Opera Batak Sisingamangaraja XII Episode Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi: Usungan Tradisi Dan Kontemporer

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Opera Batak Sisingamangaraja XII Episode Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi: Usungan Tradisi Dan Kontemporer Opera Batak Sisingamangaraja XII Episode Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi: Usungan Tradisi dan Kontemporer jurnal tari, teater, dan wayang 1 volume 3 number 2, Enrico Alamo November 2020 page 59 – 71 Rosta Minawati Program Studi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Sulaiman Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Sherli Novalinda Program Studi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padang Panjang Abstract Batak Opera of Sisingamangaraja XII the Episode of Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi: Carriying out the Tradition and Contemporary. The purpose of research and creation of Batak opera is to revitalize Batak traditional arts. Sisingamangaraja Opera Batak XII, the episode of Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi, results from the research and creation of the Sisingamangaraja XII Batak opera. The creation of Batak opera uses research methods, namely observation, interviews, literature study, and documentation. The working process begins with reading the script, making blocks according to the script, detailing blocking, playing the role/scenes, music, and tutoring, selecting and doing the artistic and lighting creation. Opera Batak was done in contemporary work, including story elements, jokes (amalopas), and even accompaniment (uning-uning). Sisingamangaraja Opera Batak XII, the episode of Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi tells the story of Ugamo Malim in the Dutch colonial era and the family of King Sisingamangaraja XII. The story’s plot consists of; news of the death of King Sisingamangaraja XII, the captivity of the Sisingamangaraja XII family, Ompu Ni Onggung, and Ompu Portahan Batu, who had a grudge against King Sisingamangaraja XII and followers of Ugamo Malim’s teachings. Tortor dance and Cawan dance were created contemporary. Sisingamangaraja Batak Opera XII, the episode of Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi wants to maintain the existence and preserve the traditional arts of the Batak community. Keywords: Batak opera; Sisingamaraja XII; ugamo malim; tortor Pendahuluan Tilhang Parhasapi.Gultom pada tahun 1920 dengan mendirikan Tilhang kelompok kesenian yang dijuluki Parhasapi.Opera Batak adalah kesenian rakyat dari Kelompok ini merupakan cikal Sumatera Utara yang semula bernama dari keberadaan Opera Batak. Tilhang dan Krismus Purba menyatakan kelompoknya yang hanya beranggotakan bahwa perkembangan kesenian Opera tiga orang sebagai pelopor pertunjukan dirintis pertama kali oleh Tilhang Oberlin opera Batak. Misi utama Tilhang saat itu 1 Alamat korespondensi: Program Studi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Jalan Bahder Johan Padang Panjang, Sumatera Barat 27128. Email: [email protected]; HP.: 082171467067. | 59 Received: 5th February 2018 Last revision: 5th March 2018 Enrico Alamo, dkk., Opera Batak Sisingamangaraja XII adalah ingin melakukan propaganda melalui Batak adalah salah satu kesenian yang kesenian kepada penjajahan (Belanda). Secara eksistensinya sudah semakin hilang. Apabila rinci Krismus Purba (2002: 28) menjelaskan terjadi pementasan, hal itu hanya dilakukan bahwa pada awal abad XX, kondisi kesenian oleh beberapa kelompok saja. Semaraknya hanya dilibatkan dalam upacara serta kondisi pementasan opera Batak di masa lalu, masyarakat yang ditekan oleh penjajah. lebih disebabkan oleh keadaan masyarakat Namun demikian, seorang seniman bernama yang pada saat itu belum terimbas pada Tilhang Oberlin Gultom mencetuskan gagasan kemajuan teknologi