Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII: Episode Tongtang I Tano Batak

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII: Episode Tongtang I Tano Batak Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII: Episode Tongtang I Tano Batak Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, Sherli Novalinda Program Studi Teater, Program Studi Televisi dan Film, dan Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Padang Panjang Jalan Bahder Johan Padang Panjang, Sumatera Barat 27128 Email: [email protected]; [email protected]; godo [email protected]; [email protected] ABSTRACT Opera Batak is a traditional performance genre from the Toba Batak ethnic group. Opera Batak is staged based on oral tradition through acting, music, and dance. The creation of artistic works aims to preserve Sisingamangaraja XII’s historical values. The research for the artwork started with observation, interviews, and literature studies; while steps for creating artwork were the search phase for ideas, the stage of giving content, the development stage, and the fi nalization stage. Transitions of performers and sections of the drama are accompanied by musical instruments including gondang, suling, serunai, kecapi, hesek, odap, and garantung. This mixture is intended to bring the drama to life and to entertain the audience. The fi gures in Opera Batak are Sisingamangaraja XII, Patuan Anggi, Putri Lopian, Boru Sagala, Somaling, Panglima Sarbut and Panglima Amandopang. This episode tells how the war against the Dutch company in the Batak land for about 30 years. It was arranged with a plot, dramatic, and tight confl icts to show Sisingamangaraja’s humanity and his familyhood during the war. Keywords: Opera Batak Theater, Sisingamangaraja XII, Tongtang I Tano Batak ABSTRAK Opera Batak merupakan seni pertunjukan tradisi dalam masyarakat Batak. Opera Batak ditampilkan melalui sastra lisan, pemeranan, musik, dan tarian. Penciptaan karya bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan Sisingamangaraja XII. Metode pen- ciptaan dilakukan dengan diawali riset melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka, dengan langkah garap: tahap pencarian, tahap memberi isi, tahap pengembangan, dan ta- hap pemantapan. Opera Batak dipandu pencerita dalam mengenalkan tema, menyapa pe- nonton, menggambarkan kisah, dan menggenalkan pemain. Peralihan pemain dan bagian cerita diiringi musik yang terdiri atas: gondang, suling, serunai, kecapi, hesek, odap, dan ga- rantung. Tokoh Opera Batak dalam episode Tongtang I Tano Batak adalah Sisingamangaraja XII, Patuan Anggi, Putri Lopian, Boru Sagala, Somaling, Panglima Sarbut, dan Panglima Amandopang. Episode ini menceritakan bagaimana perperangan melawan kompeni Be- landa di tanah Batak yang kurang lebih 30 tahun lamanya. Drama ini disusun dengan alur, dramatik, dan konfl ik yang rapat untuk memperlihatkan sisi kemanusiaan dan sifat keke- luargaan Sisingamangaraja dalam menghadapi perperangan. Kata kunci: Opera Batak, Teater, Sisingamangaraja XII, Tongtang I Tano Batak Panggung Vol. 29 No. 2, Juni 2019 161 PENDAHULUAN ti-henti berusaha untuk mempertahankan Opera Batak adalah salah satu kesenian opera, misalnya dengan mengganti nama. yang eksistensinya sudah semakin meng- Selanjutnya, pada tahun 1928 untuk mena- hilang. Kalaupun terjadi pementasan terli- rik perhatian masyarakat, kesenian Tilhang hat hanya