p

FRONT COVER

BACK COVER

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

PENULIS : DOSEN DAN MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA

PROGRAM STUDI S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA 2019 PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

Penulis : Dosen dan Mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata

ISBN : 978-602-294-369-3

Editor : Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par. Gusti Ayu Susrami Dewi, SST.Par.,M.Par. W. Citra JuwitaSari,S.H.,M.Par.

Penyunting : I Made Kusuma Negara, S.E., M.Par. Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Desain sampul dan Tata letak Putu Agus Wikanatha Sagita, S.ST.Par., M.Par.

Penerbit : Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Redaksi : Jl. DR.R. Goris No. 7 Denpasar, Bali Tel/Fax +62361 223798 Email : [email protected]

Distributor Tunggal : Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Cetakan pertama, 30 April 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana dapat menerbitkan Prosiding Penelitian Lapangan I Tahun 2019.

Buku Prosiding Penelitian Lapangan I Tahun 2019 memuat sejumlah artikel penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana bersama-sama Bapak/Ibu dosen. Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada : 1. Rektor Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. AA. Raka Sudewi, Sp.S (K). 2. Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si. 3. Bapak/Ibu dosen dan mahasiswa penyumbang artikel hasil penelitian lapangan dalam kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi manfaat bagi civitas akademika untuk pengembangan ilmu kepariwisataan serta sebagai referensi bagi upaya pengembangan kepariwisataan nasional. Kami menyadari buku prosiding ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun kami buka untuk khalayak pembaca demi kesempurnaan buku prosiding ini.

Denpasar, 23 April 2019 Ketua,

I Ketut Suwena NIP. 19601231 198601 1 002

iii

DAFTAR ISI

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP AKSESIBILITAS BATU NIGHT SPECTACULAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUATAN DI KOTA BATU Tri Agung Wahyu Pamungkas, W. Citra Juwita Sari, Ni Gusti Ayu Susrami Dewi 1-7

MALANG CITY TOUR SEBAGAI ATRAKSI PENDUKUNG PARIWISATA KOTA Christopher Chandra, Putu Agus Wikanatha Sagita, I Putu Sudana ...... 8-15

POLA PERJALANAN WISATAWAN DI KOTA BATU Rizky Alfian Dwi Wahyudi, Luh Gede Leli Kusuma Dewi, Ni Made Sofia Wijaya ...... 16-21

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFOMASI DAN KOMUNIKASI (ICT) DI MUSEUM ANGKUT Ni Luh Sita Eman Susanti, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana ...... 22-29

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK DI DINO PARK DAN THE LEGEND STAR R. R. Hanny Advenia Hadi, I Ketut Suwena, Ni Made Oka Karini ...... 30-36

STUDI DESKRIPTIF TENTANG SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA PADA TAMAN REKREASI JATIM PARK 3 DI KOTA BATU, KABUPATEN MALANG Alie Fia Ayu Kusuma Ranti, Ni Putu Eka Mahadewi, I Wayan Darsana ...... 37-41

BAURAN PEMASARAN PRODUK WISATA CV CAHAYA MEGA TOUR TRAVEL MALANG N.N Lestari Junita D, I.G Putu Bagus Sasrawan Mananda, I Nyoman Sudiarta ...... 42-49

MODA TRANSPORTASI PARIWISATA DI KOTA BATU-MALANG PROVINSI JAWA TIMUR Herasius Soni Meyer, Yohanes Kristianto, I Made Sendra ...... 50-55

