STRATEGI DIVISI PROGRAMMING ACARA KECERDASAN SPIRITUAL NABI DAN SAHABAT (KSNS) DI SALURAN TELEVISI BERLANGGANAN MNC MUSLIM DALAM MENINGKATKAN RATING
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh :
SIFA FAUZIAH HASANAH 1111051000106
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H./2016 M.
ABSTRAK
Sifa Fauziah Hasanah Strategi Divisi Programming acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS) di Saluran Televisi Berlangganan MNC Muslim dalam Meningkatkan Rating
Di tengah persaingan industri media televisi seperti sekarang ini, perusahaan televisi dituntut untuk memberikan isi program acara yang berkualitas, karena kualitas dipandang sebagai syarat penting untuk memenangkan persaingan tersebut, dan untuk menarik minat konsumen/audien dibutuhkan strategi dari masing-masing pihak televisi agar program yang mereka tawarkan dapat diminati banyak audien, salah satu bagian yang berperan penting dalam memilih program acara yang akan ditayangkan pada suatu stasiun televisi adalah divisi Programming. Dalam skripsi ini penulis akan menganalisis Strategi programming pada acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat yang dilakukan oleh MNC Muslim sebagai salah satu stasiun televisi berlangganan untuk meningkatkan rating program. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui; 1). Bagaimana strategi manajemen programming di MNC Muslim? dan 2). Bagaimana strategi program acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat di saluran televisi berlangganan MNC Muslim dalam meningkatkan ratting? Teori yang digunakan adalah manajemen strategi (manajgement strategic) program siaran menurut Morrisan. strategi program tersebut terdiri dari 1)perencanaan program, 2)produksi dan pembelian program, 3)eksekusi program, serta 4) pengawasan dan evaluasi program. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dengan Megariza Latif selaku Section Head Planning & SchedullingMNC Muslim dan dengan Putri Nanda selaku Section Head Of Media Placement & Travic Library (Promotion) MNC Channels dan dokumentasi sebagai pelengkap atau data sekunder. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strategi manajemen yang dilakukan programming MNC Muslim itu terdapat perencanaan program, produksi dan pembelian program, eksekusi program serta evaluasi dan pengawasan program. dimana dalam perencanaan program programming: Melihat kecenderungan penonton, mengumpulkan data-data, berdiskusi dengan tim produksi, berdiskusi dengan tim sales dan marketing. dan untuk meningkatkan ratting program KSNS yang dilakukan adalah: Penggantian set studio, OBB dan template setiap tahun agar penonton tidak bosan, shooting di luar studio, mengunjungi jamaah atau pergi ke tempat bersejarah (pernah ke Mekkah dan Madinah).
Kata Kunci: Strategi, Programming, KSNS, MNC Muslim, Rating
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur yang tiada hentinya penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga serta karunia yang begitu besarnya kepada penulis, hinggga saat ini penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai bukti bahwa penulis telah menyelesaikan pendidikan S1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta serta mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I).
Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga, serta para sahabatnya, semoga kita sebagai pengikutnya akan mendapatkan syafaat-Nya didunia ataupun di yaumul akhirat.
Penulis menyadari tanpa adanya ridho, kekuatan, semangat serta hidayah dari
Allah SWT penulis tidak akan sampai pada tahap ini. Do’a serta harapan dan air mata yang keluar tiap kali penulis mengalami kesulitan ternyata tidak sia-sia dengan hasil yang penulis capai saat ini. Semua kesulitan yang penulis alami telah mengajarkan penulis banyak hal, salah satunya tentang kesabaran dan keikhlasan.
Karena Allah SWT tidak akan memberikan masalah di luar kemampuan hamba-
Nya.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan serta hambatan, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik atas bantuan dari banyak pihak, oleh karenanya pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang dengan tulus memberikan bantuannya serta semnagatnya, kepada:
ii
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A.,
beserta seluruh jajaran dekanat.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Drs. Masran, M.A. beserta Sekretaris Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fita Fathurokhmah, M.Si.
3. Dr. H. Sunandar, M.A, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktunya disela-sela kesibukan sehari-hari untuk selalu membimbing,
memberikan koreksi, dan juga masukan kepada peneliti, sehingga peneliti
mampu menghasilkan karya ilmiah ini (skripsi).
4. Drs. Jumroni, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah beredia
meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan peneliti mengenai judul
skripsi yang peneliti ajukan di seminar proposal.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu serta pengetahuannya
kepada peneliti selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan
selalu bermanfaat bagi peneliti serta menjadi amalan shaleh yang akan
terus mengalir kepada Bapak dan ibu dosen.
6. PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Dalam hal ini adalah MNC Channels
khususnya MNC Muslim sebagai tempat penelitian skripsi ini.
Terimakasih atas bantuan team Departement Programming dan
Promotion MNC Cannels yang bersedia di wawancarai, dan direpotkan
dengan permintaan berbagai data yang penulis perlukan. Terima kasih Kak
Megariza Latief, Kak Nisa dan Kak Putri Nanda.
iii
7. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayah Syarifudin (ayah apuy)
dan Ibu Sanijah, S.Pd.I. yang sangat berperan penting dalam kehidupan
penulis, tiada henti mereka memberikan semangat, dukungan serta
memberikan fasilitas yang penulis perlukan. I love you ayah, ibu.
8. Adik adik penulis tersayang, Diva Salimah Putri Nabila, Wafa Alfarra
Mantiqi, dan Shakila Adiba Athaliqa, terima kasih kalian telah
memberikan energi positif untuk penulis sehingga penulis semangat untuk
bisa menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga Besar H. Sidi bin Idis (Alm) dan Hj. Sairah (Almh) dari keluarga
ayah, dan keluarga besar kakek Misan dan Nenek Tati dari keluarga Ibu.
Terimakasih atas dukungan dan Do’a kalian.
10. Sahabat seperjuangan KPI D angkatan 2011-2012. Baitsatul Hasanah, Nur
Ajijah, Uswatun Hasanah, Siti Zuryati, Nur Leli, fitri Indrayani, Dita
Prastika Mentari, Tria Amanda, Awaliyah Nasyiah, Maulida Khaerani,
Kiki Dwi Hikmayanti, Hasna Fikriyani, Nadiroh, Tria Malida, Rina
Yusrina, Anhar, Ganjar, Faiz, Zahid, Lukman, Fauzan, Wawi, Ican, Ajat,
Mamik, Diva, Alwan, yang telah bersama berjuang dari masuk kuliah dan
selalu menjadi tempat untuk bertukar pikiran serta berbagi cerita
pengalaman berharga kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga
tali silaturrahmi kita akan terus terjaga sampai tua.
11. Sahabat-sahabat terhebat, Baitsatul Hasanah, Listya Guntari, Megawati
Agustini, Nur Ratih Purwasih, Syanti, Nur Azizah, Anisa Suciyati, Isti
Saras Swati, terimakasih untuk senyum, tawa, canda, air mata, dan
iv
pelajaran hidup yang kalian berikan kepada penulis. Semoga persahabatan
ini akan terus terjaga untuk selamanya.
12. Seluruh pihak yang selalu mengingatkan, memberikan semangat, serta
membantu penelitian ini yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu
namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis, semoga
apa yang kalian berikan akan mendapatkan balasan pahala dari Allah
SWT.
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini akan membawa manfaat bagi banyak orang, khususnya bagi para pembaca. Peneliti juga sadar masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini. Maka dari itu peneliti mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari skripsi ini, tentunya kritikan dan saran dari para pembaca sangat penulis hargai dan terima.
Ciputat, Februari 2016
Sifa Fauziah Hasanah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR GAMBAR ...... viii DAFTAR TABEL ...... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ...... 8 C. Tujuan Penelitian ...... 8 D. Manfaat Penelitian ...... 9 E. Metodologi Penelitian ...... 9 F. Tinjauan Pustaka ...... 14 G. Sistematika Penulisan ...... 15
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Teori Strategi ...... 17 1. Pengertian Strategi ...... 17 2. Tahapan-Tahapan Strategi ...... 19 B. Konseptual Programming ...... 20 1. Pengertian Program Siaran ...... 20 2. Departemen Program ...... 22 3. Strategi Program ...... 24 C. Konseptualisasi Lembaga Penyiaran Televisi ...... 27 D. Konseptualisasi Televisi Berlangganan ...... 31 1. Jenis-Jenis Lembaga Penyiaran Berlangganan...... 31 2. Televisi Berlangganan di Indonesia ...... 33 E. Konseptual Rating ...... 34
vi
BAB III GAMBARAN UMUM A. Struktur perusahaan MNC ...... 36 B. Profil MNC Muslim ...... 43 C. Visi dan Misi MNC Muslim ...... 44 D. Struktur Organisasi Divisi Programming MNC Channels/ Muslim ...... 44 E. Program- Program MNC Muslim ...... 45 F. Profil Program KSNS ...... 46
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Strategi Manajemen Programming MNC Muslim ...... 53 B. Strategi Program Acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat di MNC Muslim dalam meningkatkan Rating ...... 74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 78 B. Saran ...... 79
DAFTAR PUSTAKA ...... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...... 83
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Perusahaan MNC Group ...... 36 Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen Planning Scheduling Research & Development Divisi Programming MNC Channels ..... 44 Gambar 3. Pola Acara MNC Muslim Bulan Desember 2015 minggu ke-4 ...... 68
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Saluran Program di MNC Channels ...... 42 Tabel 2. Tugas Utama Planning Section, Divisi Programming MNC Channels (MNC Muslim) ...... 48 Tabel 3. Tugas Utama Scheduling Section, Divisi Programming MNC Channels (MNC Muslim) ...... 49 Tabel 4. Tugas Umum Promotion MNC Channels ...... 52 Tabel 5. Fresh Program di MNC Muslim Desember 2015 ...... 65 Tabel 6. 10 Top Program di MNC Muslim ...... 73
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi sudah berkembang pesat. ciri dari perkembangan teknologi komunikasi tersebut adalah dengan adanya komunkasi modern yang bersifat massal. Menurut Jalaludin Rakhmat, ia mengartikan komunikasi massa itu ialah jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak ataupun elektronik, sehingga pesan yang sama akan di terima secara serentak dan sesaat.1
Televisi merupakan salah satu bentuk dari teknologi komunikasi massa yang menyajikan unsur audio visual didalamnya, dibandingkan dengan media lainnya, televisi memiliki dampak atau pengaruh yang kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang. Media televisi saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. televisi menjadi sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi, pengetahuan atau pendidikan dan juga hiburan.
Jika sekilas menengok sejarah, siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962. Saat itu untuk pertamakalinya TVRI mengudara dan untuk pertama kalinya menyiarkan secara langsung upacara kemerdekaan Indonesia. selama 27 tahun sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI selama itulah TVRI menjadi satu satunya tontonan pilihan masyarakat Indonesia. TVRI adalah singkatan dari
1 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2012), cet. Ke-28, h. 187
1
2
Televisi Republik Indonesia. Sejak kemunculannya pada masa itu TVRI hanya dijadikan sebagai corong pemerintahan orde baru. Namun seiring berjalannya waktu dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 190
A/KEP/Menpen/1987 tentang siaran saluran terbatas, maka peluang munculnya stasiun televisi swasta mulai terbuka.
Rajawali Citra Televisi (RCTI) adalah statiun televisi swasta pertama yang mengudara setelah selang waktu 2 tahun setelah diresmikannya Keputusan
Menteri Penerangan RI tersebut. tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1989 RCTI mulai diresmikan. Menyusul kemudian SCTV pada tanggal 24 Agustus 1990, TPI atau saat ini dikenal MNC TV pada tanggal 23 Januari 1991. Dan menyusul lima televisi swasta baru yang muncul hampir serentak pada tahun 2000 yakni Metro,
Trans, Tv7, Lativi, dan Global). Dan saat ini kurang lebih ada 11 stasiun nasional dan lebih dari 80 stasiun televisi lokal.
Selain televisi nasional dan stasiun televisi lokal yang ada saat ini, kini kehadiran televisi berlangganan juga sudah semakin banyak ikut meramaikan industri pertelevisian di Indonesia, sehingga pilihan masyarakat dalam memperoleh hiburan dan juga pengetahuan semakin beragam, dan tentunya masyarakat yang ingin menikmati program acara yang disajikan ditelevisi berlangganan adalah masyarakat yang bersedia mengeluarkan biaya secara berskala/ berlangganan untuk mendapatkan tontonan yang mereka inginkan.
Di Indonesia ketentuan mengenai stasiun penyiaran berlangganan telah diatur di dalam UU No. 32/2002 dan juga untuk pelaksanaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2005 (PP 52/2005) tentang penyelenggaraan
3
penyiaran lembaga penyiaran berlangganan. Dalam ketentuan tersebut stasiun penyiaran berlangganan harus berbadan hukum Indonesia, yang bidang usahannya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan yang menyalurkan materi siaran secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multimedia atau media informasi lainnya.2
Di Indonesia yang menjadi pelopor industri saluran televisi berlangganan pertama kali adalah PT. MNC Sky Vision (MSV) yang berbasis satelit. MSV didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988 dan mulai dipasarkan pada awal tahun
1994 dengan nama Indovision.
Meningkatnya jumlah pelanggan televisi berlangganan dari tahun ke tahun menyebabkan semakin banyaknya industri televisi berlangganan di Indonesia. diantaranya adalah Indovision dan Top Tv (PT MNC Sky Vision, Tbk),
OkeVision (PT. Nusantara Vision), TransVision yang sebelumnya bernama
Telkomvision (CT corpora dan Telkom), Aora (PT. Karyamegah Adijaya),
Skynindo (PT Cipta Skynindo), First Media (PT First Media, Tbk), Orange TV
(PT Mega Media Indonesia), Nex Media (Group Emtek), Centrin TV (PT Cental
TV Digital), Max 3 Biznet (Bisnet Networks), K-Vision (Kompas Gramedia
Group) serta Topas TV (group Mayapada). 3
Di tengah persaingan industri media televisi seperti sekarang ini, perusahaan televisi dituntut untuk memberikan isi program acara yang berkualitas,
2 Morrissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televsi, ( Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke-1. h. 95 3 Indonesia TV Guide, “List TV Berbayar” diakses pada 24 Mei 2015, pukul 19.58 dari http://www.infotelevisi.com/paytv-indonesia/.
4
karena kualitas dipandang sebagai syarat penting untuk memenangkan persaingan tersebut, untuk menarik minat konsumen/audien dibutuhkan strategi dari masing masing pihak televisi, salah satu bagian yang berperan penting dalam memilih program acara yang seperti apa yang akan ditayangkan pada suatu stasiun televisi adalah departemen Programming. Programming memiliki tugas membawa audien kepada stasiun televisi melalui berbagai programnya. Jika suatu program bisa menarik banyak audien dan jika program itu memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, maka media penyiaran bersangkutan akan mendapat pemasang iklan dan mendapatkan pemasukan.4 Dengan demikian, pendapatan dan prospek suatu media penyiaran baik televisi ataupun radio sangat ditentukan oleh bagian programming. Hal tersebut akan mempengaruhi kebijakan Programming dari masing-masing stasiun televisi yang bersangkutan.
Programming merupakan suatu departemen atau bagian dalam perusahaan penyiaran yang bertugas merencanakan, memilih dan menyusun acara atau program acara. Dan pengertian program itu sendiri adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. 5 jadi bisa dikatakan kualitas program yang baik akan mendapatkan penonton yang lebih banyak, sebaliknya program yang buruk maka tidak akan mendapatkan penonton.
