Makna Ornamen Dalam Arsitektur Studi Kasus Arsitektur Batak Toba
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MAKNA ORNAMEN DALAM ARSITEKTUR STUDI KASUS ARSITEKTUR BATAK TOBA TESIS Oleh: HARYANTO SIMANJUNTAK 167020012/AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara 2 MAKNA ORNAMEN DALAM ARSITEKTUR STUDI KASUS ARSITEKTUR BATAK TOBA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur Jurusan Alur Riset Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Oleh HARYANTO SIMANJUNTAK 167020012/AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara 3 PERNYATAAN: MAKNA ORNAMEN DALAM ARSITEKTUR STUDI KASUS ARSITEKTUR BATAK TOBA TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik pada Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri. Adapun hasil karya penulisan tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Medan, 30 Agustus 2019 ( Haryanto Simanjuntak ) Universitas Sumatera Utara 4 JUDUL TESIS : MAKNA ORNAMEN DALAM ARSITEKTUR, STUDI KASUS ARSITEKTUR BATAK TOBA NAMA MAHASISWA : HARYANTO SIMANJUNTAK NOMOR POKOK : 167020012 PROGRAM STUDI : M A G I S T E R TEKNIK ARSITEKTUR BIDANG KEKHUSUSAN : STUDI-STUDI ARSITEKTUR ALUR RISET Menyetujui Komisi Pembimbing, (Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil, PhD) (Dr. Ir. Dwi Lindarto, MT) Ketua Anggota Ketua Program Studi Dekan (Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM) (Ir. Seri Maulana, M.Si., Ph.D.) Tanggal Lulus: 15 Agustus 2019 Universitas Sumatera Utara 5 Telah Diuji Pada Tanggal: 15 Agustus 2019 Panitia Penguji Tesis Ketua Komisi Penguji : Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M. Phil, Phd Anggota Komisi Penguji : 1. Dr. Ir. Dwi Lindarto, MT 2. Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M. Sc, IPM 3. Beny O.Y Marpaung, ST, MT, Phd, IPM 4. Amy Marisa, ST, M.Sc, PhD Universitas Sumatera Utara i ABSTRAK Ornamen merupakan elemen penting untuk menghias suatu objek yang membentuk karakter style arsitektur, yang banyak dibahas para ahli dalam perkembangan sejarah arsitektur dunia. Jejak ornamen sudah ada dari awal sejarah arsitektur. Pada masa arsitektur klasik ornament tumbuh subur dan ditentang pada masa arsitektur modern, namun perkembangan teknologi, era digital membuat ornament tumbuh subur dalam bentuk yang baru pada arsitektur kontemporer. Perlu mengkaji fungsi ornamen dalam arsitektur pada masa lalu dan sekarang untuk dapat memberi gambaran penggunaan ornamen untuk masa depan. Studi kasus pada penelitian ini adalah Arsitektur Tradisional Batak Toba dan Arsitektur Kontemporer Batak Toba, dengan pendekatan semiotika dalam arsitektur, karena ornamen berfungsi sebagai “sign” yang membawa makna budaya sehingga bisa sebagai alat komunikasi. Penelitian ini menggunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang ditujukan untuk menggambarkan kejadian dan fenomena kebudayaan yang ada pada daerah studi kasus antara lain Arsitektur Tradisional Batak Toba dan Arsitektur Kontemporer Batak Toba. Dari hasil analisa terhadap makna ornamen yang meliputi fungsi estetika, fungsi prestise, fungsi ekspresi dan fungsi religi kemudian disandingkan. Hasil temuan ini juga menjadi kesimpulan apa makna ornamen dalam arsitektur. Kata kunci: ornamen arsitektur, makna ornamen, semiotika arsitektur, Arsitektur Batak Toba. i Universitas Sumatera Utara ii ABSTRACT Ornament is an important element to decorate an object for establishing the character of architectural style. It is commonly discussed by experts in the world’s architectural history development. Its track has been existed since the history of architecture. It flourished in the architectural classic, but it is rejected in the modern one. Nevertheless, by technological development, the digital era has made it flourish again in the form of contemporary architecture. The objective of this study was to analyze the function of ornament in architecture in the old days and nowadays to get the description of using it in the future. The case study was on traditional architecture of Batak Toba, using semiotics in architecture approach since ornament functioned as a ‘sign” of aesthetics and a means of communication. The study used descriptive qualitative method which was aimed to describe cultural events and phenomena in the research area