iv

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

MALANG CITY TOUR SEBAGAI ATRAKSI PENDUKUNG PARIWISATA KOTA MALANG

Christopher Chandra1), Putu Agus Wikanatha Sagita2), I Putu Sudana3) 1,2,3Program Studi Sarjana Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar, Bali E-mail : [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai Inovasi Paket Wisata yang sedang berkembang di kota Malang yang di kenal dengan nama Macyto (Malang City Tour). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi melalui Observasi dan Wawancara langsung kepada pihak pengelola yang bersangkutan dan juga kepada wisatwan pengguna Macyto tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Bus Macyto ini sangat membantu dalam hal promosi destinasi wisata di Kota Malang. Namun berdasarkan data dan informasi yang di peroleh dari narasumber menunjukkan bahwa wisatawan yang datang dan menggunakan Macyto ini masih di dominasi oleh wisatawan lokal dan dapat dikatakan masih minim pada wisatawan mancanegara. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan banyak pembenahan terhadap kinerja Macyto tersebut agar dapat menarik minat wisatawan mancanegara agar kepariwisataan di kota Malang dapat mencapai pariwisata yang berkelanjutan.

Kata kunci : inovasi, paket wisata,city tour, malang

Abstract This research purpose is to know deeper about innovation of tour package that is developing in city of Malang that known as Macyto (Malang City Tour). This research is done by collecting data and informations through observation and direct interview with the manager of Macyto and to the tourists who enjoyed the Macyto. The result of this research showed that with the existence of Macyto is very helpful in promotion of tourism destination in city of Malang. However, based on the data and information that gained from the interviewees, showed that the visitor is still dominated by domestic tourist and it can be said that the foreign tourists are still minimal. In this case, can be concluded that still need more improvement in the performance of Macyto in order to attract foreign tourist so that the tourism of city of Malang can be a sustainable tourism.

Keywords: inovation, tour package, city tour, malang

1. PENDAHULUAN Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang dikenal baik sebagai Kota Pendidikan karena Kota ini memiliki berbagai perguruan tinggi terbaik. Selain itu, kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk. Tercatat, kota yang disebut Makobu atau Malang Kota Bunga itu dikunjungi 15.034 wisatawan mancanegara dan 4,8 juta wisatawan nusantara sepanjang 2018. Beberapa tempat wisata yang terkenal di malang adalah Jatim Park, Museum Angkut, Kampung Jodipan, dan Taman Selecta. Wisata tersebut sudah menjadi destinasi utama para wisatawan berkunjung ke malang. Selain itu kota Malang memiliki sejarah dan keindahan kota yang menarik. Perpaduan antara bangunan tua dan modern membuat kota Malang tampak indah. Untuk bisa menikmati keindahan kota malang ini, pemerintah kota malang memfasilitasi warganya dengan membeli bus pariwisata yang di gratiskan untuk mengelilingi kota Malang. Bus

8

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3 ini diberi nama Macyto (Malang City Tour) memiliki jadwal operasi dua kali dalam seminggu, yakni pada hari Sabtu dan Minggu, dengan tiga kali putaran perharinya, dari jam 8.00 hingga 11.00. Khusus pada hari Minggu, Bus Macyto memulai jadwal operasi pada pukul 10.00 karena terdapat Car Free Day di salah satu rute yang dilalui, yakni di Jalan . Bus Macyto memiliki kapasitas sebanyak 40 penumpang sekali jalan, dengan rincian 20 penumpang berada di dalam bus dan 20 penumpang berada di lantai atas bus yang berbentuk bak terbuka. Untuk menaiki bus ini, penumpang harus siap menunggu di depan gedung DPRD kota Malang sebelum jam operasi untuk mengambil nomor antrian. Bus Macyto memiliki rute yang melewati tempat-tempat terkenal di dalam Kota Malang yang dimulai dari kawasan Bundaran Tugu – Ijen Boulevard – hingga kembali lagi ke Bundaran Tugu. Rute yang dijelajahi oleh Macyto berupa circle trip. Jumlah wisatawan yang mencoba atraksi wisata Macyto tiap tahunnya berbeda, terdapat penurunan dan kenaikan di setiap bulan dalam sepanjang tahun. Penurunan terjadi pada tahun 2018 karena beberapa bencana alam yang terjadi di . Hal seperti ini memang tidak berpengaruh terhadap wisatawan domestic, tetapi wisatawan mancanegara memiliki persepsi tersendiri. Macyto menarik untuk diteliti, salah satunya karena bus yang digunakan oleh Macyto mempunyai bentuk yang unik dan menarik, yaitu sebuah bus bertingkat dengan kap terbuka di lantai duanya. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengobservasi dan menganalisis mengenai inovasi yang dikembangkan dalam kemasan paket wisata berbasis city tour/sightseeing, serta untuk memperdalam potensi-potensi apa saja yang dapat dikembangkan di Kota Malang, khususnya yang berkaitan dengan Macyto.