Di Indonesia mayoritas penduduknya adalah Islam. Dan tentunya masyarakat membutuhkan suatu program yang bernuansa religi untuk
4 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola radio & televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 200 5 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola radio & televisi, h. 200
5
memperkuat keimanannya kepada sang pencipta. Jika melihat potensi pasar yang besar itu, tak heran jika saat ini banyak program-program yang bernuansa religius, bahkan saat ini makin banyak juga media religius yang bermunculan dengan menjadikan konsumen dengan ciri religius tertentu sebagai targetnya. Dengan membawa misi dakwah islam, MNC Group rupanya jeli dalam melihat mangsa pasar tersebut sehingga MNC Group membuat sebuah saluran program televisi berlangganan dengan bernuansa Religi Islam yakni MNC Muslim.
MNC Muslim merupakan salah satu saluran televisi berlangganan milik dari MNC Channel dibawah naungan MNC Group. Yang tayang 24 jam dan hanya bisa disaksikan melalui televisi berlangganan, yaitu pada saluran 92 indovision. MNC Muslim menayangkan program-program dengan bernuansa religi, dari mulai talkshow ceramah, drama, video klip, dokumentasi dan hiburan lainnya. Dan Salah satu program yang menjadi unggulan dari MNC Muslim adalah Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS). Hal ini merupakan suatu manifestasi yang signifikan atau bukti bahwa paradigma dakwah sudah mengalami perkembangan khususnya dalam tataran media dakwahnya, dikarenakan masyarakat saat ini sudah memasuki era globalisasi yang serba digital.6
Program KSNS merupakan salah satu contoh dari pengembangan metode dakwah “da’wah bil lisan” yang dikembangkan melalui publikasi penyiaran dengan menggunakan media penyiaran televisi. Dan memang sudah selayaknya di era modern seperti sekarang ini dakwah harus bisa memanfaatkan media-media
6 A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. ke-1, h. 132-133
6
modern seperti televisi, agar dakwah bisa diterima masyarakat secara komprehensif.7
Seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104, Allah
SWT berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah adalah orang- orang yang beruntung. (QS. Al-Inran: 104)”
KSNS adalah program bertemakan islami yang memberikan inspirasi kepada pemirsa melalui kisah-kisah para Nabi dan Sahabatnya yang disampaikan secara ringan oleh Syeikh Fikri Thoriq. Apa yang disampaikan dan dikisahkan oleh Syeikh Fikri Thoriq tersebut dapat dijadikan teladan dan juga memperdalam keimanan serta menambah khasanah bagi para pemirsanya. Program acara KSNS ditayangkan di MNC Muslim sejak Februari tahun 2013 dan masih bertahan hingga saat ini, program acara ini mendapatkan respon yang positif dari para penonton setia MNC Muslim, terlihat dari akun Twitternya
@KSNS_MNCMuslim sudah ada tiga ribuan lebih followers acara tersebut, angka yang tidak sedikit untuk sebuah program acara religi di Televisi berlangganan.
Bahkan jumlah followers acara tersebut melebihi jumlah followers
@MNC_Muslim itu sendiri. Saat ini banyak program-program baru yang
7 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: Amzah, 2008), h. 28
7
dimuncukan MNC Muslim namun program KSNS ini masih bisa menjadi salah satu program unggulan dan masih diminati para pemirsa MNC Muslim. tentunya kesuksesan dan keberhasilan sebuah program itu tak lepas dari peran seorang programming dalam membuat suatu strategi dalam memilih sebuah program, menjadwalkan program hingga mempromosikan program tersebut agar suatu program itu bisa diminati oleh banyak khalayak dan bertahan lama.
Bagi pengelola stasiun penyiaran televisi rating dan share menjadi hal yang penting. Karena rating adalah tolak ukur untuk para pekerja penyiaran dalam membuat suatu program acara agar acaranya dapat diminati banyak pemirsa. Para pemasang iklan pun selalu mencari stasiun penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton/ didengar oleh banyak orang. Selain itu rating juga menjadi indikator apakah program itu memiliki audien atau tidak. Untuk itu tentunya setiap stasiun televisi memiliki caranya tersendiri untuk menjadikan programnya tetap diminati banyak orang dan mendapatkan rating tinggi dari para pemirsanya. Dan acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat yang tayang di
MNC Muslim notabennya adalah saluran televisi berlangganan dan hanya disaksikan oleh masyarakat yang bersedia berlanggalan. Tentunya sebagai salah satu program yang tayang di Televisi berlangganan memiliki strateginya tersendiri untuk menarik audien.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kemudian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Divisi Programming Acara
Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS) di Saluran Televisi
Berlangganan MNC Muslim dalam Meningkatkan Rating”.
8
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan membatasi
masalah agar ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini dapat lebih
fokus, jelas dan terarah. Adapun penulis membatasi masalahnya hanya
pada program acara Kisah Spritual Nabi dan Sahabat di MNC Muslim.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
peneliian ini adalah
a. Bagaimana strategi manajemen programming di MNC Muslim?
b. Bagaimana strategi program acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan
Sahabat di saluran televisi berlangganan MNC Muslim dalam
meningkatkan rating?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen programming
di MNC Muslim.
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi program acara Kecerdasan
Spiritual Nabi dan Sahabat di saluran televisi berlangganan MNC
Muslim dalam meningkatkan rating.
9
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi
pengembangan ilmu komunikasi, serta sebagai tambahan referensi dalam
pengembangan ilmu komunikasi, khususnya pada kajian strategi
manajemen media massa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan dalam
menambah wawasan bagi para mahasiswa khususnya. Selain itu, dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi
pertelevisian/ broadcasting yang ingin atau yang sedang berkecimpung
di dunia pertelevisian untuk mengetahui bagaimana strategi
programming dalam merancang suatu program acara televisi serta cara
meningkatkan rating sebuah program.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma ialah suatu cara pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata. sebagaimana dikatakan Patton, Paradigma
tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma
menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.
Paradiga juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa
10
yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial
atau epistimologis yang panjang.8
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Secara
epistimologi paradigma konstruktivis memandang suatu realitas atau
temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti
dengan yang diteliti. Secara metodologis paradigma konstruktivis lebih
menekankan kepada empati, dan interaksi dialektis antara peneliti-
responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode-
metode kualitatif.9
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Bodgan dan Tylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai
produser penelitian yang menghasilkan sejumlah data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Dalam hal ini individu atau organisasi harus dipandang sebagai
bagian dari suatu keseluruhan. Artinya tidak boleh diisolasikan ke dalam
variabel atau hipotesis.10
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis, dimana peneliti terjun kelapangan tanpa dibebani atau diarahkan
oleh teori. Ia tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak
8 Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2007), h. 9
9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Kencana Prenada Media Group, Jakarta: 2010), hal. 52. 10 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet. Ke-26, h. 4
11
tersaring. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan
menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang jalan. Penelitiannya terus
menerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi
baru ditemukan. Hipotesis tidak datang sebelum penelitian. Hipotesis-
hipotesis baru muncul dalam penelitian11
Jadi penelitian ini bukan saja menjabarkan tetapi juga memadukan.
Bukan saja melakukan klarifikasi, tetapi juga organisasi. Dari penelitian
deskriptiflah dikembangkan penelitian lainnya.12
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Studio 4 RCTI lantai 3 khususnya di
ruang Programming MNC Channels yang beralamat di Jl. Raya
Perjuangan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. www.mncchannels.com. Waktu
penelitian dari 20 Maret 2015 – 20 Januari 2016.
5. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah departement programming MNC
Muslim. Dan yang menjadi objek penelitiannya adalah strategi dari
program acara KSNS di MNC Muslim dalam meningkatkan rating.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti memilih teknik pengumpulan data sebagai
berikut::
11 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2012), cet. Ke-15, h. 26 12 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, cet. Ke-15, h. 26
12
a. Observasi
Observasi yaitu pengamatan secara langsung kondisi yang terjadi
dilapangan yang memiliki relevansi terhadap permasalahan yang dikaji.
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang sering digunakan untuk jenis penelitian kualitatif.13
Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipatif.
Diaman peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari objek yang penulis
amati. Serta penulis ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data selama kurang lebih 2 bulan.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah salah satu bentuk alat
pengumpulan informasi secara langsung. Wawancara dalam riset
kualitatif disebut sebagai wawancara mendalam atau wawancara intensif
dan kebanyakan tak berstruktur.14Peneliti melakukan wawancara dengan
metode tanya jawab dengan mengajukan pertanyaan secara langsung,
dengan menggunakan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.
Narasumber yang peneliti wawancarai adalah Megariza Latief selaku
Section Head Planning & Schedulling MNC Muslim dan Putri Nanda
selaku Section Head Of Media Placement & Travic Library
(Promotion) MNC Channel. Narasumber yang dipilih adalah yang
13 Antonious Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h.186.
14 Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2007), h. 96
13
berhubungan dan menguasai tema yang relevan dengan substansi utama
penelitian agar data yang diperoleh lengkap dan mendalam.
c. Dokumentasi
Yang dimaksud dengan dokumentasi ini adalah teknik
pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.15 Dimana
peneliti berusaha untuk mencari, mengumpulkan, membaca dan
mempelajari berbagai macam bentuk data yang diperoleh. Dalam
penelitian ini penulis memperoleh dokumen berupa laporan tahunan 2011
dan 2012 MNC Channels, profil perusahaan dari web resmi MNC
Channels, dan web resmi MNC, Memo internal MNC Channels, data
ratting tahun 2015.
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti lakukan setelah semua data
terkumpul melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, maka langkah
selanjutnya adalah data yang telah terkumpul tersebut akan disusun
secara sistematis, kemudian diklasifikasikan untuk dianalisa sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, setelah itu disajikan
dalam bentuk laporan ilmiah.
8. Teknik Penulisan Skripsi
Pada penulisan ini peneliti berpedoman pada buku “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)/ pedoman
Akademik untuk program strata 1 tahun 2011/2012 UIN Syarif
Hidayatullah”.
15 Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian: suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), h. 73
14
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul untuk melakukan penelitian ini peneliti
terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka dengan mencari skripsi-skripsi
yang ada di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan hasil dari
observasi yang penulis lakukan penulis menemukan judul skripsi yang
hampir mirip dengan yang akan peneliti lakukan, yakni tentang strategi
programming penyiaran, namun terdapat perbedaan pada objek yang akan
diteliti oleh peneliti, Berikut keterangannya:
1. "Strategi Programming MNCTV dalam mempertahankan program
dakwah" karya Isyana Tungga Dewi tahun 2014 mahasiswa UIN Jakarta
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam skripsi tersebut sama
sama membahas tentang strategi programming. Namun perbedaannya
adalah skripsi tersebut menggunakan teori dari Sydney W. Head tentang
strategi programming, dimana didalamnya membahas tentang Capability,
Habit Formation, Control of Audience Flow, Beadth of Appeal yang ada
di MNC TV, sedangkan pada skripsi yang penulis buat ini menggunakan
teori Strategi Program Penyiaran dari Morrisan dimana didalamnya
membahas perencanaan, produksi dan pembelian program, eksekusi
program, pengawasan dan evaluasi program pada acara KSNS yang ada
di MNC Muslim.
2. “Komodifikasi MNC Muslim Analisis Ekonomi Politik Media pada MNC
Group” karya Yudid Dwi Septyarini tahun 2013 mahasiswi UIN Jakarta
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam skripsi tersebut sama
sama meneliti di MNC Muslim. Namun perbedaannya adalah sripsi
15
tersebut membahas tentang ekonomi politik media yang ada di MNC
Group dengan menggunakan concept teory ekonomi politik media
dimana didalamnya membahas, komodifikasi, spasialisasi, serta
strukturasi. Sedangkan pada skripsi yang penulis buat ini meneliti tentang
strategi dari seorang programming di MNC Muslim dalam program
Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS) dengan menggunakan
teori management strategi Programming.
3. “Strategi Programming TPI pada jam jam siaran Prime Time” karya
Rani Anandayu Wibowo, Mahasiswi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Persamaan dengan skripsi ini sama-sama
membahas strategi programming, namun perbedaannya objek yang
diteliti adalah TPI dengan menggunakan teori dari Sydney W. Head
sedangkan pada skripsi yang penulis buat objek penelitiannya adalah
Program Acara KSNS di MNC Muslim dengan teori morisan.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memaparkan latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
16
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisikan tentang pengertian strategi, tahapan-tahapan strategi, konsep programming, strategi program, konseptualisasi lembaga penyiaran televisi, konseptualisasi televisi berlangganan, serta konseptual rating.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini penulis akan memaparkan gambaran mengenai PT. Media
Nusantara Citra, Tbk (MNC), MNC Muslim serta gambaran program
Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis membahas tentang strategi manajemen programming
MNC Muslim dan juga strategi program acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan
Sahabat di saluran televisi berlangganan MNC Muslim dalam meningkatkan rating
BAB V PENUTUP
Penulis mengakhiri skripsi ini dengan memberikan kesimpulan serta diikuti saran penulis.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Teori Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata Strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Strategos
yang artinya komandan militer. 1 Pada awalnya strategi dilakukan oleh
para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan
memenangkan perang. Namun pada akhirnya, arti kata strategi
berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan
ekonomi, bisnis dll.
Penggunaan kata Strategi dalam manajemen atau suatu organisasi
diartikan sebagai “cara atau kiat-kiat dan taktik utama yang dirancang
secara sistematika dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah
pada tujuan strategis organisasi”.2
Berikut beberapa pengertian tentang strategi menurut para ahli :
a. Menurut Sondang Siagian, Strategi adalah cara terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai
dengan tuntutan perubahan lingkungan3
1 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu gampang, (Jakarta: Dunia Cerdas, 2014), cet. Ke-1 h. 2 2 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2000), Cet. Ke-1, h. 147 3 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1989), h. 17
17 18
b. Menurut Dr. Fuad Amsyari Strategi dalam pengertian dasarnya
adalah metode atau taktik untuk memenangkan suatu persaingan,
persaingan itu berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut
suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia.
Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah
suatu cara atau teknik untuk memenangkan suatu persaingan antara
kelompok yang berbeda orientasi hidupnya. 4
c. Porter (1996), Strategi menurutnya adalah penciptaan posisi unik
dan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian
aktivitas. Porter juga pernah menuliskan bahwa esensi dari strategi
adalah memilih aktivitas yang tidak dilakukan oleh pesaing atau
lawan.5
d. Alfred Chandler yaitu Strategi merupakan penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi dan alokasi
sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.6
e. Kenichi Ohmae, Strategi adalah Keunggulan bersaing guna
mengubah kekuatan perusahaan atau organisasi sehingga menjadi
sebanding atau melebihi kekuatan pesaing dengan cara yang paling
efisien.7
f. Menurut Onong Uchjana effendy, strategi adalah perencanaan
untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut,
4 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung:Mizan, 1990), cet. ke-1 h. 40 5 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu gampang, h. 3 6 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu gampang, h. 3 7 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu gampang, h. 3
19
strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang memberikan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.8
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Dalam teori manajemen strategi milik David Mengemukakan tiga
tahapan strategi diantaranya:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam
strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus
berfikir matang dengan memperhatikan berbagai macam faktor baik
dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. juga mengenai
kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan
kekuatan dan kekuranagan dari dalam perusahaan, serta menentukan
sasaran yang tepat. Menghasilkan strategi alternatif atau cadangan
dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan
strategi berusaha menemukan masalah-masalah didalam perusahaan.
Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah yang dapat diambil
untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.9
b. Implementasi Strategi
Setelah dirumuskan, tahap selanjutnya adalah implementasi
strategi. Tahapan ini adalah pelaksanaan dari strategi yang telah di
8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-21, h. 32 9 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 3
20
tetapkan pada rumusah strategi. 10 Pada tahap ini membutuhkan
komitmen serta kerja sama dari seluruh divisi dalam perusahaan.
