“Rumah Bolon” Istana Sang Raja Purba

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

“Rumah Bolon” Istana Sang Raja Purba Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa “Rumah Bolon” Istana Sang Raja Purba Wahidah Rahmadhani Bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN RUMAH BOLON ISTANA SANG RAJA PURBA Wahidah Rahmadhani Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RUMAH BOLON ISTANA SANG RAJA PURBA Penulis : Wahidah Rahmadhani Penyunting : Wenny Oktavia Ilustrator : Nurul Hayana Penata Letak : Nurul Hayana Diterbitkan pada tahun 2018 oleh: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali daam hal pengutipan untuk penulisan artikel atau karangan ilmiah. PB Katalog Dalam Terbitan (KDT) 398.209 598 1 RAH Rahmadhani, Wahidah r Rumah Bolon Istana Sang Raja Purba/Wahidah Rahmadhani; Penyunting: Wenny Oktavia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. viii; 51 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-258-3 1. CERITA RAKYAT- SUMATRA 2. KESUSASTRAAN DI SUMATRA 4 SAMBUTAN Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dibutuhkan paradigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadar memburu kepentingan kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi juga memperhatikan dan mengintegrasi persoalan moral dan keluhuran budi pekerti. Hal itu sejalan dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkan melalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digali dari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisional Indonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebut mengandung nilai-nilai karakter iii bangsa, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alam semesta, kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujud secara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab dan bermartabat mulia. Salah satu rangkaian dalam pembuatan buku ini adalah proses penilaian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuaan. Buku nonteks pelajaran ini telah melalui tahapan tersebut dan ditetapkan berdasarkan surat keterangan dengan nomor 13986/H3.3/PB/2018 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2018 mengenai Hasil Pemeriksaan Buku Terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan Bahan Ajar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahan bacaan Gerakan Literasi Nasional 2018, ilustrator, penyunting, dan penyelaras akhir atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi era globalisasi, pasar bebas, dan keberagaman hidup manusia. Jakarta, November 2018 Salam kami, ttd Dadang Sunendar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa iv SEKAPUR SIRIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat-Nya buku cerita ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan. Rumah Bolon Istana Sang Raja Purba ini menceritakan perjalanan seorang anak bernama Aulia dan keluarganya yang mengunjungi sebuah rumah adat dari suku Simalungun di Provinsi Sumatra Utara. Selain menceritakan keunikan rumah bolon yang sudah berdiri sejak 393 tahun yang lalu, dalam buku ini penulis menyampaikan pesan tentang sikap hidup dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Penulis berharap buku ini dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak di seluruh nusantara terhadap sejarah dan budaya bangsa serta melahirkan sikap positif dalam kehidupan keluarga dan dalam lingkungan sekitar. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta karena telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk turut serta dalam Gerakan Literasi Nasional 2017. Penulis juga mengucapkan v terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 16 Medan atas izin yang diberikan.Terima kasih juga kepada suami dan tiga putri penulis yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan dukungan kepada penulis, serta semua pihak yang telah mendukung penulis. Masukan dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan cerita ini sangat penulis harapkan dari semua pihak yang berkenan membacanya. Medan, Oktober 2018 Wahidah Rahmadhan vi DAFTAR ISI Sambutan ......................................................... iii Sekapur Sirih .................................................... v Daftar Isi ......................................................... vii Salah Jalan ....................................................... 1 Kita Melalui Jalan Ini ........................................ 5 Selamat Datang di Desa Adat! ........................... 7 Sejarah Rumah Bolon ........................................ 