UNIVERSITAS

Universitas Negeri (UM) yang memiliki kepekaan terhadap perkembangan global, nasional, regional, dan lokal ingin memberikan kontribusinya secara maksimal terhadap per- kembangan tersebut terutama melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan penerapan IPTEKS kepada masyarakat. Untuk itu visi, misi dan tujuan lembaga perlu dirumuskan secara lebih tegas agar dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengembangan.

Visi Menjadi perguruan tinggi unggul dan rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan.

Misi a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi; b. Menyelenggarakan penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan yang temuannya bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat; c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan; dan d. Menyelenggarakan tata pamong yang otonom, akuntabel, dan transparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan.

Tujuan Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan di atas, perlu dirumuskan tujuan- tujuan yang berlandaskan pada relevansi, atmosfer akademik, manajemen internal, keberlanjutan, dan efisensi. Rumusan tujuan UM adalah: a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik, profesi, dan/atau vokasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, memiliki komitmen kebangsaan, dan mampu berkembang secara profesional; b. Menghasilkan karya akademik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepen- didikan yang bermutu dan unggul; c. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kependidikan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera; dan d. Menghasilkan kinerja institusi yang otonom, akuntabel, dan transparan untuk menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan.

Untuk dapat mengemban visi, misi, dan melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya, UM mengembangkan organisasi yang terdiri atas: (a) Rektor sebagai organ pengelola, (b) Dewan Pengawas sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan

1 2 Katalog UM Edisi 2019

keuangan badan layanan umum UM, (c) Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi per- timbangan dan pengawasan akademik, (d) Satuan Pengawasan Internal sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik, dan (e) Dewan Pertimbangan sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan non akademik. Rektor sebagai organ pengelola terdiri atas: (a) Rektor dan Wakil Rektor, (b) Biro, (c) Fakultas, (d) Lembaga, (e) Unit Pelaksana Teknis, dan (f) Pusat Bisnis. Rektor adalah pimpinan tertinggi UM yang bertugas memimpin penyelenggaraan pen- didikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga ke- pendidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. Dalam melaksanakan tugasnya Rektor dibantu oleh empat orang Wakil Rektor yang masing-masing memiliki tanggung jawab. Dalam bidang akademik adalah Wakil Rektor I, bidang umum dan keuangan adalah Wakil Rektor II, bidang kemahasiswaan adalah Wakil Rektor III, dan bidang perencanaan, sistem informasi, komunikasi, dan kerjasama adalah Wakil Rektor IV. Jika Rektor berhalangan untuk melaksanakan tugasnya, Wakil Rektor I atau Wakil Rektor yang lain, atau salah seorang Dekan Fakultas bertindak sebagai pelaksana harian Rektor. Senat Universitas adalah badan normatif yang merupakan perwakilan tertinggi lembaga- lembaga dan dosen. Senat Universitas beranggotakan Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Profesor, dan 2 (dua) orang dosen anggota Senat Fakultas yang bukan Profesor dari tiap-tiap fakultas. Senat Universitas berfungsi memberikan pertimbangan dan pengawasan dalam merumuskan norma dan kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas akademik dan pengembangan Universitas. Pelaksanaan kegiatan akademik UM bertumpu di delapan fakultas dan pascasarjana yang memiliki sejumlah jurusan dan program studi setingkat jurusan sebagai penyelenggara kegiat- an pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Delapan fakultas yang menyelenggarakan program Sarjana dan Diploma adalah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), dan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi). Dalam praktiknya, kegiatan pen- didikan dan pengajaran masing-masing prodi dilaksanakan oleh jurusan-jurusan pada fakultas tersebut, sedangkan prodi Pendidikan Dasar (S2, S3) dan PPG diselenggarakan oleh Pasca- sarjana. Pada umumnya, setiap jurusan memiliki laboratorium, workshop, studio, bengkel, kebun bibit atau kebun percobaan untuk menunjang kegiatan akademik yang diselenggarakan di lingkungan jurusan tersebut. Selain untuk kegiatan pendidikan, laboratorium, studio, bengkel dan kebun percobaan, juga digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mengembangkan dan melakukan upaya pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengkoordinasikan ke- giatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh fakultas, jurusan, pusat pene- litian, tenaga ahli, pustakawan, laboratorium, dan mahasiswa. serta mengembangkan program- program pengabdian kepada masyarakat, menggali dan mengelola sumber daya untuk me- laksanakan program-program yang direncanakan, meningkatkan kemampuan dosen dan maha- siswa dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan dan me- Universitas 3

