1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Parawisata Dan Budaya Provinsi Jawa Barat Jawa Barat dikenal sebagai provinsi yang memiliki kekayaan pariwisata yang beragam jenisnya, dan beberapa diantaranya memiliki kualitas dan daya tarik yang tinggi. Sumber daya kebudayaan yang dimiliki seperti bahasa, sastra, dan aksara daerah, kesenian, kepurbakalaan, kesejarahan, nilai tradisional, dan museum, masih tumbuh dan berkembang serta keberadaannya dapat diandalkan untuk pembangunan jati diri bangsa. Pemerintah menempatkan kepariwisataan menjadi salah satu sektor strategis sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah yang potensial. Berbagai upaya telah banyak dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor kepariwisataan terhadap pembangunan Jawa Barat secara keseluruhan. Dimulai dari upaya untuk meningkatkan jumlah dan lama kunjungan wisatawan, pelayanan di bidang jasa kepariwisataan, kerja sama dengan pihak luar negeri, promosi, hingga meningkatkan daya tarik kepariwisataan daerah. Dalam strategi pembangunan kepariwisataan khususnya dalam upaya meningkatkan daya tarik, sektor kebudayaan menjadi unsur andalan yang kemudian sangat mempengaruhi daya beli suatu daerah. Hal ini menempatkan kebudayaan sebagai sektor potensial bagi pengembangan kepariwisataan sehingga dapat berperan menjadi pendukung dan mitra utama kepariwisataan. Dengan demikian, kebudayaan dan kepariwisataan merupakan dua sektor yang hendaknya 68 dapat dikembangkan secara sinergis sebagai satu aset dan peluang bagi pengembangan dan pembangunan daerah secara keseluruhan. Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) yang merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang bergerak dalam bidang pelestarian serta pemberdayaan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Provinsi Jawa Barat berlokasi di Jl.L.L.R.E Martadinata No.209 Bandung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, sebagaimana diamanatkan Undang- 1 undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor : 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor : 15 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat. Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor : 15 Tahun 2000 tersebut, maka terbentuklah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat pada tahun 2001 yang merupakan gabungan 4 (empat) Instansi yaitu dari Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Bidang Kebudayaan, Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Propinsi Jawa Barat dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Bidang Kebudayaan. Pada tahun 2007 terbit Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi 69 dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang pada akhirnya berimbas kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat yaitu mengalami perubahan kembali. Tidak berupa gabungan tetapi tetap dengan posisi yang sama hanya mengalami perubahan nomenklatur saja. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, nama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat berubah nama menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, seperti halnya dulu sewaktu masih bernama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, dilengkapi dengan UPTD atau Unit Pelaksana Teknis Dinas yaitu terdiri atas : 1. Balai Pengembangan Kemitraan dan Pelatihan Tenaga Kepariwisataan. 2. Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat (TMII) Jakarta. 3. Balai Pengelolaan Taman Budaya. 4. Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Kesejahteraan dan Nilai Tradisional. 5. Balai Pengelolaan Museum Negeri Sribaduga. Memperhatikan hal tersebut diatas, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat berupaya mengarahkan peningkatan sektor ekonomi melalui peningkatan sektor pariwisata yang dukung sektor kebudayaan menjadi salah satu faktor andalan yang mampu menggalakkan roda perekonomian sehingga mampu memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membuka lapangan kerja dan 2 berusaha secara mandiri yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat juga pendapatan negara melalui devisa. 