PROSES PRODUKSI PROGRAM BERITA PANCET KECREK DI INDONESIA NEWS TELEVISI (INEWS TV) SURABAYA (Kajian Perspektif Manajemen Penyiaran)
SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh:
RISKY SATRIO PUTRO NPM:12.31.0032
KEKHUSUSAN : BROADCASTING
STIKOSA-AWS SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA 2016 ABSTRAK
Media cetak maupun elektronik adalah aplikasi teknologi komunikasi yang semakin berkembang. Dalam program televisi seperti berita memberikan salah satu kebutuhan penting masyarakat. Hampir setiap stasiun televisi memiliki program berita. Berbagai macam berita disajikan secara profesional, menarik dan memiliki ciri khas tersendiri pada setiap stasiun televisi. INews TV Surabaya (62 UHF) memiliki salah satu program berita kriminal yang dikemas berbeda, yakni program berita “Pancet Kecrek”. Keunikan program acara yang dibawakan oleh dua orang presenter laki-laki dengan gaya ala preman, berbahasa Suroboyoan dan memberikan himbauan dengan parikan, membuat program ini memiliki nilai khas tersendiri dalam kemasan suatu program berita. Dari wacana diatas, peneliti ingin mengkaji bagaimana proses produksi program Pancet Kecrek dari perspektif manajemen penyiaran. Dengan judul skripsi “PROSES PRODUKSI PROGRAM BERITA PANCET KECREK DI INDONESIA NEWS TELEVISI (INEWS TV) SURABAYA”, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dimana peneliti akan mendeskripsikan bagaimana proses pada program acara Pancet Kecrek. Dari hasil penelitian, dalam program Pancet Kecrek di INews TV Surabaya sesuai dengan teori managemen penyiaran. Namun masih ada kekurangan didalam program ini, yakni crew yang merangkap beberapa jobdesk, transmisi yang kurang maksimal menjangkau coverage area dan pembuatan skrip naskah berita yang kurang singkat, padat dan sederhana.
Keyword: Program berita, Manajemen penyiaran, Berita kriminal “Pancet Kecrek”
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. ………i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI……………………………………… ……... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………………... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………………………... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………..xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….xii
DAFTAR BAGAN………………………………………………………………………… xiii
ABSTRAK………………………………………………………………………………….xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….………...... 10
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………...... 10
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………...... 10
1.4.1 Manfaat Teoritis...... 10
1.4.2 Manfaat Praktis...... 11
1.5 Kajian Pustaka………………………………………...... 11
1.5.1 Pengertian Komunikasi...... 12
1.5.2 Komunikasi Massa ……………………...... 13
1.5.3 Media Massa...... 13
viii 1.5.4 Televisi...... 14
1.5.5 Program Acara...... 15
1.5.6 Berita...... 16
1.5.7 Berita Kriminal...... 22
1.5.8 Manajemen Penyiaran...... 23
1.5.9 Proses Produksi...... 24
1.5.10 Program acara Pancet Kecrek...... 31
1.5.11 Presenter Pancet Kecrek...... 31
1.5.12 Parikan...... 33
1.6 Metodologi Penelitian...... 33
1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian...... 33
1.6.2 Unit Analisis...... 34
1.6.4 Kerangka Penelitian...... 35
1.6.5 Teknik Pengumpulan Data...... 36
1.6.6 Teknik Analisis Data...... 36
1.6.7 Waktu Penelitian….…………………………………………………………...... 36
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
2.1 Indonesia News Televisi (INews TV)...... 37
2.1.1 Sejarah INews TV...... 37
2.1.2 Visi dan Misi INewsTV...... 39
2.1.3 Motto...... 39
2.1.4 Logo...... 39
2.1.5 Akses INews TV...... 40
2.1.6 Kategori Tayangan...... 44
2.1.7 Rating INews TV...... 45
ix 2.1.8 Advertising INews TV...... 46
2.2 INEWS TV Surabaya...... 47
BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Teknik Manajemen Penyiaran…………………………………………………………. 49
3.1.1 Teknik Studio…………………………...... 49
3.1.2 Teknik Transmisi...... 52
3.2 Program Manajemen Penyiaran…………………………………………………….…..60
3.2.1 Tahap Produksi Berita di Pancet Kecrek...... 60
3.2.2. Analisis Naskah dan Video...... 65
3.3 Pemasaran Manajemen Penyiaran...... 74
3.4 Administrasi Manajemen Penyiaran...... 76
BAB IV KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan...... 78
4.2 Saran...... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Share Rating INews TV Surabaya...... 45
Tabel 1.2 Perangkat Studio INews TV Surabaya...... 52
Tabel 1.3 Perangkat Transmisi INews TV Surabaya...... 57
xi DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sejarah INews TV...... 38
Gambar 2.2 Logo INews TV...... 40
Gambar 2.3 Logo INews TV Surabaya...... 40
Gambar 2.4 Jaringan INews TV...... 41
Gambar 3.1 Peta Coverage INews TV Surabaya...... 54
Gambar 3.2 Denah Lokasi Tower INews TV Surabaya...... 56
Gambar 3.5 Tower INews TV Surabaya...... 59
Gambar 3.6 Cuplikan Video Berita Pencurian Motor...... 72
xii DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Penelitian...... 35
Bagan 2.3 Struktur Organisasi INews TV Surabaya...... 48
Bagan 3.1 Proses Produksi Program Berita Pancet Kecrek...... 65
xiii BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi komunikasi adalah hal mendasar bagi masyarakat. Begitu juga
pemberitaan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Setiap teknologi memiliki
bias pada bentuk komunikasi khusus, isi dan kegunaannya. Seperti halnya media
cetak maupun elektronik adalah dua media yang sangat sering dikonsumsi khalayak
dalam memperoleh informasi pemberitaan yang ada. Perihal penemuan dan aplikasi
teknologi komunikasi mempengaruhi arah dan kecepatan perubahan sosial yang
dibutuhkan (Dennis Mc Quail, 1997).
Salah satu kebutuhan masyarakat akan pemberitaan itulah maka banyak media
yang berlomba untuk memperoleh berita yang berkualitas, aktual, dan terpercaya
untuk dikonsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat akan informasi berkembang
pesat pada media pertelevisian, karena sangat dirasakan manfaatnya. Negara-negara
berkembang mengoprasikan televisi siaran mulai dekade 1950-an. Filipina memulai
pada tahun 1952, Indonesia pada tahun 1962, Malaysia dan Singapura pada tahun
yang sama, yakni 1963. Daya tarik media televisi sebagai media electronik, setelah
memasyarakatkan media radio, itu jelas lebih kuat karena radio sifatnya aural (hanya
dapat didengar), televisi sifatnya audio-visual (selain dapat didengarkan, juga dapat
dilihat) dan segala sesuatunya berlangsung “hidup”, seolah-olah khalayak berada
ditempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi (Effendy, 1990).
Dalam kurun waktu yang relatif singkat, dapat menjangkau wilayah dan
jumlah penonton yang tidak terbatas. Televisi telah menjadi suatu fenomena besar
abad ini, hal ini harus diakui bahwa perannya sangat besar dalam membentuk pola
1 pikir, pengembangan wawasan dan pendapat umum, termasuk pendapat umum untuk menyukai produk-produk industri tertentu. Televisi sebagai media massa modern, memiliki peranan dalam pembangunan nasional sebagai agen pembaharu (agent of social change) dalam hal ini mempercepat proses peralihan masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Televisi dinilai sebagai media massa yang paling efektif saat ini dan banyak menarik simpati masyarakat luas, karena perkembangan teknologinya begitu luas (Darwanto, 2007).
Indonesia merupakan negara yang tidak kalah maju dalam dunia pertelevisian khususnya di kawasan Asia. Siaran televisi pertama kalinya ditayangkan tanggal 17
Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana
Negara. Namun yang menjadi tonggak Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan.
Dengan adanya perhelatan tersebut maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau seluruh dua puluh tujuh propinsi yang ada pada waktu itu.
Sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia, TVRI yang mampu menjangkau wilayah nusantara hingga pelosok dengan menggunakan satelit komunikasi ruang angkasa kemudian berperan sebagai corong pemerintah kepada rakyat. Bahkan hingga sampai sebelum tahun 1990an, TVRI menjadi single source information bagi masyarakat dan tidak dipungkiri bahwa kemudian timbul upaya media ini dijadikan sebagai media propaganda kekuasaan.
Seiring dengan kemajuan demokrasi dan kebebasan untuk berekspresi, pada tahun 1989 pemerintah mulai membuka ijin untuk didirikannya televisi swasta.
2 Tepatnya tanggal 24 Agustus 1989 Rajawali Citra Televisi atau RCTI mulai siaran untuk pertama kalinya. Siaran pada waktu itu hanya mampu diterima dalam ruang lingkup yang terbatas yaitu wilayah JABOTABEK saja kemudian daerah lain memanfaatkan decoder untuk merelay siarannya.
Setelah RCTI kemudian disusul berurutan oleh Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990 dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada tahun 1991. Siaran nasional RCTI dan SCTV baru dimulai tahun 1993 kemudian pada tahun 1994 berdiri
ANTeve dan Indosiar. Hingga saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi yang mengudara secara nasional, selain stasiun tersebut di atas ada Trans TV, Global TV, Lativi, Metro
TV dan TV7.
Dibukanya kebebasan pers dalam era reformasi ini bukan tidak menimbulkan banyak tantangan, ketika dunia pertelevisian sebagai bayi yang langsung diajak menjadi dewasa dengan berbagai permasalahan, khususnya sumber daya manusia.
Percepatan transformasi yang dipaksakan tersebut menjadikan kultur industri televisi bertumbuh setengah jadi yang berwajah dua. Pada satu wajah, percepatan industri televisi melahirkan percepatan sumber daya manusia pada teknologi dan manajemen produksi dalam pertumbuhan berskala deret ukur. Sementara, pada wajah lain, kreativitas mengelola ide bertumbuh deret hitung. Sebutlah, kelangkaan penulis skenario hingga ide. Pada aspek apresiasi, masyarakat diperkenalkan dengan berbagai jenis program televisi dari berbagai bentuk kuis, talk show, opera sabun hingga variety show. Inilah transformasi masyarakat lisan dan baca menjadi masyarakat televisi. Sebuah migrasi besar-besaran panduan media yang menjadikan seluruh kehidupan akan mendapatkan bias dari televisi. Ketika jumlah stasiun televisi swasta terus meningkat pesat, ekonomi masih mengalami krisis, kue iklan hampir sama, dan
3 tatanan status dan peran televisi baik nasional diatur oleh Undang-Undang Penyiaran yang disatu sisi masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat pertelevisian.
Fakta televisi dilihat sebagai sumber informasi dan juga sumber hiburan di waktu luang. Konsisten dengan pandangan dimana materi hiburan juga bersifat informatif dan bahwa program-program informasional dikonstruksi dengan cara tertentu sehingga menyenangkan untuk ditonton. Informasi dan hiburan di televisi pada akhirnya tidak terbedakan. Ini sungguh hal yang menarik yang menjadikan program pemberitaan tidak menjadi suatu program yang membosankan (Grame
Burton, 2007:33-34).
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan,
2004:1).
Saat ini banyak televisi lokal membuat program acara untuk menarik para pemirsa. Hal ini dikarenakan televisi lokal ingin menyaingi televisi swasta siaran nasional. Namun televisi lokal harus bekerja lebih keras lagi, jika ingin bersaing dengan televisi nasional. Salah-satunya dengan menambah pemancar agar jangkauannya bisa bertambah.
Media televisi pada hakekatnya adalah movie atau motion picture in the home, yang membuat pemirsanya tidak perlu keluar rumah untuk menontonnya. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki televisi dan keunggulan yang lain adalah televisi tersaji dalam bentuk audio visual, dengan kata lain televisi adalah perpaduan antara radio dan film, ini menjadi daya tarik kuat televisi. Selain
4 mempunyai unsur kata-kata sound effect, juga mempunyai unsur visual berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada pemirsa.
Dengan demikian seolah-olah khalayak berada di tempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi itu.
Program pemberitaan diperlukan sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan jurnalistik, berdedikasi tinggi, dan memiliki ide-ide cemerlang dalam pembentukan sebuah program acara.Merancang program-program untuk menginformasikan pemberitaan yang terjadi adalah salah satu acuan media televisi dalam memperoleh kepercayaan pemirsa untuk memaparkan pemberitaan yang berkualitas. Televisi adalah media yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang. Manusia membutuhkan informasi, dan ini ditangkap oleh media, sehingga sejak pertama mata kita terbuka, program pemberitaan dalah program pertama yang kebanyakan ditayangkan oleh banyak media televisi. Dengan kelebihan gambar gerak dan suara, program pemberitaan televisi memberikan nilai lebih sehingga program pemberitaan banyak dicari dan dinanti oleh para khalayak
(Adi Badjuri, 2010: 45-46).
Banyak televisi swasta maupun lokal menawarkan program acara menarik yang berisi infotainment yang menghibur. Tidak hanya program hiburan saja, program berita selalu disuguhkan di setiap stasiun televisi. Berita menarik tentang kekerasan, kecelakaan, politik, bencana alam, kriminalitas dan sebagainya.
Menurut Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III (Holt-
Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan
5 bahwa “berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.
Berita merupakan laporan peristiwa atau pendapat yang mempunyai nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak masih baru dan dipubikasikan kepada khalayak melalui program media pemberitaan. Berita itu lebih dari sekadar kegiatan berkomunikasi antar manusia, tetapi berita merupakan hasil dari pengolahan data mentah dalam bentuk teks, suara, gambar, yang diolah menjadi satu berita. Proses kerja pemberitaan tersebut dilakukan pada satu pembuatan mekanisme program acara
(Apriadi Tamburaka, 2013: 56-57).
Program berita di televisi tidak hanya sekadar ada, akan tetapi apabila dikelola dengan professional, dapat mendatangkan keuntungan dan profit bagi perusahaan media elektronik tersebut, misalnya melaporkan kejadian secara langung dari lokasi, membuat suatu program berita yang bisa berinterkasi dari beberapa lokasi agar bisa berkembang. Hal itu tidak lepas dari peran pengelola industri media. Struktur organisasi setiap stasiun penyiaran komersial biasanya terdiri atas empat bagian dan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Empat bagian tersebut tak lain adalah teknik, program, pemasaran, dan administrasi (Morissan, 2008:147).
Bagian teknik pada sebuah stasiun televisi bertanggung jawab penuh untuk menjaga kelancaran siaran, mulai dari mengusulkan pengadaan alat, hingga melakukan perawatan atas alat itu agar tetap dalam kondisi prima.
Sementara itu, bagian program stasiun televisi memiliki tugas utama menyediakan berbagai acara yang disuguhkan kepada pemirsa. Dalam sebuah program televisi, program dibagi menjadi dua, yakni program hiburan dan program berita. Program hiburan dikerjakan oleh sebuah tim khusus, yang biasanya terdiri dari produser, creative lighting, cameraman dan host. Sementara program berita, biasanya
6 diketuai oleh seorang manager atau direktur pemberitaan yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan stasiun televisi. Mengapa pemberitaan harus dipisahkan dari program hiburan? Karena biasanya bagian pemberitaan memperkerjakan banyak orang, mulai dari reporter, peneliti naskah, juru kamera, editor, library, produser dan sebagainya. Alasan lain adalah karena sifat berita yang harus segera disiarkan
(berbeda dengan film atau sinetron yang bisa ditunda penayangannya) dan juga karena ada misi tertentu atau tanggung jawab tertentu yang diemban oleh managemen.
Bagian pemasaran atau penjualan (sale-marketing) bertugas untuk menjual program kepada pemasang iklan. Staf bagian penjualan akan selalu berkoordinasi dengan bagian program. Kerjasama kedua bagian ini akan menghasilkan berbagai kesepakatan untuk mengatur waktu siaran yang biasanya sangat rinci yang dihitung berdasarkan detik. Misalnya, pada detik keberapa suatu iklan harus ditayangkan, dilanjutkan dengan info layanan publik kemudian iklan lainnya dan seterusnya.