2. METODE PENELITIAN Dalam penelitian lapangan I ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi dan wawancara. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada pihak pengelola serta wisatawan. Adapun wawancara yang kami lakukan mengacu kepada pedoman wawancara.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Kota Malang adalah salah satu kota wisata yang berada di Provinsi Jawa Timur dan pada tahun 2018, Kota Malang telah dikunjungi oleh hampir empat juta wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun internasional. Berbagai inovasi telah diberikan oleh Disbudpar Kota Malang salah satunya dengan membuka atraksi baru yaitu Malang City Tour atau yang biasa disebut dengan Macyto. Macyto dibuka pada tahun 2015 berdasarkan gagasan dari Wali Kota Malang periode 2013- 2018 yaitu Ir. H. Mochamad Anton, menggunakan bus tingkat pemberian sebuah perusahaan swasta, kemudian dijadikan bus Macyto dan dikelola oleh Disbudpar Kota Malang. Menurut penuturan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ir. Dahliana Lusi Ratnasari, M.M., bahkan tanpa ada pemberian bus pun Macyto mungkin akan tetap beroperasi. 3.1.1. Statistik Pengguna Macyto Selama tiga tahun beroperasi, jumlah wisatawan yang menaiki atraksi Macyto mengalami perubahan yang signifikan dan bias dibilang mengarah ke peningkatan. Oleh karena itu di bawah ini akan disajikan data statistik pengguna Macyto yang disajikan dalam bentuk tabel :

9

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

Tabel 1. Tabel Jumlah Wisatawan Pengguna Macyto.

Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Total Pertumbuhan % Domestik Mancanegara 2015 15.316 952 16.268 - 2016 35.977 979 36.956 127,1 2017 52.428 1.158 53.586 44,9 2018 39.979 402 40.381 -24,6 Rata-rata pertumbuhan 36,8 Sumber : Disbudpar Kota Malang

Pertumbuhan wisatawan mancanegara pengguna Macyto dari tahun 2015 -2016 sebesar 27 wisatawan, dari tahun 2016 – 2017 sebesar 179 wisatawan, sedangkan dari tahun 2017 – 2018 jumlah wisatawan pengguna Macyto mengalami penurunan sebesar 756 wisatawan. Pemasaran yang baik serta desain unik yang dimiliki bus Macyto dan juga dapat nikmati secara gratis tanpa dipungut biaya menyebabkan atraksi Macyto mengalami pertumbuhan wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu, rasa ingin tahu juga menjadi faktor pendorong wisatawan untuk mencoba atraksi Macyto. Namun jumlah wisatawan pengguna Macyto juga mengalami penurunan. Penurunan jumlah wisatawan pengguna Macyto tersebut disebabkan karena bencana alam yang menimpa Indonesia, hal ini tentunya berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan dan berdampak pada wisatawan pengguna Macyto, mengingat wisatawan pengguna Macyto bukan hanya dari wisatawan domestik melainkan juga wisatawan mancanegara. Tidak hanya disebabkan oleh bencana alam, namun terdapat faktor lain yang memungkinkan terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan, yaitu minat wisatawan yang lebih tertarik kepada wisata alam yang sedang hits di kalangan remaja. Namun, jika dilihat pada data statstik jumlah kunjungan wisatawan, dapat diperkirakan bahwa city tour/sightseeing adalah salah satu jenis wisata yang digemari oleh wisatawan domestik daripada wisatawan mancanegara. 3.1.2. Kondisi Macyto Saat Ini Dari kegiatan penelitian yang telah kami lakukan dapat dilihat bahwa Macyto sudah dapat dikatakan sebagai paket wisata karena Macyto sudah memenuhi beberapa elemen yang ada dalam paket wisata yaitu destinasi wisata atau daya tarik wisata, akomodasi (kendaraan), dan pemandu wisata. Namun dalam hal ini pihak pengelola harus lebih memperhatikan faktor keamanan, kebersihan, kenyamanan ,dan inovasi atraksi wisata untuk keberlangsungan nasib Macyto kedepannya. Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan dilihat dari segi keamanan sedikit kurang karena jalur yang dilewati terdapat banyak kabel dan ranting pohon yang dapat membahayakan pengguna yang berada dilantai atas mengingat pada lantai 2 tidak tertutup.

