BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Studi Pustaka

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Studi Pustaka BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data membeli buku dan majalah yang berhubungan tentang sejarah dan kisah kedirgantaraan 2.1.2 Website Penulis juga mengambil data dari website yang berhubungan tentang sejarah dan kisah kedirgantaraan contohnya www.indoflyer.net dan dari beberapa blog 2.1.2.1 Hasil survei Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kuisioner adalah alat riset/survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi dan daftar pertanyaan. Sedangkan angket merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan. Kuisioner dan angket merupakan salah satu metode pengumpulan data melalui pendekatan kuantitatif. Kuisioner ini disebarkan secara online (Online-Survey) kepada 100 orang responden secara acak sesuai dengan target market primer Dari survei yang dilakukan penulis dapat membuat suatu diagram grafik mengenai pengetahuan subjek terhadap sejarah dan tokoh tokohdirgantaraIndonesia 15 2.1.3 Wawancara Penulis juga melakukan wawancara dengan pakar dan redaksi majalah angkasa selaku orang yang paham betul dan memiliki data tentang dunia dirgantara wawancara juga dilakukan dengan Managing editor pt.elex media komputindo untuk mendapatkan data insight mengenai jenis buku dan karakteristik usia dan gayanya.Penulis juga melakukan sedikit wawancara dengan anak veteran pilot pada masa perjuangan. 2.1.3.1 Hasil Wawancara Dari wawancara yang dilakukan dengan redaktur majalah angkasa,bapak Benny Rachmadi,penulis mendapatkan data perbandingan Kegiatan yang berhubungan dengan kedirgantaraan dari waktu ke waktu Dari data yang didapat terjadi penurunan signifikan dalam hal kegiatan kedirgantaraan mulai dari atraksi udara,pameran pesawat militer,sampai joy flight yang diadakan decade 1952-1958 adalah dekade emas dalam hal dirgantara di Indonesia karena rutinnya kegiatan yang berhubungan dirgantara ini diadakan,pada tahun 1996 sempat terjadi gebrakan dengan diadakannya Indonesia air show yang cukup megah dan berhasil menarik minat banyak masyarakat untuk datang,tetapi sayangnya kegiatan serupa tidak lagi diselenggarakan di tahun tahun berikutnya. Hal ini pulalah yang mendorong masyarakat untuk menjadi kurang peka serta mengenal dunia dirgantara di Indonesia Dari wawancara yang dilakukan dengan Managing editor dari pt.elex media bapak Paulus Eko Nugroho penulis mendapatkan gambaran bahwa buku sejarah untuk usia dewasa 25-30 tahun ke atas memiliki karakteristik buku memiliki tebal 200-250 halaman dan didominasi oleh teks,ilustrasi yang digunakan umumnya ilustrasi yang sangat realis dan dilengkapi dengan foto foto yang dapat menjelaskan kejadian, sedangkan untuk usia remaja antara 13-16 tahun untuk tema sejarah lebih dianjurkan untuk lebih mengenalkan pembaca pada subjek yang akan diangkat sebelum masuk kedalam sejarah dibalik subjek tersebut,untuk masalah ilustrasi usia tersebut lebih menyukai gaya dengan warna warna yang solid dan dengan gaya gambar ber outline yang komikal.Untuk penerbitan buku sejarah tentang pesawat Indonesia pada umumnya masih dinikmati oleh kalangan tertentu karena tipikal pada buku sejarah pesawat ini adalah text book yang didominasi oleh teks dan minim gambar maka buku jenis ini kurang diminati oleh anak muda. 16 2.1.3.2 Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan penulis di Toko buku dan hasil diskusi dengan anggota forum indoflyer.net,penulis akhirnya dapat menyimpulkan Faktor faktor