laksanakan kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi, instansi dan lembaga yang lain. Selain itu juga bertugas mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil-hasil kegiatan pene- litian dan pengabdian pada masyarakat yang sudah dilaksanakan. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugas LP3 menyelenggarakan fungsi: (1) penyusunan ren- cana, program, dan anggaran Lembaga; pelaksanaan pengembangan kurikulum, pembelajar- an, dan penilaian; pelaksanaan pengembangan sumber belajar; pelaksanaan mata kuliah uni- versitas; pelaksanaan pengembangan pengalaman lapangan; pelaksanaan pengembangan ke- hidupan beragama; pelaksanaan pengembangan bimbingan dan konseling mahasiswa; pelak- sanaan pengembangan pendidikan profesi guru; dan pelaksanaan urusan administrasi lembaga. Pelaksanaan program kegiatan LP2M dan LP3 oleh fakultas, jurusan, dan program studi, memerlukan dukungan dari unsur-unsur organisasi UM yang mempunyai tugas mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan akademik tersebut. UM memiliki unsur-unsur orga- nisasi yang berfungsi menunjang pelaksanaan kegiatan akademik yang dinamakan Unit Pe- laksana Teknis (UPT). Saat ini terdapat empat UPT yaitu: Perpustakaan, Pusat Teknologi Infor- masi dan Komunikasi (TIK), Pusat Pengkajian Pancasila (P2 Pancasila), Satuan Penjaminan Mutu (SPM), serta satu Balai Bahasa dan Budaya (B2B). Tugas-tugas administratif dalam pengelolaan universitas diselenggarakan oleh sejumlah organisasi pelaksana administrasi yang terdiri dari dua biro yang memiliki tujuh bagian, dua kelompok jabatan fungsional, dan delapan belas subbagian. Dua biro tersebut (1) Biro Aka- demik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama (BAKPIK) mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang akademik, kemahasiswaan, perencanaan, informasi, kerjasama, dan alumni; (2) Biro Umum dan Keuangan (BUK) mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian, barang milik negara, ketatausahaan, kerumah-tanggaan, dan ketatalaksanaan. Di samping unsur-unsur organisasi tersebut, UM juga memiliki beberapa organisasi nonstruktural yang merupakan wahana pembinaan dan pengembangan kehidupan profesio- nal, sosial-budaya, serta kesejahteraan material dan spiritual warga UM. Organisasi nonstruk- tural yang ada di lingkungan UM dewasa ini adalah organisasi kemahasiswaan, organisasi alumni, dan organisasi lain yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan sivitas akademika dan warga kampus lainnya seperti Dharma Wanita Persatuan UM, KORPRI, dan Pusat Bisnis.

Tenaga Pengajar (Dosen) UM memilik 1.037 orang dosen tetap PNS dan Non PNS (keadaan Mei 2019) dengan berbagai bidang keahlian, jenjang pendidikan, dan jabatan akademik. Sebagian dari dosen- dosen tersebut memiliki keahlian dalam bidang kependidikan, sebagian lainnya memiliki ke- ahlian dalam bidang ilmu-ilmu murni, teknologi dan/atau seni. Jabatan akademik dosen terdiri dari Asisten Ahli sampai dengan Guru Besar. Pada saat ini UM memiliki 75 orang (7,23%) ber- gelar Profesor/Guru Besar. Sedangkan dosen yang bergelar Doktor sebanyak 384 orang (37,03%), Master/Magister sebanyak 652 orang (62,87%) dan Sarjana sebanyak 1 orang (0,09%). Dengan demikian Dosen UM yang bergelar S2 dan S3 telah mencapai 1.036 orang (99,90%). Pada saat 4 Katalog UM Edisi 2019