Jika komitmen dan kerjasama tidak terjalin dengan baik maka kecil
kemungkinan strategi yang telah direncanakan akan terwujud.
c. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahapan terakhir yang diperlukan
karena pada tahapan ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur
kembali untuk penetapan tujuan berikutnya. 11 Pada tahap ini
dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya strategi yang telah
diterapkan.
Dalam tahap evaluasi ini terdiri dari beberapa tahapan yakni
meninjau kembali faktor internal dan eksternal perusahaan pada saat
sekarang, mengukur kinerja serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan.12
B. Konseptual Programming
1. Pengertian Program Siaran
Kata program berasal dari bahasa Inggris programme yang artinya
acara atau rencana. 13 Di dalam Undang-Undang Penyiaran Indonesia
tidak menggunakan kata program untuk sebuah acara namun
menggunakan istilah “siaran” yang memiliki definisi sebagai pesan atau
10 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h. 3 11 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h. 3 12 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu gampang, h. 17 13 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 199
21
rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata
“program” yang lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di
Indonesia daripada kata siaran itu sendiri sebagaimana tertulis dalam
Undang-Undang Penyiaran. 14 Program atau siaran merupakan hal
terpenting dalam menentukan dan mendukung keberhasilan finansial
suatu stasiun penyiaran. Atau dapat diartikan program dapat membawa
audien mengenal suatu stasiun penyiaran.
Program atau acara dapat dianalogikan atau disamakan dengan
produk atau barang (goods) atau pelayanan (Service) yang dijual kepada
pihak lain, yakni Audien dan pemasang iklan. Dengan demikian,
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
mengikutinya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa program siaran adalah segala hal
yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran baik televisi ataupun radio untuk
memenuhi kebutuhan audiennya. Dan tanggung jawab program dalam
stasiun penyiaran televisi dipercayakan kepada departemen program.
Adapun istilah yang sering digunakan dalam program siaran,
diantaranya15:
a. Siaran berupa mata acara dalam bentuk suara dan gambar yang
disaksikan khalayak melalui media massa televisi.
b. Penyiaran merupakan seluruh kegiatan yang memungkinkan
terselenggaranya siaran melalui sarana pemancar/transmisi dengan
14 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 200 15 RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, (Jakart: FFTK-IKJ Press, 2007), h. 3-5
22
menggunakan gelombang elektromagnetik, dan disebarluaskan agar
dapat diterima khalayak.
c. Pola acara adalah susunan mata acara yang memuat penggolongan,
jenis, hari, waktu durasi dan frekuensi siaran setiap mata acara dalam
suatu periode tertentu sebagai panduan dalam menyelenggarakan
siaran.
d. Format acara berupa presentasi suatu program siaran, misalnya:
talkshow, reportase, features, variety shoe, dll.
e. Kelompok acara adalah sejumlah acara menurut jenis
pengelompokan acara. Jenis pengelompokan acara meliputi:
pemberitaan, pendidikan, hiburan.
f. Judul acara merupakan nama dari suatu program acara
g. Judul Cerita merupakan tema dari setiap episode dalam sebuah
program.
2. Departemen Program
Bagian atau departemen program adalah bagian yang paling
bertanggung jawab dalam mengelola program atau acara pada stasiun
penyiaran. Bagian ini memiliki tugas membawa audien kepada suatu
stasiun penyiaran melalui berbagai programnya. Karena jika suatu
perogram dapat menarik banyak audien dan program tersebut memiliki
karakteristik yang sesuai dengan keutuhan pemasang iklan untuk
mempromosikan produknya maka media penyiaran yang bersangkutan
akan mendapatkan pemasang iklan dan otomatis akan mendapatkan
23
pemasukan. Dengan demikian pendapatan dan juga prospek suatu media
penyiaran sangat ditentukan oleh bagian program.16
Orang yang bertanggung jawab mengelola program disebut
Programmer/ Programming. Bagian program terdiri dari staf dan
manajer program. Manajer program memiliki tanggung jawab utama
yakni mencakup pemilihan, dan penjadwalan seluruh program serta
mengatur penayangan berbagai macam program sedemikian rupa agar
dapat menarik sebanyak mungkin audien dan menghasilkan peringkat
acara (rating) yang setinggi mungkin.
Bagian program bertanggung jawab untuk merencanakan, memilih,
dan menyusun program atau acara apa saja yang akan disajikan kepada
khalayak selama satu periode tertentu.
Menurut Pringle-Starr-McCavitt, fungsi utama bagian program
dapat dirumuskan sebagai berikut:17
a) The production or acquisition of content that will appeal to targeted
audiences (memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang
dapat menarik audien yang dituju).
b) The Scheduling of Programs to attract the desired audience
(menyusun jadwal penayangan program atau scheduling program
untuk menarik audien yang diinginkan).
16 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 200 17 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 201
24
c) The production of public service and promotional announcements
and local commercials (memproduksi layanan publik dan promosi
serta produksi iklan lokal).
d) The production or acquisition of other programs to satisfy the public
interest (produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk
memuaskan ketertarikan publik).
e) The generation of a profit for the station’s owners (menciptakan
keuntungan bagi pemilik media penyiaran).
3. Strategi Program
Strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga
disebut dengan manajemen strategi program siaran terdiri dari18:
a. Perencanaan program
Perencanaan program secara umum melahirkan kebijakan
umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran
dalam sehari, seminggu, hingga setahun. Sebagaimana dikemukakan
Pringle Star dan rekannya mengenai perencanaan program bahwa:
Program planning involves the development of short-, medium-, and
long-range plans to permit the station to attain its programming and
financial objectives. 19 Ini berarti bahwa perencanaan program
mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun
18 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 231 19 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 232
25
penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan
keuangannya.
Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada
produksi program yaitu program apa yang akan diproduksi,
pemilihan program yang akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan
program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia
pada waktu tertentu. 20 Dan sebelum program diproduksi, perlu
dilakukan pengkajian layak tidaknya program itu dibuat. Pengkajian
tersebut mencakup tiga unsur pokok sebagai berikut21:
Parameters
Quality Cost Time
Specification Budget Schedule
langkah awal yang harus diperhatikan adalah
memperhitungkan tingkat kualitas program yang hendak
diproduksi, Kedua harga program, dan yang ketiga penjadwalan.
Sebagai seorang programming harus memperhatikan hal
berikut ini 22:
20 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 232 21 Purnama Suwardi, Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi, (Sumatra Barat: TVRI Sumbar, 2006), h. 40 22 Susan Tyler Eastman, Broadcast/ Cable Programming, (California: Wadsworth, 1985), h. 10-15
26
1) Compatibility (Kecocokan dan Kesesuaian) jadi seorang
programming harus merhatikan apakah program tersebut
memiliki relevansi erat dengan minat dan perhatian
masyarakat.
2) Habit Formation, memperhatikan formasi pola kebiasaan
menonton masyarakat
3) Control of audience flow, memperhatikan program-program
yang merujuk pada keberadaan dan penghargaan atas kontrol
animo masyarakat
4) Conservation of program resources, pola siaran harus
mencerminkan konservasi sumber daya program
5) Breadth of appeal, Pola siaran harus mencerminkan
keberadaan program yang memiliki keluasan daya tarik bagi
penonton.
b. Produksi dan Pembelian Program
Program siaran televisi bisa diperoleh dengan cara membeli
atau memproduksi sendiri. Suatu program yang dibuat sendiri
oleh media penyiaran disebut dengan istilah in-house production
atau produksi sendiri. Jika program dibuat dengan pihak lain,
berarti statiun penyiaran membeli program itu. 23 Dengan
demikian. Jika dilihat dari mana program itu diproduksi, maka
terdapat dua tipe program yaitu program yang diproduksi sendiri,
dan program yang diproduksi pihak lain.
23 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi,h. 266
27
c. Eksekusi Program
Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan
program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Strategi
penayangan program yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana
menata atau menyusun berbagai program yang akan ditayangkan.
Menata program adalah kegiatan meletakkan atau menyususn
berbagai program pada suatu periode yang sudah ditentukan.
d. Pengawasan dan evaluasi program
Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh
suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan
oleh stasiun penyiaran, departemen dan karyawan. Kegiatan
evaluasi secara periodik terhadap masing-masing individu dan
departemen memungkinkan manajer umum membandingkan
kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Namun,
jika kinerja tersebut tidak sama maka diperlukan langkah-langkah
perbaikan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja
atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat
berjalan secara efektif.24
C. Konseptual Lembaga Penyiaran Televisi
Penyiaran Televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang,
yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar
secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan
24Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi,h. 302-303
28
berkesinambungan25 Televisi juga dapat dikelompokan sebagai media yang
menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu. Artinya, siaran televisi dapat
diterima di mana saja dalam jangkauan pancarannya, tetapi siarannya tidak
dapat dilihat kembali.
Dalam Undang-undang no.32 tahun 2002 tentang penyiaran,
digunakan istilah “lembaga Penyiaran: yang dalam ketentuan umum Bab I
Pasal (1) poin 9 disebutkan bahwa jenis stasiun lembaga penyiaran adalah
Penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran
swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran
berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung
jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Televisi Publik
Dalam Undang-undang no.32 tahun 2002 tentang Penyiaran
disebutkan bahwa lembaga penyiaran publik adalah lembaga penyiaran
yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat
independen, netral, tidak komersil, dan berfungsi memberikan layanan
untuk kepentingan masyarakat.
Televisi Publik lahir sebagai televisi alternatif atau reaksi terhadap
Televisi Pemerintah (Goverment Television) yang sangat mengutamakan
kepentingan pemerintah yang berkuasa dan Televisi Komersial yang
sangat mengutamakan kepentingan bisnis (keuntungan), sehingga kedua
duanya cenderung mengabaikan kepentingan publik.
25 Passal 1 ayat 4, Undang-undang Penyiaran no.32 tahun 2002
29
Undang-undang penyiaran kemudian memberikan tugas kepada
Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk memberikan pelayanan
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol, dan perekat sosial serta
melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat
melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh
wilayah indonesia.26
TVRI sebagai organisasi memiliki kedudukan berada di bawah
presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. Stasiun pusat penyiaran
TVRI berada di ibu kota negara dan berdasarkan UU Penyiaran, di daerah
provinsi, kabupaten atau kota dapat didirikan stasiun penyiaran publik
lokal. Organisasi TVRI terdiri atas: a) Dewan Pengawas; b) Dewan
Direksi; c) Stasiun penyiaran; d) stasiun pengawas intern; dan e) pusat dan
perwakilan.27
Sumber pembiayaan media penyiaran publik di Indonesia berasal
dari: 1) Iuran penyiaran yang berasal dari masyarakat; 2) anggaran
pendapatan dan belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD); 3) sumbangan masyarakat; 4) Siaran iklan28
2. Televisi Swasta
Dalam Undang-Undang Penyiaran menyebutkan bahwa lembaga
penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial
berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya
26 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 99 27 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 99 28 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 100
30
menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Dalam hal ini,
stasiun swasta didirikan dengan tujuan mengejar keuntungan yang
sebagian besar berasal dari penayangan iklan dan juga usaha-usaha lainnya
yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.29
Lembaga penyiaran swasta mendapatkan anggaran operasional
secara swadaya melalui potensi siaran iklan dan jasa-jasa yang lain seperti
pembuatan produksi yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.
selain itu, lembaga penyiaran swasta mempunyai wilayah siaran secara
lokal dan berjaringan secara terbatas, yaitu hanya dapat menyelenggarakan
satu siaran dengan satu saluran siaran pada satu cakupan wilayah siaran.30
3. Televisi Komunitas
Stasiun penyiaran komunitas harus berbentuk badan hukum
Indonesia yang didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen dan
tidak komersial dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayahnya
terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya.31 Dengan kata
lain, stasiun ini didirikan tidak untuk mencari keuntungan. Selain itu,
wilayah siaran pada stasiun penyiaran komunitas itu terbatas yaitu dalam
radius 2,5 km dan berdaya pancar maksimal 50 watt.
Stasiun komunitas didirikan dengan modal awal yang diperoleh
dari kontribusi komunitasnya yang berasal dari tiga orang atau lebih yang
selanjutnya menjadi milik komunitas. Stasiun ini dapat memperoleh
29 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 80 30 Hidajanto Jamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 60 31 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 96
31
sumber pembiayaan dari sumbangan, hibah, sponsor, dan sumber lain yang
sah dan tidak mengikat. Dalam UU penyiaran, lembaga penyiaran
komunitas dilarang untuk mendapatkan dana dari siaran iklan.32
4. Televisi Berlangganan
Yang dimaksud dengan televisi berlangganan adalah siaran yang
melayani penontonnya dan untuk jasa layanan itu, penonton harus
membayar, bisa per bulan, per dua bulan, per enam bulan, atau bahkan
hitungan tahun. Berbeda dengan siaran televisi pada umumnya yang tidak
memungut biaya sama sekali.33
Lembaga penyiaran berlangganan merupakan lembaga penyiaran
berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya
menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu
memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan. Lembaga
penyiaran berlangganan memperoleh anggaran operasional secara swadaya
melalui potensi iklan, iuran para pelanggan, dan jasa-jasa yang lain, seperti
pembuatan produksi, maupun jasa akses internet.34
D. Konseptualisasi Televisi Berlangganan
1. Jenis-Jenis Lembaga Penyiaran Berlangganan
a. Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui Kabel (Community
Antenna Television (CATV)_
32 Yudid Dwi Septyarini, S.Kom.I., Skripsi: Komodifikasi MNC Muslim Analisis Ekonomi Politik Media Pada MNC Group, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press, 2013), h. 32 33 RM Soenarto, Programa Televisi dan Penyiaran Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta: Fakultas Film dan Televisi-institut Kesenian Jakarta Press, 2007), h. 23 34 Yudid Dwi Septyarini, S.Kom.I., Skripsi: Komodifikasi MNC Muslim Analisis Ekonomi Politik Media Pada MNC Group, h. 33
32
Dalam sistem televisi kabel terdapat tiga komponen utama
yang bekerja, yaitu: 1) CSO (Cable System Operator) atau Headend;
2) sistem distribusi; dan 3) saluran rumah. CSO terdiri atas antena dan
sejumlah peralatan penerima yang berfungsi menangkap sinyal dari
stasiun televisi yang lokasinya jauh dari CSO. Namun saat ini, CSO
juga menangkap sinyal program televisi yang dikirimkan melalui
satelit atau melalui microwave. Sinyal-sinyal ini kemudian
didistribusikan ke rumah- rumah.35
Cara pendistribusian sistemnya adalah dengan menggunkan
kabel yang menyalurkan sinyal kepada para pelanggan.
b. Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui Satelit
Sistem televisi berlangganan melalui satelit ini dinamakan
Direct Broadcasting Satellite (DBS). Sistem ini memungkinkan
pelanggan untuk bisa langsung mengakses sinyak televisi ke satelit.
Dalam melayani pelanggan operator DBS memberikan alat penerima
yang dinamakan parabola. Parabola ini dapat menangkap sinyal
televisi (microwave) langsung ke satelit kepada pelanggannya. Selain
parabola pelanggan juga dilengkapi dengan remote control yang dapat
menggerakkan parabola pada posisi satelit tertentu. Dan parabola yang
bagus dapat menerima hingga 100 sinyal yang mengahsilkan 100
channel.36
35 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 92 36 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 93-94
33
c. Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Teresterial
Yang dimaksud dengan sistem teresterial pada lembaga
penyiaran berlangganan adalah sistem yang beroperasi dengan sistem
MMDS (Multichannel Multipoint/ Microwave Distribution Service).
MMDS bekerja pada pita frekuensi 2,5 GHz dan dikenal dengan
sebutan wireless cable.37
Teresterial ini memanfaatkan antena analog untuk sumber
tangkapan sinyalnya ke televisi. Melalui teknologi teresterial ini juga
mudah dibawa dan dipindahkan layaknya DVD Player.