Administrasi stasiun penyiaran bertugas menyediakan berbagai kebutuhan yang terkait dengan fungsi administrasi sebagaimana organisasi lain pada umumnya.
Tanggung jawab bagian administrasi juga mencakup antara lain mengolah sumber manusia, accounting atau pembukuan, pembayaran gaji dan pengelola anggaran.
Menurut Peter Pringle dan rekan (1991) kegiatan mengorganisasikan atau pengorganisasian (organizing) adalah proses pengaturan sumber daya manusia dan materi dalam suatu struktur formal dimana tanggungjawab diberikan kepada bagian unit, posisi dan personil tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi kegiatan dan pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai tujuan media penyiaran (Peter Pringle, 1991:13).
Dengan demikian tidak kalah dengan stasiun televisi lainnya, Indonesia News
Televisi, INews TV (Inspiring and Informative) salah satu pendatang baru di dunia
7 pertelevisian, mengklaim dirinya sebagai televisi berita yang informatif dan menginspirasi. Sesuai perkembangan teknologi informasi, INews TV yang mengudara pada 6 April 2015.
Didirikan dengan semangat bahwa informasi di masa mendatang akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi dan lebih muda diakses. Sejak awal kemunculannya, INews TV juga menerapkan konsep multiplatform, sehingga pemirsanya bisa mengakses tayangan INews TV secara tidak terbatas, kapanpun dan dimanapun. Secara tampilan INews juga berbeda dengan televisi lain. Apabila televisi lain menggunakan konsep gambar (visual) PAL 4:3,
INews juga menggunakan konsep gambar High Definition (HD) Di TV Berlangganan.
Dalam perkembangannya, INews TV Juga mempunyai program berita unggulan.
Untuk program berita, INews mempunyai 8 program andalan diantaranya. INews
Terkini, Jakarta Today, INews Petang, ITalk, Talk To INews, Indonesia Border, Sport
Magazine, Bongkar Perkara. Sementara untuk program berita lokal di Surabaya,
INews mempunyai 6 program acara, yakni Jatim Today, Pancet Kecrek, Ngobras
(Ngobrol Santai), Muiara Iman, Sang Penantang, Sikreat (Siswa Kreatif). Program berita INews Surabaya juga mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan program berita lokal pada umumnya. Selain menyuguhkan berita ringan yang mengutamakan kearifan lokal. Program berita INews TV Surabaya yang berbeda yakni “Pancet
Kecrek” berusaha membuat pemirsa menjadi lebih mudah menangkap berita atau peristiwa kriminal, karena dengan gaya penyajian berita yang non formal.
Berbicara tentang kriminalitas di Indonesia, tingkat kriminalitas dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini yang membuat kabar berita yang paling mencolok adalah berita kriminal. Berbagai laporan menyebutkan, meningkatnya tindak kriminal
8 disebabkan atau dipicu berbagai persoalan seperti, ekonomi, sosial, konflik dan rendahnya kesadaran hukum. Di lain hal tindakan kriminal tidak jarang dipicu oleh persoalan-persoalan sepele. Hal ini turut memberi kontribusi pada peningkatan angka kejahatan. Pada tahun 2013 saja misalnya, dalam 1 menit 32 detik terjadi satu kali tindak kejahatan di Indonesia.
Sepanjang tahun 2013 terjadi 342.084 kasus kejahatan di Indonesia. Dalam perhitungan BPS, selama periode 2013 setiap dalam 1 menit 32 detik terjadi satu tindakan kriminal di Indonesia. Sementara itu dari 100.000 orang di Indonesia, 140 orang diantaranya beresiko terkena tindak kejahatan (crime rate), (dilansir dari
KABAR HUKUM edisi Selasa, 15 September 2015, Pakar Hukum Boy Yendra
Tamin SH MH).
Program kriminalitas menjadi daya fokus tersendiri bagi beberapa stasiun televisi untuk membuat program acara berita kriminalitas. Seperti acara fakta
(ANTV), investigasi (MNC TV) Jejak kasus (Indosiar), Derap Hukum (SCTV) dan
Lacak (Transtv). Tidak hanya kemasan program dari televisi swasta, televisi lokal pun juga membuat program yang sama seperti RESKRIM (Reportase Kriminal) di
KOMPAS TV Surabaya, POJOK KAMPUNG di JTV Surabaya dan Pancet Kecrek di
INews TV.
Dengan menggunakan bahasa lokal “Suroboyoan” membuat ciri khas tersendiri pada program berita ini. Dalam sebuah program acara kriminalitas di stasiun televisi tentunya memiliki perbedaan dalam penyajiannya. Dibuat sedemikian menarik agar penonton tertarik dalam menonton berita kriminal tersebut. Jika dalam program acara
JTV “Pojok Kampung” menggunakan ciri khas bahasa jawa “Suroboyoan”, di program acara “Pancet Kecrek” yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir, dari nama stasiun televisi SINDO TV Surabaya hingga sekarang menjadi INews TV
9 Surabaya, INews TV Surabaya tidak hanya memiliki ciri khas dengan bahasa
“Suroboyoan”. Program ini menyajikan dua presenter laki-laki yang menggunakan
baju ala preman. Tidak hanya menyampaikan berita di dalam studio, program “Pancet
Kecrek” ini juga membawakan berita di luar studio.
Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana
proses produksi tayangan berita INews Surabaya pada program “Pancet Kecrek” yang
tayang setiap pukul 22.00 WIB – 22.30 WIB berdurasi 30 menit di INews TV
Surabaya, Biro Jawa Timur, ditinjau dari perspektif manajemen penyiaran.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yakni:
“Bagaimana proses produksi program berita Pancet Kecrek di INews TV Surabaya,
dikaji dari perspektif manajemen penyiaran?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah, yakni ingin
mengetahui proses produksi program berita Pancet Kecrek, dikaji dari perspektif
manajemen penyiaran.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan kajian penelitian, dalam bidang komunikasi, khususnya
yang menyangkut proses produksi berita televisi.
10 1.4.2. Manfaat Praktis
1. Sebagai acuan maupun rujukan INews TV Surabaya, tentang kekurangan
maupun kritik pada saat proses produksi berita oleh video journalist.
2. Menjadi bahan masukan bagi INews TV Surabaya dalam mengembangkan
program Pancet Kecrek.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengembangkan
industri televisi dalam perspektif penyiaran.
1.5 Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, diambil referensi dari beberapa pustaka dan
menggunakan pendekatan teori tertentu untuk memperkuat dan mempertajam analisa.
Penelitian dengan judul “Strategi program berita Pancet Kecrek di INews TV
Surabaya, dikaji dari perspektif manajemen penyiaran” terinspirasi dari beberapa
skripsi yang ada sebelumnya.
Skripsi yang menjadi salah satu referensi penulis adalah skripsi dari karya
Azmi Fajr Ilmi yang berjudul Penerapan Dialek Bahasa Suroboyoan dalam Program
Kecrek MHTV Surabaya. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, Tahun 2015. Skripsi tersebut
mambahas tentang penggunaan dialek bahasa Suroboyoan dalam program acara
berita, bagaimana penerapan dialek bahasa Suroboyoan dalam program Kecrek
MHTV Surabaya, mengapa dialek bahasa Suroboyoan menjadi pilihan narasi berita
program dan bagaimana proses produksi program. Berbeda dengan pembahasan
peneliti yang meneliti tentang proses produksi program Pancet Kecrek.
Selain karya skripsi diatas, peneliti juga menambah referensi skripsi milik
Wahyu Kristian Natalia mahasiswa STIKOSA AWS 2015 yang berjudul Proses
11 Produksi Program Berita NET Jatim Di News Entertainment Television dan skripsi milik Irham Maulana dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2005 dengan judul skripsi “Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV
One” juga menginspirasi peneliti dalam mengambil judul dan pembahasan.
Untuk menjadi pembanding, skripsi ini juga memberi tambahan masukan kepada peneliti dalam melengkapi skripsi yang peneliti susun.
1.5.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
“who says what in wich channel to whom with what effect” atau siapa
mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh
bagaimana? (Lasswell,1960).
Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah
komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainya, baik secara
langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selembaran), surat
kabar, majalah,radio atau televisi.
Komunikasi massa melalui radio dan televisi sekarang ini cenderung
dua arah (interaktif). Suatu acara di radio ataupun televisi, sering mengadakan
yang melibatkan tanya jawab secara langsung dengan pendengar atau pemirsa
(Mulyana, 2008: 67)
12 1.5.2. Komunikasi Massa
Pengertian komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
modern yang melipuiti surat kabar, yang mempunyai sirkulasi yang luas,
siaran radio atau televisi yang ditujukan kepada umum (Effendy, 1993:79).
Komunikasi massa menyebarkan informasi gagasan dan sikap kepada
komunikan yang beragam dalam jumlah tertentu dengan menggunakan media.
Para ahli komunikasi mendefinisikannya dengan memperinci karakteristik
komunikasi massa.
1.5.3 Media Massa
Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana
penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas
misalnya radio, televisi, dan surat kabar”. Menurut Cangara, media adalah alat
atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi.
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau
perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok
atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara
atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain
(Soehadi, 1978:38).
Media Massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses
penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik)
secara serentak. Karakteristik Media Massa yakni sebuah media bisa disebut
13 media massa jika memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik Media massa
menurut Cangara (2006) antara lain:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau
pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan
tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan
simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak
orang dalam waktu yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan
dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku
bangsa.
1.5.4. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan
untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang
monokrom “hitam putih” maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara.
“Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau
pancaran televisi. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (jauh)
dari bahasa Yunani dan visio (penglihatan) dari bahasa Latin. Sehingga
14 televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak
jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’
secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah
menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah,
perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita.
Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram
Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil
rekaman.Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi
sirkuit tertutup, namun kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi
yang menyamai sistem penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an,
menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi untuk menyiarkan
gelombang televisi ke penerima TV(GrameBurton, 2007:7-8).
1.5.5. Program Acara
Program acara yang berarti acara atau rencana. Undang-undang
penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian
pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk (Solihin Bahari, 2011:51).
Program acara adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audience nya. Program atau acara yang disajikan
adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang
dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi (P.D, Iswar,
2001:15).
15 Program acara adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. Program acara yang disajikan
adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang
dipancarkan stasiun penyiaran (Djafar Assegaf, 1983:32).
Program dapat disamakan dengan produk atau barang (goods) atau
pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini adalah
audience dan pemasang iklan. Dengan demikian, program merupakan suatu
produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia untuk mengikutinya,
sehingga dunia penyiaran merumuskan bahwa, program yang baik akan
mendapatkan audience yang lebih besar (Paryati Sudarman, 2008:64).
Jadi program acara itu sendiri menurut penulis adalah sekumpulan ide
yang sudah terbentuk menjadi susunan yang berisikan pesan kepada khalayak
yang ditampilkan menggunakan teknik audio visual lebih menarik.
1.5.6. Berita
1. Pengertian Berita
Dean M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writings
yang kemudian dikutip oleh George Fox Mott (New Survey Journalism )
menyatakan bahwa:
“Berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide
yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca.”
Sedangkan Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III
(Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan:
16 “Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas”
(Deddy Iskandar Muda, 2008:22).
Williard C. Bleyer dalam Newspaper Writing and Editing menulis,
berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar karena menarik minat atau mempunyai makna bagi
pembaca surat kabar atau karena dapat menarik para pembaca untuk membaca
berita tersebut (A.S. Haris Sumadiria, 2006:64).
Ada pula sebuah pernyataan sederhana, yaitu: sebuah berita sudah pasti
sebuah informasi, tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu
karena informasi baru dapat dikatakan berita apabila informasi itu memiliki
unsur-unsur yang mempunyai "nilai berita‟ atau nilai jurnalistik dan
disebarluaskan kepada khalayak (Jani Yosef, 2009:22).
Banyak para ahli lainnya yang mendefinisikan sebuah berita dengan
beragam pendapat. Dari sekian macam pengertian itu, belum ada satupun
definisi mengenai berita yang dapat dijadikan patokan secara mutlak. Namun,
sebagai pegangan, pengertian berita dapat dikemukakan seperti berikut:
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat atau ide terbaru
yang aktual, benar, penting atau menarik bagi khalayak dan disebar luaskan
melalui media massa periodik seperti surat kabar, televisi, radio, maupun
media online atau internet
17 2. Jenis-Jenis Berita
Jenis berita berdasarkan jenis peristiwa dan penggalian data
1) Hard News (berita berat)
Artinya berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi
masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi.
Berita tersebut misalnya mengenai mulai diberlakukannya suatu
kebijakan atau peraturan baru pemerintah.
2) Soft News (berita ringan) seringkali disebut dengan feature
Yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya
tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitik
beratkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan dan mengherankan
pemirsa. Misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang
atau masyarakat kecil yang mendapatkan undian milyaran rupiah.
3) Investigative Reports (laporan penyelidikan atau investigasi)
Adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di
permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan.
Penyajian berita ini membutuhkan waktu lama dan tentu akan
menghabiskan energy reporternya,
(Deddy Iskandar Muda, 2008: 40-42).
3. Nilai Berita
Nilai pada berita adalah kriteria umum yang dapat dijadikan
acuan oleh para jurnalis untuk memilih dan memutuskan berbagai
fakta yang dianggap pantas dijadikan berita dan mana yang lebih baik
untuk diangkat. Dengan kriteria umum nilai berita, reporter dapat
18 dengan mudah dalam mendeteksi dan menentukan peristiwa mana saja yang harus diliput dan dilaporkan. Begitu juga untuk editor, kriteria umum nilai berita membantu editor untuk mempertimbangkan, memilih dan memutuskan berita terbaik dan terpenting untuk dipublikasikan pada khalayak lewat media massanya.
Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks, George
Kennedy, Darly R . Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and
Editing (1980: 6-17) menunjuk pada Sembilan hal. Menurut pakar lain terdapat dua hal lain yang juga termasuk kriteria umum nilai berita.
Jadi, terdapat 11 nilai berita secara umum(A.S. Haris Sumadiria,
2006:81-91), yaitu:
1) Keluarbiasaan (Unusualness)
News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa.
Dalam pandangan jurnalistik, berita merupakan suatu peristiwa yang luar biasa. Semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya.
2) Kebaruan (Newness)
News is new. Berita adalah semua yang terbaru. Semua hal yang baru apapun namanya, pasti memiliki nilai berita.
3) Akibat (Impact)
News has impact. Berita adalah sesuatu yang berdampak luas.
Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi
19 atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya.
4) Aktual (Timeliness)
News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Aktual berarti menunujuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Media massa harus memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan masyarakat.
5) Kedekatan (Proximity)
News is nearby. Suatu pernyataan atau pendapat yang terjadi di dekat khalayak, baik dekat secara geografis maupun dekat secara emosional dapat menarik perhatian penonton, pendengar, dan pembaca
(Jani Yosef, 2009:30).
6) Informasi (Information)
News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur
Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.
7) Konflik (Conflict)
News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan.
20 8) Orang Penting (Public Figure, News Maker)
News is about people. Berita adalah tentang orang-orang
penting, ternama, pesohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting,
terkemuka, dimanapun selalu dibuat berita.
9) Kejutan (Surprising)
News is surprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya
tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak
diketahui sebelumnya.
10) Ketertarikan Manusiawi (Human Interest)
News is interesting. Kadang-kadang suatu peristiwa tidak
menimbulkan efek berarti pada seseorang atau masyarakat, tetapi telah
menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam
perasaannya.
11) Seks dan kekerasan (sex and voilence)
News is sex. Berita adalah seks, seks adalah berita. Sepanjang
sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan
perempuan pasti menarik dan menjadi sumber berita.
Penulisan berita di media elektronik dibedakan dengan cara-cara penulisan berita untuk media cetak. Alasannya adalah karena karakter media elektronik adalah spesifik yaitu, audio visual, sehingga perlu mendesain cara- cara penulisan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar atau
21 penontonnya yang notabene terdiri dari lapisan masyarakat dengan latar
belakang yang berbeda.