dilakukan oleh beberapa kelom- Parhasapi berganti nama menjadi Opera pok saja. Semaraknya pementasan Opera Batak. Pertunjukan ini telah dilengkapi Batak di masa lalu, lebih disebabkan oleh dengan berbagai unsur seni di dalamnya, keadaan masyarakat yang pada saat itu be- yakni menjadi pertunjukan mengandung lum terimbas pada kemajuan teknologi in- unsur musik, lagu tari, dan cerita (Siahaan, formasi. Presiden Sukarno mengukuhkan 1976/1977: 15). nama Opera Seni Ragam Indonesia dising- Sejak itu, Opera Batak yang lain pun kat menjadi Opera Batak Serindo. Serindo mulai bermunculan. Nama opera bukan berarti Seni Ragam Indonesia. Nama terse- lagi nama baru dan menjadi dekat di teli- but adalah pemberian dari Presiden Soe- nga masyarakat. Materi cerita yang ditam- karno. Pada tahun 1956, Opera Batak Til- pilkan dalam opera adalah sesuatu yang hang Serindo resmi dengan Akte Notaris sangat dekat dengan kehidupan masyara- Renatus Lumban Raja tertanggal Pematang kat, yakni sendi-sendi kehidupan masyara- Siantar 2 April 1956 No. 1 (Purba, 2002: 40). kat itu sendiri. Adapun materi ceritanya Perkembangan kesenian Opera dirintis ada yang berupa kisah nyata, legenda, dan pertama kali oleh Tilhang Oberlin Gultom ada juga kiasan atau perumpamaan yang pada tahun 1920 dengan mendirikan ke- dihadirkan sekiranya masih relevan de- lompok kesenian yang dijuluki Tilhang ngan problema kehidupan masyarakat. Parhasapi. Kelompok ini merupakan cikal Beberapa pemikir Batak sebenarnya dari keberadaan Opera Batak. Tilhang dan telah melakukan upaya revitalisasi opera kelompoknya yang hanya beranggotakan 3 dengan satu pertimbangan bahwa opera (tiga) orang memang layak disebut sebagai turut ambil bagian untuk membangun pelopor pertunjukan yang sungguh-sung- manusia seutuhnya serta membentuk ke- guh dibutuhkan oleh masyarakat, yang halusan rasa yang berbudi pekerti. Pada misi utama Tilhang saat itu adalah mem- pertengahan tahun 2002 proyek revitali- bakar semangat untuk mempertahankan sasi Opera Batak yang diinisiasi oleh ATL haknya dari penjajahan (Belanda). Dalam (Asosiasi Tradisi Lisan) menghasilkan satu hal ini, Purba (2002: 28) menjelaskan: grup percontohan bernama grup Opera Si- Awal abad XX, kondisi kesenian yang lindung. Grup inilah sebagai pemicu untuk hanya dilibatkan dalam upacara serta kon- membangkitkan Opera Batak sampai 2004, disi masyarakat yang ditekan oleh penjajah, seorang seniman bernama Tilhang Ober- yang kemudian pengembangannya dita- lin Gultom mencetuskan gagasan untuk ngani langsung oleh Thompson HS bersama mendirikan kesenian yang ditampilkan di- grupnya PLOt pada tahun 2005 di Pema- luar upacara. tang Siantar. Target revitalisasi Opera Batak Merujuk penjelasan tersebut, opera pada awalnya selesai pada tahun 2012. Jus- tidaklah berjalan mulus. Berbagai upaya tru kehadiran manajemen PLOt, membuat dilakukan penjajah untuk menghalangi per- Opera Batak tidak lagi sekedar direvitali- tunjukan opera dengan cara melarangnya sasi, tapi juga dimanfaatkan, dimodifi kasi atau mengijinkan berlangsungnya pertunjuk- dan diperkenalkan lebih luas. Opera Batak an, tetapi dengan persyaratan pajak yang menjadi lebih kreatif, termasuk kompromi amat tinggi. Akan tetapi, dengan tekad kese- bahasa untuk memperkenalkan potensi-po- nimanan yang tinggi, Tilhang pun tak hen- tensi tradisi ke penonton yang lebih luas. Sulaiman, Minawati, Alamo, Novalinda: Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII 162 Opera Batak Sisingamangaraja XII epi- kaian tindakan yang menelusuri keterkait- sode Tongtang I Tano Batak (Pertempuran an berbagai sumber penciptaan, yakni an- di Tanah Batak) adalah lakon yang terin- tara lakon Sisingamangaraja XII episode spirasi dari kisah kepahlawanan seorang Tongtang I Tano Batak (Peperangan di Tanah pejuang dari tanah Tapanuli (Bakara) yang Batak) yang sudah dibukukan yang berasal mempertahankan Tano Batak dari pen- dari cerita lisan Sisingamangaraja XII. jajahan Belanda. Karya Opera Batak Sisi- b. Tahap Memberi Isi, merupakan rang- ngamangaraja XII episode Tongtang I Tano kaian tindakan untuk mengembangkan Batak (Peperangan di Tanah Batak) digarap aspek-aspek psikomotorik. Pada tahap dengan menggunakan konsep teater mo- ini, interpretasi carito sudah harus sedapat dern. Misalnya, para pemain melakukan mungkin memberikan dorongan kepada latihan-latihan sebagaimana proses dalam pemain dalam mewujudkan lakuan ‘ver- teater modern. Tortor sebagai salah satu bal’ maupun ‘nonverbal’ berdasarkan de- gerak tari dalam Opera Batak dikreasikan sain lakuan yang bersifat umum yang telah dengan beberapa karya tari yang mengu- ditemukan dalam interpretasi lakon. sung suasana dan peristiwa dalam Opera c. Tahap Pengembangan, merupakan Batak ini. Opera Batak ini tidak sepenuh- pengulangan-pengulangan terhadap ta- nya mengubah apa yang menjadi pakem hapan memberi isi, yakni dengan menem- di dalam Opera Batak. Hal yang prinsip, patkan perpindahan gerak, gestur, lakuan seperti uning-uningan, tortor pembuka dan dalam lakuan yang sudah terlihat spontan. tortor penutup, amalopas sebagai pembawa d. Tahap Pemantapan, merupakan rang- cerita, dan cerita sebagai bagian pesan O- kaian tindakan yang merupakan usaha un- pera Batak tetap dipertahankan. tuk menampilkan carito secara ensambel dan Di sini, Opera Batak Sisingamangaraja utuh. Indikator keberhasilan yang diguna- XII episode Tongtang I Tano Batak (Peperang- kan adalah pencapaian harmoni, respon set an di Tanah Batak) mendapatkan perhatian dekorasi, relevansi iringan, ilustrasi musik serius dari penulis, baik dalam pengumpulan dan kesesuaian warna dominan pada set bahan-bahan penelitian maupun proses pem- dekorasi dengan penataan lampu. buatan karya tulis dan pertunjukan. Hal ini Secara konkrit, metode penciptaan ca- diharapkan dapat menjadi acuan baik dalam rito Opera Batak Sisingamangaraja XII epi- tim penelitian maupun kelompok lain. sode Tongtang I Tano Batak (Peperangan di Tanah Batak) dapat dilihat dari berbagai METODE bentuk latihan yang secara berurutan dapat Opera Batak Sisingamangaraja XII epi- dijelaskan sebagai berikut. sode Tongtang I Tano Batak (Peperangan di 1. Pembacaan carito (naskah) merupa- Tanah Batak) dikerjakan oleh penulis men- kan latihan awal dalam perancangan untuk jadi satu bentuk pertunjukan Opera Batak menjajaki penafsiran carito (naskah). Orien-
Recommended publications
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu Wilayah Tentunya Selalu Mengalami Dinamika Dan Perkembangan Dengan Adanya Be