informasi. Presiden untuk mendirikan kesenian yang ditampilkan Sukarno mengukuhkan nama Opera Seni di luar upacara. Ragam Indonesia, disingkat menjadi “Opera Uraian tersebut diperkuat oleh Siahan Batak Serindo”. Serindo berarti Seni Ragam (1976/1977: 15) dalam bukunya yang me- Indonesia. Nama tersebut adalah pemberian nyatakan bahwa opera tidaklah berjalan mu- dari Presiden Soekarno. Pada tahun 1956, lus. Berbagai upaya dilakukan penjajah untuk Opera Batak Tilhang Serindo resmi dengan menghalangi pertunjukan opera dengan cara Akte Notaris Renatus Lumban Raja tertanggal melarangnya atau mengizinkan berlangsung- Pematang Siantar, 2 April 1956 No. 1. nya pertunjukan namun dengan persyaratan Sejak itu, kelompok opera Batak yang pajak yang amat tinggi. Akan tetapi, dengan lain pun mulai bermunculan. Nama opera tekad kesenimanan yang tinggi, Tilhang pun bukan lagi nama baru sebagai kelompok tidak berhenti berusaha untuk memperta- kesenian tradisional bagi masyarakat Batak. hankan opera, misalnya dengan menggantiTil- Materi cerita yang ada dalam opera adalah hangnama. Parhasapi Selanjutnya, pada tahun 1928 untuk sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan menarik perhatian masyarakat, kesenian masyarakat, yakni sejarah, sosial, kebudayaan, berganti nama menjadi Opera dan politik. Adapun materi ceritanya ada yang Batak. Pertunjukan ini telah dilengkapi de- berupa kisah nyata, legenda, dan ada juga ngan berbagai unsur seni di dalamnya, yakni kiasan atau perumpamaan yang dihadirkan menjadi pertunjukan yang mengandung unsur sekiranya masih relevan dengan problemaparopera musik, lagu, tari, dan cerita. kehidupan masyarakat (Enrico, 2010: 3). Perkembangan opera Batak dari masa Beberapa seniman opera Batak ( ) ke masa mengalami berbagai hambatan, mencoba melakukan upaya revitalisasi opera tidak berjalan lancar, dan sempat menghilang dengan satu pertimbangan bahwa opera turut beberapa tahun dari kancah seni pertunjukan ambil bagian untuk membangun karakter teater rakyat di Indonesia. Krismus Purba manusia serta membentuk kehalusan rasa (2002: 40) juga menyinggung bahwa opera yang berbudi pekerti. Pertengahan tahun Ugamo Malim Horja Bolon Na Parpudi Gambar 1. Penulis bersama Raja Tonggo (Cicit Gambar 2. Proses latihan Sisingamangaraja XII) dan komunitas Parmalim di , di Studio Teater dan GP Hoerijah Adam Medan. (Sumber: Giat Syaililah, 25 Juli dan ISI Padang Panjang. (Sumber: Giat Syaililah, 25 Juli 14 Agustus 2019) dan 14 Agustus 2019) 60 Dance and Theatre Review | volume 3 number 2, November 2020 Parpudi 2002, Asosiasi Tradis Lisan (ATL) merancang tokoh Raja Sisingamangaraja XII tidak satu proyek revitalisasi opera Batak. Proyek hadir di atas panggung. Ia hanya sosok yang ini menghasilkan satu grup percontohan diceritakanUgamo dalam Malim berbagai Horja adegan Bolon Na peristiwa. Parpudi dengan nama grup Opera Silindung. Grup Lakon opera Batak Sisingamangaraja XII inilah kemudian turut membangkitkan opera episode Batak sampai pada tahun 2004 (wawancara lebih banyak menceritakan keberadaan dan Thompson HS, tanggal 20 Oktober 2018). Pada perkembangan Ugamo Malim di zaman tahun 2005 di Pematang Siantar, seniman penjajahan Belanda. Ugamo Malim merupakan opera Batak, Thompson HS yang juga salah ajaran-ajaran tentang kehidupan di masa Raja satu bagian dari proyek revitalisasi opera Sisingamangaraja XII. Malim dan Imam adalah Batak, mendirikan Pusat Latihan Opera ajaran. Raja Sisingamangaraja XII menamakan Batak (PLOt) bersama Lena Simanjuntak, dirinya sebagai Raja Nasiakbagi-PatuanMulajadi Raja Sitor Situmorang, dan Barbara Brouwer. NabolonMalim yang mengajarkan titah menyembah Kehadiran Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) dan memuja sang pencipta ( ini tidak membuat opera Batak sekadar ). Kisah Ugamo Malim dalam masa proyek revitalisasi, tetapi menjadi media atau penjajahan ini dirancang dengan