Pada media cetak, biasa dikenal dengan rumusan 5W + 1H. Rumusan
tersebut juga digunakan untuk penulisan media elektronik, namun perlu
ditambahi lagi dengan suatu formula lain agar mempermudah pengertian bagi
pemirsa televisi. Pendekatan tersebut disebut juga dengan easy watching
formula.
1.5.7. Berita Kriminal
Secara harafiah kriminologi berasal dari kata ”crime” yang berarti
kejahatan atau penjahat dan ”logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Apabila
dilihat dari kata-kata tersebut. Kriminologi adalah pengetahuan kejahatan
(Anton M dan Moelino, 2010:136).
Berita kriminal juga dapat diartikan sebagai program berita yang
menayangkan berita-berita berbau kriminalitas, kekerasan atau perbuatan yang
melanggra hukum dan mampu menarik perhatian khalayak untuk mencari tahu
apa yang terjadi (Deddy Iskandar dan Muda, 2009:22).
Berita kriminal adalah informasi yang disampaikan kepada publik
melalui media massa yang berkaitan dengan berbagai peristiwa pelanggaran
peraturan (yang tertulis maupun tidak tertulis), yang sebenarnya dibuat demi
tata-tertib, kejahatan dan keharmonisan kehidupan(Solihin Bahari, 2011:21).
Dari pengertian diatas penulis memahami, berita kriminal adalah suatu
informasi atau laporan mengenai peristiwa kejahatan yang telah atau sedang
22 terjadi yang bisa diperoleh dari masyarakat dan dari pihak kepolisian dan
mengandung manfaat yang sangat besar bagi proses aktifitas dalam kehidupan
masyarakat agar lebih waspada dalam lingkungan sekitar.
1.5.8. Managemen penyiaran
Managemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu
organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen penyiaran sebagai
"motor penggerak" organisasi penyiaran dalam usaha pencapain tujuan
bersama melalui penyelengara siaran.
Dalam hal ini, antara majemen dan penyiaran, perlu dipadukan dan
disesuaikan diatas landasan tujuan yang hendak dicapai. Para pengelola
manajemen penyiaran, setidaknya harus mengusai ilmu majemen dan ilmu
komunikasi, termasuk di dalamnya penyelenggara siaran sebagai salah satu
bentuk proses komunikasi massa.
Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi penyiaran, ada yang
bersifat idiil, materil dan atau kedua-duanya. Dalam usaha pencapaian tujuan
ini, mengingat sikap, pendapat dan tingkah laku individu/ kelompok dalam
waktu relatif singkat, maka pengelola siaran menpunyai tanggung jawab moral
terhadap khalayak.
Organisasi penyiaran mengelola stasiun penyiaran yang didalamnya
terdapat perangkat keras yang dikelola orang - orang teknik, dan perangkat
lunak yang dikelola oleh orang-orang untuk program dan keadmistrasian atau
ketatalaksanaan.
23 Orang-orang siaran, teknik dan admistrasi bekerjasama di atas
landasan saling menghargai, pengertian dan mengingatkan, untuk
menghasilkan output yaitu siaran yang baikdan menarik khalayak. Dalam
proses kerjasama ini diperlukan tindak manajemen yang tepat, khususnya bagi
dunia penyiaran.
Managemen penyiaran dapat diartikan sebagai "kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi atau memanfaatkan kepandaian atau ketrampilan orang
lain, untuk merencanakan, memproduksi dan menyiarkan siaran, dalam usaha
mencapai tujuan bersama” (J.B. Wahyudi, 1994 : 39).
1.5.9. Proses produksi
Setiap media massa pasti memiliki program yang akan disampaikan
kepada masyarakat luas. Begitu juga dengan televisi yang memiliki beragam
program untuk disuguhkan ke tengah khalayak luas. Program-program yang
akan disuguhkan itu sudah pasti melalui berbagai proses yang pada akhirnya
terbentuk satu program yang dapat dinikmati masyarakat. Proses dibuatnya
program di televisi biasa disebut dengan proses produksi. Dimana maksud dari
proses produksi adalah sekumpulan tindakan, pembuatan atau pengolahan
yang terarah dan teratur untuk menghasilkan sebuah produk atau program.
Produksi televisi merupakan proses pembuatan acara untuk
ditayangkan di televisi. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang
yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia
dengan berbagai keahlian, dan berbagai peralatan serta dukungan biaya.
Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional
24 akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment),biaya produksi
(financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.
Produksi televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan di televisi. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjangyang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian, dan berbagai peralatan serta dukungan biaya. Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.
Dalam merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser profesional akan dihadapkan dengan lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi
(equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi (Fred Wibowo, 2009:23):
1. Materi Produksi
Adalah barang atau material yang akan diproduksi menjadi sebuahtayangan yang layak siar dan layak jual sekaligus. Materi produksi dapatberupa apa saja, seperti kejadian, pengalaman, hasil karya, benda,binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.
25 2. Sarana Produksi
Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Ada tiga pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan pencahayaan. Selebihnya berfungsi sebagai peralatan penunjang produksi. Seperti alat transportasi untuk produksi luar studio dan unit studio dengan dekorasi untuk produksi dalam studio.
3. Biaya Produksi
Seorang produser harus memikirkan sejauh mana biaya produksi itu untuk memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi.
4.Organisasi Pelaksana Produksi
Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan dengan lancar, produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapi-rapinya. Suatu organisasi pelaksana produksi yangtidak disusun dengan rapi akan menghambat jalannya produksi, berartikerugian waktu dan uang.
Dalam hal ini, produser dapat dibantu dengan asisten produser, ia mendampingi dalam mengendalikan organisasi (Fred Wibowo, 2007:23).
Pada divisi pemberitaan, secara umum organisasi pelaksana produksi terdiri dari direktur pemberitaan, produser, asisten produser, koordinator liputan, kameramen, editor, pengarah program, dan penyiar berita.
26 5. Tahap Pelaksanaan Produksi
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut
standard operation procedure (SOP), yaitu:
a. Pra-Produksi (perencanaan dan persiapan)
Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:
1) Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ideatau
gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta peneliti
naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2) Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time
schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan reporter, lokasi,
dancrew. Selain estimasi biaya dan rencana alokasi merupakan
bagiandari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
4) Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan,dan
surat-menyurat. Latihan para reporter dan pembuatan setting, meneliti
dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling
baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang
sudah ditetapkan.
27 b. Produksi (Pelaksanaan)
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan
produksi dimulai. Produser bekerja sama dengan para reporter dan
crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan
tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang
dapatbecerita. Selain produser, penata cahaya dan suara juga mengatur
dan bekerja agar gambar dan suara bisa tayang dengan baik.
c. Pasca-Produksi (penyelesaian dan penayangan)
Pasca-produksi memiliki beberapa langkah, yaitu:
1) Editing offline dengan teknik analog
Setelah shooting selesai, peneliti skrip membuat logging
yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan
catatan shooting dan gambar. Di dalam logging time code
(nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam
dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap
shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu produser akan
membuat editing kasar yangdisebut editing offline sesuai
dengan gagasan yang ada dalam sinopsis dan treatment.
Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS. Sesudah editing kasar ini,hasilnya dilihat dalam screening. Setelah hasil editing offline dirasa cukup, maka dibuat editing script. Di dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing online.
28 2) Editing online dengan teknik analog
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan
(scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.
3) Mixing (pencampuran gambar dengan suara)
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini sudah selesai, secara menyeluruh produksi juga selesai. Setelah produksi selesai, biasanya diadakan preview.
4) Editing offline dengan teknik digital atau non-linier
Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan atau logging memperoleh kata “ok”, ke dalam hardisk. Proses
29 ini disebut capturing atau digitizing, yaitu mengubah hasil gambar ke pita menjadi file. Dalam editing offline dengan sistem digital ini, penyusunan tidak harus mengikuti urutan adegan seperti dalam sistem analog. Sesudah tersusun baik maka diurutkan kemudian dipersatukan agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh, proses ini disebut render. Setelah render, dapat dilakukan screening. Setelah semuanya dirasa memuaskan, boleh dikatakan screening selesai. Bahan offline dalam komputer langsung dibuat menjadi online.
5) Editing Online dengan teknik digital
Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar dan suara
(sound effect atau narasi) yang harus dimasukkan. Sesudah semua sempurna, hasil online ini kemudian dimasukkan kembali dari file menjadi gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas standard broadcast. Setelah program dimasukkan pita, boleh dikatakan pekerjaan selesai.
Selanjutnya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi
(Fred Wibowo, 2007 : 39).
30 1.5.10. Program acara Pancet kecrek
Salah satu program acara berita kriminalitas yang disajikan oleh dua
presenter laki-laki dengan gaya berpakaian ala preman. Dengan bahasa
Suroboyoan yang dikemas serius tapi santai.
Program ini tayang setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at pukul
22.00 WIB – 22.30 WIB di INews TV Surabaya 62 UHF. Program ini berisi
berita-berita kriminal yang ada di wilayah Jawa Timur dengan durasi 30
menit.
Program kriminal yang dikemas ringan, disampaikan dengan balutan
guyonan parikan segar atau joke oleh seorang presenter yang berbeda dengan
program kriminal lain. Pancet Kecrek menyampaikan solusi cara mengatasi
dan mencegah aksi kejahatan, pesan waspada dan tips menghindari aksi
kriminal yang disampaikan setelah topik berita.
1.5.11 Presenter Pancet Kecrek
Presenter Pancet Kecrek yang pertama yakni bernama Anang
Supriyono yang biasa dipanggil Cak Bro di program Pancet Kecrek. Awal
mula beliau bekerja pada tahun 1992 menjadi penyiar radio di Harmoni FM
Situbondo sampai tahun 1996. Kemudian tahun 1996 sampai tahun 2000,
beliau bekerja di Giga FM Sidoarjo sebagai penyiar.
Sampai akhirnya pada tahun 2000 hingga sekarang bekerja menjadi
penyiar radio di Elvictor FM Surabaya. Beliau menjadi presenter di salah
satu televisi lokal di Surabaya yaitu JTV dalam program acara Cangkrukan
31 dan program Kentongan Sahur JTV tahun 2011.
Pada tahun 2012 menjadi presenter Pancet Kecrek dimana awalnya beliau ditawari teman untuk mengikuti sebuah audisi program Kecrek di
MHTV Surabaya. Tiga hari setelah mengikuti audisi, beliau dipanggil dan terpilih untuk menjadi presenter Kecrek sampai sekarang yang dikenal dengan sebutan siaran Pancet Kecrek dengan nama Cak Bro. Selain itu, beliau juga masih sebagai penyiar radio di Elvictor FM Surabaya.
Presenter kedua dari program Kecrek yakni bernama Sutaji Arman.
Dalam program Acara Pancet Kecrek, sebutan beliau yakni Cak Bedjo.
Informan mulai bekerja sebagai presenter Kecrek di MHTV pada tahun 2013 dan beliau memiliki paanggilan khusus saat menjadi presenter Pancet Kecrek yaitu Cak Bedjo. Saat itu, informan mengikuti sebuah audisi untuk menjadi presenter program acara berita kriminal Kecrek. Informan merasa senang dan bangga menjadi presenter dari Kecrek. Sebelumnya, pada tahun 2005 informan pernah menjadi finalis 6 besar API (Audisi Pelawak TPI).
Saat ini, beliau bekerja di radio Kota Fm Surabaya sebagai penyiar radio mulai tahun 2005 sampai sekarang. Pekerjaan lainnya adalah jadi MC dan juga presenter di acara-acara dan undangan baik on-air maupun acara off- air.
Alasan peneliti mewawancarai beliau adalah posisi sebagai presenter kedua PancetKecrek, sehingga secara langsung akan memberikan informasi mengenai alasan memilih bahasa Suroboyoan yang diterapkan di program acara berita kriminal Pancet Kecrek Inews TV Surabaya.
32 1.5.12 Parikan
Parikan atau Kidungan adalah salah satu bagian dalam kesenian
tradisional ludruk. Dalam ludruk ada tiga jenis parikan saat bedaya (bagian
awal permainan ludruk). Yaitu lamba (parikan panjang yang berisi pesan),
kec-rehan (parikan pendek yang terkadang berfungsi mengolok orang) dan
dangdutan (pantun yang berisi kisah-kisah kocak), (Kardono Setyorakhmadi,
Empu ludruk Surabaya. www.jawapos.co.id, 25 Maret 2007).
Contoh parikan Suroboyoan “Nang Wonoayu nontok kingkong, yo bener
pacare cak man ayu, tapi sayang sikile gondrong”, “Tuku semen nang
Sidoarjo, dino Senin dulur, nang nggone acara Pancet Kecrek bareng sopo nek
gak bareng Cak Bejo”.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan
deskriptif kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta
di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung
tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari penulis.
33 Dalam penelitian kualitatif, identitas dan peran informan serta
informasi-informasi yang disampaikan menjadi hal-hal yang berharga.
pengambilan data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti mendapatkan izin
baik secara tertulis ataupun lisan sehingga penelitian tidak melanggar norma-
norma yang mungkin dianut oleh informan atau objek penelitian (Moleong
dan Lexy J, 2002:86-88).
Selain wawancara yang dilakukan secara tatap muka dengan
narasumber, antisipasi untuk kurangnya bahasan yang ditanayakan, peneliti
akan melakukan wawancara melalui aplikasi internet pada telepon genggam
yakni WhatsApp. Metode penelitian menggunakan mail survey yang dapat
dikirimkan melalui cara modern menggunakan internet cukup menguntungkan
peneliti. Menurut Dennist List (2001:347), ada beberapa keuntungan
menggunakan survey atau wawancara melalui internet yakni biaya yang
rendah, respon yang cepat dan kemampuan memperlihatkan cakupan
rangsangan yang luas. Selama narasumber memiliki akses perangkat yang
memadai. Sehingga peneliti dan narasumber memiliki rasa nyaman dan praktis
dalam menjawab pertanyaan yang kurang djabarkan.
1.6.2. Unit Analisis
Unit analisis penelitian video journalist adalah paket berita yang
dihasilkan oleh produser dalam program Pancet Kecrek. Paket berita hasil
rekaman video yang telah melalui proses editing dan naskah berita, paket
berita tersebut akan dianalisis dengan menggunakan pedoman meliput berita,
prinsip menulis televisi untuk naskah berita, teknik kamera untuk rekaman
video, dan pedoman editing video.
34 1.6.4 Kerangka penelitian
Program "Pancet Kecrek" Di INews TV Surabaya
Proses Produksi Program Pancet Kecrek
Manajemen Penyiaran: 1. Teknik 2. Program 3. Pemasaran 4. Administrasi
Analisa
Kesimpulan
Bagan 1.1 Kerangka Penelitan
35 1.6.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung dengan objek
penelitian dan narasumber pendukung yaitu, produser Pancet Kecrek,
menghimpun naskah berita dari paket video berita dari objek penelitian dan
mengamati langsung tingkah laku objek penelitian saat proses produksi paket
berita di lapangan.
1.6.6. Teknik Analisis Data
Data berupa naskah dan rekaman Audio & Video dari objek penelitian
sebagai bahan untuk dianalisa. Seluruh data yang telah dihimpun dianalisis
dengan teori prinsip menulis berita televisi, teknik kamera, teknik editing
video. Setelah data dianalisis, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan.
1.6.7 Waktu Penelitian
Waktu mengamati secara langsung objek penelitian sewaktu proses
memproduksi paket berita di biro INews TV Surabaya selama lima hari yakni
dari tanggal 25 April 2016 sampai 30 April 2016. Untuk memperoleh data
secara mendalam, dilakukan wawancara kepada objek penelitian mengenai
langkah-langkah dalam produksi berita secara video jurnalis.
