi) Maksud dari moral influencemisi adalah misi yang dilaksanakan oleh pekrja (Michaeldson, 2004). Misi adalah faktor yang merujuk pada tujuan yang berkelanjutan dari sebuah perusahaan yang sangat berkaitan terhadap tujuan yang spesifik. Misi harus dapat dimengerti secara muda dan jelas sehingga mudah dipahami, konsumen, pekerja, dan pimpinan perusahaan. Hal ini bertujuan memberi pengaruh moral dalam aspirasi. Sebuah misi tunggal selalu mengawali sebuah perusahaan misalnya meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mencapai misi tersebut perusahaan harus memenuhi terlebih dahulu tujuan atau kebutuhan pekerja terlebih dahulu (Hidayat, 2006). Pencapaian dan pertimbangan beragam tujuan dan strategi alternatif tanpa menghambat kreativitas merupakan misi yang baik (David, 2011). Karakter misi yang efektif yaitu menghasilkan alternatif strategi , demotivasi pembaca untuk melaksanakan aksi, dan memiliki arah memperluas arah pangsa pasar (David, 2011). 2. Leadership (Kepemimpinan) Untuk memenangkan persaingan diperlukan kepercayaan pekerja terhadap kemampuan pemimpinya dan kepercayaan pemimpin terhadap bawahannya (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). Pemimpin harus memiliki tiga kualitas yaitu memiliki pemikiran manajemen, memiliki kemampuan memotivasi bawahannya, dan pemimpin harus memiliki pemikiran teoritis yang berarti memiliki strategi-strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sun Tzu menyebutkan ada lima karakter kualitas dari kemempinan. Berikut ini adalah penjelasannya. a. Caring, pemimin perusahaan menunjukan perhatian terhadap bawahannya dan pelangganya b. Intelligence, pemimpin perusahaan dapat menemukan memanfaatkan peluang yang ada serta bisa mengubah climate. c. Courage, pemimpin perusahaan bisa mengambil keputusan dengan cepat serta bisa menentukan tindakan dan taktik guna memanfaatkan peluang. d. Discipline, pemimpin perusahaan harus bersikap adil, bijaksana dan tegas dalam persaingan bisnis. e. Trusty, pemimpin perusahaan mempercayai bawahan dan dipercaya bawahannya dalam melakukan pekerjaan sehingga disegani pekerja dan pelanggan.

16

3. Doctrin and Methods (Doktrin dan Metode) Doktrin inti keyakinan dan nilai yang dianut pemimpin akan membentuk budaya organisasi. Strategi biasanya tidak dapat membunuh budaya, tetapi budaya yang membunuh strategi. Doktrin di sini berfokus pada standar kemampuan tiap jabatan (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). Sedangkan Metode adalah usaha yang dilakukan dalam menjalankan strategi pemasaran. Metode dalam bidang pemasaran pariwisata terdiri dari marketing mix 7P yang terdiri dari product, price, promotion, place, people, process, and physical evidence (Yoeti, 2013). 4. Graud (Lapangan) Menilai lapangan digunakan untuk menentukan daerah mana yang sesuai dalam persaingan. Perusahaan harus memilih area mana kekuatan perusahaan bertemu dengan kelemahan pesaing sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang diperlukan untuk sukses. Ada lima perpaduan kekuatan yang dapat menjadi hakikat persaingan sesuai dengan poster five yaitu persaingan antar perusahaan, potensi pengembangan produk produk pengganti, potensi masuknya pesaing baru, daya tawar konsumen, dan daya tawar pemasok. Elemen ini berfungsi membandingkan dan mengevaluasi perusahaan kita dengan perusahaan kompetitor (Danu,2015). 5. Climate (Lingkungan) Elemen ini lebih berfokus kepada analisis eksternal untuk menilai dan mempelajari hal- hal yang dapat dijadikan peluang bagi perusahaan seperi lingkungan pasar yang mendukung keadaan perusahaan saat ini. Teknologi, politik, sosial, ekonomi merupakan peluang dan ancaman di luar kendali organisasi (Hou, Sheng, dan Hidayat, 2004). Ada dua langkah dalam menilai lingkungan yaitu: a. Pengumpulan informasi berupa kemajuan teknologi, keadaan pemerintah, hukum yang berlaku, keadaan struktur politik, budaya yang ada, struktur sosial, struktur ekonomi dan pasar yang memasok kebutuhan perusahaan dalam suatu darah. b. Mengaitkan organisasi dan lingkungan dari legalisasi informasi yang terkumpul.

2.5.2 Stratagems Sun Tzu Ada 36 stratagems Sun Tzu (36 siasat Sun Tzu) yang dibagi dalam 6 bab (Taylor, 2013). Pada setiap babnya terdiri dari 6 stratagems. Berikut ini adalah stratagems yang ada dalam seni perang Sun Tzu.

17

1. Bab satu: Winning Stratagems a. Deceive The Heavens to Cross The Ocean Menutupi tujuan sesungguhnya dengan menyebarkan informasi tujuan palsu ke lawan berulangkali, sampai lawan lengah dan tidak siap menghadapi fakta pada akhirnya. b. Besiede Wei to Rescue Zhao. Saat lawan terlalu kuat untuk dihadapi secara langsung, maka serang bagian lain lawan yang lemah tapi penting (diperlukan/ disukai). Lawan akan mundur dan mengubah tujuannya untuk mendukung bagiannya yang lemah. Gap perubahan tujuan tersebut akan melemahkan kekuatan dan moral lawan. c. Kill with a Borrowed Knife Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri. Sehingga mengalahkan lawan menggunakan kekuatan negara/perusahaan lain atau kekuatan lawan sendiri yang membelot atau terkena muslihat. d. Substitute Leisure for Labour Menunggu waktu dan tempat yang tepat di saat lawan tidak menyadari. Membiarkan lawan mengerahkan kekuatannya dalam peperangan yang kurang berarti, sedangkan perusahaan menghimpun kekuatan untuk mempersiapkan peperangan berikutnya. Di saat lawan telah lelah dan lengah, perusahaan segera menyerang. e. Loot a Burning House Terus memantau informasi situasi lawan. Di saat lawan dalam kondisi terlemah, serang tanpa ampun dan taklukkan untuk mencegah masalah di masa depan f. Make a Sound in The East, Then Strike in The West Menciptakan dugaan lawan dengan serangan palsu di satu tempat, dan mengerahkan serangan kejutan di tempat lain.

18

2. Bab dua: Enemy Dealing Stratagems a. Create Something from Nothing Membuat ilusi seakan-akan terdapat sesuatu, padahal sebenarnya tidak ada. Atau sebaliknya ilusi seakan-akan tidak terdapat apapun, padahal sebenarnya ada sesuatu. b. Openly Repair The Gallery Roads, but Sneak Through The Passage of Chencang Menyebarkan informasi ke lawan bahwa pertempuran masih jauh atau belum akan terjadi. Kemudian mengejutkan lawan melalui jalan pintas atau dengan menguntitnya. c. Watch The Fires Burning Across The River Menunda masuk ke arena peperangan sampai semua pemain kelelahan. Kemudian masuk dengan kekuatan penuh dan menuntaskan sisa-sisa yang tertinggal. d. Hide A Knife Behind A Smile Menutupi kekuatan dan berpura-pura bekerja sama dengan lawan. Di saat lawan telah mempercayai dan lengah, segera menyerang. e. Sacrifice The Plum Tree to Preserve The Peach Tree Mengorbankan sasaran kecil/ jangka pendek untuk mendapatkan sasaran besar/ jangka panjang. f. Take The Opportunity to Pilfer A Goat Membuat rencana yang cukup fleksibel untuk memanfaatkan peluang yang ada meskipun kecil untuk mendapatkan keuntungan. 3. Bab Tiga: Attacking Stratagems a. Startle The Snake by Hitting The Grass Around It Melakukan sesuatu tidak biasa, tanpa tujuan, aneh, dan tak terduga, tetapi spektakuler ("hitting the grass") untuk memprovokasi respon lawan ("startle the snake"), sehingga lawan menyimpang dari rencana dan posisinya atau untuk mengacaukan pikiran lawan. b. Borrow a Corpse to Resurrect The Soul Menggunakan teknologi atau metode yang terlupakan atau ditinggalkan dan arahkan untuk tujuan yang baru. c. Entice The Tiger to Leave It Is Mountain Lair Menghindari menghadapi secara langsung lawan yang dalam posisi kuat. Memancing lawan untuk menjauhi posisi sumber kekuatannya. 19

d. In Order To Capture, One Must Let Loose Pada saat terpojok, lawan akan meluncurkan serangan putus asa. Biarkan lawan berpikiran adanya peluang perjanjian perdamaian tanpa perlu ditekan. Pada akhirnya lawan akan menyerah tanpa bertarung. e. Tossing Out a Brick to Get a Jade Gem Mengelabui lawan dengan membuat lawan serakah merasa yakin memperoleh sesuatu dengan memancingnya menggunakan umpan yang kecil ("toss out a brick") dan berharap pengembalian yang lebih bernilai ("get a jade gem"). f. Defeat The Enemy by Capturing Their Chief Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam. Singkatnya Jika kekuatan lawan tergantung pada pimpinannya, maka taklukkan pimpinannya. Jika pimpinannya jatuh, maka sisa kekuatan akan melemah atau bahkan berpindah pihak ke perusahaan. 4. Bab Empat: Chaos Stratagems a. Remove The Firewood Under The Cooking Pot Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumber dayanya. Singkatnya menghilangkan/ memindahkan sumber kekuatan utama lawan b. Catch a Fish While The Water Is Disturbed Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang. Singkatnya membikin kekacauan di arena untuk membingungkan lawan, selanjutnya memanfaatkan kebingungan itu kepentingan tujuan c. Slough Off The Cicada's Golden Shell Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan 20

pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat. Singkatnya menutupi kekuatan perusahaan sehingga seakan-akan mempunyai kekuatan yang lebih besar. d. Shut The Door to Catch The Thief Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran. Singkatnya mengepung lawan, menaklukkannya dan mencegahnya kabur. Namun jika ternyata lawan berhasil lolos, maka dilakukan pengejaran e. Befriend a Distant State While Attacking a Neighbour Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain. Singkatnya membangun aliansi dengan negara/perusahaan lain dari luar arena untuk menghadapi lawan di arena pertempuran. f. Obtain Safe Passage to Conquer The State of Guo Pinjam sumber daya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumber daya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama untuk diserang. Singkatnya mempergunakan kekuatan aliansi untuk menghadapi lawan yang dituju. 5. Bab Lima Proximate Stratagems a. Replace The Beams With Rotten Timbers. Kacaukan formasi musuh, mengganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif. Singkatnya mengacaukan formasi lawan, metode lawan, peranan staf lawan, dan latihan mereka untuk mengurangi pilar kekuatannya b. Point at The Mulberry Tree While Cursing The Locust Tree Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik 21

tanpa keberpihakan yang jelas. Singkatnya mendisiplinkan, mengendalikan dan mengingatkan posisi dan situasi saat berperang untuk menghindari konfrontasi secara langsung. c. Point at The Mulberry Tree While Cursing The Locust Tree Sembunyi di balik topeng ke kebodohan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya. Singkatnya berpura-pura bodoh, atau gila untuk menciptakan kebingungan lawan terhadap kemampuan perusahaan, sehingga terlalu percaya diri dan lengah sehingga mudah untuk diserang. d. Remove The Ladder When The Enemy Has Ascended to The Roof Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam atau memancing lawan untuk memasuki arena, selanjutnya mengepungnya dan menyingkirkan kemungkinan lawan kabur, kemudian membiarkannya hingga kekuatannya melemah karena kekurangan sumber daya e. Deck The Tree With False Blossoms Memancing lawan dengan menciptakan ilusi yang membuat barang tak berharga menjadi seakan-akan bernilai atau membuat arena tanpa tantangan menjadi seakan- akan berbahaya Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat. f. Make The Host and The Guest Exchange Roles Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerja sama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya. Singkatnya awalnya berpura-pura menjadi tamu (pendatang yang ingin bekerja sama) untuk diterima, tetapi mengembangkan diri dari dalam dan menjadi pemilik (pemimpin) kemudian. 6. Bab Enam Defeat Stratagems a. The Beauty Trap Mengirimkan wanita cantik ke perkemahan lawan untuk (1) merayu pimpinan agar membocorkan strateginya, (2) memancing pertikaian antar tentara untuk 22

memperebutkannya, atau (3) menimbulkan kecemburuan sehingga muncul intrik di dalamnya. b. The Empty for Strategy Mempersiapkan kekuatan secara tersembunyi, menyerang secara gerilya dan tak terduga untuk mengelabui lawan seakan-akan mempunyai kekuatan besar yang tersembunyi. c. Let The Enemy's Own Spy Sow Discord in The Enemy Cam Memecahbelah kekuatan lawan serta memunculkan skandal dan pertikaian di tubuh lawan sampai kekuatannya melemah dan dapat diserang. d. Inflict Injury On One's Self to Win The Enemy's Trust Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman. e. Chain Stratagems Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju. Singkatnya merangkai beberapa strategi dan menjalankannya secara simultan. f. If Everything Else Fails, Retreat Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:“Jika seluruhnya gagal, mundur” Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang. Singkatnya Menyerah adalah takluk sempurna, kompromi perjanjian merupakan setengah takluk, tetapi kabur bukanlah takluk, karena masih mempunyai peluang melanjutkan di masa depan.

23

2.6 Perancangan Strategi Perusahaan dapat memuat sebuah strategi yang bertujuan untuk mengatasi ancaman dari luar perusahaan atau ancaman eksternal dan merebut peluang-peluang yang ada. Perencanaan strategi adalah proses analisis keadaan internal dan eksternal perusahaan, perumusan strategi dan evaluasi strategi yang sudah di rumuskan (David, 2011). Agar perusahaan dapat menilai secara objektif kondisi eksternal dan internal perusahaan dan mengantisipasi perubahan lingkungan adalah tujuan dari perencanaan strategis.

2.6.1 Analisis Faktor Eksternal Ada dua kategori dalam membahas lingkungan eksternal yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Berikut ini adalah penjelasan dari lingkungan makro dan lingkungan mikro. 1. Lingkungan Makro Elemen-elemen pada lingkungan ini memberi efek tidak langsung terhadap perusahaan. Berikut adalah elemen lingkungan makro yang perlu di analisis. a. Perekonomian Perekonomian berkaitan erat dengan bagaimana masyarakat dalam sebuah daerah mendistribusikan, memproduksi, serta mengkonsumsi barang dan jasa. Perusahaan harus mengetahui seberapa besar perekonomian berpengaruh terhadap perusahaan dari isi inflasi, perpajakan, nilai tukar rupiah, dan upah pekerja (David, 2010). b. Politik dan Legal Situasi politik, dan keputusan pemerintah sangat mempengaruhi life time dari sebuah perusahaan pariwisata. Situasi politik dan legalitas yang mudah didapat sangat membantu untuk perkembangan suatu perusahaan (David, 2010). c. Sosial dan Budaya Kondisi sosial yang di maksud adalah kondisi geografi, demografi, dan sosial budaya atau gaya hudup dari pangsa pasar yang dituju. Kondisi ekologis, demografi, pendidikan, etnis dan agama merupakan hal yang perlu di analisis di elemen sosial dan budaya (David, 2010). d. Teknilogi Perkembangan teknologi sangatlah mempengaruhi proses periklanan dan distribusi. Teknologi di sini tidak terbatas pada penemuan alat tapi juga termasuk cara melaksanakan dan metode untuk mengerjakan sebuah pekerjaan (David, 2010).

24

2. Lingkungan Mikro Pada lingkungan Mikro ini lebih berfokus terhadap persaingan bisnis antar perusahaan. Berikut ini adalah lima aspek lingkungan mikro. a. Potensi pesaing baru Perusahaan baru akan minimbulkan sejumlah dampak bagi perusahaan yang sudah ada. Hal yang perlu di perhatian pada potensi pesaing baru adalah loyalitas konsumen, modal, perusahaan yang berkubu, dan akses distribusi (David, 2010). b. Potensi perkembangan produk pengganti Perusahaan pesaing pasti memiliki produk-produk alternatif dari produk yang telah di gemari masyarakat. Hal ini sangatlah mempengaruhi perusahaan yang berkecimpung dalam bidang yang sama. Yang perlu diperhatikan dari adanya potensi perkembangan produk pengganti adalah alternatif produk itu sendiri (David, 2010). c. Daya tawar konsumen Daya tawar konsumen merupakan tingkat kemudahan dalam mendapatkan pembeli. Beberapa pembeli sering membeli produk dalam sekala besar seperti jika ada rombongan pengunjung yang akan memasuki sebuah tempat wisata. Selain volume pembelian hal yang perludiperhatikan adalah informasi yang didapat pembeli (David, 2010). d. Kekuatan tawar Pemasok Semakin buruk keadaan perusahaan jika pemasok memiliki daya tawar yang kuat. Namun semakin keadaan perusahaan baik maka pemasok memiliki daya tawar yang rendah. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas barang dari suplayer, waktu pengiriman, dan biaya simpan (David, 2010). e. Pesaing antar perusahaan saingan Pesaing dalam industri berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Perusahaan harus dapat memenangkan persaingan dengan industri atau perusahaan lain agar tetap menjaga market share yang telah diraih. Hal yang perlu diperhatikan adalah perkembangan sesama industri dan diferensiasi produk (David, 2010).

2.6.2 Analisis Faktor Internal Untuk analisis faktor internal perusahaan dilihat dari beberapa pendekatan berikut. Berikut ini adalah pendekatan yang digunakan untuk menganalisis faktor internal.

25

1. Pendekatan fungsional Pendekatan fungsional berfokus pada pasar serta pemasaran, produksi, kondisi keuangan dan akuntansi, struktur organisasi, dan sumber daya manusia dan strategi yang telah digunakan. 2. Pendekatan rantai nilai Pendekatan rantai nilai berdasar pada urutan kegiatan kegiatan yang memberikan nilai tambah terhadap produk. Seperti pada proses desain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan. Selain dengan menggunakan pendekatan fungsional dan pendekatan rantai nilai dapat juga menganalisis menggunakan marketing mix. Marketing mix ialah segala faktor yang dapat dikuasai oleh marketing manajer untuk mempengaruhi permintaan barang dan jasa hasil perusahaan (Yoeti, 2013). Unsur marketing mix terdiri dari 7P, sangat berpengaruh untuk faktor internal perusahaan. 7P yang dimaksud adalah product, price, promotion, place, people, process, and physical evidence. Penjelasan mentgenai 7P dapat dilihat pada subbab Pemasaran Pariwisata.