yang membuat sejarah dirgantara Indonesia kurang dikenal masyarakat adalah: -Kurangnya Literatur yang membahas hal tersebut -Literatur yang ada,kurang menarik dari segi desain -Buku buku yang ada masih bersifat text book sehingga hanya dibaca oleh orang yang benar benar menyukai dan mengerti dunia dirgantara (bukan orang awam) 2.1.4 Studi Visual Penulis juga melakukan pengamatan ke museum satria mandalam dan museum dirgantara mandala jogja untuk melihat beberapa pesawat yang memiliki sejarah historis dan mengamati data data pada pesawat tersebut. 2.1.5 Data Umum Data ini bersumber dari media cetak maupun elektronik 2.1.5.1 Definisi Pilot Pilot adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh sekolah penerbangan. Jika dinyatakan lulus dalam ujian, seorang pilot akan mendapat sertifikasi terbang, yaitu suatu surat pengakuan kemampuan sang pilot untuk menerbangkan pesawat dengan tipe/ukuran tertentu. Keahlian seorang pilot dalam menerbangkan pesawat komersial merupakan dasar utama yang menentukan kualitas seorang pilot. Faktor-faktor pendukung keahlian seorang pilot selain surat sertifikasi adalah jumlah jam terbang yang telah dimiliki. Keselamatan pesawat dalam suatu penerbangan adalah tanggung jawab seorang pilot, sedang keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan adalah tanggungjawab awak kabin. 2.1.5.2 Definisi Pesawat tempur Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Berbeda dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif lebih kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Dunia I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim digunakan untuk melakukan serangan darat dan pengintaian. Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih banyak dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin 17 turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama. Klasifikasi pesawat tempur dibuat berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya digunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima". Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berbentuk ramping, dapat bergerak lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal danbom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang lebih banyak daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai berkemampuan "siluman" (stealth). 2.1.5.3 Sejarah Pesawat tempur di Indonesia Hari itu 27 Oktober 1945, sehari menjelang peringatan 17 tahun Sumpah Pemuda, di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta terlihat ada kesibukan. Nampak para teknisi sedang berada di sekitar sebuah pesawat Cureng yang bertanda bulat Merah Putih, mempersiapkan segala sesuatunya untuk sebuah penerbangan yang direncanakan. Mereka menginginkan sebuah pesawat Merah Putih terbang hari itu, untuk membangkitkan Sumpah Pemuda. Komodor Udara Agustinus Adisutjipto, yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Adi, adalah satu-satunya penerbang Indonesia yang berada di Pangkalan Maguwo. Hari itu, Pak Adi akan terbang bersama Cureng Merah Putih pesawat tempur hasil rampasan dari sisa sisa pesawat jepang. Upaya itu membawa hasil. Pak Adi membawa terbang Pesawat Cureng Merah Putih tersebut berputar- putar di Angkasa Pangkalan Maguwo disaksikan dengan rasa kagum oleh seluruh anggota pangkalan yang berada dibawah. Itulah awal mula sebuah pesawat Indonesia bertanda Merah Putih terbang di angkasa Indonesia yang merdeka. 