PANCA PENJURU PEMBUDAYAAN KEJOANGAN45 (P3K45) PENOPANG KOTA JOANG45 DAN TAHUN KESELAMATAN RAKYAT 2020 7 Januari 2020 Persembahan Pandji R Hadinoto GPA45 Ketua DHC45 Jakarta Selatan NRI 2001483370 www.jakarta45.wordpress.com

MAKLUMAT PEJOANG45

MERDEKA !

TuPokSi : Pemangku Joang45 (PeJoang45) https://jakarta45.wordpress.com/2019/09/01/kenegarawanan- maklumat-pemangku-joang45/amp/

Visi Indonesia 2045 BPPN 08Jan19

SiKon ATHG Kini & Esok

Misi SPJ45 Sarana Pembudaya Joang45

Mari kita turut peringati sejarah TENTARA KESELAMATAN RAKYAT yang terbentuk pada tanggal 7 Januari 1946 berdasarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946

Program Giat PeJoang45

Peluncuran eBook P3K45

Hari/Tgl : Selasa 7 Januari 2020

Tetap MERDEKA !

Pandji R Hadinoto GPA45 Ketua DHC45 Jakarta Selatan NRI 2001483370 GOR Bulungan, Kebayoran Baru 15 Desember 2019 Suara Warga45 *JAKARTA KOTA JOANG45*

MERDEKA !

Bertepatan dengan 70 tahun Peringatan Aksi Daulat Indonesia (PADI) 27 Desember 1949, sesuai http://ujpunj2012.blogspot.com/2012/12/pengakuan-kedaulatan-27-desember- 1949.html?m=1 yang bersamaan dengan penetapan rekayasa ibukota baru di Penajam, Kalimantan Timur; maka kini dianggap perlu dilakukan pula pelekatan atribut kata *Joang45* bagi *Jakarta* mengingat rekam jejak kejoangan Negara Kesatuan Republik Indonesia digiatkan di Jakarta sejak Pergerakan Nasional 1908, Sumpah Pemuda Indonesia 1928, Proklamasi Indonesia Merdeka 17845, pembentukan Undang Undang Dasar 18845, pendirian Badan Keamanan Rakyat 23845 (cikal bakal TNI) dst, memperhatikan juga sebaran daripada Gedung2 Joang45 yang melekat pula di beberapa kota kejoangan45 di Indonesia; dan oleh karena itu kedepan adalah strategik perlu ditopang pemantapan kader bangsa Indonesia unggulan selaku Penegak Republik Indonesia Merdeka 17845 (PRIMER 17845) melalui pembekalan P3K45 (Panca Penjuru Pembudayaan Kejoangan45) yakni

1) *Historia17845* Semua kesejarahan yg terkait dgn terakumulasinya ke 17845 & perang penegakan kemerdekaan 1945-50

2) *Cultural Quotient 17845*

*Sistim Kecerdasan Budaya 17845 adalah Penjuru PRIMER Pejoang Republik Indonesia Merdeka menapaki Visi Indonesia 2045 [rilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 8Jan19] bercirikan memiliki hasrat dan kemampuan untuk melestarikan diri, mensejahterakan diri dan berdaya saing ditengah- tengah kehidupan yang masih tetap memberlakukan hukum alam --survival of the fittest -- yang bermakna hanya yang kuat yang lestari, yg lemah akan tersingkir dan punah.* [Wijoyo Suyono, Jenderal TNI Purn, 23Okt19] https://jakarta45.wordpress.com/2019/10/06/cultural-quotient-17845-primer- pejoang-republik-indonesia-merdeka/amp/

1 3) *17 Pusaka Bangsa Indonesia* https://jakarta45.wordpress.com/2019/07/17/kenegarawanan-17-pusaka- bangsa-indonesia/amp/

4) *7 Strategi Ketahanan Bangsa*

Terjaganya ketangguhan kehidupan2

4.1) Keagamaan tidak rawan 4.2) Ideologis tidak retak 4.3) Politis tidak resah 4.4) Ekonomis tidak ganas 4.5) Budaya tidak pudar 4.6) HanKamNas tidak lengah 4.7) Ekologis tidak gersang

5) *RenStra 45* [19Okt19] https://jakarta45.wordpress.com/2019/10/21/kenegarawanan-mekarsari- rekomendasi-renstra-45-19okt19/amp/ beserta Aksi2 Akulturasi/Pembudayaan Kejoangan45 (PK45) yg immateriil itu bisa diterjemahkan/dimateriilkan/diaktualisasi a.l via *Peci45Coklat, Wisata Joang45, Lagu PeJoang45, Historia17845, Cultural Quotient 17845, FGD45, Herbal45, Hidrophonik45* dlsb, prakarsa DHC45 Jakarta Selatan agar mudah dicerna oleh publik.

Dengan demikian maka Indonesia Merdeka 100% sesuai aspirasi para Pemuda Menteng 31 Djakarta pada tahun 1945 dapat tergelorakan selalu menuju Indonesia damai yang sejahtera menapaki *Visi Indonesia 2045 [9Mei2019]* https://m.tribunnews.com/amp/seleb/2019/05/09/visi-indonesia-2045-targetkan- jadi-negara-ekonomi-terkuat-5-besar-dunia

Jakarta, 27 Desember 2019

Tetap MERDEKA !

Pandji R Hadinoto Ketua DHC45 Jakarta Selatan GPA45, NRI 2001483370 GOR Bulungan, Blok M, Keb. Baru https://jakarta45.wordpress.com/2015/09/01/bamus-angkatan45/

2 Senin, 24 Desember 2012 pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949 / Wednesdy Roulina S

NAMA : WEDNESDY ROULINA S PRODI : USAHA JASA PARIWISATA 2012 TUGAS : UTS SEJARAH INDONESIA NO REG : 4423126885

PENGAKUAN KEDAULATAN 27 DESEMBER 1949

Soekarno mencetuskan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, namun arti kemerdekaan yang sebenarnya belumlah didapatkan oleh bangsa indonesia, karena kedaulatan indonesia belum diakui sehingga masih ada agresi militer dari pihak belanda setelah kemerdekaan. Dalam sejarah tercatat 2 kali belanda melakukan agresi. Jadi sejarah mengenai pengakuan kedaulatan 27 desember 1949 dimulai dari proklamasi sampai pengakuan kedaulatan tersebut, tepatnya saat konferensi meja bundar terjadi.

 AGRESI BELANDA I Tujuan utama agresi Belanda adalah merebut daerah-daerah perkebunan yang kaya dan daerah yang memiliki sumber daya alam, terutama minyak. Namun sebagai kedok untuk dunia internasional, Belanda menamakan agresi militer ini sebagai Aksi Polisionil, dan menyatakan tindakan ini sebagai urusan dalam negeri. Letnan Gubernur Jenderal Belanda, Dr. H.J. van Mook menyampaikan pidato radio di mana dia menyatakan, bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan Persetujuan Linggajati. Pada saat itu jumlah tentara Belanda telah mencapai lebih dari 100.000 orang, dengan persenjataan yang modern, termasuk persenjataan berat yang dihibahkan oleh tentara Inggris dan tentara Australia.

PERSETUJUAN RENVILLE Tujuan utama Belanda dengan melancarkan agresi I itu ialah untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Jawa, Madura dan Sumatra. Dengan demikian maka Republik Indonesia akan menjadi lemah danT.N.I. akan terdesak dalam daerah sempit. Serangan-serangan Belanda itu dengan tegas mendapat celaan dari seluruh dunia. Kementrian Luar Negri Inggris menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan Belanda ini. Mahasiswa-mahasiswa dan kaum buruh Australia berdemonstrasi di muka kedutaan Belanda. Beberapa negara di Asia menyatukan simpati terhadap perjuangan rakyat indonesia membela tanah airnya dan mengajukan protes atas serangan Belanda itu kepada Dewan keamanan P B.B. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Pada tanggal 31 Juli 1947 soal Indonesia dibicarakan dalam dewan keamanan. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan menyerukan kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan tembak-menembak. Pada tanggal 4 Agustus 1947 Panglima Tertinggi Angkatan Perang R.I. memerintahkan kepada seluruh Angkatan Perang R.I. supaya tetap tinggal ditempatnya masing-masing dan menghentikan segala tindakan permusuhan. kemudian pada tanggal 25 Agustus 1947 Dewan keamanan menerima sebuah putusan yang berisi antara lain:

3 Para konsul asing di Jakarta supaya membuat laporan mengenai keadaan terakhir di Indonesia, Membentuk sebuah komisi yanhg terdiri dari tiga negara. Komisi Tiga Negara (K.T.N.), yang bertugas memberikan perantara jasa-jasa baik dalam menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Pada tanggal 1 november 1947 Dewan Keamanan menyerukan supaya kedua pihak mengadakan perundingan dengan bantuan K.T.N. Pembukaan resmi perundingan antara Indonesia-Belanda diadakan pada tanggal 6 Desember 1947 digeladak kapal perang Amerika Renville, yang disaksikan oleh K.T.N. Perunding-perundingan itu akhirnya menghasilkan persetujuan renville yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948. Isi persetujuan Renville itu adalan antara lain: Pemerintah R.I. harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia-Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan pleh Kerajaan Belanda untuk mengakui Negara Indonesia Serikat. Di berbagai daerah di Jawa, Madura dan sumatra diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah daerah-daerah itu mau masuk R.I. ataukah mau masuk Negara Indonesia Serikat. Akibat persetujuan Renville itu ialah: Daerah R.I. yang dengan persetujuan linggrajati terbatas pada Sumatra, Jawa dan Madura lebih diperkecil lagi, T.N.I. yang masih ada di Jawa-Barat dipindahkan ke daerah R.I. di Jawa-Tengah; anggota-anggota T.N.I. yang ingkar kemudian menjadi bibit gerombolan D.I.-T.I.I. di Jawa Barat, Pertentangan politik dalam negeri makin meruncing, terutama karena Belanda menjalankan politik divide et impera (dengan mendirikan negara-negara “boneka”)