2. Televisi Berlangganan di Indonesia
Industri televisi berlangganan di Indonesia dipelopori oleh PT.
MNC Sky Vision (MSV). Pada tahun 1998, MNC Sky Vision menjadi
yang pertama dan satu satunya Pay TV yang disiarkan program dengan
frekuensi S Brand.38
Pada awal kemunculannya, indovision memang tidak secara
langsung mampu merambah pasar secara luas karena harganya yang masih
mahal, sehingga sebagian besar pelaanggannya hanya masyarakat
golongan menengah ke atas. Namun, kemunculan Indovision sebagai
penyedia layanan televisi berlangganan pertama di Indonesia membawa
pengaruh yang besar pada perkembangan industri televisi berlangganan
37Hidajanto Jamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 42 38 Indovision TV, - Company Profie “Overview”, artikel diakses pada 30 Desember 2015, pukul 18.00 dari http://www.indovision.tv/content/corporate/company-profile
34
Indonesia. hal ini terlihat dari munculnya pemain-pemain baru dalam
industri televisi berlangganan pada tahun-tahun berikutnya.
Dengan lebih dari 2,3 juta pelanggan, MNC Sky Vision adalah
pemimpin Indonesia Pay TV dengan pangsa pasar 74 %.39
E. Konseptual Rating
Setiap stasiun Televisi menggunakan rating sebagai pengukuran dasar
komposisi pemirsa TV. Dengan rating di televisi, pengiklan dapat lebih
efisien mengatur biaya operasionalnya yang akan mencapai sasaran dikenal
oleh konsumen sebanyak-banyaknya. Pengiklan yang terdiri dari
lembaga/institusi negara dan khususnya swasta akan memasang iklannya
pada stasiun televisi yang memiliki rating terbaik. Oleh sebab itu rating
menjadi parameter keberhasilan mempublikasikan sesuatu atau penjualan
produk pengiklan. 40 Selain data ratting juga digunakan data share,
perbandingan keduanya adalah sebagai berikut:
Rating merupakan presentase rumah tangga (audien) yang menonton
suatu program berbanding dengan keseluruhan jumlah rumah tangga (audien)
yang memiliki televisi. Sedangkan share adalah presentase rumah tangga
(audien) yang menonton suatu program acara tertentu berbanding dengan
jumlah rumah tangga yang sedang menyalakan TV-nya saat itu.41
39Indovision TV, - Company Profie “Overview”, artikel diakses pada 30 Desember 2015, pukul 18.00 dari http://www.indovision.tv/content/corporate/company-profile 40 Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 187 41 Edwin, T. Vane, Lynne S, Gross, Programming for TV, Radio and Cable (Boston, London: Focal Press, 1994), h.202-203.
35
Ratting= Pemirsa yang menonton televisi X 100 % Jumlah populasi yang memiliki TV
Share= Pemirsa yang menonton acaratertentu X 100 % Jumlah pemirsa yang sedang menonton tv
untuk menghitung presentase rating dan share misalnya: jumlah orang
yang memiliki TV ada 100, saat itu yang sedang menonton TV ada 50. Dan
yang sedang menonton MNC Muslim misalnya ada 10, jadi untuk
menghitung rating, 50 dibagi 100 dikalikan 100%. Sedangkan share, 10
dibagi 50 dikalikan 100%.42
42 Wawancara dengan Megariza Latief, Sectin Head Planning and Schedullig MNC Muslim, pada tanggal 07 Desember 2015
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Struktur Perusahaan MNC Group
Gambar. 2
Struktur Perusahaan MNC
Sumber: Sumber: Web Resmi PT. Media Nusantara Cipta, Tbk1
MNC terdiri dari berbagai unit bisnis yang dikelola dibawah payung
perusahaan induk untuk membuat grup media bisnis terpadu yang dinamis,
inovatif, dan memanfaatkan pada keunggulan kompetitif dalam sinergi untuk
mengatasi setiap tantangan yang sangat kompetitif pada industri media saat
ini. Saat ini MNC memiliki 4 televisi Free-To-Air (FTA), Yaitu RCTI,
1 PT. Media Nusantara Cipta, Tbk – Struktur Perusahaan, “Corporate Structure”, diakses pada 08 Desember 2015, pukul 15:16, Dari http://mnc.co.id/corporate-structure/id#content
36 37
MNCTV, dan Global TV, dan InewsTV, serta kurang lebih 20 channel yangdisiarkan di televisi berlangganan. Selain itu, MNC juga memiliki basis media dan usaha lainnya yang bertujuan untuk mendukung bisnis inti MNC, yang terdiri dari radio, media cetak, talent management dan rumah produksi seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Dari berbagai bisnis yang dikelola, MNC memperoleh keuntungan dari pertumbuhan yang sangat tinggi di bisnis TV FTA dan konten.
1. Free-To-Air (FTA) TV
a. RCTI
RCTI merupakan stasiun televisi FTA nasional tersebesar milik
MNC yang menawarkan berbagai macam rangkaian acara yang sangat
bervariasi mulai dari sinetron, film-film box office, acara olahraga,
pencarian bakat, reality show, acara musik, hingga infotainment. Dengan
misi “bersama kita berikan layanan yang terbaik”, RCTI melakukan
penyediaan konten yang berkualitas dan khususnya produksi lokal
sinetron yang disiarkan di malam hari pada jam utama (Prime time).
Inilah yang tetap menjadi fokus utama sinetron TV ini.
Jangkauan transmisi RCTI adalah yang terluas di Indonesia.
Transmiter sebanyak 48 yang berada di lokasi strategis untuk
menjangkau pemirsa dari sabang sampai Merauke. Tidak mengherankan
jika RCTI menutup tahun 2012 dengan status sebagai stasiun TV nomor
satu di Indonesia. dengan pangsa pemirsa Prime time sebesar 17,6%,
selama tahun 2012 RCTI ditonton oleh 8,5 miliar pemirsa atau meningkat
38
sebesar 36,3% dari sebelumnya 6,3 miliar pemirsa pada tahun 2011.
RCTI Memiliki fokus pemirsa pada segmen A, B dan C di kelompok usia
5+.
b. MNC TV
MNC TV adalah stasiun televisi FTA nasional nomor 2 milik
MNC yang sebelumnya bernama TPI (Televisi Pendidikan Indonesia).
Misi dari MNCTV adalah “menjadi pilihan pertama pemirsa Indonesia”.
pada tahun 2012, MNCTV memiliki pangsa pemirsa prime time sebesar
15,2% dan ditonton oleh 7,6 miliar pemirsa atau bertumbuh sebesar
51,6% dari 5,03 miliar pemirsa pada tahun 2011. Dengan target market
yang lebih luas, yaitu segmen BCD, MNCTV menawarkan berbagai
program yang berorientasi untuk keluarga yang ditujukan untuk
mencerminkan nilai Indonesia dalam format yang menghibur serta
memberikan inspirasi.2
c. Global TV
Global TV berada pada posisi 8 stasiun televisi FTA nasional
dengan pangsa pemirsa prime time sebesar 5,2% pada thun 2012. Global
TV juga berhasil mencapai pertumbuhan jumlah penonton yang
signifikan (33,4%) menjadi 4,2 miliar pemirsa pada tahun 2012 dari 3,1
miliar pemirsa di tahun 2011. Sejak tahun 2011, target Global TV ada
pada kategori ABC 5+ dengan penekanan khusus pada target pemirsa
yang lebih muda termasuk anak-anak, remaja dan keluarga muda.
2 Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2011, h. 84
39
Pemilihan penayangan program Global TV pun telah diatur sedemikian
rupa agar sesuai dengan segmentasi pemirsanya, seperti sinetron, film
keluarga, acara memasak bersifat edutainment, serta infotainment.
Sehubungan dengan itu, Global TV juga menayangkan film box office
dan Nickelodeon. Langkah tersebut tentunya juga melengkapi
keanekaragaman program-program di Global TV yang terdiri dari film,
olahraga, kartun dan komedi, serta selaras dengan strategi yang
mengutamakan variety atau keanekaragaman konten. Untuk jam tayang
prime time, Global TV telah membidik strategi dan fokus pada segmen
pasar tertentu diantara stasiun TV FTA milik MNC.3
Prioritas dalam hal seleksi konten untuk prime time adalah
menghindari kompetisi secara langsung dengan ketiga stasiun TV
nasional FTA milik MNC yakni RCTI, MNC TV dan InewsTV. Global
TV telah membidik peningkatan pada pangsa pasar untuk pemirsa yang
mencari program alternatif. Hal ini termasuk penyiaran rutin film-film
Hollywood yang menarik pemirsa muda serta program yang berorientasi
pada keluarga melalui produksi in-house MNC dan pembelian program
lokal. Saat ini Global TV melakukan siaran dari 39 stasiun relai di
seluruh Indonesia yang menjangkau 72% dari jumlah penduduk. Stasiun
TV ini memperkerjakan 946 personil.4
c. iNewsTV
3 Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2012, h. 86 4 Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2011, h. 83
40
iNewsTV adalah jaringan televisi lokal terbesar di Indonesia. pertama kali diluncurkan dengan nama SUN TV pada tanggal 5 Maret 2008.
Siaran perdana SUN TV semula hanya dapat dilihat secara terestrial di beberapa jaringan televisi lokal di Indonesia serta melalui Indovision,
Oke Vision dan Top TV. Seiring berjalannya waktu perubahan demi perubahan dilakukan. Sejak tanggal 26 September 2011, SUN TV berubah namanya menjadi SINDOTV yang merupakan perwujudan dari sinergi SINDO Media, bersama dengan SINDO Radio (Trijaya FM),
Koran SINDO serta portal sindonews.com. Pada tanggal 23 September
2014 secara resmi Menteri Komunikasi dan Informatika RI memberikan izin stasiun jaringan bagi SINDOTV. Kemudian pada tanggal 6 April
2015, SINDOTV berubah menjadi iNewsTV yang merupakan singkatan dari Indonesia News Televisi.
iNewsTV merupakan televisi nasional yang memiliki jaringan televisi lokal terbanyak di seluruh Indonesia. Dengan didukung jaringan yang luas ini, iNewsTV dipastikan akan mengangkat dan menonjolkan konten lokal dari masing-masing daerah. iNewsTV akan menjadi stasiun televisi yang mengunggulkan program-program berita dan informasi yang cepat, akurat, informatif, mendidik serta menginspirasi. Untuk memperkuat keunggulannya sebagai televisi berita dan informasi, iNewsTV didukung oleh news centre dan news gathering terbesar di Indonesia. InewsTV memiliki Visi “Menjadi sebuah televisi nasional dengan konsep lokal berjaringan yang menayangkan program- program referensi, memberikan informasi dan inspirasi yang kaya akan
41
ragam konten lokal, nasional maupun internasional.”Serta
Misi“Menyajikan informasi yang cepat, terpercaya dan berimbang;
Meningkatkan potensi daerah dengan menyajikan informasi dan hiburan
lokal yang lengkap dan beragam; Memberikan pembelajaran dan
inspirasi kehidupan; turut serta dalam menjaga dan melestarikan
kebudayaan nasional; Menggerakan ekonomi masyarakat melalui
berbagai informasi yang memberikan stimulasi dan peluang berusaha.”
2. Bisnis Konten (Content Businness)
a. MNC Pictures
MNC Pictures merupakan anak perusahaan MNC yang
bergerak di bidang produksi televisi (in-house) yang berdiri pada
tahun 2005. MNC Pictures merupakan salah satu unit bisnis di
MNC dengan pertumbuhan tercepat. Sejak diluncurkan pada bulan
Juli 2009, MNC Pictures dengan cepat mengembangkan
kapasitasnya sebagai penyedia konten televisi berkualitas tinggi
dalam bentuk drama dan non drama, meliputi film layar lebar, film
televisi, sinetron, variety show, reality show, musik, dan
dokumenter untuk disiarkan di ketiga stasiun TV FTA milik
MNC.5
b. MNC Channels
adalah bisnis konten MNC yang merupakan satu-satunya
perusahaan media di Indonesia yang memproduksi channel di
5 Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2012, h. 13
42
Industri FTA TV. MNC Channels disiarkan secara eksklusif
melalui layanan satelit pay-TV Direct-To-Home (DTH) milik PT.
MNC Sky Vision (MSV) yaitu Indovision, Top TV, dan
Okevision. MNC Channels adalah realisasi komersialisasi pustaka
konten milik MNC yang terdiri dari lebih dari 120.000 jam
program yang terus berkembang dengan tingkat pertumbuhan
10.000 jam per tahun.6
Hingga pertengahan tahun 2015, MNC Channels telah
meluncurkan19 saluran televisi berlangganan, dengan fokus yang
berbeda-beda, antara lain tergambar pada tabel berikut:
Tabel. 1
Saluran Program di MNC Channels
NO Nama Channel Channel Indovision/Star on Air
Channel 84 / 1 maret 2006 1. MNC News Channel 86 / 13 Juni 2006 2. MNC Entertaiment Channel 92 / 28 Februari 2011 3. MNC Muslim Channel 90/ 6 September 2014 4. Health & Beauty Channel 94/ 15 April 2012 5. Drama Channel Channel 104/1 April 2012 6. Comedy Channel Channel 95/ 26 November 2012 7. MNC Fashion Channel 91/ 25 April 2014 8. Home and Living
6 Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2012, h. 88
43
Channel 46/ 22 Juni 2013 9. Kids Channel Channel 89 / 3 Juli 2010 10. MNC Lifestyle Channel 96/ 3 Oktober 2012 11. MNC Infotaiment 1 April 2007 12. MNC International Channel 111 / 17 Maret 2007 13. Music Channel Channel 102/2 November 2011 14. MNC Sports Channel 10 /15 September 2015 15. Soccer Channel Channel 98/18 Februari 2013 16. Food And Travel Channel 99/ 30 Mei 2012 17. Movie Channel Channel 108/ 1 Juni 2015 18. Auto & Gedget Channel 105/1 September 2015 19. Games Channel
B. Profil MNC Muslim
MNC Muslim merupakan sebuah saluran program televisi berlangganan bernuansa religi yang tayang selama 24 jam. MNC Muslim
Merupakan saluran milik Media Nusantara Citra yang diluncurkan pada tanggal 28 Februari 2010 dan hanya dapat disaksikan melalui televisi berlangganan, yaitu pada channel 92 Indovision. Selain MNC Muslim, MNC juga mempunyai satu channel religi lainnya yakni LIFE, yang menayangkan program-program rohani Kristen dan Katolik.
MNC Muslim adalah channel yang sangat kental dengan program- program yang bernuansakan nilai-nilai keagamaan Islami, mulai dari talkshownya, berita, video klip, drama, dokumentasi, serta hiburan lainnya
44
yang bernuansakan islami. Program-program dalam MNC Muslim bersifat lebih mendalam dalam membahas suatu topik tertentu.
C. Visi dan Misi MNC Muslim
Berikut ini adalah Visi dan Misi dari MNC Muslim:
Visi : “Islam adalah jawaban bagi semua Muslim Indonesia”
Misi : “Menjadikan MNC Muslim sebagai channel referensi, patokan,
standar, atau pilihan bagi para muslim Indonesia dalam segala
hal berdasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah.
D. Struktur Organisasi Divisi Programming MNC Channels
Gambar. 2
Struktur Organisasi Departement Planning Scheduling Research &
Development Divisi Programming MNC Channels
PSRD Manager
Planning Section Scheduling Section R & D Section Head Head Head
Planning Scheduling Content & Data Analyst Officer Officer Development
Sumber: Divisi Programming – MNC Channels
45
E. Program-program MNC Muslim
Program-program yang ditayangka oleh MNC Muslim terbagi menjadi dua. Pertama, program yang diproduksi baru atau fresh program. Produksi
Fresh Program MNC Muslim merupakan hasil kerja sama dengan MNC TV, dimana MNCTV berperan sebagai Production House (PH) yang melakukan eksekusi proses produksi program untuk MNC Muslim. Kedua, yaitu program-program religi yang di re-run dari tiga televisi Free-To-Air (FTA) yang ada di MNC Group, yakni RCTI, MNCTV dan Global TV.