11 Kompleks Istana Raja Simalungan ..................... 15 Rumah Bolon .................................................... 27 Ukiran Rumah Bolon .......................................... 39 Pulang, Yuk! ..................................................... 45 Biodata Penulis ................................................. 47 Biodata Penyunting ........................................... 49 Biodata Ilustrator............................................. 50 vii viii Salah Jalan Mimpiku berakhir. Satu seruan yang diucapkan Kak Nisa telah membangunkan aku. Dengan sangat terpaksa aku harus mengakhiri mimpiku. Aku merasa kesal. Kesal sekali. Persoalannya adalah aku sedang bermimpi indah. Aku bermimpi sedang rekreasi dengan teman-teman sekelasku. Tepat saat Kak Nisa membangunkanku, dalam mimpiku kami sedang menikmati air danau yang sejuk. “Dik!” kata Kak Nisa membangunkan aku. “Apa sih, Kak?” jawabku kesal. “Ikut, tidak? Kakak dan mama mau ke toilet nih,” kata Kak Nisa lagi. Masih dengan nada suara kesal, aku bangun dan mengucek mataku. “Kita sudah sampai di mana, Ma?” tanyaku. “Hampir sampai di Kota Pematang Siantar, Nak,” jawab Mama. 1 “Tidak ikut, Kak,” jawabku kepada Kak Nisa sambil merebahkan badanku kembali di jok mobil. “Oke, deh,” kata Kak Nisa sambil turun dari mobil. Namun, tiba-tiba aku melompat dan berteriak, “Ikut, ikut, ikut!” Ya, aku teringat bapak suka kesal kalau mobil belum lama berjalan, lalu kami meminta bapak menghentikan mobil kembali. “Nah, Adek ikut, ‘kan? Tadi dibangunkan mukanya cemberut,” kata Kak Nisa. Aku cuek saja, malah mengalihkan pembicaraan. “Ma, kita sudah sampai di mana?” “Sudah masuk daerah Kabupaten Simalungun. Sebentar lagi kita tiba di Kota Pematang Siantar.” Setelah selesai dari toilet dan membeli beberapa makanan ringan di toko yang ada di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), kami pun kembali ke mobil. Tidak berapa lama bapak juga masuk ke mobil dan kami melanjutkan perjalanan. 2 Sepuluh menit setelah melanjutkan perjalanan mama bertanya kepada bapak, “Kita sudah di mana ini, Pak?” “Hampir sampai di Kota Pematang Siantar.” jawab bapak dengan santai. “Tidak salah? Kok sepertinya jalan yang kita lalui sekarang sama dengan jalan yang kita lalui tadi?” kata mama lagi seperti meragukan jawaban bapak. “Tidak, santai saja di boncengan.” “Salah, Pak. Jalan ini sudah kita lewati.” Mama sedikit memaksakan pendapatnya. “Ah, masa?”
Recommended publications
  • Kajian Regulasi Pembangunan Permukiman Area Tepi Air
    KAJIAN REGULASI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN AREA TEPI AIR DI PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI OLEH DANIEL TRISKA 150406053 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KAJIAN REGULASI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN AREA TEPI AIR DI PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : DANIEL TRISKA 150406053 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Judul Skripsi : Kajian RegulasiPembangunanPermukiman Area Tepi Air diPangururan Kabupaten Samosir Nama Mahasiswa : Daniel Triska NomorPokok : 150406053 Departemen : Arsitektur Menyetujui DosenPembimbing, Beny O.Y. Marpaung, S.T., M.T.,Ph.D., 1PM NIP 197110222002122001 Ketua Departemen Arsitektur, Dr. I r. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc NIP. 196305271993032005 Tanggal Lulus 17 Juli 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Di Indonesia, penyebaran permukiman dapat berkembang secara alami karena pengaruh sosial dan budaya. Permukiman seperti ini timbul dari kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal dan tempat untuk beraktivitas dalam suatu komunitas. Sehingga tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal yang tumbuh pada masyarakat. Masyarakat yang tinggal di area tepi air cenderung membangun permukiman yang tidak terencana terhadap regulasi pemerintah. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan konsep regulasi yang tepat terhadap perkembangan permukiman yang terbentuk secara alami. Konsep regulasi memiliki nilai-nilai khusus dalam kehidupan masyarakat sehingga akan menjadi peraturan pemerintah yang lebih mudah diterima oleh masyarakat di desa perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji regulasi dalam membangun permukiman tepi air. Selain itu juga dilakukan observasi untuk memperhatikan nilai budaya, potensi, dan karakteristik dalam membangun permukiman yang memiliki ciri khas sebagai permukiman yang tumbuh secara alami.