2.1.5.4 Tokoh-Tokoh Penerbang Tempur Indonesia 1.Agustinus Adisucipto Agustinus Adisutjipto, (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 dan meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 31 tahun) adalah seorang pahlawan nasional dan seorang komodor udara Indonesia. Adisutjipto dilahirkan 3 Juli 1916 di Salatiga, mengenyam pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati. Pada tanggal 15 November 1945, Adisutjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti 18 namanya menjadi Bandara Adisutjipto, untuk mengenang jasa beliau sebagai pahlawan nasional. Pada saat Agresi Militer Belanda I, Adisujipto dan Abdulrahman Saleh diperintahkan terbang ke India. Penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Namun dalam perjalanan pulang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya, pesawat Dakota VT- CLA ditumpanginya jatuh ditembak oleh dua pesawat P-40 Kittyhawk Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947. Beliau dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta. 2. Petrus Getrudus Otto Noordraven Noordraven adalah seorang putra keturunan Belanda yang lahir di Cimahi, Bandung pada tanggal 15 Desember 1921, ayahnya seorang tentara Belanda dan Ibunya adalah seorang Bidan keturunan Ambon yang bernama Humbertina Frausina. Dalam sejarahnya Noordraven pernah mengecam pendidikan di MULO dan pada tahun 1942 Noordraven diterima sebagai siswa penerbang sukarela, dimana awalnya dia akan dijadikan Tail Gunner. Pada tanggal 1 Maret 1942 Noordraven bersama 800 siswa penerbang lainnya diberangkatkan ke Australia dengan menggunakan kapal laut dari Cilacap untuk memulai training terbang di kota Adelaide. Almarhum pernah menerbangkan pesawat B-25 Mitchel guna mendukung operasi
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat Ini Baru 46 Juta
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini baru 46 juta bidang tanah di Indonesia yang memperoleh sertifikat dari 126 juta bidang tanah. Dengan sertifikat tanah yang dipegang sendiri oleh masyarakat, Presiden berharap kasus sengketa antarindividu maupun antara individu dengan perusahaan maupun pemerintah tak lagi kembali terulang. Karena sertifikat tanah menjadi kunci hak hukum atas kepemilikan tanah. 1 Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyatakan banyaknya aset negara, baik di bawah kementerian / lembaga maupun BUMN / BUMD yang belum bersertifikat menyebabkan tidak optimalnya pemanfaatan aset negara tersebut. kepastian legalisasi aset negara mutlak diperlukan untuk mencegah penguasaan aset oleh pihak ketiga. lebih dari 50% aset negara belum memiliki sertifikat, yang tersebar di semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah (pemda) dan BUMN/BUMD. Pencatatan aset itu cukup krusial untuk memperoleh kepastian hukum, memudahkan pengawasan, mencegah potensi sengketa dengan pihak ketiga, terjadinya pencatatan ganda, dan tentunya mengurangi kerugian negara. BPN berkomitmen untuk mempermudah proses pencatatan aset negara sehingga diharapkan seluruh aset negara dapat terdaftar di BPN guna meningkatkan 1 Rio Sandy Pradana, SERTIFIKAT TANAH Jokowi minta BPN kerja siang malam, di akses dari http://kabar24.bisnis.com/read/20171004/15/696043/sertifikat-tana jokowi minta-bpnkerja- siang-malam.pdf ( pada tanggal 4-11-2017,pukul 22:57). [1] pengawasan terhadap aset negara dari penguasaan pihak ketiga.2 Selain itu salah satu amanat dalam Pasal 49 Undang-Undang
    [Show full text]
  • Publications In/On Bahasa Indonesia and Malay (Some In/On Javanese) 1