Gambar 1. Lantai 2 bus yang Gambar 2. Kabel listrik dapat Gambar 3. Penumpang dapat terbuka membahayakan penumpang terkena ranting

10

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

Kemudian dari aspek kebersihan dalam bus masih kurang dikarenakan minimnya tempat sampah, aspek kenyamanan dalam hal ini pemandu wisata yang kurang ramah atau hospitalitas yang kurang dengan pengguna ketika memberikan penjelasan mengenai daya tarik wisata yang dilewati, dan yang terakhir adalah pihak pengelola diharapkan mampu mengembangkan atraksi wisata, karena berdasarkan observasi yang dilakukan atraksi wisata Macyto ini masih terbilang wisata yang umum belum ada jadwal dengan tema wisata yang berbeda pada Macyto ini.

3.2. Pembahasan Pembahasan difokuskan pada eksistensi Macyto sebagai media promosi destinasi wisata di Kota Malang, kepuasan wisatawan terhadap fasilitas serta pelayanan yang mereka dapatkan. Dalam hal ini para pengunjung atau wisatawan yang menggunakan Macyto ini akan diajak berkeliling di kawasan heritage kota Malang secara gratis, wisatawan juga akan diberikan penjelasan mengenai sejarah dari destinasi yang mereka lewati oleh pemandu wisata. Macyto hadir sebagai inovasi paket wisata kota Malang sekaligus berperan sebagai media promosi dari kota Malang tersebut. Akan tetapi, melihat kondisi Macyto saat ini masih sangat membutuhkan perbaikan dan pengembangan sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk kedepannya. Berbagai inovasi telah disarankan, namun masih dalam tahap proses dari pihak Disbudpar Kota Malang, karena adanya berbagai kendala sehingga menghambat pengembangan Macyto. Sejak awal adanya Macyto, yaitu tahun 2015 hingga saat ini, bus Macyto selalu ramai penumpang. Macyto menggunakan bentuk perjalanan circle trip dimana circle Trip atau perjalanan berkeliling adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula melalui berbagai tempat secara berurutan dan perjalanan ini memiliki pola seperti “lingkaran”. Rute melingkar yang dimaskud adalah Macyto melewati beberapa daya tarik maupun obyek pada saat berangkat namun daya tarik yang dilewati berbeda pada saat Macyto kembali.

Gambar 4. Contoh Circle Trip Macyto menawarkan sebuah paket wisata yang unik, yaitu atraksi city tour/sightseeing secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Wisatawan dapat menaiki atraksi wisata Macyto dengan gratis dan setiap perjalanan akan ada pemandu yang menemani wisatawan yang berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan tidak menutup kemungkinan juga pemandu berasal dari mahasiswa yang sedang praktek kerja lapangan. Bentuk perjalanan Macyto adalah cirlce trip dan rute yang dilewati oleh Macyto adalah sebagai berikut : Balai Kota Malang – Alun-Alun Merdeka – Jalan Kawi – Jalan Ijen – Simpang Balapan – – Kahuripan – Balai Kota.

11

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

3.2.1. Rute Macyto Macyto beroperasi setiap jam 08.00 dan 10.00. Setiap perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam tergantung kondisi lalu lintas. Dalam suatu kondisi tertentu bahkan memungkinkan Macyto berjalan lebih cepat atau lebih lambat. Macyto memulai perjalanan dari Balai Kota Malang, melewati Jalan Kawi dan Jalan Ijen, memutari Simpang Balapan, kemudian kembali ke Balai Kota Malang.

