<<

Pengaruh Culture Event di Anjungan Taman Mini Indah Terhadap Citra Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu

Pengaruh Culture Event di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Terhadap Citra Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu

Annisa Asri Lestari, Bagja Waluya dan Rini Andari Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]

Abstract— Bengkulu is one of the provinces in I. PENDAHULUAN Indonesia, which has many potentials in terms of natural and cultural diversity. Looking at the Seiring berkembangnya pariwisata di numbers of potentials for cultural tourism around Indonesia, daerah-daerah di Indonesia the province, Bengkulu Province was expected to mengupayakan berbagai cara untuk increase the number of tourists for its unique menunjukkan diferensiasi dibandingkan dengan characteristic and good image adhering in the kota-kota lainnya sesuai dengan Undang- minds of prospective tourists as a cultural Undang No. 32 Tahun 2004 tentang otonomi destination. Problems occurred in Bengkulu daerah. Undang-undang ini menyebutkan bahwa Province is a fluctuating level of tourist visits to the dengan adanya potensi, keanekaragaman province, and the growth level tends to be low. This daerah, peluang dan persaingan global maka is due to the image of Bengkulu Province as a dari itu diberikanlah wewenang yang seluas- tourist destination that is not good enough in the luasnya kepada daerah, serta pemberian hak dan minds of prospective tourists. Hence, Anjungan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah. Bengkulu, which is located in Indonesian Melalui undang-undang tersebut banyak Miniature Park, Jakarta was having the effort to pemerintah daerah mulai menawarkan potensi overcome this problem. Therefore, the researcher daerahnya masing-masing sebagai upaya chose Cultural Event as the solution that can be implemented to improve the Destination Image of meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD). the province. On this study, the independent Salah satunya adalah Pemerintah Daerah variable (X) was Cultural Event, consisting of Provinsi Bengkulu. Spectacularisation, Theme, Participation and Provinsi Bengkulu merupakan salah satu Immersion. The dependent variable (Y) was provinsi yang memiliki keanekaragaman Destination Image. The type of the research used potensi alam dan budaya. Provinsi Bengkulu was a descriptive explanatory survey, and supported terletak di sumatera bagian selatan, berbatasan by the cross-sectional method. The samples in this dengan Sumatera Barat, , Sumatera study were 108 respondents consisting of individual visitors at the Anjungan Bengkulu Cultural Event, Selatan, dan Samudera Hindia dengan the sampling technique used was purposive luas wilayah sebesar 19.788,70 km2. Provinsi sampling. Data analysis technique employed was Bengkulu kaya akan potensi wisata alam, multiple regressions. The result showed that the budaya dan sejarah. Terdapat 189 destinasi implementation of Cultural Event at Anjungan wisata di Bengkulu yang terbagi ke dalam Bengkulu was assessed in the high category, with a golongan destinasi wisata alam sebanyak 169 dimension of "Spectacularisation" received highest dan heritage (budaya/sejarah) sebanyak 20, score, and the lowest one was the "theme". yang tersebar di 9 kabupaten dan 1 kota. Subsequently, visitors’ response regarding Destination Image at Anjungan Bengkulu was also Melihat banyaknya potensi pariwisata dan categorized in a very high level, with a dimension of budaya di Provinsi Bengkulu tersebut cognitive image received highest score and diharapkan berbanding lurus dengan jumlah dimension of affective image became the lowest kunjungan wisatawan ke Provinsi Bengkulu. one. Results showed that there is a significant Namun, jumlah wisatawan yang berkunjung ke influence between Culture Event and Destination Provinsi Bengkulu 5 tahun terakhir dilihat dari Image. jumlah tamu menginap di hotel berbintang/non- bintang pada tahun 2016 fluktuatif dan pertumbuhannya hanya sedikit. Dilihat dari Keywords— cultural event; destination image. kompetitornya, Provinsi Bengkulu berada pada