DIMULAINYA OPERASI MILITER

Konferensi pers pada malam 20 Juli di istana, di mana Gubernur Jenderal HJ Van Mook . mengumumkan pada wartawan tentang dimulainya Aksi Polisionil Belanda pertama. Serangan di beberapa daerah, seperti di Jawa Timur, bahkan telah dilancarkan tentara Belanda sejak tanggal 21 Juli malam, sehingga dalam bukunya, J. A. Moor menulis agresi militer Belanda I dimulai tanggal 20 Juli 1947. Belanda berhasil menerobos ke daerah- daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fokus serangan tentara Belanda di tiga tempat, yaitu Sumatera Timur, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Sumatera Timur, sasaran mereka adalah daerah perkebunan tembakau, di Jawa Tengah mereka menguasai seluruh pantai utara, dan di Jawa Timur, sasaran utamanya adalah wilayah di mana terdapat perkebunan tebu dan pabrik-pabrik gula. Pada agresi militer pertama ini, Belanda juga mengerahkan kedua pasukan khusus, yaitu Korps Speciale Troepen (KST) di bawah Westerling yang kini berpangkat Kapten, dan Pasukan Para I (1e para compagnie) di bawah Kapten C. Sisselaar. Pasukan KST (pengembangan dari DST) yang sejak kembali dari Pembantaian Westerling|pembantaian di Sulawesi Selatan belum pernah beraksi lagi, kini ditugaskan tidak hanya di Jawa, melainkan dikirim juga ke Sumatera Barat. Agresi tentara Belanda berhasil merebut daerah-daerah di wilayah Republik Indonesia yang sangat penting dan kaya seperti kota pelabuhan, perkebunan dan pertambangan. Pada 29 Juli 1947, pesawat Dakota Republik dengan simbol Palang Merah di badan pesawat yang membawa obat-obatan dari Singapura, sumbangan Palang Merah Malaya ditembak jatuh oleh Belanda dan mengakibatkan tewasnya Komodor Muda Udara Mas

4 Agustinus Adisucipto|, Komodor Muda Udara dr. Abdulrahman Saleh dan Perwira Muda Udara I Adisumarmo Wiryokusumo.

CAMPUR TANGAN PBB

Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke PBB, karena agresi militer tersebut dinilai telah melanggar suatu perjanjian Internasional, yaitu Persetujuan Linggajati. Belanda ternyata tidak memperhitungkan reaksi keras dari dunia internasional, termasuk Inggris, yang tidak lagi menyetujui penyelesaian secara militer. Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947 masalah agresi militer yang dilancarkan Belanda dimasukkan ke dalam agenda Dewan Keamanan PBB, yang kemudian mengeluarkan Resolusi No. 27 tanggal 1 Agustus 1947, yang isinya menyerukan agar konflik bersenjata dihentikan. Dewan Keamanan PBB de facto mengakui eksistensi Republik Indonesia. Hal ini terbukti dalam semua resolusi PBB sejak tahun 1947, Dewan Keamanan PBB secara resmi menggunakan nama INDONESIA, dan bukan Netherlands Indies. Sejak resolusi pertama, yaitu resolusi No. 27 tanggal 1 Augustus 1947, kemudian resolusi No. 30 dan 31 tanggal 25 August 1947, resolusi No. 36 tanggal 1 November 1947, serta resolusi No. 67 tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB selalu menyebutkan konflik antara Republik Indonesia dengan Belanda sebagai The Indonesian Question. Atas tekanan Dewan Keamanan PBB, pada tanggal 15 Agustus 1947 Pemerintah Belanda akhirnya menyatakan akan menerima resolusi Dewan Keamanan untuk menghentikan pertempuran. Dalam melaksanakan Persetujuan Linggarjati itu timbul banyak kesukaran: Belanda berpendapat, bahwa sebelum Negara Indonesia Serikat dibentuk hanya Belandalah yang berdaulat di seluruh Indonesia, sedang pemerintah Republik Indonesia sebaliknya berpendapat, bahwa sebelum Negara Indonesia Serikat dibentuk, kedudukan de facto Republik Indonesia tidak berubah. Pihak Belanda terang-terangan menginjak-injak Persetujuan Linggarjati itu dengan: a. Mengadakan serangan di sana-sini dan tetap giat melemahkan R.I b. Membentuk negara-negara “boneka” dimana-mana di Indonesia, jadi tetap menjalankan politik devide et impera.

Pada tanggal 29 juni 1947 Belanda mengajukan usul yang bersifat ultimatum yakni, supaya R.I. mengakui kedaulatan Belanda di Indonesia. Timbullah keadaan yang tegang dan suasana menjadi sangat genting. Pada malam 20 juli 1947 menjelang tanggal 21 juli Belanda mulai menyerang Republik Indonesia dari segala jurusan dengan mengerahkan Angkatan Darat, Laut dan Udaranya. Belanda berdalih, bahwa serangan itu dilancarkan oleh seluruh angkatan perang Belanda. Serangan yang telah menimbulkan korban-korban jiwa dan harta benda rakyat itu adalah suatu peperangan yang didesak kepada bangsa Indonesia. Tindakan kemiliteran dengan serangan-serangan (agresi) membabi-buta itu dilayani oleh T.N.I dan rakyat dengan senjata-senjata yang ada padanya dan dengan penuh kebulatan tekad: “sekali merdeka tetap merdeka!” walaupun Belanda berhasil menduduki kota-kota, namun pasukan-pasukan kita melakukan perang gerilya dan terus-menerus menggempurkan kota-kota itu, sehingga tentara Belanda menderita kerugian.

Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948

5 Adalah peristiwa penyerbuan ke wilayah Republik Indonesia oleh tentara Belanda. Pemerintahan Belanda di wilayah bekas Hindia Belanda bersikeras menyebut peristiwa penyerbuan tersebut sebagai “Aksi Polisionil”. Dengan istilah “Aksi Polisionil”, pihak Belanda ingin menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa militer. Sebuah peristiwa militer mengasumsikan adanya perang antara dua entitas negara yang berbeda. Padahal, bagi pihak Belanda, RI bukan merupakan sebuah negara, melainkan bagian dari wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948 dimaksudkan oleh Belanda untuk memusnahkan kekuatan bersenjata yang berada di pihak RI, yaitu TNI, yang dianggap sebagai ekstrimis atau bahkan kriminal. Bagi Belanda, apa yang kita kenal sebagai Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948 adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh kekuatan polisi, yang dalam struktur kelembagaan negara manapun merupakan sebuah lembaga untuk menegakkan keamanan dan ketertiban sipil. Dengan demikian, TNI bagi Belanda adalah “kriminal”yang mengganggu ketertiban dan keamanan. Walaupun demikian, pada kenyataannya, kekuatan tentaralah yang dikerahkan untuk melaksanakan Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948. Kekuatan “polisi” yang digunakan oleh pihak Belanda secara praktis merupakan sebuah kekuatan “militer” karena dilengkapi dengan peralatan yang biasanya hanya dimiliki oleh kesatuan- kesatuan militer, antara lain kendaraan lapis baja dan alat-alat persenjataan berat. Alasan lain yang sering dikemukakan Belanda untuk membenarkan Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948 adalah bahwa RI tidak sepenuhnya menjalankan Perjanjian Renville, yang ditandatangani pada 17 Januari 1947. Menurut perjanjian tersebut, RI harus mengosongkan kekuatan TNI dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Perjanjian ini menyebabkan jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin. Rakyat Indonesia yang hidup di sekitar tahun tersebut sering menyebut peristiwa tersebut sebagai zaman dorsetut (Doorstoot), atau “kles” (Clash). Pemerintah RI sendiri secara resmi menyebut peristiwa itu sebagai Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948. Angka II di belakang istilah tersebut menunjukkan bahwa Belanda sebelumnya juga pernah melancarkan serangan ke wilayah RI. Dalam buku-buku sejarah resmi Indonesia, diceritakan bahwa pada tahun 1947 Belanda pernah melancarkan Agresi Militer Belanda I pada 1974 tak lama setelah penandatanganan Perjanjian Linggarjati. Seperti istilah yang diberikan untuk Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948, Belanda menyebut serangan ini sebagai “Aksi Polisionil I”. “perang”, perencanaan dan pelaksanaan penyerbuan tersebut adalah khas militer dan strategi dan taktik yang diterapkan menunjukkan bahwa penyerbuan tersebut memang sebuah perang.

MENUJU KONFERENSI MEJA BUNDAR

Sejak kembalinya para pemimpin RI ke (6 juli 1949), perundingan dengan BFO yang telah dirintis di Bangka dimulai lagi. Yang dibahas dalam perundingan itu ialah pembentukan pemerintah peralihan sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat. Kemudian, pada tanggal 19 sampai 22 Juli 1949 diadakan perundingan antara kedua belah pihak, yang disebut konferensi Antar-Indonesia. Konferensi itu memperlihatkan bahwa politik divide et impera Belanda untuk memisahkan daerah-daerah diluar Republik dari Republik Indonesia, mengalami kegagalan. Pada konferensi Antar-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta itu dihasilkan persetujuan mengenai bentuk negara dan hal-hal yang bertalian dengan ketatanegaraan Negara Indonesia Serikat.

6 1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme. 2. RIS akan dikepalai seorang presiden konstitusional dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada dewan perwakilan rakyat. 3. Akan dibentuk dua badan perwakilan, yakni sebuah dewan perwakilan rakyat dan sebuah dewan perwakilan negara bagian (senat). Pertama kali akan dibentuk dewan perwakilan rakyat sementara. 4. Pemerintah Federal Sementara akan menerima kedaulatan bukan saja dari pihak negara Belanda, melaikan pada saat yang sama juga dari Republik Indonesia.

Di bidang militer jugs telahtercapai persetujuan sebagai berikut: 1. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional. Perang RIS adalah panglima tertinggi angkatan perang RIS. 2. Pertahanan negara adalah semata-mata hak pemerintah RIS: negara-negara bagian tidak akan memiliki angkatan perang sendiri. 3. Pembentukan angkatan perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia. Angkatan perang RIS akan dibentuk oleh pemerintah RIS dengan inti angkatan perang RI (TNI), bersama-sama dengan orang Indonesia yang ada dalam KNIL,ML,KM,VB, dan Territoriale Bataljons. 4. Pada masa pemulaan RIS, menteri pertahanan dapat merangkap sebagai panglima besar APRIS.