    Publications in/on Bahasa Indonesia and Malay (some in/on Javanese) 1 ABDULLAH, T., ed., Agama, etos kerja dan perkembangan ekonomi; Jakarta, 1979 (236 p., notes, index; wrappers) 5,50 2 ABDULLAH, T., ed., Sejarah lokal di Indonesia: Kumpulan tulisan; Yogyakarta, 1985 (VIII, 323 p., notes, bibliography; wrappers) 6,- 3 ABDULLAH, T., Islam dan masyarakat: Pantulan sejarah Indonesia; Jakarta, 1987 (XII, 279 p., notes, bibliography, index; wrappers) 5,- 4 ABDURRAHMAN, SH., Aspek-aspek bantuan hukum di Indonesia; 2nd ed., Jakarta, 1983 (XII, 325 p., notes, bibliography; wrappers) 6, - 5 ADIPRANOTO, S., Indonesia berjuang (buku penunjang PSPB) 2. Untuk SMT P kelas II; Surakarta, 1985 (108 p., many photos; wrappers) 4,- 6 AKHMADI, H., a.o., Mendobrak belenggu penindasan rakyat Indonesia: Pembelaan didepan pengadilan Mahasiswa Indonesia; n.p., 1979 (IX, 200 p., illustr., notes; illustr. wrappers) 7,- 7 ALFIAN, ed., Segi-segi sosial budaya masyarakat Aceh: Hasil-hasil penelitian dengan metode ‘grounded research’; Jakarta, 1977 (240 p., 5 maps and plans, glossary, index; wrappers) 6,- 8 ALFIAN, Pemikiran dan perubahan politik Indonesia: Kumpulan Karangan; cetakan kedua, Jakarta, 1980 (X, 313 p., notes, index; wrappers) 5,- 9 AMIRMACHMUD, Sukseskan pemilihan umum; Djakarta, 1970 (12 p., stapled) 1,50 10 AMIRMACHMUD, Tata tjara penjelenggaraan Pemungutan Suara; Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 3; 16 p. + 1 p. drawings; stapled) 1,50 11 AMIRMACHMUD, Tata-susunan Tempat Pemungutan Suara; Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 2; 7 p. + 2 p. drawings; stapled) 1,50 12 AMIRMACHMUD, Tata-tjara penjelenggaraan suara di Tempat Pemungutan Suara (T.P.S.) dan di Daerah Pemungutan Suara (Wilajah Kerdja P.P.S.); Djakarta, 1971 (= Pedoman menteri dalam negeri / Ketua panitia pemilihan Indonesia, nomor 4; 35 p., stapled) 2,50 13 AMRAN, A., a.o., eds., Berita Bibliografi, Djan.
    [Show full text]
  • Sutan Sjahrir: Manusia Dan Noktah Sejarahnya Di Timur Tengah
    Sutan Sjahrir: Manusia dan Noktah Sejarahnya di Timur Tengah Herdi Sahrasad Associate professor in Universitas Paramadina, Indonesia Abstract Keywords Sjahrir; Timur Tengah; Islam; Hasan This treatise opens with a small question: Why Sutan Sjahrir married Poppy Saleh Mengundiningrat in Cairo, Egypt in the Al-Bana; Ikhwanul Muslimin 1950s and did not in Jakarta? Poppy was studying at the London School, England and Sjahrir in Jakarta, the two then flew to Cairo and married there, witnessed by Soedjatmoko, a child of revolution, which is also a leading intelligentsia and political cadre of Sjahrir. Apparently, the First Prime Minister of the Republic of Indonesia, Sutan Sjahrir had a speck of history in the Middle East during the war of independence 1945-1949, which makes its way to Egypt to meet with the Arab leaders, fighters, intellectuals, activists and warriors. Sjahrir even met Hassan al-Bana, founder of the Muslim Brotherhood persistent against colonialism and imperialism in the Muslim world, especially the Middle East. Sjahrir asked the Arab world to mobilize supports for the independence of Indonesia. Sjahrir known as the Socialists that grow from the Minangkabau world and the Western-educated to find a foothold in the Middle East struggle to carry out a diplomatic mission of the President Soekarno and Vice President M. Hatta, for the people of Indonesia. We should remember and recall, Sjarir as a hero, eventhough he is almost forgotten by this nation. I. Pendahuluan Suatu ketika pada kurun 1998 menjelang Orde Baru Presiden Soeharto jatuh, sang inteligensia sosial-demokrat dan mantan aktivis ITB yang jadi tahanan politik era Orde Baru selama 3 tahun, M.