36 BAB II
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
2.1. Indonesia News Televisi (INEWS TV)
2.1.1 Sejarah INEWS TV
INews TV adalah salah satu jaringan MNC Group yang memiliki
televisi lokal terbesar di Indonesia. Mengawali perjalanan hidupnya, pertama
kali diluncurkan dengan nama SUN TV pada tanggal 5 Maret 2007. Siaran
perdana SUN TV semula hanya dapat dilihat secara terestrial di beberapa
jaringan televisi lokal di Indonesia serta melalui Indovision, Oke Vision dan
Top TV.Seiring berjalannya waktu perubahan demi perubahan dilakukan.
Sejak tanggal 26 September 2011, SUN TV berubah namanya menjadi
SINDOTV yang merupakan perwujudan dari sinergi SINDO Media, bersama
dengan SINDO Radio (Trijaya FM), Koran SINDO serta portal
sindonews.com. Pada tanggal 23 September 2014 secara resmi Menteri
Komunikasi dan Informatika RI memberikan izin stasiun jaringan bagi
SINDOTV.Kemudian pada tanggal 6 April 2015, SINDOTV berubah menjadi
INews TV yang merupakan singkatan dari Indonesia News Televisi.
INews TV merupakan televisi nasional yang memiliki jaringan televisi
lokal terbanyak di seluruh Indonesia. Dengan didukung jaringan yang luas ini,
INews TV dipastikan akan mengangkat dan menonjolkan konten lokal dari
masing-masing daerah. INewsTV akan menjadi stasiun televisi yang
mengunggulkan program-program berita dan informasi yang cepat, akurat,
37 informatif, mendidik serta menginspirasi. Untuk memperkuat keunggulannya sebagai televisi berita dan informasi, INewsTV didukung oleh news centre dan news gathering terbesar di Indonesia.
INews TV adalah stasiun televisi berjaringan pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2008 dengan call sign Sun TV. Sejak 2011 namanya berubah menjadi Sindo TV yang merupakan bagian dari sinergi Sindo Media bersama Sindo Radio (sebelumnya Trijaya FM) dan sindonews.com di mana segmentasi Sindo Media lebih mengarah pada news. Pada 6 April 2015, Sindo
TV kemudian merubah namanya menjadi INews TV. INews TV mengudara dengan program-program nasional selama 18 jam di seluruh jaringannya. 50%
INewsTV berisi news & information.Sedangkan sisanya berisi variety show, features, entertainment, sport. Dari total waktu siar, 20% di antaranya merupakan program lokal yang sangat beragam dan diproduksi oleh stasiun tv lokal dengan kualitas televisi nasional.
Gambar 2.1 Sejarah INEWS TV
38 2.1.2 Visi dan Misi INewsTV
Visi
Menjadi sebuah televisi nasional dengan konsep lokal berjaringan yang
menayangkan program-program referensi.
Memberikan informasi dan inspirasi yang kaya akan ragam konten lokal,
nasional, maupun internasional.
Misi
Menyajikan informasi yang cepat, terpercaya dan berimbang.
Meningkatkan potensi daerah dengan menyajikan informasi dan hiburan
lokal yang lengkap dan beragam.
Memberikan pembelajaran dan inspirasi kehidupan. Turut serta dalam
menjaga dan melestarikan budaya nasional.
Menggerakkan ekonomi masyarakat melalui berbagai informasi yang
memberikan stimulasi dan peluang berusaha.
2.1.3 Motto
INEWS TV (Inspiring & Informative)
2.1.4 Logo
Terdapat dua logo INews TV Saat beralih siaran lokal dan nasional,
berikut penjelasannya:
Logo INews TV yang digunakan sejak awal peluncuran INews TV
tanggal 6 April 2015 hingga sekarang dan digunakan dalam siaran nasional.
39 Gambar 2.2 Logo INews TV
Logo INews TV yang digunakan untuk mengudara (On Air) juga digunakan
pada saat siaran lokal.
Gambar 2.3 Logo INews TV Surabaya
2.1.5 Akses INEWS TV
Jaringan INews TV sudah ada di beberapa kota di Indonesia. Dengan
terakuisisinya, Sindo TV maka jaringan Sindo TV di beberapa kota menjadi
milik INews TV Jaringan itu meliputi kota Jakarta, Malang, Surabaya, Medan
dan lainnya. Kemudian, untuk semakin memperluas jaringannya, INews TV
mengakuisisi televisi-televisi lokal. Contoh nya adalah INews TV Surabaya
40 yang semula adalah MHTV dan INews TV Kalimantan yang semula adalah
KALTIM TV.
Berikut jaringan INews TV.
Gambar 2.4 Jaringan INews TV
Proses akuisisi adalah proses yang tidak mudah. Hal ini disebabkan karena para pengusaha TV lokal tidak akan menjual dengan mudah TVnya.
Bagi mereka, TV mereka adalah sebuah prestige. Selain itu, ada UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang juga mengatur proses akuisisi dan jaringan
TV. Berkaitan dengan UU tersebut juga menyebutkan bahwa TV yang diakuisisi juga harus menampilkan siaran lokal. INews TV saat ini telah memiliki biro Surabaya dan yang sedang dalam proses adalah biro Bali, biro
Bandung, dan biro Medan. Biro Surabaya telah memuat siaran lokal dan nanti siaran lokal Surabaya akan on air juga di wilayah gerbang kertasusila, meliputi sidoarjo, gresik, pasuruan, dan jombang.
41 Berikut data teknik, yang membuktikan bahwa INews TV dapat diakses dari beberapa gadget, frekuensi dan tv cable yang tersedia di seluruh
Indonesia:
1. Gadget
- Youtube Channel
- Streaming Browser
2. Frekuensi
Bali INewsTV Bali 53 UHF
Bengkulu SindoTV Bengkulu 53 UHF
Daerah Istimewa Aceh INewsTV Aceh 40 UHF
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta INewsTV Jakarta 30 UHF
Gorontalo INewsTV Gorontalo 56 UHF
Jambi SindoTV Jambi 56 UHF
Jawa Barat INewsTV Bandung 22 UHF DIANTV 60 UHF TazTV 52 UHF
Jawa Tengah INewsTV Semarang 45 UHF INewsTV Magelang 54 UHF
Jawa Timur INewsTV Surabaya 62 UHF
Kalimantan Barat INewsTV Pontianak 45 UHF
Kalimantan Selatan SUNTV Banjarmasin 50 UHF
Kalimantan Tengah SindoTV Palangkaraya 33 UHF
Kalimantan Timur KALTIM TV 61 UHF
Kalimantan Utara SindoTV Tarakan 41 UHF
Kepulauan Bangka Belitung INewsTV Pangkal Pinang 47 UHF
42 Kepulauan Riau INewsTV Batam 61 UHF
Lampung INewsTV Lampung 50 UHF
Maluku INewsTV Ambon 52 UHF SindoTV Maluku 58 UHF
Maluku Utara INewsTV Ternate 24 UHF
Nusa Tenggara Barat SindoTV Mataram 38 UHF
Nusa Tenggara Timur INewsTV Kupang 56 UHF Papua INewsTV Merauke 22 UHF Nabire TV 22 UHF Cendrawasih TV 26 UHF
Papua Barat SindoTV Manokwari 34 UHF
Riau SindoTV Pekanbaru 57 UHF
Sulawesi Barat INewsTV Mamuju 34 UHF
Sulawesi Selatan INewsTV Makassar 51 UHF
Sulawesi Tengah SindoTV Palu 45 UHF
Sulawesi Tenggara INewsTV Kendari 44 UHF
Sulawesi Utara INewsTV Manado 26 UHF
Sumatera Barat INewsTV Padang 31 UHF INewsTV Tanah Datar 25 UHF Pass TV 36 UHF
Sumatera Selatan INewsTV Palembang 44 UHF Linggau TV 53 UHF
Sumatera Utara INewsTV 45 UHF SindoTV Pematang Siantar 60 UHF
43 3. TV Cable atau TV berlangganan
Indovision Chanel 83
Top TV Chanel 83
Oke Vision Chanel 101
First Media Chanel 43
Big TV Chanel 628
2.1.6 Kategori Tayangan
1.Program Produki A. Hiburan Top Files Wajah Indonesia Walk & Wok Mata Pancing Rasa Indonesia Showbiz Close up Talk and Cook
B. Series Asian Next Top Model 3 Mimpi Bobotoh C. Sports Sport News Ultimate Fighting Championship 2. Program News A. News Talk To iNews Hot News Info Biz Tekno Update Police Line Jakarta Today Bongkar Perkara iNews Malam iNews Siang iNews Petang iNews Pagi
3. Program INEWS TV A. News Jatim Today Surabaya Tayang 15.30 - 16.30 WIB Pancet Kecrek Tayang 22.00 - 22.30 WIB
44 B. Talk show Ngobras (Ngobrol Santai) Tayang 16.00 - 16.15 WIB
C. Religi Mutiara iman Tayang 15.00 - 15.30 WIB Suara Kasih Sabtu dan Minggu Tayang 14.00 - 15.00 WIB
2.1.7 Rating INEWS TV
Rating INews TV di industri TV di Indonesia belum signifikan. Saat
ini rating INews TV sudah di atas Kompas TV dan JTV, terkadang rating
INews TV juga bersaing dengan TV ONE. Hal ini mungkin bisa disebabkan
siaran ke kota-kota masih terbatas teknis, dibandingkan dengan televisi-
televisi nasional yang sudah lama berdiri dan telah mempunyai rating yang
lebih tinggi secara teknis pun lebih unggul.
Update performance rating Surabaya
Update Senin hingga Jumat, 18 – 22 April 2016.
Tabel 1.1
Share Rating INews TV Surabaya
45 Dari tabel share rating di atas dapat dilihat biro INews TV Surabaya bisa dikategorikan dalam televisi yang mempunyai rating cukup bagus untuk kategori televisi pendatang baru, dimana dalam setiap harinya, program Pancet Kecrek tetap mempunyai pemirsa setia yang menonton program tayangan berita kriminal Senin sampai Jumat pukul 22.00 WIB – 22.30 WIB.
2.1.8 Advertising INEWS TV
INews TV (Indonesia News Televisi) sebagai stasiun TV yang baru di
Indonesia belum memiliki rating share yang signifikan. Selain itu, INews TV
juga memiliki format, platform, teknologi yang berbeda dari televisi-televisi
yang lain dan ini mempengaruhi bisnis model yang diterapkan oleh INews TV.
Salah satu strategi marketing yang dimiliki INews TV berbeda dari televisi-
televisi yang lain.
Strategi marketing yang diterapkan oleh INews TV Surabaya adalah
Mengunakan spesial Package yaitu paket rujak cingur. Paket ini yang
terintregrasi menggabungkan antara media cetak dan electronik yaitu radio,
televisi, dan koran dari MNC group dengan paket yang sangat terjangkau.
Sehingga memudahkan advertiser (pemasang iklan) menyampaikan tujuan
promosi ke masyarakat luas. Paket ini meliputi pengiklanan secara soft news
lewat siaran program MNC media meliputi RCTI, MNCTV, Koran Sindo dan
Sindo Radio. Misalnya, dalam paket ini seorang advertise yang ingin
mempromosikan eventnya melalui paket rujak cingur, advertiser tersebut akan
mendapatkan program talk show di INews TV Surabaya yaitu Ngobras,
kemudian event advertiser akan diliput, disiarkan dan dicetak melalui program
MNC media yang tayang di biro Surabaya, yaitu program Jatim today di
46 INews TV Surabaya, Seputar jatim di RCTI, Lintas Jatim di MNCTV.
Kemudian di media cetaknya ada Koran Sindo dan di radionya ada Sindo
Radio.
Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai TV yang baru dengan
rating share yang belum signifikan dan jumlah pemirsanya yang belum
banyak, membuat advertiser belum banyak yang tertarik untuk beriklan di
INews TV. Namun demikian, marketing yang dilakukan memang tidak terlalu
gencar karena yang menjadi fokus dari manajemen adalah meningkatkan
kesadaran akan informasi di masyarakat. Karena kesadaran akan informasi
masyarakat yang belum tinggi, maka target yang diberikan ke sales marketing
pun masih sewajar ukuran stasiun TV yang baru.
2.2. INEWS TV Surabaya
INews TV Surabaya merupakan salah satu kantor biro INews TV yang
mengudara khusus di wilayah Jawa Timur. INews TV Surabaya mendirikan sebuah
kantor biro di Ruko Rich Palace Jl. Mayjen Sungkono 149-151 Blok I No.17
Surabaya. INews TV sendiri dapat dinikmati dengan membuka channel 62 UHF.
Sementara untuk sistem siaran dari INews Surabaya, adalah relay dimana, INews TV
Jakarta bertindak sebagai induk, dan INews TV Surabaya beserta biro lainnya di
Indonesia, bertindak sebagai anggota yang mewajibkan untuk me-relay siaran dari
INews TV pusat yang berada di Jakarta dengan mengunakan TV cable.
Khususnya INews TV diberi kesempatan untuk melakukan siaran berita lokal
Jawa Timur, setiap pukul 14.30 WIB - 16.30 WIB dan 22.00 WIB - 22.30 WIB sesuai
dengan pasal 34 ayat 1 dan 2 PP Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta, yang
menyatakan bahwa semangat dasar dari siaran berjaringan adalah terpenuhinya aspek
47 keberagaman kepemilikan (diversity of ownership), keberagaman isi siaran (diversity
of content) dan kearifan lokal.
Berikut Struktur Organisasi INEWS TV Surabaya :
KEPALA BIRO
SEKRED, ADM & KEU
COLLECTION OUTSOURCHING (DRIVER,OB)
KOORD.PROD KOORD. KOORD KOORD KOORD SALES
USER NEWS DAERAH TEKNIK MARKETING PRODUSER
NON NEWS
AE KAMERAMAN PRODUSER PRODUSER KONTRI- PSIKOLOG BUTOR
MARKOM PRESENTER PRESENTER EDITOR
ADMIN GRAFIK / IT SALES MAKE UP MAKE UP
MCR
KRU
STUDIO
Bagan 2.3 Struktur Organisasi INEWS TV Surabaya
48 BAB III
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
3.1. Tenik Manajemen Penyiaran
3.1.1 Teknik studio
Bagian teknik tidak dapat dipisahkan dari bagian lain dalam struktur
organisasi penyiaran. Struktur organisasi setiap stasiun penyiaran komersial
biasanya terdiri dari atas empat bagian dan sesuai dengan funsinya masing–
masing. Empat bagian tersebut tak lain adalah teknik, program, pemasaran dan
administrasi (Morissan, 20008:147).
Departemen teknik di Indonesia News Televisi (INews TV) dibagi
menjadi dua bagian yakni teknik studio dan teknik transmisi. Untuk teknik
studio, memiliki peran dan tanggung jawab terhadap semua alat yang
diperlukan untuk pembuatan produksi program berita INews TV Surabaya,
khususnya alat-alat studio seperti kamera, tripod, lampu dan telepromter.
Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau Edi, selaku penanggung
jawab studio dan kepala teknik mengatakan:
"Adapun peralatan-peralatan yang ada ditempat kami sama seperti stasiun televisi
lainnya. Kita pergunakan studio, dengan control room studio yang ada, kemudian kita
pancarkan juga. Jadi kalau di studio kita menggunakan beberapa kamera, sama,
terusuntuk backgroundnya kita pakai teknik chroma key." (Wawancara 8 Juni 2016)
INews TV Surabaya yang merupakan salah satu biro dari INews TV
pusat (Jakarta), memang memiliki karyawan yang terbatas, namun untuk
49 memaksimalkan kinerja biro tersebut, satu orang karyawan bisa bekerja lebih dari satu job desc.