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 113

Annisa Asri Lestari, Bagja Waluya, dan Rini Andari

peringkat terakhir jumlah kunjungan pariwisata mendukung program Visit Bengkulu 2020 pada tahun 2016. Menurut Ali Paseh selaku (sumber: harianrakyatbengkulu.com). Kepala Seksi Promosi dan Informasi Provinsi Bengkulu kompetitor dipilih karena wilayahnya Setelah melakukan perbaikan infrastruktur, yang berdekatan dengan Provinsi Bengkulu, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga melakukan yaitu Lampung, Jambi, Sumatera Selatan dan upaya promosi untuk memperbaiki citra Sumatera Barat. Selain wilayah berdekatan, Provinsi Bengkulu. Salah satunya melalui event- Provinsi Bengkulu telah mengalami akulturasi event pariwisata yang diadakan di Provinsi budaya dengan keempat provinsi sekitar, Bengkulu dan di luar, baik pada taraf nasional sehingga lima provinsi tersebut memiliki maupun internasional. Salah satu event karakteristik yang hampir mirip namun terdapat internasional yang diikuti di luar Provinsi ciri khas yang berbeda di tiap provinsinya. Bengkulu adalah Malayasian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2017 Ada beberapa faktor penyebab pertumbuhan yang diadakan pada 17-l9 Maret 2017 di Putra wisatawan yang fluktuatif dan menyebabkan World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur Provinsi Bengkulu memiliki peringkat paling (sumber: harianrakyatbengkulu.com). akhir, salah satunya adalah kurang melekatnya citra pariwisata Provinsi Bengkulu di benak Sejalan dengan event yang telah diikuti di wisatawan. Salah satu Citra yang kini sedang luar negeri, Provinsi Bengkulu juga sering dibangun Pemerintah Provinsi Bengkulu adalah mengadakan dan turut berpartisipasi dalam wisata pegunungan kawasan konservasi bunga event yang terdapat di dalam negeri dan di luar di hutan lindung Kabupaten Provinsi Bengkulu, yaitu melalui kantor Kepahiang. Bunga rafflesia merupakan flora penghubung di Jakarta pada sub bidang Seksi endemik Provinsi Bengkulu. Habitatnya berada Promosi dan Informasi Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah yang merupakan di kawasan hutan lindung 1000m diatas permukaan laut di Kabupaten Kepahiang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas dengan ekosistem yang masih asri. Oleh sebab Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu. itu di dalam Rencana Induk Pengembangan Anjungan Bengkulu TMII adalah miniatur dari Pariwisata Daerah (RIPPDA) pengembangan Provinsi Bengkulu yang merupakan cerminan wisata alam pegunungan kawasan konservasi dari keseluruhan Provinsi Bengkulu. bunga rafflesia khususnya di kawasan hutan Sesuai dengan visi dari Seksi Promosi dan lindung Kabupaten Kepahiang sedang Informasi Anjungan Bengkulu yaitu menjadikan diutamakan untuk dikembangkan dan anjungan daerah sebagai show window daerah dipromosikan (sumber: yang di dalam misinya terdapat upaya bkpmdbengkuluprov.go.id). Sedangkan review meningkatkan promosi potensi unggulan daerah pada Trip Advisor menyatakan bahwa sebanyak salah satunya pada bidang pariwisata dan 50% netizen merekomendasikan destinasi budaya, Seksi Promosi dan Informasi Anjungan wisata pantai dan tidak ditemukan review Bengkulu melakukan berbagai macam culture mengenai destinasi wisata alam pegunungan event promosi baik di dalam maupun di luar yaitu kawasan konservasi bunga rafflesia di kawasan Anjungan Bengkulu untuk hutan lindung Kabupaten Kepahiang. meningkatkan citra destinasi wisata Provinsi Adapun komentar dari hasil review tersebut Bengkulu. sebagian besar netizen mengeluhkan akses jalan II. KAJIAN PUSTAKA yang kurang baik, hal ini didukung dengan pemberitaan di liputan6.com bahwa kurang A. Culture Event terawatnya akses jalan di Provinsi Bengkulu Shone dan Parry di dalam Any Noor sehingga mengurangi rasa keyakinan memilih (2013:9) mengungkapkan bahwa culture event pada calon wisatawan, selain itu banyak juga berada di dalam special event, yang terdapat di review yang menyebutkan masyarakat Provinsi dalam publicity and public relation dan dinaungi Bengkulu masih kurang sadar akan pariwisata oleh marketing communication mix. Culture sehingga penduduk dinilai kurang ramah kepada Event merupakan suatu aktivitas budaya, yang wisatawan dan tingkat kriminalitas masih cukup sebelumnya disajikan dalam pola yang teratur, tinggi. Provinsi Bengkulu terus berupaya terus menerus, dan akan dikonfigurasikan ulang melakukan perbaikan jalan. Tahun 2016 telah tepat untuk membuat event yang baru. Jennie dibangun 1200km jalan seperti yang dilansir (2015:1). pada mediaindonesia.com. Selain memperbaiki akses jalan, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Terdapat beberapa dimensi dari culture mengadakan pembinaan kelompok sadar wisata event yang diadopsi melalui event yang dicapai kepada 50 perwakilan dari tiap kabupaten/kota beberapa penelitian terdahulu. dimensi yang demi terwujudnya masyarakat sadar wisata yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 114