Adapun program-program yang tayang di MNC Muslim 2015 Adalah:
1. Bunga-bunga Hati
2. Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat
3. Assalamu’alaikum Ustadz
4. Algoritma Qur’an
5. Cinta Negeriku
6. Club Dai Muda
7. Andai Bisa Bertanya Pada Rasul
8. Riyadhu Shalihinn
9. Petikan Rahasia Hidup Berkah
10. Dari Sujud ke sujud
11. Khotmul Qur’an
12. Hijab and Me
13. Muhasabah
46
F. Profil Program KSNS (Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat)
1. Tentang Program
Nama Program : Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat
Format Acara : Talkshow Tausiyah
Narasumber : Ustad Syeikh Fikri Thoriq
Jam Tayang : Senin – Jum’at Jam 21.00 WIB (Fresh)
Sabtu - Minggu jam 21.00 WIB (Re-run)
Sinopsis : dengan gayanya yang jenaka, Syeikh Fikri
Thoriq akan membahas tentang kisah
seorang Nabi, Sahabat Nabi beserta hikmah-
hikmah yang terkandung didalam kisah
tersebut.
Channel Indovision : channel 92
2. Profil Ustad / Narasumber
Nama : Syeikh Fikri Thoriq
Tanggal Lahir : 4 Januari 1981
Email : [email protected]
Twitter : @ Syeikh_Fikri
Latar belakang Pendidikan :
a. P.P Darut Tauhid Tsanawiyah Aliyah Malang Tahun 1995
– 1999
b. Alahqof University – Rubath Darul Mustafa Tarim
Hadraumaut Yaman (Pimpinan Habib Umar bin Hafidz)
tahun 1999 - 2001
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Programming MNC Channels khususnya dalam hal Ini MNC Muslim memiliki peranan penting dalam merencanakan suatu program, bagi programming perencanaan adalah tahap yang paling mendasar dan penting untuk dilaksanakan.
Karena sebelum melangkah ketahap selanjutnya yakni eksekusi produksi program, bagian programming lah yang memulai untuk merencanakan atau membuat konsep suatu program yang akan ditayangkan, melakukan budgetting, mengkoordinasikan, hingga menayangan program. Programming MNC Muslim sendiri memiliki beberapa divisi atau bagian didalamnya, seperti yang di utarakan oleh Ibu Megariza Latief, Section Head Planning & Schedulling-programming
MNC Muslim sebagai Berikut:
“Di programming itu sendiri terdapat 5 bagian, yaitu Palnning & Schedulling, Research & Development, promo, Film Management, Acquisition. Setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Planning & Scheduling: membuat dan mengawal jadwal acara, review rating dan share. Research & Development: meriset data rating dan share, memberikan saran-saran pengembangan. Promo: membuat dan menjadwalkan promo program, promo image, dll. Film Management: inventaris program.Acquisition: membeli program, meminta izin penayangan program.”1 Dari pernyataan diatas, ada beberapa tugas dari masing-masing bagian yang ada di programming MNC Channel, berikut masing-masing detail tugasnya:
1 Wawancara dengan Megariza Latief, Section Head Planning & SchedullingMNC Muslim. Jakarta, 07 Desember 2015.
47 48
1. Planning Section
Planning Section merupakan bagian dari programming yang memiliki
tugas membuat Grid /pola acara untuk satu bulan kedepan, program-program
apa yang akan ditayangkan beserta hari dan jam tayangnya. Berikut tugas
utama planning section MNC Muslim:
Tabel. 2
Tugas Utama Planning Section, Divisi Programming MNC Channels
(MNC Muslim)
No. Uraian Tugas Planning Section Tolak Ukur Keberhasilan
1. Menyiapkan Draft pola acara Terselesaikan sesuai deadline bulanan, Pola acara tahunan, dan pola acara special sesuai dengan kebutuhan programming 2. Mengelola data inventory sesuai Data inventory tersedia sesuai dengan kebutuhan programming dengan kebutuhan 3. Berkoordinasi dengan promo Terselesaikan dan terpenuhi mengenai rencana promo mingguan, sesuai kebutuhan dan bulanan dan pembuatan promo deadline special. 4. Mengusulkan program yang akan Usulan program sesuai tayang, program line up dan program dengan kebutuhan back up 5. Berkoordinasi dengan library, PH Terselesaikan dan terpenuhi dan TV Station terkait status dan sesuai deadline kelayakan tayang sebuah program 6. Menyiapkan draft budget tahunan Data budget tersedia sesuai dan bulanan dan updating actual cost kebutuhan selama waktu berjalan 7. Memberikan masukan/ usulan untuk Pembelian program sesuai pemilihan /pembelian program dengan kebutuhan Sumber: Data Resmi Divisi Programming MNC Channels
49
2. Scheduling Section
Tugas schedulling section adalah untuk mengatur jadwal tayang
program-program apa saja dan episode yang mana yang akan ditayangkan di
MNC Muslim, Seperti yang diungkapkan Megariza Latief, Section Head
Planning & Schedulling MNC Muslim sebagai berikut:
“Jadi tugas planning and Scheduling yakni membuat Grid /pola acara untuk satu bulan kedepan. Si bagian Planning yang membuat pola acaranya, program-program apa yang akan ditayangkan, di jam segini, hari ini ada program apa saja. Trus diserahkan ke bagian Schedulling, nah Schedulling ini yang mengisi episodenya, misal hari senin KSNS tayang episode apa, selasa apa dst.”2
Dari pernyataan diatas, terlihat tugas planning and schedulling saling
berkisinambungan atau saling terkait satu sama lainnya. Berikut tugas utama
schedulling section:
Tabel. 3
Tugas Utama Scheduling Section, Divisi Programming MNC Channel
(MNC Muslim)
Tolak Ukur No. Uraian Tugas Keberhasilan 1. Menuangkan pola acara bulanan Grid program dan menjadi pola acara harian. revisinya (jika ada Mendistribusikan, dan maintaining- revisian/perubahan) nya selama waktu berjalan dengan tersedia dan terdistribusi update-an dan revisi jika ada dengan baik sesuai perubahan. deadline. 2. Berkoordinasi dengan library dan Materi tayang ada/siap provider untuk kesiapan materi sesuai kebutuhan dan program tayang dan melakukan check deadline-nya and re-check setiap hari untuk pola
2 Wawancara dengan Megariza Latief
50
acara H+4 3. Berkoordinasi dengan program Waktu tayang sesuai Operation, MCR, Marketing & traffic dengan grid untuk kesesuaian waktu tayang 4. Membuat Usage Program Data Usage tersedia dan terupdate sesuai kebutuhan 5. Membuat dan updating cost program Data cost bulanan tersedia monthly dan ter-update sesuai kebutuhan. 6. Melakukan cek untuk penayangan Promo yang ditayangkan promo on air dan promo running text. tidak ada kesalahan dan sesuai dengan rencana 7. Filing data dan hard copy Data tersedia sesuai kebutuhan. Sumber: Data Resmi Divisi Programming MNC Channels
3. Research and Development Section
Research and Development Section adalah bagian dari programming
MNC Channels yang menangani data-data riset. Berikut tugas dari Research
and Development Section:
a. Mengelola, menganalisis, dan mempresentasikan data performa
channel dan program.
b. Menyiapkan evaluasi pengembangan program dan channel, beserta
rekomendasinya serta secara aktif memberikan masukan untuk
meningkatkan performa di minggu berikutnya.
Di MNC Muslim sendiri untuk melihat rating dan shere untuk setiap
programnya bisa diketahui seminggu sekali, seperti yang di utarakan oleh Ibu
Megariza Latief, Section Head Planning & Schedulling MNC Muslim
sebagai berikut:
51
“Kita itu kan TV berlangganan nih, jadi rada berbeda dengan FTA, kalau FTA mungkin rattingnya bisa dilihat tiap hari, kalau kita disini seminggu sekali, jadi setiap hari kamis team R&D (Research and Development) mengirim email ke kita (Programming) untuk rattingnya. Misalnya minggu ini muslim peringkat berapa, sharenya berapa posisinya diberapa, trus nanti ada yang semacam kaya jadwal acaranya gitu, jadi misalnya dikotak ini jadwalnya KSNS, senin rattingnya berapa, sharenya berapa, selasa berapa, rabu berapa dst.”3 Dari pernyataan diatas terlihat, terdapat perbedaan antara televisi
berlangganan dengan FTA dalam mengetahui ratingnya, jika TV FTA
(seperti RCTI, Global TV, MNC TV, dll) diumumkan setiap hari untuk
rating dan shere-nya, TV berlangganan yang salah satunya MNC Muslim
dirangkap menjadi seminggu sekali yakni dipublikasikan pada hari kamis.
dari data yang diberikan team R&D lah kita akan mengetahui MNC Muslim
ada di tingkat berapa minggu ini beserta rating dan shere programnya.
4. Promo
Bagian promo disini memiliki tugas yakni membuat dan
menjadwalkan promo. Baik itu promo program, filler, promo image, dll. Di
MNC Channel sendiri team promo memiliki beberapa bagian, seperti yang
dijelaskan oleh Putri Nanda selaku Section Head of Media Placement &
Travic Library (Promotion) MNC Channel:
“Team promo MNC Channels memiliki beberapa bagian diantaranya ada Scrip Writer, Producer, Editor, Web, Motion, Media Planner, Traffic Labrary. VO Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing”4 Dari uraian diatas, berikut penjelasan mengenai tugas dari masing-
masingh bagian yang ada di team promo:
3 Wawancara dengan Megariza Latief 4 Wawancara dengan Putri Nanda, Section Head Media Placment and Library-Promotion MNC Channels, Jakarta, 07 Desember 2015
52
Table. 4
Tugas Umum Promotion MNC Channel
No. Bagian di Promotion Uraian Tugas
1 Script Writer Membuat naskah / jalan cerita untuk pembuatan promo program 2 Producer Mensupervisi segala kegiatan yang terkait dengan persiapan hingga
pelaksanaan shooting dan Editing promo selesai. 3 Editor Menggabungkan hasil gambar dengan audio/dubbing sesuai dengan script yang ada, serta mengedit jadwal promo jika ada perubahan jam tayang 4 Web Content Mempromosikan program acara yang ada di MNC Muslim melalui Website dengan design yang menarik. dan mengupdate jadwal acara program di MNC Muslim. 5 Motion Membuat animasi atau motion agar tampilan promo lebih menarik 6 Media Planner Membuat strategi penayangan promo setiap program. Karna promo punya prioritas mana yang heavy (program baru) yang harus dipromosikan dan gencar untuk dipromosikan. 7 Traffic and Library Menyiapkan bahan materi promo yang bakal dibuat oleh editor serta eksekusi penurunan materi dan hasil jadi editor lalu di distribusikan sampai layak tayang di MCR 8 Voice Over (VO) Bertanggung jawab atas pengisian suara dan narasi yang digunakan untuk promo program. Sumber: Data Resmi Divisi Promotion MNC Channels
5. Film Management
File Management merupakan bagian yang bertugas menjaga inventaris
program. Dimana seluruh program yang pernah tayang di simpan oleh bagian
ini sehingga jika suatu saat dibutuhkan bisa meminta kepada film
Management.
53
6. Acquisition
Acquisition adalah satu bagian yang ada di dalam programming, yang
menangani maslalah pembelian program, serta meminta perizinan
penayangan program.
A. Strategi Manajemen Programming di MNC Muslim
Seorang programming dalam membuat suatu program acara, hingga program tersebut dapat diminati banyak penonton hingga rating juga dapat meningkat tentunya memiliki strategi dalam pelaksanaannya. Strategi tersebut harus direncanakan dan diperhatikan secara matang dalam setiap detailnya, hal ini diperlukan untuk dapat mencapai tujuan yang direncanakan oleh MNC Muslim.
Berikut manajemen strategi programming yang ada di MNC Muslim:
1. Perencanaan Program
Dalam merencanakan dan juga memilih program di MNC Muslim
merupakan keputusan bersama antara departemen program dengan
departemen pemasaran. Keduanya saling membantu menyusun strategi
program yang baik, agar mendapatkan audien yang besar. Pemasaran juga
dapat membantu memberikan masukan mengenai prospek peringkat acara
(rating) dari suatu program baru.
Merencanakan sebuah program acara juga menjadi penting karena
perencanaan program bertujuan untuk memproduksi sendiri ataukah membeli
program. Contohnya program KSNS yang tayang di MNC Muslim. seperti
dalam buku Morrisan dalam perencanaan program terdapat tiga poin yang
54
harus diperhatikan yakni analisis dan strategi program, Tujuan program serta faktor berpengaruh. Dalam bukunya tersebut morrisan mengatakan bahwa dalam menganalisis program itu ada analisis peluang dan analisis kompetitif.
Dan yang peneliti temukan di lapangan yakni di MNC Muslim adalah
Sebelum memproduksi atau menayangkan program ada beberapa hal yang perlu diperhatikan serta direncanakan oleh seorang programming seperti, melihat kecenderungan penonton, mengumpulkan data-data yang diperlukan,
Diskusi dengan tim produksi, serta diskusi dengan tim sales dan marketing.
Berikut penjelasannya:
a. Melihat Kecenderungan Penonton
Sebelum memulai untuk memproduksi program acara baru tim
programming MNC Channel/ MNC Muslim memulai langkah awal
dengan melihat kecenderungan penonton. Audien atau penonton
merupakan faktor paling penting dalam keberhasilan program. Tanpa
adanya audien tentu program itu tidak akan berjalan. sebelum
memutuskan untuk memproduksi program, programming harus tau apa
yang disukai dan tidak disukai penonton, karena mereka tentu tidak
dapat menyusun programnya menurut seleranya sendiri. dalam hal ini
kita ambil contoh program KSNS, latar belakang pembuatan program ini
bermula dari ide seorang produser MNC Muslim yang bercerita
memiliki kenalan ustad bernama Syeikh Fikri Thoriq yang pintar dalam
bercerita tentang kisah-kisah nabi, dan telah memiliki banyak jamaah
berkat salah satu program acaranya di sebuah stasiun radio, acara
tersebut diberi nama oleh ustad itu sendiri yakni KSNS (Kisah Spiritual
55
Nabi dan Sahabat). Berikut keterangan dari Megariza Latief mengenai
awal mula terbentuknya program KSNS
“Kalo untuk KSNS si waktu itu karena si produsernya ini kenal sama syekh fikri, terus bilang nih ada ustadz bagus nih syekh fikri, dikasih tau ke kita (programming) kekuatannya syeikh fikri ini bercerita, terus dia sudah punya jamaah dan udah punya program sendiri namanya KSNS waktu itu program radio, kayanya sampai sekarang masih ada sih, nah itu kata produsernya sih KSNS ini udah kuat banget, gimana kalau kita buat KSNS radio itu kita buat versi televisinya.5 Team programming MNC Muslim rupanya melihat peluang
besar pada acara tersebut, karena sudah memiliki banyak
pendengar/jamaah setianya, Maka dibuatlah oleh MNC Muslim versi
TVnya agar semakin banyak lagi minat para jamaahnya untuk
mendengar dan juga menonton kisah yang menginspiratif dari para Nabi
dan sahabat yang dibawakan secara santai oleh Ustad Syeikh Fikri
Thoriq.
b. Mengumpulkan data-data
Untuk memulai suatu perencanaan agar mendapatkan hasil yang
maksimal tentu diperlukan data-data agar program tersebut terstruktur
dengan baik, dalam mengumpulkan data ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Seperti pembuatan visi-misi program, tujuan program,
konsep program, harga program (price program), target audien, serta
promo program. berikut penjelasan:
1) Visi Misi Program
5Wawancara dengan Megariza Latief
56
Visi Misi program juga harus dibuat agar setiap program
acara yang akan diproduksi tetap konsisten kedepannya dengan apa
yang mereka harapkan dalam pembutan program tersebut. berikut
visi misi salah satu program MNC Muslim yakni KSNS:
Visi : menjadi program religi referensi umat muslim Indonesia dalam meneladani para nabi dan sahabat.