Kantor dan studio biro INews TV Surabaya ini sendiri berlokasi di ruko Rich Palace 1–7 yang terletak di Jalan Mayjend Sungkono 149-151
Surabaya. Studio biro di INews TV Surabaya memiliki ukuran 5x8 m2, dengan menggunakan setting manual meja dan background green screen. Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau Edi, selaku penanggung jawab studio dan Kepala Teknik mengatakan :
"Untuk backgroundnya kita pakai teknik chroma key, kebetulan chroma key yang kita gunakan adalah warna hijau. Jadi ya green screen. Istilah secara umum di televisi adalah green screen." (Wawancara 8 Juni 2016)
MCR (Master Control Room) studio yang dimiliki biro INews TV
Surabaya keseluruan berbasis analog dan digital. Hal ini terlihat dari SDI
(Serial Digital Interface) yang ada pada output kamera yang mengunakan aspect ratio 4:3 dengan kualitas gambar DV PAL. MCR pada biro INews TV
Surabaya ini sendiri tergolong sudah sesuai dengan standard broadcast.
Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau Edi, selaku penanggung jawab studio dan Kepala Teknik mengatakan :
“Standard Broadcast untuk digital memang ada dua format video, diantaranya SDI
HD 1080i untuk yang paling tinggi, dan 720i yang paling rendah, dan INews TV
Surabaya sendiri menggunakan 720i, dikarenakan dengan format tersebut, sudah standart broadcast, yakni DV PAL. (Wawancara 08 Juni 2016)
Selain peralatan yang dimiliki sudah menunjang pertelevian di era digitalisasi, Operator MCR studio yang ada di Biro INews TV Surabaya juga
50 sudah sesuai dengan SOP (Standard Operasional Procedur) yang ada, yakni
minimal dioperasikan oleh tiga orang diantaranya, PD (Program Director),
Audioman, Swictcerman, CG (Computer Graphic) Telepromter. Sementara
itu, kualitas peralatan MCR Studio yang ada di biro INews TV Surabaya dan
INews TV yang berpusat di Jakarta, memang berbeda. Di biro INews TV
Surabaya teknologi MCRnya sudah sesuai dengan standart broadcast nasional,
sementara INews TV pusat yang ada di Jakarta, Sudah sesuai dengan standard
broadcast internasional. Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau
Edi, selaku penanggung jawab studio dan kepala teknik mengatakan :
"MCR INews TV sudah ready untuk digital, tetapi untuk saat ini masih menggunakan
analog. Jadi kita kombain dua duanya, ya analog ya digital, sesuai kebutuhan".
(Wawancara 08 Juni 2016)
Dari penjelasan diatas, dapat dibuat table perangkat teknik yang
dimiliki divisi teknik studio di biro INews TV Surabaya :
NO NAMA TYPE PENEMPATAN KETERANGAN PERANGKAT 1 Kamera Sony Studio dan lapangan Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast 2 Tripod Miller Studio dan lapangan Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast 3 Lighting Studio Balcar Studio Sudah memenuhi Dudolight standard penyiaran broadcast 4 Playlist Mac Pro Studio Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast
51 5 Switcher video Sony Studio Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast 6 Mixer Audio Mackie Studio Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast 7 Receiver clip on Seinheiser Studio Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast 8 Clip ON Sony Studio Sudah memenuhi standard penyiaran broadcast
Tabel 1.2 Perangkat Studio INews TV Surabaya
3.1.2 Teknik Transmisi
Seperti yang diketahui, televisi mulai diperkenalkan pada public pada
acara pameran dunia tahun 1939, ketika berlangsungnya World’s Fair di New
York, Amerika Serikat, tetapi perang dunia II telah menyebabkan kegiatan
dalam bidang televisi itu terhenti. Baru setelah tahun 1946 berkegiatan dalam
bidang televisi dimulai lagi. Pada saat itu di seluruh Amerika Serikat hanya
terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian disebabkan suasana
yang mengizinkan dan teknologi yang berkembang pesat, jumlah studio/
pemancar TV meningkat dengan hebatnya (Askurifai Baksin, 2006:07).
Perkembangan televisi tidak hanya di Amerika saja, tetapi juga di
Inggris (1924). John Logle Baird mendemonstrasikan televisi pada tahun
1924. BBC yang merupakan media penyiaran terbesar di dunia, mencoba
mengadakan siaran sejak tahun 1929. Selanjutnya, setelah perang usai
mengiringi pembangunan berbagai gedung-gedung yang hancur serta
perbaikan segala aspek, badan-badan siaran televisi juga muncul di negara-
52 negara lain. Di Perancis, Jerman Barta, Nederland, Belgia, Luxemburg, Italia,
Denmark, Austria, Swedia, Switzerland dan negara lainnya. Televisi juga berkembang di Asia, yakni di Indonesia dan Republik China (1962), Jepang
(1953), Philipina (1953), Muangthai (1955), Singapura (1963) dan kemudian disusul Malaysia.
INews TV merupakan salah satu televisi yang memiliki jaringan siaran nasional. Namun juga memiliki kantor biro di sejumlah daerah seperti Jawa
Timur. Untuk biro INews TV Surabaya sendiri mempunyai satu tower bersama dengan MNC Group (RCTI, MNCTV, dan GLOBALTV) yang berlokasi di Sambisari III A, Surabaya. Kantor transmisi ini mejadi satu di tower MNC Group dengan ketinggian sekitar 275 meter.
Seluruh peralatan yang menyangkut teknik seperti peralatan studio dan transmisi memang sudah digital. Namun karena realisasi televisi digital masih dikaji oleh Menkominfo, maka INews TV maupun biro INews TV Surabaya masih menggunakan transmisi tower analog.
Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau Edi, selaku penanggung jawab studio dan kepala teknik mengatakan :
"Jadi saat ini, inewstv menggunakan pemancar jenis intelco, dengan running power
40 KW pada Chanel 62 UHF. dan panel yang digunakan di antena kita menggunakan
48 panel dimana masing-masing sektor atau masing-masing sisi kita gunakan 12 panel. Jadi 12 kali 4 jadi 48 panel. Dengan harapan bahwa pancaran inewstv bisa tersebar merata diseluruh wilayah Gerbangkertasusila". (Wawancara 8 Juni 2016)
53 Gambar 3.1 Peta Coverage INewsTV Surabaya
Pemancar televisi dibedakan menjadi dua bagian utama, yaitu sistem suara dan sistem gambar yang kemudian akan diubah menjadi gelombang elektromagnetik untuk dipancarkan ke udara melalui pemancar (transmiter).
Dengan demikian, pemancar televisi terdiri dari dua jenis, yaitu pemancar suara dan pemancar gambar (Morissan, 2008:47).
Salah satu pembuktian untuk memperkuat data coverage area peneliti sudah melakukan wawancara melalui telepon selular, dengan salah satu saudara di daerah Lamongan, bernama Fathur Rokman, terkait kualitas gambar program Pancet Kecrek di Lamongan yang merupakan salah satu lokasi coverage area atau jangkauan pemancar Biro INews TV Surabaya:
54 “Program berita Pancet Kecrek yang ditayangkan pada pukul 22.00, di tempat saya tinggal di Mojokerto, Gambarnya agak banyak semutnya tetapi suaranya jernih”.
(Wawancara 9 juni 2016)
Selain di Lamongan, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu teman yang ada di Bangkalan, Madura yang bernama Agung Suciono, mengenai kualitas siaran program Pancet Kecrek yang disiarkan oleh INews
TV Surabaya. Kota Bangkalan juga menjadi salah satu coverage area jangkauan pemancar biro INews TV Surabaya.
“Di Bangkalan, program berita Pancet Kecrek yang tayang pukul 22.00, untuk kualitas gambarnya bagus, dan suaranya kurang keras, padahal saya sudah memakai antena luar”. (Wawancara 10 Juni 2016)
Untuk coverage area di Gresik, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu warga di Gresik yang bernama Raka Luhung, menyangkut kualitas gambar dan suara pada program Pancet Kecrek:
“Program berita Pancet Kecrek yang pernah saya lihat memang kualitas gambar dan suaranya bagus dan bening, dibanding televisi lokal lainnya yang saya lihat pada malam hari setelah saya selesai berkerja”. (Wawancara 15 Juni 2016)
Sementara untuk wilayah Jombang, tidak ketinggalan peneliti juga melakukan wawancara dengan warga Jombang, bernama Hanggoro, tentang kualitas penerimaan gambar dan suara saat program siaran Pancet Kecrek berlangsung:
"Pernah lihat sesekali sih, memang lumayan bagus pancaran di Jombang, gambar bagus tetapi suara kurang keras, dibandingkan televisi lokal lainya”. (Wawancara 15
Juni 2016)
55 Dari pernyataan keempat responden diatas sudah mewakili bahwa untuk coverage area atau jangkauan pemancar biro INews TV Surabaya, khususnya di Gerbangkertasusila, yakni Gresik, Bangkalan, Mojokerto,
Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, kualitas gambar dan suara yang diterima oleh pemirsa lumayan jernih.
Berikut daerah lokasi tower dan stasiun transmisi biro INews Surabaya di jalan Sambisari III A, Surabaya.
Gambar 3.2 Denah Lokasi Tower INews TV Surabaya
Keterbatasan siaran Biro INews TV Surabayasendiri sejak awal memang terkendala tower, dimana pihak INews TV Jakarta belum merealisasikan peninggian tower di INews TV Surabaya. Hal ini tak jarang membuat sejumlah lokasi pada daya jangkau INews TV Surabaya 40 KWH tersebut terdapat sejumlah blank spot dan audionya kurang di beberapa daerah.
56 Dalam wawancara dengan peneliti, Edi Susanto atau Edi, selaku penanggung
jawab studio dan kepala teknik mengatakan :
”Untuk penanganan selama ini kalau ada troubel atau kendala teknis, kita biasanya
menjalankan SOP yang ada supaya alat tersebut life time nya lebih lama. Ya,
berkaitan kurang tinggi nya audio di beberapa daerah tersebut, dari kita sendiri masih
mempersiapkan dana untuk memasang antena yang baru, kemungkinan kita naikkan
lagi sampai 350 meter dan watt nya sendiri 80KW, alat dan antena nya sudah ada tapi
pengerjaannya masih kita rapatkan lagi dengan divisi teknik dari Jakarta”.
(wawancara 8 Juni 2016)
Spesifikasi tower INews TV Surabaya:
Data Perangkat Keterangan Jenis Tower Analog Intelco Lokasi Sambisari III A Ketinggian 275 Meter Kanal 62 UHF (Ultra high frequency) Daya Pancar 40 KW Coverage Area Surabaya, Lamongan, Gresik, Bangkalan, dan Jombang
Tabel 1.3 Tabel Perangkat Transmisi INewsTV Surabaya
57 58 Gambar 3.5 Tower INews TV Surabaya
59 3.2 Program Manajemen Penyiaran
3.2.1 Tahap Produksi Berita di Pancet Kecrek
Jurnalistik televisi adalah jurnalistik audio visual. Unsur visual dalam
sajian berita atau laporan di televisi mengandung peranan penting. Dalam hal
ini, hasil liputan audio visual yang dilakukan oleh reporter dan juru kamera
menjadi bahan utama dalam penyusunan berita. Oleh karena itu kehadiran
reporter di tempat kejadian dirasa memberikan nilai lebih dan daya tarik yang
kuat pada berita yang disampaikan (Fred Wibowo, 2007:102).
Dalam redaksi biro INews TV Surabaya, terdapat dua mekanisme
untuk menghimpun berita di wilayah Jawa Timur. Pertama adalah tim liputan
yang terdiri dari reporter dan kameramen, yang kedua adalah kontributor atau
wartawan. Untuk tim liputan organik, biro INews TV Surabaya mengadopsi
standarisasi dari INews TV Jakarta, konsep liputan ini berdasrakan request
dari produser terkait isu tertentu. Dalam wawancara dengan peneliti, produser
Pancet Kecrek, Iwan Ari Hartono mengatakan:
"Kalau konten berita kecrek itu seluruhnya di suport oleh temen-temen kontributor atau koresponden kami yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur, bila diperlukan tim organik juga kita libatkan". (Wawancara, 8 Juni 2016)
Program berita Pancet Kecrek yang ditayangkan setiap Senin sampai Jum’at, pukul 22.00 WIB sampai 22.30 WIB ini mempunyai kategorisasi 80% konten berita lokal Jawa Timur kriminal 20% nya berita umum. Dalam durasi 30 menit tersebut ada 4 berita yang dibagi menjadi 3 segmen:
Segmen 1 : Berita kriminal lokal (2 berita)
Segmen 2 : Berita kriminal nasional (2 berita)
Segmen 3 : Berita kriminal umum (1 berita)
60 Pada program berita Pancet Kecrek ini menonjolkan sisi kriminalitas yang dapat menjadi referensi pemirsa agar waspada dalam keseharian. Dalam wawancara dengan peneliti, produser Pancet Kecrek, Iwan Ari Hartono mengatakan:
”Jadi seperti berita kriminal lainnya, misalkan kasus kejahatan, pencurian, pencurian dengan kekerasan, perampokan, pembunuhan, kemudian tindak asusila, penyalagunaan narkoba, kdrt, seperti kriminal lain. Cuman memang kita lebih apa namanya lebih konsen juga pada berita-berita kriminal yang punya apa namanya nilai pelajaran untuk pemirsa. Jadi topi-topik yang seperti tindak asusila yang terjadi akhir- akhir ini yang menimpa anak itu mungkin lebih digencarkan, harapan kita juga pemirsa bisa dapat pelajaran dari situ." (Wawancara, 8 Juni 2016)
Sementara untuk proses pencarian liputan, di INews TV Surabaya sendiri untuk program Pancet Kecrek mengunakan semua kontributor. Dalam wawancara dengan peneliti, produser Pancet Kecrek, Iwan Ari Hartono mengatakan:
"Seluruhnya di suport oleh temen-temen kontributor atau koresponden kami yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur."(Wawancara, 08 Juni 2016)
Sementara untuk perwakilan di coverage areanya, Biro INews TV
Surabaya memiliki 12 orang kontributor yang bertugas selama 24 jam nonstop untuk menjaga wilayah mereka masing-masing, agar tidak lepas dari pemberitaan menonjol yang ada di wilayahnya. Mereka sallary berdasarkan berita yang dikirimkan. Apabila berita mereka tayang, pihak INews TV
Surabaya akan memberikan honor Rp. 300.000 per berita. Besar kecil nya penghasilan para kontributor tergantung rajin tidaknya kontributor tersebut untuk mengirimkan beritanya sesuai dengan isu yang sedang berkembang.
61 Berikut 12 orang kontributor yang bekerja menghimpun berita dari coverage area biro INewsTV Surabaya :
1. Nama : Sony Hermawan
Wilayah : Surabaya
2. Nama : Hari Tambayong
Wilayah : Surabaya
3. Nama : Nur Syafei
Wilayah : Surabaya
4. Nama : Bambang Pramono
Wilayah : Sidoarjo
5. Nama : Afnan Subagio
Wilayah : Kediri
6. Nama : Agus ismanto
Wilayah : Gresik
7. Nama : Yoyok Agusta
Wilayah : Mojokerto
8. Nama : Abdul Rahem
Wilayah : Madura
9. Nama : Mukhtar Bagus
Wilayah : Jombang
10. Nama : Deni Irwansyah
Wilayah : Malang
62 11. Nama : Abdul Wakhid
Wilayah : Lamongan
12. Nama : Boby Ridwan
Wilayah : Madiun
Kontributor tidak masuk struktur dalam organisasi media televisi itu sendiri, merek dikategorikan jurnalis freelance. Mereka bukan organik perusahaan, sehingga relatif tidak ada jenjang karir dan jabatan yang jelas.