berbagai alternatif untuk memperkenalkan opera Batak adegan, antara lain tentang kabar tewasnya pada kalangan yang lebih luas. Raja Sisingamangaraja XII, tentang keluarga Opera Batak bukanlah kesenian yang baku. Sisingamangaraja XII yang ditawan, tentang Pertumbuhannya dari masa ke masa banyak Ompu Ni Onggung dan Ompu Portahan mengalami perubahan (perkembangan). Batu yang memiliki dendam pada Raja Dari segi unsur cerita yangamalopas semula tidak Sisingamangaraja XII, tentang pengikut ajaran menggunakan naskah, kini sudah tergantung Ugamo Malim yang belum menerima kenyatan dengan naskah; lawakan ( ) yang kepergian Raja Sisingamangaraja XII, tentang biasanya bagian terpisah dari cerita, kini peperangan melawan kolonial Belanda, dan merupakanuning-uningan bagian penting dari adegan tentang upacara Ugamo Malim. opera. Demikian halnya pada musik iringan Naskah opera Batak ditulis oleh Tompson ( ), lagu-lagu yang dimainkan Parningotan Hutasuhut yang lebih dikenal banyak menggunakan syair-syair di luar opera dengan nama Thompson HS. Naskah opera itu sendiri. Konsistensi yangulos dijaga adalah tortorini mengalami beberapa penyuntingan yang struktur dan kostum setiap pertunjukan opera dilakukan oleh Sulaiman Juned. Gerakan Batak wajib menggunakan . dalam opera Batak digarap oleh TongtangHal tersebut I Tano dapat Batak ditemui dalam garapanUgamo koreografer Sherli Novalinda. Penggarapan Malimopera BatakHorja BolonSisingamangaraja Na Parpudi. XII, episode tari seecara kontemporer. Gerakan tortor dan episode diterjemahkantortor berdasarkan peristiwa dan Dua garapan ditempatkan sebagai pengisi transisi adegan. opera Batak ini hasil penelitian, penciptaan, Gerak dihadirkan lewat pencariantortor dan penyajian seni hibah skim P3S pendanaan dan proses eksplorasi tubuh berdasarkan tahun 2018 dari DRPM DIKTI. Kedua episode situs-situs kebatakan. Di samping itu, hasil karya tersebut tetap menjaga pakem (tari batak) tetap hadir sebagai pembukauning- opera Batak. Perbedaan duaTongtang garapan I padaTano uningandan penutup cerita opera. Ansamble lain Bataktema cerita yang diusung. Pada opera Batak pada opera ini taganingadalah musik iringan ( Sisingamangaraja XII, episode ) dan ilustrasi. musik yang
Recommended publications
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu Wilayah Tentunya Selalu Mengalami Dinamika Dan Perkembangan Dengan Adanya Be
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wilayah tentunya selalu mengalami dinamika dan perkembangan dengan adanya berbagai peristiwa penting termasuk revolusi. Salah satu momen penting yang menyebabkan revolusi yaitu kolonialisme Belanda yang mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat yang berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan. Revolusi tersebut telah membuahkan hasil yaitu kemerdekaan wilayah bekas jajahan Hindia Belanda menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Revolusi ternyata belum berakhir, perjuangan Indonesia masih berlanjut untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda maupun perjuangan diplomatik untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan secara de facto dan de jure, sehingga tahun 1945 – 1949 sering disebut sebagai masa revolusi kemerdekaan atau revolusi fisik. Berbagai pulau yang ada di Indonesia memiliki nilai strategis yang menyebabkan kedatangan penjajah termasuk di Sumatra. Sumatra memiliki arti penting hingga sekarang terutama sebagai tempat penghasil pertanian melalui perkebunan. Sumatra pernah dikenal sebagai Svarnadvipa of Gold Island yang bermakna pulau yang menghasilkan banyak emas, selain itu Sumatra merupakan pusat perdagangan rempah-rempah1 sehingga para penjajah seperti Portugis, Belanda dan Inggris berusaha datang ke Sumatra. Belanda pernah berkuasa kurang lebih 350 tahun di Indonesia termasuk Sumatra. Peta wilayah kekuasaan Hindia Belanda dapat diamati pada gambar 1. Wilayah Sumatra antara lain meliputi Aceh, Deli, Brastagi, Minangkabau, Palembang. 1 Arti penting Sumatra terutama di masa kolonial yang memiliki berbagai potensi terutama bidang agraria dapat diamati salah satunya dalam karya William Marsden, (1811). History of Sumatra 3rd ed. London: Black-Horse Court and Longman 1 Gambar 1. Peta Wilayah Kekuasaan Hindia Belanda Sumber: Kaart van Nederlandisch-Indie naar oorspronkelijke teekening van H. Ph. Th. Witkamp", J.H. deBussy, Amsterdam, ca.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong
    Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan SD Negeri Locondong PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMA 5 PAHLAWANKU SUBTEMA 3 SIKAP KEPAHLAWANAN Nuf Anggraeni*1, Galuh Rahayuni2 Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar A. Pendahuluan Pembelajaran yang dilakukan pada tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1 menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu, Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Permainan. Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B dilakukan selama 3 jam pembelajaran, dimana 1 jam pelajaran 35 Menit. Satu pertemuan dilakukan selama 105 Menit untuk kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Jumlah siswa di kelas IV B adalah 20 siswa. Materi yang digunakan menggunakan sumber dan buku siswa dan buku guru Tema 5 Pahlawanku Subtema 3 Sikap Kepahlawanan Pembelajaran 1. Mata pelajaran yang termuat didalamnya yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran IPA mengenai materi cermin cembung dan cermin cekung, dan pata pelajaran IPS mengenai materi nama Pahlawan Nasional Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi menulis informasi dari teks non fiksi. Penanganan terhadap siswa yang mengalami kesulitan pada saat pembelajaran adalah mendekati dan memberikan bimbingan kepada siswa secara langsung. Kegaduhan yang ditimbulkan oleh siswa ditangani dengan menggunakan beberapa tepuk semangat jilid dua dan tepuk konsentrasi agar konsentrasi kembali pada pembelajaran. Selain itu pada jumlah siswa yang banyak maka dalam pembelajaran harus menggunakan suara yang keras. B. Pembahasan 1. Materi Pembelajaran yang dilakukan di kelas IV B memuat 3 mata pelajaran yaitu IPA, IPS dan Bahasa Indonesia.
    [Show full text]
  • THE PARMALIM MOVEMENT and ITS RELATIONS to SI SINGA MANGARAJA XII: a Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia
    Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI•Vol. 1•No.3•Desember 2005 THE PARMALIM MOVEMENT AND ITS RELATIONS TO SI SINGA MANGARAJA XII: A Reexamination of the Development of Religious Movements in Colonial Indonesia Masashi Hirosue Rikkyo University, Tokyo, Japan Abstrak Tulisan ini membahas dinamika gerakan Parmalim sebagai salah satu gerakan keagamaan yang muncul di Sumatera pada era kolonial Belanda, khususnya di Batak Toba sejak 1878. Kedatangan kolonialisme Belanda dan Misionaris Jerman dianggap sebagai sebuah ancaman bagi kejayaan kekuatan lokal lama dalam bidang politik dan keagamaan. Gerakan Parmalim dilihat sebagai upaya untuk menghidupkan kembali simbol-simbol kekuatan tradisional demi memperoleh akses sumber kekuatan baru di tengah masyarakat dengan membangkitkan sentimen anti-kolonial. Gerakan ini mengklaim diri sebagai transformasi dari masyarakat Batak dan ‘top leader’ mereka dipandang sebagai reinkarnasi Si Singa Mangaraja. Kata kunci: Parmalim movement, colonial government, religious movements, revivalistic Introduction Parmalim movement which anxiously awaited During the later part of the nineteenth the revival of the harajaon (kingdom) of Si century when the Dutch began to expand Singa Mangaraja is one such movement. colonial rule in Indonesia, the local power Scholars have paid much attention to such symbols who had been mediators between local religious movements that occasionally induced people and outside powers began to undergo the masses into forms of protest against the drastic changes. Against the intensification