Misi : menyediakan konten yang menarik terkait kisah-kisah hikmah orang yang soleh, dengan pengisi acara yang interaktif.6
Dengan adanya visi misi tersebut diharapkan dapat menjadi
patokan atau arah kiblat bagi seluruh staff yang bergabung di dalam
perusahaan untuk menjalankan pekerjaannya sesuai dengan visi
misi yang telah direncanakan.
2) Tujuan Program
Menentuan tujuan program juga tidak kalah penting dalam
perencanaan, tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala
sesuatu yang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan biasanya disebut
dengan sasaran (Goal) atau target. Adapun tujuan dari program
KSNS ini terdiri dari dua, yakni tujuan umum dan khusus, berikut
tujuannya seperti yang diterangkan oleh Megariza latief Section
Head Planning & Schedulling MNC Muslim:
“Program KSNS itu sendiri kita punya tujuan umum dan khusus, Tujuan umumnya yakni membuat program yang berkualitas dengan menjadi program unggulan
6 Wawancara dengan Megariza Latief
57
MNC Muslim yang masuk ke dalam top 10 program dengan rating tertinggi. dan tujuan khususnya mencerdaskan umat terkait kisah-kisah hikmah dari nabi dan sahabat-sahabat nabi”7
Tujuan program KSNS tersebut dijadikan suatu sasaran
untuk mencapai sebuah target, yakni menjadi program yang
berkualitas dengan menjadi program unggulan MNC Muslim yang
masuk ke dalam top 10 program dengan rating tertinggi, serta
mencerdaskan umat terkait kisah-kisah dan juga hikmah dari nabi
dan sahabat-sahabatnya. Tujuan ini hendaknya dilaksanakan sesuai
dengan yang mereka sepakati untuk mencapai keberhasilan yang
hendak dicapai.
3) Konsep Program
Menentukan konsep dari suatu program yang akan di
produksi juga penting dalam proses perencanaan, Konsep program-
program yang diproduksi oleh MNC Muslim kebanyakan adalah
talkshow, untuk program KSNS sendiri konsepnya adalah
talkshow. Dalam membuat konsep suatu program tentu ada
beberapa aspek yan harus diperhatikan, diantaranya:
a) Nama Program
Nama program merupakan identitas dari suatu program
acara yang akan menjelaskan ataupun mewakili isi dari suatu
program acara itu sendiri. Salah satu program MNC Muslim
7 Wawancara dengan Megariza Latief
58
KSNS misalnya, KSNS adalah singkatan dari Kecerdasan
Spiritual Nabi dan Sahabat. Dengan diberinya nama tersebut
diharapkan para penonton akan mengenali konsep dari
program tersebut yaitu bercerita tentang kisah-kisah para nabi
dan sahabat-sahabat nabi pada zaman dahulu.
b) Cara Penyajian Program/ Kemasan Program
Program KSNS di MNC Muslim dikemas dengan
ringan dan santai dimaksudkan agar para penontonnya dapat
mencerna dengan mudah apa yang disampaikan oleh
pembicara atau Ustadnya. Dimana Pengisi acara yakni Syekh
Fikri menyampaikan tausiyah dengan cara bercerita dengan
diselipi humor-humor segar, dan tanya jawab interaktif lewat
sosmed.
4) Harga Program (Price Program)
Merencanakan serta menentukan harga program atau Price
Program juga perlu diperhatikan dalam membuat suatu program.
Harga program mencakup biaya produksi program dan biaya yang
akan dikenakan kepada pemasang iklan pada program
bersangkutan jika ditayangkan. Budgetting program diperlukan
agar pengeluaran dapat terkontrol dengan baik dan tidak
membengkak. di MNC Muslim sendiri untuk budgetting suatu
program berkisar antara 1.500.000 s/d 5.000.000,- namun tidak
59
lebih dari itu. Karena harga diharapkan tidak terlalu mahal namun
menghasilkan keuntungan optimal.
5) Target Audien
Audien adalah penonton dan pendengar. Target audien yang
direncanakan oleh MNC Muslim untuk program KSNS adalah
untuk semua umur (tidak ada batas usia). seperti yang di jelaskan
oleh Ibu Megariza Latief:
“kalo program KSNS itu sendiri si untuk semua usia ga ada batas umur. Karena kan ini juga bercerita tentang sejarah Nabi-nabi dan sahabat. Jadi ibu-ibu, bapak- bapak, nenek-nenek- adik-adik semua juga masuk dalam target audiens KSNS.”8 Dari penjelasan diatas sudah jelas program KSNS ditujukan
untuk semua umur, lelaki ataupun perempuan semua masuk dalam
target audiennya karena ini menyangkut pengetahuan dan sejarah
yang perlu diketahui oleh semua orang khususnya orang muslim,
agar menambah keimanan dan meningkatkan kualitas
beribadahnya melalui kisah-kisah para nabi dan sahabatnya.
6) Promo Program
Promosi program yakni proses bagaimana memberi tahu
audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka tertarik
untuk menonton ataupun mendengarkannya. Bagian programming
selalu bekerja sama dengan tim promo dalam pembuatan promo
program, dari mulai promo program apa saja yang ingin di
8 Wawancara dengan Megariza Latief
60
promosikan, cuplikan video mana yang mau ditampilkan di
promonya, dll.
a) Promo On-Air
Promo On-air di MNC Muslim adalah Promo
program yang diprmosikan di Stasiun televisi saat
commersial break. Biasanya tim programming membuat list
promo program apa saja yang ingin di promosikan untuk di
serahkan ke tim promo untuk pembuatan promo on-air.
Berikut penjelasan dari megariza latief:
“biasanya tiap bulan kita dimintain list promo sama bagian promotion, promo apa ni yang mau di promoin nanti kita kasih ke team promo, mereka bikin konsep segala macem, terus Script VO (Voice Over)nya mau kaya gimana, trus dikirim ke kita minta di ACC, klo kita udah oke gitu, mereka langsung take VO, langsung ngedit-ngedit video buat promonya, trus dikasih ke kita lagi nih hasil akhirnya, klo misalkan hasil akhirnya udah oke baru langsung diproses penayangannya oleh team promo.”9
Dari penjelasan diatas terlihat bagaimana tim
programming berkoordinasi dengan tim promo untuk
membuat suatu promo program, dimana tim promo setiap
bulannya meminta list promo kepada programming, untuk
mengetahui program apa saja yang akan di promosikan untuk
satu bulan kedepan. setelah itu tim promo membuat konsep
dari promo tersebut, setelah selesai konsepnya dikirim
9 Wawancara dengan Megariza Latief
61
melalui email ke programming untuk meminta persetujuan
(ACC), jika programming sudah menyetujuinya, barulah
team promo melakukan pengeditan jika tidak diperlukan
shooting, setelah selesai edit, tim promo meminta persetujuan
kembali kepada tim programming untuk hasil akhirnya, jika
dirasa cukup dan layak untuk ditayangkan, maka selanjutnya
tim promo yang mengurus untuk strategi penayangan
programnya dan siap untuk ditayangkan. b) Promo Off-Air
Web MNC Channels
Selain promo on air di televisi, MNC Muslim
juga melakukan promo program secara off-air melalui
web resmi MNC Channels yakni
www.mncchannels.com. MNC Channels menyediakan
team promo tersendiri. Dimana ada satu section Head,
dan 4 orang karyawan lainnya yang bertanggung jawab
menangani 19 content Channels yang ada di MNC
Channel termasuk juga didalamnya MNC Muslim.
Media Sosial
Selain promo melalui web, MNC Muslim juga
menggunakan media sosial sebagai media promosinya,
diantaranya facebook dengan nama MNC Muslim dan di
Twitter @MNC_Muslim. Dan untuk promo program
62
KSNS juga memiliki twitter sendiri yakni
@KSNS_MNCMuslim. Selain itu juga promo program
KSNS dibantu dengan akun twitter milik narasumber
yakni Ustad Syeikh Fikri Thoriq di @Syeikh_Fikri.
Beliau membantu promosi jam tayang KSNS dan tak
jarang menjawab pertanyaan para jamaah yang bertanya
kepadanya dengan mention ke twitter beliau.
c. Diskusi Dengan Tim Produksi
Diskusi dengan tim produksi dimaksudkan untuk merumuskan secara bersama-sama persiapan untuk eksekusi pembuatan program. Apa yang telah direncanakan oleh tim programming didiskusikan bareng untuk mendapatkan masukan dari tim programming, begitupun sebaliknya, apa yang telah dipersiapkan oleh tim produksi juga didiskusikan bersama-sama dengan tim programming, seperti ide tentang dekorasi panggung/ set studio, materi-materi yang akan dibawakan, perlengkapan alat shooting, jadwal shooting dan lain sebagainya yang berhubungan dengan produksi program.
d. Diskusi Dengan Tim Sales dan marketing
Selain berdiskusi dengan tim produksi mengenai pembuatan program, dilakukan juga diskusi dengan tim Sales dan marketinguntuk mengetahui nilai dari suatu program. apakah program tersebut kira-kira bisa dijual ke klien atau tidak, misalkan mau ada template apa, serta apa
63
saja yang bisa dijual dari program tersebut. seperti yang dijelaskan oleh
Megariza Latief:
“kita mengajak tim sales marketing dalam diskusi perencanaan program biar mereka bisa tau nilai programnya, bisa gak mereka jual itu ke klien, misalnya mau template apa, dan apa saja yang bisa dijual ke klien, nih misalnya bisa pakai ustadnya loh buat jualan baju buat dipakai sama ustadnya.”
Jadi jika suatu program itu bisa menarik banyak audien dan
program itu memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan
pemasang iklan untuk mempromosikan produknya. Maka MNC Muslim
akan mendapatkan pemasang iklan atau sponsor dan mendapatkan
pemasukan.
hasil analisis yang penulis cermati yang didapat dilapangan dengan teori yang dipelajari adalah, jika diteori strategi programmnya morrisan dalam perencanaan itu terdapat Analisis dan strategi program, tujuan program, serta faktor yang berpengaruh, di lapangan atau di MNC TV dalam menentukan perencanaan program itu meliputi: Melihat Kecenderungan Penonton, mengumpulkan data data, berdiskusi dengan tim produksi dan berdiskusi dengan tim sales and marketing. namun secara garis besar apa yang diterangkan di Teori dalam perencanaan program diterapkan juga oleh programming MNC Channels.
2. Produksi / Pembelian Program
Media penyiaran seperti televisi biasanya merencanakan dengan
matang bagaimana ia memperoleh program-program yang akan ditayangkan
64
di stasiunnya. Program bisa diperoleh dengan cara membeli atau
memproduksinya sendiri. Suatu program yang dibuat sendiri oleh media
penyiaran disebut dengan istilah in-house production atau produksi sendiri.10
di MNC Musilim program-program yang ditayangkannya sebagian
besar adalah program yang dibuat sendiri (In-house). program- program yang
ditayangkan di MNC muslim terbagi menjadi dua, yakni fresh program dan
re-run. berikut penjelasannya:
a. Fresh Program
Fresh program merupakan program-program MNC Muslim yang
masih Fresh / yang baru di produksi episodenya. Dalam produksinya
MNC Muslim bekerja sama dengan MNCTV yang masih satu group di
MNC Group. Seperti yang diterangkan oleh Megariza Latief:
“Program program MNC Muslim ini termasukya si In House ya, walaupun membuatnya di MNCTV tapi kan kita masih satu Group, dan di MNCTV sendiri memang team produksinya khusus ditunjuk untuk pembuatan program MNC Muslim, jadi masuknya tetap in house”11
Dalam hal ini MNCTV berperan sebagai Production House (PH)
yang mengerjakan produksi program untuk MNC Muslim. Timnya pun
disiapkan khusus untuk produksi MNC Muslim.
10Morrisan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, h. 266- 267 11 Wawancara dengan Megariza Latief
65
Salah satu program yang dibuat sendiri (in-house) di MNC
Muslim adalah Kecerdasan Spiritual Nabi dan sahabat. Dan berikut
program-program lain yang ada di MNC Muslim yang Fresh Program:
Table. 5 Fresh Programs MNC Muslim Desember 2015
Waktu dan jam tayang NO Nama Program Jam Hari 2 06.00-06.30 Senin – Jum’at Bunga-bunga Hati 3 06.30-07.00 Setiap Hari Assalamu’alaikum Ustadz 4 08.00-08.30 Senin – Jum’at Tahsin 5 12.05-12.30 Senin – Rabu Algoritma Qur’an 6 15.00-16.00 Senin- Jum’at Cinta Negeriku 7 16.00-17.00 Senin – Rabu Club Dai Muda 8 18.05-19.00 Senin – jum’at Andai Bisa Bertanya Pada Rasul 9 19.00-20.00 Senin & Selasa Riyadhu Shalihinn 10 19.00-20.00 Rabu & Kamis Petikan Rahasia Hidup Berkah 11 20.00-21.00 Setiap Hari Dari Sujud ke sujud 12 21.00-22.00 Senin – Jum’at Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat 13 11.00-11.30 Sabtu-Minggu Khotmul Qur’an 14 11.30-12.00 Sabtu-Minggu Hijab and Me 15 19.00-20.00 Sabtu-Minggu Muhasabah Sumber: Data Resmi Divisi Programming MNC Channels b. Re-run Program
Selain fresh program, MNC Muslim juga memiliki program re-
run. Re-run program adalah program-program yang sudah pernah
ditayangkan sebelumnya. Sumber program re-run MNC Muslim tidak
hanya bersumber dari program yang ditayangkan di MNC Muslim,
namun juga ada program dari televisi FTA yang termasuk dalam MNC
Group, yakni MNCTV, RCTI,dan Global TV. Tentunya program yang
ditayangkan ulang dari Televisi FTA untuk ditayangkan di MNC Muslim
66
adalah program-program yang bernuansakan religi, yang masih sesuai
dengan konsep MNC Muslim itu sendiri. Contoh adalah program Pintu
Hidayah yang pernah tayang di RCTI dan saat ini masih ditayangkan
ulang di MNC Muslim. Selain itu ada program dari MNC Muslim yang
ditayangkan ulang juga di hari sabtu dan minggunya atau di jam-jam
kosong lainnya. Misalnya KSNS yang tayang setiap hari senin- jumat
jam 21.00 WIB dan di tayangkan re-run pada hari sabtu dan minggunya.
3. Eksekusi Program
Setelah perencanaan program dan produksi program telah siap, tahap selanjutnya adalah eksekusi program, dimana dalam eksekusi progrma ini mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini programming melakukan koordinasi dengan bagian traffic dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan promosi dalam mempersiapkan promo bagi program yang bersangkutan. Dalam menyusun jadwal acara, programming harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien seperti jenis pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien dll. Berikut yang perlu diperhatikan dalam eksekusi program:
a. Pembagian Waktu siaran
Di MNC Muslim pembagian waktu siaran dibagi menjadi
beberapa bagian, diantaranya:
1) Prime Time : Jam 19.00 – 22.30
67
2) Late Fringe Time : Jam 22.30 – 01.00
3) All Other Time : Jam 01.00 – 10.00
4) Day Time : Jam 10.00 – 17.00
5) Fringe Time : Jam 17.00 – 19.00
Pola pembagian waktu siaran ini berbeda pada saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu) karena di akhir pekan audien lebih banyak menonton televisi pada pagi hari. Berikut pola acara yang dibuat oleh tim programming MNC Muslim untuk bulan Desember
2015.