Gambar 5. Rute yang dilewati Macyto

Adapun daya tarik yang dilewati oleh Macyto antara lain : 1) Monumen Tugu Malang / Bambu Runcing Di samping shelter Bus Macyto, yakni gedung DPRD Kota Malang, terdapat gedung Balai Kota Malang dan kawasan Tugu yang menjadi ikon Kota Malang. Di depan balai kota terdapat monumen berbentuk seperti bambu runcing. Bambu runcing merupakan senjata pertama yang sangat ampuh digunakan untuk melawan kolonialisme Belanda. Tugu ini berada di tengah-tengah lingkaran kolam yang menggambarkan Negara Indonesia merupakan negara maritim yang dikelilingi oleh laut, sehingga kawasan tersebut memiliki banyak spot foto yang Instagrammable dan banyak dikunjungi wisatawan. 2) Alun-Alun Merdeka Kawasan selanjutnya yang dilewati oleh bus Macyto adalah Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Alun-Alun tersebut menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang untuk menghabiskan waktu liburan. Banyak penjual makanan khas Malang yang terdapat di Alun- Alun Merdeka, seperti Bakso, Sempol, Keripik Tempe dan sebagainya. Selain itu, tepat di selatan Alun-Alun tersebut terdapat Masjid Agung Jami Kota Malang yang merupakan masjid terbesar di Kota Malang. 3) Monumen Seroja Setelah meninggalkan Alun-Alun Merdeka, bus Macyto memasuki kawasan Jalan Ijen atau Ijen Boulevard. Terdapat monumen yang berbentuk seperti bunga, yakni Monumen Seroja yang dibangun untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang merelakan nyawanya untuk sebuah kemerdekaan. Sebagai monumen penghormatan, monument ini mengandung arti bahwa Monumen Seroja merupakan perwujudan nyata rasa hormat anak bangsa untuk mengenang para pejuang Seroja yang gugur di Timor Timur selama berintegrasi dengan NKRI hingga menjadi sebuah negara merdeka. 4) Rumah zaman kolonial Belanda Saat melewati Jalan Ijen, terdapat rumah-rumah dengan arsitektur yang tidak diubah sejak zaman penjajahan Belanda. Bangunan ini biasanya hanya terdiri dari satu lantai dengan langit- langit dan atap yang cukup tinggi dan curam. Bentuk itu dibuat karena menyesuaikan dengan hawa Kota Malang yang cukup sejuk dan memiliki curah hujan yang tinggi. Konon, kawasan ini merupakan tempat peristirahatan bagi pejabat-pejabat penting Belanda pada zaman kolonial tersebut.