    [Show full text]
  • Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character
    Animation Video of Eight National Heroes from North Sumatra: Digital Learning Media to Enhance Student Nationality Character Deny Setiawan,1 Apriani Harahap,2 Rosnah Siregar,3 {[email protected], [email protected], [email protected]} 1,3Department of Citizenship Education Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia 2Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan, Indonesia Abstract. There are eight national heroes from Sumatra namely Sisingamangaraja XII, Ferdinand Lumban Tobing, Zainul Arifin, Tengku Amir Hamzah, Adam Malik, Kiras Bangun, Teuku Mohammad Hasan, and Tahi Bonar Simatupang who have a strong national character to be encouraged and imitated by students of North Sumatra. However, the national character is only contained in a learning textbook that has not been utilized as a digital learning media. For this reason, the animated video of eight National Heroes from North Sumatra is a digital learning media that is appropriate for enhancing the national character of colleger. The research aims to develop an animated video learning media that displays eight national characters of eight national heroes from North Sumatra. This research uses research and development methods. The results showed that this animated video is very interesting to be used as a digital learning media to enhance the national character of students. Keywords: Animation, National Hero, Learning Media, National Character. 1 Introduction Menristekdikti Mohamad Nasir stressed that improving the quality of education requires equitable distribution of education through the use of information technology such as learning through digital learning which is currently developing [1]. Higher education is required to utilize digital technical technology as a medium and source of learning.
    [Show full text]
  • Penelitian-3
    DINAMIKA SEJARAH SUMATERA ABAD XIX Oleh: Hj. Harianti, M. Pd. 19501210 197903 2 001 Sudrajat, M. Pd. 19730524 200604 1 002 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20 13 Penelitian ini Dibiayai Dengan Dana DIPA Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta SK Dekan FIS UNY Nomor: 95 Tahun 2013 Tanggal 29 April 2013 Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 952/UN34.14/PL/2013 Tanggal 1 Mei 2013 [email protected]/ HALAMAN PENGESAHAN 1 Judul Penelitian : Dinamika Sejarah Sumatera Abad XIX 2 Ketua Peneliti a. Nama : Harianti, M. Pd. b. NIP/NIDN : 19501210 197903 2 001/ c. Pangkat/Jabatan : Pembina Utama Muda/Lektor Kepala d. Jurusan : Pendidikan Sejarah e. HP, email : +62811251708, [email protected] 3 Sub Tema Penelitian : Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial 4 Bidang Keilmuan : Sejarah 5 Anggota Peneliti No Nama dan Gelar Bidang Keahlian 1 Sudrajat, M. Pd. Sejarah Eropa 6 Mahasiswa yang terlibat No Nama NIM 1 Ferdiansyah 08406241021 2 Apriana Luna Boru D. 09406244036 7 Lokasi Penelitian : Palembang-Tapanuli-Yogyakarta 8 Waktu Penelitian : 6 Bulan 9 Dana yang Diusulkan : Rp. 10. 000. 000,- (Sepuluh juta rupiah) Yogyakarta, 15 November 2013 Ketua Peneliti Ketua Jurusan Pend. Sejarah M. Nur Rokhman, M. Pd. Harianti, M. Pd. NIP. 19660822 199203 1 002 NIP. 19501210 197903 2 001 Mengetahui, Dekan FIS Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag. NIP. 19620321 198903 1 001 [email protected]/ ABSTRAK DINAMIKA SEJARAH SUMATERA ABAD XIX Oleh Harianti, Sudrajat [email protected]/ Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perjuangan rakyat Sumatera dalam menghadapi hegemoni bangsa Barat, 2) mengetahui penyebaran agama Kristen di Tapanuli, 3) mengetahui dampak kehadiran bangsa Barat terhadap kehidupan rakyat Sumatera.