Konferensi Antar-Indonesia dilanjutkan kembali di Jakarta pada tanggal 30 Juli sampai dengan 2 Agustus 1949, dan dipimpin oleh perdana menteri Hatta yang membahas masalah pelaksanaan dari pokok-pokok persetujuan yang telah diambil di Yogyakarta. Kedua belah pihak setuju untuk membentuk Panitia Persiapan Nasional yang bertugas menyelenggarakan suasana tertib sebelum dan sesudah konferensi meja bundar (KMB). Didalam konferensi Antar-Indonesia, kini bangsa Indonesia sebagai keseluruhan telah siap menghadapi KMB. Pada tanggal 4 Agustus 1949 diangkat delegasi Republik Indonesia yang terdiri dari: Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.Roem, Prof.Dr.Mr.Supomo, dr.J.Leimena,Mr., Ir.Djuanda, dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr Sumitro Djojohadikusumo, Mr.Abdul Karim Pringgodigdo, kolonel T.B.Simatupang, dan Mr.Sumandi. Delegasi BFO dipimpin oleh sultan Hamid II dari Pontianak. Pada tanggal 23 Agustus 1949 KMB dimulai di Den Haag. Konferensi selesai pada tanggal 2 November 1949.

PEMBENTUKAN RIS DAN PENGAKUAN KEDAULATAN

Hasil KMB kemudian diajukan kepada KNIP untuk diratifikasi. KNIP yang bersidang pada tanggal 6 Desember 1949berhasil menerima KMB dengan 226 pro lawan 62 kontra, dan 31 meninggalkan sidang. Selanjutnya pada tanggal 15 Desember 1949 diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon tunggal Ir.Soekarno. Ir.Soekarno terpilih sebagai presiden RIS pada tanggal 16 Desember 1949 kabinet RIS yang pertama dibawah pimpinan Drs. Moh. Hatta selaku perdana menteri, dilantik oleh presiden. Akhirnya, pada tanggal 23 Desemberdelegasi RIS yang dipimpin oleh Drs.Moh.Hatta berangkat ke Nederland untuk menandatangani Piagam penyerahan dan pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Pada tanggal 27 Desember 1949 baik di Indonesia maupun di Nederland diadakan upacara penandatanganan naskah penyerahan dan pengakuan kedaulatan. Di Nederland

7 bertempat diruang Takhta Amsterdam, Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr.willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen, dan ketua Delegasi RIS Dr.Moh.Hatta bersama-sama membubuhkan tanda tangannya pada piagam penyerahan dan pengakuan kedaulatan kepada RIS. Pada waktu yang sama di Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX membubuhkan tanda tangan mereka pula pada naskah penyerahan dan pengakuan kedaulatan. Secara formal Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kedaulatan penuh suatu negara Indonesia diseluruh bekas wilayah Hindia Belanda (kecuali Papua). Dengan demikian, berakhirlah secara resmi perang kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, pada hakikatnya apa yang dilakukan pihak Belanda adalah mengakui kedaulatan bangsa Indonesia sendiri atas wilayah nasionalnya, yang dalam hal ini diwakili oleh RIS.

SUMBER REFERENSI  Buku Sejarah Nasional Indonesia VI  Buku Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia  Buku Sejarah Indonesia Modern  http://id.wikipedia.org/wiki/Pengakuan_tanggal_kemerdekaan_Indonesia_oleh_Beland a  http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/05/pengakuan-kedaulatan-republik- indonesia.html  http://unsilster.com/2011/02/sejarah-pengakuan-kedaulatan-republik-indonesia-serikat- ris/  http://goenaar.blogspot.com/2009/02/pengakuan-kedaulatan-indonesia-ris-27.html  http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville

8 Suara Warga45 Cultural Quotient 17845 PRIMER Pejoang Republik Indonesia Merdeka

Sistim Kecerdasan Budaya 17845 adalah Penjuru PRIMER Pejoang Republik Indonesia Merdeka menapaki Visi Indonesia 2045 [rilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 8Jan19] bercirikan memiliki hasrat dan kemampuan untuk melestarikan diri, mensejahterakan diri dan berdaya saing ditengah-tengah kehidupan yang masih tetap memberlakukan hukum alam –survival of the fittest — yang bermakna hanya yang kuat yang lestari, yg lemah akan tersingkir dan punah.[Wijoyo Suyono, Jenderal TNI Purn, 23Okt19]

1) 17 Tatanilai Operasional JSN45 [Pedoman Umum Pelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 45, 1995]

1.01 Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 1.02 Jiwa dan Semangat Merdeka 1.03 Nasionalisme 1.04 Patriotisme 1.05 Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka 1.06 Pantang mundur dan pantang menyerah 1.07 Persatuan dan kesatuan 1.08 Anti penjajah dan penjajahan 1.09 Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri 1.10 Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya 1.11 Idealisme kejuangan yang tinggi 1.12 Berani, rela dan ikhlas berkurban untuk tanah air, bangsa dan negara 1.13 Kepahlawanan 1.14 Sepi ing pamrih rame ing gawe 1.15 Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan 1.16 Disiplin yang tinggi 1.17 Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman , tantangan, hambatan dan gangguan

9 2) 8 Tatanilai Kepemimpinan Nusantara [Hasta Brata]

2.1. Mahambeg Mring Kismo, Sebagai seorang pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti Bumi. Bumi itu sabar, memberi kepada sipapun, menumbuhkan, merubah busuk menjadi subur, tempat membuang segala hal baik ataupun buruk. 2.2. Mahambeg Mring Warih, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti air. Air memberi kesejukan, ketentraman, selalu turun/mengarah ke bawah. 2.3. Mahambeg Mring Samirana, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan Angin. Angin selalu ada di mana – mana di setiap tempat, adil tidak membeda – bedakan, angin memberikan rasa nyaman/kesejukan. 2.4. Mahambeg Mring Candra, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat sifat keutamaan seperti Bulan. Bulan mampu mberikan penerangan secara lembut, memberi keindahan, adil bagi semua orang. 2.5. Mahambeg Mring Surya, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti Matahari.Matahari Memberi penerangan, sinarnya menghidupkan, ada ketegasan dan adil. 2.6. Mahambeg Mring Samodra, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti Laut/Samudra. Laut/Samudraluas bak tak bertepi, demikian juga hati dan pikiran pemimpin. Laut menerima apapun yang dibuang manusia ada kesabaran dan kasih sayang yang tak terbatas. 2.7. Mahambeg Mring Wukir, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti Gunung. Gunung mempunyai sifat yang kuat, kukuh, konsisten, indah. 2.8. Mahambeg Mring Dahana, Sebagai pemimpin diharapkan memiliki sifat – sifat keutamaan seperti Api. Api mampu membakar, tegas namun juga bisa hangat.

3) 45 Tatanilai Pengamalan [Tap MPRRI No. 1/2003]

3.1 Butir-Butir Sila Ke-1 Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

10 7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

3.2 Butir-Butir Sila Ke-2 Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain

3.3 Butir-Butir Sila Ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

3.4 Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai

11 kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

3.5 Butir-Butir Sila Ke-5 Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras. 10 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Jakarta, 5 Oktober 2019

Salam Joang45,

Pandji R Hadinoto GPA45 KaWanPar DHD45 Jakarta NRI 2001483370 http://www.jakarta45.wordpress.com

Menyambut 5 Oktober 2019 Riwayat TENTARA KEBANGSAAN RI

*Dari BKR menjadi TNI, 9x Ganti Nama* https://m.tribunnews.com/amp/nasional/2017/10/05/sempat-9-kali-berganti-nama- inilah-nama-angkatan-bersenjata-indonesia-sebelum-menjadi-tni?page=2

RUJUKAN

*Badan Keamanan Rakyat [22Aug45]* https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_Keamanan_Rakyat *Tentara Keamanan Rakyat [5 Oktober 1945]* https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tentara_Keamanan_Rakyat

12 * Tentara Keselamatan Rakyat [7Jan46]* https://www.google.com/search?q=tentara%20keselamatan%20rakyat

*Tentara Republik Indonesia [26Jan46]* https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tentara_Republik_Indonesia

*Tentara Nasional Indonesia [3Jun47]* https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tentara_Nasional_Indonesia

GPA45@prh

Hastabrata: Filosofi Kepemimpinan Kompleks dan Ideal

Rilis 14 Desember 2012, 13.08 Oleh: 0

Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri. Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hastabrata mengartikan tiap karakteristik ideal dari seorang pemimpin.

Kepemimpinan memang memiliki keunikan tersendiri untuk didiskusikan. Seperti yang dilakukan oleh tim Action Plan SP2MP di GSP beberapa waktu yang lalu pada Workshop Kepemimpinan Hasta Brata: Mengusung Kembali Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal dengan 100 peserta.

Workshop Hasta Brata memberikan suguhan acara menarik dari segi konsep hingga tata kegiatan. Tidak hanya materi dan diskusi, peserta juga mendapatkan simbolisasi Hastabrata melalui pertunjukan seni teatrikal mengenai unsur kepemimpinan Hastabrata.

Sejarah Hastabrata Istilah Hastabrata berasal dari kitab Hindu berbahasa Sansekerta, Manawa Dharma Sastra. Konsep Hastabrata dalam kitab tersebut bahwa pemimpin kekaisaran bertindak sesuai dengan karakter para dewa. Hastabrata pun menjadi tolok ukur sebuah kepemimpinan di masa itu.

Ketika agama islam memasuki pulau Jawa, nilai-nilai luhur para dewa sebagai unsur Hastabrata pun disesuaikan dengan prinsip Islam.Pengaruh Islam sebagai agama monoteisme mengubah konsep dewa-dewa di Hastabrata menjadi delapan unsur alam. Keberadaan Hastabrata sebagai kearifan lokal muncul dalam beberapa kitab kuno dan naskah. Transformasi sifat-sifat dewa menjadi delapan unsur alam sendiri tercatat dalam naskah Pustakaraja Purwa.

Nilai Luhur Hastabrata Berikut merupakan delapan unsur alam kepemimpinan Hastabrata:

1. Bumi Sebagai tempat kehidupan, bumi menyediakan semua kebutuhan dasar makhluk

13 hidup. Bumi merupakan tempat yang kokoh dan senantiasa memberi pada semua makhluk. Seperti bumi, pemimpin harus mampu untuk memberi dan kokoh. Memberi tanpa pamrih pada masyarakat yang ia ayomi dan menjadi tempat pertama yang bisa diandalkan.

2. Matahari Lewat cahaya matahari makhluk di bumi mampu hidup dan beraktivitas. Senantiasa mendapat energi dari matahari, memungkinkan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Pemimpin memberi energi berupa visi, tujuan, dan alasan untuk setiap tindak keputusan. Memberi seperti matahari adalah memberi dengan terus menerus, hingga ia tidak menyadari bahwa telah berbuat banyak untuk orang lain.