    [Show full text]
  • Berkelana Bersama Banua
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Berkelana Bersama Banua Wahidah Rahmadhani Bacaan untuk Remaja Tingkat SMP i MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Berkelana Bersama Banua Wahidah Rahmadhani Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa BERKELANA BERSAMA BANUA Penulis : Wahidah Rahmadhani Penyunting : Ebah Suhaebah Penata Letak : Wahidah Rahmadhani Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinawati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini sebagian maupun seluruhnya dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk penulisan artikel atau karangan ilmiah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 398.209 598 1 Rahmadhani, Wahidah RAH Berkelana Bersama Banua/Wahidah b Rahmadhani; Penyunting: Ebah Suhaebah; Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 viii; 71 hlm.; 21 cm. ISBN 978-602-437-436-5 1. CERITA RAKYAT-SUMATRA 2. CERITA RAKYAT-INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya,
    [Show full text]
  • Kajian Ornamen Gorga Di Rumah Adat Batak Toba
    Jurnal Arsitektur ALUR - Vol.2 No.1 April 2019 KAJIAN ORNAMEN GORGA DI RUMAH ADAT BATAK TOBA (Studi Kasus : Di Kawasan Desa Wisata Tomok, Huta Siallagan dan Huta Bolon Di Kabupaten Samosir) Dearma A Saragih(1), Yulianto, ST,M.ENG(2), Ir. Raimundus Pakpahan ST.MT(3) (1)Mahasiswa, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara (2) Staff Pengajar, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Email: [email protected] (3) Staff Pengajar, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Email: [email protected] Abstract One of the interesting cultural potentials to be studied is traditional houses. This traditional house has its own uniqueness in every area. One of the uniqueness can be seen from the many ornaments in it. Diversity has its own meaning and function. Ornaments is one of the historical heritage of Indonesia where almost all the tribes in Indonesia can be found various kinds of ornaments that reflect the techniques of each region in Indonesia. Ornament Batak Toba is one of the many ornaments that exist in this country Indonesia. Toba Batak ornament can be found in North Sumatera Province precisely in Samosir regency which always apply Toba Batak ornament as decoration or as identity in important building for Batak Toba, for example in traditional house building in Huta Siallagan, Tomok Village and Huta Bolon.This research is classified in research using descriptive-comparative research method, doing the study by comparing the existing ornaments in these three villages with theories about Ornaments Gorga Rumah Adat Batak Toba, then do the analysis of the condition in accordance with the theory used as a reference Keywords: Culture, Traditional House, and Ornament Abstrak Salah satu potensi kebudayaan yang menarik untuk diteliti adalah rumah adat.
    [Show full text]
  • Data Terpilah Fasilitasi Hak Cipta 2017-2019
    DATA JUMLAH PESERTA/PENERMIA PROGRAM/KEGIATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM TAHUN 2016-2019 Nama Kegiatan : Program Fasilitasi Pendaftaran Sertifikasi Hak Cipta Unit Kerja : Bidang Sertifikasi Asdep Standardisasi dan Sertifikasi Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Tahun : 2017 Jumlah Penerima Sertifikasi dan NO PROPINSI KAB./KOTA NAMA Judul Ciptaan Standardisasi 2017 Sertifikasi Hak Cipta L P 1 Aceh 1 Kota Banda Aceh Hikmah Muliadi Batik Motif Saleum L Hikmah Muliadi Batik Motif Saman L Hikmah Muliadi Batik Motif Panglima L Hikmah Muliadi Batik Motif Pinto Aceh L Batik Motif Bungong Hikmah Muliadi L Jameun 2nd Batik Motif Keumang Hikmah Muliadi L Pejuang Hikmah Muliadi Batik Motif Meulati L Hikmah Muliadi Batik Motif Seulanga 1st L Batik Motif Bungong Hikmah Muliadi L Jameun 1st Hikmah Muliadi Batik Motif On Trieng L Hikmah Muliadi Batik Motif Keunebah L Tenun Motif Paku 2 Sumatera Barat 1 Kab. Tanah Datar Reni P Rasam Fitri Yunani; Yusma Tenun Motif Sibak P Atrya Kelambu Gusri Wahyuni Motif Baliuk Patai Patai P Motif Bunga dan Silva Yusalim P Ketupat Tenun Motif Balah Pelmi L Kacang Tenun Motif Salapah Pelmi L Gadang Amsir Motif Barantai Putiah L Amsir Motif Kaluak Paku L Amsir Motif Batang Pinang L Amsir Motif Reha Reha L DR. Wahyu Tri 3 Sumatera Utara 1 Kab. Deli Serdang Bintang Karo L Atmojo, M.Hum DR. Wahyu Tri Untaian Karo L Atmojo, M.Hum DR. Wahyu Tri Dendang Melayu L Atmojo, M.Hum DR. Wahyu Tri Ipon-Ipon L Atmojo, M.Hum DR. Wahyu Tri Tembok Toba L Atmojo, M.Hum Kota Hotna Winda Songket Bintang 2 P Pematangsiantar Panjaitan Hasangappon