    [Show full text]
  • List of English and Native Language Names
    LIST OF ENGLISH AND NATIVE LANGUAGE NAMES ALBANIA ALGERIA (continued) Name in English Native language name Name in English Native language name University of Arts Universiteti i Arteve Abdelhamid Mehri University Université Abdelhamid Mehri University of New York at Universiteti i New York-ut në of Constantine 2 Constantine 2 Tirana Tiranë Abdellah Arbaoui National Ecole nationale supérieure Aldent University Universiteti Aldent School of Hydraulic d’Hydraulique Abdellah Arbaoui Aleksandër Moisiu University Universiteti Aleksandër Moisiu i Engineering of Durres Durrësit Abderahmane Mira University Université Abderrahmane Mira de Aleksandër Xhuvani University Universiteti i Elbasanit of Béjaïa Béjaïa of Elbasan Aleksandër Xhuvani Abou Elkacem Sa^adallah Université Abou Elkacem ^ ’ Agricultural University of Universiteti Bujqësor i Tiranës University of Algiers 2 Saadallah d Alger 2 Tirana Advanced School of Commerce Ecole supérieure de Commerce Epoka University Universiteti Epoka Ahmed Ben Bella University of Université Ahmed Ben Bella ’ European University in Tirana Universiteti Europian i Tiranës Oran 1 d Oran 1 “Luigj Gurakuqi” University of Universiteti i Shkodrës ‘Luigj Ahmed Ben Yahia El Centre Universitaire Ahmed Ben Shkodra Gurakuqi’ Wancharissi University Centre Yahia El Wancharissi de of Tissemsilt Tissemsilt Tirana University of Sport Universiteti i Sporteve të Tiranës Ahmed Draya University of Université Ahmed Draïa d’Adrar University of Tirana Universiteti i Tiranës Adrar University of Vlora ‘Ismail Universiteti i Vlorës ‘Ismail
    [Show full text]
  • Name of Presentation
    TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3 Lutfi Ida Istikhomah Salah satu penyebab utama bangsa-bangsa Eropa berlayar ke Indonesia adalah Indonesia memiliki kekayaan alam berupa rempah- rempah. Lutfi Ida Istikhomah Tujuan Pembelajaran Hari Ini : 1. Siswa dapat menggali informasi teks narasi sejarah secara lisan 2. Siswa dapat menjelaskan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Portugis dan Belanda 3. Siswa dapat menjelaskan faktor terjadinya keragaman budaya di Indonesia Sikap yang akan kita kembangkan: 1. percaya diri 2. peduli 3. tanggung jawab Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan • Untuk menggali informasi dari teks lisan, kamu perlu mendengarkan teks yang dibacakan dengan saksama. • Setelah itu, catatlah informasi penting dari teks, seperti nama peristiwa, tokoh, tempat, dan penyebab terjadinya peristiwa. • Dengan mencatatnya, kamu dapat membaca kembali dan mengingat semua informasi penting yang telah kamu dengar. Kamu juga dapat menjawab pertanyaan yang disajikan sesuai dengan isi teks yang telah kamu dengar. Lutfi Ida Istikhomah Menggali Informasi Teks Narasi Sejarah secara Lisan Politik pecah belah, politik adu domba, atau divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan Lutfi Ida Istikhomah Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah Berikut beberapa perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia. Perjuangan rakyat Maluku • Tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan perlawanan untuk mengusir bangsa Portugis yang berkhianat kepada Kerajaan Ternate dengan memonopoli rempahrempah. • Perlawanan kedua terjadi pada tahun 1570. Perlawanan tersebut dipimpin oleh Sultan Baabullah disebabkan oleh tewasnya Sultan Khairun. Portugis menyerah dan meninggalkan Maluku pada tahun 1575.