Analisis yang diperoleh dari pembagian waktu Siaran adalah terdapat perbedaan waktu siaran yang di jelaskan dalam bukunya morrisan dengan yang ada di MNC Muslim. dimana jika di buku morrisan waktu prime time itu dari jam 19.30 sampai 23.00 di MNC muslim waktu prime timenya jam 19.00 sampai 22.30.
Late fringe time di bukunya morrisan jam 23.00 – 01.00 di MNC
Muslim jam 22.30 – 01.00, Day Time dibukunya morisan jam
10.00 – 16.30 di MNC Muslim jam 10.00 – 17.00. dan Fringe
Time di bukunya morrisan jam 16.30 – 19.30 di MNC Muslim jam
17.00 – 19.00.
68
Gambar. 3 Pola Acara MNC Muslim Bulan Desember 2015 minggu ke-4
Sumber :Data Resmi Divisi Programming MNC Muslim
Keterangan : Kuning berarti Fresh Program, Putih Re-run dan Hijau Spesial
69
b. Strategi Penayangan/ Penjadwalan
Jika dilihat dari pola acaranya, acara acara yang di
tempatkan di prime time merupaka acara unggulan yang ada di
MNC Muslim. Seperti yang diketahui bahwa prime time
merupakan waktu siaran televisi yang paling banyak menarik
penonon. Selain itu penonton yang berada pada segmen ini sangat
beragam (tua, muda, anak-anak, dan sebagainya), program KSNS
di MNC Muslim ditayangkan di waktu prime time yakni pada jam
21.00 – 22.00 setiap hari senin – jum’at. Berikut alasannya
menurut Megariza Latief:
“Karena jam sembilan itu bisanya sudah jam-jam santai, orang-orang yang bekerja juga sudah pada samapai dirumah, waktunya berkumpul dengan keluarga, jadi cocok jika dimasukkan KSNS yang masuk untuk semua usia dan kalangan” 12
Karena program KSNS itu target audiennya untuk semua
umur, laki-laki ataupun perempuan, dan juga minat penontonnya
cukup besar, maka dari itu team programming membuat strategi
penayangan untuk menaruhnya di waktu prime time tepatnya pada
jam 21.00 WIB.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, Strategi penayangan
yang diterapkan oleh MNC Muslim khususnya program KSNS
tidak memperhatikan strategi yang dijelaskan oleh morrisan yakni
head to head, program tandingan, bloking program, pendahuluan
12 Wawancara dengan Megariza Latief
70
kuat, strategi buaian, penghalangan. Namun Programming KSNS
memiliki strateginya tersendiri dalam menentukan penayangan/
penjadwalan program. seperti menaruh program Unggulan atau
fresh program pada waktu Frime Time.
4. Pengawasan dan Evaluasi Program
Tibalah ditahapan terakhir yakni pengawasan dan juga evaluasi program. Proses pengawasan dan juga evaluasi program dilakukan untuk menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai oleh stasiun penyiaran ataupun departemen. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan atas dasar hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Sedangkan kegiatan evaluasi yang dilakukan dengan cara membandingkan kinerja yang telah dilakukan dengan yang telah direncanakan apakah semuanya berjalan sesuai dengan rencana ataukah ada kendala yang mengakibatkan harus adanya revisi ulang.
Berikut diantaranya beberapa klasifikasi pengawasan dan evaluasi programing pada program acara KSNS:
a. Pengawasan Penayangan program
Penayangan program di MNC Muslim harus sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan, yakni:
71
1) Semua program di MNC Muslim harus bebas dari unsur
klenik dan syirik, serta harus sesuai dengan Al-Qur’an dan
sunnah.
2) Memastikan bahwa materi (program) yang dikirim oleh
MNCTV melalui server tidak nyangkut.
3) Materi (program) harus masuk ke NLE (Non Linear
Editing) dan siap untuk ditayangkan 2 jam sebelum
penayangan.
4) Memastikan bahwa semua program acara tayang sesuai
dengan pola acara (grid) yang telah dibuat.
b. Evaluasi Program KSNS
Evaluasi dilakukan untuk melihat dan menentukan seberapa
jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan
oleh suatu program acara. Di MNC Muslim evaluasi selalu
dilaksanakan agar dapat melihat apakah ada kekurangan ataukah
sudah terlaksana dengan baik apa yang telah direncanakan, dari mulai
perencanaan program, produksi program, sampai kepada eksekusi
program. Jika masih ada target atau tujuan yang belum tercapai maka
pada tahap inilah programming akan menelusuri dari aspek mana
kesalahannya serta kekurangannya agar dapat segera diambil tindakan
untuk diperbaiki ataukah program tersebut harus ditiadakan untuk
sementara waktu.
72
Kendala yang pernah dihadapi oleh team KSNS saat menjalankan program program KSNS ini dari mulai tahap pra produksi, produksi hingga pasca produksi adalah :
1) Pernah tidak shooting dikarenakan kesibukan dari
narasumbernya.
2) Materi yang dikirim dari MNCTV ke MNC Muslim melalui
server terkadang nyangkut sehingga telat sampai di MNC
Muslim.
3) Pada saat proses editing, terkadang belom selesai pada
waktunya.
4) Saat melihat hasil produksi terkadang ada suara ustad yang
tidak terdengar.
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, maka tim
melakukan evaluasi dan memiliki cara ersedia stock jika suatu
waktu narasumber berhalangan hadir karena suatu hal.
1) Selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan team
produksi di MNCTV agar tidak terjadi materi nyangkut.
Atau jika server berkendala maka dipilih alternatif lain
seperti kirim via hardisk.
2) Mengganti untuk menayangkan program re-run.
3) Mengedit suara ustad agar terdengar jelas pada saat proses
editing.
73
Pada program KSNS sendiri target yang hendak di capai
adalah menjadi program unggulan MNC Muslim yang masuk ke
dalam top 10 program dengan rating tertinggi. seperi yang
dijelaskan oleh Megariza:
“Target dari KSNS yang hendak dicapai adalah menjadi program unggulan MNC Muslim yang masuk ke dalam top 10 program dengan rating tertinggi. dan Sejauh ini sudah sering sekali KSNS masuk ke dalam top 10 program, dan akan terus ditingkatkan.”13
Jika dilihat dari pernyataan diatas, bisa dikatakan program
KSNS sudah mencapai target yang diharapkan. KSNS selama 1
tahun belakangan ini telah masuk kedalam top 10 di MNC Muslim.
Berikut 10 program top yang ada di MNC Muslim:
Table. 7
Top Program di MNC Muslim Desember 2015
No. Nama Program TVR Shere 1. Cinta Negeriku 1.40 32.92 2. Andai Bisa Bertanya Pada Rasul 1.26 35.34 3. Club Dai Muda eps. 038 1.13 32.50 4. Algoritma Qur’an eps.060 1.13 31.54 5. Tahsin Eps. 172 1.12 31.72 6. Petikan Rahasia Hidup Berkah 1.21 34.12 7. KSNS The Journey eps. 002 1.13 27.94 8. KSNS The Journey eps. 063 0.64 30.04 9. Riyadushalihin 1.23 26.14 10 FS: Dalam Mahrab Cinta 0.98 29.38 Sumber: Data Resmi Programming MNC Muslim
13Wawancara dengan Megariza Latief
74
Seperti dalam bukunya morrisan tentang strategi program,
dimana terdapat pengawasan dan juga evaluasi program, MNC
Muslim juga melakukan pengawasan dan evaluasi program dalam
strateginya, demi terlaksananya penayangan sebuah program dan
juga untuk melihat hasil yang telah dicapai. Serta melakukan
perbaikan jika dibutuhkan.
B. Strategi Program Acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat di MNC Muslim dalam Meningkatkan Rating
Dalam meningkatkan rating sebuah program acara bisa dilakukan dengan banyak cara tergantung bagaimana pihak programming dan team produksi menganalisis hasil temuan dari program tersebut. seperti yang di jelaskan oleh
Megariza Latief:
“Meningkatkan rating itu caranya bisa macem-macem tergantung cara kita melihat atau menganalisisnya kira-kira kondisinya bagaimana bisa secara looknya bisa slotnya bisa secara konten.”14
Dari penjelasan diatas diterangkan bahwa cara meningkatkan rating yang dilakukan oleh team MNC Muslim dalam hal ini program KSNS, itu ada tiga cara, yaitu, memperbaiki looknya, Slotting program, atau kontennya.
Berikut cara yang digunakan Program KSNS dalam meningkatkan rating:
1. Secara Look (Penampilan)
a. Penggantian set studio
14 Wawancara dengan Megariza Latief
75
Set studio merupakan salah satu hal yang terpenting dalam
sebuah acara apalagi acara tersebut berkonsep talkshow, jika program
tersebut sudah berlangsung cukup lama tentunya audien akan merasa
bosan jika set studionya itu itu terus, maka dari itu untuk menarik
audien untuk tetap menonton program KSNS maka dilakukan
penggantian studio jika dirasa sudah terlalu lama dan tidak bagus lagi. b. OBB, dan template
OBB adalah singkatan dari Opening Bumper Break, yakni
identitas dari judul suatu program yang berupa animasi dan grafis
dengan durasi 15-30 detik yang tayang sebelum acara dimulai dan
sebelum iklan. Dan template adalah grafis yang muncul di bagian
sepertiga paling bawah layar televisi, yang menginformasikan nama
host, narasumber, atau tema yang dibawakan pada episode tersebut.
Program KSNS juga mengganti OBB dan Template satu tahun
sekali agar tidak bosan dan lebih fresh lagi programnya. c. Shooting di luar studio
untuk menjaga minat audien agar tetap menonton program
acara KSNS, shotting terkadang dilakukan tidak di dalam studio,
melainkan di luar studio agar mendapatkan nuansa baru sehingga
audien tidak bosan. KSNS juga terkadang mengunjungi jamaah,
ataupun pergi ketempat-tempat bersejarah seperti mekkah dan
madinah.
76
2. Konten
a. Mencari materi pembahasan yang menarik
Mencari pembahasan yang menarik itu penting agar audien
tidak bosan untuk menontonnya, seperti yang diterangkan oleh
Megariza Latief:
“Materinya di refresh lagi, misalnya udah bosen nih ngomongin khodijah mulu misalnya yah coba ngomongin Nabi sulaiman atau siapa yang belum pernah dibahas.”15 Agar tidak terjadi pengulangan pembahasan maka dicari lagi
materi materi baru yang lebih fresh dan dapat menarik minat audien
untuk menontonnya.
b. Memperbaiki Kualitas Gambar dan Suara
Karena keterbatasan alat shooting, terkadang ada saja kendala
seperti gambar yang goyang, suara yang tidak kedengaran, kadang
kecil dan kadang besar, maka team KSNS terus berusaha untuk
memperbaiknya, entah dari proses shotingnya, atau diakalin di saat
pengeditannya agar kualitas gambar dan suaranya bisa bagus dan
jernih.
3. Sloting Program
Strategi atau cara yang digunakan dalam mengatur sloting
program/ schedulling programnya adalah dengan cara menempatkan
15 Wawancara dengan Megariza Latief
77
program yang sesuai dengan target audiens. Hal tersebut bisa dilihat dari profil penonton, serta menempatkan program fresh terbaik di prime time.
Seperti yang di jelaskan oleh Megariza Latief:
“Strategi yang kita lakukan dalam mengatur jadwal program adalah dengan menempatkan program yang sesuai dengan target audiens (dilihat dari profil penonton), menempatkan program fresh terbaik di prime time.”16 Jika dirasa hasil analisis programming ada pada sloting program atau penempatan jam tayang, maka programming akan mengatur ulang jam tayangnya. Misal tadinya jam 19.00 WIB namun diganti jadi jam
21.00 WIB, namun setelah liat hasil share yang diperoleh rendah, dan banyak masukan dari audien untuk pindah jam tayang, maka programming akan merencanakan ulang slotting programnya. Agar shere dan ratingnya tidak turun.
16 Wawancara dengan Megariza Latief
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang Strategi
Divisi Programming acara Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS)
di saluran Televisi berlangganan MNC Muslim dalam Meningkatkan
Rating, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Strategi Manajemen yang dilakukan Programming MNC Muslim
adalah sesuai dengan teori strategi manajemen program dalam
buku Morissan “Manajemen Media Penyiaran; strategi mengelola
radio & televisi”. dimana dalam strateginya terdapat perencanaan
program, produksi dan pembelian program, eksekusi program serta
evaluasi dan pengawasan program. ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perencanaan program yang dilakukan
programming MNC Muslim yakni:
a. Melihat kecenderungan penonton
b. Mengumpulkan data-data
c. Berdiskusi dengan tim produksi
d. Berdiskusi dengan tim sales dan marketing
2. Adapun Strategi yang dilakukan oleh program acara KSNS dalam
meningkatkan ratting ada tiga cara, yaitu, memperbaiki looknya,
Slotting program, atau kontennya. Dimana dalam memperbaiki
looknya itu dengan penggantian set studio, mengganti OBB, dan
78 79
template setiap tahun agar penonton tidak bosan, terkadang
shooting di luar studio seperti mengunjungi jamaah atau pergi
ketempet-tempat bersejarah (seperti mekkah dan madinah). Dari
segi kontennya, mencari pembahasan yang menarik dan tidak
diulang-ulang, serta memperbaiki kualitas suara dan gambar. Dan
yang telakhir adalah memperbaiki slotting programnya.
B. Saran-Saran
Setelah penulis mencermati hasil penelitian yang telah dilakukan,
ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sebagai bahan
penilaian, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran semoga dapat
berguna bagi stasiun TV yang bersangkutan agar lebih bagus lagi dalam
melaksanakan tugasnya.
Adapun saran tersebut sebagai berikut:
1. Bagi pihak programming MNC Muslim hendaknya lebih
berinovasi lagi dengan membuat suatu penempilan yang menarik
pada program KSNS dengan harapan penonton akan lebih tertarik
lagi.
2. Hendaknya perlengkapan alat-alat shootinya diganti dengan
kualitas yang lebih bagus lagi, agar tidak lagi terjadi suara yang
tidak terdengar atau gambar yang goyang.
3. Terus mengembangkan materi agar disesuaikan dengan konsisi dan
permasalahan yang berkembang saat ini. Dengan materi yang up to
date.
80
4. Lebih dimanfaatkan lagi akun twitter dan media sosial lainnya
untuk mempromosikan program acara, agar tidak didiamkan begitu
saja. Dan masukan dari pemirsa hendaklah direspon.
5. Untuk mata kuliah produksi televisi, sebaiknya lebih banyak
praktiknya dibanding teori tentunya tetap dengan bimbingan dosen,
agar mahasiswa terbiasa dilapangan sehingga mudah untuk
melamar ke stasiun TV nantinya karena sudah berpengalaman.
6. Untuk jurusan, sebaiknya mewajibkan mahasiswa untuk
melakukan magang di perusahaan-perusahaan. Khususnya di
stasiun televisi. Agar mereka bisa belajar dan melihat gambaran
secara langsung bagaimana dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, S. M. (2008). Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah.
Amsyari, F. (1990). Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung: Mizan.
Birowo, A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali.
Edwin, T. L. (1994). Programming For TV, Radio, and Cable. London: Focal Press.
Effendy, O. U. (2007). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fachruddin, H. J. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran; Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Malong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Morrisan, M. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana.
Muis, A. (2001). Komunikasi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. (2000). Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan ilustrasi di bidang pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Nilasari, S. (2014). Manajemen Strategi itu gampang. Jakarta: Dunia Cerdas.
Rakhmat, J. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
______(2012). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Septyarini, Y. D. (2013). Komodifikasi MNC Muslim Analisis Ekonomi Politik Media Pada MNC Group. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Siagian, S. (1989). Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. Jakarta: PT. Gunung Agung.
81 sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Albeta.