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wilayah tentunya selalu mengalami dinamika dan perkembangan dengan adanya berbagai peristiwa penting termasuk revolusi. Salah satu momen penting yang menyebabkan revolusi yaitu kolonialisme Belanda yang mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat yang berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan. Revolusi tersebut telah membuahkan hasil yaitu kemerdekaan wilayah bekas jajahan Hindia Belanda menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Revolusi ternyata belum berakhir, perjuangan Indonesia masih berlanjut untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda maupun perjuangan diplomatik untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan secara de facto dan de jure, sehingga tahun 1945 – 1949 sering disebut sebagai masa revolusi kemerdekaan atau revolusi fisik. Berbagai pulau yang ada di Indonesia memiliki nilai strategis yang menyebabkan kedatangan penjajah termasuk di Sumatra. Sumatra memiliki arti penting hingga sekarang terutama sebagai tempat penghasil pertanian melalui perkebunan. Sumatra pernah dikenal sebagai Svarnadvipa of Gold Island yang bermakna pulau yang menghasilkan banyak emas, selain itu Sumatra merupakan pusat perdagangan rempah-rempah1 sehingga para penjajah seperti Portugis, Belanda dan Inggris berusaha datang ke Sumatra. Belanda pernah berkuasa kurang lebih 350 tahun di Indonesia termasuk Sumatra. Peta wilayah kekuasaan Hindia Belanda dapat diamati pada gambar 1. Wilayah Sumatra antara lain meliputi Aceh, Deli, Brastagi, Minangkabau, Palembang. 1 Arti penting Sumatra terutama di masa kolonial yang memiliki berbagai potensi terutama bidang agraria dapat diamati salah satunya dalam karya William Marsden, (1811). History of Sumatra 3rd ed. London: Black-Horse Court and Longman 1 Gambar 1. Peta Wilayah Kekuasaan Hindia Belanda Sumber: Kaart van Nederlandisch-Indie naar oorspronkelijke teekening van H. Ph. Th. Witkamp", J.H. deBussy, Amsterdam, ca.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong
    Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMA 5 PAHLAWANKU SUBTEMA 3 SIKAP KEPAHLAWANAN Nuf Anggraeni*1, Galuh Rahayuni2 Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar A. Pendahuluan Pembelajaran yang dilakukan pada tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1 menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu, Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Permainan. Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B dilakukan selama 3 jam pembelajaran, dimana 1 jam pelajaran 35 Menit. Satu pertemuan dilakukan selama 105 Menit untuk kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Jumlah siswa di kelas IV B adalah 20 siswa. Materi yang digunakan menggunakan sumber dan buku siswa dan buku guru Tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1. Mata pelajaran yang termuat didalamnya yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran IPA mengenai materi cermin cembung dan cermin cekung, dan pata pelajaran IPS mengenai materi nama Pahlawan Nasional Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi menulis informasi dari teks non fiksi. Penanganan terhadap siswa yang mengalami kesulitan pada saat pembelajaran adalah mendekati dan memberikan bimbingan kepada siswa secara langsung. Kegaduhan yang ditimbulkan oleh siswa ditangani dengan menggunakan beberapa tepuk semangat jilid dua dan tepuk konsentrasi agar konsentrasi kembali pada pembelajaran. Selain itu pada jumlah siswa yang banyak maka dalam pembelajaran harus menggunakan suara yang keras. B. Pembahasan 1. Materi Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B memuat 3 mata pelajaran yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia.