Pengaruh Culture Event di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Terhadap Citra Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu

Spectacularisation, Theme dan Immersion and performance. Salah satu alat dalam pemasaran participation menurut Jennie (2015:9), yaitu: yang efektif melalui promosi yang di dalamnya terdapat marketing communications mix. a. Spectacularisation Lovelock dan Wirtz (2011:195) sesuatu yang sangat visual dan lebih besar, mengungkapkan bahwa terdapat enam kegiatan serta memiliki keunikan yang berbeda dari event dalam Marketing communication mix, yaitu lainnya sesuai pesan yang akan disampaikan Personal communication, Advertising, Sales penyelenggara. promotion, Public relations & publicity, b. Theme Instructional materials dan Corporate design. Suatu cara untuk membangun identitas Dalam kegiatan Public relations & publicity dalam suatu kegiatan yang berbeda dan terdapat kegiatan special event yang di menciptakan tema narasi untuk menjelaskan dalamnya terdapat salah satu jenis culture event. mengapa seni tersebut dibuat. Jennie (2015:1) mengungkapkan bahwa c. Immersion and participation. Culture Event merupakan suatu aktivitas Pengalaman mendalam yang diberikan pada budaya, yang sebelumnya disajikan dalam pola pengunjungnya menjadi sesuatu pembeda dari yang teratur, terus menerus, dan akan event lainnya yang pernah mereka kunjungi. dikonfigurasikan ulang tepat untuk membuat event yang baru. Melalui festival experience Dimensi tersebut dinilai sesuai karena dilihat terdapat tiga dimensi culture event, yaitu dilihat dari festival experience dari pengunjung spectacularisation, theme, dan immersion and culture event. participation. B. Citra Destinasi Dalam hal ini, peneliti mengadakan Setiap daerah tujuan wisata memiliki image penelitian terkait program culture event pada tertentu, yaitu pandangan seseorang terhadap agenda kegiatan culture event yang dilakukan suatu tujuan yang mengandung keyakinan, Anjungan Bengkulu TMII Jakarta sebagai kesan dan persepsi. Citra Destinasi merupakan kegiatan dalam membangun citra destinasi keseluruhan pengetahuan, dan emosional dari wisata Provinsi Bengkulu. Dimensi yang seseorang individu atau kelompok terhadap digunakan untuk citra destinasi diadaptasi dari suatu objek atau tempat. Kaur et al (2015:504) adalah cognitive dan affective. Menurut Kaur et al (2015:503) Destination image adalah jumlah dari keyakinan, ide dan Adapun dengan selalu diadakannya tayangan yang orang miliki akan suatu tempat kegiatan ini, penulis ingin mengetahui apakah atau destinasi. Dapat disimpukan bahwa dengan kegiatan culture event ini efektif dalam Destination Image merupakan timbal balik dari membangun citra destinasi wisata Provinsi wisatawan atas apa yang dirasakan baik melalui Bengkulu. pengalaman maupun informasi yang diterima, dapat berupa kesan, pendapat komentar dan D. Hipotesis perasaan terhadap suatu destinasi wisata. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian Kaur et. al. (2015:504) menyatakan bahwa ditetapkan sebagai berikut: terdapat dua dimensi citra destinasi, yaitu cognitive dan affective. Cognitive adalah Terdapat pengaruh culture event yang dilihat berkaitan dengan atribut fisik dan faktor dari festival experience, yaitu pengalaman seperti wisata alam, iklim, budaya, spectacularisation, theme, dan immersion and tempat wisata, kehidupan malam dan hiburan, participation terhadap citra destinasi Provinsi infrastruktur, akomodasi, belanja, tingkat Bengkulu dibenak wisatawan Anjungan kebersihan, keamanan, dan biaya/harga, fasilitas Bengkulu TMII Jakarta. dll. Atribut-atribut ini untuk mempengaruhi Berdasarkan uraian di atas maka dalam pembentukan dan mengubah citra destinasi. menyusun hipotesis pada penelitian ini Sedangkan affective adalah Penilaian afektif didukung oleh beberapa premis sebagai berikut: kualitas lingkungan. Image afektif ditandai dengan afektif tayangan atau perasaan bahwa 1. Kavaratzis dalam Dave Gelders (2012:111) seorang individu memiliki tujuan tertentu. mengungkapkan bahwa city’s event merupakan alat komunikasi yang paling C. Kerangka Pemikiran ampuh dalam menularkan citra kota yang Konsep bauran pemasaran (marketing mix) baik. masa kini yang dikemukaakan oleh Kotler 2. Sukoco (2014:756) mengatakan bahwa event Keller (2016:48) menyebutkan bahwa terdapat 8 berpengaruh positif terhadap citra suatu bauran pemasaran, yaitu product, price, place, merek. promotion, people, processes, program dan