    [Show full text]
  • Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia
    DAFTAR NAMA PAHLAWAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Asal Daerah / NO Nama SK Presiden Daerah Ket Pengusul Abdul Muis 218 Tahun 1959 1. Sumatera Barat 1883 – 1959 30 – 8 – 1959 Ki Hadjar Dewantoro 305 Tahun 1959 2. D.I. Yogyakarta 1889 – 1959 28 – 11 – 1959 Surjopranoto 310 Tahun 1959 3. D.I. Yogyakarta 1871 – 1959 30 – 11 – 1959 Mohammad Hoesni Thamrin 175 Tahun 1960 4. DKI Jakarta 1894 – 1941 28 – 7 – 1960 K.H. Samanhudi 590 Tahun 1961 5. Jawa Tengah 1878 – 1956 9 – 11 – 1961 H.O.S. Tjokroaminoto 590 Tahun 1961 6. Jawa Timur 1883 – 1934 9 – 11 – 1961 Setyabudi 590 Tahun 1961 7. Jawa Timur 1897 – 1950 9 – 11 – 1961 Si Singamangaradja XII 590 Tahun 1961 8. Sumatera Utara 1849 – 1907 9 – 11 – 1961 Dr.G.S.S.J.Ratulangi 590 Tahun 1961 9. Sulawesi Utara 1890 – 1949 9 – 11 – 1961 Dr. Sutomo 657 Tahun 1961 10. Jawa Timur 1888 – 1938 27 – 12 – 1961 K.H. Ahmad Dahlan 657 Tahun 1961 11. D.I. Yogyakarta 1868 – 1934 27 – 12 – 1961 K.H. Agus Salim 657 Tahun 1961 12. Sumatera Barat 1884 – 1954 27 – 12 – 1961 Jenderal Gatot Subroto 222 Tahun 1962 13. Jawa Tengah 1907 – 1962 18 – 6 1962 Sukardjo Wirjopranoto 342 Tahun 1962 14. Jawa Tengah 11903 – 1962 29 – 10 – 1962 Dr. Ferdinand Lumban Tobing 361 Tahun 1962 15. Sumatera Utara 1899 – 1962 17 – 11 – 1962 K.H. Zainul Arifin 35 Tahun 1963 16. Sumatera Utara 1909 – 1963 4 – 3 – 1963 Tan Malaka 53 Tahun 1963 17. Sumatera Utara 1884-1949 28 – 3 – 1963 MGR A.Sugiopranoto, S.J.
    [Show full text]
  • Ebook P3K45 07 01 2020
    PANCA PENJURU PEMBUDAYAAN KEJOANGAN45 (P3K45) PENOPANG JAKARTA KOTA JOANG45 DAN TAHUN KESELAMATAN RAKYAT 2020 7 Januari 2020 Persembahan Pandji R Hadinoto GPA45 Ketua DHC45 Jakarta Selatan NRI 2001483370 www.jakarta45.wordpress.com MAKLUMAT PEJOANG45 MERDEKA ! TuPokSi : Pemangku Joang45 (PeJoang45) https://jakarta45.wordpress.com/2019/09/01/kenegarawanan- maklumat-pemangku-joang45/amp/ Visi Indonesia 2045 BPPN 08Jan19 SiKon ATHG Kini & Esok Misi SPJ45 Sarana Pembudaya Joang45 Mari kita turut peringati sejarah TENTARA KESELAMATAN RAKYAT yang terbentuk pada tanggal 7 Januari 1946 berdasarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946 Program Giat PeJoang45 Peluncuran eBook P3K45 Hari/Tgl : Selasa 7 Januari 2020 Tetap MERDEKA ! Pandji R Hadinoto GPA45 Ketua DHC45 Jakarta Selatan NRI 2001483370 GOR Bulungan, Kebayoran Baru 15 Desember 2019 Suara Warga45 *JAKARTA KOTA JOANG45* MERDEKA ! Bertepatan dengan 70 tahun Peringatan Aksi Daulat Indonesia (PADI) 27 Desember 1949, sesuai http://ujpunj2012.blogspot.com/2012/12/pengakuan-kedaulatan-27-desember- 1949.html?m=1 yang bersamaan dengan penetapan rekayasa ibukota baru di Penajam, Kalimantan Timur; maka kini dianggap perlu dilakukan pula pelekatan atribut kata *Joang45* bagi *Jakarta* mengingat rekam jejak kejoangan Negara Kesatuan Republik Indonesia digiatkan di Jakarta sejak Pergerakan Nasional 1908, Sumpah Pemuda Indonesia 1928, Proklamasi Indonesia Merdeka 17845, pembentukan Undang Undang Dasar 18845, pendirian Badan Keamanan Rakyat 23845 (cikal bakal TNI) dst, memperhatikan juga sebaran daripada Gedung2
    [Show full text]
  • Dinamika Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo 1945-1950