    [Show full text]
  • THE PARMALIM MOVEMENT and ITS RELATIONS to SI SINGA MANGARAJA XII: a Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia
    Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI•Vol. 1•No.3•Desember 2005 THE PARMALIM MOVEMENT AND ITS RELATIONS TO SI SINGA MANGARAJA XII: A Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia Masashi Hirosue Rikkyo University, Tokyo, Japan Abstrak Tulisan ini membahas dinamika gerakan Parmalim sebagai salah satu gerakan keagamaan yang muncul di Sumatera pada era kolonial Belanda, khususnya di Batak Toba sejak 1878. Kedatangan kolonialisme Belanda dan Misionaris Jerman dianggap sebagai sebuah ancaman bagi kejayaan kekuatan lokal lama dalam bidang politik dan keagamaan. Gerakan Parmalim dilihat sebagai upaya untuk menghidupkan kembali simbol-simbol kekuatan tradisional demi memperoleh akses sumber kekuatan baru di tengah masyarakat dengan membangkitkan sentimen anti-kolonial. Gerakan ini mengklaim diri sebagai transformasi dari masyarakat Batak dan ‘top leader’ mereka dipandang sebagai reinkarnasi Si Singa Mangaraja. Kata kunci: Parmalim movement, colonial government, religious movements, revivalistic Introduction Parmalim movement which anxiously awaited During the later part of the nineteenth the revival of the harajaon (kingdom) of Si century when the Dutch began to expand Singa Mangaraja is one such movement. colonial rule in Indonesia, the local power Scholars have paid much attention to such symbols who had been mediators between local religious movements that occasionally induced people and outside powers began to undergo the masses into forms of protest against the drastic changes. Against the intensification
    [Show full text]
  • Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character
    Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character Deny Setiawan,1 Apriani Harahap,2 Rosnah Siregar,3 {[email protected], [email protected], [email protected]} 1,3Department of Citizenship Education Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia 2Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia Abstract. There are eight national heroes from Sumatra namely Sisingamangaraja XII, Ferdinand Lumban Tobing, Zainul Arifin, Tengku Amir Hamzah, Adam Malik, Kiras Bangun, Teuku Mohammad Hasan, and Tahi Bonar Simatupang who have a strong national character to be encouraged and imitated by students of North Sumatra. However, the national character is only contained in a learning textbook that has not been utilized as a digital learning media. For this reason, the animated video of eight National Heroes from North Sumatra is a digital learning media that is appropriate for enhancing the national character of colleger. The research aims to develop an animated video learning media that displays eight national characters of eight national heroes from North Sumatra. This research uses research and development methods. The results showed that this animated video is very interesting to be used as a digital learning media to enhance the national character of students. Keywords: Animation, National Hero, Learning Media, National Character. 1 Introduction Menristekdikti Mohamad Nasir stressed that improving the quality of education requires equitable distribution of education through the use of information technology such as learning through digital learning which is currently developing [1]. Higher education is required to utilize digital technical technology as a medium and source of learning.
    [Show full text]
  • Penelitian-3
    DINAMIKA SEJARAH SUMATERA ABAD XIX Oleh: Hj. Harianti, M. Pd. 19501210 197903 2 001 Sudrajat, M. Pd. 19730524 200604 1 002 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20 13 Penelitian ini Dibiayai Dengan Dana DIPA Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta SK Dekan FIS UNY Nomor: 95 Tahun 2013 Tanggal 29 April 2013 Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 952/UN34.14/PL/2013 Tanggal 1 Mei 2013 [email protected]/ HALAMAN PENGESAHAN 1 Judul Penelitian : Dinamika Sejarah Sumatera Abad XIX 2 Ketua Peneliti a. Nama : Harianti, M. Pd. b. NIP/NIDN : 19501210 197903 2 001/ c. Pangkat/Jabatan : Pembina Utama Muda/Lektor Kepala d. Jurusan : Pendidikan Sejarah e. HP, email : +62811251708, [email protected] 3 Sub Tema Penelitian : Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial 4 Bidang Keilmuan : Sejarah 5 Anggota Peneliti No Nama dan Gelar Bidang Keahlian 1 Sudrajat, M. Pd. Sejarah Eropa 6 Mahasiswa yang terlibat No Nama NIM 1 Ferdiansyah 08406241021 2 Apriana Luna Boru D. 09406244036 7 Lokasi Penelitian : Palembang-Tapanuli-Yogyakarta 8 Waktu Penelitian : 6 Bulan 9 Dana yang Diusulkan : Rp. 10. 000. 000,- (Sepuluh juta rupiah) Yogyakarta, 15 November 2013 Ketua Peneliti Ketua Jurusan Pend. Sejarah M. Nur Rokhman, M. Pd. Harianti, M. Pd. NIP. 19660822 199203 1 002 NIP. 19501210 197903 2 001 Mengetahui, Dekan FIS Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag. NIP. 19620321 198903 1 001 [email protected]/ ABSTRAK DINAMIKA SEJARAH SUMATERA ABAD XIX Oleh Harianti, Sudrajat [email protected]/ Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perjuangan rakyat Sumatera dalam menghadapi hegemoni bangsa Barat, 2) mengetahui penyebaran agama Kristen di Tapanuli, 3) mengetahui dampak kehadiran bangsa Barat terhadap kehidupan rakyat Sumatera.