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 115

Annisa Asri Lestari, Bagja Waluya, dan Rini Andari

3. Richard dan Wilson (2004:1947) variabel penelitian dalam situasi tertentu diteliti menyimpulkan bahwa culture event dari perspektif individual organisasi, industri memiliki dampak positif dari citra kota. dan aspek lainnya. Sehingga temuannya lebih 4. Peta (2016:73) memiliki temuan bahwa luas, lebih dalam dan lebih terperinci. Melalui special event sebagai suatu teknik yang jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh inovatif untuk meningkatkan citra kota gambaran mengenai 1) culture event di sebagai tujuan wisata. Anjungan Bengkulu TMII Jakarta, 2) citra 5. Yi De Liu (2014:27) mengungkapkan bahwa destinasi wisata Provinsi Bengkulu, 3) seberapa culture event memiliki dampak positif besar pengaruh culture event berbasis budaya di dalam citra kota antara penduduk, Bisnis, Anjungan Bengkulu TMII terhadap citra media, pemirsa budaya, setidaknya sehari destinasi wisata Provinsi Bengkulu. setelah event berlangsung. Sedangkan penelitian verifikatif adalah III. METODE PENELITIAN penelitian untuk menguji pengujian secara kausal, yaitu hubungan antara variabel Penelitian ini menganalisis variabel bebas independen dan dependen Maholtra (2009:104). dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang Jadi penelitian verifikatif ini menguji pengaruh menjadi variabel bebas yaitu, culture event (X) antara culture event di Anjungan Bengkulu yang memiliki tiga sub variabel, (X1) TMII terhadap citra destinasi wisata Provinsi spectacularisation, (X2) theme, dan (X3) Bengkulu. Berdasarkan jenis penelitian yang immersion and participation. adapun variable Y digunakan yaitu penelitian jenis deskriptif dan yang diteliti adalah citra destinasi (Y) yang verifikatif, maka metode yang digunakan dalam memiliki indikator cognitive dan affective. penelitian ini adalah metode survey dan Penelitian ini dilaksanakan di daya explanatory survey. Menurut Jackson (2012:20) tarik wisata budaya, yaitu Anjungan Bengkulu menyatakan metode survey adalah TMII Jakarta. Unit analisis atau responden mempertanyakan individu pada sebuah topik dalam penelitian ini adalah wisatawan Anjungan atau beberapa topik kemudian menggambarkan Bengkulu TMII Jakarta. tanggapan mereka. Sedangkan metode explanatory survey dilakukan untuk Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu mengeksplorasi situasi masalah atau penelitian kurang dari satu tahun, maka metode yang melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan digunakan adalah cross sectional method. wawasan dan pemahaman Maholtra (2009: 98) Menurut Husein Umar (2008:45) pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh cara mempelajari objek dalam kurun waktu karakteristik yang mempengaruhi, dan anggota tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka populasinya yakni pengunjung Anjungan panjang. Pengumpulan informasi dari subjek Bengkulu TMII Jakarta Tahun 2016. Jumlah penelitian hanya dilakukan satu kali dalam satu wisatawan yang berkunjung ke Event Pekan periode waktu, sehingga penelitian ini Seni Budaya Bengkulu di Anjungan Bengkulu merupakan one-shot atau cross sectional TMII Jakarta yaitu sebanyak 1.391 orang. (Maholtra, 2009:101). Alasan peneliti Penulis mengambil sampel berdasarkan menggunakan metode ini, karena event yang teknik purposive sampling. Menurut Berenson diadakan di Anjungan Bengkulu berlangsung et al (2012:250) menyatakan bahwa dalam pada satu periode waktu tertentu dan tidak teknik purposive sampling, subjek dipilih berkesinambungan. berdasarkan karakteristiknya. Teknik ini dipilih Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan karena populasi dan sampel yang dipilih penjelasan dan bidang penelitian menggunakan memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik penilitian deskriptif dan verifikatif. Menurut tersebut antara lain: Maholtra (2009:100), penelitian deskriptif 1. Pengunjung Anjungan Bengkulu TMII adalah jenis penilitian konklusif yang memiliki Jakarta tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya 2. Pengunjung culture event di Anjungan karakteristik atau fungsi pasar. Penelitian Bengkulu TMII Jakarta deskriptif sangat berguna ketika mencari 3. Berusia > 15 tahun pertanyaan penelitian yang menggambarkan fenomena pasar, seperti menentukan frekuensi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pembelian, mengidentifikasi hubungan atau membuat prediksi. A. Gambaran Culture Event di Anjungan Bengkulu Tujuan penelitian deskriptif untuk menyajikan suatu profil, menjelaskan aspek- Berdasarkan hasil pengolahan data, aspek yang relevan dengan fenomena yang ada diperoleh hasil tanggapan wisatawan terhadap serta menjelaskan karakteristik berbagai culture event di Anjungan Bengkulu TMII,