2.6.3 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis yang meliputi identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategis planner) harus menganalisis faktor–faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis ini adalah Analisis SWOT. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan factor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses) (David, 2011). Berikut ini adalah tahap tahap dalam analisis SWOT. 26

Untuk melakukan analisis SWOT data dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan internal. Data eksternal dapat didapat dari elemen Sun Tzu ground dan elemen Sun Tzu climet. Sedangkan data internal dapat didapat dari elemen Sun Tzu doctrin and metod, ledership, dan Mision. Ada tiga langkah untuk melakukan analisis SWOT yaitu membuat matriks fungsi Strategi eksternal kemudian membuat matriks fungsi strategi internal, Lalu membuat kuadran SWOT. 1. Matriks Eksternal Faktor Evaluasi (EFE) Matriks Eksternal Faktor Evaluasi berfungsi untuk merumuskan faktor- faktor strategis eksternal tersebut dalam kerangka peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi perusahaan. Berikut ini adalah cara-cara membuat matriks Eksternal Faktor Evaluasi atau sering juga disebut (EFE). a. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1. b. Memberi bobot pada tiap foto dalam kolom 2 mulai 0 (tidak penting) hingga 1 (sangat penting). c. Memberi rating dalam kolom ke 3 untuk tiap faktor mulai dari skala 1 (tidak merespon) hingga skala 4 (direspon dengan baik). Hal ini berdasar pengaruh faktor tersebut terhadap perusahaan. d. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating di kolom 3 untuk memperoleh skor dalam kolom 4. e. Jika perlu memberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan di tulus di kolom 5. f. Menjumlahkan skor di kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. 2. Matriks Internal Faktor Evaluasi (IFE) Matriks Evaluasi Faktor Internal yang dapat di singkat IFE disusun guna untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Berikut ini adalah tahap-tahap dalam membuat matriks faktor strategi internal. a. Menyusun faktor kekuatan dan kelemahan pada kolom 1. b. Memberi bobot pada tiap foto dalam kolom 2 mulai 0 (tidak penting) hingga 1 (sangat penting). c. Memberi rating dalam kolom ke 3 untuk tiap faktor mulai dari skala 1 (mayor weaknesses) hingga 2 (minor weaknesses) untuk kelemahan dan 3 (minor strengths) 27

hingga 4 (mayor strengths) untuk kekuatan. Hal ini berdasar pengaruh faktor tersebut terhadap perusahaan. d. Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating di kolom 3 untuk memperoleh skor dalam kolom 4. e. Jika perlu memberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan di tulus di kolom 5. f. Menjumlahkan skor di kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. 3. Diagram Analisis SWOT Diagram Analisis SWOT berfungsi untuk menentukan posisi perusahaan berada pada kuadran ke berapa. Selain itu setelah mengerti posisi perusahaan di Diagram Analisis SWOT maka secara otomatis dapat diketahui keadaan perusahaan dan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan perusahaan.

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT Sumber: Assauri (2013) a. Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). b. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). c. Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi 28

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah–masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar. d. Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

29

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah tahap yang membahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian agar penelitian mencapai tujuan yang sudah di rencanakan sebelumnya. Pada bab tiga ini di jelakan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu, pengambilan stempel, serta langkah-langkah penelitian.

3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Hal ini berkaitan dengan karakteristik masalah yang diteliti. penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut akan memberikan rekomendasi perbaikan (Sekaran, 2006).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di tempat wisata Jawa Timur Park 1, kota Batu, Jawa Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Juli 2017.

3.3 Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian ini terdiri dari tahap pendahuluan penelitian yang berisi studi lapangan, studi Pustaka, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengumpulan data, tahap analisis dan pembahasan, dan tahap kesimpulan dan saran.

3.3.1 Tahap Pendahuluan Pada tahap pendahuluan ini peneliti melakukan studi lapangan, studi pustaka, identifikasi masalah, perumusan masalah, dan tujuan penelitian. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya. 1. Studi lapangan Studi lapangan adalah langkah awal dari sebuah penelitian. Langkah ini berfungsi untuk mengetahui gambaran sebenarnya dari objek wisata Jawa Timur Park 1 dan bagian

29 30

marketing Jawa Timur Park 1. Gambaran jelas dari objek penelitian akan didapat dari langkah awal ini. 2. Studi pustaka Untuk mempelajari teori dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan pada objek penelitian maka sangat diperlukan melakukan studi literatur. Taks book, website, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi dan karya ilmiah yang lain adalah sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan studi literatur strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, elemen perang seni perang Sun Tzu, stratagem dari seni perang Sun Tzu, dan Analisis SWOT. 3. Identifikasi masalah Identifikasi masalah adalah langkah awal dalam memahami pemasalahan yang ada dan mencari solusi dari masalah tersebut. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menjadi masalah dan harus di teliti agar mengurangi dampak dari masalah. 4. Rumusan masalah Setelah mengidentifikasi permasalahan kemudian melakukan perumusan masalah. Rumusan masalah adalah rincian permasalahan yang dikaji setelah melakukan identifikasi masalah di objek wisata Jawa Timur Park 1. 5. Tujuan penelitian Langkah ini adalah langka di mana menentukan tujuan dari penelitian. Hal ini digunakan untuk mengetahui acuan dari suksesnya penelitian. Rumusan Masalah adalah dasar dari tujuan penelitian.

3.3.2 Tahap Pengumpulan Data Metode pengumpulan data terdiri dari metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Metode penelitian lapangan ini terdiri dari, wawancara, studi dokumen, dan observasi. Berikut ini jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan, data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Sugiono, 2009). Maksud dari data primer ini adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli, dalam penelitian ini adalah hasil diskusi dengan staf marketing , manajer HRD, dan manajer marketing serta observasi di Jawa Timur Park 1. Berikut ini adalah data-data primer yang diperlukan:

31

a. Deskripsi tiap faktor b. Data bobot tiap faktor c. Data rating tiap faktor 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang sudah ada atau sudah tersedia dan kita sudah bisa mengambilnya yang kemudian mengolahnya. Data sekunder penelitian ini bisa kita peroleh melalui dokumentasi (Sugiono, 2009). Berikut ini adalah data-data Sekunder yang diperlukan: a. Profil Jawa Timur Park 1 b. Fasilitas dan wahana di Jawa Timur Park 1 c. Alur pelayanan pengunjung d. Jumlah pengunjung e. Market share Faktor internal dan faktor eksternal dalam penelitian ini perlu dianalisa guna mengetahui posisi atau keadaan perusahaan dengan analisis SWOT. Kemudian didapatkan strategi yang sesuai dengan posisi perusahaan dari analisis SWOT. Faktor internal dan faktor eksternal mengacu pada elemen elemen menurut seni perang Sun Tzu.

3.3.3 Tahap Pengolahan Data Tahap pengolahan data akan dilakukan setelah data data terkumpul. Pada tahap pengolahan data akan dilakukan menggunakan beberapa metode. Berikut ini adalah langkah langkah yang lebih jelanya. a. Penentuan faktor dari 5 elemen Sun Tzu Pada langkah ini akan menentukan faktor-faktor apa saja yang akan di masukan dalam matriks IFE dan matriks EFE. Penentuan faktor faktor ini berdasarkan lima elemen Sun Tzu yaitu moral influence (misi), Leadership (kepemimpinan), doctrin and methods (doktrin dan metode), graund (lapangan), climate (lingkungan). b. Pendeskripsian tiap faktor yang berasal dari elemen Sun Tzu Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan strategi akan dilakukan penjabaran tentang implementasi dari faktor-faktor tadi. Selain itu dengan mengetahui penjabaran tentang implementasi dari faktor yang telah ditentukan akan di ketahui bagaimana dampaknya terhadap perusahaan.

32 c. Penentuan ranting dan bobot tiap faktor Sesudah mendeskripsikan faktor-faktor akan dilakukan penentuan ranting dan bobot pada tiap faktor. Penentuan ranting dan bobot di lakukan dengan berdiskusi dengan para manajer Jawa Timur Park 1. d. Perumusan matiks IFE dan EFE Pada tahap perumusan matiks IFE dan EFE akan merangkum deskripsi tiap faktor untuk dimasukan ke matriks IFE dan EFE. Selain itu juga memasukan bobot dan ranting tiap faktor pada matriks IFE dan EFE yang kemudian melakukan perhitungan skor dengan cara mengkalikan ranting dengan bobot. e. Penentuan keadaan perusahaan melalui diagram analisis SWOT Pada tahap ini akan diketahui jenis strategi apa yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini berdasar jumlah skor dari IFE dan EFE. Penentuan keadaan perusahaan menggunakan tools diagram analisis SWOT. f. Pemilihan stratagem Sun Tzu berdasar analisis SWOT menggunakan matriks ranting Setelah diketahui jenis strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan maka akan dilakasanakan pemilihan stratagem atau siasat Sun Tzu. Pemilihan stratagem ini menggunkan tools matriks ranting.

3.3.4 Analisis dan Pengembangan Stratagem Terpilih Tahap ini dilakukan sesudah melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan data merupakan dasar dari analisis. Pada analisis akan dibahas mengenai pengembangan strategi pemasaran berdasar stratagem dari seni perang Sun Tzu.

3.3.5 Kesimpulan dan Saran Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis yang dilakukan untuk menjawab tujuan. Saran yang digunakan di sini terdiri dari dua macam yaitu santan yang aplikatif untuk perusahaan dan saran akademik untuk kalangan akademik.

3.4 Diagram Alir Penelitian Untuk membuat panduan penelitian yang baik diperlukan diagram alir penelitian. Diagram alir penelitian ini berdasarkan langkah langkah penelitian di atas. Berikut ini adalah diagram alir penelitian.

33

Mulai

Studi Lapangan Studi Pustaka Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Penentuan Tahap Pendahuluanan Tujuan

Pengumpulan data skunder: Pengumpulan data Primer dari internal perusahaan:  Profil Jawa Timur Park 1  Diskripsi tiap faktor  Fasilitas dan Wahana di  Data bobot tiap faktor Jawa Timur Park 1  Data rating tiap faktor  Alur pelayanan pengunjung  Jumlah pengunjung  Market Share

Tahap Pengumpulan data

Langkah pengolahan data: a. Penentuan faktor dari elemen Sun Tzu berdasar penelitian b. Pendiskripsian tiap faktor yang berasal dari elemen Sun Tzu c. Penentuan ranting dan bobot tiap faktor d. Perumusan matriks IFE dan EFE e. Penentuan keadaan perusahaan melalui diagram analisis SWOT f. Pemilihan stratagem Sun Tzu berdasar analisis SWOT menggunakan matriks rating

Tahap Pengolahan Data

Analisis dan Pengembangan Stratagm Terpilih Tahap Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Tahap Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 34

Halaman ini sengaja dikosongkan

35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan, serta penjelasan mengenai data-data yang dikumpulkan. Selain itu terdapat penjelasan tentang pengolahan data menggunakan metode yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya serta pembahasan dari hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.

4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil dari Jawa Timur Park 1. Sub bab yang akan dibahas adalah gambaran umum perusahaan yang terdiri dari gambaran umum perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, manajemen personal ia, alur pelayanan.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Kota Batu sudah menjadi wilayah administrasi pemerintahan yang otonom. Sebagai daerah tujuan wisata, Kota Batu sudah dikenal sejak masa kolonial Belanda. Kondisi morfologinya yang berbukit-bukit terletak diantara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna dengan ketinggian antara 600 meter hingga 1700 meter di atas permukaan laut, membuat Kota Batu selalu berhawa sejuk sepanjang tahun. Konsisi morfologi dan klimatologi yang demikian kawasan Batu sangat baik menjadi Derah Tujuan Wisata, tetapi juga sangat cocok sebagai daerah pengembangan pertanian aneka jenis holtikultura seperti sayur, tanaman hias, bunga, tanaman obat, dan buah. Gunung Panderman berdiri kokoh diantara Gunung Kawi serta Gunung Arjuna menjadi latar yang memperindah landscape Kota Batu. Lokasi Jawa Timur Park 1 ada di lereng Timur Gunung Panderman dibangun di atas area seluas ±11 hektar, termasuk luas, dapat menampung berbagai wahana dan fasilitas. Pada kawasan yang sejuk dan asri ini Jawa Timur Park 1 menjadi destinasi rekreasi dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat mengundang seluruh wisatawan terlebih peserta didik untuk mengenal secara lebih dekat kekayaan flora, fauna, kekayaan budaya serta kemajuan teknologi.

35 36

Keberadaan yang demikian ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi peserta didik mulai dari tingkat TK sampai tingkat SMA dan mahasiswa untuk dapat lebih menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suasana rekreatif dan santai. Harga tiket Jawa Timur Park 1 untuk weekdays (hari Senin sampai hari Kamis) adalah Rp 70.000,00. Sedangkan harga tiket masuk Jawa Timur Park untuk weekend (hari Jumat sampai hari Minggu) dan holiday session adalah Rp 100.000,00.

4.1.2 Visi dan Misi Visi dari Jawa Timur 3DUNDGDODK³PHQMDGLNDQKota Batu, khususnya Jawa Timur Park 1 menjadi tempat wisata dengan standar internasional yang mampu memberikan KLEXUDQ NHSXDVDQ VHNDOLJXV ZDZDVDQ GDQ LOPX SHQJHWDKXDQ EDJL SDUD SHQJXQMXQJ´ Sedangkan misi dari Jawa Timur Park 1 yaitu: 1. Memberikan pelayanan pada pengunjug secara maksimal dengan cara membuat inovasi baru terhadap fasilitas yang tersedia, agar tidak monoton dan membosankan. 2. Mengelola serta mengembangkan tempat pariwasata yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran luar, sehingga pelajar dapat belajar sambil berwisata dalam satu tempat. 3. Meningkatkan kesejahteraan serta perekonomian karyawan maupun masyarakat yang berada di sekitar lokasi Jawa Timur Park 1.

4.1.3 Struktur Organisasi Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki struktur organisasi. Gambar 4.1 adalah gambar dari struktur organisasi dari Jawa Timur Park 1.

Gambar 4.1 Struktur organisasi Jawa Timur Park 1 Sumber: Jawa Timur Park 1 (2016) Dari gambar 4. 1 diketahui bahwa jabatan paling tinggi adalah vice president kemudian bawahannya adalah general manajer. Di bawah general manajer terdiri dari manajer 37

marketing, chief security, manajer operasional, manajer HRD, dan manajer accounting. Berikut ini adalah keterangan dari struktur organisasi gambar 4.1. 1. General Manajer memiliki tugas pokok mengatur segala kebijakan-kebijakaan yang terdapat di Jawa Timur Park 1. 2. Operational Manajer memiliki tugas membantu dalam melakukan pembinaan, pengawasan, pengembangan seluruh area Jawa Timur Park 1, dan bertanggung jawab pada direktur utama. 3. Manajer HRD memiliki tugas mengelola seluruh bentuk kesejahteraan karyawan, dalam pelaksanaannya dibantu oleh: a. Personalia dan administrasi support, bertugas untuk mengelola seluruh administrasi ke-personaliaan. b. Sekertaris atau operator, bertugas mengadakan hubungan langsung ke dalam perusahaan maupun luar perusahaan. c. Humas, bertugas untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat. d. Driver, bertugas untuk pelayanan fasilitas yang ada di perusahaan. 4. Accounting Manajer, bertugas mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dalam aktifitasnya dibantu oleh staff gudang, kasir, dan accounting staff sendiri. 5. Marketing Manajer, bertugas mempromosikan Jawa Timur Park agar banyak pengunjung yang tertarik untuk datang ke Jawa Timur Park. Dalam menjalankan pelaksaannya dibantu oleh Supervisor Marketing yaitu melaksanakan promosi tentang perusahaan tersebut.

4.1.4 Manajemen Personalia Karyawan Jawa Timur Park 1 terdiri dari 100 karyawan tetap serta 125 karyawan kontrak dengan tingkat pendidikan akhir bermacam-macam. Terdapat 3 orang karyawan dengan tingkat pendidikan SD, 5 karyawan SMP, 164 karyawan SMA/SMK, 5 karyawan D1, 3 karyawan D2, 15 karyawan D3, dan 30 karyawan S1. Jumlah karyawan terbanyak pada pendidikan akhir SMA/SMK yang sebagian besar merupakan pekerja lapangan. Jam kerja karyawan secara umum mengikuti jam buka Jawa Timur Park 1 yaitu pukul 8.30 ± 16.30 WIB setiap harinya. Ada beberapa departemen yang memiliki jam kerja berdasarkan shift karena disuaikan dengan kebutuhan. Departemen security terbagi dalam 3 shift sebab penjagaan wajib dilakukan selama 24 jam. Departemen House Keeping & Gardening, juga dibagi dalam 3 shift, khusus bagian pembuangan sampah bekerja pada shift 38

III karena sampah baru diangkut ketika Jawa Timur Park 1 telah tutup. Berikut ini adalag Fasilitas yang disediakan untuk karyawan antara lain sebagai berikut. 1. Seragam kerja untuk sehari-hari 2. Berbagai fasilitas kantor. 3. Fasilitas kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Karyawan Jawa Timur Park 1 sudah terdaftar dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. 4. Khusus untuk Depertemen Engineering, disediakan pula perlatan keselamatan kerja yang lebih lengkap seperti kacamata, sepatu boot, safety belt, hardness, serta helm.

4.1.5 Alur Pelayanan Pengunjung Setiap perusahaan yang bergelut dibidang jasa pasti memiliki alur pelayanan terhadap pengunjung tak terkecuali Jawa Timur Park 1. Berikut ini adalah alur pelayanan pengunjung di Jawa Timur Park 1 yang dapat dilihat di Gambar 4.2.

Mulai

Pengunjung memasuki area Jatim Park 1

Apakah pengunjung membawa kendaraan? Tidak Ya Pengunjung parkir kendaraan di area parkir

Apakah pengunjung memiliki tinggi >85 cm? Tidak Ya Pengunjung membeli tiket masuk di SPG atau di loket Jatim Park 1

Pengunjung melakukan pengecekan pada pintu masuk

Pengunjung menikmati fasilitas Jatim Park 1 sesuai dengan alur

Selesai Gambar 4.2 Alur Pelayanan Jawa Timur Park 1 Sumber: Jawa Timur Park 1 (2016) Gambar 4.2 menunjukkan alur pelayanan pengunjung Jawa Timur Park 1 mulai dari pengunjung datang sampai pengunjung keluar dari Jawa imur Park 1. Proses dimulai dari kedatangan pengunjung ke area Jawa Timur Park. Jika pengunjung membawa kendaraan 39

atau mengikuti rombongan, maka pengunjung menuju area parkir terlebih dahulu. Jika tidak, maka pengunjung langsung menuju area pembelian tiket. Pada area pembelian tiket, jika pengunjung memiliki tinggi badan <85 cm maka tidak perlu membeli tiket. Akan tetapi jika pengunjung memiliki tinggi badan >85 cm maka melakukan pembelian tiket pada SPG Jawa Timur Park 1 (jika pembelian tiket untuk perorangan) atau pada loket tiket Jawa Timur Park 1 (jika pembelian tiket untuk rombongan dengan minimal 30 tiket). Kemudian pengunjung menuju pintu masuk untuk pemasangan tiket yang berbentuk gelang dan melakukan pengecekan barang bawaan. Kemudian, pengunjung masuk kedalam Jawa Timur Park 1 dan menikmati fasilitas dan wahana yang ada di Jawa Timur Park 1 sesuai dengan alur denah yang sudah ada. Setelah sales ai, pengunjung keluar dari Jawa Timur Park 1.

4.1.6 Wahana dan Fasilitas Dalam menjalankan bisnisnya, Jawa Timur Park 1 didukung oleh berbagai fasilitas dan wahana yang terdiri dari 4 jenis wahana yaitu wahana edukasi, wahana ekstrim, wahana, anak anak, wahana permainan. Sedangkan fasilitasnya terdiri dari food center, toilet, masjid, klinik kesehatan, fasilitas difabel, ruang ibu menyusui, restu area yang totalnya mencapai 7 fasilitas. Berikut adalah rincian dari 4 jenis wahana yang dapat dilihat di tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar wahana Wahana Ekstrim Wahana keluarga Wahana edukasi Wahana anak

x Pendulum 360 x Mamogu Shaw x Galeri etnik x Candy x Volcano x Tour bus nusantara Kingdom Costner x Jumping frog x Etnik Papua x Bouncy castile x New Aero Test x Columbus x Etnik Jawa x Midi skater x Air Bone shot x Rumah pipa Timuran x Ulat coaster x Superman x Fish Park x Kimua-biologi& x Mini Swinger loop coaster x Water boom Science stadium x Convoi cat x Flying x Funtastic x Taman fisika x Children tornado Swimming pool x Sciennce Center playGround x Spining x Sky ide x Taman sayur dan x Flaying Tiger coaster x Gokart buah x Baterai x Columbus x Bumper boats x Convoi boat car/jumping x Dragon x Keraton hantu x Taman sejarah jumping coaster x carnivalloween x Galeri x All climbing

x Flying Box x Mini Tran numismatik x Star Chase

x Sky Swinger x Bioskop 3D x Diorama x Mocil x Amphy teater momentum x Samba ballon x Tourism maket sejarah x Sky copter

x Pasar buah x Taman prasejarah x Trampolin x Binatang mitologi x Keraton nusantara x Sentra batik x Pos Indonesia Sumber: Jawa Timur Park 1 (2016) 40

4.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara evaluasi kondisi internal dan eksternal Jawa Timur Park 1. Data dikumpulkan melalui wawancara dan diskusi dengan Manajer Pemasaran, Staf pemasaran yang berpengalaman, Manajer HRD Jawa Timur Park 1 serta dokumentasi dan observasi langsung ke lapangan. Untuk penentuan rating dan bobot dilakukan dengan diskusi dengan pihah manajemen hal ini disebapkan karena pihak manajemen dirasa telah berpengalaman serta pihak manajemen sering melakukan studibanding ke perusahaan-perusahaan pariwisata yang lain hingga ratingyang diberikan sudah cukup akurat.