12

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

5) Pasar Wisata Tugu Di kawasan Jalan Ijen juga terdapat Pasar Wisata Tugu atau biasa dikenal pasar kaget atau pasar Minggu karena hanya buka pada hari Minggu saja. Pasar ini menyediakan berbagai makanan dan oleh-oleh khas Kota Malang. 6) Museum Brawijaya Museum Brawijaya terletak di Jalan Ijen No. 25A. Museum Brawijaya dibangun sejak tahun 1962 oleh Brigjen TNI Soerachman dan nama Brawijaya itu sendiri diambil berdasarkan keputusan Pangdam VIII/Brawijaya pada tanggal 16 April 1968. Museum ini diresmikan pada 4 Mei 1968. Di museum tersebut terdapat miniatur kereta dan tank dari zaman penjajahan yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk berfoto. 7) Patung Hamid Roesdi Setelah melewati Jalan Ijen, bus Macyto memasuki area Jalan Simpang Balapan yang memiliki taman dan patung ikonik pahlawan asli arek Malang, yakni Hamid Roesdi. Patung Hamid Roesdi berdiri dengan gagah di tengah-tengah Taman Simpang Balapan. Komandan Hamid Roesdi adalah seorang yang sangat ditakuti lawan, dihormati kawan dan dipatuhi oleh anak buahnya. 8) Gereja Katedral Ijen Gereja Ijen ini berada di depan Boeringplein (Taman Boering) kawasan Jalan Ijen. Dibangun pada 11 Februari 1934 dan diresmikan pada 28 Oktober 1934 dengan naman Theresiakerk atau Gereja Santa Theresia. Gereja Ijen merupakan perwujudan arsitektur neo-gothik khas Belanda, sehingga merupakan peninggalan kuno bersejarah. Banyak pula yang menyebut Gereja Ijen sebagai salah satu kathedral terindah di Indonesia. 9) Moumen Adipura Monumen Adipura didirikan di persimpangan Jalan Semeru dan Jalan Arjuno. Monumen ini merupakan simbol kebanggan Kota Malang karena telah mengoleksi lima gelar Adipura. Sesuai definisinya, Adipura adalah sebuah pengharagaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Namun, monumen Adipura tidak berdiri sendiri. Pasalnya Pemkot Malang memberinya ‘teman’, yakni sebuah patung Bima yang gagah perkasa bertarung dengan seekor ular. Keberadaannya sebagai pengingat bahwa Indonesia juga memiliki seorang pahlawan lokal dari kisah pewayangan. 10) Stadion Gajayana Stadion Gajayana adalah stadion olahraga yang terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Stadion Gajayana itu stadion tertua di Indonesia. Stadion itu mulai jadi pusat kota pada tahun 1924 hingga 1926.

3.2.2. Inovasi yang Disarankan Inovasi yang telah ditawarkan untuk pengembangan Macyto kedepannya antara lain : pemberian snack/makanan ringan selama berwisata menggunakan Macyto, mengunjungi destinasi wisata yang dilewati Macyto, dan penambahan rute bertema pada hari-hari tertentu. Namun, semua itu terdapat kendala sehingga menghambat pengembangan. Inovasi pemberian snack/makanan ringan selama berwisata memiliki kendala, yaitu minimnya biaya operasonal dan mengingat waktu dalam satu putaran Macyto terbatas. Selanjutnya, inovasi untuk mengunjungi destinasi wisata atau daya tarik yang dilewati juga terkendala oleh waktu, jika kegiatan ini diterapkan maka wisatawan bisa lebih menikmati perjalanannya dan bisa mengabadikan momen dengan berfoto di tempat-tempat yang Instagrammable, karena rute Macyto ini melewati berbagai macam daya tarik wisata yang menarik. Salah satu penambahan inovasi yang menarik adalah penambahan rute-rute bertema khusus, misalnya bila dibandingkan dengan “Surabaya Heritage Track”, sebuah program city tour gratis yang dikelola oleh Sampoerna, terdapat rute bertema Hari Pahlawan yang diadakan selama sebulan mulai dari awal bulan November, dimana bus SHT akan berkeliling ke setiap daya tarik sejarah seperti Tugu Pahlawan, PT. Pertamina, Jembatan Merah, dll.

13

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

Gambar 6. Surabaya Heritage Track, sebuah city tour Kota Surabaya yang dapat menjadi acuan untuk Macyto dalam mengembangkan rute-rute tematik

Mengacu pada kesuksesan SHT, maka Macyto pun tentu dapat menirunya dengan mengembangkan rute-rute bertema semacam itu. Misalnya dalam satu bulan sekali bus Macyto menggunakan tema rute sejarah yang mengelilingi area Kota Tua atau rute kampung tematik yang berkeliling di sekitar Kampung Tridi dan Kampung Warna-warni Jodipan, sehingga dapat menarik lebih banyak minat wisatawan pengguna Macyto. Dalam hal ini, pihak Disbudpar Kota Malang masih dalam tahap perencanaan karena terkendala oleh armada bus yang masih tidak kompatibel dengan letak geografis Kota Malang yang berada di dataran tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan Macyto akan memperbaharui armada mereka dengan bus yang cocok dengan kondisi geografis Kota Malang.