ini terdapat 71 orang yang sedang menjalani tugas belajar pada program S3 dan 2 orang pada program S2 di berbagai perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Dosen-dosen tersebut di atas telah dipilih melalui sistem seleksi dengan memperhati- kan kemampuan dasar individu dan kemampuan-kemampuan profesional yang lain seperti kemampuan berbahasa Inggris. Dalam perjalanan karier mereka lebih lanjut para dosen tersebut senantiasa didorong untuk meningkatkan kemampuan akademik/profesional yang telah mereka miliki dengan mengikuti pendidikan formal untuk mencapai gelar yang lebih tinggi atau ber- bagai kegiatan latihan dalam jabatan (inservice training). Dosen mempunyai tiga tugas utama yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu dosen juga bertindak sebagai pem- bimbing akademik mahasiswa dalam kegiatan pendidikan.

Kode Etik Dosen Pengembangan dosen atau tenaga fungsional akademik merupakan usaha yang amat penting untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni, serta ke- butuhan pembangunan, yang perkembangannya cenderung amat cepat. Usaha pengembang- an tersebut perlu dilandasi oleh etika normatif. IKIP telah berubah menjadi universitas, dalam hal kode etik dosen juga banyak mengalami perubahan sesuai tuntutan dan perkembangan dengan tetap mengacu SK Rektor nomor 0117/KEP/PT28.H/Q/89 tertanggal 8 April 1989 tentang kode etik dosen, peraturan baru tentang etika dosen saat ini masih dalam proses perumusan. Dalam melaksanakan profesinya, dosen dituntut untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap profesi, mahasiswa, dosen lain, dan masyarakat. Kewajiban dosen terhadap profesi, yaitu: (1) melaksanakan dengan sungguh-sungguh tugas mengajar, yang meliputi perencanaan serta penyajian kuliah secara cermat, keajegan kehadiran di dalam kelas, penyampaian informasi mengenai tuntutan dan persyaratan per- kuliahan, dan pemberian nilai secara adil sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga; (2) mengembangkan standar yang tinggi dalam kemampuan akademik, integritas kepribadian, dan etika profesional; (3) tidak menyalahgunakan kedudukannya dengan memperkenalkan kepada mahasiswa di kelasnya bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan bidang ke- ahlian profesionalnya; (4) selalu memutakhirkan diri dalam ilmu pengetahuan dalam bidang- nya, melalui pengenalan terhadap jurnal-jurnal terbaru, publikasi ilmiah yang terbebas dari plagiarisme (merupakan hasil karya sendiri atau bukan plagiasi hasil karya orang lain) yang dinyatakan dengan hasil cek similaritas dari Tim Publikasi Akademik LP2M, sudah diunggah/ tersimpan pada repository UM, dan keikutsertaan dalam organisasi-organisasi profesional lokal, nasional, maupun internasional; (5) mencari cara-cara untuk memperbaiki keefektifan sebagai dosen, menjajagi cara-cara baru dalam menyajikan materi perkuliahan, memotivasi mahasiswa, dan memperbaiki metode penilaian unjuk kerja mahasiswa; (6) memajukan pe- ngetahuan dalam bidang ilmunya dengan jalan melakukan penelitian, membuat tulisan dan analisis, dan mengajukan makalah dalam pertemuan-pertemuan profesional; (7) membantu sejawat dalam kegiatan-kegiatan akademik dan nonakademik; (8) berperan aktif membantu pimpinan dalam melindungi dan meningkatkan martabat akademik dan profesional staf peng- ajar; (9) menghargai hak orang lain untuk berbeda pendapat; dan (10) mencegah adanya pe- nyalahgunaan kedudukan dalam profesinya. Universitas 5