4.2.1 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi Jawa Timur Park 1 pada segi internal dengan 3 elemen Sun Tzu yaitu Misi, kepemimpinan, dan doktrin & metode. Untuk detail dari penentuan faktor internal dapat dilihat pada lampiran 3. Rating dengan nilai 4 dan 3 menunjukan kekuatan perusahaan, rating dengan nilai 4 menunjukaan bahwa faktor tersebut sangat kuat dan menjadi kekuatan utama perusahaan (kekuatan mayor) sedangkan rating dengan nilai 3 menunjukan bahwa faktor tersebut kuat dan menjadi kekuatan perusahaan (kekuatan minor). Rating dengan nilai 2 dan 1 menunjukan kelemahan perusahaan, rating dengan nilai 2 menunjukan bahwa faktor tersebut lemah dan menjadi kelemahan perusahaan (kelemahan minor) sedangkan rating dengan nilai 1 menunjukan bahwa faktor tersebut sangat lemah dan menjadi kelemahan utama perusahaan (kelemahan mayor) (David, 2010). Berikut penjelasan mengenai kondisi perusahaan dari aspek internal. 1. Moral Influence (Misi) Pada elemen misi terdapat 3 faktor yang akan dianalisis. Atribut pertama adalah misi yang menginovasi, atribut ke dua adalah misi yang membangun semangat mengelola dan mengembangan perusahaan, lalu yang ketiga adalah misi yang meningkatkan perekonomian karyawan dan masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan ketiga atribut. a. Misi yang menginovasi. Upaya Jawa Timur Park 1 untuk menjalankan misinya adalah melakukan studi banding dan memberangkatkan semua karyawannya untuk berwisata bersama tiap enam bulan sekali bagi top dan middle manajemen dan dua tahun sekali bagi seluruh karyawan. Studi banding dengan berwisata dianggap bagus untuk menginspirasi oleh pihak manajemen karena dalam studi banding sekaligus berwisata bagi jajaran 41

manajement dan karyawan akan mendapatkan inspirasi dengan cara membandingkan Jawa Timur Park 1 dengan tempat wisata lain terutama pada bidang pemasaran. Contoh lain dari implementasi misi yang menginovasi ini adanya upaya Jawa Timur Park 1 agar pengunjung merasa tidak bosan Jawa Timur Park 1 menargetkan tiap tahun ada 3 wahana baru. Namun penambahan 3 wahana tiap tahun menurut pengunjung sangat kurang untuk membuat pengunjung yang pernah datang ke Jawa Timur Park 1 tidak merasa bosan. Hal ini dilihat dari komentar pengunjung di www.Tripadvisor.com. Walaupun begitu ini masih merupakan kekuatan Jawa Timur Park 1 sehingga rating yang diberikan untuk faktor adalah 3. b. Misi yang membangun semangat mengelola dan mengembangan perusahaan. Upaya Jawa Timur Park 1 dalam membangun semangat karyawan untuk mengelola dan mengembangkan Jawa Timur Park 1 adalah dengan penilaian kinerja karyawan untuk memotivasi karyawan juga dilakukan dengan memberikan penghargaan karyawan terbaik tahun ini yang akan mendapatkan sertifikat dan bonus gaji selama 12 bulan penuh. Selain karyawan terbaik juga ada karyawan terramah, karyawan terjujur, karyawan tersopan. Untuk karyawan yang terpilih menjadi karyawan terramah, karyawan terjujur, karyawan tersopan mendapatkan uang tunai langsung dan sertifikat. Untuk para nominator karyawan terbaik, karyawan terramah, karyawan terjujur, dan karyawan tersopan hanya mendapat sertifikat. Jawa Timur Park 1 juga sering memberikan pelatihan kepada karyawannya agar karyawan memiliki skill dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola dan mengembangkan Jawa Timur Park 1. Contoh Pelatihan yang pernah dilakukan Jawa Timur Park 1 adalah pelatihan K3, pelatihan las, pelatihan mangatasi keluhan pelanggan, pelatihan tim works yang efektif, pelatihan leadership, dan masih bayak lagi. Untuk tahun berikutnya Jawa Timur Park 1 akan mengadakan pelatihan pemandu wisata dan pelatihan bahasa asing. Ini merupakan kekuatan bagi Jawa Timur Park 1 sehingga rating yang di berikan untuk misi yang menginovasi adalah 4. c. Misi yang meningkatkan perekonomian karyawan dan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian karyawan maupun masyarakat, Jawa Timur Park 1 tiap tahun memberikan sumbangan ke anak yatim piatu. Jika karyawan mengetahui ada anak yatim yang ada di sekitar rumahnya maka karyawan tersebut dapat mengajukan sumbangan ke Jawa Timur Park 1 untuk anak yatim tersebut. Dalam menunjang kesejahteraan karyawan Jawa Timur Park 1 melakukan pemberian tunjangan pendidikan pada anak karyawan yang sedang bersekolah tiap 6 bulan sekali 42

dan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis tiap tahun sekali serta memberikan para karyawan jaminan kesehatan dalam bentuk BPJS. Misi merupakan kelebihan dari Jawa Timur Pakr 1 walaupun bukan yang utama sehingga rating untuk misi yang meningkatkan perekonomian karyawan dan masyarakat adalah 3 2. Leadership (Kepemimpinan) Pada elemen kepemimpinan ini akan dibahas lima faktor. Kelima faktor tersebut terdiri dari kecakapan pemimpin pengambilan keputusan dengan cepat, kepercayaan pemimpin terhadap bawahan dan kepercayaan bawahan terhadap pemimpin, perhatian pemimpin terhadap bawahannya, keberanian pemimpin dalam mengambil peluang walaupun berresiko, kecakapan pemimpin mendisiplinkan pekerja. Berikut ini penjelasan dari ke lima atribut tersebut. a. Kecakapan pemimpin pengambilan keputusan dengan cepat Pimpinan perusahaan tidak begitu bisa mengambil keputusan dengan cepat jika keputusan tersebut berhubungan dengan finansial. Keterbatasan pengambilan keputusan karena jika kurang cermat dalam mengambil keputusan berakibat pada laba rugi perusahaan. Hal ini lah membuat pemimpin Jawa Timur Park 1 kurang cepat dan berani dalam mengambil keputusan. Kurang cepatnya pemimpin dalam mengambil keputusan merupakan kelemahan bagi Jawa Timur Park 1 sehingga diberi rating 2. b. Kepercayaan pemimpin terhadap bawahan dan kepercayaan bawahan terhadap pemimpin Kepercayaan pimpinan perusahaan terhadap bawahannya di implementasikan dalam bentuk jabatan. Setiap jabatan memiliki keleluasaan dalam mengambil keputusan berdasarkan biaya yang dikeluarkan jika keputusan tersebut di ambil. Semakin tinggi jabatan maka semakin besar biaya yang boleh dikeluarkan jika keputusan tersebut di ambil. Selain itu pemimpin dapat diketahui mempercayai bawahannya dilihat dari singkatnya waktu yang di tempuh pekerja dari selepas Pelatihan hingga menjadi pegawai tetap hanya 2 tahun. Sedangkan bawahan kurang mempercayai atasannya, hal ini diketaui dari rendahnya kesetian karyawan di bagian marketing rendahnya kesetian karyawan ini terlihat dari tingginya pergantian pekerja di bagian marketing contohnya di setiap tahun pasti ada pekerja yang keluar dan masuk di bagian marketing. Walaupun terjadi tingginya pergantian pekerja di departemen marketing namun tidak terjadi di departemen lain dan tingginya kepercayaan pemimpin terhadap karyawan maka faktor ini termasuk kekuatan sehingga mendapat rating 3.

43

c. Perhatian pemimpin terhadap bawahannya Pimpinan Jawa Timur Park 1 juga sangat memperhatikan bawahanya, hal ini dapat diketahui dari mudahnya mendapat fasilitas yang di perlukan oleh pekerja, di berikannya jaminan kesehatan pada seluruh karyawan, berwisata sekaligus studi banding tiap enam bulan bagi top dan middle manajemen dan dua tahun sekali bagi seluruh karyawan, adanya pemeriksaan kesehatan tiap 1 tahun sekali, di berikannya pelatihan berkala tiap 6 bulan dan 1 tahun sekali, adanya jaminan kesehatan BPJS dan adanya tunjangan pendidikan bagi anak karyawan tiap 6 bulan sekali. Hal hal tersebut merupakan kekuatan Jawa Timur Park 1 sehingga perhatian pimpinan terhadap bawahan mendapat rating 4 . d. Keberanian pemimpin dalam mengambil peluang walaupun berresiko Pemimpin Jawa Timur Park 1 kurang berani dalam mengambil peluang karena adanya resiko terhadap berkurangnya laba perusahaan atau bahkan dapat mengakibatkan kerugian. Kurangnya keberanian pemimpin dalam mengambil resiko ini juga dipengaruhi faktor finansial dan juga karena pemimpin kurang berani dalam mengambil keputusan dengan cepat membuat beberapa peluang tidak bisa diraih. Ini merupakan kelemahan perusahaan sehingga faktor ini berrating 1. e. Kecakapan pemimpin mendisiplinkan pekerja Pimpinan dapat mendisiplinkan pekerja menggunakan budaya organisasi yang berasal dari Jawa yaitu tepo sliro (tenggang rasa). Budaya tepo sliro (tenggang rasa) yang di maksud adalah budaya sungkan kepada perusahaan karena perusahaan telah memberikan fasilitas yang lengkap kepada pegawai sehingga para pegawai Jika tidak disiplin dan tidak bekerja dengan baik akan malu. Selain dengan budaya organisasi mendisiplinkan pekerja juga dengan cara memberi peringatan bertahap. Misalnya saat terjadi pelanggaran 1 kali hingga 3 kali maka pekerja yang melanggar harus menjelaskannya ke pada atasannya langsung kemudian jika terjadi pelanggaran yang sama lagi maka keluar surat peringatan 1 jika surat peringatan keluar sampai 3 kali maka pekerja tersebut akan di keluarkan. Cara-cara seperti ini dianggap bisa mendisiplikan pekerja dengan baik menurut pihah manajemen. sehingga faktor ini mendapat rating 3. 3. Doctrin and Methods (Doktrin dan Metode) Pada elemen doktrin & metode ini akan dibahas tujuh belas atribut. Ketujuh belas atribut tersebut terdiri dari pembagian tanggung jawab, manfaat wahana, fasilitas bagi pengunjung, desain taman bermain, harga dapat diterima oleh pasar sasaran, harga bersaing dengan 44

tempat wisata yang lain, sales promotion, advertisting (iklan), personal saling, public relation, distribusi paket wisata, petunjuk alokasi, prosedur pelayanan, pelatihan karyawan, quality assuran, fasilitas karyawan, suasana kerja. Berikut ini penjelasan dari Ketujuh belas atribut tersebut. a. Pembagian tanggung jawab Saat ini Jawa Timur Park 1 masih pada tahap penyusunan standar kompetensi pada tiap jabatan. Untuk mencapai Standar kompetensi tiap jabatan hal yang dilakuan Jawa Timur Park1 adalah dengan memberikan pelatihan hard skill maupun soft skill kepada pegawainya. Contoh Pelatihan yang dilakukan adalah Pelatihan efektif tim Works, sertifikasi las, Pelatihan untuk menghadapi komplain pelanggan, Pelatihan k3, Pelatihan ledership, dan lain-lain. Pelatihan yang akan dilakuakan Jawa Timur Park 1 adalah bahasa asing, Pelatihan pemandu wisata. Untuk meningkatkan kualitas SDM bagi pekerja yang masih berijazah SD dan SMP pihak Jawa Timur Park 1 bekerja sama dengan dinas pendidikan memberikan kejar paket A hingga paket C kepada pekerja yang masih berijazah SD dan SMP. Banyaknya Pelatihan disebabkan karena sebanyak 152 pegawai masih ber ijazah SD hingga SMA. Banyaknya pelatihan ini bertujuan untuk standardisasi kompetensi bagi tiap jabatan membawa dampak baik bagi Jawa Timur Park1 karena dengan begitu dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan pekerja dan juga membuat pekerjaan para pekerja menjadi lebih cepet dalam menyelasaikan pekerjaanya dari pada sebelum melakukan Pelatihan. Awalnya berdirinya Jawa Timur Park 1 untuk perekrutan jabatan middle manajemen Jawa Timur Park 1 merekrut calon pekerja yang telah berpengalaman bekerja di perusahaan jasa, sedangkan untuk lower manajemen Jawa Timur Park 1 merekrut para sarjana, sedangkan staf dan pegawai lapangan Jawa Timur Park 1 merekrut calon pekerja yang berijazah SD himgga SMA. Hal inilah yang membuat pihak Jawa Timur Park1 yang terus menerus melakukan pelatihan ke pegawainya agar pekerjanya memiliki standar kompetensi yang sesuai dengan jabatanya. Proses seorang pekerja menjadi pegawai tetap adalah 2 minggu masa orientasi dilanjutkan 3 bulan masa pelatihan, 6 bulan percobaan, 1 tahun kontrak, 1 tahun kontrak lalu menjadi pegawai tetap. Misal jika seorang manajer pensiun maka akan di gantikan bawahannya yang paling lama bekerja dibidang tersebut yaitu asisten manajer. Pada pendelegasian tugas dan wewenang sudah jelas karena setiap jabatan membawahi sebuah bidang sehingga di Jawa Timur Park 1 tidak ada rekap jabatan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa faktor ini merupakan kekuatan bagi Jawa Timur Park 1 45

walaupun standardisasi kompetensi tiap jabatan masih dalam tahap penyusunan sehingga rating untuk faktor ini adalah 2,5. b. Manfaat wahana Ada empat jenis wahana yang ada di Jawa Timur Park 1 yang sudah di desain berdasarkan kegunaannya seperti wahana ekstrim memang ditujukan untuk memuaskan adrenalin pengunjung, wahana keluarga ditujukan untuk menambah rasa kebersamaan dengan keluarga atau teman, wahana edukasi ditujukan untuk mengedukasi pengunjung sehingga pengunjung mendapat ilmu pengetahuan lewat hiburan, wahana anak anak ditujukan agar anak-anak menjadi lebih ceria. Namun kekecewaan pengunjung sering terjadi karena adanya wahana wahana yang tidak beroprasi. Tidak beroprasinya wahana wahana ini diakibatkan wahana sedang dalam perbaikan atau aliran listrik berhenti sementara. Selain wahana dalam masa perbaikan, tidak beroprasionalnya wahana juga di akibatkan karena faktor cuaca seperti hujan atau angin kencang. Tidak beroprasinya wahana karena faktor cuaca dilakukan Jawa Timur Park 1 untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung. Jawa Timur Park 1 memiliki produk yang berbeda dibandingkan tempat wisata lain karena Jawa Timur Park 1 memiliki 4 jenis wahana permainan sekaligus di satu tempat. Dari penjelasan di atas diketahui faktor ini merupakan kekuatan dari Jawa Timur Park 1 walaupun terkadang ada wahana yang tidak beroprasi sehingga Rating untuk faktor ini adalah 3,4. c. Fasilitas bagi pengunjung Untuk fasilitas ibadah di Jawa Timur Park 1 sangatlah cukup untuk menampung pengunjung yang ingin beribadah sholat. Pada hari Jumat selalu dilaksanakan ibadah sholat Jumat di masjid Jawa Timur Park 1. Untuk kebersihan toilet di Jawa Timur Park 1 mempercayakan kebersihan toilet ke pada perusahaan penyedia cleaning service. Jumlah toilet di Jawa Timur Park1 ada 50 titik, satu toilet dapat menampung 2 hingga 4 pengunjung namun ada beberapa toilet yang masih kotor contohnya di area kolam renang. Untuk masalah kebersihan toilet ada cleaning service dari perusahaan rekanan Jawa Timur Park 1 yang akan membersihkan toilet serta tulisan petunjuk di toilet terdapat tiga bahasa yaitu bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris. Selain itu juga terdapat toilet untuk difabel, kursi roda gratis bagi manula, ada satu ruang ibu menyusui yang memiliki peralatan rumah tangga seperti microwave, teko, kompor gas namun kekurangan dari fasilitas ibu menyusui ini adalah jumlahnya yang hanya satu sehingga ibu menyusui akan berjalan jauh jika ingin memenuhi kebutuh bayinya. 46