3. Api Api memiliki hukum yang jelas, ia membakar apa saja yang menyentuhnya. Walaupun bersifat merusak, ia merupakan unsur alam paling adil di antara yang lain. Sifat api yang spontan namun stabil mencerminkan keberanian dan keyakinan kuat. Berani dan yakin untuk ‘menghancurkan’ masalah-masalah yang timbul di kemudian hari. Selain itu, sifat api yang muncul ketika menghadapi masalah juga merepresentasikan ketegasan dalam pengelolaan serta keberanian mengambil keputusan.

4. Samudra Hilir untuk semua sungai. Padahal tidak semua sungai membawa air yang bersih. Walaupun begitu, samudra menerima air dari sungai manapun, entah itu kotor atau bersih. Seperti samudra, pemimpin adalah sosok yang membuka mata dan pkiran secara luas. Menerima pendapat dari sekitar sebagai tanda respek seorang pemimpin pada orang lain.

Samudra juga mengolah semua konten air sungai di kedalaman airnya. Begitu juga dengan pemimpin. Ia tidak menelan mentah-mentah masukan yang datang. Dengan memikirkan baik-baik semua pendapat yang ada, pemimpin mampu mendapatkan pengetahuan baru dari sekitarnya.

5. Langit Berbeda dengan horison atau kaki langit, karena horison hanya ilusi optik dari keterbatasan organ sensoris manusia. Langit merupakan sebenar-benarnya atap bagi bumi. Langit adalah cakrawala. Ia adalah simbol bagi luasnya ilmu pengetahuan. Sosok yang menyimbolkan langit memiliki kompetensi, kemampuan, dan kecakapan yang dapat diajarkan pada orang lain.

6. Angin Angin dapat berhembus di mana saja. Ia terbentuk ketika ada perbedaan tekanan udara. Pemimpin yaitu seseorang keberadaan dan pengaruhnya bisa dirasakan oleh sekitarnya. Keberadaan pemimpin bukan sebagai simpol dari kekuasaan. Ia adalah orang yang terjun menghadapi masalah dan peduli pada kondisi yang dihadapi.

7. Bulan Bulan hanya bisa dipandang di malam hari. Ketika memandang bulan, ada rasa damai dalam gelap. Pemimpin harus menjadi sosok yang memberikan kedamaian pada sekitarnya. Rasa damai yang nyaman dan membuat hati gembira.Juga memberikan harapan pada sekitar ketika semua kondisi memberikan keputusasaan.

14 8. Bintang Satu unsur alam paling indah yang dapat dilihat ketika malam. Tidak hanya indah, ia memberikan arah mata angin pada mereka yang membutuhkan. Pemimpin menjadi pengarah dan pedoman bagi lingkungannya. Menjadi pengarah artinya menjadi sebuah inspirasi bagi yang lain. Menjadi inspirasi artinya pemimpin memiliki satu prinsip dasar yang menjadi ruh kepemimpinannya.

Kompleks dan Ideal Hastabrata merupakan satu dari filosofi kepemimpinan paling kompleks yang ada saat ini. Tidak hanya kompleks, Hastabrata dengan membawa filosofi Jawa membawa beberapa kelebihan sebagai satu konsep kepemimpinan. Dengan semua sifat di atas, pemimpin dengan delapan karakteristik Hastabrata merupakan membawa ciri kepemimpinan paling ideal.

17 Agustus 2019

15 Suara Warga45 17 PUSAKA BANGSA INDONESIA Memperingati *17 Juli 1945* sebagai hari kinerja puncak BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) setelah bersidang dua kali, 29 Mei – 1 Juni 1945 dan 10 Juli – 16 Juli 1945 sekaligus turut mendukung program pemerintah kini di bidang pembangunan sumber daya manusia Indonesia (SDMI) maka khusus bagi aspek ketahanan bangsa terhadap ancaman gangguan hambatan tantangan NirMiliter menurut hemat kami perlu disertakan pembekalan makna dan hakekat paling tidak *17 Pusaka Bangsa Indonesia (PBI)* sebagai berikut :

01) Sang Saka Merah Putih 02) Sumpah Pemuda 1928 03) Indonesia Raya 1928 04) Kata Pancasila 1 Juni 1945 05) Proklamasi Bangsa Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 06) UUD 1945 [BRI Th II No 7, 1946] 07) NKRI 17 Agustus 1950 08) Garuda Pancasila 09) Bhinneka Tunggal Ika 10) Wawasan Nusantara 1957 11) Jiwa Semangat Nilai2 45 12) TRISAKTI [Bung Karno 1964] 13) 45 Butir Pengamalan Pancasila [Tap MPRRI 50/2003] 14) 45 Butir Politik Karakter Patriot Indonesia [www.jacatra45.wordpress.com] 15) 45 Butir Nilai2 KeIndonesiaan [YSNB 2016] 16) Nawa Sumpah Pemuda 2015, Surabaya 17) 17 Tujuan Wisata Joang45 JaBoDeTaBek, dlsb.

Dalam konteks kekinian, BPUPKI (Bina Pemantapan Upaya Peningkatan Kemampuan Insani) dianjurkan dapat dikiprahkan guna penyiapan kekuatan SDMI Paripurna melalui pola pelatihan2 kerja (vokasi) yang berketrampilan kompetitif sekaligus lebih berdaya joang etos kerja kebangsaan tinggi berkerangka *17 PBI* diatas agar produktivitas kerja nasional selalu terjaga baik ketika berkiprah hadapi persaingan kerja profesional baik di tingkat global maupun lokal di era bonus demografi pada tahun 2025-2030 yad menuju pemenuhan Visi Indonesia 2045 [BPPN 8 Januari 2019].

Jakarta, 17 Juli 2019

Salam Joang45,

Pandji R Hadinoto GPA45 KaWanPar DHD45 Jakarta NRI 2001483370 http://www.jakarta45.wordpress.com

16 REKOMENDASI POKOK2 RENSTRA RaKerDa DHD45 Jakarta 12Nop19

Tema : MEKARSARI Menguatkan Karakter Bangsa Republik Indonesia

Kompatibilitas : Pembangunan Sumber Daya Manusia [Pidato Presiden 20Okt19]

PAKET ARAHAN-B / 19Okt19

Aspirasi DHC45 JakSel ke RaKerDa DHD45 Jakarta 12Nop19

TuPokSi : Pemangku Joang45

Visi : Indonesia 2045 BPPN 8Jan19

Misi : Pembudayaan Kejoangan45

Orientasi Misi : StraHanSa

*Strategi Ketahanan Bangsa* [H.R. , KetUm DHN45 2001-09] kini dan esok yang perlu dicermati berkelanjutan berkait Kehidupan-kehidupan 1) Keagamaan tidak Rawan 2) Ideologi tidak Retak 3) Politis tidak Resah 4) Ekonomis tidak Ganas 5) Sosial Budaya tidak Pudar 6) HanKamNas tidak Lengah 7) Ekologis tidak Gersang

1) Viralkan

1.1 mp3 Mars Angkatan45

1.2 mp3 Pejoang45

Konteks : StraHanSa-5

2) Kampanyekan

17 2.1 Nawa Sumpah Pemuda 2015 Konteks : StraHanSa-3 https://jakarta45.wordpress.com/2015/11/19/nawa-sumpah-pemuda-2015- surabaya/amp/

2.2 Konstitusi Pro Pancasila [1Jun16] Konteks : StraHanSa-2, 4

2.3 17 Wisata Joang45 JaBoDeTaBek [17Apr19] Konteks : StraHanSa-5

2.4 17 Pusaka Bangsa Indonesia [17Jul19] Konteks : StraHanSa-5 https://jakarta45.wordpress.com/2019/07/17/kenegarawanan-17-pusaka-bangsa- indonesia/amp/

2.5 PANDEKAR Indonesia Konteks : StraHanSa-2, 4

PANCASILA Merdekakan Rakyat (PANDEKAR) INDONESIA https://jakarta45.wordpress.com/2019/09/27/kenegarawanan-pandekar-indonesia/amp/

2.6 Cultural Quotient 17845 PRIMER Konteks : StraHanSa-5

*Sistim Kecerdasan Budaya 17845 Penjuru PRIMER Pejoang Republik Indonesia Merdeka Menapaki Visi Indonesia 2045 [Rilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 8Jan19]* https://jakarta45.wordpress.com/2019/10/06/cultural-quotient-17845-primer-pejoang- republik-indonesia-merdeka/amp/

2.7 Peduli Lingkungan Hidup Konteks : StraHanSa-7

3. Kiprahkan DikLat Kompetensi Konteks : StraHanSa-5

4. Kelola Arsip45 u/ ANRI Konteks : StraHanSa-5

5. TMP45 u/ GPA45 Konteks : StraHanSa-5

6. RUU Badan Pembudayaan Kejoangan45

18 7. Pemugaran Rumah Dr Konteks : StraHanSa-5

8. Replika Rumah Proklamasi 17845 Konteks : StraHanSa-5

9. Rilis Tahunan Penjuru Performa Kenegaraan Indonesia Konteks : StraHanSa-3

Silahkan dilanjutkan daftarnya, nanti 27Okt19 juga dibahas bersama lagi

9Okt19@prh/rev17Okt19

*PAKET ARAHAN-A / 18Des18* ASPIRASI DHC45 JakSel

GENERASI PENERUS ANGKATAN 45 (GPA45) ANTISIPASI PERANG NIRMILITER ABAD 21

PREPOSISI Peran *GPA45* sesuai penegasan pada Anggaran Dasar Badan Pembudayaan Kejoangan 45 Musyawarah Nasional XII/2006 adalah komitmen terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dan tidak mengkhianatinya serta secara sadar ikut mengamalkan dan menggelorakan Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai Kejoangan45.