    [Show full text]
  • Alteration of Traditional Batak Toba's Culture Consequence of the Time Development
    Journal of Engineering Research and Education Vol. 7 (2013) 1-11 Alteration of traditional Batak Toba's culture consequence of the time development Meyga Fitri Handayani, ST, MT and Ir. Dharma Widya, MT Dosen Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan. [email protected] ABSTRACT Traditional architecture is the expression of the human creation which is one of the element cultures grow and evolve along with the growth and development of the cultural community, ethnic, or nation that elements in form persist for a long time frame but accordance with the development and growth of a community or ethnic pertinent. Toba Batak society has known the residential area as they lived, called Huta (village). The district is a territorial form of Tobanese. In one Huta, there are several houses and barns. Currently Huta was much abandoned and some of them still stay to make alteration in shape of the buildings they occupied. Alteration times give occasion to good changes, whether it caused by internal factors as well as external factors and indirectly will fade and mixed completely as one. The movement culture process in Toba Batak has given occasion to the movement culture that contained in the traditional architecture as well, such as alteration of the building physical that began to change in accordance with current needs. It is necessary to anticipate of these alterations by doing some adjustments. To find out the alteration that happened in the Toba Batak Traditional Architecture then conducted observations in the field so that will obtained whatever that influence these alterations mentioned and is there any part of the culture that still maintained.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 117
    BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap suku di Indonesia memiliki kekayaan adat, prinsip hidup dan seni budaya yang begitu khas dan tidak akan ditemukan di tempat lain seperti suku Batak, di mana masyarakatnya dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah suatu bangsa yang kaya, bangso namora bangso Batak. Batak masih terbagi atas beberapa sub suku yang diantaranya adalah Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing dan Batak Pakpak. Semuanya memiliki karakter masing- masing baik di bahasa, adat dan kebiasaan hidup, namun tetap satu dalam Batak. Salah satu kekayaan suku Batak adalah di bagian ornamennya. Setiap sub suku memiliki ornamen masing-masing, salah satunya adalah Batak Toba. Pada dasarnya ornamen Gorga Batak Toba adalah suatu kesenian asli dalam bentuk ukir dan lukis yang lahir karena adanya dorongan emosi dan kehidupan bathin yang murni dari dasar pandangan hidup (falsafah Dalihan Natolu) dan kepentingan pribadi masyarakat suku Batak khususnya Batak Toba. Gorga adalah ungkapan bathin dan gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba yang dinyatakan dalam bentuk seni ornamen dengan berbagai macam bentuk visual dan makna simbol di dalam ornamen tersebut. Maka dari itu, nilai yang terkandung di dalam ornamen Gorga tersebut adalah nilai pandangan hidup dari masyarakat Batak Toba bahkan bisa disebut sebagai Kitab orang Batak Toba yang sesungguhnya. 116 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 117 Ornamen Gorga Batak Toba umumnya diaplikasikan pada rumah adat Batak Toba, Gorga memiliki tiga warna khas, ketiga warna tersebut merupakan warna pokok suku Batak Toba yang dipercaya sebagai pemberian dari Mula Jadi Nabolon (Tuhan) dan sering disebut dengan Tiga Bolit (putih, merah dan hitam). Masyarakat Batak Toba meyakini bahwa Gorga adalah Pusakko (warisan) yang diberikan kepada orang Batak yang harus tetap dijaga dan dilestarikan karena dianggap sebagai pelindung, pembawa berkat bagi siapa yang memilikinya.