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Guna mendukung dan menyelaraskan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan visi sebagai berikut : VISI : " Mewujudkan Jawa Barat sebagai pusat Budaya dan Destinasi Wisata Berkelas Dunia" MISI : 1. Meningkatkan Pembangunan Perekonomian berbasis Potensi Lokal; 2. Melestarikan Aset Budaya Lokal; 3. Mengefektifkan Seni dan Budaya sebagai Asset Daerah yang mendukung Kepada Pengembangan Kepariwisataan Jawa Barat dalam Bingkai Kearifan Lokal; 4. Meningkatkan Kualitas Sumber daya manusia Bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan. 1.1.3 Jenis Produk dan Layanan Objek dan Daya Tarik Wisata Provinsi Jabar NO. Nama ODTW Dokumentasi Foto Kawah Putih 1 (bersambung) 3 (Sambungan) 2. Taman Safari 3. Trans Studio Bandung 4. Situ Patenggang (Bersambung) g) 4 (Sambungan) 5. Tangkuban Perahu 6. Taman Bunga Nusantara 7. Ciletuh Geopark Pelabuhan Ratu 5 1.1.4 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayan Provinsi Jawa Barat Logo merupakan hal terpenting dalam suatu instansi atau perusahaan. Karena logo sebagai identitas instansi atau perusahaan agar masyarakat mengetahui keberadaan instansi atau perusahaan tersebut. Sama halnya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang meiliki logo sebagi identitas kelembagaan. Namun, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga yang berada dibawah naungan Gubernur Jawa Barat yang termasuk dalam perangkat pemerintah provinsi sehingga menggunakan logo provinsi Jawa Barat. Adapun logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut Gambar 1.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Sumber : http://id.wikipedia.org, 2013 Dari gambar 1.1 dapat dijelaskan makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo tersebut, ialah: 6 1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri. 2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata khas suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar Negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. 3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi menggambarkan tanggal proklamasi Republik indonesia. 4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia. 5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan. 6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian. 7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian. 8. Dan atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan damdam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur. 9. Motto Jawa Barat Gemah Ripah Repeh Rapih, merupakan kata majemuk yang memiliki arti Jawa barat merupakan daerah yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai. 7 1.1.5 Struktur Organisasi Dinas Parawisata dan Budaya Provinsi Jabar Gambar 1.2 Struktur Organisasi Disparbud Prov Jabar Sumber : www.disparbudjabar.com Adapun beberapa Job Description dari struktur organisasi diatas ialah sebagai berikut: TABEL 1.1 Job Description Struktur Organisasi No. Name Job Description 1. Kepala 1. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan Dinas koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis kepariwisataan, kebudayaan, kesenian dan perfilman, pemasaran. 2. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan (Bersambung) 8 (Sambungan) pariwisata dan kebudayaan. 3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi dinas. 4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD 2. Sekretaris 1. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas. 2. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program secretariat. 3.Penyelenggaraan pengelolaan rusan keuangan, kepegawaian dan umum. 3. Bagian 1. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program Perencanaan kerja Sekretariat dan Sub bagian Perencanaan dan Program. dan 2.Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan Program koordinasi perencanaan dan program Dinas yang meliputi kepariwisataan,kebudayaan, kesenian dan perfilman, pemasaran. 3.Pelaksanaan penyusunan bahan hasil perencanaan dan program dinas yang meliputi kepariwisataan, kebudayaan, kesenian dan perfilman, pemasaran. 4. Keuangan 1. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung Dinas. 2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan Dinas.3. PelaksanAan