Dalam pengertian tersebut, maka bijaklah dirujuk juga Materi Pendukung Pembudayaan Jiwa, Semangat, Nilai-Nilai Kejoangan 45 [DHN45, 20 Mei 2005] dan Pedoman Umum Pelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 45 [DHN45, 1995] terutama ketika menghadapi situasi dan kondisi peningkatan Ancaman Tantangan Hambatan Gangguan (ATHG) terekspos oleh intensitas Perang Nir Militer seperti Proxy War / Asymetric War oleh pihak2 kontra Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kesadaran yang merata dan mendalam tentang peran JSN45 oleh para peserta MusDa DKI DHD45 Jakarta 17 Desember 2018 menjanjikan komitmen yang tinggi untuk senantiasa dikomunikasikan kepada masyarakat luas sebagai salah satu pembekalan bagi Ketahanan Nasional (TanNas) terutama dalam menjembatani penguatan bagi kesadaran nasional generasi milenialis NKRI

Peran serta GPA45 memperkuat kesadaran nasional ini semoga antisipatif terhadap proyeksi bonus demografi 2030an yang akan datang [KesBangPol DKI Jakarta, 17 Desember 2018] .

Untuk memperkuat motivasi GPA45 berkiprah, maka diperlukan dukungan berupa BINA KADER GPA45 yang meliputi dan tidak terbatas seperti

1) Program Komunikator JSN45 diaktivasi kembali cakupi juga Bela Negara / TanNas / KeIndonesiaan / Karakter Bangsa berarahan Bina Komponen Pendukung dan/atau Komponen Cadangan UU Pertahanan Negara

19 2) Program Bambu Kuning GPA45

3) Program Baju Seragam GPA45

4) Program Plakat Rumah GPA45

5) Pusat Pendidikan & Latihan Khusus GPA45

Sementara itu dukungan BINA ORGANISASI akan juga memantapkan kiprah GPA45 seperti

1) Program Joangkan Aktivasi UUD45 LNRI 75/1959 +. Adendum2nya sesuai keperluan NKRI kini & esok

2) Program Insentif GPA45 seperti potongan2 bagi PBB, Perjalanan Kereta Api, Kapal Laut, Pesawat Terbang dan Bis Antar Kota dan Kartu Diskon Belanja serta Kartu Sehat

3) Program Perempuan / Sosial Budaya seperti pengkayaan masyarakat pencinta Kuliner lokal

4) Program Kepemudaan seperti Peringatan Hari2 Nasional dan Lomba2 Kreatifitas

5) Program Kebangsaan seperti Forum Group Discussion dan Pendataan potensi GP45 dari KelBes Pejoang45

Selebihnya dengan terpilihnya kepengurusan DHD45 Jakarta 2018-2023 diharaphan budaya keorganisasian membaik dan lebih berdaya bagi kepentingan publik.

Jakarta, 18 Desember 2018

Salam Joang45,

Pandji R Hadinoto DHC45 Jakarta Selatan http://www.jakarta45.wordpress.comh

PANITIA PERUMUS REKOMENDASI RENCANA STRATEGIS DHD45 Jakarta

DHC45 JakSel, 19 Oktober 2019

01) Pandji R Hadinoto * 02) Darmawan * 03) Letty Ismet D * 04) Tjitrawati Hendraningrat * 05) Edos C Firdaus ** 06) Trie Erniyati ** 07) Sigid Sonhadi ** 08) Riyoko Gunandi * 09) Raharjo ** 10) Endang Raharjo * 11) Rosmiyati **

20 12) Umi Lestari ** 13) Suta Widhya ** 14) Wiwik Maskat ** 15) Arnez N Santoso * 16) Sylvia Soeprapto * 17) Robert Sinaga ** 18) Fenny Luckyharti ** 19) S Helmi **

Catatan : * Fungsionaris WanPar DHD45 Jkt ** Partisipan TJ45 / DHC45 JakSel

PIDATO PRESIDEN RI PADA SIDANG PARIPURNA MPR RI DALAM RANGKA PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH PERIODE 2019-2024 Jakarta, 20 Oktober 2019

Bismillahirrahmanirrahim… Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Yang saya hormati para Pimpinan dan seluruh anggota MPR RI; Yang saya hormati Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia; Yang saya hormati Ibu Hj Megawati Soekarnoputeri, Presiden ke-5 Republik Indonesia; Yang saya hormati Bapak Prof Dr Soesilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Republik Indonesia; Yang saya hormati Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia; Yang saya hormati Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia; Yang saya hormati Bapak Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia;

Yang mulia yang saya hormati kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat; Yang saya hormati para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara; Dan tentu saja, sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno, para tamu yang saya hormati; Bapak, Ibu, Saudara-Saudara sebangsa dan se-Tanah Air, Mimpi kita, cita-cita kita, di tahun 2045, pada satu abad Indonesia merdeka, mestinya Insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita. Itulah target kita bersama. Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dollar AS dan Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana.

21 Kita sudah hitung-hitung, kita sudah kalkulasi. Target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai. Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Namun, semua itu tidak datang otomatis. Tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras dan kita harus kerja cepat. Harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif. Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang sangat kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya, inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya. Ini cerita sedikit. Lima tahun yang lalu, tahun pertama saya di istana, saya mengundang pejabat dan masyarakat untuk halal-bihalal. Protokol meminta saya untuk berdiri di titik itu, saya ikut. Tahun pertama, saya ikut. Tahun kedua, ada halal-bihalal lagi. Protokol meminta saya berdiri di titik yang sama, di titik itu lagi. Langsung saya bisik-bisik, saya bilang ke Mensesneg, “Pak, ayo kita pindah lokasi. Kalau kita tidak pindah, ini akan menjadi kebiasaan, di titik itu lagi. Dan itu akan dianggap sebagai aturan. Dan kalau diteruskan bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang.” Duduknya apa, berdirinya di situ terus. Ini yang namanya monoton dan rutinitas. Sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal dan meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas kita. Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil, hasil yang nyata. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat. Saya sering mengingatkan kepada para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati pembangunan. Sering kali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. Kalau ditanya, jawabnya “Programnya sudah terlaksana, Pak.” Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya. Sekali lagi, yang utama itu bukan prosesnya. Yang utama itu adalah hasilnya. Dan cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim pesan melalui SMS atau WA. Di situ ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent. Dan saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi kita itu menjamin agar manfaat program itu dirasakan oleh masyarakat. ℘ Para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang saya banggakan, Potensi kita untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar. Saat ini, kita sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif. Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja. Tapi akan menjadi kesempatan besar, peluang besar, jika kita mampu membangun

22 SDM yang unggul. Dan dengan didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan didukung oleh ekosistem ekonomi yang kondusif. Oleh karena itu, lima tahun ke depan yang ingin kita kerjakan: Yang pertama, pembangunan SDM. Pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama kita. Membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengundang talenta-talenta global untuk bekerja sama dengan kita. Itu pun, tidak bisa diraih dengan cara-cara lama. Cara-cara baru harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita. Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri. Yang kedua, pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan. Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Yang ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas. Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar. Yang pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Yang kedua, UU Pemberdayaan UMKM. Masing-masing UU tersebut akan menjadi omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU. Puluhan UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus. Puluhan UU yang menghambat pengembangan UMKM juga akan langsung direvisi sekaligus. Yang keempat, penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas. Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa enggak kebanyakan? Saya akan minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi. Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat, para birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, sakali lagi saya pastikan, pasti saya copot. Pada akhirnya, yang kelima adalah transformasi ekonomi. Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ℘ Para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang saya muliakan, Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan atas nama seluruh rakyat Indonesia, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Drs Muhammad Jusuf Kalla yang telah bahu-membahu menjalankan pemerintahan selama 5 tahun terakhir. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh lembaga-lembaga negara, kepada jajaran aparat pemerintah, TNI dan Polri, serta seluruh komponen bangsa yang turut mengawal pemerintahan selama 5 tahun ini, sehingga dapat berjalan dengan

23 baik. Mengakhiri pidato ini, saya mengajak baapak, ibu, saudara-saudara sebangsa dan se- Tanah Air untuk bersama-sama berkomitmen: Pura babbara’ sompekku… Pura tangkisi’ golikku… Layarku sudah terkembang… Kemudiku sudah terpasang… Kita bersama, menuju Indonesia maju!!! Terima kasih, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Semoga Tuhan Memberkati, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Salam kebajikan. ℘

Jokowi Sampaikan 5 Program Kerja di Pidato Pelantikan Presiden Tempo.co Amirullah Diterbitkan : 16.38, 20/10/2019

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato usai dilantik di gedung MPR, pada Ahad, 20 Oktober 2019. Ia membeberkan lima program yang akan dikerjakannya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi prioritas utama kita, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis,” kata Jokowi.

Program kedua yang Jokowi utarakan adalah meneruskan pembangunan infrastruktur. “Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat,” ucap dia.

Ketiga, Jokowi juga akan fokus menyederhanakan segala regulasi. Ia pun bakal mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar, yakni UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.

Nantinya, kata Jokowi, masing-masing UU itu akan menjadi omnibus law, di aman satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU, bahkan puluhan UU. “UU yang menghambat penciptaan lapangan kerja, langsung direvisi sekaligus, yang menghambat pengembangan UMKM juga akan langsung direvisi,” kata Jokowi.

Hal keempat yang Jokowi akan kerjakan adalah penyederhanaan birokrasi. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja bakal diprioritaskan. “Prosedur yang panjang harus dipotong, birokrasi yang panjang harus kita pangkas,” ucap Jokowi. Ia bahkan mengancam akan pecat menteri-menterinya nanti jika tidak serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan.

Kelima adalah transformasi ekonomi. Jokowi berpesan Indonesia harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern, yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran.

24 Visi Indonesia 2045, Targetkan Jadi Negara Ekonomi Terkuat 5 Besar Dunia

Kamis, 9 Mei 2019 23:03 WIB

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan keterangan pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4) siang. - Foto: JAY/Humas

Baca Selanjutnya: Sempat Berikan Grasi, Presiden Jokowi Beri Komentar Soal Hukuman Mati Bagi Koruptor

X

25 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi meluncurkan Visi Indonesia 2045 yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di Shangrilla Hotel, Jakarta, Kamis (9/5/2019). Dalam Visi Indonesia 2045 itu ditargetkan Indonesia menjadi negara ekonomi terkuat 5 besar dunia, dengan nilai PDB mencapai US$7,3 triliun dan pendapatan per kapita mencapai US$25.000. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam mencapai visi Indonesia 2045; Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, ada empat pilar pembangunan yang perlu diperkuat. Pertama, sumber daya yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Baca: Bappenas Janji Bantu DKI Jakarta Untuk Proyek-proyek Infrastruktur yang Akan Digarap Kedua, ekonomi maju dan berkelanjutan. Ketiga, pembangunan merata dan inklusif. Keempat, negara demokratis, kuat, dan bersih. "Semua dapat tercapai dengan usaha dan kerja keras baik pemerintah pusat maupun daerah," ujar Bambang. Baca: Presiden Jokowi Minta Jalur Pantura Dimanfaatkan saat Mudik Lebaran Kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2019, dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Musrenbangnas 2019 dihadiri pejabat, Kepala daerah yang terdiri dari Bupati, Wali Kota, dan Gubernur, serta sejumlah menteri kabinet kerja Pada Musrenbangnas 2019 ini, dipaparkan pula rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun 2020.