Untuk fasilitas kesehatan disediakan 1 ambulans, kotak P3K tiap wahana dan klinik kesehatan. Ada 5 ruang istirahat (rest area) namun ada beberapa restarea yang kotor. Untuk Food center Jawa Timur Park 1 memiliki 5 kafe namun di Food center yang dekat dengan water boom kebersihan tempat makannya tidak dijaga sehingga kotor. Untuk tempat parkir mobil (bukan bus atau sepeda motor) saat ini sudah hampir penuh jika musim liburan tiba maka dari itu Jawa Timur Park 1 sedang membangun tempat parkir untuk mobil. Sedangkan tempat parkir sepeda motor dan bus jarang sekali penuh. Menurut pihak Jawa Timur Park 1 dengan banyaknya fasilitas di Jawa Timur Park 1 sudah melebihi tempat pariwisata lain. Dari penjelasan di atas faktor ini menjadi kelebihan walaupun ada sedikit kekurangannya sehingga ratingnya 3,25. d. Desain taman bermain Untuk desain tamannya Jawa Timu Park 1 menggunakan ornamen-ornamen yang bercirikan budaya Jawa khususnya Jawa Timur. Hal ini dapat diketahui dari adanya bangunan yang berbentuk Punokawan. Namun desain taman di Jawa Timur Park 1 tidak seindah tempat wisata lain yang memiliki desain taman yang baik untuk berfoto atau sering juga di sebut instagrameble. Desain taman yang ada di Jawa Timur Park 1 belum memiliki keunikan yang disukai pengunjung serta tidak mengikuti perkembangan jaman. Inilah yang membuat pengunjung kurang suka dengan desain taman Jawa Timur Park 1. Selain itu desain taman di Jawa Timur Park 1 tidak didesain khusus untuk kepentingan fotografi. Desain taman di Jawa Timur Park1 kurang baik untuk dijadikan tempat berfoto dibandingkan tempat wisata lain yang memang dikhususkan agar pengunjung dapat berfoto ria di tempat wisata contohnya di Cobain Rais, Selecta, Eco Green Park, Jawa Timur Park 2, dan lain-lain. Jawa Timur Park 1 fokus pada wahana permainan dan edukasi. Sehingga hal ini menjadi kekurangan Jawa Timur Park 1. Ini merupakaan kelemahan bagi Jawa Timur Park 1 sehingga faktor ini memiliki rating 1. e. Harga yang dapat diterima oleh pasar Pasar yang ditargetkan Jawa Timur Park 1 saat ini adalah masyarakat Jawa Timur. Harga tiket masuk Jawa Timur Park 1 yang sebesar sebesar Rp.70.000 pada weekday dan Rp. 100.000 pada weekend termasuk dapat terjangkau pengunjung, hal di karenakan rata-rata upah minimal kerja Kota dan kabupaten di Jawa Timur sebesar Rp. 1.900.000 yang berarti di bawah 2 juta (BPS, 2017). Menurut penelitian kompas media 60% penduduk berpenghasilan dibawah 2 juta berwisata tiap satu tahun sekali (Pertiwi, 2015). Ini mengakibatkan faktor ini menjadi kekuatan Jawa Timur Park 1 walaupun 47

masih banyak tempat wisata di Jawa Timur yang harga tiket masuknya masih bisa dijangkau masyarakat Jawa Timur sehingga rating dari faktor ini adalah 3. f. Harga bersaing dengan tempat wisata yang lain Jawa Timur Park 1 memiliki harga tiket untuk weekday sebesar Rp.70.000 dan Rp.100.000 pada weekend. Harga sebesar itu cukup bersaing dengan tempat wisata lain karena dengan harga tiket Rp.70.000 dan Rp.100.000 pada weekend pengunjung dapat mendapatkan 60 wahana tanpa membayar lagi untuk menikmati tiap wahana serta tiap wahana dapat di naiki ulang 2 kali. Jika dibandingkan dengan Wonderland Waterpark yang memiliki harga tiket sebesar Rp. 70000 saat weekday dan Rp. 90.000 saat weekend dengan hanya mendapat wahana Water Park saja tentu ini lebih mahal dibandingkan Jawa Timur Park 1. Jika dibandingkan Kusuma Argo Wisata Batu yang memiliki harga tiket Rp.54.000 namun untuk menikmati wahana anak-anak harus mengeluarkan uang lagi sebesar Rp.20.000 dan untuk menyewa gazebo mengeluarkan uang sebesar Rp.100.000 per 3 jam. Jika dibandingkan dengan Selecta yang memiliki harga tiket masuk sebesar Rp.30.000 namun untuk menikmati wahana-wahana yang ada di selecta harus membayar sebesar Rp.15.000. Di Coban Rondo harus membayar lagi seperti untuk flying fox Rp.30.000 untuk bun tubin Rp.35.000 untuk labirin Rp.10.000. Ini membuat harga tiket Jawa Timur Park 1 dapat bersaing bahkan lebih murah daripada pesaing serta harga tiketnya dapat dijangkau oleh masyarakat Jawa Timur. keadaan ini direspon dengan baik oleh Jawa Timur Park 1 untuk lebih gencar promosi di berbagai media. Faktor ini merupakan salah satu kekuatan utama dari Jawa Timur Park 1 sehingga mendapat rating sebesar 4. g. Sales promotion (promosi penjualan) Memberi bonus 1 tiket kepada rombongan minimal 30 orang tidak begitu baik dalam menarik pengunjung. Banyak pengunjung yang mengkomplain pemberian bonus tiket ini karena pengunjung yang membawa rombongan menginginkan adanya diskon terhadap setiap tiket yang di beli. Untuk promosi penjualan berupa memberi bonus langsung ke pengunjung yang membeli tiket di Indomret/Alfamaret sangat menguntungkan Jawa Timur Park 1 karena memudahkan calon pengunjung untuk memesan tiket. Jika calon pengunjung membeli tiket di Indomret / Alfamaret maka akan mendapatkan bonus teh botol dan potongan harga 20% untuk tiap tiket. Jawa Timur Park 1 sama sekali tidak mengeluarkan biaya dalam kerjasamnya dengan Indomret/Alfamaret sehingga diskon di tanggung oleh pihak Indomaret /Alfamaret. Promosi penjualan yang memberi diskon bagi pengunjung yang 48

membeli tiket lewat kartu kredit bank juga sangat menguntungkan Jawa Timur Park 1 karena banyak pengunjung yang melakukan transaksi lewat bank. Ada juga potongan 20% dari tiket masuk jika pengunjung menunjukan boarding pass maskapai penerbangan tertentu namun jarang pengunjung yang menggunakan boarding pass untuk mendapat diskon. Untuk promosi penjualan yang bekerja sama dengan bank dan maskapai penerbangan, pihak Jawa Timur Park 1 tidak mengeluarkan biaya sama sekali sehingga diskon di tanggung pihak bank dan maskapai penerbangan. Menurut pihak Jawa Timur Park 1 promosi penjualan yang dilakuakn Jawa Timur Park 1 sudah lebih banyak dibandingkan tempat wisata lain. Faktor ini merupakan kekuatan walaupun pemberian bonus 1 tiket untuk 30 orang dalam tiap rombongan dan pemberian diskon bagi pengunjung yang menunjukan boarding pass maskapai penerbangan tertentu tidak menarik pengunjung sehingga faktor berrating 3,34 h. Advertisting (iklan) Untuk iklan melalui baliho, brosur, koran, majalah dan berbagai media masa telah di maksimalkan oleh Jawa Timur Park 1 walaupun begitu banyak tempat wisata yang mengiklankan tempat wisatanya melalui media masa. Menurut pihak manajement Jawa Timur Park 1 iklan paling baik adalah melalui media online karena iklan melalui media online atau sosial media sangat murah dan hampir seluruh masyarakat di Jawa Timur sudah pernah menggunakan internet. Bahakan pihak Jawa Timur Park 1 memiliki tim khusus yang hanya menangani iklan di internet saja. Menurut Jawa Timur Park 1 banyak pengunjung yang pergi Jawa Timur Park 1 karana mereka melihat penawaran paket wisata Jawa Timur Park 1 di internet dan media masa. Iklan-iklan Jawa Timur Park 1 lebih intensif dibandingkan tempat wisata lain karena tiap 1 minggu sekali perusahaan akan memang iklan di media masa. Hal ini merupakan kekuatan bagi Jawa Timur Park 1 walaupun iklan yang dilakukan di media masa termasuk umum namun iklan-iklan di media sosial dikerjakan oleh tim khusus sehingga faktor ini memiliki rating 3,5. i. Personal saling (pemasaran langsung) SPG yang bekerja untuk menawarkan tiket Jawa Timur Park 1 sangatlah membantu dalam penjualan tiket di bandingkan dengan menggunakan loket. Tanpa loket SPG dapat berinteraksi langsung tanpa penghalang dengan pengunjung dengan begitu SPG dapat leluasa dalam menawarkan tiketnya. Penjualan tiket terusan yang melalui SPG kurang baik, karena SPG kurang dapat menawarkan tiket terusan dan tiket yang paling laku adalah tiket untuk satu tempat wisata. Promosi secara langsung dengan 49

mengunjungi sekolah atau instansi pemerintah kurang efektif karena banyak sekolah atau instansi yang dikunjungi belum ingin melaksanakan kunjungan wisata. Penggantian loket dengan SPG hanya ada di Jawa Timur Park 1, tempat wisata lain belum ada yang menggunakan SPG sebagai pengganti loket. Faktor ini merupakan kekuatan karena dengan mengganti loket dengan SPG penjualan tiket lebih menarik pengunjung walaupun kurang bisa menawarkan tiket terusan dan kurang baiknya promosi langsung ke sekolah dan instansi sehingga faktor ini memiliki rating 2,5. j. Public relation (hubungan dengan masyarakat) Adanya event funbike saat Jawa Timur Park 1 berulang tahun dan kontes foto di area Jawa Timur Park 1 di lakukan agar brend image Jawa Timur Park 1 meningkat dimata masyarakat dan memiliki eksistensi di masyarakat. Event funbike yang diselenggarakan Jawa Timur Park 1 temasuk yang besar di Kota Batu. Hal ini merupakan kekuatan bagi Jawa Timur Park 1 walaupun bukan kekuatan utama sehingga faktor berrating 3. k. Distribusi paket wisata Untuk akses distribusi paket wisata Jawa Timur Park 1 tidak bekerja sama dengan pihak travel karena pihak travel memiliki persyaratan jika bekerja sama maka Jawa Timur Park 1 harus memberi potongan harga jika pihak travel membawa pengunjung ke Jawa Timur Park 1. Adanya travel yang berkunjung ke Jawa Timur Park 1 disebabkan adanya permintaan dari wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Timur Park 1 sehingga jika pihak travel harus mengantarkan para wisatawan. Jika travel mengantarkan pelanggannya ke Jawa Timur Park 1 pihak travel mendapatkan untung dari transportasi wisatawan, makan wisatawan dan tempat wisata yang sudah bekerja sama dengan tempat wisata lain sehingga mereka mendapatkan persentase keuntungan dari tempat wisata selain Jawa Timur Park 1. Tidak bekerja samanya Jawa Timur Park 1 dengan pihak travel akan membuat ancaman di kemudian hari karena pihak travel tidak akan loyal terhadap Jawa Timur Park 1. Faktor ini termasuk kelemahan Jawa Timur Park 1 karena tidak bekerja sama dengan pihak trafel. Ini juga termasuk kelemahan utama Jawa Timur Park 1 sehingga rating untuk faktor ini adalah 1. l. Petunjuk kelokasi Petunjuk jalan ke Jawa Timur Park 1 sudah lengkap karena dalam radius 2 KM sudah ada petunjuk jalan ke Jawa Timur Park 1. Untuk pemasangan petunjuk jalan pihak Jawa Timur Park 1 telah berkejasama dengan pemerintah Kota Batu sehingga biaya pemasangan petunjuk jalan ditanggung bersama Jawa Timur Park 1 dan pemerintah. 50

Selain itu Jawa Timur Park 1 sudah banyak di kenal masyarakat karena sudah 16 tahun berdiri dan karena perkembangan teknologi seperti adanya teknologi GPS di smartphone sehingga lokasi Jawa Timur Park1 mudah di temukan wisatawan tanpa bertanya ke orang lain. Tempat Jawa Timur Park 1 ini termasuk strategis karena hanya berjarak 1,5 KM dari alun-alun Kota Batu sehingga semakin mudah di jangkau wisatawan. Petunjukwisata dari Jawa Timur Park 1 lebih mudah dipahami dibandingkan tempat wisata yang baru dibuka. Hal-hal di atas merupakaan kekuatan Jawa Timur Park 1 sehingga memiliki rating 4. m. Prosedur pelayanan Kebingungan pengunjung akan peta wahana juga di akibatkan karena pengunjung malas membaca peta wahana di Jawa Timur Park 1. Kemalasan pengunjung membaca peta wahana karena peta wahana kurang menarik. Peta wahana di Jawa Timur Park 1 juga memaksa pengunjung untuk mengikuti alur atau semua wahana terkadang berakibat adanya komplain pengunjung. Pengunjung menginginkan bermain pada wahana-wahana tertentu contohnya tidak mungkin anak remaja akan senang untuk berkeliling di area wahana anak-anak. Untuk pemberian cindra mata agar rombongan pengunjung merasa di perhatikan kurang dapat menarik loyalitas pengunjung karena suvenir yang di berikan belum begitu menarik. Untuk pengoprasian wahana sudah memiliki SOP. SOP yang di jalankan pekerja di area wahana tiap harinya mulai sebelum buka jam 07:00 ada teknisi yang mengecek keadaan wahana. Lalu di lanjutkan mesimulasikan wahana oleh oprator tanpa penumpang kemudian wahana dibuka (Jawa Timur Park 1 dibuka untuk pengunjung). Jika pengunjung membawa kendaraan atau mengikuti rombongan, maka pengunjung menuju area parkir terlebih dahulu. Jika tidak, maka pengunjung dapat langsung menuju area pembelian tiket. Pada area pembelian tiket, jika pengunjung memiliki tinggi <85 cm maka tidak perlu membeli tiket. Tetapi jika pengunjung memiliki tinggi >85 cm maka melakukan pembelian tiket pada SPG Jawa Timur Park 1. Kemudian pengunjung menuju pintu masuk untuk pemasangan tiket yang berupa gelang dan melakukan pengecekan barang bawaan. Pengunjung masuk menuju Jawa Timur Park 1 dan menikmati fasilitas yang terdapat di Jawa Timur Park 1 sesuai dengan alur yang sudah ada. Jika pengunjung ingin naik wahana yang memiliki syarat minimum tinggi badan maka akan dilkukan pengukuran tinggi badan oleh petugas. Jika memenuhi syarat maka pengunjung dapat naik wahana tersebut, namun jika tidak memenuhi syarat maka pengunjung beralih ke 51

wahana lain yang tidak memiliki syarat minimal tinggi badan. Saat pengunjung naik wahana akan dipasangkan alat pengaman oleh orator, kemudian wahana di jalankan. Setelah pengunjung menikmati wahana oprator melepas alat pengaman pengunjung di persilahkan turun dari wahana. satu pengunjung hanya boleh naik dua kali di wahana yang sama. Setelah selesai pengunjung keluar dari area Jawa Timur Park 1. Peta wahana, alur perjalanan kurang disenangi pengunjung, pemberian cindra mata kepada pengunjung kurang dapat menarik simpati pengunjung, ini merupakan kelemahan dari Jawa Timur Park 1 sehingga faktor ini memiliki rating 1,67. n. Pelatihan karyawan Untuk jenjang karier seorang pegawai baru pada 2 minggu pertama adalah masa orientasi kemudian masa pelatihan selama 3 bulan, lalu kontrak kerja selama 6 bulan. Setelah itu pekerja baru akan di kontrak 1 tahun, jika kinerjanya bagus akan ditawari kontan 1 tahun lagi. Sesudah itu barulah seorang pegawai baru diangkat menjadi pegawai tetap. Untuk Pelatihan pegawai baru sangatlah di perhatikan oleh Jawa Timur Park 1 hal itu dilihat dari adanya waktu orientasi 2 minggu lalu Pelatihan pekerja baru 3 bulan. Pelatihan untuk pegawai baru ini sangatlah membantu perusahaan agar kesalahan yang diakibatkan pegawai baru berkurang. Untuk Pelatihan pekerja lama sendiri biasanya dilakukan 1 tahun sekali tapi terkadang ada juga 6 bulan sekali. Ini juga sangat membantu bagi perusahaan agar kualitas pekerja meningkat sehingga target dari perusahaan mudah tercapai. selain itu pelatihan juga dapat memotivasi karyawan agar lebih giat dalam bekerja dan mengaplikasikan ilmunya. Untuk meningkatkan SDM pihak Jawa Timur Park 1 juga memberikan karyawan- kayawannya pelatihan dari pihak luar perusahaan (sertifikasi). Contoh pelatihan yang pernah dilakukan Jawa Timur Park 1 adalah Pelatihan K3, pelatihan las, pelatihan mangatasi keluhan pelanggan, pelatihan tim works yang efektif, pelatihan kepemimpinan, dan masih bayak lagi. Untuk tahun berikutnya Jawa Timur Park 1 akan mengadakan pelatihan pemandu wisata dan pelatihan bahasa asing. Untuk pekerja lapangan yang masih memiliki ijazah SD dan SMP Jawa Timur Park 1 bekerja sama dengan dinas pendidikan memfasilitasi mereka untuk kejar paket hingga paket C. Menurut pihak Jawa Timur Park 1 pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan ini lebih banyak di bandingkan perusahaan yang bergelut di bidang pariwisata lain karena banyak yang memperkerjakan karyawan barunya tanpa pelatihan. Ini merupakan kekuatan utama dari Jawa Timur Park 1 sehingga pada faktor ini memiliki rating 4.

52

o. Quality Assurances (jaminan kualitas) Untuk menjamin kualitas pelayanan Jawa Timur Park 1 memberikan brosur kritik dan saran bagi pengunjung yang ingin komplain atas pelayanan Jawa Timur Park 1. Kritik dan saran pengunjung yang telah di tulis di brosur kritik dan saran inilah yang nantinya yang akan digunakan sebagai dasaran pengukuran kinerja perusahaan dan penilaian kinerja karyawan. Kekurangan dari brosur kritik dan saran adalah yang ada di 3 tempat yaitu di area wahana fisika dan ilmu pengetahuan alam, water boom, candy Kingdom hal ini sangatlah kurang sebaiknya tiap wahana diberikan brosur kritik dan saran agar memudahkan pengunjung untuk komplain. Untuk penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh kepala departemen masing masing sehingga belum ada penilaian kinerja kayawan secara tersinkronisasi dengan departemen lain. Untuk penilaian kinerja karyawan juga membantu perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan agar mencapai target. Penilaian kinerja bisanya dilakukan 6 bulan sekali. Untuk pengukuran kinerja perusahaan dilakukan oleh seorang konsultan dari luar Indonesia tiap 1 tahun sekali. Perusahaan memberikan penghargaan karyawan terbaik tahun ini yang akan mendapatkan sertifikat dan bonus gaji selama 12 bulan penuh. Selain karyawan terbaik juga ada karyawan terramah, karyawan terjujur, karyawan tersopan. Untuk selain karyawan terbaik mendapatkan uang tunai langsung dan sertifikat, sedangkan untuk para nominator mendapat sertifikat. Faktor ini merupak kekuatan dari Jawa Timur Park 1 walaupun belum ada penilaian kinerja yang tersinkronisasi dengan departemen lain sehingga rating untuk faktor ini adalah 3. p. Fasilitas karyawan Untuk fasilitas di kantor disesuakan dengan kebutuhan karyawan, jika memang butuh maka perusahaan akan meminta proposal bahwa fasilitas tersebut memang diperlukan oleh departemen. Selain itu ada juga pemerikasaan kesehatan gratis tiap tahun bagi karyawan. Untuk teknisi juga sudah memiliki fasilitas safety lengkap seperti hardness, helm, kacamata, satu safety. Faktor ini merupakan kekuatan dai Jawa Timur Park 1 walaupun bukan kekuatan utama sehingga faktor ini memiliki rating 3. q. Suasana kerja Suasana kantor dibuat senyaman mungkin dengan di berikannya AC atau kipas angin, warna cat, kantor dibuat warna yang terang, dan adanya jendela ditiap ruangan agar pekerja tidak suntuk. Faktor ini merupakan kekuatan dai Jawa Timur Park 1 walaupun bukan kekuatan utama sehingga faktor ini memiliki rating 3.

53

Untuk penentuan bobot dilakukan dengan berdiskusi bersama manajer pemasaran. Hasil diskusi ini yang nantinya diganakan sebagai input untuk memnentukan bobot lewat metode Pairwise comparison. Nilai 1 menunjukan bahwa faktor yang ada pada kolom faktor mempengaruhi faktor yang ada di baris tabel, sedangkan nilai 0 menunjukan menunjukan bahwa faktor yang ada pada kolom faktor tidak mempengaruhi faktor yang ada di baris tabel. Untuk detai perhitungan bobot dapat dilihat pada lampiran 1. Pada tabel 4.2 adalah contoh dari perhitungan bobot. Tabel 4.2 Contoh perhitungan bobot internal Faktor Misi yang menginovasi Misi yang menginovasi Misi yang membuat bersemangat berkerjasama 1 Misi yang meningkatkan perekonomian karyawan 1 dan masyarakat Kecakapan pemimpin pengambilan keputusan 1 dengan cepat Pemimpin mempercayai bawahan tapi kurang 1 dipercaya bawahannya Perhatian pemimpin terhadap bawahannya 1 Keberanian pemimpin dalam mengambil resiko 1 Kecakapan pemimpin mendisiplinkan pekerja 1 Pembagian tanggung jawab 1 Manfaat taman hiburan 1 Fasilitas bagi pengunjung 1 Desain taman bermain 1 Harga dapat diterima oleh pasar sasaran 1 Harga bersaing dengan tempat wisata yang lain 1 Sales promotion (promosi Penjualan) 1 Advertisting (iklan) 1 Personal selling (pemasaran langsung) 1 Publick relation (hubungan dengan masyarakat) 0 Distribusi paket wisata 1 Petunjuk kelokasi Jawa Timur Park 1 1 Prosedur pelayanan 1 Training karyawan 1 Quality assurence 1 Fasilitas karyawan 1 Suasana kerja Jumlah nilai dari 1 semua faktor Jumlah Nilai 23 301 Bobot 0,076

Bobot = Jumlah nilai faktor misi yang menginovasi/ Jumlah nilai dari semua faktor =23/301= 0,076 54

Dari informasi tentang keadaan internal maka dapat ditentukan kekuatan dan kelemahan dari Jawa Timur Park 1 melalui matriks IFE. Pada matriks IFE skor berasal dari perkalian rating dengan bobot. Diketahui bahwa jumlah kekuatan sebanyak 20 faktor sedangkan kelemahan 5 faktor. Berikut ini adalah matriks IFE yang dapat dilihat di tabel 4.3. Tabel 4.3 Matriks IFE Key Faktor No Elemen Rating Bobot Skor kekuatan (A) (B) (A*B)

Moral Influence Misi dari Jawa Timur Park 1 dapat menginovasi karyawan 1 3 0,076 0,228 untuk melakukan perbaikan terlebih di bidang pemasaran. Misi dari Jawa Timur Park 1 dapat membangun semangat 2 4 0,076 0,304 mengelola dan mengembangkan perusahaan. Misi dari Jawa Timur Park 1 dapat meningkatkan 3 kesejahteraan dan perekonomian karyawan maupun 3 0,066 0,198

masyarakat sekitar Jawa Timur Park 1.