Kewajiban dosen terhadap mahasiswa, yaitu: (1) mendorong mahasiswa untuk bertindak mandiri dalam usaha mencapai cita-citanya; (2) tidak menghalangi mahasiswa untuk memper- oleh dan menyatakan pendapat-pendapat yang berbeda; (3) tidak menyimpang dari tujuan kurikulum yang menjadi tanggung jawabnya; (4) berusaha melindungi mahasiswa dari kondisi yang merugikan kemajuan belajar, mengganggu kesehatan, dan mengancam keamanannya; (5) menjujung tinggi harkat dan martabat mahasiswa; (6) berbuat adil terhadap mahasiswa dalam segala tindakan dan keputusan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan status sosial ekonomi, melainkan sebaliknya menggunakan perbedaan-perbedaan itu sebagai potensi untuk memajukan peserta didik serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan; (7) menjauhkan diri dari usaha-usaha untuk memanfaatkan mahasiswa untuk kepentingan pribadi; (8) merahasiakan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan tugas, kecuali kalau informasi ini dituntut oleh kepentingan profesi atau hukum, maka informasi dapat diberikan secara etis; (9) tidak memberi pelajaran ekstra kepada mahasiswa dengan imbalan; dan (10) menghargai mahasiswa sebagai individu, melindungi hak mereka, memperhatikan dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka, dan memberikan nasihat secara profesional. Kewajiban dosen terhadap dosen lain, yaitu: (1) tidak membicarakan kekurangan dan kelemahan dosen lain; (2) berusaha menjaga kewibawaan sesama dosen; (3) dalam menunai- kan tugas dan memecahkan masalah, berusaha konsultasi dengan sejawat; (4) bersedia mem- beri dan menerima saran dan nasihat kepada/dari sejawat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; (5) menghindari cara paksaan atau perlakuan khusus yang dapat mengganggu/merintangi sejawat untuk mengambil ke- putusan secara profesional; dan (6) memberikan pertimbangan mengenai sejawat menurut keadaan yang sebenarnya, jika diminta untuk kepentingan dirinya atau lembaganya. Kewajiban dosen terhadap masyarakat, yaitu: (1) memberikan gambaran yang benar kepada masyarakat tentang lembaganya, dan tidak mencampuradukkan pandangan pribadi- nya dengan pandangan resmi lembaga; (2) memberikan gambaran dan ungkapan yang benar kepada masyarakat tentang fakta dan masalah pendidikan; (3) tidak menggunakan nama dan fasilitas lembaga untuk kepentingan pribadi dalam bidang politik dan kehidupan kemasyarakat- an; dan (4) tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi pandang- an dan keputusan profesionalnya sebagai dosen atau menawarkan imbalan demi kepentingan pribadi.

Organisasi Profesi Agar selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, banyak dosen menjadi anggota organisasi profesi yang sesuai dengan keahliannya. Organi- sasi-organisasi tersebut antara lain: Ikatan Sarjana Pendidikan (ISPI), Ikatan Sarjana Pendidik dan Pengembangan Sosial Indonesia (ISPPSI), Ikatan Pekerja Bimbingan Indonesia (IPBI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Geografi Indonesia (IGI), Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Ikatan Peminat dan Ahli Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (IPAPKLH), Ikatan Arkeolog Indonesia (IAI), Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), Teaching English as Foreign Language in Indonesia (TEFLIN), Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Himpunan Matematika Indonesia, Himpunan Fisika Indonesia, Himpunan Biologi Indonesia, Himpunan Mikrobiologi Indonesia, Ikatan Sarjana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (ISPTK), 6 Katalog UM Edisi 2019

Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMPI), Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Asosiasi Penyunting Jurnal Ilmiah Indone- sia (APJII).

Mahasiswa dan Alumni Unsur organisasi UM yang lain adalah mahasiswa dan alumni. Mahasiswa mempunyai hak menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan norma dan susila yang berlaku. Selain itu mahasiswa juga mempunyai hak untuk memperoleh pengajaran dan layanan akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuannya. Selain berbagai hak, mahasiswa juga mempunyai berbagai kewajiban seperti menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, dan ke- tertiban kampus. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku, menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjaga nama baik almamater dan men- junjung tinggi kebudayaan nasional. Alumni adalah lulusan program studi reguler PTPG Malang, FKIP Universitas Airlangga Malang, IKIP MALANG beserta cabang-cabangnya yang pernah ada, dan Universitas Negeri Malang (UM). Mereka diharapkan tetap menjaga hubungan komunikatif dan bentuk-bentuk hubungan yang lain dengan almamaternya melalui organisasi alumni yaitu Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UM.