19 September 2019

26 Sejarah Riwayat Organisasi Angkatan 45 Berawal dari pertemuan para eksponen Angkatan 45 pada tanggal 12 Desember 1954 di kediaman Walikota Jakarta Raya Sudiro. Kemudian diikuti oleh pertemuan pada tanggal 2 Maret 1955 di Gedeung Proklamasi, Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta yang dihadiri Presiden Soekarno. Akhirnya setelah berkali-kali mengadakan pertemuan, para eksponen Angkatan 45 pada tanggal 14 Mei 1959 bersepakat untuk menyatukan eksponen Angkatan 45 dalam satu wadah secara nasional. Maka pada tanggal 18 Desember 1959, bertempat di Gedung Proklamasi ditandatanganilah naskah penyatuan Angkatan 45.

Dari kesepakatan tersebut, dinyatakan akan disiapkan musyawarah besar Angkatan 45 seluruh indonesia, sekaligus menyusun pedoman dan langkah dalam pelaksanaan kembali ke UUD 1945.

1. Musyawarah Besar Ke Satu Angkatan 45 (MUBESI)

Mubes I Angkatan 45 diadakan pada tanggal 15-20 Maret 1960 bertempat di Gedung Olahraga Ikada – Jakarta, yang sebelumnya dibuka oleh Presiden Soekarno di Istana Negara Jakarta.

Mubes I Angkatan 45 ini telah mempersatukan eksponen Angkatan 45 yang sebelumnya terpecah dan terkotak-kotak.

Hasil yang terpenting dari Mubes I adalah :

 Tanggal 20 Maret 1960 adalah hari lahirnya Organisasi Angkatan 45 secara nasional, dengan nama “ Badan Musyawarah Angkatan 45” disingkat “ Angkatan 45”. Catatan : berdasarkan hasil mubenas ix/1993 di samarinda, lahirnya Angkatan 45 adalah tanggal 17 agustus 1945.  DISUSUN PEDOMAN DASAR dan PEDOMAN RUMAH TANGGA ORGANISASI ANGKATAN 45, dengan mencantumkan definisi “Angkatan 45” sebagai berikut : “Angkatan 45” adalah pelopor.  Dan pelaksana revolusi Agustus 1945 yang secara revolusioner, ikhlas, aktif dan konsekuen berjuang melawan imperialisme, kolonialisme dan sisa-sisa feodalisme untuk mewujudkan Kemerdekaan Tanah Air dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945, yang berasaskan Pancasila menuju masyarakat yang demokratis, adil dan makmur, yakni Sosialisme Indonesia.  Terpilih sebagai ketua umum : Chaerul Saleh  Dikeluarkan resolusi-resolusi dan seruan tentang perjuangan Irian Barat, tentang retooling di semua lapangan, tentang pendidikan dan kebudayaan, dan lain-lain

2. Musyawarah Besar Kedua Angkatan 45 (MUBES II)

Mubes II Angkatan 45 diadakan pada tanggal 19-24 Desember 1963, dibuka oleh dibuka oleh Presiden Soekarno di Istana Negara Jakarta.

27 Hasil Mubes II antara lain :

 Program kerja  Perubahan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Organisasi Angkatan 45, diantaranya perubahan definisi Angkatan 45 yang berbunyi :

“Angkatan 45 adalah pelopor, pelaksana, pembela dan penerus Revolusi Angkatan 45 yang secara revolusioner, ikhlas, aktif dan konsekuen berjuang melawan imperialisme, kolonialisme dan sisa-sisa feodalisme untuk mewujudkan Kemerdekaan Tanah Air dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945, yang berasaskan Pancasila menuju masyarakat adil dan makmur, yakni Sosialisme Indonesia.

 Terpilih sebagai ketua umum : Chaerul Saleh

3. Musyawarah Besar Ketiga Angkatan 45 (MUBES III)

Mubes III Angkatan 45 diadakan pada tanggal 28 Agustus – 3 September 1966 bertempat di Istora Bung Karno Senayan Jakarta, dibuka Presiden Soekarno.

Hasil Mubes III antara lain :

 Pengubahan istilah Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga menjadi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, sekaligus merubah nama Badan Musyawarah Angkatan 45 Menjadi Badan Penggerak, Pembina Jiwa dan Potensi Angkatan 45 dengan Singkatan Angkatan 45.

Perubahan menyangkut Pula Definisi Angkatan 45 berbunyi :

“Angkatan 45 adalah pelopor, penegak, pelaksana, pengaman dan penerus jiwa revolusi Agustus 1945 yang secara revolusioner, ikhlas, aktif dan konsekuen berjuang melawan imperialisme, kolonialisme, neo kolonialisme dan sisa-sisa feodalisme, mewujudkan Kemerdekaan Tanah Air dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945, yang berasaskan Pancasila menuju masyarakat adil dan makmur, yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa”.

 Program kerja  Terpilih sebagai ketua umum : .

4. Musyawarah Besar Nasional Keempat Angkatan 45 (MUBES IV)

Istilah MUBES berubah menjadi Mubesnas. Mubesnas IV Angkatan 45 diadakan di Brastagi (Sumut) pada tanggal 20-25 Februari 1971, Dibuka oleh Presiden Soeharto.

Hasil Mubesnas IV antara lain :

 Program kerja  Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Angkatan 45, Definisi “ Angkatan 45” tidak berubah.  Terpilih sebagai ketua umum Jendral TNI Soeharto dan Ketua I, Sebagai ketua Harian : Ali Sadikin.

28 5. Musyawarah Besar Nasional Kelima Angkatan 45 (MUBES V)

Mubesnas V Angkatan 45 diselenggarakan di Pandaan (Jawa Timur) pada tanggal 25- 30 Mei 1976, Dibuka oleh Presiden Soeharto.

Hasil Mubesnas V antara lain :

 Program kerja  Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi, termasuk perubahan Definisi Angkatan 45 yang berbunyi :

“ Angkatan 45 adalah pelopor penegak, pelaksana, pengaman dan penerus cita-cita perjuangan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang secara ikhlas, rela, konsekuen, aktif, berkorban dan berjuang melawan fasisme, imperialisme, kolonialisme, feodalisme, untuk mewujudkan Kemerdekaan dan kedaulatan Tanah Air dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan lambang negara Bhineka Tunggal Ika berdasarkan pancasila dan UUD 1945, Menuju masyarakat adil dan makmur”.

 Sebutan Badan Penggerak Pembina Jiwa dan Potensi angkatan 45 diubah menjadi Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan 45 dengan singkatan tetap Angkatan 45”.  Membentuk badan-badan dalam organisasi Angkatan 45  Terpilih sebagai ketua umum Surono, dan ketua Harian : Ali Sadikin.

6. Musyawarah Besar Nasional Keenam Angkatan 45 (MUBES VI)

Mubesnas VI Angkatan 45 diadakan di Palembang (Sumatera Selatan) pada tanggal 25-29 Juni 1980, Dibuka oleh Presiden Soeharto.

Hasil Mubesnas VI antara lain :

 Pokok – pokok Kebijaksanaan Organisasi  Penyempurnaan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, yang menyatakan dapat mengikutsertakan generasi penerus dalam organisasi Angkatan 45  Merumuskan apa yang dimaksud dengan : Jiwa dan Nilai-nilai 45”.  Terpilih sebagai ketua umum Surono

7. Musyawarah Besar Nasional Ketujuh Angkatan 45 (MUBES VII)

Mubesnas VII Angkatan 45 diadakan di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) pada tanggal 24-27 September 1984, Dibuka oleh Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Hasil Mubesnas VII antara lain :

 Pokok – pokok Kebijaksanaan Organisasi  Pedoman Umum “ Pelestarian Jiwa dan Semangat dan Nilai-nilai 45”.  Terpilih sebagai ketua umum Surono

8. Musyawarah Besar Nasional Kedelapan Angkatan 45 (MUBES VIII)

29 Mubesnas VIII Angkatan 45 diadakan di Tomohon (Sulawesi Utara) pada tanggal 20- 22 Juli 1988, Dibuka oleh Presiden Soeharto.

Hasil Mubesnas VII antara lain :

 Pokok – pokok Kebijaksanaan Organisasi  Pedoman Umum “ Pelestarian Jiwa dan Semangat dan Nilai-nilai 45” yang disempurnakan  Terpilih sebagai ketua umum Surono

9. Musyawarah Besar Nasional Kesembilan Angkatan 45 (MUBES IX)

Mubesnas IX Angkatan 45 diadakan di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tanggal 19-22 Januari 1993, Dibuka oleh Presiden Soeharto dan ditutup oleh Wakil Presiden Soedharmono.

Hasil Mubesnas IX antara lain :

 Kepala DHN Angkatan 45, ditugaskan untuk menyempurnakan Pokok- pokok Kebijaksanaan Organisasi Angkatan 45.  Kepala DHN Angkatan 45, ditugaskan mengkaji dan menyempurnakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi untuk diajukan pada mubenas X.  Terpilih sebagai ketua umum Surono

10. Musyawarah Besar Nasional Kesepuluh Angkatan 45 (MUBES X)

Mubesnas X Angkatan 45 diselenggarakan di Hotel Horison –Jakarta, pada tanggal 9- 14 Desember 1996, Dibuka oleh Presiden Soeharto

Hasil Mubesnas X antara lain :

 menyempurnakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.  Tetap mempertahankan nama “ badan penggerak pembina potensi angkatan 45”.  Pokok- pokok Kebijaksanaan Organisasi  Terpilih sebagai ketua umum Surono

11. Musyawarah Besar Nasional Kesebelas Angkatan 45 (MUBES XI)

Mubesnas XI Angkatan 45 diadakan di Jakarta pada Tanggal 20-24 Mei 2001, untuk pertama kali mubesnas tidak dibuka oleh Presiden RI dan ditutup oleh Wakil Presiden RI.