Leadership Pemimpin Jawa Timur Park 1 mempercayai bawahannya tapi 4 3 0,027 0,081 kurang dipercaya bawahanya. Pemimpin Jawa Timur Park 1 memperhatikan kebutuhan 5 4 0,023 0,092 karyawannya. Pemimpin Jawa Timur Park 1 mampu mendisiplinkan 6 3 0,02 0,06 Karyawan.

Doctrin & Methods Doctrin Penetapan standar kompetensi tiap jabatan sedang dalam 7 proses dan sudah dilaksanakannya pendelegasian tugas dan 2,5 0,033 0,0825 wewenang yang jelas. Wahana yang ada di Jawa Timur Park 1 dapat berjalan sesuai 8 3,4 0,043 0,1462 fungsinya walau ada beberapa yang tidak beroprasi. Fasilitas bagi pengunjung sudah memadai walaupun food 9 3,25 0,037 0,12025 cord kotor. Harga tiket masuk Jawa Timur Park 1 masih dapat dijangkau 10 3 0,053 0,159 oleh masyarakat Jawa Timur. Harga tiket masuk Jawa Timur Park 1 dapat bersaing 11 4 0,047 0,188 dibandingkan dengan taman bermain yang lain. Memberi bonus langsung dan diskon dapat meningkatkan 12 penjualan namun memberi 1 tiket gratis pada satu rombongan 3,33 0,03 0,0999 yang berisi 30 orang kurang dapat meningkatkan penjualan. Iklan lewat media sosial, dan media fisik mudah diketahui 13 3,5 0,017 0,0595 masyarakat. Pemasaran langsung dengan SPG meningkatkan penjualan 14 tapi pemasaran langsung dengan datang ke sekolah/ instansi 2,5 0,023 0,0575 kurang membantu penjualan. adanya funbike dan kontes foto di Jawa Timur Park 1 saat 15 ulang tahun Jawa Timur Park 1 dapat mengenalkan Jawa 3 0,037 0,111 Timur Park 1 ke masyarakat Petunjuk jalan ke Jawa Timur Park 1 mudah di pahami 16 4 0,037 0,148 sehingga memudahkan akses ke Jawa Timur Park 1. Adanya pelatihan khusus untuk pegawai baru dan pelatihan 17 rutin bagi karyawan lama dapat meningkatkan performa 4 0,027 0,108 karyawan. Brosur kritik & saran dari pengunjung menjadi dasar penilaia 18 kinerja karyawan dan pengukuran kinerja organisasi bisa 3 0,033 0,099 memotifasi pekerja dan organisasi. Fasilitas kerja yang lengkap di bagian Karyawan Jawa Timur 19 3 0,047 0,141 Park 1. Suasana tempat kerja/ kantor yang bersahabat di bagian 20 3 0,05 0,15 karyawan Jawa Timu Park 1. 55

Elemen Rating Bobot Skor No Kelemahan (A) (B) (A*B)

Leadership Pemimpin Jawa Timur park 1 tidak bebas dalam mengambil 1 keputusan guna memasarkan objek wisata Jawa Timur Park 2 0,06 0,12 1. Pemimpin Jawa Timur Park 1 kurang berani mengambil 2 peluang yang beresiko. 1 0,06 0,06

3 Methods & Doctrin Desain taman yang tidak instagramebel. 1 0,037 0,037 Jawa Timur Park 1 tidak bekerja sama dengan banyak travel 4 wisata sehingga banyak travel kurang loyal dengan Jawa 1 0,017 0,017 Timur Park 1. Pada Prosedur pelayanan, alur perjalana dan pemberian oleh- 5 1,67 0,03 0,0501 oleh kurang disenangi pengunjung. Jumlah 1 2,91

4.2.2 External Factor Evaluation (EFE) Matriks EFE (External Factor Evaluation) digunakan dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi Jawa Timur Park 1 pada segi eksternal dengan 2 elemen Sun Tzu yaitu ground dan Climate. Untuk detail dari penentuan faktor eksternal dapat dilihat pada lampiran 4. Penentuan faktor yang masuk ancaman atau peluang dilakuan dengan berdiskusi bersama pahak manajemen setelah itu menberikan rating. Semakin besar rating menunjukan baiknya respon perusahaan terhadap peluang atau ancaman sedangkan jika rating semakin kecil maka respon perusahaan terhadap peluang atau ancaman jelek atau tidak menanggapi peluang atau ancaman. Rating dengan nilai 4 menunjukan respons perusahaan sangat baik terhadap peluang dan ancaman, rating dengan nilai 3 menunjukan respons perusahaan diatas rata rata terhadap peluang dan ancaman, rating dengan nilai 2 dengan nilai menunjukan respons rata-rata perusahaan terhadap peluang dan ancaman, rating dengan nilai 1 dengan nilai menunjukan respons dibawah rata-rata perusahaan terhadap peluang dan ancaman (David, 2010). Berikut penjelasan kondisi perusahaan dari faktor faktor eksternal berdasar elemen Sun Tzu. 1. Ground (Lapangan) Pada elemen Ground ini akan dibahas tiga belas faktor. Ketiga belas faktor tersebut terdiri dari perkembangan industri pariwisata di Kota Batu, diffirentsiasi Produk, loyalitas konsumen terhadap Jawa Timur Park 1, modal, perusahaan yang berkubu, akses distibusi wisata, alternatif tempat wisata, kecenderungan konsumen yang memebeli dengan volume besar, pembeli memegang informasi mengenai produk, kualitas suku cadang wahana, waktu pengiriman suku cadang, suplai listrik, biaya simpan. Berikut ini penjelasan dari ke tiga belas atribut tersebut.

56

a. Perkembangan industri pariwisata di Kota Batu Perkembangan industri pariwisata di Kota Batu termasuk sangat pesat (BPS, 2014). Hal ini dapat diketahui dari jumlah tempat wisata di Kota Batu ada 27 tempat wisata non Jawa Timur Park Grup di tahun 2017 yang merupakan pesaing (Nanda, 2017). Namun ancaman ini telah ditanggulangi oleh Jawa Timur Park 1 dengan adanya perbedaan produk milik Jawa Timur Park 1. Perkembangan industri pariwisata ini disebabkan pemerintah Kota Batu terus menerus menarik investor agar berinvestasi di Kota Batu dibidang wisata (Sasmita dan Hans imron, 2013). Ini merupakan ancaman yang kuat karena akan semakin banyak pesaing bagi Jawa Timur Park 1. Walaupun memiliki banyak pesaing Jawa Timur Park 1 merasa para pesaingnya tidak merebut target pasar Jawa Timur Park 1 karena Jawa Timur Park 1 memiliki target pasar yang luas. Untuk Segmen Jawa Timur Park 1 dibagi berdasar peserta didik (TK, SD, SMP, SMA), dan umum (mahasiswa & rombongan keluarga). Target pasar Jawa Timur Park 1 adalah peserta didik (TK, SD, SMP, SMA), umum (mahasiswa & rombongan keluarga) yang menginginkan banyak wahana permainan dan edukasi dengan harga yang murah dalam satu tempat. Jika 1 target pasar diincar pesaing Jawa Timur Park 1 masih bisa memfokuskan target. Untuk pesaing utamanya sendiri Jawa Timur Park 1 adalah Hawai Water Park, namun pesaing utama ini memiliki target yang berbeda dari Jawa Timur Park 1. Misalnya Hawai Water Park memfokuskan target pasar mereka adalah masyarakat yang ingin bermain wahana air atau water bom, Hawai Water Park memiliki lokasi yang lebih baik dari pada Jawa Timur Park 1 karena letak Hawai Water Park ada di sebelah jalan utama arah ke Kota Malang. Hal ini tentu berbeda dengan Jawa Timur Park 1 tidah hanya memiliki water boom namun juga berbagai jenis wahana sehingga Jawa Timur Park 1 bisa memfokuskan pemasarannya ke segmen masyarakat yang menginginkan wahana ekstrim, wahana anak anak, wahana keluarga, dan wahana edukasi. Jawa Timur Park 1 menanggapi perkembangan tempat pariwisata yang pesat di Kota Batu dengan memberikan produk yang berbeda selain itu pesaing Jawa Timur Park 1 tidak merebuat target pasar Jawa Timur Park 1. Walaupun faktor ini menjadi ancaman bagi Jawa Timur Park 1 akan tetapi Jawa Timur Park 1 dapat menanggulanginya sehingga mendapat rating 3.

57

b. Diffirentsiasi produk Tempat wisata lain tidak ada yang memiliki diffirentsiasi produk seperti Jawa Timur Park 1. Diffirentsiasi produk yang dimiliki Jawa Timur Park 1 adanya 4 jenis wahana yang berbeda yang ada dalam 1 tempat. Selain itu di Kota Batu sendiri lebih banyak tempat wisata yang merupakan tempat wisata alam seperti Cobain Rais, Cobain Talun, Cobain Rondo, Sumber Pitu Pujon, Paralayang dan lain sebagainya. Dikolompok tempat wisata buatan yang produknya adalah menikmati perkebunan atau taman seperti yang ditawarkan Selectaa, Agro Kusuma, Taman Kelinci, Petik Apel Makmur Abadi, Desa Wisata Tulungrejo, Desa Wisata Sumberrejo, dan lain-lain. Sedangkan tempat wisata yang menawarkan pemadian buatan adalah Pemadian Air Panas Cagar, Pemandian Songgoriti, Wonderland Water Park. Ini merupakan peluang bagi Jawa Timur Park 1 karena belum ada tempat wisata seperti Jawa Timur Park 1. Peluang ini respon dengan mengintensifkan iklan baik di media sosial maupun media cetak sehingga faktor ini mendapat rating 4. c. Loyalitas konsumen terhadap Jawa Timur Park 1 Loyalitas konsumen redah terhadap Jawa Timur Park 1 karena perubahan yang dilakukan Jawa Timur Park 1 masih terlalu sedikit. Hal ini dapat dilihat dari 32 komentar masyarakat yang menyatahan bosan dengan Jawa Timur Park 1 di website Tripadvisor (Tripadvisor, 2017). Hal ini disebabkan Jawa Timur Park 1 memiliki sedikit sekali perubahan tiap tahun sehingga membuat banyak pengunjung merasa bosan yang mengakibatkan loyalintas konsumen rendah. Hal ini merupakan ancaman bagi Jawa Timur Park 1 karena loyalitas konsumen untuk berkunjung kembali rendah. Untuk mengatasi kebosanan pengunjung Jawa Timur Park 1 menargetkan 3 wahana baru tiap tahun. Kendati sudah melakukan upaya untuk meminimalisir kebosanan pengunjung Jawa Timur Park 1 masih banyak pengunjung yang merasa bosan karena perubahan yang Jawa Timur Park 1 lakukan belum memuaskan pengunjung sehingga loyalitas pengunjung rendah hal ini dapat di komentar masyarakat di Tripadvisor. Untuk faktor ini memiliki rating 2. d. Modal Untuk mendapat wahana dan tempat untuk dijadikan taman hiburan memerlukan modal yang cukup besar contohnya untuk memperoleh sebuah wahana Pendulum 360 di perlukan biaya sebesar Rp.5.116.500.000 (Rides4u, 2017). Walaupun perlu modal banyak namun modal tersebut mudah didapatkan oleh investor asing. Investor asing banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia karena pemerintah sangat menerima 58

adanya investor yang akan berinvestasi di Indonesia khususnya sektor pariwisata hal ini diketahui dari pernyataan Mentri Pariwisata Indonesia Arief Yahya yang akan meningkatkan jumlah investor di Indonesia pada tahun 2017 hingga mencapai US$ 1,5 miliar (BKM, 2017). Pernyataan ini di lansir dari wbsite BKPM tentang peluang masuknya sektor pariwisata dalam investasi. Dari pihak intelejen Jawa Timur Park Grup juga mendapat kabar bahwa akan di bangun tempat wisata yang sekalas Universal Studio di daerah Purwodadi. ini adalah ancaman yang sangat perlu di pertimbangkan oleh Jawa Timur Park 1. Selain ancaman dari investor yang bermodal besar Jawa Timur Park 1 juga memiliki ancaman dari investor yang memiliki modal kecil. Misalnya untuk membuka tempat wisata alam, modal yang akan digunakan akan mendapat bantuan dari dinas perhutanan dengan pembagian 50% modal dari dinas perhutanan dan 50% modal dari masyarakat yang ingin membuka wisata alam. Dalam keadaan seperti ini merupakan ancaman bagi Jawa Timur Park 1 karena banyaknya pendatang baru yang akan bersaing disektor pariwisata. Jawa Timur Park 1 meresponnya dengan produk yang dimiliki, namun lama-kelamaan produk yang dimiliki Jawa Timur Park 1 akan contoh oleh pendatang baru oleh karena itu faktor ini diberi rating 2. e. Perusahaan yang berkubu Setiap anggota atau member dari Jawa Timur Park Grup harus sedapat mungkin untuk membantu sesama perusahaan anggota Jawa Timur Park Grup. Jawa Timur Park 1 yang merupakan anggota dari Jawa Timur Park Grup. Hal ini membuat anggota Jawa Timur Park Grup mebantu Jawa Timur Park 1 dimana memasarkan produknya. Ini merupakan peluang karena Jawa Timur Park 1 dapat mengalahkan pesaingnya dengan mudah karena telah bekerja sama dengan tempat wisata lain. Hal ini ditanggapi oleh Jawa Timur Park 1 dengan membuat pemasaran Jawa Timur Park 1 lebih menyeluruh karena destinasi wisata lain yang masuk Jawa Timur Park Grup yang lain juga menawarkan paket wisata terusan ke Jawa Timur Park 1 seperti di Eco Green Park dan Jawa Timur Park 2. Namun walaupun begitu menurut pihak manajemen penjualan paket wisata terusan masih lebih sedikit dibandingkan dengan penjualan peket wisata yang satu tempat saja. Keadaan ini membuat rating dari faktor ini 2. f. Akses distribusi wisata Pendistribusian paket wisata termasuk mudah sebab dengan menggunakan internet dapat dengan mudah memasarkan produknya ke konsumen baik secara langsung 59

maupun dengan bantuan pihak ke tiga yang berupa biro travel sehingga ini merupakan kesempatan. Namun kesempatan ini menjadi ancaman karena pesaing baru dengan mudah memiliki akses distribusi sedangkan Jawa Timur Park 1 tidak bekerja sama dengan pihak travel. Jawa Timur Park 1 tidak bekerja sama dengan pihak travel karena pihak travel memiliki persyaratan jika bekerja sama maka Jawa Timur Park 1 harus memberi potongan harga jika pihak travel membawa pengunjung ke Jawa Timur Park 1. Travel- travel yang berkunjung ke Jawa Timur Park 1 disebabkan adanya permintaan dari wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Timur Park 1 sehingga jika pihak travel harus mengantarkan para wisatawan. Travel yang mengantarkan wisatawan ke Jawa Timur Park 1 memiliki keuntungan sedikit karena hanya mendapatkan untung dari transportasi wisatawan, makanan wisatawan. Jika pihak travel berkerjasama dengan Jawa Timur Park 1 maka pihak travel akan mendapatkan bonus dari Jawa Timur Park 1 karena turut mempromosikan Jawa Timur Park 1. Tidak bekerja samanya Jawa Timur Park 1 dengan pihak travel akan membuat ancaman di kemudian hari karena pihak travel tidak akan loyal terhadap Jawa Timur Park 1. Oleh karena itu faktor ini diberikan rating 1. g. Alternatif tempat wisata Jika jalan menuju Jawa Timur Park 1 macet atau Jawa Timur Park 1 full ada lima tempat wisata yang dapat menggantikan Jawa Timur Park 1 karena memiliki jarak kurang dari 2 KM dari Jawa Timur Park 1. Lima tempat wisata yang dapat menjadi alternatif wisata tersebut adalah alun-alun Kota Batu yang berjarak 1,5 KM dari Jawa Timur Park 1, Kusuma Agro Wisata yang berjarak 1,2 KM dari Jawa Timur Park 1, air terjun Cobain Rais yang berjarak 1,6 dari Jawa Timur Park 1, Wisata Petik Apel Makmur Abadi yang berjarak 1,2 dari Jawa Timur Park 1, Kampung Kidz yang berjarak 2 KM dari Jawa Timur Park 1. Hal ini merupakan ancaman bagi Jawa Timur Park 1 (Tripadvisor, 2017). Jawa Timur Park 1 hanya merespon keadaan ini dengan adanya diffirentsiasi Produk. Diffirentsiasi Produk ini tidak begitu membantu karena yang menjadi masalah adalah saat Jawa Timur Park 1 full atau jalan menuju Jawa Timur Park 1 macet. Dari penjelasan di atas maka rating yang diberikan untuk faktor ini sebesar 2. h. Kecenderungan konsumen yang memebeli dengan volume besar Hampir seluruh pengunjung yang masuk ke Jawa Timur Park 1 membeli tiket lebih dari satu karena memang Jawa Timur Park 1 didesain untuk dinikmati secara bersama sama. Ini merupakan kesempatan karena hampir semua pengunjung membeli tiket dalam volume besar. Hal ini ditanggapi Jawa Timur Park 1 dengan adanya sales dari 60