Recommended publications
  • From the Jungles of Sumatra and the Beaches of Bali to the Surf Breaks of Lombok, Sumba and Sumbawa, Discover the Best of Indonesia
    INDONESIAThe Insiders' Guide From the jungles of Sumatra and the beaches of Bali to the surf breaks of Lombok, Sumba and Sumbawa, discover the best of Indonesia. Welcome! Whether you’re searching for secluded surf breaks, mountainous terrain and rainforest hikes, or looking for a cultural surprise, you’ve come to the right place. Indonesia has more than 18,000 islands to discover, more than 250 religions (only six of which are recognised), thousands of adventure activities, as well as fantastic food. Skip the luxury, packaged tours and make your own way around Indonesia with our Insider’s tips. & Overview Contents MALAYSIA KALIMANTAN SULAWESI Kalimantan Sumatra & SUMATRA WEST PAPUA Jakarta Komodo JAVA Bali Lombok Flores EAST TIMOR West Papua West Contents Overview 2 West Papua 23 10 Unique Experiences A Nomad's Story 27 in Indonesia 3 Central Indonesia Where to Stay 5 Java and Central Indonesia 31 Getting Around 7 Java 32 & Java Indonesian Food 9 Bali 34 Cultural Etiquette 1 1 Nusa & Gili Islands 36 Sustainable Travel 13 Lombok 38 Safety and Scams 15 Sulawesi 40 Visa and Vaccinations 17 Flores and Komodo 42 Insurance Tips Sumatra and Kalimantan 18 Essential Insurance Tips 44 Sumatra 19 Our Contributors & Other Guides 47 Kalimantan 21 Need an Insurance Quote? 48 Cover image: Stocksy/Marko Milovanović Stocksy/Marko image: Cover 2 Take a jungle trek in 10 Unique Experiences Gunung Leuser National in Indonesia Park, Sumatra Go to page 20 iStock/rosieyoung27 iStock/South_agency & Overview Contents Kalimantan Sumatra & Hike to the top of Mt.
    [Show full text]
  • International Conference on Biodiversity for Life: SUISTANABLE DEVELOPMENT of INDONESIA BIODIVERSITY
    i PROCEEDINGS OF International Conference on Biodiversity for Life: SUISTANABLE DEVELOPMENT OF INDONESIA BIODIVERSITY Jakarta, October 21st, 2019 Editor Imran S.L Tobing Fitriah Basalamah Astri Zulfa Reviewer Dr. Tatang Mitra Setia, MSi. Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi, Secretariat: PusatKajianLingkungandanKonservasiAlam - UniversitasNasional PKLKA - UNAS JalanSawo Manila, PasarMinggu, Jakarta Selatan Homepage: http://www.unas.ac.id Email: [email protected] Website seminar: http://diesnatalis.unas.ac.id/page/icobio/index.html ii UnasPress Selasar Lantai 3 Kampus Unas Jl. Sawo Manila No. 61 Pejaten, Pasar Minggu Jakarta 12550 Telepon 021-7806700 (hunting) ext. 172 ©Unas Press 2019 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 978-623-7376-50-7 Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT) International Conference of Biodiversity for Life Faculty of Biology Universitas Nasional, Sustainable Development of Biodiversity/Editor : Drs. Imran SL. Tobing, M.Si., Dr. Fitriah Basalamah, M.Si., Astri Zulfa, S.Si., M.Si. Design cover Gusti Wicakono, Jakarta, Unas Press. 2019 iii FOREWORD COMMITTEE Praise be to God Almighty for the blessings of his grace, and that we were given opportunity to be able to complete a smoothly and well for International Conference on Biodiversity for Life. We prepared this event in a series of activities to welcome the 70th Anniversary of the UniversitasNasional. "Sustainable Development of Indonesia Biodiversity", were selected as the theme of this conference for raising our awareness that our country has a very abundant biodiversity than any other countries in the world, so it will be understandable that how we should preserve our natural richness wisely and utilize sustainably.