    [Show full text]
  • An Analysis of Symbols in Toba Batak Traditional House A
    AN ANALYSIS OF SYMBOLS IN TOBA BATAK TRADITIONAL HOUSE A THESIS BY LILIS HANDAYANI NAPITUPULU REG. NO. 140721025 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AN ANALYSIS OF SYMBOLS IN TOBA BATAK TRADITIONAL HOUSE A THESIS BY LILIS HANDAYANI NAPITUPULU REG. NO. 140721025 SUPERVISOR CO-SUPERVISOR Dr. Ridwan Hanafiah, SH., MA Rahmadsyah Rangkuti, MA., Ph.D NIP. 19560705 198903 1 002 NIP. 19750209 200812 1 002 SUBMITTED TO FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA IN PARTIAL FULFILLMENT OF REQUIREMENT FOR DEGREE OF SARJANA SASTRA FROM DEPARTMENT OF ENGLISH. DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA APPROVED BY DEPARTMENT OF ENGLISH, FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA (USU) MEDAN AS A THESIS FOR THE SARJANA SASTRA EXAMINATION Head, Secretary, Dr. H. Muhizar Muchtar, MS Rahmadsyah Rangkuti, MA, Ph.D NIP. 19541117 1980031 002 NIP. 19750209 200812 002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ACCEPTED BY THE BOARD OF EXAMINERS IN PARTIAL FULFILMENT OF REQUIREMENTS FOR THE DEGREE OF SARJANA SASTRA FROM DEPARTMENT OF ENGLISH, FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA THE EXAMINATION IS HELD IN DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA ON ……………… Dean Faculty of Cultural Studies Dr. Drs. Budi Agustono, M.S. NIP. 19600805198703 1 001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AUTHOR’S DECLARATION I, LILIS HANDAYANI NAPITUPULU DECLARE THAT I AM THE SOLE AUTHOR OF THIS THESIS EXCEPT WHERE REFERENCE IS MADE IN THE TEXT OF THIS THESIS. THIS THESIS CONTAINS NO MATERIAL PUBLISHED ELSEWHERE OR EXTRACTED IN WHOLE OR IN PART FROM A THESIS BY WHICH I HAVE QUALIFIED FOR OR AWARDED ANOTHER DEGREE.
    [Show full text]
  • Logo Sebagai Tanda: Analisis Makna Bentuk Dan Peranan Warna Pada Hasil Ciptaan Para Mahasiswa Polimedia Medan
    i LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA PADA HASIL CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN T E S I S Oleh AFRI DELIANSYAH NASUTION NIM: 137037006 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN ENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA PADA HASIL CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN T E S I S Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dalam Program Studi Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh AFRI DELIANSYAH NASUTION NIM: 137037006 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Judul Tesis : LOGO SEBAGAI TANDA: ANALISIS MAKNA BENTUK DAN PERANAN WARNA PADA HASIL CIPTAAN PARA MAHASISWA POLIMEDIA MEDAN Nama : AFRI DELIANSYAH NASUTION Nomor Pokok : 137037006 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Menyetujui Komisi Pembimbing Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn. NIP. 19560705 198903 1 002 NIP. 19600131 199103 1 001 Ketua Anggota Program Studi Magister (S2) Fakultas Ilmu Budaya Penciptaan dan Pengkajian Seni Dekan Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Dr. Budi Agustono, M.S. NIP. 19560705 198903 1 002 NIP. 19511013 197603 1 001 Tanggal lulus : 2017 Telah diuji pada Tanggal, Maret 2017 iv PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS Ketua : Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D ( _________________) Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. ( _________________) Anggota I : Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn. ( _________________) Anggota II : Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S. ( _________________) i ABSTRAK This thesis titled Logo For Signs: Meaning Analysis of Form and Color Role In Creation Results The Student Polimedia.