such as Traditional Architecture ad Contemporary Architecture of Batak Toba. The result of the study showed that the meaing of ornament included aesthetic function, prestige function, expression function, and religious function and they were combined. It was also the conclusion of their meaning in architecture. Keywords: architectural ornament, meaning of ornament, architectural semiotics, batak toba architecture ii Universitas Sumatera Utara iii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Makna Ornamen Dalam Arsitektur”, yang disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Sejarah dan perkembangan arsitektur adalah bagian dari peradapan manusia. Setiap jaman dalam perkembangan arsitektur selalu meninggalkan karakter/ciri atau style tertentu. Dimana ornamen arsitektur merupakan bagian yang sangat fital dalam menghadirkan karakter pada bangunan. Keberadaan ornamen arsitektur yang diletakkan pada permukaan, bisa menjadi pusat perhatian bagi para pengamat. Kesimpang-siuran terjadi pada masa Arsitektur Modern, dimana banyak para arsitek yang menyatakan hasil karyanya ‘jujur’ tanpa ditutupi oleh ornamen arsitektur, seperti simplicity, purisme, dan functionalism. Namun pada kenyataan, ornamen selalu hadir dalam karya para arsitek aliran modern, itulah yang disebutkan ‘contradiction’ oleh Robert Venturi. Arsitektur adalah bagian dari kehidupan manusia, sebagai tempat yang tinggal/beraktifitas yang bercita rasa, sehingga pembahasan sangat ‘complexity’. Pada saat sebuah objek arsitektur dibuat untuk menggambarkan cita rasa pemiliknya, maka pada bagian itulah ornamen arsitektur hadir untuk memenuhinya. Dengan kata lain ornamen arsitektur dibuat dengan maksud tertentu dan sudah tentu memiliki suatu makna. Tulisan ini membahas bagaimana makna dalam sebuah ornamen iii Universitas Sumatera Utara iv arsitektur dibentuk untuk tujuan tertentu pada satu masa, dan juga bagaimana sebuah ornamen dimaknai pada masa berikutnya. Dalam hal ini Penulis mengambil studi kasus ornamen arsitektur batak Toba, dengan membandingkan makna ornamen pada masa tradisional dengan makna ornamen pada masa kontemporer. Tulisan ini tidak dapat selesai tanpa bantu berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus, diantaranya kepada Bapak Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M.Phil, PhD selaku Dosen utama dari awal sampai akhir semester kuliah yang dengan semangat berbagi ilmu pengetahuan, membuka cakrawala berpikir Penulis tentang arsitektur menjadi lebih luas, dan sekaligus Pembimbing I untuk Tesis ini, kiranya semangat Bapak dalam mengajari kami bisa saya balas dengan karya arsitektur yang lebih baik kedepan. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Dwi Lindarto, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan Tesis Ini. Terima kasih kepada Ibu Dwira Nirfalini Aulia, Ibu Beny O.Y Marpaung dan Amy Marisa selaku Dosen Penguji, yang turut memberikan masukan yang sangat berharga dalam penyusunan Tesis ini. Terima kasih kepada Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan perkuliahan. Terima kasih juga kedapa para Dosen dan Staff di lingkungan Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, khususnya Ibu Novi Yanthi yang telah mendukung proses perkuliahan dan memberikan koreksi dalam penulisan Tesis ini. iv Universitas Sumatera Utara Terima kasih kepada Para Pemilik Bangunan Arsitektur Batak Toba yang menjadi objek penelitian dalam Tesis ini, yang menerima Penulis dengan baik dan penuh keramah- tamahan. Teman-teman satu angkatan 2016 di Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, khususnya kelas Studi-Studi Arsitektur Alur Riset, yakni; Jhon Tua Saragih, Asdiana dan Fattah Jamaluddin, kalian merupakan patner yang baik untuk sharing. Terima kasih juga kepada Bapak Zaldi Yenri, selaku Pimpinan Rafara Group tempat Penulis bekerja sebagai Tenaga Ahli Arsitek, yang telah memberikan dukungan dan kelonggaran waktu. Kolega di Rafara Group, khususnya Divisi Perencanaan yang saling mendukung. Terima kasih kepada para kerabat dan seluruh keluarga besar Penulis, yang telah membantu memberikan dukungan dan semangat. Khususnya orang tua Penulis, pertama Ibu Riama Manurung selaku ibu mertua yang telah memberikan dukungan yang besar doa yang tulus, memberi teladan untuk tetap