    [Show full text]
  • RPIJM Kabupaten Majalengka 2015 - 2019
    RPIJM Kabupaten Majalengka 2015 - 2019 3.1 ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN PENATAAN RUANG 3.1.1 ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya selaludilandasi peraturan perundangan yang terkait dengan bidang CiptaKarya, antara lain UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan danKawasan Permukiman, UU No. 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung, UU No. 7 tahun 2008 tentang Sumber Daya Air, dan UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan. A. UU No. 1 Tahun 2011 TentangPerumahandanPermukiman UU Perumahan dan Kawasan Permukiman membagi tugas dankewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan PemerintahKabupaten/Kota. Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraanpermukiman mempunyai tugas: a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi. b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman. 3 - 1 RPIJM Kabupaten Majalengka 2015 - 2019 d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota. f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman. h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional. i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
    [Show full text]
  • (OVOP) Studi Kasus: Kalua Di Ciwidey Gina Apryani Nurunnisha, S.Mb., MBA
    Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 7, No.1, Mei 2017 Integrated Marketing Communication sebagai Pengembangan One Village One Product (OVOP) Studi Kasus: Kalua di Ciwidey Gina Apryani Nurunnisha, S.Mb., MBA. Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama, Bandung, Indonesia [email protected] Abstract - One Village One Product (OVOP) is a community-based program development, with a market- based approach to economic development, firstly initiated by Dr. Morihiko Hiramatsu. In terms of marketing, it can be regarded as a brand with leveraging the existing brand equity approach. Ciwidey is a tourist area, such as Kawah Putih, Situ Patengan, Hot Spring Water Walini, and Rancaupas Campgrounds in South Bandung, which has a huge potential. Development is being encouraged to help the development of this area by leaps and bounds. The existence of Kalua as one of typical food of Ciwidey increases tremendous business opportunities in this area. Although Kalua has been on the market for 15 years, tourists are still not familiar with Kalua, and it has not been regarded as a product associated with Ciwidey. Another issue is that Kalua is not seen as an interesting product. This research was conducted in one company, namely Kalua Jeruk Ponyo as a model, in order to be more focused in analyzing marketing mix, internal company, customers, and suppliers. This research was done by analyzing the marketing mix product, analyzing the situation with 5C analysis, as well as corporate demand calculation in order to determine the root causes that lead to business issues described previously. This study was conducted on potential customers who visited Kawah Putih and consumers shopping in Kalua Jeruk Ponyo, by conducting in-depth interviews, questionnaires, and food testing.
    [Show full text]
  • 263330Paper0en1ronment0mo
    Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized World Bank Jakarta Stock Exchange Building Indonesia Office Tower 2, 12th Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav, 52-53 Jakarta, 12190, Indonesia Country Director: Andrew D. Steer Environment Coordinator: Thomas E. Walton Contents FOREWORD : REDUCING POLLUTION IN INDONESIA 3 ABBREVIATIONS AND ACRONYMS 4 HOT SPOT MAP 5 INDONESIA: ENVIRONMENT CHECKLIST 6 INTRODUCTION 7 AIR POLLUTION 8 WATER POLLUTION 20 SOLID AND HAZARDOUS WASTE 33 GLOBAL ISSUES 42 INSTITUTIONAL STRUCTURE 44 GLOSSARY OF ENVIRONMENTAL TERMS 45 INDONESIA AT A GLANCE 46 NOTES 47 Jakarta January 2003 This Monitor was prepared by a World Bank Team led by Thomas E. Walton and comprised of Priya Mathur, and Giovanna Dore. Toru Uemachi, summer intern, assisted in obtaining air and water quality data. Data, information, and support provided by the Ministry of Environment (Ir. Moh. Gempur Adnan, Dra. Masnellyarti Hilman, MSc, Plt. Drs. Hendra Setiawan, Ridwan D. Tamin, M.S. (R), Sri Hudyastuti, Ilham Malik, Maulyani Djajadilaga, Heddy S. Mukna, Henny Agustina), BPLHD DKI (Yosiono Anwar Supalal, Evy Sulistyowati), Central Statistic Bureau (Johnny Anwar. ZS), Swisscontact (Restiti Sekartini, Veronica Ponda), WALHI Jakarta (Puput), Komite Penghapusan Bensin bertimbal (Ahmad Safrudin), Keanakaragaman Hayati Indonesia (Satria Budiono), Departemen Kesehatan (Rida Sagitarina). De La Salle University - Manado (Ben Eusebio, team leader, and Fery I Hardiyanto) carried out compilation of data in Indonesia. The team gratefully acknowledges comments and inputs from David Hanrahan, Rusdian Lubis, N. Harshadeep, A. Acharya and editorial and administrative support from Anju Sachdeva, Farida Zaituni, Delly Nurzaman, Jenna Diallo, David Bridges, Samson Kaber, Sirinun Maitrawattana, and Nicholas Allen.