    DINAMIKA PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKOHARJO 1945-1950 Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Edwin Dwi Fadoli 06406244033 PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 i MOTTO 1. Sesungguhnya Allah mengangkat derajat orang-orang iman dan orang- orang yang diberi ilmu dan Allah adalah dzat yang maha mengetahui terhadap apa-apa yang diamalkan oleh mereka.(Q.S. Al-Mujadalah : 11) 2. Kunci sukses seseorang terletak pada kesadaran untuk berusaha dengan giat dan berdoa, tidak terlepas dari dukungan orang-orang yang disayangi serta doa dari Ayah dan Ibu. 3. Seorang pemenang itu tidak pernah menyerah, karena yang menyerah tidak pernah menang.(unknown) v PERSEMBAHAN Penulis persembahkan untuk : 1. Ibu dan ayah penulis yang dengan kesabarannya telah mendorong dan membimbing penulis dari awal sampai akhir. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang beliau berdua selama ini. 2. Nenek penulis yang telah memberikan dorongan, doa, dan dukungan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih atas doa dan dukungannya. 3. Para guru dan inspirator, yang telah mengajari, membimbing, mendorong dan memberikan pengalaman-pengalamannya yang berharga untuk bekal penulis. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini Penulis bingkiskan untuk : 1. Adik-adikku, yang selalu menemani tiap langkah penulis dari awal sampai akhir. Terima kasih untuk semua semangat, dukungan dan doanya. 2. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas waktu kalian dalam menemani penulis selama kuliah hingga skripsi ini berlangsung. vi “DINAMIKA PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKOHARJO 1942-1950” Oleh : Edwin Dwi Fadoli 06406244033 ABSTRAK Penelitian sejarah ini bertujuan untuk, memberikan gambaran tentang kondisi Kabupaten Sukoharjo sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan.
    [Show full text]
  • Direktori Kekayaan Dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
    Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 ii KATALOG DALAM TERBITAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun oleh: Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, 2017 vii, 169 1. Direktori 2. Budaya 3. Yogyakarta i. Judul ii. PDSPK Penyusun: Dwi Winanto Hadi Bakti Utama Pengarah: Siti Sofiah Ilustrator; Bakti Utama © 2017, PDSPK Kemdikbud RI iii Kata Pengantar Alhamdulillah kami panjatkan ke hidarat Allah Subhanahu wa ta’ala karena Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Isimewa Yogyakarta telah behasil disusun. Direktori ini dilakukan untuk mengetahui kekayaan dan keragaman budaya yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktori ini menguraikan kekayaan dan keragaman budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut data Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, serta Dinas-Dinas Kebudayaan di Kota/ Kabupaten seluruh DIY. Direktori ini menggambarkan kekayaan budaya benda dan tak benda. Direktori ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pihak terkait dalam rangka memberikan gambaran kekayaan dan keragaman budaya dan peningkatan kinerja kebudayaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ucapan terima kasih disampaikan kepada para pihak yang telah membantu sehingga Direktori ini terwujud. Kritik dan saran yang konstruktif terhadap Direktori ini diterima dengan hati terbuka. Jakarta, November 2017 Kepala Pusat, Dr. Ir. Bastari, M.A. NIP. 196607301990011001 iv DAFTAR ISI Hal Sampul Luar i Sampul Dalam ii Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Bab I PENDAHULUAN 1 A. Pengantar 1 B.