4. SIMPULAN 4.1. Kondisi Macyto Saat Ini Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Macyto sudah dapat dikatakan sebagai paket wisata karena Macyto sudah memenuhi beberapa elemen yang ada dalam paket wisata, yaitu destinasi, transportasi, dan pemandu. Namun ada juga beberapa poin yang harus diperhatikan oleh pengelola Macyto, yaitu : keamanan, yang terkait dengan pengadaan bus bak terbuka, seharusnya dapat diperhatikan lagi karena berdasarkan hasil observasi, masih banyak kabel dan ranting yang dapat membahayakan pengguna; kebersihan di dalam bus Macyto; lalu kenyamanan, menyangkut hal tentang pemandu yang seharusnya dapat lebih bersahabat kepada para penumpang.

4.2. Rute Macyto Macyto adalah sebuah paket wisata city tour/sightseeing yang beroperasi setiap pukul 08.00 dan 10.00. Untuk satu putaran dapat memakan sekitar 1,5 jam tergantung kondisi lalu lintas. Macyto memulai perjalanan dari Balai Kota Malang dan berakhir di tempat yang sama.

4.3. Inovasi yang Disarankan Ada beberapa inovasi yang disarankan untuk direalisasikan di Macyto. Misalnya dengan memberikan snack/makanan ringan untuk para penumpang agar mereka dapat merasa puas menaiki Macyto. Selain melewati beberapa daya Tarik, alangkah baiknya bila penumpang dapat berhenti sejenak untuk sekadar berfoto di beberapa daya tarik. Namun selain itu juga perlu diperhatikan bahwa penambahan inovasi juga dapat menambah anggaran dan durasi. Salah satu inovasi yang dianjurkan adalah penambahan rute-rute tematik. Sebagai contoh “Surabaya Heritage Track” milik Sampoerna yang memiliki rute bertema Hari Pahlawan yang diadakan selama sebulan dari bulan November. Mengacu pada kesuksesan SHT, Macyto dapat menambahkan rute tematik misalnya rute bertema sejarah yang berkeliling di area Kota Tua, dan lain sebagainya. Namun Disbudpar Kota Malang masih merencanakan hal ini lantaran armada bus yang mereka miliki tidak cocok digunakan di area Kota Malang karena Kota Malang sendiri terletak di daerah dataran tinggi.

14

Prosiding Penelitian Lapangan I ISBN : 978-602-294-369-3

Ucapan Terima Kasih Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atats berkat dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan Jurnal ini. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan jurnal ini, terutama kepada Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Ketua Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Pembimbing Akademis, dosen penguji maupun pihak lainnya. Kami berharap semoga jurnal ini dapat membantu bagi para pembaca.

5. DAFTAR PUSTAKA Maran, Olivia C. Dora. 2018. Identifikasi Landmark Sebagai Penunjang Karakter Wisata Sejarah Berdasarkan Rute Wisata Bus Macyto di Kota Malang [tesis]. Malang (ID): Institut Teknologi Nasional Malang.

F.,Zahry.(2018).Menikmati Akhir Pekan dan Menjelajah Kota Malang Bersama Bus Macyto.[Online].Tersedia:https://www.hipwee.com/narasi/menikmati-akhir-pekan-dan- menjelajah-kota-malang-bersama-bus-macyto/ [5 Mei 2019] http://e-journal.uajy.ac.id/3048/2/1TS11476.pdf (Diakses pada tanggal 4 Mei 2019) https://www.hipwee.com/narasi/menikmati-akhir-pekan-dan-menjelajah-kota-malang-bersama-bus- macyto/ (Diakses pada tanggal 4 Mei 2019) https://www.smartertravel.com/open-jaw-circle-fares/ (Diakses pada tanggal 11 Juni 2019) http://surabaya.tribunnews.com/2018/11/08/surabaya-heritage-track-house-of-sampoerna-gelar- program-khusus-wisata-sejarah-hari-pahlawan (Diakses pada tanggal 11 Juni 2019)

15