    [Show full text]
  • List of English and Native Language Names
    LIST OF ENGLISH AND NATIVE LANGUAGE NAMES ALBANIA ALGERIA (continued) Name in English Native language name Name in English Native language name University of Arts Universiteti i Arteve Abdelhamid Mehri University Université Abdelhamid Mehri University of New York at Universiteti i New York-ut në of Constantine 2 Constantine 2 Tirana Tiranë Abdellah Arbaoui National Ecole nationale supérieure Aldent University Universiteti Aldent School of Hydraulic d’Hydraulique Abdellah Arbaoui Aleksandër Moisiu University Universiteti Aleksandër Moisiu i Engineering of Durres Durrësit Abderahmane Mira University Université Abderrahmane Mira de Aleksandër Xhuvani University Universiteti i Elbasanit of Béjaïa Béjaïa of Elbasan Aleksandër Xhuvani Abou Elkacem Sa^adallah Université Abou Elkacem ^ ’ Agricultural University of Universiteti Bujqësor i Tiranës University of Algiers 2 Saadallah d Alger 2 Tirana Advanced School of Commerce Ecole supérieure de Commerce Epoka University Universiteti Epoka Ahmed Ben Bella University of Université Ahmed Ben Bella ’ European University in Tirana Universiteti Europian i Tiranës Oran 1 d Oran 1 “Luigj Gurakuqi” University of Universiteti i Shkodrës ‘Luigj Ahmed Ben Yahia El Centre Universitaire Ahmed Ben Shkodra Gurakuqi’ Wancharissi University Centre Yahia El Wancharissi de of Tissemsilt Tissemsilt Tirana University of Sport Universiteti i Sporteve të Tiranës Ahmed Draya University of Université Ahmed Draïa d’Adrar University of Tirana Universiteti i Tiranës Adrar University of Vlora ‘Ismail Universiteti i Vlorës ‘Ismail
    [Show full text]
  • Name of Presentation
    TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3 Lutfi Ida Istikhomah Salah satu penyebab utama bangsa-bangsa Eropa berlayar ke Indonesia adalah Indonesia memiliki kekayaan alam berupa rempah- rempah. Lutfi Ida Istikhomah Tujuan Pembelajaran Hari Ini : 1. Siswa dapat menggali informasi teks narasi sejarah secara lisan 2. Siswa dapat menjelaskan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Portugis dan Belanda 3. Siswa dapat menjelaskan faktor terjadinya keragaman budaya di Indonesia Sikap yang akan kita kembangkan: 1. percaya diri 2. peduli 3. tanggung jawab Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan • Untuk menggali informasi dari teks lisan, kamu perlu mendengarkan teks yang dibacakan dengan saksama. • Setelah itu, catatlah informasi penting dari teks, seperti nama peristiwa, tokoh, tempat, dan penyebab terjadinya peristiwa. • Dengan mencatatnya, kamu dapat membaca kembali dan mengingat semua informasi penting yang telah kamu dengar. Kamu juga dapat menjawab pertanyaan yang disajikan sesuai dengan isi teks yang telah kamu dengar. Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan Politik pecah belah, politik adu domba, atau divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan Lutfi Ida Istikhomah Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah Berikut beberapa perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia. Perjuangan rakyat Maluku • Tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan perlawanan untuk mengusir bangsa Portugis yang berkhianat kepada Kerajaan Ternate dengan memonopoli rempahrempah. • Perlawanan kedua terjadi pada tahun 1570. Perlawanan tersebut dipimpin oleh Sultan Baabullah disebabkan oleh tewasnya Sultan Khairun. Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku pada tahun 1575.