    [Show full text]
  • 1/2 ページ Tentara Nasional Indonesia
    Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara : KODIKAU PERINGATI HUT KE 62 1/2 ページ http://www.tni-au.mil.id Home Berita Sejarah Organisasi Orbat Direktori Pustaka Forum Diskusi Rekrutmen Home » Berita » Berita KODIKAU PERINGATI HUT KE 62 Dispenau, 11/15/2007 Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara Marsekal Muda TNI wardjoko menyerahkan piagam penghargaan tenaga kepada Mayor Pnb Witjaksana dari Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Yang telah menyelamatkan pesawat AS 202 Bravo sa engine KODIKAU PERINGATI HARI ULANG TAHUN KE-62 Sejak awal perintis TNI Angkatan Udara telah menempatkan pentingnya Pendidikan sebagai proses penyiapan kekuatan TNI Angkatan Udara saat ini merupakan hasil didik dari masa yang lalu dan pendidikan yang dilaksanakan saat kekuatan TNI Angkatan Udara pada masa depan. Hal itu dikatakan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal sambutannya yang dibacakan Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara (Kodikau) Marsekal Muada TNI Wardjoko sa upacara peringatan Hari ulang tahun Kodikau ke 62 di lapangan Makodikau Halim P, Jakarta, Kamis (15/11). Hadir dala Marsma TNI Dradjad Rahardjo, para pejabat teras Kodikau dan para Komandan satuan Jajaran Kodikau. Pendidikan di lingkungan TNI Angkatan Udara, merupakan investasi pembangunan kekuatan Angkatan Udara dan m http://www.tni-au.mil.id/content.asp?contentid=691 2008/02/13 Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara : KODIKAU PERINGATI HUT KE 62 2/2 ページ sumber daya manusia (SDM) pada masa yang akan datang. Meskipun kekuatan udara bercirikan padat material dan SDM yang mengawaki alat utama sistem senjata dan sebagai penentu kebijakan organisasi pendidikan tetap merupakan fak keberhasilan pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara. untuk itu, kita harus selalu waspada dan berwawasan jauh kedepan berkualitas, profesional dan andal, lanjut Kasau.
    [Show full text]
  • TNI AU) DALAM PENGELOLAAN BANDAR UDARA (Penelitian Di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta)
    KERJA SAMA ANGKASA PURA DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA (TNI AU) DALAM PENGELOLAAN BANDAR UDARA (Penelitian di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Konsentrasi Pemerintahan Daerah Disusun Oleh: TUBAGUS FADILLAH, S. Kom 17610003 PROGRAM MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2019 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : TUBAGUS FADILLAH, S. Kom NIM : 17610003 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul KERJA SAMA ANGKASA PURA DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA (TNI AU) DALAM PENGELOLAAN BANDAR UDARA (Penelitian di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta) adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Yogyakarta, 13 Maret 2019 Yang membuat pernyataan Tubagus Fadillah iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis telah dapat menyusun tesis ini. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Konsentrasi Pemerintah Daerah di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta. Terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan doa, bimbingan maupun saran-saran yang berguna dalam penyusunan tesis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Supardal, selaku Direktur Program Magister Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “AMPD” Yogyakarta.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai kota wisata dan kota pelajar. Dalam situs resmi Pertemuan Nasional 2011 (http://pernasaids.org), potensi DIY menduduki peringkat kedua setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata di DIY. Pertama, berkenaan dengan keragaman obyek. Dengan berbagai predikatnya, DIY memiliki keragaman obyek wisata yang relatif menyeluruh. Dalam situs resmi dinas pariwisata seni dan budaya Yogyakarta (http://pariwisata.jogjakota.go.id/) terdapat 8 tujuan wisata yaitu mulai dari wisata pantai, wisata goa, wisata budaya, wisata kerajinan, wisata museum, wisata keagamaan, MICE (Meeting, Incentifes, Conferencing, and Exhibitions) dan desa wisata. Kedua, spesifikasi obyek tersebut masih didukung oleh kombinasi obyek fisik dan obyek non fisik dalam paduan yang serasi. Kesemua faktor tersebut memperkuat daya saing DIY sebagai tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara, namun juga bagi wisatawan mancanegara. Untuk mendukung semua potensi yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu adanya fasilitas yang mampu mengakomodasi segala kebutuhan terkait dengan transportasi. Saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki sarana transportasi seperti Stasiun Kereta Api Tugu dan Lempuyangan, Terminal Bis Giwangan, dan Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Keberadaan jaringan transportasi tersebut merupakan bagian vital bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Di sektor transportasi udara, Bandar Udaraa Adisutjipto yang telah menjadi bandar udara internasional sejak tahun 2004. Bandar udara ini menjadi pintu masuk transportasi udara bagi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik domestik maupun internasional. Bandar Udara Adisutjipto adalah bandar udara yang terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (ICAO: WARJ (dahulu WIIJ), IATA: JOG)(1).