    [Show full text]
  • Lampiran Monev Penelitian DRPM 2016
    LAMPIRAN SUART Nomoe 2815/E3.2/LT/2015 tanggal 11 Oktober 2015 STATUS TANGGAL MONEV HOST NAMA INSTITUSI NAMA SKEMA TOTAL PENELITIAN 1-2 Nop Universitas Andalas-1 Universitas Andalas ABDI DHARMA Pasca sarjana Lanjut 1 ADEK ZAMRUD ADNAN HIKOM Lanjut 1 ADRIANIS Hibah Bersaing Selesai 1 AHADIYAH YUNIZA Hibah Bersaing Selesai 1 AIDINIL ZETRA Hibah Bersaing Lanjut 1 AKMAL DJAMAAN HIKOM Lanjut 1 ALFI ASBEN Fundamental Selesai 1 ANDASURYANI PUPT Lanjut 1 ANDRI Hibah Bersaing Selesai 1 ANTHONI AGUSTIEN Fundamental Selesai 1 APRIZAL ZAINAL Fundamental Lanjut 1 ARIADI HAZMI PKLN Lanjut 1 ARMAINI Fundamental Selesai 1 ARMINI Hibah Bersaing Selesai 1 ASLINDA Fundamental Selesai 1 ASNIATI PUPT Lanjut 1 ASRINALDI HIKOM Lanjut 1 AZMI FENDRI Fundamental Selesai 1 BAHREN Hibah Bersaing Selesai 1 DAYAR ARBAIN HIKOM Lanjut 1 DEDISON GASNI Fundamental Selesai 1 DELFINA GUSMAN Fundamental Selesai 1 DELVI YANTI Hibah Bersaing Selesai 1 DENAS SYMOND PUPT Lanjut 1 DENNY HELARD Hibah Bersaing Selesai 1 DESWATI Hibah Bersaing Lanjut 1 DIAN HANDAYANI PKLN Lanjut 1 DODI DEVIANTO Pasca sarjana Lanjut 1 DWI YUZARIA Hibah Bersaing Selesai 1 DWIYANTI HANANDINI Fundamental Selesai 1 ELIHASRIDAS Hibah Bersaing Selesai 1 ELITA AMRINA Hibah Bersaing Lanjut 1 ELIZABETH BAHAR Hibah Bersaing Selesai 1 ELLY ROZA Hibah Bersaing Selesai 1 ELVIRA LUTHAN Fundamental Selesai 1 ENI MAY Fundamental Selesai 1 ERI GAS EKAPUTRA Hibah Bersaing Selesai 1 ERI SULYANTI Hibah Bersaing Selesai 1 ERIZAL MUKHTAR MP3EI Lanjut 1 EVITAYANI PKLN Lanjut 1 FADLILLAH Hibah Bersaing Lanjut 1 FERRA YANUAR
    [Show full text]
  • Günümüz Endonezya'sinda Yaġayan Dġnler Ve Ġnançlar
    T.C NECMETTĠN ERBAKAN ÜNĠVERSĠTESĠ SOSYAL BĠLĠMLER ENSTĠTÜSÜ FELSEFE VE DĠN BĠLĠMLERĠ ANA BĠLĠM DALI DĠNLER TARĠHĠ BĠLĠM DALI GÜNÜMÜZ ENDONEZYA’SINDA YAġAYAN DĠNLER VE ĠNANÇLAR NANĠK YULĠYANTĠ YÜKSEK LĠSANS TEZĠ DANIġMAN: DOÇ. DR. NERMĠN ÖZTÜRK KONYA – 2018 iv ÖZET Adı Soyadı Nanik Yuliyanti Numarası 148102011072 Ana Bilim / Bilim Felsefe ve Din Bilimleri / Dinler Tarihi Dalı Tezli Yüksek Lisans √ Programı Doktora Öğrencinin Tez Danışmanı Doç. Dr. Nermin Öztürk Tezin Adı Günümüz Endonezya’sında Yaşayan Dinler ve İnançlar v ABSTRACT Name and Surname Nanik Yuliyanti Student Number 148102011072 Philosophy and Religious Sciences / History of Department Religions Master’s Degree (M.A.) √ Study Programme Author’s Doctoral Degree (Ph.D.) Supervisor Doç. Dr. Nermin Öztürk Title of the Thesis Religions and Beliefs in Present-Day Indonesia vi ĠÇĠNDEKĠLER İç Kapak .......................................................................................................................... i Tez Kabul Formu ............................................................................................................ ii Bilimsel Etik Sayfası ...................................................................................................... iii Özet ................................................................................................................................. iv Abstract ........................................................................................................................... v İçindekiler ......................................................................................................................