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 116

Pengaruh Culture Event di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Terhadap Citra Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu

dapat dilihat melalui Tabel mengenai untuk pengaruh culture event terhadap citra rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan yang destinasi dapat dinyatakan sebagai: merupakan hasil dari pengumpulan data yang telah dipaparkan sebelumnya. Y = a + b1X1+ b2X2 +b3X3 Y = 5,222 + 0,794X1 – 0,148X2 +0,936 X3 TABEL 1. REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN WISATAWAN TERHADAP CULTURE EVENT DI ANJUNGAN BENGKULU Keterangan: TMII Y = Citra Destinasi No Sub Variabel Skor Rata-Rata % X1 = Spectacularisation 1 Spectacularisation 437 36,43 X2 = Theme 2 Theme 446 27,90 X3 = Partiipation and immersion 3 Participation and 428 35,67 Immersion Hasil analisis menunjukkan nilai konstanta Total 1311 100 5,222 artinya jika X1, X2, X3, diabaikan maka tingkat citra destinasi adalah sebesar 5,222. Koefisien X sebesar 0,794 berarti bahwa untuk Berdasarkan Tabel di atas, menunjukan 1 setiap penurunan satu satuan nilai bahwa sub variabel yang memiliki nilai tertinggi spectacularisation akan menurunkan nilai citra adalah spectacularisation dengan nilai sebesar destinasi sebesar 0,794. Koefisien X sebesar 36,43% sedangkan sub variabel yang memiliki 2 0,148 berarti bahwa untuk setiap penurunan satu penilaian terendah adalah Theme dengan satuan nilai theme akan menurunkan nilai citra persentase sebesar 27,90%. destinasi sebesar 0,148. Sedangkan koefisien X3 B. Gambaran Citra Destinasi Wisata Provinsi sebesar 0,936 berarti bahwa untuk setiap Bengkulu kenaikan satu satuan nilai participation and Berdasarkan hasil pengolahan data, immersion akan menaikan nilai citra destinasi diperoleh rekapitulasi tanggapan wisatawan sebesar 0,926. Sehingga Seksi Promosi dan terhadap citra destinasi wisata Provinsi Informasi Anjungan Bengkulu TMII harus Bengkulu sebagai berikut: meningkatkan participation and immersion melalui keikutsertaan pengunjung pada event