    [Show full text]
  • Lampiran Monev Penelitian DRPM 2016
    LAMPIRAN SUART Nomoe 2815/E3.2/LT/2015 tanggal 11 Oktober 2015 STATUS TANGGAL MONEV HOST NAMA INSTITUSI NAMA SKEMA TOTAL PENELITIAN 1-2 Nop Universitas Andalas-1 Universitas Andalas ABDI DHARMA Pasca sarjana Lanjut 1 ADEK ZAMRUD ADNAN HIKOM Lanjut 1 ADRIANIS Hibah Bersaing Selesai 1 AHADIYAH YUNIZA Hibah Bersaing Selesai 1 AIDINIL ZETRA Hibah Bersaing Lanjut 1 AKMAL DJAMAAN HIKOM Lanjut 1 ALFI ASBEN Fundamental Selesai 1 ANDASURYANI PUPT Lanjut 1 ANDRI Hibah Bersaing Selesai 1 ANTHONI AGUSTIEN Fundamental Selesai 1 APRIZAL ZAINAL Fundamental Lanjut 1 ARIADI HAZMI PKLN Lanjut 1 ARMAINI Fundamental Selesai 1 ARMINI Hibah Bersaing Selesai 1 ASLINDA Fundamental Selesai 1 ASNIATI PUPT Lanjut 1 ASRINALDI HIKOM Lanjut 1 AZMI FENDRI Fundamental Selesai 1 BAHREN Hibah Bersaing Selesai 1 DAYAR ARBAIN HIKOM Lanjut 1 DEDISON GASNI Fundamental Selesai 1 DELFINA GUSMAN Fundamental Selesai 1 DELVI YANTI Hibah Bersaing Selesai 1 DENAS SYMOND PUPT Lanjut 1 DENNY HELARD Hibah Bersaing Selesai 1 DESWATI Hibah Bersaing Lanjut 1 DIAN HANDAYANI PKLN Lanjut 1 DODI DEVIANTO Pasca sarjana Lanjut 1 DWI YUZARIA Hibah Bersaing Selesai 1 DWIYANTI HANANDINI Fundamental Selesai 1 ELIHASRIDAS Hibah Bersaing Selesai 1 ELITA AMRINA Hibah Bersaing Lanjut 1 ELIZABETH BAHAR Hibah Bersaing Selesai 1 ELLY ROZA Hibah Bersaing Selesai 1 ELVIRA LUTHAN Fundamental Selesai 1 ENI MAY Fundamental Selesai 1 ERI GAS EKAPUTRA Hibah Bersaing Selesai 1 ERI SULYANTI Hibah Bersaing Selesai 1 ERIZAL MUKHTAR MP3EI Lanjut 1 EVITAYANI PKLN Lanjut 1 FADLILLAH Hibah Bersaing Lanjut 1 FERRA YANUAR
    [Show full text]
  • Günümüz Endonezya'sinda Yaġayan Dġnler Ve Ġnançlar
    T.C NECMETTĠN ERBAKAN ÜNĠVERSĠTESĠ SOSYAL BĠLĠMLER ENSTĠTÜSÜ FELSEFE VE DĠN BĠLĠMLERĠ ANA BĠLĠM DALI DĠNLER TARĠHĠ BĠLĠM DALI GÜNÜMÜZ ENDONEZYA’SINDA YAġAYAN DĠNLER VE ĠNANÇLAR NANĠK YULĠYANTĠ YÜKSEK LĠSANS TEZĠ DANIġMAN: DOÇ. DR. NERMĠN ÖZTÜRK KONYA – 2018 iv ÖZET Adı Soyadı Nanik Yuliyanti Numarası 148102011072 Ana Bilim / Bilim Felsefe ve Din Bilimleri / Dinler Tarihi Dalı Tezli Yüksek Lisans √ Programı Doktora Öğrencinin Tez Danışmanı Doç. Dr. Nermin Öztürk Tezin Adı Günümüz Endonezya’sında Yaşayan Dinler ve İnançlar v ABSTRACT Name and Surname Nanik Yuliyanti Student Number 148102011072 Philosophy and Religious Sciences / History of Department Religions Master’s Degree (M.A.) √ Study Programme Author’s Doctoral Degree (Ph.D.) Supervisor Doç. Dr. Nermin Öztürk Title of the Thesis Religions and Beliefs in Present-Day Indonesia vi ĠÇĠNDEKĠLER İç Kapak .......................................................................................................................... i Tez Kabul Formu ............................................................................................................ ii Bilimsel Etik Sayfası ...................................................................................................... iii Özet ................................................................................................................................. iv Abstract ........................................................................................................................... v İçindekiler ......................................................................................................................