    [Show full text]
  • Introduction
    Chapter I Introduction 1.1 Background of the Study Indonesia is a country that blessed with the gift of extraordinary natural beauty by the God. It has natural resources, and of course must be utilized properly to help improve the country's economy. One of them is by increasing the tourism sector. There a a few countries that was success with the tourism such as Iceland, Japan, Mexico, New Zealand, Qatar, and Thailand. The impact of the success of the tourism industry is to make the economy in the country better because it could give the tax revenue from hotels, restaurants, and airports. Before discussing the benefits of the tourism further, it would be nice to know what tourism is. The definition of tourism itself according to United Nation’s World Tourism Organization (UNWTO) defined, as tourism comprises the activities of persons traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes. According to definition above, if many people come and visit Indonesia we would have tax revenues from the tourism sector such as mentioned it before. It can be used to advance National development and to prosperity the country. The tourism industry in Indonesia continues to progress every year, recorded starting from the last 2015, foreign exchange earnings from the tourism sector reached 12.23 billion US dollar equivalent to 169 trillion rupiah, the data came from the Indonesian Ministry of Tourism, and of course, this causes a large contribution of foreign exchange to the country.
    [Show full text]
  • Statistik Ditjen KSDAE Tahun 2019
    D i r e k t o r a STATISTIK t J e n DITJENKSDAE d e 2019 r a l K o n s e r v a s i S u m b e r D a y a A l a m d a n E k o s i s t e m Danau Segara Anak - Taman Nasional Gunung Rinjani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 8 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan. Jakarta, 1027 DAN KEHUTANAN Telp. (021) 573-3437, Email : [email protected] STATISTIK DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM TAHUN 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem J a k a r t a 2020 Statistik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2019 Tim Penyusun: Penanggungjawab : Direktur Jenderal KSDAE Pengarah : Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE Ketua : Kepala Bagian Program dan Evaluasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE Penyunting : Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE Desain Grafis : Sub Bagian Data dan Informasi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE ISBN : 978-623-91312-8-9 Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 8 Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270 Telp: 021 5730301, 5730316, Fax: 021 5733437 KATA PENGANTAR Penyusunan dan penerbitan Statistik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Tahun 2019 ini adalah salah satu upaya untuk memberikan gambaran terkait kondisi serta hasil-hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal KSDAE selama kurun waktu tahun 2019.
    [Show full text]
  • Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah Di Wana Wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung
    Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial e-ISSN 2540-7694 http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis JPIS Volume 27, Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN 0854-5251 [email protected] Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah di Wana Wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung Lela Monika1, Fitri Rahmafitria2, Upi Supriatna3 [email protected] 1,2,3Program Studi Manajemen Resort & Leisure, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRACT This study aims to design non-personal interpretation media to provide knowledge and education for tourists. The theme applied to non-personal interpretation media planning is the History of Kawah Putih using the Interpretation and Map Board. This research uses qualitative method and quantitative method. The results showed that non-personal media could provide new knowledge or education to visitors about the Kawah Putih. The new knowledge that tourists get from this media is Gunung Patuhas’ characteristics, Kawah Putih and Kawah Saat formation process, Kawah Putihs’ characteristics, and Goa Bekas Tambang Belerang. In addition, this media also helps tourists to know the distribution of facilities in the area Kawah Putih. Keywords: Planning, Non-Personal Interpretation, and History ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang media interpretasi non-personal guna memberikan pengetahuan dan edukasi bagi wisatawan. Tema yang diterapkan pada perencanaan media interpretasi non-personal yaitu Sejarah Kawah Putih dengan menggunakan Papan Interpretasi dan Peta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa media non-personal dapat memberikan pengetahuan baru atau edukasi kepada pengunjung mengenai Kawah Putih. Pengetahuan baru yang didapatkan wisatawan dari media ini adalah karakteristik Gunung Patuha, Awal Mula Kawah Putih dan Kawah Saat, karakteristik Kawah Putih, dan karakteristik Goa Bekas Tambang Belerang.