Jawa Timur Park 1 memasarkan Jawa Timur Park 1 ke sekolah-sekolah atau instansi pemerintah yang akan melakukan wisata sehingga pembelian tiket langsung dalam sekala yang besar walaupun intensitasnya jarang. Selain itu Jawa Timur Park 1 menanggapinya dengan bonus 1 tiket kepada rombongan minimal 30 orang walaupun kurang begitu baik dalam menarik pengunjung. Ada juga pemanfaatan pembelian tiket lewat Indomaret yang akan mendapat discon 20% dan mendapat bonus teh botol. Cara- cara ini yang paling banyak menarik pengunjung. Dari penjelasan di atas maka faktor ini mendapat rating sebesar 3. i. Pembeli memegang informasi mengenai produk Saat ini dengan perkembangan internet yang semakin pesat membuat pembeli dapat memegang informasi mengenai paket wisata dan fasilitas dan harga tempat wisata di Kota Batu. Hal ini dikarenakan banyak media-media sosial yang ada di internet seperti Youtube, Instagran, Blog, dan Facebook telah mereview tempat tempat wisata yang ada di Kota Batu. Review yang ada di internet terbilang cukup lengkap karena mencantumkan petunjuk jalan untuk sampai ketempat wisata, harga, fasilitas yang dapatkan, keadaan tempat wisata. Ini merupakan peluang bagi Jawa Timur Park 1 karena pengunjung dapat membandingkan harga dengan fasilitas yang akan didapatkan jika berkunjung ke Jawa Timur Park 1 dibandingkan ke tempat wisata lain yang dimana Jawa Timur Park 1 memiliki harga yang lebih murah dan memiliki berbagai wahana. Dilihat sari segi harga Jawa Timur Park 1 memiliki harga yang murah dibandingkan dengan taman wisata Iain karena dengan harga Rp.70.000 di weekday dan Rp.100.000 di saat weekend pengunjung mendapatkan 60 wahana. Ini membuat masyarakat mengetahui bahwa Jawa Timur Park 1 memiliki 4 jenis wahana permainan ada dalam satu tempat dibanding tempat wisata lain yang memiliki satu atau dua jenis wahana di satu tempat sehingga membuat masyarakat tertarik ke Jawa Timur Park 1. Jawa Timur Park 1 menanggapi peluang ini dengan mengintensifkan iklan di media masa seperti koran dan majalah, dan juga di brosur, poster, dan baliho. Selain dengan iklan di media media fisik Jawa Timur Park 1 juga mengiklankannya di media online seperti di media sosial facebook, instagram, twiier, dan juga di website Jawa Timur Park 1 hal ini membuat rating untuk faktor ini sebesar 4. j. Kualitas suku cadang wahana Kualitas suku cadang wahana yang dikirimkan supplier rata-rata sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh pihak Jawa Timur Park 1. Misalkan dari 5 pengiriman suku cadang yang tidak sesuai hanya 1. Ketidak sesuaian ini biasanya diakibatkan pengiriman yang 61

tidak hati-hati atau memang suku cadang yang cacat produsi tersebut tidak sengaja lolos inspeksi. Jika ada suku cadang yang tidak sesuai spesifikasi bisanya Jawa Timur Park 1 melakukan pengembalian ke supplaier namun ongkos kirim pengembalian di tanggung supplier. Jika kualitas suku cadang sesuai spesifikasi maka Jawa Timur Park 1 akan menjadika supaier utama. Walaupun begitu pengembalian suku cadang yang tidak sesuai spesifikasi membuat adanya wahana yang tidak beroprasi. Keadaan ini membuat rating faktor ini adalah 3. k. Waktu pengiriman suku cadang Waktu pengiriman suku cadang yang sering terlambat biasanya diakibatkan pihak jasa pengiriman tidak profesional. Misalkan dalam 5 kali pengiriman suku cadang yang terlambat 3 atau 4. Pihak Jawa Timur Park 1 belum bisa menangani ancaman ini sehingga ancaman ini memiliki rating 1. l. Suplai listrik Suplai listrik dari PLN sering mati tanpa pemberitahuan. Misalkan dalam 30 hari suplai listrik dari PLN mati sebanyak 16 hal ini tentu merupakan ancaman. Untuk menanggulangi hal tersebut Jawa Timur Park 1 melakukan komplai ke PLN namun PLN tetap saja tidak melakukan perbaikan terhadap pelayanannya. Dari penjelasan ini faktor ini mendapat rating 2. m. Biaya simpan Biaya simpan yang mahal untuk suku cadang wahana. Hal ini diakibatkan gudang penyimpanan suku cadang masih menyewa dengan perusahaan rekanan dan adanya suku cadang yang berukuran besar. Dari ancaman ini pihak Jawa Timur Park 1 belum memiliki jalan keluar untuk menghadapinya sehingga rating untuk faktor ini adalah 1. 2. Climate (Lingkungan) Pada elemen Climate ini akan dibahas delapan faktor. Kedelapan faktor tersebut terdiri dari demografi, sosial & budaya, geografis wilayah, laju inflasi, nilai tukar rupiah, perkembangan sosial media. Berikut ini penjelasan dari ke tiga belas atribut tersebut. a. Demografi Peningkatan jumlah penduduk semakin banyak semakin menguntungkan. Dari data diketahui dari BPS Jawa Timur bahwa kenaikan jumlah penduduk di propinsi Jawa Timur terus menerus hingga tahun 2020 (BPS, 2015). Hal ini merupakan peluang bagi Jawa Timur Park 1 karena dapat memasarkan tempat wisatanya ke lebih banyak penduduk sehingga peluang untuk konsep wisata yang ditawarkan ke di masyarakat semakin tinggi. Peluang ini ditanggapi Jawa Timur Park 1 dengan melakukan iklan yang 62

intensif agar banyak masyarakat yang tertarik dengan Jawa Timur Park 1. Selain itu memberikan potongan harga 20% lewat Indomaret atau bonus saat membeli tiket minimal 30. Dari penjelasan di atas maka faktor ini mendapat rating 3. b. Sosial dan budaya Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan saat ini pariwisata yang merupakan kebutuhan tersier berubah menjadi kebutuhan primer sehingga permintaan akan kujungan wisata meningkat (Larasati, 2015). Hal ini diketahui dari website National Geographic tentang wisata sebaga kebutuhan primer. Ini merupakan keuntungan bagi perusahaan karena semakin banyak masyarakat yang menganggap wisata sebagai kebutuhan. Peluang ini dimanfaatkan Jawa Timur Park 1 dangan menggencarkan promosi mereka lewat iklan dan sales promotion yang terbukti baik untuk penjualan tiket sehingga faktor ini mendapat rating 4. c. Geografis Wilayah Dari website Jawa Timur Park 1 diketahui bahwa Kota Batu terletak pada ketinggian 680 ± 1700 meter dpl dengan kondisi alam perbukitan di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuno. Keadaan geografis ini tentu saja mempunyai keuntungan yaitu berhawa sejuk dan segar sepanjang tahun. Jawa Timur Park 1 berada di antara Gunung Kawi dan Arjuno, yaitu di lereng Gunung Panderman yang sekaligus menjadi latar belakang yang sangat indah dan berpotensi (Wisatapedi, 2015). Hal ini merupakan ketuntungan karena motivasi wisatawan pergi ke Kota Batu adalah wisatawan yang pergi ke Kota Batu ingin menik mati keindahan alam dan mencari pengalaman yang baru (Sayangbatti, 2013). Dari sini dapat diketahui bahwa Jawa Timur Park 1 memiliki peluang karena memiliki lokasi yang ditinjau dari segi geografis memiliki lokasi yang indah sehingga saat orang berwisata ke Jawa Timur Park 1 dapat menikmati wahana dan pemandangan alam yang indah. Jawa Timur Park 1 menanggapi peluang ini dengan memberikan wahana keluarga yang dapat menikmati pemandangan di sekitar lewat ketinggian seperti wahana Air Bone Hot dan New Aerob Test sehingga faktor ini memiliki rating 4. d. Laju Inflasi Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya (BI, 2017). Dapat diketahui dari Website Badan Pusat Statistik bahwa indeks inflasi tahunan Indonesia pada 2014 sebesar 8,36, pada tahun 2015 turun menjadi 63

3,35, kemudian tahun 2016 turun menjadi 3,02 hal ini merupakan penurunan inflasi yang terjadi tiap tahun (BPS, 2017). Ini merupakan kesempatan bagi perusahaan karena dengan turunnya inflasi maka harga produk atau jasa di pasar mengalami penurunan sehingga masyarakat lebih leluasa mengalokasikan pendapatannya untuk berwisata. Dilansir dari website Vivinews menurut Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali Jaya Susila semakin tinggi laju inflasi akan membuat bahan kebutuhan pokok seperti BBM naik hal ini mengakibatkan turunya daya beli masyarakat pada sektor pariwisata (Surya, 2014). Kesempatan ini dimanfaatkan Jawa Timur Park 1 dengan memberikan sales promotion. Contohnya seperti memberi bonus 1 tiket saat membeli tiket minimal 30 walaupun masih membuat pengunjung kurang tertarik dan ada juga dan juga Jawa Timur Park 1 memanfaatkannya dengan cara jika pengunjung membeli tiket lewat Indomaret maka akan mendapat discon 20% dari harga tiket dan mendapat bonus teh botol cara ini yang paling banyak menarik pengunjung. Dari keadaan di atas maka faktor ini memiliki rating 3 e. Nilai tukar rupiah Menurut Trinoyo nilai tukar atau kurs adalah perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain (Trinoyo, 2008). Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan berapa rupiah yang diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar Amerika. Di lansir dari Metronews.com analis Ekonomi Rangga Cipta menerangkan karena pemerintah mendorong belanja negara. Gerak nilai tukar rupiah atau kurus rupiah mengalami penguatan dan keadaan ini dapat dipertahankan untuk tahun 2017 (Bratadharma, 2017). Hal ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun. Ini merupakan kesempatan bagi Jawa Timur Park 1 karena dengan begitu Jawa Timur Park 1 dapat meresponya dengan membeli suku cadang dari luar negeri atau membeli wahana baru. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa faktor ini memiliki rating sebesar 3. f. Perkembangan Sosial Media Dilansir oleh travelkompas.com perkembangan sosial media pada awal April 2014 TripAdvisor telah mengadakan survei mengenai kecenderungan para pelancong saat berwisata. Hal tersebut dipaparkan oleh Partnership Excecutive TripAdvisor, pada seminar Web in Travel (WIT) di Jakarta, Rabu (23/4/2014). Survei melibatkan 566 responden di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Gaya berwisata masyarakat dalam memilih destinasi wisata ternyata begitu dipengaruhi oleh rekomendasi yang 64

berasal dari sosial media. "masyarakat sangat peduli dengan rekomendasi yang datang dari orang di sekitarnya, baik secara personal maupun melalui media sosial "kataPresti (Widadio, 2014). Hal ini merupakan kesempatan bagi Jawa Timur Park 1. Jawa Timur Park 1 menanggapi kesempatan ini dengan memiliki akun sosial media seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram serta ada juga webite Jawa Timur Park 1 yang dapat digunakan untuk pemesanan tiket. Jawa Timur Park 1 memliki tim khusus yang mengenai pemasaran lewat internet. Keadaan tersebut faktor ini mendapatkan rating 4. g. Keputusan Pemerintah Keputusan pemerintah yang mengharuskan adanya Citra Kota untuk kepentingan pariwisata yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Kota Batu (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 ) dengan Adanya brand image Kota Batu ³Shining Batu´VDQJDWEHUSHQJDUXKVLJQLILNDQWHUKDGDSPLQDWEHUNXQMXQJZLVDWDZDQNH Kota Batu (Wundari, 2014). Ini merupakan keuntungan bagi perusahaan karena dengan adanya adanya brand image Kota Batu maka semakin bayak wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Batu sehingga banyak masyarakat yang tahu tentang Jawa Timur Park 1. Kesempatan ini digunakan Jawa Timur Park 1 dengan mengintensifkan iklan di media online maupun media masa agar lebih mengenalkan serta menarik pengunjung ke Jawa Timur Park 1 yang memang baik untuk meningkatkan penjualan. Dari penjelasan di atas maka faktor ini memiliki rating sebesar 4. h. Situasi Politik Situasi politik di provinsi Jawa Timur yang tidak terpengaruh keadaan politik di DKI Jakarta yang cenderung stabil, ini merupakan sebuah keuntungan dalam menarik minat pengunjung (Waluyo, 2017). Wali Kota Batu Bapak Edi Rumpoko dalam wawancaranya dengan pihak Radar Malang PDQJDWDNDQ³memiliki konsep seduluran untuk menjaga keadaan politik maupun sektor agar lain tetap stabil. Walaupun beberapa waktu lalu ada pemilihan Wali Kota Batu keadaan politik masyarakat menunjukan kedewasaan dan kualitas yang baik dalam berpolitik. Suasananya kondusif, aman, tentram, dan damai. Sehingga dapat disimpulkan Kota Batu memiliki situasi politik stabil yang membuat Kota Batu aman dan nyaman untuk berwisata (Kristiana, 2017). Kestabilan situasi politik ini merupakan kesempatan bagi Jawa Timur Park 1 karena dengan adanya situasi politik yang kondusif masyarakat akan merasa tenang saat berwisata. Keterkaitan situasi politik yang stabil dan aman sangat berpengaruh terhadap minat berkunjung wisatawan ke suatu tempat karena tidak mungkin seseorang 65

melakukan kunjungan wisata tanpa diikuti oleh rasa aman dan tidak mungkin juga seorang terus berpegian ketempat wisata untuk menghadang bahaya pendapat ini dikemukakan (Bartono 2005). Kesempatan ini digunakan Jawa Timur Park 1 dengan mengintensifkan iklan di media online maupun media masa agar lebih mengenalkan serta menarik pengunjung ke Jawa Timur Park 1 yang memang baik untuk meningkatkan penjualan. Maka faktor ini memiliki rating sebesar 4. Untuk penentuan bobot dilakukan dengan berdiskusi bersama manajer pemasaran. Hasil diskusi ini yang nantinya diganakan sebagai input untuk menentukan bobot lewat metode Pairwise comparison. Nilai 1 menunjukan bahwa faktor yang ada pada kolom faktor mempengaruhi faktor yang ada di baris tabel, sedangkan nilai 0 menunjukan menunjukan bahwa faktor yang ada pada kolom faktor tidak mempengaruhi faktor yang ada di baris tabel. Untuk detai perhitungan bobot dapat dilihat pada lampiran 2. Pada tabel 4.4 adalah contoh dari perhitungan bobot. Tabel 4.4 Contoh perhitungan bobot eksternal Faktor Laju Inflasi

Laju Inflasi Nilai tukar rupiah 1 Demografi: Peningkatan jumlah penduduk 1 Sosial dan Budaya: Pariwisata sebagai kebutuhan 1 Letak Geaografis Jawa Timur Park 1 0 Keputusan pemerintah: adanya brand image kota 1 Situasi politik kota Batu 1 Perkembangan teknologi di sosial media 1 Perkembangan Industri Pari Wisata Di Kota Batu 1 Diferensiasi Produk 0 Loyalitas Konsumen Terhadap Jawa Timur Park 1 0 Modal 1 Perusahaan Telah Berkubu 0 Akses Distibusi Paket Wisata 1 Alternatif Tempat Wisata 1

Kecenderungan Konsumen Yang Memebeli Dengan 1 Volume Besar Pembeli Memegang Informasi Mengenai Produk 0 Kualitas Suku Cadang Wahana 0 Waktu Pengiriman Suku Cadang 1 Suplai Listrik 1 Jumlah nilai dari 1 Biaya Simpan Suku Cadang semua faktor Jumlah 14 212 bobot 0,066

66

Bobot = Jumlah nilai faktor laju inflasi/ Jumlah nilai dari semua faktor =14/212= 0,066 Dari informasi tentang keadaan internal Jawa Timur Park 1 maka dapat ditentukan kekuatan dan kelemahan dari Jawa Timur Park 1 melalui matriks EFE. Pada matriks EFE skor berasal dari perkalian rating dengan bobot. Dari matriks EFE dapat dikethui jumlah peluang sebanyak 14 faktor dan ancaman sebanyak 7 faktor. Berikut ini adalah matriks EFE yang dapat dilihat di tabel 4.5. Tabel 4.5 Matriks EFE NO Key Faktor Elemen Rating Bobot Skor Peluang (B) (A*B) (A)

Ground Tempat wisata lain tidak memiliki produk yang sama 1 dengan Jawa Timur Park 1 direspon dengan 4 0,066 0,264 mengintensifkan iklan. Member Jawa Timur Park Grup membantu sesama 2 member hal ini direspon dengan adanya tiket terusan 2 0,08 0,16 namun tiket terusan kurang laku. Mudah memiliki akses distribusi sedangkan Jawa Timur 3 Park 1 tidak menanggapinya karena tidak bekerja sama 1 0,03 0,03 dengan pihak travel. Hampir seluruh pengunjung Jawa Timur Park 1 membeli 4 tiket lebih dari satu,direspon dengan sales promotion 3 0,03 0,09 seperti bonus tiket dan diskon 20%. Pengunjung banyak memegang informasi tentang Jawa 5 Timur Park 1 ini derespon dengan mengintensifkan 4 0,03 0,12 iklan. Kualitas Suku cadang wahana sesuai spesifikasi yang 6 diharapkan Jawa Timur Park 1 hal ini ditanggapi dengan 3 0,08 0,24 menjadikannya supplier utama.

Climate Climate Kenaikan jumlah penduduk di propinsi Jawa Timur terus 7 menerus hingga tahun 2020 ditanggapi dengan 3 0,022 0,066 menggunakan bonus tiket dan diskon 20%. Pariwisata menjadi kebutuhan primer hal ini ditanggapi 8 4 0,043 0,172 Jawa Timur Park 1 dengan mengintensifkan Iklan. Motivasi wisatawan ke Kota Batu untuk menikmati 9 keindahan alam hal ini direspon dengan adanya wahana 4 0,048 0,192 untuk menikmati keindahan alam di ketinggian. 2014 hingga 2016 terjadi penurunan inflasi nasional hal 10 3 0,066 0,198 ini direspon dengan menggunakan sales promotion. Nilai tukar rupiah ditahun ini akan diperkirakan menguat 11 hal ini direspon dengan membeli suku cadang atau 3 0,053 0,159 wahana baru dari luar negri . Perkembangan teknologi internet yang pesat direspon 12 4 0,058 0,232 dengan adanya Tim Khusus Pemasaran di dunia maya. Brand image Kota Batu sangat berpengaruh pada minat 13 berkunjung wisatawan ke Kota Batu hal ini direspon 4 0,03 0,12 dengan mengintensifkan iklan. Kota Batu memiliki situasi politik yang stabil hal ini direspon Jawa Timur Park 1 dengan mengintensifkan 14 iklan. 4 0,043 0,172

67

Rating Bobot Skor NO Elemen Ancaman (B) (A*B) (A)

Ground Ancaman perkembangan industri pariwisata di Kota 1 Batu yang pesat membuat banyaknya pesaing namun 3 0,033 0,099 ditanggapi dengan produk dari Jawa Timur Park 1. Loyalitas konsumen redah terhadap Jawa Timur Park 1 2 direspon dengan adanya tiga wahana baru tiap tahun 2 0,043 0,086 namun pengunjung masih meresa bosan. Modal yang besar mudah didapatkan oleh investor asing 3 hal ini diespon dengan produk dari Jawa Timur Park 2 0,038 0,076 1tapi tidak bisa digunakan dalam jangka panjang. Ada 5 tempat wisata yang bisa menggantikan Jawa 4 Timur Park 1 diresponya dengan diferensiasi Produk 2 0,019 0,038 namun respon ini kurang tepat. Waktu pengiriman suku cadang yang sering terlambat 5 1 0,066 0,066 hal ini belum bisa dikover oleh Jawa Timur Park 1 Suplai listrik dari PLN sering mati tanpa pemberitahuan 6 hal ini ditanggapi dengan komplain ke PLN namun PLN 2 0,061 0,122 belum memperbaiki pelayanannya. Biaya simpan yang mahal untuk suku cadang wahana 7 1 0,061 0,061 belum bisa dikover oleh Jawa Timur Park 1. Jumlah 1 2,76

4.3 Analisis SWOT Perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya dan kapasitas perusahaan yang semuanya harus diarahkan dalam rangka strategi bersaing. Sehingga Analisis SWOT ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan suatu perusahaan berdasar matriks IFE dan EFE serta untuk memberi gambaran stratagems jenis apa yang sesuai bagi pengembangan kapabilitas dan kompetensi sumberdaya perusahaan. Tools yang digunakan adalah diagram analisis SWOT. Untuk Penentuan keadaan atau posisi perusahaan ada di kuadran mana menggunakan koordinat yang didapatkan dari jumlah skor IFE matriks sebagai sumbu X dan jumlah skor EFE matriks sebagai sumbu Y. Martiks IFE di sumbu X ini merepresentasikan seberapa besar tingkat kekuatan internal perusahaan yang memiliki total skor 2,91 sedangkan matriks EFE di sumbu Y merepersentasikan seberapa baik respon perusahaan terhadap faktor-faktor di luar perusahaan yang memiliki total skor 2,76. Berikut adalah gambar diagram analisis SWOT. 68

Gambar 4.3 Diagram Analisis SWOT Jawa Timur Park 1 Dari Gambar 4.3 menunjukan bahwa perusahaan berada pada kuadran satu atau kuadran agresif. Dapat diketahui perusahaan tersebut berada dalam posisi yang sangat bagus untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal. Sehingga untuk mengembangakan perusahaan harus menggunakan strategi yang bersifat agresif. Strategi bersifat agresif adalah strategi yang dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal menggunakan kekuatan perusahaan dan strategi ini mendukung kebijakan pertumbuhan perusahaan yang agresif (Assanuri, 2013).