    [Show full text]
  • XI Sejarah Indonesia KD 3.6 Final
    Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN i Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 PERAN TOKOH-TOKOH NASIONAL DAN DAERAH DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SEJARAH INDONESIA KELAS XI PENYUSUN ERSONTOWI, M.Pd SMA Al Kautsar Bkalianr Lampung @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN ii Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 DAFTAR ISI PENYUSUN ........................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii GLOSARIUM ....................................................................................................................................... iv PETA KONSEP .................................................................................................................................... v PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1 A. Identitas Modul ........................................................................................................ 1 B. Kompetensi Dasar .................................................................................................... 1 C. Deskripsi Singkat Materi ......................................................................................
    [Show full text]
  • Orasi Kepahlawanan Kapitan Pattimura Letnan Jenderal Tni (Marinir) Purn
    ORASI KEPAHLAWANAN KAPITAN PATTIMURA LETNAN JENDERAL TNI (MARINIR) PURN. DR. NONO SAMPONO, M.Si, S.Pi Prolog Assalammualaikum Wr Wb, Shallom dan Salam Sejahtera untuk kita semua Suatu kepercayaan dan kehormatan yang luar biasa saya diminta untuk berdiri dihadapan hadirin pada malam ini untuk menyampaikan Orasi tentang Kepahlawanan Pattimura. Pada saat menerima surat permintaan dari Ketua Umum FKRM, muncul pertanyaan “Mengapa beta yang menyampaikan orasi?” Dibilang tokoh Maluku, rasanya masih banyak tokoh Maluku. Apa karena beta seorang Doktor atau Akademisi, masih banyak para akademisi bahkan profesor. Dibilang anggota DPD/DPR RI, masih ada yang lain juga. Atau mungkin karena saya seorang mantan Jenderal TNI, ternyata masih ada yang lebih senior. Akhirnya beta berpikir sederhana saja, atas kesepakatan para Tokoh untuk kali ini beta yang ditunjuk, dan hal ini bisa terjadi kepada siapa saja. Sebagai anak Negeri Maluku beta tentu tidak mungkin menghindar apalagi menolak. Semoga apa yang beta sampaikan tentang Kepahlawanan Pattimura memenuhi harapan dan keinginan sekaligus akan membawa inspirasi bagi kita semua terutama bagi katong anak negeri Maluku. Hadirin sekalian, Untuk melengkapi perbendaharaan literatur dan pengetahuan sejarah beta berkonsultasi dengan Bapak Dr. Anhar Gonggong, sejarawan terkenal. Dalam bincang-bincang saya baru tahu bahwa beliau adalah adik kandung terbungsu dari seorang tokoh Sulawesi Selatan yang sangat kita kenal yaitu Almarhum Andi Selle. Banyak hal yang beta dapatkan dari beliau, yang nantinya menjadi bagian dari apa yang saya sampaikan pada uraian saya. Terutama pengetahuan tentang sejarah, pentingnya mempelajari sejarah, sejarah pahlawan-pahlawan Nasional termasuk Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura. Beliau berpesan kepada beta bahwa penulisan sejarah sering terjadi berbagai versi yang sangat tergantung presepsi dan kepentingan tertentu, sehingga sebaiknya jangan masuk ke dalam ranah kontradiksi tersebut karena kita mempelajari sejarah bukan semata untuk melihat ke belakang tapi lebih utama adalah melihat saat ini dan ke depan.
    [Show full text]