Salah satu hasil Mubesnas yang dramatis adalah untuk pertama kali sebutan “Angkatan 45” dihilangkan melalui perubahan yang mendasar dalam anggaran dasar dan dan anggaran rumah tangga Organisasi.

Nama Organisasi yang semula bernama “ Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan 45” dirubah menjadi “ Badan Penggerak Pembudayaan Jiwa, Semangat Dan Nilai-Nilai Kejuangan 45”.

30 Mubesnas XI menghasilkan materi “ Pembudayaan Jiwa Semangat dan Nilai-nilai 45 sebagai Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai Kejuangan Bangsa Indonesia”.

Terpilih sebagai ketua umum H.R. Soeprapto.

KELANJUTAN ORGANISASI ANGKATAN 45

Berdasarkan riwayat organisasi Angkatan 45 yang berdiri pada tanggal 20 Maret 1960, selama lebih kurang 46 tahun telah berkembang dan berproses menurut jalannya waktu dan zaman. Nama organisasi Angkatan 45 mengalami beberapa kali perubahan, meskipun tetap menggunakan Angkatan 45. Perubahan nama berakibat pula pada perubahan-perubahan lain, seperti definisi Angkatan 45, fungsi dan tujuan organisasi.

Namun satu hal yang perlu digarisbawahi, bahwa Angkatan 45 adalah Predikat Sejarah yang Monumental, sebutkan sejarah kepada generasi pejuang Angkatan 45 itu sendiri sebagai pendiri Republik dan tidak untuk Generasi lain.

Disisi lain, pejuang Angkatan 45 sebagai mahluk hidup ciptaan Tuhan, tentu mengikuti hukum Tuhan, yaitu hukum alam : manusia tidak akan hidup selamanya dan pasti akan menghadap Khaliknya.

Timbul pertanyaan, apakah Organisasi Angkatan 45 akan bubar Setelah Generasi Pejuang Angkatan 45 sudah tidak ada lagi, dan bagaimana kaitannya dengan Misi Pelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 45?

Oleh karena itu, dimulai pada mubesnas VI/1980 di Palembang melalui Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Membolehkan keikutsertaan dan pelibatan generasi penerus dalam organisasi Angkatan 45.

Selanjutnya mubenas VII/1984 di Ujung Pandang, melahirkan untuk pertama kali program pelestarian jiwa, semangat dan nilai-nilai 45, yang materianya merupakan hasil lokakarya pada tanggal 21-24 maret 1984 di Bandung. Lokakarya tersebut banyak dihadiri oleh generasi penerus, terutama dari kalangan pakar dan pemikir.

Dari mubenas VI/1980 di palembang dan mubenas VII/1984 di Ujung Pandang, berkaitan dengan program pelestarian jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 telah melahirkan kebijaksanaan, bahwa organisasi Angkatan 45 sudah mulai melibatkan generasi penerus dalam kegiatan organisasi berdasarkan penafsiran anggaran dasar organisasi BAB V tentang keanggotaan Pasal 10 ayat 2.

Organisasi Angkatan 45 telah menyertakan generasi penerus dalam kepengurusan Angkatan 45, yang mencapai klimaksnya sesudah mubenas VIII/1988 di Tomohon.

Selanjutnya, dewan Harian Nasional Angkatan 45 dengan pertimbangan yang matang telah mengeluarkan surat Keputusan Nomo 35/SKEP/II 1994, tanggal 14 Februari 1994, tentang petunjuk Pelaksanaan Peran Serta Generasi Penerus dalam tubuhh organisasi Angkatan 45.

TANTANGAN MASA DEPAN

Dengan pertimbangan- pertimbangan tersebut, serta hasil kajian yang menyakut faktor lingkungan dan perjalanan sejarah bangsa, khususnya menghadapi era

31 globalisasi, Dewan Harian Nasional Angkatan 45 berpendapat , bahwa organisasi Angkatan 45 harus dilanjutkan oleh generasi penerus, dengan tugas mengemban misi pelestarian jiwa, semangat dan nilai-nilai 45.

Dalam momentum memasuki usia 56 tahun Republik indonesia pada mubesnas XI/2001 di jakarta, Dewan Harian nasional Angkatan 45 memberanikan diri mengajukan konsep anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang baru sebagai penyempurnaan dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebelumnya.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah generasi penerus tidak berhak menamakan dirinya Angkatan 45 , sebaiknya predikat 45 tidak boleh dihapus seperti juga predikat yang sama pada UUD 1945.

Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang dihasilkan mubesnas XI/2001 di jakarta, menggambarkan bentuk organisasi sebagai kelanjutan yang tidak dapat dipisahkan dari organisasi Angkatan 45.

Untuk mengantisipasi tantangan masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam perjuangan menuju cita-cita nasioanal, maka peranan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 amat penting dalam rangka pembangunan moral dan watak bangsa.

KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 50 TAHUN 1984 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR BADAN PENGGERAK PEMBINA POTENSI ANGKATAN ’45 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: bahwa Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan ’45 merupakan organisasi yang berpotensi efektif untuk ikut serta menyukseskan pembangunan nasional dalam rangka mengisi kemerdekaan; bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, dan untuk memberikan wadah bagi pejuang eksponen Angkatan ’45 maka dipandang perlu mengesahkan Anggaran Dasar Penggerak Pembina Potensi Angkatan ’45 yang dihasilkan dalam Musyawarah Besar Nasional ke IV Angkatan ’45 Tahun 1980. Mengingat: Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945.

MEMUTUSKAN :

Dengan mencabut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 1965;

Menetapkan:

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR BADAN PENGGERAK PEMBINA POTENSI ANGKATAN ’45 Pasal 1 Mengesahkan Anggaran Dasar Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan ’45, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan Presiden ini. Pasal 2 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 September 1984

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd. SOEHARTO

32 Persembahan HUT BPK45 20Mar19 PeJoang45 Lagu : Robert Sinaga Judul : Edos C Firdaus Bait-3 : Pandji R Hadinoto

MERDEKA !

KESATU Mantapkan Hati Kita Bersama Saling Dukung Saling Percaya Bersama Kita Pasti Bisa Wujudkan Mimpi Menjadi Nyata

Reff 1 PeJoang45 Mari Kita Terus Berkarya Mencapai Cita-cita Jadi Yang Terdepan di Indonesia

KEDUA Solidaritas Kebersamaan Bahu Membahu Menjadi Satu Bersama Kita Pasti Bisa Wujudkan Mimpi Menjadi Nyata

Reff 1

KETIGA Pancasilaku Falsafah Bangsa Undang Undang Dasar 45 NKRI Bhinneka Tunggal Ika Itulah Tekad Joang 45

Reff 1

Reff 2 PeJoang45 Mari Kita Terus Berkarya Mencapai Cita-cita Jadi Yang Terdepan Di Mata Dunia

Tetap MERDEKA !

Jakarta, 28Peb19

Rilis : DHC45JakSel@Pandji R Hadinoto

33 INFO HERBAL45/1 DHC45 JakSel

4 (Empat) Sehat versi Herbal45

20 Manfaat Kesehatan Daun Kelor https://doktersehat.com/3-manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan- tubuh/amp/

Manfaat & Khasiat BANGLE https://tanaman--herbal.blogspot.com/2015/11/manfaat-dan- khasiat-bangle-zingiber.html?m=1

7 Manfaat Kunyit Putih u/ Kesehatan https://www.popmama.com/amp/life/health/fx-dimas- prasetyo/manfaat-kunyit-putih-untuk-kesehatan

15 Manfaat Daun Sirsak https://m.kapanlagi.com/amp/plus/15-manfaat-daun-sirsak- mulai-dari-cegah-kanker-hingga-redakan-nyeri-punggung- number-e4c643.html

5 (Lima) Sempurna versi Herbal45

Manfaat Tanaman Keladi Tikus https://bibitbunga.com/manfaat-tanaman-keladi-tikus/

Risalah Temu Joang45 / 24Nop19

Rilis 17Des19@prh

34 INFO HERBAL45/2 DHC45 JakSel 4 (Empat) Sehat versi Herbal45

5 (Lima) Sempurna versi Herbal45

35 Suara Warga45

Giat HIDROPHONIK45 Pemberdaya EkoKesRa Rukun Warga

Merujuk Giat Hidrophonik warga di RW Manyar Indah, Surabaya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa format :

4 Sehat Selada2an

1) Red Oakleaf 2) Romain 3) Butterhead 4) Keriting Hijau

5 Sempurna (Cabai/Terong/Kencur) adalah layak ekonomis sepanjang didukung kecermatan terbaik warga penggiat ybs.

Semoga info ini bermanfaat bagi segenap warga peduli kebersamaan dalam pembinaan EkoKesRa.

Jakarta, 20 Desember 2019

Pandji R Hadinoto Ketua DHC45 Jakarta Selatan GPA45, NRI 2001483370 GOR Bulungan, Blok M, Keb. Baru

36 37 38 39 40 Suara Warga45

PANDEKAR INDONESIA

Memperingati Pidato Presiden 30 September 1960 di PBB New York berjudul To Build The World A New tentang Pancasila, Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 dan Hari Tentara Keamanan Rakyat 5 Oktober 1945, serta mencermati ikhwal Lintasan Sejarah Indonesia https://jakarta45.wordpress.com/2019/09/17/kenegarawanan-lsi-lintasan- sejarah-indonesia/amp/ berpeta periodesasi sebagai berikut

1) Periode Peradaban Tatar Sunda

2) Periode Pergerakan Nusantara (130M - 1908M)

2.1 Era Merdeka 100% (130M- 1500M)

2.2 Era Merdeka Terbatas-1 (1500M - 1908M)

3) Periode Merdeka Terbatas-2 (1908M - 1945M)

3.1 Era Pergerakan Nasional (1908M - 1928M)

3.2 Era Perintisan Kemerdekaan (1928M - 1945M)

4) Periode Peraihan Daulat NKRI (1945M - 1950M)

5) Periode Daulat Kemerdekaan (1950M - sekarang)

Maka dipandang perlu membekali anak2 bangsa Indonesia tentang PANDEKAR (Pancasila Merdekakan Rakyat) Indonesia berdasarkan uraian Pancasila Dalam Lintasan Sejarah https://www.academia.edu/38153415/PANCASILA_DALAM_LINTASAN_ SEJARAH.docx