    [Show full text]
  • Perancangan Kawasan Penunjang Wisata Kawah Ijen
    PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE TUGAS AKHIR Oleh: DEWI NURHAYATI NIM. 14660038 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018 PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE TUGAS AKHIR Diajukan kepada: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars) Oleh: DEWI NURHAYATI NIM. 14660038 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018 PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN iii PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN iii PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN iv PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI DENGAN v PENDEKATAN TOURISM ARCHITECTURE ABSTRAK Nurhayati, Dewi, 2018, Perancangan Kawasan Penunjang Wisata Kawah Ijen Banyuwangi dengan Pendekatan Tourism Architecture. Dosen Pembimbing : Tarranita Kusumadewi, M.T, A. Farid Nazaruddin, M.T. Kata Kunci : Penunjang Wisata, Gunung Kawah Ijen, Tourism Architecture. Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2. Rencana pengembangan wisata Kabupaten Banyuwangi saat ini difokuskan pada 3 objek wisata yang menjadi wisata unggulan. Ketiga objek wisata tersebut lebih dikenal dengan sebutan Segitiga Berlian (The Diamond Trianggle).
    [Show full text]
  • Indonesia 12
    ©Lonely Planet Publications Pty Ltd Indonesia Sumatra Kalimantan p509 p606 Sulawesi Maluku p659 p420 Papua p464 Java p58 Nusa Tenggara p320 Bali p212 David Eimer, Paul Harding, Ashley Harrell, Trent Holden, Mark Johanson, MaSovaida Morgan, Jenny Walker, Ray Bartlett, Loren Bell, Jade Bremner, Stuart Butler, Sofia Levin, Virginia Maxwell PLAN YOUR TRIP ON THE ROAD Welcome to Indonesia . 6 JAVA . 58 Malang . 184 Indonesia Map . 8 Jakarta . 62 Around Malang . 189 Purwodadi . 190 Indonesia’s Top 20 . 10 Thousand Islands . 85 West Java . 86 Gunung Arjuna-Lalijiwo Need to Know . 20 Reserve . 190 Banten . 86 Gunung Penanggungan . 191 First Time Indonesia . 22 Merak . 88 Batu . 191 What’s New . 24 Carita . 88 South-Coast Beaches . 192 Labuan . 89 If You Like . 25 Blitar . 193 Ujung Kulon Month by Month . 27 National Park . 89 Panataran . 193 Pacitan . 194 Itineraries . 30 Bogor . 91 Around Bogor . 95 Watu Karang . 195 Outdoor Adventures . 36 Cimaja . 96 Probolinggo . 195 Travel with Children . 52 Cibodas . 97 Gunung Bromo & Bromo-Tengger-Semeru Regions at a Glance . 55 Gede Pangrango National Park . 197 National Park . 97 Bondowoso . 201 Cianjur . 98 Ijen Plateau . 201 Bandung . 99 VANY BRANDS/SHUTTERSTOCK © BRANDS/SHUTTERSTOCK VANY Kalibaru . 204 North of Bandung . 105 Jember . 205 Ciwidey & Around . 105 Meru Betiri Bandung to National Park . 205 Pangandaran . 107 Alas Purwo Pangandaran . 108 National Park . 206 Around Pangandaran . 113 Banyuwangi . 209 Central Java . 115 Baluran National Park . 210 Wonosobo . 117 Dieng Plateau . 118 BALI . 212 Borobudur . 120 BARONG DANCE (P275), Kuta & Southwest BALI Yogyakarta . 124 Beaches . 222 South Coast . 142 Kuta & Legian . 222 Kaliurang & Kaliadem . 144 Seminyak .