4.4 Penentuan Stratagem Dalam pemilihan stratagem akan dipilih stratagem yang berasal dari 36 stratagem Sun Tzu. Dari 36 stratagem Sun Tzu terdapat tujuh stratagem yang bersifat agresif di kelompok wining stratagems yang terpilih adalah Substitute leisure for Labour stratagem, dan Make a sound in the east, then strike in the West. Dalam kelompok Enemy Dealing Stratagems yang terpilih adalah Openly repair the gallery roads, but sneak through the passage of Chencang, Watch the fires burning across the River, dan Take the opportunity to pilfer a goat. Sedangkan dalam kelompok Chaos Stratagems yang terpilih adalah stratagem Remove the firewood under the cooking pot. Dalam kelompok Proximate Stratagems yang terpilih hanya Chain stratagems (Taylor, 2013). Selain dari pendapat Taylor hal ini juga di perkuat dari jurnal Mei Lei Woong yang menyatakan bahwa Take the opportunity to pilfer a goat termasuk memiliki sifat agresif (Mei, 2014). Tujuh stratagem yang terpilih dilakukan seleksi dengan memasukkan Key faktor dari IFE dan EFE matriks yang berpengaruh ke tiap stratagem. Setelah memasukan Key faktor 69

dari IFE dan EFE matriks yang berpengaruh ke tiap stratagem dilakukan penjumalahan rating tiap faktor yang telah di masukkan ke tiap tiap stratagem tadi. Setelah itu di lakukan pemilihan stratagem yang memiliki jumlah rating dari Key faktor yang memiliki jumlah terbesar. Penggunaan rating untuk memilih stratagem ini didasarkan defenisi rating tersebut. Defenisi rating adalah Company based yaitu seberapa bagus sebuah faktor jika dibandingkan dengan perusahaan lain. Karena tujuan dari Sun Tzu adalah mengalahkan lawan demi mendapat kemenangan oleh sebab itu pemilihan stratagem ini menggunakan rating faktor. Bobot tidak diperhatikan dalam pemilihan stratagem ini adalah pengerian dari bobot. Definisi bobot adalah industrial based yaitu seberapa besar pengaruh sebuah faktor terhadap sebuah industri dalam pengertian ini dapat diartikan bahwa bobot merupakan seberapa besar pengaruh faktor terhadap industri yang dikelola tanpa melihat perusahaan pesaing. Jumlah rating pada tabel 4.6 didapat dari mentotal rating faktor-faktor yang dapat dimanfatkan dalam pengembangan stratagem. Detail dari tabel perhitungan penentuan stratagem dapat dilihat di lampiran 5 untuk mengetahui faktor manasaja yang masuk dalam tiap tiap stratagem. Sedangkan untuk ringkasan pemilihan stratagem dapat dilihat di tabel 4.6. Tabel 4.6 Penentuan Strategem Jumlah Key Jumlah No Stratagem Faktor Rating Take the opportunity to pilfer a goat Kekuatan 15 Kelemahan 5 1 Membuat rencana yang cukup fleksibel untuk memanfaatkan peluang 14 115,62 peluang yang ada meskipun kecil untuk mendapatkan keuntungan. Ancaman 7 Jumlah 41 Chain stratagems Kekuatan 16 Kelemahan 5 2 Merangkai beberapa stratagem dan menjalankannya secara peluang 12 108,62 simultan. Ancaman 5 Jumlah 38 Substitute leisure for Labour stratagem Kekuatan 13 Kelemahan 5 3 Menentukan waktu pertempuran akan membuat lawan peluang 12 100,62 kehabisan sumberdaya dengan sia-sia lalu serang dengan serangan yang berarti. Ancaman 6 Jumlah 36 Make a sound in the east, then strike in the West Kekuatan 13 Kelemahan 5

peluang 11 4 Menciptakan dugaan lawan dengan serangan palsu di satu 97,62 tempat, dan mengerahkan serangan kejutan di tempat lain. Ancaman 6

Jumlah 35

70

Jumlah Key Jumlah No Stratagem Faktor Rating Remove the firewood under the cooking pot Kekuatan 13 Kelemahan 5 5 Menghilangkan/memindahkan sumber kekuatan utama lawan peluang 9 88,62 lalu menyerang lawan. Ancaman 6 Jumlah 33 Watch the fires burning across the River Kekuatan 12 Kelemahan 5 6 Menunda masuk ke arena peperangan sampai semua pemain peluang 8 87,62 kelelahan. Kemudian masuk dengan kekuatan penuh dan menuntaskan sisa-sisa yang tertinggal. Ancaman 6 Jumlah 31 Openly repair the gallery roads ut sneak through the passage Kekuatan 14 of Chencang Kelemahan 4 7 83,95 Menyebarkan informasi ke lawan bahwa pertempuran masih peluang 7 jauh atau belum akan terjadi. Kemudian mengejutkan lawan melalui jalan pintas atau dengan menguntitnya. Ancaman 6 Jumlah 31

Dari tabel 4.6 dapat diketahui stratagem yang terpilih adalah stratagem Take the opportunity to pilfer a goat. Take the opportunity to pilfer a goat adalah stratagem yang membuat rencana yang cukup fleksibel untuk memanfaatkan peluang yang ada meskipun kecil untuk mendapatkan keuntungan. Stratagem yang terpilih hanya satu agar pada tahap pengembangan stratagem lebih fokus sehingga sesuai dengan pengerian dari stratagem yang terpilih. Pada subbab berikutnya akan dibahas pengembangan dari stratagem yang terpilih.

4.5 Analisis dan Pengembangan Stratagem Terpilih Stratagem Take The Opportunity To Pilfer A Goat dapat terpilih karena stratagem ini memiliki kemampuan mengambil peluang yang ada untuk mendapatkan keuntungan atau kemenangan. Perusahaan harus cukup fleksibel untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul dengan sendirinya, betapapun kecilnya, dan memanfaatkan keuntungan apa pun (Taylor, 2013). Perusahaan harus tahu bahwa sebuah peluang dapat menciptakan sebuah pembuka ke masa depan. Hal ini membuat banyak faktor faktor di elemen graound dan clime dapat digunakan di stratagem ini dibandingkan dengan stratagem Sun Tzu yang lain. Stratagem Take The Opportunity To Pilfer A Goat tidak bisa langsung laksanakan karena masih berbentuk perumpamaan. Pengembangan dari stratagem ini disesuaikan dengan referensi dari buku The 36 stratagem of Business karangan Harron Von Sanger tahun 2006. Pada buku tersebut salah satu contoh dari penerapan stratagem ini adalah mencontoh hal yang dilakukan pesaing atau musuh. Contohnya perusahaan Jepang yang membeli hak 71

cipta mesin fax yang awalnya merupakan penemuan orang Jerman. Tidak ada perusahaan di Jerman yang tertarik untuk memproduksi dan mengembangkan mesin fax maka perusahaan Jepang bersedia membeli hak cipta mesin fax untuk di produksi masal di Jepang. Setelah diproduksi oleh perusahaan Jepang, mesin fax tersebut ternyata diterima oleh masyarakat diberbagai negara hal ini menjadikan penemuan pertama orang Jerman yang diproduksi masal di luar Jerman. Dari cerita ini dapat dianalogikan seperti seorang petani yang sedang mencari kayu bakar di hutan kemudian menemuakan sekumpulan kambing yang kemudian kambing-kambing tersebut akhirnya ia bawa pulang. Petani tersebut dianaligikan sebagai perusahaan Jepang, mesin fax tersebut dianaligikan kambing. Dari penjelasan tersebut dapat disimpukan kambing-kambing terebut merupakan peluang yang didapat dengan cara meniru pesaing sedangkan petani merupakan perusahaan (Sanger, 2006). Dalam perumpamaan Strategem Take The Opportunity To Pilfer A Goat, Jawa Timur Park 1 dianalogikan sebagai petani sedangkan kambing-kambing adalah peluang yang didapat dengan cara meniru metode atau produk yang diterapakan perusahaan pariwisata lain. Oleh karena itu pengembangan dari Stratagem Take The Opportunity To Pilfer A Goat meniru berbagai tempat wisata. Berikut adalah 11 pengembangan dari stratagem terpilih. 1. Penyewaan drone Dji Phantom 3 profesional dengan harga Rp.300.000/ 20 menit. serta mendapat peralatan satu baterai cadangan dan oprator drone. Fungsi utama dari penyewaan drone ini untuk pengunjung yang menginginkan adanya dokumentasi video saat mereka sedang berwisata di Jawa Timur Park 1. Penggunaan drone ini bertujun untuk merekam pengunjung dari ketinggian Jawa Timur Park 1 memiliki pemandangan yang bagus karena dikelilingi Gunung Kawi, Gunung Arjuno, dan Gunung Panderman yang sekaligus menjadi latar belakang yang sangat indah. Pengembangan strategem ini dapat merespon peluang ke sembilan penyewaan drone juga merespon peluang ke empat. Hampir semua pengunjung yang masuk ke Jawa Timur Park 1 lebih dari satu orang sehingga bagi pengunjung yang sedang bersama sama teman-teman atau keluarganya dapat mengabadikan momen momen mereka dengan lebih baik selain itu dengan menyewa drone secara berombongan maka harga sewanya menjadi lebih murah. Cara ini meniru fasilitas dari travel-travel yang ada di kepulauan . 2. Adanya penyewaan action camera GoPro 4 hero. Peralatan yang diberikan saat menyewa action camera seperti waterproof housing, 2 baterai, 1 microsd 16gb, monopod attanta, 1 head strap, mini tripod, feiyu tech gimbal (alat stabilizer), dome (alat yang membuat foto menjadi setengah air dan setengah udara). Harga yang diberikan untuk penyewaan sebesar Rp. 50.000 per 3 jam. Fungsi utama dari action camera ini 72

untuk mendokumentasikan video atau foto dari kegiatan pengunjung saat berada di water boom maupun saat jalan-jalan dan menikmati wahana. Pengembangan strategem ini dapat merespon peluang ke sembilan penyewaan action camera dan juga merespon peluang ke empat. Hampir semua pengunjung yang masuk ke Jawa Timur Park 1 lebih dari satu orang sehingga bagi pengunjung yang sedang bersama teman-teman atau keluarganya dapat mengabadikan momen momen mereka dengan lebih baik. Menyewa action camera secara berombongan maka harga sewanya menjadi lebih murah. Cara ini meniru dari trik promosi dan fasilitas travel travel yang ada di kepulauan komodo. 3. Adanya jasa editing video yang telah didokumentasikan membuat pengunjung mendapat oleh-oleh yang tidak seperti biasanya. Video yang telah di edit nantinya akan dapat di share ke akun sosial media pengunjung di internet. Harga yang ditawarkan untuk proses editing video 1-10 menit sebesar Rp. 50.000 dengan lama penyelesaian 1 hingga 7 hari. Video akan dikirimkan lewat email pengunjung yang memesan. Hal ini juga memperbaiki kelemahan ke lima dimana pengunjung kurang tertarik dengan cendra mata yang di berikan Jawa Timur Park 1 ke pengunjung. Jika pengunjung mengupload video tersebut ke sosial media maka secara tidak langsung pengujung tersebut telah mempromosikan Jawa Timur Park 1 ke internet sehingga hal tersebut juga merespon peluang ke dua belas. Cara ini meniru dari trik promosi dan fasilitas travel travel yang ada di kepulauan komodo. 4. Adanya area area penjemputan pengunjung dari Jawa Timur Park 1. Hal ini dikarenakan Jawa Timur Park 1 tidak merespon mudahnya mendapat akses distribusi dari agen travel seperti yang dijelakan dipeluang ke tiga sekaligus memberi solusi untuk kelemahan ke empat. Rekomendasi yang disarankan adalah melakukan penjemputan pengunjung yang ingin pergi ke Jawa Timur Park 1 di beberapa area di Kota Batu. Penjemputan ini harus di lakukan di area-area yang sering dikunjungi wisatawan. Contoh area-area yang sering di kunjungi wisatawan adalah di alun-alun kota Batu, Tugu Among Tani, hotel-hotel yang yang berada di kota Batu. Untuk hotel sendiri yang akan dijadiak area penjemputan pengunjung adalah Hotel Metropolis, Hotel Horison Ultima, Grand City Hotel, Kartika Wijaya Heritage, Royal Orchid Garden dan Purnama Hotel. Hotel yang dijadikan tempat penjemputan karena memiliki kapasitas minimal 70 kamar. Tabel 4.7 adalah jadwal penjemputan dan pemulangan pengunjung. Tabel 4.7 Jadwal Penjemputan dan Pumulangan Pengunjung Lokasi Jam Penjemputan Jam Pemulangan Alun-Alun Kota Batu 9:45 11:45 13:45 11:45 13:45 15:45 73

Lokasi Jam Penjemputan Jam Pemulangan Hotel Metropolis 9:40 11:40 13:40 11:40 13:40 15:40 Hotel Horison Ultima 9:35 11:35 13:35 11:35 13:35 15:35 Tugu among Tani 9:30 11:30 13:30 11:30 13:30 15:30 Grend Caty Hotel 9:25 11:25 13:25 11:25 13:25 15:25 Kartika Wijaya Heritage 9:20 11:20 13:20 11:20 13:20 15:20 Royal Orchid garden 9:15 11:15 13:15 11:15 13:15 15:15

Purnama Hotel 9:00 11:00 13:00 11:00 13:00 15:00 Mobil yang digunakan untuk penjemputan adalah ISUZU ELF NKR 55 yang memiliki kapasitas penumpang 20 dan memiliki AC dan media player. Saat penjemputan pengunjung juga sekaligus memulangkan penumpang pada area dan jadwal yang sudah tersediah. Untuk memperbanyak armadanya Jawa Timur Park 1 dapat bekerja sama dengan sesama anggota Jawa Timur Park Grup sehingga mobil penjempun dapat mengantarkan penumpang Jawa Tiur Park 1 tapi juga ke tempat wisata lain yang merupakan anggota Jawa Timur Park Grup hal ini juga membuat pengunjung tidak usah lama menunggu mobil pengantar sehingga cara ini juga dapat merespon peluang ke dua. Cara ini diadaptasi dari fasilitas di Bali. 5. Adanya kartu member tersebut berguna untuk mendapatkan diskon tiket masuk ketika pemilik kartu member ulang tahun maupun saat membeli makanan di Food Center atau menyewa peralatan berenang di Jawa Timur Park 1. Potongan harga yang diberikan untuk member yang berulang tahun adalah 10 persen dari harga tiket masuk. Sedangkan potongan harga yang diberikan untuk member di Food Center adalah 10 persen dari harga menu selain itu untuk penyewaan alat renang digratiskan. Kelebihan lainnnya perusahaan akan mendpatkan nomor telefon dan alamat email pengunjung yang berguna jika ada promo maka perusahaan bisa mengirim SMS atau email ke pengunjung. Saat pengunjung berulangtahun atau saat ada hari besar perusahaan akan mengirimkan SMS ucapan selmat ulangtahun atau selamat menunaikan ibadah sehingga pengunjung merasa diperhatikan. Kelebihan ini dapat digunakan untuk mentraktir teman-temannya ke Jawa Timur Park 1. Hal ini bertujuan meningkatkan loyalitas pengunjung untuk berkunjung ke Jawa Timur Park 1 sehingga dapat merspon ancaman ke dua. Cara ini diadaptasi dari Duvan. 6. Diselenggarakannya pertunjukan rutin di Jawa Timur Park 1 meliputi Cheerleader, modern dancer, band acoustic, sulap dan parade wayang. Tabel 4.8 adalah waktu dan tempat pelaksanaan pertunjukan.

74

Tabel 4.8 Waktu dan tempat pertunjukan Pertunjukan Tempat Jam Pertunjukan Cheerleader pintu masuk 09:00-11:00 Moderen Dancer rest area dekat wahana Mini Swinger 11:00-12:00 Band acoustic Food Center dekat kolam renang 13:00-14:00 Sulap Sekitar wahana 3d Theater 14:00-15:00 Parade Wayang Keliling Jawa Timur Park 1 12:00-14:00

Kegiatan di atas bertujun agar pengunjung tidak merasa bosan dan juga dapat menarik pengunjung yang belum pernah berkunjung ke Jawa Timur Park 1. Cara ini dapat mengkap peluang ke satu dan peluang ke tujuh serta merespon ancaman ke satu. Cara ini diadaptasi dari Trans Studio. 7. Menyelenggarakan event atau acara acara agar menarik perhatian masyarakat. Event tersebut dapat berupa lomba photografi di area Jawa Timur Park 1, lomba kontes Band lokal dari Kota Malang dan Kota Batu, atau juga lomba menulis blog tentang Jawa Timur Park 1. Event-event ini ditujukan bagi kawula muda atau remaja. Sedangkan untuk mengenalkan Jawa Timur Park 1 ke anak anak dapat menyelenggarakan lomba mewarnai atau lomba menggambar bagi Paud, TK, SD. Event seperti food truk dan lomba sepeda atau lomba lari lebih ditujukan bagi khalayak umum. Waktu kegiatan event dilaksanakan saat ada hari libur nasional dan musim liburan sehingga peluang pesertanya lebih banyak. Event-event ini tentu dapat merespon peluang ke lima dan peluang ke tujuh. Cara ini diadaptasi dari Trans Studio dan Dufan. 8. Adanya tiket rombongan yang jika dibeli dengan minimal kuota tertentu akan mendapat potongan harga. Hal ini dapat menggantikan bonus satu tiket untuk pembelian 30 tiket yang kurang disenangi pengunjung. Misalnya jika yang datang 30 orang maka perorang untuk masuk dikenakan potongan 10 persen dari harga tiket yang seharusnya. Selain itu jika ada yang memesan tiket dengan kuota sebesar 100 orang makan akan di berikan snack dan minuman gratis pada 100 orang tersebut. Hal ini dapat merespon peluang ke tiga, empat, lima, dan delapan. Cara ini diadaptasi dari Jungle Water Park Bogor dan Water Boom Lipo Cikarang. 9. Adanya potongan harga sebesar 10 persen dari harga tiket yang harusnya dibayar saat adanya pemilu Presiden, Gubernur, dan Walikota. Hal ini termasuk dalam rangka kerjasa Jawa Timur Park 1 dengan pemerintah. Pengunjung hanya perlu menunjukan jari yang telah tercelup tinta dan juga KTP agar mendapat potongan harga. Cara ini dapat merespon peluang ke delapan dan empat belas. 75

10. Potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang telah me-like fun page di Facebook, subscribed channel Youtube, dan follow Instagram serta Twitter dari akun Jawa Timur Park 1. Hal ini dapat merespon peluang ke lima, delapan dan dua belas. Cara ini diadaptasi dari Trans Studio. 11. Jawa Timur Park 1 sebaiknya bekerja sama dengan beberapa hotel. Sehingga saat calon pengunjung membuka website Jawa Timur Park 1 mereka juga mendapatkan info lengkap tentang hotel hotel yang ada di Kota Batu. Info hotel juga mencakup harga, fasilitas, jarak dengan Jawa Timur Park 1. Salain itu di website Jawa Timur Park 1 dapat juga menambahkan angkotan umum apa saja yang dapat digunakan untuk sampai ke Jawa Timur Park 1 mulai dari kota Malang hingga Jawa Timur Park 1 hal ini lebih diperuntukan untuk para backpacker atau pengunjung dari luar kota yang tidak membawa kendaraan. Cara ini dapat digunakan untuk menanggulangi peluang ke lima, delapan, dan tiga belas. Hal ini diadaptasi dari travel-travel wisata di Karimun Jawa. Dari 11 pengembangan stratagem tadi dilakukan pemilihan lewat angket yang diberikan ke pengunjung yang sudah pernah ke Jawa Timur Park 1. Angket ini bertujuan untuk menetukan prioritas implementasian pengembangan dari stratagem mana yang paling harus di kerjakan perusahaan pertama kali. Untuk bentuk angketnya ada di lampiran ke 6 sedangkan rekap hasil angket ada di lampiran 7. Angket diberikan pada responden yang sudah pernah berkunjung ke Jawa Timur Park 1 dan pengambilan data menggunakan metode nonprobability sampling karena tidak ditahuinya jumlah dari populasi pengunjung Jawa Timur Park 1. Jumlah sampel yang didapat adalah 178. Angket disebarkan secara accidental sampling terhadap responden. Sistem pengkategorian minat pengunjung terhadap pengembangan stratagem menggunakan skala Likert yang dimodifikasi dengan hanya menggunakan 4 (empat) pilihan, agar jelas sikap atau minat responden (Mueller, 1992). Skala 1 berarti sangat tidak diminati, skala 2 berarti tidak diminati, skala 3 berarti diminat, dan Skala 4 berarti sangat diminati. Dari penyebaran angket didapatkan persentase yang merepresentasikan seberapa besar minat pengunjung terhadap pengembangan stratagem. Penentuan prioritas dilakukan dengan cara mengkalikan kategori sebagai bobot dengan persentase tersebut sehingga menjadi Skor. Jumlah skor tebanyak menjadi prioritas yang paling utama. Ranking terkecil menjadi prioritas utama sedangkan ranking terbesar tidak menjadi prioritas. Berikut ini adalah tabel 4.9 hasil perekapan angket.