Biro INews TV Surabaya sendiri juga mempunyai beberapa kriteria untuk perekrutan kontributor. Dalam wawancara dengan peneliti, produser Pancet
Kecrek, Iwan Ari Hartono mengatakan:
“Kriteria untuk menjadi kontributor berita di Inews TV Surabaya, usia maksimal 25 tahun, memiliki skill di bidang jurnalistik, termasuk membuat script, mengambil gambar dengan angle frame berita. Sementara untuk Standard Operating Procedure (SOP) gambar dan naskah untuk program berita Pancet Kecrek sendiri bisa terus dilatih. Karena para kontributor tersebut wajib mengikuti pertemuan rutin yang digelar tiap 3 bulan sekali untuk membahas tentang evaluasi gambar dan naskah hasil peliputan mereka. Tidak hanya itu, menjadi kontributor di Inews TV Surabaya harus memiliki jaringan luas atau memiliki rekan kerja diluar kantor. Menjadi pekerja keras adalah modal awal untuk bekerja disini mengingat pekerjaan tidak hanya didalam studio melainkan juga tuntutan untuk bisa bekerja di lapangan. ” (Wawancara melalui WhatsApp, 08 Juni 2016)
Proses pengiriman berita di INews TV Surabaya sendiri khususnya untuk program Pancet Kecrek, untuk kontributor wajib mengirimkan hasil liputan ke kantor Biro. Sebelumnya kontributor sudah memiliki hasil naskah berita dan video mentah dari peristiwa atau kejadian tersebut yang telah dalam
63 proses editing. Kemudian hasil tersebut dikirimkan melalui send video INews
TV Surabaya yang berbasis internet.
Berita yang sudah sampai pada server akan dilihat oleh produser untuk diseleksi. Naskah yang kurang pas menurut produser akan di edit kembali oleh produser. Jika dibutuhkan dubbing untuk tambahan voice over, produser sendiri yang melakukan proses dubbing. Jika keseluruhan sudah siap, proses terakhir yakni editing, dimana hasil sebelumnya diteruskan kepada editor untuk disempurnakan.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam memproduksi berita di program Pancet Kecrek:
1. Pra produksi : Request berita dari produser.
2. Produksi : Liputan di lapangan (menggali data + merekam video)
oleh Kontributor.
3. Pasca produksi : Membuat naskah, voice over (VO), editing video.
4. Penyiaran : Berita yang dihimpun dari kontributor ditayangkan di
programPancet Kecrek.
5. Evaluasi : Rapat redaksi bulanan.
Sedangkan proses penyiaran program berita Pancet Kecrek, karena jadwal tayang pada pukul 22.00 WIB, maka redaksi membuat kebijakan bahwa penyiaran dilakukan bukan secara live, melainkan tapping. Hal ini dikarenakan crew produksi di INews TV Surabaya pada jam kerja pertama pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Maka dari itu crew dari programming di jam kerja kedua yakni pukul 19.00 WIB sampaipukul 03.00 WIB dini hari yang menayangkan program Pancet Kecrek tersebut.
64 Pra produksi: Produksi: Pasca Produksi: Produser request topik atau Kontributor melakukan -Produser mengedit naskah sudah mendapatkan berita peliputan di lapangan, -Editor mengedit video liputan dari kontributor. merekam gambar dan menggali data.
On Air (berita ditayangkan Crew Produksi: melakukan tapping oleh programming) berita.
Bagan 3.1 Proses Produksi Program Berita Pancet Kecrek
3.2.2. Analisa Naskah dan Video
Berita televisi adalah media yang kompleks, Tidak seperti radio atau
media cetak, pemirsa harus bergulat dengan gambar yang bergerak dengan
cepat dan suara sebagai tambahan bagi informasi faktual yang disampaikan
melalui voice over reporter dan beragam sync. Karena itu penting bagi jurnalis
televisi untuk menghindari pembebanan yang lebih berat melalui bahasa yang
rumit atau voice over yang terlalu banyak. Peraturannya adalah coba untuk
membuatnya sederhana dan semanusiawi mungkin. Mengudaralah untuk
rakyat kecil, bukan untuk para profesor (Horea Salajan, Russell Peasgood,
Imelda Reynolds, 2001 : 37).
Sementara itu, Deddy Iskandar Muda dalam bukunya Jurnalistik
Televisi Menjadi Reporter Profesional (2005:56) saat melakukan penulisan
berita, unsur-unsur 5W + 1h (who, what, when, where, why, dan how) masih
tetap harus melekat dalam setiap penulisan berita. Tujuannya agar penyajian
65 suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemirsa televisi.
Berikut ini adalah analisis paket berita dari kontributor INews TV
Surabaya, yakni paket berita ini akan dianalisis oleh peneliti dari segi naskah dan gambar videonya.
SLUG : PENCURIAN MOTOR FILE : CURI MOTOR REP / KAM : SONY HERMAWAN/ TAW DATE : 08 JUNI 2016 VISUAL : ISV/ SON CURI MOTOR TEMAN NEWSCAST : PANCET KECREK ------SURABAYA: CURI MOTOR TEMAN UNTUK MUDIK LEBARAN ------BRO// MODEL ORANG YANG SATU INI JANGAN DITIRU LOH YA// MASAK KARENA TIDAK MEMPUNYAI MOTOR UNTUK MUDIK KE KAMPUNG HALAMAN/ SEORANG BAPAK DI SURABAYA/ NEKAD MENCURI MOTOR TEMANNYA SENDIRI// MODUSNYA DENGAN BERPURA-PURA MEMINJAM MOTOR KORBAN LALU MENGGANDAKAN KUNCI KONTAKNYA// SAAT KORBAN LENGAH/ PELAKU LALU MENGAMBIL MOTOR DENGAN KUNCI YANG TELAH DIGANDAKAN// ======P+K+G======
TEMAN MAKAN TEMAN/ PEPATAH INI MUNGKIN PAS DITUJUKAN KEPADA RASTAWI (50 TAHUN)/ WARGA YANG KOST DI JALAN BENDUL MERISI SURABAYA// HANYA KARENA INGIN MEMILIKI SEPEDA MOTOR / IA TEGA MENGAMBIL MOTOR TEMANNYA SENDIRI// ------SURABAYA: PINJAM MOTOR LALU GANDAKAN KUNCI ------MODUSNYA DENGAN CARA BERPURA-PURA MEMINJAM MOTOR TEMANNYA// TAK DISANGKA PELAKU TERNYATA KE TUKANG KUNCI UNTUK MENGGANDAKAN KONTAK MOTORNYA// AGAR TAK
66 DICURIGAI/ PELAKU LALU MENGEMBALIKAN MOTOR KE RUMAH TEMANNYA TERSEBUT//
SELANG BEBERAPA WAKTU/ PELAKU LALU BERAKSI SECARA DIAM DIAM DENGAN MENDATANGI RUMAH TEMANNYA// SAAT KORBAN LENGAH PELAKU MEMBAWA KABUR MOTOR KORBAN DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI CADANGAN//
CHYRON : RASTAWI (PELAKU PENCURIAN MOTOR)
KEPADA POLISI PELAKU MENGAKU NEKAD MENCURI MOTOR TEMANNYA KARENA BELUM MEMILIKI MOTOR// RENCANANYA MOTOR CURIANNYA INI AKAN IA GUNAKAN UNTUK MUDIK LEBARAN NANTI//
CHYRON : KOMPOL ARISANDI (KAPOLSEK WONOKROMO) …pinjem motor milik korban terus digandakan….
AKIBAT PERBUATANNYA/ PELAKU KINI HARUS MERINGKUK DIBALIK JERUJI BESI POLSEK WONOKROMO DAN TERANCAM TAK BISA MUDIK LEBARAN KE KAMPUNG HALAMANNYA//
DARI SURABAYA SONY HERMAWAN MNC MEDIA MELAPORKAN
Formula 5W + 1H :
Who / Siapa : Rastawi (Pelaku)
What / Apa :Mencuri motor temannya untuk mudik lebaran
When / Kapan : -
Where / Dimana : Sebuahkost di jalan bendul merisi Surabaya
Why / Kenapa :Ingin memiliki sepeda motor untuk mudik lebaran
How / Bagaimana : Berpura-pura meminjam motor korban lalu menggandakan kunci kontaknya
67 Pada evaluasi peneliti, pada bagian “When” tidak dijelaskan kapan terjadinya pencurian tersebut, hanya waktu tayang di program acara Pancet
Kecrek pada tanggal 08 Juni 2016.
Penulisan naskah berita televisi yang panjang dan bertele-tele akan sangat membosankan. Selain itu, tentunya juga akan memboroskan waktu pendengarnya, terkecuali apabila isi berita tersebut memang sangat menarik.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menggunakan kata-kata ganti yang lebih pendek. Artinya, gunakanlah kata-kata yang memiliki jumlah suku kata sedikit tetapi memiliki makna yang sama (Deddy Iskandar Muda, 2005:50).
Dari naskah di atas, masih ditemui beberapa kalimat yang didalamnya terdapat kata-kata mubadzir. Diantaranya pada lead naskah, “SAAT
KORBAN LENGAH/ PELAKU LALU MENGAMBIL MOTOR DENGAN
KUNCI YANG TELAH DIGANDAKAN//”, kata yang digaris bawahi tersebut kurang efektif. Kata “lalu” dihilangkan agar lebih sederhana sehingga dalam kalimat tersebut menjadi “SAAT KORBAN LENGAH/ PELAKU
MENGAMBIL MOTOR DENGAN KUNCI YANG TELAH
DIGANDAKAN//”.
Pada naskah package berita di kalimat “AGAR TAK DICURIGAI/
PELAKU LALU MENGEMBALIKAN MOTOR KE RUMAH TEMANNYA
TERSEBUT//”, kata yang digaris bawahi ini kurang sederhana, lebih efektif jika kata “lalu” dihilangkan. Sehingga menjadi “AGAR TAK DICURIGAI/
PELAKU MENGEMBALIKAN MOTOR KE RUMAH TEMANNYA
TERSEBUT//”.
68 Baris naskah terakhir yakni kalimat berita “AKIBAT
PERBUATANNYA/ PELAKU KINI HARUS MERINGKUK DIBALIK
JERUJI BESI POLSEK WONOKROMO DAN TERANCAM TAK BISA
MUDIK LEBARAN KE KAMPUNG HALAMANNYA//, kalimat yang digaris bawahi juga kurang efektif dengan kiasan kata “meringkuk dibalik jeruji besi”, akan lebih sederhana jika diubah menjadi “di penjara”. Sehingga menjadi kalimat yang lebih sederhana, “AKIBAT PERBUATANNYA/
PELAKU KINI HARUS DI PENJARA DI POLSEK WONOKROMO DAN
TIDAK BISA MUDIK LEBARAN//. dan tidak menggunakan kata terancam.
Sepintas dalam naskah di atas memang masih banyak terkandung kalimat yang dianggap peneliti bertele-tele dan kurang penyederhanaan kata.
Namun kaidah penulisan naskah jurnalistik televisi, naskah yang mengangkat tema kriminalitas tentang curanmor (pencurian motor) karya kontributor Sony
Hermawan dianggap peneliti sudah cover both side, karena dalam berita yang dibuat oleh kontributor InewsTV Surabaya tersebut sudah berimbang, dengan melibatkan kapolsek wonokromo sebagai narasumber. Sekaligus tersangkanya juga bercerita tentang aksi kriminalitas yang dinilai mampu menyampaikan kewaspadaan terhadap masyarakat tentang modus-modus curanmor. Berita ini juga masuk kategorisasi layak tayang, lantaran selain cover both side informasi tentang kriminalitas juga penting untuk disosialisasikan kepada warga Surabaya
69 Berikut ini adalah naskah setelah melalui proses evaluasi :
SLUG : PENCURIAN MOTOR FILE : CURI MOTOR REP / KAM : SONY HERMAWAN/ TAW DATE : 08 JUNI 2016 VISUAL : ISV/ SON CURI MOTOR TEMAN NEWSCAST : PANCET KECREK ------SURABAYA: CURI MOTOR TEMAN UNTUK MUDIK LEBARAN ------BRO// MODEL ORANG YANG SATU INI JANGAN DITIRU LOH YA// MASAK KARENA TIDAK MEMPUNYAI MOTOR UNTUK MUDIK KE KAMPUNG HALAMAN/ SEORANG BAPAK DI SURABAYA/ NEKAD MENCURI MOTOR TEMANNYA SENDIRI// MODUSNYA DENGAN BERPURA-PURA MEMINJAM MOTOR KORBAN LALU MENGGANDAKAN KUNCI KONTAKNYA// SAAT KORBAN LENGAH/ PELAKU MENGAMBIL MOTOR DENGAN KUNCI YANG TELAH DIGANDAKAN// ======P+K+G======
TEMAN MAKAN TEMAN/ PEPATAH INI MUNGKIN PAS DITUJUKAN KEPADA RASTAWI (50 TAHUN)/ WARGA YANG KOST DI JALAN BENDUL MERISI SURABAYA// HANYA KARENA INGIN MEMILIKI SEPEDA MOTOR / IA TEGA MENGAMBIL MOTOR TEMANNYA SENDIRI// ------SURABAYA: PINJAM MOTOR LALU GANDAKAN KUNCI ------MODUSNYA DENGAN CARA BERPURA-PURA MEMINJAM MOTOR TEMANNYA// TAK DISANGKA PELAKU TERNYATA KE TUKANG KUNCI UNTUK MENGGANDAKAN KONTAK MOTORNYA// AGAR TAK DICURIGAI/ PELAKU MENGEMBALIKAN MOTOR KE RUMAH TEMANNYA TERSEBUT//
SELANG BEBERAPA WAKTU/ PELAKU LALU BERAKSI SECARA DIAM DIAM DENGAN MENDATANGI RUMAH TEMANNYA// SAAT KORBAN LENGAH PELAKU MEMBAWA KABUR MOTOR KORBAN DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI CADANGAN//
70 CHYRON : RASTAWI (PELAKU PENCURIAN MOTOR)
KEPADA POLISI PELAKU MENGAKU NEKAD MENCURI MOTOR TEMANNYA KARENA BELUM MEMILIKI MOTOR// RENCANANYA MOTOR CURIANNYA INI AKAN IA GUNAKAN UNTUK MUDIK LEBARAN NANTI//
CHYRON : KOMPOL ARISANDI (KAPOLSEK WONOKROMO) …pinjem motor milik korban trus digandakan….
AKIBAT PERBUATANNYA/ PELAKU KINI HARUS DI PENJARA DI POLSEK WONOKROMO DAN TIDAK BISA MUDIK LEBARAN //
DARI SURABAYA SONY HERMAWAN MNC MEDIA MELAPORKAN
71 Cuplikan video berita pencurian motor / Curanmor.
Gambar 3.6 Cuplikan video berita pencurian motor
Video berita tentang kriminalitas curanmor/pencurian motor menampilkan upaya Kapolsek Wonokromo menindak kasus curanmor tersebut dengan sejumlah alat bukti dan tersangka. Lokasi terjadinya curanmor dijalan bendul merisi Surabaya.
72 Dalam video tersebut, pemilihan gambar pembuka sangat tepat, yaitu dengan menampilkan seorang tersangka dengan barang bukti. Video pembuka yang diambil dengan angle medium shoot pada polisi dan barang bukti.
Kemudian mengambil gambar kontak motor dari barang bukti tersebut, dinilai peneliti mampu menimbulkan rasa kewaspadaan dan akhirnya menyimak berita hingga usai.
Dalam istilah jurnalistik televisi disarankan untuk menampilkan gambar pertama yang paling dramatis, paling menarik dan paling penting dalam upaya menarik perhatian penonton. Gambar-gambar yang kurang menarik dapat diletakkan ditengah paket dan pada bagian akhir paket gambar- gambar terbaik kembali harus dimunculkan. Jadi, gambar harus disusun sedemikian rupa mengikuti pola gelombang. Susunan gambar yang diletakkan secara acak tidak akan memberikan cerita yang dapat dimengerti penonton
(Morissan, 2006 : 222).
Secara keseluruhan dari angle gambar yang diambil (proses record video di lapangan) serta teknik pengeditan gambar telah sesuai standart jurnalistik televisi. Penyusunan gambar dengan naskah dalam pengeditan video mengalir secara natural. Selain itu proses editing juga sudah sesuai karena dengan Standard Operating Procedure (SOP), yakni menggunakan editing offline dengan teknik digital atau non-linier, yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk memasukkan hasil shoot (gambar) ke dalam hardisk. Proses editing kedua yakni, editing online dengan teknik digital, yang merupakan penyempurnaan hasil editing dalam komputer, sekaligus mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar dan suara (sound effect atau voice over) yang harus dimasukkan.