TABEL 2. REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN WISATAWAN yang diselenggarakan sehingga meningkatkan TERHADAP CITRA DESTINASI WISATA DI ANJUNGAN antusiasme pengunjung untuk meningkatkan BENGKULU TMII citra destinasi wisata Anjungan Bengkulu TMII. No Sub Variabel Skor Rata-Rata % Dimensi tersebut perlu ditingkatkan karena 1 Cognitive 490 57 dimensi participation and immersion memiliki 2 Affective 500 43 nilai kontribusi tertinggi dalam meningkatkan Total 990 100 citra destinasi wisata Provinsi Bengkulu.

V. KESIMPULAN Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh rata-rata skor tertinggi adalah Berdasarkan hasil penelitian yang telah cognitive dengan perolehan skor sebesar 57%. dilakukan dengan menggunakan analisa Tingginya indikator cognitive dikarenakan citra deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis yang dibangun dan disampaikan terhadap regresi berganda, antara culture event di destinasi wisata Provinsi Bengkulu kepada Anjungan Bengkulu TMII terhadap cita pengunjung event telah dapat mempengaruhi destinasi wisata Provinsi Bengkulu, maka dari pengetahuan yang ada di pikiran. penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Tanggapan tamu individu yang terendah adalah pada affective dengan skor 43%. Hal ini 1. Secara umum tanggapan responden terjadi karena citra yang dibangun dan mengenai pelaksanaan culture event di disampaikan terhadap destinasi wisata Provinsi Anjungan Bengkulu TMII yang terdiri dari 3 Bengkulu pada pengunjung yang datang di event dimensi yaitu spectacularisation, theme dan Anjungan Bengkulu TMII belum terlalu dapat participation and immersion berada di melekat ke dalam perasaan. kategori sangat tinggi. Dimensi spectacularisation mendapatkan penilaian C. Pengaruh Culture Event Terhadap Citra tertinggi. Pada spectacularisation Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu pengunjung event merasakan kemeriahan Persamaan regresi berganda merupakan dan keunikan yang berbeda pada event yang hasil persamaan dari proses untuk menentukan diselenggarakan, sehingga pesan yang persamaan prediksi yang paling akurat dari disampaikan terwakili dalam keunikan event multiple/ beberapa prediktor Gravetter & tersebut. Sedangkan penilaian terendah pada Forzano (2012:415). Sehingga dalam penelitian dimensi theme, dikarenakan pengunjung ini didapatkan persamaan regresi berganda kurang peduli akan tema yang disajikan, dan