76

Tabel 4.9 Pemilihan pengembangan Sratagems Kategori Persentase Skor No Pengembangan Ranking Stratagems (A) (B) (A*B) 1 0,16 0,16 Penyewaan Drone Dji Phantom 3 profesional 2 0,65 1,3 dengan harga Rp.300.000/ 20 menit. Fasilitas 1 3 0,15 0,45 11 mendapat peralatan satu baterai cadangan dan oprator drone. 4 0,04 0,16 Jumlah 2,07 1 0,03 0,03 Penyewaan Action camera GoPro 4 hero seharga Rp.50.000/3 jam. Fasilitas mendapatkan peralatan 2 0,05 0,1 2 Waterproof Housing, 2 Baterai,1 MicroSD 16GB, 3 0,31 0,93 1 Monopod Attanta, 1 Head Strap, Mini Tripod, 4 0,61 2,44 Feiyu Tech Gimbal, Dome. Jumlah 3,5 1 0,05 0,05 Jasa editing video dengan durasi 1-10 menit 2 0,17 0,34 3 seharga Rp.50.000. Lama pengerjaan 3-7 hari, 3 0,26 0,78 2 pengiriman video via email. 4 0,58 2,32 Jumlah 3,49 1 0,02 0,02 Fasilitas penjemputan pengunjung dengan mobil mini bus yang memiliki kapasitas penumpang 20 2 0,24 0,48 dengan fasilitas AC dan media player. Lokasi 4 8 penjemputan meliputi Alun-Alun Kota Batu, Hotel 3 0,51 1,53 Metropolis, Hotel Horison Ultima, Tugu Among 4 0,23 0,92 Tani, dan hotel-hotel lain. Jumlah 2,95 1 0,01 0,01 Adanya Kartu Anggota Jawa Timur Park 1. Pemilik kartu anggota akan mendapat diskon 10% 2 0,08 0,16 5 untuk makanan & minuman di Food center, sewa 3 0,35 1,05 3 alat renang gratis, potongan 10% untuk tiket masuk 4 0,56 2,24 bagi pemilik kartu yang berulang tahun. Jumlah 3,46 1 0,02 0,02 Diselenggarakannya pertunjukan rutin di Jawa 2 0,11 0,22 Timur Park 1. Pertunjukan yang diadakan meliputi: 6 3 0,57 1,71 7 Cheerleader, modern dancer, band coustic, sulap, Parade Wayang. 4 0,3 1,2 Jumlah 3,15 1 0,01 0,01 Diadakannya event di Jawa Timur Park 1 pada hari libur nasional dan musim liburan. Event yang akan 2 0,47 0,94 7 diadakan seperti lomba photografi, lomba lari, food 3 0,34 1,02 9 truk, lomba band, lomba melukis, fun bike, lomba 4 0,18 0,72 menulis blog. Jumlah 2,69 1 0 0 Adanya tiket untuk rombongan dengan kelebihan: 2 0,09 0,18 potongan harga tiket masuk 10% bagi rombongan 8 untuk 30 orang dan untuk rombongan lebih dari 3 0,53 1,59 5 100 orang akan mendapatkan snack dan minuman 4 0,38 1,52 gratis. Jumlah 3,29 77

Kategori Persentase Skor No Pengembangan Ranking Stratagems (A) (B) (A*B) 1 0,02 0,02 Potongan harga tiket 10% saat Pemilu dengan 2 0,12 0,24 9 syarat pengunjung menunjukan KTP dan jari yang 3 0,49 1,47 6 telah tercelup tinta. 4 0,37 1,48 Jumlah 3,21 1 0 0 Potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang 2 0,1 0,2 telah me-like fun page di Facebook, subscribed 10 3 0,46 1,38 4 channel Youtube, dan follow Instagram serta Twitter dari akun Jawa Timur Park 1. 4 0,44 1,76 Jumlah 3,34 1 0,15 0,15 Penambahan fitur di website Jawa Timur Park 1. Fitur yang ditambahkan berupa: harga Hotel di 2 0,39 0,78 11 Kota Batu, jarak Hotel dengan Jawa Timur Park 1, 3 0,28 0,84 10 fasilitas Hotel, akses angkutan umum dari Kota 4 0,18 0,72 Malang untuk sampai ke Jawa Timur Park 1. Jumlah 2,49

Untuk dapat menangkap peluang sebanyak-banyaknya maka akan dipilih lima pengembangan stratagem yang memiliki jumlah skor terbanyak. Dapat diketahui dari tabel 4.9 yang menjadi prioritas pengimplementasian pengembangan stratagem yang harus dilakukan pertama kali adalah penyewaan action camera kedua adalah jasa editing video, ketiga adalah adanya kartu anggota Jawa Timur Park 1, keempat adalah potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang telah me-like fun page di Facebook, subscribed channel Youtube, dan follow Instagram serta Twitter dari akun Jawa Timur Park 1, dan yang kelima adalah adanya tiket untuk rombongan. Dari urutan prioritas dapat diketahui pengunjung Jawa Timur Park 1 sangat menginginkan penambahan fasilitas untuk mendokumentasikan momen-momen saat berkunjung ke tempat wisata. Adanya action camera membuat pengunjung dapat mendokumentasikan momen-momen walaupun merekam di dalam air serta pengunjung dapat merekam momen saat menaiki wahana karena action camera mudah dipegang. Sedangkan jasa editing video bagi pengunjung yang ingin momen-momen mereka di Jawa Timur Park 1 memiliki nilai lebih atau memiliki keunikan saat video pengunjung di unggah ke media sosial. Jika video telah di unggah ke internet hal tersebut juga dapat menjadi promosi gratis bagi Jawa Timur Park 1. Pengunjung juga menginginkan adanya potongan harga tiket. Seperti potongan harga denag menggunakan kartu anggota Jawa Timur Park 1, kemudian adanya potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang telah me-like, subscribed, dan follow akun media sosial Jawa Timur Park 1. Adanya tiket untuk rombongan yang membuat pengunjung membayar tiket lebih murah jika datang bersama-sama. 79

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Kesimpulan pada bab ini akan menjawab tujuan dari penelitian. Saran dari penelitian ini memiliki fungsi untuk memberi saran pada perusahaan dan saran untuk penelitian berikutnya.

5.1 Kesimpulan Kesimpulan di sini akan menjawab tujuan penelitian. Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian ini. 1. Faktor kunci internal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu misi adalah misi yang menginovasi, misi yang membangun semangat mengelola dan mengembangan perusahaan, dan misi yang meningkatkan perekonomian karyawan dan masyarakat. Faktor kunci internal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu kepemimpinan adalah kecakapan pemimpin pengambilan keputusan dengan cepat, kepercayaan pemimpin terhadap bawahan dan kepercayaan bawahan terhadap pemimpin, perhatian pemimpin terhadap bawahannya, keberanian pemimpin dalam mengambil peluang walaupun berresiko, kecakapan pemimpin mendisiplinkan pekerja. Faktor kunci internal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu doktrin dan metode adalah pembagian tanggung jawab, manfaat wahana, fasilitas bagi pengunjung, desain taman bermain, harga yang dapat diterima oleh pasar, harga bersaing dengan tempat wisata yang lain, promosi penjualan, iklan, pemasaran langsung, hubungan dengan masyarakat, distribusi paket wisata, petunjuk ke lokasi, prosedur pelayanan, pelatihan karyawan, jaminan kualitas, fasilitas karyawan, suasana kerja. 2. Faktor kunci eksternal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu ground adalah perkembangan industri pariwisata di Kota Batu, differentsiasi produk, loyalitas konsumen terhadap Jawa Timur Park 1, modal, perusahaan yang berkubu, akses distribusi wisata, alternatif tempat wisata,

79 80

kecenderungan konsumen yang membeli dengan volume besar, pembeli memegang informasi mengenai produk, kualitas suku cadang wahana, waktu pengiriman suku cadang, suplay listrik, biaya simpan. Faktor kunci eksternal yang sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 berdasar elemen Sun Tzu climate adalah demografi, sosial dan budaya, geografis wilayah, laju inflasi, nilai tukar rupiah, perkembangan media sosial, keputusan pemerintah, situasi politik. 3. Strategi pemasaran yang paling sesuai dengan keadaan objek wisata Jawa Timur Park 1 adalah strategi yang bersifat agresif. Pengembangan strategi bersifat agresif dari ke 36 stratagem Sun Tzu yang terpilih adalah take the opportunity to pilfer a goat. Stratagem take the opportunity to pilfer a goat adalah membuat siasat yang fleksibel sehingga dapat mengkap peluang sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakuakn dengan cara meniru beberapa produk dan beberapa trik pemasaran dari tempat wisata lain untuk menangkap peluang sebanyak-banyaknya. Ada lima pengembangan yang terpilih dari stratagem take the opportunity to pilfer a goat yang pertama adalah penyewaan action camera kedua adalah jasa editing video, ketiga adalah adanya kartu anggota Jawa Timur Park 1, keempat adalah potongan harga sebesar 10% bagi pengunjung yang telah me-like fun page di Facebook, subscribed channel Youtube, dan follow Instagram serta Twitter dari akun Jawa Timur Park 1, dan yang kelima adalah adanya tiket untuk rombongan.

5.2 Saran Pada subbab ini akan diberian saran±saran untuk penerapan stratagem yang terpilih di perusahaan dan juga saran±saran untuk penelitian berikutnya. Berikut ini adalah saran-saran untuk penelitian ini. 1. Perusahaan diharapkan untuk dapat memperhatikan pengadaan dan penentuan biaya untuk implementasi dari stratagem yang terpilih 2. Untuk penelitian berikutnya sebaiknya strategi pemasaran yang dibuat lebih fokus pada target pasar.. 3. Untuk penelitian berikutnya sebaiknya melakukan evaluasi atau pengukuran pencapaian dari strategi yang telah di laksanakan oleh perusahaan. 81

DAFTAR PUSTAKA

Afrillita Nur (2013). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada PT. Samekarindo Indah Di Samarinda. 1(1):56-70. Ahmad Wafa Aminudin. (2013). Taman Wisata Selecta di Kota Batu–Malang. http://www.ragamtempatwisata.com/2013/09/taman-wisata-selecta-di-kota-batu- malang.html. (diakses 20 Maret 2017) Andy Lala Waluyo. (2017). Stabilitas Politik kota Batu. https://www.voaindonesia.com/a/Stabilitas-politik-kota-Batu/3924137.html. (diakses 3 April 2017). Assauri Sofjan (2013). Strategic Management Sustainable Competitive Advantages. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. BPS Jawa Timur. (2017). Rata-rata Upah/Gaji Bersih (Rupiah) Buruh/Karyawan Selama Sebulan Menurut Kabupaten/Kota. https://jatim.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/245. (diakses 3 April 2017) BPS (2016). Batu dalam angka 2016. Badan Statistik Batu. Batu. BPS (2015). Batu dalam angka 2016. Badan Statistik Batu. Batu. BPS Jawa Timur. (2015). Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. BPS .Jakarta. BPS Jawa Timur (2014). Jawa Timur dalam angka 2014. Badan Statistik Jawa Timur. Surabaya. Batu night spectacular. (2016). Profil Perusahaan. http://www.batunightspectacular.co.id/about/. (diakses 20 Maret 2017) BI. (2017). Pengenalan Inflasi. Http://www.bi.go.id/id. /inflasi.aspx (diakses 3 April 217) BKM. (2017) Peluang pariwisata dalam membuka keran inflasi. http://www.bkpm.go.id/id/artikel/readmore/peluang-sektor-pariwisata-dalam-membuka- keran-investasi. (diakses 3 April 2017). Bartono. (2005). Todays Business Ethics for Tourism. PT Alex Media Komputindo. Jakarta. Bratadharma Angga. (2017). Perkiraan menguatnya Nilai tukar rupiah 2017. http://m.metrotvnews.com/ekonomi/bursa/MkMjdawK-awali-pekan-rupiah-pagi-dibuka- menguat-di-rp13-291-usd. (diakses 3 April 2017). Hou,Sheng dan Hidayat (2004). Sun Tzu : Perang dan Manajemen. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Cleary Thomas.1988.The art of War, Shambala,boston & London, terjemahan Danan Priyatmoko.Menang Dalam Persaingan,Penerbit PT.gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Danu Satria (2015). Analisis SWOT Berbasis Lima Elemen Sun Tzu Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Produk Rokok. Jurnal. Malang. David,Fred.R. (2010). Strategic Management: Concepts. PT. Salemba Empat. Jakarta. Dian Kristiana. (2017). ER Ingin Jaga Seduluran. http://www.radarmalang.id/er-ingin-jaga- seduluran/. (diakses 3 April 2017).

81 82

Dodi Wijaya. (2017). Cangar. http://www.wisata-batumalang.com/discover/cangar/.(diakses 20 Maret 2017) Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research in Education. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc. Gitles Lionel (2009). Sun tzu’s The Art Of Wae. Pax Libroum Publising House, AS. Hidayat, A.R. (2006). Sun Tzu’s The Art Of War : Sebuah Kajian Faktor Penilaian Situasi Dalam Hubungannya Dengan Marketing Plan. Forum Ilmiah Indonusa, vol 3 No 3. Jawa Timur Park 1. (2016). Profil Jawa Timur Park 1. https://jtp.id/jatimpark1/profil. (diakses 7 Desember 2016). Kotler Philip, Bowen Jhon, Makens James (2002). Marketing for Hospitality and Tourism. Prentice Hall. 2 edition, AS. Krippendorf (1971). The Basic of Tourism Marketing National, AIEST Publication. Frankfurt. Kusuma Agrowisata. (2016). Profil Perusahaan. http://www.kusuma-agrowisata.com//about/. (diakses 20 Maret 2017) Kuncono Seto Ongky. (2013). Pengaruh Etika Confucius Terhadap Kewirausahaan, Kemampuan Usaha dan Kinerja Usaha Etnis Tionghoa. PT.Sumber Agung. Surabaya. Larasati Ayu Winda, (2015). Mengupayakan Wisata Sebagai Kebutuhan Primer. http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/mengupayakan-wisata-sebagai-kebutuhan- primer. (diakses 3 April 2017). Low,A. (2003). Penerapan The Art Of War Sun Tzu dalam Strategi Politik. Jakarta. Low .S.P & Tan, M.C.S. (1995). A Convergence of Western Marketing Mox Conceps And Oriental Strategic Thinking. Journal. Mei Lei Woong. (2014). Air Asia’s Application of The Thity Six stratagems.University Wuhan China. ISSN: 1934-4244 Michaelson, G.A & Michaelson, S.W. (2004). Sun Tzu Strategies for Winning The Marketing war- 12 Esential Proncipless for Winning The War for Cotemer. New York. Mueller, Daniel J. (1992). Mengukur Sikap Sosial, Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Jakarta:Penerbit Bumi Aksara. Nanda. (2017). Tempat Wisata di Malang-Batu Paling Populer. https://tempatwisataseru.com/tempat/ wisata-di-Malang-Batu-jawa-timur/. (diakses 3 April 2017) Pertiwi Cahya (2015). Besar Pendaptan masyarakat untuk berwisata. http://travel.kompas.com/read/2015/02/22/ay.Besar/Pendaptan/masyarakat/untuk/berwisa ta/. (diakses 3 April 2017) Rangkuti, F. (2000). Analisis SWOT Teknik Menbedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Dalam Menghadapi Abad 21. Jakarta. Republik Indonesia. (2011). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Lembaraan Negara RI Tahun 2009. No. 10. Sekretariat Negara. Jakarta. 83

Rides4u. (2017). Pendulom 360. http://www.rides4u.com/viewnew/39. (diakses 3 April 2017). Sanger Von Harron. (2006). The 36 Strategm of Business. Marshall Cavendish Business. UK. Sasmita Nurhadi dan Hans Imron. (2013). Membangun Pariwisata Kota Batu 2001-2012. Universitas Negri Jember. Jember Sayangbatti Pratiyudha Dilla (2013). Motivasi Dan Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik Destinasi Terhadap Minat Kunjungan Kembali Di Kota Wisata Batu, UGM, Jogja. Sarker Hossain Amzad , Aimin Wang, Begum sumayya (2012). Investigating The Impact Of Marketing Mix Elemen On Tourists ‘Statisfaction: An Empirical Study On East Lake”. European Journal of Business and Management. Wuhan University of Teknology China. Sekaran, Uma (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Surya Made I. (2014). Kadin: Pengaruh Inflasi Berdampak di Sektor Pariwisata. http://antaranad.com/berita/65074/kadin--pengaruh-inflasi-berdampak-di-sektor- pariwisata. (diakses 3 April 2017). Taylor Peter (2013). The Thirty Six Strategms A Modern. Infinite Ideas Limited. UK. Tripadvisor, (2017). Attractions Jawa Timur Park 1 Batu. https://www.tripadvisor.co.id/AttractionsNear-g1237079-d3291951.Jawa_Timur_Park_1- Batu_East_Java_Java.html (diakses 3 April 2017) Tripadvisor, (2017). Ulasan Jawa Timur Park 1. https://www.tripadvisor.co.id/Attractions Review-Jawa_Timur_Park_1-Batu_East_Java_Java.html (diakses 3 April 2017) United Nations World Tourism Organization (2016). UNWTO Publication. United Nations World Tourism Organization. Spain. Wahab Salah, L. Crampon And L.M. Rothfield (1996). Tourism marketing. Tourism International Press. 6 edition London. Wandari Ayu Lita. (2014). Pengaruh City Brand ing “Shining Batu” Terhadap City Image Dan Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke Kota Batu Tahun 2014. UB. Malang. Wening Nur, Al Hasny Al Muhammad, Fitryana Ridha (2014). Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pada Obyek Wisata Kebun Raya Dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Di Kota Yogyakarta. 20(1):1-10. Widadio Aulia Nicky. (2017). Inilah Kecenderungan Masyarakat Saat Berwisata. http://travel.kompas.com/read/2014/04/25/1555231/Inilah.Kecenderungan.Masyarakat.Sa at.Berwisata. (diakses 3 April 2017). Wisatapedi. (2015). Jatim Park 1. https://wisatapedi.com/review-jatim-park-1-malang-wahana- jam-buka-harga-tiket-masuk-hotel/. (diakses 3 April 2017). World Tourism Organization, (2014). Handbook on E-marketing for Tourism Destinations. World Tourism Organization. USA. Yoeti .A Oka (2013). Penasaran Pariwisata. Angkasa. Edisi Revisi. Bandung. Yuniarti R. Choir M, Rahman A, (2013). Strategi Pemasaran Pada Ukm Keripik Tempe Sanan Malang. 4(2): 173-183.

84

Halaman ini sengaja dikosongkan