73 3.3 Pemasaran Manajemen Penyiaran
Bagian pemasaran atau penjualan (sale-marketing) bertugas untuk menjual
program kepada pemasang iklan. Staf bagian penjualan akan selalu berkoordinasi
dengan bagian program. Kerja sama kedua bagian ini akan menghasilkan berbagai
kesepakatan untuk mengatur waktu siaran yang biasanya sangat rinci yang dihitung
berdasarkan detik. Misalnya, pada detik ke berapa suatu iklan harus ditayangkan,
dilanjutkan dengan info layanan publik kemudian iklan lainnya, dan seterusnya
(Morissan, 2008 : 152).
Pada manajemen marketing di INews TV Surabaya, program on air maupun
off air di handle oleh marketing yang berjumlah dua orang. Tidak hanya program
Pancet Kecrek, keseluruhan program seperti Jatim Today, Ngobras, Mutiara Iman dan
lainnya pun di olah dalam sistem manajemen yang ada. Dalam wawancara dengan
peneliti, Marketing Pancet Kecrek, Eti Mahayuni mengatakan:
“Kalau disini kita ada dua aja. Ee itu sama sama sih, sebagai marketing. Kita marketing nya disini ya semuanya, maksudnya nggak untuk program on air aja tapi juga off air itu juga kita sendiri yang handle. Kemudian untuk ee branding itu juga kita yang handle”. (Wawancara, 08 Juni 2016)
Sebelumnya program Pancet Kecrek pernah ditayangkan di sore hari,
mengingat berita yang ditujukan fokus pada Ibu rumah tangga yang bersantai di
rumah pada jam tersebut. Dalam wawancara dengan peneliti, Marketing Pancet
Kecrek, Eti Mahayuni mengatakan:
“Sebenarnya sih pancet kecrek itu sebelumnya pernah ditayangin ke sore kan ya, awalnya sore, ternyata itu dari rating kemudian juga dari iklan itu ternyata tidak bagus prospeknya. Selama beberapa bulan program berjalan kan ratingnya juga kurang bagus. Kemudian pun iklannya juga masih kurang, kurang peminatnya di jam yang sore. Terus, akhirnya diusulkan
74 di jam malam. Seperti yang sekarang itu jam 10 itu kan. Nah, di jam itu, itu ternyata ee ratingnya pun juga ada kenaikan, ya kan, dari kenaikan kemudian pengiklan pun juga ndak banyak yang berminat untuk masuk di jam itu. Gitu”. (Wawancara, 08 Juni 2016)
Dalam hal ini, hasil dari AC Nielson pun tidak ada jumlah pemisa di sore hari.
Dalam wawancara dengan peneliti, produser Pancet Kecrek, Iwan Ari Hartono mengatakan:
“Jadi setelah apa namanya di pelajari oleh temen-teman ee riset, berdasarkan dari apa catatan nielson yang memberikan peringat rating dan share itu memang pancet kecrek itu lebih pas jika diputar di malam hari. Karena pemirsa di sore hari itu ee bukan pemirsanya pancet kecrek yang sebagian besar male, laki-laki. Kemudia ee apa namanya pemirsa pekerja, jadi dia pekerja. Jadi di malam hari ee kita berharap dapat ee ngegrab penonton yang laki-laki yang pulang kerja. Jadi pada saat menjelang istirahat pancet kecrek itu hadir di ruang pemirsa, dirumah, nah itu bisa dinikmati dan dari hasil ee pemeringkatan rating share juga lebih bagus kalau kita tayangkan di malam hari”. (Wawancara, 08 Juni 2016)
Dari penjabaran hasil penayangan diatas, iklan yang masuk pada jam malam sesuai aturan yakni produk-produk iklan dewasa seperti rokok dan obat-obatan.
Dimana jumlah iklan yang tayang sebanyak lima sampai sepuluh kali dan iklan pun dari pengelolaan INews TV Jakarta.
“Kebanyakan kalau jam malem itu emang jam untuk produk-produk dewasa ya. Seperti rokok, kemudian, karena itu juga programnya berbau ada berita-berita kriminal ee ada berbau kekerasan itu juga ada masuk viostin kayak obat-obat sendi. Untuk tayang, Kalau kira-kira, paling nggak 5 sampai 10”.
Ada kemajuan iklan, dibandingkan yang kita tayangin sore kan. Kalau malem ternyata masih udah ada berapa iklan saja yang masuk. Ada kemajuannya. Itu ada 3 segmen kan, dan masing-masing itu 30 detik an durasi nya. Kalau jam malem iklan Cuma dari Jakarta”.(Wawancara, 08 Juni 2016)
75 Apabila dinilai secara komersial, INews TV Surabaya belum bisa mandiri untuk menyongkong kebutuhan operasional di biro. Namun apabila melihat secara struktural, biro INews TV Surabaya ditopang dan bagian langsung dari kelompok usaha MNC Media Group yang bergerak di bidang usaha Media. PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan mendistribusikan konten-konten televisi. Perseroan yang didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 merupakan perusahaan publik yang sahamnya telah tercatat dalam Bursa Efek Jakarta (BEI) sejak tanggal 22 Juni 2007, dengan kode saham ‘MNCN’.
Selain 4 stasiun TV FTA Perseroan – RCTI, MNCTV, Global TV dan INews TV – serta 22 channel yang disiarkan di TV berlangganan MNC Channel. MNC juga memiliki radio, media cetak, talent management dan perusahaan produksi TV, dimana kegiatan usaha tersebut mendukung penuh fokus inti bisnis dari MNC. (Website InewsTV.com di akses pada 24 April 2016).
3.4 Administrasi Manajemen Penyiaran
Administrasi stasiun penyiaran bertugas menyediakan berbagai kebutuhan
yang terkait dengan fungsi administrasi sebagaimana organisasi lain pada umumnya.
Tanggung jawab bagian administrasi juga mencakup antara lain mengelola sumber
manusia, accounting, atau pembukuan, pembayaran sallary dan pengelolaan
anggaran.
Menurut Peter Pringle dan rekan (1991) kegiatan mengorganisasikan atau
pengorganisasian (organizing) adalah proses pengaturan sumber daya manusia dan
materi dalam suatu struktur formal dimana tanggung jawab diberikan kepada bagian
unit, posisi dan personel tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan
koordinasi kegiatan dan pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai tujuan
media penyiaran (Peter K. Pringle, 1991 : 13).
76 INews TV Surabaya sejak berdirinya selama setahun sampai saat ini sudah
memenuhi standart administrasi televisi pada umumnya. Tanggung jawab
administrasi yang mencakup sumber daya manusia, accounting, atau pembukuan,
pembayaran sallary dan pengelolaan anggaran, dilakukan oleh masing-masing divisi
pada INews TV Surabaya. Seorang UPM atau Unit Production Manager. Secara
umum, tugas pokok UPM semestinya:
* Mempersiapkan budget yang sudah di break down ke masing-masing pos-pos item
dalam skrip (misal, properti, kostum, dll),
* Membuat perencanaan awal jadwal produksi dari pra hingga paska produksi
* Bertanggung jawab terhadap kebutuhan logistik semua elemen produksi dan
bertanggung jawab terhadap biaya pengeluaran dan memastikan bahwa semua
pengeluaran produksi sesuai dengan budget yang tersedia.
* Mencari dan dealing salary kru produksi (seperti Cameraman, dll), sementara
Director / Sutradara yang memilih dan memutuskan crew.
Sementara UPM yang ada di INews TV Surabaya mempunyai tugas ganda
yang mencakup tugas divisi lainnya seperti Human Resource Development (HRD)
dan Kepala Teknik yang biasa melakukan recruitmen pegawai. Dalam wawancara
dengan peneliti, Edi Susanto selaku Kepala Teknik INews TV Surabaya, mengatakan:
“ Untuk perekrutan karyawan, untuk bagian HRD, berkas diserahkan ke pihak biro, lalu kami melakukan pelaksanaan tes seperti psikotes, interview dan tes lapangan. Setelah itu, jika pihak biro mengiyakan, identitas pelamar akan kami kirim ke kantor Jakarta untuk pendataan pegawai“. (Wawancara melalui WhatsApp, 17 Juni 2016).
77 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
bagaimana, proses produksi berita Pancet Kecrek di INews TV Surabaya. Kajian dari
perspektif manajemen penyiaran. Berdasarkan pengamatan tahap produksi dan
mekanisme kerja di lapangan serta analisis dari naskah berita hingga penayangan,
maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Teknik Manajemen Penyiaran
Teknik studio memiliki peran dan tanggung jawab terhadap
semua alat yang diperlukan untuk pembuatan produksi program berita
Pancet Kecrek, khususnya alat-alat studio seperti kamera, tripod,
lampu dan teleprompter. Apabila ditinjau dari manajemen penyiaran,
teknik studio yang dimiliki biro INews TV Surabaya, memang sudah
sesuai standard broadcast, baik dari peralatan maupun standard
operation procedure (SOP) pemakaian alat itu sendiri.
Teknik transmisi ditinjau dari perspektif manajemen penyiaran,
teknik transmisi biro INews TV Surabaya mempunyai keterbatasan
jangkauan siaran. Hal ini terkendala biro INews TV Surabaya yang
berkaitan dengan kurang tingginya audio di beberapa daerah, dari
pihak INews TV Jakarta, masih mempersiapkan dana untuk memasang
antena yang baru.
78 2. Program Manajemen Siaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan data di lapangan,
serta hasil wawancara dengan produser Pancet Kecrek, peneliti
menyimpulkan bahwa proses produksi berita Pancet Kecrek di
Indonesia News Televisionatau INews TV sesuai dengan Standart
Operation Procedure (SOP), yaitu tahap pra produksi, produksi, pasca
produksi, penyiaran dan evaluasi.
Setiap karyawan yang ada di biro tersebut juga mampu
mengemban tugas rangkap jabatan baik PD, Cameraman, Editor,
Audioman hingga Presenter.
3. Pemasaran Manajemen Penyiaran
Apabila ditinjau dari perspektif manajemen penyiaran,
pemasaran atau marketing memang menjadi salah satu pilar media
dalam menjalankan kelangsungan untuk operasional media itu sendiri,
baik untuk penggajian karyawan sampai dengan menambah
investarisasi alat untuk mengembangkan bisnis pertelevisian. Namun
dari usia INews TV sendiri yang masih menginjak satu tahun tersebut
merupakan salah satu stasiun televisi jaringan baru dari beberapa
stasiun televisi di MNC Group. Hal ini Merupakan Suatu
perkembangan dunia stasiun televisi dalam satu perusahaan.
4. Administrasi Manajemen Penyiaran
INews TV Surabaya sejak satu tahun ini sudah mencukupi
standard administrasi yang mencakup sumber daya manusia,
79 accounting atau pembukuan, pengelolaan anggaran dilakukan oleh
masing-masing divisi.
4.2 Saran
Secara umum, Indonesia News Televisi atau INews TV Surabaya sudah sesuai
dengan manajemen penyiaran. Namun untuk kualitas kerja yang lebih baik agar tidak
merangkap jobdesk, peneliti sarankan untuk menambah kru produksi. Untuk bagian
pemasaran atau marketing agar ditambah jumlah personel nya. Dikarenakan kurang
fokus pada suatu program, disarankan untuk setiap program memiliki marketing
sendiri-sendiri. Seperti program Pancet Kecrek agar memiliki bagian marketing
sendiri.
Untuk memaksimalkan penyiaran dengan jangkauan yang sangat luas,
diharapkan pihak INews TV Jakarta segera merealisasikan peninggian pemancar dan
penambahan daya pemancar (menjadi 80 KWH). Supaya kualitas tayangan bagus dan
menghasilkan provit yang besar.
Dari segi naskah yang dihasilkan oleh kontributor, masih terdapat pemborosan
kata yang tentunya bisa lebih disederhanakan. Dari naskah yang diamati, juga terdapat
kata yang bertele-tele dan tidak efisien, yang harusnya bisa lebih disempurnakan lagi,
berita yang ditayangkan dapat dicerna dan dimengerti oleh pemirsa.
Angle pengambilan video dan editing gambar, kameramen dan editor mampu
berkontribusi dengan baik. Dari segi variasi pengambilan komposisi gambar di
lapangan sudah baik. Untuk editing video juga demikian, mampu menempatkan posisi
video sesuai dengan voice over (VO) atau narasi berita yang dibuat oleh produser.
Program berita Pancet Kecrek yang ditayangkan Senin-Jum’at pukul 22.00
WIB – 22.30 WIB cukup bagus dari sisi waktu, dikarenakan pada jam tersebut
80 menurut produser banyak pemirsa yang mencari hiburan juga informasi. Kemudian dari unsur kelokalan Jawa Timur, Sudah memenuhi syarat dalam konten beritanya.
Dari segi pemasaran atau marketing, seharusnya lebih kreatif dalam menjual program. Sehingga program-program di INews TV Surabaya sendiri lebih bisa mandiri, tidak bergantung dengan INews TV pusat yaitu Jakarta.
81 DAFTAR PUSTAKA
Darwanto. 2007. Televisi sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Burton, Grame. 2007. Membincangkan Televisi. Yogyakarta: Jalasutra
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Assegaf, Djafar H. 1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sumadiria Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Pengantar Ilmu Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morrisan. 2008. Jurnalistik Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana
Bahari, Sholihin. 2011. Jurnalistik Televisi Praktis. Malang: Puataka
Banyumili
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta
82 Yosef, Jani. 2009. Menjadi Jurnalis TV, Radio dan Surat Kabar Yang
Profesional. Graha Ilmu : Yogyakarta.
J.B. Wahyudi. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Putaka
Utama
Salajan, Hosea. Peasgood, Rusell. Reynolds, Imelda. 2001. ABC Paket Berita
TV. Depok: PJTV (Program Pelatihan Jurnalistik TV).
Tamburaka, Apriadi. 2013. Media Literacy. Jakarta: Rajawali Pers.
Effendy, Uchjana Onong. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.
Bandung: Rosda.
Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus.
Peter K Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt. Electronic Media
Management (second edition). 1991. Boston-London: Focal Press.
Muda, Deddy Iskandar. 2008. Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter
Profesional.
Sumber Internet: http://id.tvguide.co.id ( diunduh pada: 5 November 2015) http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-berita-menurut-para-ahli.html http://mnc.co.id/microsite/global-media.com http://www.i-newstv.com https://www.facebook.com/Pancet kecrek inewstv
83 LAMPIRAN
Hasil Wawancara
Keterangan: P = Penulis ; N = Narasumber
1. Wawancara Produser
P = Assalamu,alaikum mas iwan ?
N = Wa’alaikum salam.
P = Ini mau tanya tentang program pancet kecrek di inewstv ?
N = Iya
P = Mas iwan disini jabatanya sebagai apa dan nama lengkapnya mas iwan ?
N = nama saya Irwan Ari Hartono, jabatan saya di inews TV sebagai produser.
P = sebagai produser program apa aja mas di inewsTV?
N = kalau di inewsTV sendiri, karena kita ada beberapa program selain news, jadi untuk news nya ya Pancet Kecrek, kemudian membantu temen-temen produser di Jatim Today terutama kegiatan yang diluar, yang outdour, kemudian eee ada program off air atau talk show dan program non reguler sosial spesial seperti semi blocking dari klient.
P = Berapa proogram news di inewsTV mas? N = Di inewsTV sendiri ada dua program news saja. Yang pertama yang program reguler, ada
Jatim Today, yang kedua Pancet Kecrek, program kriminal.
P = Jatim Today itu ndak kriminal, atau kriminal mas?
N = Jatim Today itu semua news, semua berita. Jadi ada ee, apa namanya, ee ada peristiwa yang apa namanya, yang hard news nya juga ada berita umum. Kemudian berita kriminal, ada softnews di akhir segment biasanya.
P = Untuk ini mas, Pancet Kecrek itu berita kriminal ya? Terus asal usul program pancet kecrek itu kok jadi berita kriminal itu kenapa mas?