Lambang dan Bendera Lambang UM berwujud lingkaran yang bermakna UM mengantisipasi perkembangan global. Pohon (Kalpataru) warna hijau melambangkan kesadaran pentingnya wawasan kelesta- rian lingkungan hidup dalam penerapan IPTEK. Lengkung hijau menyerupai kaki melambang- kan kelangsungan (kontinuitas) kelembagaan IKIP menjadi Universitas Negeri Malang. Bintang warna kuning melambangkan Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara. Simbolik UM ber- warna kuning yang sekaligus mengesankan empat garis vertikal, melambangkan empat orien- tasi nilai yaitu: nilai keilmuan yang universal, nilai kebangsaan, nilai kemanusiaan, dan nilai kebudayaan dalam mewujudkan visi, misi, dan fungsi UM. Kuncup bunga berwarna kuning, terdiri atas tiga bagian dalam pelukan kalpataru, bagian kuncup yang mengarah ke atas me- lambangkan pendidikan generasi, bagian kuncup sebelah kanan dan kiri, melambangkan dua program studi, yaitu kependidikan dan nonkependidikan, ketiga bagian kuncup itu juga me- lambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Universitas 7

UM memiliki bendera dengan warna biru tua berisikan lambang UM, dengan warna penuh berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. Setiap fakultas di lingkungan UM memiliki bendera dengan warna yang melambangkan fakul- tas masing-masing, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm, berisikan lambang UM dengan warna penuh. Kombinasi warna bendera untuk FIP putih, FS kuning, FMIPA hijau, FE biru, FT merah, FIK biru muda, FIS ungu, FPPsi magenta, dan Pascasarjana coklat.

Kampus Sebagian besar kegiatan perkuliahan diselenggarakan di kampus induk (Kampus I) UM yang berlokasi di Jalan Semarang 5, Malang. Kampus induk ini menempati areal tanah seluas 490.899 m2. Selain diselenggarakan di kampus induk, kegiatan perkuliahan diselenggarakan di dua kampus lainnya, yaitu di kampus II yang berlokasi di Jl. Ki Ageng Gribig 45, Madyopuro, Kedungkandang, Malang menempati areal seluas sekitar 29.370 m2, dan di kampus III yang terletak di Jl. Ir. Soekarno 3, Blitar. menempati areal tanah seluas 24.570 m2.

Kota Malang dan Blitar Malang merupakan kota terbesar kedua di propinsi Jawa Timur baik luas wilayah maupun jumlah penduduknya. Luas wilayahnya mencapai 110,06 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak + 861.414 jiwa, kepadatan penduduk + 7.826 jiwa/km2 (Kota Malang Dalam Angka; 2017). Kota Malang berada pada ketinggian 445m-526m di atas permukaan air laut (Kota Malang Dalam Angka; 2017). Secara astronomi terletak pada 112,06º-112,07o Bujur Timur dan 07,06o-08,02o Lintang Selatan. Iklimnya sedang dengan temperatur rata-rata 21oC s.d 24oC, dan kondisi geografis disekitarnya dilingkungi oleh gunung berapi dengan gugusan pegunungan yang indah. Curah hujan relatif tinggi terjadi pada bulan November-April, sedang- kan bulan Mei-Oktober curah hujan relatif rendah, rata-rata tiap tahun 64 mm, dan kelembab- an udara rata-rata 79%-86%. Malang juga kaya dengan ragam budaya, dan tempat-tempat (petilasan) yang bernilai sejarah. Dengan “Tri Bina Cita” yang menjadi cita-citanya, Malang ber- upaya menjadi kota pendidikan, kota industri, sekaligus sebagai kota pariwisata. Sebagai kota pendidikan, Malang memiliki lebih dari 62 perguruan tinggi negeri dan swasta antara lain: Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), Politeknik Kesehatan (POLTEKES), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (Unmer), Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Kanjuruhan, Universitas Islam (Unisma), Universitas Gajayana (Uniga), Universitas Widya Gama, STIE Malangkucecwara, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA), STT dan IKIP Budi Utomo, Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan, STIE Tribuwana, STIKI, STT Malang, STMIK Pradnya Paramitha, STIKMA, STISOPOL Waskita Dharma, STIEKN, STIH Sunan Giri, STFT Widya Sasana, Universitas Wisnu- wardhana, Politeknik Kota Malang (POLTEKOM), dan sebagainya. Populasi mahasiswa di Malang saat ini diperkirakan lebih dari + 190.000 orang. Selain itu terdapat tidak kurang dari 451 TK, 329 SD/MI, 143 SLTP/MTs, dan 125 SLTA/SMK/MA dengan jumlah pelajar mencapai + 210.862 orang. Di samping itu, Malang juga merupakan kota industri dengan pabrik rokok sebagai ujung tombaknya, kerajinan rakyat termasuk di dalamnya kerajinan rotan, batok kelapa, alat 8 Katalog UM Edisi 2019