    [Show full text]
  • Jurnal Emara Guna Dan Citra
    ISSN.2460 - 7878 E-ISSN.2477 - 5975 Analysis of Educational Spaces Design Methods for Educable Mentally Disable Children Seyedeh Marzieh Tabaeian, et al 71-76 Terapan Trilogi Vitruvius Dalam Arsitektur Nusantara Studi kasus pada Arsitektur Wae Rebo dan Toraja Josephine Roosandriantini 77 - 84 Pesantren’s Dormitory Design Parameters Based on Student’s Preference and Adaptation Mimin Aminah Yusuf, et al 85 - 95 Transformasi Prinsip Ajaran Islam Tasawuf pada Bangunan Raha Bulelenga La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri, et al 96 - 100 V ol.006 No.01 Hal.1-77 Oktober 2020 Penerapan Prinsip Islamic Garden pada Taman Kota di Surabaya Oktavi Elok Hapsari, et al 101 - 111 Pengujian Kuat-Lentur Bambu Petung Yang Diawetkan Dengan Metode Perebusan Efa Suriani 112 - 118 Eksplorasi Bentuk Ventilasi Ruang Kuliah Untuk Mencapai Kenyamanan Termal Qurrotul A'yun, et al 119 - 125 x Vol. 004 No. 02 71-125 Surabaya, Desember 2018 ISSN . 2460-7878 E-ISSN . 2477-5975 ISSN: 2460-7878 EMARA e-ISSN: 2477-5975 Indonesian Journal of Architecture Volume 06 No 01 Oktober 2020 Emara – Indonesian Journal of Architecture merupakan jurnal Prodi Asitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya yang terbit 2 (dua) kali setahun. Jurnal ini berisi hasil penelitian, kajian evaluasi, kajian teori/literatur, dan hasil pemikiran kritis dengan pokok bahasan meliputi: Desain Arsitektur, Desain Lingkungan dan Tata Kota, Arsitektur Lingkungan dan Perilaku, Permukiman Berkelanjutan, Sains dan Teknologi Arsitektur, Architecture Engineering, dan lain-lain. Ketua Redaktur Rita Ernawati Editor Johan Silas Ross J King Shuji Funo Muhamad Ratodi Arfiani Syariah Oktavi Elok Hapsari Mega Ayundya Widiastuti Qurrotul A’yun Diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya Alamat Redaksi Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Jl.
    [Show full text]
  • Iluminasi Dalam Mushaf Al-Qur'an Al-Bantani
    ILUMINASI DALAM MUSHAF AL-QUR’AN AL-BANTANI DAN RELEVANSINYA DALAM PERKEMBANGAN MUSHAF DI INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Sherley Zulianawati NIM: 1113034000122 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H /2020 M ii ABSTRAK Sherley Zulianawati, Iluminasi Mushaf Al-Qur’an Al-Bantani dan Relevansinya dalam Perkembangan Mushaf di Indonesia Mushaf Al-Qur‟an Al-Bantani adalah mushaf beriluminasi yang menjadikan artefak dan kebudayaan lokal Banten sebagai landasan pembuatan iluminasi. Mushaf Al-Qur‟an Al-Bantani menjadi objek dalam penelitian ini karena merupakan mushaf karya istimewa Banten yang pertama kali ditulis berdasarkan cagar budaya daerah dan memiliki ciri khas pada iluminasinya yang berjumlah 30 buah sesuai dengan jumlah juz dalam al- Qur‟an. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimana Mushaf Al-Qur‟an Al-Bantani secara keseluruhan dirumuskan dan dituliskan, dan menjelaskan iluminasi Mushaf Al-Qur‟an Al-Bantani serta relevansinya dalam perkembangan mushaf di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriprif-analitis. Dilihat dari jenis pengumpulan data, penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) dan lapangan (field research) dengan menggunakan metode wawanacra. Penelitian ini menemukan bahwa perumusan Mushaf Al-Qur‟an Al- Bantani digagas oleh masyarakat Banten sejak 2007, yang kemudian direalisasikan kegiatan penulisannya pada bulan Maret-Juli 2010 di Pamulang Tangerang Selatan. Iluminasi menjadi bagian integral dari penulisan Mushaf Al-Bantani dan memberi ciri khusus di dalamnya. Iluminasi Mushaf Al-Qur‟an Al-Bantani memiliki tujuan tidak hanya sekedar menghadirkan efek estetis pada tulisan al-Qur‟an, namun memiliki ungkapan religiusitas di dalamnya.