    [Show full text]
  • XI Sejarah Indonesia KD 3.6 Final
    Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN i Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 PERAN TOKOH-TOKOH NASIONAL DAN DAERAH DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SEJARAH INDONESIA KELAS XI PENYUSUN ERSONTOWI, M.Pd SMA Al Kautsar Bkalianr Lampung @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN ii Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.6 dan 4.6 DAFTAR ISI PENYUSUN ........................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii GLOSARIUM ....................................................................................................................................... iv PETA KONSEP .................................................................................................................................... v PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1 A. Identitas Modul ........................................................................................................ 1 B. Kompetensi Dasar .................................................................................................... 1 C. Deskripsi Singkat Materi ......................................................................................
    [Show full text]
  • Orasi Kepahlawanan Kapitan Pattimura Letnan Jenderal Tni (Marinir) Purn
    ORASI KEPAHLAWANAN KAPITAN PATTIMURA LETNAN JENDERAL TNI (MARINIR) PURN. DR. NONO SAMPONO, M.Si, S.Pi Prolog Assalammualaikum Wr Wb, Shallom dan Salam Sejahtera untuk kita semua Suatu kepercayaan dan kehormatan yang luar biasa saya diminta untuk berdiri dihadapan hadirin pada malam ini untuk menyampaikan Orasi tentang Kepahlawanan Pattimura. Pada saat menerima surat permintaan dari Ketua Umum FKRM, muncul pertanyaan “Mengapa beta yang menyampaikan orasi?” Dibilang tokoh Maluku, rasanya masih banyak tokoh Maluku. Apa karena beta seorang Doktor atau Akademisi, masih banyak para akademisi bahkan profesor. Dibilang anggota DPD/DPR RI, masih ada yang lain juga. Atau mungkin karena saya seorang mantan Jenderal TNI, ternyata masih ada yang lebih senior. Akhirnya beta berpikir sederhana saja, atas kesepakatan para Tokoh untuk kali ini beta yang ditunjuk, dan hal ini bisa terjadi kepada siapa saja. Sebagai anak Negeri Maluku beta tentu tidak mungkin menghindar apalagi menolak. Semoga apa yang beta sampaikan tentang Kepahlawanan Pattimura memenuhi harapan dan keinginan sekaligus akan membawa inspirasi bagi kita semua terutama bagi katong anak negeri Maluku. Hadirin sekalian, Untuk melengkapi perbendaharaan literatur dan pengetahuan sejarah beta berkonsultasi dengan Bapak Dr. Anhar Gonggong, sejarawan terkenal. Dalam bincang-bincang saya baru tahu bahwa beliau adalah adik kandung terbungsu dari seorang tokoh Sulawesi Selatan yang sangat kita kenal yaitu Almarhum Andi Selle. Banyak hal yang beta dapatkan dari beliau, yang nantinya menjadi bagian dari apa yang saya sampaikan pada uraian saya. Terutama pengetahuan tentang sejarah, pentingnya mempelajari sejarah, sejarah pahlawan-pahlawan Nasional termasuk Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura. Beliau berpesan kepada beta bahwa penulisan sejarah sering terjadi berbagai versi yang sangat tergantung presepsi dan kepentingan tertentu, sehingga sebaiknya jangan masuk ke dalam ranah kontradiksi tersebut karena kita mempelajari sejarah bukan semata untuk melihat ke belakang tapi lebih utama adalah melihat saat ini dan ke depan.
    [Show full text]