Adapun Tatanilai Pancasila yang telah membumi sejak Peradaban Tatar Sunda tersebut kontributor Sistim Ketahanan Bangsa Indonesia d/h

41 Nusantara sehingga berdaya lenting tinggi di Era Merdeka 100% (130M - 1500M) antara lain memuncaknya kejayaan negara Sriwijaya dan negara Majapahit, mengikuti teori siklus hidup peradaban besar kenegaraan dari Arnold J Toynbee (1889-1975). Stok Daya Lenting Ketahanan Bangsa ini masih tersedia cukup di Era Merdeka Terbatas-1 (1500M - 1908M) untuk prakarsai beragam kontra kolonialisme ipoleksosbudhankam pihak2 asing walau sporadis di berbagai pelosok negeri. Stok Daya Lenting Ketahanan Bangsa terbukti meningkat tajam di Era Merdeka Terbatas-2 (1908M - 1945M) hingga mencapai titik akumulasinya pada tanggal 17 Agustus 1945. Stok Daya Lenting Ketahanan Bangsa inilah yang juga jadi modalitas bagi perjoangan di Periode Peraihan Daulat NKRI (1945M - 1950M) berlanjut di Periode perjoangan Daulat Kemerdekaan (1950M - sekarang) walau terkaji oleh Freedom House USA 2019 bahwa Indonesia Partly Free (atau masih Merdeka Terbatas). Oleh karena itulah, kedepan ketika menapaki Visi Indonesia 2045 rilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 8 Januari 2019, syarat Indonesia Jaya adalah Merdeka 100% berdasarkan Pancasila Dalam pengertian inilah PANDEKAR INDONESIA menjadi penting terus digelorakan terutama di kalangan milenialis sebagai the coming leader of Indonesia

Strategi Ketahanan Bangsa [H.R. Soeprapto, KetUm DHN45 2001-09] kini dan esok yang perlu dicermati berkelanjutan berkait Kehidupan- kehidupan 1) Keagamaan tidak Rawan 2) Ideologi tidak Retak 3) Politis tidak Resah 4) Ekonomis tidak Ganas 5) Sosial Budaya tidak Pudar 6) HanKamNas tidak Lengah 7) Ekologis tidak Gersang

Jakarta, 27 September 2019

Salam Joang45, Pandji R Hadinoto GPA45 NRI 2001483370

42 LSI LINTASAN SEJARAH INDONESIA

Pandji R Hadinoto GPA45 Temu Joang45, 19Sep19

1. Peradaban Tatar Sunda

Keberadaan peradaban tatar Sunda 10 ribu SM pra Laut Jawa tertandai kini oleh situs2 spt Gunung Padang, Cianjur dan Kota Atlantis yang terindikasi di Barat Laut Pulau Bawean, Laut Jawa

2. Pergerakan Nusantara 130 - 1908

2.1 Merdeka 100% 130-1500

Peradaban satuan masyarakat terstruktur, sistimatis & masif (TSM) terdata sejak Salakanegara yg terbentuk 130M di Jawa Barat sbg kerajaan tertua di Nusantara di era keberadaan Laut Jawa.

2.2 Merdeka Terbatas-1 1500-1908

Merdeka Terbatas = warga masih berkeleluasaan bergerak melakukan perlawanan terbuka dan tertutup thd sistim penjajahan

Kala 1500an Majapahit meruntuh akibat faktor2 internal, muncul Dual Super Power (DSP), Spanyol dan Portugis mendistorsi LSI diawali dgn Tratados de Torsidillas 1494 dan Perjanjian Zaragosa 1529 yang membagi wilayah operasionalnya di Nusantara memperebutkan Sumber Daya Bumi (SDB) unggulan kala itu yaitu rempah2

Namun sejak 1600an distorsi thd LSI didominasi operasi VOC Belanda sd 1800, Inggris 1811-1816 dan Hindia Belanda sd 1942, Jepang sd 1945

3. Merdeka Terbatas-2 1908-45

Bersyukur setelah LSI tertekan oleh Politik Tanam Paksa 1830, terkondisi Politik Etis 1901 diperoleh LSI daya lenting utk rebound bertahap kearah Indonesia Merdeka

3.1 Pergerakan Nasional 1908-28

3.2 Perintisan Kemerdekaan 1928-45

4. Peraihan Daulat NKRI 1945-50

5. Daulat Kemerdekaan 1950-skrg

43 Kini 19Sep19 ternyata aspirasi 100% Indonesia Merdeka dari para Pemuda Menteng 31 [ABI, Angkatan Baru Indonesia 1943] belum tercapai per kajian Freedom House USA 2019 yi Indonesia Partly Free

Sehingga adalah wajar kini perlu senantiasa diteguhkan penguatan atau recharge mutu daya lenting perlawanan thd penjajahan sistim bernegara atau kini nirmiliter ketika menapaki Visi Indonesia 2045 rilis BPPN 8Jan19 yl, untuk antisipasi potensi prakarsa2 DSP Jaman Now berebut berkelanjutan SDA & SDE Indonesia

Karena itulah upaya2 peringatan KeIndonesiaan spt 19Sep19 ini perlu berkelanjutan dilakukan oleh sesama Pemangku Joang45 atau Pejoang45 Jaman Now (atau Pejoang Indonesia Merdeka 100%) dkk.

Rujukan

Kontra Penjajahan NirMiliter Asing [GPA45] https://jakarta45.wordpress.com/2019/09/09/kenegarawanan-kontra-penjajahan- nirmiliter-asing/amp/

Rilis 17Sep19@prh

Sejarah Budaya Peradaban Tatar Sunda https://m.facebook.com/notes/salakanagara/sejarah-budaya-peradaban-tatar-sunda- sunda-land-saampareun-jagat-dok-salakanagar/10151823016068723

Perang Diplomasi Kemerdekaan Indonesia https://m.dw.com/id/perang-diplomasi-demi-kemerdekaan-indonesia/g-18641105

Perang Kemerdekaan 1945-1949 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kategori:Perang_Kemerdekaan_Indonesia

Sejarah Indonesia 1945-1949 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_(1945%E2%80%931949)

Revolusi Nasional Indonesia 17Aug45-27Des49 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Nasional_Indonesia

44 Nawa Sumpah Pemuda 2015, Surabaya https://jakarta45.wordpress.com/2015/11/19/nawa-sumpah-pemuda-2015- surabaya/amp/

MAKLUMAT PEMUDA INDONESIA 2015. Nawa Sumpah PEMUDA 28 Oktober 2015

Kami putra dan puteri Indonesia mengaku

1) bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia,

2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,

3) berbahasa persatuan, bahasa Indonesia,

4) berideologi yang satu, Pancasila,

5) berkonstitusi yang satu, Undang Undang Dasar 1945,

6) bernegara yang satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia,

7) berbendera persatuan bangsa, Bendera Merah Putih.

8) berbudaya kebangsaan yang satu, Bhinneka Tunggal Ika

9) berketahanan hidup yang satu, keseimbangan lingkungan hidup nasional dan global.

Rangkaian dan prakarsa ini dibuat di Jakarta diantaranya oleh:

1) Pandji R Hadinoto, 2) Henky Sutanto, 3) Peter J Manoppo, 4) R Urip K, 5) Greg Wisnu Rosariastoko, 6) John S Keban, 7) Harry Sorongan, 8) D Roy Wijaya, 9) Mukhlis Pane, 10) Datu ARN Hajarudin Al Nusantara, 11) Surya P Simatupang, 12) Zafir MA Pontoh, 13) Royono R Murad, 14) Rahmat , 15) Nanang RI Iskandar, 16) Arif Susanto, 17) Hj Endang Sulistyorini, 18) Lasman Siahaan, 19) Andre Lukman, 20) Agus Surya, 21) Hartsa Mashirul, 22) Din Syafaruddin Osman, 23) Maizal Alfian, 24) Winarsih Dewi, 25) DP Yoedha, 26) M Taufik Budiman, 27) Andri Maha Putra, 28) Yana Sopyan, 29) Tri LS Boedjonagoro, 30) Djoenarsono Bardosono, 31) Swastiarso Herry Putranto, 32) Salamuddin Daeng, 33) Hamaydi Harahap, 34) Yessy Anwar, 35) Konrad Rumantir, 36) Adlis Yunus, 37) Wiwik Maskat, 38) Corry Maskat, 39) Rustammy Atmo, 40) H Buchari A Rachman, 41) Agus Jabo P, 42) Ari Mulia Subagja, 43) Cuk Conk Narasipati, 44) M Zulfi Azwan, 45) Budhy Waluyo, 46) Guntur M Soesilo, 47) Bogie Y Swara, 48) H Onny Sanwani, 49) Nandang Darana, 50) Effendi Batubara, 51) Anwar Arifin, 52) Soeyono, 53) Ruspadi, 54) Marzuki Bratawardani, 55) Soekarno, 56) Ribawanto Suyoso, 57) Iqbal D Hutapea, 58) Antonia Oendoen, 59) Hari Setiawan, 60) Bob Novandy,61) Moerjono, 62)

45 ignatius A Wirawan Nugrohadi, 63) Alex Paath, 64) Syarifudin Taher, 65) Moch Efendi, 66) Krisdaryadi FP, 67) Hariyanto Bhakti, 68) Haryono Kartohadiprodjo, 69) Binsar E Hutabarat, 70) Yasri P Hanafiah, 71) Barnabas Kumay, 72) Teddy Syamsuri, 73) Irwan Lubis, 74) Fatony, 75) Tri Asmiyanto, 76) Hasolongan Siregar, 77) Mohd Amin Nabu, 78) Djoko Saliyono, 79) Rusnadi, 80) Toni Pangaribuan, 81) Sabda M Holil, 82) Suta Widhya, 83) Sharieff Hudson, 84) Harry Suhardjo, 85) Suljana Wirata, 86) Yance Pangalila, 87) Lilik Sulistiyo, 88) Omar SI Ratulangie, 89) Andriansyah Saputra, 90) Gus Sholeh, 91) Rafeldi R Rauf, 92) Harsya Wardhana, 93) Rahmadi, 94) Agus Widodo, 95) Max M Sasia, 96) Soedarso Djojonegoro, 97) Sabrot Malioboro, 98) Tjuk Sukiadi, 99) Daniel Rosyid, 100) Boedi Wibowo. (iza/rur)

46