N = Jadi awalnya,ee apa temen-temen di inewsTV itu ee punya ide untuk membuat ee berita kriminal begitu ya seperti berita kriminal televisi pada umumnya. Cuma kemudian kita berharap berita kriminal ini kemasannya berbeda. Akhirnya kemudian diskusi dari dari beberapa teman, ee kita buatlah, ee berita kriminal yang tidak saja menyajikan brita hard news soal kriminal soal peristiwanya, news nya yang biasa kita lihat, tapi didalamnya kita isi dengan “joke-joke”. Jadi ee cuman apa ee dengan guyonan-guyonan yang khas Jawa Timur yaitu parikan. Lah, parikan itu ee kenapa, tapi joke itu tetap kita batasi dengan kerangka ee jurnalistik. Gitu ya, jadi ee juga nggak apa namanya, bukan joke asal tapi ada kaitannya dengan berita. Jadi berita kriminal yang kita sampaikan ee pada saat kita roll materi beritanya kemudian host itu mempunyai tugas untuk mengomentari beritanya. Sekaligus kemudian memunculkan joke joke dari berita itu. Nah disitu diramu dengan model parikan. Parikan itu pantun dalam bahasa jawa.
P = Dikarang oleh presenter sendiri mas, parikan itu? N = Awalnya sih kita kerjasama ya antara ee host nya presenternya dengan produser. Tapi ee karena host kita juga punya kemampuan lebih soal parikan lebih bagus dari para produsernya dalam perjalanan waktu se, hampir seluruh konten atau materi parikan itu dibuat sendiri oleh host.
P = Jadi saling sinergi gitu ya mas.
N = Ya
P = Terus, kemudian durasi nya berapa lama, kira kira durasi program?
N = Kalau durasi program ee pancet kecrek itu kalau seluruhnya dengan komersial break itu 30 menit. Tapi untuk body program ini ada apa perubahan waktu ke waktu. Kalau dulu namanya kecrek, sekarang pancet kecrek itu ee waktu awal-awal kita bisa 20 ee body, body program itu
24-21, kemudian terakhir kemarin jadi hanya sekitar 12-14 menit untuk body programnya.
P = Per segment berapa mas?
N = Per segment itu ee ada apa namanya ada beberapa yang terakhir kemarin ada 4 segment, yang sebelumnya ada 3 segment didalamnya itu ada beberapa apa namanya ee ada berubah-ubah sih jumlah beritanya tergantung ari menariknya berita ada juga menyesuaikan dengan durasi.
Dari 3,4 sampai 5 berita dalam satu program.
P = Pukul berapa mas tayang nya berita panet kecrek itu?
N = Kalau pancet kecrek itu sekarang tayang nya pukul 22.00 pukul 10 keatas.
P = Jam sembilan keatas ya mas?
N = Iya jam sembilan keatas. P = Dulu, awal ee sempat ee sebelum pancet kecrek itu ee kita tayang di sore hari sekitar jam
15.00 Terus kemudian, kan dulu sore, sekarang kok malem, ini kenapa mas, kok ditayangkan di malam hari?
N = Jadi setelah apa namanya di pelajari oleh temen-teman ee riset, berdasarkan dari apa catatan nielson yang memberikan peringat rating dan share itu memang pancet kecrek itu lebih pas jika diputar di malam hari. Karena pemirsa di sore hari itu ee bukan pemirsanya pancet kecrek yang sebagian besar male, laki-laki. Kemudia ee apa namanya pemirsa pekerja, jadi dia pekerja. Jadi di malam hari ee kita berharap dapat ee ngegrab penonton yang laki-laki yang pulang kerja. Jadi pada saat menjelang istirahat pancet kecrek itu hadir di ruang pemirsa, dirumah, nah itu bisa dinikmati dan dari hasil ee pemeringkatan rating share juga lebih bagus kalau kita tayangkan di malam hari.
P = Terus konten-kontennya ini apa aja mas di pancet kecrek mas?
N = Jadi seperti berita kriminal lainnya jadi ada ee misalkan kasus kejahatan, pencurian, pencurian dengan kekerasan, perampokan, pembunuhan, kemudian tindak asusila, penyalagunaan narkoba, kdrt, seperti kriminal lain. Cuman memang kita ee lebih apa namanya lebih konsen juga pada berita-berita kriminal yang punya apa namanya nilai pelajaran untuk pemirsa. Jadi ee ini apa topi-topik yang seperti tindak asusila yang terjadi akhir-akhir ini yang menimpa anak itu mungkin lebih digencarkan, harapan kita juga pemirsa bisa dapat pelajaran dari situ.
P = Yang akhir-akhir ini pelecehan seksual itu ya mas?
N = Iya, terhadap anak dibawah umur. P = Terus kemudian slot-slot berita itu dapatnya darimana mas? Dari youtube atau mana?
N = Oh, kalau konten berita kecrek itu seluruhnya di suport oleh temen-temen ee kontributor atau koresponden kami yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur.
P = Terus, untuk membuat program kecrek ini butuh berapa crew di studio atau di outdoor, berapa mas?
N = Kalau di studio itu ada ee 5,6 bahkan dengan kameramen jadi ada PD, kemudian ada
Audioman, ada Switcher, ada grafik, ada teleprompter, kemudian kameraman, ada 6. Kalau di outdoor kita cuman ee 3 orang, satu produser atau file director, kemudian kameraman dan satu technical support.
P = Itu live atau typing mas?
N = Kalu pancet kecrek seluruhnya kita typing di studio maupun yang di outdoor.
P = Terus program pancet kecrek ini kan presenter nya laki-laki mas ya? Kenapa kok laki-laki mas, nggak perempuan gitu?
N = Karena yang pertama ee peilihan laki-laki yang pasti sebagian pemirsa kita laki laki, jadi lebih deket dengan pemirsa begitu. Kemudian yang punya kemampuan untuk membuat parikan sebagai ciri khas dari pancet kecrek itu yang kita temukan sementara ini sebagian besar adalah laki-laki. Dua host yang sekarang ada di pancet kecrek itu. Kemudian alasan berikutnya laki-laki mungkin lebih cocok karakternya dengan berita kriminal daripada perempuan.
P = Setiap minggunya, ratingnya bagaimana mas? Standart atau hanya hari-hari apa aja yang ratingnya tinggi? N = Kalau rating share pancet kecrek itu memang lebih tinggi hampir di akhir pekan, kamis dan jum’at. Cuman begini, ee pemeringkat AC Nielson itu kan memang ya kita tidak tau bagaimana mereka cara mengukur tayangan kita. Cuman memang ee tidak bisa dijadikan patokan bahwa setiap akhir pekan rating share kita naik. Tapi sepanjang hari dari satu minggu itu memang ada train-train naik dan train turun. Dan itupun memang tidak terbaca jelas di hari apa saja yang naik dan hari apa saja yang turun. Tapi pancet kecrek ee sementara diantara sekian program inewsTV
Surabaya Jawa Timur itu yang memag rating share nya cukup stabil. Pemirsanya cukup loyal di program pancet kecrek.
P = Terimakasih mas
N = Sama-sama 2. WWC Kepala Teknik
P = Selamat pagi pak edi
N = Selamat pagi
P = Ini saya mau wawancara untuk program pancet kecrek di bagian tehnik nya ada apa saja pak?
N = Oke
P = Nama lengkap Pak Edi dan jabatan di inewsTV sebagai apa?
N = Saya Edi Susanto, ee jabatan saya di inewsTV adalah penanggung jawab tehnik keseluruhan di inewsTV.
P = Saya mau meneliti program pancet kecrek, didalam program pancet kecrek ini teknis nya apa saja Pak Edi? Dari pengambilan gambar, untuk background, untuk CG nya ini gimana prosesnya?
N = Ee baik, jadi ee program pancet kecrek adalah program kriminalitas yang ada di inewsTV, sama seperti program-program yang lainnya, kita juga mengandalkan sourch dari beberapa rekan-rekan kontributor yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur. Jadi di masing-masing kabupaten kita punya orang perwakilan yang namanya kontributor. Yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Selanjutnya materi tersebut akan kita proses di kantor biro inewsTV yang ada di Surabaya ini. Kemudian kita typing dan langsung kita siarkan. Adapun peralatan-peralatan yang ada ditempat kami sama seperti stasiun televisi lainnya. Kita pergunakan studio, dengan kontrol room studio yang ada, kemudian ee kita pancarkan juga . jadi kalau di studio kita menggunakan beberapa kamera, sama, terus untuk backgroundnya kita pakai tehnik chroma key, kebetulan chroma key yang kita gunakan adalah warna hijau. Jadi ya green screen. Istilah secara umum di televisi adalah green screen. Selanjutnya dari background yang ada kita gunakan ee background-background yang ada kalau seperti sebelumnya kita gunakan sama untuk program kriminal dengan background di tahanan kali ini lebih, lebih soft, lebih menyapa pemirsa dengan nuansa taman yang mempunyai makna religi yang cukup tinggi dengan bunga yang didalam.
Kemudin akhir-akhir ini kita juga menggunakan background gambar peta, akhirnya apa diseluruh Indonesia bisa menyapa dari Surabaya kita sapa seluruh pemirsa yang ada di seluruh
Indonesia.
P = Terus dari semua proses itu, kendala teknis apa saja yang ada Pak Edi?
N = ee.. alhamdulillah selama ini kalau ngomong kendala sih bisa teratasi ya, sama seperti yang lain-lainnya. Kalau pada proses ee proses produksi sejak awal, itu seperti batrai nya terlambat ngecas dan lain sebagainya. Seharusnya tidak akan terjadi. Karena ee kendala-kendala seperti itu biasanya karena loud nya yang terlalu tiggi. Jadi banayk kegiatan dan lain sebagainya. Jadi seperti itu aja. Terus kendala-kendala yang lain selama ini bisa diatasi.
P = Untuk di transmisi itu, berapa karyawan di bagian transmisi?
N = Saat ini transmisi yang ada ditempat kita, itu gabungan dari mnc group yang ada, jadi disalamnya ada RCTI, MNC TV, GLOBAL TV dan INEWSTV. Secara keseluruhan kita mempunyai 12 ee tenaga operator dan satu pimpinan KST dan wakilnya, dua orang. Totalnya ada 12 orang.
P = Terus untuk tower inewstv sendiri ini, gabung atau mendirikan sendiri kayak televisi komersial lainnya pak Edi? N = Iya, sama seperti beberapa stasiun televisi yang lain, itu kan karena kemajuan tehnologi, jadi satu tower digunakan bersama. Jadi kalau kita menyebutnya tower bersama. Jadi antena nya pun juga sama, jadi antennya ee begitu satu antena digunakan ee beberapa stasiun televisi. Kita pakai penggabungan dari beberapa stasiun televisi yang ada.
P = Terus menggunakan pemancar type apa pak Edi di InewsTV sendiri?
N = Iya, jadi saat ini, ee inewstv menggunakan pemancar jenis intelco, dengan running power 40
Kwh. Dan panel yang digunakan di antena kita menggunakan e 48 panel dimana masing-masing sektor atau masing-masing sisi kita gunakan 12 panel. Jadi 12 kali 4 jadi 48 panel. Dengan harapan bahwa pancaran inewstv bisa tersebar merata diseluruh wilayah gerbangkertasusila.
P = Dengan spesifikasi segitu itu sudah termasuk digital atau analog pak Edi?
N = Ee sama seperti pemancar-pemancar televisi yang lainnya, jadi ee pemancar yang ada sekarang ini ee masih posisinya analog. Nanti kalau di konversikan ke digital output nya juga bisa.
P = Jadi sudah ready untuk digital ya Pak?
N = Iya, sudah ready untuk digital. Jadi dia combain dua duanya ya analog ya digital.
P= Untuk kendala di tower inewsTV, kurang jelasnya audio dibeberapa daerah itu karena apa pak, Penangananya selama ini apa aja pak edi ?
N=Untuk penanganan selama ini kalau ada troubel atau kendala teknis, kita biasanya menjalankan SOP yang ada supaya alat tersebut life timenya lebih lama. Iya berkaitan kurang tingginya audio di beberapa daerah tersebut, di kita sendri masih mempersiapkan dana untuk memasang antena yang baru kemungkinan kita naikan lagi sampai 350 meter dan wattmya sendiri 80KW, alat dan antenanya sudah ada tapi pengerjaanya masih kita rapatkan lagi dengan devisi teknik dari jakarta.
P = Terus untuk watt 40 Kwh itu, menjangkau di luar Jawa Timur?
N = Ee sama seperti ee yang di amankan oleh undang-undang bahwa jangkauan wilayah kita meliputi wilayah gerbangkertasusila, gersik, bangkalan, mojokerto, Surabaya, Sidoarjo,
Lamongan. Sudah.
P = Untuk Surabaya nya sudah merata Pak Edi?
N = Sudah, insyaallah sudah meraa di wilayah gerbang kertasusila.
P = Terima kasih pak edi, atas waktunya.
N = Iya sama sama. 3. WWC Marketing
P = Selamat pagi mbak yuni
N = Iya
P = Ini saya mau mengadakan skripsi program pancet kecrek. Ingin mengetahui bagaimana memasarkan program pancet kecrek ini, Nama lengkap dan jabatan mbak yuni di inewstv sendiri sebagai apa?
N = Eti mahayuni, jabatanyya sebagai account executive.
P = Ada berapa orang marketing di inewstv?
N = Kalau disini kita ada dua aja. Ee itu sama sama sih, sebagai marketing. Kita marketingya disini ya semuanya, maksudnya nggak untuk program on air aja tapi juga off air itu juga kita sendiri yang handle. Kemudian untuk ee branding itu juga kita yang handle.
P = Untuk khusus pprogram pancet kecrek ini, bagaimana memasarkannya. Mbak yuni sendiri atau satu nya?
N = Sebenarnya sih pancet kecrek itu sebelumnya pernah ditayangin ke sore kan ya, awalnya sore, ternyata itu dari rating kemudian juga dari iklan itu ternyata tidak bagus prospeknya.
Selama beberapa bulan program berjalan kan ratingnya juga kurang bagus. Kemudian pun iklannya juga masih kurang, kurag peminatnya di jam yang sore. Terus, akhirnya diusulkan di jam malam. Seperti yang sekarang itu jam 10 itu kan. Nah, di jam itu, itu ternyata ee ratingnya pun juga ada kenaikan, ya kan, dari kenaikan kemudian pengiklan pun juga ndak banyak yang berminat untuk masuk di jam itu. Gitu.. P = Di jam segitu, jenis-jenis iklan apa yang masuk?
N = Kebanyakan kalau jam malem itu emang jam untuk produk-produk dewasa ya. Seperti rokok, kemudian, karena itu juga programnya berbau ada berita-berita kriminal ee ada berbau kekerasan itu juga ada masuk viostin kayak obat-obat sendi. Yang aku inget cuma dua itu lah.
P = Didalam program pancet kecrek ini berapa kali iklan tayang? Dalam setengah jam ?
N = Kalau kira-kira, paling nggak 5 sampai 10.
P = Terus apakah selama ini ada kemajuan iklan yang masuk di program pancet kecrek?
N = Pasti ada, dibandingkan yang kita tayangin sore kan. Kalau malem ternyata masih udah ada berapa iklan saja yang masuk. Ada kemajuannya. Itu ada 3 segmen kan, dan masing-masing itu
30 detik an durasi nya. Kalau jam malem iklan Cuma dari Jakarta.
P = Kalau marketing sini ngajukan program lokal di tayangkan di nasional, gitu bisa mbak ?
N = Bisa, kita kan jualannya juga nasional. Jadi kyk kemarin tasya iklan layanan masyarakat yang untuk dinas pariwisata, itu kan juga tayang nasional. Itu kan kita juga ngirim media order nya di Jakarta. Nanti mereka yang eksekusi juga di jam-jam nasional. Kalau mau nasional ya bisa, lokal ya bisa.
P = Tergantung budget nya aja ya mbak ya
N = iya tergantung budget nya. Soalnya kalau nasional kan ya lumayan lah budget nya. Per spot nya aja bisa sampai 3 jutaan kalau inews yang nasional.
P = Oke mbak yuni, terimakasih
N = Sama-sama.