    [Show full text]
  • Pahlawan Nasional.Indd
    www.bacaan-indo.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com www.tedisobandi.blogspot.com Kuncoro Hadi & Sustianingsih Ensiklopedia Pahlawan Nasional www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Ensiklopedia Pahlawan Nasional Penulis : Kuncoro Hadi & Sustianingsih Editor : Qoni Desain Cover : Aulia[r] Layout : Lendo Cetakan : 2015 ISBN : 978-602-9434-61-3 Diterbitkan Oleh : Istana Media (Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI) Jl. Suryodiningratan Gg. Rahmat No. 644B Mj II Rt.34/Rw.10 Mantrijeron Yogyakarta Tlp/Fax: 0274-413728 www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Pengantar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Hero [pahlawan] berarti orang yang dihormati karena keberaniannya. Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran, seorang pejuang yang gagah berani membela kelompok atau bangsa-negaranya. Untuk itu, seorang pahlawan berhak mendapat kehormatan dengan menyandang gelar dari negara. Dalam hal ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia memberi batasan yang jelas bahwa gelar merupakan penghargaan negara yang diberikan pemimpin negara [presiden] kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, dharma bakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara. Sehingga gelar pahlawan nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Jadi seorang pahlawan mempunyai dua unsur penting. Pertama, tindak kepahlawanan yang berarti melakukan perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya.
    [Show full text]
  • 40 BAB III METODE PENELITIAN Bab III Merupakan Bab Yang Secara
    40 BAB III METODE PENELITIAN Bab III merupakan bab yang secara khusus memaparkan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan. Dalam bab ini akan dipaparkan secara rinci metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian sejarah dengan judul skripsi yang penulis angkat yaitu “DARI YOGYA-MERAJUT ASA-MENGGAPAI ANGKASA: Sekolah Penerbang Maguwo sebagai Lembaga Pencetak Penerbang AURI pada masa Revolusi Fisik (1945-1950)”. Pada bab III ini penulis memaparkan mengenai tahapan-tahapan dalam proses penyusunan skripsi. Pada bagian pertama dipaparkan mengenai metode serta teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti. Selanjutnya akan penulis paparkan juga tentang tahap-tahap persiapan dalam punyusuan skripsi ini yang dimualai dari pra-penelitian, pelaksanaan penelitian hingga melakukan penyusunan laporan tertulis dalam bentuk skripsi. 3.1 Metode Penelitian Kamus Webster’s (dalam Sjamsuddin, 2007, hlm. 10) mendefiniskan metode sebagai suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh atau yang sesuai untuk suatu ilmu (sains), seni, atau disiplin tertentu. Peter L Senn (dalam Hamid dan Madjid, 2008, hlm. 40) mengartikan metode sebagai suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah- langkah sistematis. Kaitannya dengan penelitian yang penulis kaji, penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Gottschalk dalam bukunya yang berjudul Mengerti Sejarah mengungkapkan pengertian metode sejarah. Menurutnya, yang dimaksud metode sejarah disini adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses itu disebut historiografi (penulisan sejarah). Dengan mempergunakan metode sejarah da historiografi (yang sering dipersatukan dengan nama metode sejarah) sejarawan berusaha untuk merekonstruksi sebanyak-banyaknya daripada masa lampau manusia (Gottschalk, 1985, hlm.
    [Show full text]