    [Show full text]
  • Inventory of the Oriental Manuscripts of the Library of the University of Leiden
    INVENTORIES OF COLLECTIONS OF ORIENTAL MANUSCRIPTS INVENTORY OF THE ORIENTAL MANUSCRIPTS OF THE LIBRARY OF THE UNIVERSITY OF LEIDEN VOLUME 4 MANUSCRIPTS OR. 3001 – OR. 4000 REGISTERED IN LEIDEN UNIVERSITY LIBRARY IN THE PERIOD BETWEEN 1883 AND 1896 COMPILED BY JAN JUST WITKAM PROFESSOR OF PALEOGRAPHY AND CODICOLOGY OF THE ISLAMIC WORLD IN LEIDEN UNIVERSITY INTERPRES LEGATI WARNERIANI TER LUGT PRESS LEIDEN 2007 © Copyright by Jan Just Witkam & Ter Lugt Press, Leiden, The Netherlands, 2006, 2007. The form and contents of the present inventory are protected by Dutch and international copyright law and database legislation. All use other than within the framework of the law is forbidden and liable to prosecution. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, translated, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without prior written permission of the author and the publisher. First electronic publication: 27 October 2006. Latest update: 13 August 2007 © Copyright by Jan Just Witkam & Ter Lugt Press, Leiden, The Netherlands, 2006, 2007 2 PREFACE The arrangement of the present volume of the Inventories of Oriental manuscripts in Leiden University Library does not differ in any specific way from the volumes which have been published earlier. For the sake of brevity I refer to my prefaces in those volumes. A few essentials my be repeated here. Not all manuscripts mentioned in the present volume were viewed by autopsy (but quite a number was indeed inspected). The sheer number of manuscripts makes this impossible. At a later stage this may be achieved, but trying to achieve this at the present stage of inventorizing would seriously hamper the progress of the present project.
    [Show full text]
  • Artivac 2020
    Muhamad Prasatyo Nugroho ARTiVAC 2020 PENGANTAR DAFTAR ISI KEUNIKAN REPRESENTASI ALAM DALAM LUKISAN JELEKONG TEKNIK REPRESENTASI UNIK DALAM LUKISAN PEMANDANGAN ALAM JELEKONG Shopia Himatul Alya 1 VISUAL ARTS STUDENT FINAL PROJECT TOPICS AS AN INSIGHT OF PROFESSIONAL CHOICES AFTER GRADUATION Donny Trihanondo 7 KARAKTERISTIK KARYA-KARYA TUGAS AKHIR/SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI SENI RUPA TELKOM UNIVERSITY Didit Endriawan 11 POTRET KREATIVITAS MAHASISWA MILENIAL DALAM PENCIPTAAN BUSANA BERBASIS BATIK Mira Marlianti, Wuri Handayani 15 KOMPUTASI SENI MOTIF TENUN GENERATIF SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN KRIYA SENI TRADISI DI MASA PANDEMI Wanda Listiani, Sri Rustiyanti, Fani Dila Sari, IBG. Surya Peradantha 23 FILOSOFI DALAM WAYANG GOLEK GAGASAN FILOSOFIS TERSEMBUNYI DALAM KISAH MAHABARATHA Iman Budiman 28 PESONA BATIK LASEM DAN PENERAPANNYA DALAM BUSANA BERKONSEP KONTEMPORER Dewi Isma Aryani, Hasnaa Taaj Aiman 33 ORNAMEN GORGA IPON-IPON SEBAGAI INSPIRASI MOTIF TEKNIK BLOCK PRINTING PADA PRODUK FASHION Mochammad Sigit Ramadhan, Olivia Yvonne 37 SENI DAN TEKNOLOGI: MANFAAT DAN FUNGSI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA J Kiara Z Santosa, Ariesa Pandanwangi 41 POLA PIKIR, BUDAYA DALAM TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT NIAS Kristina Iman, Yana Kristi Zai 47 AKULTURASI RUPA INDONESIA TIONGKOK DALAM KARYA SENI RUPA WAYANG RAHWANA DALAM WAYANG BEBER Sangid Zaini Gani 52 KAJIAN PERANCANGAN AKSESORI FASHION DENGAN INSPIRASI BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI FASHION Maradita Sutantio 57 PENERAPAN SIMBOL UPACARA KEMATIAN SUNDA PADA LUKISAN DENGAN TEKNIK CHINESE
    [Show full text]