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 117

Annisa Asri Lestari, Bagja Waluya, dan Rini Andari

lebih antusias melihat penampilan yang agar lebih difokuskan pada tingkat disajikan oleh event tersebut. participation and immersion, serta seksi 2. Tanggapan responden mengenai citra promosi dan informasi Anjungan Bengkulu destinasi Provinsi Bengkulu yang terdiri dari diharapkan dapat mengendalikan dan cognitive dan affective. Penilaian tertinggi mengembangkan culture event sebagai suatu ada pada pemilihan cognitive, dimana citra strategi pemasaran dan diharapkan selalu yang dibangun dan disampaikan terhadap melibatkan pengunjung pada event-event destinasi wisata Provinsi Bengkulu kepada yang diselenggarakan agar pengunjung pengunjung event telah dapat mempengaruhi tertarik untuk melihat, sehingga citra yang pengetahuan yang ada di pikiran pengunjung dibangun dan disampaikan dapat lebih cepat event di Anjungan Bengkulu. Sedangkan tersampaikan dan mudah diterima penilaian terendah yaitu affective, dimana pengunjung event. citra yang dibangun dan disampaikan 4. Penulis menyadari dalam penelitian ini terhadap destinasi wisata Provinsi Bengkulu tentunya memiliki kekurangan dan pada pengunjung yang datang di event keterbatasan. Saran selanjutnya perlu Anjungan Bengkulu TMII belum terlalu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dapat melekat ke dalam perasaan. variabel di luar variabel yang diteliti, 3. Culture event yang terdiri dari misalnya advertising, public relation, sales spectacularisation, theme dan participation promotion dan sebagainya. Begitu juga and immersion memiliki pengaruh yang dengan penelitian ini yang memiliki signifikan terhadap citra destinasi wisata. kekurangan dan keterbatasan karena hanya dilakukan pada pengunjung culture event di Berdasarkan hasil penelitian yang telah Anjungan Bengkulu. Para peneliti dilakukan, maka penulis memberikan selanjutnya dapat melakukan penelitian yang rekomendasi mengenai culture event di mencakup keseluruhan segmen wisatawan Anjungan Bengkulu TMII terhadap citra terhadap keputusan berkunjung dan perilaku destinasi wisata Provinsi Bengkulu, yaitu: wisatawan Provinsi Bengkulu. 1. Penilaian terendah terhadap culture event di Anjungan Bengkulu TMII pada dimensi DAFTAR RUJUKAN theme, dikarenakan pengunjung kurang Sumber Buku: peduli akan tema yang disajikan, dan lebih Ali, H. (2008). Marketing. : Media antusias melihat penampilan yang disajikan Pressindo. oleh event tersebut. Kesesuaian tema yang Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu ditampilkan dengan pesan yang akan Pendekatan Prakitik. Jakarta: Reneka disampaikan akan citra destinasi wisata Cipta. Provinsi Bengkulu dapat cepat jelas diterima Berenson, M.L et.al. (2012). Basic Business dan melekat di benak pengunjung event. Statistics Concept and Aplication 12th Selain tema yang sesuai, disarankan tema Edition. New Jersey: Prentice Hall yang dipilih harus konsisten dengan apa yang akan disampaikan, sehingga Budi, T.P. (2005). SPSS 13 Terapan Riset pengunjung dapat lebih peduli dan mengerti Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi. akan tema yang disajikan. Cooper, D. R. & Schindler, P.S. (2006). 2. Berdasarkan hasil penelitian dan fakta pada Bussines Research Methods, 9th edition. variabel citra destinasi wisata Provinsi New York: McGraw-Hill. Bengluku memiliki penilaian yang sangat Gelgel, I.P. (2006). Industri Pariwisata tinggi, namun pihak penyelenggara event Indonesia Dalam Globalisasi yaitu seksi promosi dan informasi Anjungan Perdagangan Jasa (GATS-WTO). Bengkulu harus memperhatikan indikator : Refika Aditama affective yang masih kurang maksimal. Hal Gravetter, F.J & Forzano, L.B. (2012). ini terjadi karena citra yang dibangun dan Research Methods for The Behavioral disampaikan terhadap destinasi wisata Sciences. Canada: Wadsworth Cangage Provinsi Bengkulu pada pengunjung yang Learning datang di event Anjungan Bengkulu TMII Keegan, W.J. (2005). Global Marketing 4th belum terlalu dapat melekat ke dalam Editon International Edition. USA: perasaan. Disarankan penyelenggara event Prentice Hall dapat lebih memberikan gambaran positif Kennedy, J.E dan Soemanagara, R.D. (2006). terhadap Provinsi Bengkulu di dalam sebuah Marketing Communications, Taktik dan event terutama pada bidang pariwisata. Strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu 3. Untuk meningkatkan citra destinasi wisata Provinsi Bengkulu melalui pelaksanaan Populer. culture event di Anjungan Bengkulu TMII

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 118

Pengaruh Culture Event di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Terhadap Citra Destinasi Wisata Provinsi Bengkulu