Suharsini, A. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Suwardi, P. (2006). Seputar Bisnis & Produksi Siaran Televisi. Sumatra Barat: TVRI Sumbar.
Sumber Lain:
Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Musantara Cipta, Tbk. Tahun 2012
Laporan Tahunan (Annual Report) PT. Media Nusantara Cipta, Tbk. Tahun 2011
MNC Channel, - About Us “ MNC Channels”, diakses pada 08 Desember 2015
Pukul 13.17, dari http://www.mncchannels.com/tentang
PT Media Nusantara Cipta, Tbk. – About Us, “ Overview”, diakses pada 08
Desember 2015, Pukul 12.05, dari http://mnc.co.id/about-us/en
PT. Media Nusantara Cipta, Tbk – Struktur Perusahaan, “Corporate Structure”, diakses pada 08 Desember 2015, pukul 15:16, Dari http://mnc.co.id/corporate- structure/id#content
Indonesia TV Guide, “List TV Berbayar” diakses pada 24 Mei 2015, Pukul 19.58 dari http://www.infotelevisi.com/paytv-indonesia/.
Indovision TV, - Company Profie “Overview”, artikel diakses pada 30 Desember
2015, pukul 18.00 dari http://www.indovision.tv/content/corporate/company- profile
82
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Foto 1.
Dokumentasi Peneliti dengan Mba Megariza Latief dan Mba Nisa, Section Head Of Programming MNC Muslim
Foto 2
Dokumentasi Peneliti dengan Ka Putri Nanda, Section Head Of Media Placement and Library - Promotion MNC Channels
Foto 3
Dokumentasi Peneliti dengan Team Promotion MNC Channels
NASKAH WAWANCARA 1
Nama Narasumber` : Megariza Latief
Jabatan Narasumber : Planning&Schedulling Section Head MNC Muslim
Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2015
Tempat : Ruang Programming MNC Channels, di studio 4 RCTI di Jl. Raya Perjuangan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
1. Mengapa diberi judul Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat (KSNS)? Jawaban: Syeikh Fikri Thoriq (pengisi acara) sebelumnya sudah memiliki program di radio bernama KSNS, dan sudah ada komunitasnya. 2. Apa latar belakang dari pembuatan program KSNS? Jawaban: Masih sedikitnya program religi yang berisi sejarah dan kisah para nabi. 3. Apa tujuan umum dan khusus pembuatan program KSNS? Jawaban: Program KSNS itu sendiri kita punya tujuan umum dan khusus, Tujuan umumnya yakni membuat program yang berkualitas. dan tujuan khususnya mencerdaskan umat terkait kisah-kisah hikmah dari nabi dan sahabat-sahabat nabi 4. Apa Visi Misi Program MNC Muslim? Jawaban: Visi: menjadi program religi referensi umat muslim Indonesia. Misi: membuat program-program berkualitas, dengan konten yang menarik dan dibutuhkan serta pengisi acara yang kompeten. 5. Apa Visi Misi Program KSNS? Jawaban: Visi: menjadi program religi referensi umat muslim Indonesia dalam meneladani para nabi dan sahabat. Misi: menyediakan konten yang menarik terkait kisah-kisah hikmah orang yang soleh, dengan pengisi acara yang interaktif. 6. Target apa saja yang ingin di capai dalam KSNS? Jawaban: Target dari KSNS yang hendak dicapai adalah menjadi program unggulan MNC Muslim yang masuk ke dalam top 10 program dengan rating tertinggi. 7. Apakah dari target tersebut sudah terlaksana semua atau belum di program Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat? Jawaban: Sejauh ini sudah sering sekali KSNS masuk ke dalam top 10 program, dan akan terus ditingkatkan. 8. Faktor apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan produksi program Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat? Jawaban: Jadwal pengisi, materi bahasan, perlengkapan shooting. 9. Apa kelebihan program Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat dibandingkan program muslim lainnya terutama untuk kompetitor Kecerdasan Spiritual Nabi dan Sahabat sendiri ? Jawaban: Syeikh Fikri Thoriq yang pembawaannya jenaka dan ahli dalam bercerita, terutama tentang kisah para nabi. 10. Bagaimana pemilihan yang ada pada kriteria host atau ustadz? Jawaban: Pemahaman akan konten yang akan dibawa, kemampuan membawakan acara dengan interaktif, lebih diutamakan yang sudah punya basis jamaah. 11. Pada hari dan jam berapa saja program KSNS ditayangkan ? Jawaban: Fresh: Senin-Jumat pukul 21.00 Rerun: Senin-Minggu pukul 07.00 dan 03.00 12. Bagaimana cara mengemas program KSNS? Kenapa melakukan pengemasan itu ? Jawaban: Dikemas dalam format yang ringan (bercerita), agar lebih mudah diterima penonton dari berbagai kalangan. 13. Apakah disetiap penayangannya terdapat tema yang berbeda-beda? Jawaban: Ya. 14. Berdasarkan pertimbangan apa pemilihan tema tersebut ? Jawaban: Yang pasti yang dipilih adalah kisah para nabi, sahabat, dan orang-orang soleh yang dapat diambil hikmahnya. 15. Dimana biasanya tim produksi melakukan proses syuting KSNS? Jawaban: Studio MNCTV, Taman Mini. 16. Bagaimana konsep yang terdapat pada program KSNS? Jawaban: Pengisi acara menyampaikan tausiyah dengan cara bercerita, diselipi dengan humor-humor segar, dan tanya jawab interaktif lewat sosmed. 17. Adakah kebijakan program yang harus ditaati dalam sebuah penayangan program MNC Muslim ini terutama pada program KSNS? Jawaban: Semua program di MNC Muslim harus bebas dari unsur klenik dan syirik, serta harus sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah. 18. Siapa saja Target audiennya? Jawaban: Male & Female, dari berbagai usia, golongan pekerjaan dan latar belakang pendidikan. 19. Bagaimana proses pembuatan program KSNS ini? Jawaban: Perumusan materi yang akan dibahas shooting editing pengiriman ke Kebon Jeruk QC tayang 20. Membutuhkan waktu berapa lama dalam proses produksi? Jawaban: Kira-kira seminggu. 21. Kendala apa saja yang dihadapi saat memproduksi program KSNS dari mulai pra produksi, produksi dan pasca produksi? Jawaban: Seringnya kendala ada di jadwal pengisi acara, karena beliau juga mengurus sebuah pesantren dan banyak mengisi kajian di tempat lain. Selain itu, ada kendala di peralatan, sehingga audio yang muncul di televisi kadang-kadang kurang terdengar. 22. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala tersebut? Jawaban: Penyesuaian jadwal dengan pengisi acara. Sekali shooting, bisa langsung take 2-3 episode. Kalau masalah audio, biasanya diatasi dengan pengeditan di bagian NLE (Non Linear Editing). 23. Apakah program KSNS ini diproduksi sendiri atau beli dari luar? Jawaban: Sendiri (In House) 24. Berapa budget atau biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses produksi program KSNS & untuk apa saja? Jawaban: di MNC muslim sendiri si untuk budget produksi program kisaran kurang lebih 1 – 5 Juta. 25. Dari mana sumber dana atau budget tersebut diperoleh? Jawaban: Dari MNC Group. 26. Berapa jumlah tim yang dibutuhkan dalam menggarap program KSNS? Jawaban: Kurang lebih 15 orang. 27. Apa saja bagian dari programming? Jawaban: Planning & Scheduling, Research & Development, Promo, Film Management, Acquisition. 28. Apa saja tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut? Jawaban: a. Planning & Scheduling: membuat dan mengawal jadwal acara, review rating dan share. b. Research & Development: meriset data rating dan share, memberikan saran-saran pengembangan. c. Promo: membuat dan menjadwalkan promo program, promo image, dll. d. Film Management: inventaris program. e. Acquisition: membeli program, meminta izin penayangan program. 29. Bagaimana proses perencanaan programming dalam membuat suatu program? Jawaban: Melihat kecenderungan penonton mengumpulkan data- data yang diperlukan diskusi dengan tim produksi diskusi dengan tim sales dan marketing. 30. Diskusi dengan tim sales marketing itu fungsinya untuk apa? Jawab: kita mengajak team sales marketing dalam diskusi perencanaan program biar mereka bisa tau nilai programnya, bisa gak mereka jual itu ke klien, misalnya mmau template apa, dan apa saja yang bisa dijual ke klien, nih misalnya bisa pakai ustadnya loh buat jualan baju buat dipakai sama ustadnya.
31. Bagaimana cara programming dalam menjadwalkan/Schedulling program? Jawaban: Analisis profil penonton slotting program review rating dan share. 32. Apakah ada strategi yang digunakan dalam penjadwalan tersebut? Jawaban: Menempatkan program yang sesuai dengan target audiens (dilihat dari profil penonton), menempatkan program fresh terbaik di prime time. 33. Bagaimana strategi yang digunakan untuk meningkatkan ratting atau minat penonton program KSNS? Jawaban: Penggantian set studio, OBB, dan template setiap tahun agar penonton tidak bosan. Terkadang shooting di luar studio, mengunjungi jamaah atau pergi ke tempat bersejarah (pernah ke Mekkah dan Madinah). Meningkatkan ratting itu sebenarnya caranya bisa macem- macem tergantung cara kita melihat atau menganalisisnya kira-kira kondisinya bagaimana bisa secara looknya bisa slotnya bisa secara konten. 34. Evaluasi apa yang diperlukan dalam meningkatkan ratting? Jawaban: Konten, kualitas gambar dan suara, cara penyampaian. 35. Bagaimana cara menentukan tema dalam tiap episodenya di KSNS? Jawab: untuk menentukan tema biasnya team produksi yang menentukan poin-ponnya, tentunya masih seputar kisah para nabi dan sahabat, namun tak menutup kemungkinan syekh Fikri juga kadang inisiatif kasih masukan untuk temanya, dan biasanya yang mengembangkan materinya ustadznya sendiri. 36. Bagaimana cara mengetahui ratting atau Shere? Jawab: Kita itu kan TV berlangganan nih, jadi rada berbeda dengan FTA, kalau FTA mungkin rattingnya bisa dilihat tiap hari, kalau kita disini seminggu sekali, jadi setiap hari kamis team R&D (Research and Development) mengirim email ke kita ( Programming ) untuk rattingnya. Misalnya minggu ini muslim peringkat berapa, sharenya berapa posisinya diberapa, trus nanti ada yang semacam kaya jadwal acaranya gitu, jadi misalnya dikotak ini jadwalnya KSNS, senin rattingnya berapa, sharenya berapa, selasa berapa, rabu berapa dst. 37. Ratting atau Shere itu sendiri cara ngitunya seperti apa sih ? Jawab: Misalnya gini, jumlah orang yang punya TV ada 100, nah disaat itu yang sedang menonton misalnya ada 50, jadi kalau ratting itu 10 dibagi 11 sedangkan shere itu 10 dibagi 50. Jadi 50 ini bisa jadi dia menonton MNC Muslim, atau News atau apa gitu yang lain, jadi yang penting saat itu dia sedang menonton TV. 38. Bisa dijelasin lebih lengkap lagi tugas Planning & Schedulling ? Jawab: Jadi tugasnya membuat Grid /pola acara untuk satu bulan kedepan. Si bagian Palnning yang membuat pola acaranya, program- program apa yang akan ditayangkan, di jam segini, hari ini ada program apa saja. Trus diserahkan ke bagian Schedulling, nah Schedulling ini yang mengisi episodenya, misal hari senin KSNS tayang episode apa, selasa apa dst. Dan maksudnya mengawal itu di hari H nya, atau hari penayangannya apakah si materi ini benar benar datang atau engga (dikirim dari MNC TV) atau misalnya ada materi rusak atau engga, gitu-gitu dia mengawalnya, kalau materi rusak harus diapain, kalau under atau offer harus diapain. 39. Pernah ga dalam pengawalan atau pengerjaannya ada kendala? Jawab: sering, tapi kalau untuk KSNS itu sendiri gak ada kendala under Over si, kebanyakan materinya belum datang, kan kita produksinya di MNC TV, nah bisa jadi penyebabnya karena pertama dia belum shooting, kedua masih di editting MNCTV nya lama, atau juga pas waktu pengirimannya materinya nyangkut. Kan kita ngirimnya pakai server gitu kan, nah kalau kita tunggu sampai batas masuk ke bagian NLE (Non Linier Editting) itu 2 jam sebelumnya, kalau 2 jam belum masuk kita pakai re-run. 40. Program program MNC Muslim ini Inhouse atau beli Program si ka? Program program MNC Muslim ini termasukya si In House ya, walaupun membuatnya di MNCTV tapi kan kita masih satu Group, dan di MNCTV sendiri memang team produksinya khusus ditunjuk untuk pembuatan program MNC Muslim, jadi masuknya tetap in house. 41. Promo program dalam hal ini termasuk berpengaruh gak si ka dalam menark minat penonton? Jawab: ya, pasti, dengan adanya promo program penonton diingatkan untuk menonton KSNS beserta jadwal penayangannya, sehingga penonton tau jadwalnya. 42. Bagaimana team programming berkoordinasi dengan team promo untuk membuat suatu promo program? Jawab: biasanya tiap bulan kita dimintain list promo sama bagian promotion, promo apa ni yang mau di promoin nanti kita kasih ke team promo, mereka bikin konsep segala macem, terus Script VO (Voice Over)nya mau kaya gimana, trus dikirim ke kita minta di ACC, klo kita udah oke gitu, mereka langsung take VO, langsung ngedit-ngedit video buat promonya, trus dikasih ke kita lagi nih hasil akhirnya, klo misalkan hasil akhirnya udah oke baru langsung diproses penayangannya oleh team promo. 43. Yang diprioritaskan untuk dipromosikan biasanya program apa ? Jawab: Program special atau program baru yang langsung diutamakan promonya. 44. Balik lagi mengenai ratting, untuk saat ini peringkat tertinggi di MNC Channel itu sendiri channel apa? Jawab: masih MNC Muslim 45. Dan di MNC Muslim itu sendiri Program acara apa yang Ratting/ sherenya Bagus? Jawab: untuk minggu kemarin sih, masih KSNS yang ratting/Sherenya bagus.
46. Bisa dijelasin gak sih ka bagaimana kronologi awal mula muncul ide KSNS itu ? Kalo untuk KSNS si waktu itu karena si produsernya ini kenal sm syekh fikri, terus bilang nih ada ustadz bagus nih syekh fikri, dikasih
NASKAH WAWANCARA 2
Nama Narasumber` :Putri Nanda, S.I.Kom
Jabatan Narasumber :Section Head Of Media Placement & Traffic Library (Promotion) MNC Channel
Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2015
Tempat : Ruang Programming MNC Channels, di studio 4 RCTI di Jl. Raya Perjuangan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
1. Bagian apa saja yang ada di promotion ? Jawab : di promo itu ada banyak bagiannya, ada Script Writer, Producer, Editor, Web, Motion, Media Planner, VO Traffic Labrary. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya. 2. Apa saja tugas dari masing-masingnya dalam membuat suatu promo program? Jawab: Script Writer : membuat naskah / script untuk pembuatan promo Program Producer: Mensupervisi segala kegiatan yang terkait dengan persiapan hingga pelaksanaan kegiatan Shotting & Edit promo selesai. Editor : menggabungkan hasil gambar dengan audio/dubbing sesuai dengan script yang ada, serta mengedit jadwal promo jika ada perubahan jam tayang Web : mempromosikan program acara yang ada di MNC Muslim melalui Website dengan design yang menarik. dan mengupdate jadwal acara program di MNC Muslim. Motion : membuat animasi atau motion agar tampilan promo lebih menarik. Media Planner: membuat strategi penayangan promo setiap program. Karna promo punya prioritas mana yang heavy (program baru) yang harus dipromosikan dan gencar untuk dipromosikan.