    [Show full text]
  • 5D BANDUNG LEMBANG+CIWIDEY+SHOPPING Validity : Till 30 Dec 2020 DAILY DEPARTURE Code : 5D-Magic-Bdo
    5D BANDUNG LEMBANG+CIWIDEY+SHOPPING Validity : Till 30 Dec 2020 DAILY DEPARTURE code : 5d-magic-bdo DAY 1 : ARRIVAL ––– BANDUNG CITY TOUR (L,D) Arrival at HUSSEIN SASTRANEGARA Airport Bandung , you will be greeted by our Tour Guide. Transfer to local restaurant for lunch . After that visit Gedung Sate and asia afrika buildingbuilding. after that Visit China TownTown. Dinner at local restaurant , Check in to Hotel free at leisure in Bandung. DAY 2 : KAWAH PUTIH ––– GLAMPING LAKE AND SIDE ––– TEA PLANTATION ––– RANCA UPAS CIWIDEY (B,L,D) Breakfast at Hotel , visit Kawah Putih. Kawah putih or white crater is a striking crater lake and tourist sport in Volcano crater. After that visit GLAMPING LAKE AND SIDE. After that visit TEA PLANTATIONPLANTATION RANCABALI. It is one of the best beautifull tea plantation in Bandung. After that Visit RANCA UPAS. Lunch and dinner will be provided at Local Restaurant. DAY 3 : TANGKUBAN PERAHU ––– LEMBANG TOUR (B,L,D) Breakfast at Hotel , visit TANGKUBAN PERAHU Mountain, a dormant volcano famous for it’s beautiful view and hot spring and the legend of Sangkuriang. After that Visit DUSUN BAMBOO. It is a family leisure park in the mountain feet that provides recreation activity. After that Visiting Farm House Lembang BandungBandung. After that Visiting LembangLembang Floating Market. Will be there till afternoon. Back to Bandung. DAY 4 : BANDUNG FULL DAY SHOPPING (B,L,D) Breakfast at Hotel, enjoying full day shopping at Cihampelas Jeans center which famous for textiles , Jeans , T shirt etc. Visit Rumah Buah & RUMAH BATIK DANAR HADI for buying quality Indonesia Batik brand.
    [Show full text]
  • Fluid Flow Direction Beneath Geothermal Area Based on Self–Potential Data (A Case Study at Mount Patuha, West Java, Indonesia)
    INTERNATIONAL JOURNAL OF GEOLOGY Issue 1, Volume 6, 2012 Fluid Flow Direction Beneath Geothermal Area Based on Self–Potential Data (A Case Study at Mount Patuha, West Java, Indonesia) Alamta Singarimbun1, Mitra Djamal2 and Fitri Meilawati1 1. Physics of Complex Systems Research Group 2. Theoretical High Energy Physics and Instrumentation Research Group Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, 40132 e-mail: [email protected] Abstract— The purpose of this research is to estimate the fluid The main factor affecting the value of self-potential flow movement beneath geothermal area by self-potential (SP) data variation is the presence of ground water. Potential flow is analysis. The value of SP, such as curve shape, contour, and positive- caused by ground water, either as a solvent of the electrolyte negative value are used to achieve the aims of this research. The study was conducted in the area of Mount Patuha, West Java, or other minerals. Indonesia. This area is estimated as a prospect of geothermal energy. The natural potential of the earth surface consists of two Measurements were conducted by using the amplitude of potential at components, one is constant and the other is time varying. the position of reference point in the Kawah Putih, with a height of Constant component is caused by electrochemical processes, 2213 m above sea level. Electrode moves with the observation point and by components that change due to variations of the of 10 m distance. The results of this study are shown in the form of potential difference of alternating current (ac) induction, i.e.
    [Show full text]