Kotler, P & Amstrong, G. (2008). Principles of Gelders, D. (2013). City events: Short and Marketing 11th Edition. New Jersey: Serial Reproduction Effects on The City’s Prentice Hall. Image?. An International Journal, 18(1), Kotler, P Et all., (2012). Marketing 110-118 Management. 14th Edition. New Jersey: Jennie, J. (2015). Festivalisation of Cultural Prentice Hall, Pearson Education. Production. 6th Annual Research Session, Kotler, P dan Keller, L.K. (2016). Marketing 244-255. Management. 15th Global Edition. New Kaur, A, et al. (2015). Destination Image of Jersey: Prentice Hall, Pearson Education. Indian Tourism Destinations. Asia Pacific Lary, P. (2008). Strategic Integrated Marketing Journal of Marketing and Logistics, 28(3), Communication Theory and practice. 499-524. First edition. Typeset by Charon Tec Ltd Liu, Y.D. (2014). The Impact of Cultural Event (A Macmillan Company), India: on City Image: An Evaluation of The 2008 Lovelock, C & Wirtz, J. (2011). Services European Capital of Culture, Liverpool. Marketing.7th Edition. New Jersey: Int. J. Leisure and Tourism Marketing, Prentice Hall, Pearson Education. 4(1) Malhotra, N.K. (2009). Riset Pemasaran Edisi Rajesh, R. (2013). Impact of Tourist keempat Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Perceptions, Destination Image and Mathis, R.L & Jackson, J.H. (2012). Tourist Satisfaction on Destination Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Loyalty: A Conceptual Model. Revista de Pertama. Jakarta: Salemba Empat Turismo y Patrimonio Cultural. 11(3) Noor, A. (2013). Manajamen Event. Edisi Special Issue, 67-78. Revisi. Bandung: Alfabeta. Richards, G & Wilson, J. (2004). The Impact of Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: Cultural Events on City Image: Kencana. Rotterdam, Cultural Capital of Europe Pike, S.D. (2008). Destination Marketing: An 2001. Journal of Urban Studies, 41(10), Integrated Marketing Communication 1931–195. Approach. Butterworth-Heinemann, Sneat, J.Z dan Finney, R.Z. (2008). An IMC Burlington, MA. Approach to Event Marketing the Effect Pitana, I.G & Gayatri, P.G. (2005). Sosiologi of Sponshorship and Experience On Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Customer Attitude. Journal of Advertising Rangkuti, F. (2011). Riset Pemasaran. Cetakan Research. ke 10. Jakarta: PT. Gramedia. Sukoco, M.H. (2014). Pengaruh Pemasaran Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Event Terhadap Citra Merek Minuman Bandung: Alfabeta. Isotonik Mizonedi . Jurnal Ilmu Sekaran, U & Roger, B. (2013). Research Manajemen, 2(3) Methods for Business. India: Thomson Digital. Sumber Skripsi, Tesis dan Disertasi: Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bambang, Y.D. (2016). Pengaruh Destination Bandung: PT. Refika Aditama. Image Jepang Terhadap Keputusan Stangor, C. (2011). Research Method for Berkunjung Wisatawan Indonesia. Behavioral Science. Wadsworth: Cengage (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Learning. Pengetahuan Sosial. Universitas Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pendidikan Indonesia. Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Jago, K.L. (1997). Special Events and Tourism Tabachnick, B.G. dan Fidell, L.S. (2013). Using Behaviour: A Conceptualisation and An Multivariate Stastistics. Boston: Pearson Empirical Analysis From A Values Education. Perspective. (Tesis). Department of Yoeti, O.A. (2013). Pemasaran Pariwisata. Hospitality, Tourism and Marketing Bandung: Angkasa. Faculty of Business, Victoria University. Peta, M. (2016). Special Events as an Sumber Jurnal: Innovative Technique for Improving Fitriani, M & Andari, R. (2013). Meningkatkan Zimbabwe’s Image as A Tourist Keputusan Berkunjung Melalui Special Destination. (Skripsi). Department of Event Di Museum Konperensi Asia Hospitality and Tourism Chinhoyi Afrika. Tourism and Hospitality University of Technology. Essentials Journal, 3(2), 619-631 Soonleitner, K. (2011). Destinations Image and its effects on marketing and branding a

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 119

Annisa Asri Lestari, Bagja Waluya, dan Rini Andari

tourist destination: A case study about the 17/03/27/gaungkan-visit-2020- Austrian National Tourist Office-with a wonderful-bengkulu/ focuso the market Sweden. (Disertasi). Admin. (2017). Pembinaan Kelompok Sadar School of Business Studies Sodertorn Wisata Se Provinsi Bengkulu. [Online]. University. Diakses dari: Admin. (2017). Gaungkan Visit Wonderful http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/20 Bengkulu 2020. [Online]. Diakses dari: 17/04/10/114493/ http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/20

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 7, No. 2, 2017 - 120