rumah tangga tradisional kayu, batik khas kota Malang, topeng malangan, wisata kuliner, per- usahaan tempe, aneka keripik buah, konveksi pakaian jadi, karoseri mobil/minibus, keramik, sepatu, onix, logam, keramik, dll. Sebagai kota pariwisata, Malang dan sekitarnya menyajikan berbagai fasilitas rekreasi dan geografi alam yang sangat menarik. Fasilitas dan tempat rekreasi yang sering dan perlu dikunjungi antara lain Museum Brawijaya, Pantai Balekambang, Kondang Merak, Sendang Biru, Ngliyep, Jonggring Salaka, Candi Singosari, Candi Jago, Candi Sumberawan, Candi Kidal, Arca Dwarapala, Pemandian Selecta, Songgoriti, Dewi Sri, Sengkaling, Taman Rekreasi Tlogomas, Play ground, Wendit, Lembah Dieng, Taman Wisata Rakyat Kota Malang, Bendungan Selorejo, Bendungan Karang Kates, pemandian air panas alam Cangar, Air terjun Coban Glotak, Coban Rondo, Coban Pelangi, Sumber air Brantas Tahura di kawasan gunung Arjuno, Tanaman Hias, Kebun Bunga, dan I, Jawa Timur Park II, Jawa Timur Park III, , Museum Satwa, Restoran Satwa. Batu Nigt Spectakuler (BNS). Di samping itu juga terdapat fasilitas “Agrowisata” yang khas menampilkan kesegaran kehidupan perkebunan memetik buah apel, jambu merah, jeruk, strowbery di Batu. Dengan dimilikinya suasana tenang, iklim sejuk/sedang, dan ditunjang oleh banyak sarana rekreasi, membuat kota Malang cocok untuk menempuh pendidikan dan tempat istirahat melepas kesibukan. Kota Blitar terletak 81 km arah selatan kota Malang. Luasnya mencapai 32,58 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak + 141.876 jiwa (BPS Kota Blitar, 2019). Di Blitar terdapat tidak kurang dari 97 TK, 77 SD, 30 SMP, 32 SMA dan SMK, dengan jumlah pelajar + 52.782 orang dan 8 (1 PTN, 7 PTS) dengan jumlah mahasiswa sekitar + 6.359 orang. Blitar terkenal dengan ada- nya Makam Bung Karno (Proklamator RI), di area makam juga terdapat Perpustakaan Nasional “Bung Karno”. Tempat rekreasi lain adalah Candi , Candi Sawentar, Candi Surowono, Candi Kotes, Candi Plumbangan, Pantai Jolo Sutro, Pantai Tambak Rejo, Pantai Serang, Bendung- an Sutami, PLTA Wlingi (Djegu), Petilasan Rambut Monte, Pemandian Telaga Bunga (Sumber Udhel), Hotel dan Pemandian Herlingga Jaya, Hotel Patria, Gua Embultuk, Monumen Trisula, Monumen PETA, Monumen Aryo Blitar, Taman Kebun Rojo, Karangsari Agro (buah blimbing), Istana (Museum Bung Karno), Agrowisata Rambutan, Agrowisata Blimbing, Ikan Koi Show. Sebagai motonya adalah Blitar kota Patria mempunyai tradisi wisata religi tahunan yaitu Grebeg Pancasila (Kyai Pradah di Lodoyo) dan Haul Bung Karno.